Laporan Kp

69
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang mana penulis telah diberi kesempatan, untuk menyelesaikan laporan kerja praktek (KP) dengan judul “Sistem Kendali Spillway Gates di PLTA Musi Ujan Mas”. Terima kasih kepada : 1. Ibu Anizar Indriani, S.T.,M.T (selaku dosen pembimbing mata kuliah Kerja Praktek). 2. Bapak Zurkasi. IS (selaku kepala supervisor). 3. Bapak Pirwan (selaku pembimbing lapangan). 4. Bapak Mulyadi ( ). 5. Bapak Siyapik Perianto ( ). 6. Bapak Sobri ( ). 7. Bapak Darmanto ( ). 8. Staf dan karyawan PLTA Musi Ujanmas yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberi data dan keterangan yang diperlukan dalam pengerjaan tugas ini. i

description

Laporan

Transcript of Laporan Kp

Page 1: Laporan Kp

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang mana penulis telah

diberi kesempatan, untuk menyelesaikan laporan kerja praktek (KP) dengan judul

“Sistem Kendali Spillway Gates di PLTA Musi Ujan Mas”.

Terima kasih kepada :

1. Ibu Anizar Indriani, S.T.,M.T (selaku dosen pembimbing mata kuliah Kerja

Praktek).

2. Bapak Zurkasi. IS (selaku kepala supervisor).

3. Bapak Pirwan (selaku pembimbing lapangan).

4. Bapak Mulyadi ( ).

5. Bapak Siyapik Perianto ( ).

6. Bapak Sobri ( ).

7. Bapak Darmanto ( ).

8. Staf dan karyawan PLTA Musi Ujanmas yang telah bersedia meluangkan

waktunya untuk memberi data dan keterangan yang diperlukan dalam pengerjaan

tugas ini.

9. Teman-teman yang telah turut membantu dan memberikan masukkan yang

berguna bagi penulis.

Penulis menyadari betul bahwa masih banyak kekurangan dalam pengerjaan tugas ini.

Koreksi dan masukkan sangat penulis harapkan untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan

agar tidak terjadi lagi dikemudian hari.

i

Page 2: Laporan Kp

Semoga penulisan laporan ini dapat berguna dikemudian hari bagi kita semua. Atas

perhatiannya penulis ucapkan terima kasih.

Bengkulu, Mei 2012

Penulis

ii

Page 3: Laporan Kp

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I. PENDAHULUAN 1

1.1 Latar belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 2

1.3 Tujuan Umum Kerja praktek 2

1.4 Tujuan Khusus Kerja prakek 2

1.5 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kerja Praktek 2

1.6 Metode Penelitian 3

1.7 Sistematika Penulisan 3

BAB II. GAMBARAN UMUM BADAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (BATIK) UNIVERSITAS BENGKULU 5

2.1 Sejarah Berdirinya Badan Teknologi Informasi dan Komunikasi (BATIK) Universitas Bengkulu 5

2.2 Kegiatan Badan Teknologi Informasi dan Komunikasi (BATIK) Universitas Bengkulu6

2.2.1 Tugas Kepala BATIK 7

2.2.2 Tugas Sekretaris BATIK 8

2.2.3 Tugas Kepala devisi Sistem Informasi Batik 9

2.2.4 Tugas Ketua Divisi Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan BATIK 10

2.2.5 Tugas Ketua Divisi Pengembangan Jaringan Informasi Teknologi BATIK10

2.2.6 Tugas Ketua Divisi Administrasi dan Layanan Umum BATIK 11

2.3 Struktur Organisasi Badan Teknologi Informasi dan Komunikasi (BATIK) Universitas Bengkulu 12

iii

Page 4: Laporan Kp

2.4 Tujuan dan Fungsi Badan Teknologi Informasi dan Komunikasi (BATIK) Universitas Bengkulu 14

2.5 Fungsi yang Terkait dengan Bidang Kajian Kerja Praktek 15

BAB III. TINJAUAN PUSTAKA 16

3.1 Konsep Dasar Sistem 16

3.2 Konsep Dasar Data dan Informasi 18

3.2.1 Data 18

3.2.2 Informasi 19

3.3 Konsep Dasar Sistem Informasi 21

3.3.1 Komponen Sistem Informasi 22

3.3.2 Tujuan Pembangunan Sistem Informasi 22

3.3.3 Manfaat Sistem Informasi 23

3.4 Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen 23

3.5 Konsep Perancangan Sistem 24

3.5.1 Object Oriented Analysis (OOA) 26

3.5.2 Object Oriented Design (OOD) 27

BAB IV. PENGEMBANGAN SISTEM 29

4.1 Metode Pengembangan Sistem 29

4.2 Gambaran umum Sistem yang berjalan di Akademik BATIK 31

4.2.1 Analisis Masalah 32

4.2.2 Gambaran Sistem yang akan dikembangkan 33

4.3 Analisis Sistem 34

4.3.1 Object dan Kelas Layer 34

4.3.2 Structure Layer 35

4.3.2. Attribut Layer 37

4.3.3. Service Layer 39

4.3.4 PDC Awal 40

4.4 Desain Sistem 42

iv

Page 5: Laporan Kp

4.4.1 PDC Akhir 42

4.4.2 DMC 44

4.4.3 HIC 50

4.5 Implementasi 55

4.5 Pengujian Sistem 63

BAB V. PENUTUP 65

5.1 Kesimpulan 65

5.2 Saran 66

DAFTAR PUSTAKA

v

Page 6: Laporan Kp

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Kemajuan teknologi membawa dampak yang signifikan terhadap kehidupan

masyarakat, terbukti semakin banyak peralatan rumah tangga dan industri menggunakan

sistem kontrol yang baik dalam pengoperasiannya. Dengan adanya sistem kontrol yang baik

akan mempermudah bagi pengguna/konsumen untuk mengoperasikan suatu alat sehingga

akan mengurangi pengoperasian secara manual karena sistem telah dikontrol serta di setting

sedemikian rupa dan pada umumnya lebih bersifat otomatis. Oleh karena itu, alasan penulis

memilih topik tentang ilmu kontrol karena selain hampir digunakan pada semua sistem

pengoperasian yang sangat sederhana juga sangat bermanfaat pada sistem pengoperasian

yang kompleks serta canggih, artinya tanpa disadari atau tidak sistem kontrol hampir

digunakan pada semua aplikasi di sekliling kita.

Untuk mengetahui sistem kontrol dari yang sederhana hingga yang kompleks, maka

penulis memilih PT PLN (Persero) sektor pembangkitan PLTA Musi Ujan Mas sebagai

tempat untuk mengetahui sistem dan cara kerja dari Digistart STV 1312 yang berfungsi

untuk mengontrol kecepatan motor 3 fasa agar pada saat starter menjadi lebih smooth dan

kecepatan lebih mudah dikontrol/dikendalikan, sehingga apabila putaran motor semakin

halus (smooth) maka motor akan menjadi awet karena berkurangnya gaya gesek serta

hentakan pada motor. Selain itu digistart memungkinkan akan menghasilkan bunyi/suara

yang ramah lingkungan yang disebabkan pengaturan/setting sedemikian rupa sehingga pada

saat motor starter menjadi lebih smooth (halus). Selain itu digistart dapat mencegah

terjadinya arus start yang besar pada saat starting awal pada motor 3 fasa, sehingga

tegangan tidak akan drop yang akan mengakibatkan terganggunya peralatan lain yang

terhubung pada saluran yang sama.

Motor induksi merupakan motor yang paling banyak digunakan dalam berbagai

aplikasi mulai dari aplikasi dilingkungan rumah tangga sampai aplikasi di industry-industri

besar. Hal ini disebabkan karena motor induksi memiliki berbagai keunggulan dibanding

dengan motor listrik yang lain, yaitu diantaranya karena harganya yang relatif murah,

6

Page 7: Laporan Kp

konstruksinya sederhana dan kuat serta karakteristik kerja yang baik. Namun, motor

induksi juga memiliki kelemahan diantaranya, kecepatan motor yang sulit diatur.

Pengendalian motor induksi tiga fase dapat dilakukan dengan mengatur tegangan

terminal motor. Pengaturan tegangan terminal motor tersebut dapat dilakukan dengan

menambahkan sepasang thyristor yang dihubungkan secara anti-paralel pada masing-

masing fasenya. Biasanya sistem terdiri atas sumber tegangan tiga fase, dengan tiga pasang

thyristor identik yang terhubung anti-paralel pada tiap fase motor besar. Sudut penyalaan

thyristor identik dihitung dari titik persilangan nol tegangan sumbernya. Pengaturan

tegangan terminal motor, diperoleh dengan mengatur penghantaran thyristor dengan urutan

tertentu.

Karena begitu luasnya penggunaan motor induksi maka banyak dilakukan berbagai

penelitian untuk meningkatkan unjuk kerja dari motor induksi. Diantara banyaknya

penelitian itu diantaranya adalah tentang metode starting motor. Beberapa metode starting

tradisional motor induksi diantaranya adalah DOL (Direct On Line), Y-, primary resistor,

dan lain-lain.

Dengan metode soft starting, diharapkan tegangan dan arus dari sumber tenaga

dapat mengalir masuk kedalam motor secara bertahap, sehingga Motor tidak menarik arus

starting yang terlalu besar. Sehingga diharapkan motor akan aman dan berumur lebih lama.

Metode soft starting juga dapat mencegah terjadinya arus start (arus awal) yang tinggi,

biasanya jika menggunakan metode Y- akan membutuhkan arus 5-6 kali lebih besar dari

arus nominal motor.

Mengingat sistem kontrol digunakan hampir pada semua aplikasi yang sederhana

hingga kompleks, sistem kontrol juga sangat menarik dan dapat juga dikembangkan

ketingkat lebih kompleks lagi. Dengan metode soft starting diharapkan tegangan dan arus

dari sumber tenaga dapat mengalir masuk kedalam motor secara bertahap, sehingga motor

tidak menarik arus starting yang terlalu besar sehingga diharapkan motor akan aman dan

tentunya akan berumur lebih lama.

Dengan adanya penelitian dan pengembangan sistem kendali digistart STV 1312

untuk pengaturan kecepatan motor 3 fasa di intake DAM ini, diharapkan sistem yang

sedang berjalan di PLTA Musi Ujan Mas saat ini menjadi lebih baik dimasa mendatang.

7

Page 8: Laporan Kp

1.2 Tujuan

1. Mengerti dan memahami konsep dasar starting motor induksi 3 fasa yaitu dengan

metode soft starting.

2. Mengetahui sistem soft starter dari sumber masukan sampai pemasangan pada motor.

3. Menganalisa starting motor 3 fasa dengan digistart STV 1312 (soft starting).

1.3 Batasan Masalah

1. Motor yang digunakan adalah motor AC (Alternating Current) dengan masukan 3 fasa

(R, S, dan T).

2. Metode yang digunakan untuk pengaturan motor 3 fasa adalah metode soft starting.

3. Menggunakan Digistart STV 1312 untuk mengatur kecepatan motor, dan untuk

pengendalian arus start.

8

Page 9: Laporan Kp

BAB II

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat PT. PLN (Persero)

PT. PLN (Persero) merupakan perusahaan bertaraf internasional yang bergerak

di bidang tenaga kelistrikan yang berdiri berdasarkan akta notaris; soetjipto SH No : 169

Tahun : 1994. Sebelum tahun 1994 PLN merupakan perusahaan jawatan, setelah itu PLN

berubah menjadi perusahaan umum (PERUM), baru pada tahun 1994 PLN

berubah penjadi PT PLN (persero).

Fungsi PLN dapat dibagi menjadi dua fungsi penting yaitu fungsi bisnis

dan fungsi sosial. PLN fungsi bisnis meliputi pembangkitan, penyaluran dan

pengaturan listrik yang diutamakan untuk memenuhi kebutuhan konsumen dengan

mengharapkan imbalan berupa keuntungan bagi perusahaan. Sedangkan PLN fungsi sosial

yaitu fungsi PLN sebagai perusahaan negara yang memenuhi kebutuhan

masyarakat untuk menunjang taraf hidup masyarakat, dan kemajuan suatu daerah.

Indikator kemajuan suatu daerah dapat dilihat dari banyaknya kebutuhan listrik,

semakin banyak suatu daerah membutuhkan listrik maka daerah tersebut dapat

dikatakan semakin maju.

Secara garis besar PT. PLN (Persero) terdiri dari :

1. PLN LITBANG (Penelitian dan Pengembangan)

2. PLN JASER (Jasa dan Service)

3. PLN Unit Bisnis

Pada pembahasan ini hanya membahas PLN unit Bisnis saja karena

pembangkit tenaga listrik yang menjadi tempat pelaksanaan kerja praktek berada

pada sub PLN Unit Bisnis. PLN Unit Bisnis merupakan salah satu bagian dari PLN yang

bergerak di bidang pembangkitan, penyaluran dan pengaturan listrik pada suatu

wilayah. PLN Unit Bisnis dapat dibagi menjadi:

1. P3B (Penyaluran dan Pusat Pengaturan Beban)

9

Page 10: Laporan Kp

P3B merupakan bagian dari PLN yang berfungsi sebagai penyaluran dan

pusat pengaturan beban, pada suatu sistem interkoneksi. P3B terdiri dari dua unit

penting yaitu UPT dan UPB. UPT yaitu unit pengaturan transmisi yang terdiri dari saluran

transmisi dan gardu induk-gardu induk. Sedangkan UPB merupakan unit pengaturan

beban.

2. PLN Wilayah

PLN wilayah adalah bagian dari PLN yang bergerak di bidang distribusi tenaga

listrik ke konsumen pada wilayah-wilayah tertentu. Di Bengkulu PLN wilayah

terdapat di kampung cina yaitu PT. PLN (Persero) Cabang Bengkulu. PLN

wilayah cabang Bengkulu hanya melayani dan mengatur pemakaian beban

konsumen di Provinsi Bengkulu saja.

3. PLN KIT (Pembangkitan)

PLN KIT adalah salah satu sektor dari PLN yang bergerak di bidang

pembangkitan tenaga listrik. Di P3B Sumatera di antaranya terdapat pembangkit

listrik tenaga air, yaitu :

a. PLTA BETEGI

b. PLTA TES

c. PLTA MUSI

d. PLTA BESAI

Selain itu, Pada P3B Sumatera juga terdapat Pembangkit Listrik Tenaga

Gas (PLTG). Yaitu PLTG TARAHAN. Sebagai penunjang kebutuhan listrik di

setiap PLN wilayah juga terdapat PLTD.

2.2 Visi, Misi, dan Moto

Visi :

1. Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang tumbuh berkembang,unggul,

dan terpercaya yang bertumpu pada potensi insani.

2. Visi 75/100,

Artinya 75 tahun RI merdeka tepatnya tahun 2020 di targetkan 100 % wilayah

10

Page 11: Laporan Kp

indonesia terlistriki.

Misi :

1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait

berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggotan perusahaan dan pemegang

saham.

2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan

kualitas kehidupan masyarakat.

3. Mengupayakan agar tenaga listrik mejadi pendorong kegiatan

ekonomi.

4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

Motto :

Listrik untuk kehidupan yang lebih baik

(Electricity for a better life)

2.3 Identitas Perusahaan

Nama Perusahaan : PT. PLN (Persero) Pembangkitan

Sumbagsel, SEKTOR PEMBANGKITAN

BENGKULU

Jenis Badan Usaha : Perseroan Terbatas

Alamat Perusahaan : Jl. Raya Kepahiyang - Curup Km 72, Desa

Ujan Mas Atas,Kabupaten Kepahiyang,

Propinsi Bengkulu

Nomor Telepon : 0736-343878, 0736-21935

Website : www.pln-pikitring.co.id

Status Permodalan : BUMN

Bidang Usaha dan Kegiatan : Ketenagalistrikan (Pembangkit, Jaringan

dan Gardu Induk)

SK.AMDAL Yang Disetujui : SK. Gubernur Bengkulu No. 327 Tanggal

11

Page 12: Laporan Kp

25 Agustus 2004

Penanggung Jawab : Ir. Djoko Sularno

2.4 Lokasi Usaha atau Kegiatan

Secara administratif pemerintahan, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Musi

terletak di Kabupaten Bengkulu Utara dan Kabupaten Kepahiyang, Propinsi Bengkulu.

Beberapa bangunan proyek seperti bendungan penyadap air (intake dam), kantor,

perumahan karyawan/kontraktor, bengkel, gudang, poliklinik, sarana olah raga,

sebagian terowongan air dan jalan proyek PLTA Musi terletak di Desa Ujan Mas Atas,

Kecamatan Ujan Mas, Kabupaten Kepahiyang. Sedangkan bangunan proyek seperti

bendungan pengatur air (re-regulating dam), gedung pembangkit, terowongan

pembuang, pintu terowongan pembuang, generator, turbin, transformator utama, gardu

induk, pipa pesat, sebagian terowong tekan dan jalan PLTA musi terletak di Dusun Susup,

Desa Lubuk Unen, Kecamatan Taba Penanjung, Kabupaten Bengkulu Utara. Air

buangan dari Turbin PLTA Musi ditampung di Re-Regulating Dam (RRD), untuk

selanjutnya dibuang ke sungai Simpang Aur-Lemau, melalui pengaturan debit air

buangan yang disesuaikan dengan kondisi debit air sungai Simpang Aur-Lemau.

Sungai Simpang Aur-Lemau memiliki panjang total lebih kurang 56,0 Km

dengan luas daerah tangkapan air (catchment area) lebih kurang 509 Km2. Secara

administrasi pemerintahan, air sungai ini mengalir melewati 4 kecamatan di Kabupaten

Bengkulu Utara yaitu kecamatan Taba penanjung, kecamatan Pematang Tiga

kecamatan Pagar Jati dan kecamatan Pondok Kelapa.

2.5 Deskripsi Bangunan Untuk Pembangkitan Listrik

Deskripsi bagian-bagian utama PLTA Musi sebagai hasil perencanaan adalah

sebagai berikut:

1. Deskripsi Sumber Energi Pembangkitan

a. Muka air

Muka Air Waduk Pengambilan : FSL EL.579,1 m

MOL EL.578,0 m

12

Page 13: Laporan Kp

Muka Air tailrace : TWL EL. 173,9 m

Chamber untuk debit : 62,0 m3/detik

Tinggi terjun kotor : 409,3 m

Tinggi terjun bersih : 396,8 m

b. Debit

Debit rata-rata untuk pembangkit : 35,7m3/detik

Debit pasti 95% : 15,5 m3/detik

Debit pembangkitan : 62,03 m3/detik,untuk

operasi 3 unit

Debit tetap yang dilepas

ke hilir dam Musi : 1,1 m3/detik

c. Pembangkitan Listrik dan Energi yang Dihasilkan

Kapasitas terpasang : 210 MW (3 x 70), sebagai

pembangkit beban puncak

Energi tahunan, Primer : 460 GWh, sekunder:680 Gwh

Total : 1.120 GWh

2.6 Deskripsi Bangunan Utama Proyek

a. Waduk pengambilan / penyadap air

Daerah tangkapan : 587 km2

Rata-rata aliran permukaan tahunan : 37,9 m3/detik

Luas waduk pengambilan : 1.14 km2

Kapasitas simpan gross : 2.23 juta m3

Kapasitas simpan efektif : 1.00juta m3

b. Bendung Pengambil Air

Tipe : Bendung beton berpintu

Ketinggian Pier crest : EL. 580.5 m

Ketinggian bendung : EL. 573.5 m

13

Page 14: Laporan Kp

Bangunan pelimpas : lebar 10.0 m, 3 buah

Pintu pelimpas buah : lebar 10 m x tinggi 7 m, 3

Upper scouring gate buah : lebar 6.0 m x tinggi 7 m, 2

Lower scouring gate buah : lebar 6 m x tinggi 1.5 m, 2

c. Bangunan Pengambilan Air

Lebar : 10.2m, 2 buah

Sill elevation : 574.2 m

Pintu Pengambilan air : lebar 8.2 m x tinggi 5.3 m. 2

buah

Penyaring : lebar 10.2 m x tinggi 1.5 m .

2 buah

d. Kolam Penangkap Pasir

Lebar : 28.0 m, 2 buah

Panjang : 45.0 m

Lebar penimpas samping : 40.0 m

Ketinggian puncak dari pelimpas samping : EL. 579.1 m

e. Pintu masuk terowongan

lebar : 8,2 m,2 buah

sill elevation : EL. 574,2 m

pintu masuk : lebar 8,2 m x tinggi 5,0 m,2

buah

penyaring : lebar 8,2 m x tinggi 6,3 m,2

buah

f. Terowongan tekan

Garis tengah : 5,0 m

Panjang : 2.578 m

g. Tanki surja

Tipe : Restricted orifice

14

Page 15: Laporan Kp

Up-surging water level : EL. 594,0

Garis tengah tank : 10,0 m

Garis tengah port : 2,5 m

h. Pipa pesat

Garis tengah : 4,0 m sampai 1,6 m

Panjang : 645 m

i. Gedung pembangkit

Tipe : Bawah Tanah

Ukuran Gedung : lebar 18,5 m x tinggi 38,3 m

x panjang 130,5 m

j. Tailrace Chamber

Lebar : 18,4 m sampai 5,1 m

Tinggi : 13,65 m sampai 7,65 m

BAB III

15

Page 16: Laporan Kp

TINJAUAN PUSTAKA

16

Page 17: Laporan Kp

BAB IV

PENGEMBANGAN SISTEM

4.1 Metode Pengembangan Sistem

Model pengembangan yang akan digunakan dalam merancang dan membangun

Sistem Informasi Akademik BATIK adalah dengan menggunakan metode waterfall. Model

Waterfall adalah suatu jenis model pengembangan sistem teknologi informasi yang

dikenalkan pada tahun 1970 oleh Winston W. Royce. Sebelum model tersebut ada,

sejumlah kegagalan pemakaian dalam implementasi sistem proyek perangkat lunak sering

terjadi karena ketiadaan parameter yang sesuai dan pendekatan mengenai cara serta kendali

mengenai metode tugas manajemen proyek perangkat lunak.  Tujuan model ini adalah

untuk memperkenalkan bagaimana proses desain sistem sebagai kerangka untuk

pengembangan sistem dalam upaya membantu secara teratur dan efisien melalui suatu

rangkaian tahapan dengan analisa kelayakan sistem termasuk atas release sistem dan

pemeliharaannya.

Gambar 4.0 Fase-fase waterfall

17

Page 18: Laporan Kp

Fase-fase dalam Model Waterfall

1. Requirements

Suatu statemen fungsi dan perilaku sistem yang diperlukan oleh para pemakai &

operator

Kebutuhan Umum terdiri dari penjelasan secara detail & sasaran hasil yang

terperinci dari sistem. Contoh dapat dipercaya, benar, efisien, mudah dioperasikan,

dapat diperluas

Pemberian hubungan secara kualitatif & tujuan sistem secara kuantitatif

2. Specification

Daftar khusus, sistem tingkah laku yang terukur yang mencukupi kebutuhan sistem

yang terinci.

Komunikasikan operasi sistem secara jelas dengan end user secara lengkap, terang,

bisa teruji dan dapat dimengerti serta dengan kelengkapan referensi bersilang

terindeks pada materi kebutuhan.

Gambarkan pengesahan disain tersebut & kriteria pengujian sistem akhir.

Sediakan mekanisme pemimpin untuk mengestimasikan kemajuan proyek

3. Design: Representation or model of a sistem

4. Coding & Debugging (Implementation)

Terjemahan dari desain ke dalam suatu bahasa

program

Fenomena programmer sangat dibutuhkan

Buku catatan unit program

1. Dokumen tentang aktifitas pekerjaan programer

18

Page 19: Laporan Kp

2. Dokumentasi pemeliharaan unit terkini

3. Uraian dari programer ke programer selama pengembangan

Kamus Data: Informasi Arsip dan rincian format fisik dari semua struktur, variabel, file dan

lain-lain.

Kamus data melakukan pemetaan dokumentasi

Objek Data —- Struktur Sistem

Objek Data —- Parent Objects

Objek Data —- Modul Routins

Entri kamus data

5. Integration & Testing

Unit testing: modul/fungsi individu yang diuji terpisah dengan yang lain.

integration testing: modul sistem yang diuji secara bersama-sama

6. Deployment & maintenance

Fase kebutuhan sebelumnya untuk diulangi

Pembuatan 70%-90% dari biaya sistem keseluruhan

Mayoritas waktu pemeliharaan ( 50%) yang dikeluarkan pada pemahaman sistem

Tugas Pemeliharaan

Dalam pengembangan sistem ini untuk fase keenam tidak akan diimplementasikan secara

langsung, karena masalah waktu dan keadaan.

4.1 Gambaran umum Sistem yang berjalan di Akademik BATIK

Selama ini sistem yang digunakan pada Akademik BATIK adalah sistem yang

dijalankan secara manual. Pencatatan, pengolahan, perhitungan data mahasiswa, dosen,

assisten, penjadwalan dicatat pada kertas berformat. Pencarian data dilakukan satu-persatu

19

Page 20: Laporan Kp

secara manual. Pencatatan data kemudian dimasukkan ke buku arsip induk dan dalam file

Ms.Office yang dicetak untuk digunakan sebagai laporan bulanan atau tahunan.

Gambaran 5.0 Sistem yang berlangsung pada Aplikasi Kompoter BATIK

4.2.1

Analisis Masalah

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan maka ditemukan beberapa kendala pada

sistem yang ada di Akademik BATIK saat ini, yaitu :

Pengolahan data rumit dan kurang efisien karena dilakukan secara manual. Semua

proses, baik input, update maupun hapus dilakukan satu persatu. Banyak waktu

yang terbuang hanya untuk melakukan kerja yang sederhana.

20

Page 21: Laporan Kp

Kesulitan dalam membuat laporan-laporan yang berhubungan dengan. Penggunaan

sistem komputer yang belum digunakan secara optimal pada proses penyimpanan,

pengolahan maupun pencetakan data.

Terdapat duplikasi data (data redudancy) karena penyalinan data yang terpisah-

pisah ke dalam buku induk sehingga keakuratan data kurang terjamin.

Terjadi kesulitan dalam penganalisaan dan pencarian data dalam arsip yang

seringkali membutuhkan waktu yang lama. Kemugkinan kehilangan data yang

tidak terdokumentasi secara baik sangat besar.

Penggunaan space ruangan yang besar untuk lemari penyimpanan arsip. Seringkali

terjadi duplikasi data karena tidak terkoodinirnya data yang telah dimasukkan

dalam arsip.

Keamanan data tidak terjamin karena data tidak disimpan di tempat khusus dan

semua orang bisa mengaksesnya jika bisa masuk ke ruangan di mana data berada.

4.2.2 Gambaran Sistem yang akan dikembangkan

Sistem yang dikembangkan di Akademik BATIK ini menggunakan Bahasa

Pemrograman J2SE dan MySql. Sistem ini diharapkan dapat meminimalisisr metode

penyimpanan arsip pada lemari arsip, dan mengubahnya menjadi metode pengarsipan

yang terkomputerisasi.

Sistem baru ini juga diharapkan mampu meningkatkan efisiensi kerja staff serta

karyawan di Akademik BATIK, sehingga sumber daya yang ada dapat dimanfaatkan

secara optimal.

21

Page 22: Laporan Kp

4.1 Analisis Sistem

4.3.1 Object dan Kelas Layer

Gambar 5.0 menunjukkan aliran kerja sistem yang berjalan pada matakuliah Aplikasi

Komputer yang dikelola oleh Badan Teknologi Informasi dan Komunikasi Universitas

Bengkulu. Dari gambar tersebut kita lebih mudah menentukkan objek yang berada pada

sistem tersebut.

Dalam sistem tersebut terdapat objek dan kelas yang saling barkaitan dan berinteraksi. Dari

sistem yang berjalan sebelumnya maka didapatkan 10 objek dasar, yakni: Mahasiswa,

Asisten, Dosen, Ruang Nilai Praktek, Nilai Teori, Jadwal Praktek, Jadwal Teori, Prodi,

Absen Praktek, dan Absen Teori.

22

Mahasiswa Asisten Dosen Ruang

Jadwal Praktek

Nilai

Praktek

ProdiJadwal

Teori

Nilai

Teori

Absensi

Page 23: Laporan Kp

4.3.1 Structure Layer

Structure Layer mengindentifikasikan relasi antar objek yang membentuk

komposisi seperti halnya inheritance. Terdapat dua structure layer yaitu Gen-

Spec dan Whole-Part. Gen-Spec dan Whole-Part structure menitikberatkan

perhatian analis pada kompleksnya banyak kelas dan objek. Khususnya pada

Gen-Spec terdapat atribut khusus yang tidak dimiliki oleh yang lainnya.

Pada setiap kelas dan objek akan didapatkan setiap kelas untuk Gen-Spec

struktur dan setiap objek untuk Whole-Part structure. Dari Objek

Nilai_Praktikum dan Nilai_Teori didapat objek baru yakni bjek nilai.

Whole-Part

23

Page 24: Laporan Kp

Jadwal

Jdwl_Teori Jdwl_Praktikum

Mahasiswa Ass R.Praktikum

Jdwl_Praktikum

Dosen R.Teori

Jdwl_Teori

Mahasiswa

Gen-Spec

24

Page 25: Laporan Kp

1.1.1. Attribut Layer

25

MAHASISWA

Attribute

NPM

Nama

Semester

Alamat

Agama

No.Telp

Jenis Kelamin

Tahun Ajaran

DOSEN

Attribute

NIP

Nama

Prodi

Alamat

No.Telp

Tahun Ajaran

ASISTEN

Attribute

NPM

Nama

Semester

Alamat

Agama

Jenis Kelamin

No.Telp

Tahun Ajaran

RUANG

Attribute

Nama_Ruang

Kapasitas

N. PRAKTEK

Attribute

Responsi

Tugas

Harian

N. TEORI

Attribute

UTS

UAS

Tugas

Page 26: Laporan Kp

26

PRODI

Attribute

Kode

Nama_Prodi

JADWAL

Attribute

Kode_Jadwal

Hari

Waktu_Mulai

Ruang

J. PRAKTEK

Attribute

Kode_Jad_Praktek

NPM_Assisten

Tahun_Ajaran

J. TEORI

Attribute

Kode_Jad_Praktek

NPM_Assisten

Tahun_Ajaran

A. PRAKTEK

Attribute

No_id

Kode_Jad_Praktek

NPM

A. TEORI

Attribute

No_id

Kode_Jad_Teori

NPM

Page 27: Laporan Kp

1.1.2. Service Layer

Metoda (method) disebut juga service atau operator adalah subprogram yang

tergabung dalam objek, bersama-sama dengan atribut. Metoda dipergunakan

untuk pengaksesan terhadap data yang terdapat di dalam data objek tersebut.

27

MAHASISWA

Service

Add_Mhs();

Edit_Mhs();

Delete_Mhs();

DOSEN

Service

Add_Dos();

Edit_Dos();

Delete_Dos();

ASISTEN

Service

Add _Dos();

Edit_Dos();

Delete_Dos();

RUANG

Service

Add_Ruang();

Edit_Ruang();

Delete_Ruang();

N. PRAKTEK

Service

Add_Nilai();

Edit_Nilai();

Request_Mhs();

N. TEORI

Service

Add_Nilai();

Edit_Nilai();

Request_Mhs();

Page 28: Laporan Kp

1.1.1 PDC Awal

PDC merupakan hasil Analisis Berorientasi Objek, yang merupakan implementasi dari

seluruh layer termasuk massage layer.

28

J. TEORI

Service

Request_Jadwal();

Request_Dosen();

Add_J_Teori();

A. PRAKTEK

Service

Request_J_Prak();

Request_Mhs();

Add_id();

A. TEORI

Service

Request_J_Teori();

Request_Mhs();

Add_id();

PRODI

Service

Add_Ruang();

Edit_Ruang();

Delete_Ruang();

JADWAL

Service

Add_Kode_Jad();

Add_Waktu();

Request_Ruang();

Add_Hari();

J. PRAKTEK

Service

Request_Jadwal():

Request_Ass();

Add_J_Prak();

Page 29: Laporan Kp

Gambaran 6.0 PDC Awal

29

Page 30: Laporan Kp

1.1 Desain Sistem

1.1.1 PDC Akhir

Pada hasil penelusuran di lapangan ternyata disetiap awal semester, telah ditentukan

kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada semester tersebut. Selain itu untuk setiap kelas

prodi/ jurusan dapat dibagi-bagi karena jumlah mahasiswa yang banyak, oleh sebab itu

perlu adanya kelas yang mengatur pembagian tersebut. Sehingga hasil dari PDC nya

adalah:

30

Page 31: Laporan Kp

Gambaran 7.0 Sistem PDC AkhirDMC

Dari hasil PDC yang telah dimodelkan, kemudian hasil tersebut dimodelkan kembali pada

DMC dengan menggunakan Entity Relationalship Diagram (ERD), untuk mendapatkan

tabel-tabel yang akan digunakan.

31

Page 32: Laporan Kp

Gambaran 8.0 ERD

Bentuk fisik tabel:

Tabel Mahasiswa

Field TypeLength/

ValuesKey

32

Page 33: Laporan Kp

NPM varchar 9 Kunci Primer

Nama varchar 50

Alamat varchar 100

Asal_SMA varchar 100

Nama_OrTu varchar 50

Pekerjaan varchar 30

Semester varchar 10 Kunci Sekunder

Tahun_Ajaran Date Kunci Sekunder

Tabel Asisten

Field TypeLength/

ValuesKey

NPM varchar 9 Kunci Primer

Nama varchar 50

Alamat varchar 100

Semester varchar 10

Tahun_Ajaran date

33

Page 34: Laporan Kp

Tabel Dosen

Field TypeLength/

ValuesKey

NIP varchar 20 Kunci Primer

Nama varchar 50

Prodi varchar 30

Alamat varchar 100

Tabel Prodi/Jurusan

Field TypeLength/

ValuesKey

KODE varchar 4 Kunci Primer

Prodi varchar 30 Uniq

Tabel Ruang

Field TypeLength/

ValuesKey

Nama_Ruang varchar 20 Kunci Primer

Kapasitas int

34

Page 35: Laporan Kp

Tabel Jadwal

Field TypeLength/

ValuesKey

Id_Jadwal varchar 5 Kunci Primer

Hari varchar 20

Waktu_Mulai time

Waktu_Selesai time

Ruang varchar 30

Tabel Jadwal_Praktek

Field TypeLength/

ValuesKey

Id_Jadwal varchar 4 Kunci Primer, Kunci Tamu, Uniq

Tahun_Ajaran date Kunci Sekunder

Semester Varchar 10 Kunci Sekunder

NIP Varchar 20 Kunci Tamu, Uniq

Tabel Jadwal_Praktek

Field TypeLength/

ValuesKey

35

Page 36: Laporan Kp

Id_Jadwal varchar 4 Kunci Primer, Kunci Tamu

Tahun_Ajaran date Kunci Sekunder

Semester Varchar 10 Kunci Sekunder

NPM_Assisten 9 Kunci Tamu, Uniq

Tabel Absen_Teori

Field TypeLength/

ValuesKey

Id_Jadwal varchar 4 Kunci Primer, Kunci Tamu

Prodi varchar 30 Uniq

Tabel Absen_Praktek

Field TypeLength/

ValuesKey

No varchar 4 Kunci Primer

Id_Jadwal varchar 30 Kunci Tamu

NPM Varchar 9 Uniq, Kunci Tamu

Tabel Nilai_Teori

Field TypeLength/

ValuesKey

NPM varchar 4 Kunci Primer

36

Page 37: Laporan Kp

Tugas int

UTS int

UAS int

Tabel Nilai_Praktek

Field TypeLength/

ValuesKey

NPM varchar 4 Kunci Primer

Tugas int

Harian int

Responsi int

Tabel Kegiatan

Field TypeLength/

ValuesKey

No varchar 4 Kunci Primer

Kegiatan varchar 30

Tahun_Ajaran Date

Awal-Kegiatan Date

Akhir-Kegiatan Date

37

Page 38: Laporan Kp

1.1.1 HIC

a. Form Login

b. Form Input Mahasiswa

38

OK CANCEL

User

Password

Add

NPMNAMA

Cancel Edit

Page 39: Laporan Kp

Add

NIPNAMA

Cancel Edit

c. Form Input Dosen

d. Form Input Asisten

e. Form Input Prodi

39

Add

NPMNAMA

Cancel Edit

Page 40: Laporan Kp

Add

RUANGKAPASITAS

EraseEdit

f. Form Input Ruang

g.

h.

i.

j. Form Input Jadwal

40

Cek

KODENAMA PRODI

Save

View Delete

Page 41: Laporan Kp

k. Form Pendaftaran Praktikum

l. Form Jadwal Teori

41

Add

KODE

Cancel Edit

Perkuliahan PraktikumTeori

Ruang

Hari

Waktu Mulai

Waktu Selesai

KODE

Hari

Waktu

NPM

NAMA

Ruang Add Edit

Cek

Page 42: Laporan Kp

m. Form Jadwal Praktikum

42

ID

Hari

Waktu

Semester

RuangClear

Dosen

Add Edit Erase

Prodi

Add Edit Erase

ID

Hari

Waktu

Semester

Ruang

Asisten

Add Edit Erase

Page 43: Laporan Kp

a. Form Input Nilai Praktek

b. Form Input Nilai Teori

43

ID

Hari

Waktu

NPM

Ruang

Asisten

Add Edit Erase

Responsi

Tugas

Harian

ID

Hari

Waktu

NPM

Ruang

Dosen

Add Edit Erase

Tugas

UTS

UAS

Page 44: Laporan Kp

4.5 Implementasi

Hasil dari OOD selanjutnya digunakan sebagai landasan dalam perancangan sistem

informasi akademik BATIK dengan menggunakan J2SE dan MySql. Dengan

memanfaatkan IDE Netbean 6.0.1 perancangan program dengan menggunakan java

akan lebih mudah.

Pada saat menjalankan program,tampilan yang pertama muncul adalah Tampilan

Halaman Utama:

Dan Beberapa menu yang lain.

Untuk mempermudah kinerja dari staff akademik BATIK dalam mengelola, sistem

in juga menyediakan fasilitas input data dari file excel. Hal ini dikarenakan data-data

informasi sebelumnya diolah dengan Microsoft Excel, sehingga akan lebih

mempermudah Administrator dalam memasukkan data.

44

Page 45: Laporan Kp

Berikut adalah komponen-komponen dari beberapa menu:

Ada beberapa cara untuk memasukkan data mahasiswa dibawah ini, yakni

memasukkan langsung dan memasukkan melalui file excel.

Form Input Mahasiswa:

1

2

3

4

5

6

Keterangan:

1 = berfungsi untuk memilih tahun ajaran.

45

Page 46: Laporan Kp

2 = berfungsi sebagai tempat untuk mengenter teks

3 = berfungsi sebagai navigasi data, seperti tombol “Add” untuk menambah data, tombol

“Edit” untuk memanipulasi data, tombol “Erase” untuk menghapus. Tombol “Edit” dan

“Erase” akan berfungsi saat salah satu data pada tabel grid dipilih

4 = berfungsi menampilkan data yang telah dimasukkan oleh user.

5 = berfungsi untuk mencari file excel yang akan dimasukkan.

6 = berfungsi untuk menampilkan alamat dari file excel yang akan dimasukkan.

Form Input Kelas:

Form ini berfungsi untuk memasukkan mahasiswa untuk setiap kelas pada perkuliahan

teori.

1

2

3

4

5

6

7

8

46

Page 47: Laporan Kp

Keterangan:

1 = berfungsi untuk mencari mahasiswa yang memiliki kode prodi seperti yang tercantum

di teksfield tersebut.

2 = berfungsi mengmasukkan nama kelas pada perkuliahan teori, setelah tabel MHS di

sampingnya diseleksi.

3 = berfungsi sebagai navigasi pencarian kode.

4 = berfungsi sebagai navigasi memasukkan data kelas ke database.

5 = berfungsi menampilkan mahasiswa yang dicari berdasarkan kode dan sebagai tempat

memilih mahasiswa untuk setiap kelas.

6 = berfungsi menampilkan hasil dari penyimpanan kelas.

7 = berfungsi menampilkan jumlah mahasiswa yang tercantum dalam tabel MHS

8 = berfungsi menampilkan mahasiswa untuk setiap kelas yang diseleksi pada tabel “kelas”

Form Input Jadwal:

Form ini berfungsi memasukkan waktu perkuliahan secara umum:

1

2

3

47

Page 48: Laporan Kp

4

5

Keterangan:

1 = Berfungsi menampilkan kode jadwal secara otomatis ketika radio button dipilih.

2 = Berfungsi menampilkan pilihan hari.

3 = Berfunsi sebagai pilihan jadwal perkuliahan apa yang akan dimasukkan.

4 = Berfungsi untuk pengimputan waktu mulai dan waktu akhir perkuliahan

5 = Berfungsi menampilkan pilihan ruang.

Form Input Jadwal Praktikum:

Form ini digunakan untuk memasukkan mahasiswa untuk setiap jadwal praktikum, dimana

data mahasiswa diambil dari database mahasiswa

1

2

48

Page 49: Laporan Kp

3

4

5

Keterangan:

1 = id jadwal akan muncul secara otomatis setelah combo ruang dipilih.

2 = hari diambil dari database jadwal yang telah dimasukkan sebelumnya.

3 = akan menampilkan waktu kuliah berdasarkan combo hari.

4 = ruang akan menampilkan pilihan ruang berdasarkan hari Combo hari dan waktu

pada combo waktu.

5 = berfungsi untuk mengecek apakah data mahasiswa yang tercantum di teks npm ada

di database.

Form Input Pengajar Teori:

Form ini berfungsi mengmasukkan data dosen yang mengajar dan kelas yang akan diajar

sesuai dangan pilihan jadwal.

1

49

Page 50: Laporan Kp

2

3

4

5

6

1 = menampilkan pilihan semester

2 = untuk mengosongkan semua fields.

3 = panel kontrol input dosen untuk jadwal yang dipilih.

4 = panel kontrol input kelas untuk jadwal yang dipilh.

5 = berfungsi menampilkan jadwal dan dosen yang telah disimpan

6 = berfungsi menampilkan jadwal dan kelas yang telah disimpan

Input Pengajar Praktek:

1

1 = menampilkan asisten

yang telah dimasukkan

untuk setiap id jadwal

50

Page 51: Laporan Kp

Input Nilai Praktek:

1

2

1 = menampilkan npm

mahasiswa berdasarkan

id jadwal.

2 = field-field untuk

Memasukkan nilai

51

Page 52: Laporan Kp

1.5 Pengujian Sistem

Setelah dilakukan pengujian terhadap sistem dengan memasukkan data-data yang ada

ke dalam sistem, sistem dapat berjalan dengan baik. Dan juga penanganan-penanganan

pada kesalah dalam pemasukkan data juga dapat dideteksi. Namun setelah penginputan data

mahasiswa sebanyak lebih dari 4000 orang sistem masih dapat berjalan, hanya saja tidak

dapat berjalan optimal.

Untuk itu dibuat scenario baru, yakni setiap tahun ajaran baru data-data yang

sebelumnya dipindahkan dari database dan kemudian dibuat sebuah tabel histori untuk

menyimpan data penting seperti jumlah mahasiswa dan rata-rata nilai setiap semester di

tahun sebelumnya. Data tersebut digunakan untuk mengetahui perbandingan jumlah

mahasiswa dan peningkatan nilai untuk setiap tahunnya.

52

Page 53: Laporan Kp

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Ada beberapa kesimpulan yang dapat diambil pengembangan sistem ini, yakni:

a. OOA merupakan suatu model yang menggambarkan daerah problem (problem

domain) dengan mengidentifikasikan dan menspesifikasikan sejumlah objek

semantik yang berointeraksi dan berprilaku sesuai dengan kebutuhan sistem.

b. OOD merupakan ekstensi dari OOA dengan memanfaatkan kelas dan objek yang

telah dihasilkan oleh OOA, yang terdiri dari PDC (Problem Domain Component),

HIC (Human Interacion Component), TMC (Task Management Component), dan

DMC (Data Management Component).

c. Dalam kegiatan pengumpulan data, kita harus benar-benar mendapatkan data-data

dan kebutuhan dari stakholder yang sebenarnya, sehingga sistem yang kita bangun

dapat digunakan semaksimal mungkin.

d. Alur sistem yang dibangun harus sesuai dengan, alur sistem yang berjalan

sebelumnya, sehingga pengguna tidak menjadi bingun dan tidak mengurangi

komponen-komponen sistem yang digunakan sebelumnya.

e. Dalam pengujian sistem perlu disimulasikan data-data yang sebenarnya yang

digunakan dalam sistem tersebut baik dari segi jumlah maupun karakteristik,

sehingga kita dapat mengetahui keampuhan sistem yang dibangun pada saat

digunakan oleh pengguna.

53

Page 54: Laporan Kp

5.1 Saran

Dalam membangun sebuah sistem informasi sangat diperlukan pengetahuan tentang

langkah-langkah dalam membangun sistem informasi serta pengetahuan formil tentang

sistem informasi mulai dari perencanaan sampai implementasi yang didalamnya terdapat

skill dalam pemrograman serta komunikasi seorang analisis dalam menganalisis sistem

informasi.

Didalam menetukan suatu objek dari sebuah sistem ada baiknya kita

menggambarkan alur kerja sistem yang berjalan didunia nyata, sehinnga kita akan lebih

mudah memahami sistem yang berjalan, dan mempermudah dalam menentukan objek-

objek yang ada didalam sistem tersebut.

54

Page 55: Laporan Kp

DAFTAR PUSTAKA

Yourdon, Edward.2000. Object-Oriented System Design – An Integrated Approach. New Jersey 07632: Englewood.

Jogiyanto.2005.Analisis dan Desain Sistem Informasi.Yogyakarta: ANDI

Miftakhul Huda. 2008. Membuat Aplikasi Penjualan dengan JAVA dan MySQL. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.

Miftakhul Huda. 2009. Membuat Aplikasi Rental dengan JAVA dan MySQL. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.

Cooper , James W. 1998. THE DESIGN PATTERNS JAVA COMPANION. GOOGLE