LAPORAN PENDAHULUAN PLASENTA PREVIA NEWSS.docx

24
1. KONSEP DASAR a. Pengertian Plasenta Previa adalah plasenta yang berimplantasi rendah sehingga menutupi sebagian /seluruh ostium uteri internum (implantasi plasenta yang normal adalah pada dinding depan, dinding belakang rahim atau di daerah fundus uteri).(Yuni Kusmiyati dkk, 2009, Perawatan Ibu Hamil, hal. 158-159. Menurut Cunningham (2006), plasenta previa merupakan implantasi plasenta di bagian bawah sehingga menutupi ostium uteri internum, serta menimbulkan perdarahan saat pembentukan segmen bawah rahim b. Etiologi Plasenta previa meningkat kejadiannya pada keadaan- keadaan yang endometriumnya kurang baik, misalnya karena atrofi endometrium atau kurang baiknya vaskularisasi desidua. Keadaan ini bisa ditemukan pada : 1. Multipara, terutama jika jarak antara kehamilannya pendek. 2. Mioma uteri. 3. Koretasi yang berulang. 4. Umur lanjut. 5. Bekas seksio sesarea. 6. Umur dan parietas Umur diatas 35 tahun Parietas tinggi dan parietas rendah

description

dfghjk

Transcript of LAPORAN PENDAHULUAN PLASENTA PREVIA NEWSS.docx

Page 1: LAPORAN PENDAHULUAN PLASENTA PREVIA NEWSS.docx

1. KONSEP DASAR

a. Pengertian

Plasenta Previa adalah plasenta yang berimplantasi rendah

sehingga menutupi sebagian /seluruh ostium uteri internum

(implantasi plasenta yang normal adalah pada dinding depan,

dinding belakang rahim atau di daerah fundus uteri).(Yuni

Kusmiyati dkk, 2009, Perawatan Ibu Hamil, hal. 158-159.

Menurut Cunningham (2006), plasenta previa merupakan

implantasi plasenta di bagian bawah sehingga menutupi ostium

uteri internum, serta menimbulkan perdarahan saat

pembentukan segmen bawah rahim

b. Etiologi

Plasenta previa meningkat kejadiannya pada keadaan-keadaan

yang endometriumnya kurang baik, misalnya karena atrofi

endometrium atau kurang baiknya vaskularisasi desidua.

Keadaan ini bisa ditemukan pada :

1. Multipara, terutama jika jarak antara kehamilannya

pendek.

2. Mioma uteri.

3. Koretasi yang berulang.

4. Umur lanjut.

5. Bekas seksio sesarea.

6. Umur dan parietas

Umur diatas 35 tahun

Parietas tinggi dan parietas rendah

7. Endometrium cacat

8. Tumor

9. Malnutrisi

10. Bekas aborsi

11. Bekas sectio sesarea

12. Kelainan janin

Page 2: LAPORAN PENDAHULUAN PLASENTA PREVIA NEWSS.docx

13. Leiomioma uteri

14. Korpus luteum bereaksi lambat

15. Hipoplasia endometrium

16. Perubahan inflamasi atau atrofi, misalnya pada wanita

perokok atau pemakai kokain. Hipoksemi yang terjadi

akibat karbon monoksida akan dikompensasi dengan

hipertrofi plasenta. Hal ini terjadi terutama pada perokok

berat (lebih dari 20 batang perhari).

Keadaan endometrium yang kurang baik menyebabkan

plasenta harus tumbuh menjadi luas untuk mencukupi

kebutuhan janin. Plasenta yang tumbuh meluas akan

mendekati atau menutupi ostium uteri internum.

Endometrium yang kurang baik juga dapat

menyebabkan zigot mencari tempat implantasi yang lebih

baik, yaitu di tempat yang rendah dekat ostium uteri

internum.

Plasenta previa juga dapat terjadi pada plasenta yang

besar dan yang luas, seperti pada eritroblastosis, diabetes

mellitus, atau kehamilan multipel.

c. Klasifikasi

Menurut de snoo, berdasarkan pembukaan 4-5 cm:

1. Plasenta previa sentralis (totalis)

Bila pembukaan 4-5 cm teraba plasenta menutupi seluruh

ostium.

2. Plasenta previa lateralis

Bila pembukaan 4-5 cm sebagian pembukaan di tutupi oleh

plasenta ,di bagi menjadi 3:

a. Palenta previa lateralis posterior.

Bila sebagian menutupi ostium bagian belakang.

b. Plasenta previa lateralis anterior

Bila menutupi ostium bagian depan

Page 3: LAPORAN PENDAHULUAN PLASENTA PREVIA NEWSS.docx

c. Pasenta previa marginalis

Bila sebagian kecil atau pinggir ostium yang di tutupi

plasenta.

Menurut browne

1. Tingkat 1 : lateral plasenta previa.

Pinggir bawah plasenta berinsisi sampai ke segmen

bawah rahim,namun tidak sampai ke pingir pembukaan.

2 Tingkat 2 : marginal plasenta previa.

Plasenta mencapai pinggir pembukaan (ostium)

3 Tingkat 3 : complete plasenta previa.

Plasenta menutupi ostium waktu tertutup dan tidak

menutupi bila pembukaan hampir lengkap.

4 Tingkat 4 :central plasenta previa.

Plasenta menutupi seluruhnya pada pembukaan hampir

lengkap.

Menurut penulis buku-buku amerika serikat:

1 Plasenta previa totalis : seluruh ostium di tutupi plasenta.

2 Plasenta previa partialis :sebagian di tutupi plasenta

3 Plasenta letak rendah (low lying plasenta)

Tepi plasenta berada di 3-4 cm diatas pingir pembukaan

pada pemeriksaan dalam tidak di teraba.

d. Tanda dan gejala

Kejadian yang paling khas pada plasenta previa adalah

perdarahan tanpa nyeri yang biasanya baru terlihat setelah

kehamilan mendekati akhir trimester kedua atau sesudahnya.

Namun demikian, banyak peristiwa abortus mungkin terjadi

akibat lokasi abnormal plasenta yang sedang tumbuh. Sering

perdarahan akibat plasenta previa terjadi tanpa tanda-tanda

peringatan pada wanita hamil yang sebelumnya tampak sehat-

sehat saja. Tidak nyeri dan perdarahan pervaginam berwarna

Page 4: LAPORAN PENDAHULUAN PLASENTA PREVIA NEWSS.docx

Aterm Belum Aterm

Penanganan Plasenta Previa

Syok Tidak syok

Infus cairanOksigen (kalau ada)

Infus cairan

Rujuk kerumah sakit

merah terang pada umur kehaliman trimester kedua atau awal

trimester ketiga merupakan tanda utama plasenta previa.

(http://Irwan Ashari. Blogspot. Com/2008/01/Plasenta.html)

e. Penatalaksanaan

Harus dilakukan di rumah sakit dengan fasilitas operasi.

Sebelum dirujuk, anjurkan pasien untuk tirah baring total

dengan menghadap kekiri, tidak melakukan senggama,

menghindari peningkatan tekanan rongga perut (misal batuk,

mengedan karena sulit buang air besar).

Page 5: LAPORAN PENDAHULUAN PLASENTA PREVIA NEWSS.docx

Periksa Dalam di Atas Meja Operasi Konservatif

rawat Kortikosteroid untuk pemotongan paru-paru janinBila perdarahan ulang banyak dilakukan PDMO

Plasenta letak rendah

Partus pervaginam

Plasenta previa

Seksio sesarea

Pasang infus cairan NaCl fisiologis. Bila tidak memungkinkan, beri

cairan peroral. Pantau tekanan darah dan frekuensi nadi pasien

secara teratur tiap 15 menit untuk mendeteksi adanya hipotensi

atau syok akibat perdarahan. Pantau pula DJJ dan pergerakkan

janin. Bila terjadi renjatan, segera lakukan resusitasi cairan dan

tranfusi darah. Bila tidak teratasi, upayakan penyelamatan optimal.

Bila teratasi, perhatikan usia kehamilan. Bila tidak ada renjatan,

usia gestasi 37 minggu atau lebih, taksiran berat janin 2500 gram

atau lebih, lakukan PDMO. Bila ternyata plasenta previa, lakukan

persalinan perabdominan. Bila bukan, usahakan partus pervaginam.

a. Terapi Ekspektatif (pasif)

Tujuan ekspektatif ialah supaya janin tidak terlahir premature,

penderita dirawat tanpa melakukan pemeriksaan dalam melalui

kenalis servisis. Upaya diagnosis dilakukan secara non invasive.

Pemantauan klinis dilakukan secara ketat dan baik.

Syarat-syarat terapi ekspektatif :

1) Kehamilan preterm dengan perdarahan sedikit yang kemudian

berhenti

2) Belum ada tanda-tanda in partu

3) Keadaan umum ibu cukup baik (kadar hemoglobin dalam

batas normal)

Page 6: LAPORAN PENDAHULUAN PLASENTA PREVIA NEWSS.docx

4) Janin masih hidup.

1. Rawat inap, tirah baring dan berikan antibiotik profilaksis.

2. Lakukan pemeriksaan USG untuk mengetahui implantasi

plasenta, usia kahamilan profil biofisik, letak dan pesentasi

janin.

3. Berikan tokolitik bila ada kontrksi :

MgSO4 4 g IV dosis awal dilanjutkan 4 g setiap 6 jam-

Nifedipin 3x20 mg/hari-

Betamethason 24 mg IV dosis tunggal pematangan paru janin-

4. Uji pematngan paru janin dengan test kocok dari hasil

amniosentesis.

5. Bila setelah usia kehamilan di atas 34 minggu, plasenta masih

berada di sekitar ostium uteri internum, maka dugaan

plasenta previa menjadi jelas, sehingga perlu dilakukan

observasi dan konseling untuk menghadapi kemungkinan

keadaan gawat darurat.

6. Bila perdarahan berhenti dan waktu untuk mencapai 37

minggu masih lama, pasien dapat dipulangkan untuk rawat

jalan (kecuali apabila pasien di luar kota dan jarak untuk

mencapai rumah sakit lebih dari 2 jam).

b. Terapi Aktif (tindakan segera)

Wanita hamil di atas 22 minggu dengan perdarahan pervaginam

yang aktif dan banyak, harus segera ditatalaksana secara aktif

tanpa memandang maturitas janin. Cara menyelesaikan

persalinan dengan plasenta previa :

sxSeksio sesarea-

Prinsip utama dalam melakukan seksio sesarea adalah untuk

menyelamatkan ibu, sehingga walaupun janin meninggal atau

tak punya harapan untuk hidup, tindakan ini tetap dilakukan.

Melahirkan pervaginam-

Page 7: LAPORAN PENDAHULUAN PLASENTA PREVIA NEWSS.docx

Perdarahan akan berhenti jika ada penekanan pada plasenta.

Penekanan tersebut dapat dilakukan dengan cara-cara

sebagai berikut :

- Amniotomi dan akselerasi

Umumnya dilakukan pada plasenta previa

lateralis/marginalis dengan pembukaan >3 cm srta

presentasi kepala. Dengan memecah ketuban, plasena akan

mengikuti segmen bawah rahim dan ditekan oleh kepala

janin. Jika kontraksi uterus belum ada atau masih lemah,

akselerasi dengan infus oksitosin.

- Versi Braxton Hicks

Tujuan melakukan versi Baxton Hicks ialah mengadakan

tamponade plasenta denan bokong (dan kaki) janin. Versi

Braxton Hicks tidak dilakukan pada janin yang masih hidup.

- Traksi dengan Cunam Willet

Kulit kepala janin dengan Cunam Willet, kemudian beri

beban secukupnya sampai perdarahan berhenti. Tindakna ini

kurang efektif untuk menekan plasenta dan seringkali

menyebabkan perdarahan pada kulit kepala. Tindakan ini

biasanya dikerjakan pada janin yang telah meninggal dan

perdarahan tidak aktif.

(http://Irwan Ashari. Blogspot. Com/2008/01/Plasenta.html

f. Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan radio-isotop

Plasento grafi jaringan lunak (soft tissue plasenthografy).

Untuk mencoba melokalisir plasenta

Sitografi

Kepala ditekan kebawah kearah pintu atas panggul. Bila jarak

kepala dan kandung kemih berselisih lebih dari 1 cm, maka

terdapat kemungkinan plasenta previa (memasukan 40cc

larutan NaCL 12,5% dengan kandung kemih kosong).

Page 8: LAPORAN PENDAHULUAN PLASENTA PREVIA NEWSS.docx

Plasentografi indirek

Menghitung jarak antara kepala-simfisis dan kepala

promotorium (ibu dalam posisi berdiri atau duduk setengah

berdiri).

Arteriografi

Dengan memasukan zat kontras kedalam rongga

amnion.dan akan jelas terlihat di daerah kosong (diluar

janin) dalam rongga rahim.

Radio isotop plasentografi.

Ultra sonografi.

Tidak membahayakan radiasi pada janin

Page 9: LAPORAN PENDAHULUAN PLASENTA PREVIA NEWSS.docx

Inflamasi

Inplantasi embrio (embrionik plate)Pada baguan bawah (kauda)uterus

Vaskularisasi jelek

Perubahan atropik

PLASENTA PREVIA dx. kebidanan

KlasifikasiPlasenta previa TotalisPlasenta previa parsialPlasenta previa marginalPlasenta previa rendah

Tanda dan gejala :Perdarahan tanpa

nyeriPerdarahan berwarna

merah terangTerjadi pada TM II atau awal TM III

Bagian terendah anak tidak mendekati PAP

Serine disertai kelainan letak

Faktor resiko :Wanita > 35 tahun

MultiparaKehamilan kembarGangguan antomi/ tumor pada rahim

Jaringan parutEndometriosis

Riwayat Plasenta previa

Trauma kehamilanMerokok dan alkohol

Cirri-ciri :Perdarahan tanpa nyeri

Perdarahan berulangPerdarahan merah segar

Anemia dan renjatanTimbul perlahan

Terjadi waktu hamilTidak ada His

Tidak tegang saat palpasiDJJ ada

Teraba Plasenta saat VTPenurunan kepala tudak

masuk PAPPresentasi mungkin

abnormal

DiagnosaDiagnosa banding :

Solutio plasentaVasa Previa

Laserasi servix/ vagina

f. Patofisiologi

POHON MASALAH

Page 10: LAPORAN PENDAHULUAN PLASENTA PREVIA NEWSS.docx

Anamnesa :Perdarahan jalan lahir tanpa nyeri

Perdarahan tanpa sebab dan berulang

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan luar Pemeriksaan dgn. alat

Khusus Umum Inspekulo USG

Pemeriksaan dalam di meja operasiPalpasi

TFU rendahKesalahan letak janin

Bagian bawah janin belum masuk PAPBantalan pada SBR

Insfeksi- Perdarahan pervaginam

bentuk warna Volume

Anemia masalah

TDSuhuNadiDJJ

Penatalaksanaan

Pasif Aktif

SC

pervaginam

Amniotomi dan akselerasi

Versi Braxton Hicks

Traksi denganCunan Willet

KomplikasiPerdarahan massif

PrematurePlasenta Akreta

berhasil

KIE ttg gizi

Page 11: LAPORAN PENDAHULUAN PLASENTA PREVIA NEWSS.docx

g. Komplikasi

1. Perdarahan massif, dapat menyebabkan shock bahkan

kematian.

2. Lahir premature. Plasenta previa dapat menyebabkan lahir

premature.

3. Plasenta akreta. Pada kondisi ini, plasenta implantasi terlalu

dalam dan kuat pada dinding uterin, yang menyebabkan

sulitnya plasenta terlepas secara spontan plasenta saat

melahirkan. Hal ini dapat menyebabkan perdarahan hebat

dan perlu operasi histerektomi. Keadaan ini jarang, tetapi

sangat khas mempengaruhi wanita dengan plasenta previa

atau wanita dengan sesar sebelumnya atau operasi uterus

lainnya.

(http://Irwan Ashari. Blogspot. Com/2008/01/Plasenta.html).

4. Anemia karena perdarahan

5. Asfiksia berat

2. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

I. PENGKAJIAN

A. Data Subjektif

Biodata

Umur : Wanita lebih dari 35 tahun, 3 kali lebih berisiko.

(http://tonangardyanto.blogspot.com/2006/04/plasenta-previa-

plasenta-bisa-pindah.html)

Keluhan Utama :

Perdarahan tanpa sebab (causeless), tanpa nyeri (painless),

dan berulang (recurrent). Perdarahan timbul sekonyong –

konyong tanpa sebab apapun.

(http://irwanashari.blogspot.com/2008/01/plasenta-previa.html)

Page 12: LAPORAN PENDAHULUAN PLASENTA PREVIA NEWSS.docx

B. Data Objektif

1) Pemeriksaan fisik

Keadaan umum : kesadaran, bentuk badan dan bicara

Tanda-tanda vital : TD, respirasi, nadi, suhu

Kepala : bentuk kepala, mata, telinga, hidung, mulut

apakah normal atau tidak

Leher : bentuk, warna kulit, apakah terjadi bengkak dan

adanya pembesaran tyroid

Thorak : dengan cara inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi

Payudara : keadaan, mamae, dengan cara inspeksi dan

palpasi apakah ada kelainan.

Punggung : bentuk punggung

Abdomen : - inspeksi : kesimetrisan, stiae

- auskultasi : DJJ

-palpasi : pemeriksaan Leopold

Ekstremitas : atas dan bawah apakah ada edema, tonus

otot

Genetalia : kebersihan, masih keluar darah apa tidak

Anus : kebersihan, ada hemoroid apa tidak

2) Data Riwayat Kesehatan

Riwayat kesehatan sekarang meliputi :

Keluhan utama atau yang berhubungan dengan

gangguan atau penyakit dirasakan saat ini atau perasaan

pasien saat ini.

Riwayat kehamilan : kehamilan keberapa, anak yang

hidup, pernah mengalami abortus atau tidak, imunisasi.

Riwayat kesehatan dahulu :

Meliputi penyakit lain yang dapat mempengaruhi

penyakit sekarang atau pernah mengalami penyakit

seperti sekarang.

Riwayat kesehatan kelarga

Page 13: LAPORAN PENDAHULUAN PLASENTA PREVIA NEWSS.docx

Meliputi apakah keluarga pasien ada yang mempunyai

riwayat persalinan plasenta previa.

3) Pemeriksaan kebidanan meliputi :

Pemeriksaan kehamilan : TFU, posisi janin, gerak janin,

DJJ, HIS

Keadaan haid : menarche, status haid, lama haid,

keadaan darah, amenorhoe, HPHT, tapsiran partus

Perkawinan : perkawinan keberapa, umur kehamilan.

Penggunaan kontrasepsi

4) Data Biologis-Psikososial-Sosial-Spiritual

Biologis : bernapas, makan-minun, eliminasi,

istirahat, tidur, gerak aktivitas, pengaturan suhu tubuh.

Psikososial : rasa nyaman, rasa aman

Sosial : hubungan antara pasien dengan

masyarakat, keluarga, dan tenaga medis

Spiritual : agama dan kepercayaan

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN

NO

.

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1.

2.

plasenta previa.

takut menghadapi persalinan (operasi)

Page 14: LAPORAN PENDAHULUAN PLASENTA PREVIA NEWSS.docx

III. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA

KEPERAWATAN

TUJUAN INTERVENSI RASIONAL PARAF

1 Plasenta

previa

1. Tidak

terjadi

perdarahan

aktif

sampai

dilakukan

tindakan

SC.

2. Operasi

seksio

caesaria

berjalan

lancar,

tanpa ada

penyulit.

3. Bayi dan

ibu sehat.

1. Lakukan

pendekatan

dengan pasien

dan keluarga

dengan

komunikasi

therapeutic.

2. Lakukan

pemeriksaan

fisik

3. Jelaskan

hasil dari

pemeriksaan.

1. Pasien dan

keluarga dapat

kooperatif

dalam proses

asuhan

keperawatan

2. Dengan

pemeriksaan

fisik bisa

diketahui

status dan

kondisi ibu.

3. Pasien dan

keluarga dapat

mengerti

keadaan yang

sedang terjadi.

4. Pasien

Page 15: LAPORAN PENDAHULUAN PLASENTA PREVIA NEWSS.docx

2

Takut

menghadapi

persalinan

4. Siapkan

fisik dan mental

pasien untuk

melakukan

operasi.

5. Anjurkan

pada pasien dan

keluarga

tentang rencana

dan persiapan

persalinan di

rumah sakit

dengan cara

operasi .

Konsul

pemeriksaan

laboratorium

untuk persiapan

SC.

6. Kolaborasi

dengan tim

medis untuk

rencana MRS.

7. Anjurkan

pasien untuk

segera ke

rumah sakit bila

terjadi

pendarahan

ulang.

8. Kontrol 1

mendapat

support fisik

dan mental

sehingga siap

menjalani

operasi.

5. Pasien dan

keluarga

kooperatif

dalam proses

persalinan

6. Untuk deteksi

dini masalah-

masalah yang

timbul.

7. Pasien telah

siap untuk

MRS.

8. Segera dapat

diberikan

tindakan

emergency

dan mencegah

terjadinya

Page 16: LAPORAN PENDAHULUAN PLASENTA PREVIA NEWSS.docx

Pasien

tenang dan

pasrah

menghadap

i persalinan

dengan

cara

operasi.

minggu lagi ke

poli hamil I

untuk persiapan

MRS.

1. Lakukan

pendekatan

dengan pasien

dan keluarga

dengan

komunikasi

therapeutic.

2. beri

kesempatan

pada pasien

untuk

mengungkapkan

perasaannya.

3. periksa

tanda-tanda

vital : Tensi,

Nadi, Suhu, dan

pernafasan

4. libatkan

suami dan

keluarga untuk

memberi

dukungan

komplikasi.3

9. Persiapan

untuk operasi.

1. pasien dan

keluarga dapat

kooperatif

dalam proses

asuhan

keperawatan

2. pasien merasa

lebih tenang

dapat

membagi

beben

pikirannya.

3. mengetahui

perkembangan

pasien atau

kondisi pasien

sebelum

melaksanakan

operasi.

4. dukungan

moril dari

suami dan

keluarga dapat

membuat

pasien percaya

diri dan lebih

tenang.

5. berdoa dan

mendekatkan

Page 17: LAPORAN PENDAHULUAN PLASENTA PREVIA NEWSS.docx

mental.

5. anjurkan

pasien untuk

berdoa dan

mendekatkan

diri pada Tuhan.

diri pada

Tuhan

membantu

klien merasa

lebih tenang

dan pasrah

dalam

menghadapui

persalinan.

IV. IMPLEMENTASI

NO

.

DIAGNOSA

KEPERAWATA

N

TGL JAM IMPLEMENTASI

1. Plasenta previa 8

Septe

mber

2008

9

Septe

mber

08.00-

09.00

09.00-

1. melakukan

pendekatan dengan

pasien dan

keluarga dengan

komunikasi

therapeutic.

2. melakukan

pemeriksaan fisik

3. menjelaskan hasil

dari pemeriksaan.

konsul

pemeriksaan

laboratorium untuk

persiapan SC.

4. mengkolaborasikan

dengan tim medis

untuk rencana

Page 18: LAPORAN PENDAHULUAN PLASENTA PREVIA NEWSS.docx

2 Takut

menghadapi

persalinan

2008

16

septe

mber

2008

16

septe

mber

2008

selesai

08.00-

selesai

08.00-

selesai

MRS.

5. menyiapkan fisik

dan mental pasien

untuk melakukan

operasi.

6. menganjurkan

pada pasien dan

keluarga tentang

rencana dan

persiapan

persalinan di rumah

sakit dengan cara

operasi .

7. mengontrol untuk

persiapan MRS dan

koloborasi medis

untuk operasi

seksio caesaria.

8. menganjurkan

pasien/ keluarga

untuk segera ke

rumah sakit bila

terjadi pendarahan

ulang.

1. pasien dan

keluarga dapat

kooperatif dalam

Page 19: LAPORAN PENDAHULUAN PLASENTA PREVIA NEWSS.docx

proses asuhan

kebidanan.

2. pasien merasa

lebih tenang dapat

membagi beben

pikirannya.

3. mengetahui

perkembangan

pasien atau kondisi

pasien sebelum

melaksanakan

operasi.

4. dukungan moril

dari suami dan

keluarga dapat

membuat pasien

percaya diri dan

lebih tenang.

5. berdoa dan

mendekatkan diri

pada Tuhan

membantu klien

merasa lebih

tenang dan pasrah

dalam

menghadapui

persalinan.