Laporan Kunjungan Posyandu -All

20
LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN DI POSYANDU RASA MALA RW 06 KELURAHAN KEMIRI MUKA, KECAMATAN BEJI, KOTA DEPOK SENIN, 6 DESEMBER 2010 Oleh Kelompok 7A Amanda Gracelia Oktora 0806340265 Luh Anggi Vertikal 0806460856 Novita Restiani 0806460906 Tri Mutiara Ramdhani 0806461026

Transcript of Laporan Kunjungan Posyandu -All

Page 1: Laporan Kunjungan Posyandu -All

LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN

DI POSYANDU RASA MALA RW 06 KELURAHAN KEMIRI MUKA,

KECAMATAN BEJI, KOTA DEPOK

SENIN, 6 DESEMBER 2010

Oleh

Kelompok 7A

Amanda Gracelia Oktora 0806340265

Luh Anggi Vertikal 0806460856

Novita Restiani 0806460906

Tri Mutiara Ramdhani 0806461026

PROGRAM STUDI GIZI

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS INDONESIA

DEPOK, 2010

Page 2: Laporan Kunjungan Posyandu -All

IDENTITAS POSYANDU

Nama posyandu : RASA MALA RW 06

Kelurahan : Kemiri Muka

Jumlah Penduduk : 2049 orang

Jumlah Kader : 11 orang

Kader yang aktif bulan ini : 10 orang

Ketua Posyandu : Titin Hartini

Alamat Posyandu : Rumah Bidan Marwati Rt 04/ RW 06 Kelurahan Kemiri

Muka, Kecamatan Beji, Kota Depok

Tanggal kunjungan : Senin, 6 Desember 2010

SEJARAH POSYANDU

Sebelum tahun 1993, posyandu RW 06 dan RW 16 digabung di satu tempat karena

jarak kedua RW tersebut yang dekat. Seiring berjalannya waktu dan semakin padatnya

penduduk, kader-kader posyandu sepakat untuk memisah tempat posyandu karena

kewalahan. Akhirnya pada tahun 1993 akhir, diadakanlah posyandu khusus RW 06.

Posyandu RW 06 memiliki kesulitan dengan tempat, oleh karena itu posyandu tersebut

bertempat di tempat praktek bidan Nuri. Bidan Nuri merupakan bidan yang aktif di

puskesmas. Bidan Nuri mempunyai kesibukan yang padat di puskesmas, oleh karena itu

posyandu dipindah ke tempat praktek Marwati sampai sekarang.

KEGIATAN POSYANDU

Tempat praktek bidan Marwati sendiri mempunyai beberapa kegiatan rutin.

Posyandu setiap bulan tanggal 6, poswindu setiap bulan tanggal 20, dan praktek bidan

Marwati sendiri. Pada posyandu, kegiatan yang dilakukan dimulai dengan registrasi,

penimbangan berat badan, pelaporan berat badan dan imunisasi bagi bayi berusia kira-kira 9

bulan yang dilakukan oleh bidan Nuri. Imunisasi yang tersedia adalah PPT, Polio, Hepatitis,

BCG, DPT Polio dan campak. Terdapat pula pemberian vitamin A yaitu dua kali per tahun

setiap bulan Februari dan Juli. Setiap anak yang telah diukur berat badannya akan diberi

snack dari kader posyandu.

Page 3: Laporan Kunjungan Posyandu -All

FASILITAS ANTROPOMETRI

Fasilitas antropometri yang ada di posyandu tersebut antara lain Dacin, timbangan

manual dari puskesmas, dan timbangan bayi (milik bidan Marwati).

SUMBER DANA

Dana didapat dari puskesmas yaitu Rp 300.000,00 per tahun, dan sisanya dari

swadaya yang dilakukan kader-kader yang dipungut dari warga yang memeriksakan anaknya

di posyandu, yaitu sekitar Rp 5000,00 (dipungut hanya bila dilakukan imunisasi, untuk

pemeriksaan biasa tidak dipungut biaya). Dari dana swadaya tersebut Rp 1000,00 diberikan

kepada puskesmas, sisanya menjadi uang kas.

JUMLAH DAN KARAKTERISTIK KADER

Jumlah kader posyandu di RW 06 adalah 10 orang (aktif). Ditambah dengan bidan

Nuri dari puskesmas. Untuk menjadi kader, tidak ada spesifikasi tertentu, siapapun dapat

menjadi kader. Biasanya kalangan ibu dari penduduk RW 06 yang ingin dan mendaftar

menjadi kader. Kader posyandu RW 06 sendiri sudah aktif sejak tahun 90-an dan jarang

berganti-ganti kader.

JUMLAH BALITA

Pengunjung yang datang ke posyandu RW 06 dapat berjumlah sampai dengan 120

bayi dan balita, dan biasanya sebanyak 90 bayi dan balita. Perbandingan jumlah bayi dan

balita kira-kira sama. Bila ada pemberian vitamin A, pengunjung yang datang dapat

berjumlah lebih.

SIAPA SAJA YANG TERLIBAT SAAT POSYANDU

Sebagian besar kader hadir saat posyandu berlangsung. Kader menangani hampir

semua kegiatan; mulai dari registrasi, penimbangan berat badan, pengisian KMS,

penghitungan hasil akhir dan pelaporan ke puskesmas. Satu-satunya yang ditangani oleh

petugas kesehatan; dalam hal ini bidan Nuri, adalah imunisasi karena membutuhkan ahli

Page 4: Laporan Kunjungan Posyandu -All

khusus yang berpengalaman. Bidan Marwati juga terkadang membantu bila tidak disibukkan

dengan pasiennya.

INDIKATOR SKDN

Indikator pelayanan di Posyandu menggunakan indiktor-indikator SKDN yaitu:

1. S : jumlah seluruh balita yang ada dalam wilayah kerja posyandu

2. K : jumlah balita yang ada di wilayah kerja posyandu yang mempunyai KMS (Kartu

Menujuh Sehat)/ buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak)

3. D : jumlah balita yang datang di posyandu dan menimbang berat badannya

4. N : jumlah balita yang ditimbang berat badannya mengalami peningkatan berat

badan dibanding bulannya sebelumnya

5. T : sasaran yang ditimbang dan tidak naik beratnya

6. O : sasaran yang ditimbang bulan ini tetapi bulan lalu tidak datang

7. B : sasaran yang baru pertama kali hadir

Jumlah sasaran yang datang ke posyandu ini dapat mencapai 150 orang. Jumlah ini

biasanya dicapai ketika ada pembagian vitamin A. Rata-rata jumlah sasaran ketika posyandu

buka yaitu sekitar 90 orang. Posyandu Rasa Mala RW 06 tidak hanya melayani sasaran yang

datang dari RW 06 saja tetapi banyak pula yang datang dari tempat lain yaitu dari RW 09,

RW 12, RW 15, RW 16, dan juga dari Beji Timur. Pada bulan ini jumlah sasaran (balita)

yang datang ke posyandu adalah 93 orang.

Hampir semua sasaran di posyandu ini memiliki KMS/buku KIA tetapi sebagian kecil

dari mereka tidak memiliki KMS/buku KIA karena alasan hilang. Pihak posyandu

menyediakan KMS/buku KIA baru diperuntukan bagi sasaran yang belum atau tidak

mempunyai KMS/buku KIA. Bagi sasaran yang mempunyai KMS/buku KIA maupun tidak,

hasil pengukurannya ataupun tindakan yang dilakukan akan dicatat dalam formulir yang

tersedia oleh kader. Akan tetapi, bulan ini semua sasaran yang datang di Posyandu Rasa Mala

RW 06 Kelurahan Kemiri Muka mempunyai KMS/buku KIA.

Semua sasaran yang datang di posyandu ini akan ditimbang oleh kader. Macam

timbangan ada 3 jenis yaitu timbangan Dacin (timbangan yang biasa untuk menimbang beras

dan untuk digunakan harus digantung) yang digunakan untuk balita usia 5 bulan keatas,

timbangan pegas biasa digunakan untuk balita usia 5 bulan keatas yang tidak mau

menggunakan Dacin, dan timbangan bayi (baby scele) untuk bayi usia 0-5 bulan. Untuk

Page 5: Laporan Kunjungan Posyandu -All

pengukuran panjang dan tinggi badan dilakukan setahun sekali yang biasanya dilaksanakan

pada awal tahun yaitu pada bulan Januari. Seperti yang telah disebutkan diatas maka ada

sebanyak 93 balita yang datang ke posyandu ini ditimbang dan dicatat hasilnya oleh kader.

Dari 93 balita yang ditimbang pada hari kunjungan, terdapat 60 balita atau sekitar

65% berat badannya naik dibandingkan bulan sebelumnya. Sisanya ada yang tidak naik

beratnya, ada yang bulan sebelumnya tidak menimbang, dan ada pula yang baru pertama kali

datang di posyandu tersebut.

Berikut adalah data SKDN Posyandu Rasa Mala RW 06 Kelurahan Kemiri Muka

pada bulan Juli dan Desember 2010.

Data SKDN Posyandu Rasa Mala RW 06 pada Selasa, 6 Juli 2010

Indikator 0-1 tahun 1-3 tahun 3-5 tahun Jumlah

S 22 45 20 87

K 22 45 20 87

D 22 45 20 87

N 16 26 9 51

Data SKDN Posyandu Rasa Mala RW 06 pada Senin, 6 Desember 2010

Indikator Jumlah

S 93

K 93

D 93

N 60

Setelah melakukan kegiatan di posyandu, kader Posyandu melakukan analisis SKDN

sebagai berikut:

1. Tingkat partisipasi masyarakat dalam penimbangan balita yaitu jumlah balita yang

ditimbang

dibagi dengan jumlah balita yang ada di wilayah kerja posyandu atau  dengan menggunakan

rumus (D/S x 100%), hasilnya minimal harus capai 80% apabila dibawah 80% maka

dikatakan partisipasi mayarakat untuk kegiatan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan

berat badan sangatlah rendah. Hal ini akan berakibat pada balita tidak akan terpantau oleh

Page 6: Laporan Kunjungan Posyandu -All

petugas kesehatan ataupun kader posyandu dan memungkinkan balita ini tidak diketahui

pertumbuhan berat badannya atau pola pertumbuhan berat badannya.

2. Tingkat Liputan Program  yaitu jumlah balita yang mempunyai KMS/buku KIA

dibagi dengan jumlah seluruh balita yang ada di wilayah Posyandu atau dengan

menggunakan rumus (K/S x 100%), hasil yang dicapai harus 100 %. Alasannya balita-balita

yang telah mempunyai KMS (Kartu Menujuh Sehat)/buku KIA telah mempunyai alat

instrumen untuk memantau berat badannya dan data pelayanan kesehatan lainnya. Apabila

tidak digunakan atau tidak dapat KMS maka pada dasarnya program Posyandu tersebut

mempunyai liputan yang sangat rendah atau bisa juga dikatakan  balita yang seharusnya 

mempunyai KMS/buku KIA karena memang  balita masih dalam fase pertumbuhan ini telah

kehilangan kesempatan untuk mendapat pelayanan sebagaimana yang terdapat dalam

KMS/buku KIA tersebut. Khusus  untuk Tingkat Kehilangan Kesempatan ini menggunakan

rumus {(S-K)/S x 100%) yaitu jumlah balita yang ada di wilayah posyandu dikurangi jumlah

balita yang mempunyai KMS/buku KIA, hasilnya dibagi dengan jumlah balita yang ada,

semakin tinggi presentase kehilangan kesempatan maka semakin rendah kemauan orang tua

balita untuk dapat memanfaatkan KMS/buku KIA. Padahal KSM/buku KIA sangat baik

untuk memantau pertumbuhan Berat Badan Balita atau juga Pola Pertumbuhan Berat Badan

Balita.

3. Indikator-indikator lainnya adalah (N/D x 100%) yaitu jumlah balita yang Naik Berat

Badannya di bandingkan dengan jumlah seluruh balita yang ditimbang. Sebaiknya semua

balita yang ditimbang harus mengalami peningkatan berat badannya.

4. Indikator lainnya dalam SKDN adalah  Indikator  Drop Out  yaitu balita yang sudah

mempunyai KMS/buku KIA dan pernah datang menimbang berat badannya tetapi kemudian

tidak pernah datang lagi di posyandu untuk selalu mendapatkan pelayanan kesehatan

rumusnya yaitu jumlah balita yang telah mendapat KMS/buku KIA dibagi  dengan Jumlah

Balita ditimbang hasilnya dibagi dengan Balita yang punya KMS/buku KIA atau rumusnya

adalah  (K-D)/K x 100%.

Dari kesemua indikator tersebut diatas, indikator yang paling sederhana di posyandu

adalah “anak sehat bertambah umur bertambah berat badan”.  Dan ini juga adalah yang

menjadi ikon dari keberadaan posyandu, sekaligus juga berlaku sebagai output untuk semua

kegiatan di posyandu.

Dari indikator SKDN tersebut maka tergambar keberhasilan Posyandu. Keberhasilan

Posyandu berdasarkan :

1. D/S : baik/kurangnya peran serta masyarakat 

Page 7: Laporan Kunjungan Posyandu -All

2. N/D : berhasil tidaknya program posyandu

Pembukuan SKDN ini akan dilaporkan ke pihak kelurahan dan puskesmas.

Dari uraian diatas maka dapat dilakukan analisis terhadap Posyandu Rasa Mala RW

06 Kelurahan Kemiri Muka yaitu sebagai berikut :

1. Tingkat partisipasi masyarakat dalam penimbangan balita

= D/S x 100%

= 93/93 x 100%

= 100%

Karena hasil akhir > 80% maka partisipasi mayarakat untuk kegiatan pemantauan

pertumbuhan dan perkembangan berat badan sangat baik.

2. Tingkat Liputan Program 

= K/S x 100%

= 93/93 x 100%

= 100%

Hasil perhitungan 100% menunjukkan bahwa pada dasarnya program Posyandu

tersebut mempunyai liputan yang baik. Alasannya balita-balita yang telah

mempunyai KMS (Kartu Menujuh Sehat)/buku KIA, telah mempunyai alat

instrumen untuk memantau berat badannya dan data pelayanan kesehatan lainnya.

3. Berhasil tidaknya program posyandu

= N/D x 100%

= 60/93 x 100%

= 64,5%

Semakin tinggi persentase hasil akhir maka semakin baik program posyandu

berjalan. Pada posyandu ini sekitar 64,5% dari yang ditimbang mengalami

kenaikan berat sehingga dapat disimpulkan bahwa program posyandu kurang

berhasil.

4. Drop Out 

= (K-D)/K x 100%

= (93-93)/93 x 100%

= 0 %

Hal tersebut berarti bahwa tidak ada balita yang sudah mempunyai KMS/buku

KIA dan pernah datang menimbang berat badannya tetapi kemudian tidak pernah

datang lagi di posyandu untuk selalu mendapatkan pelayanan kesehatan.

Page 8: Laporan Kunjungan Posyandu -All

Sebagai kesimpulan, dilihat dari hasil perhitungan tingkat partisipasi masyarakat

dalam penimbangan balita dan berhasil tidaknya program posyandu dengan hasil 100% dan

64,5% maka posyandu Rasa Mala RW 06 Kelurahan Kemiri Muka merupakan posyandu

yang cukup berhasil dalam menjalankan fungsinya.

PROSES KEGIATAN POSYANDU

Kegiatan di Posyandu Rasa Mala RW 06 yang pertama yaitu sasaran yang datang

melakukan registrasi/pendaftaran dan menyerahkan KMS/buku KIA. Dalam registrasi

tersebut kader posyandu akan mencari formulir pencatatan pelayanan di posyandu atas nama

sasaran yang sudah pernah datang ke posyandu tersebut. Apabila sasaran baru pertama kali

datang ke posyandu tersebut maka akan dibuatkan formulir atas nama sasaran. Proses kedua

setelah pendaftaran adalah penimbangan. Balita yang datang ditimbang sesuai dengan umur,

bayi umur 0-5 bulan ditimbang dengan timbangan bayi (baby scele), sedangkan balita umur 5

bulan keatas ditimbang dengan Dacin, apabila balita tersebut tidak mau (menangis) maka

ditimbang dengan timbangan pegas biasa. Setelah mendapatkan angka besaran timbangan

maka ibu balita melapor kepada kader yang bertugas mencatat untuk dituliskan pada formulir

pencatatan pelayanan posyandu dan dilihat di KMS/buku KIA bagaimana pertumbuhan

balita tersebut dan menjadi skrining awal. Bagi sasaran yang tidak melakukan imunisasi

maka kegiatannya di posyandu selesai. Sebelum diperbolehkan pulang, pihak posyandu

membagikan biskuit kepada tiap balita. Pada sebagian sasaran masih ada satu kegiatan lagi

yang dilakukan yaitu imunisasi. Imunisasi ini dilakukan oleh seorang bidan puskesmas yaitu

Ibu Marwati. Setelah semua kegiatan tersebut selesai, para kader kemudian mulai

mengerjakan pembukuan serta menganalisis data dari kegiatan posyandu. Seluruh kegiatan

ini berlangsung dari jam 08.00-12.00. Pembukuan selesai dikerjakan hingga pukul 14.00

WIB.

CARA MENYIAPKAN ALAT UKUR

Alat ukur yang digunakan pada Posyandu ini hanyalah alat ukut untuk mengukut berat

badan. Ada 3 (tiga jenis) alat yang berfungsi sama, yaitu untuk menimbang berat badan anak:

1. Dacin

Page 9: Laporan Kunjungan Posyandu -All

Dacin atau alat ukur sederhana dengan proses pemakaian memerlukan kepekaan dan keahlian

tertentu ini, masih dugunakan pada Posyandu. Dacin digantungkan pada kayu yang sudah

tidak berdiri kokoh lagi. Dacin yang digunakan pada Posyandu ini digunakan untuk

mengukur berat badan anak pada usia 0-3 tahun.

2. Timbangan Bayi (Baby Scele)

Timbangan bayi yang dimana bayi diposisikan tidur diatasnya. Digunakan untuk menimbang

anak pada usia 0-5 bulan. Timbangan ini menggunakan sistem pegas, jadi kesensitivitasannya

akan berkurang seirang dengan lamanya dan seringnya pemakaian.

3. Timbang pegas biasa

Timbangan pegas seperti yang digunakan untuk menimbang berat badan dari mulai anak-

anak sampai dengan orang dewasa ini juga tersedia, akan tetapi sepertinya sudah lumayan tua

usianya, dikhawatirkan sudah tidak sensitive lagi.

Alat ukur ini dipersiapkan tidak dalam waktu bersamaan. Yang paling pertama

dipersiapkan adalah Dacin kemudian Timbangan bayi dan Timbangan pegas biasa.

Timbangan diletakkan tidak jauh dari meja registrasi.

Pengukuran tinggi badan hanya dilakukan 1 tahun sekali pada Posyandu ini,

alasannya menurut kader Posyandu tersebut karena anak-anak susah untuk diukur tingginya.

Mungkin hal ini perlu diperhatikan karena tinggi badan juga merupakan indikator status gizi

anak.

CARA MENIMBANG DAN MENGUKUR BALITA

Pada prosesnya, penimbangan dilakukan secara biasa. Anak diletakkan diatas alat

ukur diminta untuk melepaskan alas kakinya, kemudian dilihat hasilnya, itulah

pengukurannya. Akan tetapi ibu-ibu kader Posyandu melakukan faktor koreksi sebesar 1 ons

untuk koreksi pakaian yang digunakan ataupun barang-barang yang melekat pada sang anak.

Hambatan sewaktu pengukuran adalah kerewelan si anak pada saat akan ditimbang,

ada anak yang meronta-ronta saat hendak ditimbang di Dacin, hal ini tentu saja membuat

kesusahan dan memperbesar ketidakakuratan pengukuran, karena goncangan dan goyang dari

tubuh si anak saat hendak diukur.

Page 10: Laporan Kunjungan Posyandu -All

Penggunaan timbangan bayi sudah tepat, memang hanya bayi yang berusia sekitar 0-5

bulan saja yang ditimbang ditimbangan bayi ini. Akan tetapi tidak jelas fungsi dari timbangan

pegas biasa tersebut. Karena hampir semua anak ditimbang di Dacin.

Hasil pengukuran ini dilaporkan kembali di meja registrasi kemudian di isi di KMS

masing-masing anak dan simpanan data untuk Posyandu tersebut.

KEGIATAN 5 MEJA

Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan oleh LKMD (Kades/Lurah),

Kader, Tim Penggerak PKK Desa/Kelurahan serta petugas kesehatan dari KB. Pada hari buka

Posyandu dilakukan pelayanan masyarakat dengan sistem 5 (lima) meja yaitu :

Meja I : Pendaftaran

Meja II : Penimbangan

Meja III : Pengisian KMS

Meja IV : Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS

Meja V : Pelayanan Kesehatan :

Imunisasi

Pemberian vitamin A dosis tinggi berupa obat tetes ke mulut

tiap Februari dan Agustus

Pembagian pil atau kondom

Pengobatan ringan

Kosultasi KB-Kes

Petugas pada Meja I s/d IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan Meja V merupakan

meja pelayanan paramedis (Jurim, Bindes, perawat dan petugas KB).

Pelayanan masyarakat di Posyandu Rasa Mala RW 06 Kelurahan Kemiri Muka

dilakukan dengan sistem 4 meja, yaitu pendaftaran, penimbangan, pengisian KMS, dan

pelayanan kesehatan. Padahal seharusnya terdapat satu kegiatan lagi yaitu penyuluhan

perorangan berdasarkan KMS, akan tetapi sewaktu kami melaksanakan kunjungan tidak

terdapat kegiatan ini. Berikut adalah penjelasan kegiatan yang ada pada Posyandu Rasa Mala

RW 06 Kelurahan Kemiri Muka:

1. Meja I Pendaftaran

Ibu dan balita yang baru datang langsung

menuju ke meja pendaftaran dan meletakkan

Page 11: Laporan Kunjungan Posyandu -All

buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) atau

Kartu Menuju Sehat (KMS). Selanjutnya Ibu

kader yang bertugas di bagian pendaftaran

mencari kertas panjang yang berisikan data

balita, sementara itu Ibu dan Balita bergerak

menuju ke bagian penimbangan. Kertas

panjang (gambar disamping) terdiri dari

beberapa kolom yaitu tanggal lahir, berat badan lahir bayi, identitas anak, orangtua,

alamat, dan kolom untuk mencatat hasil penimbangan setiap bulan. Kertas ini

diberikan langsung dari Puskesmas dan berfungsi untuk memback up data hasil

penimbangan balita tiap bulannya.

2. Meja III Penimbangan

Penimbangan di Posyandu Rasa

Mala RW 06 Kelurahan Kemiri

Muka dilakukan oleh Ibu kader

dan menggunakan tiga macam

timbangan, yaitu dacin, timbangan

injak, dan timbangan bayi. Untuk

setiap balita yang ditimbang

namun menggunakan pempers, Ibu kader melakukan koreksi dengan mengurangi satu

ons dari berat yang diukur.

3. Meja III Pengisian KMS

Setelah balita ditimbang, ibu dan balita kembali

lagi ke meja pendaftaran untuk melaporkan hasil

penimbangan berat badan kepada ibu kader.

Kemudian ibu kader mencatat hasilnya di buku

KIA atau KMS dan di kertas panjang. Selesai

pengisian KMS, balita diberikan makanan berupa

biskuit.

4. Meja V Pelayanan Kesehatan

Page 12: Laporan Kunjungan Posyandu -All

Pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di Posyandu Rasa Mala RW 06 Kelurahan

Kemiri Muka ini berupa imunisasi. Petugas pada Meja V dilaksanakan oleh bidan

setempat yaitu Bidan Marwati yang bekerja juga di Puskesmas. Untuk setiap

imunisasi dikenakan biaya sebesar lima ribu rupiah. Sedangkan untuk Pemberian

vitamin A dilakukan pada bulan Februari dan Agustus.

HAMBATAN DAN DUKUNGAN

Dalam pelaksanaan kegiatan Posyandu, tidak semuanya berjalan dengan mulus dan

lancar, terdapat hal-hal yang dapat mendukung atau bahkan mengganggu berjalannya

kegiatan tersebut. Tujuan penyelenggaraan posyandu dapat terwujud jika terdapat kerjasama

antar pemerintah dan masyarakat. Pada Posyandu Rasa Mala RW 06 Kelurahan Kemiri

Muka, tidak semua Ibu di wilayah ini dapat bekerja sama dengan baik, terdapat beberapa ibu

yang beranggapan bahwa kegiatan penimbangan di posyandu dapat dilakukan dirumah.

Selain itu, beberapa ibu tidak rajin membawa balitanya untuk ke posyandu setiap bulan.

Sikap ibu-ibu tersebut dapat mengganggu pembinaan perkembangan anak yang ditujukan

untuk membina stumbuh/kembang anak secara sempurna, baik fisik maupun mental sehingga

siap menjadi tenaga kerja tangguh.

Kucuran dana dari pemerintah sebesar tiga ratus ribu rupiah selama satu tahun dan

dana sumbangan dari masyarakat turut mendukung kegiatan di posyandu ini. Dukungan

tentunya diberikan oleh Bidan Marwati selaku bidan puskesmas (selain Bidan Nuri) yang

juga terlibat dalam kegiatan posyandu serta menyediakan tempat yaitu rumahnya untuk

dijadikan tempat pelaksanaan posyandu.

Page 13: Laporan Kunjungan Posyandu -All

LAMPIRAN

Formulir pencatatan kegiatan di Posyandu Rasa Mala RW 06 Kelurahan Kemiri Muka

Bulan Umur BB G B B G M N T

O B

IMUN

VIT A

Dokumentasi pelaksanaan Posyandu Rasa Mala RW 06 Kelurahan Kemiri Muka

Penimbangan Dacin Timbangan Bayi Penimbangan Bayi

Page 14: Laporan Kunjungan Posyandu -All

Dacin Meja Pendaftaran & Pencatatan Imunisasi

DAFTAR PUSTAKA

http://library.usu.ac.id/download/fkm/biostatistik-nasap.pdf