Laporan Mingguan Puskesmas
-
Upload
dwi-pradnya-ayu -
Category
Documents
-
view
181 -
download
29
Transcript of Laporan Mingguan Puskesmas
LAPORAN MINGGUAN KKM
TGL/BLN: 9-7-2012 S/D TGL/BLN: 18-8-2012
NAMA MAHASISWA: DOSEN PEMBIMBING DI IKK-IKP:
1. Gede Surya Ambara (0802005096) 1. dr. Ida Bagus Wirakusuma, MOH
2. I Made Dwi Ariawan (0802005099)
PEMBIMBING DI PUSKESMAS:
1. dr. Ida Ayu Ketut Sri Handayani
Waktu Kegiatan : Rabu, 18 Juli 2012
Lokasi Kegiatan : Puskesmas Banjarangkan II
Kegiatan yang Diikuti/Diamati : Upaya Promosi Kesehatan
No Pelaksanaan Program (Seharusnya) Pelaksanaan Program (Kenyataannya)
1. PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)
- Melakukan pembinaan dan penyuluhan
kepada setiap anggota masyarakat agar
terbiasa melaksanakan PHBS.
- Melakukan survei ke setiap rumah
mengenai pelaksanaan PHBS.
Telah dilakukan survei mengenai poin-poin
PBHS kepada 210 KK di masing-masing
desa yang menjadi wilayah kerja puskesmas
dengan hasil survei menyatakan ke-6 desa
yang menjadi wilayah kerja puskesmas
sudah memenuhi kriteria desa sehat.
2. Pembentukan Desa Siaga
- Melakukan kerja sama dengan para
pengurus desa dan banjar serta
memberikan pelatihan dan penyuluhan
mengenai desa siaga.
Seluruh desa yang berada di wilayah kerja
puskesmas telah memenuhi kriteria desa
siaga yang ditunjukkan dengan terdapatnya
kader aktif, BKB serta kegiatan posyandu
yang berjalan dengan baik di masing-
masing desa, sehingga dari pihak puskesmas
hanya memberikan penyuluhan dan
pelatihan bila diperlukan oleh pihak desa.
3. Penyuluhan Kelompok
- Melakukan penyuluhan kepada
berbagai kelompok masyarakat
mengenai masalah-masalah yang terkait
dengan kelompok tersebut.
Penyuluhan telah dilakukan beberapa kali,
dengan sasaran paling sering adalah
kelompok remaja, dimana penyuluhan ini
dilakukan di balai banjar dan dalam
pelaksanaannya bekerja sama dengan pustu.
4. Penyuluhan Perorangan
- Melakukan penyuluhan kepada anggota
masyarakat secara individu terkait
dengan masalah yang dihadapi.
Penyuluhan perorangan telah dilakukan
setiap hari, terutama kepada warga yang
datang berkunjung ke puskesmas maupun
pustu. Penyuluhan yang dilakukan
disesuaikan dengan masalah yang dihadapi
warga, biasanya mengenai pengobatan dan
pencegahan penyakit serta perilaku hidup
sehat dan bersih.
5. Pembinaan BATTRA (Pengobatan
Tradisional)
- Melakukan pendataan dan pembinaan
terhadap pengobatan tradisional yang
ada di wilayah kerja puskesmas.
Dari hasil pendataan, diketahui terdapat 20
orang pengobat tradisional yaitu 18 Batra
Pendekatan Agama dan 2 dukun bayi,
dimana telah dilakukan pembinaan kepada
seluruh pengobat tradisional ini.
6. Pembinaan TOGA (Tanaman Obat
Keluarga)
- Setiap keluarga dibina untuk memiliki
tanaman obat yang tertata rapi dan
terpelihara dengan baik.
Setiap keluarga sudah memiliki tanaman
obat di pekarangan rumah, namun
kondisinya tidak teratur. Hanya ketika akan
diadakan lomba desa saja para warga
merapikan tanaman obatnya.
7. Pembinaan UKBM (Usaha Kesehatan
Bersumber Daya Masyarakat)
- Melaksanakan pembinaan pengadaan
kegiatan posyandu yang disertai dengan
pelatihan kader-kader di masing-
masing banjar.
Setiap banjar telah dibina dan posyandu
telah berjalan dengan baik di masing-
masing banjar. Posyandu yang dilakukan
bekerja sama dengan program terkait seperti
KIA-KB, Gizi, Imunisasi dan Pencegahan
Diare.
8. Siaran Keliling
- Siaran keliling diadakan minimal 1 kali
tiap bulannya dengan isi siaran
Siaran telah dilaksanakan dengan rutin,
dimana agenda siaran yang terbaru adalah
mengenai pelayanan kesehatan jiwa yang
mengenai penyuluhan maupun
pengumuman pelayanan kesehatan
yang dilaksanakan di setiap desa.
akan diadakan di Puskesmas Banjarangkan
II pada tanggal 25 Juli 2012
Sumber : 1. Pemegang Program : I Putu Sebita
2. Pedoman PHBS, Depkes tahun 2002
Faktor-Faktor Penyebab Perbedaan:
1. Peran serta masyarakat yang dirasa masih kurang, dimana masih banyak yang
mengatakan mengerti ketika diberikan penyuluhan saja tapi tidak
mempraktekkannya serta hanya bersemangat ketika akan diadakan lomba desa.
2. Dana operasional yang masih kurang sehingga tidak bisa melakukan pemantauan
ke seluruh keluarga.
Alternatif Pemecahannya:
1. Lebih sering memberikan pengertian ke setiap anggota masyarakat mengenai
pentingnya kesehatan dan bagaimana cara mempraktekkan perilaku hidup sehat.
2. Meningkatkan frekuensi lomba desa dengan bekerja sama dengan pihak terkait
seperti pemerintah daerah agar warga lebih bersemangat dalam melaksanakan
promosi kesehatan.
Waktu Kegiatan : Jumat, 20 Juli 2012
Lokasi Kegiatan : Puskesmas Banjarangkan II
Kegiatan yang Diikuti/Diamati : Upaya Kesehatan Lingkungan
No Pelaksanaan Program (Seharusnya) Pelaksanaan Program (Kenyataannya)
1. Pelayanan Air Bersih Pedesaan
- Melakukan pemantauan mengenai
ketersediaan air bersih di masing-
masing desa.
Sebagian besar warga menggunakan air
PAM yang disediakan oleh PDAM dan
hanya 50 KK di desa Takmung yang
menggunakan sumur bor, sehingga
ketersediaan air bersih sudah mencapai
100%. Pada tahun ini telah dilakukan
pemantauan dengan pengambilan 6 sampel
air, yaitu 2 sampel air PAM dan 2 sampel
air dari mata air di Timuhun dan Aan serta 2
sampel air sumur bor di Takmung.
2. Kepemilikan Jaga Pedesaan
- Melakukan pemantauan mengenai
kepemilikan jaga pedesaan pada setiap
keluarga di masing-masing desa.
Telah dilakukan kunjungan ke rumah-rumah
penduduk setiap bulannya yang dilakukan
bekerja sama dengan pustu desa setempat.
Pada kunjungan langsung dinilai kriteria
rumah sehat seperti ada tidaknya
WC,pengelolaan air limbah, sampah serta
langsung diadakan penyuluhan. Hingga
Bulan Juni, penduduk yang dikunjungi telah
mencapai 46,4%.
3. Kepemilikan SPAL Pedesaan
- Melakukan pemantauan mengenai
kepemilikan SPAL pada setiap keluarga
Kunjungan dilakukan bersamaan dengan
kunjungan mengenai kepemilikan jaga
pedesaan, dimana dinilai mengenai sistem
di masing-masing desa. pembuangan air limbah di masing-masing
rumah. Sebagian besar air limbah dialirkan
ke teba di belakang rumah warga serta ada
juga yang dipakai menyiram halaman.
Sedangkan untuk sisa makanan lebih
banyak diberikan kepada babi peliharaan
warga. Pada kunjungan juga langsung
diberikan penyuluhan bahwa air limbah
tidak boleh dibiarkan menggenang. Hingga
Bulan Juni, penduduk yang dikunjungi telah
mencapai 46,4%.
4. Rumah Sehat Pedesaan
- Melakukan pemantauan mengenai
rumah sehat pada setiap keluarga di
masing-masing desa, yaitu dengan
melihat ada tidaknya ventilasi,
kelembaban serta kepadatan penghuni
rumah, Kepemilikan SAB dan jaga,
serta bebas dari kecoa dan tikus.
Telah dilakukan pemantauan dan penilaian
mengenai kriteria rumah sehat pedesaan.
Seluruh rumah yang dikunjungi memenuhi
kriteria rumah sehat, namun beberapa masih
belum bisa memenuhi poin bebas dari tikus,
tapi tetap diberikan kartu rumah sehat yang
berlaku selama 1 tahun. Hingga Bulan Juni,
penduduk yang dikunjungi telah mencapai
49,8%.
5. Klinik Sanitasi
- Memberikan konseling mengenai
kesehatan lingkungan di puskesmas
kepada setiap warga yang berkunjung.
Klinik sanitasi untuk tahun ini belum bisa
diadakan karena tidak tersedia ruangan
untuk klinik. Hal ini disebabkan oleh
penambahan jumlah pegawai sehingga
mengambil ruangan untuk ruang kerja yang
baru.
Sumber : 1. Pemegang Program : Ni Wayan Nusantari
2. Buku Pedoman Upaya Kesehatan Lingkungan
Faktor-Faktor Penyebab Perbedaan:
1. Kondisi penduduk yang bermukim di pedesaan menyebabkan tidak seluruh poin
bisa dipenuhi dengan maksimal.
2. Tidak tersedianya ruangan di puskesmas untuk dijadikan ruangan klinik sanitasi.
Alternatif Pemecahannya:
1. Melakukan penyuluhan mengenai poin yang masih belum maksimal agar tetap
dapat disiasati oleh warga sehingga upaya kesehatan lingkungan tetap tercapai.
2. Mengatur kembali ruangan yang ada di puskesmas sehingga didapatkan tempat
untuk melaksanakan klinik sanitasi.
Waktu Kegiatan : Jumat, 20 Juli 2012
Lokasi Kegiatan : Puskesmas Banjarangkan II
Kegiatan yang Diikuti/Diamati : Upaya KIA-KB
No Pelaksanaan Program (Seharusnya) Pelaksanaan Program (Kenyataannya)
1. K1 (Kunjungan Pertama)
- Melakukan pencatatan dan pemeriksaan
pada kunjungan pertama di masa awal
kehamilan, dengan target 233
kunjungan pertahun.
Telah dilakukan pencatatan dan pemeriksan
pada setiap kunjungan pertama ibu hamil,
baik yang memeriksakan diri ke puskesmas,
pustu maupun BPS. Hingga Bulan Juni ada
114 kunjungan (48,93%) yang telah dicatat.
2. K4 (Kunjungan Keempat)
- Melakukan pencatatan dan pemeriksaan
pada kunjungan keempat ketika akan
melahirkan.
Telah dilakukan pencatatan dan pemeriksan
pada setiap kunjungan keempat ibu hamil,
baik yang melahirkan di puskesmas, pustu
maupun BPS. Hingga Bulan Juni ada 94
kunjungan yang telah dicatat.
3. Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
- Melakukan pencatatan jumlah
persalinan yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan (bidan), dengan target 223
persalinan.
Telah dilakukan pencatatan jumlah
persalinan yang dibantu oleh tenaga
kesehatan, dimana hingga Bulan Juni
terdapat 107 persalinan yang dbantu oleh
tenaga kesehatan.
4. Neonatal
- Melakukan pencatatan jumlah kelahiran
dan kematian janin, dengan target
terdapat 212 angka kelahiran janin.
Telah dilakukan pencatatan jumlah
kelahiran dan kematian janin, dimana
hingga Bulan Juni terdapat 107 angka
kelahiran dengan angka kematian sebanyak
2 janin, yang disebabkan oleh pneumonia
dan sepsis.
5. Deteksi Bumil Resti oleh Tenaga
Kesehatan
- Melakukan deteksi Bumil Resti dengan
mencatat laporan dari Pustu dan BPS.
Dengan target 40% dari total Bumil
Resti yang diharapkan yaitu 47 orang.
Telah dilakukan pencatatan jumlah Bumil
Resti yang dilaporkan oleh tenaga kesehatan
yaitu telah mencapai 16 orang (34%).
6. Deteksi Bumil Resti oleh Masyarakat
- Melakukan deteksi Bumil Resti dengan
mencatat laporan dari masyarakat dan
kader posyandu. Dengan target 60%
dari total Bumil Resti yang diharapkan
yaitu 47 orang.
Telah dilakukan pencatatan jumlah Bumil
Resti yang dilaporkan oleh masyarakat dan
kader posyandu yaitu telah mencapai 17
orang (36,17%).
7. Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita
- Deteksi dini untuk balita dilaksanakan
2 kali setahun dengan melakukan
pemeriksaan menyeluruh seperti TB,
BB, pengelihatan dan indra lainnya.
Telah dilakukan deteksi dini tumbuh
kembang balita sebanyak 1 kali di masing-
masing posyandu yang dalam
pelaksanaannya dibantu oleh pihak
puskesmas. Pada setiap pelaksanaannya,
diperiksa 5-10 balita secara menyeluruh.
8. Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak
Pra-Sekolah
- Deteksi dini untuk anak pra-sekolah
diadakan di semua TK yang ada di
wilayah kerja puskesmas sebanyak 2
kali setahun.
Telah diadakan deteksi dini tumbuh
kembang anak pra-sekolah sebanyak 1 kali
di 11 TK yang ada di wilayah kerja
puskemas, dimana dalam pelaksanaannya
dibantu oleh guru di masing-masing TK.
9. Pemantauan Akseptor Aktif
- Melakukan pencatatan jumlah dan
promosi mengenai penggunaan alat
kontrasepsi di masyarakat, dengan
target 80% dari PUS menggunakan alat
kontrasepsi.
Hingga bulan Juni, dari 3114 PUS yang ada
di wilayah kerja puskesmas, 2818 (90%)
PUS sudah menggunakan alat kontrasepsi
dengan rincian 1724 IUD, 737 suntik, 157
pil, 103 MOW, 63 implan, 34 kondom.
Setiap akhir tahun juga dilaksanakan PLKB
untuk meningkatkan jumlah pemakaian alat
kontrasepsi.
Sumber : 1. Pemegang Program : Ni Nyoman Warniti
2. Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-
KIA), Depkes tahun 2012
3. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, Depkes tahun 2010
Faktor-Faktor Penyebab Perbedaan:
1. Kurangnya sarana pendukung dan dana yang tersedia sehingga tidak seluruh balita
dapat diperiksa.
2. Masih ada beberapa pemeriksaan seperti pemeriksaan proteinuria yang belum
dapat dikerjakan di puskesmas.
Alternatif Pemecahannya:
1. Melakukan koordinasi dengan dinas terkait sehingga pendanaan dan sarana
pendukung yang diperlukan dapat ditingkatkan.
2. Meningkatkan kualitas pelayanan dengan koordinasi lebih lanjut pada dinas terkait
sehingga peralatan yang dibutuhkan untuk pemeriksaan yang lebih lengkap dapat
dilaksanakan.
Waktu Kegiatan : Rabu dan Kamis, 18-19 Juli 2012
Lokasi Kegiatan : Puskesmas Banjarangkan II
Kegiatan yang Diikuti/Diamati : Upaya P2M
No Pelaksanaan Program (Seharusnya) Pelaksanaan Program (Kenyataannya)
1. Imunisasi
- Melaksanakan pemberian imunisasi
wajib kepada seluruh balita serta
imunisasi lanjutan kepada seluruh siswa
SD yang ada di wilayah kerja
puskesmas.
Pemberian imunisasi wajib telah
dilaksanakan secara berkala setiap hari rabu
di puskesmas dan pustu, dengan jumlah
target sasaran rata-rata dari jumlah
kelahiran hidup 3 tahun terakhir. Pemberian
imunisasi juga bisa dilakukan di BPS,
dengan vaksin yang diambil dari
puskesmas. Sementara untuk pemberian
imunisasi ke siswa SD dilakukan sebanyak
2 kali, yaitu bulan September untuk
Campak dan bulan November untuk DT
(kelas 2) dan TD (kelas 3).
2. P2 Kusta
- Melaksanakan pencegahan dan
penanggulangan penyakit kusta dengan
melaksanakan pemeriksaan kusta
secara berkala.
Pelaksanaan program kusta dilakukan
dengan kunjungan rumah ke penderita
kusta, dimana kasus terakhir ditemukan
tahun 2009 dan sudah menuntaskan
pengobatan. Setiap bulan April juga
dilaksanakan survei dan serologi kusta
dengan mengambil sampel 100 orang di tiap
desa yang bekerja sama dengan tim dari
dinas kesehatan nasional.
3. P2 TB
- Melaksanakan pencegahan dan
penanggulangan penyakit TB dengan
melaksanakan pemeriksaan TB secara
berkala serta pencaraian kasus baru
secara aktif.
Pencegahan penyakit TB dilakukan dengan
melaksanakan penyuluhan secara rutin.
Bagi yang sedang menderita TB,
pemantauan obat dilaksanakan dengan
pemberian obat selama 1 minggu agar
pasien rajin kontrol ke puskesmas. Selain
itu, pencarian kasus baru juga dilaksanakan
dengan aktif, dengan melakukan
pengambilan sampel dahak pada oarang
yang menderita batuk lebih dari 2 minggu
serta pada keluarga pasien yang telah
posistif menderita TB. Hingga bulan Juni
telah ditemukan 6 kasus TB dan sedang
menjalani pengobatan dengan teratur.
4. P2 Diare
- Melaksanakan pencegahan dan
penanggulangan penyakit diare dengan
melaksanakan pemeriksaan diare secara
berkala.
Pencegahan dan penanggulangan penyakit
diare dilakukan dengan melaksanakan
pelacakan kasus diare ke lapangan dengan
laporan dari Pustu dan hasil Pusling. Dari
laporan ini kemudian dilaksanakan
kunjungan ke rumah penderita untuk
mencari faktor resiko diare dan langsung
memberikan penyuluhan mengenai cara
pencegahan dan perawatan dini diare.
Hingga bulan Juni tidak pernah dilaoprkan
adanya wabah diare di wilayah kerja
puskesmas.
5. P2 Malaria
- Melaksanakan pencegahan dan
penanggulangan penyakit malaria
dengan melaksanakan pemeriksaan
secara berkala.
Pencegahan malaria dilakukan dengan
memberikan penyuluhan mengenai bahaya
malaria dan gejala-gejalanya. Pembersihan
lingkungan dan pemberantasan sarang
nyamuk yang sekaligus merupakan
pencegahan DBD dilakukan secara teratur
setiap bulan pada hari jumat. Pada penderita
yang dicurigai menderita malaria juga
dilaksanakan pemeriksaan darah malaria.
Hingga bulan Juni belum ditemukan kasus
malaria di wilayah kerja puskesmas.
6. P2 DBD
- Melaksanakan pencegahan dan
Pencegahan DBD dilakukan dengan
melaksanakan penyuluhan serta pembagian
penanggulangan penyakit malaria
dengan melaksanakan pemeriksaan
secara berkala.
bubuk abate secara selektif. Pemantauan
jentik juga dilakukan secara berkala tiap
bulan di masing-masing desa. Pada tempat
yang dicurigai menjadi fokus dari sarang
nyamuk juga dilakukan fogging. Hingga
bulan Juni telah ditemukan kasus DBD baru
di desa Takmung.
7. P2 PMS/AIDS
- Melaksanakan pencegahan dan
penanggulangan penyakit PMS/AIDS
dengan melaksanakan pemeriksaan
secara berkala.
Pelaksanaan program dilakukan dengan
penemuan kasus baru dan pendataan kasus
di praktek swasta. Para penderita kemudian
dikunjungi untuk diberikan penyuluhan dan
cara pencegahan agar menularkan
penyakitnya ke lingkungan sekitarnya.
8. P2 ISPA
- Melaksanakan pencegahan dan
penanggulangan penyakit ISPA dengan
melaksanakan pemeriksaan secara
berkala.
Pelaksanaan program dilakukan dengan
melakukan pelayanan pengobatan pada
pasien yang berkunjung ke puskesmas dan
pustu. Selain itu, juga dilakukan kunjungan
rumah setiap bulan oleh petugas dari
puskesmas dan pustu untuk mencari faktor
resiko sekaligus memberikan penyuluhan.
9. Surveilance
- Melaksanakan survei dan penemuan
kasus baru pada seluruh penyakit
menular.
Pelaksanaan program surveilance bekerja
sama dengan seluruh program P2 lainnya.
Pencatatan penemuan kasus baru dari P2
lainnya kemudian dikumpulkan dan dibuat
laporan mingguan dan bulanannya untuk
kemudian dinilai apakah terjadi wabah
penyakit tertentu atau tidak.
Sumber : 1. Koordinator P2M dan para pemegang sub-program : I Ketut Astina,
I Nyoman Pande Suyasa, Ni Nyoman Murtini, Ni Wayan Nusantari, dan
Gati Ratna Yunita
2. Buku Pedoman Pengendalian Penyakit Menular, Depkes Tahun 2007
Faktor-Faktor Penyebab Perbedaan:
1. Terdapat beberapa saran yang rusak, seperti misalnya alat penyimpan vaksin yang
dalam kondisi rusak berat dan sedang. Sehingga dalam penyimpanannya perlu
dilakukan penambahan cool box.
2. Pendanaan yang kurang sehingga tidak seluruh masyarakat dapat disurvei dan
diperiksa.
Alternatif Pemecahannya:
1. Melakukan koordinasi dengan bagian terkait agar sarana-sarana yang rusak dapat
diperbaiki atau diganti dengan yang baru.
2. Melakukan koordinasi dengan bagian terkait sehingga pendanaan yang diberikan
dapat ditingkatkan.
Waktu Kegiatan : Rabu, 18 Juli 2012
Lokasi Kegiatan : Puskesmas Banjarangkan II dan Pusling Nyanglan
Kegiatan yang Diikuti/Diamati : Upaya Pengobatan Dasar
No Pelaksanaan Program (Seharusnya) Pelaksanaan Program (Kenyataannya)
1. Pengobatan Umum
- Melakukan pengobatan dasar pada
setiap penderita yang berkunjung ke
puskesmas dengan target utilisasi
sebesar 12% jumlah penduduk dan
target converage 15% serta
melaksanakan pelayanan puskesmas
keliling sebanyak 15 x sebulan.
Pengobatan di puskesmas berupa pelayanan
kesehatan dan pemeriksaan fisik seperti
pengukuran tekanan darah. Penyakit yang
dapat ditangani kemudian diberikan resep
obat dan bila kondisi pasien berat,
dilakukan konsultasi dan rujukan ke RSU
Klungkung untuk mendapatkan terapi
lanjutan setelah sebelumnya diberikan terapi
awal. Target utilisasi sebesar 12% telah
tercapai dan target converage juga telah
tercapai dengan meningkatnya jumlah
pasien baru yang datang. Pusling diadakan
dengan teratur dan diadakan di setiap desa
secara bergiliran. Target sebanyak 15x
sebulan juga telah tercapai dengan armada 2
buah mobil pusling.
2. Farmasi
- Melakukan pemberian obat sesuai
dengan resep yang diberikan oleh
dokter.
Ketersediaan obat di apotek puskesmas
tetap terjaga dan obat yang diberikan berupa
obat generik saja.
Sumber : 1. Kordinator Program : Gati Ratna Yunita
2. Kordinator Pelayanan : Ni Made Wulan Sari
3. Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas, Depkes tahun 2007
Faktor-Faktor Penyebab Perbedaan:
1. Masih terdapat beberapa pemeriksaan yang tidak dapat dilaksanakan dan jenis
obat yang dapat diberikan juga masih terbatas.
Alternatif Pemecahannya:
1. Mengusulkan ke dinas terkait agar jenis obat dan alat pemeriksaan di puskesmas
dapat ditingkatkan sehingga pelayanan menjadi lebih maksimal.
Waktu Kegiatan : Rabu, 18 Juli 2012
Lokasi Kegiatan : Puskesmas Banjarangkan II dan SDN 2 Aan
Kegiatan yang Diikuti/Diamati : Upaya Kesehatan Sekolah
No Pelaksanaan Program (Seharusnya) Pelaksanaan Program (Kenyataannya)
1. Penyuluhan Kesehatan
- Penyuluhan kesehatan pada siswa SD,
SMP dan SMA dilaksanakan secara
berkala.
Penyuluhan dilaksanakan bekerja sama
dengan program terkait, misalnya mengenai
pencegahan penyakit, gizi dan perilaku
hidup sehat. Jadwal penyuluhan juga
disesuiakan dengan program-program
terkait.
2. Penjaringan Status Kesehatan
- Penjaringan dilaksanakan pada seluruh
siswa kelas 1 yang baru memasuki
jenjang Sekolah Dasar.
Penjaringan dilakukan pada seluruh siswa
kelas 1 di seluruh SD di wilayah kerja
puskesmas. Pada penjaringan diperiksa
status gizi, kesehatan umum dan kesehatan
gigi. Selain itu, dilakukan juga pemeriksaan
Hb dan feses untuk mencari kemungkinan
cacingan pada siswa. Siswa yang memiliki
masalah kesehatan kemudian dilaporkan
kepada guru dan orangtuanya agar
mendapat perhatian lebih, kemudian juga
dilaporkan pada pustu dan puskesmas agar
mendapat pengobatan.
3. Pemeriksaan Berkala
- Pemeriksaan berkala diadakan tiap
bulan bekerja sama dengan guru yang
telah diberikan pelatihan oleh pihak
puskesmas.
Pemeriksaan berkala dilakukan secara
teratur oleh guru di masing-masing sekolah.
Hasil dari pemeriksaan berkala ini
kemudian dilaporkan kepada pihak
puskesmas.
4. Pengukuran TB/BB tiap Triwulan
- Pengukuran TB/BB dilakukan tiap 3
bulan di seluruh SD yang ada di
wilayah kerja puskesmas untuk
selanjutnya dimasukkan datanya pada
Pengukuran TB/BB yang direncanakan tiap
3 bulan, diadakan tiap 6 bulan sekali.
Ketersediaan KMS siswa SD yang terbatas
juga menyebabkan tidak semua data dapat
dimaksukkan ke sana. Sebagian data hanya
KMS siswa SD masing-masing. dicatat dalam buku laporan.
5. Pembinaan Dokter Kecil
- Melakukan pembinaan dokter kecil
pada tiap sekolah di semua desa
sehingga dapat menjadi kader
kesehatan kepada teman-teman
sebayanya.
Pembinaan dokter kecil dilaksanakan 2 kali
dalam setahun di puskesmas. Masing-
masing sekolah diminta untuk mengirimkan
2 siswa pilihan sekolah untuk mendapat
pembinaan dan pelatihan di puskesmas.
Bahan yang diajarkan antara lain mengenai
pencegahan penyakit, peningkatan status
gizi serta praktik pengukuran tinggi dan
berat badan. Untuk tahun ini rencananya
akan diadakan pada bulan Agustus.
Sumber : 1. Pemegang Program : Dewa Nyoman Hartawan
2. Pedoman Pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah, Depkes tahun 2000
Faktor-Faktor Penyebab Perbedaan:
1. Sarana penunjang seperti timbangan dan meteran yang masih dirasa kurang untuk
ditempatkan di masing-masing sekolah, sehingga dalam pelaksanaannya masih
meminjam dari pustu dan puskesmas.
2. Pengukuran TB/BB yang menjadi 6 bulan sekali dikarenakn jumlah tenaga yang
dirasa masih kurang, karena pemegang program yaitu Dewa Nyoman Hartawan
juga merupakan pelaksana pada pelayan kesehatan gigi di puskesmas.
Alternatif Pemecahannya:
1. Berkoordinasi dengan dinas terkait sehingga dapat dianggarkan dana untuk
penyediaan sarana penunjang di masing-masing sekolah.
2. Lebih mengoptimalkan peranan guru dalam pemeriksaan dan pengukuran berkala
setelah sebelumnya diberikan pelatihan dari pihak puskesmas.
Waktu Kegiatan : Rabu, 18 Juli 2012
Lokasi Kegiatan : Puskesmas Banjarangkan II
Kegiatan yang Diikuti/Diamati : Upaya Kesehatan Usia Lanjut
No Pelaksanaan Program (Seharusnya) Pelaksanaan Program (Kenyataannya)
1. Pengukuran TB dan BB berkala
- Pengukuran TB dan BB dilakukan
secara berkala setiap bulan sekali,
dengan target 70% dari penduduk
lansia. Target tahun 2012 adalah
sebanyak 6455 orang.
Pengukuran TB dan BB dilakukan pada
lansia yang datang berkunjung ke
puskesmas serta ketika diadakannya pusling
di masing-masing desa. Hingga bulan Juni
tercatat sudah 2555 orang lansia (39%) yang
diukur TB dan BBnya.
2. Senam Lansia
- Melakukan senam lansia di seluruh
desa yang menjadi wilayah kerja
puskesmas.
Senam lansia pada kenyataannya hanya
dilakukan di 1 desa yang diunggulkan untuk
mengikuti lomba desa saja. Instruktur
senam didatangkan dari kecamatan dan
pustu setempat. Senam telah dilaksanakan
pada bulan April di desa Aan dan berhasil
menjadi juara 2 tingkat kabupaten.
3. Jalan Santai
- Melaksanakan jalan santai untuk lansia
dalam rangka Hari Kesehatan Nasional
Pelaksanaan jalan santai untuk tahun ini
direncanakan akan diadakan di Bakas.
4. Pemberian Makanan Tambahan
- Memberikan makanan tambahan
kepada para lansia yang mengalami
kekurangan nutrisi berdasarkan hasil
pengukuran TB dan BB
Pemberian makanan tambahan diserahkan
kembali kepada desa-desa terkait karena
dari puskesmas tidak memiliki anggaran
dana untuk pemberian makan tambahan.
Puskesmas hanya mengevaluasi hasil dari
pemberian makanan tambahan.
Sumber : 1. Pemegang Program : I Wayan Sadia
2. Modul Pelatihan Konseling Kesehatan dan Gizi Bagi Usia Lanjut Untuk
Petugas Puskesmas, Depkes tahun 2001
Faktor-Faktor Penyebab Perbedaan:
1. Beberapa kegiatan masih di bawah target pencapaiannya, hal ini dikarenakan
peran serta masyarakat yang masih rendah. Terlebih para lansia kebanyakan
berprofesi sebagai petani sehingga jarang mau datang ketika diadakan pusling.
2. Tidak adanya kader lansia di masing-masing desa karena tidak ada pembiayaan
dari pusat, sehingga proses pencatatan di desa menjadi tidak maksimal.
3. Dana yang terbatas menyebabkan beberapa kegiatan hanya bisa diadakan di 1 desa
saja serta pemberian makanan tambahan juga dikembalikan kepada kebijakan
masing-masing desa.
Alternatif Pemecahannya:
1. Meningkatkan peran serta masyarakat dengan memberikan pemahaman betapa
pentingnya menjaga kesehatan di usia lanjut yang sangat rentan terkena masalah
kesehatan.
2. Mengajukan dana kepada pihak terkait sehingga pembentukan kader dan
pelaksanaan kegiatan dapat dilakukan di seluruh desa serta pemberian makanan
tambahan pada lansia yang kekurangan nutrisi dapat dilakukan secara merata.