LAPORAN PENDAHULUA1
-
Upload
farid-riyadi -
Category
Documents
-
view
3 -
download
0
description
Transcript of LAPORAN PENDAHULUA1
http://we-blogcom.blogspot.co.id/2014/08/laporan-pendahuluan-pasien-dengan.html
LAPORAN PENDAHULUANASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
DENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN NUTRISI
Disusun oleh :Nama : Intan Nur Khasanah
Nim : 13021
AKADEMI KEPERAWATAN YAPPI SRAGEN
2014A. Pengertian1. Nutrisi
Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan atau bahan-
bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan sisanya. ( Tarwoto dan Wartonah, 2010 )
2. MetabolismeMetabolisme adalah suatu proses kimiawi yang terjadi di dalam tubuh semuamakhluk hidup,
proses ini merupakan pertukaran zat ataupun suatu organism dengan lingkungannya.3. Keseimbangan Energi
Keseimbangan energi adalah energi yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan sama dengan energi yang dikeluarkan. Keadaan ini akan menghasilkan berat badan ideal/ normal.
B. Anatomi Fisiologi Sistem Pencernaan1. Mulut / Oris
Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan. Bagian dalam dari mulut dilapisi oleh selaput lendir. Pengecapan dirasakan oleh organ perasa yang terdapat di permukaan lidah. Pengecapan relatif sederhana, terdiri dari manis, asam, asin dan pahit. Makanan dipotong-potong oleh gigi depan (incisivus) dan di kunyah oleh gigi belakang (molar, geraham), menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah dicerna.
Ludah juga mengandung antibodi dan enzim (misalnya lisozim), yang memecah protein dan menyerang bakteri secara langsung. Proses menelan dimulai secara sadar dan berlanjut secara otomatis.
2. FaringMerupakan organ yang menghubungkan rongga mulut dengan kerongkongan (osofagus), di
dalam lengkung faring terdapat tonsil (amandel) yaitu kumpulan kelenjar limfe yang banyak mengandung limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi.
3. EsofagusMerupakan saluran yang menghubungkan tekak dengan lambung, panjangnya ± 25 cm,
mulai dari faring sampai pintu masuk kardiak dibawah lambung.Esofagus dibagi mejadi tiga bagian;
- Bagian superior (sebagian besar adalah otot rangka)- Bagian tengah (campuran otot rangka dan otot halus)- Bagaian inferior (terutama terdiri dari otot halus)4. Gaster / Lambung
Merupakan bagian dari saluran yang terdiri atas fundus uteri berhubungan dengan esofagus melalui orifisium pilorik, terletak dibawah diapragma didepan pankreas dan limpa,
5. PankreasSekumpulan kelenjar yang panjangnya kira-kira 15 cm, lebar 5 cm mulai dari duodenum
samapai ke limpa.Fungsi pancreas :
- Fungsi eksokrin, membentuk getah pankreas yang berisi enzim dan elektrolit.- Fungsi endokrin, sekelompok kecil sel epitelium yang berbentuk pulau-pulau kecil atau pulau
langerhans, yang bersama-sama membentuk organ endokrin yang mensekresikan insulin.- Fungsi sekresi eksternal, yaitu cairan pankreas yang dialirkan ke duodenum yang berguna untuk
proses pencernaan makanan di intestinum.6. Kantung Empedu
Sebuah kantong yang terletak pada lobus di sebelah permukaan bawah hati sampai pinggir depannya, panjangnya 812 cm berisi 60 cm³.
Fungsi kantung empedu :- Sebagai persediaan getah empedu, membuat getah empedu menjadi kental.- Getah empedu adalah cairan yang digunakan untuk mencerna lemak.7. Hati
hati juga termasuk sebagai alat sekresi yang membantu fungsi ginjal dengan cara memecah beberapa senyawa yang bersifat racun dan menghasilkan amonia, urea, dan asam urat dengan memanfaatkan nitrogen dari asam amino.
8. Usus Halus / Intestinum MinorUsus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di antara
lambung dan usus besar. Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejenum), usus penyerapan (illeum). Pada usus dua belas jari terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu.
9. Usus Besar / Intestinum MayorUsus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu dan rektum.
Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses.Usus besar terdiri dari :
- Kolon asendens- Kolon transversum- Kolon desendens- Kolon sigmoid
Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna beberapa bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi.
10. Usus BuntuApendiks adalah sebagai organ imunologik dan secara aktif berperan dalam sekresi
immunoglobulin (suatu kekebalan tubuh) dimana memiliki/berisi kelenjar limfoid.11. Umbai Cacing
Umbai cacing adalah organ tambahan pada usus buntu. Umbai cacing terbentuk dari caecum pada tahap embrio.
12. RektumOrgan ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses. Mengembangnya dinding
rektum karena penumpukan material di dalam rektum akan memicu sistem saraf yang menimbulkan keinginan untuk melakukan defekasi.
C. Esensial NutrisiNutrisi esensial adalah nutrisi yang penting namun tidak bisa diproduksi sendiri oleh
tubuh. Kita harus mendapatkan dari makanan atau suplemen tambahan. Bila kita kekurangan nutrisi esensial ini, kita akan menderita penyakit yang spesifik karena kekurang zat gizi tersebut. Nutrisi esensial meliputi :
1. KarbohidratKarbohidrat merupakan sumber energi utama dalam diet.
2. Protein
Protein penting untuk mensintetis jaringan tubuh dalam pertumbuhan, pemeliharaan dan perbaikan.
3. LemakLemak (lipid) merupakan kumpulan zat-zat makanan yang larut dalam eter, kholoform,
etanol dan benzon, dan merupakan nutrien padat yang peling berkalori.4. Vitamin
Vitamin merupakan subtansi organik kompleks dalam jumlah kecil pada makanan yang esensial untuk metabolisme normal. Vitamin dibedakan menjadi dua kelompok :
a. Vitamin Yang Larut Dalam Air1) Vitamin C (Asam Ascorbat)2) Vitamin B1 (Tiamin)3) Vitamin B2 (Riboflavin)4) Vitamin B5 (Niasin)5) Vitamin B6 (Piridoksin)6) Vitamin B9 (Asam Folat)7) Vitamin B12 ( Kobalamin)8) Asam pantotenat9) Biotin
b. Vitamin Yang Larut Dalam LemakBeberapa contoh vitamin yang larut dalam lemak sebagai berikut :
1) Vitamin A2) Vitamin D3) Vitamin E4) Vitamin K
5.MineralMineral merupakan elemen esensial nonorganic yang berperan dalam pemeliharaan fungsi
tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi tubuh secara keseluruhan.6. Air
Air merupakan komponen kritis dalam tubuh karena fungsi sel bergantung pada lingkungan cair. Air menyusun 60-70% dari seluruh berat badan.
D. Penyerapan NutrisiAbsorpsi adalah proses penyerapan suatu zat oleh zat lain. Dalam proses ini, zat yang
diserap masuk ke bagian dalam zat penyerap.1. Anatomi sistem absorpsi
Absorpsi zat – zat gizi terutama terjadi pada permukaan usus halus. Usus halus berbentuk lipatan – lipatan. Tiap lipatan memiliki ribuan jonjot – jonjot yang dinamakan vili. Sebuah vili terdiri atas ratusan sel yang masing – masing mempunyai bulu yang sangat halus, dinamakan mikrovili. Di dalam celah – celah antar vili terdapat kripta – kripta berupa kelenjar yang mengeluarkan getah – getah usus ke dalam saluran usus halus.
2. Sistem absorpsiVili secara terus – menerus dalam keadaan bergerak. Tiap molekul zat gizi yang ukurannya
cukup kecil untuk diserap, terjadi di dalam mikrovili dan diserap ke dalam sel. Pada tiap vili
terdapat pembuluh – pembuluh darah dan pembuluh – pembuluh limfe yang berasal dari sistem peredaran darah dan sistem limfe, yang merupakan sistem transportasi zat – zat gizi.
Saluran cerna bekerja secara selektif. Bahan yang dibutuhkan tubuh dipecah dalam bentuk yang dapat diserap dan diangkut ke seluruh tubuh, dan bahan yang tidak digunakan dikeluarkan dari tubuh.
3. Cara absorpsiAbsorpsi merupakan proses yang sangat kompleks dan menggunakan empat cara : pasif,
fasilitatif, aktif, dan fagositotis.
E. Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi1. Faktor Externala. Pendapatan
Masalah gizi karena kemiskinan indikatornya adalah taraf ekonomi keluarga, yang hubungannya dengan daya beli yang dimiliki keluarga tersebut (Santoso, 1999).
b. PendidikanPendidikan gizi merupakan suatu proses merubah pengetahuan, sikap dan perilaku orang
tua atau masyarakat untuk mewujudkan dengan status gizi yang baik (Suliha, 2001).c. Pekerjaan
Pekerjaan adalah sesuatu yang harus dilakukan terutama untuk menunjang kehidupan keluarganya. Bekerja umumnya merupakan kegiatan yang menyita waktu (Markum, 1991).
d. BudayaBudaya adalah suatu ciri khas, akan mempengaruhi tingkah laku dan kebiasaan
(Soetjiningsih, 1998).
2. Faktor Internala. Usia
Usia akan mempengaruhi kemampuan atau pengalaman yang dimiliki orang tua dalam pemberian nutrisi anak balita (Nursalam, 2001).
b. Kondisi FisikMereka yang sakit, yang sedang dalam penyembuhan dan yang lanjut usia, semuanya
memerlukan pangan khusus karena status kesehatan mereka yang buruk (Suhardjo, et, all, 1986).
c. InfeksiInfeksi dan demam dapat menyebabkan menurunnya nafsu makan atau menimbulkan
kesulitan menelan dan mencerna makanan (Suhardjo, et, all, 1986).
F. Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kebutuhan Nutrisi1. Pengetahuan
Rendahnya pengetahuan tentang manfaat makanan bergizi dapat mengakibatkan terjadinya kesalahan pemenuhan kebutuhan gizi.
2. PrasangkaPrasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan yang bernilai gizi tinggi, dapat
memengaruhi status gizi seseorang. Misalnya, di beberapa daerah, seseorang yang mengalami luka di larang mengkonsumsi telur dan ikan, padahal di dalam telur dan ikan terkandung protein untuk membantu penyembuhan luka.
3. KebiasaanAdanya kebiasaan yang buruk atau pantangan terhadap makanan tertentu dapat juga
memengaruhi status gizi. Misalnya, di beberapa daerah, terdapat larangan makan pisang, pepaya, bagi para gadis remaja. Padahal, makanan itu merupakan sumber vitamin yang baik.
4. KesukaanKesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan dapat mengakibatkan kurangnya
variasi makanan, sehingga tubuh tidak memperoleh rat-zat gizi yang dibutuhkan secara cukup.5. Ekonomi
Status ekonomi dapat mempengaruhi perubahan status gizi. Dengan kata lain, orang dengan status ekonomi kurang biasanya kesulitan dalam menyediakan makanan bergizi.
G. Pengkajian Status Nutrisi (ABCD)Pengkajian keperawatan tehadap masalah kebutuhan nutrisi dapat meliputi1. Status nutrisi seseorang dalam hal ini klien dengan gangguan status nutrisi dapatdikaji :
a. A : Pengukuran antropometik (antropometik measuremant)1) Tinggi badan. Pengukuran tinggi badan pada individu dewasa dan balita dilakukan dalam posisi
berdiri tanpa alas kaki, sedangkan pada bayi dilakukan dalam posisi berbaring.2) Berat badan- Alat serta skala ukur yang digunakan harus sama setiap kali menimbang.- Pasien ditimbang tanpa alas kaki.- Pakaian diusahakan tidak tebal dan relatif sama beratnya setiap kali menimbang.- Waktu penimbangan relatif sama, misalnya sebelum dan sesudah makan.3) Tebal lipatan kulit
Anjuran klien untuk membuka baju guna mencegah kesalahan pada hasil pengukuran.- Perhatikan selalu privasi dan rasa nyaman klien.- Dalam pengukuran TSF utamakan lengan klien yang tidak dominan.- Pengukuran TSF dilakukan pada titik lengan atas, antara akromion dan olekranon.- Ketika pengukuran dilakukan, anjurkan klien untuk relaks.- Alat yang digunakan adalah kaliper4) Lingkaran tubuh : umumnya area tubuh yang digunakan untuk pengukuran ini adalah kepala,
dada dan otot bagian tengah lengan atas.
5) Pemeriksaan fisikPemeriksaan yang dilakukan pada klien merupakan penilaian kondisi fisik yang berhubungan
dengan masalah malnutrisi. Prinsip pemeriksaan ini adalah head to toe yaitu dari kepala sampai ke kaki.
b. B : Data biokimia (biokimia data)Nilai umum yang digunakan dalam pemeriksaan ini adalah kadar total limfosit, albumin
serum, zat besi, transferin serum, kreatinin, hemoglobin, hemotokrit, keseimbangan nitrogen dan tes antigen kulit (Barkaukas, 1995).
c. C : Tanda-tanda klinis status nutrisi (clinical sign)Tanda dan gejala klinis defisiensi nutrisi
Bagian tubuh Tanda klinis Kemungkinan kekuranganTanda umum Penurunan berat badan, lemah, lesu
Rasa haus adanya dehidrasiPertumbuhan terhambat
-Kalori-Cairan-Vitamin A
Rambut Kusut, kakuningan, kekurangan pigmen ProteinKulit Adanya radang pada kulit atau
dermatitisSedangkan pada bayi terjadi dermatosis adanya petechial hemorhagikEksema
-Niasin, riboflavin dan biotinemak-Asam asetat
-PirodoksinMata Fotofebia atau penglihatan ganda
Rabun senja-Roboflavin-Vitamin A
Mulut StomatisGlositis
-Riboflavin-Niasin, asam volat, sianokobalamin (vit B12) dan zat besi
Gigi Karies gigi FluoridaSistem neuramuskular
KejangLemah otot
-Vitamin D-Kalium
Tulang Riketsia Vitamin DSistem gastrointestinal
Anoreksia atau nafsu makan menurunMual dan muntah
-Tiamin-Garam dapur
Sistem endrokin
Gondok Iodium
Sistem kardiovaskular
Adanya pendarahanPenyakit jantungAnemia
-Vitamin K-Tiamin-Piridoksin dan zat besi
Sistem saraf Kelainan mentalKelainan saraf perifer
-Sianokobalamin
d. D : Diet (dietary)1. Riwayat diet- Gangguan pada fungsi mengunyah dan menelan- Asupan makanan tidak adekuat- Diet yang salah atau ketat- Kurangnya persediaan bahan makanan selama 10 hari atau lebih- Pemberian nutrisi melalui intravena selama 10 hari atau lebih- Tidak adekuatnya dana untuk penyediaan bahan makanan- Tidak adekuatnya fasilitas penyiapan bahan makanan- Tidak adekuatnya fasilitas penyimpanan bahan makanan
- Ketidakmampuan fisik- Lansia yang tinggal dan makan sendiri2. Riwayat penyakit- Adanya riwayat berat badan berlebih atau berkurang- Penurunan berat badan dan tinggi badan- Mengalami penyakit tertentu- Riwayat pembedahan pada sistem gastrointestinal- Anoreksia- Mual dan muntah- Diare- Alkoholisme- Gangguan yang mengenai organ tertentu (kanker)- Disabilitas mental- Kehamilan remaja- Terapi radiasi3. Riwayat pemakaian obat-obatan : aspirin, antibiotik, antasida, anti-depresan,agens anti-hipersentivitas, agens anti-imflamasi, agens anti-neoplastik, digitalis,laksatif, diuretik, natrium klorida dan vitamin atau preparat nutrien lain.
H. Masalah / Diagnosa Keperawatan Yang Berhubungan Dengan NutrisiDiagnosa keperawatan yang dapat terjadi pada masalah kebutuhan nutrisi adalah :Menurut NANDA, diagnosis keperawatan terkait masalah nutrisi dibagi menjadi tiga :
1. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh2. Ketidakseimbangan nutrisi : lebih dari kebutuhan tubuh3. Resiko Ketidakseimbangan nutrisi : lebih dari kebutuhan tubuh.
I. Rencana Tindakan KeperawatanNo Diagnosa Keperawatan Tujuan (NOC) Intervensi (NIC)1 Ketidakseimbangan nutrisi :
Kurang dari kebutuhan tubuh b/d ketidakmampuan menelan atau mencerna makanan atau mengabsorbsi nutrisi karena faktor biologi, psikologi dan ekonomi
Status nutrisi : intake makanan dan cairanStatus nutrisi : intake nutrisi
Management nutrisiBantuanPeningkatan Berat Badan
2 Ketidakseimbangan nutrisi : Lebih dari kebutuhan tubuh b/d kelebuhan asupan dalam hubungannya dengan kebutuhan metabolik.
Kontrol berat badanStatus nutrisi : Intake makanan dan cairanStatus nutrisi : Intake nutrisi
Management nutrisiBantuan pengurangan berat badan
3 Resiko ketidakseimbangan nutrisi : lebih dari kebutuhan tubuh.
Status nutrisi : asupan makanan dan cairanKontrol berat badan
Management nutrisiManagement berat badan
1. Evaluasi KeperawatanEvaluasi terhadap masalah kebutuhan nutrisi secara umum dapat dinilai dari adanya
kemampuan dalam :1. Meningkatkan nafsu makan ditunjukkan dengan adanya kemampuan dalam makan serta adanya
perubahan nafsu makan apabila terjadi kurang dari kebutuhan.2. Terpenuhinya kebutuhan nutrisi ditunjukkan dengan tidak adanya tanda kekurangan atau
kelebihan berat badan.3. Mempertahankan nutrisi melalui oral atau parenteral ditunjukkan dengan adanya
proses pencernaan makan yang adekuat.
DAFTAR PUSTAKA
Markum, A.H. (1991). Ilmu Kesehatan Anak. Jilid 1. Jakarta : FKUI.
NANDA. 2005-2006. Panduan Diagnosa Keperawatan. Jakarta: Prima Medika.
Nursalam. (2001). Pendidikan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta : Info
Medika.
Santoso. (1999). Kesehatan dan Gizi. Jakarta : Rineka Cipta.
Soetjiningsih.(1998). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : Universitas Airlangga.
Suhardjo, L.J. Harper, B.J. Deaton dan J,A. Driskel. (1986). Pangan, Gizi dan Pertanian.
Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia.
Suliha. (2001). Pendidika Kesehatan dalam Keperawatan. Jakarta : EGC.
Tarwoto & Wartonah. (2010). Kebutuhan Dasar Manusia Dan Proses Keperawatan. Edisi
Jakarta : Salemba Medika.