Laporan KP

download Laporan KP

of 31

Transcript of Laporan KP

LAPORAN KERJA PRAKTIK Aplikasi Picocell di Dalam Gedung Oleh PT. XL Axiata, Tbk.

Disusun oleh :

GILANG ADIYAKSA 08/269251/TK/34368 HIDAYAH 08/269127/TK/34283

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO DAN TEKNOLOGI INFORMASI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2012

HALAMAN PENGESAHAN Aplikasi Picocell di Dalam Gedung Oleh PT. XL Axiata, Tbk.[menggunakan kertas dengan logo UGM berwarna kuning sebagai background]

LAPORAN KERJA PRAKTIK

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Program S-1 Pada Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada

Disusun oleh : GILANG ADIYAKSA 08/269251/TK/34368 HIDAYAH 08/269127/TK/34283

Telah disetujui dan disahkan pada tanggal

Dosen Pembimbing Kerja Praktik

[bukti pelaksanaan kerja praktik]

KATA PENGANTARAssalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh. Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhaanahu wata'aala yang telah memberikan rahmat, hidayah serta ijin-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Kerja Praktek ini. Kerja praktek merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan di Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Laporan Kerja Praktek ini mengambil judul "Aplikasi picocell di dalam gedung oleh PT. XL Axiata. Tbk, Yogyakarta". Ide utama dari kerja praktek ini adalah mengamati aplikasi picocell dalam gedung di beberapa gedung di wilayah Yogyakarta dan Klaten oleh PT, XL Axiata. Tbk yang dilaksanakan pada tanggal 21 November 2011 sampai dengan 23 Desember 2011. Penulis menyadari bahwa selesainya penulisan laporan kerja praktek ini karena bantuan banyak pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada: 1. Bapak Ir. Lukito Edi Nugroho, M.Sc., Ph.D., selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada. 2. Bapak Thomas, selaku Dosen Pembimbing Kerja Praktek Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada. 3. Arief Agung, ST selaku Pembimbing Lapangan, yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan baik secara fisik dan mental selama pelaksanaan Kerja Praktek. 4. Bapak Slamet dan seluruh staff Network Optimization PT. XL Axiata, Tbk. Kandatel Yogyakarta, yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu dan memberikan tambahan ilmu pengetahuan selama pelaksanaan Kerja Praktek.

5. Keluarga besar SFT yang tidak bisa disebutkan satu per satu atas semua bantuan, kebersamaan, dan semangat yang telah diberikan. 6. Teman-teman Angkatan 2008 yang tidak bisa disebutkan satu per satu atas kebersamaan dan dukungannya Rasa terima kasih juga tidak lupa penulis sampaikan untuk semua pihak yang telah membantu penulis baik secara langsung maupun tidak langsung, yang tidak dapat disebutkan satu persatu di laporan ini. Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa dalam penulisan laporan kerja praktek ini masih terdapat banyak kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Wassalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.

Yogyakarta, 18 Februari 2012

Penulis

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBARGambar 2.1 Contoh penulisan gambar 9

DAFTAR TABELTabel 2.1 Contoh penulisan tabel 9

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah Dalam beberapa tahun ini teknologi komunikasi sudah sangat berkembang pesat. Dimulai dari sistem yang mulanya bersistem analog dan kemudian berkembang menjadi dijital. Dari generasi ke generasi kedua sistem tersebut terus dikembangkan hingga saat ini. Berbagai inovasi teknologi dilakukan dari sistem Advanced Mobile Phone System (AMPS), Global System for Mobile Communication/General Packet Radio Service (GSM/GPRS), Enhanced Data Rates for GSM Evolution (EDGE), Code Division Multiple Access (CDMA) dan berbagai macam inovasi lainnya. Seiring perkembangan tersebut, peningkatan di berbagai aspek pun dicapai. Pada generasi yang sudah berkembang, transfer informasi telah dapat berlangsung tidak hanya dalam bentuk suara (voice) saja, tetapi juga dapat berupa data, gambar, dan video. Selain itu dalam hal kapasitas, kecepatan, kualitas, dan lebar bandwith juga kian meningkat. Perkembangan teknologi ini semakin memberi banyak kemudahan bagi manusia untuk saling berkomunikasi. Seiring dengan hal tersebut mobilitas dalam berkomunikasi menjadi salah satu tuntutan masyarakat. Kapan saja dan dimana saja, dua hal inilah yang menjadi tokoh utama dalam masalah teknologi komunikasi. Hal ini tentunya punya keterkaitan erat dengan sistem jaringan seluler. Idealnya, sebuah sistem jaringan seluler diciptakan untuk mengatasi kedua masalah tersebut. Namun pada kenyataanya setiap jaringan selalu mempunyai black spot dimana pancaran sinyal sangat kecil atau tidak ada sama sekali. Bahkan di area perkotaan yang telah tersedia sistem jaringan yang cukup baik pun, selalu terdapat beberapa area yang berlubang bergantung pada kondisi geografis, penataan bangunan, dan strategi sistem jaringan yang digunakan

PT. XL Axiata, Tbk. Atau yang biasa di sebut XL adalah sebuah perusahaan di Indonesia yang bergerak di layanan komunikasi standard GSM. Standard GSM yang digunakan PT. XL Axiata, Tbk adalah GSM 900 dan GSM 1800. Sebagai salah satu perusahaan layanan komunikasi terbesar di Indonesia, PT. XL Axiata, Tbk terus mengembangkan teknologinya dan mengenalkan GPRS dan MMS pada akhir tahun 2003. Dan saat ini PT. XL Axiata, Tbk telah menggunakan teknologi 3G dan sudah memulai melakukan udi coba untuk persiapan teknologi LTE. Sebagai solusi atas tuntutan masyarakat akan mobilitas berkomunikasi, seluruh sistem jaringan seluler PT. XL Axiata, Tbk pun terus diperluas dengan mendirikan BTS-BTS di seluruh pelosok Indonesia secara berkala. Selain itu, PT. XL Axiata, Tbk menerapkan sistem picocell dalam mengoptimalkan area coverage dari suatu jaringan. Dengan adanya picocell area-area black spot dapat diminimalisir sehingga memungkinkan untuk berkomunikasi kapan saja dan dimana saja

1.2 Batasan Masalah Dalam melakukan penyusunan laporan kerja praktek ini, agar pembahasan menjadi terarah, penulis akan membatasi kajian mengenai masalah yang dibahas. Adapun pembahasan yang penulis angkat adalah mengenai analisis dari aplikasi picocell di dalam gedung oleh PT. XL Axiata, Tbk.

1.3 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek Maksud dilaksanakannya kerja praktek di PT. XL Axiata, Tbk Yogyakarta adalah sebagai berikut: a. Memenuhi salah satu syarat menyelesaikan Program Strata Satu (SI) Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. b. Mengetahui penerapan dan aplikasi ilmu-ilmu yang telah didapat di bangku kuliah dalam dunia industri secara nyata. c. Mengenai lebih jauh mengenai dunia industri, sebagai bekal bagi penulis yang akan terjun ke dunia industri nantinya.

d. Penulis dapat mengetahui pemecahan

persoalan-persoalan baik

yang

menyangkut masalah teknis maupun non-teknis dalam pemeliharaan alat-alat di PT. XL Axiata, Tbk regional Solo & Yogyakarta e. Sebagai persiapan menjadi tenaga kerja terdidik dan profesional dalam bidang yang sesuai. Sedangkan tujuan dilaksanakannya kerja praktek di PT. XL Axiata, Tbk Yogyakarta ini adalah sebagai berikut: a. Mengetahui prinsip kerja dari picocell. b. Mengetahui unjuk kerja teknologi picocell untuk optimisasi. c. Menambah khasanah pengetahuan tentang teknologi telekomunikasi seluler.

1.4 Manfaat Kerja Praktek Manfaat dari Kerja Praktek ini adalah : 1. Bagi Mahasiswa a. Memperoleh pengetahuan nyata tentang kondisi suatu perasahaan atau industri baik dari segi manajemen yang diterapkan, kondisi fisik, peralatan yang digunakan, dan kondisi karyawan. b. Memperoleh pengalaman yang berguna untuk meningkatkan kemampuan keterampilan keteknikan yang relevan pada jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. 2. Bagi Perguraan Tinggi a. Terjalin hubungan baik antara perguraan tinggi dengan perasahaan, sehingga memungkinkan terjadinya kerja sama dalam bidang

ketenagakerjaan dan bidang-bidang lainnya. b. Mendapatkan umpan balik yang berguna untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas perguraan tinggi khususnya pada jurusan teknik elektro, sehingga proses pendidikan dan pengajaran yang dilaksanakan akan lebih disesuaikan dengan perkembangan yang terjadi di industri.

3. Bagi Perusahaan a. Keikutsertaan perasahaan dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia, akan menciptakan tenaga kerja terdidik yang diharapkan dapat bersaing. b. Dapat menjalin hubungan balk dengan perguruan tinggi khususnya jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. c. Sebagai sarana tukar menukar informasi dan adanya kemungkinan pengembangan yang bersifat positif dari hasil kerja praktek khususnya dalam bidang teknologi.

1.5 Metode Penulisan Laporan Laporan kerja praktek dengan judul "Aplikasi picocell di dalam gedung oleh PT. XL Axiata, Tbk. Yogyakarta" merupakan tahap akhir dari rangkaian kegiatan kerja praktek yang dilakukan di PT.XL Axiata, Tbk selama 1 bulan. Penyusunan laporan dilakukan dengan mengumpulkan data dari hal yang telah dikerjakan maupun data informasi dari lapangan. Beberapa metode pengumpulan data yang dilakukan antara lain : 1. Observasi Melakukan pengamatan langsung ke obyek penelitian di lapangan, sehingga diperoleh data yang aktual dan sesuai dengan tujuan penulis. 2. Wawancara Mengajukan beberapa pertanyaan secara langsung kepada pembimbing lapangan dan karyawan-karyawan di Divisi Optimisasi PT. XL Axiata, Tbk regional Solo & Yogyakarta mengenai hal-hal yang dibutuhkan dalam penelitian. 3. Studi Literatur Mengumpulkan data-data dari berbagai literatur yang berkaitan dengan masalah yang diangkat, baik dari buku-buku referensi, makalah, maupun internet.

1.6 Sistematika Penulisan Laporan BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang latar belakang permasalahan, batasan masalah, maksud dan tujuan kerja praktek, metode pengumpulan data dalam penyusunan laporan, sistematika penulisan laporan, serta waktu dan tempat pelaksanaan kerja praktek.

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

Bab ini membahas mengenai profil PT. XL Axiata, Tbk yang merupakan tempat dilaksanakannnya Kerja Praktek.

BAB III

GSM (Global System for Mobile Communication)

Bab ini membahas mengenai teknologi GSM meliputi arsitekrur GSM, kanal-kanal GSM, dan aspek teknik penanganan panggilan beserta komponen-komponen yang terdapat didalamnya.

BAB IV

PICOCELL

Pada bab ini akan dibahas mengenai analisis dari aplikasi picocell di dalam bangunan disertai dengan penggunaan software TEMS sebagai software pembantu analisanya.

BAB V

PENUTUP

Bab ini akan membahas kesimpulan yang dicapai dari hasil pengolahan data dengan mempertimbangkan tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan Kerja Praktek dan kemudian memberikan saran perbaikan yang mungkin dilakukan untuk penyelesaian masalah.

LAMPIRAN Lampiran berisi foto-foto kegiatan selama menjalani Kerja Praktek di PT. XL Axiata Tbk, Yogyakarta.

1.7 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kerja praktek dilaksanakan pada tanggal 21 November 2011 sampai dengan 23 Desember 2011 dan bertempat di PT. XL Axiata, Tbk Yogyakarta yang beralamat di Jalan Mangkubumi, Yogyakarta.

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB III GSM

1.1 Pengenalan GSM Global System for Mobile Communication disingkat GSM adalah sebuah teknologi komunikasi selular yang bersifat digital. Teknologi GSM banyak diterapkan pada komunikasi bergerak, khususnya telepon genggam. Teknologi ini memanfaatkan gelombang mikro dan pengiriman sinyal yang dibagi berdasarkan waktu, sehingga sinyal informasi yang dikirim akan sampai pada tujuan. GSM dijadikan standar global untuk komunikasi selular sekaligus sebagai teknologi selular yang paling banyak digunakan orang di seluruh dunia. Teknologi GSM merupakan teknologi yang dapat mentransmisikan voice dan data, namun bit rate-nya masih kecil yaitu sekitar 9,6 kbps untuk data dan 13 Kbps untuk voice, menggunakan teknologi circuit switch, artinya pembagian kanal di mana setiap satu kanal itu mutlak dimiliki oleh satu user. Sistem GSM yang banyak dipergunakan oleh operator GSM di banyak negara saat ini adalah sistem GSM 900. Namun berhubung dengan makin sedikitnya alokasi frekuensi yang tersedia pada sistem GSM 900, maka operator GSM mulai memproses lisensi untuk penerapan sistem GSM 1800 sehingga saat ini operator dapat memperbesar kapasitas jaringannya.

1.2 1982

Sejarah GSM

Pengembangan pertama standar telepon suara digital seluler Eropa dimulai European Conference of Postal and Telecommunications Administrations (CEPT) membuat sebuah komite Groupe Spcial Mobile 1984 Perancis dan Jerman menandatangani perjanjian pengembangan bersama

1986 Italia dan Inggris ikut bergabung menandatangani perjanjian pengembangan bersama dengan perancis dan jerman Komisi Eropa mengusulkan untuk memberi cadangan pita spektrum 900 MHz untuk GSM. 1987 Parameter dasar dari standar GSM telah disepakati dan 15 perwakilan dari 13 negara Eropa menandatangani kesepakatan di Kopenhagen, dan berkomitmen untuk menyebarkan GSM. 1989 Komite Groupe Special Mobile dipindahkan dari CEPT ke

Telecommunications Standards Institute (ETSI). 1991 panggilan telekomunikasi GSM pertama oleh Perdana Menteri Finlandia Harri Holkeri untuk Kaarina Suonio (walikota kota Tampere ) pada tanggal 1 Juli. Jaringan pertama dibangun oleh Telenokia dan Siemens dan dioperasikan oleh Radiolinja. 1992 Layanan yang kini dikenal dengan SMS (short messaging service) pertama kali dikirim pada tahun 1992 Vodafone Inggris beserta Telecom Finlandia menandatangani perjanjian roaming internasional pertama 1993 jaringan 1800 MHz pertama mulai beroperasi di Inggris Telecom Australia menjadi operator jaringan pertama yang menggunakan jaringan GSM di luar Eropa Telepon genggam GSM telah disediakan untuk umum. 1995 fax, data dan pesan layanan SMS telah beroperasi secara komersil.

Jaringan GSM 1900 Mhz pertama di dunia telah dioperasikan di Amerika dan pelanggan GSM di seluruh dunua telah mencapai 10 juta. Asosiasi GSM terbentuk 1996 Kartu GSM prabayar diterbitkan 1998 Pelanggan GSM di seluruh dunia mencapai 100 juta 2000 Layanan GPRS komersil pertama diterbitkan. 2001 Jaringan UMTS (W-CDMA) diterbitkan. Pelanggan GSM telah mencapai 500 juta lebih. 2002 Pertama kali dikenalkan layanan MMS (multimedia messaging services) Jaringan GSM 800 MHz mulai beroperasi. 2003 Layanan EDGE mulan beroperasi. 2004 Pelanggan GSM di seluruh dunia mencapai 1 milyar. 2005 Jaringan network terhitung menyumbang lebih dari 75% pasar jaringan selulel di seluruh dunia, melayani 1,5 milyar pelanggan. HSDPA pertama kali diterbitkan dan beroperasi. 2007 Jaringan HSPUA diterbitkan. 2008 Pelanggan GSM di seluruh dunia mencapai 2 milyar.

1.3

Konsep sistem seluler Telekomunikasi adalah penyampaian informasi dari transmitter ke receiver.

Tiga komponen komunikasi terdiri atas : a. Sumber informasi, dapat berupa suara atau data b. Termina, dibedakan atas transmitter dan receiver c. Media / jalur transmisi, dibedakan atas a. Media fisik (sistem wireline) b. Media non-fisik (sistem seluler)

Komunikasi sistem wireline memiliki karakteristik sebagai berikut : a. Mobilitas pengguna terbatas (dibatasi pangjang kabel) b. Kapasitas sistem kecil (kecuali fiber optik) c. Ekspansi sistem memiliki kendala karena kondisi alam dan teknologi

Untuk mengatasi keterbatasan komunikasi wireline maka dikembangkan komunikasi seluler. Komunikasi seluler memiliki karakteristik : a. Mobilitas pengguna tidak terbatas (pembatasnya daerah jangkauan sistem) b. Kapasistas sistem relatif besar c. Mudah untuk di-ekspansi

Komunikasi seluler dibedakan atas komunikasi seluler konvensional dan modern. Sistem selular konvensional memiliki karakteristik sebagai berikut : a. Daerah jangkauan luas b. Daya yang digunakan besar c. Kapasitas sistem masih rendah

d. Modulasi analog berupa Frequency Modulation (FM) sehingga perlu bandwith besar e. Belum menggunakan handoff f. Belum terhubung ke jarngan public service telephone network (PSTN) g. Untuk suara Sistem selular modern memiliki karakteristik sebagai berikut : a. Alokasi bandwith kecil b. Efisiensi pemakaian tinggi c. Modulasi dijital d. Kapasitas sistem besar e. Daerah pelayanan terbagi atas daerah kecil yang disebut sel f. Daya yang digunakan kecil g. Memiliki handoff h. Efisiensi kanal tinggi karena menggunakan multiple acces seperti FDMA, TDMA, dan CDMA i. Terhubung ke PSTN

Pada sistem selular, area layanan sebuah operator telekomunikasi dibagibagi menjadi beberapa area kecil yang disebut sel (cell). Bentuk dan ukuran sel ditentukan oleh jenis antena yang digunakan dan besar kecilnya daya pancar transmitter. Idealnya sel mempunyai bentuk lingkaran untuk daerah

cakupannya dan sebuah Base Station terletak pada pusat lingkaran tersebut. Dalam prakteknya untuk mendapatkan bentuk lingkaran sangat sulit

dilakukan. Hal ini disebabkan oleh adanya faktor geografi daerah cakupan yang tidak teratur, dan juga jenis antena yang digunakan ikut mempengaruhi bentuk cakupan sel, serta ada kalanya daerah cakupan yang diinginkan tidak berbentuk lingkaran, sehingga bentuk cakupan sel sebenarnya didekatkan dengan bentuk sel heksagonal (segi enam beraturan).

Gambar Bentuk heksagonal sel dan daerah cakupan dalam kenyataan. Bentuk heksagonal paling mendekati bentuk ideal suatu lingkaran. Bentuk heksagonal juga memudahkan untuk melakukan sektorisasi antena yang dapat mencakup daerah yang lebih luas. Sel mempunyai ukuran yang besarnya tergantung dari radius dan diameter sel tersebut. Pemilihan ukuran sel harus mempertimbangkan kualitas transmisi, kepadatan lalu lintas dan biaya. Radius sel yang besar akan menghemat jumlah BS untuk mencakup seluruh wilayah pelayanan, tetapi perlu daya pancar yang besar disertai dengan kepadatan trafik yang relatif rendah. Radius sel dapat diperkecil dengan mengurangi daya pancar. Dengan radius sel yang kecil, kapasitas trafik yang dapat ditangani jaringan juga bertambah besar. Akan tetapi perpindahan pelayanan antar sel (handoff) akan sering terjadi karena kemungkinan pengguna bergerak keluar sel lebih besar

Tipe Sel 1. Sel makro (macrocell) Sebuah sel makro beroperasi dengan daya keluaran tinggi danbiasanya dipasang di atas gedung atau sebuah menara (tower). Tipe ini dioperasikan untuk menyediakan daerah cakupan (coverage area ) yang luas, baik untuk dalam ruangan ( indoor ) maupun luar ruangan (outdoor). 2. Sel payung (umbrellacell) Sel payung adalah sebuah sel makro yang digunakan untuk memperbesar daerah cakupan beberapa sel, biasanya digunakan untuk mengatasi daerah bintik kosong (blank spot) dan juga untuk melayani akses jaringan sewaktu pelanggan bergerak dengan cepat, misal kendaraan yang sedang melaju di jalan tol.

3. Sel mikro (microcell ) Sebuah sel mikro beroperasi dengan daya keluaran yang rendah dan

dipasang pada ketinggian sedang atau dibawah ketinggian gedung sekitarnya. Tipe ini dioperasikan untuk menyediakan daerah cakupan yang lebih kecil ( 300 m) dengan kondisi trafik informasi yang sangat padat. Sel mikro biasanya di tempat pusat bisnis, seperti pusat perbelanjaan, kawasan perkantoran dimana setiap pelanggan bergerak lambat. 4. Sel piko ( picocell) Sel piko didesain untuk keperluan dalam ruangan dan mampu mengatasi kondisi trafik informasi yang sangat padat. Sel piko beroperasi dengan daya

keluaran yang rendah dan daerah cakupannya dapat mengikuti bentuk bangunan. Karena digunakan untuk keperluan dalam ruangan, maka sel piko ditempelkan di dinding dan langit-langit bangunan. dapat

Jenis Sel 1. Sel Omni (Omni cell ) Sel ini menggunakan antena omni yang mempunyai daerah pancaran sama besar berkenaan dengan horizontal. 2. Sel Sektorisasi (Sectored cell) Sel ini menggunakan antena terarah dengan daerah pancaran membentuk sudut tertentu, misal 120o,60o

1.4 Arsitektur GSM Secara keseluruhan evolusi dari telekomunikasi selular, sistem yang beraneka telah dikembangkan tanpa menguntungkan dari spesifikasi yang standar. Ini secara langsung menghadirkan banyak masalah kompatibilitas, khususnya perkembangan teknologi radio digital. Standar GSM memfokuskan ke arah tersebut. Jaringan di dalam Global System for Mobile Telecommunication (GSM) disusun dari beberapa entitas fungsional yang dibagi menjadi 4 (empat) bagian yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

A. Mobile Station Mobile Station merupakan sebuah perangkat yang dibawa oleh pelanggan atau kata lain telepon selulernya yang akan menerima maupun mengirimkan data. Mobile Station terdiri dari Mobile Equipment dan data pelanggan yang biasa di sebut dengan Subscriber Identity Data (SIM) Dalam Global System for Mobile telecommunication (GSM) identitas panggilan tidak dihubungkan dengan ponselnya tetapi dengan kartu SIM sehingga bila kartu SIM dimasukan ke terminal lain maka pengguna akan tetap menerima panggilan dan dapat melakukan pemanggilan dari terminal tersebut serta dapat menerima layanan pelanggan yang lainnya. Mobile Equipment atau Ponsel secara unik dapat dikenali dengan International Mobile Subscriber Identity (IMEI) sedangkan kartu SIM memiliki International Mobile Subscriber Identity (IMSI) yang dapat mengidentifikasi pelanggan. Akan tetapi IMEI dengan IMSI tidak saling tergantung maka dapat digunakan dalam mobilitas pribadi. Dengan kata lain kita dapat memindahkan kartu SIM ke ponsel manapun juga.

B. Base Station Subsystem (BBS) Base Station Subsystem (BBS) merupakan peralatan yang mengendalikan hubungan antara radio dengan mobile station. Base Station Subsystem terdiri atas dua bagian yaitu : Base Transceiver Station (BTS) yang mengandung transceiver radio yang menangani sebuah cell atau daerah dan berhubungan dengan mobile station dan Base Station Controller (BSC) yang cara kerjanya mengatur hubungan radio antara satu dan beberapa Base Transceiver Station. Selain itu juga Base Transceiver Station merupakan penghubung antara Mobile station dengan Mobile Service Switching Center (MSC)

C. Network Switching System Network Switching System berfungsi sebagai switching pada jaringan GSM, manajemen jaringan dan sebagai interface antara jaringan GSM dan jaringan lainnya. Komponen NSS pada jaringan GSM terdiri dari :

Mobile Service Switcing Center (MSC) Mobile Service Switcing Center (MSC) mempunyai fungsi untuk melakukan switching pengguna jaringan bergerak dengan pengguna jaringan bergerak atau tetap. Mobile Service Switching Center (MSC) juga menyediakan hubungan dengan jaringan PSTN dan ISDN. Pensinyalan di antara entitas fungsional ini menggunakan Signaling Sistem Number 7 (SS7) yang digunakan untuk Trunk Signaling dalam ISDN dan digunakan secara luas di jaringan umum sekarang.

Home Location Register (HLR) Home Location Register (HLR) yang berisi semua informasi administrasi dari semua pelanggan yang terdaftar disuatu jaringan GSM beserta lokasi dari mobile station. Lokasi dari suatu Mobile Station disimpan dalam bentuk Mobile Station Roaming Number (MSRN).

Visitor Location Register (VLR) Visitor Location Register (VLR) berisi informasi berisi administrasi terpilih dari Home Location Register (HLR) yang dibutukan untuk control pangilan dan izin bagi pengguna service berlangganan untuk setiap pengguna.

Equipment Identity Register (EIR) Equipment Identity Register (EIR) yang merupakan basis data yang berisi daftar Mobile Station yang valid dalam jaringan GSM yang teridentifikasi lewat nomor IMEI. Sedangkan Autenthication Center adalah basis data terproteksi yang menyimpan salinan PIN (Personal Identity Number) yang digunakan untuk autentifikasi.

Authentication Center (AuC) AuC berisi database yang mentimpan informasi rahasia yang disimpan dalam bentuk format kode. AuC digunakan untuk mengontrol penggunaan jaringan yang sah dan mencegah pelanggan yang melakukan kecurangan.

Inter Working Function (IWF) Berfungsi sebagai interface antara jaringan GSM dan jaringan ISDN

Echo Canceller Digunakan untuk sambungan dengan PSTN, berfungsi untuk mengurangi echo (gema)

D. Operation & Maintenance System (OMS) Bagian ini mengizinkan network provider untuk membentuk dan memelihara jaringan dari lokasi sentral.

Operation and Maintenance System Centre (OMC) OMC sebagai pusat pengontrolan operasi dan pemeliharaan jaringan. Fungsi utamanya mengawasi alarm perangkat dan perbaikan terhadap kesahalah operasi.

Network Management Centre (NMC) Berfungsi untuk pengontrolan operasi dan pemeliharaan jaringan yang lebih besar.

BAB IV XXXXXXXXXXX

BAB V PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA[penulisan urut abjad nama belakang]

LAMPIRAN[bila diperlukan]