laporan kunjungan fisika medis
Click here to load reader
-
Upload
muhammad-naufal-indriatmoko -
Category
Documents
-
view
44 -
download
17
description
Transcript of laporan kunjungan fisika medis
LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN
KE RSUD MOEWARDI SURAKARTA
Rumaisya Hilmawati
NIM. M0213084
PROGRAM STUDI FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2016
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
Pada hari Sabtu, 16 April 2016 telah dilakukan kunjungan lapangan oleh
mahasiswa mata kuliah Fisika Medis Prodi Fisika UNS ke RSUD Moewardi
Surakarta. Tepatnya di ruang Diklit 5 RSUD Moewardi telah disampaikan
mengenai pengarahan tentang keselamatan radiasi oleh Bapak Muhtarom sebagai
fisikawan medis RSUD Moewardi dan didampingi oleh Bapak Mutiyoo sebagai
wakil Diklit RSUD Moewardi.
Keselamatan radiasi merupakan tindakan untuk melindungi dari bahaya
radiasi. Radiasi merupakan salah satu perambatan energi dari sumber ke
lingkungan. Untuk menjaga keselamatan radiasi diperlukan adanya proteksi diri,
yang bertujuan untuk mencegah efek somatik dan efek genetik. Oleh karena itu
perkiraan dosis yang masuk dalam tubuh perlu dipertimbangkan, hal ini merupakan
salah satu tugas dari fisikawan medis. Dimana batas dosis diperlukan untuk
melidungi resiko radiasi yang dapat mengganggu kesehatan. Batas dosis tidak
hanya diperuntukkan untuk pasien saja, namun batas dosis juga diperuntukkan
untuk dosis pekerja. Untuk dosis pekerja sendiri ditetapkan sekitar 20 mS/tahun.
Untuk membantu proteksi diri dalam mencegah radiasi diperlukan beberapa
peralatan proteksi radiasi:
1. Personal Monitoring
Personal Monitoring yang digunakan di RS Moewardi diantaranya adalah
pocket dosimeter, pendose dan TLD. Alat ini berfungsi untuk mengukur
radiasi yang telah diserap oleh setiap individu. Bila dosis radiasi mencapai
batas, maka diperlukan masa tenggang untuk pekerja tersebut untuk istirahat
beberapa waktu agar terjadi berinteraksi dengan radiasi untuk sementara
waktu. Seperti yang telah kita ketahui, batas dosis perkerja pertahun adalah
20 mS. Dimana dalam jangka waktu satu tahun personal monitoring dibaca
agar dapat diketahui radiasi yang tertangkap.
2. Alat Ukur
- Surveymeter
Surveymeter merupakan alat untuk mengukur paparan radiasi pada
suatu ruangan.
- Monitor Radiasi
3. Alat Pelindung
- Apron/celemek timah
- Gonald Shield
- Kacamata timah
- Sarung tangan timah
Setelah uraian materi mengenai keselamatan radiasi oleh Bapak Muhtarom
usai, dibuka sesi diskusi untuk mahasiswa peserta kunjungan lapangan. Beberapa
pertanyaan pada diskusi tersebut diantaranya adalah:
1. Hanifah Nur Syafitri
A: Bagaimana dengan pintu ruangan radioaktif?
B: Pintu untuk ruangan-ruangan radioaktif dilapisi timbal, untuk setiap
ruangan berbeda-beda ketebalan timbalnya. Untuk di RSUD Moewardi
sendiri untuk ruangan x-ray dan ruangan radioterapi memiliki pintu timbal
setebal 1-2 mili.
2. Govinda Pamudya Tama
A: Apa tugas pokok fisikawan medis di RSUD Moewardi?
B: Untuk di RSUD Moewardi terdapat radioterapi, kedokteran nuklir dan
radiologi. Untuk fisikawan medis sendiri bertugas diantaranya untuk quality
control, survey radiasi, design ruangan terapi, emergency radiasi, konsul
pasien, dan lain-lain.
3. Arum Sekar Kinasih
A: Bagaimana untuk sistem kalibrasi alat-alat di RSUD Moewardi?
B: Kalibrasi yang dilakukan sendiri : kalibrasi selang waktu atau kalibrasi
antara. Kalibrasi ini dilakukan di BPFK (Badan Pengaman Fasilitas
Kesehatan) yang berada di belakang RSUD Moewardi.
Dan untuk kalibrasi yang dilakukan pihak eksternal rumah sakit (untuk alat-
alat besar/tertentu) dilakukan oleh PTKMR dengan rentang sekitar setahu
sekali atau dua tahun sekali.
Dilanjutkan kunjungan ke ruangan-ruangan radioterapi dan radiologi,
diantaranya adalah:
I. Instalasi Radioterapi
1. Ruang Cobalt
RSUD Moewardi memiliki 2 ruang Cobalt. Dimana untuk setiap ruang
cobalt memiliki pintu timbal setebal 6 mm dan dinding yang dilapisi Pb atau
dinding cor setebal 1 m. Dimana jarak SOS ke axis untuk cobalt adalah 80 cm.
Pesawat Teleterapi Cobalt-60 merupakan salah satu peralatan yang
digunakan untuk pengobatan kanker. Tipe Cobalt-60 yang digunakan pada
RSUD.Dr.Moewardi adalah GK60T03/010 merek Samsung. Dengan aktivitas
awal nya 7300 Ci. Prinsip terapi Cobalt-60 adalah memberikan radiasi
elektromagnetik yang dipancarkan Cobalt-60.
Pasien yang akan di terapi akan di diagnosa untuk daerah yang akan disinari
di ruang simulator. Kemudian daerah yang tidak dikenai radiasi diberi tanda
dengan diberi timah di batas-batas daerah yang akan disinari. Pasien di posisikan
sesuai dengan bagian tubuh yang akan disinari dan diposisikan titik SOS nya
dari seluruh arah. Kemudian pasien akan disinari dan berputar sesuai dengan
kebutuhan dan dosis yang diperlukan oleh pasien yang diatur dari ruang control.
Radiasi ini dapat menimbulkan kerusakan sebesar mungkin pada jaringan tumor
dan sekecil mungkin pada jaringan normal. Cara yang digunakan langsung
mengarahkan sinar pada tumor dari berbagai arah dengan energi tertentu
sehingga diperoleh dosis maksimum.
Data yang didapatkan dari terapi di ruang cobalt ini berupa SAD/SSD.
Dimana data didapatkan pada ruang control yang diatur sudut, waktu dan
posisinya. Ruang control digunakan untuk mengawasi dan mengatur gerak dan
kondisi alat serta pasien di dalam ruang cobalt. Ruang control untuk setiap terapi
berisikan dokter, fisikawan medis dan RDT.
2. Ruang Simulator
Pada ruang simulator digunakan x-ray untuk menentukan lapangan daerah
yang akan di radiasi.
Sebelum melakukan terapi, terlebih dahulu pasien harus ditentukan luas
lapangan atau bidang yang akan di sinari melalui proses simulator. Simulator
merupakan salah satu alat bantu dalam radioterapi, utamanya radiasi eksterna.
Dengan alat yang menyerupai perangkat radiologi diagnostik ini ditentukan
lapangan radiasi pada pasien.
3. Ruang Bakhiterapi
Brakhiterapi adalah penggunaan dari isotop radioaktif tertutup untuk
pengobatan, dengan menempatkan bahan radioaktif ke dalam atau berdekatan
dengan sasaran radiasi. Brakhiterapi yang berada pada RSUD.Dr.Moewardi
memiliki sumber Cobalt-60 yang mempunyai waktu paruh sekitar 5,26 tahun.
4. Ruang Control
Ruang control digunakan untuk mengawasi pasien yang sedang berada di
ruang terapi. Pengawasan dimulai dengan setting alat dari awal pasien masuk
hingga pengawasan selama terapi.
Di ruang control juga dilengkapi dengan detector radiasi yang dapat
mengukur besar radiasi dalam ruang terapi.
Dari ruang control ini dokter, fisikawan medis dan RDT dapat mengawasi
pasien.
II. Instalasi Radiologi
1. Ruang MRI
MRI adalah Magnetic Resonance Imaging. Alat ini menggunakan magnet
dengan kekuatan 1,5 Tesla. Prinsip dasar dari cara kerja suatu MRI adalah Inti
atom Hidrogen yang ada pada tubuh manusia (yang merupakan kandungan inti
terbanyak dalam tubuh manusia) berada pada posisi acak (random), ketika
masuk ke dalam daerah medan magnet yang cukup besar posisi inti atom ini akan
menjadi sejajar dengan medan magnet yang ada. Dari pensejajaran itu kemudian
dapat dicitrakan dalam bentuk pencintraan gambar dilayar monitor. Seperti
halnya CT-Scan pada MRI juga menggunakan slice semakin banyak slice maka
semakin teliti pencitraan gambarnya.
2. CT-Scan
CT Scanner menggunakan penyinaran khusus yang dihubungkan dengan
komputer berdaya tinggi yang berfungsi memproses hasil scan untuk
memperoleh gambaran panampang-lintang dari badan. Pasien dibaringkan diatas
suatu meja khusus yang secara perlahan – lahan dipindahkan ke dalam cincin
CT Scan. CT-Scan tidak hanya dilakukan pada kepala pasien bisa dilakukan di
perut juga.
3. Dental Rongent
Alat ini digunakan untuk pencitraan gambar pada mulut, baik rahang
maupun susunan bentuk gigi.
4. Mamography
Mammography yaitu pencintraan yang dilakukan pada daerah sekitar dada
biasanya alat ini digunakan untuk melihat bagian yang diindikasikan kanker atau
melihat apa yang ada di dalam daging tumbuh.
Pada kunjungan kali ini diperkenalkan juga alat ukur dan alat proteksi untuk
radiasi, beberapa diantaranya adalah:
1. Surveymeter
Alat ini memiliki prinsip yang sama dengan detector geiger muller, dimana
survey meter berfungsi untuk menghitung paparan, laju dosis dalam µgy/h dan
dosis integral dalam µgy.
2. Alat ukur tekanan/digrometer
3. Alat ukur kelembaban dan suhu
4. Detector Farmer
5. Elektrometer
Elektrometer berfungsi sebagai display dari digrometer dan alat ukur suhu dan
kelembapan. Elektrometer yang digunakan di RSUD Moewardi bertipe TRS398.