Laporan Pendahuluan Melena

13
A. Konsep Dasar Penyakit 1. Pengertian Melena adalah pengeluaran feses atau tinja yang berwarna hitam seperti ter yang disebabkan oleh adanya perdarahan saluran makan bagian atas. BAB darah atau biasa disebut hematochezia ditandai dengan keluarnya darah berwarna merah terang dari anus, dapat berbentuk gumpalan atau telah bercampur dengan tinja. Sebagian besar BAB darah berasal dari luka di usus besar, rektum, atau anus. Warna darah pada tinja tergantung dari lokasi perdarahan. Umumnya, semakin dekat sumber perdarahan dengan anus, semakin terang darah yang keluar. Oleh karena itu, perdarahan di anus, rektum dan kolon sigmoid cenderung berwarna merah terang dibandingkan dengan perdarahan di kolon transversa dan kolon kanan (lebih jauh dari anus) yang berwarna merah gelap atau merah tua. 2. Tanda dan gejala a. Syok (denyut Jantung, Suhu Tubuh), b. Penyakit hati kronis (sirosis hepatis), c. Demam ringan 38-39°C, d. Nyeri di perut,

description

m

Transcript of Laporan Pendahuluan Melena

Page 1: Laporan Pendahuluan Melena

A. Konsep Dasar Penyakit

1. Pengertian

Melena adalah pengeluaran feses atau tinja yang berwarna hitam

seperti ter yang disebabkan oleh adanya perdarahan saluran makan bagian

atas. BAB darah atau biasa disebut hematochezia ditandai dengan

keluarnya darah berwarna merah terang dari anus, dapat berbentuk

gumpalan atau telah bercampur dengan tinja. Sebagian besar BAB darah

berasal dari luka di usus besar, rektum, atau anus. Warna darah pada tinja

tergantung dari lokasi perdarahan. Umumnya, semakin dekat sumber

perdarahan dengan anus, semakin terang darah yang keluar. Oleh karena

itu, perdarahan di anus, rektum dan kolon sigmoid cenderung berwarna

merah terang dibandingkan dengan perdarahan di kolon transversa dan

kolon kanan (lebih jauh dari anus) yang berwarna merah gelap atau merah

tua.

2. Tanda dan gejala

a. Syok (denyut Jantung, Suhu Tubuh),

b. Penyakit hati kronis (sirosis hepatis),

c. Demam ringan 38-39°C,

d. Nyeri di perut,

e. Hiperperistaltik,

f. Penurunan Hb dan Hmt yang terlihat setelah beberapa jam,

g. Peningkatan kadar urea darah setelah 24-48 jam karena pemecahan protein

darah oleh bakteri usus.

3. Etiologi

a. Adanya luka atau pendarahan di lambung atau usus.

b. Tukak lambung .

Page 2: Laporan Pendahuluan Melena

c. Wasir.

d. Disentri.

e. Minuman beralkohol.

4. Patofisiologi

Page 3: Laporan Pendahuluan Melena

Pada gagal hepar sirosis kronis, kematian sel dalam hepar

mengakibatkan peningkatan tekanan vena porta. Sebagai akibatnya terbentuk

saluran kolateral dalam submukosa esopagus dan rektum serta pada dinding

abdomen anterior untuk mengalihkan darah dari sirkulasi splenik menjauhi

hepar. Dengan meningkatnya teklanan dalam vena ini, maka vena tersebut

menjadi mengembang dan membesar (dilatasi) oleh darah (disebut varises).

Varises dapat pecah, mengakibatkan perdarahan gastrointestinal masif.

Selanjutnya dapat mengakibatkan kehilangan darah tiba-tiba, penurunan arus

balik vena ke jantung, dan penurunan curah jantung. Jika perdarahan menjadi

berlebihan, maka akan mengakibatkan penurunan perfusi jaringan. Dalam

berespon terhadap penurunan curah jantung, tubuh melakukan mekanisme

kompensasi untuk mencoba mempertahankan perfusi. Mekanisme ini

merangsang tanda-tanda dan gejala-gejala utama yang terlihat pada saat

pengkajian awal. Jika volume darah tidak digantikan , penurunan perfusi

jaringan mengakibatkan disfungsi seluler. Sel-sel akan berubah menjadi

metabolsime anaerobi, dan terbentuk asam laktat. Penurunan aliran darah akan

memberikan efek pada seluruh sistem tubuh, dan tanpa suplai oksigen yang

mencukupi sistem tersebut akan mengalami kegagalan.

5. Pemeriksaan diagnosis

a. Laboratorium (pemeriksaan darah) Hitung darah lengkap: penurunan Hb, Hmt, peningkatan leukosit.

Elektrolit : penurunan kalium serum, peningkatan natrium, glukosa serum

dan laktat.b. Radiologi

Barrium Foloow through.

Barrium enema.

c. Colonoscopy

Pemeriksaan ini dianjurkan pada pasien yang menderita peradangan kolon.

Page 4: Laporan Pendahuluan Melena

6. Penatalaksanaan

a. Pengaturan diet

Bila terjadi konstipasi berikan makan dengan makanan tinggi serat.

Dianjurkan untuk menghindari susu.

b. Pengaturan obat-obatan

7. Komplikasi

a. Encelofati

b. Asites

c. Sirosis Hepatis

B. Konsep Asuhan Keperawatan

1.Pengkajian Keperawatan

a. Anamnese

1) Identitas klien.

2) Riwayat keperawatan.

3) Keluhan utama : Faeces semakin cair,muntah,bila kehilangan banyak

air dan elektrolit terjadi gejala dehidrasi,berat badan menurun. tonus

dan turgor kulit berkurang, selaput lendir mulut dan bibir kering,

frekwensi BAB lebih dari 4 kali dengan konsistensi encer.

4) Riwayat kesehatan masa lalu.

5) Riwayat penyakit yang diderita, riwayat pemberian imunisasi.

6) Riwayat psikososial keluarga.

7) Kebutuhan dasar.

Pola eliminasi

Page 5: Laporan Pendahuluan Melena

Perubahan BAB lebih dari 4 kali sehari, BAK sedikit atau jarang.

Pola nutrisi

Diawali dengan mual, muntah, anopreksia, menyebabkan

penurunan berat badan pasien.

Pola istirahat dan istirahat

Terganggu karena adanya distensi abdomen yang akan

menimbulkan rasa tidak nyaman.

Pola hygiene

Kebiasaan mandi setiap harinya.

Pola aktivitas

Terganggu karena kondisi tubuh yang lemah dan adanya nyeri

akibat distensi abdomen.

b. Pemerikasaan fisik

1) Pemeriksaan psikologis : keadaan umum tampak lemah, kesadaran

composmentis sampai koma, suhu tubuh tinggi, nadi cepat dan lemah,

pernapasan agak cepat.

2) Pemeriksaan sistematik :

Inspeksi : mata cekung, ubun-ubun besar, selaput lendir, mulut dan

bibir kering, berat badan menurun, anus kemerahan.

Perkusi : adanya distensi abdomen.

Palpasi : Turgor kulit kurang elastis

Auskultasi : terdengarnya bising usus.

c. Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan tinja, darah lengkap.

2. Diagnosa keperawatan

a. Defisit volume cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan output cairan yang berlebihan.

Page 6: Laporan Pendahuluan Melena

b. Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

dengan intake asupan yang tidak adekuat.

c. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan distensi abdomen.

d. Ansietas berhubungan dengan sakit kritis.

3. Rencana Keperawatan

a. Diagnosa 1

Defisit volume cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan output cairan yang berlebihan.

Tujuan dan kriteria hasil:

Devisit cairan dan elektrolit teratasi.Tanda-tanda dehidrasi tidak ada,

mukosa mulut dan bibir lembab, balance cairan seimbang.

Rencana Tindakan :

Observasi tanda-tanda vital.

Observasi tanda-tanda dehidrasi.

Hitung input dan output cairan (balance cairan).

Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian therapi cairan,

pemeriksaan lababoratorium elektrolit.

Kolaborasi dengan tim gizi dalam pemberian cairan rendah garam.

b. Diagnosa 2.

Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

dengan intake asupan yang tidak kuat.

Tujuan dan kriteria hasil:

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi teratasi. Intake nutrisi klien

meningkat, diet habis 1 porsi yang disediakan, mual, muntah tidak ada.

Rencana Tindakan :

Page 7: Laporan Pendahuluan Melena

Kaji pola nutrisi klien dan perubahan yang terjadi.

Timbang berat badan klien.

Kaji faktor penyebab gangguan pemenuhan nutrisi.

Lakukan pemeriksaan fisik abdomen (palpasi, perkusi, dan

auskultasi).

Berikan diet dalam kondisi hangat dan porsi kecil tapi sering.

Kolaborasi dengan tim gizi dalam penentuan diet klien.

c. Diagnosa 3

Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan distensi abdomen.

Tujuan dan Kriteria hasil :

Nyeri dapat teratasi. Nyeri dapat berkurang / hilang, ekspresi wajah

tenang.

Rencana Tindakan :

Observasi tanda-tanda vital.

Kaji tingkat rasa nyeri.

Atur posisi yang nyaman bagi klien.

Beri kompres hangat pada daerah abdomen.

Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi analgetik sesuai

indikasi.

d. Diagnosa 4

Ansietas berhubungan dengan sakit kritis.

Tujuan dan kriteria hasil :

Rasa cemas pasien teratasi. Pasien tampak rileks.

Rencana tindakan :

Kaji rasa cemas pasien.

Berikan motivasi pada pasien untuk semangat sembuh.

Berikan penjelasan mengenai sakit yang diderita pasien.

Page 8: Laporan Pendahuluan Melena

Ciptakan suasana yang menyenangkan bagi pasien

4. Implementasi Keperawatan

a. Gunakan deskripsi tindakan untuk menentukan apa yang telah

dikerjakan.

b. Identifikasi alat yang digunakan.

c. Be ikan kenyamanan, keamanan, dan perhatikan lingkungan selama

melalukan tindakan keperawatan.

d. Catat waktu dan orang yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan

tindakan.

e. Catat semua respoinformasi tentang pasien.

5. Evaluasi

a. Volume cairan dan elektrolit kembali normal sesuai kebutuhan.

b. Kebutuhan nutrisi terpenuhi sesuai kebutuhan tubuh.

c. Rasa nyaman terpenuhi.

d. Rasa cemas pasien teratasi.

REFERENSI

Dongoes. 2000. Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. Jakarta : EGC.

Page 9: Laporan Pendahuluan Melena

http://hidayat2.wordpress.com/download-askep/ diakses tanggal 23 November 2011 pukul 18.00.

http://yandrifauzan.blogspot.com/ diakses tanggal 23 November 2011 pukul 18.10.