LAPORAN KINERJA LKj) -...
Transcript of LAPORAN KINERJA LKj) -...
1
BAB I
KEMENTERIAN SOSIAL RI TAHUN 2018
LAPORAN KINERJA
(LKj)
PANTI SOSIAL
BINA RUNGU WICARA “EFATA” KUPANG
2018
2
PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum
Penyusunan LAKIN PSBRW Efata dilaksanakan berdasarkan Peraturan
Presiden Nomor 9 tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi,
dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia yang mewajibkan setiap
Kementerian untuk menerapkan sistem akuntabilitas kinerja aparatur dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang
Akuntabilitas Instansi Pemerintah (AKIP) diikuti dengan Surat Keputusan Kepala
Lembaga Administrasi Negara Nomor 589/IX/6/Y/1999 tentang Pedoman Penyusunan
Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan disempurnakan dengan
Keputusan Kepala Lembaga Adminstrasi Negara nomor 239/9/6/8/2003 tentang
Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah
menegaskan bahwa Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dilaksanakan untuk
mewujudkan akuntabilitas kinerja melalui perbaikan manajemen kepemerintahan
termasuk sistem perencanaan kinerja, pengukuran, dan pelaporan.
Mengacu pada pedoman yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010
tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah serta Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 Tentang Percepatan
Pemberantasan Korupsi yang antara lain mewajibkan seluruh pejabat pemerintahan
untuk membuat penetapan kinerja, menuntut usaha keras lembaga pemerintahan dalam
mewujudkan good governance.
Reformasi birokrasi yang dicanangkan pemerintah untuk perbaikan pelayanan
kepada publik yang mengarah pada sistem pelayanan prima mengharuskan lembaga
untuk menyampaikan informasi kinerjanya bukan hanya kepada pemerintah yang di
atasnya melainkan juga kepada masyarakat luas. PSBRW Efata Kupang dalam
mewujudkan reformasi birokrasi melakukan penyempurnaan standar operasional
prosedur, pengkajian program bimbingan, pengembangan jejaring kerja, penyampaian
informasi kepada masyarakat yang kesemuanya bermuara pada peningkatan kualitas
pelayanan.
Dalam rangka pencapaian reformasi birokrasi tentunya PSBRW Efata Kupang
mengalami berbagai macam kendala antara lain:
3
1. Sumber daya manusia yang kurang memahami tugas pokok dan fungsinya sehingga
proses pelayanan kurang maksimal.
2. Sistem manajemen kepegawaian belum mampu mendorong pencapaian kerja yang
profesional sesuai dengan beban kerja dan tanggung jawab yang diberikan.
3. Kurang berlakunya etos kerja yang tinggi sehingga berpengaruh kepada disiplin dan
produktivitas pegawai.
Salah satu pemecahan masalah dari hal-hal tersebut di atas adalah dengan
penerapan manajemen berbasis kinerja yang berorientasi pada hasil. Agar penerapan
manajemem berbasis kinerja berjalan lebih maksimal, perlu dikembangkan sistem
evaluasi atau penilaian kinerja. Oleh karena itu LAKIN adalah salah satu cara untuk
mengevaluasi dan menilai kinerja suatu lembaga. Selain itu, LAKIN juga mempunyai
fungsi ganda, di satu sisi merupakan alat kendali, alat penilai kinerja secara kuantitatif,
dan sebagai wujud akuntabilitas pelaksanaan tugas dan fungsi PSBRW Efata Kupang
dalam rangka mendukung terwujudnya good governance, yang didasarkan pada
peraturan perundang‐undangan yang berlaku, kebijakan yang transparan, dan dapat
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat. Di sisi lain, LAKIN merupakan salah satu
alat untuk memacu peningkatan kinerja setiap seksi yang ada di lingkungan PSBRW
Efata Kupang.
B. Gambaran Tentang Lembaga
Panti Sosial Bina Rungu Wicara “Efata” Kupang merupakan Unit Pelaksana
Teknis (UPT) di bawah koordinasi langsung Dirjen Rehabilitasi Sosial Kementerian
Sosial RI yang berada di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Secara teknis, PSBRW Efata
Kupang memberikan pelayanan dan rehabilitasi bagi Penyandang Disabilitas Rungu
Wicara (PDRW).
Dalam melaksanakan pelayanan dan rehabilitasi sosial terhadap Penyandang
Disabilitas Rungu Wicara (PDRW), fungsi PSBRW Efata Kupang adalah:
1. Penyusunan rencana dan program, evaluasi dan laporan.
2. Pelaksanaan registrasi, observasi, identifikasi, diagnosa sosial dan perawatan
3. Pelaksanaan pelayanan dan rehabilitasi sosial yang meliputi bimbingan sosial,
mental, fisik dan keterampilan.
4. Pelaksanaan resosialisasi, penyaluran dan bimbingan lanjut.
5. Pelaksanaan pemberian perlindungan sosial, advokasi, informasi dan rujukan.
4
6. Pelaksanaan pusat model pelayanan rehabilitasi dan perlindungan sosial
7. Pelaksanaan urusan tata usaha.
Berdasarkan kedudukan, tugas dan fungsi sebagaimana dikemukakan terlihat
bahwa PSBRW Efata Kupang memegang peran penting dalam mewujudkan
kesejahteraan sosial khususnya kesejahteraan sosial penyadang disabilitas sebagaimana
diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial
serta pencapaian program rehabilitasi kesejahteraan sosial untuk meningkatkan
pelayanan penerima manfaat sebagai salah satu program prioritas nasional tahun 2018.
Pelaksanaan tugas dan fungsi PSBRW Efata Kupang secara lebih konkrit
dijabarkan melalui Renstra yang didalamnya tertuang visi, misi, tujuan, sasaran strategis
dan target kinerja dan diukur dengan indikator kinerja berupa output dan outcome beserta
target tahunan yang jelas. Fokus dari Renstra periode 2015-2019 PSBRW “Efata”
Kupang adalah meningkatnya kualitas dan profesionalisme penyelenggaraan pelayanan
dan rehabilitasi sosial terhadap PDRW yang memiliki daya saing (competitive
advantage) dan berorientasi kepada kepuasan penerima pelayanan (customer satisfaction)
dengan menerapkan standarisasi pelayanan, mengembangkan jangkauan pelayanan
(outreach), peningkatan profesionalisme petugas dan peningkatan aksesibilitas informasi
serta peningkatan dukungan manajemen yang transparan dan akuntabel.
Berdasarkan Keputusan Menteri Sosial Nomor 106/HUK/2009, tanggal 30
September 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Panti Sosial di Lingkungan
Departemen Sosial. PSBRW Efata Kupang terdiri dari Kepala Panti, Subbag Tata
Usaha, seksi Program dan Advokasi Sosial, seksi Rehabilitasi Sosial dan dan kelompok
jabatan fungsional ditambah dengan sheltered workshop. Struktur Organisasi dan Tata
Kerja PSBRW Efata Kupang terlihat pada gambar di bawah ini:
5
K E P A L A
SUB.BAG. TATA USAHA
SEKSI PROGRAM DAN
ADVOKASI SOSIAL SEKSI REHABILITASI
SOSIAL
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
INSTALASI PRODUKSI ( SHELTER WORKSHOP )
Gambar 1. Struktur Organisasi PSBRW Efata Kupang.
Uraian tugas dari masing-masing seksi sesuai Peraturan Menteri Sosial RI Nomor
106/HUK/2009, tanggal 30 September 2009 terdiri dari : 1. Subbag Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan penyusunan rencana
anggaran, urusan surat menyurat, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan rumah tangga
serta kehumasan.
2. Seksi Program dan Advokasi Sosial mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana
program pelayanan rehabilitasi sosial, pemberian informasi, advokasi sosial dan
kerjasama, penyiapan bahan standarisasi pelayanan, resosialisasi, pemantauan serta
evaluasi pelaporan.
3. Seksi Rehabilitasi Sosial mempunyai tugas melakukan observasi, identifikasi, registrasi,
pemeliharaan jasmani dan penetapan diagnosa, perawatan, bimbingan pengetahuan dasar
pendidikan, mental, sosial, fisik, keterampilan, penyaluran dan bimbingan lanjut.
4. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai jabatan
fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
5. Sheltered workshop di PSBRW Efata Kupang mempunyai tugas kegiatan keterampilan
kerja yang bersifat ekonomis, produktif bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial
pasca rehabilitasi agar mampu berperan aktif dalam masyarakat.
6
Memperhatikan Struktur Organisasi dan Tata Kerja sebagaimana tersaji
pada Gambar 1 terlihat bahwa PSBRW Efata Kupang ini mempunyai kelengkapan
manajemen dan organisasi yang mamadai untuk melaksanakan kebijakan,
strategi, sasaran dan program rehabilitasi sosial yang ditetapkan. Kelengkapan
organisasi yang memadai disertai kejelasan dan legalisasi tugas pokok dan fungsi,
memungkinkan terlaksananya prinsip tugas dibagi habis, sehingga pelaksanaan
pelayanan dapat terlaksana secara sistemik, efektif dan efisien. Namun demikian,
dengan terbaginya kegiatan dalam seksi menuntut koordinasi dan sinergi diantara unit-
unit pelayanan.
Untuk mendukung penyelenggaraan rehabilitasi sosial penyandang disabilitas
rungu wicara dengan hukum sesuai tugas pokok dan fungsi, ketersediaan SDM
PSBRW “Efata” Kupang memiliki komposisi yang multidisipliner. Setiap pegawai
pada umumnya sudah memiliki keterampilan dan pengalaman kerja yang
sangat memadai dan dapat diandalkan, selain itu secara kuantitatif cukup untuk
mendukung optimalisasi tugas pokok dan fungsi lembaga dalam mendukung
terlaksananya kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan pelayanan.
C. Peran Strategis
Era globalisasi semakin menuntut negara-negara bersaing untuk berkiprah di
kancah internasional. Untuk dapat bersaing, bukan hanya dengan sumber daya alam
yang melimpah tetapi negara diharuskan mempunyai sumber daya manusia yang
berkualitas. Karenanya pembinaan dan peningkatan kesejahteraan penerima manfaat
sangat diperlukan, hal ini dilandasi adanya kenyataan bahwa dalam masyarakat masih
terdapat penerima manfaat yang mengalami hambatan kesejahteraan baik rohani,
jasmani, sosial maupun ekonominya.
Untuk menanggulangi permasalahan kesejahteraan sosial penyandang disabilitas
rungu wicara perlu adanya suatu wadah yang presentatif yang dapat memberikan
penanganan secara profesional dan terpadu sehingga permasalahan yang dihadapi
penerima manfaat dapat tertangani dengan baik.
Penanganan permasalahan penerima manfaat tidak dapat dilakukan sendiri oleh
seseorang atau oleh satu lembaga saja karena permasalahan penerima manfaat dalam hal
ini Penyandang Disabilitas Rungu Wicara (PDRW) memiliki sifat yang kompleks
sehingga didalam penanganan masalah penerima manfaat diperlukan suatu kerja sama
antar lembaga. Salah satu lembaga yang memberikan penanganan terhadap permasalahan
PDRW adalah PSBRW Efata Kupang yang merupakan satu-satunya Unit Pelayanan
Teknis (UPT) dari Kementerian Sosial RI yang berada di Nusa Tenggara Timur yang
menangani permasalahan kesejahteraan sosial penyandang disabilitas rungu wicara.
7
Pada awalnya segmen pelayanan rehabilitasi sosial yang diberikan PSBRW Efata Kupang
adalah kepada penerima manfaat diwilayah Nusa Tenggara Timur.
Dalam perkembangannya sejalan dengan era globalisasi, maka jangkauan
pelayanan lebih di luas meliputi Nusa Tenggara barat, Bali, Ternate, dan Papua.
PSBRW Efata Kupang mempunyai tugas untuk memberikan bimbingan,
pelayanan dan rehabilitasi yang bersifat preventif, kuratif, rehabilitatif, promotif dalam
bentuk bimbingan fisik, mental, sosial, dan pelatihan ketrampilan, resosialisasi, serta
bimbingan lanjut agar penerima manfaat memiliki sikap, perilaku dan kepribadian secara
wajar dan mandiri dalam memenuhi kebutuhan hidupnya baik dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pelayanan rehabilitasi sosial bagi penyandang
disabilitas rungu wicara (PDRW) di PSBRW Efata Kupang dilaksanakan dalam bentuk
sistem panti.
Secara Teknis Panti Sosial Bina Rungu Wicara “Efata” Kupang menangani dan
merehabilitasi Penyandang Disabilitas Rungu Wicara melalui pelayanan dalam panti dan
luar panti. Pelayanan Rehabilitasi Sosial yang dilaksanakan oleh PSBRW Efata Kupang
merupakan suatu upaya pemerintah dalam menangani suatu permasalahan kesejahteraan
sosial (PMKS) yang dasarkan pada Peraturan Menteri Sosial Nomor 106/HUK/2009,
tentang Organisasi dan Tata Kerja Panti Sosial di Lingkungan Departemen Sosial pada
pasal 19 tentang Jenis dan Tugas Panti Sosial Bina Rungu Wicara “Efata” Kupang yaitu
memberikan bimbingan, pelayanan dan rehabilitasi sosial yang bersifat kuratif,
rehabilitative, promotif dalam bentuk bimbingan pengetahuan dasar pendidikan, fisik,
mental, sosial, pelatihan ketrampilan, resosialisasi bimbingan lanjut bagi pdrw agar
mampu mandiri dan berperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat serta pengkajian dan
penyiapan standar pelayanan dan rujukan.
Adapun peran strategis dari PSBRW “Efata” Kupang berdasarkan dari
Peraturan menteri Sosial RI yaitu :
1. Memberikan Pelayanan Rehabilitasi Sosial bagi PDRW.
2. Menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat terkait dengan pelaksanaan
Pelayanan Rehabilitasi Sosial bagi PDRW.
3. Melaksanakan sosialisasi dengan instansi terkait dalam penanganan dan rujukan
PDRW.
Dengan demikian peran dan posisi yang strategis ini maka PSBRW Efata
merupakan unsur yang sangat penting keberadaannya dalam rangka menangani
permasalahan-permasalahan kesejahteraan sosial di area lingkup kerjanya.
8
BAB II
PERENCANAAN STRATEGIS DAN PERJANJIAN KINERJA
AA.. RReennccaannaa SSttrraatteeggiiss 22001155 ––– 22001199
Rencana Strategis 2015–2019 PSBRW Efata Kupang disusun dalam rangka pelaksanaan
tugas dan fungsi PSBRW “Efata” Kupang sesuai Permensos RI No.
106/HUK/2009 serta dalam kerangka Renstra Kementerian Sosial dan Renstra Ditjen
Rehabilitasi Sosial 2015-2019. Dengan adanya Renstra ini, pelaksanaan tugas PSBRW
Efata Kupang diharapkan lebih terarah, sistemik dan sistematik, sehingga tujuan dan
hasil yang diharapkan dapat tercapai secara optimal.
Sebagai lembaga pelayanan sosial yang akan mengimplementasikan manajemen berbasis
kinerja (Performance Based Management), PSBRW Efata Kupang bertekad untuk
mewujudkan pelayanan prima (excellence service), pelayanan yang memuaskan, terbaik,
mengungguli pelayanan yang diberikan pihak lain atau lebih baik daripada pelayanan
waktu yang lalu. Tekad ini di ditegaskan dengan visi:
“Mewujudkan PSBRW Efata Kupang Sebagai Lembaga Pelayanan dan Rehabilitasi
Sosial Penyandang Disabilitas Rungu Wicara Yang
Bermutu, Terpercaya dan Profesional”
Sebagai penjabaran dari visi ini, ditetapkankanlah lima misi yang menggambarkan
kegiatan yang akan dilaksanakan guna mewujudkannya, yaitu:
1. Peningkatan profesionalitas Sumber Daya Manusia (SDM) dalam melaksanaan tugas
pokok dan fungsinya.
2. Peningkatan penyelenggaraan pelayanan rehabilitasi sosial sesuai Standar
Operasional Prosedur (SOP).
3. Peningkatkan dan optimalisasi pemanfaatan sarana dan prasarana dalam
penyelenggaraan pelayanan rehabilitasi sosial.
4. Mengembangan jaringan kerja dalam penyelenggaraan rehabilitasi sosial.
5. Penyelenggaraan fungsi promotif lembaga secara optimal
Selanjutnya dalam rangka melaksanakan misi dirumuskan tujuan (goals) organisasi ke
dalam bentuk yang lebih terarah dan operasional. Tujuan ini merupakan penjabaran atau
implementasi dari pernyataan misi yang akan dilaksanakan atau dihasilkan dalam jangka
9
waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun. Dengan diformulasikannya tujuan ini maka apa
yang harus dilaksanakan oleh PSBRW Efata dalam melaksanakan visi dan misinya
dapat secara tepat diketahui.
Dalam Renstra PSBRW “Efata” Kupang tahun 2015-2019, tujuan PSBRW “Efata”
Kupang dalam rangka melaksanakan rehabilitasi sosial, adalah:
1. Meningkatnya kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) pegawai pelayanan dan
rehabilitasi sosial
2. Meningkatnya kualitas pelayanan dan rehabilitasi sosial Penyandang Disabilitas
Rungu Wicara(PDRW).
3. Meningkat dan optimalnya pemanfaatan sarana dan prasarana dalam
penyelenggaraan pelayanan dan rehabilitasi sosial PDRW .
4. Berkembangnya jejaring kerja/networking dalam upaya meningkatkan kesejahteraan
sosial PDRW.
5. Terselenggaranya fungsi promotif lembaga secara optimal.
6. Terlaksananya advokasi sosial bagi PDRW.
Tujuan tersebut dijabaran ke dalam sasaran yang lebih spesifik dan terukur, yang
menggambarkan sesuatu yang akan dihasilkan dalam kurun waktu lima tahun dan
dialokasikan dalam lima periode tahunan melalui serangkaian kegiatan yang dijabarkan
dalam Rencana Kinerja (Performance Plan). Penetapan sasaran strategis digunakan
untuk menentukan fokus kegiatan dan alokasi sumber daya dalam operasional organisasi
tiap-tiap tahun. Sasaran strategis sesuai Renstra PSBRW Efata Kupang adalah:
1. Meningkatnya kemandirian Penyandang Disabilitas.
2. Terlaksananya Rehabilitasi Sosial.
3. Terlaksananya perencanaan program rehabilitasi sosial.
4. Terpecahkannya kasus-kasus yang dihadapi Penerima manfaat.
5. Meningkatnya kualitas administrasi pelayanan sosial dalam panti.
Mengacu pada visi, misi, tujuan dan sasaran strategis serta mempertimbangkan sumber
daya yang ada, kegiatan pokok PSBRW “Efata” Kupang Tahun 2015-2019 terdiri
dari:
10
1. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia petugas pelayanan
Sebagai Unit Pelaksana Teknis yang menyelenggarakan pelayanan dan rehabilitasi
sosial, kualitas pelayanan merupakan tujuan utama kegiatan PSBRW “Efata”
Kupang. Beberapa prasyarat yang perlu dipenuhi agar pelayanan dan rehabilitasi
yang diselenggarakan PSBRW “Efata” Kupang mencapai kualitas sesuai harapan
masyarakat, yaitu: 1) Responsiveness yaitu kemampuan dan kesediaan untuk melayani
dengan baik; 2) Reliability yaitu kemampuan untuk melakukan pelayanan sesuai
dengan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan; 3) Empathy yaitu rasa
peduli untuk memberikan perhatian dan memahami kebutuhan penerima pelayanan;
4) Assurance yaitu jaminan pengetahuan, kesopanan, keramahan petugas serta sifat
dapat dipercaya sehingga penerima pelayanan merasa aman dan terbebas dari risiko;
dan 5) Tangibles, yaitu semua kenampakan fisik yang langsung terlihat seperti
fasilitas fisik, perlengkapan peralatan, penampilan karyawan, serta berbagai sarana
dan prasarana.
Kegiatan peningkatan kapasitas diarahkan pada peningkatan profesionalisme petugas
pelayanan melalui penumbuhan dan pengembangan disiplin kerja, etos kerja,
pengetahuan dan keterampilan teknis serta administrasi pelayanan, mencakup:
a. Pembinaan kesadaran, motivasi, disiplin dan tanggungjawab
b. Pengembangan karir
c. Peningkatan kesejahteraan
d. Pendidikan dan pelatihan
e. Bimbingan teknis
f. Kesempatan belajar
Indikator kinerja peningkatan kapasitas SDM yaitu meningkatnya kompetensi,
motivasi dan kinerja pegawai. Bisa dilihat dari DP3 dan jumlah pegawai yang
mendapatkan kesempatan belajar atau pendidikan dan pelatihan.
2. Rehabilitasi Sosial bagi penerima manfaat yang memperoleh perlindungan dan
rehabilitasi sosial di dalam panti.
Rehabilitasi sosial merupakan upaya untuk mengembangkan kemampuan fisik,
mental, sosial dan keterampilan bagi penerima manfaat untuk menuju keberfungsian
sosialnya. Pelaksanaan rehabilitasi sosial sesuai tahapan sebagaimana diatur dalam
Keputusan Menteri Sosial Nomor 40/HUK/2004 tentang tahapan rehabilitasi sosial di
dalam panti, meliputi:
11
a. Pendekatan awal
b. Penerimaan
c. Pengasramaan
d. Orientasi
e. Asesmen
f. Perumusan rencana intervensi
g. Bimbingan sosial, mental, fisik, dan keterampilan
h. Resosialisasi
i. Penyaluran
j. Bimbingan lanjut
k. Terminasi
3. Rehabilitasi Sosial bagi penerima manfaat yang memperoleh perlindungan dan
rehabilitasi sosial di luar panti.
Dalam rangka memperluas meningkatkan kualitas pelayanan rehabilitasi panti bagi
penerima manfaat yang tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan pelayanan dalam
panti dan juga pelayanan yang sifatnya kedaruratan. Maka PSBRW “Efata” Kupang
melaksanakan kegiatan berupa:
a. Penjangkauan
b. TRC
Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan yang berorientasi pada kepuasan
penerima pelayanan, rehabilitasi sosial yang diselenggarakan dilaksanakan sesuai
standar pelayanan baik dalam proses maupun capaian hasilnya. Standar yang
digunakan antara lain:
a. Ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku
b. Standar pelayanan minimal (SPM)
c. Standar operasional prosedur (SOP)
d. Buku-buku panduan
e. Standar lain yang ditetapkan.
12
Indikator kinerja rehabilitasi sosial adalah penerima manfaat menjadi berfungsi sosial,
yaitu mandiri dengan pengertian dapat mengatasi masalahnya dengan memanfaatkan
potensi dan sistem sumber yang ada serta melaksanakan tugas dan perannya sebagai
anak sesuai dengan usia perkembangannya di masyarakat.
4. Peningkatan dan optimalisasi sarana dan prasarana
Tujuan peningkatan dan optimalisasi sarana dan prasarana adalah memberikan akses /
kemudahan bagi penerima manfaat dalam memanfaatkan sarana dan prasarana untuk
mendukung pelayanan rehabilitasi sosial yang didapatnya. Peningkatan dan
optimalisasi sarana dan prasarana, kegiatannya meliputi:
a. Penyediaan sarana dan prasarana
b. Perawatan sarana dan prasarana
c. Peningkatan nilai manfaat sarana dan prasarana
Indikator kinerja kegiatan peningkatan aksesibilitas adalah tersedianya sarana dan
prasarana bagi penerima manfaat untuk menjangkau dan memanfaatkan pelayanan
dan rehabilitasi sosial serta sumber-sumber yang mendukung tercapainya
kesejahteraan sosial.
5. Pengembangan jejaring dan peran pemangku kepentingan dalam upaya meningkatkan
kesejahteraan sosial PDRW
Pengembangan jejaring dan peran stakeholders diarahkan pada kerja sama dengan
berbagai pihak untuk mengoptimalkan pelaksanaan dan tindak lanjut hasil rehabilitasi
sosial. Kegiatan pengembangan tersebut sebagai berikut:
a. Kerja sama dengan unit-unit usaha dalam rangka pelaksanaan Praktek Belajar
Kerja (PBK)
b. Kerja sama dengan instansi pemerintah, organisasi sosial, dan masyarakat dalam
rangka penyelenggaraan penyelenggaraan kewirausahaan.
Indikator dari kegiatan ini adalah meningkatnya jalinan kerja sama dan peran berbagai
pihak dalam mendukung pelaksanaan, pencapaian hasil dan pemeliharaan hasil-hasil
pelayanan dan rehabilitasi sosial.
13
6. Penyebaran informasi kepada lembaga dan masyarakat tentang penanganan
Penyandang Disabilitas Rungu Wicara.
Penyebaran informasi tentang penanganan PDRW bertujuan selain mempromosikan
lembaga dalam hal ini pelayanan rehabilitasi sosial yang diberikan, juga memberikan
pemahaman mengenai PDRW. Hal ini dimaksudkan agar masyarakat dan lembaga
mengetahui bahwa terdapat lembaga rehabilitasi sosial yang menangani permasalahan
Penyandang Disabilitas Rungu Wicara, sehingga akses masyarakat ataupun lembaga
mengenai permasalahan tersebut dapat terpenuhi. Kegiatan penyebaran
informasi tersebut meliputi:
a. Sosialisasi lembaga dan program rehabilitasi sosial.
b. Penyediaan dan penyebaran informasi melalui media cetak diantaranya leaflet dan
profil lembaga.
c. Pemasangan spanduk kegiatan pada berbagai kegiatan pelayanan dan rehabilitasi
sosial.
Indikator kegiatan ini adalah terlaksananya kegiatan sosialisasi, penyediaan informasi
melalui media cetak, dan tersebarnya informasi kepada masyarakat dan lembaga.
7. Advokasi Sosial
Advokasi sosial diarahkan pada perlindungan penerima manfaat dan keluarganya
terhadap perlakuan salah dan resiko pelayanan serta menjamin terpenuhinya hak-hak
penerima manfaat dengan fokus kegiatan pada penyadaran, pembelaan dan
pemenuhan hak.
Kegiatan advokasi sosial mencakup:
a. Penyadaran hak dan kewajiban
b. Pendampingan penerima manfaat oleh pekerja sosial
c. Pendampingan penerima manfaat yang bermasalah
Indikator hasil advokasi sosial adalah terlindungi dan terpenuhinya hak-hak penerima
manfaat selama mengikuti rehabilitasi sosial.
14
8. Kajian, penyiapan standar dan pengembangan program pelayanan PDRW.
Tujuan kegiatan kajian, penyiapan standar dan pengembangan program pelayanan
adalah untuk menggali informasi obyektif dan ilmiah tentang pelaksanaan dan hasil
rehabilitasi sosial serta perumusan solusi permasalahan dan penggalian inovasi baru
untuk mengembangkan model, metodologi dan teknologi pelayanan.
Kegiatan kajian, penyiapan standar dan pengembangan program pelayanan meliputi:
a. Pengkajian dan penyusunan program pengembangan;
b. Pengkajian dan penyiapan standar pelayanan,
c. Pengkajian dan penyiapan acuan kerja teknis.
Indikator outcome kajian dan pengembangan pelayanan adalah terimplementasinya
hasil kajian, rekomendasi kebijakan/program, acuan kerja teknis, model, metode dan
teknologi pelayanan.
BB.. RReennccaannaa KKeerrjjaa TTaahhuunn 22001188
1. Sasaran Strategis Tahun 2018
Meningkatnya penyandang disabilitas yang menerima bantuan pemenuhan
kebutuhan dasar dan fasilitas hak dasar.
2. Kegiatan, Indikator Kinerja Utama dan Output Kegiatan
a. Kegiatan: Rehabilitasi Sosial Bagi Penyandang Disabilitas
b. Indikator Kinerja Utama Kegiatan:
1) Jumlah penyandang disabilitas yang menerima bantuan pemenuhan
kebutuhan dasar dan fasilitas hak dasar dalam panti, target 70 orang.
2) Jumlah penyandang disabilitas yang menerima bantuan pemenuhan
kebutuhan dasar dan fasilitas hak dasar diluar panti, target 30 orang.
15
Rencana Kinerja
Tabel 1
Rencana Kinerja PSBRW Efata Kupang Tahun 2018
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA Target
1
Meningkatnya penyandang
disabilitas yang menerima
bantuan pemenuhan
kebutuhan dasar dan fasilitas
hak dasar
Jumlah penyandang
disabilitas yang menerima
bantuan pemenuhan
kebutuhan dasar dan
fasilitas hak dasar dalam
panti
70 Orang
Jumlah penyandang
disabilitas yang menerima
bantuan pemenuhan
kebutuhan dasar dan
fasilitas hak dasar diluar
panti
30 Orang
16
c. PPeerrnnyyaattaaaann PPeenneettaappaann KKiinneerrjjaa
KEMENTERIAN SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PANTI SOSIAL BINA RUNGU WICARA “EFATA” KUPANG
Jl. Timor Raya Km 36 Naibonat, Kupang – Nusa Tenggara E mail : [email protected] homepage: efata.kemsos.go.id
PENETAPAN KINERJA TAHUN 2019
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan
akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Suwahyono
Jabatan : Kepala Panti Sosial Bina Rungu Wicara “Efata” Kupang
Selanjutnya disebut pihak pertama.
Nama : Edi Suharto
Jabatan : Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial RI Selaku atasan
pihak pertama
Selanjutnya disebut pihak kedua.
Pihak pertama pada tahun 2018 ini berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan
sesuai lampiran perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah
seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan atau kegagalan
pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab pihak pertama.
Pihak kedua akan memberikan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi
akuntabilitas kinerja terhadap pencapaian target kinerja dari perjanjian ini dan mengambil
tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.
Kupang, Desember 2018
Pihak kedua Pihak pertama
Edi Suharto Suwahyono
17
LAMPIRAN PENETAPAN KINERJA
PSBRW EFATA TAHUN 2019
Kementerian : Kementerian Sosial Unit Eselon I : Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial Tahun Anggaran : 2018
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA Target
1
Meningkatnya penyandang
disabilitas yang menerima
bantuan pemenuhan
kebutuhan dasar dan fasilitas
hak dasar
Jumlah penyandang
disabilitas yang menerima
bantuan pemenuhan
kebutuhan dasar dan
fasilitas hak dasar dalam
panti
70 Orang
Jumlah penyandang
disabilitas yang menerima
bantuan pemenuhan
kebutuhan dasar dan
fasilitas hak dasar diluar
panti
170 Orang
Kupang, Desember 2018
Mengetahui
Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial
Kepala
PSBRW “Efata” Kupang
Edi Suharto Suwahyono
18
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja
Kinerja PSBRW “Efata” Kupang ditetapkan dalam delapan sasaran kinerja. Tolak
ukur penilaian kinerja tersebut dihitung berdasarkan indikator kinerja dari setiap output.
Berdasarkan indikator output tersebut, capaian kinerja pelaksanaan kegiatan Tahun 2018
hampir seluruhnya dapat tercapai. Secara lebih lengkap, capaian kinerja yang telah
dicapai oleh PSBRW “Efata” Kupang Tahun 2018 berdasarkan indikator output tersaji
pada tabel di bawah ini:
Tabel 2
Capaian Kinerja PSBRW “Efata” Kupang
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA Target
1
Meningkatnya penyandang
disabilitas yang menerima
bantuan pemenuhan
kebutuhan dasar dan fasilitas
hak dasar
Jumlah penyandang
disabilitas yang menerima
bantuan pemenuhan
kebutuhan dasar dan
fasilitas hak dasar dalam
panti
70 Orang
Jumlah penyandang
disabilitas yang menerima
bantuan pemenuhan
kebutuhan dasar dan
fasilitas hak dasar diluar
panti
170 Orang
19
B. Realisasi Keuangan
Realisasi keuangan Tahun Anggaran 2018 yaitu Rp 6.353.355.397 (95.80%) dari pagu
yang telah ditetapkan sebanyak Rp. 6.632.100.000,-. Secara lebih rinci, realisasi
keuangan per output kegiatan tersaji pada tabel di bawah ini:
Tabel 3
Realisasi Keuangan Per Output Kegiatan Tahun Anggaran 2018
No Kode Uraian Pagu Realisasi Persen
1. 2243.001 Penyandang Disabilitas Fisik, Mental,
Sensorik dan Intelektual Yang
Mendapatkan Rehabilitasi dan
Perlindungan Sosial
Rp. 2.227.279.000 Rp. 2.200.888.350 98,82
2. 2243.950 Layanan Dukungan Manajemen
Eselon I Rp. 292.956.000 Rp. 285.228.299 97.36
3. 2243.994 Layanan Perkantoran Rp. 4.211.865.000 Rp. 3.867.238.748 94,06
Jumlah Rp. 6.632.100.000 Rp. 6.353.355.397 95,80
20
C. Evaluasi Capaian Kinerja
Berdasarkan capaian kinerja sebagaimana dikemukakan dalam Tabel 7 terlihat bahwa
sebagian besar target kinerja PSBRW “Efata” Kupang Tahun 2018 tercapai. Namun
demikian, dalam beberapa aspek perlu peningkatan lebih lanjut dalam
rangka meningkatkan kualitas pelayanan. Secara lebih detil, gambaran tentang
penilaian kinerja setiap sasaran dijelaskan sebagai berikut:
1. Terlaksananya program rehabilitasi sosial sesuai dengan SOP baik dalam
proses maupun capaian hasilnya untuk meningkatkan kemandirian penerima
manfaat.
Sasaran ini merupakan kegiatan utama dan menjadi program prioritas
nasional/ bidang yang dilaksanakan oleh PSBRW “Efata” Kupang sebagai
lembaga rehabilitasi sosial bagi penyandang disabilitas rungu wicara “efata” kupang
. Pelaksanaan rehabilitasi sosial sesuai prosedur dan standar pelayanan menegaskan
bahwa rehabilitasi sosial yang dilaksanakan tidak sekedar memenuhi kewajiban
sebagai UPT Kementerian Sosial, melainkan terkandung makna untuk memberikan
pelayanan berkualitas dan memenuhi harapan penerima pelayanan.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009, rehabilitasi sosial
diberikan dalam bentuk a) motivasi dan diagnosis psikososial; b) perawatan dan
pengasuhan; c) pelatihan keterampilan dan kewirausahaan; d) bimbingan fisik,
mental, sosial; d) konseling psikososial; e) pelayanan aksesibilitas; f) bantuan dan
asistensi sosial; g) bimbingan resosialisasi; h) bimbingan lanjut dan atau rujukan.
Rehabilitasi sosial dilaksanakan secara bertahap mulai dari penerimaan sampai
terminasi.
Indikator utama kegiatan ini adalah jumlah penerima manfaat yang berhasil
teregistrasi 100 persen pada tahun 2018, sebanyak 70 PDRW Yang dilayani
dilindungi dan direhabilitasi sosial di PSBRW “Efata” Kupang . Berdasarkan
indikator ini, capaian kinerja PSBRW “Efata” Kupang, membina Penerima Manfaat
sampai dengan akhir tahun anggaran mencapai 100 persen yaitu sejumlah 70 Orang.
Pencapaian kinerja sebagai tolok ukur keberhasilan pencapaian sasaran
terlaksananya pelayananan dan rehabilitasi sosial sesuai norma, prosedur dan standar
pelayanan sebagai berikut :
21
a. Penerima manfaat yang diterima sesuai eligibilitas pelayanan penerima
manfaat yang diterima sejumlah 70 Orang atau 100 persen.
Penerimaan calon penerima manfaat mensyaratkan kriteria tertentu agar
dapat mengikuti rehabilitasi sosial. Karena itu, indikator ini digunakan untuk
mengukur ketaatan lembaga dalam menerima calon penerima manfaat sesuai
eligibilitas dan standar pelayanan yang telah ditetapkan. Berdasarkan jumlah
calon penerima manfaat yang diterima memenuhi eligibilitas
pelayanan, tingkat pencapaian kinerja penerimaan mencapai 100 persen yaitu
calon penerima manfaat berjumlah 70 orang.
Seluruh penerima manfaat yang diterima untuk mengikuti rehabilitasi sosial
dengan target 70 orang memenuhi kriteria yang ditentukan, yaitu mampu didik
dan berusia 15 s/d 30 tahun serta memenuhi persyaratan lain yang ditetapkan.
b. Dokumen registrasi, asesmen dan perumusan rencana pelayanan (PRP) yang
diselesaikan tepat prosedur, tepat waktu dan tepat sasaran sebanyak 70
dokumen sesuai penerima manfaat yang diterima.
Indikator ini ditetapkan untuk mengetahui ketepatan waktu penyelesaian
dan keakuratan asesmen dan PRP. Target penyusunan asesmen dan PRP
berdasarkan indikator ini tercapai 100 persen. Semua dokumen asesmen dan
PRP yang telah disusun telah melalui prosedur yang ditetapkan, telah divalidasi
melalui temu bahas oleh Tim Rehabilitasi yang melibatkan berbagai unsur
dengan latar belakang profesi dan kompetensi sesuai bidangnya. Dokumen
asesmen dan PRP dapat diselesaikan tiga bulan sejak penerima manfaat diterima
serta semua dokumen diterima dan diterapkan sebagai landasan pemberian
pelayanan oleh pihak yang berkepentingan.
c. PM reguler yang berhasil terpenuhi kebutuhan dasar sesuai kondisinya
dengan capaian 70 orang atau 100 persen dari target PM 70 anak atau 100
persen.
Indikator ini untuk mengukur konsistensi PSBRW “Efata” Kupang dalam
memenuhi kebutuhan dasar sesuai kondisi penerima manfaat. Termasuk dalam
pemenuhan kebutuhan dasar adalah pelayanan akomodasi, kebutuhan
pengasramaan (papan), makan (pangan) dan pakaian (sandang). Berdasarkan
indikator ini, tingkat pencapaian kinerja pemenuhan kebutuhan dasar. Seluruh
penerima manfaat yang mengikuti program rehabilitasi sosial program reguler di
dalam panti sebanyak 70 orang penerima pelayanan dasar dan akomodasi,
meliputi:
22
a. Penempatan pada asrama
b. Makan tiga kali sehari ditambah snack
c. Pemenuhan kebutuhan pakaian dan perlengkapan:
1) Pakaian seragam harian: dua stel per orang
2) Pakaian seragam keterampilan (wearpack): satu stel per orang
3) Pakaian seragam olah raga: satu stel per orang
4) Pakaian dan perlengkapan ibadah
5) Pakaian dalam
6) Sepatu: dua pasang per orang
7) Kaos kaki
8) Sandal: satu pasang per orang
9) Topi dan ikat pinggang
10) Tas
d. Pemenuhan perlengkapan pemeliharaan kebersihan diri dan kebutuhan
sehari-hari, meliputi:
1) Sabun mandi, sabun cuci, sikat gigi, pasta gigi dan peralatan mandi.
2) Bahan-bahan dan peralatan kebersihan
3) Handuk: satu buah per orang
4) Selimut: satu buah.
5) Sprei: satu set.
e. Penguatan bimbingan, kegiatan rekreatif dan pengisian waktu luang.
f. Pendampingan sesuai kondisi masing-masing.
Pemenuhan kebutuhan dasar dan pelayanan akomodasi dilakukan dengan
sistem pengasramaan. Penempatan PM pada masing-masing asrama dilakukan
dengan mengumpulkan PM yang berasal dari berbagai daerah kota/ kabupaten
menjadi satu asrama dengan tujuan agar PM dapat saling berinteraksi dan
berbagi kebudayaan dari masing-masing daerah. Data dalam Tabel 8 berikut
menggambarkan kondisi penerima manfaat dalam kaitannya dengan pemenuhan
kebutuhan dasar.
23
Tabel 4
Penerima Manfaat Berdasarkan Penempatan di Asrama
NO
ASRAMA
Total
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Asrama Putra Normalisasi
Asrama Putra Rehabilitasi A
Asrama Putra Rehabilitasi B
Asrama Putra Resosialisasi
Asrama Putri Normalisasi
Asrama Putri Rehabilitasi
Asrama Putri Resosialisasi
10 orang
6 orang
10 orang
5 orang
16 orang
13 orang
10 orang
d. Penerima manfaat yang memperoleh pelayanan kesehatan dan terapi khusus
Indikator ini digunakan untuk mengukur keberhasilan pelayanan
kesehatan dan terapi perilaku. Target pelayanan kesehatan berjumlah 70 orang,
dengan indikator seluruh PM yang membutuhkan layanan kesehatan tertangani.
Berdasarkan indikator ini, capaian kinerja mencapai 100 persen. Seluruh
PM menerima pelayanan kesehatan, meliputi:
a. Pencegahan, mencakup: penimbangan berat badan, pengukuran tinggi
badan, pemberian vitamin daya tahan tubuh, tes urin, cek darah, pemeriksaan
gula darah dan pemeriksaan tekanan darah.
b. Penyembuhan, mencakup pemberian P3K, pengobatan PM sakit, pemberian
obat umum, rujukan rumah sakit.
Berikut jenis pelayanan dan jumlah PM yang menerima pelayanan kesehatan:
a. Pemeriksaan kesehatan rutin: 70 orang
b. Rujukan ke rumah sakit: 10 orang
.Terapi khusus diberikan kepada penerima manfaat yang mengalami gangguan
perilaku dan permasalahan khusus lainnya. Tabel 11 berikut adalah jenis terapi
dan jumlah penemerima manfaat penerima pelayanan terapi.
24
Tabel 5
Jenis Pelayanan Terapi dan Penerima Pelayanan Terapi
No Jeni
s
Ter
api
Target PM Yang dilayani
1
2
3
Terapi Kelompok
Terapi Psikososial
Terapi Obat
70 orang
70 orang
70 orang
70 orang
70 orang
70 orang
Tingkat capaian kinerja untuk terapi kelompok, terapi psikososial,
dan terapi obat sebanyak 100 persen dari target 70 penerima manfaat yang
dilayani
Tabel 6
Daftar Nama Penerima Manfaat yang mendapatkan rehabilitasi dalam Panti
No Nama Asal Tahun Masuk
1 Melky Sedek Kab. Sumba Barat Daya – NTT 2013
2 Fransiska Fonita Juanita Kab. Manggarai – NTT 2013
3 Serlina Jemamun Kab. Manggarai – NTT 2013
4 Maria Florida Yurince Bau Kab. Malaka NTT – NTT 2013
5 Kristina Wora Deghu Kab. Sumba Barat – NTT 2013
6 Arven Robertus Sila Kab. TTS – NTT 2013
7 Maria Kekua Kab. Belu – NTT 2014
8 Yalin A. Betty Kab. Kupang – NTT 2015
9 Elisabeth Daibana D Kab. Kupang – NTT 2015
10 Stefania Kikhau Kab. Kupang – NTT 2015
11 Daniel Abner Giri Kab. Kupang – NTT 2015
12 Vensensia Fernandes Kab. Sikka – NTT 2015
13 Maraden Lero Ora Kab. Sumba Barat – NTT 2015
14 Dionesius Lengga Nggera Kab. Ende – NTT 2015
15 Anastasia Mamu Kab. Manggarai - NTT 2015
16 Erniana Jando Kab. Ende – NTT 2015
17 Yolius Tangi Kab. Ngada – NTT 2015
18 Fredi Arif Bora Kab. Sumba Barat – NTT 2015
19 Sariyanti Babo Kab. Sumba Barat – NTT 2015
25
20 Nur Tari Kab. Ende – NTT 2015
21 Linda A. Niunafo Kab. TTS – NTT 2015
22 Yoseph Fendy Rero Kab. Ende – NTT 2015
23 Bergiata Manafa Lolong Kab. TTS – NTT 2015
24 Yantonisius Babo Kab. Sumba Barta – NTT 2015
25 Aloysius Pure Kab. Lembata – NTT 2015
26 Margaretha Krisnefa Kab. Sikka – NTT 2015
27 Emilianan Mbere Kab. Ende – NTT 2015
28 Yustina Selu Kab. Ende – NTT 2015
29 Sudirman Kab. Lombok – NTB 2016
30 Saeful Fahmi Kota Mataram - NTB 2016
31 Stefani Ritti Kab. Sumba Barat – NTT 2016
32 Sipriani Maria Dua Kab. Belu – NTT 2016
33 Fauzi Kab. Sumba Timur – NTT
2016
34 Yohanes Wardiman Kab. Manggarai – NTT 2016
35 Marianus Dairo Bili Kab. Sumba Barat – NTT 2016
36 Apriani Anita Fa Kab. Ende – NTT 2016
37 Maria Fantima Manik Kab. Manggarai Timur – NTT 2016
38 Krisantus Rowa Dua Kab. Ende – NTT 2016
39 Nikolaus Rechard Pala Kab. Ende – NTT 2016
40 Aunur Rofiqi Kab. Lombok Barat – NTB 2016
41 Sofia Loru Lede Kab. Sumba Barat – NTT 2016
42 Marlince Bili Kab. Sumba Barat – NTT 2016
43 Harjan Kab. Lombok Barat – NTB 2016
44 Hariyanto Roga Wello Kab. Sumba Barat Daya – NTT
2016
45 Raehanun Kab. Kupang – NTT 2016
46 Yasinta Wara Kab. Lembata – NTT 2016
47 Damaris Nuban Kab. TTS – NTT 2016
48 Maryon Siki Kab. Kupang – NTT 2016
49 Agnes Abi Kab. TTS – NTT 2016
50 Yanti Diana Radahati Kab. TTS – NTT 2016
51 John Roy M. Here Kab. Kupang – NTT 2016
26
52 Paulus Kristianto Kab. Manggarai – NTT 2016
53 Frederich F. Gara Kab. Sikka – NTT 2016
54 Andreas Tata Bango Kab. Sumba Barat – NTT 2016
55 Mikael Siprianus Watu Kab. Ngada – NTT 2017
56 Rupertus Sudin Kab. Manggarai – NTT 2017
57 Marianus Manu Kab. Ngada – NTT 2017
58 Noverisal P. Ghunu Kab. Sumba Barat Daya – NTT
2017
59 Antoneta Pakereng Kab. Sumba Barat Daya –NTT
2017
60 Elisabeth Bela Kab. Sikka – NTT 2017
61 Dewita Fani Kab. Manggarai -NTT 2017
62 Maria M. Nona Kab. Sikka -NTT 2017
63 Maria Yohana Arfinta Kab. Sikka – NTT 2017
64 Gardayanti Sujung Kab. Manggarai – NTT 2017
65 Soviana Uwe Kab. Manggarai -NTT 2017
66 Elia Litina Kab. Sumba Timur – NTT 2017
67 Bangu Gita Kab. Sumba Timur – NTT
2017
68 Frits Saku Kab. Kupang – NTT 2017
69 Angelina Mea Bau Kab. Malaka – NTT 2017
70 Lies Kab. Mataram – NTB 2017
e. PM yang dapat menyelesaikan program rehabilitasi sosial dan kembali ke
lingkungan keluarga dengan target 20 PM yang disalurkan.
Target kinerja untuk penyaluran/resosialisasi tahun 2017 bagi PM yang
telah menyelesaikan rehabilitasi sosial berjumlah 20 orang dengan indikator
seluruh PM yang menyelesaikan rehabilitasi dapat kembali ke lingkungan
keluarga. Beradasarkan indikator ini, tingkat pencapaian kinerja mencapai 100
persen atau tercapai 20 orang.
f. PM yang diresosialisasi dapat bekerja di lapangan kerja/usaha dengan target
20 PM yang diresosilisasi.
Indikator ini digunakan untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan
rehabilitasi sosial sesuai moto mandiri, berkembang dan berakhlak mulia.
Kemandirian akan tercapai apabila penerima manfaat berkurang atau hilang
ketergantungan dengan orang lain ketika berada di lingkungan masyarakat,
27
termasuk dalam aspek ekonomi. Indikator keberhasilan yang mudah diukur dari
tingkat kemandirian dalam aspek ekonomi adalah PM dapat bekerja baik di
lapangan kerja maupun bekerja secara mandiri.
Sesuai rencana kinerja, target penerima manfaat yang telah selesai
mengikuti bimbingan dan dapat bekerja di lapangan kerja/usaha sebanyak 16
orang. Target ini tercapai 80 persen.
Jumlah penerima manfaat yang telah selesai mengikuti bimbingan dan
dapat bekerja di lapangan kerja/usaha kinerja ini mengalami peningkatan dari
tahun 2016 yang hanya 15 orang.
g. PM purna rehabilitasi sosial yang berhasil diberikan bimbingan lanjut
dengan target seluruh PM yang diresosialisasi tahun 2018.
Indikator ini digunakan untuk mengukur keberhasilan kegiatan
bimbingan lanjut. Sesuai penetapan kinerja, seluruh PM yang diresosialisasi
diberikan bimbingan lanjut untuk memelihara dan meningkatkan kemandirian di
lingkungan keluarga baik dalam aktivitas sehari-hari maupun dalam
melaksanakan usaha/ kerja.
Berdasarkan indikator ini, target bimbingan lanjut terealisasi 100 persen.
Bagi PM yang telah memperoleh bimbingan lanjut tahun 2016 dilakukan
terminasi. Pada tahun 2018, terminasi dilakukan kepada orang.
h. Tercapainya perubahan aspek sosial, fisik, mental spiritual, psikologi anak
Indikator ini untuk mengukur keberhasilan bimbingan fisik, mental, sosial dan
keterampilan dalam rangka mencapai kemandirian penerima manfaat. Sesuai
standar pelayanan, indikator keberhasilan bimbingan adalah persentase penerima
manfaat yang mengikuti bimbingan dari awal sampai akhir proses layanan.
Keberhasilan bimbingan diukur dari persentase penerima manfaat yang berhasil
mengikuti bimbingan dari awal sampai akhir proses layanan yaitu:
a. Bimbingan fisik: 100 persen
b. Bimbingan mental: 100 persen
c. Bimbingan sosial: 100 persen
d. Bimbingan keterampilan: 100 persen
e. PBK: 100 persen
f. Kewirausahaan: 100 persen
28
Pada tahun 2017, capaian keberhasilan bimbingan masing-masing jenis
bimbingan tersaji pada Tabel 7 , Tabel 8 , Tabel 9 , Tabel 10, Tabel 11 dan Tabel
12 diibawah ini;
Tabel 7
Capaian Kinerja Bimbingan Fisik
No
Jenis Bimbingan Fisik
Target
PM
PM mengikuti
kegiatan
sampai akhir
% Capaian
Target
1
2
3
Perawatan diri dan
lingkungan.
Olahraga
Baris berbaris
70
70
70
70
70
70
100
100
100
Tabel 8
Capaian Kinerja Bimbingan Mental
No
Jenis Bimbingan
Mental
Target
PM
PM mengikuti
kegiatan sampai
akhir tahun
% Capaian
Target
1
2
3
Bim. Agama islam
Bim. Agama Kristen
Bim. Agama Katolik
7
22
41
7
22
41
100
100
100
29
Tabel 9
Capaian Kinerja Bimbingan Sosial
No
Jenis Bimbingan
Sosial
Target
PM
PM mengikuti
kegiatan sampai
akhir tahun
% Capaian
Target
1 Dinamika
kelompok
70
70
100
2
Bimbingan
kedisplinan,etika,
dan budi pekerti
70
70
100
3 Bimbingan rekreasi
70
70
100
4 Bimbingan
pramuka
70
70
100
Tabel 10
Capaian Kinerja Kecerdasan
No
Jenis Bimbingan
Sosial
Target
PM
PM mengikuti
kegiatan sampai
akhir tahun
% Capaian
Target
1 Bimbingan
Calistung
70
70
100
2
Bimbingan
SIBI
70
70
100
3 Bimbingan
Komtal
70
70
100
4 Bimbingan
privat
diasrama
70
70
100
30
Tabel 11
Capaian Kinerja Bimbingan Keterampilan pokok
No
Jenis Bimbingan
Sosial
Target
PM
PM mengikuti
kegiatan sampai
akhir tahun
% Capaian
Target
1 Bengkel motor 10 10 100
2
Pertukangan
Batu 6 6 100
3 Pertukangan Kayu 9 9 100
4 Pertukangan
Las 4 4 100
5
Salon 7 7 100
6 Tenun ikan 8 8 100
7 Menjahit
Dasar 12 12 100
8 Menjahit
Lanjutan 14 14 100
Tabel 12
Capaian Kinerja Bimbingan Keterampilan penunjang
No
Jenis Bimbingan
Sosial
Target
PM
PM mengikuti
kegiatan sampai
akhir tahun
% Capaian
Target
1 Tata Boga 22 22
100
2 Komputer 14 14
100
3 Pertanian dan
Perikanan 34 34
100
31
Kegiatan Bimbingan Fisik, Sosial, Mental agama dilaksanakan mulai bulan Januari
s/d Desember 2018. Kegiatan bimbingan Teori keterampilan dilaksanakan mulai bulan
Januari s/d Desember 2018. Kegiatan bimbingan Ekstrakurikuler dimulai sejak bulan
Januari s/d Desember 2018. Kegiatan Bimbingan mental agama dilaksanakan mulai
bulan Januari s/d Desember 2018.
Adapun jenis oleh raga dilaksanakan mulai bulan Januari 2018 setiap hari J um a t ,
jenis olahraga yang dilakuakan oleh penerima Manfaat antara lain Voly Ball dan Sepak
Bola.
Secara umum, capaian kinerja bimbingan fisik, mental, sosial, keterampilan dan
kewirausahaan tahun 2018 sebesar 100 persen. Beberapa faktor yang pendukung
peningkatan capaian kinerja bimbingan yaitu:
a. Tersedianya sarana pendukung berupa buku-buku paket bimbingan, kurikulum dan
peralatan/perlengkapan bimbingan yang memadai.
b. Tersusunnya jadwal pembimbingan bagi PM
c. Meningkatnya komitmen pembimbing untuk memberikan pelayanan yang
berorientasi kepuasan penerima manfaat
d. Dukungan dana yang memadai
e. Adanya kerja sama dan koordinasi yang baik dengan seksi/sub bagian yang terkait.
Disamping melalui berbagai kegiatan tersebut, untuk mengembangkan
dan meningkatkan kualitas bimbingan juga dilakukan:
a. Widyawisata seluruh penerima manfaat yang diikuti 70 penerima manfaat
b. Kegiatan ekstrakurikuler.
32
i. PM yang berhasil melalui kegiatan penjangkauan (Outreach) dan TRC (Tim
Reaksi Cepat, dengan Target 160 Orang .
Maksud dari kegiatan outreach ini adalah untuk mewujudkan program dan
kegiatan pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi Penyandang Disabilitas Rungu Wicara
(PDRW) melalui program khusus outreach (penjangkauan) penerima manfaat,
sebagai bagian dari pelaksanaan pengembangan program multi layanan, yang
diarahkan pada peningkatan, perluasan dan pemerataan pelayanan rehabilitasi sosial
bagi PDRW yang tidak terlayani secara regular di dalam Panti. Tujuannya yaitu
Mendapatkan gambaran permasalahan dan data tentang PDRW dan Memberikan
kesempatan bagi PDRW untuk memperoleh pelayanan rehabilitasi sosial yang sama
yang disediakan Panti. Waktu pelaksanaan outreach ini adalah Bulan Februari s/d.
Bulan Oktober 2018 di Delapan Kabupaten
Tabel 13
Daftar Nama Penerima Manfaat yang mengikuti Kegiatan Outreach
No Nama Umur Alamat
1 Yohanis Bakin 67 Desa Atmen Kec. Insana Barat
2 Antonius Nailate 51 Desa Niunenas Kec. Insana Barat
3 Fransiska Ahoimani 14 Desa Usapinonot Kec. Insana Barat
4 Farsiskus Fatinfire 62 Desa Atmen Kec. Insana Barat
5 Surus Sunhaki 43 Desa Atmen Kec. Insana Barat
6 Yofensus Omenu 12 Desa Atmen Kec. Insana Barat
7 Adelina Omenu 31 Desa Atmen Kec. Insana Barat
8 Yulita Ofa Boik 72 Desa Atmen Kec. Insana Barat
9 Gabriel Nono 40 Desa Usapinonot Kec. Insana Barat
10 Hilarius Kono 67 Desa Usapinonot Kec. Insana Barat
11 Thomas Faiti 60 Desa Usapinonot Kec. Insana Barat
12 Marta Lopo 53 Desa Usapinonot Kec. Insana Barat
13 Maria Inakuleta 42 Desa Usapinonot Kec. Insana Barat
14 Maria Seo Seoin 40 Desa Nifunenas Kec. Insana Barat
15 Agustinus Tohopi 40 Desa Nifunenas Kec. Insana Barat
16 Elisabet Eli 37 Desa Nifunenas Kec. Insana Barat
17 Willem Leu Thomas 42 Desa Nifunenas Kec. Insana Barat
33
18 Andrias Maumaba 50 Desa Usapinonot Kec. Insana Barat
19 Marias Maumasa 56 Desa Usapinonot Kec. Insana Barat
20 Dominikus Sun Haki 57 Desa Usapinonot Kec. Insana Barat
Target Penerima manfaat pada kegiatan outreach sebanyak 20 Orang, yang berhasil
sebanyak 10 orang atau sekitar 50 persen. Informasi ini diapatkan melalui kegiatan
monitoring dan evaluasi.
- Kegiatan Tim Reaksi Cepat
34
Tujuan dari kegiatan TRC ini adalah tersedianya satuan ekstra/tim khusus yang
memiliki kemampuan penanganan kasus atau masalah dengan cepat, terukur dan
tuntas. Target kegiatan TRC sebanyak 10 Orang dan realisasi penerima manfaat yang
dilayani sebanyak 12 Orang, persentase realisasi sekitar 120 persen.
35
Tabel 14
Daftar Nama Penerima Manfaat yang terlayani pada Kegiatan TRC
No Nama Alamat Bantuan yang di
berikan
1 Jesika Sonia Reke Desa Nunkurus Kab. Kupang NTT
Kebutuhan sehari-hari PMKS
2 Margaretha Anim Desa Waemulu Kec. Wae Ri’I Kab. Manggarai NTT
Kursi Roda
3 Melinda Jelita Desa Golo Watu kec. Wae Ri’I Kab. Manggarai NTT Kursi Roda
4 Yunus Yalen Marseleno Mbatu Desa Tua Pukan Kec. Kupang Tengah Kab Kupang NTT
Ayam Kampung dan pakan
5 Fajar Sultan Poen Desa Tolnaku Kec. Fatule’u Kab. Kupang NTT
Hewan Ternak
6 Ester Liufeto Kel. Maulafa Kota Kupang NTT Hewan ternak
7 Nona Meylan Liufeto Kel. Maulafa Kota Kupang NTT
Hewan ternak
8 Steven Moris Liufeto Kel. Maulafa Kota Kupang NTT
Hewan ternak
9 Adi Rocky Liufeto Kel. Maulafa Kota Kupang NTT Hewan ternak
10 Serly Liufeto Kel. Maulafa Kota Kupang NTT
Hewan ternak
11 Musa Li Kab TTS NTT Dipertemukan dengan keluarga
12 Aliasa Achmad Wozo Kab. Ende NTT Kebutuhan sehari-hari PMKS
2. Terlaksananya perencanaan program rehabilitasi.
Sasaran ini merupakan salah satu kegiatan utama dan menjadi program
prioritas nasional/ bidang yang dilaksanakan oleh PSBRW “Efata” Kupang
sebagai lembaga rehabilitasi sosial bagi penyandang disabilitas rungu wicara “efata”
kupang .
Berdasarkan hal tersebut, PSBRW “Efata” Kupang melaksanakan kegiatan
sesuai dengan sasaran strategis yang telah disusun, dalam bentuk a) sosialisasi /
pendekatan awal; b) pemanggilan/penjemputan; c) pemulangan/penyaluran;
Indikator utama kegiatan ini adalah Jumlah kab/kota yang didata dan
divalidasi yang berhasil didata 100 persen pada tahun 2017 sebanyak 4
Kab/Kota, Jumlah PM yang disosialisasi dan diseleksi yang berhasil didata 100
persen pada tahun 2017 sebanyak 80 orang, Jumlah PM yang dijemput yang
berhasil didata 100 persen pada tahun 2017 sebanyak 20 orang, dan Jumlah PM
yang diresosialisasi dan disalurkan yang berhasil didata 100 persen pada tahun
2017 sebanyak 20 Orang. Berdasarkan indikator ini, capaian kinerja PSBRW
“Efata” Kupang, dalam mendukung pelaksanaan perencanaan program rehabilitasi
36
sosial yang dilaksanakan antara bulan januari – desember mencapai 100 persen.
Pencapaian kinerja sebagai tolok ukur keberhasilan pencapaian sasaran
terlaksananya pelayananan dan rehabilitasi sosial sesuai norma, prosedur dan standar
pelayanan sebagai berikut :
a. Jumlah kab/kota yang didata dan divalidasi sejumlah 4 kab/kota atau
100 persen.
Indicator ini ditetapkan untuk mengetahui jumlah kab/kota jangkauan
.pelayanan panti. Target kab/kota berdasarkan indicator ini tercapai 100
persen. Berikut nama-nama kab/kota yang telah didata dan divalidasi.
Tabel 15
No. Lokasi Jumlah Kab/kota
1 Sumba Barat Daya 20
2 Manggarai 20
3 Lombok Barat 20
4 Sikka 20
Jumlah 80
b. Jumlah penerima manfaat yang disosialisasi dan diseleksi, sejumlah 80
orang atau 100 persen.
Indicator ini ditetapkan untuk mengetahui jumlah penerima manfaat yang
disosialisasi dan diseleksi melalui kegiatan pendekatan awal yang bertujuan
untuk mengenalkan program panti dan mendata jumlah pdrw pada kab/kota
tempat kegiatan berlangsung. Target penerima manfaat berdasarkan
indicator ini tercapai 100 persen.
37
c. Jumlah penerima manfaat yang dijemput, sejumlah 20 orang atau 100
persen.
Indicator ini ditetapkan untuk mengetahui jumlah penerima manfaat yang
dijemput setelah dilakukan seleksi melalui kegiatan pendekatan awal dan
memenuhi syarat. Target penerima manfaat berdasarkan indicator ini
tercapai 100 persen.
Berikut nama- nama penerima manfaat yang di jemput:
Tabel 16
No. Nama Daerah Asal
1 Supertus Sudin Kab. Manggarai – NTT
2 Yohannes A. Mariana Kab. Sikka – NTT
3 Sofiana Uwe Kab. Manggarai – NTT
4 Noverizal P Ghunu Kab. Sumba Barat – NTT
5 Paulus A. Kristiyanto Kab. Manggarai – NTT
6 Mikael S. Watu Kab. Ngada – NTT
7 Marianus Manu Kab, Ngada – NTT
8 Maria Y. Ervinta Kab. Sikka – NTT
9 Maria M. Nona Kab. Sikka – NTT
10 Jon Roy M. Here Kab. Kupang – NTT
11 Garda Yanti Sujung Kab. Manggarai – NTT
12 Elizabeth Bela Kab. Sikka – NTT
13 Federich F. Gara Kab. Sikka – NTT
14 Elia Litinaa Kab. Sumba Timur – NTT
15 Dewita Fani Kab. Manggarai – NTT
16 Darno Dabur Kab. Manggarai – NTT
17 Bangu Kahi Kab. Sumba Timur – NTT
18 Antoneta Pakereng Kab. Sumba Barat Daya –
NTT
19 Andreas T. Banyo Kab. Sumba Barat – NTT
20 Frits Ariyanto Saku Kab. Kupang – NTT
38
d. Jumlah penerima manfaat yang disalurkan, sejumlah 20 orang atau 100
persen.
Indicator ini ditetapkan untuk mengetahui jumlah penerima manfaat yang
disalurkan setelah mengikuti rehabilitasi selama 3 tahun dan telah mampu
didik dan mampu latih. Target penerima manfaat berdasarkan indicator ini
tercapai 100 persen.
Berikut nama- nama penerima manfaat yang di salurkan:
Tabel 17
No. Nama Daerah Asal
1 Antonius Tofe Kab. Ende NTT
2 Daniel J. Ledi Kab. Sumba Barat NTT
3 Lukas Olin Kab. TTU NTT
4 Fransiskus Mbulu Kab. Ende NTT
5 Stefanus Dairo Moghu Kab. Sumba Barat NTT
6 Aristo Ndimu Malu Kab. Sumba Timur NTT
7 Tri Sulaksono Kab. Sumba Barat NTT
8 Yasser Arafat Kab. Manggarai Barat NTT
9 Astiana Rensini Kab. Kupang NTT
10 Snila Sandri Rato Kab. Kupang NTT
11 Jefen Delkon Mausubu Kab. Kupang NTT
12 Imran Nulhusen Kab. Manggarai NTT
13 Skolastika Lemuk Kab. Lembata NTT
14 Hendrika Ponis Kab TTU NTT
15 Lusia Sereh Kab. Ende NTT
16 Herlina Gole Kab Ende NTT
17 Markus Maku Malo Kab. Sumba Barat Daya NTT
18 Alfonsius Bondi Kaka Kab. Sumba Barat Daya NTT
19 Lukas Loghe Kaliku Kab. Sumba Barat Daya NTT
20 Yohanes Debrito Kab. Ngada NTT
39
e. Jumlah penerima manfaat yang dimonitoring dan di evaluasi , sejumlah
5 Orang atau 100 persen.
Indicator ini ditetapkan untuk mengetahui jumlah penerima manfaat yang
berhasil menjalankan usahanya setelah mengikuti rehabilitasi dipanti
selama 3 tahun dan mengetahui kendala – kendala apa yang dihadapi eks
penerima manfaat ditempat asal. Target penerima manfaat berdasarkan
indicator ini tercapai 100 persen.
Berikut nama- nama penerima manfaat yang di monev:
Tabel 18
No. Nama Daerah Asal
1 Aristo Ndimu Malu Kab. Sumba Barat NTT
2 Stefanus Dairo Maghu Kab. Sumba Barat NTT
3 Mario Irwan Bau Kab. Sumba Barat NTT
4 Yasser Arafat Kab. Manggarai NTT
5 Imran Nulhusean Kab. Manggarai NTT
40
BAB IV
PENUTUP
Keluarnya Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah merupakan tantangan bagi PSBRW Efata
Kupang untuk mengintegrasikan sistem AKIP dengan sistem perencanaan,
perbendaharaan, akuntansi pemerintah dan sistem lainnya dengan harapan
adanya keselarasan antara norma perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan
pertanggungjawaban.
Diberlakukannya SAKIP sebagai implementasi reformasi birokrasi dan
wujud kemauan pemerintah untuk menuju tatakelola kepemerintahan yang baik telah
mendorong PSBRW “Efata” Kupang untuk menyusun LAKIN yang tidak semata
berisikan laporan keuangan, melainkan lebih luas mencakup akuntabilitas kinerja.
LAKIN tahun 2018 ini menyajikan keberhasilan dan kekurangan pencapaian
kerja PSBRW Efata Kupang dalam menjalankan tugas dan fungsi melaksanakan
rehabilitasi sosial penyandang disabilitas rungu wicara. Walaupun disadari bahwa
laporan akuntabilitas ini belum sempurna dalam menyajikan laporan sebagaimana
prinsip transparansi dan akuntabilitas seperti yang diharapkan, namun setidaknya
berbagai pihak berkepentingan dan masyarakat dapat memperoleh gambaran tentang
hasil rehabilitasi sosial yang dilakukan oleh jajaran PSBRW Efata Kupang tahun 2018.
Kupang, Desember 2018
Kepala
Suwahyono
Anggaran Target Anggaran Target Anggaran Target Anggaran Target
1
001 : Penyandang Disabilitas Fisik,
Mental, Sensorik dan Intelektual
Yang Mendapatkan Rehabilitasi
dan Perlindungan Sosial
8,445,353,000
Di Dalam Panti
= 70
Di Luar Panti =
220
488,985,700IK1 =70
IK2 =120873,778,400
IK1 =70
IK2 =220886,329,440
IK1 =70
IK2 =225353,733,458
IK1 =70
IK2 =220
2950 : Layanan Dukungan
Manajemen Eselon I0 0 30,785,200 104,642,000 60,897,095 25,335,500
3951 : Layanan Internal (Overhead) 0 0 101,000,000 1,181,781,116 0 594,485,984
4 994 : Layanan Perkantoran 0 0 764,902,035 0 1,108,568,289 0
Kupang, 31 Desember 2018
SUWAHYONO
NIP. 1962000000000000
REALISASI KEUANGAN DAN REALISASI FISIK KEGIATAN REHABILITASI SOSIAL PENYANDANG DISABILITAS
Kepala BRSPDSRW "EFATA" Kupang,
Realisasi TW 2 Realisasi TW 3 Realisasi TW 4NO Uraian/ Output Pagu Anggaran Target
Realisasi TW 1
TAHUN ANGGARAN 2018
NAMA SATKER / BALAI / LOKA : BALAI REHABILITASI SOSIAL PENYANDANG DISABILITAS SENSORIK RUNGU WICARA "EFATA" KUPANG
LAYANAN
REGULER
DALAM
PANTI
PENJANGK
AUAN
LAYANAN
BERBASIS
MASYARA
KAT
Activity
daily living
Sosialisasi
Kemampu
an sosial
Orientasi
mobilitasSekolah
Menerapkan
ketrampil-an
teknis
Bekerja di
rumah /
keluarga
Bekerja di
tempat lain
Bekerja pada
Sektor formalBerwirausaha
mengembangk
an usaha
1 Aloysius Pure Mukin Rungu Wicara -Paket Toolkit
Pertukangan Batuv v v v v v v
2 Fredy Arief Rina Bora Rungu Wicara -Paket Toolkit
Pertukangan Batuv v v v v v v
3 Yohanes Wardiman Rungu Wicara -Paket Toolkit
Pertukangan Batuv v v v v v v
4 Yustina Selu Rungu Wicara -Paket Toolkit Tenun
Ikat Tradisionalv v v v v v v
5 Maria Florida Y Bau Rungu Wicara -Paket Toolkit Salon
Kecantikanv v v v v v v
6 Ermiana Jando Rungu Wicara - Paket Tolkit Menjahit v v v v v v v
7 Yoseph F. Rero Rungu Wicara -Paket Toolkit Las
Listrikv v v v v v v
8 Margaretha Krisnefa Rungu Wicara -Paket Toolkit Salon
Kecantikanv v v v v v v
9 Serlina Jemamun Rungu Wicara -Paket Toolkit
Menjahitv v v v v v v
10 Maraden Lero Ora Rungu Wicara -Paket Tolkit Bengkel
Motorv v v v v v v
11 Dionisius Lengga Nggera Rungu Wicara -Paket Tolkit Bengkel
Motorv v v v v v v
12 Fransiska Fonita Juanita Rungu Wicara - Paket Tolkit Menjahit v v v v v v v
13 Arven Robertus Sila Rungu Wicara -Paket Tolkit Bengkel
Motorv v v v v v v
14 Kristina wora deghu Rungu Wicara - Paket Tolkit Menjahit v v v v v v v
15 Linda A, Neounufa Rungu Wicara - Paket Tolkit Menjahit v v v v v v v
16 Maria Kekua Rungu Wicara - Paket Tolkit Menjahit v v v v v v v
17 Melkisedek Tanda Kawi Rungu Wicara - Paket Tolkit Menjahit v v v v v v v
18 Saiful Fahmi Rungu Wicara -Paket Tolkit Bengkel
Motorv v v v v v v
19 Yolianus Tanggi Rungu Wicara -Paket Tolkit
Pertukangan Kayuv v v v v v v
CAPAIAN KEBERHASILAN PENERIMA MANFAAT PENYANDANG DISABILITAS RUNGU WICARA
TAHUN ANGGARAN 2018
NONAMA PENERIMA
MANFAAT
LAYANAN KEGIATAN
DEKONSENTRASI
KEGT LITERASI
/ BRAILLE
NAMA SATKER : BALAI REHABILITASI SOSIAL PENYANDANG DISABILITAS SENSORIK RUNGU WICARA (BRSPDSRW)"EFATA" KUPANG
JENIS DISABILITAS
CAPAIANLAYANAN PD
PEMBERIAN ALAT
BANTU
PENYANDANG
DISABILITAS
LAYANAN
REGULER
DALAM
PENJANGK
AUAN
LAYANAN
BERBASIS
MASYARA
Activity
daily living
Sosialisasi
Kemampu
an sosial
Orientasi
mobilitasSekolah
Menerapkan
ketrampil-an
teknis
Bekerja di
rumah /
keluarga
Bekerja di
tempat lain
Bekerja pada
Sektor formalBerwirausaha
mengembangk
an usaha
20 Yasinta Wara Rungu Wicara -Paket Tolkit Tenun
Ikat Tradisionalv v v v v v v
21 Stefani Ritty Rungu Wicara v v
22 Yantonisius Bobo Rungu Wicara v v
23 Sofia Loru Lede Rungu Wicara v v
24 Frits Aryanto Saku Rungu Wicara v v
25 Raehannun Rungu Wicara v v
26 John Roy M Here Rungu Wicara v v
27 Elia Litina Rungu Wicara v v
28 Antoneta Pakereng Rungu Wicara v v
29 Vinsensia D F Rungu Wicara v v
30 Marianus Dairo Bili Rungu Wicara v v
31 Yanti D Radahati Rungu Wicara v v
32 Sariyanti Bobo Rungu Wicara v v
33 Stefania Kikhau Rungu Wicara v v
34 Elisabeth D D Watu Rungu Wicara v v
35 Nur Tari Rungu Wicara v v
36 Marianus Manu Rungu Wicara v v
37 Bargita M Lolong Rungu Wicara v v
38 Sudirman Rungu Wicara v v
LAYANAN
REGULER
DALAM
PANTI
PENJANGK
AUAN
LAYANAN
BERBASIS
MASYARA
KAT
Activity
daily living
Sosialisasi
Kemampu
an sosial
Orientasi
mobilitasSekolah
Menerapkan
ketrampil-an
teknis
Bekerja di
rumah /
keluarga
Bekerja di
tempat lain
Bekerja pada
Sektor formalBerwirausaha
mengembang
kan usaha
39 Maryon Siki Rungu Wicara v v
40 Sipriani M D Binsasi Rungu Wicara v v
41 Paulus A Kristianto Rungu Wicara v v
42 Andreas T Banyo Rungu Wicara v v
43 F a u z i Rungu Wicara v v
44 Rupertus Sudin Rungu Wicara v v
45 Damaris Nuban Rungu Wicara v v
46 Daniel Abner Giri Rungu Wicara v v
47 Hariyanto R Welo Rungu Wicara v v
48 Nikolaus R Pala Rungu Wicara v v
49 Noverizal P. Ghunu Rungu Wicara v v
50 Krisantus Rowa Dua Rungu Wicara v v
51 H a r j a n Rungu Wicara v v
52 Mikael S Watu Rungu Wicara v v
53 Federich F Gara Rungu Wicara v v
54 Anggelina M Bau Rungu Wicara v v
55 Agnes Abi Rungu Wicara v v
56 Marlince Bili Rungu Wicara v v
57 Aunur Rofiqi Rungu Wicara v v
58 Maria F Manile Rungu Wicara v v
59 Bangu Kahi Rungu Wicara v v
60 Elisabeth Bela Rungu Wicara v v
61 Anastasia Manu Rungu Wicara v v
NONAMA PENERIMA
MANFAATJENIS DISABILITAS
LAYANAN KEGIATAN
DEKONSENTRASI
PEMBERIAN ALAT
BANTU
PENYANDANG
DISABILITAS
KEGT LITERASI
/ BRAILLE
LAYANAN PD CAPAIAN
KEGT LITERASI
/ BRAILLE
LAYANAN PD CAPAIAN
NONAMA PENERIMA
MANFAATJENIS DISABILITAS
LAYANAN KEGIATAN
DEKONSENTRASI
PEMBERIAN ALAT
BANTU
PENYANDANG
DISABILITAS
LAYANAN
REGULER
DALAM
PANTI
PENJANGK
AUAN
LAYANAN
BERBASIS
MASYARA
KAT
Activity
daily living
Sosialisasi
Kemampu
an sosial
Orientasi
mobilitasSekolah
Menerapkan
ketrampil-an
teknis
Bekerja di
rumah /
keluarga
Bekerja di
tempat lain
Bekerja pada
Sektor formalBerwirausaha
mengembang
kan usaha
62 Gardayanti Sujung Rungu Wicara v v
63 Maria M Nona Rungu Wicara v v
64 Maria Y Ervintia Rungu Wicara v v
65 Dewita Fani Rungu Wicara v v
66 Sofiana Uwe Rungu Wicara v v
67 Emiliana Mbere Rungu Wicara v v
68 Lies Rungu Wicara v v
69 Apriani Anita Fa Rungu Wicara v v
70 Yalin Anggi Betti Rungu Wicara v v
71 Isnain Saleh Rungu Wicara v
72 Iwan Ramli Rungu Wicara v
73Muhammad Risnandi
AbdullahRungu Wicara v
74 Renolf Papuling Rungu Wicara v
75 Nuni Usman Rungu Wicara v
76 Indah Amalik Rungu Wicara v
77 Mira Rungu Wicara v
78 Suriani W. Ali Rungu Wicara v
79 Ira Sariawaty Rungu Wicara v
80 Rahimah Abdullah Rungu Wicara v
81 Amina Djabar Rungu Wicara v
82 Susanti Isak Rungu Wicara v
83 Ratna M. Nur Rungu Wicara v
84 Asmina Safan Rungu Wicara v
85 Ruslia Rungu Wicara v
86 Juleha Ibrahim Rungu Wicara v
87 Zulvia Vijayanti Manzur Rungu Wicara v
88 Rosa Hazim Rungu Wicara v
89 Randi Ibrahim Rungu Wicara v
90 Rudi Ridwan Rungu Wicara v
91 Ni Luh Surami Rungu Wicara v
92Kadek Wulan Puspa
NingratRungu Wicara v
93 Ni Kadek Dwijayanti Rungu Wicara v
94 Ni Luh Nyoman Istiasih Rungu Wicara v
95 Ni Luh Putu Mia A.D Rungu Wicara v
96 Ni Putu Novita Dewi Rungu Wicara v
97 Desak Gede Agung Rungu Wicara v
98 I.A. Ratna Paramitha Rungu Wicara v
99 Ni Kadek Utami Rungu Wicara v
100 I Putu Dodi Putra Rungu Wicara v
101 Luh Gede Emi Aris Rungu Wicara v
102 Putu Erit Yudistira Rungu Wicara v
103 I Putu Deni Rungu Wicara v
104 I Made Sukamerta Rungu Wicara v
105 I Kadet Utami Rungu Wicara v
106 I Made Dwipayane Rungu Wicara v
KEGT LITERASI
/ BRAILLE
LAYANAN PD CAPAIAN
NONAMA PENERIMA
MANFAATJENIS DISABILITAS
LAYANAN KEGIATAN
DEKONSENTRASI
PEMBERIAN ALAT
BANTU
PENYANDANG
DISABILITAS
LAYANAN
REGULER
DALAM
PANTI
PENJANGK
AUAN
LAYANAN
BERBASIS
MASYARA
KAT
Activity
daily living
Sosialisasi
Kemampu
an sosial
Orientasi
mobilitasSekolah
Menerapkan
ketrampil-an
teknis
Bekerja di
rumah /
keluarga
Bekerja di
tempat lain
Bekerja pada
Sektor formalBerwirausaha
mengembang
kan usaha
107 I Made Wisnu Kencana Rungu Wicara v
108 Ni Wayan Sariasih Rungu Wicara v
109 Ni Kadet Vinayanti Rungu Wicara v
110 Niwin Novita Yanti Rungu Wicara v
111 BQ. Srirahayu Ningsih Rungu Wicara v
112 Nurhayati Rungu Wicara v
113 Husniawati Rungu Wicara v
114 Marni Rungu Wicara v
115 Mok Minah Rungu Wicara v
116 Zakinah Rungu Wicara v
117 Sumiyati Rungu Wicara v
118 Sukarnis Rungu Wicara v
119 Ni Putu Handayani Rungu Wicara v
120 Rabiatu Adahwiah Rungu Wicara v
121 Siti Zhrah Rungu Wicara v
122 Haerul Bariah Rungu Wicara v
123 Murni Rungu Wicara v
124 Mutiah Rungu Wicara v
125 Susi Susilawati Rungu Wicara v
126 Hariani Rungu Wicara v
127 Ibnu Ahmad Rungu Wicara v
128 Fadillah Laila Rungu Wicara v
129 Mustianah Rungu Wicara v
130 Hafrah Rungu Wicara v
131 Kristina K Jua Rungu Wicara v
132 Darsalima Tamo Ina Rungu Wicara v
133 Yohanis Bole Rungu Wicara v
134 Martina Eda Ridja Rungu Wicara v
135 Puti Agustinus Rungu Wicara v
136Noni Novitasari
PadoduatalakuRungu Wicara v
137 Nur H. Temba Rungu Wicara v
138 Tinggi Nalu Rungu Wicara v
139 Isak Behar Lalu Panda Rungu Wicara v
140 Adi Papa Mickael Rungu Wicara v
141 Daud Nguli Keimarak Rungu Wicara v
142 Deni Lili Kondameha Rungu Wicara v
143 RUR Pandadima Rungu Wicara v
144 Rizal Nurdin Rungu Wicara v
145 Dafid t Penu Rungu Wicara v
146 Hina Djangga Kadu Rungu Wicara v
147 Fadli Algadri Rungu Wicara v
148 Muhammad Bakrie Rungu Wicara v
149 Muhammad Ahmad Rungu Wicara v
150 Noventus Landu Djawa Rungu Wicara v
151 Asni R.L. Nedi Rungu Wicara v
152 Salmon U. Pedi Nanga Rungu Wicara v
KEGT LITERASI
/ BRAILLE
LAYANAN PD CAPAIAN
NONAMA PENERIMA
MANFAATJENIS DISABILITAS
LAYANAN KEGIATAN
DEKONSENTRASI
PEMBERIAN ALAT
BANTU
PENYANDANG
DISABILITAS
LAYANAN
REGULER
DALAM
PANTI
PENJANGK
AUAN
LAYANAN
BERBASIS
MASYARA
KAT
Activity
daily living
Sosialisasi
Kemampu
an sosial
Orientasi
mobilitasSekolah
Menerapkan
ketrampil-an
teknis
Bekerja di
rumah /
keluarga
Bekerja di
tempat lain
Bekerja pada
Sektor formalBerwirausaha
mengembang
kan usaha
153 Into L.P. Pajang Rungu Wicara v
154 Gidion Giku Laya Rungu Wicara v
155 Novita R. Guna Rungu Wicara v
156 Karolin R. Dairu Kaniha Rungu Wicara v
157 Yuliana Rana Weli Rungu Wicara v
158 Oktavianus Saingu Ledi Rungu Wicara v
159 Apu Djola Pedi Rungu Wicara v
160 Umbu Reku Daitana Rungu Wicara v
161 Gajah Lakar Rungu Wicara v
162 Tina T.A. Kadi Rungu Wicara v
163 Noni Nodu Jaki Rungu Wicara v
164 Yakob Gajah Lakar Rungu Wicara v
165 Soleman T. Solu Rungu Wicara v
166 Dukka Bani Rungu Wicara v
167 Obed Libar T. Koda Rungu Wicara v
168 Esty Rungu Wicara v
169 Joel U. Gaga Rungu Wicara v
170 Mardiana Roslita A. Bata Rungu Wicara v
171 Andreas PT. Ake Rungu Wicara v
172 Yohanes Natal Rungu Wicara v
173 Agustinus Ngira Rungu Wicara v
174 Natanel G. Nggere Rungu Wicara v
175 Patrianus Amdur Rungu Wicara v
176 Parsianus Ngegal Rungu Wicara v
177 Yovita Kurni Ndelos Rungu Wicara v
178 Martina Sarce Sina Gula Rungu Wicara v
179 Karolosius Apur Rungu Wicara v
180 Maria Elfiana Maru Rungu Wicara v
181 Sri Kurniawati Rungu Wicara v
182 Lelyana Lamur Rungu Wicara v
183 Maria Magdalena Ozin Rungu Wicara v
184 Sensiana Kurniawati Rungu Wicara v
185 Yuliana Ngesem Rungu Wicara v
186 Herlena H. Harfina Rungu Wicara v
187 Yustina M. Rendu Rungu Wicara v
188 Maria G. Lamus Rungu Wicara v
189 Paskalis E.G. Geros Rungu Wicara v
190 Mersiana Dihung Rungu Wicara v
191 Bruno Abronlib Rungu Wicara v
192 Robertus Rinda Rungu Wicara v
193 Tasling Rungu Wicara v
194 Agustinus R. Jardi Rungu Wicara v
195 Mikael Sugianto Rungu Wicara v
196 Maksimus Sanusi Rungu Wicara v
KEGT LITERASI
/ BRAILLE
LAYANAN PD CAPAIAN
NONAMA PENERIMA
MANFAATJENIS DISABILITAS
LAYANAN KEGIATAN
DEKONSENTRASI
PEMBERIAN ALAT
BANTU
PENYANDANG
DISABILITAS
LAYANAN
REGULER
DALAM
PANTI
PENJANGK
AUAN
LAYANAN
BERBASIS
MASYARA
KAT
Activity
daily living
Sosialisasi
Kemampu
an sosial
Orientasi
mobilitasSekolah
Menerapkan
ketrampil-an
teknis
Bekerja di
rumah /
keluarga
Bekerja di
tempat lain
Bekerja pada
Sektor formalBerwirausaha
mengembang
kan usaha
197 Marianus Nganbut Rungu Wicara v
198 Frumensius P Rungu Wicara v
199 Yohanes Tado Rungu Wicara v
200 Alfonsius Rungu Wicara v
201 M. Magdalena Hildania Rungu Wicara v
202 Emillanin Hartati Rungu Wicara v
203 Fermina E.A. Wodon Rungu Wicara v
204 Maria Nirmat Rungu Wicara v
205 Kornilia Yulita Rungu Wicara v
206 Maria D. Nurlin Rungu Wicara v
207 Akfal Niha Rungu Wicara v
208 Kristina Nina Rungu Wicara v
209 Yuliana Suryati Rungu Wicara v
210 Rosalia Nimun Rungu Wicara v
211 Suhardikin M. Nasir Rungu Wicara v
212 Suhardin Umar Rungu Wicara v
213 Nurhayati Rungu Wicara v
214 Alfianus Jeke Rungu Wicara v
215 Nona Ali Rungu Wicara v
216 Umiyati Rungu Wicara v
217 Petronela Ulan Rungu Wicara v
218 Maria Hendrika Ria Rungu Wicara v
219 Arsianus D. Dewa Rungu Wicara v
220 Raimundus Rungu Wicara v
221 Sriyanti Tamrin Rungu Wicara v
222 Delfiana Dwi Y Ebon Rungu Wicara v
223 Azarah Cahaya Ninrum Rungu Wicara v
224 Muhammad Nur Rungu Wicara v
225 Edwin Ardi Rungu Wicara v
226 Patridus V. Vela Rungu Wicara v
227 Michkael L. Ratu Rungu Wicara v
228 Stefanus I Jodho Rungu Wicara v
229 Dahlian Bal Rungu Wicara v
230 Anastasia Rubnaya Lay Rungu Wicara v
231 Ana Maria Yovita Leong Rungu Wicara v
232 Dortia Sanam Rungu Wicara v
233 Alex Lasifeto Rungu Wicara v
234 Daniel Kase Rungu Wicara v
235 Arnoldus Takaeb Rungu Wicara v
236 Nadus Pay Rungu Wicara v
237Katarina Juniardi Anina
FaotRungu Wicara v
238 Yane K. Letuna Rungu Wicara v
239 Cristin Olivia Nitbani Rungu Wicara v
240 Dance SM. Nitbani Rungu Wicara v
241 Thio Nenotek Rungu Wicara v
242 Ruth Neolaka Rungu Wicara v
NONAMA PENERIMA
MANFAATJENIS DISABILITAS
LAYANAN KEGIATAN
DEKONSENTRASI
PEMBERIAN ALAT
BANTU
PENYANDANG
DISABILITAS
KEGT LITERASI
/ BRAILLE
LAYANAN PD CAPAIAN
LAYANAN
REGULER
DALAM
PANTI
PENJANGK
AUAN
LAYANAN
BERBASIS
MASYARA
KAT
Activity
daily living
Sosialisasi
Kemampu
an sosial
Orientasi
mobilitasSekolah
Menerapkan
ketrampil-an
teknis
Bekerja di
rumah /
keluarga
Bekerja di
tempat lain
Bekerja pada
Sektor formalBerwirausaha
mengembang
kan usaha
243 Febliana Tasesa Rungu Wicara v
244 Yanri Kause Rungu Wicara v
245 Adi Isu Rungu Wicara v
246 Mace Omatan Rungu Wicara v
247 Yacob Letuna Rungu Wicara v
248 Dina Etni Bansae Rungu Wicara v
249 Yayu Dimamudji Rungu Wicara v
250 Semi Tamelan Rungu Wicara v
251 Elfin Maria T Rungu Wicara v
252 Theresia Lodan Rungu Wicara v
253 Maria Epivania Elrasih Rungu Wicara v
254 Maria Eni Adriane Rungu Wicara v
255 Maria Diana Rungu Wicara v
256 Mantris Dince Rungu Wicara v
257 Maria Modesta Rungu Wicara v
258 Yohanes Nona Trince Rungu Wicara v
259 Maria Elvida Rungu Wicara v
260 Maria Yustina Rungu Wicara v
261 Petrus Lengi Rungu Wicara v
262 Pelipus Ipir Rungu Wicara v
263 Aldrianus Rau Rungu Wicara v
264 Yohanes Janji dur Rungu Wicara v
265 Muh. Arham Rungu Wicara v
266 Lambertus Buru Rungu Wicara v
267 Anjelinus Servanus Rungu Wicara v
268 Alvandi Rungu Wicara v
269 Ryan Anggara Rungu Wicara v
270 Yohanes Emanuel Rungu Wicara v
271 Matius Bili Rungu Wicara v
272 Dappa Kaka Rungu Wicara v
273 Anias TA Lalo Rungu Wicara v
274 Alfiana Ina Kii Rungu Wicara v
275 Bulu Ngongo Rungu Wicara v
276 Madeyane Bolo Ate Rungu Wicara v
277 Agustinus Ama Umbu Rungu Wicara v
278 Menne Lede Rungu Wicara v
279 Yubilate Lende Rungu Wicara v
280 Fransiskus Adi Ate Rungu Wicara v
281Putrawan Hutar
KabenggulRungu Wicara v
282 Denifasius Lende Rungu Wicara v
283 Eman Lelu Bulu Rungu Wicara v
284 Marten Malo Renda Rungu Wicara v
285 Oktavianus Mori Uma Rungu Wicara v
286 Francilia Naomi Lende Rungu Wicara v
287 Magdalena Wola Kaka Rungu Wicara v
288 Arin Zafat Rungu Wicara v
KEGT LITERASI
/ BRAILLE
LAYANAN PD CAPAIAN
NONAMA PENERIMA
MANFAATJENIS DISABILITAS
LAYANAN KEGIATAN
DEKONSENTRASI
PEMBERIAN ALAT
BANTU
PENYANDANG
DISABILITAS
LAYANAN
REGULER
DALAM
PANTI
PENJANGK
AUAN
LAYANAN
BERBASIS
MASYARA
KAT
Activity
daily living
Sosialisasi
Kemampu
an sosial
Orientasi
mobilitasSekolah
Menerapkan
ketrampil-an
teknis
Bekerja di
rumah /
keluarga
Bekerja di
tempat lain
Bekerja pada
Sektor formalBerwirausaha
mengembang
kan usaha
289 Darmiyanto Kaka Rungu Wicara v
290 Martha Kedu Rungu Wicara v
291 Maria Fatimah Rungu WicaraKebutuhan sehari-
hari
292 Maria Krismiyanti Rungu WicaraKebutuhan sehari-
hari
293 Ni Rungu WicaraKebutuhan sehari-
hari
294 Suhardin Umar Rungu WicaraKebutuhan sehari-
hari
295 Arkadeus Ardi Rungu WicaraKebutuhan sehari-
hari
296 Apliana Malo Rungu WicaraKebutuhan sehari-
hari
Kupang, 31 Desember 2018
Kepala BRSPDSRW "EFATA" KUPANG,
Drs. SUWAHYONO
NIP. 196201101991031002
KEGT LITERASI
/ BRAILLE
LAYANAN PD CAPAIAN
NONAMA PENERIMA
MANFAATJENIS DISABILITAS
LAYANAN KEGIATAN
DEKONSENTRASI
PEMBERIAN ALAT
BANTU
PENYANDANG
DISABILITAS