laporan KP

60
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan Kerja Profesi merupakan salah satu program dari Perguruan Tinggi yang tujuannya adalah untuk menyelaraskan apa yang dipelajari di perkuliahan sehari-hari dengan apa yang ada dalam kenyataan keprofesian. Kerja Profesi Desain Produk merupakan salah satu kegiatan akademik yang dapat memberikan pengalaman aktual melalui keterlibatan langsung pada berbagai Lembaga atau Perusahaan yang tentunya berkenaan dengan Desain Produk. Peran aktif Mahasiswa tersebut dapat dianggap sebagai cerminan profesionalitas yang nantinya akan dijalankan setelah selesai menempuh jenjang pendidikan tinggi strata 1. Untuk itu, KPDP lebih ditekankan pada keterlibatan langsung dalam suatu sistem penyelesaian proyek desain. Mahasiswa diharapkan dapat berperan sebagai pendamping, pemberi alternatif, pelaku riset, pengamat, dan atau bahkan sebagai desainer praktikan yang dibimbing langsung oleh desainer (profesional) di tempat KPDP dilakukan. Selain sebagai sarana belajar dan pelatihan bagi mahasiwa, Kerja Profesi Desain Produk juga berfungsi sebagai sarana yang menjembatani Perguruan Tinggi dan instansi profesi, sehingga diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan dan Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003) 1

Transcript of laporan KP

Page 1: laporan KP

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kegiatan Kerja Profesi merupakan salah satu program dari Perguruan Tinggi yang

tujuannya adalah untuk menyelaraskan apa yang dipelajari di perkuliahan sehari-hari

dengan apa yang ada dalam kenyataan keprofesian. Kerja Profesi Desain Produk

merupakan salah satu kegiatan akademik yang dapat memberikan pengalaman aktual

melalui keterlibatan langsung pada berbagai Lembaga atau Perusahaan yang tentunya

berkenaan dengan Desain Produk. Peran aktif Mahasiswa tersebut dapat dianggap

sebagai cerminan profesionalitas yang nantinya akan dijalankan setelah selesai

menempuh jenjang pendidikan tinggi strata 1. Untuk itu, KPDP lebih ditekankan pada

keterlibatan langsung dalam suatu sistem penyelesaian proyek desain. Mahasiswa

diharapkan dapat berperan sebagai pendamping, pemberi alternatif, pelaku riset,

pengamat, dan atau bahkan sebagai desainer praktikan yang dibimbing langsung oleh

desainer (profesional) di tempat KPDP dilakukan.

Selain sebagai sarana belajar dan pelatihan bagi mahasiwa, Kerja Profesi Desain Produk

juga berfungsi sebagai sarana yang menjembatani Perguruan Tinggi dan instansi profesi,

sehingga diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan dan terbentuknya interaksi

sinergis antara pengembangan keilmuan di pendidikan tinggi desain dengan kemajuan

yang telah dicapai sektor industri/lembaga riset desain khususnya.

1.2 Tujuan dan Manfaat Kerja Profesi

Sebagai salah satu kegiatan akademik, mata kuliah DP3096 KPDP memiliki berapa

tujuan dan manfaat bagi praktikan pada khususnya, dan bagi masyarakat luas pada

umumnya. Tujuan diselenggarakannya mata kuliah KPDP bagi mahasiswa desain

produk diantaranya, yaitu :

Mengenalkan dan memperluas wawasan pada bidang desain dan kegiatan profesinya

secara nyata melalui keterlibatan langsung dalam suatu proyek desain.

Menumbuhkembangkan sikap dan kemampuan profesional terhadap profesi.

Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)

1

Page 2: laporan KP

Memahami kegiatan desain dan proses industri secara nyata dalam suatu organisasi

industri.

Mengembangkan kemampuan membuat laporan dan presentasi proyek desain.

Menumbuhkembangkan kemampuan berkomunikasi dan kerjasama antar disiplin.

Memahami dan meyakini manfaat profesi dalam masyarakat.

Sedangkan manfaat Kerja Profesi, adalah

Terjalin suatu hubungan mutual yang baik diantara institusi perguruan tinggi dengan

instansi profesi.

Terbentuknya suatu network yang luas antar sektor perguruan tinggi dan instansi

profesi.

1.3 Ruang Lingkup Kerja Profesi

Ruang lingkup Kerja Profesi bagi mahasiswa praktikan tergantung dari kebijakan

perusahaan dan divisi yang ditempati. Secara garis besar, ruang lingkup kerja profesi

meliputi :

Perancangan produk

Meliputi perencanaan, riset, analisis, evaluasi, dan presentasi (2 atau 3 dimensional,

manual, dan atau menggunakan komputer).

Proses Produksi

Meliputi supervisi, inovasi, eksperimentasi teknik dan produksi.

Manajemen desain

Meliputi riset dan analisis pasar, perencanaan, strategi, dan program desain.

1.4. Metodologi

Proses kerja praktikan meliputi perencanaan produk baru dengan sistem dan mekanis

yang baru. Metodologi yang dipakai selama melaksanakan proses Kerja Profesi antara

lain meliputi :

Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)

2

Page 3: laporan KP

Kajian pustaka

Praktikan mencari data-data acuan dengan membaca buku-buku yang berkaitan

dengan tugas praktikan di tempat kerja profesi,

Tutorial

Proses bimbingan yang didapatkan oleh praktikan dari Staf R&D dan teknisi lain.

Bimbingan dapat berupa masukan atau pengetahuan tentang berbagai hal berkaitan

dengan tugas praktikan.

Pengamatan

Proses pencarian data yang dilakukan dengan cara mengamati hal-hal yang berkaitan

dengan tugas praktikan. Salah bentukan pencarian data dilakukan dengan media

internet untuk mengetahui bahan perbandingan dengan produk-produk yang telah

ada di lapangan serta perusahaan-perusahaan bergerak dalam bidang yang sama.

1.5 Jadwal Kerja Profesi

Jam kerja yang diberlakukan di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia untuk mahasiswa

praktikan adalah pukul 10.00 sampai dengan pukul 17.00 WIB. Dengan sistem 5 hari

kerja selama seminggu, yaitu dari hari senin sampai hari jum’at. Dimana setiap

keterlambatan kedatangan kerja akan dihitung dan diakumulasikan pada akhir bulannya.

Lamanya kegiatan Kerja Profesi yang penulis lakukan adalah 2 bulan terhitung pada

pertengahan bulan juni hingga awal agustus 2009.

Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)

3

Page 4: laporan KP

Tabel.1 Jadwal kegiatan Kerja Profesi

No Kegiatan

juni

2009

juli

2009

agustus

2009

2 3 4 1 2 3 4 1 2

1 Survey data

2 Konsep desain

3 Perancangan

4 Pembuatan model

5 Pembuatan

prortotype

(sumber : penulis)

1.6 Sistematika Penulisan

Laporan kerja profesi desain produk yang penulis buat ini menggunakan sistematika

sebagai berikut :

Bab I. Pendahuluan

Berisikan tentang mata kuliah kerja profesi desain produk, dengan sub bab mengenai

latar belakang masalah, tujuan dan manfaat kerja profesi desain produk, ruang

lingkup kerja profesi, metode penulisan dan proses pengumpulan data, jadwal kerja

praktikan selama melakukan kerja profesi, dan sistematika penulisan laporan kerja

profesi desain produk ini.

Bab II. Company Profile dan tinjauan umum perusahaan

Menerangkan tentang LIPI dengan sub bab seperti profil perusahaan, struktur

organisasi perusahaan, produk-produk yang dihasilkan oleh LIPI, serta pembahasan

mengenai tugas dan tanggung jawab semua divisi terutama divisi R&D di

perusahaan tersebut.

Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)

4

Page 5: laporan KP

Bab III. Proses desain, kegiatan dan jadwal kerja profesi

Berisikan tentang penjelasan mengenai mobil listrik, mobil listrik sebagai sarana

transportasi keluarga di perkotaan, proses dan kegiatan kerja profesi di LIPI yaitu

pengembangan produk mobil listrik dengan tenaga listrik khususnya pengembangan

desain kabin mobil yang berfungsi sebagai pelayanan pos.

Bab IV. Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisikan tentang kesimpulan yang diambil dari proses kerja profesi desain

produk yang telah dilakukan, serta saran dan pendapat penulis selaku praktikan

kepada pihak perusahaan maupun Institusi.

Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)

5

Page 6: laporan KP

BAB II

LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

INDONESIAN INSTITUTE OF SCIENCE

Gambar 1. Logo LIPI

(sumber : www.lipi.go.id)

2.1. Latar Belakang dan Sejarah Perusahaan

Kegiatan ilmiah di Indonesia dimulai pada abad ke-16 oleh Jacob Bontius, yang

mempelajari flora dan fauna di Indonsia dan Rompius dengan karyanya yang terkenal

berjudul Herbarium Amboines. Pada akhir abad ke-18 dibentuk Bataviaasch Genotshcap

van Wetenschappen. Dalam tahun 1817, C.G.L. Reinward mendirikan Kebun Raya

Indonesia(S\’land Plantentium) di Bogor. Pada tahun 1928 Pemerintah Hindia Belanda

membentuk Natuurwetenschappelijk Raad voor Nederlandsch Indie. Kemudian tahun

1948 diubah menjadi Organisatie voor Natuurwetenschappelijk onderzoek (organisasi

utuk penyelidikan Ilmu Pengetahuan Alam, yang dikenal dengan OPIPA). Badan ini

menjalankan tugasnya hingga tahun 1956.

Pada tahun 1956, melalui UU no.6 Tahun 1956 Pemerintah Indonesia membentuk

Majelis Ilmu Pengetahuan Indonesia (MIPI) dengan tugas pokok :

1. membimbing perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologu

2. memberikan pertimbangan kepada Pemerintah dalam hal kebijakan ilmu

pengetahuan.

Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)

6

Page 7: laporan KP

Kemudian pada tahun 1962 Pemerintah membentuk Departemen Urusan Riset Nasional

(DURENAS) dan menempatkan MIPI di dalamnya dengan tugas tambahan :

membangun dan mengasuh beberapa Lembaga Riset Nasional dan pada tahun 1966

Pemerintah membentuk Lembaga Riset Nasional (LEMRENAS).

Pada bulan Agustus 1967 Pemerintah membubarkan LEMRENAS dan MIPI dengan SK.

Presiden RI nomor. 128 Tahun 1967, kemudian berdasarkan Keputusan MPRS nomor.

18/B/1967 Pemerintah membentuk Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dengan

tugas pokok sebagai berikut :

1. membimbing perkembangan ilmu pngetahuan dan teknologi yang berakar di

Indonesia agar dapat dimanfaatkan bagi kesejahteraan rakyat Indonesia pada

khususnya dan umat manusia pada umunya.

2. Mencari kebenaran ilmiah dimana kebebasan ilmiah, kebebasan penelitian serta

kebebasan mimbar diakui dan dijamin, sepanjang tidak bertentangan dengan

Pancasila dan UUD 1945.

3. Mempersiapkan pembentukan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (sejak 1991

tugas pokok ini selanjutnya ditangani oleh Menteri negara Riset dan Teknologi

dengan Keppres nomor. 179 Tahun 1991)

Sejalan dengan perkembangan kemampuan nasional dalam bidang ilmu pengetahuan

dan teknologi, organisasi lembaga-lembaga ilmiah di Indonesia telah pula mengalami

pertumbuhan dan perkembangan. Oleh sebab itu, dipandang perlu untuk mengadakan

peninjauan dan penyesuaian tugas pokok dan fungsi derta susunan organisasi LIPI

sesuai dengan tahap dan arah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka

Keppres nomor. 128 tahun 1967, tangga 23 Agustus 1967 diubah dengan Keppres

nomor. 43 Tahun 1985, dan dalam rangka penyempurnaan lebih lanjut, tanggal 13

Januari 1986 ditetapkan Keppres nomor.1 tahun 1986 tentang Lembaga Ilmu

Pengetahuan Indonesia, dan terakhir dengan Keppres nomor. 103 Tahun 2001

Visi :

Terwujudnya kehidupan bangsa yang adil, cerdas, kreatif, integrative dan dinamis yang

didukung oleh ilu pengetahuan dan teknologi yang humanistic.

Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)

7

Page 8: laporan KP

Misi :

1. Menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi agar menjadi penggerak utama dan

acuan dalam meningkatkan kemajuan dan persatuan bangsa, memperkuat daya

saing masyarakat.

2. Ikut serta dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pembangunan

berkelanjuatan yang berwajah kemanusiaan (sustained humanistic development).

3. Memperkuat landasan etika keilmuan.

Tugas Pokok LIPI

LIPI mempunyai tugas melaksanakan tugas Pemerintah di bidang peneliatian ilmu

pengetahuan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Fungsi :

Untuk melaksanakan tugas tersebut, LIPI mempunyai beberapa fungsi di antaranya

adalah:

1. Pengkaji dan penyusunan kebijakan nasional di bidang penelitian ilmu

pengetahuan.

2. Penyelenggaraan riset keilmuan bersifat dasar.

3. Penyelenggaraan riset inter dan multi disiplin terfokus.

4. Pemantauan, evaluasi kemajuan, dan penelaahan kecenderungan ilmu penetahuan

dan teknologi.

5. Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas LIPI.

6. Pelancaran dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang

penelitian ilmu pengetahuan.

7. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang

perencanaan umum, organisasi dan tata laksana, kepegawaian, keuangan, hukum,

persandian, perlengkapan dan rumah-tangga.

Kewenangan LIPI :

1. Penyusunan rencana nasional secara makro di bidangnya.

Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)

8

Page 9: laporan KP

2. Perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembanguan secara

makro.

3. Penetapan sistem informasi di bidangnya.

4. Kewenangan lain yang melekat dan telah diaksanakan sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu :

a. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan tertentu di bidang penelitian ilmu

pengetahuan.

b. Penetapan pedoman dan penyelenggaraan riset ilmu pengetahuan dasar.

c. Penetapan pedoman etika ilmiah, kedudukan dan criteria kelembagaan

ilmiah

d. Pemberian ijin Peneliti Asing.

e. Pemegang kewenangan ilmiah dalam keanekaragaman hayati.

Kepala LIPI dari masa ke masa :

1. Sarwono Prawirohardjo (1969 – 1974)

2. Tb. Bachtiar Rifai (1974 – 1984)

3. Doddy A. Tisna Amidjaja (1984 – 1989)

4. Samaun Samadikun (1989 – 1994)

5. Sofyan Tsauri (1994 – 1999)

6. Taufik Abdullah (1999 – 2002)

7. Umar Anggara Jenie (2002 – sekarang)

2.2 Struktur Organisasi Perusahaan

Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)

KEPALA LIPIWAKIL

KEPALA LIPISEKRETARIS UTAMA LIPI

KEDEPUTIAN BIDANG ILMU PENGETAHUAN

KEBUMIAN

KEDEPUTIAN BIDANG ILMU PENGETAHUAN

HAYATI

KEDEPUTIAN BIDANG ILMU PENGETAHUAN

TEKNIK

KEDEPUTIAN BIDANG ILMU PENGETAHUAN

SOSIAL DAN KEMANUSIAAN

KEDEPUTIAN BIDANG JASA

ILMIAH

INSPEKTORAT

9

Page 10: laporan KP

Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)

10

Page 11: laporan KP

(sumber : www.LIPI.go.id)

Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)

SEKRETARIS UTAMA LIPI

BIRO PERENCANAAN DAN KEUANGAN

BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN

BIRO KERJASAMA DAN PEMASYARAKATAN IPTEK

BIRO UMUM DAN PERLENGKAPAN

PUSAT PENELITIAN PERKEMBANGAN IPTEK

PUSAT PEMBINAAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENELITI

11

Page 12: laporan KP

BAB III

PROSES DESAIN, KEGIATAN DAN JADWAL KERJA PROFESI

3.1 Waktu dan Tempat Kerja Profesi

Pelaksanaan praktek Kerja Profesi dilaksanakan selama kurang lebih 2 (dua) bulan dan

kegiatan Kerja Profesi ini bertempat di kampus Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

(LIPI) Jl.Sangkuriang, Bandung. Aktivitas kerja profesi diawali pada tanggal 15 juni

hingga 15 agustus 2009. Kegiatan kerja dilakukan dari hari Senin hingga Jum’at dimulai

pada pukul 10.00 sampai dengan pukul 17.00. Proses perancangan desain dilaksanakan

dalam bentuk schedule waktu yang dimulai dari proses survey data, studi skala 1 : 1,

analisis studi dan pembuatan alternatif desain. Proses-proses tersebut akan sangat

berpengaruh karena digunakan sebagai parameter dalam proses perancangan

selanjutnya. Hasil akhir dari kerja profesi ini adalah diharapkan dapat menghasilkan

model berskala dan laporan kerja profesi.

Dalam kurun waktu dua bulan, keterlibatan penulis dalam proses desain cukup banyak,

hal ini dikarenakan saat ini LIPI hanya memiliki satu orang desainer, yang juga berperan

sebagai peneliti Pusat Penelitian Teknologi Listrik dan Mekatronik (P2 TELIMEK) LIPI

yaitu Bpk.Muhammad Redho S.ds. sehingga desainer merasa terbantu dalam

pekerjaannya.

Saat ini LIPI memiliki kebijakan untuk melakukan proses pengembangan produk mobil

listrik yang rencananya mobil ini akan dijadikan mobil pemerintah untuk pelayanan

masyarakat, karena memang instansi berencana membantu pemerintah

mensosialisasikan penggunaan mobil listrik. Pembuatan mobil pelayanan masyarakat

yang di khususkan kepada pelayanan pos ini tujuanya adalah sebagai contoh sekaligus

pengenalan tentang mobil listrik kepada masyarakat. Berhubungan dengan makin

sedikitnya ketersediaan minyak dunia dan pemerintah ingin turut mensukseskan

penggunaan tenaga yang lebih ramah lingkungan guna mengurangi emisi bahan bakar di

Indonesia.

Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)

12

Page 13: laporan KP

3.2 Proses Desain

Proses ini meliputi identifikasi, analisis dan pemecahan masalah, analisis produk sejenis

dari kompetitor, gagasan desain, studi aktivitas dan pembuatan desain berupa sketsa,

blocking studi detail, gambar komponen dan model sebagai dasar pembuatan prototype.

Sketsa menggunakan gambar manual dengan teknik pensil, spidol, drawing pen dan

marker, sedangkan studi aktivitas, blocking studi dan gambar kerja dikerjakan dengan

menggunakan komputer.

3.2.1 Proyek Desain

Penentuan tema dan kegunaan sudah di perkecil yaitu menjadi mobil pelayanan Pos

milik PT. Pos Indonesia. Mobil tersebut memiliki kelebihan-kelebihan yang tidak

dimiliki oleh kantor pos biasa diantaranya adalah jam kerja yang lebih fleksibel dan

dapat berpindah dari satu daerah ke daerah yang lain dengan pembagian jadwal yang

telah di tentukan. Selain itu juga mobil ini dapat masuk ke daerah yang belum

tersedia kantor pos. Mobil ini juga menjadi lebih efisien ketika di dalamnya

disediakan pelayanan-pelayanan pembayaran lain-lain seperti listrik, PAM, dan

cicilan kredit, dilengkapi dengan internet mobile yang dapat membantu transaksi

pembayaran. Selain itu omset yang di dapatkan oleh mobil Pos ini sangat besar,

yaitu sekitar 25 juta rupiah dalam satu hari. dengan begitu PT. Pos jelas memiliki

keuntungan dengan adanya mobil pos ini. Investasi yang dikeluarkan lebih kecil di

bandingkan dengan apabila PT.Pos harus membangun kantor di tempat tertentu.

Dengan demikian di setujuilah bahwa tema yang diambil untuk mobil pelayanan

masyarakat ini adalah mobil pos.

Perancangan mobil ini ditangani oleh dua mahasiswa dan satu pembimbing yaitu :

1. Lia Meiliana Sutisna (mahasiswa)

2. Citra Manggala Putri (mahasiswa)

3. Muhammad Redho Kurnia, S.Sn. (pembimbing)

Sehingga diberlakukan pembagian yang dimaksudkan agar proses perancangan

menjadi lebih cepat. Penulis mengerjakan perancangan eksterior dan kabin depan

Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)

13

Page 14: laporan KP

mobil listrik, sedangkan rekan Citra manggala Putri mengerjakan perancangan

simulasi ruang kerja Pos dan interiornya.

3.2.2. Identifikasi masalah

Proses pengindentifikasian masalah merupakan faktor penting dalam perancangan

sebuah produk, dari ketepatan identifikasi akan didapatkan sebuah analisa dan

sintesa masalah yang paling penting untuk diselesaikan. Untuk itu didalam

penyusunan laporan ini perlu kita ketahui terlebih dahulu pokok yang akan di

kedepankan. Dalam hal ini adalah pengaplikasian mobil listrik untuk keperluan

komersil pemerintah yakni Pos dan apa aplikasi yang harus ada yang berkaitan

antara kedua mobil dan kegiatan pos.

Kegiatan pos keliling memiliki kegiatan yang relatif sama dengan pos pada

umumnya. Pelayanan yang dapat di akses melalui pos keliling diantaranya adalah :

1. pengiriman paket pos

2. pos khusus

3. pengiriman kilat

4. pengiriman wesel pos

5. penjualan benda pos dan materai

6. pembayaran tagihan listrik –PLN

7. pembayaran tagihan telepon –telkom

8. pembayaran tagihan PAM

9. pembayaran tagihan internet

10. pembayaran tagihan kartu kredit semua bank –online

11. pembayaran kredit ADIRA

12. pembayaran kredit motor dan mobil melalui oto-credit, ADIRA, FIF, BAF

dsb.

13. pembayaran tagihan Ponsel Prabayar Flexi, Indosat, dan telkomsel.

Sebelumnya sudah ada mobil serupa yang menunjang sarana pos keliling ini. Yaitu

mobil Mitsubishi L-300 dan Suzuki Carry. Walaupun sudah dirasa cukup nyaman

Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)

14

Page 15: laporan KP

oleh petugas pos tapi tidak berarti tidak ada sisi yang tidak perlu untuk ditinjau

kembali dalam aspek desainya. Di tambah lagi dengan adanya teknologi mobil listrik

ini merupakan salah satu bentuk kampanye penghematan energi yang sedang di

jalankan oleh pemerintah. Sehingga pengaplikasiannya pada sarana pemerintahan

akan menjadikannya contoh bagi masyarakat umum.

Gagasan yang dihasilkan hendaknya mempertimbangkan keterbatasan-keterbatasan

mendasar yang dimiliki mobil listrik ini, yaitu :

1. Beban maksimal mobil listrik 150 kg atau 4 orang.

2. Kecepatan maksimal mobil listrik 40 km/jam.

3. Jarak Maksimum yang dapat dicapat dengan keadaan pengisian penuh

tenaga listrik adalah 80 km/jam

4. Baterai tidak boleh terkena air

Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)

2(a)

15

Page 16: laporan KP

Gambar 2(a) – (b). Kerangka (chasis) mobil listrik yang akan didesain

(sumber : koleksi penulis)

Proses perancangan mobil listrik tersebut melalui beberapa tahap yang

mempermudah dalam perancangan mobil listrik yang tepat guna dan fungsional.

Berikut ini adalah bagan proses desain

3.2.3. Studi Antropometri dan Ergonomi

Tahap pertama yang dilakukan dalam proses perancangan mobil listrik ini adalah

melakukan studi antropometri dan ergonomi untuk mendapatkan kebutuhan ukuran

yang optimum. Ukuran yang optimum akan digunakan dalam menentukan dimensi

secara keseluruhan serta mempengaruhi penempatan beberapa komponen.

Hal pertama yang dilakukan adalah identifikasi antropometri manusia Indonesia,

data antropometri tersebut diperoleh dari berbagai sumber. Tahap ini sangat penting

Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)

2(b)

16

Page 17: laporan KP

untuk menentukan besaran kebutuhan ukuran minimum dan maksimum dalam

ruang gerak didalam kabin khususnya kabin bagian belakang yang akan menjadi

pusat kegiatan manusia selama menjalankan tugas sebagai pos. Berikut adalah

beberapa faktor antropometri yang identifikasi :

Gambar 3. antropometri berdiri

(Sumber : Reproduksi Data P2 TELIMEK LIPI)

Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)

Pria : 175 cmWanita : 168,7 cm

17

Page 18: laporan KP

Gambar.4 antropometri duduk 1 orang dari depan

(Sumber : Reproduksi Data P2 TELIMEK LIPI)

Gambar 5. antropometri duduk samping

(Sumber : Reproduksi Data P2 TELIMEK LIPI)

Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)

Lebar bahu rata-rata manusia IndonesiaPria : 54,46Wanita : 39,87

Lebar tempat duduk rata-rata manusia IndonesiaPria : 35,56Wanita : 36,32

Panjang tempat duduk rata-rata manusia IndonesiaPria : 49,53Wanita : 48,006

18

Page 19: laporan KP

Gambar 6. antropometri duduk 2 orang dari depan

(Sumber : Reproduksi Data P2 TELIMEK LIPI)

Gambar 7(a) – (b). Foto model untuk simulasi

(Sumber : Koleksi Penulis)

Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)

7 (a) 7 (b)

Panjang duduk dua orang dari depan rata-rata manusia Indonesia : 138 cm

19

Page 20: laporan KP

Gambar 8(a) – (f). pengukuran dengan model

(sumber : koleksi penulis)

3.2.5. Studi Kegiatan

Banyak kegiatan yang dilakukan yang berhubungan dengan penggunaan mobil pos

keliling ini. Dan setiap kegiatan yang dilakukan ada yang berhubungan, dan ada

juga yang tidak berhubungan seperti yang diuraikan dibawah ini :

1. Kegiatan pemakaian mobil

o Kegiatan primer (mengemudi)

o Kegiatan sekunder (bersifat optional, bagi pengemudi dan penumpang)

Termasuk di dalamnya adalah kegiatan menjalankan kegiatan pelayanan

pos.

2. Kegiatan perawatan mobil

o Kegiatan perawatan eksterior :

Membersihkan bodi luar

Mengganti ban

Kegiatan perawatan sistem (eksterior)

Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)

8 (a) 8 (b) 8 (c)

8 (d)

8 (e) 8 (f)

20

Page 21: laporan KP

Memasuki mobil

Melakukan aktifitas didalam mobil

Persiapan mengendarai mobil

Memarkirkan mobilmobil

Keluar dari mobilmobil

Mengendarai mobil

o Kegiatan perawatan interior:

Perawatan batre : pengisian ulang baterai, penggantian baterai

Perawatan Speedcontrol

Perawatan motor listrik

Perawatan charger

Perawatan sistem elektrik

Kegiatan membersihkan interior body : dashboard, kabin

penumpang dan kabin pelayanan pos.

3.2.5.1. Kegiatan utama

Kegiatan yang akan dianalisa yaitu mengenai kegiatan dari User A

(pengemudi), User B (penumpang), Petugas A (petugas Loket A) , Petugas B

(petugas Loket B). Masing-masing tipe user mempunyai kegiatan yang

berbeda. Untuk lebih jelasnya, maka akan dijabarkan seperti berikut dibawah

ini:

Gambar 9. Diagram alur kegiatan di dalam mobil secara umum

(Sumber : Reproduksi Data P2 TELIMEK LIPI)

Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)

21

Page 22: laporan KP

Menghampiri mobil

Mengoperasikan untuk membuka mobil

Membuka pintu mobil

Memasuki mobil

Menduduki tempat duduk

Menutup pintu mobil

Mengunci pintu mobil

Penjelasan diatas dijabarkan lagi sebagai berikut :

1. Kegiatan memasuki mobil

Gambar 10. Diagram alur kegiatan memasuki mobil

(Sumber : Reproduksi Data P2 TELIMEK LIPI)

Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)

22

Page 23: laporan KP

Mengatur posisi duduk

Cek kondisi mobil dari dalam

Menggunakan sabuk pengaman

2. Persiapan mengendarai mobil

Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)

Mengaktifkan mobil

Mengatur perseneling maju, mundur, netral

Melepaskan rem parkir

Memastikan sekeliling mobil sudah aman

Mengemudikan mobil maju/mundur

Mengendalikan arah tujuan mobil (kanan/kiri)

Memperhatikan panel kontrol & indikator

Memperhatikan panel kontrol & indikator

Menggunakan pencahayaan

Membunyikan klakson

Memberhentikan mobil

Memperhatikan keadaan sekeliling mobil

23

Page 24: laporan KP

Melihat keadaan sekeliling mobil

Mengatur perseneling maju, mundur, netral

Mengemudikan mobil maju atau mundur secara perlahan

Cek posisi mobil

Menggunakan rem parkir

Mematikan mesin mobil

Gambar 11. Diagram alur kegiatan mengendarai mobil

(Sumber : Reproduksi Data P2 TELIMEK LIPI)

3. Kegiatan memarkirkan mobil

Gambar 12. Diagram alur kegiatan memarkirkan mobil

(Sumber : Reproduksi Data P2 TELIMEK LIPI)

Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)

Mengaktifkan wiper

Mengaktifkan lampu hazard

24

Page 25: laporan KP

Mencari kunci pintu mobil

Membuka kunci pintu mobil

Membuka pintu mobil

Keluar dari mobil

Menutup pintu mobil

Mengunci pintu mobil

Membuka sabuk pengaman

4. Keluar dari mobil

Gambar 13. Diagram alur kegiatan keluar dari mobil

(Sumber : Reproduksi Data P2 TELIMEK LIPI)

Kegiatan calon pengguna yang berkaitan dengan penggunaan mobil listrik

ini perlu diperkirakan dan dianalisis. Maksud dari analisis ini adalah untuk

menentukan fitur-fitur apa saja yang diperlukan oleh calon pengguna dalam

mengoperasikan produk mobil listrik ini. Dalam operasional mobil listrik ini

bentuk kegiatan pada pengguna dibagi menjadi dua kegiatan, yaitu kegiatan

primer dan kegiatan sekunder. Tabel berikut ini adalah kegiatan primer yang

dilakukan oleh pengguna Mobil listrik :

Tabel 2. Kegiatan primer operasional mobil listrik

No PRA-MENGEMUDI MENGEMUDI PASCA-MENGEMUDI

1 Pengguna berjalan

kearah

kendaraan

Memindahkan

transmisi kecepatan

Memindahkan transmisi

ke posisi netral

Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)

25

Page 26: laporan KP

2

3

4

5

6

7

8

Mengeluarkan kunci

kendaraan

Membuka kunci

pintu kendaraan

Membuka pintu

kendaraan

Memasuki kendaraan

Menutup pintu

kendaraan

Memposisikan diri di

dalam kendaraan dan

memakai sabuk

pengaman

Memasukan anak

kunci untuk

mengaktifkan

kendaraan

Mengamati panel

instrumen untuk

memastikan

kendaraan siap

digunakan

Menggunakan stir

kemudi

Akselerasi dan

deakselerasi kendaraan

Menarik atau

melepaskan tuas rem

tangan

Mengoperasikan

lampu sein

Mengaktifkan lampu

malam

Mengamati keadaan

sekitar melalui kaca

spion

Mengaktifkan lampu

hazard

Membunyikan klakson

Menarik tuas rem parkir

Melepaskan sabuk

pengaman

Mengeluarkan anak

kunci untuk

menonaktifkan

kendaraan

Membuka pintu

kendaraan

Menutup pintu

kendaraan

Mengunci pintu

kendaraan

Pengguna berjalan

menjauhi kendaraan

Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)

26

Page 27: laporan KP

9

10

11

Mengamati keadaan

disekitar kendaraan

Melepaskan tuas rem

parkir

Bersiap untuk

mengemudi

Mengoperasikan wiper

dan washer

Mengamati panel

instrumen

(Sumber : Reproduksi Data P2 TELIMEK LIPI)

Dalam kegiatan primer calon pengguna menggunakan Mobil listrik,

operasional produk ini dirancang untuk tidak berbeda dengan mobil pada

umumnya. Selain mengacu pada regulasi mengenai kendaraan

berpenumpang juga agar calon pengguna tidak akan sulit dalam

mengadaptasi dirinya dengan kendaraan yang akan dikemudikannya. Tabel

kegiatan operasional primer diatas dibuat berdasarkan keadaan dari

pengemudi mobil pada umumnya. Pada tabel Pra-mengemudi diuraikan

dengan jelas kegiatan dari calon pengguna sebelum mengemudikan

kendaraan secara berurutan. Kesimpulan awal bahwa dalam tahap ini tidak

berbeda jauh dengan operasional kendaraan roda empat pada umumnya.

Dalam tabel Mengemudi kegiatan diurutkan secara acak, karena kegiatan

dalam tahap tersebut dilakukan menyesuaikan dengan keadaan dimana

kendaraan tersebut beroperasi. Pada tabel Pasca-mengemudi, urutan kegiatan

hampir berupa kebalikan dari tahap Pra-mengemudi, tetapi dimulai dengan

memposisikan transmisi ke posisi netral.

Produk kendaraan dirancang berbeda dengan kendaraan roda empat pada

umumnya. Tranmisi daya dari motor listrik ke roda pada Mobil listrik

menggunakan transmisi satu percepatan yang dilengkapi dengan speed

control, sehingga kegiatan memindahkan transmisi hanya berdasarkan

kebutuhan orientasi arah maju atau mundur hampir serupa dengan

operasional pada mobil bertransmisi otomatis.

Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)

27

Page 28: laporan KP

Terdapat beberapa kebutuhan yang timbul sebagai tuntutan dari kegiatan

primer operasional, terutama disebabkan oleh perbedaan spesifikasi teknis.

Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam proses perancangan yaitu

pada bagian panel instrumen,yang meliputi :

1. Indikator persediaan tenaga baterai

2. Indikator pemantau kecepatan

3. Indikator pemantau keadaan motor listrik

3.2.5.2. Aktivitas sekunder didalam mobil

Selain kegiatan primer yang menyangkut operasional kendaraan terdapat

juga kegiatan lain yang dilakukan oleh pengguna dalam menggunakan fitur

yang tersedia dan sebagainya. Aktivitas sekunder (selain kegiatan utama

pengemudi) yang dilakukan didalam mobil. Mobil listrik ini tidak jauh

berbeda dengan menggunakan mobil berbahan bakar konvensional. Aktivitas

yang dilakukan selain dari aktivitas mengemudi, seperti menyalakan radio

tape, CD player dan sebagainya. Aktivitas ini dapat dilakukan oleh

pengemudi ketika mobil sedang bergerak. Bisa tidaknya aktivitas ini dapat

dilakukan berdasarkan kemampuan dan keterampilan pengemudi dalam

mengendarai mobil.

Berbagai aktivitas sekunder yang dilakukan oleh pengemudi ketika mobil

berjalan, seperti beberapa contoh yang telah disebutkan sebelumnya,

bukanlah hal yang wajib dilakukan oleh seorang pengemudi. Aktifitas ini

merupakan aktifitas sekunder atau tambahan yang bisa saja tidak dilakukan

oleh seseorang ketika beraktifitas. Meskipun kita tidak melakukan aktifitas

tersebut, tidak akan berpengaruh besar kepada pengemudi ketika

mengemudikan mobil. Sehingga sarana dari aktivitas ini merupakan

“optional” atau fitur tambahan untuk melengkapi asesoris dan menambah

kenyamanan seseorang ketika mengemudikan mobil.

Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)

28

Page 29: laporan KP

Selain itu dalam mobil listrik ini ada kegiatan tambahan yakni pelayanan pos

tersebut.

Beberapa aktifitas sekunder yang dapat dilakukan seseorang ketika

mengemudikan mobil, diantaranya yaitu:

Menggunakan AC

Menggunakan radio tape

Merokok

Meminum minuman ringan

Memakan makanan ringan

Menyimpan uang kecil atau receh untuk membeli atau membayar

sesuatu

Menggunakan telepon genggam

Membuang sampah

Menggunakan pelindung cahaya matahari

Menggunakan tissue

Handrest

Bercermin

Membersihkan ruang sekitar pengemudi

Dan kegiatan yang dilakukan selama mobil berhenti dan aktifa dalam

pelayanan pos adalah :

Membuka pintu belakang

Duduk di kursi kabin belakang

Membuka jendela kabin

Menulis diatas meja

Mengoperasikan komputer

Membubuhi cap pos

Membuka dan menutup laci

Melakukan transaksi pembayaran

Membuka dan menutup kembali kotak uang

Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)

29

Page 30: laporan KP

Berikut adalah tabel kegiatan sekunder dari pengguna Mobil listrik :

Tabel 3. Kegiatan sekunder operasional mobil listrik

No Di Dalam Kendaraan Di Luar Kendaraan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

Mendengarkan radio atau

tape

Mencari dan mengganti

kaset atau cd

Merokok

Mencari dan mengambil

kertas tissue

Menyalakan dan mengatur

pendingin udara

Membuka atau menutup

jendela

Membayar parkir

Menelepon /sms

Makan atau minum ringan

Menggunakan bagasi dari

dalam kendaraan

Mengatur posisi tempat

duduk untuk membawa

Menggunakan bagasi

Mengganti ban

Mengamati keadaan kendaraan

terhadap suatu gejala

Melakukan perawatan ringan

Mengisi bahan bakar

Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)

30

Page 31: laporan KP

12

barang dalam jumlah

banyak

Membaca koran atau

majalah

(Sumber : Reproduksi Data P2 TELIMEK LIPI)

3.2.6 Elemen sistem

Elemen yang terdapat pada ekterior mobil pos berbasis mobil listrik di antaranya

adalah :

1. Lampu bag. Depan

2. Lampu sorot bagian depan

3. Lampu sein bag. depan

4. Lampu bag. hazard belakang

5. Lampu sein bag. belakang

6. Lampu mundur bag. belakang

7. Kaca spion

8. Pilar A

9. Pilar B ( serta B1 jika perlu)

10. Pilar C

11. Pintu pengemudi

12. Pintu penumpang

13. Pintu kabin operasional pos

14. Pegangan pintu

15. Kaca depan (pada pilar A)

16. Kaca kabin depan (kanan dan kiri)

17. Kaca kabin operasional pos (kanan, kiri, dan belakang)

18. Pintu tangki bensin

19. Wiper bagian depan.

Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)

31

Page 32: laporan KP

20. Tempat nomor polisi (bag. Depan dan belakang)

21. Bumper bagian depan

22. Bumper bagian belakang

Elemen yang terdapat dalam interior kabin depan mobil pos ini adalah sebagai

berikut :

1. Dashboard. Elemen pada dashboard lebih detail di antaranya adalah :

a. Console

b. Aplikasi radio dan sebagainya

c. Sistem informasi kemudi (display takometer dsb.)

d. Tuas dan tombol aplikasi pada setir.

2. Kemudi (beserta fungsinya)

3. Tuas gas

4. Tuas rem

5. Jok (kanan dan kiri) tanpa console pemisah.

6. Rem tangan

7. Pintu (kanan dan kiri)

8. Handrest

9. Tombol aplikasi pada handrest. Elemen pada handrest diantaranya adalah :

a. Tombol power window

b. Tombol Central lock

c. Pengatur kemiringan kaca spion

10. Pegangan pintu.

3.2.7. Simulasi Peletakan Elemen Sistem

Simulasi ini adalah sebagai sebuah gambaran kasar tentang peletakan dari elemen

yang ada pada interior dan eksterior mobil. Pada pembahasan kali ini simulasi hanya

di aplikasikan kepada penempatan elemen yang berada pada interior mobil pada

bagian kabin depan sedangkan untuk eksterior tidak dilakukan simulasi peletakan

elemen eksterior melainkan pencarian bentuk melalui sketsa dari tahap demi tahap

Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)

32

Page 33: laporan KP

hingga menemukan bentuk dan ukuran yang sesuai dengan kebutuhan mobil pos

serta desain yang dianggap sesuai dengan image dari mobil pos itu sendiri.

Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)

Kaca depan

Tombol aplikasi

handrest

handrest

lock

Tuas pembuka

Lubang handle

Kaca depan

Tombol aplikasi

handrest

handrest

lock

Tuas pembuka

Lubang handle

33

Page 34: laporan KP

Gambar 14. Simulasi penempatan elemen pada pintu

(sumber : koleksi penulis)

Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)

Kaca depan

Tombol aplikasi

handrest

handrest

lock

Tuas pembuka

Lubang handle

Elemen Entertainment

console

System informasi kemudi

setir

Elemen tambahan kemudi

Tuas gas dan rem

34

Page 35: laporan KP

Gambar 15. Simulasi elemen dashboard

(sumber : koleksi penulis)

3.2.8. Sketsa Desain Eksterior

Pencarian bentuk eksterior dilakukan dengan melalui proses pencitraan mobil

pos berbasis mobil listrik. Mobil listrik memiliki citra ramah lingkungan,

futuristik, dan dinamis. Dengan tema-tema tersebut penulis mencitrakan mobil

pos berbasis listrik tersebut melalui image chart dibawah ini.

Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)

Elemen Entertainment

console

System informasi kemudi

setir

Elemen tambahan kemudi

Tuas gas dan rem

35

Page 36: laporan KP

Gambar 16. Image chart

(sumber : koleksi penulis)

Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)

36

Page 37: laporan KP

Gambar 17. Kumpulan sketsa ide dashboard

(sumber : koleksi penulis)

Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)

37

Page 38: laporan KP

Gambar 18. Sketsa ide bentuk eksterior

(sumber : koleksi penulis)

Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)

38

Page 39: laporan KP

Gambar 19. Kumpulan sketsa eksterior (awal)

(sumber : koleksi penulis)

Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)

39

Page 40: laporan KP

Gambar 20. Kumpulan sketsa eksterior (lanjutan)

(sumber : koleksi penulis)

Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)

40

Page 41: laporan KP

Gambar 21. 3D Desain terpilih dashboard

(sumber : koleksi penulis)

Gambar 22. 3D cad modeling

(sumber : koleksi penulis)

Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)

41

Page 42: laporan KP

Gambar 23. 3D cad modeling

(sumber : koleksi penulis)

Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)

42

Page 43: laporan KP

Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)

43

Page 44: laporan KP

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan hasil kerja profesi LIPI

Proses kerja dilaksanakan dari mulai pencitraan dan pencarian fungsi pada kabin

belakang yang merupakan kabin utama yang fungsional pada mobil listrik tersebut.

fungsi yang diusulkan yaitu pengaplikasian kabin pos pada kabin belakang. Bentuk yang

dipilih akhirnya adalah penyesuaian dari bentuk kabin belakang yang diantaranya

melingkupi kenyamanan dan fungsi dari kabin pos itu sendiri.

Setelah ditemukan dan disepakati bentuk serta fungsi yang ada di dalam kabin barulah

dicari bentuk dasar eksterior. Dalam proses perancangannya penulis melihat bahwa

kabin fungsional tertentu memerlukan ruangan yang lebih besar dari pada ruangan

kabun mobil pada umumnya. Sehingga tinggi dan luas dari kabin fungsional pos

diperbesar dengan cara meninggikan atapnya dan memperpanjang kabin sampai 60cm

kebelakang. Selain itu penempatan pintu yang berada di bagian samping kanan ujung

belakang adalah penyesuaian dari keperluan fungsi pos pada kabin belakang.

4.2 Kesimpulan proses kerja profesi LIPI

Setelah melaksanakan kerja profesi penulis menjadi mengerti proses kerja desainer pada

lapangan kerja sesungguhnya. Desainer produk memiliki peranan yang penting pada

penyesuaian dalam segala aspek. Selain itu penulis juga dapat lebih mengerti sisi teknis

dari perancangan, dalam hal ini mobil pos berbasis mobil listrik. Dalam setiap

perancangan produk perlu ada kompromi dari pihak teknis dan desainer karena

pertimbangan bentuk dan teknis sangat mempengaruhi kerja dan fungsi dari produk

tersebut. ketika keduanya berjalan seiringan maka fungsi dan bentuk yang sesuai akan

dicapai.

Dalam mencapai sebuah kerjasama yang baik komunikasi menjadi sangat penting.

Penulis merasakan komunikasi yang sangat baik dengan pembimbing Maupun rekan

sesama tim dari mahasiswa desainer produk ITB. Selain itu diikutsertakannya penulis

Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)

44

Page 45: laporan KP

dalah berbagai keperluan dan survey menjadikan penulis tahu dan mengerti setiap

perkembangan, keadaan di lapangan, kesulitan dan kemudahan yang didapat dalam

merancang sebuah produk.

Dalam proses kerja profesi ini penulis juga mendapatkan sarana yang cukup baik dalam

menunjang proses kerja profesi tersebut. Alat-alat yang dibutuh kan dalam menjalankan

proses tersebut disediakan oleh pihak LIPI termasuk pembiayaan dalam pembuatan

simulasi model terukur. Karena Mobil listrik adalah salah satu proyek dari P2

TELIMEK LIPI yang telah berjalan beberapa kali maka pembimbing sudah sangat

mengetahui kata kunci dari perancangan tersebut sehingga memudahkan untuk

menjalankan proses perancangan yang dilaksanakan oleh penulis.

4.3 Saran

LIPI sebagai pusat penelitian berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi telah banyak

memberikan penemuan-penemuan atau inovasi yang sesungguhnya sangatlah berguna

bagi masyarakat umum. Di masa yang sulit ini Indonesia secara umum memerlukan

terobosan-terobosan ilmiah yang mampu membantu memperbaiki kualitas kehidupan

masyarakatnya. Mobil listrik adalah salah satu jawaban dari kesulitan yang dihadapi

oleh masyarakat Indonesia khususnya adalah dalam hal penyediaan bahan bakar. Selain

itu Indonesia khususnya Jakarta yang kini telah menjadi kota terpolusi nomor 3 di dunia

juga merupakan salah satu alasan dapat diterimanya mobil listrik di pasaran.

Namun yang perlu menjadi perhatian adalah publikasi dan pengenalan kepada

masyarakat. Penyebaran informasi mengenai aplikasi teknologi baru dan inovasi yang

dimiliki oleh LIPI hendaknya dapat dirasakan oleh masyarakat karena dengan demikian

maka dukungan terhadap kerja dan penelitian LIPI dari masyarakat umum akan semakin

meningkat.

Mengenai kondisi lapangan atau ruang kerja yang ada di LIPI penulis menyarankan agar

lebih ditingkatkan kembali kebersihan dan keteraturannya. Karena ruang kerja selain

menjadi lapangan bagi pelaksanaan pekerjaan juga dapat menjadi pendorong semangat

kerja. Ketika lingkungannya bersih maka pekerja akan lebih nyaman dalam bekerja dan

kualitas pekerjaan dapat ditingkatkan.

Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)

45

Page 46: laporan KP

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Woodson, Wesley E. 1981. Human Factor Design Hnadbook. Mcgraw Hill Book

Company: New York

Sanjaya, Kadek Heri. 2007. Rancang Bangun Kendaraan Ramah Lingkungan dan

Hemat Energi dengan Konsep” Hybrid Car. P2 TELIMEK-LIPI. Bandung.

Internet

www.lipi.go.id. Susunan Organisasi LIPI. 27 desember 2009.

www.wikipwdia.com. Electric car. 16 januari 2010.

Mobil Listrik Indonesia. http://autos.okezone.com/read/2009/08/01/52/244034/52/soal-

mobil-listrik-indonesia-kalah-dari-singapura. 20 Januari 2010.

Desain Unit Kendaraan Pos Keliling. http://digilib.its.ac.id/ITS-Undergraduate-

3100009034937/5624. 20 Januari 2010.

Mobile Post Office. http://www.cornwall-centre-of-excellence.org.uk/post.htm. 20 jauari

2010.

Walking and Cycling Network.

http://www.cornwall-centre-of-excellence.org.uk/walk.htm. 20 Januari 2010.

Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)

46

Page 47: laporan KP

LAMPIRAN

Foto – foto kegiatan

Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)

47

Page 48: laporan KP

Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)

48

Page 49: laporan KP

Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)

49