Laporan Pelatihan Item Dev Angkatan III - Ayuda

5
Pelatihan Item Development Sertifikasi, Registrasi dan Lisensi Tenaga Kesehatan; Blue print soal Uji kompetensi Oleh Bapak Maedi (MTKI) Dalam upaya meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan yang tinggi maka dibutuhkan tenaga kesehatan yang berkompeten.... sehingga, MTKI (merujuk Permenkes No. 1796 tahun 2011 tentang registrasi tenaga kesehatan) berusaha membuat uji kompetensi tenaga kesehatan bagi 19 tenaga kesehatan (selain dokter, dokter gigi dan kefarmasian) yaitu perawat, bidan, fisioterapis, perawat gigi, refraksionis optisien, terapis wicara, radiografer, okupasi terapi, ahli gizi, perekam medis dan informasi kesehatan, teknisi gigi, sanitarian, teknis elektromedis, analisa kesehatan, perawat anastesi, akupunktur terapis, fisikawan medis dan ortotis prostetik serta teknisi transfusi. Sertifikat kompetensi sebagai tolak ukur yang menyatakan bahwa tenaga kesehatan tersebut kompeten untuk melaksanakan keahlian dan kewenangan profesinya. Salah satu upaya memperbaiki kurikulum pendidikan di bidang kesehatan karena pasti akan ada seleksi alam institusi pendidikan Kalau tidak ingin akreditasi intitusi pendidikannya jelek dikarenakan mahasiswanya banyak yg tidak lulus uji kompetensi terus menerus maka aplikasikan kurikulum sesuai arahan dan saringannya harus ketat

description

laporan idev

Transcript of Laporan Pelatihan Item Dev Angkatan III - Ayuda

Page 1: Laporan Pelatihan Item Dev Angkatan III - Ayuda

Pelatihan Item DevelopmentSertifikasi, Registrasi dan Lisensi Tenaga Kesehatan; Blue print soal Uji kompetensi

Oleh Bapak Maedi (MTKI)

Dalam upaya meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan yang tinggi maka dibutuhkan tenaga kesehatan yang

berkompeten.... sehingga, MTKI (merujuk Permenkes No. 1796 tahun 2011 tentang registrasi tenaga kesehatan) berusaha membuat uji kompetensi tenaga kesehatan bagi 19

tenaga kesehatan (selain dokter, dokter gigi dan kefarmasian) yaitu perawat, bidan, fisioterapis, perawat gigi, refraksionis optisien, terapis wicara, radiografer, okupasi terapi,

ahli gizi, perekam medis dan informasi kesehatan, teknisi gigi, sanitarian, teknis elektromedis, analisa kesehatan, perawat anastesi, akupunktur terapis, fisikawan medis dan

ortotis prostetik serta teknisi transfusi.

Sertifikat kompetensi sebagai tolak ukur yang menyatakan bahwa tenaga kesehatan tersebut kompeten untuk melaksanakan keahlian dan kewenangan profesinya.

Salah satu upaya memperbaiki kurikulum pendidikan di bidang kesehatan karena pasti akan ada seleksi alam institusi pendidikan Kalau tidak ingin akreditasi intitusi pendidikannya

jelek dikarenakan mahasiswanya banyak yg tidak lulus uji kompetensi terus menerus maka aplikasikan kurikulum sesuai arahan dan saringannya harus ketat

1. Uji kompetensi pada tahun 2013 dikhususkan untuk perawat dan bidan karena kedua profesi ini sudah difasilitasi HPEQ dalam pembuatan soal, dan sudah memiliki banyak bank soal.

2. Bentuk uji kompetensi bagi mahasiswa D3 PBT ; mahasiswa S1 Ners Kep CBT

3. Mahasiswa D3 akan mengikuti UAP dan uji kompetensi sehingga ada 2x yudisium, bila mahasiswa tersebut lulus di UAP sementara belum lulus di uji kompetensi, maka ijazah mahasiswa tersebut ditahan institusi pendidikan sebelum ia dinyatakan lulus uji kompetensi dan mahasiswa terebut belum dapat di wisuda.

4. UU No.12 tahun 2012 tentang pendidikan tinggi : Ijazah dan sertifikat kompetensi dikeluarkan oleh institusi pendidikan yang sudah terakreditasi oleh dikti... namun, saat ini sertifikat kompetensi dikeluarkan oleh MTKP a.n MTKI

Page 2: Laporan Pelatihan Item Dev Angkatan III - Ayuda

5. Uji kompetensi, STR tidak dibebankan biaya ke mahasiswa alias gratissssss .... [saat try out uji kompetensi perawat mahasiswa bayar 100ribu, padahal semua gratis, narasumber mengatakan tidak tahu menahu tentang adanya kebijakan pembayaran tersebut, mungkin untuk operasional biaya pengawas, dll... MTKI memfasilitasi pembuatan soal dan juga snack di saat ujian]

6. Ada yang bertanya : bagaimana nasib mahasiswa yg belum lulus uji kompetensi berarti tidak dapat bekerja iya, karena tidak ada toleransi bagi mahasiswa yang tidak berkompeten untuk memegang pasien... begitu pun pada saat perkuliahan, bila memang tidak layak untuk mengikuti praktek lapangan, jangan diikutkan.. karena akan berpengaruh pada nama baik institusi

7. Bagaimana tanggapan MTKI terkait dengan syarat CPNS : IPK minimal 3,0 dan akreditasi PT minimal B itu salah kaprah sebenarnya, bila memang di persyaratan ada mensyaratkan memiliki sertifikat kompetensi maka dia layak untuk bekerja, tidak perlu dilihat akreditasi PT dan IPK karena bila dilihat lagi bahwa yang memiliki sertifikat kompetensi adalah orang yg layak karna diakui kompetensinya dibidang tertentu.

8. Sertifikat kompetensi berlaku 5 tahun, setelah itu wajib memperpanjang lagi dengan jumlah SKP yg ditetapkan masing-masing organisasi profesi. [MTKI tolong organisasi profesi dalam hal menetapkan besarnya SKP mempertimbangkan tenaga kesehatan di daerah yg mana susah untuk mengikuti pelatihan karena tidak diperbolehkan meninggalkan pelayanan .... mungkin SKP tidak hanya diberikan terbatas pada pelatihan atau seminar saja, mungkin bisa dengan keaktifan meneliti, mebulis jurnal atau membuat laporan kasus)

9. Tenaga kesehatan harus memiliki : Sertifikat kompetensi STR SIPraktek bagi yg ingin buka praktek mandiri

10. Harus duduk bersama antara Kemendikbud dan kemenkes guna membuat kebijakan terkait uji kompetensi mahasiswa

Langkah-langkah membuat Soal Uji Komptensi : 1. Menyusun spesifikasi tes2. Menulis soal3. Menelaah soal yang sudah dibuat (review 1)4. Uji coba soal 5. Analisa butir soal (review 2)

Page 3: Laporan Pelatihan Item Dev Angkatan III - Ayuda

6. Memperbaiki soal7. Merakit soal8. Melaksanakan tes9. Menafsirkan hasil tes

1. Soal yang baik Bila disajikan vignete + pertanyaan tanpa melihat option jawaban sudah bisa dijawab

2. Bila dihadirkan soal + option jawaban tanpa vignete sudah bisa dijawab, artinya vignete kurang baik

3. 1 kasus boleh jadi beberapa soal, namun vignete harus tetap ditulis kembali (copy paste)4. Soal yang berbeda boleh memiliki option jawaban yang sama5. Dalam vignete, sebaiknya jangan menuliskan TTV dalam batas normal, sebaiknya ditulis

karena persepsi normal orang bisa jadi berbeda-beda.

Pelatihan Item development akan diselenggarakan BBPK ciloto sebanyak 6 angkatan, setelah pelatihan diharapkan dapat diaplikasikan di institusi pendidikan masing-masing melalui soal ujian di institusi sedikit-sedikit meniru soal uji kompetensi dan akan dievaluasi bidang lain. Bila kedapatan tidak diaplikasikan maka institusi akan di black list sehingga tidak akan diundang lagi bila ada pelatihan-pelatihan oleh pusdiklatnakes kemenkes

Yang mengikuti pelatihan item develompment adalah orang yang berbeda-beda, agar semua staf insitusi pendidikan terpapar pelatihan ini dan mengaplikasikannya di institusi masing masing

Dari 6 angkatan akan dipilih 3 angkatan untuk dijadikan reviewer

Page 4: Laporan Pelatihan Item Dev Angkatan III - Ayuda

Materi Etika ProfesiOleh Bapak Erwin [MTKI]