Laporan Mingguan Destilasi

18
I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Percobaan, (2) Tujuan Percobaan, dan (3) Prinsip Percobaan. 1.1. Latar Belakang Percobaan Melakukan teknik pemisahan zat banyak sekali caranya seperti kristalisasi, sublimasi, dakantasi, rekristalisasi, dan lain sebagainya. Pada bagian ini menjelaskan mengenai destilasi. Destilasi adalah suatu proses pemurnian untuk senyawa cair, yaitu suatu proses yang didahului dengan penguapan senyawa cair dengan memanaskannya, kemudian mengembunkan uap yang terbentuk yang akan ditampung dalam wadah yang terpisah untuk mendapatkan destilat. Destilasi adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan kecepatan atau kemudahan menguap (volalitas) bahan. Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian 92

description

Laporan Mingguan Destilasi

Transcript of Laporan Mingguan Destilasi

Page 1: Laporan Mingguan Destilasi

I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Percobaan, (2) Tujuan

Percobaan, dan (3) Prinsip Percobaan.

1.1. Latar Belakang Percobaan

Melakukan teknik pemisahan zat banyak sekali caranya seperti kristalisasi,

sublimasi, dakantasi, rekristalisasi, dan lain sebagainya. Pada bagian ini

menjelaskan mengenai destilasi. Destilasi adalah suatu proses pemurnian untuk

senyawa cair, yaitu suatu proses yang didahului dengan penguapan senyawa cair

dengan memanaskannya, kemudian mengembunkan uap yang terbentuk yang

akan ditampung dalam wadah yang terpisah untuk mendapatkan destilat.

Destilasi adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan

kecepatan atau kemudahan menguap (volalitas) bahan. Dalam penyulingan,

campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan

kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan

menguap terlebih dahulu.

1.2. Tujuan Percobaan

Untuk memisahkan suatu campuran sehingga dapat mengetahui zar murni

campuran tersebut, agar praktikan dapat mengetahui bagaimana cara melakukan

proses destilasi, dan agar dapat memisahkan zat cair dari campurannya ataupun

untuk memisahkan suatu larutan dari larutan lain.

92

Page 2: Laporan Mingguan Destilasi

1.3. Prinsip Percobaan

Berdasarkan tekanan uap dari atas cairan pada kesetimbangan (kecepatan

penguapan = kecepatan pengembunan), bersifat khas dan naik dengan kenaikan

suhu.

93

Page 3: Laporan Mingguan Destilasi

II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menguraikan mengenai : (1) Destilasi Biasa, (2) Destilasi Uap,

(3) Destilasi Vacum, dan (4) Destilasi Bertingkat.

2.1. Destilasi Biasa

Pada destilasi sederhana, dasar pemisahannya adalah perbedaan titik didih

yang jauh atau dengan salah satu komponen bersifat volatil. Jika campuran

dipanaskan maka komponen yang titik didihnya lebih rendah akan menguap lebih

dulu. Selain perbedaan titik didih, juga perbedaan kevolatilan, yaitu

kecenderungan sebuah substansi untuk menjadi gas. Destilasi ini dilakukan pada

tekanan atmosfer. Aplikasi destilasi sederhana digunakan untuk memisahkan

campuran air dan alkohol.

Cara ini digunakan untuk memisahkan 2 macam zat atau lebih yang

mempunyai perbedaan titik didih yang cukup besar. Jika campuran dipanaskan

maka komponen yang titik didihnya lebih rendah akan menguap lebih dulu. Selain

perbedaan titik didih, juga perbedaan kevolatilan, yaitu kecenderungan sebuah

substansi untuk menjadi gas. Destilasi ini dilakukan pada tekanan atmosfer.

Aplikasi distilasi sederhana digunakan untuk memisahkan campuran air dan

alkohol.

2.2 Destilasi Uap

Destilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia

berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan.

Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini

94

Page 4: Laporan Mingguan Destilasi

kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik

didih lebih rendah akan menguap lebih dulu. Keuntungan cara destilasi ini adalah

bahwa campuran dapat terdestilasi di bawah titik didih zat organic tersebut, dan

bahkan di bawah titik didih air.

Metode ini merupakan termasuk unit operasi kimia jenis perpindahan

massa. Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan,

masing-masing komponen akan menguap pada titik didihnya. Model ideal

destilasi didasarkan pada Hukum Raoult dan Hukum Dalton.

2.3 Destilasi Vacum (Tekanan Rendah)

Destilasi vakum biasanya digunakan jika senyawa yang ingin didestilasi

tidak stabil, dengan pengertian dapat terdekomposisi sebelum atau mendekati titik

didihnya atau campuran yang memiliki titik didih di atas 150 °C. Metode destilasi

ini tidak dapat digunakan pada pelarut dengan titik didih yang rendah jika

kondensornya menggunakan air dingin, karena komponen yang menguap tidak

dapat dikondensasi oleh air. Untuk mengurangi tekanan digunakan pompa vakum

atau aspirator. Aspirator berfungsi sebagai penurun tekanan pada sistem destilasi

ini.

Destilasi vakum memisahkan dua kompenen yang titik didihnya sangat

tinggi, motede yang digunakan adalah dengan menurunkan tekanan permukaan

lebih rendah dari 1 atm, sehingga titik didihnya juga menjadi rendah, dalam

prosesnya suhu yang digunakan untuk mendestilasinya tidak perlu terlalu tinggi.

95

Page 5: Laporan Mingguan Destilasi

Destilasi ini untuk cairan yang terurai dekat titik didihnya, sehingga untuk

memisahkan dari kompoennya tidak dapat dilakukan dengan destilasi biasa.

Dalam destilasi tekanan rendah, destilasi tidak dilakukan pada tekanan

barometer biasa, sehingga cairan tersebut dapat mendidih jauh di bawah titik

didihnya yang selanjutnya proses pemisahannya seperti biasa.

2.4. Destilasi Bertingkat

Fungsi destilasi fraksionasi (destilasi bertingkat) adalah memisahkan

komponen-komponen cair, dua atau lebih, dari suatu larutan berdasarkan

perbedaan titik didihnya. Destilasi ini juga dapat digunakan untuk campuran

dengan perbedaan titik didih kurang dari 20 °C dan bekerja pada tekanan

atmosfer atau dengan tekanan rendah. Aplikasi dari destilasi jenis ini digunakan

pada industri minyak mentah, untuk memisahkan komponen-komponen dalam

minyak mentah.

Perbedaan destilasi fraksionasi dan destilasi sederhana adalah adanya

kolom fraksionasi. Di kolom ini terjadi pemanasan secara bertahap dengan suhu

yang berbeda-beda pada setiap platnya. Pemanasan yang berbeda-beda ini

bertujuan untuk pemurnian destilat yang lebih dari plat-plat di bawahnya.

Semakin ke atas, semakin tidak volatil cairannya. Destilasi Fraksionasi

(Bertingkat), sama prinsipnya dengan destilasi sederhana, hanya detilasi

bertingkat ini memiliki rangkaian alat kondensor yang lebih baik, sehingga

mampu memisahkan dua komponen yang memiliki perbedaan titik didih yang

berdekatan.

96

Page 6: Laporan Mingguan Destilasi

III ALAT, BAHAN, DAN METODE PERCOBAAN

Bab ini menguraikan mengenai : (1) Alat-Alat yang Digunakan, (2) Bahan

yang Digunakan, dan (3) Metode Percobaan.

3.1. Alat-Alat yang Digunakan

1. Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah gelas kimia, klem,

adafter, labu destilasi, selang air, kaki tiga, statif, pembakar spirtus, termometer,

dan liebig kondensor.

3.2. Bahan yang Digunakan

Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah larutan kecap.

3.3. Metode Percobaan

Alat set destilasi dipasang dan destilasikan larutan yang telah ditentukan.

Larutan yang telah dilarutkan dalam air dimasukkan ke dalam labu dan ditutup

dengan tutup yang telah dipasang termometer dengan dibungkus dengan isolasi,

selang dipasang pada liebig kondensor dan nyalakan air dan biarkan air mengalir

serta api dinyalakan untuk memulai proses destilasi. Diperhatikan dan diamati

perubahannya serta catatlah warna asal larutan, volume asal larutan, temperatur

mendidih, temperatur saat penetasan pertama, volume destilat, dan warna destilat.

Diperhatikan juga perubahan-perubahan yang terjadi pada larutan selama destilasi

berlangsung. Destilasi telah selesai apabila pelarut telah habis dan destilat telah

terkumpul.

97

Page 7: Laporan Mingguan Destilasi

IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan mengenai : (1) Hasil Pengamatan dan

(2) Pembahasan.

4.1. Hasil Pengamatan

Tabel 7. Hasil Pengamatan Destilasi

NO PENGAMATAN HASIL

1. Nama Sampel Larutan Kecap

2. Warna Asal Larutam Coklat kehitaman

3. Volume Asal Larutan 20 mL

4. Suhu Mendidih 84˚C

5. Suhu Saat Tetesan 94˚C

6. Suhu Komstan 101˚C

7. Volume Destilat 14,6 mL

8. Warna Destilat Bening

(Sumber : Kelompok III, 2010)

4.2. Pembahasan

Destilasi yang digunakan dalam percobaan ini adalah destilasi biasa. Pada

proses destilasi, perlu waktu yang lama untuk menghasilkan tetesan destilat yang

pertama. Proses yang terjadi selama percobaan destilasi berlangsung merupakan

proses dari cair ke gas.

98

Page 8: Laporan Mingguan Destilasi

Alat yang digunakan dilaboratorium adalah :

1. Labu destilasi,

Berfungsi sebagai wadah atau tempat suatu campuran zat cair yang akan

didestilasi. Terdiri dari :

Labu dasar bulat.

Labu erlenmeyer khusus untuk destilasi atau refluks.

2. Steel Head

Berfungsi sebagai penyalur uap atau gas yang akan masuk ke alat

pendingin (kondensor), dan biasanya labu destilasinya sudah dilengkapi dengan

leher yang berfungsi sebagai steel head.

3. Termometer,

Biasanya digunkan untuk mengukur suhu uap zat cair yang didestilasi

selama proses destilasi berlangsung, dan seringnya thermometer yang digunakan

harus,

a. Berskala suhu tinggi yang diatas titik didih zat cair yang akan

didestilasi.

b. Ditempatkan pada labu destilasi atau steel head dengan ujung atas

reservoir HE sejajar dengan pipa penyalur uap ke kondensor.

4. Kondensor,

Memiliki 2 celah, yaitu celah masuk dan celah keluar, yaitu untuk aliran

uap hasil reaksi dan lubang untuk air pendingin.

5. Labu didih,

99

Page 9: Laporan Mingguan Destilasi

Biasanya selalu berasa atau keset, yang berfungsi untuk sebagai wadah

sampel. Contohnya untuk memisahkan alkohol dan air.

6. Pipa dalam = pipa destilasi

7. Batu didih = mempercepat proses pemanasan (sebagai katalisator) dan

mengurangi letupan yang besar.

8. Adaptor (Recervoir Adaptor),

Berfungsi untuk menyalurkan hasil destilasi yang sudah terkondisi untuk

disalurkan ke penampung yang telah tersedia.

Tekanan uap merupakan suatu sifat dari zat cair yang bergantung pada

suhu tekanan. Tekanan uap selalu bertambah dengan kenaikan suhu.

Hasil dari proses destilasi adalah bening, karena titik didih air lebih tinggi

dari titik didih mineral-mineral sisa endapan zat.

Titik didih suatu cairan ialah suhu pada saat tekanan uap jenuh cairan itu

sama dengan tekanan luar. Titik didih suatu cairan bergantung pada tekanan luar.

Penurunan tekanan  uap suatu cairan  akibat adanya  zat terlarut membawa

konsekuensi  bagi titik didih cairan tersebut. Pada setiap suhu, suatu larutan

memiliki tekanan uap yang lebih rendah daripada pelarut murninya, akibatnya

suatu larutan akan memiliki titik didih yang lebih tinggi dari pelarut murninya

karena energi diperlukan lebih benyak untuk dapat menyamakan tekanan uap

larutan dengan tekanan udara luar, energi yang lebih tinggi didapat dari suhu yang

dinaikkan. Titik didih merupakan suhu dimana terjadi perubahan wujud dari cair

menjadi uap (gas). Titik didih larutan lebih tinggi dibandingkan dengan titik didih

100

Page 10: Laporan Mingguan Destilasi

pelarut murninya. Jadi apabila kita membandingkan titik didih air murni dengan

larutan gula maka titik didih larutan gula akan lebih tinggi dibandingkan dengan

titik didih air murni. Selisih antara titik didih larutan dengan titik didih pelarut

disebut kenaikan titik didih larutan (∆Tb).

Proses yang terjadi di destilasi adalah perubahan fasa cair menjadi fasa uap atau

gas dengan pendidihan kemudian gas tersebut mengembun. Tahap terpenting pada

destilasi adalah pendidihan dan kondensasi.

Proses mendidih menyebabkan terjadinya penguapan. Fungsi dari batu didih

adalah untuk meratakan panas sehingga panas menjadi homogen pada seluruh bagian

larutan, untuk menghindari titik lewat didih, dan untuk mengurangi letupan yang terjadi

pada proses pemanasan.

101

Page 11: Laporan Mingguan Destilasi

V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menguraikan mengenai : (1) Kesimpulan dan (2) Saran.

5.1. Kesimpulan

Dari percobaan yang dilakukan kesimpulannya adalah perubahan larutan

setelah menjadi destilat yaitu dari 20 mL menjadi 14,6 mL dan didapat temperatur

konstan sebesar 101°C. Memiliki suhu mendidih 84°C dan suhu saat tetesan

pertama adalah 94°C. Pada saat sebelum proses destilasi warna sampel coklat

selelah proses destilasi warna larutan menjadi bening. Proses pemurnian harus

dilakukan dengan teliti agar zat yang telah dimurnikan benar-benar telah terpisah

dari campuran zat lainnya. Dasar pemisahan dengan destilasi adalah perbedaan

titik didih dua cairan atau lebih.

5.2. Saran

Dalam melakukan percobaan sebaiknya praktikan lebih berhati-hati dan

berkonsentrasi sebab jika terjadi kesalahan harus diulang dari awal kembali.

102

Page 12: Laporan Mingguan Destilasi

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, (2010), Distilasi, http://id.wikipedia.org/wiki/Distilasi, diakses : 2010/11/21

Brady, J.E. (1999), Kimia Universitas Asas dan Struktur, Edisi kelima, Bina

Rupa Aksara, Jakarta.

Underwood, A.L, (2001), Analisis Kimia Kuantitatif, Erlangga, Jakarta.

Sutrisno, E. T dan Nurminabari, I. S ,2010.Penuntun Praktikum Kimia Dasar.Bandung:UNPAS

103