LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP)...
Transcript of LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP)...
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DINAS
KESEHATAN KOTA MATARAM TAHUN 2016
PEMERINTAH KOTA MATARAM DINAS KESEHATAN KOTA MATARAM
TAHUN 2017
1
EXECUTIVE SUMMARY (IKHTISAR EKSEKUTIF)
Pembangunan kesehatan yang dilaksanakan saat ini ditujukan untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat melalui peningkatan Umur Harapan Hidup, penurunan Angka Kematian Bayi
dan Angka Kematian Ibu, menurunkan dan menekan angka kesakitan, meningkatkan pelayanan
kesehatan serta perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat. Selain itu pembangunan kesehatan yang
dilaksanakan saat ini lebih diarahkan untuk langsung menyentuh ke masyarakat serta meningkatkan
kemampuan melalui partisipasi aktif masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatannya.
Perkembangan Kota Mataram yang cukup pesat yang ditandai dengan makin tingginya
kepadatan penduduk dan mobilisasi penduduk dan ditambah lagi dengan tingginya jumlah penduduk
miskin telah memberikan kontribusi tersendiri terhadap timbulnya masalah-masalah kesehatan di
masyarakat, seperti tingginya angka kematian ibu dan bayi, penyebaran penyakit menular serta gizi
buruk. Selain itu perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat masih rendah dan belum optimalnya
sarana dan kualitas pelayanan kesehatan khususnya pelayanan kesehatan dasar juga masih perlu
ditingkatkan disamping dukungan anggaran pembangunan yang masih terbatas.
Dalam kebijakan program pembangunan pada Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota
Mataram2011 - 2015 disebutkan bahwa Visi Pembanguan Kesehatan Kota Mataram adalah untuk
mewujudkan “MASYARAKAT SEHAT, MAJU DAN MANDIRI”. Sejalan dengan itu upaya penigkatan
derajat kesehatan masyarakat Kota Mataram tahun 2016 dilaksanakan melalui program-program
sebagai berikut :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
4. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
5. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
6. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
7. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
8. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
9. Program Pengembangan Lingkungan Sehat
10. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
11. Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/ puskemas
pembantu dan jaringannya
2
12. Program Manajemen Kesehatan
13. Program pengawasan dan pengendalian kesehatan makanan
Upaya-upaya pembangunan kesehatan melalui program dan kegiatan yang selama ini telah
dilaksanakan menunjukkan adanya peningkatan.Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya
meningkatnya umur harapan hidup dan menurunnya angka kematian bayi, tertanganinya masalah-
masalah kesehatan, meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan serta perilaku dan peran
serta masyarakat.
Untuk itu dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan yang berdaya guna, berhasil guna,
bersih dan bertanggung jawab, perlu adanya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) yang
merupakan sarana bagi evaluasi program dan kegiatan yang dilakukan dalam rangka pencapaian visi,
misi dan tujuan organisasi sesuai Instruksi Presiden RI Nomor: 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah dan Keputusan Kepala LAN RI Nomor : 239/IX/6/8/2003 tentang perbaikan
pedoman penyusunan pelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja kegiatan dan pengukuran pencapaian sasaran maka
pencapaian kinerja sasaran Dinas Kesehatan Kota Mataram sebagian besar dalam katagori sangat
berhasil. Keberhasilan ini menunjukkan kemampuan Dinas Kesehatan dalam mengimplementasikan
program/kegiatan tahun anggaran 2016 sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Kerja Tahunan
Dinas.
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas taufik dan hidayah Nya, sehingga
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Kesehatan Kota Mataram tahun 2016 dapat
diselesaikan dengan baik.
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Kesehatan Kota Mataram Tahun 2016
merupakan salah satu wujud pertanggungjawaban Dinas Kesehatan atas kinerja pelaksanaan tugas
pokok dan fungsinya pada Tahun Anggaran 2016. Disamping itu, LKIP juga merupakan salah satu
sarana bagi Dinas Kesehatan Kota Mataram untuk meningkatkan kinerja. Penyusunan LKIP mengacu
pada Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi
Pemerintah, Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah,
dan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi dan
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun
2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah.
Kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak atas tersusunnya Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah ini, khususnya seluruh Bidang, Seksi, Bagian dan UPTD di lingkup Dinas Kesehatan Kota
Mataram yang telah bekerja dalam upaya pelaksanaan program/kegiatan kesehatan sepanjang tahun
2016 dan selama penyusunan LKIP ini.
Akhirnya, dengan semangat dan komitmen untuk memberikan kontribusi terbaik, Dinas Kesehatan
akan terus berupaya membangun dan memperbaiki diri agar dapat menjadi organisasi yang lebih
transparan dan akuntabel.
Mataram, Januari 2017
Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram
dr. H. Usman Hadi Pembina Tingkat I - IV/b
NIP. 19631121 199603 1 002
4
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Perbaikan governance dan sistem manajemen merupakan agenda penting dalam reformasi
pemerintahan yang sedang dijalankan oleh pemerintah. Sistem manajemen pemerintahan yang
berfokus pada peningkatan akuntabilitas dan sekaligus peningkatan kinerja berorientasi pada hasil
(outcome) dikenal sebagai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Sistem AKIP). Sistem
AKIP diimplementasikan secara “self assesment” oleh masing-masing instansi pemerintah. Ini
berarti instansi pemerintah tersebut merencanakan sendiri, melaksanakan, mengukur dan
memantau kinerjanya sendiri serta melaporkannya sendiri kepada instansi yang lebih tinggi. Dalam
sistem yang mekanisme pelaksanaan demikian perlu adanya evaluasi dari pihak yang lebih
independen agar diperoleh umpan balik yang obyektif untuk perbaikan akuntabilitas dan kinerja
instansi pemerintah.
II. DASAR HUKUM
Penyusunan Laporan Kinerja Kegiatan Instansi Pemerintah DinasKesehatan Kota Mataram tahun
2014 berlandaskan kepada:
1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1993 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II
Mataram;
2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan
Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan
Standar Pelayanan Minimal;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara, Penyusunan,
Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 741/Menkes/Per/VII/2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;
8. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah;
5
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
10. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pembentukan Susunan
Organisasi Perangkat Daerah Kota Mataram sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Daerah Kota Mataram Nomor 18 Tahun 2011;
11. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 11 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011 – 2015;
12. Peraturan Walikota Mataram Nomor 11 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi
Dinas Kesehatan Kota Mataram;
13. Keputusan Walikota Mataram Nomor 675/IX/2012 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011 –
2015.
III. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan dengan disusunnya LKIP Dinas Kesehatan Kota Mataram Tahun 2016 adalah
sebagai berikut :
1. Bahan evaluasi akuntabilitas kinerja;
2. Penyempurnaan dokumen perencanaan periode yang akan datang;
3. Penyempurnaan pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang;
4. Penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan.
IV. BIDANG KEWENANGAN
Penyelenggaraan pemerintahan daerah diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan
masyarakatmelalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan, dan peranserta masyarakat, serta
peningkatan daya saing daerahdengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan,keadilan,
dan kekhasan suatu daerah dalam sistem NegaraKesatuan Republik Indonesia.
Efisiensi dan efektivitas penyelenggaraanpemerintahan daerah perlu ditingkatkan dengan
lebihmemperhatikan aspek-aspek hubungan antara PemerintahPusat dengan daerah dan
antardaerah, potensi dankeanekaragaman daerah, serta peluang dan tantanganpersaingan global
dalam kesatuan sistem penyelenggaraanpemerintahan negara.
Kriteria urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah kabupaten/kota berdasarkan
Undang-Undang Nomor 23Tahun 2014 Tentang PemerintahanDaerah pasal 13 ayat (4):
6
a. Urusan Pemerintahan yang lokasinya dalam daerah kabupaten/kota;
b. Urusan Pemerintahan yang penggunanya dalam daerahkabupaten/kota;
c. Urusan Pemerintahan yang manfaat atau dampaknegatifnya hanya dalam daerah
kabupaten/kota;dan/atau
d. Urusan Pemerintahan yang penggunaan sumberdayanya lebih efisien apabila dilakukan oleh
daerahkabupaten/kota.
Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerahterdiri atas Urusan Pemerintahan Wajib
dan UrusanPemerintahan Pilihan. Urusan Pemerintahan Wajib terdiri atas Urusan Pemerintahan
yang berkaitandengan Pelayanan Dasar dan Urusan Pemerintahan yangtidak berkaitan dengan
Pelayanan Dasar. Bidang Kesehatan merupakan salah satu Urusan Pemerintahan Wajib yang
berkaitan denganPelayanan Dasar disamping pendidikan; pekerjaan umum dan penataan
ruang;perumahan rakyat dan kawasan permukiman;ketenteraman, ketertiban umum, dan
pelindunganmasyarakat; dansosial.
Pemerintah Kota Mataram melalui Peraturan DaerahKota Mataram Nomor 4 Tahun 2008tentang
Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Kota Matarampasal 2 ayat(4)telah
menetapkan 31 (tiga puluh satu) bidang urusan pemerintahan yang termasuk di dalamnya urusan
kesehatan. Dinas Kesehatan Kota Mataram merupakan pelaksana pemerintah Kota Mataram
dalam urusan kesehatan.
Bidang kesehatan merupakan suatu program yang berkontribusi terhadap peningkatan Umur
Harapan Hidup(UHH) yang merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunankesehatan.
UHH tersebut dipengaruhi olehbeberapa faktor antara lain Angka Kematian Bayi (AKB), Angka
kematian Ibu(AKI), mortalitas dan morbiditas penyakit dan status gizi. Lingkup pelaksanaan
kegiatan bidang Kesehatan meliputi:
a. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar
b. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan keluarga dan gizi masyarakat
c. Penyelenggaraan pelayanan pengamatan, pencegahan dan pemberantasan penyakit
menularserta penyehatan Lingkungan
d. Penyelenggaraan upaya promosi kesehatan
7
V. Sumber Daya Wilayah
Kota Mataram yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1993, merupakan Ibu
Kota Propinsi Nusa Tenggara Barat berada di bagian paling barat wilayah Propinsi dan terletak di
antara 116o 04’ – 116o10’ Bujur Timur dan 08o 33’ – 08o 38’ Lintang Selatan dengan perbatasan
Selatan Lombok di bagian Barat, sedangkan di bagian Utara, Timur dan Selatan berbatasan
dengan Wilayah Kabupaten Lombok Barat, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Kecamatan Gunung Sari dan Kecamatan Lingsar Kabupaten
Lombok Barat.
Sebelah Timur : Kecamatan Narmada dan Kecamatan Lingsar Kabupaten
Lombok Barat.
Sebelah Selatan : Kecamatan LabuApi Kabupaten Lombok Barat
Sebelah Barat : Selat Lombok
Kota Mataram selain merupakan Ibu Kota Propinsi Nusa Tenggara Barat juga merupakan Pusat
Pemerintahan, pusat pendidikan, dan pusat perekonomian barang dan jasa.
Kondisi Topografi Kota Mataram umumnya datar dengan tingkat kemiringan antara 0 – 2 % seluas
4.652,002 Ha, tingkat kemiringan antara 2 – 15 % seluas 1.473,430 Ha dan tingkat kemiringan 15
– 40 % seluas 4.568 Ha. Kota Mataram terdiri dari 6 Kecamatan dan 50 Kelurahan.
Konsekuensi dari status Kota Mataram sebagai Ibu Kota Provinsi NTB adalah menimbulkan
adanya arus imigrasi masuk ke Kota Mataram yang mengakibatkan terjadinya proses interaksi
sosial budaya antar berbagai suku, adat istiadat dan agama. Prosentase tingkat persebaran
penduduk dan tingkat kepadatan penduduk menurut Kecamatan di Kota Mataram pada Tahun
2016 dapat dilihat pada tabel berikut :
No Kecamatan Luas
Wilayah (Km2)
Jumlah Jumlah Penduduk
Kepadatan Penduduk/
Km2 Desa Kelurahan Desa+Kel
1 Ampenan 9,46 - 10 10 89.421 9.453
2 Sekarbela 10,32 - 5 5 67.431 6.534
3 Selaparang 10,77 - 9 9 75.027 6.966
4 Mataram 10,76 - 9 9 85.491 7.945
5 Sandubaya 10,32 - 7 7 74.549 7.224
6 Cakranegara 9,67 - 10 10 67.395 6.969
Jumlah(Kab/Kota) 61,30 - 50 50 459.314 7.493
Sumber : BPS Kota Mataram Tahun 2017
8
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa kepadatan penduduk Kota Mataram cukup tinggi yaitu
7.493jiwa/Km2 dan wilayah yang paling padat di Kota Mataram adalah Kecamatan Ampenan
dengan kepadatan penduduk mencapai 9.453 jiwa/km2.
VI. KONDISI UMUM DINAS KESEHATAN KOTA MATARAM
Terbentuknya Dinas Kesehatan Kota Mataram tidak terlepas dari perjalanan terbentuknya Kota
Mataram. Berdasarkan Undang-Undang Nomor : 4 Tahun 1993 Kota Mataram terbentuk yang
merupakan perubahan status Kota Administratif Mataram menjadi Kotamadya Mataram yang terdiri
dari 3 Kecamatan, yaitu : Kecamatan Ampenan, Kecamatan Mataram dan Kecamatan
Cakranegara. Sejalan dengan lahirnya Otonomi Daerah yang ditandai dengan ditetapkannya
Undang-Undang Nomor: 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, maka terjadi pula
perubahan sebutan Kotamadya Daerah Tingkat II Mataram menjadi hanya Kota Mataram.
Sehubungan dengan pesatnya perkembangan Kota Mataram, maka Wilayah Kota Mataram
mengalami pemekaran setelah berlakunya Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor: 3 Tahun 2007
Tentang Pemekaran Kecamatan dan Kelurahan di Kota Mataram dari 3 Kecamatan dan 23
Kelurahan menjadi 6 Kecamatan dan 50 Kelurahan
1. STRUKTUR ORGANISASI
Dalam rangka pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi
Perangkat Daerah, susunan organisasi Dinas Kesehatan Kota Mataram mengalami perubahan
melalui Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 5 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat
Daerah Kota Mataram sebagai berikut :
a. Unsur Pimpinan adalah Kepala Dinas;
b. UnsurPembantu Pimpinan adalah Sekretariat, terdiri dari :
1) Sub Bagian Perencanaan;
2) Sub Bagian Keuangan;
3) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
c. Unsur Pelaksana adalah Bidang, terdiri dari :
1) Bidang Pembinaan Pelayanan Kesehatan, membawahi :
a) Seksi Sertifikasi dan Perizinan Pelayanan Kesehatan;
b) Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan;
c) Seksi Farmasi dan Alat Kesehatan;
9
2) Bidang Pengamatan, Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit serta Penyehatan
Lingkungan membawahi :
a) Seksi Pengamatan dan Pencegahan Penyakit;
b) Seksi Pemberantasan Penyakit dan Bencana;
c) Seksi Penyehatan Lingkungan;
3) Bidang Promosi Kesehatan, membawahi :
a) Seksi Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat;
b) Seksi Sistem Informasi Manajemen Kesehatan, Penelitian dan Pengembangan;
c) Seksi Pengembangan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat dan Upaya
Kesehatan Institusi;
4) Bidang Pembinaan Kesehatan Keluarga, membawahi :
a) Seksi Kesehatan Ibu;
b) Seksi Kesehatan Anak, Remaja dan Usia Lanjut;
c) Seksi Gizi Masyarakat;
d. Kelompok Jabatan Fungsional;
e. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD).
Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Dinas Kesehatan Kota Mataram diatur dalam
Peraturan Walikota Mataram Nomor 45 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan
Organisasi dan Tata Kegiatan Unit Pelaksana Tehnis Dinas pada Dinas Kesehatan Kota
Mataram. UPTD yang ada pada Dinas Kesehatan pada saat itu terdiri dari 8 (delapan)
Puskesmas dan 1 (satu) Unit Pengelola Perbekalan Farmasi. Saat ini jumlah puskesmas
telah bertambah menjadi 11 (sebelas) Puskesmas.
10
Seksi Sertifikasi dan Perizinan
Pelayanan Kesehatan
Seksi Pelayanan Kesehatan
Dasar dan Rujukan
Seksi Farmasi dan Alat
Kesehatan
Seksi Pengamatan dan Pencegahan
Penyakit
Seksi Pemberantasan
Penyakit dan Bencana
Seksi Penyehatan
Lingkungan
Seksi Penyuluhan dan
Pemberdayaan
Masyarakat
Seksi
Sistem Informasi Kesehatan, Penelitian
dan Pengembangan
Seksi Pengembangan
Jaminan Pemeliharaan
Kesehatan Masyarakat
(JKPM) dan Usaha
Kesehatan Institusi
Seksi
Kesehatan Ibu
Seksi Kesehatan Anak, Remaja dan
Usia Lanjut
Seksi
Gizi Masyarakat
UPTD
KEPALA DINAS
SEKRETARIAT
Sub Bagian
Perencanaan
Sub Bagian Keuangan
Sub Bagian Umum dan
Kepegawaian
BIDANG PEMBINAAN PELAYANAN KESEHATAN
BIDANG PENGAMATAN,
PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN
PENYAKIT
BIDANG
PROMOSI KESEHATAN
BIDANG
PEMBINAAN KESEHATANKELUARGA
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
Sejalan dengan pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat
Daerah melalui Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah, struktur organisasi Dinas Kesehatan mengalami perubahan menjadi tipe B
yang terdiri 3 Bidang.
2. KETENAGAAN
Dinas Kesehatan Kota Mataram dalam upaya pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya sebagai
penyelenggara urusan pemerintah daerah dalam bidang kesehatan didukung oleh 551orang
tenaga yang terdiri dari :
No Status Ketenagaan 2013 2014 2015 2016
Jml % Jml % Jml % Jml %
1. Pegawai Negeri Sipil 522 96,67 519 97,01 529 96,53 532 96,55
2. Tenaga Honda 1 0,19 1 0,19 1 0,18 1 0,18
3. PTT Pusat 1 0,19 0 0,00 - - - -
4. PTT Daerah 16 2,96 15 2,80 18 3,28 18 3,27
Jumlah 540 100 535 100 548 100 551 100
Dari 551 orang pegawai PNS, PTT, Honda dan Mengabdi ini tersebar pada Dinas
Kesehatansebanyak 102 orang (18,51%), Puskesmas sebanyak 442 orang (80,22%) dan Unit
11
Perbekalan Farmasi sebanyak 7 orang (1,27%). Gambaran yang lebih rinci tentang
penyebaran tenaga lingkup Dinas Kesehatan Kota Mataram Tahun 2016 dapat dilihat pada
tabel berikut :
No. DINAS/UPTD
JENIS KEPEGAWAIAN
JML PNS Honda
PTT Daerah
PTT Pusat
1. Dinas Kesehatan 93 1 8 - 102
2. Puskesmas Ampenan 40 - 1 - 41
3. Puskesmas Tanjung Karang 43 - 1 - 44
4. Puskesmas Karang Pule 42 - - - 42
5. Puskesmas Mataram 39 - 1 - 40
6. Puskesmas Pagesangan 32 - 1 - 33
7. Puskesmas Cakranegara 49 - 1 - 50
8. Puskesmas Karang Taliwang 42 - 3 - 45
9. Puskesmas Dasan Cermen 40 - 1 - 41
10. Puskesmas Selaparang 37 - - - 37
11. Puskesmas Dasan Agung 33 - - - 33
12. Puskesmas Pejeruk 36 - - - 36
13. UP2F 6 - 1 - 7
J u m l a h 532 1 18 - 551
Tahun 2015 529 1 18 - 548
Tahun 2014 519 1 15 - 535
Proporsi tenaga kesehatan menurut 7 jenis tenaga kesehatan berdasarkanPeraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan yang ada pada lingkup Dinas
Kesehatan Tahun 2016adalah sebagai berikut:
Medis
6,72%
Keperawatan
41,20%
Kefarmasian4,90%
Kesmas
14,16%
Gizi7,08%
Keterap
Fisik0,00%
Ketehnis Med
7,26%
Non Kes
18,69%
12
Dari grafik di atas menunjukkan bahwa sebagian besar SDM lingkup Dinas Kesehatan Kota
Mataram adalah tenaga keperawatan (41,20%) yang meliputi perawat, perawat gigi dan bidan.
Hal tersebut terkait dengan kegiatan pelayanan kesehatan di Puskesmas dan jaringannya. Di
lain sisi proporsi tenaga medis, ketehnisian medis serta tenaga kefarmasian cukup rendah
meskipun sangat dibutuhkan dalam pelayanan kesehatan.
3. SARANA PELAYANAN KESEHATAN
Sebagai ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kota Mataram memiliki berbagai macam
sarana pelayanan kesehatan baik sarana pelayanan kesehatan milik pemerintah maupun
swasta. Data jumlah sarana pelayanan kesehatan di wilayah Kota Mataram Tahun 2016
adalah sebagai berikut :
No Kecamatan Rumah Sakit Puskesmas
Poskesdes Umum Khusus Puskesmas Pustu
1 Ampenan 2 - 2 3 2
2 Sekarbela - 1 2 2 3
3 Selaparang 2 - 3 4 4
4 Mataram 4 - 1 2 4
5 Sandubaya 2 1 2 3 7
6 Cakranegara 1 - 1 3 3
Jumlah(Kab/Kota) 11 2 11 17 23
Dalam pelaksanaan kegiatannya, Dinas Kesehatan didukung oleh sarana pelayanan
kesehatan yang merupakan UPT Dinas Kesehatan Kota Mataram yaitu 11 Puskesmas yang
terdiri dari 4 Puskesmas Perawatan (Puskesmas Ampenan, Puskesmas Tanjung Karang,
Puskesmas Cakranegara dan Puskesmas Karang Taliwang) dan 7 Puskesmas Non Perawatan
(Puskesma Karang Pule, Puskesmas Mataram, Puskesmas Pagesangan, Puskesmas Dasan
Cermen, Puskesmas Selaparang, Puskesmas Dasan Agung dan Puskesmas Pejeruk) serta 17
Puskesmas Pembantu dan 23 Poskesdes yang tersebar di 6 Kecamatan dan 50 Kelurahan.
4. ANGGARAN
Dinas Kesehatan selaku pelaksana Pemerintah Daerah dalam urusan kesehatan
melaksanakan pembangunan kesehatan melalui 13 program (4 program non tehnis dan 9
program tehnis) dan 69 kegiatan (15 kegiatan non tehnis dan 54 kegiatan tehnis). Jumlah
13
anggaran tahun 2016 sebesar Rp. 114.489.084.070,80,- dengan realisasi sementaraanggaran
telah mencapai Rp. 100.412.135.898,00 (87,70%) yang terdiri dari :
No Jenis Belanja Jumlah Anggaran (Rp.)
% Alokasi Realisasi
1. Belanja Tidak Langsung 34.924.227.450,80 34.545.684.445,00 98,92
(Gaji dan Tunjangan) 34.924.227.450,80 34.545.684.445,00 98,92
2. Belanja Langsung : 79.564.856.620,00 65.866.451.453,00 82,78
Program Sasaran Strategis 78.517.206.782,00 64.918.345.337,00 82,68
Program Pendukung 1.047.649.838,00 948.106.116,00 90,50
Jumlah 114.489.084.070,80 100.412.135.898,00 87,70
Tahun 2015 68.449.593.532,80 57.593.163.108,00 84,14
Tahun 2014 63.631.158.252,47 56.885.570.577,00 89,40
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan selama tiga tahun jumlan alokasi anggaran pada Dinas
Kesehatan mengalami peningkatan hingga menjadi Rp. 114.489.084.070,80 pada tahun 2016
dengan realisasi anggaran Dinas Kesehatan Kota Mataram sebesar 87,70%. Realisasi
tersebutdipengaruhi oleh belum optimalnya realisasi anggaranBelanja Langsungsebesar
82,68%.
14
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
Inpres 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi merupakan salah satu wujud nyata
niat pemerintah untuk memerangi korupsibaik secara represif maupun preventif. Penanganan masalah
pemberantasankorupsi tidak dapat lagi dilakukan secara sporadis, namun membutuhkan
suatupenanganan secara sistematik. Penanganan tindak korupsi antara lain dilakukan melalui
perbaikan sistem manajemenpemerintahan yang mengedepankan adanya transparansi dan
akuntabilitas.Peningkatan transparansi diharapkan dapat mendorong pemerintahan yang bersih dan
bebas dari KKN serta berkinerja tinggi. Oleh karena itu pemerintahan diharapkan untukdapat
menjelaskan apa yang sedang danakan dilakukan serta mempertanggungjawabkan kinerja apayang
telah diberikan kepada masyarakat selaku stakeholder utama pembangunan bangsa ini. Oleh karena
itu Diperlukan ukuran-ukurankinerja yang dapat digunakan untuk mengetahui capaian kinerja dari
setiaporganisasi serta menjadi menjadi komitmenpara penyelenggara pemerintahan dalam
pembangunan.
Komponen yang sangat penting dalam pengukuran kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah adalah
Penetapan Kinerja karena Penetapan Kinerja inilah yang menjadi komitmen dasar SKPD dalam
pelaksanaan program/kegiatan yang keberhasilannya diukur melalui pengukuran kinerja. Penetapan
kinerja pada dasarnya merupakan salah satu komponen dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (Sistem AKIP) yang merupakan suatu pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian
kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada
sumber daya yang dimiliki oleh instansi.
Penyusunan penetapan kinerja ini dimulai dengan merumuskan renstra yang merupakan rencana
jangka menengah (lima tahunan). yang dilanjutkan dengan menjabarkan rencana lima tahunan
tersebut kedalam rencana kinerja tahunan. Tujuan Umum diterapkannya Penetapan Kinerja adalah :
Intensifikasi pencegahan korupsi, Peningkatan kualitas pelayanan publik serta Percepatan untuk
mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel. Sedangkan Tujuan
Khususnya adalah : Meningkatkan Akuntabilitas, Transparansi, dan Kinerja Aparatur sebagai wujud
nyata komitmen antara penerima amanah dengan pemberi amanah; sebagai dasar penilaian
keberhasilan/ kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi; Menciptakan tolok ukur kinerja
sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur serta sebagai dasar Pemberian reward atau penghargaan dan
sanksi.
15
Dinas Kesehatan Kota Mataram sebagai pelaksana kewenangan daerah dalam bidang kesehatan
menyusun Dokumen Penetapan Kinerja dengan berpedoman pada Standart Pelayanan Minimal
(SPM), Indikator dalam Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTB serta indikator lainnya yang merupakan
wujud pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan dan menjadi indikator dalam Renstra
Dinas Kesehatan Kota Mataram Tahun 2016 – 2021. Dalam rangka mewujudkan visi “MASYARAKAT
SEHAT, MAJU DAN MANDIRI” ditempuh melalui 4 misi, yaitu :
1. Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan serta menjamin ketersediaan SDM, sarana
dan prasarana pelayanan kesehatan
2. Meningkatkan derajat kesehatan ibu, bayi, anak balita, remaja dan usia lanjut
3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pencegahan, pemberantasan penyakit dan kesehatan
lingkungan
4. Meningkatkan derajat kesehatan melalui kemitraan dan pemberdayaan masyarakat
5. Meningkatkan tata kelola kepemerintahan yang baik
Sedangkan sasaran pembangunan kesehatan Dinas Kesehatan Kota Mataram yang ingin dicapai
adalah :
1. Tersedianya fasilitas pelayanan kesehatan dasar yang terjangkau
2. Tersedianya sarana pelayanan kesehatan yang berkualitas
3. Tersedianya obat dan BMHP yan sesuai kebutuhan
4. Terwujudnya ibu dan bayi mendapat pelayanan kesehatan yang berkualitas
5. Tersedianya sarana dan pelayanan kesehatan anak, remaja dan usia lanjut yang berkualitas
6. Tersedianya pelayanan kesehatan gizi bagi masyarakat yang bermutu
7. Terwujudnya penemuan dan penangan penyakit menular yang optimal
8. Terwujudnya pelayanan imunisasi bagi ibu hamil, bayi, balita dan anak sekolah yang sesuai
standar
9. Termanfaatkannya pelayanan kesehatan bagi penyakit tidak menular secara optimal
10. Terwujudnya masyarakat yang memanfaatkan air bersih dan sanitasi dasar yang memenuhi syarat
secara optimal
11. Terwujudnya masyarakat yang berperilaku hidup bersih dan sehat dan berperan aktif dalam
kesehatan secara menyeluruh
12. Terwujudnya institusi yang memanfaatkan pelayanan kesehatan secara optimal
13. Terwujudnya masyarakat yang terjamin dalam Jamkesmas secara menyeluruh
14. Terwujudnya masyarakat, pihak terkait dan petugas yang memanfaatkan sistem informasi dan
litbangkes secara optimal
16
15. Tersedianya dokumen perencanaan dan penganggaran yang berkualitas
16. Tersedianya base line data tenaga kesehatan yang menyeluruh dan invenatris barang.
Selaras dengan hal-hal tersebut disusun penetapan kinerja Dinas Kesehatan Kota Mataram
yang memuat sasaran, program, indikator beserta target dalam penetapan kinerja tahun 2016.
A. ALOKASI ANGGARAN MENURUT SASARAN KINERJA DAN PROGRAM/KEGIATAN
Jumlah alokasi anggaran pada Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran (DPPA) Dinas
Kesehatan Kota Mataram Tahun Anggaran 2016 adalah Rp. 114.489.084.070,80 meningkatcukup
besar sebesar 67,27% dari tahun 2015 sebesar Rp. 68.449.593.532,80. Peningkatan jumlah
anggaran yang sangat besar tersebut terutama berasal dari DAK Fisik dan Non Fisik (naik
616,24%), DBHCHT (naik 1.992,73%) dan peningkatan anggaran kapitasi JKN sebesar 24,19%.
Sedangkan alokasi anggaran anggaran lingkup Dinas Kesehatan Kota Mataram Tahun 2016
sebelum dan sesudah perubahan adalah sebagai berikut :
No Jenis Belanja Jumlah Anggaran (Rp.) %
Kenaikan DPA DPPA
1. Belanja Tidak Langsung 35.619.734.182,80 34.924.227.450,80 -1,95
(Gaji dan Tunjangan) 35.619.734.182,80 34.924.227.450,80 -1,95
2. Belanja Langsung : 74.793.265.029,00 79.564.856.620,00 6,38
ProgramSasaran Strategis 73.689.189.279,00 78.517.206.782,00 6,55
Program Pendukung 1.104.075.750,00 1.047.649.838,00 -5,11
Jumlah 110.412.999.211,80 114.489.084.070,80 3,69
Tahun 2015 63.352.714.732,80 68.449.593.532,80 8,05
Tahun 2014 51.175.729.056,80 63.631.158.252,47 24,34
Jumlah anggaran Dinas Kesehatan Kota Mataram Tahun 2016 setelah perubahan mengalami
kenaikan sebesar 3,69%. Kenaikan ini terjadi terutama karena adanya tambahan anggaran yang
bersumber dari dana kapitasi JKN (tambahan penerimaan dan sisa lebih tahun 2015), dana DAK
non fisik Jampersal dan BOK.Pada tahun 2016 terjadi rasionalisasi anggaran baik anggaran yang
bersumber DAK Fisik dan DAU namun secara keseluruhan jumlah alokasi dalam perubahan APBD
Dinas Kesehatan meningkat. Proporsi belanja gaji dan tunjangan terhadap total anggaran cukup
rendah yaitu sekitar 30,50%. Sedangkan 69,50% merupakan belanja langsung yang dialokasikan
bagi pelaksanaan program/kegiatan sasaran strategis beserta program pendukung (operasional
dinas). Proporsi anggaran yang digunakan bagi pelaksanaan program/kegiatan strategis dinas
terhadap total anggaran Dinas Kesehatan adalah sebesar : 68,58% meningkat dari tahun lalu
sebesar 48,43%.
17
Anggaran belanja langsung dalam APBD Dinas Kesehatan Kota Mataram berasal dari berbagai
sumber seperti : DAU, DAK (Fisik dan Non Fisik), Dana JKN dan DBHCHT. Alokasi anggaran
belanja langsung pada Dinas Kesehatan Kota Mataram Tahun 2015 dan 2016 adalah sebagai
berikut :
No Sumber Dana 2014 2015 2016
1 Dana Alokasi Umum 10.799.644.408 12.411.533.533 9.678.164.617
2 Dana Alokasi Khusus 4.479.920.000 4.688.320.000 33.579.518.000
3 JKN 16.460.210.500 18.618.679.798 23.121.782.003
4 DBHCHT 4.700.000.000 630.065.000 13.185.392.000
Jumlah 36.439.774.908 36.348.598.331 79.564.856.620
Anggaran bagi belanja langsung Dinas Kesehatan Kota Mataram sebagian besar bersumber dari
DAK dan dana JKN masing masing sebesar Rp. 33.579.518.000 (51,22%) dan Rp.
23.121.782.003,- (34,15%). Sedangkan anggaran yang bersumber daeri DAU justru mengalami
penurunan sebesar 22,02%.
Anggaran belanja langsung terbagi menjadi anggaran belanja langsung bagi program pendukung
dan anggaran belanja langsung bagi program sasaran strategis. Anggaran bagi program
pendukung ditujukan bagi program-program yang bukan program tehnis kesehatan, seperti :
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur, Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur dan Program peningkatan
pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan.
18
Alokasi anggaran belanja langsung menurut program sasaran strategis dan program Dinas
Kesehatan Kota Mataram Tahun 2016 adalah sebagai berikut :
SASARAN PROGRAM/KEGIATAN JML ANGGARAN
(Rp) KET Tersedianya fasilitas pelayanan kesehatan dasar yang terjangkau
PROGRAM UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT - Pembinaan pelayanan kesehatan rujukan dan
swasta
1.884.000.000 - Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional
(Puskesmas)
19.041.782.003 - Pembinaan Pelayanan Kesehatan Dasar
390.281.529
- Peningkatan kesehatan masyarakat
50.000.000 - Penyediaan dana untuk Puskesmas
1.359.184.800
PROGRAM PENGADAAN, PENINGKATAN & PERBAIKAN SARANA DAN PRASARANA PUSKESMAS/PUSKESMAS PEMBANTU DAN JARINGANNYA
- Pembangunan puskesmas
11.323.650.000,00
- Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana puskesmas
950.000,00
- Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana puskesmas (DAK)
12.296.560.000,00
- Pembangunan Puskesmas (DAK)
3.453.200.000,00 JUMLAH 1 49.799.608.332 63,43%
Tersedianya sarana pelayanan kesehatan yang berkualitas
PROGRAM UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
- Akreditasi Sarana Pelayanan Kesehatan
275.662.500
- Pembinaan Pelayanan Perizinan Sarana Kesehatan Swasta
123.785.000
JUMLAH 2 399.447.500 0,51%
Tersedianya obat dan BMHP yang sesuai kebutuhan
PROGRAM OBAT & PERBEKALAN KESEHATAN
-
Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan
93.905.000 - Pengadaaan Obat dan Perbekalan Kesehatan
(DAK)
10.669.071.000
PROGRAM UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
- Pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan
143.942.000 -
Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas dan Jaringan (DAK)
1.485.304.000,00
19
PROGRAM PENGADAAN, PENINGKATAN & PERBAIKAN SARANA DAN PRASARANA PUSKESMAS/PUSKESMAS PEMBANTU DAN JARINGANNYA
- Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas
1.589.632.000,00
- Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas (DAK)
2.528.787.000,00
JUMLAH 3
16.510.641.000 21,03%
Terwujudnya ibu dan bayi mendapat pelayanan kesehatan yang berkualitas
PROGRAM UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
- Pembinaan dan Pelayanan KIA
141.500.000
- Sosialisasi dan pelatihan tekhnis KIA
35.319.500 - Monitoring dan Evaluasi KIA
92.505.750
- Jaminan Persalinan (DAK Non Fisik)
525.150.000
JUMLAH 4
794.475.250 1,01%
Tersedianya sarana dan pelayanan kesehatan anak, remaja dan usia lanjut yang berkualitas
PROGRAM UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
- Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak
135.200.000
- Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia
53.250.000 -
Peningkatan Pelayanan Kesehatan Remaja
4.200.000
JUMLAH 5
192.650.000 0,25%
Tersedianya pelayanan kesehatan gizi bagi masyarakat yang bermutu
PROGRAM PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
- Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP),
Anemia Gizi Besi, Gangguan akibat kurang Yodium (GAKY), kurang Vitamin A dan kekurangan zat besi Mikro lainnya
318.749.000
- Pembinaan gizi institusi
35.400.000
JUMLAH 6 354.149.000 0,45%
Terwujudnya penemuan dan penangan penyakit menular yang optimal
PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR
- Penyemprotan/fogging sarang nyamuk
405.718.000
- Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
346.762.500
- Peningkatan survellance Epidemiologi dan penanggulangan wabah
27.445.000
20
JUMLAH 7 779.925.500 0,99%
Terwujudnya pelayanan imunisasi bagi ibu hamil, bayi, balita dan anak sekolah yang sesuai standar
PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR
- Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak
sekolah
343.290.000 - Pelayanan Kesehatan Haji
125.195.000
- Pelayanan Vaksinasi bagi Balita dan Anak Sekolah (DAK)
450.000.000
JUMLAH 8 918.485.000 1,17%
Termanfaatkannya pelayanan kesehatan bagi penyakit tidak menular secara optimal
PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR
-
Peningkatan Pelayanan Penyakit Tidak Menular
64.950.000 JUMLAH 9
64.950.000 0,08% Terwujudnya masyarakat yang memanfaatkan air bersih dan sanitasi dasar yang memenuhi syarat secara optimal
PROGRAM PENGEMBANGAN LINGKUNGAN SEHAT
- Penyehatan Lingkungan Pemukiman,
Penyehatan Air dan Sanitasi Tempat-Tempat Umum
272.776.600
- Penyehatan Lingkungan Pemukiman,
Penyehatan Air dan Sanitasi (DAK)
1.200.000.000 -
Operasional Laboratorium Dinas Kesehatan
47.125.000
PROGRAM PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN KESEHATAN MAKANAN
- Pengawasan keamanan dan kesehatan
makanan hasil industri
55.635.000
JUMLAH 10 1.575.536.600 2,01%
Terwujudnya masyarakat yang berperilaku hidup bersih dan sehat dan berperan aktif dalam kesehatan secara menyeluruh
PROGRAM PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN KESEHATAN
- Pengembangan media promosi dan informasi
sadar hidup sehat
162.224.500 - Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat
28.343.000
- Penyelenggaraan Lomba Balita
27.215.000 - Lomba Posyandu
49.579.500
- Pembinaan UKBM
33.916.000
- Pembinaan Desa Siaga
15.637.700
21
- Pembinaan / Revitalisasi Posyandu
19.189.900 - Manajemen Kesehatan (DAK Non FISIK)
110.440.000
- Upaya Kesehatan Promotif dan Preventif (DAK Non FISIK)
2.243.560.000
JUMLAH 11
2.690.105.600 3,43%
Terwujudnya institusi yang memanfaatkan pelayanan kesehatan secara optimal
PROGRAM UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
- Pembinaan kesehatan institusi
52.437.500
- Sosialisasi dan pelatihan kesehatan institusi
33.287.500 JUMLAH 12
85.725.000 0,11% Terwujudnya masyarakat yang terjamin dalam Jamkesmas secara menyeluruh
PROGRAM UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
-
Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional
4.080.000.000 - Pengembangan jaminan pemeliharaan
kesehatan masyarakat
27.220.000 JUMLAH 13
4.107.220.000 5,23% Terwujudnya masyarakat, pihak terkait dan petugas yang memanfaatkan sistem informasi dan litbangkes secara optimal
PROGRAM MANAJEMEN KESEHATAN
- Sistem informasi Kesehatan Daerah
77.960.000
- Sistem Inormasi Kesehatan Daerah (DAK Non FISIK)
102.750.000
JUMLAH 14 180.710.000 0,23%
Tersedianya dokumen perencanaan dan penganggaran yang berkualitas
PROGRAM MANAJEMEN KESEHATAN
- Perencanaan Kesehatan
31.711.000
JUMLAH 15 31.711.000 0,04%
Tersedianya base line data tenaga kesehatan yang menyeluruh dan inventaris barang
PROGRAM MANAJEMEN KESEHATAN
- Peningkatan Adm. Umum dan Inventaris barang Dinas dan UPD
31.867.000
JUMLAH 16
31.867.000 0,04%
T O TA L 78.517.206.782 100%
22
Proporsi alokasi anggaran Belanja Langsung Program Sasaran Strategis Dinas Kesehatan Kota
Mataram Tahun 2016 menurut upaya pencapaian sasaran strategis dapat dilihat dalam diagram
berikut :
Sasaran 1 63,43%
Sasaran 2 0,51%
Sasaran 3 21,03%
Sasaran 4 1,01%
Sasaran 5 0,25%
Sasaran 6 0,45%
Sasaran 7 0,99%
Sasaran 8 1,17%
Sasaran 9 0,08%
Sasaran 10 2,01%
Sasaran 11 3,43%
Sasaran 12 0,11%
Sasaran 13 5,23%
Sasaran 14 0,23%
Sasaran 15
0,04%
Sasaran 16
0,04%
Dari diagram di atas menunjukkan proporsi anggaran Dinas Kesehatan Kota Mataram Tahun 2016
terbesar digunakan dalam rangka pencapaian sasaran 1 yaitu tersedianya fasilitas pelayanan
kesehatan dasar yang terjangkau ; sasaran 3 yaitu tersedianya obat dan BMHP yang sesuai
kebutuhan; serta sasaran 13 yaitu terwujudnya masyarakat yang terjamin dalam jamkesmas
secara menyeluruh.
23
B. INDIKATOR TARGET MENURUT SASARAN KINERJA
Pembangunan kesehatan di Kota Mataram ditujukan untuk meningkatkan pencapaian sasaran
dalam indikator kesehatan dalam indikator kinerja kunci, standar pelayanan minimal, indikator
RPJM dan indikator lainnya yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan.
Indikator kinerja Dinas Kesehatan Kota Mataram dalam Penetapan Kinerja Tahun 2016 adalah
sebagai berikut :
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
1 2 3 4
1 Tersedianya fasilitas pelayanan kesehatan dasar yang terjangkau
Cakupan pelayanan kesehatan dasar Pasien Masyarakat Miskin
100.00%
Puskesmas yang menerapkan PPK BLUD 0 pusk
Cakupan Puskesmas yang melaksanakan proram Kesehatan jiwa masyarakat
11 pusk
Cakupan Puskesmas yang melaksanakan proram Kesehatan kerja
6 pusk
Cakupan Puskesmas yang melaksanakan proram Kesehatan olah raga 6 pusk
Rasio Puskesmas : Jumlah Penduduk 1 : 30000
2 Tersedianya sarana pelayanan kesehatan yang berkualitas
Puskesmas yang terakreditasi 6 pusk
3 Tersedianya obat dan BMHP yan sesuai kebutuhan
Ketersediaan obat Esensial generik di sarana pelayanan kesehatan Dasar
100.00%
4 Terwujudnya ibu dan bayi mendapat pelayanan kesehatan yang berkualitas
Kunjungan ibu hamil K4 93.00%
Pertolongan Persalinan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
90.00%
Cakupan Kunjungan bayi 96.00%
Kunjungaan neonatal lengkap 94.00%
Cakupan Puskesmas Rawat Inap yang melaksanakan PONED 100.00%
5 Tersedianya sarana dan pelayanan kesehatan anak, remaja dan usia lanjut yang berkualitas
Cakupan Pelayanan anak balita 71.00%
Jumlah Puskesmas yang melaksanakan pelayanan kesehatan Peduli Remaja (PKPR)
4 pusk
Jumlah Puskesmas dengan pelayanan kesehatan reproduksi esensial terpadu (PKRET)
4 pusk
Prosentase Karang Lansia yang mendapat pembinaan 100.00%
6 Tersedianya pelayanan kesehatan gizi bagi masyarakat yang bermutu
Balita gizi buruk mendapat perawatan 100.00%
Cakupan Bayi yang mendapat ASI Ekslusif (6 Bulan) 63,85%
Cakupan Ibu Hamil mendapat 90 tablet Fe 92,52%
24
Cakupan Bayi dan Balita mendapat Vitamin A 97,76%
7 Terwujudnya penemuan dan penangan penyakit menular yang optimal
Cakupan Penemuan Penderita Pneumia Balita
100.00%
Cakupan Penemuan Pasien Baru TB BTA Positif 70.00%
Cakupan Penderita DBD yang ditangani 100.00%
Cakupan Penemuan Penderita Diare 100.00%
Desa/kelurahan menalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi <24 jam
100%
Penanganan penderita HIV dan AIDS 100.00%
8 Terwujudnya pelayanan imunisasi bagi ibu hamil, bayi, balita dan anak sekolah yang sesuai standar
Desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
100.00%
Penemuan Acute Flacid Paralysis (AFP) Rate per 100.000 penduduk
≥2
Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap 90.00%
Cakupan Jemaah Calon Haji (JCH) yan g diperksa kesehatannya 100.00%
9 Termanfaatkannya pelayanan kesehatan bagi penyakit tidak menular secara optimal
Prosentase Puskesmas melaksanakan ke giatan penggulangan PTM
100.00%
10 Terwujudnya masyarakat yang memanfaatkan air bersih dan sanitasi dasar yang memenuhi syarat secara optimal
Prosentase TPM yang di periksa 37.00%
Cakupan Desa Open Defection Free (ODF)/ stop buang air besar
42 kelurahan
11 Terwujudnya masyarakat yang berperilaku hidup bersih dan sehat dan berperan aktif dalam kesehatan secara menyeluruh
Cakupan Desa Siaga Aktif 100.00%
Cakupan Posyandu Aktif 59.00%
Cakupan Rumah Tangga sehat 33.00%
12 Terwujudnya institusi yang memanfaatkan pelayanan kesehatan secara optimal
Prosentase Penjarin gan siswa SD dan setin gkat 100.00%
13 Terwujudnya masyarakat yang terjamin dalam Jamkesmas secara menyeluruh
Cakupan masyarakat yan g memiliki jaminan kesehatan nasional
85.00%
14 Terwujudnya masyarakat, pihak terkait dan petugas yang memanfaatkan sistem informasi dan litbangkes secara optimal
Cakupan Puskesmas yang melaksanakan system informasi kesehatan
100.00%
Ketersediaan Website Dinas Kesehatan Kota Mataram yang di update secara berkala
100.00%
15 Tersedianya dokumen perencanaan dan penganggaran yang berkualitas
Ketersediaan Dokumen perencanaan dan penganggaran
100.00%
Ketersediaan Dokumen Profil kesehatan yang akurat dan tepat
100.00%
Ketersediaan Dokumen Laporan (LKIP) 100.00%
16 Tersedianya base line data tenaga kesehatan yang menyeluruh dan invenatris barang
Tersedianya dokumen laporan inventaris barang
100.00%
25
C. PERJANJIAN KINERJA
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
1
Tersedianya fasilitas pelayanan kesehatan dasar yang terjangkau
Cakupan pelayanan kesehatan dasar Pasien Masyarakat Miskin
100,00
Puskesmas yang menerapkan PPK BLUD 0 pusk
Cakupan Puskesmas yang melaksanakan proram Kesehatan jiwa masyarakat
11 pusk
Cakupan Puskesmas yang melaksanakan proram Kesehatan kerja
6 pusk
Cakupan Puskesmas yang melaksanakan proram Kesehatan olah raga
6 pusk
Rasio Puskesmas : Jumlah Penduduk 1 : 30000
2 Tersedianya sarana pelayanan kesehatan yang berkualitas
Puskesmas yang terakreditasi 6 pusk
3 Tersedianya obat dan BMHP yan sesuai kebutuhan
Ketersediaan obat Esensial generik di sarana pelayanan kesehatan Dasar
100,00%
4 Terwujudnya ibu dan bayi mendapat pelayanan kesehatan yang berkualitas
Kunjungan ibu hamil K4 93,00%
Pertolongan Persalinan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
90,00%
Cakupan Kunjungan bayi 96,00%
Kunjungaan neonatal lengkap 94,00%
Cakupan Puskesmas Rawat Inap yang melaksanakan PONED
100,00%
5 Tersedianya sarana dan pelayanan kesehatan anak, remaja dan usia lanjut yang berkualitas
Cakupan Pelayanan anak balita 71,00%
Jumlah Puskesmas yan g melaksanakan pelayanan kesehatan Peduli Remaja (PKPR)
4 pusk
Jumlah Puskesmas den gan pelayanan kesehatan reproduksi esensial terpadu (PKRET)
4 pusk
Prosentase Karan g Lansia yan g mendapat pembinaan
100,00%
26
6 Tersedianya pelayanan kesehatan gizi bagi masyarakat yang bermutu
Balita gizi buruk mendapat perawatan 100,00%
Cakupan Bayi yang mendapat ASI Ekslusif (6 Bulan)
63,85%
Cakupan Ibu Hamil mendapat 90 tablet Fe
92,52%
Cakupan Bayi dan Balita mendapat Vitamin A
97,76%
7 Terwujudnya penemuan dan penangan penyakit menular yang optimal
Cakupan Penemuan Penderita Pneumia Balita
100,00%
Cakupan Penemuan Pasien Baru TB BTA Positif
70,00%
Cakupan Penderita DBD yang ditangani 100,00%
Cakupan Penemuan Penderita Diare 100,00%
Desa/kelurahan menalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi <24 jam
100%
Penanganan penderita HIV dan AIDS 100,00%
8 Terwujudnya pelayanan imunisasi bagi ibu hamil, bayi, balita dan anak sekolah yang sesuai standar
Desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
100,00%
Penemuan Acute Flacid Paralysis (AFP) Rate per 100.000 penduduk
≥2
Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap 90,00%
Cakupan Jemaah Calon Haji (JCH) yan g diperksa kesehatannya
100,00%
9 Termanfaatkannya pelayanan kesehatan bagi penyakit tidak menular secara optimal
Prosentase Puskesmas melaksanakan ke giatan penggulangan PTM
100,00%
10 Terwujudnya masyarakat yang memanfaatkan air bersih dan sanitasi dasar yang memenuhi syarat secara optimal
Prosentase TPM yang di periksa 37,00%
Cakupan Desa Open Defection Free (ODF)/ stop buang air besar
42 kelurahan
11 Terwujudnya masyarakat yang berperilaku hidup bersih dan sehat dan berperan aktif dalam kesehatan secara menyeluruh
Cakupan Desa Siaga Aktif 100,00%
Cakupan Posyandu Aktif 59,00%
Cakupan Rumah Tangga sehat 33,00%
27
12 Terwujudnya institusi yang memanfaatkan pelayanan kesehatan secara optimal
Prosentase Penjarin gan siswa SD dan setin gkat
100,00%
13 Terwujudnya masyarakat yang terjamin dalam Jamkesmas secara menyeluruh
Cakupan masyarakat yan g memiliki jaminan kesehatan nasional
85,00%
14 Terwujudnya masyarakat, pihak terkait dan petugas yang memanfaatkan sistem informasi dan litbangkes secara optimal
Cakupan Puskesmas yang melaksanakan system informasi kesehatan
100,00%
Ketersediaan Website Dinas Kesehatan Kota MAtaram yang di update secara berkala
100,00%
15 Tersedianya dokumen perencanaan dan penganggaran yang berkualitas
Ketersediaan Dokumen perencanaan dan penganggaran
100,00%
Ketersediaan Dokumen Profil kesehatan yang akurat dan tepat
100,00%
Ketersediaan Dokumen Laporan (LKIP) 100,00%
16 Tersedianya base line data tenaga kesehatan yang menyeluruh dan invenatris barang
Tersedianya dokumen laporan inventaris barang
100,00%
D. INDIKATOR KINERJA UTAMA
Indikator Kinerja Utama dari Dinas Kesehatan Kota Mataram yang merupakan ukuran
keberhasilan dari tujuan dan sasaran strategis yang ingin dicapai Dinas Kesehatan Kota Mataram
pada periode 2016-2021 ditetapkan dalam Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram
nomor : 188.4/027.C/KES/I/2016 tentang Indikator Kinerja Utama Dinas Kesehatan Kota Mataram
Tahun 2016, dengan rincian sebagai berikut :
NO SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA UTAMA
FORMULASI PERHITUNGAN
1 Tersedianya fasilitas pelayanan kesehatan dasar yang terjangkau
Cakupan pelayanan kesehatan dasar Pasien Masyarakat Miskin
Jumlah kunjungan pasien
masyarakat miskin di
sarana kesehatan strata 1/
jumlah seluruh masyarakat
miskin x 100%
2 Tersedianya sarana pelayanan kesehatan yang berkualitas
Puskesmas yang terakreditasi Jumlah Puskesmas
terakreditasi/jumlah
seluruh puskesmas yang
ada x 100%
3 Tersedianya obat dan BMHP yan sesuai kebutuhan
Ketersediaan obat Esensial generik di sarana pelayanan kesehatan Dasar
Jumlah obat esensial generik di sarana pelayanan kesehatan dasar/ kebutuhan obat generik x 100%
28
4
Terwujudnya ibu dan bayi mendapat pelayanan kesehatan yang berkualitas
Kunjungan ibu hamil K4 Jumlah ibu hamil yang memperoleh pelayanan antenatal K4/ Jumlah sasaran Ibu hamil X 100%
Pertolongan Persalinan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
Jumlah ibu bersalin yang ditolong oleh tenaa kesehatan /jumlah seluruh sasaran ibu hamil X 100%
Cakupan Kunjungan bayi Jumlah bayi memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standar / jumlah seluruh bayi lahir hidup x 100%
Kunjungaan neonatal lengkap Jumlah kunjungan neonatal lengkap/Jumlah Bayi X 100%
5 Tersedianya sarana dan pelayanan kesehatan anak, remaja dan usia lanjut yang berkualitas
Cakupan Pelayanan anak balita Jumlah anak balita yang mendapat pelayanan/ jumlah seluruh balita X 100 %
6 Tersedianya pelayanan kesehatan gizi bagi masyarakat yang bermutu
Balita gizi buruk mendapat perawatan
Jumlah kasus gizi buruk yang dirawat / Jumlah seluruh kasus gizi buruk yan g ditemukan x 100%
7 Terwujudnya penemuan dan penangan penyakit menular yang optimal
Cakupan Penemuan Pasien Baru TB BTA Positif
Jumlah pasien baru TB BTA positif yang ditemukan & diobati/ jumlah perkiraan pasien baru TB BTA positif x 100%
Cakupan Penderita DBD yang ditangani
Jumlah kasus DBD yang ditangani &di temukan / jumlah seluruh kasus DBD x 100%
Desa/kelurahan menalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi <24 jam
Jumlah KLB di desa/kel yang ditan gani desa/kelurahan <24 jam/jumlah KLB di desa/kel yang terjadi x 100%
Penanganan penderita HIV dan AIDS Jumlah kasus HIV dan AIDS yang mendapat penanganan/jumlah seluruh kasus
8 Terwujudnya pelayanan imunisasi bagi ibu hamil, bayi, balita dan anak sekolah yang sesuai standar
Desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
Desa/kel yang menajalani UCI/ jumlah seluruh Desa x 100%
9 Termanfaatkannya pelayanan kesehatan bagi penyakit tidak menular secara optimal
Prosentase Puskesmas melaksanakan kegiatan penanggulangan PTM
Jumlah Puskesmas yang melaksanakan keiatan PTM/ Jumlah seluruh Puskesmas x 100%
10 Terwujudnya masyarakat yang memanfaatkan air bersih dan sanitasi dasar yang memenuhi syarat secara optimal
Cakupan Desa Open Defection Free (ODF)/ stop buang air besar
Desa yang 100% masyarakatnya telah buang air besar di jamban sehat/ jumlah seluruh desa yang ada x 100%
29
11 Terwujudnya masyarakat yang berperilaku hidup bersih dan sehat dan berperan aktif dalam kesehatan secara menyeluruh
Cakupan Desa Siaga Aktif Jumlah desa siaga aktif/ jumlah desa siaga yang dibentuk x 100%
Cakupan Rumah Tangga sehat Jumlah RT sampel yang termasuk RT sehat/ Jumlah RT sampel x 100%
12 Terwujudnya institusi yang memanfaatkan pelayanan kesehatan secara optimal
Prosentase Penjaringan siswa SD dan setingkat
Jumlah murid SD dan setingkat yang diperiksa kesehatannya oleh tenaga terlatih/ jumlah seluruh murid SD dan setingkat X 100%
13 Terwujudnya masyarakat, pihak terkait dan petugas yang memanfaatkan sistem informasi dan litbangkes secara optimal
Ketersediaan Website Dinas Kesehatan Kota Mataram yang di update secara berkala
Ketersediaan Website Dinas Kesehatan Kota Mataram yang di update secara berkala
30
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Menjadi suatu kewajiban bagi setiap dinas / instansi di setiap akhir tahun berjalan memberikan
Laporan Pertanggungjawaban sebagai pelaksana kegiatan. Pertanggungjawaban yang diberikan
menerangkan tentang kinerja dan tindakan seluruh Aparatur Daerah mengenai keberhasilan atau
kegagalan dalam menjalankan program dan kegiatannya guna mencapai tujuan dan sasaran yang
telah ditetapkan. Penyusunan laporan akuntabilitas instansi pemerintahan (LAKIP) berpedoman pada
Inpres No. 7. Th 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman
Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Prinsip dasar dari Akuntabilitas Kinerja harus dapat menunjukkan tingkat capaian tujuan dan
sasaran yang telah ditetapkan yang pada intinya adalah rincian tentang hal-hal yang berkaitan dengan
kinerja instansi pemerintah atas hasil-hasil yang telah dicapai dan hambatan atau masalah yang
dihadapi.
Adapun indikator kinerja kegiatan yang digunakan didalam pengukuran capaian indikator
kinerja kegiatan adalah sebanyak 5 (lima) indikator. Didalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Dinas Kesehatan Kota Mataram pada Tahun Anggaran 2016 akan diukur2 (dua) indikator yaitu :
a. Masukan (Input) yaitu indikator yang digunakan untuk menetapkan jumlah sumberdaya seperti
anggaran (dana).
b. Hasil (Outcome) yaitu hasil yang dicapai dan mencerminkan berfungsinya keluaran kegiatan pada
jangka menengah (efek langsung) yaitu berupa indikator-indikator sasaran pembangunan
kesehatan.
Untuk melaksanakan evaluasi pencapaian kinerja kegiatan dan pencapaian sasaran digunakan
standar pengukuran kinerja dengan skala ordinal sebagai parameter keberhasilan atau kegagalan dari
kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai berikut :
85 < X < 100 = Sangat Berhasil (SB)
70 < X < 85 = Berhasil (B)
55 < X < 70 = Cukup Berhasil (CB)
X < 55 = Kurang Berhasil (KB)
Dalam rangka menjalankan fungsi sebagai penyelenggara urusan kesehatan di Kota Mataram,
Dinas Kesehatan Kota Mataram telah menjabarkan 16 sasaran strategis ke dalam 9 program strategis
31
dan 54 kegiatan. Beberapa kegiatan-kegiatan khusus yang dilaksanakan dalam menunjang
peningkatan derajat kesehatan dan pelayanan kesehatan kepada masyarakat selama tahun 2016
adalah sebagai berikut :
1. Penyediaan obat, perbekalan kesehatan dan alat kesehatan
Tahun 2016 ini disamping melaksanakan pengadaan obat, perbekalan kesehatan dan alat
kesehatan, juga dilaksanakan pembangunan gedung baru dan pengadaan sarana perlengkapan
bagi IFK melalui Dana Alokasi Khusus Pelayanan Kefarmasian. Kegiatan penyediaan obat dan
perbekalan kesehatan bagi pelayanan kesehatan di Puskesmas tahun 2016 dibiayai dari DAK
Pelayanan Kefarmasian, kapitasi JKN di Puskesmas dan DBHCHT.
2. Penyediaan pelayanan kesehatan ibu, bayi dan anak balita yang terjangkau dan berkualitas
Salah satu upaya yang dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan
bayi adalah peningkatan kapasitas petugas dalam penanganan kegawatdaruratan kebidanan dan
pelayanan kesehatan neonatal esensial, penyediaan PMT bagi bumil KEK dan kunjungan dokter
spesialis penyakit kandungan ke 4 Puskesmas PONED untuk memberikan pembinaan terkait
pelayanan kesehatan ibu dan bayi di Puskesmas.
3. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan bagi remaja dan usila
Salah satu kegiatan rutin yang dilaksanakan dalam pelayanan kesehatan usila adalah pembinaan
dan pelayanan kesehatan ke Karang Lansia serta penyediaan PMT dan KMS bagi Lansia. Tahun
2016 jumlah karang lansia yang dibina melalui program ini adalah 95 karang lansia.
4. Penyelenggaraan jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin dan Upaya Kesehatan Institusi
JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) adalah program Pemerintah yang bertujuan memberikan
kepastian jaminan kesehatan yang menyeluruh bagi seluruh rakyat Indonesia untuk dapat hidup
sehat, produktif dan sejahtera. Untuk masyarakat miskin dan tidak mampu dimasukkan dalam JKN
Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang bersumber dari pusat dan daerah. Sedangkan dalam alokasi
anggaran pada Dinas Kesehatan tahun 2016, anggaran yang ditujukan bagi penyelenggaraan
jaminan kesehatan nasionalyaitu :
a. Jasa pelayanan kesehatan bagi warga miskin dan tidak mampu mendapatkan pelayanan
kesehatan di Rumah Sakit Kota Mataram karena suatu hal yang tidak dapat ditanggung BPJS.
b. Jasa Pelayanan Medis Rawat Inap, persalinan dan pelayanan UGD bagi masyarakat Kota
Mataram di Puskesmas
c. Jasa kapitasi pelayanan kesehatan peserta Jaminan Kesehatan Nasional baik PBI maupun
Non PBI
d. Jasa pelayanan rawat inap, persalinan dan UGD bagi peserta JKN Kota Mataram baik PBI
maupun Non PBI
32
5. Penyediaan pelayanan kesehatan yang merata, bermutu dan terjangkau
Kegiatan-kegiatan khusus yang terkait dengan upaya penyediaan pelayanan kesehatan tahun
2016 adalah sebagai berikut :
- Pembangunan dan Penambahan Ruangan Puskesmas
Tahun 2016 melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Pelayanan Kesehatan dan DBHCHT, Dinas
Kesehatan melaksanakan pembangunan dan penambahan ruangan pada 7 Puskesmas dari
11 Puskesmas yang ada. Puskesmas-puskesmas yang mendapat perombakan fisik
bangunan adalah Puskesmas Ampenan, Puskesmas Tanjung Karang, Puskesmas Dasan
Agung (relokasi), Puskesmas Pagesangan, Puskesmas Cakranegara, Puskesmas Karang
Taliwang dan Puskesmas Dasan Cermen.
- Pengadaan Alat Kesehatan
Perombakan fisik gedung Puskesmas diikuti dengan penyediaan alat kesehatan. Tahun 2016
penyediaan alat kesehatan diarahkan untuk :
a. Penyediaan Peralatan Kesehatan dalam Mendukung UKM
(1) Kit UKGS
(2) Kit UKS
(3) Kit Kesehatan Lingkungan
(4) Kit Posbindu PTM
b. Penyediaan Peralatan Kesehatan dalam Mendukung UKP
(1) Set Pemeriksaan Kesehatan Ibu
(2) Set Pemeriksaan Kesehatan Anak
(3) Set Pelayanan KB
(4) Set Obstetri dan Ginekologi
(5) Set Resusitasi Bayi
(6) Set Perawatan Pasca Persalinan
(7) Set Obstetri dan Ekstraksi AKDR
(8) Set Tindakan Medis/Gawat Darurat
(9) Set Laboratorium
(10) Set Rawat Inap
c. Penyediaan peralatan yang terkait dengan pelayanan gangguan kesehatan akibat rokok
- Pengadaan Ambulans Transport
Ambulans transport merupakan sarana angkut korban/pasien dari lokasi kejadian ke sarana
pelayanan kesehatan tanpa perlu pengawasan medik khusus. Tahun 2016 diadakan 3 (tiga)
unit mobil ambulans transport untuk Puskesmas Perawatan di Kota Mataram.
33
- Peningkatan upaya kesehatan pengembangan berupa :
a. Pelayanan kesehatan Komplementer-Alternatif (non konvensional)di Puskesmas, yaitu
pelayanan kesehatan dengan menggunakan pengobatan jamu di Puskesmas Pejeruk dan
pelayanan kesehatan akupresur di Puskesmas Cakranegara. Tahun 2016 dilaksanakan
pelatihan Kesehatan Tradisional dan Komplmenter bagi Petugas Puskesmas.
b. Program kesehatan jiwa di Puskesmas dilaksanakan selain penanganan penderita adalah
pemberdayaan pasien, keluarga dan masyarakat dalam masalah kesehatan jiwa. Khusus
Kota Mataram, terdapat 6 kelompok swabantu kesehatan jiwa yang terdiri dari penderita,
keluarga, kader dan masyarakat di 6 Puskesmas yaitu Karang Taliwang, Dasan Cermen,
Dasan Agung, Ampenan, Pagesangan dan Mataram. Diharapkan melalui kelompok
swabantu ini, penderita dan keluarga dapat saling memberikan dukungan sehingga
penderita lebih stabil dan produktif. Tahun 2016 dilakukan pelatihan kesehatan jiwa
masyarakat bagi 22 orang kader Puskesmas dan pembentukan kelompok swabantu di
wilayah 5 Puskemas yang belum ada.
- Akreditasi Puskesmas merupakan suatu proses penilaian eksternal untuk melihat dan menilai
apakah system manajemen mutu dan system penyelenggaraan pelayanan dan upaya pokok
sesuai dengan standar yang ditetapkan. Tahun 2016 terdapat 6 Puskesmas yang telah
diakreditasi, yaitu: Puskesmas Cakranegara, Puskesmas Tanjung Karang, Puskesmas
Karang Pule, Puskesmas Pejeruk, Puskesmas Mataram dan Puskesmas Karang Taliwang.
6. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Usaha Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
Sasaran program ini adalah untuk meningkatkan upaya promotif dan preventif dalam pelayanan
kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat
terhadap PHBS. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah penyebarluasan informasi kesehatan
dan pembinaan UKBM serta pengelolaan kegiatan yang bersumber dari Biaya Operasional
Kesehatan (BOK) yang dilaksanakan oleh seluruh Puskesmas dalam rangka peningkatan upaya
promotif dan preventif dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
7. Penyelenggaraan upaya pencegahan, pengendalian dan pemberantasan penyakit serta bencana
Salah satu penyakit yang menjadi masalah kesehatan di Kota Mataram adalah penyakit Demam
Berdarah. Tahun 2016 jumlah penderita meningkat cukup tinggi yaitu sebanyak 940 penderita
dibandingkan 2015 jumlah penderita DBD yang ditemukan sebanyak 481 penderita. Upaya-upaya
pencegahan dan penanggulangan yang telah dilaksanakan adalah : penyemprotan/fogging focus,
Pemantauan Jentik Berkala (PJB) di lingkungan yang diikuti dengan abatisasi dan penyuluhan
PSN.
34
8. Sistem informasi manajemen kesehatan dan penelitian pengembangan
Upaya peningkatan sistem informasi kesehatan pada tahun 2016 dilaksanakan dengan pembinaan
penggunaan software e-puskesmas serta pengadaan sarana SIK bagi Puskesmas Dasan Cermen.
Dalam rangka menjalankan fungsi sebagai penyelenggara urusan kesehatan di Kota Mataram,
Dinas Kesehatan Kota Mataram telah menjabarkan 16 sasaran strategis ke dalam 9 program strategis
dan 54 kegiatan. Adapun capaian kinerja pada tahun anggaran 2016 adalah sebagai berikut :
A. REALISASI ANGGARAN MENURUT SASARAN DAN PROGRAM
Indikator input (masukan) diukur dari realisasi anggaran berupa realisasi berdasarkan SPJ
kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan melalui dana APBD Dinas Kesehatan Kota Mataram. Tahun
2016 realisasi anggaran Dinas Kesehatan Kota Mataram meningkat dari tahun lalu dan masuk
dalam katagori Sangat Berhasil (SB) dalam melaksanakan kegiatan-kegiatannya. Hal tersebut
terlihat dari realisasi anggaran Dinas Kesehatan Kota Mataram yang mencapai 87,70% lebih tinggi
dari tahun 2015 sebesar 84,14%. Alokasi dan realisasi anggaran Dinas Kesehatan Kota Mataram
tahun 2016 yang bersumber dari APBD Kota Mataram secara lebih jelas dapat dilihat pada tabel
berikut:
No Jenis Belanja Jumlah Anggaran (Rp.)
% Ket Alokasi Realisasi
1. Belanja Tidak Langsung 34.924.227.450,80 34.545.684.445,00 98,92 SB
(Gaji dan Tunjangan)
2. Belanja Langsung : 79.564.856.620,00 65.866.451.453,00 82,78 B
Program Sasaran Strategis 78.517.206.782,00 64.918.345.337,00 82,68 B
Program Pendukung 1.047.649.838,00 948.106.116,00 90,50 SB
Jumlah 114.489.084.070,80 100.412.135.898,00 87,70 SB
Tahun 2015 68.449.593.532,80 57.593.163.108,00 84,14 B
Tahun 2014 63.631.158.252,47 56.885.570.577,00 89,40 SB
Dari tabel di atas menunjukkan realisasi belanja tidak langsung (gaji dan tunjangan pegawai) telah
mencapai di atas 85% (Sangat Berhasil) yaitu 98,92% dan belanja langsung (belanja
program/kegiatan) dengan realisasi di bawah 85% yaitu 82,78% (katagori Berhasil). Kontribusi
kurangnya realisasi anggaran tahun 2016 terdapat pada belanja langsung program sasaran
strategis dengan jumlah anggaran yang besar dan dengan realisasi di bawah 85% yaitu sebesar
82,68%.
Rincian realisasi anggaran belanja langsung pada Dinas Kesehatan Kota Mataram tahun 2016
menurut sasaran strategis dan program/kegiatan dapat dilihat pada tabel berikut :
35
SASARAN
PROGRAM/KEGIATAN JML
ANGGARAN (Rp)
REALISASI % KET.
Tersedianya fasilitas pelayanan kesehatan dasar yang terjangkau
PROGRAM UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
- Pembinaan pelayanan kesehatan rujukan dan swasta 1.884.000.000 1.873.805.596 99,46 SB
- Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional
(Puskesmas) 19.041.782.003 14.659.254.103 76,98 B
- Pembinaan Pelayanan Kesehatan Dasar 390.281.529 317.862.500 81,44 B
- Peningkatan kesehatan masyarakat 50.000.000 43.400.000 86,80 SB
- Penyediaan dana untuk Puskesmas 1.359.184.800 1.182.531.104 87,00 SB
PROGRAM PENGADAAN, PENINGKATAN & PERBAIKAN SARANA DAN PRASARANA PUSKESMAS/PUSKESMAS PEMBANTU DAN JARINGANNYA
- Pembangunan puskesmas 11.323.650.000,00 10.332.915.000 91,25 SB
- Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana
puskesmas 950.000,00 950.000 100,00 SB
- Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana
puskesmas (DAK) 12.296.560.000,00 10.061.456.000 81,82 B
- Pembangunan Puskesmas (DAK) 3.453.200.000,00 2.757.468.500, 79,85 B
JUMLAH 1 49.799.608.332 41.229.642.803 87,18 SB
Tersedianya sarana pelayanan kesehatan yang berkualitas
PROGRAM UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
- Akreditasi Sarana Pelayanan Kesehatan 275.662.500 247.630.000 89,83 SB
-
Pembinaan Pelayanan Perizinan Sarana Kesehatan Swasta
123.785.000 122.101.000 98,64 SB
JUMLAH 2 399.447.500 369.731.000 94,24 SB
36
Tersedianya obat dan BMHP yang sesuai kebutuhan
PROGRAM OBAT & PERBEKALAN KESEHATAN
- Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan 93.905.000 60.073.712 63,97 CB
- Pengadaaan Obat dan Perbekalan Kesehatan (DAK) 10.669.071.000 8.946.214.739 83,85 B
PROGRAM UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
- Pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan 143.942.000 128.717.000 89,42 SB
-
Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas dan Jaringan (DAK)
1.485.304.000,00 1.469.860.000,00 98,96 SB
PROGRAM PENGADAAN, PENINGKATAN & PERBAIKAN SARANA DAN PRASARANA PUSKESMAS/PUSKESMAS
PEMBANTU DAN JARINGANNYA
- Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas 1.589.632.000,00 1.409.427.458,00 88,66 SB
- Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas (DAK) 2.528.787.000,00 2.499.454.785,00 98,84 SB
JUMLAH 3 16.510.641.000 14.513.747.694 87,29 SB
Terwujudnya ibu dan bayi mendapat pelayanan kesehatan
yang berkualitas PROGRAM UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
- Pembinaan dan Pelayanan KIA 141.500.000 140.923.600 99,59 SB
- Sosialisasi dan pelatihan tekhnis KIA 35.319.500 33.719.500 95,47 SB
- Monitoring dan Evaluasi KIA 92.505.750 90.307.750 97,62 SB
- Jaminan Persalinan (DAK Non Fisik) 525.150.000 - - KB
JUMLAH 4 794.475.250 264.950.850 73,17 B
Tersedianya sarana dan pelayanan kesehatan anak, remaja dan usia lanjut yang
berkualitas
PROGRAM UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
- Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak 135.200.000 131.050.000 96,93 SB
37
- Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia 53.250.000 53.224.000 99,95 SB
- Peningkatan Pelayanan Kesehatan Remaja 4.200.000 4.200.000 100,00 SB
JUMLAH 5 192.650.000 188.474.000 98,96 SB
Tersedianya pelayanan kesehatan gizi bagi masyarakat yang
bermutu PROGRAM PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
-
Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), Anemia Gizi Besi, Gangguan akibat kurang Yodium (GAKY), kurang Vitamin A dan kekurangan zat besi Mikro lainnya
318.749.000 313.957.100 98,50 SB
- Pembinaan gizi institusi 35.400.000 35.400.000 100,00 SB
JUMLAH 6 354.149.000 349.357.100 99,25 SB
Terwujudnya penemuan dan penangan penyakit menular yang
optimal
PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR
- Penyemprotan/fogging sarang nyamuk 405.718.000 333.210.087 82,13 B
-
Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
346.762.500 327.304.000 94,39 SB
-
Peningkatan survellance Epidemiologi dan penanggulangan wabah
27.445.000 27.445.000 100,00 SB
JUMLAH 7 779.925.500 687.959.087 92,17 SB
Terwujudnya pelayanan imunisasi bagi ibu hamil, bayi, balita dan
anak sekolah yang sesuai standar
PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR
- Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah 343.290.000 324.592.500 94,55 SB
- Pelayanan Kesehatan Haji 125.195.000 106.340.000 84,94 B
-
Pelayanan Vaksinasi bagi Balita dan Anak Sekolah (DAK)
450.000.000 422.449.915 93,88 SB
JUMLAH 8 918.485.000 853.382.415 91,12 SB
38
Termanfaatkannya pelayanan kesehatan bagi penyakit tidak
menular secara optimal
PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR
- Peningkatan Pelayanan Penyakit Tidak Menular 64.950.000 64.650.000 99,54 SB
JUMLAH 9 64.950.000 64.650.000 99,54 SB
Terwujudnya masyarakat yang memanfaatkan air bersih dan sanitasi dasar yang memenuhi syarat secara optimal
PROGRAM PENGEMBANGAN LINGKUNGAN SEHAT
'-
Penyehatan Lingkungan Pemukiman, Penyehatan Air dan Sanitasi Tempat-Tempat Umum
272.776.600 265.591.500 97,37 SB
-
Penyehatan Lingkungan Pemukiman, Penyehatan Air dan Sanitasi (DAK)
1.200.000.000 953.890.000 79,49 B
- Operasional Laboratorium Dinas Kesehatan 47.125.000 41.850.000 88,81 SB
PROGRAM PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN KESEHATAN MAKANAN
- Pengawasan keamanan dan kesehatan makanan hasil industri
55.635.000
54.825.000
98,54
SB
JUMLAH 10 1.575.536.600 1.316.156.500 91,05 SB
Terwujudnya masyarakat yang berperilaku hidup bersih dan sehat dan berperan aktif dalam kesehatan secara menyeluruh
PROGRAM PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN KESEHATAN
- Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat
162.224.500 145.794.130 89,87 SB
- Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat 28.343.000 27.543.000 97,18 SB
- Penyelenggaraan Lomba Balita 27.215.000 27.140.400 99,73 SB
- Lomba Posyandu 49.579.500 46.704.500 94,20 SB
- Pembinaan UKBM 33.916.000 33.516.000 98,82 SB
- Pembinaan Desa Siaga 15.637.700 15.637.700 100,00 SB
- Pembinaan / Revitalisasi Posyandu 19.189.900 13.772.000 71,77 B
39
- Manajemen Kesehatan (DAK Non FISIK) 110.440.000 92.052.500 83,35 B
- Upaya Kesehatan Promotif dan Preventif (DAK Non FISIK)
2.243.560.000 1.342.053.375 59,82 CB
JUMLAH 11 2.690.105.600 1.744.213.605 88,30 SB
Terwujudnya institusi yang memanfaatkan pelayanan kesehatan secara optimal
PROGRAM UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
- Pembinaan kesehatan institusi 52.437.500 52.437.500 100,00 SB
- Sosialisasi dan pelatihan kesehatan institusi 33.287.500 28.247.500 84,86 B
JUMLAH 12 85.725.000 80.685.000 92,43 SB
Terwujudnya masyarakat yang terjamin dalam Jamkesmas secara menyeluruh
PROGRAM UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
- Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional 4.080.000.000 3.007.925.000 73,72 B
- Pengembangan jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat
27.220.000 25.870.000 95,04 SB
JUMLAH 13 4.107.220.000 3.033.795.000 84,38 B
Terwujudnya masyarakat, pihak terkait dan petugas yang memanfaatkan sistem informasi dan litbangkes secara optimal
PROGRAM MANAJEMEN KESEHATAN
- Sistem informasi Kesehatan Daerah 77.960.000 74.583.113 95,67 SB
- Sistem Inormasi Kesehatan Daerah (DAK Non FISIK) 102.750.000 89.864.670 87,46 SB
JUMLAH 14 180.710.000 164.447.783 91,56 SB
Tersedianya dokumen perencanaan dan penganggaran yang berkualitas
PROGRAM MANAJEMEN KESEHATAN
- Perencanaan Kesehatan 31.711.000 28.515.000 89,92 SB
JUMLAH 15 31.711.000 28.515.000 89,92 SB
40
Tersedianya base line data tenaga kesehatan yang menyeluruh dan inventaris barang
PROGRAM MANAJEMEN KESEHATAN
- Peningkatan Adm. Umum dan Inventaris barang Dinas dan UPD
31.867.000 28.637.500 89,87 SB
JUMLAH 16 31.867.000 28.637.500 89,87 SB
T O TA L 78.517.206.782 64.918.345.337 82,68 B
41
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan keseluruhan kinerja anggaran dalam rangka pencapaian
sasaran strategis Dinas Kesehatan Kota Mataram Tahun 2016 mencapai kriteria Berhasil. Hal
tersebut ditunjukkan prosentase total realisasi anggaran telah mencapai 82,68%. Di sisi lain,
realisasi kinerja anggaran masing-masing sasaran sebagian besar (81,25 %) telah mencapai
kriteria Sangat Berhasil karena prosentase anggaran masing-masing sasaran telah mencapai di
atas 85%, yaitu :
- Sasaran 1 : Tersedianya fasilitas pelayanan kesehatan dasar yang terjangkau
- Sasaran 2 : Tersedianya sarna pelayanan kesehatan yang berkualitas
- Sasaran 3 : Tersedianya obat dan BMHP yang sesuai kebutuhan
- Sasaran 5 : Tersedianya sarana dan pelayanan kesehatan anak, remaja dan usia lanjut yang
berkualitas
- Sasaran 6 : Tersedianya pelayanan kesehatan gizi bagi masyarakat yang bermutu
- Sasaran 7 : Terwujudnya penemuan dan penanganan penyakit menular yang optimal
- Sasaran 8 : Terwujudnya pelayanan imunisasi bagi ibu hamil, bayi, balita dan anak sekolah
yang sesuai standar
- Sasaran 9 : Termanfaatkannya pelayanan kesehatan bagi penyakit tidak menular secara
optimal
- Sasaran 10 : Terwujudnya masyarakat yang memanfaatkan air bersih dan sanitasi dasar
yang memenuhi syarat secara optimal
- Sasaran 11 : Terwujudnya masyarakat yang berperilaku hidup bersih dan sehat dan berperan
aktif dalam kesehatan secara menyeluruh
- Sasaran 12 : Terwujudnya institusi yang memanfaatkan pelayanan kesehatan secara optimal
- Sasaran 14 : Terwujudnya masyarakat, pihak terkait dan petugas yang memanfaatkan sistem
informasi dan litbangkes
- Sasaran 15 : Tersedianya dokumen perencanaan dan penganggaran yang berkualitas
Sedangkan kelompok sasaran yang mencapai kriteria Berhasil karena realisasi anggaran berkisar
70% -<85% adalah :
- Sasaran 4 : Terwujudnya ibu dan bayi mendpat pelayanan kesehatan yang berkualitas
- Sasaran 13 : Terwujudnya masyarakat yang terjamin dalam jamkesmas secara menyeluruh
- Sasaran 16 : Tersedianya baseline data tenaga kesehatan yang menyeluruh dan inventaris
barang
42
Realisasi anggaran sasaran strategis menurut kegiatan tahun 2016 selengkapnya dapat dilihat
pada grafik berikut :
Sangat Berhasil72,22%
Berhasil22,22%
Cukup Berhasil3,70%
Kurang Berhasil1,85%
Dari 54 kegiatan terkait pencapaian sasaran pembangunan kesehatan yang dilaksanakan melalui
Dana APBD Dinas Kesehatan Kota MataramTahun 2016 sebagian besar telah mencapai realisasi
di atas 85% yaitu 39 kegiatan (72,22%); yang mencapai realisasi 70% – <85% sebanyak 12
kegiatan (22,22%); realisasi 55% - <70% sebanyak 2 kegiatan (3,70%) dan realisasi di bawah 55%
sebanyak 1 kegiatan (1,85%). Hal-hal yang terkait dengan belum optimalnya kinerja realisasi
anggaran ini adalah sebagai berikut :
1. Kegiatan dengan realisasi anggaran 70% - <85% (Berhasil)
a. Sisa Anggaran Pengadaan Barang/Jasa (Sisa Tender)
Dalam pengadaan langsung barang/jasa, akan menghasilkan nilai kontrak yang berbeda
dengan pagu anggaran dikarenakan adanya proses penawaran sehingga akan
menyebabkan adanya sisa anggaran yang kadang-kadang cukup tinggi nilainya meskipun
realisasi fisik kegiatan telah mencapai 100%. Kegiatan-kegiatan masuk dalam katagori ini
adalah :pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana puskesmas (DAK) bagi
penambahan ruangan dan rehab Puskesmas Ampenan, Cakranegara, Tanjung Karang
dan Dasan Cermen; serta Pembangunan Puskesmas (DAK) bagi relokasi Puskesmas
Dasan Agung.
43
b. Kurang tepatnya perencanaan sehingga menyebabkan terjadinya sisa anggaran yang
cukup besar
- Penyehatan Lingkungan Pemukiman, Penyehatan Air dan Sanitasi (DAK)
Kegiatan ini berisikan pengadaan peralatan Instalasi Pembuangan Air Limbah bagi
Puskesmas. Di dalam RKA, dialokasikan anggaran sebesar Rp. 398.020.000,- per-unit
peralatan sedangkan dalam pengadaan e-catalog diperoleh harga per-unit peralatan
sebesar Rp. 316.000.000,- sehingga hal ini menyebabkan adanya sisa anggaran yang
cukup besar.
- Pelayanan Kesehatan Haji
Dalam DPA kegiatan Pelayanan Kesehatan Haji dialokasikan anggaran pengadaan
vaksin influenza bagi calon jemaah haji sebesar Rp. 84.000.000,-. Namun dalam
pelaksanaannya pengadaan vaksin influenza hanya membutuhkan anggaran sebesar
Rp. 66.660.000,- (84,94%).
- Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional (klaim Puskesmas ke BPJS)
Kegiatan Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional ditujukan untuk membiayai
Jasa Pelayanan Kesehatan Non Kapitasi seperti rawat inap dan persalinan di
Puskesmas dan jaringannya. Diperkirakan sisa klaim pelayanan non kapitasi
Puskesmas tahun 2016 sebesar Rp. 4.080.000.000,- namun realisasi pembayaran
klaim oleh BPJS sebesar Rp. 3.007.925.000,-.
- Sosialisasi dan pelatihan kesehatan institusi
Seluruh kegiatan sosialisasi dan pelatihan kesehatan institusi telah dilaksanakan,
namun dari sisi realisasi anggaran masih menyisakan anggaran penggandaanformat
penjaringan kesehatan.
- Pengadaaan Obat dan Perbekalan Kesehatan (DAK)
- Pembinaan Pelayanan Kesehatan Dasar ---
Belanja jasa pelayanan medis
Sejak tahun 2012 Pemerintah Kota Mataram menerapkan pelayanan kesehatan
dasar gratis di Puskesmas dan jaringannya bagi masyarakat Kota Mataram.
Berkenaan dengan hal tersebut, pada tahun 2016 dialokasikan anggaran bagi jasa
pelayanan gratis di Puskesmas dan jaringannya sebesar Rp. 59.799.029,- yang
dalam pelaksanaannya digunakan sebesar Rp. 31.080.000,- (51,97%) sesuai
dengan klaim Puskesmas.
44
Honor narasumber
Terdapat kelebihan alokasi jam mengajar pada kegiatan pelatihan Peningkatan
KapasitasKeterampilan Perawat Gigi Puskesmas.
Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan
Pembayaran honor tidak direalisasikan secara penuh karena adanya pembatasan
pemberian honor terkait dengan pemberian TKD
Honorarium/Upah Harian dan Belanja Makanan dan Minuman Rapat
Kelebihan anggaran disebabkan karena jumlah peserta pertemuan dan pelatihan
yang diundang lebih sedikit dari yang direncanakan dalam DPA.
c. Keterlambatan dalam penganggaran sehingga mempersempit waktu realisasi kegiatan
- ManajemenKesehatan (DAK Non FISIK)
Dalam APBD Dinas Kesehatan Kota Mataram Tahun 2016, belum teralokasi anggaran
manajemen pengelolaan BOK dan baru dapat dialokasikan melalui pergeseran APBD
yang disahkan pada tanggal 21 April 2016. Hal ini berakibat berkurangnya waktu
pelaksanaan manajemen pengelolaan kegiatan BOK yang seluruhnya merupakan
kegiatan non fisik (pertemuan, pelatihan, sosialisasi, pembinaan, monev dan lain-lain).
d. Terdapatnya kegiatan yang juga dibiayai dari sumber lain
- Penyemprotan/fogging sarang nyamuk
Tahun 2016 kasus DBD di Kota Mataram meningkat dari tahun sebelumnya sehingga
upaya penanggulangan kasus DBD khususnya fogging focus harus dilakukan terus
menerus. Dikarenakan penyakit DBD sudah menjadi wabah di Kota Mataram, kegiatan
fogging sarang nyamuk juga dibiayai dari dana tak tersangka Pemerintah Kota
Mataram sehingga terdapat sisa anggaran dari APBD Dinas Kesehatan.
e. Terdapat sub kegiatan yang tidak dilaksanakan
- Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional (Kapitasi Puskesmas)
Kegiatan ini merupakan kegiatan Puskesmas yang bersumber dari dana kapitasi JKN
tahun-tahun sebelumnya yang belum direalisasikan. Belum optimalnya realisasi
anggaran dari kegiatan ini salah satunya disebabkan kurang optimalnya pengelolaan
anggaran JKN di Puskesmas sehingga menyebabkan banyaknya sisa anggaran. Sisa
anggaran JKN dapat dipergunakan kembali tahun depan.
- Pembinaan / Revitalisasi Posyandu
45
Dalam kegiatan ini terdapat kegiatan yang tidak dilaksanakan yaitu kegiatan
pertemuan Evaluasi Posyandu Tingkat Kota Mataram yang menyebabkan realisasi
anggaran kurang optimal.
2. Kegiatan dengan realisasi anggaran sebesar 55% - <70% (Cukup Berhasil)
Kegiatan tersebut juga dianggarkan di kegiatan lain
- Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan
Kegiatan Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan ini merupakan anggaran
pendamping dari kegiatanpengadaan obat dan perbekalan kesehatan yang bersumber
dari DAK Sub Bidang Pelayanan Kefarmasian. Sebagian besar anggaran yang tidak
direalisasikan merupakan anggaran honor pengadaan yang sebagian telah
dianggarkan melalui DAK Sub Bidang Pelayanan Kefarmasian.
Keterlambatan dalam penganggaran sehingga mempersempit waktu realisasi kegiatan
- Upaya Kesehatan Promotif dan Preventif (DAK Non FISIK)
Mulai tahun 2016, kegiatan Belanja Operasional Kesehatan (BOK) yang semula
dilaksanakan melalui anggaran APBN (Tugas Pembantuan) dialihkan ke dalam APBD
Kota Mataram melalui DAK Non Fisik. Dalam anggaran murni APBD Dinas Kesehatan
Kota Mataram Tahun 2016, belum teralokasi anggaran BOK dan baru dapat
dialokasikan melalui pergeseran APBD yang disahkan pada 21 April 2016. Hal ini
berakibat lebih sempitnya waktu pelaksanaan kegiatan BOK yang seluruhnya
merupakan kegiatan non fisik (pertemuan, pelatihan, sosialisasi, pembinaan, monev
dan lain-lain) sehingga banyak kegiatan yang tidak dapat direalisasikan oleh
Puskesmas.
3. Kegiatan dengan realisasi anggaran <55% (Kurang Berhasil)
- Jaminan Persalinan (DAK Non Fisik)
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 82 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis
Penggunaan Dana Alokasi KhususBidang Kesehatan, Serta Sarana dan
PrasaranaPenunjang Subbidang Sarpras KesehatanTahun Anggaran 2016, Kebijakan
Operasional DAK NonfisikDana Jaminan Persalinan (Jampersal) digunakanuntuk
mendekatkan akses bagi ibu hamil, ibu bersalindan ibu nifas yang tinggal di daerah yang
jangkauannyajauh/terpencil terhadap fasilitas kesehatan. Sementara ini Kota Mataram
bukan termasuk daerah jauh atau terpencil terhadap fasilitas kesehatan, sehingga
anggaran Jampersal sebesar Rp. 525.150.000,- tidak direalisasikan penggunaannya.
46
A. CAPAIAN KINERJA MENURUT SASARAN
Hasil (Outcome) yaitu hasil yang dicapai dan mencerminkan berfungsinya keluaran kegiatan pada
jangka menengah yang ditunjukkan melalui pencapaian indikator-indikator sasaran pembangunan.
Hasil pengukuran indikator sasaran pada Dinas Kesehatan Kota Mataram Tahun 2016 adalah
sebagai berikut :
1. Capaian Kinerja SPM
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan merupakan wujud pelaksanaan kewenangan
daerah dalam bidang kesehatan sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang Nomor :
22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah. SPM Bidang Kesehatan menggambarkan
pelayanan kesehatan yang paling dasar dan esensial dapat dipenuhi secara nasional. Hasil
capaian SPM Bidang Kesehatan pada Dinas Kesehatan Kota Mataram Tahun 2016 adalah
sebagai berikut :
INDIKATOR SPM TARGET 2015 (%)
REALISASI 2015 (%)
c/b KET
A. Pelayanan Kesehatan Dasar
1 Kunjungan ibu hamil K4 95,00% 94,01% 98,96% SB
2 Komplikasi kebidanan yang ditangani 80,00% 86,72% 108,39% SB
3 Pertolongan persalinan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
90,00% 91,59% 101,76% SB
4 Pelayanan Nifas 90,00% 89,75% 99,72% SB
5 Neonatus dengan komplikasi yang ditangani 80,00% 54,60% 68,24% CB
6 Kunjungan bayi 90,00% 97,97% 108,85% SB
7 Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
100,00% 90,00% 90,00% SB
8 Pelayanan Anak Balita 90,00% 70,56% 78,40% B
9 Pemberian Makanan Pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin
100,00% 3,07% 3,07% KB
10 Balita gizi buruk mendapat perawatan 100,00% 100,00% 100,00% SB
11 Penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat
100,00% 99,74% 99,74% SB
12 Peserta KB aktif 70,00% 76,37% 109,10% SB
13 Acute Flacid Paralysis (AFP) Rate per 100.000 penduduk
>4 4 100,00% SB
14 Penemuan Penderita Pneumonia Balita 100,00% 81,89% 81,89% B
15 Penemuan Pasien Baru TB BTA Positif 100,00% 50,74% 50,74% KB
16 Penderita DBD yang ditangani 100,00% 100,00% 100,00% SB
17 Penemuan Penderita Diare 100,00% 80,65% 80,65% B
47
INDIKATOR SPM TARGET 2015 (%)
REALISASI 2015 (%)
c/b KET
18 Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien Masyarakat Miskin
100,00% 70,38% 70,38% B
B. Pelayanan Kesehatan rujukan
19 Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin
100,00% 5,17% 5,17% KB
20 Pelayanan Gawat Darurat Level 1 yang harus diberikan Sarana Kesehatan (RS) di Kab/Kota
100,00% 100,00% 100,00% SB
C. Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan KLB
21 Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam
100,00% 100,00% 100,00% SB
D. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
22 Desa Siaga Aktif 100,00% 100,00% 100,00% SB
Dari 22 indikator SPM yang ada 14 indikator (63,64%) menunjukkan kinerja sangat berhasil; 4
indikator (18,18%) menunjukkan kinerja berhasil; 1 indikator (4,54%) menunjukkan kinerja
cukup berhasil dan 3 indikator (13,64%) menunjukkan kinerja kurang berhasil.
2. Capaian Kinerja RPJMD
Kinerja bidang kesehatan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota
Mataram Tahun 2016 - 2021 Urusan Wajib Kesehatan. Pencapaian kinerja tahun 2016
menurut Renjana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun
2016 – 2021 adalah sebagai berikut:
No. Indikator Kinerja Daerah Kota Mataram Target Realisasi % KET
1 Cakupan pelayanan kesehatan dasar Pasien Masyarakat Miskin
100,00% 70,38% 70,38% B
2 Puskesmas yang terakreditasi 6 pusk 6 pusk 100% SB
3 Ketersediaan obat Esensial generik di sarana pelayanan kesehatan Dasar
100,00% 96,67% 96,67% SB
4 Kunjungan ibu hamil K4 93,00% 94,01% 101,08% SB
5 Pertolongan Persalinan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
90,00% 91,59% 101,76% SB
6 Cakupan Kunjungan bayi 96,00% 97,97% 102,05% SB
7 Kunjungaan neonatal lengkap 94,00% 97,48% 103,70% SB
8 Cakupan Pelayanan anak balita 71,00% 70,56% 99,38% SB
9 Balita gizi buruk mendapat perawatan 100,00% 100% 100% SB
10 Cakupan Penemuan Pasien Baru TB BTA Positif 70,00% 50,74% 72,48% B
11 Cakupan Penderita DBD yang ditangani 100,00% 100% 100% SB
48
12 Desa/kelurahan menalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi <24 jam
100% 100% 100% SB
13 Penanganan penderita HIV dan AIDS 100,00% 100% 100% SB
14 Desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
100,00% 90% 90% SB
15 Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap 90,00% 101,38% 112,64% SB
16 Prosentase Puskesmas melaksanakan ke giatan penggulangan PTM
100,00% 100% 100% SB
17 Cakupan Desa Open Defection Free (ODF)/ stop buang air besar
42 kelurahan
42 kel 100% SB
18 Cakupan Desa Siaga Aktif 100,00% 100% 100% SB
19 Cakupan Posyandu Aktif 59,00% 61,32% 103,93% SB
20 Cakupan Rumah Tangga sehat 33,00% 32,21% 97,60% SB
21 Prosentase Penjarin gan siswa SD dan setin gkat 100,00% 99,74% 99,74% SB
22 Ketersediaan Website Dinas Kesehatan Kota MAtaram yang di update secara berkala
100,00% 100% 100% SB
Hasil capaian indikator RPJMD Kota Mataram ini menunjukkan dari 22 indikator yang
ada 20 indikator (90,90%) masuk dalam katagori sangat berhasil dan 2 indikator indikator
(9,10%) masuk dalam kategori berhasil.
3. Capaian Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2016
Hasil capaian indikator kinerja Tahun 2016 Dinas Kesehatan Kota Mataram menurut Renstra
Dinas Kesehatan Kota Mataram Tahun 2016 – 2021 secara umum masuk dalam katagori
Sangat Berhasil. Hal tersebut ditunjang dari pencapaian masing-masing sasaran strategis yang
berperanan sangat penting dalam pencapaian Dinas Kesehatan secara keseluruhan.
No Sasaran Strategis % KET
1 Tersedianya fasilitas pelayanan kesehatan dasar yang terjangkau 79,26 B
2 Tersedianya sarana pelayanan kesehatan yang berkualitas 100% SB
3 Tersedianya obat dan BMHP yan sesuai kebutuhan 96,67% SB
4 Terwujudnya ibu dan bayi mendapat pelayanan kesehatan yang berkualitas
97,72% SB
5 Tersedianya sarana dan pelayanan kesehatan anak, remaja dan usia lanjut yang berkualitas
99,85% SB
6 Tersedianya pelayanan kesehatan gizi bagi masyarakat yang bermutu
91% SB
7 Terwujudnya penemuan dan penangan penyakit menular yang optimal
89,17% SB
8 Terwujudnya pelayanan imunisasi bagi ibu hamil, bayi, balita dan anak sekolah yang sesuai standar
101% SB
49
9 Termanfaatkannya pelayanan kesehatan bagi penyakit tidak menular secara optimal
100% SB
10 Terwujudnya masyarakat yang memanfaatkan air bersih dan sanitasi dasar yang memenuhi syarat secara optimal
93,20% SB
11 Terwujudnya masyarakat yang berperilaku hidup bersih dan sehat dan berperan aktif dalam kesehatan secara menyeluruh
101% SB
12 Terwujudnya institusi yang memanfaatkan pelayanan kesehatan secara optimal
99,74% SB
13 Terwujudnya masyarakat yang terjamin dalam Jamkesmas secara menyeluruh
93,40% SB
14 Terwujudnya masyarakat, pihak terkait dan petugas yang memanfaatkan sistem informasi dan litbangkes secara optimal
100% SB
15 Tersedianya dokumen perencanaan dan penganggaran yang berkualitas
100% SB
16 Tersedianya base line data tenaga kesehatan yang menyeluruh dan invenatris barang
100% SB
Hasil capaian kinerja pelaksanaan pembangunan kesehatan pada Dinas Kesehatan Kota
Mataram Tahun 2016 menurut sasaran strategis dapat dilihat dalam tabel berikut :
50
HASIL CAPAIAN INDIKATOR SASARAN STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA MATARAM TAHUN 2016
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % KET 1 Tersedianya fasilitas pelayanan
kesehatan dasar yang terjangkau Cakupan pelayanan kesehatan dasar Pasien Masyarakat Miskin
100,00% 70,38% 70,38% B
Puskesmas yang menerapkan PPK BLUD 0 pusk 0 0 SB
Cakupan Puskesmas yang melaksanakan program Kesehatan jiwa masyarakat
11 pusk 11 pusk 100% SB
Cakupan Puskesmas yang melaksanakan program Kesehatan kerja
6 pusk 4 pusk 66,67% CB
Cakupan Puskesmas yang melaksanakan program Kesehatan olahraga
6 pusk 4 pusk 66,67% CB
Rasio Puskesmas : Jumlah Penduduk 1 : 30000 1 : 41.755 71,85% B
2 Tersedianya sarana pelayanan kesehatan yang berkualitas
Puskesmas yang terakreditasi 6 pusk 6 pusk 100 % SB
3 Tersedianya obat dan BMHP yan sesuai kebutuhan
Ketersediaan obat Esensial generik di sarana pelayanan kesehatan Dasar
100,00% 96,67% 96,67% SB
4 Terwujudnya ibu dan bayi mendapat pelayanan kesehatan yang berkualitas
Kunjungan ibu hamil K4 93,00% 94,01% 101,08% SB
Pertolongan Persalinan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
90,00% 91,59% 101,76% SB
Cakupan Kunjungan bayi 96,00% 97,97% 102,05% SB
Kunjungaan neonatal lengkap 94,00% 97,48% 103,70% SB
Cakupan Puskesmas Rawat Inap yang melaksanakan PONED
100,00% 80% 80% B
51
5 Tersedianya sarana dan pelayanan kesehatan anak, remaja dan usia lanjut yang berkualitas
Cakupan Pelayanan anak balita 71,00% 70,56% 99,38% SB
Jumlah Puskesmas yan g melaksanakan pelayanan kesehatan Peduli Remaja (PKPR)
4 pusk 4 pusk 100% SB
Jumlah Puskesmas den gan pelayanan kesehatan reproduksi esensial terpadu (PKRET)
4 pusk 4 pusk 100% SB
Prosentase Karang Lansia yang mendapat pembinaan
100,00% 100% 100% SB
6 Tersedianya pelayanan kesehatan gizi bagi masyarakat yang bermutu
Balita gizi buruk mendapat perawatan 100,00% 100% 100% SB
Cakupan Bayi yang mendapat ASI Ekslusif (6 Bulan)
63,85% 60,35% 94,51% SB
Cakupan Ibu Hamil mendapat 90 tablet Fe 92,52% 94,01% 101,61% SB
Cakupan Bayi dan Balita mendapat Vitamin A 97,76% 65,74% 67,24% CB
7 Terwujudnya penemuan dan penangan penyakit menular yang optimal
Cakupan Penemuan Penderita Pneumia Balita 100,00% 81,89% 81,89% B
Cakupan Penemuan Pasien Baru TB BTA Positif 70,00% 50,74% 72,48% B
Cakupan Penderita DBD yang ditangani 100,00% 100% 100% SB
Cakupan Penemuan Penderita Diare 100,00% 80,65% 80,65% B
Desa/kelurahan menalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi <24 jam
100% 100% 100% SB
Penanganan penderita HIV dan AIDS 100,00% 100% 100% SB
8 Terwujudnya pelayanan imunisasi bagi ibu hamil, bayi, balita dan anak sekolah yang sesuai standar
Desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
100,00% 90% 90% SB
Penemuan Acute Flacid Paralysis (AFP) Rate per 100.000 penduduk
≥2 100% 100% SB
52
Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap 90,00% 101,38% 112,64% SB
Cakupan Jemaah Calon Haji (JCH) yan g diperksa kesehatannya
100,00% 100% 100% SB
9 Termanfaatkannya pelayanan kesehatan bagi penyakit tidak menular secara optimal
Prosentase Puskesmas melaksanakan ke giatan penggulangan PTM
100,00% 100% 100% SB
10 Terwujudnya masyarakat yang memanfaatkan air bersih dan sanitasi dasar yang memenuhi syarat secara optimal
Prosentase TPM yang di periksa 37,00% 31,97% 86,40% SB
Cakupan Desa Open Defection Free (ODF)/ stop buang air besar
42 kelurahan
42 kel 100% SB
11 Terwujudnya masyarakat yang berperilaku hidup bersih dan sehat dan berperan aktif dalam kesehatan secara menyeluruh
Cakupan Desa Siaga Aktif 100,00% 100% 100% SB
Cakupan Posyandu Aktif 59,00% 61,32% 103,93% SB
Cakupan Rumah Tangga sehat 33,00% 32,21% 97,60% SB
12 Terwujudnya institusi yang memanfaatkan pelayanan kesehatan secara optimal
Prosentase Penjaringan siswa SD dan setin gkat 100,00% 99,74% 99,74% SB
13 Terwujudnya masyarakat yang terjamin dalam Jamkesmas secara menyeluruh
Cakupan masyarakat yang memiliki jaminan kesehatan nasional
85,00% 79,39% 93,40% SB
14 Terwujudnya masyarakat, pihak terkait dan petugas yang memanfaatkan sistem informasi dan litbangkes secara optimal
Cakupan Puskesmas yang melaksanakan system informasi kesehatan
100,00% 100% 100% SB
Ketersediaan Website Dinas Kesehatan Kota Mataram yang di update secara berkala
100,00% 100% 100% SB
53
15 Tersedianya dokumen perencanaan dan penganggaran yang berkualitas
Ketersediaan Dokumen perencanaan dan penganggaran
100,00% 100% 100% SB
Ketersediaan Dokumen Profil kesehatan yang akurat dan tepat
100,00% 100% 100% SB
Ketersediaan Dokumen Laporan (LKIP) 100,00% 100% 100% SB
16 Tersedianya base line data tenaga kesehatan yang menyeluruh dan invenatris barang
Tersedianya dokumen laporan inventaris barang
100,00% 100% 100% SB
54
Hasil laporan pencapaian target sasaran tahun 2016 pada Dinas Kesehatan Kota Mataram
menunjukkan dari 45 indikator yang dinilai sebagian besar (35 indikator) mencapai katagori sangat
berhasil dengan prosentase realisasi terhadap target mencapai 85% ke atas. Hasil penilaian
pencapaian kinerja sasaran secara lengkap dapat dilihat dalam grafik berikut :
Sangat Berhasil 77,78%
Berhasil 15,56%
Cukup Berhasil 4,44%
Krg Berhasil 2,22%
Dari grafik di atas menunjukkan bahwa pencapaian indikator sasaran strategis pada Dinas
Kesehatan Kota Mataram Tahun 2016 menunjukkan 77,78 %indikator (35 indikator) menunjukkan
prestasi Sangat Berhasil; 15,56% indikator (7 indikator) menunjukkan prestasi Berhasil; 64,44%
indikator (2 indikator) menunjukkan prestasi Cukup Berhasil dan 2,22 % indikator (1 indikator)
menunjukkan prestasi Kurang Berhasil.
B. PERMASALAHAN DAN UPAYA PEMECAHAN
Beberapa hal terkait dengan tidak tercapainya indikator-indikator sasaran dalam program/kegiatan
tehnis Dinas Kesehatan Kota Mataram Tahun 2016 adalah :
- Tingginya target yang tercantum dalam SPM
Dalam SPM Bidang Kesehatan, beberapa indikator ditargetkan 100%. Di satu sisi hal tersebut
menunjukkan harapan bahwa seluruh sasaran dapat dijangkau pelayanan kesehatan, namun
dalam pelaksanaannya tidak semua sasaran membutuhkan pelayanan atau sasaran yang ada
tidak sebanyak yang ditargetkan. Hal tersebut terjadi pada indikator Pelayanan Kesehatan
Rujukan Pasien Masyarakat Miskindan Penemuan Pasien Baru TB BTA Positif. Hal inilah yang
menyebabkan indikator tersebut tidak pernah mencapai target. Oleh karena itu perlu dilakukan
penyesuaian target di dalam renstra dengan target yang sesuai dengan kondisi dan
kemampuan daerah.
55
- Kurangnya perilaku hidup bersih dan sehat
Perilaku hidup bersih dan sehat memegang peranan yang sangat penting dalam mewujudkan
derajat hidup sehat. Rumah tangga dikatakan sebagai rumah tangga sehat apabila memenuhi
sepuluh kriteria PHBS, yaitu : persalinan ditolong tenaga kesehatan, ASI Eksklusif, menimbang
bayi dan balita setiap bulan, menggunakan air bersih, cuci tangan dengan air bersih dan
sabun, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik di rumah, makan buah dan sayur
setiap hari, melakukan aktiffitas fisik setiap hari dan tidak merokok dalam rumah.
Permasalahan utama dalam rumah tangga sehat yang belum tercapai adalah kurangnya
aktifitas fisik serta konsumsi sayur dan buah setiap hari disamping tingginya merokok di dalam
rumah. Oleh karena itu perlu peningkatan penyebarluasan informasi kesehatan melalui media
cetak maupun elektronik, sosialisasi, penyuluhan dan pembinaan rumah tangga sehat.
- Rendahnya penemuan pasien baru TB BTA positif
Penyakit TB Paru merupakan salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh kuman
mycobacteium tuberculosis yang biasanya menyerang paru-paru. Penyakit ini ditularkan
melalui udara yang mengandung kuman dari penderita yang terinfeksi TB aktif. Di Kota
Mataram kasus TB Paru yang ditemukan cukup rendah, yaitu 50,74% pada tahun 2016;
51,44% pada tahun 2015; 60,13% pada tahun 2014 dan 61,55% pada tahun 2013. Cakupan
penemuan pasien baru TB BTA menunjukkan penurunan setiap tahunnya. Hal tersebut
semakin menurunnya kasus TB Paru sehingga target semakin sulit tercapai targetnya.
Meskipun demikian, upaya untuk meningkatkan penemuan dan pengobatan penderita TB Paru
terus dilaksanakan seperti melalui sosialisasi dan penyuluhan, pelatihan petugas, pelaksanaan
CBA dan monitoring kelompok paru sehat.
56
BAB IV
PENUTUP
Penyelenggaraan pembangunan kesehatan di Kota Mataram sebagai upaya peningkatan
derajat kesehatan masyarakat yang diharapkan juga akan dapat meningkatkan kualitas sumber daya
manusia di Kota Mataram melalui pencapaian sasaran yang telah ditetapkan.
Laporan Kinerja Pemerintah (LKIP) Kota Mataram,dimaksudkan sebagai sarana untuk melihat
sejauh mana pelaksanaan atas program dan kegiatan yang telah dilaksanankan. Selain itu juga
sebagai sarana pertanggung jawaban pemerintah khususnya Dinas Kesehatan kepada Walikota dan
masyarakat atas pelaksanaan program dan kegiatan di tahun berjalan.
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja kegiatan dan pengukuran pencapaian sasaran, bahwa
pencapaian kinerja Dinas Kesehatan Kota Mataram dapat dikatakan berhasil. Keberhasilan ini ditandai
dengan kemampuan dinas dalam mengimplementasikan program kegiatan yang telah direncanakan
dan sasaran yang diharapkan pada tahun anggaran 2016.
Demikian LKIP Dinas Kesehatan Kota Mataram ini disusun, semoga Tuhan Yang Maha Kuasa
senantiasa memberikan kekuatan lahir batin kepada kita semua untuk terus meningkatkan semangat
dalam membangun dan mengembangkan potensi manajemen sumber daya manusia.