Laporan Nugget Daging Sapi
-
Upload
sayekti-rahayu -
Category
Documents
-
view
701 -
download
35
Transcript of Laporan Nugget Daging Sapi
LAPORAN PRAKTIKUM
PENGOLAHAN MAKANAN SETENGAH JADI
“NUGGET DAGING SAPI”
OLEH :
KELOMPOK 2
NURSARITA INTAN O P27835111018
PINDRA PUJI LESTARI P27835111020
SAYEKTI RAHAYU P27835111031
SISILYA YONDA A P27835111032
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
DIPLOMA III JURUSAN GIZI
TAHUN PELAJARAN 2011-2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Salah satu kebutuhan masyarakat perkotaan saat ini adalah tersedianya bahan
makanan yang praktis, yaitu yang bersifat ready to cook (siap untuk dimasak) dan ready
to eat (siap untuk dimakan). Ready to cook artinya hanya membutuhkan sedikit waktu
untuk menyiapkan dan menghidangkannya. Contoh paling populer dari makanan ready to
cook adalah makanan instan, yang umumnya membutuhkan waktu pemasakan 1-3 menit.
Belakangan ini di pasaran juga tersedia makanan ready to cook dalam bentuk beku.
Makanan dalam bentuk beku memiliki banyak keunggulan, terkait dengan upaya
penyelamatan nilai gizi dan cita rasa. Zat gizi umumnya mudah rusak selama masa
penyimpanan dan distribusi yang dilakukan pada suhu kamar. Teknik pembekuan yang
dilakukan pada suhu yang tepat, berguna untuk memperpanjang masa simpan produk dan
manfaat zat gizi yang terkandung di dalamnya.
Salah satu bentuk makanan beku yang saat ini sangat digemari masyarakat luas adalah
nugget. Umumnya berbentuk pipih, bulat, kotak, atau bentuk lain yang menarik perhatian
anak-anak (seperti huruf atau hewan). Produk tersebut tersedia di supermarket atau outlet
dalam berbagai merek dagang, kemasan, citä rasa, tekstur, dan harga jual. Harganya
sangat bervariasi dari Rp 10.000 hingga 30.000 atau lebih per kemasan.
Nugget merupakan salah satu bentuk produk beku siap saji, yaitu produk yang telah
mengalami pemanasan sampai setengah matang (precooked), kemudian dibekukan.
Produk beku siap saji ini hanya memerlukan waktu penggorengan selama 1 menit pada
suhu 150 derajat C. Ketika digoreng, nugget beku setengah matang akan berubah warna
menjadi kekuning-kuningan dan kering. Tekstur nugget tergantung dari bahan asalnya.
Rasa nugget jauh lebih gurih dibandingkan daging ayam atau ikan goreng biasa
disebabkan pengaruh bumbu yang dicampurkan ke dalam adonan sebelum digoreng. Rasa
nugget sangat bervariasi, tergantung dari komposisi bahan dan jenis bumbu yang
digunakan.
1.2 TUJUAN
1.2.1 Untuk mahasiswa :
Dapat mengetahui prosedur pengolahan makanan setengah jadi dari pembuatan
nugget daging .
1.2.2 Untuk bidang gizi :
Dapat digunakan sebagai salah satu bahan pangan olahan setengah jadi untuk
penaggulangan masalah – masalah gizi pada anak yang tidak suka daging.
BAB II
METODOLOGI PRAKTIKUM
2.1 ALAT DAN BAHAN
2.1.1 ALAT
1. Pisau 2
2. Telenan 1
3. Loyang 1
4. Kompor 1
5. Penggiling daging 1
6. Baskom 2
7. Wajan 1
8. Solet 1
9. Piring plastic 2
10. Sendok makan 2
11. Irus 1
12. Sotel 1
13. Serok 1
2.1.2 BAHAN
1. Daging sapi 300 gram
2. Telur 3 butir
3. Tepung terigu 80 gram
4. Susu cair 100 ml
5. Merica sck
6. Garam sck
7. Gula sck
8. Roti tawar 4 lembar
9. Bawang Bombay 1 buah
10. Bawang putih 4 siung
11. Tepung panir 250 gram
2.2 METODE KERJA
Daging sapi dicuci kemudian dilakukan penggilingan daging
Daging giling di cincang dengan pisau
Daging giling yang dicincang di blender bersama – sama dengan roti tawar
Setelah daging di blender hingga halus, kemudian dilakukan
pencampuran dengan bawang bombay tumis dan bawang putih
tumis kuning telur, garam, merica, susu yang telah dicampurkan
Kemudian dicetak dalam loyang dan dikukus selama 15 menit
Setelah 15 menit, lalu ditiriskan dan dilakukan pemotongan
berbentuk segi empat, lalu dilapisi dengan putih telur dan
tepung panir Proses Breading
Di goreng hingga matang dengan tanda berubah warna menjadi
cokelat keemasan
Nuget Daging sapi
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Uji Organoleptik
PANELIS WARNA AROMA TEKSTUR RASA KEKENYALAN1 5 5 5 6 42 5 5 5 5 53 5 3 4 5 34 4 5 5 6 55 3 5 5 5 56 4 4 4 4 47 5 5 4 5 58 5 5 5 6 59 4 5 5 5 4
10 5 5 6 5 511 5 3 4 2 212 4 3 3 3 313 4 3 3 4 214 5 6 3 4 315 4 5 5 4 416 4 5 3 5 217 6 3 6 6 618 5 4 5 5 419 3 3 4 3 320 4 4 4 5 521 5 5 5 5 522 3 2 3 5 223 3 3 4 5 424 5 5 4 5 425 4 5 5 5 526 5 5 5 5 527 3 3 2 2 228 4 4 4 4 429 3 2 3 5 2
TOTAL 124 120 123 134 112
Dari hasil uji organoleptik yang dilakukan oleh 29 panelis menyatakan bahwa
nugget daging sapi disukai dari segi rasanya. Hal ini disebabkan karena perbandingan
komposisi antar bahan berarti sudah memenuhi standar sehingga menghasilkan rasa
nugget daging sapi yang disukai. Tetapi dari kekenyalannya nugget daging sapi yang
kami buat paling tidak disukai oleh para panelis, hal ini mungkin dikarenakan faktor dari
bahan baku utama yaitu daging sapi. Daging sapi memiliki serat dan jaringan otot lebih
tebal dan keras dibandingkan dengan daging ayam, yang mengakibatkan pada saat proses
pemasakan tidak menghasilkan nugget dengan kekenyalan sesuai standar nugget yang
diinginkan.
3.2 Kandungan Gizi Nugget Daging Sapi
No Kandungan Gizi Energi (kkal) Protein (gr) Lemak (gr) KH (gr)
1
Resep “Nugget Daging
Sapi”
(40 buah)
1427 97 59,3 123
2
1 porsi makan nugget
daging sapi
(1 buah)
35,6 2,4 14,8 30,7
Dari satu resep nuget daging sapi dihasilkan kurang lebih 40 buah potong nugget
yang siap untuk di goreng yang berat satu potongnya rata – rata 20 gram. Berdasarkan
perhitungan satu resepnya, nugget yang kami buat memiliki energi sebesar 1427 kkal.
Hasil perhitungan kandungan gizi nugget daging sapi yang dihitung melalui bahan –
bahan pembuatnya.
Nugget daging sapi ini juga menggunakan tambahan bahan roti tawar sebagai
emulsifier selain tepung terigu. Emulsifier berfungsi untuk memperbaiki elastisitas
produk akhir, mengikat air dan menstabilkan emulsi. Bahan pengikat pada produk ini
yang digunakan yaitu roti tawar. Guna bahan pengikat adalah untuk memperbaiki
tekstur, citarasa, meningkatkan daya ikat air dan menghemat biaya operasi. Penambahan
bahan pengikat pada produk emulsi adalah untuk memperbaiki elastisitas pada produk
akhir (Tanikawa, 1963).
Sedangkan kandungan gizi nugget yang kami buat memiliki kandungan per porsi
yaitu 35,6 kkal. Nilai energi ini didapatkan dari hasil perhitungan bahan – bahan
pembuatannya. Bila dibandingkan dengan nugget ayam maka, nilai protein nugget
daging sapi lebih besar daripada daging ayam, sehingga mutu cernanya juga lebih tinggi.
3.3 Pemanfaatan Dalam Bidang Gizi
3.1.1 Kandungan zat gizi daging sapi
Gizi adalah zat atau senyawa kimiawi yang terdapat dalam pangan yang
bermanfaat bagi pertumbuhan dan kesehatan manusia. Setiap bahan pangan
mempunyai kandungan zat gizi yang berbeda-beda baik jumlah maupun jenisnya.
Bahkan sesama bahan panganpun ada yang berbeda jumlahnya, misalnya untuk
daging sapi mempunyai kandungan protein paling tinggi dibanding dengan
daging hewan lainnya. Menurut Departemen Kesehatan (1981), setiap 100 gram
daging sapi mengandung kalori 207 kkcl, protein 18,8 gram, lemak 14,0 gram,
calcium 11 mg, phosphor 170 mg dan besi 2,8 mg.
3.2.2 Manfaat daging sapi bagi manusia
Setiap 100 gram daging sapi mengandung protein 18,8 gram. Protein dari
daging sapi ini disebut protein hewani yang mempunyai struktur asam amino
yang mirip dengan manusia, tidak dapat dibuat oleh tubuh (essensial), susunan
asam aminonya relatif lebih lengkap dan seimbang. Daya cerna protein hewani
lebih baik dibanding dengan protein nabati (dari tumbuh-tumbuhan). Pada tubuh
makluk hidup seperti manusia, protein merupakan penyusun bagian besar organ
tubuh, seperti: otot, kulit, rambut, jantung, paru-paru, otak, dan lain-lain. Adapun
fungsi protein yang penting bagi bagi tubuh manusia, antara lain untuk: 1)
pertumbuhan; 2) memperbaiki sel-sel yang rusak, 3) sebagai bahan pembentuk
plasma kelenjar, hormone dan enzin; 4) sebagian sebagai cadangan energi, jika
karbohidrat sebagai sumber energi utama tidak mencukupi; dan 5) menjaga
keseimbangan asam basa darah.
Anak-anak yang sering memakan bahan pangan yang mengandung protein
hewani akan terlihat tumbuh cepat, mempunyai daya tahan tubuh kuat, dan cerdas
dibanding dengan anak yang jarang makan makanan berprotein tinggi. Tumbuh
cepat ditandai dengan badannya berisi, segar dan lebih gemuk serta tinggi.
Sedangkan mempunyai daya tahan tubuh kuat biasanya ditandai dengan jarang
sakit-sakitan dan aktif atau banyak beraktifitas/lincah. Kemudian cerdas ditandai
dengan pandai di sekolah dan cepat tanggap terhadap pertanyaan.
Selain protein tersebut, lemak juga bermanfaat bagi tubuh manusia, yaitu
sebagai simpanan energi/tenaga. Lemak yang terdapat dalam daging sapi
berfungsi sebagai sumber energi yang padat bagi tubuh manusia, setiap gram
lemak menghasilkan energi sebanyak 9 kkal. Selain itu lemak juga berfungsi bagi
tubuh manusia untuk menghemat protein dan thiamin, serta membuat rasa
kenyang yang lebih lama.
Produk nugget dengan bahan dasar daging sapi ini bisa diolah lagi atau
sebagai tambahan bahan makan seperti tambahan bahan makanan sebagai lauk
hewani pada nasi goreng, mie goreng atau yang lainnya.
BAB IV
ANGGARAN BELANJA
NAMA BAHAN BERAT HARGA (Rp)
Daging sapi 300 gr 18000
Telur 4 butir 4000
Tepung terigu 50 gr 500
Susu cair 100 ml 1000
Merica 1 bungkus 500
Garam Sck 100
Gula Sck 200
Roti tawar 4 lembar 2000
Bawang Bombay 1 buah 1000
Bawang putih 5 buah 500
Tepung panir 250 gr 4000
TOTAL 0
DAFTAR PUSTAKA
Afrisanti, D.W. 2010. Kualitas Kimia dan Organoleptik Nugget Daging sapi .Skripsi. Program
Studi Peternakan. Fakultas Pertanian. Surakarta : Universitas Sebelas Maret.
Anonim. 2006. Pengujian Organoleptik (Mutu Sensori) dalam Industri Pangan. Penerbit Ebook
pangan
Tanikawa., (1963), dalam Hilma Y, (1999), Pengaruh Perbandingan Penambahan Ampas
Tahu dan Ikan Tongkol, UNPAS, Bandung.