LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) … · Penyelenggaraan tugas-tugas pembangunan,...

75
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) PENGADILAN NEGERI WAIKABUBAK 2016 PENGADILAN NEGERI WAIKABUBAK JLN. SUDIRMAN NO 10 WAIKABUBAK KAB. SUMBA BARAT - NTT

Transcript of LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) … · Penyelenggaraan tugas-tugas pembangunan,...

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)

PENGADILAN NEGERI WAIKABUBAK

2016

PENGADILAN NEGERI WAIKABUBAK

JLN. SUDIRMAN NO 10 WAIKABUBAK

KAB. SUMBA BARAT - NTT

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur pada Tuhan Yang Maha Kuasa, kami telah dapat

menyelesaikan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016 dan

Peijanjian Kinerja Tahun 2017 Pengadilan Negeri Waikabubak, sebagai tindak lanjut dari

Keputusan Kepala Lembaga Administrasi (LAN) Nomor 589/IX/6/Y/99 tentang Pedoman

Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mengalami pembahan

berdasarkan Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Nomor 239/IX/6/8/ 2003

tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah,

serta Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Peijanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata

Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi.

Menindaklanjuti surat Pit. Sekretaris Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor :

323/SEK/OT.01.2/11/2016 tanggal 17 Nopember 2016, Perihal Penyampaian Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah ( LKjIP ) Tahun 2016 dan Dokumen Perjanjain Kinerja Tahun 2017, telah

disusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKjIP ) Tahun 2016 dan Dokumen Perjanjian

Kinerja Tahun 2017 yang menyajikan Indikator Kinerja Utama sesuai dengan Sistem Kinerja.

Laporan ini berisi tentang informasi pertanggungjawaban kinerja, tugas pokok dan fungsi dalam

rangka pencapaian visi, misi dan sasaran yang telah ditetapkan oleh Pengadilan Negeri

Waikabubak Tahun 2016. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKjIP ) Tahun 2016 dan

Dokumen Perjanjain Kinerja Tahun 2017 ini meskipun jauh dari sempurna kiranya dapat

memenuhi sebagai bentuk pertanggungjawaban capaian kinerja, laporan ini diharapkan menjadi

sumber informasi yang cukup dan sebagai bahan penyusunan dan implementasi rencana kerja,

rencana anggaran dan rencana strategis di masa mendatang.

Semoga laporan ini dapat digunakan sebagai tolak ukur kinerja Pengadilan Negeri

Waikabubak di masa yang akan datang dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi pengadilan

negeri yang sebenarnya dan berguna bagi semua pihak.

Waikabubak, 16 Februari 2017

ii

IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKjIP ) Tahun 2016 dan Dokumen Perjanjian

Kinerja Tahun 2017 Pengadilan Negeri Waikabubak merupakan LKjIP dari Renstra tahun

2010-2014 yang sudah di reviu sesuai Renstra 2015 - 2019 dan dalam rangka menindaklanjuti

Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah, serta surat Plt.Sekretaris Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor :

323/SEK/OT.01.2/11/2016 tanggal 17 Nopember 2016, Perihal Penyampaian Laporan

Kinerja Instansi Pemerintah ( LKjIP ) Tahun 2016 dan Dokumen Perjanjain Kinerja Tahun

2017.

Pengadilan Negeri Waikabubak berupaya untuk mencapai target tertinggi dari LKjIP

yang berdasarkan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), karena dengan

mewujudkan LKjIP yang proporsional dan profesional akan semakin transparan dalam

mempertanggungjawabkan kinerja Pengadilan Negeri Waikabubak sebagai Pengadilan

Tingkat Pertama dalam bentuk Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016.

Dengan berakhirnya Tahun 2016, maka LKjIP Pengadilan Negeri Waikabubak Tahun 2016,

menyajikan informasi kinerja dari tahun sebelumnya berdasarkan data yang terekam oleh Tim

LKjIP. Data kinerja yang menjadi ciri khas berdasarkan Indikator Kinerja Utama Pengadilan

Negeri Waikabubak disusun berdasarkan dan bersifat Laporan terhadap Pencapaian Kinerja,

selama kurun waktu dari bulan Januari s/d Desember 2016 serta perbandingan dengan tahun

sebelumnya, terutama menyangkut penyelesaian perkara yang menjadi kewenangan

Pengadilan Negeri Waikabubak.

Secara umum hasil capaian kinerja sasaran telah dapat memenuhi target dan sesuai

dengan rencana yang telah ditetapkan hanya ada beberapa yang belum mencapai target dan

dapat menjadi bahan perbaikan untuk tahun 2016. Sebagai bentuk kesadaran dalam

mempertanggungjawabkan amanah yang diberikan, Pengadilan Negeri Waikabubak telah

menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 dan Dokumen Perjanjian

Kinerja Tahun 2017 dalam rangka mewujudkan Reformasi Peradilan dan meningkatkan

kualitas pelayanan publik terkait dengan visi dan misi Mahkamah Agung yaitu :

“ MEWUJUDKAN BADAN PERADILAN YANG AGUNG

PADA PENGADILAN NEGERI WAIKABUBAK ”.

iii

Pada prinsipnya, instansi pemerintah dan unit kerja di bawahnya wajib memberikan

pertanggungjawaban kepada publik. Pertanggungjawaban tersebut diwujudkan dalam

pemberian informasi kinerja kepada masyarakat dan juga kepada atasannya.

Pertanggungjawaban ini tidak hanya dimaksudkan untuk memberikan informasi tentang

kegiatan yang dilaksanakan dan anggaran yang telah digunakan untuk pelaksanaan kegiatan

tersebut, tetapi juga informasi tentang sejauh mana institusi itu memberikan manfaat atau

hasil kepada lingkungannya.

LKjIP Pengadilan Negeri Waikabubak Tahun 2016 disusun dengan mengacu pada

Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan

Kinerja Instansi Pemerintah, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 53 Tahun 2014. Laporan ini memuat

pencapaian kinerja pelaksanaan program/kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi serta

Rencana Strategis Tahun 2015-2019 Pengadilan Negeri Waikabubak. Pada LKjIP ini

dijelaskan upaya mempertanggungjawabkan keberhasilan maupun kegagalan dalam

pelaksanaan program/kegiatan Pengadilan Negeri Waikabubak pada tahun 2016.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) merupakan laporan yang

menginformasikan kinerja dari masing-masing satker yang berorinentasikan hasil (output dan

outcome). Dalam penyusunan LKjIP salah satu hal yang harus diperhatikan adalah Rencana

Strategis. Rencana Strategis Pengadilan Negeri Waikabubak Tahun 2015-2019 disusun

berdasarkan kondisi lingkungan strategis Pengadilan Negeri Waikabubak yang telah diuraikan

dalam Visi Mahkamah Agung. Selain itu Rencana Strategis Pengadilan Negeri Waikabubak

didasarkan atas Keputusan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor : 1-

144/KMA/SK/I/2011 tentang Pedoman Pelayanan Informasi di Pengadilan.

Tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis adalah sebagai

berikut :

1. Meningkatkan sarana dan prasarana perkantoran guna pelayanannya kepada masyarakat

2. Pengembangan Sistem Informasi Peradilan’

3. Peningkatan Sumber Daya Manusia insan Peradilan

4. Tertib administrasi Kepaniteraan dan Kesekretariatan

5. Aksepbilitas publik terhadap Pengadilan menjadi lebih baik

Penyelenggaraan tugas-tugas pembangunan, kegiatan dan pelayanan pada Pengadilan

Negeri Waikabubak bertumpu pada analisa faktor- faktor strategis baik internal maupun

eksternal dari lingkungan organisasi yang berpengaruh terhadap pencapaian kinerja. Analisis

tersebut dilakukan dengan menggunakan pendekatan Resources (Sumberdaya) dan

Organitation (Organisasi) yang ada dan tumbuh serta berkembang dalam instansi.

iv

a. Analisis Lingkungan Internal

Lingkungan internal berpengaruh terhadap kinerja Pengadilan Negeri Waikabubak

yang dapat mengoptimalkan kekuatan dan menganalisa kelemahan dalam menunjang

perumusan kebijakan, program dan pelaksanaan kegiatan.

1. Kekuatan

- Potensi sumber daya manusia yang cukup memadai

- Tersedianya sarana dan prasarana yang cukup memadai

- Potensi lingkungan internal yang memadai

2. Kelemahan

- Belum meratanya kemampuan SDM yang ada

- Kurangnya Sumber Daya Manusia

- Pelayanan publik belum maksimal

- Alat sistem informasi dan komunikasi yang belum memadai

- Masih terbatasnya infrastruktur pelayanan publik

- Kurangnya sarana penunjang

b. Analisis Lingkungan Eksternal

Lingkungan eksternal dalam hal ini dimaksudkan adalah faktor lingkungan yang dapat

berpengaruh pada kinerja pada Instansi Pengadilan Negeri Waikabubak.

Kurangnya Pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia di

Lingkungan Peradilan secara Internal Peradilan menyangkut Kepaniteraan dan

Kesekretariatan.

v

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i

IKHTISAR EKSEKUTIF .......................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................................. v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................................... 1

B. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi ........................................................................... 2

C. Sistematika Penyajian LKjIP Tahun 2016 ................................................................... 12

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

1. Visi dan Misi ............................................................................................................... 15

2. Tujuan dan Sasaran Strategis ……………………………………………………… 16

A. Indikator Kinerja Utama Pengadilan Negeri Waikabubak ……..…………………… 20

B. Rencana Kinerja 2017 ……………………………………………………………… 22

C. Perjanjian Kinerja Tahun 2016 …………………………………………………….. 24

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

A. Pengukuran Kinerja ................................................................................................... 26

B. Analisis Akuntabilitas Kinerja ................................................................................... 28

C. Akuntabilitas Keuangan …………………………………………………………… 48

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................................................. 52

B. Saran-saran................................................................................................................... 52

Lampiran-lampiran :

• Struktur Organisasi.

• Dokumen Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2017.

• Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2017 dan Tahun 2018.

• Surat Keputusan Ketua Pengadilan Negeri Waikabubak Tentang Penunjukkan Tim

Penyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Waikabubak.

• Surat Keputusan Ketua Pengadilan Negeri Waikabubak Tentang Tim Penyusun Rencana

Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2017 pada Pengadilan Negeri Waikabubak.

1 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik atau Good Governance haruslah

dijalankan dengan prinsip akuntabilitas dan transparansi (keterbukaaan) sehingga pengelolaan

pemerintah benar mencapai tujuan yang diharapkan. Akutabilitas sendiri berdasar pengertiannya

merupakan bentuk pemberian pertanggungjawaban, berdasarkan hal tersebut setiap

penyelenggaraan pemerintahan harus mempertanggungjawabkan secara utuh pelaksanaannya.

Bentuk pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan program dan kegiatan di lingkungan

Pengadilan Negeri Waikabubak adalah dengan setiap tahunnya menerbitkan Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah (LKjIP) yang mengambarkan pencapaian kinerja Pengadlan Negeri

Waikabubak dalam satu tahun anggaran dikaitkan dengan proses pencapaian tujuan dan sasaran

serta menjelaskan keberhasilan dan kegagalan tingkat kinerja yang dicapai.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) merupakan satu kesatuan laporan yang

menyeluruh yang dimulai dengan Perencanaan Strategis. Perencanaan Strategis (Renstra)

merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1

(satu) sampai dengan 5 (lima) tahun secara sistematis dan berkesinambungan dengan

memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul. Proses ini

menghasilkan suatu rencana strategis instansi pemerintah, yang setidaknya memuat visi, misi,

tujuan, sasaran, strategis, kebijakan, dan program serta ukuran keberhasilan dan kegagalan dalam

pelaksanaannya.

Pengadilan pada peradilan umum adalah Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi.

Peradilan Umum merupakan salah satu pelaksana Kekuasaan Kehakiman sebagai bagian dari

pelaksanaan kekuasaan yudikatif yang diberikan UUD 1945. Kekuasaan Kehakiman di

lingkungan Peradilan Umum dilaksanakan oleh Pengadilan Negeri sebagai pengadilan tingkat

pertama dan Pengadilan Tinggi sebagai pengadilan tingkat banding.Kekuasaan Kehakiman di

lingkungan Peradilan Umum berpuncak pada Mahkamah Agung sebagai Pengadilan Negara

Tertinggi.

Secara umum kebijakan yang dilakukan oleh Pengadilan Negeri Waikabubak dalam

melaksanakan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan penyelenggaraan peradilan di tingkat

pertama, baik yang bersifat administratif, keuangan dan organisasi mengacu pada Peraturan

Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan

Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia, Surat Keputusan Sekretaris

Mahkamah Agung RI Nomor : MA/SEK/07/SK/III/2006 tentang Organisasi dan Tata kerja

2 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016

Sekretariat Mahkamah Agung RI. Lembaga Mahkamah Agung RI sebagai salah satu institusi

negara sesuai dengan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Nomor: XI/MPR/1998

tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, serta

sebagai tindak lanjut dari Keputusan Kepala Kepala Lembaga Administrasi (LAN) Nomor

589/IX/6/Y/99 tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah, yang mengalami perubahan berdasarkan Keputusan Kepala Lembaga Administrasi

Negara (LAN) Nomor 239/IX/6/8/ 2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis

Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi,

berkewajiban untuk mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas, fungsi dan peranannya

dalam pengelolaan sumberdaya, sumber dana serta kewenangan yang ada yang dipercayakan

oleh publik.

Dengan dasar demikian Pengadilan Negeri Waikabubak menyusun Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah (LKjlP) Tahun 2016 sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban kepada publik

atas kinerja yang dicapai selama tahun 2016.

B. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi

Pengadilan Negeri Waikabubak berkedudukan di Jl. Sudirman No. 10 Kota Waikabubak

Kabupaten Sumba Barat Provinsi Nusa Tenggara Timur merupakan pengadilan tingkat pertama

dengan Pengadilan Tinggi Kupang sebagai Pengadilan Tingkat Bandingnya, yang berada di

bawah Mahkamah Agung RI sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman yang merdeka dalam

menyelenggarakan peradilan guna menegakkan Hukum dan Keadilan. Pengadilan Negeri

Waikabubak yang bertugas dan berwenang menerima, memeriksa, memutus dan menyelesaikan

perkara di tingkat pertama dengan wilayah hukum meliputi Kabupaten Sumba Barat, Kabupaten

Sumba Barat Daya dan Kabupaten Sumba Tengah.

Sejalan dengan makin tumbuh dan berkembangnya kehidupan masyarakat lembaga

peradilan dituntut memberikan pelayanan yang baik, dengan berlakunya Undang-Undang

keterbukaan publik, hal ini menuntut agar lembaga peradilan merubah paradigma yang ada

menjadi pelayan masyarakat, tentunya tidak terlepas dari upaya reformasi birokrasi.

Organisasi dan Tata Kerja Pengadilan Negeri Waikabubak telah diatur dalam undang

undang Nomor 2 Tahun 1986 Tentang Peradilan Umum Jo Undang undang Nomor 8 tahun 2004

Jo Undang undang Nomor 49 tahun 2009, Keputusan Presiden Nomor 21 Tahun 2004 tentang

Pengalihan Organisasi, Administrasi dan Finansial di lingkungan Peradilan Umum, Peradilan

3 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016

Tata Usaha Negara dan Peradilan Agama serta Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor

KMA/004/SK/I/1993, sedangkan dalam Pelaksanaan Tugas dan Administrasi Peradilan

berpedoman pada Buku I dan II Mahkamah Agung RI dan Keputusan Ketua Mahkamah Agung

RI Nomor KMA/001/SK/I/1991.

Berdasarkan Struktur Organisasi dan Tata Kerja serta Pedoman Pelaksanaan Tugas

tersebut, Pengadilan Negeri Waikabubak dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsi lembaga

peradilan yakni memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara yang diajukan oleh para

pencari keadilan. Pelaksanaan Tugas tersebut juga dilaksanakan dalam rangka meningkatkan

citra dan wibawa Pengadilan Negeri sebagai Pengadilan yang mandiri yakni dengan

meningkatkan kemampuan sumber daya manusia untuk mencapai hasil lebih baik yang

menyangkut tugas-tugas Teknis dan Administrasi Yudisial maupun tugas-tugas Administrasi

Umum.

Bahwa pada Pengadilan Negeri Waikabubak masih belum memadai dari kondisi personil

tenaga administrasi dan teknis sehingga masih terdapat pegawai yang melakukan rangkap tugas

dan fungsi diluar tupoksi yang sudah ditetapkan.

Berpedoman pada Peraturan Mahkamah Agung Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan Peradilan, maka Struktur Organisasi

Kepaniteran dan Kesekretariatan pada Pengadilan Negeri Waikabubak mengalami perubahan

dan tentu saja hal ini berdampak pada perubahan tugas pokok dan fungsi aparat peradilan pada

Pengadilan Negeri Waikabubak.

Adapun tugas pokok dan fungsi aparat Pengadilan Negeri Waikabubak adalah sebagai

berikut :

1. Ketua

a. Tugas Pokok

Ketua selaku Hakim Pengadilan adalah pejabat yang melakukan tugas kekuasaan

kehakiman, untuk memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara pidana dan

perkara perdata di tingkat pertama.

Ketua Pengadilan mengadakan pengawasan atas pelaksanaan tugas dan tingkah laku

Hakim, Panitera, Sekretaris, Panitera Pengganti dan Jurusita/Jurusita Pengganti serta

Pejabat Struktural.

Ketua Pengadilan mengatur pembagian tugas para hakim.

b. Fungsi

Ketua Pengadilan membagikan semua berkas perkara dan atau surat-surat lainnya

yang berhubungan dengan perkara yang diajukan ke Pengadilan kepada Majelis

Hakim untuk diselesaikan.

4 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016

Ketua Pengadilan Negeri menetapkan perkara yang harus diadili berdasarkan nomor

urut, tetapi apabila terdapat perkara tertentu yang karena menyangkut kepentingan

umum harus segera diadili, maka perkara itu didahulukan.

Menjaga agar penyelenggaraan peradilan terselenggara dengan wajar dan seksama.

Memasukan data perkara ke dalam aplikasi Sistem Informasi Penelusuran Perkara

(SIPP).

2. Wakil Ketua

a. Tugas Pokok

Wakil Ketua selaku Hakim Pengadilan adalah pejabat yang melakukan tugas kekuasaan

kehakiman, untuk memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara pidana dan perkara

perdata di tingkat pertama.

b. Fungsi

Mewakili Ketua bila berhalangan.

Melaksanakan delegasi tugas dan wewenang dari Ketua

Melakukan pengawasan internal untuk mengamati apakah pelaksanaan tugas telah

dikerjakan sesuai dengan rencana kerja dan ketentuan yang berlaku serta melaporkan

hasil pengawasan tersebut kepada Ketua.

Memasukan data perkara ke dalam aplikasi Sistem Informasi Penelusuran Perkara

(SIPP).

3. Hakim

a. Tugas Pokok

Hakim Pengadilan adalah pejabat yang melakukan tugas kekuasaan kehakiman, untuk

memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara pidana dan perkara perdata di tingkat

pertama.

b. Fungsi

Melakukan tugas-tugas Pengawasan sebagai Pengawas Bidang dengan memberi

petunjuk dan bimbingan yang diperlukan bagi para Pejabat struktural maupun

Fungsional.

Melakukan pengawasan yang ditugaskan Ketua untuk mengamati apakah

pelaksanaan tugas telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan

melaporkannya kepada Pimpinan Pengadilan.

Melakukan tugas pengawasan dan pengamatan (KIMWASMAT) terhadap

pelaksanaan putusan pidana di Lembaga Pemasyarakatan.

Memasukan data perkara ke dalam aplikasi Sistem Informasi Penelusuran Perkara

(SIPP).

5 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016

4. Panitera

a. Tugas Pokok

Kepaniteraan Pengadilan Negeri Kelas II mempunyai tugas melaksanakan

pemberian dukungan di bidang teknis dan administrasi perkara serta

menyelesaikan surat-surat yang berkaitan dengan perkara.

Panitera bertugas menyelenggarakan administrasi perkara, dan mengatur tugas Wakil

Panitera, para Panitera Muda, Panitera Pengganti, serta seluruh pelaksana di bagian

teknis Peradilan.

Panitera bertugas membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya

persidangan.

Panitera membuat daftar perkara-perkara perdata dan pidana yang diterima di

Kepaniteraan.

b. Fungsi

Pelaksanaan koordinasi, pembinaan dan pengawasan pelaksanaan tugas dalam

pemberian dukungan di bidang teknis;

Pelaksanaan pengelolaan administrasi perkara perdata;

Pelaksananaan pengelolaan administrasi perkara pidana;

Pelaksananaan pengelolaan administrasi perkara khusus;

Pelaksananaan pengelolaan administrasi perkara, penyajian data perkara, dan

transparansi perkara;

Pelaksanaan administrasi keuangan yang berasal dari APBN dalam program

teknis dan keuangan perkara yang ditetapkan berdasarkan peraturan dan

perundang-undangan, minutasi, evaluasi dan administrasi Kepaniteraan;

Pelaksanaan mediasi;

Pembinaan teknis kepaniteraan dan kejurusitaan, dan;

Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Ketua Pengadilan Negeri.

Panitera membuat salinan putusan menurut ketentuan undang- undang yang berlaku.

Panitera bertanggung jawab atas pengurusan berkas perkara, putusan, dokumen,akta,

buku daftar,biaya perkara,uang titipan pihak ketiga, surat-surat berharga, barang

bukti dan surat-surat lainnya yang disimpan di kepaniteraan.

Memasukan data perkara ke dalam aplikasi Sistem Informasi Penelusuran Perkara

(SIPP).

5. Sekretaris

a. Tugas Pokok

6 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016

Kesekretariatan Pengadilan Negeri Kelas II adalah aparatur tata usaha negara

yang dalam menjalankan tugas dan fungsinya berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Ketua Pengadilan Negeri Kelas II.

Kesekretariatan Pengadilan Negeri Kelas II mempunyai tugas melaksanakan

pemberian dukungan di bidang administrasi, organisasi, keuangan, sumber daya

manusia, serta sarana dan prasarana di lingkungan Pengadilan Negeri Kelas II.

Sekretaris bertugas menyelenggarakan administarsi umum, mengatur tugas, para

Kepala Sub Bagian serta seluruh pelaksana di bagian Kesekretariatan.

Sekretaris selaku Kuasa Pengguna Anggaran bertanggung jawab atas penggunaan

anggaran.

Sekretaris selaku Kuasa Pengguna Barang bertanggung jawab atas keberadaan dan

pemanfaatan barang milik negara ( BMN ).

b. Fungsi

Penyiapan bahan pelaksanaan urusan perencanaan program dan anggaran;

Pelaksanaan urusan kepegawaian;

Pelaksanaan urusan keuangan;

Penyiapan bahan pelaksanaan penataan organisasi dan tata laksana;

Pelaksanaan pengelolaan teknologi informasi dan statistik;

Pelaksanaan urusan surat menyurat, arsip, perlengkapan, rumah tangga,

keamanan, keprotokolan, dan perpustakaan; dan

Penyiapan bahan pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan dokumentasi serta

pelaporan di lingkungan Kesekretariatan Pengadilan Negeri Kelas II.

6. Wakil Panitera

a. Tugas Pokok

Membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya sidang Pengadilan selaku

Panitera Pengganti.

b. Fungsi

Membantu Panitera melaksanakan tugasnya dalam memimpin Kepaniteraan.

Membantu Panitera di dalam membina dan mengawasi pelaksanaan tugas-tugas

administrasi perkara antara lain ketertiban dalam mengisi buku register, pembuaran

laporan periodik dan lain-lain.

Melaksanakan tugas Panitera apabila Panitera berhalangan.

Melaksanakan tugas Panitera apabila Panitera berhalangan.

Melaksanakan tugas yang didelegasikan kepadanya.

7 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016

Memasukan data perkara ke dalam aplikasi Sistem Informasi Penelusuran Perkara

(SIPP).

7. Panitera Muda Perdata

a. Tugas Pokok

Panitera Muda Perdata mempunyai tugas melaksanakan administrasi perkara di

bidang perdata.

Membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya persidangan.

b. Fungsi

Pelaksanaan pemeriksaan dan penelaahan kelengkapan berkas perkara perdata.

Pelaksanaan registrasi perkara gugatan dan permohonan.

Pelaksanaan distribusi perkara yang telah diregister untuk diteruskan kepada

Ketua Majelis Hakim berdasarkan Penetapan Penunjukkan Majelis Hakim dari

Ketua Pengadilan.

Pelaksanaan penerimaan kembali berkas perkara yang sudah diputus dan diminutasi;

Pelaksanaan pemberitahuan isi putusan tingkat pertama kepada para pihak yang

tidak hadir.

Pelaksanaan penyampaian pemberitahuan putusan tingkat banding, kasasi, dan

peninjauan kembali kepada para pihak.

Pelaksanaan penerimaan dan pengiriman berkas perkara yang dimohonkan

banding, kasasi dan peninjauan kembali.

Pelaksanaan pengawasan terhadap pemberitahuan isi putusan upaya hukum kepada

para pihak dan menyampaikan relas penyerahan isi putusan kepada Pengadilan

Tinggi dan Mahkamah Agung.

Pelaksanaan penerimaan konsinyasi.

Pelaksanaan penerimaan permohonan eksekusi.

Pelaksanaan penyimpanan berkas perkara yang belum mempunyai kekuatan

hukum tetap.

Pelaksanaan penyerahan berkas perkara yang sudah berkekuatan hukum tetap

kepada Panitera Muda Hukum.

Pelaksanaan urusan tata usaha kepaniteraan.

Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Panitera.

Menyerahkan berkas perkara in aktif kepada Panitera Muda Hukum.

Memasukan data perkara ke dalam aplikasi Sistem Informasi Penelusuran Perkara

(SIPP).

8 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016

8. Panitera Muda Pidana

a. Tugas Pokok

Panitera Muda Pidana mempunyai tugas melaksanakan administrasi perkara di

bidang pidana.

Membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya persidangan.

b. Fungsi :

Pelaksanaan pemeriksaan dan penelaahan kelengkapan berkas perkara pidana;

Pelaksanaan registrasi perkara pidana.

Pelaksanaan penerimaan permohonan praperadilan dan pemberitahuan kepada

termohon.

Pelaksanaan distribusi perkara yang telah diregister untuk diteruskan kepada Ketua

Majelis Hakim berdasarkan Penetapan Penunjukkan Majelis Hakim dari Ketua

Pengadilan.

Pelaksanaan penghitungan, penyiapan dan pengiriman penetapan penahanan,

perpanjangan penahanan dan penangguhan penahanan.

Pelaksanaan penerimaan permohonan ijin penggeledahan dan ijin penyitaan dari

penyidik.

Pelaksanaan penerimaan kembali berkas perkara yang sudah diputus dan diminutasi.

Pelaksanaan pemberitahuan isi putusan tingkat pertama kepada para pihak yang

tidak hadir.

Pelaksanaan penyampaian pemberitahuan putusan tingkat banding, kasasi dan

peninjauan kembali kepada para pihak.

Pelaksanaan penerimaan dan pengiriman berkas perkara yang dimohonkan banding,

kasasi dan peninjauan kembali.

Pelaksanaan pengawasan terhadap pemberitahuan isi putusan upaya hukum kepada

para pihak dan menyampaikan relas penyerahan isi putusan kepada Pengadilan

Tinggi dan Mahkamah Agung.

Pelaksanaan pemberitahuan isi putusan upaya hukum kepada Jaksa Penuntut Umum

dan Terdakwa.

Pelaksanaan penerimaan permohonan eksekusi.

Pelaksanaan penyimpanan berkas perkara yang belum mempunyai kekuatan

hukum tetap.

Pelaksanaan penyerahan berkas perkara yang sudah berkekuatan hukum tetap

kepada Panitera Muda Hukum.

Pelaksanaan urusan tata usaha kepaniteraan.

9 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016

Menyerahkan berkas perkara in aktif kepada Panitera Muda Hukum.

Memasukan data perkara ke dalam aplikasi Sistem Informasi Penelusuran Perkara

(SIPP).

Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Panitera.

9. Panitera Muda Hukum

a. Tugas Pokok

Panitera Muda Hukum mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan,

pengolahan dan penyajian data perkara, penataan arsip perkara serta pelaporan.

Membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya persidangan.

b. Fungsi

Pelaksanaan pengumpulan, pengelolaan dan penyajian data perkara

Pelaksanaan penyajian statistik perkara

Pelaksanaan penyusunan dan pengiriman pelaporan perkara

Pelaksanaan penataan, penyimpanan dan pemeliharaan arsip perkara

Pelaksanaan penyiapan, pengelolaan dan penyajian bahan-bahan yang berkaitan

dengan transparansi perkara.

Pelaksanaan penghimpunan pengaduan dari masyarakat, hubungan masyarakat.

Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Panitera.

Memasukan data perkara ke dalam aplikasi Sistem Informasi Penelusuran Perkara

(SIPP).

10. Panitera Pengganti

a. Tugas Pokok

Membantu Hakim dalam persidangan perkara perdata maupun pidana serta melaporkan

kegiatan persidangan.

b. Fungsi

Membantu Hakim dalam persidangan dan melaporkan kegiatan persidangan tersebut

kepada bagian pidana ( Panmud Pidana ) dan bagian perdata ( Panmud Perdata )

Membantu Hakim dalam membuat penetapan hari sidang, Berita Acara Persidangan,

penetapan terdakwa tetap ditahan, dikeluarkan dari tahanan atau dirubah jenis

tahanannya.

Melaporkan barang bukti.

Melaporkan kepada Panitera Muda Pidana maupun Panitera Muda Perdata berkenaan

penundaan hari sidang.

Melaporkan kepada Panitera Muda Pidana maupun Panitera Muda Perdata untuk

mencatat perkara yang sudah putus berikut amar putusannya.

10 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016

Menyerahkan berkas perkara kepada Paniera Muda Perdata dan Pidana yang telah

diminutasi.

Memasukan data perkara yang ditangani ke dalam aplikasi Sistem Informasi

Penelusuran Perkara (SIPP).

11. Jurusita/Jurusita Pengganti

Melaksanakan semua perintah yang diberikan oleh Ketua Pengadilan, Majelis Hakim

dan Panitera

Melaksanakan pemanggilan atas perintah Ketua Pengadilan atau atas perintah Hakim.

Menyampaikan pengumuman-pengumuman, teguran-teguran dan pemberitahuan

Putusan Pengadilan menurut cara-cara berdasarkan ketentuan Undang-undang.

Melakukan penyitaan atas perintah Ketua Pengadilan dan dengan teliti melihat lokasi

batas-batas tanah yang disita beserta surat- surat yang sah apabila menyita tanah.

Membuat berita acara penyitaan yang salinan resminya diserahkan kepada pihak-pihak

yang berkepentingan, antara lain kepada BPN setempat bila terjadi penyitaan sebidang

tanah.

12. Kepala Sub Bagian Perencanaan, Teknologi Informasi dan Pelaporan

Subbagian Perencanaan, Teknologi Informasi, dan Pelaporan mempunyai tugas

melaksanakan penyiapan bahan pelaksanaan perencanaan, program, dan anggaran,

pengelolaan teknologi informasi, dan statistik, serta pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan

dokumentasi serta pelaporan, yang meliputi:

Menyusun Rencana Anggaran ke dalam Aplikasi RKA-KL

Membantu pimpinan dalam menyusun program kerja kantor.

Pengelolaan/Pemeliharaan Perangkat Keras Pendukung Teknologi Informasi.

Melakukan perawatan jaringan teknologi informasi.

Memantau email yang masuk dan keluar.

Memeriksa/mengkoreksi hasil peliputan dan narasi untuk data dalam website.

Memperbaharui pelayanan jasa koneksi penyedia web hosting.

Melakukan sinkronisasi aplikasi SIPP ke server Mahkamah Agung RI.

Meneliti bahan pendukung laporan dan membuat penyusunan laporan (Laporan

Tahunan dan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah/LKjIP).

Memberikan laporan tentang pelaksanaan tugas kepada atasan.

11 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016

13. Kepala Sub Bagian Umum dan Keuangan

Subbagian Umum dan Keuangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan

pelaksanaan urusan surat menyurat, arsip, perlengkapan, rumah tangga, keamanan,

keprotokolan, hubungan masyarakat, perpustakaan, serta pengelolaan keuangan, yang

meliputi :

Menyelenggarakan administrasi tata persuratan.

Menyelenggarakan administrasi perlengkapan barang milik negara.

Menyelenggarakan administrasi perencanaan menyangkut sarana dan prasarana.

Menyelenggarakan pengelolaan perpustakaan.

Mengkoordinir penyelenggaraan perpustakaan.

Mengkoordinir penyelenggaraan keamanan dan kebersihan lingkungan kantor.

Menyelenggarakan perencanaan keuangan yang bersumber dari DIPA.

Menyelenggarakan pelaksanaan anggaran yang terdiri dari belanja pegawai, belanja

barang dan belanja modal yang bersumber dari DIPA.

Menyusun pertanggungjawabab pelaksanaan anggaran dan laporan keuangan.

Menyelenggarakan penatausahaan dan pengawasan anggaran yang bersumber dari

DIPA.

Melaksanakan dan menyelenggarakan tugas kehumasan.

Melaksanakan dan menyelenggarakan tugas kerotokolan.

14. Kepala Sub Bagian Kepegawaian

Subbagian Kepegawaian, Organisasi, dan Tata Laksana mempunyai tugas

melaksanakan penyiapan bahan pelaksanaan urusan kepegawaian, penataan organisasi dan

tata laksana, yang meliputi :

Menyelenggarakan peningkatan pengelolaan data dan informasi kepegawaian.

Membuat usulan kenaikan pangkat.

Membuat kenaikan gaji berkala Membuat usulan jabatan Membuat usulan pensiun.

Membuat usulan tanda pengharagaan satya lencana Membuat cuti.

Membuat hasil penilaian Sasaran Kerja Pegawai (SKP).

Membuat/mengisi Buku Induk Kepegawaian.

Menyiapkan bahan pembakuan prosedur kerja.

Menyiapkan bahan penatalaksanaan organisasi.

Menyiapkan bahan tata naskah dinas.

12 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016

C. SISTEMATIKA PENYAJIAN LKjlP TAHUN 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah menggambarkan Pencapaian Kinerja Pengadilan

Negeri Waikabubak selama tahun 2016 sebagai acuan untuk perbaikan kinerja dimasa yang akan

datang. LKjlP ini disusun sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 Pedoman Penyusunan Penetapan

Kinerja Dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi dan penyusunannya berpedoman

kepada Surat Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239 Tahun 2003 tentang

Pedoman Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Sistematika Penyajian Laporan

Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Negeri Waikabubak Tahun 2016 adalah sebagai berikut :

Pengantar

Ikhtisar Eksekutif

Bab I Pendahuluan

Pada bab ini disajikan penjelasan umum, dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi

serta permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi Pengadilan Negeri

Waikabubak.

Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja

Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang bersangkutan.

Bab III Akuntabilitas Kinerja

A. Pengukuran Kinerja.

Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja Pengadilan Negeri Waikabubak untuk setiap

pernyataan kinerja sasaran strategis Pengadilan Negeri Waikabubak sesuai dengan hasil

pengukuran kinerja.

B. Analisis Akuntabilitas Kinerja

Pada sub bab ini diuraikan untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis pada pengukuran

kinerja dilakukan analisis capaian kinerja sebagai berikut :

1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini.

2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu

dan beberapa tahun terakhir.

3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah

yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis Pengadilan Negeri Waikabubak.

4. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/ penurunan kinerja serta

alternative solusi yang telah dilakukan.

13 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016

5. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya.

6. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian

pernyataan kinerja.

C. Akuntabilitas Keuangan

Pada sub ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah digunakan untuk

mewujudkan kinerja pada Pengadilan Negeri Waikabubak sesuai dengan dokumen Perjanjian

Kinerja.

Bab IV Penutup

Pada bab ini diuraikan kesimpulan umum atas capaian kinerja serta langkah di masa mendatang

yang akan dilakukan Pengadilan Negeri Waikabubak untuk meningkatkan kinerjanya.

14 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016

BAB II

PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Negeri Waikabubak merupakan perencanaan

Pengadilan Negeri Waikabubak yang berisi tentang gambaran sasaran atau kondisi hasil yang

akan dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun oleh Pengadilan Negeri Waikabubak. Rencana

strategi yang diambil dan dirumuskan Pengadilan Negeri Waikabubak selaras dengan tugas

pokok dan fungsi Badan Peradilan adalah melaksanakan fungsi Kekuasaan Kehakiman yang

efektif, yaitu memutuskan suatu sengketa/menyelesaikan suatu masalah Hukum guna menegakan

Hukum dan Keadilan berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945

Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Negeri Waikabubak yang merupakan

dokumen rencana strategi dimaksudkan sebagai pedoman dalam melaksanakan program/

kegiatan Pengadilan Negeri Waikabubak dalam kurun waktu tahun 2015-2019, dan tujuannya

adalah memberikan arah dan sasaran yang ingin dicapai dalam melaksanakan tugas dan fungsi

Pengadilan Negeri Waikabubak dalam kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan selanjutnya akan

dijabarkan dalam Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dalam kaitannya dengan kebijakan anggaran.

Kemudian setelah DIPA disahkan maka disusunlah skala prioritas dari Rencana Kinerja Tahunan

menjadi Perjanjian Kinerja Tahun (PKT). Rencana Strategis (Renstra) digunakan untuk menilai

kinerja Pengadilan Negeri Waikabubak dalam upaya memenuhi target tercapainya Tugas Pokok

dan Fungsi yang telah ditetapkan.

Rencana strategis Pengadilan Negeri waikabubak merupakan penjabaran dari Visi dan

Misi yang telah dirumuskan Pengadilan Negeri Waikabubak, Untuk mewujudkan Visi dan Misi

Mahkamah Agung, Pengadilan Negeri Waikabubak telah merumuskan Rencana Strategis

(Renstra) sebagai program jangka menengah (lima tahunan) sebagai berikut :

1. Peningkatan sumber daya manusia (SDM) Aparatur Peradilan;

2. Peningkatan prasarana dan sarana Peradilan;

3. Peningkatan Efisiensi kerja dan pengawasan Aparatur Peradilan;

4. Terwujudnya penyelesaian perkara secara cepat, transparan dan berkeadilan;

5. Pengelolaan anggaran secara tertib dan dapat dipertanggung jawabkan;

Penjabaran Rencana Strategis Pengadilan Negeri Waikabubak 2015–2019 sebagai berikut :

1. Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur Peradilan;

- Keikutsertaan aparat peradilan dalam pelatihan – pelatihan.

- Pembinaan disiplin aparat Peradilan.

- Kenaikan Gaji dan Tunjangan aparat Peradilan.

- Penambahan personil yang memenuhi standar kualitas kinerja lembaga Peradilan.

15 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016

2. Peningkatan Prasarana dan sarana Peradilan;

- Pemeliharaan Gedung dan Bangunan.

- Pembenahan administrasi teknis peradilan dan administrasi umum.

- Pemanfaatan teknologi informasi untuk menunjang transparansi.

3. Peningkatan efisiensi kerja dan pengawasan Aparatur Peradilan;

- Terlaksananya proses kinerja sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan.

- Evaluasi kinerja dalam rapat rutin bulanan.

- Pengawasan melekat yang dilaksanakan oleh pimpinan dan Hakim pengawas serta

pengawasan fungsional yang dilaksanakan oleh Badan Pengawas Mahkamah Agung

Republik Indonesia.

- Pemberian sangksi tegoran dan peringatan bagi aparat yang melanggar ketentuan.

4. Terwujudnya penyelesaian perkara secara cepat, transparan dan berkeadilan :

- Terlaksananya proses kinerja aparat di bidang teknis Peradilan sesuai dengan SOP yang

telah ditetapkan.

- Terlaksananya pemeriksaan perkara sesuai dengan hukum acara dan hukum Materiil

yang berlaku.

- Akses informasi yang jelas tentang proses penyelesaian perkara.

- Akses yang mudah dan cepat dalam memperoleh salinan putusan.

5. Pengelolaan Anggaran secara tertib dan dapat dipertanggungjawabkan

- Merencanakan dan menyusun RKA-KL.

- Penata-usahaan pembukuan.

- Penyusunan laporan yang akurat.

- Pertanggung jawaban yang akuntabel.

1. VISI dan MISI

Visi adalah suatu gambaran tentang keadaan masa depan yang berisikan cita-cita dan citra

yang ingin diwujudkan organisasi Pengadilan Negeri Waikabubak.

Visi Pengadilan Negeri Waikabubak adalah :

“Mendukung Terwujudnya Peradilan Yang Agung Di Lingkungan Pengadilan Negeri

Waikabubak”

Misi adalah sesuatu yang harus dilaksanakan oleh instansi pemerintah, sesuai Visi yang

ditetapkan, agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Misi Badan

Peradilan dirumuskan dalam upaya mencapai Visinya, mewujudkan Badan Peradilan Indonesia

yang Agung.

16 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016

Misi Badan Peradilan Tahun 2010-2035, yaitu :

1. Menjaga Kemandirian Badan Peradilan.

2. Memberikan Pelayanan Hukum yang berkeadilan kepada pencari keadilan.

3. Meningkatkan kualitas kepemimpinan Badan Peradilan.

4. Meningkatkan Kredibilitas dan Transparansi Badan Peradilan.

Agar selaras antara Visi dan Misi yang telah ditetapkan Mahkamah Agung, maka

Pengadilan Negeri Waikabubak merumuskan Misi Pengadilan Negeri Waikabubak, yaitu

1. Melaksanakan fungsi Kekuasaan Kehakiman secara Independen, Efektif dan berkeadilan.

2. Memiliki struktur organisasi yang tepat dan manajemen organisasi yang jelas dan

berkeadilan.

3. Menyelenggarakan Manajemen dan Administrasi proses perkara yang sederhana, cepat,

tepat waktu, biaya ringan dan proporsional.

4. Pengelolaan sarana prasarana dalam rangka mendukung lingkungan kerja yang aman,

nyaman dan kondusif bagi penyelenggara Peradilan.

5. Didukung anggaran dengan pengelolaan berbasis kinerja secara mandiri yang dialokasikan

secara proporsional.

6. Pengelolaan dan pembinaan sumber daya manusia yang berkompeten dengan kriteria

obyektif, sehingga tercipta personil Peradilan yang berintegritas dan profesional.

7. Didukung pengawasan secara efektif terhadap perilaku, administrasi dan jalannya Peradilan.

8. Terciptanya pelayanan publik yang prima.

9. Memiliki manajemen informasi yang menjamin Akuntabilitas, Kredibilitas dan

Transparansi.

10. Memiliki kantor modern berbasis Teknologi Informasi (TI) terpadu.

2. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS

2.1 Tujuan

Dalam rangka mewujudkan visi dan misi, Pengadilan Negeri Waikabubak telah menetapkan

tujuan, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5

(lima) tahun.Tujuan yang ditetapkan dan yang hendak dicapai Pengadilan Negeri Waikabubak

adalah sebagai berikut :

1. Pencari keadilan merasa kebutuhan dan kepuasan terpenuhi.

2. Setiap Pencari Keadilan dapat menjangkau Badan Peradilan.

3. Publik percaya bahwa Pengadilan Negeri Waikabubak dapat memenuhi butir 1 dan 2 diatas.

17 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016

2.2 Sasaran Strategis

Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau

dihasilkan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun kedepan dari tahun 2015 – 2019, Sasaran Strategis

yang hendak dicapai Pengadilan Negeri Waikabubak adalah sebagai berikut :

a) Peningkatan penyelesaian perkara.

b) Peningkatan Aksebilitas putusan Hakim.

c) Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara

d) Peningkatan Aksebilitas masyarakat terhadap Peradilan (acces to justice).

e) Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan Pengadilan.

f) Peningkatan Kualitas Pengawasan.

Peningkatan Pelayanan public terhadap pencari keadilan / masyarakat.

Rencana Strategis 2015 – 2019 merupakan RENSTRA ke – 2 (dua) Pengadilan Negeri

Waikabubak dan seluruh Peradilan. Dalam usaha untuk mencapai tujuan dan Sasaran Strategis 5

(lima) tahun kedepan, Pengadilan Negeri Waikabubak mencanangkan Program Jangka Menegah

yang merupakan pentahapan dari Program Jangka Panjang serta penyesuaian Program kegiatan

untuk mencapai Visi dan Misi sebagaimana dalam Blue Print Mahkamah Agung RI 2010-2035.

Adapun Program kegiatan selengkapnya adalah sebagai berikut :

1. Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) aparatur Peradilan.

2. Peningkatan sarana dan prasarana Peradilan.

3. Peningkatan efisiensi kerja dan pengawasan Aparatur Peradilan.

4. Terwujudnya penyelesaian perkara secara cepat, transparan dan berkeadilan.

5. Penggelolaan anggaran secara tertib dan dapat dipertanggung jawabkan.

6. Peningkatan pelayanan publik terhadap pencari keadilan dan masyarakat umum.

7. Menuju Manajemen Perkantoran Modern.

Penjabaran dan Hal-hal yang akan dilakukan dari program kegiatan dalam rangka untuk

mencapai tujuan dan sasaran strategis 2015-2019 sebagai berikut :

1. Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur Peradilan :

- Keikutsertaan aparat peradilan dalam pelatihan-pelatihan.

- Pembinaan disiplin aparat Peradilan.

- Kenaikan gaji dan tunjangan aparat Peradilan.

- Penambahan personil yang memenuhi standar kualitas kinerja lembaga Peradilan.

- Pemberian izin studi aparatur peradilan untuk jenjang formal dalam mendukung karir,

yang disesuaikan dengan peraturan dan kebijakan yang ada, dimana pendidikan adalah

merupakan hak setiap warga Negara tidak terkecuali Pegawai Negeri Sipil sebagai mana

yang diamanatkan Undang-undang Dasar 1945.

18 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016

2. Peningkatan sarana dan prasarana Peradilan :

- Pemeliharaan Gedung dan inventaris.

- Pembenahan administrasi teknis Peradilan dan administrasi umum.

- Pemanfaatan teknologi informasi untuk menunjang transparansi.

3. Peningkatan efesiensi kerja dan pengawasan Aparatur Peradilan :

- Terlaksananya proses kinerja sesuai SOP yang telah ditetapkan.

- Evaluasi kinerja dalam rapat rutin bulanan.

- Pengawasan melekat yang dilaksanakan oleh pimpinan dan Hakim Pengawas serta

pengawasan fungsional yang dilaksanakan oleh Badan Pengawasan Mahkamah Agung

RI.

- Pemberian sangsi teguran dan teguran dan peringatan bagi aparatat yang melanggar

ketentuan.

- Pemberian Reward and Punishment untuk mendukung basis kinerja.

- Menanamkan Buda Kerja dan Pelayanan.

4. Terwujudnya penyelesaian perkara secara cepat, transparan dan berkeadilan :

- Terlaksananya proses kinerja aparat dibidang teknis Peradilan sesuai dengan SOP yang

telah ditetapkan.

- Terlaksananya pemeriksaan perkara sesuai dengan hukum acara dan hukum materil yang

berlaku.

- Akses informasi yang jelas tentang proses penyelesaian perkara.

- Akses yang mudah dan cepat dalam memperoleh salinan putusan.

5. Penggelolaan anggaran secara tertip, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan :

- Merencanakan dan menyusun RKA-KL.

- Penata-usahaan pembukuan.

- Penyusunan laporan yang akurat.

- Pertanggungjawaban yang akuntabel.

6. Peningkatan pelayanan publik yang baik terhadap pencari keadilan dan masyarakat umum :

- Penyusunan tata cara pelayanan / SOP yang baik.

- Pemberian pelayanan yang baik, ramah dan cepat serta murah.

- Penyediaan fasilitas penunjang pelayanan public.

7. Menuju perkantoran yang modern :

- Penataan organisasi dan Manajemen.

- Adanya pelatihan berorientasi manajemen dan tata kelola organisasi.

- Penerapan Sistem Komputerisasi Data.

19 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016

- Mendukung program keterbukaan informasi badan peradilan sesuai dengan Keputusan

KMA Nomor : 1-144/KMA/SK/I/2011 dan berdasarkan ketentuan sistem Reformasi

Birokrasi.

2.3 Program Utama dan Kegiatan Pokok

Berdasarkan sasaran strategis tersebut diatas merupakan indikator kinerja untuk

mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan dan membuat rincian Program dan Kegiatan

Pokok yang akan dilaksanakan sebagai berikut :

2.3.1 Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum

Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum merupakan program untuk mencapai

sasaran strategis dalam hal penyelesaian perkara, tertib administrasi perkara, dan aksesbilitas

masyarakat terhadap peradilan. Kegiatan Pokok yang dilaksanakan Pengadilan Negeri

Waikabubak dalam pelaksanaan Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum adalah :

1. Penyelesaian Perkara Pidana dan Perdata,

2. Penyelesaian Sisa Perkara Pidana dan Perdata,

3. Register dan pendistribusian berkas perkara ke Majelis yang tepat waktu,

4. Pengiriman berkas perkara banding dan kasasi disampaikan secara lengkap dan tepat

waktu,

5. Permohonan Eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang

ditindaklanjuti.

6. Publikasi dan transparasi proses penyelesaian dan putusan perkara.

2.3.2 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya dibuat untuk

mencapai sasaran strategis menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan mencapai

hasil guna yang berkualitas. Kegiatan pokok yang dilaksanakan dalam program ini adalah :

1. Pelaksanaan diklat teknis yudisial dan non yudisial.

2. Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Keuangan Badan Urusan Administrasi.

3. Tindak lanjut pengaduan yang masuk

4. Tindak lanjut temuan yang masuk dari Hakim pengawas bidang dan tim

pemeriksa/pengawasan.

5. Peningkatan sumber daya manusia melalui pendidikan formal sesuai ketentuan yang

berlaku.

2.3.3 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana bertujuan untuk mencapai sasaran strategis

dalam penyediaan sarana dan prasarana. Kegiatan pokok program ini adalah pengadaan sarana

dan prasarana pada Pengadilan Negeri Waikabubak

20 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016

A. INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN NEGERI WAIKABUBAK.

Indikator Kinerja Utama Pengadilan Negeri Waikabubak dapat dilihat sebagai berikut :

NO KINERJA

UTAMA

INDIKATOR

KINERJA PENJELASAN

PENANGGUNG

JAWAB

SUMBER

DATA

1. Meningkatnya

penyelesaian

perkara

a. Persentase perkara

perdata yang

dimediasi

Perbandingan antara jumlah

perkara perdata yang diajukan

mediasi dengan jumlah perkara

yang masuk.

Mengacu pada Perma No. 1 tahun

2016 Tentang Prosedur Mediasi di

Pengadilan

Hakim Mediator Laporan

Bulanan dan

Laporan Tahunan

b. Persentase perkara

perdata dimediasi

yang menjadi akta perdamaian

Perbandingan antara jumlah

perkara yang dimediasi dengan

jumlah perkara yang berhasil

dimediasi yang menjadi akta

perdamaian

Hakim Mediator dan

Majelis Hakim

Laporan

Bulanan dan

Laporan Tahunan

c. Persentase sisa

perkara tahun lalu

yang diselesaikan:

- Perdata - Pidana

Perbandingan antara sisa perkara

tahun lalu yang diselesaikan

dengan sisa perkara yang harus

diselesaikan

Majelis Hakim,

Panitera dan Panitera

Pengganti

Laporan

Bulanan dan

Laporan

Tahunan

d. Persentase perkara masuk yang

diselesaikan:

- Perdata

- Pidana

Perbandingan antara perkara yang

masuk dengan perkara yang akan

diselesaikan (saldo awaldan

perkara yang masuk)

Majelis Hakim dan Panitera

Laporan Bulanan dan

Laporan

Tahunan

e. Persentase perkara

yang diselesaikan dalam jangka

waktu paling

lambat 5 bulan

- Perdata - Pidana

Perbandingan perkara yang

diselesaikan dalam jangka waktu

Paling lambat 5 bulan dengan

perkara yang harus diselesaikan

dalam waktu kurang dari 6 bulan

(diluar sisa perkara)

Majelis Hakim dan

Panitera

Laporan

Bulanan dan Laporan

Tahunan

f. Persentase perkara

yang diselesaikan

dalam jangka waktu lebih dari 5

bulan

- Perdata

- Pidana

Perbandingan perkara yang

diselesaikan lebih dari 6 bulan

dengan perkara harus diselesaikan

dalam waktu kurang 5 bulan

Majelis Hakim

Panitera dan Panitera

Pengganti

Laporan

Bulanan dan

Laporan Tahunan

2. Peningkatan aksebiltas putusan

Hakim

Persentase perkara perdata dan pidana

yang tidak

mengajukan upaya

hukum: Banding

Jumlah Upaya hukum selama tahun berjalan

Panitera dan Panitera Muda

Laporan Bulanan dan

Laporan

Tahunan

3. Peningkatan

efektifitas

pengelolaan penyelesaian

perkara

a. Persentase berkas

perkara yang

diajukan Banding yang disampaikan

secara lengkap

Perbandingan antara berkas yang

diajukan Banding yang lengkap

dengan jumlah berkas yang diajukan Banding Catatan:

Lengkap = terdiri dari bundel A

dan B

Panitera, Panmud

Perdata dan Panmud

Pidana

Laporan

Bulanan dan

Laporan Tahunan

21 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016

NO KINERJA

UTAMA

INDIKATOR

KINERJA PENJELASAN

PENANGGUNG

JAWAB

SUMBER

DATA

b. Persentase berkas

perkara yang

diajukan Kasasi yang disampaikan

secara lengkap

Perbandingan antara berkas yang

diajukan Kasasi yang lengkap dengan jumlah berkas yang

diajukan Kasasi Catatan:

Lengkap = terdiri dari bundel A

dan B

Panitera, Panmud

Perdata dan Panmud

Pidana

Laporan

Bulanan dan

Laporan Tahunan

c. Persentase berkas perkara yang

diajukan PK yang

disampaikan

secara lengkap

Perbandingan antara berkas yang diajukan PK yang lengkap dengan

jumlah berkas yang diajukan PK

Catatan:

Lengkap = terdiri dari bundel A dan B

Panitera, Panmud Perdata dan Panmud

Pidana

Laporan Bulanan dan

Laporan

Tahunan

d. Persentase berkas

yang diregister dan telah

didistribusikan ke

Majelis

Perbandingan antara berkas perkara yang diterima

Kepaniteraan dengan berkas

perkara yang didistribusikan ke Majelis

Panitera, Panmud

Perdata dan Panmud Pidana

Laporan

Bulanan dan Laporan

Tahunan

e. Persentase

penyampaian

pemberitahuan relaas putusan

tepat waktu dan

tempat kepada

para pihak

Perbandingan antara perkara yang

putus dengan pemberitahuan isi putusan yang disampaikan ke para

pihak tepat waktu.

Panitera dan Juru Sita /

Jurusita Pengganti

Laporan

Bulanan dan

Laporan Tahunan

f. Persentase penyitaan tepat

waktu dan tempat

Perbandingan antara permohonan penyitaan dengan

Pelaksanaanpenyitaan tepat waktu dan tempat

Panitera dan Juru Sita /

Jurusita Pengganti

Laporan Bulanan dan

Laporan

Tahunan

g.Ratio Majelis Hakim terhadap

perkara

Perbandingan ratio Majelis Hakim dibandingkan dengan perkara

masuk

Majelis Hakim dan

Panitera Pengganti

Laporan Bulanan dan

Laporan

Tahunan

4. Peningkatan aksesibilitas

masyarakat terhadap peradilan

(acces to justice)

a. Persentase perkara yang diajukan

secara prodeo

Perbandingan antara perkara yang diajukan prodeo dengan perkara

prodeo yang masuk

Majelis Hakim dan

Panitera

Laporan Bulanan dan

Laporan

Tahunan

b. Persentase perkara

prodeo yang diselesaikan

Perbandingan perkara prodeo yang

diselesaikan dengan perkara yang diajukan secara prodeo

Majelis Hakim dan

Panitera

Laporan

Bulanan dan Laporan

Tahunan

c. Persentase amar putusan yang

dapat diakses

secara on line

dalam waktu maksimal 1 hari

kerja sejak diputus

Perbandingan antara Jumlah amar putusan yang dimasukkan di wibe

sitedengan jumlah putusan yang

selesai

Catatan: Amar putusan yang diutamakan

adalah atas perkara yang menarik

perhatian masyarakat (publik)

Kepaniteraan/ Kesekretariatan

Laporan Bulanan dan

Laporan

Tahunan

22 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016

NO KINERJA

UTAMA

INDIKATOR

KINERJA PENJELASAN

PENANGGUNG

JAWAB

SUMBER

DATA

5. Meningkatnya

kepatuhan

terhadap putusan

pengadilan.

Persentase

permohonan

eksekusi atas putusan perkara

perdata yang

berkekuatan hukum

tetap yang dilaksanakan

Perbandingan perkara perdata

yang ditindaklanjuti (dieksekusi) dengan perkara perdata yang

belum ditindaklanjuti (dieksekusi)

Ketua

Panitera

Laporan

Bulanan dan

Laporan Tahunan

6. Meningkatnya

kualitas

pengawasan

a. Persentase

pengaduan

masyarakat yang

ditindaklanjuti

Perbandingan jumlah pengaduan

yang ditindaklanjuti dengan

jumlah pengaduan yang

dilaporkan

Catatan:

Pengaduan yang dimaksud

mengenai perilaku Aparatur

peradilan teknis dan non teknis

- Ketua

- Panitera

- Sekretaris

Laporan

Bulanan dan

Laporan

Tahunan

b. Persentase temuan hasil pemeriksaan

eksternal yang

ditindaklanjuti.

Perbandingan jumlah temuan eksternal yang ditindaklanjuti dengan jumlah temuan eksternal Catatan:

Pengaduan yang dimaksud mengenai perilaku Aparatur

peradilan teknis dan non teknis

- Ketua

- Panitera

- Sekretaris

Laporan Bulanan dan

Laporan

Tahunan

B. RENCANA KINERJA TAHUN 2017

RENCANA KINERJA TAHUNAN

PENGADILAN NEGERI WAIKABUBAK TAHUN ANGGARAN 2017

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 Meningkatnya penyelesaian

perkara a. Persentase perkara perdata yang

dimediasi 100%

b. Persentase perkara perdata dimediasi

yang menjadi akta perdamaian. 10%

c. Persentase sisa perkara tahun lalu

yang diselesaikan:

- Perdata

- Pidana

100%

d. Persentase perkara masuk yang

diselesaikan:

- Perdata

- Pidana

100%

e. Persentase perkara yang diselesaikan

dalam jangka waktu paling lambat 5

bulan

- Perdata

- Pidana

100%

f. Persentase perkara yang diselesaikan

dalam jangka waktu lebih dari 5

bulan

- Perdata

- Pidana

0%

23 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

2 Peningkatan akseptabiltas putusan

Hakim

Persentase perkara perdata dan pidana

yang tidak mengajukan upaya hukum:

- Banding

- Kasasi

- Peninjauan Kembali

80%

3 Peningkatan efektifitas

pengelolaan penyelesaian perkara

a. Persentase berkas perkara yang

diajukan Banding yang disampaikan

secara lengkap

100%

b. Persentase berkas perkara yang

diajukan Kasasi yang disampaikan

secara lengkap

100%

c. Persentase berkas perkara yang

diajukan PK yang disampaikan

secara lengkap

100%

d. Persentase berkas yang diregister

dan telah didistribusikan ke Majelis 100%

e. Persentase penyampaian

pemberitahuan relaas putusan tepat

waktu dan tempat kepada para pihak

100%

f. Persentase penyitaan tepat waktu dan

tempat 100%

g. Ratio Majelis Hakim terhadap

perkara 100%

4 Peningkatan aksesibilitas

masyarakat terhadap peradilan

(acces to justice)

a. Persentase perkara yang diajukan

secara prodeo 50%

b. Persentase perkara prodeo yang

diselesaikan 50%

c. Persentase amar putusan yang dapat

diakses secara on line dalam waktu

maksimal 1 hari kerja sejak diputus 100%

5 Meningkatnya kepatuhan terhadap

Putusan pengadilan.

Persentase permohonan eksekusi atas

putusan perkara perdata yang

berkekuatan hukum tetap yang

dilaksanakan

80%

6 Meningkatnya kualitas

pengawasan

a. Persentase pengaduan masyarakat

yang ditindaklanjuti 0%

b. Persentase temuan hasil pemeriksaan

eksternal yang ditindaklanjuti. 0%

8 Peningkatan pembinaan

administrasi dan pengelolaan

keuangan di lingkungan peradilan

Persentase pembinaan administrasi dan

pengeloaan keuangan guna menunjang

oprasional perkantoran

100%

9 Peningkatan kualitas dan

profesionalitas sumber daya

manusia

a. Persentase pegawai yang lulus diklat

teknis non yudisial 100%

10 Peningkatan disiplin kerja Persentase pegawai datang dan pulang

kantor tepat waktu 100%

11 Peningkatan kualitas pelaporan Persentase penyelesaian pelaporan

tepat waktu 100%

24 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016

C. Perjanjian Kinerja Tahun 2016 (Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2016).

Penetapan kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang mempresentasikan tekad

dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu

dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelola. Tujuan khusus perjanjian kinerja antara

lain adalah untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja sebagai wujud nyata

komitmen, sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran

Pengadilan Negeri Waikabubak, menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja.

Perjanjian Kinerja Tahun 2016 Pengadilan Negeri Waikabubak adalah sebagai berikut:

NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA TARGET

1 Meningkatnya penyelesaian

perkara a. Persentase perkara perdata yang

dimediasi 100%

b. Persentase perkara perdata dimediasi

yang menjadi akta perdamaian 50%

c. Persentase sisa perkara tahun lalu

yang diselesaikan:

-Perdata

-Pidana

100%

d. Persentase perkara masuk yang

diselesaikan:

-Perdata

-Pidana

100%

e. Persentase perkara yang diselesaikan

dalam jangka waktu paling lambat 5

bulan

-Perdata

-Pidana

100%

f. Persentase perkara yang diselesaikan

dalam jangka waktu lebih dari 5

bulan

-Perdata

-Pidana

0%

2 Peningkatan akseptabiltas putusan

Hakim

Persentase perkara perdata dan pidana

yang tidak mengajukan upaya hukum:

Banding

- Perdata

- Pidana

80%

90%

3 Peningkatan efektifitas

pengelolaan penyelesaian perkara

a. Persentase berkas perkara yang

diajukan Banding yang disampaikan

secara lengkap 100%

b. Persentase berkas perkara yang

diajukan Kasasi yang disampaikan

secara lengkap

100%

c. Persentase berkas perkara yang

diajukan PK yang disampaikan

secara lengkap

0%

d. Persentase berkas yang diregister

dan telah didistribusikan ke Majelis 100%

25 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016

NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA TARGET

e. Persentase penyampaian

pemberitahuan relaas putusan tepat

waktu dan tempat kepada para pihak 100%

f. Persentase penyitaan tepat waktu dan

tempat 100%

g. Ratio Majelis Hakim terhadap

perkara 1:50

4 Peningkatan aksesibilitas

masyarakat terhadap peradilan

(acces to justice)

a. Persentase perkara yang diajukan

secara prodeo 0%

b. Persentase perkara prodeo yang

diselesaikan 0%

c. Persentase amar putusan yang dapat

diakses secara on line dalam waktu

maksimal 1 hari kerja sejak diputus 100%

5 Meningkatnya kepatuhan terhadap

Putusan pengadilan.

Persentase permohonan eksekusi atas

putusan perkara perdata yang

berkekuatan hukum tetap yang

dilaksanakan

80%

6 Meningkatnya kualitas

pengawasan

a. Persentase pengaduan masyarakat

yang ditindaklanjuti 0%

b. Persentase temuan hasil pemeriksaan

eksternal yang ditindaklanjuti. 0%

26 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. Pengukuran Kinerja.

Akuntabilitas Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu

kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang

tertuang dalam perumusan perencanaan strategis suatu organisasi. Pengukuran Kinerja adalah

proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan/kegagalan pelaksanaan

kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah

ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi organisasi. Pengukuran kinerja merupakan suatu

metode untuk menilai kemajuan yang telah dicapai dibandingkan dengan sasaran dan tujuan

yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja tidak dimaksudkan sebagai mekanisme untuk

memberikan reward/punishment, melainkan sebagai alat komunikasi dan alat manajemen untuk

memperbaiki kinerja organisasi.

Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Negeri Waikabubak tahun 2016 dilakukan

dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan

dengan realisasinya, sehingga terlihat apakah sasaran yang telah ditetapkan tercapai atau tidak.

Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian target kinerja, namun demikian

terdapat juga beberapa target yang belum tercapai dalam tahun 2016 ini. Rincian tingkat capaian

kinerja masing-masing indikator kinerja tersebut diuraikan dalam tabel dibawah ini :

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%)

1. Meningkatnya penyelesaian

perkara

a. Persentase perkara perdata

yang dimediasi 100% 100% 100

b. Persentase perkara perdata

yang berhasil dimediasi yang menjadi akta perdamaian

50% 0% 0

c. Persentase sisa perkara tahun lalu yang diselesaikan :

• Perdata

• Pidana

100%

100%

100%

100%

100

100

d. Persentase perkara masuk yang

diselesaikan

• Perdata

• Pidana

100%

100%

67,85%

89,22%

67,85

89,22

e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka

waktu paling lambat 5 bulan

• Perdata

• Pidana

100%

100%

100%

100%

100

100

f. Persentase perkara yang

diselesaikan dalam jangka

waktu lebih dari 5 bulan

• Perdata

• Pidana

0%

0%

0%

0%

100

100

27 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%)

2. Peningkatan akseptabiltas

putusan Hakim a. Persentase perkara yang tidak

mengajukan upaya hukum

Banding :

- Perdata

- Pidana

80%

90%

78,94%

97,98%

78,94

97,98

3. Peningkatan efektifitas

Pengelolaan penyelesaian

perkara

a. Persentase berkas yang

diajukan Banding, dikirim

secara lengkap

- Perdata

- Pidana

100% 100%

100% 100%

100 100

b. Persentase berkas yang

diajukan Kasasi, dikirim

secara lengkap

- Perdata

- Pidana

100%

100%

100%

100%

100

100

c. Persentase berkas yang

diajukan PK, dikirim secara

lengkap

- Perdata

- Pidana

0%

0%

0%

0%

100

100

d. Persentase berkas yang

diregister dan siap

didistribusikan ke Majelis

100%

100%

100

e. Persentase penyampaian

pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat kepada

para pihak.

100%

100%

100

f. Persentase penyitaan tepat

waktu dan tempat

100%

100%

100

g. Ratio Majelis Hakim terhadap

perkara 1 : 50

1 : 74

140

4. Peningkatan aksetabilitas masyarakat terhadap

peradilan (acces to justice)

a. Persentase perkara yang

diajukan secara prodeo

- Perdata

- Pidana

0%

0%

0%

0%

b. Persentase perkara prodeo

yang diselesaikan

- Perdata

- Pidana

0%

0%

0%

0%

c. Persentase amar putusan yang

dapat diakses secara on line

dalam waktu maksimal 1 hari

kerja sejak diputus.

100%

100%

100

5. Meningkatnya kepatuhan

terhadap putusan

pengadilan.

Persentase permohonan eksekusi

atas putusan perkara perdata yang

berkekuatan hukum tetap yang

ditindaklanjuti

80% 67% 67

6. Meningkatnya kualitas

pengawasan

a. Persentase pengaduan

masyarakat yang

ditindaklanjuti

0% 0% 100

b. Persentase temuan hasil

pemeriksaan eksternal yang

ditindaklanjuti. 0% 0% 100

28 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016

B. Analisis Akuntabilitas Kinerja

Analisis Pencapaian Kinerja mengacu pada indikator kinerja utama untuk mencapai

sasaran yang telah ditetapkan. Analisis pencapaian kinerja pada dasarnya diarahkan untuk

mengukur tingkat keberhasilan visi yang telah ditetapkan dan dijabarkan dalam misi.

Selanjutnya untuk mewujudkan visi tersebut ditetapkan tujuan, sasaran, kebijakan, program dan

kegiatannya. Oleh karena itu maka analisis pencapaian kinerja selanjutnya secara rinci

dilaksanakan berdasarkan tingkat keberhasilan kegiatan-kegiatan yang telah ditetapkan. Usaha-

usaha terus dilakukan untuk meningkatkan pencapaian visi dan misi dengan menyusun

perencanaan yang lebih matang dan terpadu mengalokasikan dana pada kegiatan yang sangat

prioritas dengan pengalokasian dana merujuk kepada rencana hasil yang akan di dapat.

Selanjutnya melalui peningkatan koordinasi dengan pihak-pihak terkait dan peningkatan

profesionalisme kerja terus menerus dilakukan. Dengan adanya peningkatan kualitas sumber

daya manusia, sarana prasarana dan dukungan dari semua pihak diharapkan kinerja Pengadilan

Negeri Waikabubak dapat meningkat.

Adapun hasil capaian kinerja sesuai sasaran yang ditetapkan, dapat diuraikan sebagai

berikut :

Sasaran 1 : “Meningkatnya penyelesaian perkara”.

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut:

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI KETERANGAN

1. Meningkatnya

Penyelesaian perkara

a. Persentase perkara perdata

yang dimediasi 100% 100%

Semua perkara

perdata melalui

mediasi

b. Persentase perkara

perdata yang berhasil

dimediasi yang menjadi

akta perdamaian

50% 0 %

c. Persentase sisa perkara

tahun lalu yang

diselesaikan

• Perdata

• Pidana

d. Persentase perkara masuk

yang diselesaikan

• Perdata

Pidana

100 %

100 %

100 %

100 %

100 %

100 %

67,85 %

89,22 %

Sisa perkara

tahun 2015

diselesaikan di

tahun 2016

Perkara diterima

diakhir tahun

2016 dan

disidangkan

e. Persentase perkara yang

diselesaikan dalam

jangka waktu paling

lambat 5 bulan

• Perdata

• Pidana

100 %

100 %

100 %

100 %

29 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI KETERANGAN

f. Persentase perkara yang

diselesaikan dalam jangka

waktu lebih dari 5 bulan

• Perdata

• Pidana

0 %

0 %

0 %

0 %

a. Persentase perkara perdata yang melalui mediasi

Berdasarkan Perma Nomor 1 Tahun 2016 tentang Prosedur mediasi di peradilan gugatan perdata

yang masuk ke Pengadilan harus melalui proses mediasi agar perkara yang didaftarkannya dapat

diselesaikan diluar persidangan.

Pada tahun 2016 perkara gugatan perdata yang masuk sebanyak 17 perkara dan melalui mediasi

17 perkara, sehingga Persentase perkara yang dimediasi adalah 100%.

b. Persentase perkara perdata yangdimediasi yang menjadi akta perdamaian

Pada tahun 2016 Pengadilan Negeri Waikabubak menerima gugatan perkara perdata sebanyak 17

perkara dari jumlah gugatan perkara perdata tersebut yang menjadi akta perdamaian adalah 0

perkara atau 0%. Hal ini dikarenakan perkara gugatan perdata yang masuk tidak ada yang dapat

diselesaikan secara mediasi dan menjadi akta perdamaian. Adapun yang membuat penyelesaian

secara mediasi tidak tercapai, karena kedua belah pihak yang berperkara tidak ada kata

kesepakatan. Sebagai bahan perbandingan perkara gugatan perdata yang menjadi akta

perdamaian tahun ini dengan beberapa tahun lalu sebagai berikut:

Tahun Perkara Gugatan

Mediasi Akta Damai %

2016 17 0 0

2015 15 0 0

2014 29 0 0

2013 15 0 0

Berdasarkan data tersebut di atas akuntabilitas kinerja pada perkara gugatan perdata yang

menjadi akta perdamaian dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2016 capaiannya tidak ada. Hal

ini disebabkan karena :

• Masih kurangnya kepercayaan dan pemahaman masyarakat tentang penyelesaian perkara

melalui mediasi.

• Para pihak (Kuasanya) tidak selalu bisa hadir dalam mediasi dalam waktu yang ditentukan.

c. Persentase sisa perkara tahun 2015 yang diselesaikan:

1. Perdata

Perkara gugatan perdata yang masuk tahun 2015 dan tidak dapat diselesaikan pada tahun tersebut

merupakan sisa perkara yang harus diselesaikan pada tahun berikutnya, penyebab adanya sisa

perkara karena adanya perkara yang diterima pada bulan Desember 2015 dan baru disidangkan

30 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016

pada Tahun 2016, sedangkan yang diterima di bulan Desember masih dalam tahap mediasi,

jawab menjawab, pembuktikan dan penudanaan pembacaan putusan/penetapan.

Sisa perkara gugatan perdata Tahun 2015 sebanyak 11 perkara dan pada Tahun 2016

diselesaikan seluruhnya sebanyak 11 perkara sehingga capaiannya 100%.

Penyelesaian perkara Tahun 2015 yang diselesaikan pada tahun 2016 mencapai target yang

ditetapkan yaitu 100 %.

Sebagai bahan perbandingan Persentasesisa perkara gugatan perdata yang diselesaikan tahun ini

dengan beberapa tahun lalu, sebagai berikut:

PERKARA GUGATAN PERDATA

Sisa

Tahun 2013

Selesai di

Tahun 2014

Sisa

Tahun 2014

Selesai di

Tahun 2015

Sisa

Tahun 2015

Selesai di

Tahun 2016

9 9 8 8 11 11

Berdasarkan data tersebut di atas akuntabilitas kinerja pada sisa perkara yang diselesaikan dari

capaian tahun 2013 sampai dengan tahun 2016 telah memenuhi target kinerja 100%.

Akuntabilitas kinerja pada sisa perkara yang diselesaikan telah memenuhi target kinerja 100%

disebabkan karena adanya semangat kerja dan tanggung jawab, menunjukan bahwa sistem kerja

yang berlaku di lingkungan Pengadilan Negeri Waikabubak telah berjalan dengan baik dan

lancar sehingga tidak ada sisa perkara tahun sebelumnya yang tidak selesai pada tahun

berikutnya, meskipun sumber daya manusia belum memadai.

2. Pidana

Perkara pidana yang masuk tahun 2015 dan tidak dapat diselesaikan pada tahun tersebut

merupakan sisa perkara yang harus diselesaikan pada tahun berikutnya, penyebab adanya sisa

perkara karena adanya perkara yang diterima pada bulan Desember 2015 dan baru disidangkan

pada Tahun 2016, sedangkan yang diterima di bulan Desember masih dalam tahap pemeriksaan

saksi dan tuntutan.

Sisa perkara pidana Tahun 2015 sebanyak 19 perkara dan pada Tahun 2016 diselesaikan

seluruhnya sebanyak 19 perkara sehingga capaiannya 100%.

Penyelesaian perkara pidana Tahun 2015 yang diselesaikan pada tahun 2016 mencapai target

yang ditetapkan yaitu 100 %.

Sebagai bahan perbandingan Persentase sisa perkara pidana yang diselesaikan tahun ini dengan

beberapa tahun lalu, sebagai berikut:

PERKARA PIDANA BIASA

Sisa

Tahun 2013

Selesai di

Tahun 2014

Sisa

Tahun 2014

Selesai di

Tahun 2015

Sisa

Tahun 2015

Selesai di

Tahun 2016

12 12 15 15 19 19

31 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016

PERKARA PIDANA KHUSUS ANAK

Sisa

Tahun 2013

Selesai di

Tahun 2014

Sisa

Tahun 2014

Selesai di

Tahun 2015

Sisa

Tahun 2015

Selesai di

Tahun 2016

0 0 1 1 2 2

Berdasarkan data tersebut di atas akuntabilitas kinerja pada sisa perkara yang diselesaikan dari

capaian tahun 2013 sampai dengan tahun 2016 telah memenuhi target kinerja 100%.

Akuntabilitas kinerja pada sisa perkara yang diselesaikan telah memenuhi target kinerja 100%

disebabkan karena adanya semangat kerja dan tanggung jawab, menunjukan bahwa sistem kerja

yang berlaku di lingkungan Pengadilan Negeri Waikabubak telah berjalan dengan baik dan

lancar sehingga tidak ada sisa perkara tahun sebelumnya yang tidak selesai pada tahun

berikutnya, meskipun sumber daya manusia belum memadai.

d. Persentase perkara masuk yang diselesaikan:

1. Perdata

- Perkara perdata gugatan yang masuk pada tahun 2016 sebanyak 17 perkara, ditambah

dengan sisa perkara gugatan perdata tahun 2015 sebanyak 11, diselesaikan sebanyak 19

perkara dan sisa 9 perkara sehingga capaiannya 67,85%.

- Perkara perdata permohonan yang masuk pada tahun 2016 sebanyak 19 perkara, ditambah

dengan sisa perkara permohonan perdata tahun 2015 sebanyak 0, diselesaikan sebanyak 19

perkara dan sisa 0 perkara sehingga capaiannya 100%.

Keadaan Perkara gugatan perdata dan permohonan di

Pengadilan Negeri Waikabubak Tahun 2016

No Bulan Perkara Sisa Bulan

Lalu Masuk Putus Sisa

1. Januari Gugatan 11 2 4 9

Permohonan 0 2 1 1

2. Pebruari Gugatan 9 0 1 8

Permohonan 1 0 1 0

3. Maret Gugatan 8 0 4 4

Permohonan 0 0 0 0

4. April Gugatan 4 1 2 3

Permohonan 0 4 4 0

5 Mei Gugatan 3 2 2 3

Permohonan 0 1 1 0

6 Juni Gugatan 3 2 0 5

Permohonan 0 1 0 1

32 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016

No Bulan Perkara Sisa Bulan

Lalu Masuk Putus Sisa

7 Juli Gugatan 5 1 0 6

Permohonan 1 0 1 0

8 Agustus Gugatan 6 4 0 10

Permohonan 0 1 1 0

9 September Gugatan 10 2 1 11

Permohonan 0 0 0 0

10 Oktober Gugatan 11 1 1 11

Permohonan 0 4 2 2

11 November Gugatan 11 2 3 10

Permohonan 2 2 3 1

12 Desember Gugatan 10 0 1 9

Permohonan 1 4 5 0

Adapun penyebab belum tercapainya target sasaran ini karena banyak perkara yang diterima

akhir Tahun 2016 dan baru disidangkan pada Tahun 2017, sedangkan yang diterima di bulan

Desember masih dalam tahap pemeriksaan mediasi, jawab menjawab, pembuktikan dan

penundaan untuk pembacaan putusan/penetapan.

Sebagai bahan perbandingan Persentase perkara gugatan perdata yang diselesaikan tahun ini

dengan beberapa tahun lalu, sebagai berikut:

Perkara Sisa Tahun Lalu Masuk Putus Capaian

%

Gugatan

2013

12 15 18 66,65

2014

9 29 30 78,94

2015

8 15 12 52,17

2016

11 17 19 67,85

Berdasarkan data tersebut di atas akuntabilitas kinerja pada Persentase perkara gugatan perdata

yang diselesaikan dari capaian tahun 2013 ke tahun 2014 mengalami kenaikan sebesar 12,29%

dan dari tahun 2014 ke tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 26,77% sedangkan dari tahun

2015 ke tahun 2016 mengalami kenaikan sebesar 15,68%.

Tidak tercapainya target kinerja 100% disebabkan karena jumlah perkara yang masuk bertambah

sedangkan Sumber Daya Manusia belum memadai terutama Jumlah Majelis Hakim dan Panitera

Pengganti yang masih kurang (sesuai Buku I edisi 2007) dibandingkan dengan jumlah perkara

yang harus diselesaikan.

33 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016

Grafik 1. Tingkat Penyelesaian Perkara Perdata Gugatan

Tahun 2013 s/d 2016

2. Perkara Pidana

- Perkara pidana biasa yang masuk pada tahun 2016 sebanyak 148 perkara, ditambah dengan

sisa perkara pidana biasa tahun 2015 sebanyak 19 perkara dan diselesaikan sebanyak 149

perkara dan sisa 18 perkara sehingga capaiannya 89,22%.

- Perkara pidana anak yang masuk pada tahun 2016 sebanyak 7 perkara ditambah dengan

sisa perkara pidana anak tahun 2015 sebanyak 0 perkara dan telah diselesaikan sebanyak 7

perkara sehingga capaiannya 100%.

- Perkara pidana singkat yang masuk pada tahun 2016 sebanyak 0 perkara, ditambah dengan

sisa perkara pidana singkat tahun tahun 2015 sebanyak 0 perkara dan diselesaikan

sebanyak 0 perkara sehingga capaiannya 100%.

- Perkara pidana cepat yang masuk pada tahun 2016 sebanyak 4 perkara, ditambah dengan

sisa perkara pidana cepat tahun tahun 2015 sebanyak 0 perkara dan diselesaikan sebanyak

4 perkara sehingga capaiannya 100%.

- Perkara pidana Lalu-Lintas yang masuk pada tahun 2016 sebanyak 231 perkara, ditambah

dengan sisa perkara pidana Lalu-Lintas tahun tahun 2015 sebanyak 0 perkara dan

diselesaikan sebanyak 231 perkara sehingga capaiannya 100%.

Keadaan Perkara Pidana Di Pengadilan Negeri Waikabubak Tahun 2016

No Bulan Perkara Sisa Bulan

Lalu Masuk Putus Sisa

1. Januari

Biasa 54 20 14 60

Anak 5 2 3 4

Singkat - 1 1 -

Cepat - 1 1 -

Lalulintas - 17 17 -

0

5

10

15

20

25

30

35

40

2013 2014 2015 2016

sisa lalu + masuk

putus

34 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016

No Bulan Perkara Sisa Bulan

Lalu Masuk Putus Sisa

2. Pebruari

Biasa 60 27 27 60

Anak 4 2 3 3

Singkat - - - -

Cepat - - - -

Lalulintas - 8 8 -

3. Maret

Biasa 60 29 24 65

Anak 3 - 3 -

Singkat - - - -

Cepat - 1 1 -

Lalulintas - - - -

4. April

Biasa 65 27 22 70

Anak - 2 - 2

Singkat - - - -

Cepat - 1 1 -

Lalulintas - 11 11 -

5 Mei

Biasa 70 37 28 79

Anak 2 3 2 3

Singkat - - - -

Cepat - 1 1 -

Lalulintas - - - -

6 Juni

Biasa 79 25 27 77

Anak 3 1 3 1

Singkat - - - -

Cepat - 1 1 -

Lalulintas - 34 34 -

7 Juli

Biasa 77 31 20 88

Anak 1 1 2 -

Singkat - - - -

Cepat - - - -

Lalulintas - 2 2 -

8 Agustus

Biasa 88 31 23 96

Anak - 2 - 2

Singkat - - - -

Cepat - - - -

Lalulintas - 8 8 -

9 September

Biasa 96 46 37 71

Anak 2 3 3 2

Singkat - 1 1 -

Cepat - 1 1 -

Lalulintas - 20 20 -

35 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016

No Bulan Perkara Sisa Bulan

Lalu Masuk Putus Sisa

10 Oktober

Biasa 71 33 38 66

Anak 2 1 2 1

Singkat - 1 1 -

Cepat - - - -

Lalulintas - 27 27 -

11 November

Biasa 66 29 40 52

Anak 1 4 3 2

Singkat - - - -

Cepat - - - -

Lalulintas - 35 35 -

12 Desember

Biasa 52 36 27 61

Anak 2 3 5 -

Singkat - - - -

Cepat - 1 1 -

Lalulintas - 69 69 -

Adapun penyebab belum tercapainya target 100%, antara lain karena ada perkara yang diterima

pada akhir Tahun 2015 dan disidangkan pada Tahun 2016, sedangkan yang diterima di bulan

Desember masih dalam tahap pemeriksaan saksi dan tuntutan. Sebagai bahan perbandingan

Persentase perkara pidana yang diselesaikan tahun ini dengan beberapa tahun lalu, sebagai

berikut:

Sisa Tahun

Lalu Masuk Putus

Capaian %

2013

20 116 124 91,17

Perkara 2014

Pidana Biasa 12 148 145 90,62

2015

15 168 164 89,61

2016

19 148 149 89,22

Berdasarkan data tersebut di atas akuntabilitas kinerja pada Persentase perkara pidana biasa yang

diselesaikan dari capaian tahun 2013 ke tahun 2014 mengalami penurunan sebesar 0,55% dan

dari tahun 2014 ke tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 1,01% sedangkan dari tahun 2015

ke tahun 2016 mengalami penurunan sebesar 0,39%.

Tidak tercapainya target kinerja 100% disebabkan karena Sumber Daya Manusia masih sangat

kurang terutama jumlah Majelis Hakim dan Panitera Pengganti tidak sebanding dengan jumlah

36 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016

perkara yang harus diselesaikan walaupun jumlah perkara yang masuk ditahun 2016 lebih kecil

aau sama dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu paling lambat 5 bulan.

Berdasarkan Surat Edaran Mahkamah Agung RI Nomor 2 Tahun 2014 tentang Penyelesaian

Perkara di Pengadilan Tingkat Pertama dan Tingkat Banding pada 4 (empat) Lingkungan

Peradilan, ditentukanbatas waktu dalam penyelesaian perkara yaitu paling lambat 5 bulan setelah

perkara diterima.

1. Perkara Pidana

Dari tabel keadaan perkara pidana di atas dapat dilihat bahwa perkara yang telah diputus

sebanyak 149 perkara dan telah diselesaikan dalam jangka waktu paling lambat 5 bulan

sebanyak 149 perkara atau 100% (telah memenuhi target) dan yang tidak dapat diselesaikan

dalam jangka waktu kurang dari 5 bulan(lebih dari 5 bulan) sebanyak 0 atau 0%.

Sebagai bahan perbandingan Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu kurang

dari 5 bulan tahun ini dengan beberapa tahun lalu, sebagai berikut:

No. Jenis Perkara

Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016

Selesai

paling

lambat 5

bulan

dis

eles

aik

an

%

Selesai

paling

lambat 5

bulan

dis

eles

aik

an

%

Selesai

paling

lambat 5

bulan

dis

eles

aik

an

%

1. Pidana Biasa 145 145 100 164 164 100 149 149 100

2. Pidana Anak - - - 4 4 100 7 7 100

3. Pidana Singkat - - - - - - - - -

4. Pidana Cepat 5 5 100 8 8 100 4 4 100

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

200

2013 2014 2015 2016

sisa lalu + masuk putus

Grafik 2. Tingkat Penyelesaian Perkara Pidana Biasa Tahun 2013 s/d 2016

37 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016

Berdasarkan data tersebut di atas akuntabilitas kinerja pada perkara yang diselesaikan dalam

jangka waktu paling lambat 5 bulan yang diselesaikan untuk tahun 2016 dengan beberapa tahun

lalu:

1. Untuk perkara pidana biasa dari capaian tahun 2014 sebanyak 100% dan capaian tahun 2015

sebanyak 100%.

2. Untuk perkara pidana anak tahun 2014 nihil karena perkara pidana anak pada tahun tersebut

masuk dalam klasifikasi perkara biasa, dan setelah Undang-undang Nomor 11 Tahun 2012

tentang Sistem Peradilan Pidana Anak diberlakukan di tahun 2015 maka perkara anak sudah

tidak diklasifikasikan lagi dalam perkara pidana biasa. Untuk capaian perkara pidana anak di

tahun 2015 dan Tahun 2016 sebanyak 100%.

3. Untuk perkara pidana singkat dari capaian tahun 2014,2015 dan 2016 Persentasenya nihil

karena tidak ada perkara yang terdaftar dikepaniteraaan Pengadilan Negeri Waikabubak.

4. Untuk perkara pidana cepat dari capaian tahun 2014 sebanyak 100%, capaian tahun 2015

sebanyak 100% dan capaian tahun 2016 sebanyak 100%.

135

140

145

150

155

160

165

170

2014 2015 2016

Grafik 3. Tingkat Penyelesaian Perkara Pidana Biasa

Tahun 2014 s/d 2016

selesai paling lambat 5 bulan

diselesaikan

0

1

2

3

4

5

6

7

8

2014 2015 2016

Grafik 4. Tingkat Penyelesaian Perkara Pidana Khusus Anak

Tahun 2014 s/d 2016

selesai paling lambat 5 bulan

diselesaikan

38 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016

2. Perkara Perdata

Dari tabel keadaan perkara perdata, dapat dilihat bahwa perkara yang putus sebanyak 19 perkara

dan telah diselesaikan dalam jangka waktu paling lambat 5 bulan di tahun 2016 sebanyak 19

perkara atau 100% (telah memenuhi target).

Sebagai bahan perbandingan Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu paling

lambat 5 bulan tahun ini dengan beberapa tahun lalu, sebagai berikut:

No. Jenis Perkara

Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016

Selesai

paling

lambat 5

bulan dis

eles

aikan

%

Selesai

paling

lambat 5

bulan dis

eles

aikan

%

Selesai

paling

lambat 5

bulan dis

eles

aikan

%

1. Gugatan 30 26 86,66 12 11 91,66 19 19 100

2. Permohonan 3 3 100 536 536 100 19 19 100

Berdasarkan data tersebut di atas akuntabilitas kinerja pada perkara yang diselesaikan dalam

jangka waktu paling lambat 5 bulan tahun ini dengan beberapa tahun lalu yang diselesaikan :

0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

2014 2015

2016

Grafik 5. Tingkat Penyelesaian Perkara Pidana Singkat

Tahun 2014 s/d 2016

selesai paling lambat 5 bulan

diselesaikan

0

2

4

6

8

10

2014 2015 2016

Grafik 6. Tingkat Penyelesaian Perkara Pidana Cepat

Tahun 2014 s/d 2016

selesai paling lambat 5 bulan

diselesaikan

39 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016

1. Untuk perkara perdata gugatan dari capaian tahun 2014 sebanyak 86,66% dan capaian tahun

2015 sebanyak 91,66%, tidak tercapainya 100% disebabkan karena :

• Masih dalam tahap pembuktian saksi dari Tergugat

• Ditunda untuk pembacaan putusan karena salah satu Hakim Anggota sakit.

Sedangkan untuk tahun 2016 tercapainya target 100%.

2. Untuk perkara perdata permohonan dari capaian tahun 2014 s/d tahun 2016 telah mencapai

100%.

F. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 5 bulan.

Mengacu Surat Edaran Mahkamah Agung RI Nomor 2 Tahun 2014 tentang Penyelesaian

Perkara di Pengadilan Tingkat Pertama dan Tingkat Banding pada 4 (empat) Lingkungan

Peradilan ditentukan batas waktu dalam penyelesaian perkara yaitu paling lambat 5 (lima) bulan

setelah perkara diterima. Untuk perkara pidana yang masuk di Pengadilan Negeri Waikabubak

pada tahun 2016 dan telah diputus, tidak ada yang melebihi waktu 5 bulan penyelesaian perkara

sedangkan perkara perdata yang masuk di Pengadilan Negeri Waikabubak pada tahun 2016

sebanyak 17 perkara ditambah dengan sisa perkara di tahun 2015 sebanyak 11 dan telah putus

sebanyak 19 perkara, dari 19 perkara perdata yang diputus semuanya kurang dari 5 bulan.

0

5

10

15

20

25

30

35

2014 2015 2016

Grafik 7. Tingkat Penyelesaian Perkara Perdata Gugatan

Tahun 2014 s/d 2016

selesai paling lambat 5 bulan

diselesaikan

0

100

200

300

400

500

600

2014 2015

2016

Grafik 8. Tingkat Penyelesaian Perkara Perdata

Permohonan Tahun 2014 s/d 2016

selesai paling lambat 5 bulan

diselesaikan

40 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016

Sebagai bahan perbandingan Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu

lebih dari 5 bulan tahun ini dengan beberapa tahun lalu, sebagai berikut:

No. Jenis Perkara

Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016

Putus Lebih dari

5 bulan % Putus

Lebih dari

5 bulan % Putus

Lebih dari

5 bulan %

1. Pidana Biasa 145 0 100 164 0 100 149 0 100

2. Pidana Anak - - - 4 4 100 7 0 100

3. Gugatan 30 4 13,33 12 1 8,33 19 0 100

4. Permohonan 3 0 100 536 0 100 19 0 100

Sasaran 2. Peningkatan akseptasibilitas putusan Hakim

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut:

NO SASARAN INDIKATOR

KINERJA

TARGET

%

REALISASI

% KET

2. Peningkatan

aksetabilitas

putusan Hakim

a. Persentase perkara yang

tidak mengajukan upaya

hukumBanding

• Perdata

• Pidana

80%

90%

78,94%

97,98%

• Menerima putusan

Pengadilan Negeri

• Melewati batas waktu

pikir-pikir

a. Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum:

Sasaran peningkatan akseptabilitas putusan Hakim adalah untuk

meningkatkan kepercayaan masyarakat, khususnya pencari keadilan melalui Indikator yang

digunakan adalah menurunnya upaya hukum (tidak diajukan) :

Banding.

Pada tahun 2016 jumlah perkara yang masuk ke Pengadilan Negeri Waikabubak, terdiri dari :

- Perkara gugatan perdata yang diputus sebanyak 19 perkara dan yang mengajukan upaya

hukum banding sebanyak 4 perkara dan yang tidak mengajukan upaya hukum Banding

sebanyak 15 perkara atau 78,94%.

- Perkara pidana biasa yang diputus sebanyak 149 perkara dan yang mengajukan upaya hukum

banding sebanyak 3 perkara dan yang tidak mengajukan upaya hukum Banding sebanyak 146

perkara atau 97,98%.

Sebagai bahan perbandingan putusan perkara yang tidak mengajukan upaya hukum banding

tahun ini dengan beberapa tahun lalu sebagai berikut:

No. Jenis

Perkara

Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016

Pts Tidak

Banding % Pts

Tidak

Banding % Pts

Tidak

Banding %

1. Perdata 30 23 78 12 7 58 19 15 78,94

2. Pidana 145 130 94,20 164 158 96,34 149 146 97,98

41 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016

Berdasarkan data tersebut di atas akuntabilitas kinerja akseptabilitas putusan hakim yang tidak

mengajukan upaya hukum banding, dengan rincian sebagai berikut :

• Untuk perkara Perdata, capaian tahun 2014 sebanyak 78%, capaian tahun 2015 sebanyak

58% dan capaian tahun 2016 sebanyak 78,947%.

• Untuk perkara Pidana, capaian tahun 2014 sebanyak 94,20%, capaian tahun 2015 sebanyak

96,34 % dan capaian tahun 2016 sebanyak 97,98%.

Bahwa akuntabilitas kinerja untuk perkara pidana telah melebihi target 90% sedangkan untuk

akuntabilitas kinerja perkara perdata tidak memenuhi target 80%. Adapun hal-hal sehingga tidak

mengajukan upaya hukum disebabkan karena sebagai berikut :

1. Para pihak menerima putusan Pengadilan Negeri baik perkara perdata maupun pidana.

2. Melewati batas waktu pikir-pikir selama 7 (tujuh) hari untuk perkara pidana.

3. Melewati batas waktu pikir-pikir selama 14 (empat belas) hari untuk perkara perdata.

0

10

20

30

40

2014 2015 2016

Grafik 9. Tingkat Penyelesaian Perkara

Perdata yang tidak mengupayakan Upaya

Hukum Banding Tahun 2014 s/d 2016

putus

tidak banding

0

50

100

150

200

2014 2015 2016

Grafik 10. Tingkat Penyelesaian Perkara

Pidana yang tidak mengupayakan upaya

hukum banding Tahun 2014 s/d 2016

putus

tidak banding

42 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016

Sasaran 3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara.

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut:

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI KET

3. Peningkatan efektifitas

Pengelolaan

penyelesaian perkara

a. Persentase berkas yang

diajukan Banding dikirim

secara lengkap

• Perdata

• Pidana

100%

100%

100%

100%

b. Persentase berkas yang

diajukan Kasasi

dikirimsecara lengkap

• Perdata

• Pidana

100%

100%

100%

100%

c. Persentase berkas yang

diajukan PK

dikirimsecara lengkap

• Perdata

• Pidana

0%

0%

0%

0%

d. Persentase berkas yang

diregister dan siap

didistribusikan ke

Majelis

100% 100%

-

e. Persentase

penyampaian

pemberitahuan relaas

putusan tepat waktu dan

tempat kepada para

pihak.

100% 100%

f. Persentase penyitaan

tepat waktu dan tempat 100% 100% -

g. Ratio Majelis Hakim

terhadap perkara 1 : 50 1 : 74 Jumlah Hakim tidak

sebanding dengan kelas PN

Waikabubak.

a. Persentase berkas yang diajukan Banding dikirim secara lengkap.

1. Persentase pengiriman berkas perkara perdata Banding secara lengkap terealisasi 100% atau

4 dari 4 berkas perkara.

2. Persentase pengiriman berkas perkara pidana Banding secara lengkap telah terealisasi 100%

atau 3 dari 3 berkas perkara.

Sebagai bahan perbandingan pengiriman berkas perkara banding baik perdata maupun

pidana tahun ini dengan beberapa tahun lalu sebagai berikut :

No. Jenis

Perkara

Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016

Banding Terkirim % Banding Terkirim % Banding Terkirim %

1. Perdata 7 7 100 5 5 100 4 4 100

2. Pidana 5 5 100 10 10 100 3 3 100

43 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016

Berdasarkan data tersebut diatas, capaian kinerja untuk tahun 2014 s/d 2016 diuraikan sebagai

berikut :

1. Untuk perkara perdata capaian kinerja tahun 2014, tahun 2015 dan tahun 2016 telah

memenuhi target 100%.

2. Untuk perkara pidana capaian kinerja tahun 2014, tahun 2015 dan tahun 2016 telah

memenuhi target 100%.

b. Persentase berkas yang diajukan Kasasi dikirim secara lengkap.

1. Persentase pengiriman berkas perkara perdata kasasi secara lengkap telah terealisasi 100%

atau dari 2 perkara untuk perkara perdata.

2. Persentase penyampaian berkas perkara pidana kasasi secara lengkap terealisasi 100% atau

dari 4 perkara.

Sebagai bahan perbandingan pengiriman berkas perkara kasasi baik perdata maupun pidana

tahun ini dengan beberapa tahun lalu sebagai berikut :

No. Jenis

Perkara

Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016

Kasasi Terkirim % Kasasi Terkirim % Kasasi Terkirim %

1. Perdata 7 7 100 8 8 100 2 2 100

2. Pidana 5 5 100 2 2 100 1 1 100

Berdasarkan data tersebut diatas, capaian kinerja untuk tahun 2014 s/d 2016 diuraikan sebagai

berikut :

a. Untuk perkara perdata, capaian kinerja tahun 2014, tahun 2015 dan tahun 2016 telah

mencapai target 100%.

b. Untuk perkara pidana, capaian kinerja tahun 2014, tahun 2015 dan tahun 2016 telah

mencapai target 100%.

c. Persentase berkas yang diajukan Peninjauan Kembali (PK) dikirim secara lengkap.

1. Persentase pengiriman berkas perkara perdata PK secara lengkap tahun 2016 100%.

2. Persentase pengiriman berkas perkara pidana PK secara lengkap di tahun 2016 100%.

Sebagai bahan perbandingan pengiriman berkas perkara Peninjauan Kembali baik perdata

maupun pidana tahun ini dengan beberapa tahun lalu sebagai berikut :

No. Jenis

Perkara

Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016

PK Terkirim % PK Terkirim % PK Terkirim %

1. Perdata 0 0 100 0 0 100 0 0 100

2. Pidana 0 0 100 0 0 100 0 0 100

44 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016

Berdasarkan data tersebut diatas, capaian kinerja untuk tahun 2014 s/d 2016 dapat diuraikan

sebagai berikut :

1. Untuk perkara perdata, capaian kinerja tahun 2014 sebanyak 100%, tahun 2015 sebanyak

100% dan tahun 2016 sebanyak 100%.

2. Untuk perkara pidana, capaian kinerja tahun 2014 sebanyak 1000%, tahun 2015 sebanyak

100% dan tahun 2016 sebanyak 100%.

d. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis.

Bahwa semua berkas perkara yang terdaftar di Pengadilan Negeri Waikabubak tahun 2016

baik perkara perdata maupun perkara pidana sebelum di distribusikan ke Majelis Hakimnya

terlebih dahulu petugas penulis register mencatat masuk ke dalam buku register, baru kemudian

didistribusikan ke Majelis Hakimnya yang terlebih dahulu telah di tetapkan penunjukan Majelis

Hakim oleh Ketua ataupun Wakil Ketua Pengadilan Negeri Waikabubak. Untuk itu capaian

kinerja berkas yang diregister dan siap di distribusikan ke Majelis telah memenuhi target 100%.

e. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu dan tempat

kepada para pihak.

Bahwa semua perkara yang telah telah berkekuatan hokum tetap ataupun upaya hokum yang

telah ada putusannya, oleh Jurusita/Jurusita pengganti untuk mengantar penyampaian

pemberitahuan relaas putusan secara tapat waktu dan tempat kepada para pihak yang berpekara

di pengadilan negeri waikabubak. Untuk itu capaian kinerja penyampaian pemberitahuan relaas

putusan tepat waktu dan tempat kepada para pihak telah memenuhi target 100%.

f. Persentase penyitaan tepat waktu dan tempat

g. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara

Berdasarkan data Bezetting pegawai Pengadilan Negeri Waikabubak per 31 Desember 2016

diketahui bahwa jumlah Hakim sebanyak 5 (lima) orang. Apabila diambil rata-rata 1 (satu)

Majelis terdiri dari 3 (tuga) orang Hakim, maka maksimal dapat dibentuk sebanyak 3 (tiga)

Majelis. Dari jumlah perkara yang masuk di tahun 2016 maka rasio Majelis Hakim dengan

jumlah perkara pada tahun 2016 adalah sebesar kurang lebuh 1 : 74. Dengan asumsi satu Majelis

Hakim menangani 74 perkara selama tahun 2016.

Dengan ratio Majelis Hakim dan jumlah perkara yang masuk pada tahun 2016, maka

Pengadilan Negeri Waikabubak dapat dikategorikan kekurangan tenaga Hakim untuk dapat

menyelesaikan perkara.

45 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016

Sasaran 4. Peningkatan aksetabilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice).

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut:

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI KETERANGAN

4. Peningkatan

efektifitas

pengelolaan

penyelesaian

perkara

a. Persentase perkara prodeo

yang masuk

- Pidana

- Perdata

0%

0%

0%

0%

Sejak Tahun 2014 sampai

tahun 2016 target dan

realisasi 0%. Karena tidak

ada pihak yang mengajukan

permohonan untuk beracara

secara prodeo (perdata).

b. Persentase perkara prodeo

yang diselesaikan

- Pidana

- Perdata

0%

0%

0%

0%

Tidak ada pihak yang

mengajukan permohonan

untuk beracara secara prodeo

(Perdata)

c. Persentase amar putusan

yang diutamakan yang

dapat diakses secara

online dalam waktu

maksimal 1 hari kerja

100% 100%

-

* Persentase perkara prodeo yang masuk

Di tahun 2016 capaian perkara prodeo yang masuk adalah 100%. Hal ini sebabkan karena

tidak ada masyarakat pencari keadilan yang mengajukan permohonan untuk beracara secara

prodeo.

* Persentase perkara prodeo yang diselesaikan

Ukuran capaian indikator kinerja Pelayanan Peradilan untuk Masyarakat Miskin dan

Terpinggirkan adalah Persentase Proposal permintaan bantuan hukum/prodeo kepada masyarakat

miskin dan terpinggirkan yang dilayani selama tahun berjalan.

Dalam hal ini, Pengadilan Negeri Waikabubak menyediakan Pos Bantuan Hukum

(POSBAKUM) yang akan membantu dan melayani Masyarakat Pencari Keadilan. Untuk

menunjang hal tersebut, di dalam POSBAKUM menyediakan advokat/pengacara/penasehat

hukum yang selalu hadir di Pengadilan Negeri Waikabubak untuk membantu masyarakat pencari

keadilan yang miskin dan terpinggirkan. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan tahun 2016

adalah berkisar 0%. Tidak tercapainya target karena tidak ada masyarakat yang mengajukan

permohonan ke Pengadilan untuk beracara secara prodeo.

* Persentase amar putusan yang dapat diakses secara online dalam waktu maksimal 1

hari kerja sejak diputus.

Ukuran capaian indikator kinerja Access To Justice adalah Persentase proses jadwal sidang

yang dapat dipublikasikan. Saat ini proses publikasi yang dapat diakses langsung di Meja

Informasi belum dapat diakses 100% oleh semua masyarakat pencari keadilan, karena masih

dalam tahap penyediaan sarana dan prasarana yang direncanakan disiapkan di tahun anggaran

2017. Saat ini masyarakat pencari keadilan dan masyarakat pada umumnya untuk mencari tahu

atau menelusuri perkara yang sedang diproses pada pengadilan negeri waikabubak dapat

46 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016

mengakses melalui alamat website sistem informasi penelusuran perkara (SIPP) Pengadilan

Negeri Waikabubak yaitu : www.sipp-pn-waikabubak.go.id dan dapat diakses juga melalui

Direktori Putusan Mahkamah Agung : https://putusan.mahkamahagung.go.id/pengadilan/pn-

waikabubak. Namun untuk dapat dipublikasikan di website hal ini masih proses, karena masih

dalam tahap perubahan konten website sesuai ketentuan oleh Badan Peradilan Umum (Badilum).

Namun seiring berjalannya waktu, perbaikan terus dilakukan demi tercapainya transparansi

informasi bagi seluruh masyarakat pencari keadilan, sehingga putusan perkara yang hanya

menarik perhatian masyarakat dapat diakses secara online dalam waktu maksimal 1 hari kerja

sejak diputus adalah berkisar 100%.

Sasaran 5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut:

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET

%

REALISASI

% KET

5 Meningkatnya

kepatuhan terhadap

putusan pengadilan.

Persentase permohonan

eksekusi atas putusan

perkara perdata yang

berkekuatan hukum tetap

yang ditindaklanjuti

80% 67%

❖ Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan

hukum tetap yang ditindaklanjuti.

Ukuran capaian indikator kinerja Kepatuhan terhadapputusan hakim adalah Persentase

permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang

ditindaklanjuti. Jumlah sisa permohonan eksekusi yang belum terlaksana tahun 2015 adalah 8

ditambah dengan jumlah permohonan eksekusi tahun 2016 adalah 6 perkara dan jumlah yang

sudah ditindaklanjuti adalah 4 perkara sehingga Persentase meningkatnya kepatuhan terhadap

putusan hakim adalah sebesar 67%.

Sebagai bahan perbandingan permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang

berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti tahun ini dengan beberapa tahun lalu sebagai

berikut :

No. Eksekusi

Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016

Permoho

nan Terlaksana %

Permo

honan Terlaksana %

Permo

honan Terlaksana %

1. Perdata 6 4 67 1 1 100 6 4 67

Berdasarkan data tersebut diatas, capaian kinerja permohonan eksekusi atas putusan perkara

perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindak lanjuti atau dilaksanakan tidak memenuhi

target 100% disebabkan karena :

47 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016

• Dalam tahap perdamaian

• Masih dalam tahap aanmaning.

• Pemohon eksekusi belum membayar biaya eksekusi.

Sasaran 6. Meningkatnya kualitas pengawasan.

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut:

NO SASARAN INDIKATOR

KINERJA TARGET REALISASI KET

6 Meningkatnya

kualitas

pengawasan

a. Persentase pengaduan

masyarakat yang

ditindaklanjuti

0% 0% -

b. Persentase temuan

hasil pemeriksaan

eksternal yang

ditindaklanjuti.

0% 0% -

* Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti.

Pengaduan masyarakat yang masuk di Pengadilan Negeri Waikabubak tahun 2016 nihil sehingga

memenuhi target 100%.

* Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti.

Aspek pengawasan merupakan aspek yang cukup menjadi perhatian khusus bagi Pengadilan

Negeri Waikabubak, setiap surat pengaduan yang masuk melalui Kepaniteraan Hukum selalu di

administrasikan dan ditindaklanjuti.

Pengawasan secara internal pada Pengadilan Negeri Waikabubak secara umum dilakukan oleh

Ketua Pengadilan Negeri Waikabubak yang dibantu oleh wakil Ketua meliputi :

1. Semua tingkah laku para Hakim, Panitera, Sekretaris, Wakil Panitera, para pejabat

Struktural dan Fungsional dan seluruh pegawai baik dalam kedinasan maupun diluar

kedinasan.

2. Dalam hal pengawasan tersebut Ketua Pengadilan Negeri juga menunjuk Hakim Pengawas

Bidang, dengan tujuan agar setiap bidang diharapkan dapat menjalankan tugasnya masing-

masing dan apabila terjadi suatu kendala dapat ditemukan lebih dini dan segera diselesaikan.

3. Ketua Pengadilan Negeri juga melakukan evaluasi terhadap seluruh pelaksanaan tugas

sehari-hari baik mengenai Hakim, Panitera, Sekretaris, Wakil Panitera, para pejabat

struktural dan Fungsional serta seluruh pegawai terhadap pelaksanaan tugas pokok dan

fungsinya dengan baik atau hambatan-hambatan yang ditemui dapat dievaluasi dalam rapat

bulanan setiap bulannya.

4. Panitera Pengadilan Negeri Waikabubak mengevaluasi kinerja Wapan, Panitera Pengganti

dan Jurusita, Jurusita Pengganti.

5. Wakil Panitera Pengadilan Negeri Waikabubak mengevaluasi kinerja Panitera Muda

48 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016

6. Sekretaris melakukan Pengawasan kepada setiap bidang yang dijabat oleh para Kasubag,

yang bertanggung jawab atas staf yang bertugas dibidangnya masing- masing.

Untuk pengawasan eksternal Pengadilan Negeri Waikabubak adalah pengawasan oleh

Pengadilan Tinggi Kupang sebagai pengawas wilayah, sedangkan ditingkat pusat adalah

pengawasan dari Badan Pengawasan Mahkamah Agung RI.

Pelaksanaan Pengawasan di Pengadilan Negeri Waikabubak telah diterbitkan berupa Surat

Keputusan Ketua Pengadilan Negeri Waikabubak sebagai berikut :

1. Surat Keputusan Ketua Pengadilan Negeri Waikabubak tentang Penunjukan Hakim

Pengawas Bidang pada Pengadilan Negeri Waikabubak.

2. Surat Keputusan Ketua Pengadilan Negeri Waikabubak tentang Susunan Majelis Hakim.

3. Surat Keputusan Ketua Pengadilan Negeri Waikabubak tentang Penunjukan Hakim

Pengawas dan Pengamat pada Pengadilan Negeri Waikabubak.

C. AKUNTABILITAS KEUANGAN.

1. Belanja Negara

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya serta untuk mencapai target rencana

kinerja juga ditentukan oleh penyediaan anggaran melalui Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran

(DIPA) tahun 2016 yang terdiri dari :

1. DIPA (01) Badan Urusan Administrasi, meliputi Belanja Pegawai, Belanja Barang, dan

Belanja Modal.

2. DIPA (03) Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum, meliputi Belanja Barang untuk

perkara.

Pada tahun 2016 Pengadilan Negeri Waikabubak telah mengadakan revisi DIPA (03) dari

awal. Hal ini disebabkan karena adanya perubahan kegiatan sesuai kebutuhan dan situasi serta

kondisi pada saat pelaksanaan.

Revisi DIPA Nomor DIPA- 005.01.3.099973/2016 dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Revisi POK Nomor : W26-U9/894/KU.05.03/IX/2016 tanggal 29 September 2016

terdapat perubahan POK yaitu Pengurangan Pagu DIPA dikarenakan ada angaran yang

tidak bisa d realisasikan di tahun anggaran 2016 ini, sehingga dilakukan revisi untuk

ditarik ke eselon I anggaran tersebut, dengan perincian sebagai berikut :

AKUN SEBELUM SESUDAH NAIK(TURUN)

521811 40.500.000 1.500.000 ( 39.000.000 )

522131 13.500.000 13.500.000 0

521114 4.500.000 4.500.000 0

521211 29.100.000 29.100.000 0

521811 32.713.000 32.713.000 0

524111 2.000.000 2.000.000 0

49 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016

AKUN SEBELUM SESUDAH NAIK(TURUN)

521211 900.000 900.000 0

521811 357.000 357.000 0

524111 11.400.000 5.071.000 (6.329.000)

TOTAL RUPIAH 134.970.000 89.641.000 ( 45.329.000 )

Anggaran dan realisasi belanja TA 2016 adalah sebagai berikut :

1. Pagu Dan Realisasi DIPA (01) Badan Urusan Administrasi.

Realisasi Pagu DIPA (01) Badan Urusan Administrasi adalah sebesar Rp. 3.921.041.578

atau sebesar 97.12 .% dari anggaran sejumlah Rp. 4.037.269.000 yang terdiri dari 2 (dua)

program:

a. Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Mahkamah Agung

b. Peningkatan sarana dan prasarana aparatur Mahkamah Agung.

Rincian anggaran dan realisasi belanja tahun anggaran 2016 sebagai berikut :

NO URAIAN JENIS

BELANJA

ANGGARAN

(Rp)

REALISASI BELANJA

(Rp) (%)

1 Belanja Pegawai 2.786.315.000 2.672.699.693 95,92

2 Belanja Barang 819.954.000 819.340.000 99,92

3 Belanja Modal 431.000.000 429.001.885 99,54

JUMLAH 4.037.269.000 3.921.041.578 97.12

Berdasarkan laporan realisasi anggaran tahun 2016, maka dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Mahkamah Agung

yaitu : Pembayaran gaji / honor / tunjangan dan penyelenggaraan operasional perkantoran

dengan dana yang tersedia sebesar Rp. 2.786.315.000 sedangkan pencapaian realisasi

anggaran sebesar Rp. 2.672.699.693, Kegiatan tersebut telah dilaksanakan dengan tingkat

capaian indikator input 96 % sedangkan fisik pelaksanaan pekerjaan 95.92 %.

• Belanja Pegawai adalah belanja atas kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun

barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang diberikan

kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai yang diperkerjakan oleh

pemerintah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah

dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan modal. Realisasi

belanja pegawai Tahun Anggaran 2016 mengalami kenaikan sebesar Rp.79.558.513,-

atau 3.06% dari Tahun Anggaran 2015. Hal ini dikarenakan sebagai berikut :

1. adanya Tunjangan Hari raya dan Gaji ke 13 Tahun 2016.

2. adanya penambahan Pejabat Struktural sehingga tunjangan jabatan juga bertambah.

3. adanya kenaikan Pangkat dan KGB di tahun 2016.

50 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016

4. adanya anggaran uang lembur PNS di tahun 2016.

• Realisasi belanja barang tahun anggaran 2016 mengalami kenaikan sebesar

Rp. 124.326.083 atau 17,88%. . kenaikan realisasi belanja barang ini diakibatkan

karena adanya kenaikan belanja barang pemeliharaan sebesar 62,59%, belanja barang

non operasional sebesar 26,18%.

• Perbandingan realisasi belanja tahun ini dengan beberapa tahun sebelumnya dapat

dilihat pada tabel berikut :

No Uraian Jenis

Belanja

Realisasi Belanja (Rp)

TA 2016 TA 2015 TA 2014

1 Belanja Pegawai

2.672.699.693 2.593.324.356 2.501.133.000

2 Belanja Barang

819.340.000 695.013.917 722.708.000

2. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Mahkamah Agung yaitu :

Realisasi belanja modal untuk tahun 2016 telah terealisasi 100%. Belanja modal

merupakan pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan aset lainnya yang memberi

manfaat lebih dari satu periode akuntansi.

Perbandingan realisasi belanja modal tahun ini dengan beberapa tahun lalu dapat dilihat

pada tabel berikut :

NO Uraian Realisasi Belanja (RP)

TA 2016 TA2015 TA 2014

1 Belanja modal

peralatan dan mesin 429.001.885 549.602.000 4.693.250.000

3. Pagu dan Realisasi DIPA (03) Badan Peradilan Umum

NO Uraian Jenis

Belanja Anggaran

(Rp) Realisasi Belanja

(Rp) (%)

1 Belanja Barang 89.641.000 78.700.000 87.79

Jumlah 89.641.000 78.700.000 87.79

Realisasi pagu DIPA (03) Badan Peradilan Umum adalah sebesar Rp. 78.700.000 atau

sebesar 87.79.% dari anggaran sejumlah Rp.89.641.000 dengan Program peningkatan

manajemen peradilan umum.

Dibandingkan dengan tahun anggaran 2015, realisasi belanja tahun anggaran 2016

mengalami penurunan sebesar Rp.54.300.000 atau ( 40.82 ) % dibandingkan realisasi belanja

pada tahun sebelumnya. Penurunan ini disebabkan oleh menurunnnya pagu anggaran dari yang

51 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016

sebelumnya Rp.140.685.000 di tahun anggaran 2015 menjadi Rp.89.641.000 di tahun anggaran

2016.

Perbandingan realisasi belanja tahun ini dengan beberapa tahun terakhir dapat dilihat pada tabel

berikut :

No Uraian Realisasi Belanja (RP)

TA. 2016 TA. 2015 TA. 2014

1 Belanja Barang

78.700.000 133.000.000 102.320.000

Dilihat dari sisi penyerapan anggaran, penyerapan anggaran pada Tahun Anggaran 2016

yang sebesar 87.79% menurun dibandingkan penyerapan anggaran pada Tahun Anggaran 2015

dan 2014.

2. Pendapatan Negara

Realisasi Pendapatan Negara untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2016 adalah

sebesar Rp. 14.716.272 dari estimasi yang diterima di Pengadilan Negeri Waikabubak adalah

merupakan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Rincian dan perbandingan realisasi PNBP Tahun Anggaran 2016 dan Tahun Anggaran 2015

dapat dilihat pada tabel berikut :

No Uraian Penerimaan PNBP (RP)

TA 2016 TA 2015

1 I. DIPA 01

- Pendapatan Rumah Dinas

II. DIPA 03

- Pendapatan Leges

- Surat dibawah tangan

- Pendapatan ongkos perkara

- Pendapatan kejaksaan dan peradilan

lainnya

6.913.572

7.802.700

6.913.572

7.250.000

JUMLAH 14.716.272 14.163.572

52 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Negeri Waikabubak Tahun 2016 ini merupakan

pemaparan sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran dan kegiatan tahun 2016

dan sebagai tindak lanjut dari Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Secara umum tujuan, sasaran, program dan sebagian besar kegiatan yang dilaksanakan oleh

Pengadilan Negeri Waikabubak tahun 2016 dapat dilaksanakan dengan baik, namun demikian

capaian yang diperoleh belum optimal dan masih perlu terus ditingkatkan guna merespon

tuntutan pelayanan masyarakat yang semakin tinggi dan untuk memperbaiki citra peradilan di

mata masyarakat.

Pengawasan internal pada Pengadilan Negeri Waikabubak juga telah diupayakan demi

menjamin tertib administrasi baik administrasi perkara maupun administrasi umum melalui

penyampaian laporan tertulis dan lisan dalam rapat yang secara rutin dilaksanakan setiap bulan

oleh masing-masing pejabat struktural yang dipimpin langsung oleh Ketua Pengadilan Negeri

Waikabubak. Selain itu untuk memperkuat pengawasan internal, yang telah ditunjuk Hakim

Pegawas Bidang.

Secara umum, kualitas administrasi peradilan dan administrasi umum pada Pengadilan

Negeri Waikabubak telah berjalan secara maksimal, walaupun masih terdapat kekurangan akibat

keterbatasn sumber daya manusia serta sarana dan prasarana yang terbatas jika dibandingkan

dengan volume perkara yang cukup tinggi.

Keberhasilan tersebut tidak terlepas dari dukungan anggaran yang memadai,

direalisasikannya tunjangan khusus kinerja bagi pegawai di lingkungan Mahkamah Agung RI

dan peran serta institusi lain di daerah hukum Pengadilan Negeri Waikabubak khususnya

institusi yang bergerak di bidang law enforcement.

B. SARAN-SARAN

1. Mahkamah Agung RI dan Pengadilan Tinggi Kupang diharapkan dapat menempatkan lebih

banyak tenaga fungsional dan pelaksana di Pengadilan Negeri Waikabubak mengingat

volume perkara dan beban kerja yang semakin tinggi.

2. Tetap diadakannya pelatihan sumber daya manusia untuk penyelesaian pengendalian

laporan (baik teknis maupun non teknis) melalui pelatihan/BIMTEK yang

berkesinambungan baik tenaga tekhnis maupun tenaga administrasi.

3. Adanya penambahan sarana dan prasarana berupa pengadaan barang untuk menunjang

kinerja.

53 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016

LAMPIRAN 1. STRUKTUR ORGANISASI PENGADILAN NEGERI WAIKABUBAK.

LAMPIRAN 2. DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA (PK) TAHUN 2017.

LAMPIRAN 3. RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 DAN TAHUN 2018.

LAMPIRAN 4. SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI WAIKABUBAK TENTANG TIM

PENYUSUNAN LKjIP TAHUN 2016.

LAMPIRAN 5. SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI WAIKABUBAK TENTANG TIM

PENYUSUNAN RENCANA KERJA TAHUN 2017.

HAKIM

1. SONY EKO ANDRIANTO, S.H.

2. NASUTION, S.H.

3. WAHYU EKO SURYOWATI S.H.,M.Hum

KEPALA SUB BAGIAN

PERENCANAAN, TI DAN

PELAPORAN

BUNGSU D. MANUKOA, S.Kom.

KEPALA SUB BAGIAN

UMUM DAN KEUANGAN

SIPRIANUS YANTO BERE, S.E.

KEPALA SUB BAGIAN

KEPEGAWAIAN, ORGANISASI

DAN TATA LAKSANA

SONY A. MELKIANUS

SARLOTA MARSELINA SUEK, S.H.

KETUA

WAKIL KETUA

PUTU GDE NOVYARTHA, S.H.,M.Hum.

PANITERA

YUSUF FAOT, S.H.

SEKRETARIS

ARYO ENDARTO, S.T

WAKIL PANITERA

SITI MARLIYAH

PANITERA PENGGANTI

1. UMBU NDAWA DJURUMANA

2. BARA SIDIN

JURUSITA

1. DAUD DADI MERE

2. ANDRI S. DJAWA

JURUSITA PENGGANTI

1. APLIANA PUTHARATO

STAF

ANDI W. NDUN, Amd.

STAF

1. IMANUEL RIWU

2. ERLINA

3. FREDERIK UMBU DJAMA

STAF

(KOSONG)

PANITERA MUDA

PERDATA

YOHANIS NDAPAOLE

PANITERA MUDA

PIDANA

RAUF LANGGA

PANITERA MUDA HUKUM

ALBERTUS ORA

STAF

THERESIA R. HADJA

STAF

MARIA K. LIM, S.H.

STAF

SOFIA W. ALGADRI

GARIS KOMANDO

GARIS KOORDINASI

STRUKTUR ORGANISASI

PENGADILAN NEGERI WAIKABUBAK

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT)

PENGADILAN NEGERI WAIKABUBAK

PENGADILAN NEGERI WAIKABUBAK JLN. SUDIRMAN NO 10 WAIKABUBAK

KAB. SUMBA BARAT - NTT

RENCANA KINERJA

PENGADILAN NEGERI WAIKABUBAK

TAHUN 2017

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET

1 Meningkatnya penyelesaian

perkara

a. Persentase perkara perdata yang di

mediasi 100%

b. Persentase perkara perdata di mediasi

yang menjadi akta perdamaian. 100%

c. Persentase sisa perkara tahun lalu yang

diselesaikan:

- Perdata

- Pidana

10%

d. Persentase perkara masuk yang

diselesaikan :

- Perdata

- Pidana

100%

e. Persentase perkara yang diselesaikan

dalam jangka waktu paling lambat 5

bulan

- Perdata

- Pidana

100%

f. Persentase perkara yang diselesaikan

dalam jangka waktu lebih dari 5 bulan

- Perdata

- Pidana

0%

2 Peningkatan akseptabiltas

putusan Hakim

Persentase perkara perdata dan pidana

yang tidak mengajukan upaya hukum :

- Banding

- Kasasi

- Peninjauan Kembali

80%

3 Peningkatan efektifitas

pengelolaan penyelesaian

perkara

a. Persentase berkas perkara yang diajukan

Banding yang disampaikan secara

lengkap

100%

b. Persentase berkas perkara yang diajukan

Kasasi yang disampaikan secara lengkap 100%

c. Persentase berkas perkara yang

diajukan PK yang disampaikan secara

lengkap

100%

d. Persentase berkas yang diregister dan

telah didistribusikan ke Majelis 100%

e. Persentase penyampaian pemberitahuan

relaas putusan tepat waktu dan tempat

kepada para pihak

100%

f. Persentase penyitaan tepat waktu dan

tempat 100%

g. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara 100%

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET

4 Peningkatan aksesibilitas

masyarakat terhadap peradilan

(acces to justice)

a. Persentase perkara yang diajukan secara

prodeo 50%

b.Persentase perkara prodeo yang

diselesaikan 50%

c. Persentase amar putusan yang dapat

diakses secara on line dalam waktu

maksimal 1 hari kerja sejak diputus

100%

5 Meningkatnya kepatuhan

terhadap Putusan pengadilan.

Persentase permohonan eksekusi atas

putusan perkara perdata yang berkekuatan

hukum tetap yang dilaksanakan

80%

6 Meningkatnya kualitas

pengawasan

a. Persentase pengaduan masyarakat yang

ditindaklanjuti 0%

b. Persentase temuan hasil pemeriksaan

eksternal yang ditindaklanjuti. 0%

RENCANA KINERJA

PENGADILAN NEGERI WAIKABUBAK

TAHUN 2018

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET

1 Meningkatnya penyelesaian

perkara

e. Persentase perkara perdata yang di

mediasi 100%

f. Persentase perkara perdata di mediasi

yang menjadi akta perdamaian. 100%

g. Persentase sisa perkara tahun lalu yang

diselesaikan:

- Perdata

- Pidana

10%

h. Persentase perkara masuk yang

diselesaikan :

- Perdata

- Pidana

100%

e. Persentase perkara yang diselesaikan

dalam jangka waktu paling lambat 5

bulan

- Perdata

- Pidana

100%

f. Persentase perkara yang diselesaikan

dalam jangka waktu lebih dari 5 bulan

- Perdata

- Pidana

0%

2 Peningkatan akseptabiltas

putusan Hakim

Persentase perkara perdata dan pidana

yang tidak mengajukan upaya hukum :

- Banding

- Kasasi

- Peninjauan Kembali

80%

3 Peningkatan efektifitas

pengelolaan penyelesaian

perkara

a. Persentase berkas perkara yang diajukan

Banding yang disampaikan secara

lengkap

100%

b. Persentase berkas perkara yang diajukan

Kasasi yang disampaikan secara lengkap 100%

c. Persentase berkas perkara yang

diajukan PK yang disampaikan secara

lengkap

100%

d. Persentase berkas yang diregister dan

telah didistribusikan ke Majelis 100%

e. Persentase penyampaian pemberitahuan

relaas putusan tepat waktu dan tempat

kepada para pihak

100%

f. Persentase penyitaan tepat waktu dan

tempat 100%

g. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara 100%

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET

4 Peningkatan aksesibilitas

masyarakat terhadap peradilan

(acces to justice)

a. Persentase perkara yang diajukan secara

prodeo 50%

b.Persentase perkara prodeo yang

diselesaikan 50%

c. Persentase amar putusan yang dapat

diakses secara on line dalam waktu

maksimal 1 hari kerja sejak diputus

100%

5 Meningkatnya kepatuhan

terhadap Putusan pengadilan.

Persentase permohonan eksekusi atas

putusan perkara perdata yang berkekuatan

hukum tetap yang dilaksanakan

80%

6 Meningkatnya kualitas

pengawasan

a. Persentase pengaduan masyarakat yang

ditindaklanjuti 0%

b. Persentase temuan hasil pemeriksaan

eksternal yang ditindaklanjuti. 0%

PENGADILAN NEGERI WAIKABUBAKJl. Sudirm an No. 10 W aikabubak-Sum ba B arat

T ip / Fax : (0387) 22075/21054

Website : www.pn-waikabubak.go.id. Email: [email protected] A I K A B U B A K - NUSA TENGGARA TIMUR

KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI WAIKABUBAK NOMOR : W26-U9/2L// /KP.00.3/2/2017

T e n t a n gPENUNJUKAN TIM PENYUSUN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

(LKjIP)PENGADILAN NEGERI WAIKABUBAK

KETUA PENGADILAN NEGERI WAIKABUBAK

Menimbanga. Bahwa dalam rangka melaksanakan reformasi birokrasi serta mengingat

pentingnya LKjIP sebagai acuan penilaian atas pelaksanaan reformasi

birokrasi Mahkamah Agung RI, maka Pengadilan Negeri Waikabubak perlu

segera membuat LKjIP tahun 2017;

b. Bahwa untuk itu Ketua Pengadilan Negeri Waikabubak perlu menunjuk Tim

yang bertugas untuk menyusun LKjIP tersebut;

c. Bahwa mereka yang tersebut dalam lampiran Surat Keputusan ini dianggap

cakap dan mampu untuk melaksanakan tugas sebagai Tim penyusun LKjIP;

Mengingat

1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas

Undang-Undang Nomor: 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung.

2. Undang-Undang Nomor: 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman.

3. Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas

Undang-Undang Nomor; 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum.

4. Peraturan Pemerintah Nomor ; 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan

dan Kenerja Instansi Pemerintah.

5. Peraturan Presiden Nomor : 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional Tahun 2004-2009.

6. Peraturan Presiden Nomor: 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Fungsi,

Struktur Organisasi, dan Tata Kerja.

7. Peraturan Presiden Nomor: 13 Tahun 2005 tentang Sekretariat Mahkamah

Agung.

8. Peraturan Presiden Nomor: 14 Tahun 2005 tentang Kepaniteraan Mahkamah

Agung.

9. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : PER/9

M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja.

10. Surat Sekretaris Mahkamah Agung RI tanggal 17 November 2015 Nomor :

516-1/SEK/KU.01/11/2015 perihal penyampaian LKjIP Tahun 2015 dan

Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2016.

M E M U T U S K A N :

Menetapkan:

Pertama

Kedua

Ketiga

Kempat

KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI WAIKABUBAK TENTANG

PENUNJUKAN TIM PENYUSUN LAPORAN KINERJA INSTANSI

PEMERINTAH (LKjIP) PADA PENGADILAN NEGERI WAIKABUBAK

TAHUN 2017.

Menunjuk dan mengangkat Para Pejabat / Pegawai yang nama dan

jabatannya tercantum dalam daftar lampiran Surat Keputusan ini sebagai Tim

Penyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) pada Pengadilan

Negeri Waikabubak;

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) dan Evaluasi

terhadap pencapaian kinerja disampaikan kepada Pengadilan Tinggi Kupang;

Tim Penyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah diberikan tugas untuk:

a. Menyusun dan melakukan review atas capaian kinerja setiap satuan kerja

dalam rangka meyakinkan keandalan informasi yang disajikan dalam

laporan akuntabilitas kinerja.

b. Melakukan evaluasi terhadap keputusan/peraturan ini serta melaporkan

kepada Hakim Pengawas Bidang dan Ketua Pengadilan Negeri

Waikabubak.

Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan

apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diperbaiki sebagaimana

mestinya.

Ditetapkan di Waikabubak 09 Pebruari 2017

fyGADILAN^lEtjERI WAIKABUBAK

RSELINA SUEK.SH 199903 2 002

LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI WAIKABUBAK Tanggal : 09 PEBRUARI 2017 N o m o r : W .2 6 -U 9 /-^ / /KP.00.3/2/2017

NO. N A M A - NI P J a b a t a n Kedudukan dalam Tim

Keterangan

1. PUTU GDENOVYARTHA.SH.M.Hum NIP.19761120 200112 1 004

Wakil Ketua/ Hakim Madya Muda Koordinator Pengadilan Negeri Waikabubak

2. YUSUF FAOT.SHNIP. 19720712 199303 1 005

Panitera Anggota Pengadilan Negeri Waikabubak

3. ARYO ENDARTO.ST NIP. 19780505 200502 1 005

Sekretaris Sekretaris Pengadilan Negeri Waikabubak

4. ALBERTUS ORANIP. 19700422 199203 1 001

Panitera Muda Hukum Anggota Pengadilan Negeri Waikabubak

5. YOHANIS NDAPAOLE NIP. 19570725 198311 1 001

Panitera Muda Perdata Anggota Pengadilan Negeri Waikabubak

6. RAUFLANGGANIP. 19711014 199303 1 002

Panitera Muda Pidana Anggota Pengadilan Negeri Waikabubak

7. BUNGSU .D. MANUKOA.S.Kom NIP. 19770708 201101 1 004

Kasubag Perencanaan, Teknologi Informasi & Pelaporan

Anggota Pengadilan Negeri Waikabubak

8. SIPRIANUS YANTO BERE.SE NIP. 19780903 200904 1 006

Kasubag Umum & Keuangan Anggota Pengadilan Negeri Waikabubak

9. SONY ALEX MELKIANUS NIP. 19720625 199303 1 002

Kasubag Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana

Anggota Pengadilan Negeri Waikabubak

10. DOMINIKUS NDARA OLE Pramubakti/Honorer Anggota Pengadilan Negeri Waikabubak

KABUBAK

PENGADILAN NEGERI WAIKABUBAKJl. Sudirman No. 10 Waikabubak-Sumba Barat

Tip / Fax : (0387) 22075/21054W e b s ite : w w w .p n -w a ik a b u b a k .g o .id . E m a i l : p n _ w k b @ y a h o o .c o .id

W A I K A B U B A K - NUSA TENGGARA TIMUR

KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI WAIKABUBAKNomor: W26-U9/atf> /KP.00.3/2/2017

TENTANG

TIM PENYUSUN RENCANA KERJA TAHUNAN

TAHUN 2017

PADA PENGADILAN NEGERI WAIKABUBAK

KETUA PENGADILAN NEGERI WAIKABUBAK

Menimbang :

1. Bahwa dalam rangka penyelenggaraan peradilan dan penyelenggaraan

administrasi peradilan baik teknis maupun non teknis guna mencapai hasil

maksimal maka sebagai langkah awal perlu dibuat Rencana Kerja Tahunan (

RKT ) Tahun 2017 pada Pengadilan Negeri Waikabubak ;

2. Bahwa Rencana Kerja Tahunan ( RKT ) Tahun 2017 merupakan dasar dan

acuan bagi seluruh jajaran di Pengadilan Negeri Waikabubak dalam

melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai penyelenggara peradilan ;

3. Bahwa untuk mewujudkan Rencana Kerja Tahunan ( RKT ) tersebut secara

berkesinambungan dan berkelanjutan maka perlu dibentuk Tim Penyusun

Rencana Kerja Tahunan ( RKT) Tahun 2017 ;

4. Bahwa mereka yang namanya tersebut dalam lampiran Surat Keputusan ini

kami anggap cakap dan mampu untuk melaksanakan tugas sebagai Team

Penyusun Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2017 pada Pengadilan Negeri

Waikabubak;

Mengingat

1. Undang - Undang Nomor : 03 tahun 2009 tentang perubahan kedua atas

Undang - Undang Nomor: 14 tahun 1985 tentang Mahkamah Agung Republik

Indonesia ;

2. Undang - Undang Nomor : 48 tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas

Undang - Undang Nomor: 14 tahun 1970 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok

Kekuasaan Kehakiman ;

3. Undang - Undang Nomor : 49 tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas

Undang - Undang Nomor: 02 tahun 1986 tentang Peradilan Umum ;

4. Undang - Undang Nomor : 05 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara

(ASN);

5. PP NO. 70 Tahun 2004 tanggal 5 Agustus 2004 tentang Rencana kerja

Pemerintah

6. Peraturan Menpan No. 5 / 2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Kinerja

Utama ( IKU)

7. PP No. 90 Tahun 2010 tanggal 27 Desember 2010 tentang Penyusun Rencana

Kerja dan Anggaran Kementrian / Lembaga.

M E M U T U S K A N

Menetapkan :

Pertama

Kedua

Ketiga

Mengangkat mereka yang nama - namanya tercantum dalam daftar

lampiran Surat Keputusan ini sebagai Team Penyusun Rencana Kerja

Tahunan (RKT) Tahun 2017 pada Pengadilan Negeri Waikabubak;

Memerintahkan kepada Team Penyusun Rencana Kerja Tahunan (RKT)

Tahun 2017 untuk segera menyusun Rencana Kerja tersebut dan

mensosialisasikan serta melaksanakannya dengan penuh tanggung jawab ;

Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan , dan apabila dikemudian hari

ternyata terdapat kekeliruan didalam Surat Keputusan ini, akan dilakukan

penyempurnaan sebagaimana mestinya;

DITETAPKAN DI : WAIKABUBAK

PADA TANGGAL : 09 PEBRUARI 2017

LAMPIRAN KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI WA1KABUBAKNomor : W26-U9Z2£/D/KP.00.3/2/2017Tanggal : 09 PEBRUARI 2017

NO. N A M A J A B A T A NJABATAN

DALAM TIM

1. PUTU GDE NOVYARTHA.SH.M.Hum Wakil Ketua Ketua

2. SONNY EKO ANDRIANTO.SH

Hakim Pengawas Bidang Kepaniteraan Muda Perdata dan Subbag

Umum dan Keuangan / Hakim Pratama Muda

Anggota

3. NASUTION, SH

Hakim Pengawas Bidang Kepaniteraan Muda Pidana dan Subbag

Kepegawaian, Organisasi dan Tata laksana

Anggota

4. WAHYU.E. SURYOWATI.SH.M.Hum

Hakim Pengawas Bidang Kepaniteraan Muda Hukum dan Subbag

Perencanaan, Teknologi Informasi dan Pelaporan

Anggota

5. YUSUF FAOT.SH Panitera Anggota

6. ARYO ENDARTO.ST Sekretaris Sekretaris

7. SITI MARLIYAH Wakil Panitera Anggota

8. ALBERTUS ORA Panmud Hukum Anggota

9. YOHANIS NDAPAOLE Panmud Perdata Anggota

10. RAUFLANGGA Panmud Pidana Anggota

11. SONY ALEX MELKIANUSKasubag Kepegawaian,

Organisasi dan Tata Laksana

Anggota

12. SIPRIANUS YANTO BERE.SEKasubag Umum dan

Keuangan Anggota

13. BUNGSU .D. MANUKOA.S.Kom Kasubag Perencanaan,Tl dan Pelaporan Anggota

14. YUNITA .CH. BABYS PRAMUBHAKTI/ Honorer Anggota

PERJANJIAN KINERJA (PK)

PENGADILAN NEGERI WAIKABUBAK

TAHUN 2017

PENGADILAN NEGERI WAIKABUBAK

JLN. SUDIRMAN NO 10 WAIKABUBAK

KAB. SUMBA BARAT - NTT