Laporan Mandiri Gosok Gigi Fix

17
PENYULUHAN DAN PRAKTIK MENGGOSOK GIGI YANG BENAR BAGI SISWA-SISWI SEKOLAH DASAR DESA TUGUSARI KECAMATAN BANGSALSARI KABUPATEN JEMBER LAPORAN KULIAH KERJA TERPADU Kelompok : 76 Oleh: MH Yuda Alhabsy NIM 082010101036 Fakultas Kedokteran Jurusan Pendidikan Dokter i

description

n

Transcript of Laporan Mandiri Gosok Gigi Fix

PENYULUHAN DAN PRAKTIK MENGGOSOK GIGI YANG BENAR BAGI SISWA-SISWI SEKOLAH DASAR DESA TUGUSARI KECAMATAN BANGSALSARIKABUPATEN JEMBER

LAPORAN KULIAH KERJA TERPADU

Kelompok : 76

Oleh:

MH Yuda AlhabsyNIM 082010101036FakultasKedokteran Jurusan Pendidikan Dokter

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS JEMBERLEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT3 Maret 2012KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan mandiri kuliah kerja tematik ini tepat pada waktunya.Laporan kuliah kerja tematik ini disusun sebagai laporan pertanggung jawaban atas kuliah kerja terpadu yang sudah dilaksanakan selama 45 hari mulai tanggal 17 Januari 2 Maret 2012.Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu, baik selama kegiatan maupun penyusunan laporan mandiri ini, meliputi :Drs. M. Hasan M.Sc, PhD, selaku Rektor Universitas JemberIr. Hamid Ahmad, selaku Ketua Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Jember.Ir. FX. Kristianta, M. Eng., selaku Dosen Pembimbing Kuliah Kerja Terpadu Kecamatan Bangsalsari.Bapak Abdul Aziz dan keluarga, selaku Kepala Desa Tugusari yang telah membimbing kami selama KKT berlangsung.Bapak Sudarmanto dan keluarga, selaku Sekretaris Desa Tugusari yang telah memberi naungan rumah untuk tempat tinggal serta menjadi pengganti ayah kami selama KKT berlangsung.Rekan mahasiswa kelompok 76 Desa Tugusari, M. Faiz Ilhaq, Ditha Ariesya Pradana, Liris Puriwati, Desy Dwi Setiawati, Aniq Aribah Zulfa, Willy Kriswardhana dan Arimbi yang telah menjadi satu keluarga serta rekan kerja yang solid selama KKT berlansungSegenap rekan mahasiswa KKT se-Kecamatan Bangsalsari dan instansi terkait yang telah membantu pelaksanaan program kelompok kami. Segenap adik-adik Tugusari yang sudah menemani menghilangkan rasa sepi saat di balai desa dan memberikan pelajaran Bahasa Madura.Segenap masyarakat Desa Tugusari yang telah ikut berpartisipasi dalam kegiatan kuliah kerja terpadu.Dengan diselesaikannya laporan mandiri kuliah kerja terpadu ini semoga dapat bermanfaat bagi Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat dan pihak-pihak yang merasa perlu untuk menggunakan laporan ini.Dalam penyusunan ini tentunya masih banyak kekurangan dalam pengejaan maupun penulisan. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang akan penulis pertimbangkan dalam penyusunan laporan selanjutnya.

Jember, 3 Maret 2012

Penulis

DAFTAR ISI

HalamanHALAMAN JUDUL iKATA PENGANTAR iiDAFTAR ISIivBAB 1PENDAHULUAN 11.1Latar Belakang 11.2Permasalahan 21.3Tujuan dan Manfaat2BAB 2PELAKSANAAN KEGIATAN 42.1Tempat dan Waktu 42.2Khalayak dan Sasaran 42.3Jenis Kegiatan dan Metode42.4Kendala dan Pemecahan52.5Rencana Biaya dan Realisasi Biaya Kuliah Kerja 5BAB 3HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN 63.1 Hasil Kegiatan 63.2 Pembahasan 6BAB 4PENUTUP 74.1 Kesimpulan 74.2 Saran 7DAFTAR PUSTAKA 8LAMPIRAN1. Foto kegiatan kuliah kerja2. Daftar Hadir Peserta

8

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangPembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya Pembangunan Nasional diarahkan guna tercapainya kesadaran, kemauan, dan kemampuan bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Pembangunan kesehatan pada dasarnya menyangkut semua segi kehidupan baik fisik, mental, maupun sosial ekonomi. Kesehatan sendiri merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia, disamping kebutuhan sandang, pangan, papan dan pendidikan. Dengan kondisi kesehatan yang baik serta tubuh yang prima, manusia dapat melaksanakan proses kehidupan untuk tumbuh dan berkembang menjalankan segala aktivitas hidupnya. Kesehatan memiliki arti penting dalam kehidupan manusia.Salah satu pilar strategi pembangunan kesehatan nasional adalah paradigma sehat. Upaya kesehatan yang semula dititik bertakan pada penyembuhan penderita (kuratif) secara berangsur-angsur dilakukan secara terpadu melalui 4 pendekatan yaitu upaya peningkatan kesehatan (promotif), upaya pencegahan penyakit (preventif), upaya penyembuhan penyakit (kuratif) dan upaya pemulihan kesehatan (rehabilitatif).Setiap warga negara berhak memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dan perlu diikutsertakan dalam usaha-usaha kesehatan pemerintah. Hal ini tercantum di dalam Undang-Undang Kesehatan pasal 1 No.9 tahun 1960 (Depkes, 2005). Yang dimaksud dengan kesehatan dalam Undang-Undang Pokok Kesehatan tersebut adalah pengertian sehat yang sesuai dengan ketentuan yang telah didefinisikan oleh WHO (World Heath Organization) atau organisasi kesehatan dunia, yaitu: sehat adalah suatu keadaan jasmani, rohani, dan sosial yang sempurna dan bukan hanya bebas dari penyakit, cacat, dan kelemahan (WHO,2000).Undang-undang tentang Pokok-Pokok Kesehatan No. 9 Th. 1960, menyatakan bahwa pertumbuhan anak yang sempurna dalam lingkungan hidup yang sehat penting untuk mencapai generasi yang sehat dan bangsa yang kuat. Oleh karena itu Pemerintah mengadakan usaha-usaha khusus untuk pertumbuhan anak yang sempurna, baik dalam lingkungan keluarga, maupun lingkungan sekolah. Salah satu upaya pembinaan kesehatan menuju pertumbuhan anak yang sempurna dalam lingkungan sekolah dapat dilaksanakan dengan pembinaan kesehatan gigi dan mulut yang terdiri dari upaya peningkatan dan pencegahan (promotif preventif) dan upaya pengobatan dan pemulihan (kuratif rehabilitatif) (Depkes, 1991).Salah satu yang paling mudah di lakukan adalah upaya promotif melalui penyuluhan kepada anak anak sekolah dasar mengenai bagaimana teknik cara menyikat gigi yang benar. Hal ini dimaksudkan agar anak-anak lebih sadar lagi akan pentingnya bagaimana cara menjaga kesehatan gigi dan mulut bukan hanya lewat metode ceramah saja. Namun, lebih kepada praktik langsung, Sehingga mereka tahu dan mampu untuk mengembangkan pengetahuan mereka tentang kesehatan gigi dan mulut, mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari, serta menyebarluaskan pengetahuan kepada teman-teman sebayanya.

1.2 PermasalahanBerdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan permasalahan yaitu:1. Bagaimana upaya meningkatkan pengetahuan siswa-siswi SDN Tugusari 02 tentang menjaga kesehatan gigi dan mulut?2. Bagaimana meningkatkan pengetahuan siswa-siswi SDN Tugusari 02 mengenai teknik cara menyikat gigi yang benar?

1.3 Tujuan dan Manfaat1.3.1 TujuanTujuan dari kegiatan ini adalah 1. Meningkatkan pengetahuan siswa-siswi SDN Tugusari 02 tentang kesehatan gigi dan mulut.2. Meningkatkan pengetahuan siswa-siswi SDN Tugusari 02 tentang teknik cara menyikat gigi yang benar.

1.3.2 ManfaatManfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan penyuluhan teknik cara menyikat gigi yang benar adalah :1. Meningkatkan kesadaran siswa akan pentingnya kesehatan gigi dan mulut2. Meningkatkan pemahaman siswa tentang Dental Health Education3. Siswa dapat mengaplikasikan pengetahuan yang telah didapatnya guna meningkatkan kesehatan gigi dan mulut4. Siswa dapat menginformasikan pengetahuan mengenai kesehatan gigi dan mulut kepada orang di sekitarnya5. membantu program pemerintah dalam meningkatkan kesehatan gigi masyarakat dan mencegah angka kesakitan dalam bidang kesehatan gigi sejak dini.

BAB 2. PELAKSANAAN KEGIATAN

2.1 Tempat dan WaktuKuliah Kerja Tematik (KKT) tahun 2012 periode Januari-Maret kelompok 76 dilaksanakan di Desa Tugusari Kecamatan Bangsalsari Kabupaten Jember. Pelaksanaan program mandiri mengenai penyuluhan dan praktik menyikat gigi yang benar difokuskan pada siswa kelas IV SDN Tugusari 02.Tempat dan waktu kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:Hari/ tanggal : Kamis, 02 Februari 2012 Jam : 09.00 10.00 WIBTempat : Ruang Kelas IV SDN Tugusari 02Kegiatan : Penyuluhan dan Praktik Menyikat Gigi yang Benar

2.2 Khalayak SasaranKhalayak sasaran dari program Penyuluhan dan Praktik Menyikat Gigi yang Benar adalah siswa kelas IV SDN Tugusari 02 Kec. Bangsalsari.

2.3 Jenis dan Metode KegiatanJenis kegiatan: Penyuluhan Teknik Cara Menyikat Gigi yang Benar pada Anak.Metode kegiatan:Kegiatan Penyuluhan Teknik Cara Menyikat Gigi yang Benar pada Anakini dilaksanakan dengan menerapkan metode sebagai berikut:a. Metode Demonstrasi LangsungYaitu suatu metode dimana penulis memperagakan teknik cara menyikat gigi yang benar dengan menggunakan panthom gigi di depan, di sertai dengan penjelasan. Setelah selesai, kemudian siswa di suruh untuk mempraktikan teknik menyikat gigi yang benar sesuai yang di contohkan tadi. Akan tetapi, penulis juga tetap mengawasi dan membimbing siswa yg cara menyikat giginya kurang baik sambil disertai penjelasan secara langsung.Setelah itu di lanjutkan dengan sesi tanya jawab kepada siswa siswi dan pemberian hadiah.2.4 Kendala dan Pemecahan2.4.1 KendalaKendala-kendala yang dihadapi adalah sebagai berikut:1. Waktu yang terbatas2. Sasaran siswa-siswi yang lebih banyak berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Madura dan belum terbiasa menggunakan bahasa Indonesia.

2.4.2 Pemecahan 1. Memanfaatkan waktu yang ada semaksimal mungkin, sehingga kegiatan bisa berjalan lebih efektif.2. Pemateri berusaha menggunakan bahasa Indonesia yang lugas dan sesederhana mungkin, sehingga dapat dimengerti oleh siswa-siswi tersebut

2.1 Rencana Biaya dan Realisasi Biaya KK2.1.1 Rencana BiayaMedia dan Perlengkapan Rp. 70.0002.1.2 Realisasi KK PanthomRp. 50.000 Pasta GigiRp. 10.000 HadiahRp. 10.000TotalRp. 70.000

BAB 3. HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN

Pelaksanaan dari kegiatan Penyuluhan dan Praktik Menyikat Gigi yang Benar berjalan dengan lancar dan tertib. Siswa-siswi peserta penyuluhan pun terlihat sangat antusias dengan adanya pelaksanaan penyuluhan ini. Acara ini dilakukan pada hari Kamis tanggal 02 Februari 2012, bertempat di SDN Tugusari 02 Kecamatan Bangsalsari, dengan sasaran peserta siswa-siswi kelas IV. Materi diberikan dengan metode demonstrasi langsung yakni memperagakan teknik cara menyikat gigi yang benar dengan menggunakan panthom gigi di depan, di sertai dengan penjelasan. Setelah selesai, kemudian siswa di suruh untuk memperagakan langsung teknik menyikat gigi yang benar sesuai yang di contohkan. Akan tetapi, penulis juga tetap mengawasi dan membimbing siswa yg cara menyikat giginya kurang baik sambil disertai penjelasan secara langsung. Ketika metode demonstrasi langung diberikan terlihat siswa-siswi yang begitu antusias mengikuti jalannya kegiatan.Adapun kendala dari kegiatan penyuluhan ini adalah waktu yang singkat, di karenakan kegiatan penyuluhan ini di laksanakan pada saat jam pelajaran terakhir menjelang pulang sekolah. Selain itu kendala lainnya adalah siswa-siswi yang lebih sering menggunakan bahasa Madura, ketika metode tanya jawab berlangsung, pemateri sedikit mengalami kesulitan, tetapi hal itu dapat diatasi dengan adanya bantuan rekan-rekan KKT yang dapat mengerti bahasa Madura. Setelah itu di lanjutkan dengan sesi tanya jawab kepada siswa-siswi untuk melihat tingkat cara menyikat gigi yang sudah benar, selanjutnya di lakukan pemberian hadiah kepada siswa-siswi yang mampu menjawab pertanyaan dengan baik. Kegiatan penyuluhan cara menyikat gigi yang benar kemudian diakhiri dengan kegiatan foto bersama. Hasil dari acara sikat gigi berama ini, yakni peserta dapat meningkatkan pengetahuannya tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut semenjak dini dan mengetahui teknik menyikat gigi yang benar. Hal ini terlihat dari evaluasi yang telah dilakukan melalui tanya jawab terakhir, dimana seluruh pertanyaan dari penyuluh dapat dijawab dengan baik oleh para siswa-siswi.BAB 4. PENUTUP

5.1 KesimpulanKegiatan Penyuluhan dan Praktik menyikat gigi yang Benar ini diselenggarakan untuk memberikan pengetahuan tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut semenjak dini dan mengetahui teknik menyikat gigi yang benar. Sekaligus membiasakan siswa-siswi SDN Tugusari 02 khususnya siswa-siswi kelas IV, untuk senantiasa menjaga kesehatan dan kebersihan rongga mulutnya dengan cara membiasakan diri untuk rutin melakukan sikat gigi dua kali sehari yakni, pagi sehabis sarapan dan malam sebelum tidur.

5.2 SaranSetelah dilakukan program ini, diharapkan siswa-siswi SDN Tugusari 02, desa Tugusari Kecamatan Bangsalsari dapat:1. Membiasakan diri untuk menyikat gigi setiap hari.2. Senantiasa menjaga kesehatan gigi dan mulutnya sehingga dapat tercapai keadaan rongga mulut dan gigi yang lebih bersih dan sehat.

DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Jember. 2012. Pedoman Kuliah Kerja Mahasiswa Universitas Jember. Jember: LPM UNEJ.