laporan neraca.doc

19
I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Percobaan, (2) Tujuan Percobaan, dan (3) Prinsip Percobaan. 1.1. Latar Belakang Percobaan Neraca adalah sebuah alat untuk menimbang massa suatu zat/benda yang sangat diperlukan untuk mengetahui perbandingan dalam sebuah praktikum. Sebelum melakukan sebuah praktikum, seorang praktikan harus terlebih dahulu mengenal macam-macam neraca yang ada di laboratorium. Pengenalan neraca di laboratorium sangat penting karena tanpa pengenalan neraca seorang praktikan tidak dapat menghitung berat atau massa dari suatu zat, padahal perhitungan tersebut sangat dibutuhkan dan merupakan dasar dari percobaan-percobaan lain. Oleh karena itu, pengenalan neraca di

Transcript of laporan neraca.doc

Page 1: laporan neraca.doc

I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Percobaan, (2) Tujuan

Percobaan, dan (3) Prinsip Percobaan.

1.1. Latar Belakang Percobaan

Neraca adalah sebuah alat untuk menimbang massa suatu zat/benda yang

sangat diperlukan untuk mengetahui perbandingan dalam sebuah praktikum.

Sebelum melakukan sebuah praktikum, seorang praktikan harus terlebih dahulu

mengenal macam-macam neraca yang ada di laboratorium. Pengenalan neraca di

laboratorium sangat penting karena tanpa pengenalan neraca seorang praktikan

tidak dapat menghitung berat atau massa dari suatu zat, padahal perhitungan

tersebut sangat dibutuhkan dan merupakan dasar dari percobaan-percobaan lain.

Oleh karena itu, pengenalan neraca di laboratorium ini sangat penting bagi para

praktikan demi kelancaran praktikum berikutnya.

1.2. Tujuan Percobaan

Agar praktikan mampu mengetahui dan mengenal macam-macam neraca

yang ada di laboratorium lebih dalam, sehingga praktikan mampu menggunakan

neraca tesebut dengan baik dan benar saat melakukan penimbangan dalam

pelaksanaan praktikum.

Page 2: laporan neraca.doc

1.3. Prinsip Percobaan

Berdasarkan atas keseimbangan gaya-gaya yang bekerja pada kedua

lengan neraca agar mampu bekerja secara seimbang. Di aplikasikan dari :

1. Hukum newton I, bahwa jika tidak ada gaya yang bekerja pada benda,

kecepatan beda tidak akan berubah atau benda tidak akan mengalami

percepatan. F = 0

2. Hukum newton II, bahwa gaya yang bekerja pada benda sebanding dengan

massa benda dan percepatannya. F = m.a

3. Hukum newton III, bahwa ketika dua benda berinteraksi, gaya pada kedua

benda yang berasal dari satu sama lain selalu sama magnitudonya dan

berlawanan arah. Faksi = Freaksi

Page 3: laporan neraca.doc

II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menguraikan mengenai : (1) Neraca Digital, dan (2) Neraca Triple

Beam.

2.1. Neraca Digital

Neraca digital ini terbagi menjadi dua, yaitu neraca digital tertutup dan

neraca digital terbuka. Neraca ini merupakan neraca yang paling praktis dan

merupakan neraca dengan teknologi paling baru dan canggih. Cara

pengukurannya pun secara langsung dan dilakukan dengan tepat dan benar.

Neraca harus disimpan di tempat yang datar, kemudian set waterpass-nya. Pada

neraca digital batas minimal penimbangan adalah 0,02 gram. Dan dengan tingkat

ketelitian 0,0001 gram. Apabila akan melakukan penimbangan harus memakai

alas dan kemudian lihat massanya.

2.2. Neraca Triple Beam

Termasuk kedalam neraca kasar karena digunakan untuk

memperhitungkan benda yang massanya cukup besar. Neraca ini mempunyai

perhitungan maksimal 500 gram dan perhitungan minimal ketelitian 0,1 gram.

Dalam penggunaan neraca ini tidak terlalu sulit untuk memperhitungkan suatu

massa zat. Batu penyeimbang hanya digeserkan hingga berat beban sama besar

dengan berat batu penyeimbang. Batu penyeimbang memiliki ukuran yang

berbeda-beda.

Page 4: laporan neraca.doc

III ALAT, BAHAN, DAN METODE PERCOBAAN

Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Alat yang Digunakan, (2) Bahan

yang Digunakan, dan (3) Metode Percobaan.

3.1. Alat yang Digunakan

Alat yang digunakan dalam percobaan pengenalan neraca ini adalah neraca

digital, dan neraca triple beam.

3.2. Bahan yang Digunakan

Bahan yang digunakan dalam percobaan pengenalan neraca ini adalah

naftalen, gula pasir, dan garam kotor.

3.3. Metode Percobaan

3.3.1. Neraca Digital

Sebelum menggunakan neraca digital ini, bersihkan dahulu dinding,

piringan neraca dan penutup neraca, lalu atur waterpass hingga berada tepat di

posisi tengah. Kemudian sambungkan kabel dengan stopkontak atau sumber

listrik. Setelah itu masukan alas ke dalam piringan dan jangan sampai menyentuh

dinding neraca. Tutup kembali neraca dengan penutupnya. Hal ini bertujuan agar

debu tidak masuk ke dalam neraca digital yang sangat sensitif sehingga

perhitungan massanya tepat. Tekan tombol on untuk mengetahui massa alas yang

digunakan untuk menimbang (Wo). Catat massa alas yang digunakan, setelah

Page 5: laporan neraca.doc

diketahui massa alas kemudian masukan sample. Tutup kembali neraca dan berat

sampel serta alas diketahui (W1).

Gambar 1. Neraca Digital

3.3.2. Neraca Triple Beam

Bersihkan alat-alat yang akan digunakan. Pastikan neraca berada di titik

nol. Kemudian letakan alas di atas piringan neraca dan hitung massanya dengan

menggeserkan batu penyeimbang yang memiliki ukuran yang berbeda mulai dari

ukuran ratusan, puluhan dan satuan. Geser batu penyeimbang sampai berat beban

sama besar seperti berat batu penyeimbang dan neraca dalam keadaan seimbang.

Setelah seimbang, masukkan beban yang akan di timbang dan hitung massanya

dengan cara yang sama.

Page 6: laporan neraca.doc

Gambar 2. Neraca Triple BeamIV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Hasil Pengamatan dan (2)

Pembahasan.

4.1. Hasil Pengamatan

Tabel 1. Hasil Pengamatan Pengenalan Neraca di LaboratoriumNo. Neraca Hasil

1. Neraca Digital

o Ws (Naftalen) = 2,53 gram

W1 (Kertas biasa) = 0,622 gram

W2 = 3,152 gram

o Ws (Gula pasir) = 2,53 gram

W1 (Kertas biasa) = 0,622 gram

W2 = 3,152 gram

o Ws (Garam kotor) = 2,53 gram

W1 (Kertas buram) = 0,400 gram

W2 = 2,930 gram

2. Neraca Triple Beam o Ws (Naftalen) = 10,5 gram

W1 (Botol timbang) = 10,28 gram

W2 = 20,78 gram

o Ws (Gula pasir) = 10,5 gram

W1 (Gelas kimia) = 62,5 gram

Page 7: laporan neraca.doc

W2 = 73,0 gram

o Ws (Garam kotor) = 10,5 gram

W1 (Kertas biasa) = 0,51 gram

W2 = 11,01 gram

(Sumber, Putri Rizqi Zulhiyati, Kelompok F, Meja 12, 2012).

4.2. Pembahasan

Berdasarkan hasil pengamatan dari percobaan pengenalan neraca di

laboratorium terdapat dua jenis neraca yang digunakan, yaitu neraca digital

tertutup dan neraca triple beam. Dan didapatkan hasil penimbangan menggunakan

neraca digital dengan Ws (Naftalen) = 2,53 gram, W1 (Kertas biasa) = 0,622 gram,

W2 = 3,152 gram, Ws (Gula pasir) = 2,53 gram, W1 (Kertas biasa) = 0,622 gram,

W2 = 3,152 gram, Ws (Garam kotor) = 2,53 gram, W1 (Kertas buram) = 0,400

gram, W2 = 2,930 gram dan menggunakan neraca triple beam dengan

Ws (Naftalen) = 10,5 gram, W1 (Botol penimbang) = 10,28 gram,

W2 = 20,78 gram, Ws (Gula pasir) = 10,5 gram, W1 (Gelas kimia) = 62,5 gram, W2

= 73,0 gram, Ws (Garam kotor) = 10,5 gram, W1 (Kertas biasa) = 0,51 gram, W2 =

11,01 gram

Neraca digital tertutup memiliki tingkat ketelitian yang sangat tinggi yaitu

0, 0001 gram. Neraca ini disebut juga neraca halus, karena memiliki kapasitas

minimum menimbangnya adalah sekitar 0,02 gram dan maksimumnya 81 gram.

Sedangkan neraca triple beam memiliki tingkat ketelitian 0,1 gram. Neraca triple

Page 8: laporan neraca.doc

beam termasuk ke dalam neraca kasar, karena memiliki batas maksimum

menimbangnya yaitu 610 gram.

Neraca triple beam memiliki tiga lengan. Lengan 1 untuk skala ratusan,

lengan 2 untuk skala puluhan, dan lengan 3 untuk skala satuan. Lengan neraca

dapat digeser-geser sebagai penunjuk hasil pengukuran. Sedangkan pada neraca

digital terdapat elevasi dan deviasi atau dilambangkan dengan huruf e dan d.

Elevasi atau elevation dalam bahasa inggris diartikan sebagai tingkat posisi

maksimal sehingga jika dalam neraca digital dapat diartikan sebagai tingkat

ketelitian maksimal sedangkan deviasi merupakan kebalikannya, yaitu tingkat

kekurangan minimal. Di neraca digital juga terdapat suatu istilah waterpass, yang

berarti level atau posisi dari suatu neraca sehingga praktikan dapat mengetahui

posisi dari suatu neraca tersebut pada saat digunakan.

Dalam melakukan penimbangan dengan neraca dimungkinkan terdapatnya

kesalahan-kesalahan yang terjadi. Adapun faktor-faktor kesalahan dalam

penimbangan diantaranya yaitu, kurang bersihnya alat-alat yang digunakan seperti

masih tertinggalnya debu, kotoran dan sebagainya. Oleh karena itu sebelum dan

sesudah melakukan penimbangan pastikan alat-alat yang digunakan sudah benar-

benar bersih. Selain itu, saat melakukan penimbangan dengan neraca triple beam

terkadang posisi mata pisau tidak tepat dan sejajar di angka 0 (nol) sedangkan jika

dengan neraca digital kesalahan yang terjadi yaitu waterpassnya tidak diset di

angka 0 (nol). Terkadang dimungkinkan juga saat menggunakan neraca digital

Page 9: laporan neraca.doc

tertutup praktikan lupa menutupnya sehingga hasil penimbangan menjadi salah

atau kurang tepat.

Neraca ini banyak digunakan dalam produksi pangan rumah tangga,

seperti kue dan roti. Produksi pangan tersebut biasanya menggunakan neraca

digital untuk mengukur massa bahan-bahan yang akan digunakan dalam

pembuatannya, agar menciptakan komposisi yang tepat, tidak lebih dan tidak

kurang, serta hasilnya pun menjadi maksimal.

Page 10: laporan neraca.doc

V KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini akan menguraikan mengenai (1) Kesimpulan dan (2) Saran.

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan percobaan pengenalan neraca di laboratorium dapat

disimpulkan bahwa, terdapat dua jeis neraca yang ada di laboratorium, yaitu

neraca triple beam dan neraca digital tertutup. Neraca digital ini termasuk ke

dalam neraca halus karena memiliki kapasitas minimum menimbangnya adalah

sekitar 0,02 gram dan maksimumnya 81 gram, penggunaannya pun lebih praktis

dibandingkan dengan neraca triple beam. Sedangakan neraca triple beam

termasuk neraca kasar karena memiliki batas maksimum menimbangnya yaitu 610

gram. Neraca triple beam memiliki tiga lengan. Lengan 1 untuk skala ratusan,

lengan 2 untuk skala puluhan, dan lengan 3 untuk skala satuan.

5.2. Saran

Saran untuk percobaan pengenalan neraca ini adalah para praktikan yang

akan melakukan percobaan harus betul-betul memperhatikan kebersihan dan

ketelitian. Karena hal itu sangat mempengaruhi hasil percobaan ini.untuk

percobaan selanjutnya diharapkan neraca yang digunakan lebih beragam lagi.

Page 11: laporan neraca.doc

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Hiskia. 1993. Penuntun Dasar-dasar Praktikum Kimia. Departemen Pendidikan Indonesia, Bandung.

Kartini, Nani. 1996. Sains Kimia. Bumi Aksara, Jakarta.

Risandi, Riki. 2011. Peralatan untuk Menimbang di Laboratorium Analisis. www.riecky-berbagicerita.blogspot.com. Acessed : 29 Oktober 2012.

Sutrisno, E. T. dan Nurminabari, I. S. 2012. Penuntun Praktikum Kimia Dasar. Universitas Pasundan, Bandung.

Page 12: laporan neraca.doc

LAMPIRAN

1. Neraca Digital

a. Dik : Ws (Naftalen) = 2,53 gram

W1 (Kertas biasa) = 0,622 gram

Dit : W2 = ?

Jawab : Ws = W2 - W1

Ws + W1 = W2

W2 = Ws + W1

= 2,53 + 0,622

= 3,152 gram

b. Dik : Ws (Gula pasir) = 2,53 gram

W1 (Kertas biasa) = 0,622 gram

Dit : W2 = ?

Jawab : Ws = W2 - W1

Ws + W1 = W2

W2 = Ws + W1

= 2,53 + 0,622

= 3,152 gram

Page 13: laporan neraca.doc

c. Dik : Ws (Garam kotor) = 2,53 gram

W1 (Kertas buram) = 0,400 gram

Dit : W2 = ?

Jawab : Ws = W2 - W1

Ws + W1 = W2

W2 = Ws + W1

= 2,53 + 0,400

= 2,930 gram

2. Neraca Triple Beam

a. Dik : Ws (Naftalen) = 10,5 gram

W1 (Botol timbang) = 10,28 gram

Dit : W2 = ?

Jawab : Ws = W2 - W1

Ws + W1 = W2

W2 = Ws + W1

= 10,5 + 10,28

= 20,78 gram

b. Dik : Ws (Gula pasir) = 10,5 gram

W1 (Gelas kimia) = 62,5 gram

Dit : W2 = ?

Jawab : Ws = W2 - W1

Page 14: laporan neraca.doc

Ws + W1 = W2

W2 = Ws + W1

= 10,5 + 62,5

= 73,0 gram

c. Dik : Ws (Garam kotor) = 10,5 gram

W1 (Kertas biasa) = 0,51 gram

Dit : W2 = ?

Jawab : Ws = W2 - W1

Ws + W1 = W2

W2 = Ws + W1

= 10,5 + 0,51

= 11,01 gram