Laporan Pendahuluan Gangguan Sistem Reproduksi Kanker Ovarium.docx

42
Laporan Pendahuluan Gangguan Sistem Reproduksi Kanker Ovarium 1. Pengertian Tumor adalah sekumpulan sel yang membelah diri dengan kecepatan yang relativ tidak terlalu tinggi dan sel-sel hasil pembelahan yang cepat tersebut masih, menunjukan keabnormalan yang relative rendah. Tumor adalah segala benjolan tidak normal atau abnormal yang bukan radang. Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan yang tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker dalam pengembangannya, dan dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya sehingga dapat menyebabkan kematian. Kanker adalah istilah untuk tumor ganas. Kanker ovarium atau kanker indung telur adalah tumor ganas pada ovarium. Kanker ini mendapat menjadi penyebab kematian wanita tertinggi karena

Transcript of Laporan Pendahuluan Gangguan Sistem Reproduksi Kanker Ovarium.docx

Page 1: Laporan Pendahuluan Gangguan Sistem Reproduksi Kanker Ovarium.docx

Laporan Pendahuluan Gangguan Sistem Reproduksi Kanker Ovarium

1.   Pengertian

Tumor adalah sekumpulan sel yang membelah diri dengan kecepatan yang relativ

tidak terlalu tinggi dan sel-sel hasil pembelahan yang cepat tersebut masih, menunjukan

keabnormalan yang relative rendah. Tumor adalah segala benjolan tidak normal atau

abnormal yang bukan radang.

Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan yang tidak normal dari sel-sel jaringan

tubuh yang berubah menjadi sel kanker dalam pengembangannya, dan dapat menyebar ke

bagian tubuh lainnya sehingga dapat menyebabkan kematian. Kanker adalah istilah untuk

tumor ganas. Kanker ovarium atau kanker indung telur adalah tumor ganas pada ovarium.

Kanker ini mendapat menjadi penyebab kematian wanita tertinggi karena gejala penyakitnya

baru dirasakan setelah memasuki standium lanjut.

2.   Perbedaan Tumor Dan Kanker

Perbandingan antara tumor jinak dan ganas yaitu:

Sifat Jinak Ganas

Page 2: Laporan Pendahuluan Gangguan Sistem Reproduksi Kanker Ovarium.docx

·   Deferensiasi-Anaplasi

·   Kecepatan pertumbuhan

·   Pembentukan simplai –

invasi

·   Metastasis

a)    berdiferensiasi baik:

struktur dapat mirip

dengan jaringan asal.

b)    Biasanya progresif dan

lambat dapat tetap atau

regrasi; gambaran mitosis

jarang dan normal.

c)    Biasanya membentuk

sampai jarang tidak

membentuk simpai:

biasanya kohensif dan

bersifat okspanansif.

d)    Tidak ada

a.  Terdapat beberapa

kekurangan diferensiasi

disertai anaplasia:struktur

sering kali atipik.

b.  Kacau dan dapat terlambat

sampai cepat: gambaran

mitosis biasanya banyak dan

nonnormal.

c.  Infasif tanpa membentuk

simpai: biasanya infiltratif

tetapi dapat tampak kohesi

dan ekspansif.

d.  Sering kali ada : makin besar

dan makin berdiferensiasi

tumor primer, makin sering

terjadi mentastase.

                                     

3. Etilogi

    Penyebab belum jelas diketahui. Namun faktor resiko kangker ovarium ini adalah :

Page 3: Laporan Pendahuluan Gangguan Sistem Reproduksi Kanker Ovarium.docx

a)      Genatik

b)      Perempuan yang mempunyai riwayat keluaga menderita kangker payudara, kangker

ovarium, kangker rahim ataupun kangker prostate, kangker kolon.

c)      Perempuan mendul yang tidak tahu penyebabnya

d)      Perempuan yang menggunakan hormone estrogen untuk waktu lama tanpa diserta

pemberian hormone pengesteron

e)      Tinggal dan mengikuti pola hidup masyarakat Negara industri

f)       Perempuan nulipara

g)      Melahirkan pertama kali pada usia diatas 35 tahun

4.           Tanda Dan Gejala

   Tidak ada atau gejala awal yang spesifik dari kangker ovarium ini. Gejala yang dirasakan

tidak khas seperti ;

a)    Haid tidak teratur

b)    Ketegangan menstrual yang mengikat

c)    Cara menstrual yang banyak

d)    Monopous dini

e)    Rasa berat pada panggul

f)     Sering berkemih

g)    Konstipasi

Page 4: Laporan Pendahuluan Gangguan Sistem Reproduksi Kanker Ovarium.docx

h)    Dyspepsia

i)     Rasa tidak nyaman pada abdomen

j)     Tekanan pada pelvis

k)    Anemi

l)     Sesak nafas

m)  Penurunan berat badan

n)    Asites

5. Patoflow

    Terlampir

6. Stadium Kanker

    Stadium kanker biasanya ditentukan sebelum tindakan bedah. Akan tetapi tumor pada

ovarium, stadium ditentukan berdasarkan pemeriksaan sesudah laparatomi. Penentuan

stadium dengan laparatomi akan lebih akurat, karena perluasan tumor dapat dilihat dan

ditentukan berdasarkan pemeriksaan patogi, sehingga terapi dan prognosis dapat ditentukan

lebih akurat.

     Klasifikasi stadium yang biasanya dipergunakan untuk tumor ganas adalah menurut FIGO

yaitu:

Page 5: Laporan Pendahuluan Gangguan Sistem Reproduksi Kanker Ovarium.docx

Stadium Batasan

I Pertumbuhan tumor terbatas dalam ovarium

IA Pertumbuhan tumor ganas di satu ovarium dan tidak ada ascites

IB Tumor terbatas di dua ovarium dan tidak ada ascites

IC Tumor terbatas di satu atau kedua ovarium, sitologi ascites atau

periksaan sitologi cairan peritoneum, positif sel kanker.

II Tumor di satu atau kedua ovarium dengan pertumbuhan dalam pelvis

IIA Tumor di satu atau kedua ovarium dengan pertumbuhan dalam pelvis

minor dan pada pembedahan tumor terangkat seluruhnya.

IIB Tumor meluas pada jaringan pelvis lain dan pada pembedahan tumor

tidakterangkat seluruhnya.

IIC Seperti II A atau II B tapi ascites atau pemeriksaan cairan periotoeum,

positif sel kanker.

III Tumordi satu atau kedua ovarium dengan metastasis pada peritoneum

di luar panggul dan kelenjar getah bening retroperitorial atau keduanya.

Tumor terbatas pada panggul kecil depan dengan metastasis ke dinding

usus dan omentum, buktikan dengan histopatologik.

IV Tumor pada satu atau kedua ovarium dengan metastasis jauh metastasis

ke hati atau adanya efusi peluru yang dibuktikan dengan sitologi juga

digolongkan stadium IV

Khasus Kasus yang tidak dilakukan laparotomi, tapi diduga karsinoma ovarium

Page 6: Laporan Pendahuluan Gangguan Sistem Reproduksi Kanker Ovarium.docx

7.  Diagnosis

a.   Anamnesis

      Keluhan penderita terbayak adalah merasa tidak enak atau terasa berat di perut bagian bawah

dan sering disertai sakit. Perut makin lama makin besar. Kadang-kadang terjadi pendarahan

diluar haid.

b.    Pemeriksaan Fisik

Dirongga perut teraba masaa tumor dan sering disertai asites. Perabaan bimanual jelas tumor

pada rongga pelvis. Tumor sel granulos pada anak-anak / pubertas lebih mudah dikenal

secara klinis, selain adanya pertumbuhan seks sekunder prekoks, juga rongga abdomen

membesar. Amenorea, afrofi payudara dan hipertopi klitoris dijumpai pada penderita

androplastoma. Adanya asistes diserta masa tumor pada rongga pelvic, terduga tumor ganas.

c.    Laboratorium

Kanker ovarium dapat didentifikasi dengan pemeriksaan beberapa tumor marker serum

penderita. CA 125 merupakan tumor marker kanker ovarium. AFP dan CEA sering

dipergunakan untuk identifikasi kanker ovarium. Pemeriksaan HGG dipergunakan untuk

diagonosis preoperative karsinoma ovarium yang berasal dari germ cell.

d.    Radiology

Page 7: Laporan Pendahuluan Gangguan Sistem Reproduksi Kanker Ovarium.docx

Ultrasonografi mempunyai kapasitas untuk membedakan antara tumor solid dan kristis

ovarium. Evaluasi peluasan kanker ovarium pada jaringan sekitar dapat diramalkan oleh

USG. Computed tomography lebih praktis, mudah diaplikasi dan akurasi diagosiknya lebih

tinggi serta dapat mengevaluasi perluasan dinding tumor pada dinding vesika urinaria dan

usus.

e.    Laporaskopi

Dapat digunakan untuk menentukan stadium. Apabila penderita yang sudah mendapat

kemoterapi / radioterapi menolak untuk laporotomi kedua ( second-look) salah satu cara

untuk melihat kemajuan pengobatan adalah laporoskopi.

f.     Biopsy Aspirasi Jarum Halus

Pemeriksaan sitologi biopsy aspirasi sering dipergunakan untuk mendiagnosis berbagai tumor

di rongga abdomen. Akan tetapi untuk neoplasma ovarium tidak banyak dipergunakan karena

pada setiap neoplasma di ovarium laporatomi dapat dilakukan.

g.    Sitologi Eksfoliatif

Untuk menetukan stadium tumor ovarium diperlukan pemeriksaan sitologi cairan asites

ataupun cairan bilasan.

h.    Histopatologi

Diagnosa defenitif tumor ovarium biasanya berdasarkan histopatologi blok paraffin. Akan

tetapi histopatologi dapat juga dilakukan durate operasi yang bertujuan untuk memperoleh

diagnosis yang cepat.

Page 8: Laporan Pendahuluan Gangguan Sistem Reproduksi Kanker Ovarium.docx

8. Penatalaksaan

a.    Bedah

          Tidakkan bedah tergantung pada stadium tumor. Tumor I dan II biasanya dilakukan

salviagonerektomi. Pada golongan resiko rendah ( stadium Ia dan Ib dengan histopologi

karsinoma borderline / deferensiasi baik), AKH 5 tahun 90 % tanpa terapi aiuvan. Pada

golongan resiko tinggi ( stadium Ic dan II ), AKH 5 tahun 50 % tanpa ajuvan terapi. Tindakan

Sitoreduksi biasanya dilakukan pada stadium lanjut dimana tumor tidak diangkat seluruhnya,

sehingga kemoterapi / radiology lebih efektif.

b.    Kemoterapi

          Diberikan pada kanker ovarium stadium lanjut bertujuan untuk terapi paliatif ataupun

ajuvan. Sitostratika golongan alkilating antara Mephalan (Alkeran), cyclophoshamid,

Chloambucil (leukeran) dikenal sebagai kemoterapi tunggal kanker ovarium yang

memberikan respon baik.

9. Pengkajian Keperawatan

    Data dasar pengajian pasien

AKTIVITAS / ISTIRAHAT

Gejala   :  Kelemahan dan / keletihan

              Perubahan pada pola istirahat dan jam kebiasaan tidur, misalnya : nyeri, ansietas.

Page 9: Laporan Pendahuluan Gangguan Sistem Reproduksi Kanker Ovarium.docx

              Pekerjaan atau profesi dengan pemajanan karsiogen lingkungan.

SIRKULASI

Gejala           :  Palpitasi, nyeri dada pada pengerahan kerja

Kebiasaan      :  Perubahan pada TD

INTEGRITAS EGO

Gejala             :  Factor stress (keuangan, pekerjaan, perubahan peran) dan cara mengatasi stress (misalnya

merokok,minum alcohol, mununda mencari pengobatan, keyakinan religius / spiritual)

                      Masalah tentang perubahan dalam penampilan, misalnya pembedahan.

                      Menyangkal diagonis, perasaan tidak berdaya, putus asa, tidak mampu, tidak bernakna, rasa

bersalah, kehilangan control, depresi.

Kebiasaan       :  Menyangkal, menarik diri, marah

ELIMINASI

Gejala            :  Perubahan pada pola defekasi, misalnya nyeri pada defekasi

                      Perubahan eliminasi urinarius, misalnya sering berkemih.

Tanda              :  Perubahan pada bising usus, distensi abdomen.

Page 10: Laporan Pendahuluan Gangguan Sistem Reproduksi Kanker Ovarium.docx

MAKANAN / CAIRAN

Gejala            : Kebiasaan diet buruk, misalnya rendah serat tinggi lemak bahan pengawet.

                      Anoreksi, mual / muntah

                      Perubahan pada berat badan ; penurun berat badan

Tanda              :  Perubahan pada kelembaban / turgo kulit ; edema

NEUROSENSORI

Gejala            :  Pusing ; sinkope

NYERI / KENYAMANAN

Gejala           :  Derajat nyeri bervariasi, misalnya ketidak nyamanan ringan sampai nyeri berat.

PERNAPASAN

Gejala           :  Merokok, hidup dengan seseorang yang merokok.

                     Pemajanan asbes

KEAMANAN

Gejala          :  Pemajanan pada kimia toksik, karsinogen

                    Pemanjana matahari lama / berlebihan.

Tanda           :  Demam

Page 11: Laporan Pendahuluan Gangguan Sistem Reproduksi Kanker Ovarium.docx

                    Ruam kulit, ulserasi

SEKSUALITAS

Gejala         : Masalah seksual, misalnya dampak pada hubungan, perubahan pada tingkat kepuasan.

INTERAKSI SOSIAL

Gejala         :  Ketidakadekuatan / kelemahan system pendukung.

                   Masalah tentang fungsi / tanggung jawab peran

PENYULUHAN / PEMBELAJARAN

                    :  Riwayat kaker pada keluarga, misalnya ibu / Bibi dengan kanker  payudara, kanker ovarium,

kanker kolon

Riwayat pengobatan :  Pengobatan sebelumnya untuk tempat kanker dan pengobatan yang diberikan.

10. Diagnosa Keperawatan

Ketakutan / ansietas berhubungan dengan kritis situasi

2.    Koping individu tak efektif berhubungan dengan diagnosis kanker dan prognosis yang tidak

menentu

Page 12: Laporan Pendahuluan Gangguan Sistem Reproduksi Kanker Ovarium.docx

3.    Nyeri berhubungan dengan proses penyakit

4.    Perubahan nutrisi          : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual dan

muntah

5.    Berduka antisifasi berhubungan dengan kehilangan yang nyata dan diterima sehubungan

dengan kanker seperti kesehatan, hilangnya hidup.

6.    Perubahan penampilan peran berhubungan dengan dampak diagnosis kanker pada peran

pasien dalam keluarga / komunitasnya.

7.    Perubahan proses keluarga berhubungan dengan dampak dari diagnosis kanker dan

prognosis yang tidak menentu.

8.    kurang pengetahuan berhubungan dengan proses penyakit kanker dan pengobatannya.

9.    resiko terhadap infeksi berhubungan dengan kemoterapi yang menggangu pembelahan sel-

sel hematopoietik normal yang mengakibatkan immunosupresi.

10. tidak toleran terhadap aktivitas berhubungan dengan keletihan sekunder terhadap anemia

yang disebabkan oleh kemoterapi.

11. perubahan eliminasi urinarius berhubungan dengan prosedur pembelahan untuk malignasi

ginekologis.

12. konstipasi berhubungan dengan Prosedur pembelahan untuk malignansi ginekologis, obat

nyeri pasca operasi.

Page 13: Laporan Pendahuluan Gangguan Sistem Reproduksi Kanker Ovarium.docx

11. Intervensi dan Rasionalisasi

1.    Ketakutan / ansietas berhubungan dengan kritis situasi

Kretia Hasil :

·         Tingkat kecemasan menurun dan terpelihara pada tingkat yang dapat diterima.

Intervensi Rasional

Kajian tanda dan gejala ansietas

b)    Gunakan satu system pendekatan yang

tenang yang menyakinkan

c)    Lakukan teknik mendengar aktif

d)    Dukungan penggunaan mekanisme

perthanan yang sesuai.

e)    Beri obat untuk menurunkan ansietas

sesuai kebutuhan

a.    Membantu dalam mengidentifikasi berat

ringannya anisietas.

b.    Meningkatkan kepercayaan terhadap

lingkungan

c.    Mendorong pengungkapan perasaan.

d.    Mekanisme pertahan membantu dalam

koping selama periode stress

e.    Meningkatkan kemampuan untuk

menguasai masalah.

2.    Koping individu tak efektif berhubungan dengan diagnosis kanker dan prognosis yang tidak

menentu

     Kretia Hasil :

Page 14: Laporan Pendahuluan Gangguan Sistem Reproduksi Kanker Ovarium.docx

·                                 Ansietas, kekuatiran dan kelemahan menurun pada tingkat yang dapat diatasi.

Intervensi Rasional

a)    Gunakan pendekatan yang tenang dan

berikan satu suasana lingkungan yang

dapat diterima.

b)    Evaluasi kemampuan pasien dalam

pembuatan keputusan.

c)    Dorongan sikap yang realitas.

d)    Dukung penggunaan mekanisme

pertahanan diri yang sesuai

e)    Nilai kebutuhan / keinginan pasien

terhadap dukungan social.

f)     Kenaikan pasien pada seorang atau

kelompok yang telah memiliki pengalaman

penyakit yang sama.

g)    Berikan sumber-sumber jika diperlukan.

a.    Membantu pasien dalam membangun

kepercayaan pada tenaga kesehatan.

b.    Membantu pengajian terhadap

kemnadirian dalam pengambilan

keputusan.

c.    Meningkatkan kedamaian diri.

d.    Meningkatkan  kemampuan untuk

menguasai masalah.

e.    Memenuhi kebutuhan pasien

f.     Memberikan informasi dan dukungan dari

orang lain dengan pengalaman yang sama.

g.    Untuk memenuhi kebutuhan spiritual

pasien.

3.    Nyeri berhubungan dengan proses penyakit

      Kretia Hasil :

Page 15: Laporan Pendahuluan Gangguan Sistem Reproduksi Kanker Ovarium.docx

·         Melaporkan perhilangan nyeri maksimal / control dengan penuh minimal pada AKS

·         Mengikuti aturan farmokologis yang ditentukan

Intervensi Rasional

a)    Tentukan riwayat nyeri, mis, lokasi nyeri,

frekuensi, durasi dan investasi   (skala 0-

10), dan tindakan penghilang yang

digunakan.

b)    Evaluasi sadar tetapi tertentu, mis,

perbedaah, radiasi, kemo terapi. Ajarkan

pasien / orang terdekat apa yang

diharapkan.

c)    Berikan tindakan kenyamanan dasar dan

aktivitas hiburan.

d)    Dorongan penggunaan keterampilan

manajemen nyeri.

e)    Evaluasi penghilangan nyeri / control.

Nilai pengaturan pengobatan bila perlu.

f)     Berikan analgesic sesuai indicator.

a. Informasi memberikan data dasar untuk

mengevaluasi kebutuhan / keefektifan

intervensi.

b. Ketidaknyamanan rentang luas adalah

umum.

c.  Meningkatkan relaksi dan membantu

memfokuskan kembali perhatian.

d. Memungkinkan pasien untuk berpartisipasi

secara aktif dan meningkatkan rasa control.

e. Control nyeri maksimum dengan pengaruh

minimum pada AKS.

f.  Nyeri adalah komplikasi sering dari kanker

meskipun respon individual berbeda.

Page 16: Laporan Pendahuluan Gangguan Sistem Reproduksi Kanker Ovarium.docx

g)    Siapkan / Bantu dalam prosedur, mis, blok

saraf, kondotomi.

g. Digunakan dalam nyeri berat yang tidak

berespon pada tindakan lain.

4.    Perubahan nutrisi          : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual dan

muntah

Kriteria Hasil :

·         Pasien makan cukup makanan untuk mempertahankan berat badan dalam 5 % berat badan

dasar.

Intervensi Rasional

a)    Kaji adanya anoreksi, mual, muntah atau

dispepsi.

b)    Kaji makanan yang disukai / tidak disukai.

c)    Kaji adanya rasa cepat kenyang,jika ada

a.    Tanda dan gejala yang berhubungan

dengan kemoterapi / radiasi yang

mempengaruhi mukosa oral /

gastrointerstinal yang membuat

perencanaan makanan untuk menjadi sulit.

b.    Memberikan informasi untuk perencanaan

diet

c.    Meningkatkan pemasukan makanan.

Page 17: Laporan Pendahuluan Gangguan Sistem Reproduksi Kanker Ovarium.docx

anjurkan pasien untuk makan saat tidak

merasa kenyang.

d)    Berikan obat anti emetic sebelum makan.

e)    Tawarkan makanan sedikit tapi sering.

f)     Tawarkan kudupan dengan tinggi protein,

kalori, dan atau cairan penganti tang mudah

di konsumsi.

d.    Mencengah mual dan muntah dan

meningkatkan pemasukan yang adekuat

e.    Mencengah ditensi berlebihan dari

lambung yang menyebabkan peningkatan

diafragma.

f.     Memberikan masukan yang tinggi kalori

dan protein untuk mempertahankan

cadangan protein dan mencegah keletihan.

5.    Berduka antisifasi berhubungan dengan kehilangan yang nyata dan diterima sehubungan

dengan kanker seperti kesehatan, hilangnya hidup.

Kriteria Hasil :

·         Pasien mengidentifikasi kehilangan yang nyata dan / diterima ; mendemostrasi kemajuan

melalui tahapan proses berduka ; mengidentifikasi sumber-sumber untuk menghadapi

kehilangan

Intervensi Rasional

a)    Bantu pasien mengidentifikasi a.    Memungkinkan venlilasi perasaan

Page 18: Laporan Pendahuluan Gangguan Sistem Reproduksi Kanker Ovarium.docx

kehiklangan dan anjurkan untuk

mengungkapkan perasaan tentang hal

tersebut.

b)    Bantu dalam mengindentifikasi strategi

strategi koping pribadi

c)    Bantu pasien  / keluarga untuk

mengidentifikasi bagian yang penuh

harapan dalam hidup.

d)    Hindari menutupi kenytaan.

e)    Dorongan hubungan terapeutik.

f)     Ajarkan pasien dan keluarga tentang

aspek-aspek harapan yang positif.

b.    Meningkatkan kemampuan pasien untuk

mengahadpi penyakit yang mengancam

hidup.

c.    Meningkatkan perasaan harga diri.

d.    Meningkatkan hubungan saling percaya.

e.    Memberikan dukungan emosional yang

diperlukan.

f.     Membantu pasien/keluarga dalam

memahami kebutuhan akan harapan.

Page 19: Laporan Pendahuluan Gangguan Sistem Reproduksi Kanker Ovarium.docx

6.    Perubahan penampilan peran berhubungan dengan dampak diagnosis kanker pada peran

pasien dalam keluarga / komunitasnya.

Kriteria Hasil ;

·         Mengungkapkan dampak dari diagnosis kanker pada perannya dan mendemontrasikan

kemampuan untuk menghadapi konflik peran tersebut / perubahan peran.

Intervensi Rasional

a)    Bantu pasien untuk mengidentifikasi peran

yang biasa dilakukan di dalam keluarga /

komunitasnya.

b)    Bantu pasien untuk mengidentifikasi

perubahaan peran yang spesifik yang

dibutuhkan sehubungan dengan penyakit.

c)    Bantu pasien untuk mengidentifikasi

strategi positfif.

d)    Fasilitas diskusi adaptasi dari keluarga

untuk berkompensansi terhadap peribahan

peren anggota keluarga.

e)    Bantu keluarga untuk menjelaskan

pengetahuan dan keterampilan yang

a.    Untuk menggali / mengaji peran dasar.

b.    Untuk mengembangkan perubahan peran

yang mungkin perlu.

c.    Memperbaiki solusi dari pontensial konflik

peran.

d.    Komunikasi terbuka membantu dalam

mencengah konflik perubahan peran yang

berlebihan.

Page 20: Laporan Pendahuluan Gangguan Sistem Reproduksi Kanker Ovarium.docx

penting untuk mendukung perubahan perane.    Meningkatkan keberhasilan implementasi

dari perubahan peran yang diperlukan.

7.    Perubahan proses keluarga berhubungan dengan dampak dari diagnosis kanker dan

prognosis yang tidak menentu.

Kriteria Hasil ;

·         Keluarga mendemonstrasikan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan secara fisik dan

emosional pasien dan anggota keluarga.

Intervensi Rasional

       Nilai reaksi emosi keluarga terhadap

keadaan pasien

       Fasilitas komunikasi tentang kekuatiran

antara pasien dan keluarga dan / atau

anggota keluarga.

       Dukungan mekanisme koping adaptif

yang digunakan oleh keluarga jika sesuai

       Berikan sumber-sumber spiritual sesuai

kebutuhan.

       Beritahu keluarga tentang adanya sumber-

     Untuk mengaji kebutuhan keluarga

terhadap dukungan emosional

     Meningkatkan komunikasi.

      Untuk membantu keluarga dalam koping

terhadap penyakit pasien.

     Untuk memberi jaminan pada keluarga

Page 21: Laporan Pendahuluan Gangguan Sistem Reproduksi Kanker Ovarium.docx

sumber komunitas bagi pasien dan keluarga

mereka dalam menghadapi kanker.

       Dorongan anggota keluarga untuk

memperthankan hubungan keluarga.

bahwa kebutuhan spiritual pasien.

     Membantu keluarga dalam mendapat

dukungan yang sesuai dengan kebutuhan.

      Untuk meningkatkan intergritas keluarga.

8.    kurang pengetahuan berhubungan dengan proses penyakit kanker dan pengobatannya.

Kriteria Hasil ;

·         Pengetahuan yang tepat mengenai proses penyakit dan penyakit dan mengambarkan

program pengobatan.

Intervensi Rasional

a)    Kenali tingkat pengetahuan pasien tentang

kanker.

b)    Ganbarkan proses penyakit sesuai

kebutuhan.

c)    Memberikan informasi tetapi dan pilihan

pengobatan yang potensi terjadi

keuntungan

d)    Gunakan brosur, gambar, video tape

a.    Data akan memberikan dasar untuk

penyuluhan dan menghindari adanya

duplikasi

b.    Membantu pasiem dalam memahami

proses penyakit

c.    Menbantu pasien dalam dalam membuat

keputusan pengobatan.

d.    Alat visual memberikan penguatan pada

Page 22: Laporan Pendahuluan Gangguan Sistem Reproduksi Kanker Ovarium.docx

dalam penyuluhan pasien /keluarga.

e)    Mengajurkan pasien untuk menyampaikan

pilihan.

f)     Intruksikan pasien untuk melaporkan

tanda dan gejala pada pemberian pelayanan

kesehatan

instruksi yang diberikan

e.    Meningkatkan advokasi pasien dalam

pelayanan medis.

f.     Meningkatkan keamanan dalam upaya

penyembuhan

9.    resiko terhadap infeksi berhubungan dengan kemoterapi yang menggangu pembelahan sel-

sel hematopoietik normal yang mengakibatkan immunosupresi.

Ktiteria Hasil;

·                     Potensi infeksi menurun dan tidak ada tanda-tanda infeksi.

Intervensi Rasional

a)    Pantau tanda –tanda vital yang meliputi 

suhu tubuh setiap 4 jam

b)    Laporan jika ada suhu diatas 37,7C pada

dokter.

c)    Ajurkan untuk istirahat sesuai kebutuhan

d)    Kaji semua sisi prosedur invansi terhadap

a.    Demam / hipotesis dapat mengidentifikasi

timbulnya infeksi pada pasien.

b.    Peningkatan suhu tubuh merupakan satu

tanda adanya infeksi

c.    Keletihan dapat menurunkan fungsi imun.

d.    Meningkatkan deteksi dini adanya

kompilkasi

Page 23: Laporan Pendahuluan Gangguan Sistem Reproduksi Kanker Ovarium.docx

munculnya tanda-tanda infeksi.

e)    Ganti semua balutan setiap hari.

f)     Ajarkan pasien keluarga / penjunjung

mengenai tindakan resiko nyeri.

e.    Mencegah mikroorganisme dan

perkembangkannya dibawah balutan

tersebut

f.     Menurunkan potensisial adanya infeks

10. tidak toleran terhadap aktivitas berhubungan dengan keletihan sekunder terhadap anemia

yang disebabkan oleh kemoterapi.

Kriteria Hasil;

·         Pasien mempertahankan tingkat aktivitas optimal. Pasien akan memaksimalkan energi

dengan beristirahat untuk meminimalkan efek keletihan pada aktivitas sehari-hari.

Intervensi Rasional

a)    Kaji pola istirahat adanya keletihan pada

pasien

b)    Anjurkan pasien untuk mempertahankan

pola istirahan.

c)    Bantu pasien merencanakan aktivitas yang

a. Menentukan data dasar untuk membantu

pasien dengan keletihan.

b. Meningkatkan control panel

c.  Meningkatkan aktivitas selama proses

Page 24: Laporan Pendahuluan Gangguan Sistem Reproduksi Kanker Ovarium.docx

berdasarkan pola istirahat.

d)    Bantu pasien dalam memperioritas tugas

hidup dan mencari bantuan keluarga /

teman dalam tugas-tugas yang tidak dapat

dilakukan

e)    Bantu pasien dalam masukan makanan

adekuat

f)     Tawarkan makanan yang lunak , mudah

dikunyah.

g)    Tekanan pentingnya diet dalam

mempertahankan energi

pencegahan keletihan

d. Menghemat tenaga

e. Memperthankan cadangan protein yang

diperlukan untuk mengahasilkan energi.

f.  Keletihan mungkin dapat merusak

kemampuan menguyah.

g. Protein diperlukan untuk keprluan energi

dasar

11. Perubahan eliminasi urinarius berhubungan dengan prosedur pembelahan untuk malignasi

ginekologis.

Kriteria Hasil ;

·         Mendemonstrasikan pemahaman dan penetalakan pengeluaran urine regular.

Intervensi Rasional

Page 25: Laporan Pendahuluan Gangguan Sistem Reproduksi Kanker Ovarium.docx

a)    Pantau eliminasi urie meliputi frekuensi

konsisten, bau , volume dan warna

b)    Pantau tanda dan gejala retensi urie yang

meliputi tidak ada berkemih dan adanya

distensi abdomen bawah.

c)    Catat waktu eliminasi urinarius terakhir

d)    Ajarkan pasien untuk menun jumlahkan

cairan yang dianjurkan

e)    Catat waktu berkemih pertama dan

pemanpilan urie setelah prosedur.

f)     Beritahu pasien / keluarga tentang tanda

dan gejala ISK, meliputi demam, nyeri

sekitar punggul , disurie.

g)    Intruksikan pasien untuk berespon secepat

mungkin terhadap dorongan untuk

berkemih.

a.    Memberikan informasi dasar

b.    Mencegah distensi kandungan kemih

c.    Memberikan data

d.    Meningkatkan aliran urine adekuat

e.    Memberikan informasi untuk dini potensi

masalah

f.     Memberikan informasi

g.    Mencegah distensi dan menurunkan resiko

infeksi.

Page 26: Laporan Pendahuluan Gangguan Sistem Reproduksi Kanker Ovarium.docx

12. konstipasi berhubungan dengan Prosedur pembelahan untuk malignansi ginekologis, obat

nyeri pasca operasi.

Kriteria Hasil ;

·   Mendemonstrasikan pemahaman dan penetalakan defeksi secara teratur.

Intervensi Rasional

a)    Pantau defekasi meliputi frekuensi,

bentuk, volume dan warna

b)    Catat tanggal defekasi, defekasi rutin

penggunaan laksatif yang ada sebelumnya.

c)    Catat masalah defeksi, defeksi rutin,

penggunaan laksatif yang ada sebelumnya.

d)    Pantau bising usus

e)    Laporkan peningkatan munculnya

peristatik yang keras / kehilangan  bising

usus.

f)     Pantau tanda dan gejala dari diare,

kontipasi dan obstruksi.

g)    Awali program latihan khusus  sesuai

Memberikan informasi dasar

Memberikan data

Mencegah salah intrepretasi data

d.    Memberikan informasi mengenai aktivitas

defekasi

e.    Meningkatkan pengenalan dini terhadap

masalah potensial.

f.     Meningkatkan pola defekasi regular

Page 27: Laporan Pendahuluan Gangguan Sistem Reproduksi Kanker Ovarium.docx

kebutuhan

h)    Evaluasi sifat obat terhadap efek samping

gastrointestinal.

i)     Dapatkan tes guaniak feses

j)     Beritahu pasien keluarga tentang makanan

yang menungkatkan proses defekasi regular

k)     Anjurkan masukan cairan adekuat

l)     Instruksikan pasien dalam strategi untuk

menetralisasi efek sampinag defekasi

g.    Meningkatkan perawatan diri dalam

kebiasaan yang teratur.

h.    Mencegah komplikasi defekasi

sehubunggan dengan pengobatan.

i.     Memberikan informasi mengenai

kehilangan darah gastrointestinal.

j.     Meningkatkan masukan diet rutin yang

mendukung defeksi secara regular

.

k.    Mencegah  konstipasi

l.     Memberikan informasi untuk mendorong

perawatan diri.

DAFTAR PUSTAKA

Doenges Marilynn E. 1999. Rencana asuhan keperawatan : pedoman untuk perencanaan dan

pendokomundasian pasien. Jakarta : EGC

Gale, Danielle. 1999. Rencana asuhan keperawatan onkologi. Jakarta ;EGC

Page 28: Laporan Pendahuluan Gangguan Sistem Reproduksi Kanker Ovarium.docx

Harapanm, rustam E.1984. Kanker ginekologi. Kakarta : PT Gramedia.

http//ww. Dharmais. Co.id / new/ contek. Php ? page = article & elang = id&id=8

http // www. Republika. Co. id / suplemen cetak detail.asp ? mid – 2 & id=168548&kaiiid = 105&kat-id1-

150&kat-id2=204

Price, Sylvia Anderson. 1995. patofisiologi. Konsep kliniks proses penyakit . jakarta : EGC

Tambunan, Gani 1995. diagonosis dan tatalaksanaan sepuluh jenis kanker terbanyak di Indonesia. Jakarata:

EGC

Yatim, Faisal 2005. penyakit kandung . jakrta : pustaka popular obor.

0 komentar: