LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE ...bankbisnis.id/wp-content/uploads/2019/08/Laporan-GCG...4...
Transcript of LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE ...bankbisnis.id/wp-content/uploads/2019/08/Laporan-GCG...4...
LAPORAN PELAKSANAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
TAHUN 2016
PT BANK BISNIS INTERNASIONAL
2
Kata Pengantar
Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan nomor4/POJK.03/2016 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, danPeraturan Otoritas Jasa Keuangan nomor 55/POJK.03/2016 tentang PenerapanTata Kelola bagi Bank Umum, bersama ini kami ungkapkan mengenaiPelaksanaan Good Corporate Governance pada PT. Bank Bisnis Internasionaltahun 2016.
Selama tahun 2016 kegiatan PT. Bank Bisnis Internasional dilakukandengan prinsip Good Corporate Governance sesuai dengan peraturan yangberlaku.
Kami ucapkan terima kasih kepada otoritas moneter, para nasabah, mitrakerja dan seluruh jajaran karyawan Bank Bisnis yang selama ini senantiasamendukung usaha kami sehingga PT. Bank Bisnis Internasional dapatmenerapkan prinsip Good Corporate Governance.
Bandung, 29 Mei 2017
Laniwati Tjandra Sundjono Suriadi
Presiden Direktur Komisaris Utama
3
PENDAHULUAN
Pelaksanaan Good Corporate Governance pada kegiatan perbankansenantiasa berlandaskan pada 5 (lima) prinsip dasar, yaitu:
Prinsip Transparansi (transparency), yaitu keterbukaan dalammengemukakan informasi yang material dan relevan sertaketerbukaan dalam melaksanakan proses pengambilankeputusan.
Prinsip Akuntabilitas (accountability) yaitu kejelasan fungsi danpelaksanaan pertanggungjawaban organ Bank sehinggapengelolaannya berjalan secara efektif.
Prinsip Pertanggungjawaban (responsibility) yaitu kesesuaianpengelolaan Bank dengan peraturan perundang-undangan danprinsip pengelolaan Bank yang sehat.
Prinsip Independensi (independency) yaitu pengelolaan Banksecara profesional tanpa pengaruh atau tekanan dari pihakmanapun.
Prinsip Kewajaran (fairness) yaitu keadilan dan kesetaraandalam memenuhi hak-hak pemangku kepentingan yang timbulberdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan.
Dalam rangka menerapkan kelima prinsip dasar tersebut PT. Bank BisnisInternasional berpedoman pada berbagai ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang terkait dengan pelaksanaan Good CorporateGovernance.
4
LAPORAN PELAKSANAAN GCG
I . POKOK POKOK PENTING
PT. Bank Bisnis Internasional melaksanakan prinsip-prinsip GoodCorporate Governance dalam setiap kegiatan usahanya pada seluruh tingkatanatau jenjang organisasi. Pelaksanaan prinsip-prinsip Good CorporateGovernance sebagaimana dimaksud diwujudkan dalam :
1.Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris2.Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi3.Kelengkapan dan pelaksanaan tugas komite-komite4.Penanganan bentuk kepentingan5.Penerapan fungsi kepatuhan6.Penerapan fungsi audit internal7.Penerapan fungsi audit eksternal8.Penerapan manajemen risiko, termasuk sistem pengendalian intern9.Penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar
10.Rencana strategis Bank11.Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan Bank
A. PELAKSANAAN GCG
Pelaksanaan Good Corporate Governance pada PT. Bank BisnisInternasional telah menerapkan 5 (lima) prinsip dasar Good CorporateGovernance yang diintegrasikan menajdi 3 aspek, yaitu Governance Structure,Governance Process, dan Governance Outcome, yang diungkapkan dalam 11(sebelas) faktor penilaian, yaitu:
1. PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS
Jumlah anggota Dewan Komisaris 3 (tiga) orang, dan 2 (dua) orang darianggota Dewan Komisaris adalah Komisaris Independen. Komisaris tidakmerangkap jabatan sebagai Komisaris, Direksi, atau Pejabat Eksekutif padaBank lain. Seluruh komissaris independentidak saling memiliki hubungankeuangan, kepemilikan, dan keluarga sampai dengan derajat kedua dengansesama anggota Dewan Komisaris dat atau Direksi maupun dengan pemiliksehingga mampu bertindak independen.
Komisaris telah memastikan prinsip-prinsip GCG diterapkan dalampelaksanaan setiap kegiatan usaha Bank Bisnis pada seluruh jenjang organisasi.Komisaris telah mengarahkan, memantau, dan mengevaluasi pelaksanaankebijakan strategis Bank Bisnis yang tercakup dalam Rencana Bisnis. Komisaristidak terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional, hanya terlibatdalam penyediaan dana/ penyaluran pinjaman kepada pihak terkait dan penyediadana dengan jumlah nominal relatif besar sesuai dengan Anggaran Dasar BankBisnis.
Pengawasan terhadap tugas dan tanggung jawab Direksi telahdilaksanakan oleh Komisaris serta memberikan rekomendasi untuk perbaikan.Semua temuan audit dan rekomendasi dari berbagai pihak yang berhak, telahditindaklanjuti oleh Direksi dengan pengawasan Komisaris.
5
2. PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DIREKSI
Jumlah Direksi 3 (tiga) orang dan semuanya adalah pihak independen.Anggota Direksi telah memiliki pengalaman lebih dari 5 tahun di bidangoperasional perbankan. Direksi memiliki integritas, kompetensi dan reputasikeuangan yang memadai dan sudah lulus fit & proper test. Direksi tidak memilikisaham pada Bank Bisnis ataupun perusahaan lain. Seluruh Direksi tidak salingmemiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan sesamaanggota Direksi dan/atau dengan anggota Dewan Komisaris.
Direksi bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan kepengurusan BankBisnis. Direksi mengelola Bank Bisnis sesuai kewenangan dan tanggungjawabnya sebagaimana diatur di dalam Anggaran Dasar dan peraturanperundang-undangan yang berlaku. Direksi melaksanakan prinsip-prinsip GCGdalam setiap kegiatan usaha Bank Bisnis pada seluruh tingkatan atau jenjangorganisasi.
3. KELENGKAPAN DAN PELAKSANAAN TUGAS KOMITE-KOMITE
KOMITE AUDIT
Komite Audit diketuai oleh Komisaris independen dengan anggota,seorang dari pihak independen yang memiliki keahlian di bidang keuangan danakuntansi dan seorang dari pihak independen yang memiliki keahlian di bidanghukum dan perbankan. Semua anggota Komite Audit memiliki integritas, akhlakdan moral yang baik.
Komite Audit melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan danpelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam rangkamenilai kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan proses pelaporankeuangan. Komite Audit telah memberikan rekomendasi penunjukan akuntanpublik dan kantor Akuntan Publik kepada RUPS melalui dewan Komisaris.Komite audit telah melakukan review terhadap pelaksanaan tugas SKAI,kesesuaian pelaksanaan audit oleh KAP dengan standar audit yang berlaku,kesesuaian laporan keuangan dengan standar akuntansi yang berlaku danpelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan audit SKAI, AkuntanPublik dan hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan.
KOMITE PEMANTAU RISIKO
Komite Pemantau Risiko diketuai oleh Komisaris independen dengananggota, seorang dari pihak independen yang memiliki keahlian di bidangkeuangan dan seorang dari pihak independen yang memiliki keahlian di bidangmanajemen risiko. Anggota Komite Pemantauan Risiko memiliki integritas,akhlak dan moral yang baik.
Komite Pemantau Risiko melakukan pemantauan dan evaluasi kebijakandan pelaksanaan manajemen risiko serta pelaksanaan tugas komite ManajemenRisiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) guna memberikanrekomendasi kepada Dewan Komisaris.
6
KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI
Komite Remunerasi dan Nominasi diketuai oleh Komisaris independendengan anggota Presiden Komisaris dan Pejabat Eksekutif yang telahberpengalaman dalam mengelola ketenagakerjaan dan perbankan serta memilikiintegritas, akhlak dan moral yang baik.
Komite Remunerasi dan Nominasi sehubungan dengan kebijakanremunerasi melakukan evaluasi kebijakan renumerasi dan memberikanrekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai kebijakan remunerasi bagidewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada Rapat UmumPemegang Saham, serta kebijakan remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dankaryawan secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi.
Komite Remunerasi dan Nominasi sehubungan dengan kebijakannominasi menyusun dan memberikan rekomendasi kepada dewan Komisarismengenai sistem serta prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota dewanKomisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada Rapat Umum PemegangSaham. Komite Remunerasi dan Nominasi memberikan rekomendasi mengenaicalon anggota dewan Komisaris dan/atau Direksi kepada dewan Komisaris untukdisampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham. Komite Remunerasi danNominasi memberikan rekomendasi kepada dewan Komisaris mengenai PihakIndependen yang akan menjadi anggota Komite.
Komite Remunerasi dan Nominasi memastikan bahwa kebijakanremunerasi paling kurang sesuai dengan kinerja keuangan dan pemenuhancadangan sebagaimana diatur dalam:a. peraturan perundang-undangan yang berlakub. prestasi kerja individualc. kewajaran dengan peer groupd. pertimbangan sasaran dan strategi jangka panjang Bank.
FREKUENSI RAPAT KOMITE
Rapat Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko diselenggarakan setiapbulan sesuai dengan Kebijakan Bank Bisnis dan selalu dihadiri oleh komisarisindependen dan pihak pihak independen. Rapat Komite Remunerasi danNominasi diselenggarakan setiap triwulan sesuai dengan Kebijakan Bank Bisnisdan selalu dihadiri oleh komisaris independen dan pejabat eksekutif. Risalahrapat didokumentasikan dengan baik.
PROGRAM KERJA KOMITE
Pelaksanaan program kerja Komite Audit, Komite Pemantau Risiko danKomite Remunerasi dan Nominasi berjalan sesuai dengan pedoman kerja dantata usaha kerja komite serta telah terselenggara efektif dan efisien
7
4. PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN
Bank telah memiliki kebijakan, sistem, dan prosedur yang memadai untukdapat menangani permasalahan benturan kepentingan setiap pengurus yangtercakup dalam Piagam Kode Etik Direksi, Kebijakan dan Prosedur SDM, dankebijakan Perkreditan Bank.
Dalam pelaksanaan tugas seluruh seluruh tingkatan atau jenjangorganisasi Bank Bisnis, bentuk kepentingan dapat dihindari atau tidak adakarena keberadaan Komisaris Independen dan pihak independen.
Bank Bisnis belum pernah mengalami benturan kepentingan karena tidakada intervensi dari pemilik/pihak terkait/pihak lainnya terhadap kegiatanoperasional, sehingga Dewan Komisaris, Direksi, Komite-komite dapatmelaksanakan tugas secara efektif dan independen.
5. FUNGSI KEPATUHAN
Bank Bisnis melaksanakan aktivitas berdasarkan ketentuan BankIndonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan ketentuan-ketentuan lain yang berlaku.Bank Bisnis sudah memiliki Kebijakan & Prosedur dalam menjalankanaktivitasnya pada setiap aktivitas fungsional bank dan setiap jenjang organisasiyang senantiasa dikaji ulang sesuai perubahan ketentuan yang berlaku.
Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan memantau dan menjagaseluruh aktivitas Bank Bisnis sesuai dengan perjanjian dan komitmen yang dibuatBank Bisnis kepada Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan lembagaotoritas lain yang berwenang. Fungsi Kepatuhan dijalankan oleh seorang pejabatkepatuhan dan diawasi oleh Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhanserta berjalan dengan cukup efektif.
6. FUNGSI AUDIT INTERN
Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Bisnis sudah berjalan efektif padaseluruh aktivitas Bank Bisnis sesuai dengan SPFAIB. SKAI independen terhadapsatuan kerja operasional dan melaksanakan tugas sesuai dengan cakupan audityang ditetapkan dan sesuai dengan rencana audit yang disetujui oleh PresidenDirektur. SKAI melakukan audit yang meliputi kecukupan dan efektivitas SistemPengendalian Intern Bank dan kualitas kerja pada seluruh jajaran organisasi.
SKAI melaporkan semua hasil temuan pemeriksaan dalam Laporan HasilPemeriksaan kepada Presiden Direktur dan Direktur yang membawahi fungsikepatuhan sesuai ketentuan yang berlaku. SKAI memantau semua temuan yangmemerlukan tindak lanjut dan pelaksanaan tindak lanjut yang telah dilakukanoleh audit.
8
7. FUNGSI AUDIT EKSTERN
Bank Bisnis menunjuk Akuntan Publik dan KAP yang terdaftar di OtoritasJasa Keuangan yaitu KAP dbsd&a member dari BKR International denganauditor Drs, Rudy Soegiharto, Ak, CPA. Penunjukan Akuntan Publik dan KAPberdasarkan rekomendasi dari Komite Audit dan persetujuan Rapat UmumPemegang Saham. Kantor Akuntan Publik yang ditunjuk capable memeriksaBank Bisnis dan tidak ada ruang lingkup audit yang dibatasi dan KAP memilikiStandar profesional akuntan publik.
8. PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERMASUK SISTEMPENGENDALIAN INTERN.
Bank Bisnis telah menerapkan manajemen risiko secara efektif sesuaidengan kompleksitas usaha bank. Bank Bisnis memiliki Kebijakan dan ProsedurManajemen Risiko yang mencakup penetapan limit risiko sesuai skala usahaBank Bisnis, dan sistem informasi yang menyediakan informasi dan analisissecara akurat dan tepat waktu kepada manajemen termasuk langkahmenghadapi perubahan kondisi pasar. Bank Bisnis melakukan identifikasi,pemantauan, pengendalian dan pengukuran risiko dengan metode sederhanasesuai dengan ukuran dan kompleksitas usaha Bank Bisnis.
Pengelolaan risiko yang dilaksanakan atas 8 (delapan) risiko yangmungkin terjadi, yakni :1. Pengelolaan Risiko Kredit adalah memastikan bahwa kredit diberikan
berdasarkan prinsip-prinsip pemberian kredit yang sehat.2. Pengelolaan Risiko Pasar berfokus pada pengelolaan risiko pasar yang
timbul dari kegiatan Treasury3. Pengelolaan Risiko Likuiditas dipantau melalui cash flow guna memastikan
bahwa aliran kas keluar dan masuk telah sesuai dengan proyeksikan yangada.
4. Pengelolaan Risiko Operasional adalah menyediakan kebijakan dankerangka pengawasan internal dan perangkat penilaian untuk membantu diseluruh unit-unit usaha/fungsional.
5. Pengelolaan Risiko Hukum dikelola dengan memastikan bahwa semuakegiatan dan hubungan usaha antara Bank dengan pihak ketiga didasarkanpada peraturan dan kondisi yang mampu melindungi kepentingan Bank darisegi hukum.
6. Pengelolaan Risiko Reputasi Untuk melindungi terhadap Risiko reputasi yangtimbul dari pemberitaan negatif menyangkut operasional Bank atau persepsinegatif tentang Bank.
7. Pengelolaan Risiko Strategis untuk mencegah suatu keputusan dan/ataupenerapan strategi bank yang tidak tepat atau kegagalan bank menanggapiperubahan-perubahan internal maupun eksternal, dengan mengelola risikostrategis melalui proses pertimbangan dan pengambilan keputusan yangmenyeluruh dan kolektif di lingkungan komite komite pengawasan daneksekutif, yang turut mempengaruhi dan berdampak pada keputusankeputusan usaha.
8. Pengelolaan Risiko Kepatuhan terutama untuk memastikan fungsi petugaskepatuhan yang memantau kepatuhan terhadap setiap peraturan danpersyaratan secara eksternal maupun internal dengan SKAI dan SKMR yangmelakukan kegiatan-kegiatan pemantauan.
9
Sistem pengendalian intern bank diterapkan dengan cukup handal sesuaidengan kompleksitas usaha Bank Bisnis. Dewan Komisaris dan Direksi aktifmengawasi kesesuaian aktivitas usaha Bank Bisnis dengan kebijakan danprosedur yang dijalankan berdasarkan prinsip pengelolaan bank yang sehatsesuai ketentuan yang berlaku.
9. PENYEDIAAN DANA KEPADA PIHAK TERKAIT (RELATED PARTY)DAN PENYEDIAAN DANA BESAR (LARGE EXPOSURE)
Penyediaan dana sesuai dengan ketentuan Otoritas jasa Keuangan danBank Bisnis tidak melanggar BMPK. Penyediaan dana terdistribusi pada semuacabang dengan cukup merata dan jumlah penyediaan dana pada debitur intitidak signifikan.
Pengambilan keputusan dalam penyediaan dana dilakukan denganindependen dan dengan Prinsip kehati-hatian. Dalam penyediaan dana kepadadebitur besar dalam batas plafond tertentu, dilengkapi dengan rekomendasi dariDirektur yang membawahkan fungsi Kepatuhan serta kepala SKMR.
Jumlah total baki debet penyediaan dana kepada pihak terkait (relatedparty) dan debitur/group inti per posisi 31 Desembar 2016 adalah sebagaiberikut:
No. Penyediaan DanaJumlah
DebiturNominal
(jutaan Rupiah)1. Kepada Pihak Terkait 5 26.5352. Kepada Debitur Inti
a. Individub. Group
10-
89.909-
10. RENCANA STRATEGIS BANK.
Rencana Jangka Panjang (CORPORATE PLAN)
Bank Bisnis memiliki Rencana Jangka Panjang (corporate plan) yangmerupakan panduan aktivitas Bank Bisnis untuk melakukan kegiatannya, yangmengatur mengenai strategi korporasi, anggaran/hal-hal yang akan dicapai sertaaspek-aspek pengawasan bank untuk menjaga kelangsungan usaha BankBisnis.
Hal-hal tersebut diperlukan agar dapat mewujudkan Visi dan Misi BankBisnis yaitu: “Menjadi Bank Terbaik Di Kelasnya “ dengan “ Menjalankan bisnisperbankan yang sehat untuk melayani nasabah dengan memberikan layananfinansial yang optimal, sehingga terjalin kerja sama antar stakeholders untukmeraih sukses bersama”
10
Rencana Jangka Menengah dan Pendek (RENCANA BISNIS)
Rencana Bisnis dari Bank Bisnis disusun secara realistis sesuaiketentuan Otoritas Jasa Keuangan, dengan memperhatikan faktor eksternal danfaktor internal, prinsip kehati-hatian, dan azas-azas perbankan yang sehat,penerapan manajemen risiko, kondisi keuangan, manajemen, dan infrastrukturlainnya dari Bank Bisnis.
Realisasi Rencana Bisnis pada tahun 2016 secara umum terealisasisesuai rencana, bahkan lebih baik dari yang direncanakan, kecualipenghimpunan dana pihak ketiga yang tercapai sekitar 96% dari target. Hasilusaha tahun 2016 dibukukan sebagai Laba Ditahan agar struktur permodalanbertumbuh secara organik.
11. TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN DAN NON KEUANGAN BANKYANG BELUM DI UNGKAP DALAM LAPORAN LAINNYA.
Informasi keuangan dan non keuangan sudah memadai dan sesuaiketentuan OJK tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank Bisnis, dan telahdisampaikan kepada berbagai pihak yang memerlukan. Bank Bisnis telahmemiliki website guna menyediakan informasi keuangan dan non-keuangankepada seluruh stakeholders.
B. KEPEMILIKAN SAHAM
Anggota Direksi tidak mempunyai kepemilikan saham pada Bank Bisnis,Bank lain, Lembaga Keuangan Bukan Bank, dan perusahaan lainnya yangberkedudukan di dalam maupun di luar negeri. Dari seluruh anggota DewanKomisaris, hanya Presiden Komisaris yang memiliki saham, sedangkan anggotaKomisaris lainnya tidak mempunyai kepemilikan saham pada Bank Bisnis, Banklain, Lembaga Keuangan Bukan Bank, dan perusahaan lainnya, yangberkedudukan di dalam maupun di luar negeri.
Komisaris Utama adalah pemegang saham Bank Bisnis yang pada posisiperiode 31 Desember 2016 tercatat sebagai pemilik dari 93.675 lembar sahambiasa sebesar 53,96% (Rp. 93.675 juta). Dan kepemilikan Bank Bisnis lainnyaadalah perusahaan yang merupakan bagian dari struktur kelompok usaha PT.Sunindo Investama, yaitu PT. Sun Land Investama dan PT. Sun AntarnusaInvesment.
Komisaris Utama Bank Bisnis terdaftar sebagai pemegang saham padaPT. Sunindo Investama sebesar 48% (Rp. 80.549 juta) yang mana PT. SunindoInvestama memiliki anak perusahaan yaitu PT. Sun Land Investama dan PT. SunAntarnusa Invesment. dan Komisaris Utama Bank Bisnis terdaftar sebagaipemegang saham pada PT. Sun Land Investama sebesar 0,01% ( Rp1.000.000,-) dan PT. Sun Antarnusa Invesment sebesar 19,38% (Rp. 2.833 juta).Dan Komisaris Utama juga memiliki saham pada PT. Sunsonindo TextileInvestama sebesar 0.01% (Rp. 10.000.000,-), PT. Sunson Textile Manufacture,TBK sebesar 6% (Rp. 17.340 juta), PT. Bandung Pakar sebesar 1,10% (Rp.1.200 juta), dan PT. Hotel Dago Pakar sebesar 25% (Rp 312,5 juta).
11
C. HUBUNGAN KEUANGAN DAN HUBUNGAN KELUARGAPENGURUS BANK
Dewan Komisaris, Direksi tidak saling memiliki hubungan keuangan,kepengurusan, kepemilikan, dan keluarga sampai dengan derajat kedua dengansesama anggota Dewan Komisaris dan atau dengan Direksi maupun denganPemegang Saham, hanya Komisaris Utama sebagai pemegang saham BankBisnis, sedangkan anggota Dewan Komisaris dan Direksi lainnya adalah pihakindependen.
D. PAKET/KEBIJAKAN REMUNERASI DAN FASILITAS LAIN BAGIDEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Kebijakan Remunerasi sampai dengan akhir tahun 2016 telah dijalankanoleh manajemen Bank Bisnis sesuai dengan standar yang dimiliki oleh BankBisnis dan Prinsip Good Coorporate Governance.Kebijakan Remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang berlakudi Bank Bisnis saat ini adalah sebagai berikut :1. Pemberian Remunerasi kepada Dewan Komisaris dan Direksi dilakukan
sebulan sekali selambatnya tanggal 25 dari bulan yang sedang berjalan dan;a. Dewan Komisaris dan Direksi tidak mendapatkan tunjangan (benefit),
kompensasi berbasis saham, tantiem dan bentuk remunerasi lainnyab. Dewan Komisaris dan Direksi mendapatkan tunjangan transportasi dan
kesehatan sesuai standar yang dimiliki oleh Bank Bisnis
2. Paket/kebijakan remunerasi dan fasilitas lain bagi Dewan Komisaris danDireksi:a. Kenaikan gaji dilakukan secara berkala sesuai dengan keadaan
perekonomian dan kemampuan perusahaan dan ditentukan oleh RUPS.b. Bonus merupakan bagian dari sisa hasil usaha yang diputuskan dalam
rapat pemegang saham untuk dapat dibagikan sesuai dengan kriteriayang ditentukan oleh RUPS, tetapi pemberian bonus hanya merupakanfasilitas atau sesuatu yang bukan merupakan kewajiban yang harusdibayarkan oleh perusahaanPaket/kebijakan remunerasi dan fasilitas lain bagi Dewan Komisaris danDireksi sesuai tabel berikut:
Jenis Remunerasi danFasilitas lain
Jumlah Diterima dalam 1 TahunDewan Komisaris Direksiorang jutaan
Rupiahorang jutaan
Rupiah1. Remunerasi (gaji, bonus,
tunjangan rutin, tantiem, danfasilitas lainnya dalam bentuknon-natura)
3 1.074 3 1.570
2. Fasilitas lain dalam bentuknatura (perumahan, transportasi, asuransi kesehatan dansebagainya) yang *) :a. dapat dimilikib. tidak dapat dimiliki
31
42210
33
24960
Total 7 1.326 9 2.554
*) Dinilai dalam ekuivalen Rupiah.
12
c. Dewan Komisaris dan Direksi yang menerima paket remunerasi dalamsatu tahun yang dikelompokkan dalam kisaran tingkat penghasilan,sesuai tabel berikut:
(satuan orang)Jumlah Remunerasi
per Orang dalam 1 tahun *)
Jumlah
Komisaris
Jumlah Direksi
di atas Rp 2 miliar - -
di atas Rp 1 miliar s.d. Rp 2 miliar - -
di atas Rp 500 juta s.d. Rp 1 miliar - -
Rp 500 juta ke bawah 3 3
*) yang diterima secara tunai
E. SHARES OPTION
Tidak ada opsi untuk membeli saham oleh anggota Dewan Komisaris,Direksi dan Pejabat Eksekutif yang dilakukan melalui penawaran saham ataupenawaran opsi saham dalam rangka pemberian kompensasi yang diberikankepada anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank Bisnis,dan yang telah diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham dan/atauAnggaran Dasar Bank Bisnis, sesuai tabel berikut:
Keterangan /Nama Jumlah
Saham
yang
dimiliki
(lembar
saham)
Jumlah Opsi Harga
Opsi
(Rupiah)
Jangka
WaktuYang
diberi
kan
(lembar
saham)
yang
telah di
eksekusi
(lembar
saham)
Komisaris - - - - - -
Direksi - - - - - -
Pejabat
Eksekutif
- - - - - -
Total - - - - - -
F. RASIO GAJI TERTINGGI DAN TERENDAH
Gaji adalah hak pegawai yang diterima dan dinyatakan dalam bentukuang sebagai imbalan dari perusahaan atau pemberi kerja kepada pegawai yangditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atauperaturan perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi pegawai dankeluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah dilakukannya.
Rasio gaji tertinggi dan terendah, dalam skala perbandingan berikut:a) rasio gaji pegawai yang tertinggi dan terendah adalah sebesar 856%b) rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah adalah sebesar 155%c) rasio gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah adalah sebesar 169%d) rasio gaji Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi adalah sebesar 167%
13
Gaji yang diperbandingkan dalam ratio gaji termaksud di atas, adalah imbalanyang diterima oleh anggota Dewan Komisaris, Direksi dan pegawai per bulan.Yang dimaksud dengan pegawai adalah pegawai tetap Bank Bisnis sampai bataspelaksana.
G. FREKUENSI RAPAT DEWAN KOMISARIS
Rapat anggota Dewan Komisaris aktif dilakukan yang pada tahun 2016dilaksanakan sebagai berikut:1) Dewan Komisaris melakukan rapat yang diselenggarakan dengan jumlah
frekuensi minimal 4 (empat) kali dalam 1 (satu) tahun2) Semua rapat Dewan Komisaris selalu dihadiri secara lengkap oleh semua
anggota Dewan Komisaris
H. JUMLAH PENYIMPANGAN INTERNAL (INTERNAL FRAUD)
Selama tahun 2016 pada Bank Bisnis tidak terdapat fraud yaitu tidakterjadi penyimpangan/kecurangan yang dilakukan oleh pengurus, pegawai tetapdan tidak tetap (honorer dan outsorcing) terkait dengan proses kerja dankegiatan operasional Bank Bisnis yang mempengaruhi kondisi keuangan BankBisnis secara signifikan atau apabila dampak penyimpangannya lebih dari Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
Pengungkapan mengenai internal fraud sesuai tabel berikut:(satuan)
Internal Fraud dalam 1tahun
Jumlah kasus yang dilakukan olehPengurus Pegawai tetap Pegawai tidak
tetapThnsebelumnya
Thnberjalan
Thnsebelumnya
Thnberjalan
Thnsebelumnya
Thn berjalan
Total Fraud - - - - - -Telah diselesaikan - - - - - -Dalam prosespenyelesaian diinternal Bank
- - - - - -
Belum diupayakanpenyelesaiannya
- - - - - -
Telah ditindaklanjutimelalui proses hukum.
- - - - - -
14
I. PERMASALAHAN HUKUM
Selama tahun 2016 terdapat 1 gugatan perdata, yang saat ini sedangdalam proses mediasi.
Pengungkapan mengenai permasalahan hukum sesuai tabel berikut:(satuan)
Permasalahan Hukum JumlahPerdata Pidana
Telah selesai (telah mempunyaikekuatan hukum yang tetap)
- -
Dalam proses penyelesaian 1 -Total 1 -
J. TRANSAKSI YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN
Selama tahun 2016 pada Bank Bisnis tidak terdapat permasalahanmengenai transaksi yang mengandung benturan kepentingan. Pengungkapanmengenai transaksi yang mengandung benturan kepentingan sesuai tabelberikut:
No Nama danJabatan yangMemilikiBenturanKepentingan
Nama danJabatanPengambilKeputusan
JenisTransaksi
NilaiTransaksi(jutaanRupiah)
Keterangan *)
- - - - - -- - - - - -- - - - - -
*) Tidak sesuai sistim dan prosedur yang berlaku
K. BUY BACK SHARES DAN BUY BACK OBLIGASI BANK
Pada tahun 2016 Bank Bisnis tidak terdapat buy back shares atau buyback obligasi yaitu upaya mengurangi jumlah saham atau obligasi yang telahditerbitkan Bank Bisnis dengan cara membeli kembali saham atau obligasitersebut, yang tatacara pembayarannya dilaksanakan sesuai dengan ketentuanyang berlaku.
L. PEMBERIAN DANA UNTUK KEGIATAN SOSIAL DAN KEGIATANPOLITIK SELAMA PERIODE PELAPORAN
Pada tahun 2016 Bank Bisnis tidak terdapat pemberian dana untukkegiatan sosial dan kegiatan politik yang perlu di ungkap, paling kurang meliputipenerima dana dan nilai nominalnya.
15
II. KESIMPULAN UMUM
Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan nomor4/POJK.03/2016 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum danPeraturan Otoritas Jasa Keuangan nomor 55/POJK.03/2016 tentang PenerapanTata Kelola Bagi Bank Umum. Bersama ini kami ungkapkan mengenaikesimpulan hasil Self Assessment pelaksanaan Good Corporate Governancepada PT. Bank Bisnis Internasional tahun 2016.
Kesimpulan dari hasil Self Assessment pelaksanaan Good CorporateGovernance pada PT. Bank Bisnis Internasional tahun 2016 adalah sebagaiberikut :
Peringkat Pelaksanaan Good Corporate Governance pada Bank Bisnis adalahPeringkat 2 atau secara umum baik.
Bank telah melakukan penerapan Good Corporate Governance denganpemenuhan yang memadai atas prinsip-prinsip Good Corporate Governance.Terdapat kelemahan-kelemahan dalam penerapan prinsip Good CorporateGovernance, namun secara umum kelemahan tersebut tidak signifikan dandapat perbaiki oleh Bank dengan tindakan normal.
Kami ucapkankan terima kasih kepada Otoritas Jasa Keuangan yang
selama ini senantiasa membina, sehingga PT. Bank Bisnis Internasional dapat
menerapkan prinsip Good Corporate Governance.
BANK BISNIS
PENILAIAN
FAKTOR
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
PT. BANK BISNIS INTERNASIONAL
PENILAIAN FAKTOR GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG)
BANK BISNIS
NO. FAKTOR PENILAIAN GCG PERINGKAT
1. Pelaksanaan Tugas Dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris 2
2. Pelaksanaan Tugas Dan Tanggung Jawab Direksi 2
3. Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite 1
4. Penanganan Benturan Kepentingan 2
5. Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank 2
6. Fungsi Audit Intern 2
7. Fungsi Audit Ekstern 2
8. Fungsi Manajemen Risiko Termasuk Sistem Pengendalian Intern 2
9. Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait (Related Party) Dan DebiturBesar (Large Exposures)
2
10. Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank, Laporanpelaksanaan GCG dan laporan Internal
2
11. Rencana Strategis Bank 2
Peringkat Komposit 2
BANK BISNIS
Hasil Penilaian Faktor GCG
Peringkat Definisi Peringkat
Individual 2 BAIK
Konsolidasi
Analisis
Berdasarkan analisis terhadap seluruh kriteria/indikator, maka disimpulkan penilaian untuk
faktor Good Corporate Governance (GCG) adalah peringkat 2 (dua), dengan pertimbangan
atau dasar analisis sebagai berikut :
Analisis Governance Structure:
a. Bank memiliki Dewan Komisaris dan Direksi dengan komposisi yang sesuai dengan ukuran
dan kompleksitas usaha bank, yaitu jumlah anggota Dewan Komisaris 3 (tiga) orang dan
lebih dari 50% atau 2 (dua) orang di antaranya merupakan Komisaris independen dan
jumlah Direksi 3 (tiga) orang yang keseluruhannya berdomisili di Indonesia.
b. Dewan Komisaris dan Direksi memiliki integritas, kompetensi, dan reputasi keuangan yang
baik, serta tidak saling memiliki hubungan keuangan, kepemilikan maupun keluarga
sampai dengan derajat ke-2 antara sesama komisaris ataupun dengan Direksi.
c. Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite
Remunerasi & Nominasi dengan komposisi dan kompetensi sesuai dengan ketentuan.
Rapat komite diadakan secara berkala sesuai Pedoman Dan Tata Kerja komite.
d. Benturan kepentingan yang mengikat setiap pengurus dan karyawan dicakup dalam
Piagam Kode Etik Direksi, Kebijakan dan Prosedur SDM, Kebijakan Perkreditan Bank.
e. Guna pengendalian intern, Direksi telah membentuk SKAI, KMR, SKMR dan menunjuk
petugas Kepatuhan, sedang untuk fungsi audit ektern bank telah menugaskan Akuntan
Publik dan KAP yang memiliki Standar Profesional Akuntan Publik.
f. Memiliki SIM yang memadai sesuai dengan kompleksitas bank untuk mendukung
BANK BISNIS
ketersediaan pelaporan internal yang lengkap, akurat, dan tepat waktu
g. Rencana strategis bank disusun dalam bentuk Rencana Korporasi dan Rencana Bisnis
Bank sesuai dengan visi misi bank yang ingin menjadi terbaik dikelasnya, serta
memperhatikan faktor internal dan eksternal.
Analisis Governance Process :
a. Dewan Komisaris tidak terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional bank,
kecuali untuk penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar sesuai
dengan Anggaran Dasar Bank.
b. Tidak ditemukan adanya intervensi Pemegang Saham terhadap kegiatan operasional
bank, sehingga Dewan Komisaris dan Direksi mampu melaksanakan tugasnya secara
independen serta memanfaatkan bank hanya untuk kepentingan Bank.
Namun demikian, pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi
tetap perlu ditingkatkan, terutama terkait peran aktif Direksi terhadap pengembangan
kinerja bank dalam menghadapi persaingan khususnya dalam Penghimpunan Dana,
Penyaluran Dana pada sektor usaha produktif, serta mengefektifkan modal yang dimiliki.
c. Bank belum pernah mengalami benturan kepentingan, namun memiliki potensi benturan
kepentingan karena sebagian besar penyaluran kredit pembelian rumah/tanah disalurkan
kepada debitur (end user) tidak terkait, yang membeli rumah/tanah di Resort Dago Pakar
dimana resort tersebut adalah milik pihak terkait dengan bank.
d. Terdapat pemisahan yang mema.dai antara Fungsi Operasional usaha bank dengan
Fungsi Pengendalian Intern.
e. Kebijakan, prosedur , dan penetapan limit risiko direview secara periodik sesuai perubahan
ketentuan yang ada.
f. Penerapan Fungsi Kepatuhan masih perlu ditingkatkan karena masih ditemukan
pelanggaran dan kelemahan minor terhadap ketentuan internal bank maupun ketentuan
eksternal.
g. Bank telah melakukan identifikasi, pemantauan, pengendalian dan pengukuran risiko
dengan metode sederhana melalui sistem informasi manajemen risiko yang sesuai dengan
ukuran dan kompleksitas usaha bank.
h. SKAI melakukan audit yang meliputi penilaian atas kecukupan dan efektivitas sistem
pengendalian intern bank, serta kualitas kinerja pada masing-masing kantor setiap
tahunnya, namun penerapan fungsi audit intern tetap akan ditingkatkan.
BANK BISNIS
i. Akuntan publik melakukan pengujian terhadap fungsi serta kompetensi dan objektivitas
SKAI tiap tahun guna menilai kinerja dan efetivitasnya.
j. Direksi menindaklanjuti semua temuan audit intern maupun ekstern dengan arahan dari
Dewan Komisaris.
k. Menyusun Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank, Laporan pelaksanaan GCG dan
laporan Internal sesuai dengan ketentuan yang ada.
l. Rencana Bisnis Bank disusun sesuai ketentuan, lengkap, dan realistis sesuai visi dan misi
Bank.
Analisis Governance Outcome :
a. Rentabilitas Bank pada semester II tahun 2016 tergolong memadai tercermin dari rasio
ROA sebesar 2.49%, NIM yang tergolong baik atau sebesar 6.75%, dan BOPO sebesar
74.87% yang semuanya mengambarkan kinerja bank cukup efisien untuk mendukung
perolehan laba guna pertumbuhan modal secara organik.
b. Permodalan Bank tergolong sangat memadai dengan rasio KPMM sebesar 55.55%, ROE
sebesar 5.03% dan dengan modal bank sebesar Rp.360.458 juta ( modal inti = Rp.357.514
juta dan modal pelengkap = Rp.2.944 juta), maka kualitas modal dinilai mampu untuk
menyerap potensi kerugian bank, namun bank belum mengefektifikan penggunaan modal
tersebut secara maksimal.
c. Kemampuan bank dalam memelihara kebutuhan modal berasal dari laba ditahan relatif
tinggi serta komitmen Pemegang saham untuk selalu memenuhi ketentuan permodalan
terlihat dari tidak pernah ada pembagian dividen selama ini.
d. Kondisi keuangan Pemegang Saham sangat baik dan mempunyai kemampuan dalam
peningkatan modal bank, terlihat dari penyetoran tambahan modal sebesar 20 milyar di
semester I tahun 2016 dan penyetoran kembali sebesar 60 milyar pada semester II tahun
2016, sehingga total penambahan modal disetor pada tahun 2016 sebesar 80 milyar.
e. Dengan kemampuan permodalan yang dimiliki, bank mampu mengcover risiko dari aset
bermasalah.
f. Bank tidak pernah melanggar atau melampaui Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).
g. Hasil kaji ulang pihak ekstern KAP Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali terhadap
hasil kerja SKAI dan kepatuhannya terhadap SPFAIB bank yaitu SKAI telah cukup
memadai dalam hal fungsi SKAI, kompetensi dan objektivitas SKAI.
BANK BISNIS
h. Dengan diterapkannya prinsip kehatian-hatian dalam penyaluran dana, rasio NPL pada
semester II tahun 2016 = 2.48% (gross) atau 2.40% (net) dengan pembentukan Cadangan
Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) sesuai dengan ketentuan yang berlaku atau dengan
ratio CKPN aset keuangan terhadap aset produktif 0.63%.
i. Sampai dengan akhir semester II tahun 2016, bank memiliki Agunan Yang Diambil Alih
(AYDA) sebanyak 2 (dua) buah agunan dengan nilai ambil alih 3.180 juta sehingga ratio
AYDA terhadap kredit = 0.74%. Kolektibilitas kedua AYDA tersebut masih lancar karena
dimiliki belum melebihi 1 tahun.
j. Melaporkan dan mempublikasikan Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank, Laporan
pelaksanaan GCG dan laporan Internal sesuai dengan ketentuan yang ada secara tepat
waktu sesuai dengan ketentuan.
k. Secara umum RBB semester II tahun 2016 terealisasi sesuai rencana atau hampir
mendekati rencana, kecuali DPK hanya tercapai sekitar 96%, dan ratio NPL mengalami
deviasi sekitar 0.48% dari rencana.