LAPORAN MESIN BUBUT

39
LAPORAN PRAKTEK KERJA MESIN BUBUT Nama : Supardi No. Mhs : 200012008 Kelompok : II (Dua) Prodi : TEKNIK MESIN D3 SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA 2013

Transcript of LAPORAN MESIN BUBUT

Page 1: LAPORAN MESIN BUBUT

LAPORAN

PRAKTEK KERJA MESIN BUBUT

Nama : Supardi

No. Mhs : 200012008

Kelompok : II (Dua)

Prodi : TEKNIK MESIN D3

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA

2013

i

Page 2: LAPORAN MESIN BUBUT

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan ini disusun sebagai syarat telah melaksanakan praktikum Kerja Mesin Bubut di

Laboratorium Manufaktur dan Produksi STTNAS Yogyakarta pada tanggal 11 – 14 Juni 2013.

Nama : Supardi

NIM : 200012008

Kelompok : II (Dua)

Demikian laporan ini saya susun semoga dapat diterima dan memenuhi syarat yang

telah di tentukan sesuai dengan kurikulum yang berlaku di Sekolah Tinggi Teknologi Nasional

(STTNAS) Yogyakarta.

Yogyakarta

Penanggung Jawab Praktikum

Kerja Mesin Bubut

(Hasta Kuntara, ST.,MT)

ii

Page 3: LAPORAN MESIN BUBUT

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat kepada kita semua sehingga peyusun dapat menyelesaikan laporan hasil praktikum

Kerja Mesin Bubut ini.

Laporan ini masih sangat jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis dengan senang

hati siap maenerima kritik dan saran yang membangun agar laporan berikutnya bias lebih baik

lagi dari llaporan ini.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak pembimbing selaku instruktur praktikum Kerja Mesin Bubut.

2. Asisten praktikum Kerja Mesin Bubut.

3. Teman-teman serta semua pihak yang ikut membantu dalam pengerjaan praktikum

Kerja Mesin bubut.

Apa bila ada kata-kata yang kurang berkenan bagi pembaca, penulis mohon maaf yang

sebesar-besarnya dan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Yogyakarta,24 Juni 2013

Penyusun

(S u p a r d i)

iii

Page 4: LAPORAN MESIN BUBUT

DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL

i

HALAMAN PENGESAHAN ii

KATA PENGANTAR iii

DAFTAAR ISI iv

BAB 1 PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG 1

B. TUJUAN UMUM PRAKTIKUM 4

C. UNIT-UNIT PRAKTIKUM 5

D. PERALATAN YANG DIGUNAKAN 6

BAB 2 KERJA MESIN BUBUT

A. LANDASAN TEORI 11

B. TUJUAN PRAKTIKUM 12

C. MESIN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN 13

D. LANGKA KERJA

15

E. RENCANA KERJA 17

F. PEMBAHASAN 24

BAB 3 PENUTUP

A. KESIMPULAN 25

B. SARAN 25

C. LAMPIRAN 25

DAFTAR PUSTAKA 31

Page 5: LAPORAN MESIN BUBUT

iv

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

1.GERGAJI MESIN

Mesin gergaji adalah mesin potong yang menggunakan bilah gergaji sebagai alat

potongnya. Mesin ini digerakan dengan menggunakan motor listrik. Bahan yang akan di potong

jenis logam, ole karena itu digunakan bilah gergaji logam yang memiliki sudut geram antara 10

sampai 20 dan sudut bebasnya 11. Gergaji tersebut digerakan dengan kecepatan antara 8 m/s

samppai dengan 20 m/s.

2.MESIN BUBUT

Mesin Bubut adalah mesin dengan gerak utama berputar.Benda kerja dipasang pada

chuck, dan pada saat mesin dihidupkan benda kerja akan berputar pada sumbu utamanya. Alat

irisnya bergerak dengan arah ke kanan/kiri atau maju/mundur atau kombinasi dari arah

tersebut. Untuk mendapat hasil yang baik,alat iris bila dari jenis pahat, dipasang pada rumah

pahat dan diatur sedemikian rupa sehingga ssumbu utama setinnggi sumbu utama, kemudian

pada gerak pembubuatan (asutan) ujung pahatnya yang melakukan pemotongan , bukan sisi

samping dari mata pahat. Bila mata pahat tidak tepat setinggi sumbu utama maka hasilnya

tidak akan baik/halus, atau padaa penggeraj pembubutan (asutan) bukan ujung phatnya yang

akan melakukan pemotongan tetapi sisi samping dari mata pahat, hasinya tidak baik walaupun

pahat tersebut telah di atur setinggi sumbu utama ujungnya. Bahkaan terlalu tebal atau terlalu

cepat gerak asutannya dapat mengakibatkan pahat menjaadi patah.

Page 6: LAPORAN MESIN BUBUT

1

Mesin bubut dapat menggerakan beberapa macam pengerjaan antara lain :

1. Membubut memanjang (Meratakan Permukaan)

Sewaktu membubut memanjang pahat digerakan dari kiri ke kanan atau sebaliknya

menurut jenis pahatnya. Dengan demikian bahaan akan terpotong menjadi bentuk

slinder dengan diameter yang lebih kecil atau benda dengan bentuk lain menjadi slinder.

2. Membubut Melintang

Sewaktu membubut pahat digerakan dengan arah tegak lurus terhadap sumbu

utamanya/benda kerja. Dengan demikian bahan/benda kerja pada sissi kanannya

menjaadi rata. Bila pahaat yang digunakan adalah pahat potong, maka bahan/benda

kerja akan terpotong pada tempat pahat tersebut melakukan gerak potong.

3. Membubut Tirus

Pahat bergerak miring terhadap permukaan benda kerja atau sumbu utaamanyaa

dengan sudut kemiringan tertentu sesuai dengan sudut kemiringan kerucut yang

dihasilkan.

4. Membubut profil

Sewaktu membuat profil, disamping pahat digerakan dan kiri kke kanan atau sebaliknya,

pahat juga digerakan maju atau mundur menurut bentuk profil dari benda yang dibubut.

5. Membor Lubang

Untuk member alat iris yang dalam hal ini berupa mata bor di pegang dengan chuk bor

tersebut di pasang pada kepala lepas dari mesin bubut. Pada waktu pengeboran , kepala

lepas di kunci kemudian mata bor di gerakkan maju dengan memutar handledari kepala

lepas sampai kedalaman seperti yang di kehendaki.

6. Membesarkan Lubang

Untuk memebesarkan lubang dapat di lakukan dengan cara di bor kembali dengan mata

bor yang memiliki diameter sebesar diameter lubang yang dikehendaki. Hal ini dilakukan

bila diameter lubang yang di kehendaki hanya kecil ( kurang dari 20 mm).

Page 7: LAPORAN MESIN BUBUT

2

Memperbesaar lubang dengan pahat bubut, dalam gerak pemakanan maupun gerak

asutan arahnya kebalikan dari arah kalau membubut permukaan.

7. Membubut Ulir

Mesin bubut juga bias membubut macam-macam ulir, baik ulir pengikat maupun ulir

penghantar. Pada waktu membuat ulir pahat yang digunakan adalah pahaut

ulir.besarnya sudut pahat untuk membuat ulir ini tentu besarnya . demikian pula cara

pembuatan ulir, untuk ulir segitiga, ulit trapezium maupun ulir segiempat cara

pembuatan maupun besarnya sudut pahat ulir berbeda antara satu dengan yang

lainnya.

8. Membuat kartel

Utntuk membuat /membubut bentuk kartel, cara pembuatannya sama dengan

membubut memenjang. Hanya alat irisnya berupa mata kartel yang digerakkan dari kiri

ke kanan atau sebaliknya. Gerakan ini dilakukuan berulang-ulang.dengan demikian akan

menghasilkan bentuk kartel yang cukup dalam seperti yang dikehendaki. Macam

/bentuk dari kaartel ini adalah kartel tunggal dan kartel ganda.

Page 8: LAPORAN MESIN BUBUT

3

B. TUJUAN UMUM PRAKTIKUM

1. Melatih mahasiswa untuk dapat melakukuan macam-maccam pekerjaan dengan

menggunakan mesin bubut.

2. Melatih mahasiswa untuk mngetahui fungsi dari alat-alat yang berubungan dengan

mesin bubut dan dapat menggunakan dengan benar seseai dengan fungsinya.

3. Melatih mahasiswa untuk dapat membuat rencana kerja dan menentukan langkah kerja

sesuai dengan urutannya.

4. Melatih mahasiswa agar dapat bekerja dengan teliti,cekatan ,disiplin dan bila di

perlukan dapat bekerja samadalam mengerjakansuatu pekerjaan atau tugas dengan

cara yang benar.

5. Melatih mahasiswa agar dapat membaca alat ukur fernier caliper.

6. Melatih mahasiswa agar dapat membaca gambar yang akan di kerjakan.

Page 9: LAPORAN MESIN BUBUT

4

C. UNIT-UNIT PRAKTIKUM

Unit 1 : Memotong Dengan Geraji Mesin atau Gergaji Tangan.

Unit 2 : Membubut Memanjang.

Unit 3 : Membuat Profil.

Unit 4 : Membuat Ulir Luar.

Unit 5 : Membor Lubang.

Unit 6 : Membuat Ulir Dalam.

Unit 7 : Membubut Alur Datar.

Unit 8 : Membubut Alur Tirus.

Unit 9 : Membuat Kartel.

Unit 10 : Finishing.

Page 10: LAPORAN MESIN BUBUT

5

D. PERALATAN YANG DIGUNAKAN1. Mesin Gergaji

Mesin gergaaji dipergunakan untuk memotong suatu bahan yang akan digunakan

sebagai bahan benda kerja.

2. Gergaaji Tangan

Gergaji digunakan untuk memotong benda kerja yang selanjutnya untuk dikerjakan

kembali. Beberapa jenis gergaji tangan yang umum digunakan dalam proses kerja

antara lain:

a. Gergaji pembelah

Gergaji pembelah adalah gergaji dengan gerigi dirancang untuk membelah benda

kerja. Digunakan untuk pengergajian searah jaringan serat kayu dan mempunyai 3½-

4 pucuk gigi per 25 mm. Panjang daun antara 500-700 mm.

b. Gergaji pemotong

Gergaji pemotong adalah gergaji dengan gerigi dirancang untuk memotong benda

kerja. Digunakan untuk penggergajian melintang jaringan serat kayu dan mempunyai

5-7 pucuk gigi per 25 mm. Panjang daun antara 550-700 mm.

c. Gergaji punggung

Terdapat punggung dari bahan baja yang dipasang pada daun gergaji. Mempunyai

12-14 pucuk gigi per 25 mm. Digunakan untuk pengerjaan kecil dan halus.

3. Mesin Bubut

Mesin bubut dipergunakan untuk mengerjakan berbagai macam bentuk benda kerja

antara lain untuk meratakan suatu permukaan, membuuat profil,membuat

kartel,membuat tirus,membuat alur dan membuat lubang pada benda kerja.

4. Ragum

Ragum adalah suatu alat penjepit untuk menjepit benda kerja yang akan dikikir,

dipahat, digergaji, ditap, diseney, dan lain-lain.

Page 11: LAPORAN MESIN BUBUT

6

Dengan memutar tangkai (handle) ragum, maka mulut ragum akan menjepit atau

membuka benda kerja yang dikerjakan. Bibir dari mulut ragum harus dijaga baik-baik,

jangan sampai rusak akibat terpahat, terkikir dan sebagainya.

Menjepit benda kerja pada ragum

Bila kita menjepit benda kerja pada ragum, benda kerja yang keluar dari mulut ragum

janganlah terlalu tinggi, terutama apabila bahan benda kerja itu terbuat dari logam

tipis. Bila memungkinkan perbandingan bahan yang keluar dari mulut ragum harus

lebih kecil daripada bagian yang terjepit. . Gunakan pelat pelapis untuk menjepit benda

kerja, hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan akibat dari jepitan gigi

ragum . Pelat pelapis bisa dibuat dari bahan plat tipis yang rata, seperti plat siku dll.

5. Taps

Tap adalah alat untuk membuat ulir dalam dengan tangan, tap tangan terdiri dari 3

buah dalam 1 set, yaitu tap konis, tap antara, dan tap rata. Sedangkan sebagai alat

pemegang dan pemutar pada waktu pelaksanaan mengulir, dipergunakan tangkai tap

(batang pemutar).

6. Sney

Sney dipergunakkan untuk membuat ulir luar. Pada saat mengggunakan sney

membuat ulir luar dilakukan berulang-ulang sambil mengatur besar kecilnya lubannng

sney.

Untuk memotong ulir pada bagian luar atau pada batang baut dengan tangan,

dipergunakan sejenis alat yang dinamakan pengulir luar. Alat bantu untuk memutarkan

sney adalah rumah sney atau tangkai sney.

Page 12: LAPORAN MESIN BUBUT

7

7. Palu

Palu adalah suatu alat untuk memukul ynngg diigunakan untuk meluruskan benda kerja

yang bengkok sewaktu akan dikerjakan dengan mesin atau untuk memukul stempel

angka atau huruf paadaa waaktu membuat nomor atau nama prakitan.

Berdasarkan jenisnya palu dibedakan menjadi:

a. Palu konde, jenis-jenisnya, antara lain: palu pen searah (straight hammer), palu

konde (ball pan hammer), dan palu pen melintang (cross hammer).

b. Palu lunak, digunakan untuk meratakan, membentuk pelat dengan tanpa ada bekas

pemukulan pada permukaan pelat. Kepala palu lunak terbuat dari bahan plastik,

kayu, karet, kulit, tembaga, timah, dll.

1) Palu kayu, digunakan untuk membentuk pelat dari bahan stainless steel atau

galvanis.

2) Palu plastik dan karet, digunakan untuk menghasilkan bentuk dengan sedikit

bekas pemukulan pada permukaan pelat alumunium atau tembaga.

3) Palu kulit, digunakan pada pembentukan pelat-pelat lunak yang relatif tebal.

c. Palu pembentuk, dirancang untuk keperluan tertentu. Macam-macam palu

pembentuk beserta fungsinya adalah:

1) Palu pengeling, digunakan untuk membentuk kepala paku keling.

2) Palu pelipat, digunakan untuk merapatkan ujung pelat dan pada pekerjaan

pengawatan tepi.

3) Palu pelengkung, digunakan untuk membuat cekungan pada pelat

Page 13: LAPORAN MESIN BUBUT

8

4) Palu peregang, digunakan untuk meregang atau memperpanjang pelat.

5) Palu penipis, digunakan untuk menipiskan ketebalan pelat.

6) Palu perata, digunakan untuk pekerjaan penyelesaian.

8. Mistar Baja

Mistar bajaa dipergunakan untuk mengukur panjang bahan benda kerja yang akaann

dipotong dengan gergaji mesin atau gergaji tangan.

9. Jangka Sorong

Jangka sorong dipergunakan untuk mengukur bahan dari benda kerja yang akan

dikerjakan dengan mesin. Jangka sorong ini mempunyai ketelitian sampai dengan 0,05

mm.

Fungsi dari fernier Caliver ini adalah :

1. Ketebalan, jarak luar atau diameter luar.

2. Kedalaman.

3. Tingkat/step.

4. Jarak celah atau diameter dalam.

Sebelum melakukan pengukuran dengan menggunakan vernier caliper bersihkan

vernier caliper dengan menggunakan kain yang lunak dan bersih. Kemudian periksa

vernier caliper apakah penunjukkannya masih nol (0), apabila ke dua rahangnya

dirapatkan. Untuk merapatkan rahangnya gunakan penyetel.Benda kerja yang akan

diukur bersihkan terlebih dahulu darikotoran.

Page 14: LAPORAN MESIN BUBUT

9

10. Stempel Angka

Setempel angka dipergunakaan untuk membuat nomor prakitan pada benda keja yang

telah selesai dikerjakan.

11. Stempel Huruf

Stempel huruf diipergunakan untuk membuat nama prakitan pada benda kerja yang

telah seleesaai dikrejakan.

Page 15: LAPORAN MESIN BUBUT

10

BAB 2

KERJA MESIN BUBUT

A. LANDASAN TEORI

Mesin Bubut

Bubut merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan

dengan caramemutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara

translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut

gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan (feeding).

Dengan mengatur perbandingan kecepatan rotasi benda kerja dan kecepatan translasi

pahat makaakan diperoleh berbagai macam ulir dengan ukuran kisar yang berbeda. Hal ini

dapat dilakukandengna jalan menukar roda gigi translasi (change gears) yang menghubungkan

poros spindeldengan poros ulir (lead screw).Roda gigi penukar disediakan secara khusus untuk

memenuhi keperluan pembuatan ulir. Jumlahgigi pada masing-masing roda gigi

penukar bervariasi besarnya mulai dari jumlah 15 sampaidengan jumlah gigi maksimum 127.

roda gigi penukar dengan jumlah 127 mempunyai kekhususan karena digunakan untuk

monversi dari ulir metrik ke ulir inchi.

Prinsip Kerja Mesin Bubut

Poros spindel akan memutar benda kerja melalui piringan pembawa sehingga memutar

roda gigi pada poros spindel. Melalui roda gigi penghubung, putaran akan disampaikan ke roda

gigi porosulir. Oleh klem berulir, putaran poros ulir tersebut diubah menjadi gerak translasi

pada eretanyang membawa pahat. Akibatnya pada benda kerja akan terjadi sayatan yang

berbentuk ulir.

Page 16: LAPORAN MESIN BUBUT

11

Bagian-Bagian Mesin Bubut

Mesin bubut terdiri dari meja (bed) dan kepala tetap (head stock). Di dalam kepala tetap

terdapatroda-roda gigi transmisi penukar putaran yang akan memutar poros spindel. Poros

spindel akanmenmutar benda kerja melalui cekal (chuck). Eretan utama (appron) akan bergerak

sepanjangmeja sambil membawa eretan lintang (cross slide) dan eretan atas (upper cross slide)

dandudukan pahat. Sumber utama dari semua gerakkan tersebut berasal dari motor listrik

untuk memutar pulley melalui sabuk (belt).

B. TUJUAN PRAKTIKUM

1. Mahasiswa mampu mengenali mesin bubut dan fungsinya.

2. Mahasiswa mampu mengenali bagian-bagian dari mesin bubut.

3. Mahasiswa mampu menjelaskan gerakan-gerakan dalam membubut.

4. Mahasiswa mampu menentukan putaran mesin pada mesin bubut sesuai dengan

benda kerjanya.

5. Mahasiswa mampu menjelaskan jenis-jenis pahat bubut.

6. Mahasiswa mampu menjelaskan pengaturan eretan atas dengan skala derajat.

7. Mahasiswa mampu menjelaskan proses kerja dari mesin bubut.

Page 17: LAPORAN MESIN BUBUT

12

C. MESIN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN

1. Mesin Gergaji

Mesin gergaaji dipergunakan untuk memotong suatu bahan yang akan digunakan

sebagai bahan benda kerja.

2. Mesin Bubut

Mesin bubut dipergunakan untuk mengerjakan berbagai macam bentuk benda kerja

antara lain untuk meratakan suatu permukaan, membuuat profil,membuat

kartel,membuat tirus,membuat alur dan membuat lubang pada benda kerja.

3. Ragum

Ragum adalah suatu alat penjepit untuk menjepit benda kerja yang akan dikikir,

dipahat, digergaji, ditap, diseney, dan lain-lain.

4. Taps

Tap adalah alat untuk membuat ulir dalam dengan tangan, tap tangan terdiri dari 3

buah dalam 1 set, yaitu tap konis, tap antara, dan tap rata. Sedangkan sebagai alat

pemegang dan pemutar pada waktu pelaksanaan mengulir, dipergunakan tangkai tap

(batang pemutar).

5. Sney

Sney dipergunakkan untuk membuat ulir luar. Pada saat mengggunakan sney

membuat ulir luar dilakukan berulang-ulang sambil mengatur besar kecilnya lubannng

sney.

Untuk memotong ulir pada bagian luar atau pada batang baut dengan tangan,

dipergunakan sejenis alat yang dinamakan pengulir luar. Alat bantu untuk memutarkan

sney adalah rumah sney atau tangkai sney.

6. Mistar BajaMistar bajaa dipergunakan untuk mengukur panjang bahan benda kerja yang akaann

dipotong dengan gergaji mesin atau gergaji tangan.

Page 18: LAPORAN MESIN BUBUT

137. Jangka Sorong

Jangka sorong dipergunakan untuk mengukur bahan dari benda kerja yang akan dikerjakan dengan mesin. Jangka sorong ini mempunyai ketelitian sampai dengan 0,05 mm.

Fungsi dari fernier Caliver ini adalah : 1. Ketebalan, jarak luar atau diameter luar.

2. Kedalaman.

3. Tingkat/step.

4. Jarak celah atau diameter dalam.

5. Stempel Angka

8. Setempel Angka

Setempel angka dipergunakaan untuk membuat nomor prakitan pada benda keja yang

telah selesai dikerjakan.

9. Mata Pahat kartel

Mata pahat kartel di pergunakan untuk membuat kartel pada benda kerja.

10. Mata Pahat Tirus

Mata pahat tirus dipergunakan untuk membuat tirus pada benda kerja.

11. Mata Pahat Alur

Mata pahat alur dipergunaakan untuk membuat alur dan menjemper ujung benda

kerja.

Page 19: LAPORAN MESIN BUBUT

14

D. LANGKA KERJA

1. Bahan benda kerja dipasang pada chuck mesin bubut dan disetel agar tidak oleng bila

mesin dihidupkan.

2. Pahat bubut rata dipasang pada rumah pahat dan disetel sedemikian rupa sehingga

ujung dari pahat tepat setingi sumbu utama mesin bubut (senter).

3. Setelah semua diperiksa dengan baik dan benar, mesin bubut dihidupkan dan mulai

pekerjaan membubut.

4. Untuk pembubutan pertama adalah meratakan dari sisi kanan dengan cara

membubut melintang, yaitu dengan menggerakan eretan melintang sebagai gerak

asutan. Atur tebal beram tiap kali asutan yaitu 0,3 mm, sehingga permukaan rata

menjadi diameter 18 mm dengan panjang 200 mm dari ujung sebelah kanan.

5. Kemudian 20 mm dari sebelah kanan dibubut lagi menjadi diameter 16 mm sepanjang

40 mm.

6. Langka selanjutnya, 80 mm dari sebelah kanan dibuat tirus dengan sudut 20 sepanjang

92 mm.

7. Pada setiap ujung dibubut tirus dengan sudut 450 sepanjang 2 mm.

8. Setelah selesai mem bubut melintang dan tirus, maka mesiin bubut dimatikan.

Gantilah pahatnya dengan pahat alur.

9. Mesin bubut dihidupkan lagi untuk mengerjakan pembubutan alur

10. Buatlah alur sesuai dengan gambar dan ukuran yang ada

11. Setelah selsai pembuatan alur, maka mesin bubut dimatikan lagi lalu pasang pahat

kartel

12. Karena ada dua tempat yang dikerjakan dengan kartel maka lakukan pekerjaan kartel

dengan ukuran yang sesuai pada gambar.

13. Membuat ulir luar di ujung kiri dengan ukuran M14 x 1,5 sepanjang 20 mm bias dengan

mesin bubut atau snay.

Page 20: LAPORAN MESIN BUBUT

15

14. Membuat lubang atau mengebur dengan menggunakan mesin bubut dengan diameter

lubang 13mm sepanjang 80mm dari ujung kanan.

15. Setelah selesai matikan mesin bubut dan lepas bennda kerja.

16. Buatlah ulir dalam di ujung kanan dengan ukuran M14 x 1,5 sepanjang 80mm dengan

taps

17. Buatlah tutup untuk poros bertingkat tersebut sesuai dengan gambar dan ukuran yang

ada

18. Gunakan stempel angka dan stempel hurup untuk membuat nomor dan nama

mahasiswa pada hasil pekerjaan yang telah selsai dilakukan.

Page 21: LAPORAN MESIN BUBUT

16

E. RENCANA KERJA

1. Mempersiapkan alat-alat dan bahan yang akan digunakan.

2. Mengukur benda kerja yang akan dikerjakan

3. Memtong benda kerja dengan ukuran diameter 22 mm dan panjang 220 mm.

4. Bahan benda kerja dipasang pada chuck mesin bubut dan disetel agar tidak oleng bila

mesin dihidupkan.

5. Mengebor senter kedua ujung benda kerja dengan rpm 190.

6. Pahat bubut rata dipasang pada rumah pahat dan disetel sedemikian rupa sehingga

ujung dari pahat tepat setinggi sumbu utama mesin bubut (senter).

Page 22: LAPORAN MESIN BUBUT

7. Setelah semua diperiksa dengan baik dan benar mesin bubut dihidupkan dan mulai

pengerjaan membubut.

17

8. Untuk pembubutan pertama adalah meratakan daari sisi kanan dengan cara membubut

melintang, yaitu dengan menggerakan eretan melintang sebagaai gerak asutan. Atur

tebal tiap kali asutan yaitu 0,3 mm, sehinga permukaan rata menjaadi diameter 18 mm

dengan panjang 220 mm dam rpm 460.

9. Kemudian membuat alur dari sebelah kanan dengan panjang 23 mm dengan diameter

13,8 mm dan rpm 460.

10. Kemudian menjemper ujung benda kerja dengan sudut 450 dengan panjang 2 mm dan

rpm 190. Selanjutnya mesin bubut dimatikan,mata pahat diganti dengan mata paha

untuk membuat tirus.

Page 23: LAPORAN MESIN BUBUT

18

11. Membuat tirus dengan panjang 3 mm dengan diameter 13 mm dan rpm 190.

Selanjutnya mesin bubut dimatikan unntuk menyetel kemiringan untuk membuat tirus

lagi.

12. Kemudian membuat tirus lagi dengan panjang 92 mm dengan kemiringan 20 dan rpm

190. Lalu mesin bubut dimatikan dan penyetelan membuaat tirus di normalkaan lagi

untuk membuat tirus lagi.

13. Membuat tirus lagi sepanjang 40 mm dengan diameter 16 mm dan rpm 190.

Selanjutnya mesin bubut dimatikan,benda kerja dibalik dan mata pahat diganti lagi

untuk membuat alur.

Page 24: LAPORAN MESIN BUBUT

19

14. Membuat alur untuk tutup poros bertingkat dengan panjang 11 mm dengan diameter

13,8 mm dan rpm 460.

15. Kemudian menjemper ujung dari tutup poros bertingkat tersebut dengan sudut 450

dengan panjang 2 mm dan rpm 190. Selanjutnya messin bubut di matikan benda kerja

dilepas dan kemudian di pasang di ragum untuuk membuat ulir.

16. Ke dua ujung benda kerja dibuat ulir luar dengan cara di snay menggunakan M14 x 1,5

dengan panjang 20 mm dan untuk tutup poros bertingkat dengan panjang 10 mm.

Untuk tahap penyenayan ada 2 tahap:

1. Membuat jalan ulir.

Page 25: LAPORAN MESIN BUBUT

2. Finishing.

20

17. Kemudian tutup poros bertingkat di potong dengan panjang 15 mm dengan gergaji

tangan.

Page 26: LAPORAN MESIN BUBUT

18. Benda kerja di pasang kembali di mesin bubut untuk membuat kartel dan mata pahat

kartel dipasang dan disetel.

21

19. Membuat kartel ada dua tempat dengan ukuran panjang 20 x 2 mm dengan diameter 18

mm dan rpm 190. Selanjut mesin bubut di matikan dan pasang mata bor M 13.

20. Membuat lubang dengan mesin bubut menggunakan M13 dengan panjang 80 mm

dengan diameter 13 mm dan rpm 190. Benda kerja dilepas dari mesin bubut dan di

pasang di ragum untuk membuat ulir dalam.

21. Membuat ulir dalam dengan cara mengetap dengan M 14 dengan panjang 13 mm.

Mengetap di lakukan secara bertahap:

1. Membuat jalan ulir

2. Finishing.

Page 27: LAPORAN MESIN BUBUT

22

22. Membuat NIM pada benda kerja menggunakan stempel angka.

23. Finishing.

Page 28: LAPORAN MESIN BUBUT

23

F. PEMBAHASAN

1. Kendala

Penulis masih belum dapat mengoperasikan mesin bubut semaksimal mungkin dan

belum mengetahui semua fungsi dari alat atau tombol-tombol yang ada dimesin

bubut tersebut.

Peralatan yang disediakan masih belum lengkap seperti, jangka sorong, mata pahat

kartel, mata pahat tirus dan mata bor.

Mata pahat yang digunakan sudah tumpul sehingga hasil pembubutan kasar.

Salah satu dari mesin bubut tersebut kondisinya kurang baik (rusak).

2. Solusi

Penulis masih perlu banyak latihan dan berlatih mengoperasikan mesin bubut dan

mempelajari semua komponen-komponen yang ada di mesi bubut tersebut.

Peralatan praktikum mesin bubut perlu dilengkapi lagi sehingga praktikum berjalan

lebih lancar lagi.

Mata pahat sebaiknya diperbaiki dulu sebelum pembubutan dimulai bila perlu

diadaka mata pahat yang baru agar hasil pembubutan halus.

Mesin bubutnya segera diperbaiki.

Page 29: LAPORAN MESIN BUBUT

24

BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan

Mahasiswa lebih mengerti mengenai mesin bubut.

Mahasiswa lebih disiplin dalam mengerjakan suatu pekerjaan.

Mahasiswa lebih mengetahui fungsi dan alat-alat yang digunakan dalam mesin bubut.

Mahasiswa lebih teliti dalam mengerjakan suatu pekerjaan.

Mahasiswa lebih mengetahui cara bekerja disuatu perusahaan nantinya.

B. Saran

Jadwal praktikum kerja mesin bubut diatur agar tidak bertabrakan dengan jadwal

praktikum yang lainnya.

Page 30: LAPORAN MESIN BUBUT

25

DAFTAR PUSTAKA

Buku panduan praktikum kerja mesin bubut 2013

Page 31: LAPORAN MESIN BUBUT

31