LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) … · Penyelenggaraan tugas-tugas pembangunan,...
Transcript of LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) … · Penyelenggaraan tugas-tugas pembangunan,...
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)
PENGADILAN NEGERI WAIKABUBAK
2016
PENGADILAN NEGERI WAIKABUBAK
JLN. SUDIRMAN NO 10 WAIKABUBAK
KAB. SUMBA BARAT - NTT
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur pada Tuhan Yang Maha Kuasa, kami telah dapat
menyelesaikan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016 dan
Peijanjian Kinerja Tahun 2017 Pengadilan Negeri Waikabubak, sebagai tindak lanjut dari
Keputusan Kepala Lembaga Administrasi (LAN) Nomor 589/IX/6/Y/99 tentang Pedoman
Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mengalami pembahan
berdasarkan Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Nomor 239/IX/6/8/ 2003
tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah,
serta Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Peijanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata
Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi.
Menindaklanjuti surat Pit. Sekretaris Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor :
323/SEK/OT.01.2/11/2016 tanggal 17 Nopember 2016, Perihal Penyampaian Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah ( LKjIP ) Tahun 2016 dan Dokumen Perjanjain Kinerja Tahun 2017, telah
disusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKjIP ) Tahun 2016 dan Dokumen Perjanjian
Kinerja Tahun 2017 yang menyajikan Indikator Kinerja Utama sesuai dengan Sistem Kinerja.
Laporan ini berisi tentang informasi pertanggungjawaban kinerja, tugas pokok dan fungsi dalam
rangka pencapaian visi, misi dan sasaran yang telah ditetapkan oleh Pengadilan Negeri
Waikabubak Tahun 2016. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKjIP ) Tahun 2016 dan
Dokumen Perjanjain Kinerja Tahun 2017 ini meskipun jauh dari sempurna kiranya dapat
memenuhi sebagai bentuk pertanggungjawaban capaian kinerja, laporan ini diharapkan menjadi
sumber informasi yang cukup dan sebagai bahan penyusunan dan implementasi rencana kerja,
rencana anggaran dan rencana strategis di masa mendatang.
Semoga laporan ini dapat digunakan sebagai tolak ukur kinerja Pengadilan Negeri
Waikabubak di masa yang akan datang dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi pengadilan
negeri yang sebenarnya dan berguna bagi semua pihak.
Waikabubak, 16 Februari 2017
ii
IKHTISAR EKSEKUTIF
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKjIP ) Tahun 2016 dan Dokumen Perjanjian
Kinerja Tahun 2017 Pengadilan Negeri Waikabubak merupakan LKjIP dari Renstra tahun
2010-2014 yang sudah di reviu sesuai Renstra 2015 - 2019 dan dalam rangka menindaklanjuti
Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah, serta surat Plt.Sekretaris Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor :
323/SEK/OT.01.2/11/2016 tanggal 17 Nopember 2016, Perihal Penyampaian Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah ( LKjIP ) Tahun 2016 dan Dokumen Perjanjain Kinerja Tahun
2017.
Pengadilan Negeri Waikabubak berupaya untuk mencapai target tertinggi dari LKjIP
yang berdasarkan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), karena dengan
mewujudkan LKjIP yang proporsional dan profesional akan semakin transparan dalam
mempertanggungjawabkan kinerja Pengadilan Negeri Waikabubak sebagai Pengadilan
Tingkat Pertama dalam bentuk Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016.
Dengan berakhirnya Tahun 2016, maka LKjIP Pengadilan Negeri Waikabubak Tahun 2016,
menyajikan informasi kinerja dari tahun sebelumnya berdasarkan data yang terekam oleh Tim
LKjIP. Data kinerja yang menjadi ciri khas berdasarkan Indikator Kinerja Utama Pengadilan
Negeri Waikabubak disusun berdasarkan dan bersifat Laporan terhadap Pencapaian Kinerja,
selama kurun waktu dari bulan Januari s/d Desember 2016 serta perbandingan dengan tahun
sebelumnya, terutama menyangkut penyelesaian perkara yang menjadi kewenangan
Pengadilan Negeri Waikabubak.
Secara umum hasil capaian kinerja sasaran telah dapat memenuhi target dan sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan hanya ada beberapa yang belum mencapai target dan
dapat menjadi bahan perbaikan untuk tahun 2016. Sebagai bentuk kesadaran dalam
mempertanggungjawabkan amanah yang diberikan, Pengadilan Negeri Waikabubak telah
menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 dan Dokumen Perjanjian
Kinerja Tahun 2017 dalam rangka mewujudkan Reformasi Peradilan dan meningkatkan
kualitas pelayanan publik terkait dengan visi dan misi Mahkamah Agung yaitu :
“ MEWUJUDKAN BADAN PERADILAN YANG AGUNG
PADA PENGADILAN NEGERI WAIKABUBAK ”.
iii
Pada prinsipnya, instansi pemerintah dan unit kerja di bawahnya wajib memberikan
pertanggungjawaban kepada publik. Pertanggungjawaban tersebut diwujudkan dalam
pemberian informasi kinerja kepada masyarakat dan juga kepada atasannya.
Pertanggungjawaban ini tidak hanya dimaksudkan untuk memberikan informasi tentang
kegiatan yang dilaksanakan dan anggaran yang telah digunakan untuk pelaksanaan kegiatan
tersebut, tetapi juga informasi tentang sejauh mana institusi itu memberikan manfaat atau
hasil kepada lingkungannya.
LKjIP Pengadilan Negeri Waikabubak Tahun 2016 disusun dengan mengacu pada
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 53 Tahun 2014. Laporan ini memuat
pencapaian kinerja pelaksanaan program/kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi serta
Rencana Strategis Tahun 2015-2019 Pengadilan Negeri Waikabubak. Pada LKjIP ini
dijelaskan upaya mempertanggungjawabkan keberhasilan maupun kegagalan dalam
pelaksanaan program/kegiatan Pengadilan Negeri Waikabubak pada tahun 2016.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) merupakan laporan yang
menginformasikan kinerja dari masing-masing satker yang berorinentasikan hasil (output dan
outcome). Dalam penyusunan LKjIP salah satu hal yang harus diperhatikan adalah Rencana
Strategis. Rencana Strategis Pengadilan Negeri Waikabubak Tahun 2015-2019 disusun
berdasarkan kondisi lingkungan strategis Pengadilan Negeri Waikabubak yang telah diuraikan
dalam Visi Mahkamah Agung. Selain itu Rencana Strategis Pengadilan Negeri Waikabubak
didasarkan atas Keputusan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor : 1-
144/KMA/SK/I/2011 tentang Pedoman Pelayanan Informasi di Pengadilan.
Tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis adalah sebagai
berikut :
1. Meningkatkan sarana dan prasarana perkantoran guna pelayanannya kepada masyarakat
2. Pengembangan Sistem Informasi Peradilan’
3. Peningkatan Sumber Daya Manusia insan Peradilan
4. Tertib administrasi Kepaniteraan dan Kesekretariatan
5. Aksepbilitas publik terhadap Pengadilan menjadi lebih baik
Penyelenggaraan tugas-tugas pembangunan, kegiatan dan pelayanan pada Pengadilan
Negeri Waikabubak bertumpu pada analisa faktor- faktor strategis baik internal maupun
eksternal dari lingkungan organisasi yang berpengaruh terhadap pencapaian kinerja. Analisis
tersebut dilakukan dengan menggunakan pendekatan Resources (Sumberdaya) dan
Organitation (Organisasi) yang ada dan tumbuh serta berkembang dalam instansi.
iv
a. Analisis Lingkungan Internal
Lingkungan internal berpengaruh terhadap kinerja Pengadilan Negeri Waikabubak
yang dapat mengoptimalkan kekuatan dan menganalisa kelemahan dalam menunjang
perumusan kebijakan, program dan pelaksanaan kegiatan.
1. Kekuatan
- Potensi sumber daya manusia yang cukup memadai
- Tersedianya sarana dan prasarana yang cukup memadai
- Potensi lingkungan internal yang memadai
2. Kelemahan
- Belum meratanya kemampuan SDM yang ada
- Kurangnya Sumber Daya Manusia
- Pelayanan publik belum maksimal
- Alat sistem informasi dan komunikasi yang belum memadai
- Masih terbatasnya infrastruktur pelayanan publik
- Kurangnya sarana penunjang
b. Analisis Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal dalam hal ini dimaksudkan adalah faktor lingkungan yang dapat
berpengaruh pada kinerja pada Instansi Pengadilan Negeri Waikabubak.
Kurangnya Pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia di
Lingkungan Peradilan secara Internal Peradilan menyangkut Kepaniteraan dan
Kesekretariatan.
v
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i
IKHTISAR EKSEKUTIF .......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................................... 1
B. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi ........................................................................... 2
C. Sistematika Penyajian LKjIP Tahun 2016 ................................................................... 12
BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA
1. Visi dan Misi ............................................................................................................... 15
2. Tujuan dan Sasaran Strategis ……………………………………………………… 16
A. Indikator Kinerja Utama Pengadilan Negeri Waikabubak ……..…………………… 20
B. Rencana Kinerja 2017 ……………………………………………………………… 22
C. Perjanjian Kinerja Tahun 2016 …………………………………………………….. 24
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. Pengukuran Kinerja ................................................................................................... 26
B. Analisis Akuntabilitas Kinerja ................................................................................... 28
C. Akuntabilitas Keuangan …………………………………………………………… 48
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................................................. 52
B. Saran-saran................................................................................................................... 52
Lampiran-lampiran :
• Struktur Organisasi.
• Dokumen Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2017.
• Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2017 dan Tahun 2018.
• Surat Keputusan Ketua Pengadilan Negeri Waikabubak Tentang Penunjukkan Tim
Penyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Waikabubak.
• Surat Keputusan Ketua Pengadilan Negeri Waikabubak Tentang Tim Penyusun Rencana
Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2017 pada Pengadilan Negeri Waikabubak.
1 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik atau Good Governance haruslah
dijalankan dengan prinsip akuntabilitas dan transparansi (keterbukaaan) sehingga pengelolaan
pemerintah benar mencapai tujuan yang diharapkan. Akutabilitas sendiri berdasar pengertiannya
merupakan bentuk pemberian pertanggungjawaban, berdasarkan hal tersebut setiap
penyelenggaraan pemerintahan harus mempertanggungjawabkan secara utuh pelaksanaannya.
Bentuk pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan program dan kegiatan di lingkungan
Pengadilan Negeri Waikabubak adalah dengan setiap tahunnya menerbitkan Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah (LKjIP) yang mengambarkan pencapaian kinerja Pengadlan Negeri
Waikabubak dalam satu tahun anggaran dikaitkan dengan proses pencapaian tujuan dan sasaran
serta menjelaskan keberhasilan dan kegagalan tingkat kinerja yang dicapai.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) merupakan satu kesatuan laporan yang
menyeluruh yang dimulai dengan Perencanaan Strategis. Perencanaan Strategis (Renstra)
merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1
(satu) sampai dengan 5 (lima) tahun secara sistematis dan berkesinambungan dengan
memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul. Proses ini
menghasilkan suatu rencana strategis instansi pemerintah, yang setidaknya memuat visi, misi,
tujuan, sasaran, strategis, kebijakan, dan program serta ukuran keberhasilan dan kegagalan dalam
pelaksanaannya.
Pengadilan pada peradilan umum adalah Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi.
Peradilan Umum merupakan salah satu pelaksana Kekuasaan Kehakiman sebagai bagian dari
pelaksanaan kekuasaan yudikatif yang diberikan UUD 1945. Kekuasaan Kehakiman di
lingkungan Peradilan Umum dilaksanakan oleh Pengadilan Negeri sebagai pengadilan tingkat
pertama dan Pengadilan Tinggi sebagai pengadilan tingkat banding.Kekuasaan Kehakiman di
lingkungan Peradilan Umum berpuncak pada Mahkamah Agung sebagai Pengadilan Negara
Tertinggi.
Secara umum kebijakan yang dilakukan oleh Pengadilan Negeri Waikabubak dalam
melaksanakan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan penyelenggaraan peradilan di tingkat
pertama, baik yang bersifat administratif, keuangan dan organisasi mengacu pada Peraturan
Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia, Surat Keputusan Sekretaris
Mahkamah Agung RI Nomor : MA/SEK/07/SK/III/2006 tentang Organisasi dan Tata kerja
2 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016
Sekretariat Mahkamah Agung RI. Lembaga Mahkamah Agung RI sebagai salah satu institusi
negara sesuai dengan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Nomor: XI/MPR/1998
tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, serta
sebagai tindak lanjut dari Keputusan Kepala Kepala Lembaga Administrasi (LAN) Nomor
589/IX/6/Y/99 tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah, yang mengalami perubahan berdasarkan Keputusan Kepala Lembaga Administrasi
Negara (LAN) Nomor 239/IX/6/8/ 2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi,
berkewajiban untuk mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas, fungsi dan peranannya
dalam pengelolaan sumberdaya, sumber dana serta kewenangan yang ada yang dipercayakan
oleh publik.
Dengan dasar demikian Pengadilan Negeri Waikabubak menyusun Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LKjlP) Tahun 2016 sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban kepada publik
atas kinerja yang dicapai selama tahun 2016.
B. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi
Pengadilan Negeri Waikabubak berkedudukan di Jl. Sudirman No. 10 Kota Waikabubak
Kabupaten Sumba Barat Provinsi Nusa Tenggara Timur merupakan pengadilan tingkat pertama
dengan Pengadilan Tinggi Kupang sebagai Pengadilan Tingkat Bandingnya, yang berada di
bawah Mahkamah Agung RI sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman yang merdeka dalam
menyelenggarakan peradilan guna menegakkan Hukum dan Keadilan. Pengadilan Negeri
Waikabubak yang bertugas dan berwenang menerima, memeriksa, memutus dan menyelesaikan
perkara di tingkat pertama dengan wilayah hukum meliputi Kabupaten Sumba Barat, Kabupaten
Sumba Barat Daya dan Kabupaten Sumba Tengah.
Sejalan dengan makin tumbuh dan berkembangnya kehidupan masyarakat lembaga
peradilan dituntut memberikan pelayanan yang baik, dengan berlakunya Undang-Undang
keterbukaan publik, hal ini menuntut agar lembaga peradilan merubah paradigma yang ada
menjadi pelayan masyarakat, tentunya tidak terlepas dari upaya reformasi birokrasi.
Organisasi dan Tata Kerja Pengadilan Negeri Waikabubak telah diatur dalam undang
undang Nomor 2 Tahun 1986 Tentang Peradilan Umum Jo Undang undang Nomor 8 tahun 2004
Jo Undang undang Nomor 49 tahun 2009, Keputusan Presiden Nomor 21 Tahun 2004 tentang
Pengalihan Organisasi, Administrasi dan Finansial di lingkungan Peradilan Umum, Peradilan
3 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016
Tata Usaha Negara dan Peradilan Agama serta Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor
KMA/004/SK/I/1993, sedangkan dalam Pelaksanaan Tugas dan Administrasi Peradilan
berpedoman pada Buku I dan II Mahkamah Agung RI dan Keputusan Ketua Mahkamah Agung
RI Nomor KMA/001/SK/I/1991.
Berdasarkan Struktur Organisasi dan Tata Kerja serta Pedoman Pelaksanaan Tugas
tersebut, Pengadilan Negeri Waikabubak dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsi lembaga
peradilan yakni memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara yang diajukan oleh para
pencari keadilan. Pelaksanaan Tugas tersebut juga dilaksanakan dalam rangka meningkatkan
citra dan wibawa Pengadilan Negeri sebagai Pengadilan yang mandiri yakni dengan
meningkatkan kemampuan sumber daya manusia untuk mencapai hasil lebih baik yang
menyangkut tugas-tugas Teknis dan Administrasi Yudisial maupun tugas-tugas Administrasi
Umum.
Bahwa pada Pengadilan Negeri Waikabubak masih belum memadai dari kondisi personil
tenaga administrasi dan teknis sehingga masih terdapat pegawai yang melakukan rangkap tugas
dan fungsi diluar tupoksi yang sudah ditetapkan.
Berpedoman pada Peraturan Mahkamah Agung Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan Peradilan, maka Struktur Organisasi
Kepaniteran dan Kesekretariatan pada Pengadilan Negeri Waikabubak mengalami perubahan
dan tentu saja hal ini berdampak pada perubahan tugas pokok dan fungsi aparat peradilan pada
Pengadilan Negeri Waikabubak.
Adapun tugas pokok dan fungsi aparat Pengadilan Negeri Waikabubak adalah sebagai
berikut :
1. Ketua
a. Tugas Pokok
Ketua selaku Hakim Pengadilan adalah pejabat yang melakukan tugas kekuasaan
kehakiman, untuk memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara pidana dan
perkara perdata di tingkat pertama.
Ketua Pengadilan mengadakan pengawasan atas pelaksanaan tugas dan tingkah laku
Hakim, Panitera, Sekretaris, Panitera Pengganti dan Jurusita/Jurusita Pengganti serta
Pejabat Struktural.
Ketua Pengadilan mengatur pembagian tugas para hakim.
b. Fungsi
Ketua Pengadilan membagikan semua berkas perkara dan atau surat-surat lainnya
yang berhubungan dengan perkara yang diajukan ke Pengadilan kepada Majelis
Hakim untuk diselesaikan.
4 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016
Ketua Pengadilan Negeri menetapkan perkara yang harus diadili berdasarkan nomor
urut, tetapi apabila terdapat perkara tertentu yang karena menyangkut kepentingan
umum harus segera diadili, maka perkara itu didahulukan.
Menjaga agar penyelenggaraan peradilan terselenggara dengan wajar dan seksama.
Memasukan data perkara ke dalam aplikasi Sistem Informasi Penelusuran Perkara
(SIPP).
2. Wakil Ketua
a. Tugas Pokok
Wakil Ketua selaku Hakim Pengadilan adalah pejabat yang melakukan tugas kekuasaan
kehakiman, untuk memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara pidana dan perkara
perdata di tingkat pertama.
b. Fungsi
Mewakili Ketua bila berhalangan.
Melaksanakan delegasi tugas dan wewenang dari Ketua
Melakukan pengawasan internal untuk mengamati apakah pelaksanaan tugas telah
dikerjakan sesuai dengan rencana kerja dan ketentuan yang berlaku serta melaporkan
hasil pengawasan tersebut kepada Ketua.
Memasukan data perkara ke dalam aplikasi Sistem Informasi Penelusuran Perkara
(SIPP).
3. Hakim
a. Tugas Pokok
Hakim Pengadilan adalah pejabat yang melakukan tugas kekuasaan kehakiman, untuk
memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara pidana dan perkara perdata di tingkat
pertama.
b. Fungsi
Melakukan tugas-tugas Pengawasan sebagai Pengawas Bidang dengan memberi
petunjuk dan bimbingan yang diperlukan bagi para Pejabat struktural maupun
Fungsional.
Melakukan pengawasan yang ditugaskan Ketua untuk mengamati apakah
pelaksanaan tugas telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan
melaporkannya kepada Pimpinan Pengadilan.
Melakukan tugas pengawasan dan pengamatan (KIMWASMAT) terhadap
pelaksanaan putusan pidana di Lembaga Pemasyarakatan.
Memasukan data perkara ke dalam aplikasi Sistem Informasi Penelusuran Perkara
(SIPP).
5 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016
4. Panitera
a. Tugas Pokok
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Kelas II mempunyai tugas melaksanakan
pemberian dukungan di bidang teknis dan administrasi perkara serta
menyelesaikan surat-surat yang berkaitan dengan perkara.
Panitera bertugas menyelenggarakan administrasi perkara, dan mengatur tugas Wakil
Panitera, para Panitera Muda, Panitera Pengganti, serta seluruh pelaksana di bagian
teknis Peradilan.
Panitera bertugas membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya
persidangan.
Panitera membuat daftar perkara-perkara perdata dan pidana yang diterima di
Kepaniteraan.
b. Fungsi
Pelaksanaan koordinasi, pembinaan dan pengawasan pelaksanaan tugas dalam
pemberian dukungan di bidang teknis;
Pelaksanaan pengelolaan administrasi perkara perdata;
Pelaksananaan pengelolaan administrasi perkara pidana;
Pelaksananaan pengelolaan administrasi perkara khusus;
Pelaksananaan pengelolaan administrasi perkara, penyajian data perkara, dan
transparansi perkara;
Pelaksanaan administrasi keuangan yang berasal dari APBN dalam program
teknis dan keuangan perkara yang ditetapkan berdasarkan peraturan dan
perundang-undangan, minutasi, evaluasi dan administrasi Kepaniteraan;
Pelaksanaan mediasi;
Pembinaan teknis kepaniteraan dan kejurusitaan, dan;
Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Ketua Pengadilan Negeri.
Panitera membuat salinan putusan menurut ketentuan undang- undang yang berlaku.
Panitera bertanggung jawab atas pengurusan berkas perkara, putusan, dokumen,akta,
buku daftar,biaya perkara,uang titipan pihak ketiga, surat-surat berharga, barang
bukti dan surat-surat lainnya yang disimpan di kepaniteraan.
Memasukan data perkara ke dalam aplikasi Sistem Informasi Penelusuran Perkara
(SIPP).
5. Sekretaris
a. Tugas Pokok
6 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016
Kesekretariatan Pengadilan Negeri Kelas II adalah aparatur tata usaha negara
yang dalam menjalankan tugas dan fungsinya berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Ketua Pengadilan Negeri Kelas II.
Kesekretariatan Pengadilan Negeri Kelas II mempunyai tugas melaksanakan
pemberian dukungan di bidang administrasi, organisasi, keuangan, sumber daya
manusia, serta sarana dan prasarana di lingkungan Pengadilan Negeri Kelas II.
Sekretaris bertugas menyelenggarakan administarsi umum, mengatur tugas, para
Kepala Sub Bagian serta seluruh pelaksana di bagian Kesekretariatan.
Sekretaris selaku Kuasa Pengguna Anggaran bertanggung jawab atas penggunaan
anggaran.
Sekretaris selaku Kuasa Pengguna Barang bertanggung jawab atas keberadaan dan
pemanfaatan barang milik negara ( BMN ).
b. Fungsi
Penyiapan bahan pelaksanaan urusan perencanaan program dan anggaran;
Pelaksanaan urusan kepegawaian;
Pelaksanaan urusan keuangan;
Penyiapan bahan pelaksanaan penataan organisasi dan tata laksana;
Pelaksanaan pengelolaan teknologi informasi dan statistik;
Pelaksanaan urusan surat menyurat, arsip, perlengkapan, rumah tangga,
keamanan, keprotokolan, dan perpustakaan; dan
Penyiapan bahan pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan dokumentasi serta
pelaporan di lingkungan Kesekretariatan Pengadilan Negeri Kelas II.
6. Wakil Panitera
a. Tugas Pokok
Membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya sidang Pengadilan selaku
Panitera Pengganti.
b. Fungsi
Membantu Panitera melaksanakan tugasnya dalam memimpin Kepaniteraan.
Membantu Panitera di dalam membina dan mengawasi pelaksanaan tugas-tugas
administrasi perkara antara lain ketertiban dalam mengisi buku register, pembuaran
laporan periodik dan lain-lain.
Melaksanakan tugas Panitera apabila Panitera berhalangan.
Melaksanakan tugas Panitera apabila Panitera berhalangan.
Melaksanakan tugas yang didelegasikan kepadanya.
7 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016
Memasukan data perkara ke dalam aplikasi Sistem Informasi Penelusuran Perkara
(SIPP).
7. Panitera Muda Perdata
a. Tugas Pokok
Panitera Muda Perdata mempunyai tugas melaksanakan administrasi perkara di
bidang perdata.
Membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya persidangan.
b. Fungsi
Pelaksanaan pemeriksaan dan penelaahan kelengkapan berkas perkara perdata.
Pelaksanaan registrasi perkara gugatan dan permohonan.
Pelaksanaan distribusi perkara yang telah diregister untuk diteruskan kepada
Ketua Majelis Hakim berdasarkan Penetapan Penunjukkan Majelis Hakim dari
Ketua Pengadilan.
Pelaksanaan penerimaan kembali berkas perkara yang sudah diputus dan diminutasi;
Pelaksanaan pemberitahuan isi putusan tingkat pertama kepada para pihak yang
tidak hadir.
Pelaksanaan penyampaian pemberitahuan putusan tingkat banding, kasasi, dan
peninjauan kembali kepada para pihak.
Pelaksanaan penerimaan dan pengiriman berkas perkara yang dimohonkan
banding, kasasi dan peninjauan kembali.
Pelaksanaan pengawasan terhadap pemberitahuan isi putusan upaya hukum kepada
para pihak dan menyampaikan relas penyerahan isi putusan kepada Pengadilan
Tinggi dan Mahkamah Agung.
Pelaksanaan penerimaan konsinyasi.
Pelaksanaan penerimaan permohonan eksekusi.
Pelaksanaan penyimpanan berkas perkara yang belum mempunyai kekuatan
hukum tetap.
Pelaksanaan penyerahan berkas perkara yang sudah berkekuatan hukum tetap
kepada Panitera Muda Hukum.
Pelaksanaan urusan tata usaha kepaniteraan.
Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Panitera.
Menyerahkan berkas perkara in aktif kepada Panitera Muda Hukum.
Memasukan data perkara ke dalam aplikasi Sistem Informasi Penelusuran Perkara
(SIPP).
8 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016
8. Panitera Muda Pidana
a. Tugas Pokok
Panitera Muda Pidana mempunyai tugas melaksanakan administrasi perkara di
bidang pidana.
Membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya persidangan.
b. Fungsi :
Pelaksanaan pemeriksaan dan penelaahan kelengkapan berkas perkara pidana;
Pelaksanaan registrasi perkara pidana.
Pelaksanaan penerimaan permohonan praperadilan dan pemberitahuan kepada
termohon.
Pelaksanaan distribusi perkara yang telah diregister untuk diteruskan kepada Ketua
Majelis Hakim berdasarkan Penetapan Penunjukkan Majelis Hakim dari Ketua
Pengadilan.
Pelaksanaan penghitungan, penyiapan dan pengiriman penetapan penahanan,
perpanjangan penahanan dan penangguhan penahanan.
Pelaksanaan penerimaan permohonan ijin penggeledahan dan ijin penyitaan dari
penyidik.
Pelaksanaan penerimaan kembali berkas perkara yang sudah diputus dan diminutasi.
Pelaksanaan pemberitahuan isi putusan tingkat pertama kepada para pihak yang
tidak hadir.
Pelaksanaan penyampaian pemberitahuan putusan tingkat banding, kasasi dan
peninjauan kembali kepada para pihak.
Pelaksanaan penerimaan dan pengiriman berkas perkara yang dimohonkan banding,
kasasi dan peninjauan kembali.
Pelaksanaan pengawasan terhadap pemberitahuan isi putusan upaya hukum kepada
para pihak dan menyampaikan relas penyerahan isi putusan kepada Pengadilan
Tinggi dan Mahkamah Agung.
Pelaksanaan pemberitahuan isi putusan upaya hukum kepada Jaksa Penuntut Umum
dan Terdakwa.
Pelaksanaan penerimaan permohonan eksekusi.
Pelaksanaan penyimpanan berkas perkara yang belum mempunyai kekuatan
hukum tetap.
Pelaksanaan penyerahan berkas perkara yang sudah berkekuatan hukum tetap
kepada Panitera Muda Hukum.
Pelaksanaan urusan tata usaha kepaniteraan.
9 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016
Menyerahkan berkas perkara in aktif kepada Panitera Muda Hukum.
Memasukan data perkara ke dalam aplikasi Sistem Informasi Penelusuran Perkara
(SIPP).
Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Panitera.
9. Panitera Muda Hukum
a. Tugas Pokok
Panitera Muda Hukum mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan,
pengolahan dan penyajian data perkara, penataan arsip perkara serta pelaporan.
Membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya persidangan.
b. Fungsi
Pelaksanaan pengumpulan, pengelolaan dan penyajian data perkara
Pelaksanaan penyajian statistik perkara
Pelaksanaan penyusunan dan pengiriman pelaporan perkara
Pelaksanaan penataan, penyimpanan dan pemeliharaan arsip perkara
Pelaksanaan penyiapan, pengelolaan dan penyajian bahan-bahan yang berkaitan
dengan transparansi perkara.
Pelaksanaan penghimpunan pengaduan dari masyarakat, hubungan masyarakat.
Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Panitera.
Memasukan data perkara ke dalam aplikasi Sistem Informasi Penelusuran Perkara
(SIPP).
10. Panitera Pengganti
a. Tugas Pokok
Membantu Hakim dalam persidangan perkara perdata maupun pidana serta melaporkan
kegiatan persidangan.
b. Fungsi
Membantu Hakim dalam persidangan dan melaporkan kegiatan persidangan tersebut
kepada bagian pidana ( Panmud Pidana ) dan bagian perdata ( Panmud Perdata )
Membantu Hakim dalam membuat penetapan hari sidang, Berita Acara Persidangan,
penetapan terdakwa tetap ditahan, dikeluarkan dari tahanan atau dirubah jenis
tahanannya.
Melaporkan barang bukti.
Melaporkan kepada Panitera Muda Pidana maupun Panitera Muda Perdata berkenaan
penundaan hari sidang.
Melaporkan kepada Panitera Muda Pidana maupun Panitera Muda Perdata untuk
mencatat perkara yang sudah putus berikut amar putusannya.
10 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016
Menyerahkan berkas perkara kepada Paniera Muda Perdata dan Pidana yang telah
diminutasi.
Memasukan data perkara yang ditangani ke dalam aplikasi Sistem Informasi
Penelusuran Perkara (SIPP).
11. Jurusita/Jurusita Pengganti
Melaksanakan semua perintah yang diberikan oleh Ketua Pengadilan, Majelis Hakim
dan Panitera
Melaksanakan pemanggilan atas perintah Ketua Pengadilan atau atas perintah Hakim.
Menyampaikan pengumuman-pengumuman, teguran-teguran dan pemberitahuan
Putusan Pengadilan menurut cara-cara berdasarkan ketentuan Undang-undang.
Melakukan penyitaan atas perintah Ketua Pengadilan dan dengan teliti melihat lokasi
batas-batas tanah yang disita beserta surat- surat yang sah apabila menyita tanah.
Membuat berita acara penyitaan yang salinan resminya diserahkan kepada pihak-pihak
yang berkepentingan, antara lain kepada BPN setempat bila terjadi penyitaan sebidang
tanah.
12. Kepala Sub Bagian Perencanaan, Teknologi Informasi dan Pelaporan
Subbagian Perencanaan, Teknologi Informasi, dan Pelaporan mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan bahan pelaksanaan perencanaan, program, dan anggaran,
pengelolaan teknologi informasi, dan statistik, serta pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan
dokumentasi serta pelaporan, yang meliputi:
Menyusun Rencana Anggaran ke dalam Aplikasi RKA-KL
Membantu pimpinan dalam menyusun program kerja kantor.
Pengelolaan/Pemeliharaan Perangkat Keras Pendukung Teknologi Informasi.
Melakukan perawatan jaringan teknologi informasi.
Memantau email yang masuk dan keluar.
Memeriksa/mengkoreksi hasil peliputan dan narasi untuk data dalam website.
Memperbaharui pelayanan jasa koneksi penyedia web hosting.
Melakukan sinkronisasi aplikasi SIPP ke server Mahkamah Agung RI.
Meneliti bahan pendukung laporan dan membuat penyusunan laporan (Laporan
Tahunan dan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah/LKjIP).
Memberikan laporan tentang pelaksanaan tugas kepada atasan.
11 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016
13. Kepala Sub Bagian Umum dan Keuangan
Subbagian Umum dan Keuangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
pelaksanaan urusan surat menyurat, arsip, perlengkapan, rumah tangga, keamanan,
keprotokolan, hubungan masyarakat, perpustakaan, serta pengelolaan keuangan, yang
meliputi :
Menyelenggarakan administrasi tata persuratan.
Menyelenggarakan administrasi perlengkapan barang milik negara.
Menyelenggarakan administrasi perencanaan menyangkut sarana dan prasarana.
Menyelenggarakan pengelolaan perpustakaan.
Mengkoordinir penyelenggaraan perpustakaan.
Mengkoordinir penyelenggaraan keamanan dan kebersihan lingkungan kantor.
Menyelenggarakan perencanaan keuangan yang bersumber dari DIPA.
Menyelenggarakan pelaksanaan anggaran yang terdiri dari belanja pegawai, belanja
barang dan belanja modal yang bersumber dari DIPA.
Menyusun pertanggungjawabab pelaksanaan anggaran dan laporan keuangan.
Menyelenggarakan penatausahaan dan pengawasan anggaran yang bersumber dari
DIPA.
Melaksanakan dan menyelenggarakan tugas kehumasan.
Melaksanakan dan menyelenggarakan tugas kerotokolan.
14. Kepala Sub Bagian Kepegawaian
Subbagian Kepegawaian, Organisasi, dan Tata Laksana mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan bahan pelaksanaan urusan kepegawaian, penataan organisasi dan
tata laksana, yang meliputi :
Menyelenggarakan peningkatan pengelolaan data dan informasi kepegawaian.
Membuat usulan kenaikan pangkat.
Membuat kenaikan gaji berkala Membuat usulan jabatan Membuat usulan pensiun.
Membuat usulan tanda pengharagaan satya lencana Membuat cuti.
Membuat hasil penilaian Sasaran Kerja Pegawai (SKP).
Membuat/mengisi Buku Induk Kepegawaian.
Menyiapkan bahan pembakuan prosedur kerja.
Menyiapkan bahan penatalaksanaan organisasi.
Menyiapkan bahan tata naskah dinas.
12 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016
C. SISTEMATIKA PENYAJIAN LKjlP TAHUN 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah menggambarkan Pencapaian Kinerja Pengadilan
Negeri Waikabubak selama tahun 2016 sebagai acuan untuk perbaikan kinerja dimasa yang akan
datang. LKjlP ini disusun sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 Pedoman Penyusunan Penetapan
Kinerja Dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi dan penyusunannya berpedoman
kepada Surat Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239 Tahun 2003 tentang
Pedoman Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Sistematika Penyajian Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Negeri Waikabubak Tahun 2016 adalah sebagai berikut :
Pengantar
Ikhtisar Eksekutif
Bab I Pendahuluan
Pada bab ini disajikan penjelasan umum, dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi
serta permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi Pengadilan Negeri
Waikabubak.
Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang bersangkutan.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
A. Pengukuran Kinerja.
Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja Pengadilan Negeri Waikabubak untuk setiap
pernyataan kinerja sasaran strategis Pengadilan Negeri Waikabubak sesuai dengan hasil
pengukuran kinerja.
B. Analisis Akuntabilitas Kinerja
Pada sub bab ini diuraikan untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis pada pengukuran
kinerja dilakukan analisis capaian kinerja sebagai berikut :
1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini.
2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu
dan beberapa tahun terakhir.
3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah
yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis Pengadilan Negeri Waikabubak.
4. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/ penurunan kinerja serta
alternative solusi yang telah dilakukan.
13 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016
5. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya.
6. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian
pernyataan kinerja.
C. Akuntabilitas Keuangan
Pada sub ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah digunakan untuk
mewujudkan kinerja pada Pengadilan Negeri Waikabubak sesuai dengan dokumen Perjanjian
Kinerja.
Bab IV Penutup
Pada bab ini diuraikan kesimpulan umum atas capaian kinerja serta langkah di masa mendatang
yang akan dilakukan Pengadilan Negeri Waikabubak untuk meningkatkan kinerjanya.
14 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016
BAB II
PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA
Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Negeri Waikabubak merupakan perencanaan
Pengadilan Negeri Waikabubak yang berisi tentang gambaran sasaran atau kondisi hasil yang
akan dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun oleh Pengadilan Negeri Waikabubak. Rencana
strategi yang diambil dan dirumuskan Pengadilan Negeri Waikabubak selaras dengan tugas
pokok dan fungsi Badan Peradilan adalah melaksanakan fungsi Kekuasaan Kehakiman yang
efektif, yaitu memutuskan suatu sengketa/menyelesaikan suatu masalah Hukum guna menegakan
Hukum dan Keadilan berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945
Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Negeri Waikabubak yang merupakan
dokumen rencana strategi dimaksudkan sebagai pedoman dalam melaksanakan program/
kegiatan Pengadilan Negeri Waikabubak dalam kurun waktu tahun 2015-2019, dan tujuannya
adalah memberikan arah dan sasaran yang ingin dicapai dalam melaksanakan tugas dan fungsi
Pengadilan Negeri Waikabubak dalam kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan selanjutnya akan
dijabarkan dalam Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dalam kaitannya dengan kebijakan anggaran.
Kemudian setelah DIPA disahkan maka disusunlah skala prioritas dari Rencana Kinerja Tahunan
menjadi Perjanjian Kinerja Tahun (PKT). Rencana Strategis (Renstra) digunakan untuk menilai
kinerja Pengadilan Negeri Waikabubak dalam upaya memenuhi target tercapainya Tugas Pokok
dan Fungsi yang telah ditetapkan.
Rencana strategis Pengadilan Negeri waikabubak merupakan penjabaran dari Visi dan
Misi yang telah dirumuskan Pengadilan Negeri Waikabubak, Untuk mewujudkan Visi dan Misi
Mahkamah Agung, Pengadilan Negeri Waikabubak telah merumuskan Rencana Strategis
(Renstra) sebagai program jangka menengah (lima tahunan) sebagai berikut :
1. Peningkatan sumber daya manusia (SDM) Aparatur Peradilan;
2. Peningkatan prasarana dan sarana Peradilan;
3. Peningkatan Efisiensi kerja dan pengawasan Aparatur Peradilan;
4. Terwujudnya penyelesaian perkara secara cepat, transparan dan berkeadilan;
5. Pengelolaan anggaran secara tertib dan dapat dipertanggung jawabkan;
Penjabaran Rencana Strategis Pengadilan Negeri Waikabubak 2015–2019 sebagai berikut :
1. Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur Peradilan;
- Keikutsertaan aparat peradilan dalam pelatihan – pelatihan.
- Pembinaan disiplin aparat Peradilan.
- Kenaikan Gaji dan Tunjangan aparat Peradilan.
- Penambahan personil yang memenuhi standar kualitas kinerja lembaga Peradilan.
15 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016
2. Peningkatan Prasarana dan sarana Peradilan;
- Pemeliharaan Gedung dan Bangunan.
- Pembenahan administrasi teknis peradilan dan administrasi umum.
- Pemanfaatan teknologi informasi untuk menunjang transparansi.
3. Peningkatan efisiensi kerja dan pengawasan Aparatur Peradilan;
- Terlaksananya proses kinerja sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan.
- Evaluasi kinerja dalam rapat rutin bulanan.
- Pengawasan melekat yang dilaksanakan oleh pimpinan dan Hakim pengawas serta
pengawasan fungsional yang dilaksanakan oleh Badan Pengawas Mahkamah Agung
Republik Indonesia.
- Pemberian sangksi tegoran dan peringatan bagi aparat yang melanggar ketentuan.
4. Terwujudnya penyelesaian perkara secara cepat, transparan dan berkeadilan :
- Terlaksananya proses kinerja aparat di bidang teknis Peradilan sesuai dengan SOP yang
telah ditetapkan.
- Terlaksananya pemeriksaan perkara sesuai dengan hukum acara dan hukum Materiil
yang berlaku.
- Akses informasi yang jelas tentang proses penyelesaian perkara.
- Akses yang mudah dan cepat dalam memperoleh salinan putusan.
5. Pengelolaan Anggaran secara tertib dan dapat dipertanggungjawabkan
- Merencanakan dan menyusun RKA-KL.
- Penata-usahaan pembukuan.
- Penyusunan laporan yang akurat.
- Pertanggung jawaban yang akuntabel.
1. VISI dan MISI
Visi adalah suatu gambaran tentang keadaan masa depan yang berisikan cita-cita dan citra
yang ingin diwujudkan organisasi Pengadilan Negeri Waikabubak.
Visi Pengadilan Negeri Waikabubak adalah :
“Mendukung Terwujudnya Peradilan Yang Agung Di Lingkungan Pengadilan Negeri
Waikabubak”
Misi adalah sesuatu yang harus dilaksanakan oleh instansi pemerintah, sesuai Visi yang
ditetapkan, agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Misi Badan
Peradilan dirumuskan dalam upaya mencapai Visinya, mewujudkan Badan Peradilan Indonesia
yang Agung.
16 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016
Misi Badan Peradilan Tahun 2010-2035, yaitu :
1. Menjaga Kemandirian Badan Peradilan.
2. Memberikan Pelayanan Hukum yang berkeadilan kepada pencari keadilan.
3. Meningkatkan kualitas kepemimpinan Badan Peradilan.
4. Meningkatkan Kredibilitas dan Transparansi Badan Peradilan.
Agar selaras antara Visi dan Misi yang telah ditetapkan Mahkamah Agung, maka
Pengadilan Negeri Waikabubak merumuskan Misi Pengadilan Negeri Waikabubak, yaitu
1. Melaksanakan fungsi Kekuasaan Kehakiman secara Independen, Efektif dan berkeadilan.
2. Memiliki struktur organisasi yang tepat dan manajemen organisasi yang jelas dan
berkeadilan.
3. Menyelenggarakan Manajemen dan Administrasi proses perkara yang sederhana, cepat,
tepat waktu, biaya ringan dan proporsional.
4. Pengelolaan sarana prasarana dalam rangka mendukung lingkungan kerja yang aman,
nyaman dan kondusif bagi penyelenggara Peradilan.
5. Didukung anggaran dengan pengelolaan berbasis kinerja secara mandiri yang dialokasikan
secara proporsional.
6. Pengelolaan dan pembinaan sumber daya manusia yang berkompeten dengan kriteria
obyektif, sehingga tercipta personil Peradilan yang berintegritas dan profesional.
7. Didukung pengawasan secara efektif terhadap perilaku, administrasi dan jalannya Peradilan.
8. Terciptanya pelayanan publik yang prima.
9. Memiliki manajemen informasi yang menjamin Akuntabilitas, Kredibilitas dan
Transparansi.
10. Memiliki kantor modern berbasis Teknologi Informasi (TI) terpadu.
2. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS
2.1 Tujuan
Dalam rangka mewujudkan visi dan misi, Pengadilan Negeri Waikabubak telah menetapkan
tujuan, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5
(lima) tahun.Tujuan yang ditetapkan dan yang hendak dicapai Pengadilan Negeri Waikabubak
adalah sebagai berikut :
1. Pencari keadilan merasa kebutuhan dan kepuasan terpenuhi.
2. Setiap Pencari Keadilan dapat menjangkau Badan Peradilan.
3. Publik percaya bahwa Pengadilan Negeri Waikabubak dapat memenuhi butir 1 dan 2 diatas.
17 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016
2.2 Sasaran Strategis
Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau
dihasilkan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun kedepan dari tahun 2015 – 2019, Sasaran Strategis
yang hendak dicapai Pengadilan Negeri Waikabubak adalah sebagai berikut :
a) Peningkatan penyelesaian perkara.
b) Peningkatan Aksebilitas putusan Hakim.
c) Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara
d) Peningkatan Aksebilitas masyarakat terhadap Peradilan (acces to justice).
e) Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan Pengadilan.
f) Peningkatan Kualitas Pengawasan.
Peningkatan Pelayanan public terhadap pencari keadilan / masyarakat.
Rencana Strategis 2015 – 2019 merupakan RENSTRA ke – 2 (dua) Pengadilan Negeri
Waikabubak dan seluruh Peradilan. Dalam usaha untuk mencapai tujuan dan Sasaran Strategis 5
(lima) tahun kedepan, Pengadilan Negeri Waikabubak mencanangkan Program Jangka Menegah
yang merupakan pentahapan dari Program Jangka Panjang serta penyesuaian Program kegiatan
untuk mencapai Visi dan Misi sebagaimana dalam Blue Print Mahkamah Agung RI 2010-2035.
Adapun Program kegiatan selengkapnya adalah sebagai berikut :
1. Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) aparatur Peradilan.
2. Peningkatan sarana dan prasarana Peradilan.
3. Peningkatan efisiensi kerja dan pengawasan Aparatur Peradilan.
4. Terwujudnya penyelesaian perkara secara cepat, transparan dan berkeadilan.
5. Penggelolaan anggaran secara tertib dan dapat dipertanggung jawabkan.
6. Peningkatan pelayanan publik terhadap pencari keadilan dan masyarakat umum.
7. Menuju Manajemen Perkantoran Modern.
Penjabaran dan Hal-hal yang akan dilakukan dari program kegiatan dalam rangka untuk
mencapai tujuan dan sasaran strategis 2015-2019 sebagai berikut :
1. Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur Peradilan :
- Keikutsertaan aparat peradilan dalam pelatihan-pelatihan.
- Pembinaan disiplin aparat Peradilan.
- Kenaikan gaji dan tunjangan aparat Peradilan.
- Penambahan personil yang memenuhi standar kualitas kinerja lembaga Peradilan.
- Pemberian izin studi aparatur peradilan untuk jenjang formal dalam mendukung karir,
yang disesuaikan dengan peraturan dan kebijakan yang ada, dimana pendidikan adalah
merupakan hak setiap warga Negara tidak terkecuali Pegawai Negeri Sipil sebagai mana
yang diamanatkan Undang-undang Dasar 1945.
18 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016
2. Peningkatan sarana dan prasarana Peradilan :
- Pemeliharaan Gedung dan inventaris.
- Pembenahan administrasi teknis Peradilan dan administrasi umum.
- Pemanfaatan teknologi informasi untuk menunjang transparansi.
3. Peningkatan efesiensi kerja dan pengawasan Aparatur Peradilan :
- Terlaksananya proses kinerja sesuai SOP yang telah ditetapkan.
- Evaluasi kinerja dalam rapat rutin bulanan.
- Pengawasan melekat yang dilaksanakan oleh pimpinan dan Hakim Pengawas serta
pengawasan fungsional yang dilaksanakan oleh Badan Pengawasan Mahkamah Agung
RI.
- Pemberian sangsi teguran dan teguran dan peringatan bagi aparatat yang melanggar
ketentuan.
- Pemberian Reward and Punishment untuk mendukung basis kinerja.
- Menanamkan Buda Kerja dan Pelayanan.
4. Terwujudnya penyelesaian perkara secara cepat, transparan dan berkeadilan :
- Terlaksananya proses kinerja aparat dibidang teknis Peradilan sesuai dengan SOP yang
telah ditetapkan.
- Terlaksananya pemeriksaan perkara sesuai dengan hukum acara dan hukum materil yang
berlaku.
- Akses informasi yang jelas tentang proses penyelesaian perkara.
- Akses yang mudah dan cepat dalam memperoleh salinan putusan.
5. Penggelolaan anggaran secara tertip, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan :
- Merencanakan dan menyusun RKA-KL.
- Penata-usahaan pembukuan.
- Penyusunan laporan yang akurat.
- Pertanggungjawaban yang akuntabel.
6. Peningkatan pelayanan publik yang baik terhadap pencari keadilan dan masyarakat umum :
- Penyusunan tata cara pelayanan / SOP yang baik.
- Pemberian pelayanan yang baik, ramah dan cepat serta murah.
- Penyediaan fasilitas penunjang pelayanan public.
7. Menuju perkantoran yang modern :
- Penataan organisasi dan Manajemen.
- Adanya pelatihan berorientasi manajemen dan tata kelola organisasi.
- Penerapan Sistem Komputerisasi Data.
19 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016
- Mendukung program keterbukaan informasi badan peradilan sesuai dengan Keputusan
KMA Nomor : 1-144/KMA/SK/I/2011 dan berdasarkan ketentuan sistem Reformasi
Birokrasi.
2.3 Program Utama dan Kegiatan Pokok
Berdasarkan sasaran strategis tersebut diatas merupakan indikator kinerja untuk
mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan dan membuat rincian Program dan Kegiatan
Pokok yang akan dilaksanakan sebagai berikut :
2.3.1 Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum
Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum merupakan program untuk mencapai
sasaran strategis dalam hal penyelesaian perkara, tertib administrasi perkara, dan aksesbilitas
masyarakat terhadap peradilan. Kegiatan Pokok yang dilaksanakan Pengadilan Negeri
Waikabubak dalam pelaksanaan Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum adalah :
1. Penyelesaian Perkara Pidana dan Perdata,
2. Penyelesaian Sisa Perkara Pidana dan Perdata,
3. Register dan pendistribusian berkas perkara ke Majelis yang tepat waktu,
4. Pengiriman berkas perkara banding dan kasasi disampaikan secara lengkap dan tepat
waktu,
5. Permohonan Eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang
ditindaklanjuti.
6. Publikasi dan transparasi proses penyelesaian dan putusan perkara.
2.3.2 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya dibuat untuk
mencapai sasaran strategis menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan mencapai
hasil guna yang berkualitas. Kegiatan pokok yang dilaksanakan dalam program ini adalah :
1. Pelaksanaan diklat teknis yudisial dan non yudisial.
2. Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Keuangan Badan Urusan Administrasi.
3. Tindak lanjut pengaduan yang masuk
4. Tindak lanjut temuan yang masuk dari Hakim pengawas bidang dan tim
pemeriksa/pengawasan.
5. Peningkatan sumber daya manusia melalui pendidikan formal sesuai ketentuan yang
berlaku.
2.3.3 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana bertujuan untuk mencapai sasaran strategis
dalam penyediaan sarana dan prasarana. Kegiatan pokok program ini adalah pengadaan sarana
dan prasarana pada Pengadilan Negeri Waikabubak
20 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016
A. INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN NEGERI WAIKABUBAK.
Indikator Kinerja Utama Pengadilan Negeri Waikabubak dapat dilihat sebagai berikut :
NO KINERJA
UTAMA
INDIKATOR
KINERJA PENJELASAN
PENANGGUNG
JAWAB
SUMBER
DATA
1. Meningkatnya
penyelesaian
perkara
a. Persentase perkara
perdata yang
dimediasi
Perbandingan antara jumlah
perkara perdata yang diajukan
mediasi dengan jumlah perkara
yang masuk.
Mengacu pada Perma No. 1 tahun
2016 Tentang Prosedur Mediasi di
Pengadilan
Hakim Mediator Laporan
Bulanan dan
Laporan Tahunan
b. Persentase perkara
perdata dimediasi
yang menjadi akta perdamaian
Perbandingan antara jumlah
perkara yang dimediasi dengan
jumlah perkara yang berhasil
dimediasi yang menjadi akta
perdamaian
Hakim Mediator dan
Majelis Hakim
Laporan
Bulanan dan
Laporan Tahunan
c. Persentase sisa
perkara tahun lalu
yang diselesaikan:
- Perdata - Pidana
Perbandingan antara sisa perkara
tahun lalu yang diselesaikan
dengan sisa perkara yang harus
diselesaikan
Majelis Hakim,
Panitera dan Panitera
Pengganti
Laporan
Bulanan dan
Laporan
Tahunan
d. Persentase perkara masuk yang
diselesaikan:
- Perdata
- Pidana
Perbandingan antara perkara yang
masuk dengan perkara yang akan
diselesaikan (saldo awaldan
perkara yang masuk)
Majelis Hakim dan Panitera
Laporan Bulanan dan
Laporan
Tahunan
e. Persentase perkara
yang diselesaikan dalam jangka
waktu paling
lambat 5 bulan
- Perdata - Pidana
Perbandingan perkara yang
diselesaikan dalam jangka waktu
Paling lambat 5 bulan dengan
perkara yang harus diselesaikan
dalam waktu kurang dari 6 bulan
(diluar sisa perkara)
Majelis Hakim dan
Panitera
Laporan
Bulanan dan Laporan
Tahunan
f. Persentase perkara
yang diselesaikan
dalam jangka waktu lebih dari 5
bulan
- Perdata
- Pidana
Perbandingan perkara yang
diselesaikan lebih dari 6 bulan
dengan perkara harus diselesaikan
dalam waktu kurang 5 bulan
Majelis Hakim
Panitera dan Panitera
Pengganti
Laporan
Bulanan dan
Laporan Tahunan
2. Peningkatan aksebiltas putusan
Hakim
Persentase perkara perdata dan pidana
yang tidak
mengajukan upaya
hukum: Banding
Jumlah Upaya hukum selama tahun berjalan
Panitera dan Panitera Muda
Laporan Bulanan dan
Laporan
Tahunan
3. Peningkatan
efektifitas
pengelolaan penyelesaian
perkara
a. Persentase berkas
perkara yang
diajukan Banding yang disampaikan
secara lengkap
Perbandingan antara berkas yang
diajukan Banding yang lengkap
dengan jumlah berkas yang diajukan Banding Catatan:
Lengkap = terdiri dari bundel A
dan B
Panitera, Panmud
Perdata dan Panmud
Pidana
Laporan
Bulanan dan
Laporan Tahunan
21 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016
NO KINERJA
UTAMA
INDIKATOR
KINERJA PENJELASAN
PENANGGUNG
JAWAB
SUMBER
DATA
b. Persentase berkas
perkara yang
diajukan Kasasi yang disampaikan
secara lengkap
Perbandingan antara berkas yang
diajukan Kasasi yang lengkap dengan jumlah berkas yang
diajukan Kasasi Catatan:
Lengkap = terdiri dari bundel A
dan B
Panitera, Panmud
Perdata dan Panmud
Pidana
Laporan
Bulanan dan
Laporan Tahunan
c. Persentase berkas perkara yang
diajukan PK yang
disampaikan
secara lengkap
Perbandingan antara berkas yang diajukan PK yang lengkap dengan
jumlah berkas yang diajukan PK
Catatan:
Lengkap = terdiri dari bundel A dan B
Panitera, Panmud Perdata dan Panmud
Pidana
Laporan Bulanan dan
Laporan
Tahunan
d. Persentase berkas
yang diregister dan telah
didistribusikan ke
Majelis
Perbandingan antara berkas perkara yang diterima
Kepaniteraan dengan berkas
perkara yang didistribusikan ke Majelis
Panitera, Panmud
Perdata dan Panmud Pidana
Laporan
Bulanan dan Laporan
Tahunan
e. Persentase
penyampaian
pemberitahuan relaas putusan
tepat waktu dan
tempat kepada
para pihak
Perbandingan antara perkara yang
putus dengan pemberitahuan isi putusan yang disampaikan ke para
pihak tepat waktu.
Panitera dan Juru Sita /
Jurusita Pengganti
Laporan
Bulanan dan
Laporan Tahunan
f. Persentase penyitaan tepat
waktu dan tempat
Perbandingan antara permohonan penyitaan dengan
Pelaksanaanpenyitaan tepat waktu dan tempat
Panitera dan Juru Sita /
Jurusita Pengganti
Laporan Bulanan dan
Laporan
Tahunan
g.Ratio Majelis Hakim terhadap
perkara
Perbandingan ratio Majelis Hakim dibandingkan dengan perkara
masuk
Majelis Hakim dan
Panitera Pengganti
Laporan Bulanan dan
Laporan
Tahunan
4. Peningkatan aksesibilitas
masyarakat terhadap peradilan
(acces to justice)
a. Persentase perkara yang diajukan
secara prodeo
Perbandingan antara perkara yang diajukan prodeo dengan perkara
prodeo yang masuk
Majelis Hakim dan
Panitera
Laporan Bulanan dan
Laporan
Tahunan
b. Persentase perkara
prodeo yang diselesaikan
Perbandingan perkara prodeo yang
diselesaikan dengan perkara yang diajukan secara prodeo
Majelis Hakim dan
Panitera
Laporan
Bulanan dan Laporan
Tahunan
c. Persentase amar putusan yang
dapat diakses
secara on line
dalam waktu maksimal 1 hari
kerja sejak diputus
Perbandingan antara Jumlah amar putusan yang dimasukkan di wibe
sitedengan jumlah putusan yang
selesai
Catatan: Amar putusan yang diutamakan
adalah atas perkara yang menarik
perhatian masyarakat (publik)
Kepaniteraan/ Kesekretariatan
Laporan Bulanan dan
Laporan
Tahunan
22 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016
NO KINERJA
UTAMA
INDIKATOR
KINERJA PENJELASAN
PENANGGUNG
JAWAB
SUMBER
DATA
5. Meningkatnya
kepatuhan
terhadap putusan
pengadilan.
Persentase
permohonan
eksekusi atas putusan perkara
perdata yang
berkekuatan hukum
tetap yang dilaksanakan
Perbandingan perkara perdata
yang ditindaklanjuti (dieksekusi) dengan perkara perdata yang
belum ditindaklanjuti (dieksekusi)
Ketua
Panitera
Laporan
Bulanan dan
Laporan Tahunan
6. Meningkatnya
kualitas
pengawasan
a. Persentase
pengaduan
masyarakat yang
ditindaklanjuti
Perbandingan jumlah pengaduan
yang ditindaklanjuti dengan
jumlah pengaduan yang
dilaporkan
Catatan:
Pengaduan yang dimaksud
mengenai perilaku Aparatur
peradilan teknis dan non teknis
- Ketua
- Panitera
- Sekretaris
Laporan
Bulanan dan
Laporan
Tahunan
b. Persentase temuan hasil pemeriksaan
eksternal yang
ditindaklanjuti.
Perbandingan jumlah temuan eksternal yang ditindaklanjuti dengan jumlah temuan eksternal Catatan:
Pengaduan yang dimaksud mengenai perilaku Aparatur
peradilan teknis dan non teknis
- Ketua
- Panitera
- Sekretaris
Laporan Bulanan dan
Laporan
Tahunan
B. RENCANA KINERJA TAHUN 2017
RENCANA KINERJA TAHUNAN
PENGADILAN NEGERI WAIKABUBAK TAHUN ANGGARAN 2017
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
1 Meningkatnya penyelesaian
perkara a. Persentase perkara perdata yang
dimediasi 100%
b. Persentase perkara perdata dimediasi
yang menjadi akta perdamaian. 10%
c. Persentase sisa perkara tahun lalu
yang diselesaikan:
- Perdata
- Pidana
100%
d. Persentase perkara masuk yang
diselesaikan:
- Perdata
- Pidana
100%
e. Persentase perkara yang diselesaikan
dalam jangka waktu paling lambat 5
bulan
- Perdata
- Pidana
100%
f. Persentase perkara yang diselesaikan
dalam jangka waktu lebih dari 5
bulan
- Perdata
- Pidana
0%
23 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
2 Peningkatan akseptabiltas putusan
Hakim
Persentase perkara perdata dan pidana
yang tidak mengajukan upaya hukum:
- Banding
- Kasasi
- Peninjauan Kembali
80%
3 Peningkatan efektifitas
pengelolaan penyelesaian perkara
a. Persentase berkas perkara yang
diajukan Banding yang disampaikan
secara lengkap
100%
b. Persentase berkas perkara yang
diajukan Kasasi yang disampaikan
secara lengkap
100%
c. Persentase berkas perkara yang
diajukan PK yang disampaikan
secara lengkap
100%
d. Persentase berkas yang diregister
dan telah didistribusikan ke Majelis 100%
e. Persentase penyampaian
pemberitahuan relaas putusan tepat
waktu dan tempat kepada para pihak
100%
f. Persentase penyitaan tepat waktu dan
tempat 100%
g. Ratio Majelis Hakim terhadap
perkara 100%
4 Peningkatan aksesibilitas
masyarakat terhadap peradilan
(acces to justice)
a. Persentase perkara yang diajukan
secara prodeo 50%
b. Persentase perkara prodeo yang
diselesaikan 50%
c. Persentase amar putusan yang dapat
diakses secara on line dalam waktu
maksimal 1 hari kerja sejak diputus 100%
5 Meningkatnya kepatuhan terhadap
Putusan pengadilan.
Persentase permohonan eksekusi atas
putusan perkara perdata yang
berkekuatan hukum tetap yang
dilaksanakan
80%
6 Meningkatnya kualitas
pengawasan
a. Persentase pengaduan masyarakat
yang ditindaklanjuti 0%
b. Persentase temuan hasil pemeriksaan
eksternal yang ditindaklanjuti. 0%
8 Peningkatan pembinaan
administrasi dan pengelolaan
keuangan di lingkungan peradilan
Persentase pembinaan administrasi dan
pengeloaan keuangan guna menunjang
oprasional perkantoran
100%
9 Peningkatan kualitas dan
profesionalitas sumber daya
manusia
a. Persentase pegawai yang lulus diklat
teknis non yudisial 100%
10 Peningkatan disiplin kerja Persentase pegawai datang dan pulang
kantor tepat waktu 100%
11 Peningkatan kualitas pelaporan Persentase penyelesaian pelaporan
tepat waktu 100%
24 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016
C. Perjanjian Kinerja Tahun 2016 (Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2016).
Penetapan kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang mempresentasikan tekad
dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu
dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelola. Tujuan khusus perjanjian kinerja antara
lain adalah untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja sebagai wujud nyata
komitmen, sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran
Pengadilan Negeri Waikabubak, menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja.
Perjanjian Kinerja Tahun 2016 Pengadilan Negeri Waikabubak adalah sebagai berikut:
NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA TARGET
1 Meningkatnya penyelesaian
perkara a. Persentase perkara perdata yang
dimediasi 100%
b. Persentase perkara perdata dimediasi
yang menjadi akta perdamaian 50%
c. Persentase sisa perkara tahun lalu
yang diselesaikan:
-Perdata
-Pidana
100%
d. Persentase perkara masuk yang
diselesaikan:
-Perdata
-Pidana
100%
e. Persentase perkara yang diselesaikan
dalam jangka waktu paling lambat 5
bulan
-Perdata
-Pidana
100%
f. Persentase perkara yang diselesaikan
dalam jangka waktu lebih dari 5
bulan
-Perdata
-Pidana
0%
2 Peningkatan akseptabiltas putusan
Hakim
Persentase perkara perdata dan pidana
yang tidak mengajukan upaya hukum:
Banding
- Perdata
- Pidana
80%
90%
3 Peningkatan efektifitas
pengelolaan penyelesaian perkara
a. Persentase berkas perkara yang
diajukan Banding yang disampaikan
secara lengkap 100%
b. Persentase berkas perkara yang
diajukan Kasasi yang disampaikan
secara lengkap
100%
c. Persentase berkas perkara yang
diajukan PK yang disampaikan
secara lengkap
0%
d. Persentase berkas yang diregister
dan telah didistribusikan ke Majelis 100%
25 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016
NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA TARGET
e. Persentase penyampaian
pemberitahuan relaas putusan tepat
waktu dan tempat kepada para pihak 100%
f. Persentase penyitaan tepat waktu dan
tempat 100%
g. Ratio Majelis Hakim terhadap
perkara 1:50
4 Peningkatan aksesibilitas
masyarakat terhadap peradilan
(acces to justice)
a. Persentase perkara yang diajukan
secara prodeo 0%
b. Persentase perkara prodeo yang
diselesaikan 0%
c. Persentase amar putusan yang dapat
diakses secara on line dalam waktu
maksimal 1 hari kerja sejak diputus 100%
5 Meningkatnya kepatuhan terhadap
Putusan pengadilan.
Persentase permohonan eksekusi atas
putusan perkara perdata yang
berkekuatan hukum tetap yang
dilaksanakan
80%
6 Meningkatnya kualitas
pengawasan
a. Persentase pengaduan masyarakat
yang ditindaklanjuti 0%
b. Persentase temuan hasil pemeriksaan
eksternal yang ditindaklanjuti. 0%
26 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. Pengukuran Kinerja.
Akuntabilitas Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu
kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang
tertuang dalam perumusan perencanaan strategis suatu organisasi. Pengukuran Kinerja adalah
proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan/kegagalan pelaksanaan
kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah
ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi organisasi. Pengukuran kinerja merupakan suatu
metode untuk menilai kemajuan yang telah dicapai dibandingkan dengan sasaran dan tujuan
yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja tidak dimaksudkan sebagai mekanisme untuk
memberikan reward/punishment, melainkan sebagai alat komunikasi dan alat manajemen untuk
memperbaiki kinerja organisasi.
Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Negeri Waikabubak tahun 2016 dilakukan
dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan
dengan realisasinya, sehingga terlihat apakah sasaran yang telah ditetapkan tercapai atau tidak.
Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian target kinerja, namun demikian
terdapat juga beberapa target yang belum tercapai dalam tahun 2016 ini. Rincian tingkat capaian
kinerja masing-masing indikator kinerja tersebut diuraikan dalam tabel dibawah ini :
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%)
1. Meningkatnya penyelesaian
perkara
a. Persentase perkara perdata
yang dimediasi 100% 100% 100
b. Persentase perkara perdata
yang berhasil dimediasi yang menjadi akta perdamaian
50% 0% 0
c. Persentase sisa perkara tahun lalu yang diselesaikan :
• Perdata
• Pidana
100%
100%
100%
100%
100
100
d. Persentase perkara masuk yang
diselesaikan
• Perdata
• Pidana
100%
100%
67,85%
89,22%
67,85
89,22
e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka
waktu paling lambat 5 bulan
• Perdata
• Pidana
100%
100%
100%
100%
100
100
f. Persentase perkara yang
diselesaikan dalam jangka
waktu lebih dari 5 bulan
• Perdata
• Pidana
0%
0%
0%
0%
100
100
27 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%)
2. Peningkatan akseptabiltas
putusan Hakim a. Persentase perkara yang tidak
mengajukan upaya hukum
Banding :
- Perdata
- Pidana
80%
90%
78,94%
97,98%
78,94
97,98
3. Peningkatan efektifitas
Pengelolaan penyelesaian
perkara
a. Persentase berkas yang
diajukan Banding, dikirim
secara lengkap
- Perdata
- Pidana
100% 100%
100% 100%
100 100
b. Persentase berkas yang
diajukan Kasasi, dikirim
secara lengkap
- Perdata
- Pidana
100%
100%
100%
100%
100
100
c. Persentase berkas yang
diajukan PK, dikirim secara
lengkap
- Perdata
- Pidana
0%
0%
0%
0%
100
100
d. Persentase berkas yang
diregister dan siap
didistribusikan ke Majelis
100%
100%
100
e. Persentase penyampaian
pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat kepada
para pihak.
100%
100%
100
f. Persentase penyitaan tepat
waktu dan tempat
100%
100%
100
g. Ratio Majelis Hakim terhadap
perkara 1 : 50
1 : 74
140
4. Peningkatan aksetabilitas masyarakat terhadap
peradilan (acces to justice)
a. Persentase perkara yang
diajukan secara prodeo
- Perdata
- Pidana
0%
0%
0%
0%
b. Persentase perkara prodeo
yang diselesaikan
- Perdata
- Pidana
0%
0%
0%
0%
c. Persentase amar putusan yang
dapat diakses secara on line
dalam waktu maksimal 1 hari
kerja sejak diputus.
100%
100%
100
5. Meningkatnya kepatuhan
terhadap putusan
pengadilan.
Persentase permohonan eksekusi
atas putusan perkara perdata yang
berkekuatan hukum tetap yang
ditindaklanjuti
80% 67% 67
6. Meningkatnya kualitas
pengawasan
a. Persentase pengaduan
masyarakat yang
ditindaklanjuti
0% 0% 100
b. Persentase temuan hasil
pemeriksaan eksternal yang
ditindaklanjuti. 0% 0% 100
28 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016
B. Analisis Akuntabilitas Kinerja
Analisis Pencapaian Kinerja mengacu pada indikator kinerja utama untuk mencapai
sasaran yang telah ditetapkan. Analisis pencapaian kinerja pada dasarnya diarahkan untuk
mengukur tingkat keberhasilan visi yang telah ditetapkan dan dijabarkan dalam misi.
Selanjutnya untuk mewujudkan visi tersebut ditetapkan tujuan, sasaran, kebijakan, program dan
kegiatannya. Oleh karena itu maka analisis pencapaian kinerja selanjutnya secara rinci
dilaksanakan berdasarkan tingkat keberhasilan kegiatan-kegiatan yang telah ditetapkan. Usaha-
usaha terus dilakukan untuk meningkatkan pencapaian visi dan misi dengan menyusun
perencanaan yang lebih matang dan terpadu mengalokasikan dana pada kegiatan yang sangat
prioritas dengan pengalokasian dana merujuk kepada rencana hasil yang akan di dapat.
Selanjutnya melalui peningkatan koordinasi dengan pihak-pihak terkait dan peningkatan
profesionalisme kerja terus menerus dilakukan. Dengan adanya peningkatan kualitas sumber
daya manusia, sarana prasarana dan dukungan dari semua pihak diharapkan kinerja Pengadilan
Negeri Waikabubak dapat meningkat.
Adapun hasil capaian kinerja sesuai sasaran yang ditetapkan, dapat diuraikan sebagai
berikut :
Sasaran 1 : “Meningkatnya penyelesaian perkara”.
Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut:
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI KETERANGAN
1. Meningkatnya
Penyelesaian perkara
a. Persentase perkara perdata
yang dimediasi 100% 100%
Semua perkara
perdata melalui
mediasi
b. Persentase perkara
perdata yang berhasil
dimediasi yang menjadi
akta perdamaian
50% 0 %
c. Persentase sisa perkara
tahun lalu yang
diselesaikan
• Perdata
• Pidana
d. Persentase perkara masuk
yang diselesaikan
• Perdata
Pidana
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
67,85 %
89,22 %
Sisa perkara
tahun 2015
diselesaikan di
tahun 2016
Perkara diterima
diakhir tahun
2016 dan
disidangkan
e. Persentase perkara yang
diselesaikan dalam
jangka waktu paling
lambat 5 bulan
• Perdata
• Pidana
100 %
100 %
100 %
100 %
29 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI KETERANGAN
f. Persentase perkara yang
diselesaikan dalam jangka
waktu lebih dari 5 bulan
• Perdata
• Pidana
0 %
0 %
0 %
0 %
a. Persentase perkara perdata yang melalui mediasi
Berdasarkan Perma Nomor 1 Tahun 2016 tentang Prosedur mediasi di peradilan gugatan perdata
yang masuk ke Pengadilan harus melalui proses mediasi agar perkara yang didaftarkannya dapat
diselesaikan diluar persidangan.
Pada tahun 2016 perkara gugatan perdata yang masuk sebanyak 17 perkara dan melalui mediasi
17 perkara, sehingga Persentase perkara yang dimediasi adalah 100%.
b. Persentase perkara perdata yangdimediasi yang menjadi akta perdamaian
Pada tahun 2016 Pengadilan Negeri Waikabubak menerima gugatan perkara perdata sebanyak 17
perkara dari jumlah gugatan perkara perdata tersebut yang menjadi akta perdamaian adalah 0
perkara atau 0%. Hal ini dikarenakan perkara gugatan perdata yang masuk tidak ada yang dapat
diselesaikan secara mediasi dan menjadi akta perdamaian. Adapun yang membuat penyelesaian
secara mediasi tidak tercapai, karena kedua belah pihak yang berperkara tidak ada kata
kesepakatan. Sebagai bahan perbandingan perkara gugatan perdata yang menjadi akta
perdamaian tahun ini dengan beberapa tahun lalu sebagai berikut:
Tahun Perkara Gugatan
Mediasi Akta Damai %
2016 17 0 0
2015 15 0 0
2014 29 0 0
2013 15 0 0
Berdasarkan data tersebut di atas akuntabilitas kinerja pada perkara gugatan perdata yang
menjadi akta perdamaian dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2016 capaiannya tidak ada. Hal
ini disebabkan karena :
• Masih kurangnya kepercayaan dan pemahaman masyarakat tentang penyelesaian perkara
melalui mediasi.
• Para pihak (Kuasanya) tidak selalu bisa hadir dalam mediasi dalam waktu yang ditentukan.
c. Persentase sisa perkara tahun 2015 yang diselesaikan:
1. Perdata
Perkara gugatan perdata yang masuk tahun 2015 dan tidak dapat diselesaikan pada tahun tersebut
merupakan sisa perkara yang harus diselesaikan pada tahun berikutnya, penyebab adanya sisa
perkara karena adanya perkara yang diterima pada bulan Desember 2015 dan baru disidangkan
30 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016
pada Tahun 2016, sedangkan yang diterima di bulan Desember masih dalam tahap mediasi,
jawab menjawab, pembuktikan dan penudanaan pembacaan putusan/penetapan.
Sisa perkara gugatan perdata Tahun 2015 sebanyak 11 perkara dan pada Tahun 2016
diselesaikan seluruhnya sebanyak 11 perkara sehingga capaiannya 100%.
Penyelesaian perkara Tahun 2015 yang diselesaikan pada tahun 2016 mencapai target yang
ditetapkan yaitu 100 %.
Sebagai bahan perbandingan Persentasesisa perkara gugatan perdata yang diselesaikan tahun ini
dengan beberapa tahun lalu, sebagai berikut:
PERKARA GUGATAN PERDATA
Sisa
Tahun 2013
Selesai di
Tahun 2014
Sisa
Tahun 2014
Selesai di
Tahun 2015
Sisa
Tahun 2015
Selesai di
Tahun 2016
9 9 8 8 11 11
Berdasarkan data tersebut di atas akuntabilitas kinerja pada sisa perkara yang diselesaikan dari
capaian tahun 2013 sampai dengan tahun 2016 telah memenuhi target kinerja 100%.
Akuntabilitas kinerja pada sisa perkara yang diselesaikan telah memenuhi target kinerja 100%
disebabkan karena adanya semangat kerja dan tanggung jawab, menunjukan bahwa sistem kerja
yang berlaku di lingkungan Pengadilan Negeri Waikabubak telah berjalan dengan baik dan
lancar sehingga tidak ada sisa perkara tahun sebelumnya yang tidak selesai pada tahun
berikutnya, meskipun sumber daya manusia belum memadai.
2. Pidana
Perkara pidana yang masuk tahun 2015 dan tidak dapat diselesaikan pada tahun tersebut
merupakan sisa perkara yang harus diselesaikan pada tahun berikutnya, penyebab adanya sisa
perkara karena adanya perkara yang diterima pada bulan Desember 2015 dan baru disidangkan
pada Tahun 2016, sedangkan yang diterima di bulan Desember masih dalam tahap pemeriksaan
saksi dan tuntutan.
Sisa perkara pidana Tahun 2015 sebanyak 19 perkara dan pada Tahun 2016 diselesaikan
seluruhnya sebanyak 19 perkara sehingga capaiannya 100%.
Penyelesaian perkara pidana Tahun 2015 yang diselesaikan pada tahun 2016 mencapai target
yang ditetapkan yaitu 100 %.
Sebagai bahan perbandingan Persentase sisa perkara pidana yang diselesaikan tahun ini dengan
beberapa tahun lalu, sebagai berikut:
PERKARA PIDANA BIASA
Sisa
Tahun 2013
Selesai di
Tahun 2014
Sisa
Tahun 2014
Selesai di
Tahun 2015
Sisa
Tahun 2015
Selesai di
Tahun 2016
12 12 15 15 19 19
31 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016
PERKARA PIDANA KHUSUS ANAK
Sisa
Tahun 2013
Selesai di
Tahun 2014
Sisa
Tahun 2014
Selesai di
Tahun 2015
Sisa
Tahun 2015
Selesai di
Tahun 2016
0 0 1 1 2 2
Berdasarkan data tersebut di atas akuntabilitas kinerja pada sisa perkara yang diselesaikan dari
capaian tahun 2013 sampai dengan tahun 2016 telah memenuhi target kinerja 100%.
Akuntabilitas kinerja pada sisa perkara yang diselesaikan telah memenuhi target kinerja 100%
disebabkan karena adanya semangat kerja dan tanggung jawab, menunjukan bahwa sistem kerja
yang berlaku di lingkungan Pengadilan Negeri Waikabubak telah berjalan dengan baik dan
lancar sehingga tidak ada sisa perkara tahun sebelumnya yang tidak selesai pada tahun
berikutnya, meskipun sumber daya manusia belum memadai.
d. Persentase perkara masuk yang diselesaikan:
1. Perdata
- Perkara perdata gugatan yang masuk pada tahun 2016 sebanyak 17 perkara, ditambah
dengan sisa perkara gugatan perdata tahun 2015 sebanyak 11, diselesaikan sebanyak 19
perkara dan sisa 9 perkara sehingga capaiannya 67,85%.
- Perkara perdata permohonan yang masuk pada tahun 2016 sebanyak 19 perkara, ditambah
dengan sisa perkara permohonan perdata tahun 2015 sebanyak 0, diselesaikan sebanyak 19
perkara dan sisa 0 perkara sehingga capaiannya 100%.
Keadaan Perkara gugatan perdata dan permohonan di
Pengadilan Negeri Waikabubak Tahun 2016
No Bulan Perkara Sisa Bulan
Lalu Masuk Putus Sisa
1. Januari Gugatan 11 2 4 9
Permohonan 0 2 1 1
2. Pebruari Gugatan 9 0 1 8
Permohonan 1 0 1 0
3. Maret Gugatan 8 0 4 4
Permohonan 0 0 0 0
4. April Gugatan 4 1 2 3
Permohonan 0 4 4 0
5 Mei Gugatan 3 2 2 3
Permohonan 0 1 1 0
6 Juni Gugatan 3 2 0 5
Permohonan 0 1 0 1
32 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016
No Bulan Perkara Sisa Bulan
Lalu Masuk Putus Sisa
7 Juli Gugatan 5 1 0 6
Permohonan 1 0 1 0
8 Agustus Gugatan 6 4 0 10
Permohonan 0 1 1 0
9 September Gugatan 10 2 1 11
Permohonan 0 0 0 0
10 Oktober Gugatan 11 1 1 11
Permohonan 0 4 2 2
11 November Gugatan 11 2 3 10
Permohonan 2 2 3 1
12 Desember Gugatan 10 0 1 9
Permohonan 1 4 5 0
Adapun penyebab belum tercapainya target sasaran ini karena banyak perkara yang diterima
akhir Tahun 2016 dan baru disidangkan pada Tahun 2017, sedangkan yang diterima di bulan
Desember masih dalam tahap pemeriksaan mediasi, jawab menjawab, pembuktikan dan
penundaan untuk pembacaan putusan/penetapan.
Sebagai bahan perbandingan Persentase perkara gugatan perdata yang diselesaikan tahun ini
dengan beberapa tahun lalu, sebagai berikut:
Perkara Sisa Tahun Lalu Masuk Putus Capaian
%
Gugatan
2013
12 15 18 66,65
2014
9 29 30 78,94
2015
8 15 12 52,17
2016
11 17 19 67,85
Berdasarkan data tersebut di atas akuntabilitas kinerja pada Persentase perkara gugatan perdata
yang diselesaikan dari capaian tahun 2013 ke tahun 2014 mengalami kenaikan sebesar 12,29%
dan dari tahun 2014 ke tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 26,77% sedangkan dari tahun
2015 ke tahun 2016 mengalami kenaikan sebesar 15,68%.
Tidak tercapainya target kinerja 100% disebabkan karena jumlah perkara yang masuk bertambah
sedangkan Sumber Daya Manusia belum memadai terutama Jumlah Majelis Hakim dan Panitera
Pengganti yang masih kurang (sesuai Buku I edisi 2007) dibandingkan dengan jumlah perkara
yang harus diselesaikan.
33 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016
Grafik 1. Tingkat Penyelesaian Perkara Perdata Gugatan
Tahun 2013 s/d 2016
2. Perkara Pidana
- Perkara pidana biasa yang masuk pada tahun 2016 sebanyak 148 perkara, ditambah dengan
sisa perkara pidana biasa tahun 2015 sebanyak 19 perkara dan diselesaikan sebanyak 149
perkara dan sisa 18 perkara sehingga capaiannya 89,22%.
- Perkara pidana anak yang masuk pada tahun 2016 sebanyak 7 perkara ditambah dengan
sisa perkara pidana anak tahun 2015 sebanyak 0 perkara dan telah diselesaikan sebanyak 7
perkara sehingga capaiannya 100%.
- Perkara pidana singkat yang masuk pada tahun 2016 sebanyak 0 perkara, ditambah dengan
sisa perkara pidana singkat tahun tahun 2015 sebanyak 0 perkara dan diselesaikan
sebanyak 0 perkara sehingga capaiannya 100%.
- Perkara pidana cepat yang masuk pada tahun 2016 sebanyak 4 perkara, ditambah dengan
sisa perkara pidana cepat tahun tahun 2015 sebanyak 0 perkara dan diselesaikan sebanyak
4 perkara sehingga capaiannya 100%.
- Perkara pidana Lalu-Lintas yang masuk pada tahun 2016 sebanyak 231 perkara, ditambah
dengan sisa perkara pidana Lalu-Lintas tahun tahun 2015 sebanyak 0 perkara dan
diselesaikan sebanyak 231 perkara sehingga capaiannya 100%.
Keadaan Perkara Pidana Di Pengadilan Negeri Waikabubak Tahun 2016
No Bulan Perkara Sisa Bulan
Lalu Masuk Putus Sisa
1. Januari
Biasa 54 20 14 60
Anak 5 2 3 4
Singkat - 1 1 -
Cepat - 1 1 -
Lalulintas - 17 17 -
0
5
10
15
20
25
30
35
40
2013 2014 2015 2016
sisa lalu + masuk
putus
34 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016
No Bulan Perkara Sisa Bulan
Lalu Masuk Putus Sisa
2. Pebruari
Biasa 60 27 27 60
Anak 4 2 3 3
Singkat - - - -
Cepat - - - -
Lalulintas - 8 8 -
3. Maret
Biasa 60 29 24 65
Anak 3 - 3 -
Singkat - - - -
Cepat - 1 1 -
Lalulintas - - - -
4. April
Biasa 65 27 22 70
Anak - 2 - 2
Singkat - - - -
Cepat - 1 1 -
Lalulintas - 11 11 -
5 Mei
Biasa 70 37 28 79
Anak 2 3 2 3
Singkat - - - -
Cepat - 1 1 -
Lalulintas - - - -
6 Juni
Biasa 79 25 27 77
Anak 3 1 3 1
Singkat - - - -
Cepat - 1 1 -
Lalulintas - 34 34 -
7 Juli
Biasa 77 31 20 88
Anak 1 1 2 -
Singkat - - - -
Cepat - - - -
Lalulintas - 2 2 -
8 Agustus
Biasa 88 31 23 96
Anak - 2 - 2
Singkat - - - -
Cepat - - - -
Lalulintas - 8 8 -
9 September
Biasa 96 46 37 71
Anak 2 3 3 2
Singkat - 1 1 -
Cepat - 1 1 -
Lalulintas - 20 20 -
35 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016
No Bulan Perkara Sisa Bulan
Lalu Masuk Putus Sisa
10 Oktober
Biasa 71 33 38 66
Anak 2 1 2 1
Singkat - 1 1 -
Cepat - - - -
Lalulintas - 27 27 -
11 November
Biasa 66 29 40 52
Anak 1 4 3 2
Singkat - - - -
Cepat - - - -
Lalulintas - 35 35 -
12 Desember
Biasa 52 36 27 61
Anak 2 3 5 -
Singkat - - - -
Cepat - 1 1 -
Lalulintas - 69 69 -
Adapun penyebab belum tercapainya target 100%, antara lain karena ada perkara yang diterima
pada akhir Tahun 2015 dan disidangkan pada Tahun 2016, sedangkan yang diterima di bulan
Desember masih dalam tahap pemeriksaan saksi dan tuntutan. Sebagai bahan perbandingan
Persentase perkara pidana yang diselesaikan tahun ini dengan beberapa tahun lalu, sebagai
berikut:
Sisa Tahun
Lalu Masuk Putus
Capaian %
2013
20 116 124 91,17
Perkara 2014
Pidana Biasa 12 148 145 90,62
2015
15 168 164 89,61
2016
19 148 149 89,22
Berdasarkan data tersebut di atas akuntabilitas kinerja pada Persentase perkara pidana biasa yang
diselesaikan dari capaian tahun 2013 ke tahun 2014 mengalami penurunan sebesar 0,55% dan
dari tahun 2014 ke tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 1,01% sedangkan dari tahun 2015
ke tahun 2016 mengalami penurunan sebesar 0,39%.
Tidak tercapainya target kinerja 100% disebabkan karena Sumber Daya Manusia masih sangat
kurang terutama jumlah Majelis Hakim dan Panitera Pengganti tidak sebanding dengan jumlah
36 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016
perkara yang harus diselesaikan walaupun jumlah perkara yang masuk ditahun 2016 lebih kecil
aau sama dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu paling lambat 5 bulan.
Berdasarkan Surat Edaran Mahkamah Agung RI Nomor 2 Tahun 2014 tentang Penyelesaian
Perkara di Pengadilan Tingkat Pertama dan Tingkat Banding pada 4 (empat) Lingkungan
Peradilan, ditentukanbatas waktu dalam penyelesaian perkara yaitu paling lambat 5 bulan setelah
perkara diterima.
1. Perkara Pidana
Dari tabel keadaan perkara pidana di atas dapat dilihat bahwa perkara yang telah diputus
sebanyak 149 perkara dan telah diselesaikan dalam jangka waktu paling lambat 5 bulan
sebanyak 149 perkara atau 100% (telah memenuhi target) dan yang tidak dapat diselesaikan
dalam jangka waktu kurang dari 5 bulan(lebih dari 5 bulan) sebanyak 0 atau 0%.
Sebagai bahan perbandingan Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu kurang
dari 5 bulan tahun ini dengan beberapa tahun lalu, sebagai berikut:
No. Jenis Perkara
Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016
Selesai
paling
lambat 5
bulan
dis
eles
aik
an
%
Selesai
paling
lambat 5
bulan
dis
eles
aik
an
%
Selesai
paling
lambat 5
bulan
dis
eles
aik
an
%
1. Pidana Biasa 145 145 100 164 164 100 149 149 100
2. Pidana Anak - - - 4 4 100 7 7 100
3. Pidana Singkat - - - - - - - - -
4. Pidana Cepat 5 5 100 8 8 100 4 4 100
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
2013 2014 2015 2016
sisa lalu + masuk putus
Grafik 2. Tingkat Penyelesaian Perkara Pidana Biasa Tahun 2013 s/d 2016
37 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016
Berdasarkan data tersebut di atas akuntabilitas kinerja pada perkara yang diselesaikan dalam
jangka waktu paling lambat 5 bulan yang diselesaikan untuk tahun 2016 dengan beberapa tahun
lalu:
1. Untuk perkara pidana biasa dari capaian tahun 2014 sebanyak 100% dan capaian tahun 2015
sebanyak 100%.
2. Untuk perkara pidana anak tahun 2014 nihil karena perkara pidana anak pada tahun tersebut
masuk dalam klasifikasi perkara biasa, dan setelah Undang-undang Nomor 11 Tahun 2012
tentang Sistem Peradilan Pidana Anak diberlakukan di tahun 2015 maka perkara anak sudah
tidak diklasifikasikan lagi dalam perkara pidana biasa. Untuk capaian perkara pidana anak di
tahun 2015 dan Tahun 2016 sebanyak 100%.
3. Untuk perkara pidana singkat dari capaian tahun 2014,2015 dan 2016 Persentasenya nihil
karena tidak ada perkara yang terdaftar dikepaniteraaan Pengadilan Negeri Waikabubak.
4. Untuk perkara pidana cepat dari capaian tahun 2014 sebanyak 100%, capaian tahun 2015
sebanyak 100% dan capaian tahun 2016 sebanyak 100%.
135
140
145
150
155
160
165
170
2014 2015 2016
Grafik 3. Tingkat Penyelesaian Perkara Pidana Biasa
Tahun 2014 s/d 2016
selesai paling lambat 5 bulan
diselesaikan
0
1
2
3
4
5
6
7
8
2014 2015 2016
Grafik 4. Tingkat Penyelesaian Perkara Pidana Khusus Anak
Tahun 2014 s/d 2016
selesai paling lambat 5 bulan
diselesaikan
38 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016
2. Perkara Perdata
Dari tabel keadaan perkara perdata, dapat dilihat bahwa perkara yang putus sebanyak 19 perkara
dan telah diselesaikan dalam jangka waktu paling lambat 5 bulan di tahun 2016 sebanyak 19
perkara atau 100% (telah memenuhi target).
Sebagai bahan perbandingan Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu paling
lambat 5 bulan tahun ini dengan beberapa tahun lalu, sebagai berikut:
No. Jenis Perkara
Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016
Selesai
paling
lambat 5
bulan dis
eles
aikan
%
Selesai
paling
lambat 5
bulan dis
eles
aikan
%
Selesai
paling
lambat 5
bulan dis
eles
aikan
%
1. Gugatan 30 26 86,66 12 11 91,66 19 19 100
2. Permohonan 3 3 100 536 536 100 19 19 100
Berdasarkan data tersebut di atas akuntabilitas kinerja pada perkara yang diselesaikan dalam
jangka waktu paling lambat 5 bulan tahun ini dengan beberapa tahun lalu yang diselesaikan :
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
2014 2015
2016
Grafik 5. Tingkat Penyelesaian Perkara Pidana Singkat
Tahun 2014 s/d 2016
selesai paling lambat 5 bulan
diselesaikan
0
2
4
6
8
10
2014 2015 2016
Grafik 6. Tingkat Penyelesaian Perkara Pidana Cepat
Tahun 2014 s/d 2016
selesai paling lambat 5 bulan
diselesaikan
39 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016
1. Untuk perkara perdata gugatan dari capaian tahun 2014 sebanyak 86,66% dan capaian tahun
2015 sebanyak 91,66%, tidak tercapainya 100% disebabkan karena :
• Masih dalam tahap pembuktian saksi dari Tergugat
• Ditunda untuk pembacaan putusan karena salah satu Hakim Anggota sakit.
Sedangkan untuk tahun 2016 tercapainya target 100%.
2. Untuk perkara perdata permohonan dari capaian tahun 2014 s/d tahun 2016 telah mencapai
100%.
F. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 5 bulan.
Mengacu Surat Edaran Mahkamah Agung RI Nomor 2 Tahun 2014 tentang Penyelesaian
Perkara di Pengadilan Tingkat Pertama dan Tingkat Banding pada 4 (empat) Lingkungan
Peradilan ditentukan batas waktu dalam penyelesaian perkara yaitu paling lambat 5 (lima) bulan
setelah perkara diterima. Untuk perkara pidana yang masuk di Pengadilan Negeri Waikabubak
pada tahun 2016 dan telah diputus, tidak ada yang melebihi waktu 5 bulan penyelesaian perkara
sedangkan perkara perdata yang masuk di Pengadilan Negeri Waikabubak pada tahun 2016
sebanyak 17 perkara ditambah dengan sisa perkara di tahun 2015 sebanyak 11 dan telah putus
sebanyak 19 perkara, dari 19 perkara perdata yang diputus semuanya kurang dari 5 bulan.
0
5
10
15
20
25
30
35
2014 2015 2016
Grafik 7. Tingkat Penyelesaian Perkara Perdata Gugatan
Tahun 2014 s/d 2016
selesai paling lambat 5 bulan
diselesaikan
0
100
200
300
400
500
600
2014 2015
2016
Grafik 8. Tingkat Penyelesaian Perkara Perdata
Permohonan Tahun 2014 s/d 2016
selesai paling lambat 5 bulan
diselesaikan
40 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016
Sebagai bahan perbandingan Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu
lebih dari 5 bulan tahun ini dengan beberapa tahun lalu, sebagai berikut:
No. Jenis Perkara
Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016
Putus Lebih dari
5 bulan % Putus
Lebih dari
5 bulan % Putus
Lebih dari
5 bulan %
1. Pidana Biasa 145 0 100 164 0 100 149 0 100
2. Pidana Anak - - - 4 4 100 7 0 100
3. Gugatan 30 4 13,33 12 1 8,33 19 0 100
4. Permohonan 3 0 100 536 0 100 19 0 100
Sasaran 2. Peningkatan akseptasibilitas putusan Hakim
Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut:
NO SASARAN INDIKATOR
KINERJA
TARGET
%
REALISASI
% KET
2. Peningkatan
aksetabilitas
putusan Hakim
a. Persentase perkara yang
tidak mengajukan upaya
hukumBanding
• Perdata
• Pidana
80%
90%
78,94%
97,98%
• Menerima putusan
Pengadilan Negeri
• Melewati batas waktu
pikir-pikir
a. Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum:
Sasaran peningkatan akseptabilitas putusan Hakim adalah untuk
meningkatkan kepercayaan masyarakat, khususnya pencari keadilan melalui Indikator yang
digunakan adalah menurunnya upaya hukum (tidak diajukan) :
Banding.
Pada tahun 2016 jumlah perkara yang masuk ke Pengadilan Negeri Waikabubak, terdiri dari :
- Perkara gugatan perdata yang diputus sebanyak 19 perkara dan yang mengajukan upaya
hukum banding sebanyak 4 perkara dan yang tidak mengajukan upaya hukum Banding
sebanyak 15 perkara atau 78,94%.
- Perkara pidana biasa yang diputus sebanyak 149 perkara dan yang mengajukan upaya hukum
banding sebanyak 3 perkara dan yang tidak mengajukan upaya hukum Banding sebanyak 146
perkara atau 97,98%.
Sebagai bahan perbandingan putusan perkara yang tidak mengajukan upaya hukum banding
tahun ini dengan beberapa tahun lalu sebagai berikut:
No. Jenis
Perkara
Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016
Pts Tidak
Banding % Pts
Tidak
Banding % Pts
Tidak
Banding %
1. Perdata 30 23 78 12 7 58 19 15 78,94
2. Pidana 145 130 94,20 164 158 96,34 149 146 97,98
41 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016
Berdasarkan data tersebut di atas akuntabilitas kinerja akseptabilitas putusan hakim yang tidak
mengajukan upaya hukum banding, dengan rincian sebagai berikut :
• Untuk perkara Perdata, capaian tahun 2014 sebanyak 78%, capaian tahun 2015 sebanyak
58% dan capaian tahun 2016 sebanyak 78,947%.
• Untuk perkara Pidana, capaian tahun 2014 sebanyak 94,20%, capaian tahun 2015 sebanyak
96,34 % dan capaian tahun 2016 sebanyak 97,98%.
Bahwa akuntabilitas kinerja untuk perkara pidana telah melebihi target 90% sedangkan untuk
akuntabilitas kinerja perkara perdata tidak memenuhi target 80%. Adapun hal-hal sehingga tidak
mengajukan upaya hukum disebabkan karena sebagai berikut :
1. Para pihak menerima putusan Pengadilan Negeri baik perkara perdata maupun pidana.
2. Melewati batas waktu pikir-pikir selama 7 (tujuh) hari untuk perkara pidana.
3. Melewati batas waktu pikir-pikir selama 14 (empat belas) hari untuk perkara perdata.
0
10
20
30
40
2014 2015 2016
Grafik 9. Tingkat Penyelesaian Perkara
Perdata yang tidak mengupayakan Upaya
Hukum Banding Tahun 2014 s/d 2016
putus
tidak banding
0
50
100
150
200
2014 2015 2016
Grafik 10. Tingkat Penyelesaian Perkara
Pidana yang tidak mengupayakan upaya
hukum banding Tahun 2014 s/d 2016
putus
tidak banding
42 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016
Sasaran 3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara.
Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut:
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI KET
3. Peningkatan efektifitas
Pengelolaan
penyelesaian perkara
a. Persentase berkas yang
diajukan Banding dikirim
secara lengkap
• Perdata
• Pidana
100%
100%
100%
100%
b. Persentase berkas yang
diajukan Kasasi
dikirimsecara lengkap
• Perdata
• Pidana
100%
100%
100%
100%
c. Persentase berkas yang
diajukan PK
dikirimsecara lengkap
• Perdata
• Pidana
0%
0%
0%
0%
d. Persentase berkas yang
diregister dan siap
didistribusikan ke
Majelis
100% 100%
-
e. Persentase
penyampaian
pemberitahuan relaas
putusan tepat waktu dan
tempat kepada para
pihak.
100% 100%
f. Persentase penyitaan
tepat waktu dan tempat 100% 100% -
g. Ratio Majelis Hakim
terhadap perkara 1 : 50 1 : 74 Jumlah Hakim tidak
sebanding dengan kelas PN
Waikabubak.
a. Persentase berkas yang diajukan Banding dikirim secara lengkap.
1. Persentase pengiriman berkas perkara perdata Banding secara lengkap terealisasi 100% atau
4 dari 4 berkas perkara.
2. Persentase pengiriman berkas perkara pidana Banding secara lengkap telah terealisasi 100%
atau 3 dari 3 berkas perkara.
Sebagai bahan perbandingan pengiriman berkas perkara banding baik perdata maupun
pidana tahun ini dengan beberapa tahun lalu sebagai berikut :
No. Jenis
Perkara
Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016
Banding Terkirim % Banding Terkirim % Banding Terkirim %
1. Perdata 7 7 100 5 5 100 4 4 100
2. Pidana 5 5 100 10 10 100 3 3 100
43 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016
Berdasarkan data tersebut diatas, capaian kinerja untuk tahun 2014 s/d 2016 diuraikan sebagai
berikut :
1. Untuk perkara perdata capaian kinerja tahun 2014, tahun 2015 dan tahun 2016 telah
memenuhi target 100%.
2. Untuk perkara pidana capaian kinerja tahun 2014, tahun 2015 dan tahun 2016 telah
memenuhi target 100%.
b. Persentase berkas yang diajukan Kasasi dikirim secara lengkap.
1. Persentase pengiriman berkas perkara perdata kasasi secara lengkap telah terealisasi 100%
atau dari 2 perkara untuk perkara perdata.
2. Persentase penyampaian berkas perkara pidana kasasi secara lengkap terealisasi 100% atau
dari 4 perkara.
Sebagai bahan perbandingan pengiriman berkas perkara kasasi baik perdata maupun pidana
tahun ini dengan beberapa tahun lalu sebagai berikut :
No. Jenis
Perkara
Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016
Kasasi Terkirim % Kasasi Terkirim % Kasasi Terkirim %
1. Perdata 7 7 100 8 8 100 2 2 100
2. Pidana 5 5 100 2 2 100 1 1 100
Berdasarkan data tersebut diatas, capaian kinerja untuk tahun 2014 s/d 2016 diuraikan sebagai
berikut :
a. Untuk perkara perdata, capaian kinerja tahun 2014, tahun 2015 dan tahun 2016 telah
mencapai target 100%.
b. Untuk perkara pidana, capaian kinerja tahun 2014, tahun 2015 dan tahun 2016 telah
mencapai target 100%.
c. Persentase berkas yang diajukan Peninjauan Kembali (PK) dikirim secara lengkap.
1. Persentase pengiriman berkas perkara perdata PK secara lengkap tahun 2016 100%.
2. Persentase pengiriman berkas perkara pidana PK secara lengkap di tahun 2016 100%.
Sebagai bahan perbandingan pengiriman berkas perkara Peninjauan Kembali baik perdata
maupun pidana tahun ini dengan beberapa tahun lalu sebagai berikut :
No. Jenis
Perkara
Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016
PK Terkirim % PK Terkirim % PK Terkirim %
1. Perdata 0 0 100 0 0 100 0 0 100
2. Pidana 0 0 100 0 0 100 0 0 100
44 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016
Berdasarkan data tersebut diatas, capaian kinerja untuk tahun 2014 s/d 2016 dapat diuraikan
sebagai berikut :
1. Untuk perkara perdata, capaian kinerja tahun 2014 sebanyak 100%, tahun 2015 sebanyak
100% dan tahun 2016 sebanyak 100%.
2. Untuk perkara pidana, capaian kinerja tahun 2014 sebanyak 1000%, tahun 2015 sebanyak
100% dan tahun 2016 sebanyak 100%.
d. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis.
Bahwa semua berkas perkara yang terdaftar di Pengadilan Negeri Waikabubak tahun 2016
baik perkara perdata maupun perkara pidana sebelum di distribusikan ke Majelis Hakimnya
terlebih dahulu petugas penulis register mencatat masuk ke dalam buku register, baru kemudian
didistribusikan ke Majelis Hakimnya yang terlebih dahulu telah di tetapkan penunjukan Majelis
Hakim oleh Ketua ataupun Wakil Ketua Pengadilan Negeri Waikabubak. Untuk itu capaian
kinerja berkas yang diregister dan siap di distribusikan ke Majelis telah memenuhi target 100%.
e. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu dan tempat
kepada para pihak.
Bahwa semua perkara yang telah telah berkekuatan hokum tetap ataupun upaya hokum yang
telah ada putusannya, oleh Jurusita/Jurusita pengganti untuk mengantar penyampaian
pemberitahuan relaas putusan secara tapat waktu dan tempat kepada para pihak yang berpekara
di pengadilan negeri waikabubak. Untuk itu capaian kinerja penyampaian pemberitahuan relaas
putusan tepat waktu dan tempat kepada para pihak telah memenuhi target 100%.
f. Persentase penyitaan tepat waktu dan tempat
g. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara
Berdasarkan data Bezetting pegawai Pengadilan Negeri Waikabubak per 31 Desember 2016
diketahui bahwa jumlah Hakim sebanyak 5 (lima) orang. Apabila diambil rata-rata 1 (satu)
Majelis terdiri dari 3 (tuga) orang Hakim, maka maksimal dapat dibentuk sebanyak 3 (tiga)
Majelis. Dari jumlah perkara yang masuk di tahun 2016 maka rasio Majelis Hakim dengan
jumlah perkara pada tahun 2016 adalah sebesar kurang lebuh 1 : 74. Dengan asumsi satu Majelis
Hakim menangani 74 perkara selama tahun 2016.
Dengan ratio Majelis Hakim dan jumlah perkara yang masuk pada tahun 2016, maka
Pengadilan Negeri Waikabubak dapat dikategorikan kekurangan tenaga Hakim untuk dapat
menyelesaikan perkara.
45 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016
Sasaran 4. Peningkatan aksetabilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice).
Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut:
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI KETERANGAN
4. Peningkatan
efektifitas
pengelolaan
penyelesaian
perkara
a. Persentase perkara prodeo
yang masuk
- Pidana
- Perdata
0%
0%
0%
0%
Sejak Tahun 2014 sampai
tahun 2016 target dan
realisasi 0%. Karena tidak
ada pihak yang mengajukan
permohonan untuk beracara
secara prodeo (perdata).
b. Persentase perkara prodeo
yang diselesaikan
- Pidana
- Perdata
0%
0%
0%
0%
Tidak ada pihak yang
mengajukan permohonan
untuk beracara secara prodeo
(Perdata)
c. Persentase amar putusan
yang diutamakan yang
dapat diakses secara
online dalam waktu
maksimal 1 hari kerja
100% 100%
-
* Persentase perkara prodeo yang masuk
Di tahun 2016 capaian perkara prodeo yang masuk adalah 100%. Hal ini sebabkan karena
tidak ada masyarakat pencari keadilan yang mengajukan permohonan untuk beracara secara
prodeo.
* Persentase perkara prodeo yang diselesaikan
Ukuran capaian indikator kinerja Pelayanan Peradilan untuk Masyarakat Miskin dan
Terpinggirkan adalah Persentase Proposal permintaan bantuan hukum/prodeo kepada masyarakat
miskin dan terpinggirkan yang dilayani selama tahun berjalan.
Dalam hal ini, Pengadilan Negeri Waikabubak menyediakan Pos Bantuan Hukum
(POSBAKUM) yang akan membantu dan melayani Masyarakat Pencari Keadilan. Untuk
menunjang hal tersebut, di dalam POSBAKUM menyediakan advokat/pengacara/penasehat
hukum yang selalu hadir di Pengadilan Negeri Waikabubak untuk membantu masyarakat pencari
keadilan yang miskin dan terpinggirkan. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan tahun 2016
adalah berkisar 0%. Tidak tercapainya target karena tidak ada masyarakat yang mengajukan
permohonan ke Pengadilan untuk beracara secara prodeo.
* Persentase amar putusan yang dapat diakses secara online dalam waktu maksimal 1
hari kerja sejak diputus.
Ukuran capaian indikator kinerja Access To Justice adalah Persentase proses jadwal sidang
yang dapat dipublikasikan. Saat ini proses publikasi yang dapat diakses langsung di Meja
Informasi belum dapat diakses 100% oleh semua masyarakat pencari keadilan, karena masih
dalam tahap penyediaan sarana dan prasarana yang direncanakan disiapkan di tahun anggaran
2017. Saat ini masyarakat pencari keadilan dan masyarakat pada umumnya untuk mencari tahu
atau menelusuri perkara yang sedang diproses pada pengadilan negeri waikabubak dapat
46 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016
mengakses melalui alamat website sistem informasi penelusuran perkara (SIPP) Pengadilan
Negeri Waikabubak yaitu : www.sipp-pn-waikabubak.go.id dan dapat diakses juga melalui
Direktori Putusan Mahkamah Agung : https://putusan.mahkamahagung.go.id/pengadilan/pn-
waikabubak. Namun untuk dapat dipublikasikan di website hal ini masih proses, karena masih
dalam tahap perubahan konten website sesuai ketentuan oleh Badan Peradilan Umum (Badilum).
Namun seiring berjalannya waktu, perbaikan terus dilakukan demi tercapainya transparansi
informasi bagi seluruh masyarakat pencari keadilan, sehingga putusan perkara yang hanya
menarik perhatian masyarakat dapat diakses secara online dalam waktu maksimal 1 hari kerja
sejak diputus adalah berkisar 100%.
Sasaran 5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.
Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut:
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
%
REALISASI
% KET
5 Meningkatnya
kepatuhan terhadap
putusan pengadilan.
Persentase permohonan
eksekusi atas putusan
perkara perdata yang
berkekuatan hukum tetap
yang ditindaklanjuti
80% 67%
❖ Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan
hukum tetap yang ditindaklanjuti.
Ukuran capaian indikator kinerja Kepatuhan terhadapputusan hakim adalah Persentase
permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang
ditindaklanjuti. Jumlah sisa permohonan eksekusi yang belum terlaksana tahun 2015 adalah 8
ditambah dengan jumlah permohonan eksekusi tahun 2016 adalah 6 perkara dan jumlah yang
sudah ditindaklanjuti adalah 4 perkara sehingga Persentase meningkatnya kepatuhan terhadap
putusan hakim adalah sebesar 67%.
Sebagai bahan perbandingan permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang
berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti tahun ini dengan beberapa tahun lalu sebagai
berikut :
No. Eksekusi
Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016
Permoho
nan Terlaksana %
Permo
honan Terlaksana %
Permo
honan Terlaksana %
1. Perdata 6 4 67 1 1 100 6 4 67
Berdasarkan data tersebut diatas, capaian kinerja permohonan eksekusi atas putusan perkara
perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindak lanjuti atau dilaksanakan tidak memenuhi
target 100% disebabkan karena :
47 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016
• Dalam tahap perdamaian
• Masih dalam tahap aanmaning.
• Pemohon eksekusi belum membayar biaya eksekusi.
Sasaran 6. Meningkatnya kualitas pengawasan.
Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut:
NO SASARAN INDIKATOR
KINERJA TARGET REALISASI KET
6 Meningkatnya
kualitas
pengawasan
a. Persentase pengaduan
masyarakat yang
ditindaklanjuti
0% 0% -
b. Persentase temuan
hasil pemeriksaan
eksternal yang
ditindaklanjuti.
0% 0% -
* Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti.
Pengaduan masyarakat yang masuk di Pengadilan Negeri Waikabubak tahun 2016 nihil sehingga
memenuhi target 100%.
* Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti.
Aspek pengawasan merupakan aspek yang cukup menjadi perhatian khusus bagi Pengadilan
Negeri Waikabubak, setiap surat pengaduan yang masuk melalui Kepaniteraan Hukum selalu di
administrasikan dan ditindaklanjuti.
Pengawasan secara internal pada Pengadilan Negeri Waikabubak secara umum dilakukan oleh
Ketua Pengadilan Negeri Waikabubak yang dibantu oleh wakil Ketua meliputi :
1. Semua tingkah laku para Hakim, Panitera, Sekretaris, Wakil Panitera, para pejabat
Struktural dan Fungsional dan seluruh pegawai baik dalam kedinasan maupun diluar
kedinasan.
2. Dalam hal pengawasan tersebut Ketua Pengadilan Negeri juga menunjuk Hakim Pengawas
Bidang, dengan tujuan agar setiap bidang diharapkan dapat menjalankan tugasnya masing-
masing dan apabila terjadi suatu kendala dapat ditemukan lebih dini dan segera diselesaikan.
3. Ketua Pengadilan Negeri juga melakukan evaluasi terhadap seluruh pelaksanaan tugas
sehari-hari baik mengenai Hakim, Panitera, Sekretaris, Wakil Panitera, para pejabat
struktural dan Fungsional serta seluruh pegawai terhadap pelaksanaan tugas pokok dan
fungsinya dengan baik atau hambatan-hambatan yang ditemui dapat dievaluasi dalam rapat
bulanan setiap bulannya.
4. Panitera Pengadilan Negeri Waikabubak mengevaluasi kinerja Wapan, Panitera Pengganti
dan Jurusita, Jurusita Pengganti.
5. Wakil Panitera Pengadilan Negeri Waikabubak mengevaluasi kinerja Panitera Muda
48 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016
6. Sekretaris melakukan Pengawasan kepada setiap bidang yang dijabat oleh para Kasubag,
yang bertanggung jawab atas staf yang bertugas dibidangnya masing- masing.
Untuk pengawasan eksternal Pengadilan Negeri Waikabubak adalah pengawasan oleh
Pengadilan Tinggi Kupang sebagai pengawas wilayah, sedangkan ditingkat pusat adalah
pengawasan dari Badan Pengawasan Mahkamah Agung RI.
Pelaksanaan Pengawasan di Pengadilan Negeri Waikabubak telah diterbitkan berupa Surat
Keputusan Ketua Pengadilan Negeri Waikabubak sebagai berikut :
1. Surat Keputusan Ketua Pengadilan Negeri Waikabubak tentang Penunjukan Hakim
Pengawas Bidang pada Pengadilan Negeri Waikabubak.
2. Surat Keputusan Ketua Pengadilan Negeri Waikabubak tentang Susunan Majelis Hakim.
3. Surat Keputusan Ketua Pengadilan Negeri Waikabubak tentang Penunjukan Hakim
Pengawas dan Pengamat pada Pengadilan Negeri Waikabubak.
C. AKUNTABILITAS KEUANGAN.
1. Belanja Negara
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya serta untuk mencapai target rencana
kinerja juga ditentukan oleh penyediaan anggaran melalui Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
(DIPA) tahun 2016 yang terdiri dari :
1. DIPA (01) Badan Urusan Administrasi, meliputi Belanja Pegawai, Belanja Barang, dan
Belanja Modal.
2. DIPA (03) Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum, meliputi Belanja Barang untuk
perkara.
Pada tahun 2016 Pengadilan Negeri Waikabubak telah mengadakan revisi DIPA (03) dari
awal. Hal ini disebabkan karena adanya perubahan kegiatan sesuai kebutuhan dan situasi serta
kondisi pada saat pelaksanaan.
Revisi DIPA Nomor DIPA- 005.01.3.099973/2016 dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Revisi POK Nomor : W26-U9/894/KU.05.03/IX/2016 tanggal 29 September 2016
terdapat perubahan POK yaitu Pengurangan Pagu DIPA dikarenakan ada angaran yang
tidak bisa d realisasikan di tahun anggaran 2016 ini, sehingga dilakukan revisi untuk
ditarik ke eselon I anggaran tersebut, dengan perincian sebagai berikut :
AKUN SEBELUM SESUDAH NAIK(TURUN)
521811 40.500.000 1.500.000 ( 39.000.000 )
522131 13.500.000 13.500.000 0
521114 4.500.000 4.500.000 0
521211 29.100.000 29.100.000 0
521811 32.713.000 32.713.000 0
524111 2.000.000 2.000.000 0
49 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016
AKUN SEBELUM SESUDAH NAIK(TURUN)
521211 900.000 900.000 0
521811 357.000 357.000 0
524111 11.400.000 5.071.000 (6.329.000)
TOTAL RUPIAH 134.970.000 89.641.000 ( 45.329.000 )
Anggaran dan realisasi belanja TA 2016 adalah sebagai berikut :
1. Pagu Dan Realisasi DIPA (01) Badan Urusan Administrasi.
Realisasi Pagu DIPA (01) Badan Urusan Administrasi adalah sebesar Rp. 3.921.041.578
atau sebesar 97.12 .% dari anggaran sejumlah Rp. 4.037.269.000 yang terdiri dari 2 (dua)
program:
a. Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Mahkamah Agung
b. Peningkatan sarana dan prasarana aparatur Mahkamah Agung.
Rincian anggaran dan realisasi belanja tahun anggaran 2016 sebagai berikut :
NO URAIAN JENIS
BELANJA
ANGGARAN
(Rp)
REALISASI BELANJA
(Rp) (%)
1 Belanja Pegawai 2.786.315.000 2.672.699.693 95,92
2 Belanja Barang 819.954.000 819.340.000 99,92
3 Belanja Modal 431.000.000 429.001.885 99,54
JUMLAH 4.037.269.000 3.921.041.578 97.12
Berdasarkan laporan realisasi anggaran tahun 2016, maka dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Mahkamah Agung
yaitu : Pembayaran gaji / honor / tunjangan dan penyelenggaraan operasional perkantoran
dengan dana yang tersedia sebesar Rp. 2.786.315.000 sedangkan pencapaian realisasi
anggaran sebesar Rp. 2.672.699.693, Kegiatan tersebut telah dilaksanakan dengan tingkat
capaian indikator input 96 % sedangkan fisik pelaksanaan pekerjaan 95.92 %.
• Belanja Pegawai adalah belanja atas kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun
barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang diberikan
kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai yang diperkerjakan oleh
pemerintah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah
dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan modal. Realisasi
belanja pegawai Tahun Anggaran 2016 mengalami kenaikan sebesar Rp.79.558.513,-
atau 3.06% dari Tahun Anggaran 2015. Hal ini dikarenakan sebagai berikut :
1. adanya Tunjangan Hari raya dan Gaji ke 13 Tahun 2016.
2. adanya penambahan Pejabat Struktural sehingga tunjangan jabatan juga bertambah.
3. adanya kenaikan Pangkat dan KGB di tahun 2016.
50 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016
4. adanya anggaran uang lembur PNS di tahun 2016.
• Realisasi belanja barang tahun anggaran 2016 mengalami kenaikan sebesar
Rp. 124.326.083 atau 17,88%. . kenaikan realisasi belanja barang ini diakibatkan
karena adanya kenaikan belanja barang pemeliharaan sebesar 62,59%, belanja barang
non operasional sebesar 26,18%.
• Perbandingan realisasi belanja tahun ini dengan beberapa tahun sebelumnya dapat
dilihat pada tabel berikut :
No Uraian Jenis
Belanja
Realisasi Belanja (Rp)
TA 2016 TA 2015 TA 2014
1 Belanja Pegawai
2.672.699.693 2.593.324.356 2.501.133.000
2 Belanja Barang
819.340.000 695.013.917 722.708.000
2. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Mahkamah Agung yaitu :
Realisasi belanja modal untuk tahun 2016 telah terealisasi 100%. Belanja modal
merupakan pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan aset lainnya yang memberi
manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
Perbandingan realisasi belanja modal tahun ini dengan beberapa tahun lalu dapat dilihat
pada tabel berikut :
NO Uraian Realisasi Belanja (RP)
TA 2016 TA2015 TA 2014
1 Belanja modal
peralatan dan mesin 429.001.885 549.602.000 4.693.250.000
3. Pagu dan Realisasi DIPA (03) Badan Peradilan Umum
NO Uraian Jenis
Belanja Anggaran
(Rp) Realisasi Belanja
(Rp) (%)
1 Belanja Barang 89.641.000 78.700.000 87.79
Jumlah 89.641.000 78.700.000 87.79
Realisasi pagu DIPA (03) Badan Peradilan Umum adalah sebesar Rp. 78.700.000 atau
sebesar 87.79.% dari anggaran sejumlah Rp.89.641.000 dengan Program peningkatan
manajemen peradilan umum.
Dibandingkan dengan tahun anggaran 2015, realisasi belanja tahun anggaran 2016
mengalami penurunan sebesar Rp.54.300.000 atau ( 40.82 ) % dibandingkan realisasi belanja
pada tahun sebelumnya. Penurunan ini disebabkan oleh menurunnnya pagu anggaran dari yang
51 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016
sebelumnya Rp.140.685.000 di tahun anggaran 2015 menjadi Rp.89.641.000 di tahun anggaran
2016.
Perbandingan realisasi belanja tahun ini dengan beberapa tahun terakhir dapat dilihat pada tabel
berikut :
No Uraian Realisasi Belanja (RP)
TA. 2016 TA. 2015 TA. 2014
1 Belanja Barang
78.700.000 133.000.000 102.320.000
Dilihat dari sisi penyerapan anggaran, penyerapan anggaran pada Tahun Anggaran 2016
yang sebesar 87.79% menurun dibandingkan penyerapan anggaran pada Tahun Anggaran 2015
dan 2014.
2. Pendapatan Negara
Realisasi Pendapatan Negara untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2016 adalah
sebesar Rp. 14.716.272 dari estimasi yang diterima di Pengadilan Negeri Waikabubak adalah
merupakan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Rincian dan perbandingan realisasi PNBP Tahun Anggaran 2016 dan Tahun Anggaran 2015
dapat dilihat pada tabel berikut :
No Uraian Penerimaan PNBP (RP)
TA 2016 TA 2015
1 I. DIPA 01
- Pendapatan Rumah Dinas
II. DIPA 03
- Pendapatan Leges
- Surat dibawah tangan
- Pendapatan ongkos perkara
- Pendapatan kejaksaan dan peradilan
lainnya
6.913.572
7.802.700
6.913.572
7.250.000
JUMLAH 14.716.272 14.163.572
52 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Negeri Waikabubak Tahun 2016 ini merupakan
pemaparan sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran dan kegiatan tahun 2016
dan sebagai tindak lanjut dari Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Secara umum tujuan, sasaran, program dan sebagian besar kegiatan yang dilaksanakan oleh
Pengadilan Negeri Waikabubak tahun 2016 dapat dilaksanakan dengan baik, namun demikian
capaian yang diperoleh belum optimal dan masih perlu terus ditingkatkan guna merespon
tuntutan pelayanan masyarakat yang semakin tinggi dan untuk memperbaiki citra peradilan di
mata masyarakat.
Pengawasan internal pada Pengadilan Negeri Waikabubak juga telah diupayakan demi
menjamin tertib administrasi baik administrasi perkara maupun administrasi umum melalui
penyampaian laporan tertulis dan lisan dalam rapat yang secara rutin dilaksanakan setiap bulan
oleh masing-masing pejabat struktural yang dipimpin langsung oleh Ketua Pengadilan Negeri
Waikabubak. Selain itu untuk memperkuat pengawasan internal, yang telah ditunjuk Hakim
Pegawas Bidang.
Secara umum, kualitas administrasi peradilan dan administrasi umum pada Pengadilan
Negeri Waikabubak telah berjalan secara maksimal, walaupun masih terdapat kekurangan akibat
keterbatasn sumber daya manusia serta sarana dan prasarana yang terbatas jika dibandingkan
dengan volume perkara yang cukup tinggi.
Keberhasilan tersebut tidak terlepas dari dukungan anggaran yang memadai,
direalisasikannya tunjangan khusus kinerja bagi pegawai di lingkungan Mahkamah Agung RI
dan peran serta institusi lain di daerah hukum Pengadilan Negeri Waikabubak khususnya
institusi yang bergerak di bidang law enforcement.
B. SARAN-SARAN
1. Mahkamah Agung RI dan Pengadilan Tinggi Kupang diharapkan dapat menempatkan lebih
banyak tenaga fungsional dan pelaksana di Pengadilan Negeri Waikabubak mengingat
volume perkara dan beban kerja yang semakin tinggi.
2. Tetap diadakannya pelatihan sumber daya manusia untuk penyelesaian pengendalian
laporan (baik teknis maupun non teknis) melalui pelatihan/BIMTEK yang
berkesinambungan baik tenaga tekhnis maupun tenaga administrasi.
3. Adanya penambahan sarana dan prasarana berupa pengadaan barang untuk menunjang
kinerja.
53 | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016
LAMPIRAN 1. STRUKTUR ORGANISASI PENGADILAN NEGERI WAIKABUBAK.
LAMPIRAN 2. DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA (PK) TAHUN 2017.
LAMPIRAN 3. RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 DAN TAHUN 2018.
LAMPIRAN 4. SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI WAIKABUBAK TENTANG TIM
PENYUSUNAN LKjIP TAHUN 2016.
LAMPIRAN 5. SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI WAIKABUBAK TENTANG TIM
PENYUSUNAN RENCANA KERJA TAHUN 2017.
HAKIM
1. SONY EKO ANDRIANTO, S.H.
2. NASUTION, S.H.
3. WAHYU EKO SURYOWATI S.H.,M.Hum
KEPALA SUB BAGIAN
PERENCANAAN, TI DAN
PELAPORAN
BUNGSU D. MANUKOA, S.Kom.
KEPALA SUB BAGIAN
UMUM DAN KEUANGAN
SIPRIANUS YANTO BERE, S.E.
KEPALA SUB BAGIAN
KEPEGAWAIAN, ORGANISASI
DAN TATA LAKSANA
SONY A. MELKIANUS
SARLOTA MARSELINA SUEK, S.H.
KETUA
WAKIL KETUA
PUTU GDE NOVYARTHA, S.H.,M.Hum.
PANITERA
YUSUF FAOT, S.H.
SEKRETARIS
ARYO ENDARTO, S.T
WAKIL PANITERA
SITI MARLIYAH
PANITERA PENGGANTI
1. UMBU NDAWA DJURUMANA
2. BARA SIDIN
JURUSITA
1. DAUD DADI MERE
2. ANDRI S. DJAWA
JURUSITA PENGGANTI
1. APLIANA PUTHARATO
STAF
ANDI W. NDUN, Amd.
STAF
1. IMANUEL RIWU
2. ERLINA
3. FREDERIK UMBU DJAMA
STAF
(KOSONG)
PANITERA MUDA
PERDATA
YOHANIS NDAPAOLE
PANITERA MUDA
PIDANA
RAUF LANGGA
PANITERA MUDA HUKUM
ALBERTUS ORA
STAF
THERESIA R. HADJA
STAF
MARIA K. LIM, S.H.
STAF
SOFIA W. ALGADRI
GARIS KOMANDO
GARIS KOORDINASI
STRUKTUR ORGANISASI
PENGADILAN NEGERI WAIKABUBAK
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT)
PENGADILAN NEGERI WAIKABUBAK
PENGADILAN NEGERI WAIKABUBAK JLN. SUDIRMAN NO 10 WAIKABUBAK
KAB. SUMBA BARAT - NTT
RENCANA KINERJA
PENGADILAN NEGERI WAIKABUBAK
TAHUN 2017
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
1 Meningkatnya penyelesaian
perkara
a. Persentase perkara perdata yang di
mediasi 100%
b. Persentase perkara perdata di mediasi
yang menjadi akta perdamaian. 100%
c. Persentase sisa perkara tahun lalu yang
diselesaikan:
- Perdata
- Pidana
10%
d. Persentase perkara masuk yang
diselesaikan :
- Perdata
- Pidana
100%
e. Persentase perkara yang diselesaikan
dalam jangka waktu paling lambat 5
bulan
- Perdata
- Pidana
100%
f. Persentase perkara yang diselesaikan
dalam jangka waktu lebih dari 5 bulan
- Perdata
- Pidana
0%
2 Peningkatan akseptabiltas
putusan Hakim
Persentase perkara perdata dan pidana
yang tidak mengajukan upaya hukum :
- Banding
- Kasasi
- Peninjauan Kembali
80%
3 Peningkatan efektifitas
pengelolaan penyelesaian
perkara
a. Persentase berkas perkara yang diajukan
Banding yang disampaikan secara
lengkap
100%
b. Persentase berkas perkara yang diajukan
Kasasi yang disampaikan secara lengkap 100%
c. Persentase berkas perkara yang
diajukan PK yang disampaikan secara
lengkap
100%
d. Persentase berkas yang diregister dan
telah didistribusikan ke Majelis 100%
e. Persentase penyampaian pemberitahuan
relaas putusan tepat waktu dan tempat
kepada para pihak
100%
f. Persentase penyitaan tepat waktu dan
tempat 100%
g. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara 100%
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
4 Peningkatan aksesibilitas
masyarakat terhadap peradilan
(acces to justice)
a. Persentase perkara yang diajukan secara
prodeo 50%
b.Persentase perkara prodeo yang
diselesaikan 50%
c. Persentase amar putusan yang dapat
diakses secara on line dalam waktu
maksimal 1 hari kerja sejak diputus
100%
5 Meningkatnya kepatuhan
terhadap Putusan pengadilan.
Persentase permohonan eksekusi atas
putusan perkara perdata yang berkekuatan
hukum tetap yang dilaksanakan
80%
6 Meningkatnya kualitas
pengawasan
a. Persentase pengaduan masyarakat yang
ditindaklanjuti 0%
b. Persentase temuan hasil pemeriksaan
eksternal yang ditindaklanjuti. 0%
RENCANA KINERJA
PENGADILAN NEGERI WAIKABUBAK
TAHUN 2018
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
1 Meningkatnya penyelesaian
perkara
e. Persentase perkara perdata yang di
mediasi 100%
f. Persentase perkara perdata di mediasi
yang menjadi akta perdamaian. 100%
g. Persentase sisa perkara tahun lalu yang
diselesaikan:
- Perdata
- Pidana
10%
h. Persentase perkara masuk yang
diselesaikan :
- Perdata
- Pidana
100%
e. Persentase perkara yang diselesaikan
dalam jangka waktu paling lambat 5
bulan
- Perdata
- Pidana
100%
f. Persentase perkara yang diselesaikan
dalam jangka waktu lebih dari 5 bulan
- Perdata
- Pidana
0%
2 Peningkatan akseptabiltas
putusan Hakim
Persentase perkara perdata dan pidana
yang tidak mengajukan upaya hukum :
- Banding
- Kasasi
- Peninjauan Kembali
80%
3 Peningkatan efektifitas
pengelolaan penyelesaian
perkara
a. Persentase berkas perkara yang diajukan
Banding yang disampaikan secara
lengkap
100%
b. Persentase berkas perkara yang diajukan
Kasasi yang disampaikan secara lengkap 100%
c. Persentase berkas perkara yang
diajukan PK yang disampaikan secara
lengkap
100%
d. Persentase berkas yang diregister dan
telah didistribusikan ke Majelis 100%
e. Persentase penyampaian pemberitahuan
relaas putusan tepat waktu dan tempat
kepada para pihak
100%
f. Persentase penyitaan tepat waktu dan
tempat 100%
g. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara 100%
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
4 Peningkatan aksesibilitas
masyarakat terhadap peradilan
(acces to justice)
a. Persentase perkara yang diajukan secara
prodeo 50%
b.Persentase perkara prodeo yang
diselesaikan 50%
c. Persentase amar putusan yang dapat
diakses secara on line dalam waktu
maksimal 1 hari kerja sejak diputus
100%
5 Meningkatnya kepatuhan
terhadap Putusan pengadilan.
Persentase permohonan eksekusi atas
putusan perkara perdata yang berkekuatan
hukum tetap yang dilaksanakan
80%
6 Meningkatnya kualitas
pengawasan
a. Persentase pengaduan masyarakat yang
ditindaklanjuti 0%
b. Persentase temuan hasil pemeriksaan
eksternal yang ditindaklanjuti. 0%
PENGADILAN NEGERI WAIKABUBAKJl. Sudirm an No. 10 W aikabubak-Sum ba B arat
T ip / Fax : (0387) 22075/21054
Website : www.pn-waikabubak.go.id. Email: [email protected] A I K A B U B A K - NUSA TENGGARA TIMUR
KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI WAIKABUBAK NOMOR : W26-U9/2L// /KP.00.3/2/2017
T e n t a n gPENUNJUKAN TIM PENYUSUN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
(LKjIP)PENGADILAN NEGERI WAIKABUBAK
KETUA PENGADILAN NEGERI WAIKABUBAK
Menimbanga. Bahwa dalam rangka melaksanakan reformasi birokrasi serta mengingat
pentingnya LKjIP sebagai acuan penilaian atas pelaksanaan reformasi
birokrasi Mahkamah Agung RI, maka Pengadilan Negeri Waikabubak perlu
segera membuat LKjIP tahun 2017;
b. Bahwa untuk itu Ketua Pengadilan Negeri Waikabubak perlu menunjuk Tim
yang bertugas untuk menyusun LKjIP tersebut;
c. Bahwa mereka yang tersebut dalam lampiran Surat Keputusan ini dianggap
cakap dan mampu untuk melaksanakan tugas sebagai Tim penyusun LKjIP;
Mengingat
1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas
Undang-Undang Nomor: 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung.
2. Undang-Undang Nomor: 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman.
3. Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas
Undang-Undang Nomor; 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum.
4. Peraturan Pemerintah Nomor ; 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan
dan Kenerja Instansi Pemerintah.
5. Peraturan Presiden Nomor : 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional Tahun 2004-2009.
6. Peraturan Presiden Nomor: 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Fungsi,
Struktur Organisasi, dan Tata Kerja.
7. Peraturan Presiden Nomor: 13 Tahun 2005 tentang Sekretariat Mahkamah
Agung.
8. Peraturan Presiden Nomor: 14 Tahun 2005 tentang Kepaniteraan Mahkamah
Agung.
9. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : PER/9
M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja.
10. Surat Sekretaris Mahkamah Agung RI tanggal 17 November 2015 Nomor :
516-1/SEK/KU.01/11/2015 perihal penyampaian LKjIP Tahun 2015 dan
Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2016.
M E M U T U S K A N :
Menetapkan:
Pertama
Kedua
Ketiga
Kempat
KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI WAIKABUBAK TENTANG
PENUNJUKAN TIM PENYUSUN LAPORAN KINERJA INSTANSI
PEMERINTAH (LKjIP) PADA PENGADILAN NEGERI WAIKABUBAK
TAHUN 2017.
Menunjuk dan mengangkat Para Pejabat / Pegawai yang nama dan
jabatannya tercantum dalam daftar lampiran Surat Keputusan ini sebagai Tim
Penyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) pada Pengadilan
Negeri Waikabubak;
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) dan Evaluasi
terhadap pencapaian kinerja disampaikan kepada Pengadilan Tinggi Kupang;
Tim Penyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah diberikan tugas untuk:
a. Menyusun dan melakukan review atas capaian kinerja setiap satuan kerja
dalam rangka meyakinkan keandalan informasi yang disajikan dalam
laporan akuntabilitas kinerja.
b. Melakukan evaluasi terhadap keputusan/peraturan ini serta melaporkan
kepada Hakim Pengawas Bidang dan Ketua Pengadilan Negeri
Waikabubak.
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diperbaiki sebagaimana
mestinya.
Ditetapkan di Waikabubak 09 Pebruari 2017
fyGADILAN^lEtjERI WAIKABUBAK
RSELINA SUEK.SH 199903 2 002
LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI WAIKABUBAK Tanggal : 09 PEBRUARI 2017 N o m o r : W .2 6 -U 9 /-^ / /KP.00.3/2/2017
NO. N A M A - NI P J a b a t a n Kedudukan dalam Tim
Keterangan
1. PUTU GDENOVYARTHA.SH.M.Hum NIP.19761120 200112 1 004
Wakil Ketua/ Hakim Madya Muda Koordinator Pengadilan Negeri Waikabubak
2. YUSUF FAOT.SHNIP. 19720712 199303 1 005
Panitera Anggota Pengadilan Negeri Waikabubak
3. ARYO ENDARTO.ST NIP. 19780505 200502 1 005
Sekretaris Sekretaris Pengadilan Negeri Waikabubak
4. ALBERTUS ORANIP. 19700422 199203 1 001
Panitera Muda Hukum Anggota Pengadilan Negeri Waikabubak
5. YOHANIS NDAPAOLE NIP. 19570725 198311 1 001
Panitera Muda Perdata Anggota Pengadilan Negeri Waikabubak
6. RAUFLANGGANIP. 19711014 199303 1 002
Panitera Muda Pidana Anggota Pengadilan Negeri Waikabubak
7. BUNGSU .D. MANUKOA.S.Kom NIP. 19770708 201101 1 004
Kasubag Perencanaan, Teknologi Informasi & Pelaporan
Anggota Pengadilan Negeri Waikabubak
8. SIPRIANUS YANTO BERE.SE NIP. 19780903 200904 1 006
Kasubag Umum & Keuangan Anggota Pengadilan Negeri Waikabubak
9. SONY ALEX MELKIANUS NIP. 19720625 199303 1 002
Kasubag Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana
Anggota Pengadilan Negeri Waikabubak
10. DOMINIKUS NDARA OLE Pramubakti/Honorer Anggota Pengadilan Negeri Waikabubak
KABUBAK
PENGADILAN NEGERI WAIKABUBAKJl. Sudirman No. 10 Waikabubak-Sumba Barat
Tip / Fax : (0387) 22075/21054W e b s ite : w w w .p n -w a ik a b u b a k .g o .id . E m a i l : p n _ w k b @ y a h o o .c o .id
W A I K A B U B A K - NUSA TENGGARA TIMUR
KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI WAIKABUBAKNomor: W26-U9/atf> /KP.00.3/2/2017
TENTANG
TIM PENYUSUN RENCANA KERJA TAHUNAN
TAHUN 2017
PADA PENGADILAN NEGERI WAIKABUBAK
KETUA PENGADILAN NEGERI WAIKABUBAK
Menimbang :
1. Bahwa dalam rangka penyelenggaraan peradilan dan penyelenggaraan
administrasi peradilan baik teknis maupun non teknis guna mencapai hasil
maksimal maka sebagai langkah awal perlu dibuat Rencana Kerja Tahunan (
RKT ) Tahun 2017 pada Pengadilan Negeri Waikabubak ;
2. Bahwa Rencana Kerja Tahunan ( RKT ) Tahun 2017 merupakan dasar dan
acuan bagi seluruh jajaran di Pengadilan Negeri Waikabubak dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai penyelenggara peradilan ;
3. Bahwa untuk mewujudkan Rencana Kerja Tahunan ( RKT ) tersebut secara
berkesinambungan dan berkelanjutan maka perlu dibentuk Tim Penyusun
Rencana Kerja Tahunan ( RKT) Tahun 2017 ;
4. Bahwa mereka yang namanya tersebut dalam lampiran Surat Keputusan ini
kami anggap cakap dan mampu untuk melaksanakan tugas sebagai Team
Penyusun Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2017 pada Pengadilan Negeri
Waikabubak;
Mengingat
1. Undang - Undang Nomor : 03 tahun 2009 tentang perubahan kedua atas
Undang - Undang Nomor: 14 tahun 1985 tentang Mahkamah Agung Republik
Indonesia ;
2. Undang - Undang Nomor : 48 tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas
Undang - Undang Nomor: 14 tahun 1970 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok
Kekuasaan Kehakiman ;
3. Undang - Undang Nomor : 49 tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas
Undang - Undang Nomor: 02 tahun 1986 tentang Peradilan Umum ;
4. Undang - Undang Nomor : 05 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara
(ASN);
5. PP NO. 70 Tahun 2004 tanggal 5 Agustus 2004 tentang Rencana kerja
Pemerintah
6. Peraturan Menpan No. 5 / 2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Kinerja
Utama ( IKU)
7. PP No. 90 Tahun 2010 tanggal 27 Desember 2010 tentang Penyusun Rencana
Kerja dan Anggaran Kementrian / Lembaga.
M E M U T U S K A N
Menetapkan :
Pertama
Kedua
Ketiga
Mengangkat mereka yang nama - namanya tercantum dalam daftar
lampiran Surat Keputusan ini sebagai Team Penyusun Rencana Kerja
Tahunan (RKT) Tahun 2017 pada Pengadilan Negeri Waikabubak;
Memerintahkan kepada Team Penyusun Rencana Kerja Tahunan (RKT)
Tahun 2017 untuk segera menyusun Rencana Kerja tersebut dan
mensosialisasikan serta melaksanakannya dengan penuh tanggung jawab ;
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan , dan apabila dikemudian hari
ternyata terdapat kekeliruan didalam Surat Keputusan ini, akan dilakukan
penyempurnaan sebagaimana mestinya;
DITETAPKAN DI : WAIKABUBAK
PADA TANGGAL : 09 PEBRUARI 2017
LAMPIRAN KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI WA1KABUBAKNomor : W26-U9Z2£/D/KP.00.3/2/2017Tanggal : 09 PEBRUARI 2017
NO. N A M A J A B A T A NJABATAN
DALAM TIM
1. PUTU GDE NOVYARTHA.SH.M.Hum Wakil Ketua Ketua
2. SONNY EKO ANDRIANTO.SH
Hakim Pengawas Bidang Kepaniteraan Muda Perdata dan Subbag
Umum dan Keuangan / Hakim Pratama Muda
Anggota
3. NASUTION, SH
Hakim Pengawas Bidang Kepaniteraan Muda Pidana dan Subbag
Kepegawaian, Organisasi dan Tata laksana
Anggota
4. WAHYU.E. SURYOWATI.SH.M.Hum
Hakim Pengawas Bidang Kepaniteraan Muda Hukum dan Subbag
Perencanaan, Teknologi Informasi dan Pelaporan
Anggota
5. YUSUF FAOT.SH Panitera Anggota
6. ARYO ENDARTO.ST Sekretaris Sekretaris
7. SITI MARLIYAH Wakil Panitera Anggota
8. ALBERTUS ORA Panmud Hukum Anggota
9. YOHANIS NDAPAOLE Panmud Perdata Anggota
10. RAUFLANGGA Panmud Pidana Anggota
11. SONY ALEX MELKIANUSKasubag Kepegawaian,
Organisasi dan Tata Laksana
Anggota
12. SIPRIANUS YANTO BERE.SEKasubag Umum dan
Keuangan Anggota
13. BUNGSU .D. MANUKOA.S.Kom Kasubag Perencanaan,Tl dan Pelaporan Anggota
14. YUNITA .CH. BABYS PRAMUBHAKTI/ Honorer Anggota
PERJANJIAN KINERJA (PK)
PENGADILAN NEGERI WAIKABUBAK
TAHUN 2017
PENGADILAN NEGERI WAIKABUBAK
JLN. SUDIRMAN NO 10 WAIKABUBAK
KAB. SUMBA BARAT - NTT