LAPORAN KINERJA - e-arsip.bontangkota.go.ide-arsip.bontangkota.go.id/images/Laporan Kinerja...

download LAPORAN KINERJA - e-arsip.bontangkota.go.ide-arsip.bontangkota.go.id/images/Laporan Kinerja Bapelitbang... · orang dalam Jabatan Fungsional Perencana dari 6 aparatur yang telah mengikuti

If you can't read please download the document

Transcript of LAPORAN KINERJA - e-arsip.bontangkota.go.ide-arsip.bontangkota.go.id/images/Laporan Kinerja...

Renstra Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan 2016-2021 halaman 1

LAPORAN KINERJA

Badan Perencanaan, Penelitian, dan

Pengembangan

Kota Bontang

Tahun 2017

Gedung Graha Taman Praja Blok IV Lt. 1

Jl. Moh. Roem Bontang Lestari

Laporan Kinerja Tahun 2017 Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Kota Bontang

i

KATA PENGANTAR

Tahun 2017 merupakan tahun pertama pelaksanaan Rencana Strategis Badan

Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan (Bapelitbang) Kota Bontang 2016-2021. Bapelitbang

Kota Bontang terus berupaya untuk meningkatkan perannya sebagai unsur penunjang

penyelenggaraan Pemerintah Kota Bontang dalam fungsinya sebagai perumus kebijakan bidang

perencanaan, think tank, koordinator, pengendali dan evaluator, serta memberikan kontribusi yang

signifikan dalam menyelesaikan permasalahan kota melalui kegiatan perencanaan pembangunan

daerah dan kegiatan-kegiatan strategis lainnya yang bersifat mendukung perencanaan

pembangunan.

Penyusunan Laporan Kinerja merupakan kewajiban sebagaimana diamanatkan dalam

Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi

Pemerintah, untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Bontang dalam mengelola perencanaan pembangunan

daerah berdasarkan Rencana Strategis (RENSTRA) Bapelitbang Kota Bontang Tahun 2016-2021.

Berdasarkan hasil pencapaian tugas dan fungsi Bapelitbang Kota Bontang, seluruh

kebijakan, program, dan kegiatan telah berhasil dilaksanakan dengan baik serta secara umum

mencapai sasaran strategis, indikator, dan target yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja

Tahun 2017. Terdapat beberapa capaian yang masih di bawah target dan hal tersebut akan

dijadikan dasar untuk memperbaiki perencanaan dan kinerja di masa yang akan datang. Selanjutnya

hasil pencapaian tersebut akan dijelaskan dalam Laporan Kinerja Bapelitbang Tahun 2017.

Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat dan informasi atas pencapaian kinerja

Bapelitbang Kota Bontang.

Bontang, Februari 2018

Kepala Bappeda,

Ir. Zulkifli, MT

NIP. 196207311993011001

Laporan Kinerja Tahun 2017 Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Kota Bontang

ii

IKHTISAR EKSEKUTIF

Pada dasarnya Laporan Kinerja merupakan laporan yang memberikan penjelasan mengenai

pencapaian kinerja Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan (Bapelitbang) Kota

Bontang selama tahun 2017. Capaian kinerja (performance results) tahun 2017 tersebut

dibandingkan dengan Penetapan Kinerja (performance agreement) tahun 2017 sebagai tolok ukur

keberhasilan tahunan organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini akan

memungkinkan diidentifikasikannya sejumlah celah kinerja (performance gap) bagi perbaikan kinerja

di masa datang. Sistematika penyajian Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Tahun 2016 berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

Kinerja, dan Tata cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja pada level sasaran.

Pengukuran dengan menggunakan indikator kinerja pada level sasaran digunakan untuk

menunjukkan secara langsung kaitan antara sasaran dengan indikator kinerjanya, sehingga

keberhasilan sasaran berdasarkan rencana kinerja tahunan yang ditetapkan dapat dilihat dengan

jelas. Selain itu, untuk memberikan penilaian yang lebih independen melalui indikator-indikator

outcomes atau minimal outputs dari kegiatan yang terkait langsung dengan sasaran yang diinginkan.

Pada tahun 2017 Bapelitbang Kota Bontang menetapkan sebanyak tujuh (7) sasaran, yaitu:

(1) Tersusunnya standar dan prosedur kerja yang efektif, 2) Meningkatnya jumlah aparatur yang

memiliki kompetensi bidang perencanaan, 3) Terpenuhinya data dan informasi dalam penyusunan

dokumen perencanaan pembangunan daerah yang berkualitas, 4) Optimalisasi penelitian dan

pengembangan pendukung kebijakan perencanaan pembangunan daerah, 5) Terwujudnya

perencanaan yang partisipatif, akuntabel, sinergis antar ruang, antar waktu, dan antar fungsi

pemerintahan, 6) Meningkatnya kesesuaian penataan ruang, dan 7) Meningkatnya sistem

pengendalian dan evaluasi kinerja terhadap pelaksanaan rencana pembangunan. Dari tujuh sasaran

tersebut rata-rata capaian indikatornya sebesar 100 % atau lebih. Hal ini menunjukkan bahwa

secara umum capaian seluruh sasaran Bapelitbang Tahun 2017 telah cukup baik. Namun capaian

beberapa indikator masih berada di bawah target.

Beberapa capaian yang diraih selama tahun 2017 dapat dijabarkan sebagai berikut :

Laporan Kinerja Tahun 2017 Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Kota Bontang

iii

Pengembangan sumber daya aparatur Perencana telah cukup baik dengan telah diangkatnya 1

orang dalam Jabatan Fungsional Perencana dari 6 aparatur yang telah mengikuti Diklat

Fungsional Penjenjangan Perencana Pusbindiklatren Bappenas.

Antusiasme masyarakat yang tinggi dalam proses perencanaan pembangunan

Adanya rintisan penelitian dan pengembangan untuk dalam memperkuat perencanaan. Hasil

litbang yang akurat dalam bentuk konsep, model, skenario, maupun pilihan kebijakan yang

tepat dapat menjadi rekomendasi untuk mengatasi berbagai masalah yang timbul di daerah

dalam semua sektor pembangunan.

Namun dalam pelaksanaan selama 2017 masih terdapat beberapa kendala dan kelemahan-

kelemahan yang harus dibenahi, diantaranya :

Belum terintegrasinya Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah dengan penentuan arah

kebijakan serta monitoring dan evaluasi (monev) yang belum berjalan dengan maksimal dan

belum digunakan sebagai alat untuk pengambilan kebijakan. Hal ini telah menjadi isu strategis

selama beberapa tahun terakhir. Telah ada upaya untuk melakukan integrasi dari beberapa

pihak namun kendalanya juga tidak sederhana.

Tingkat penyerapan aspirasi masyarakat melalui Musrenbang masih rendah. Hal ini

memerlukan penanganan serius untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.

Keterbatasan anggaran menyesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah menjadikan

Bapelitbang harus bekerja keras mengatur prioritas dan menangkap peluang dari sumber

pendanaan lain di luar APBD sehingga target kinerja daerah tetap dapat tercapai.

Monitoring dan evaluasi harus diupayakan agar dapat memberikan umpan balik untuk

perbaikan perencanaan selanjutnya.

Laporan Kinerja Tahun 2017 Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Kota Bontang

iv

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................ i

RINGKASAN EKSEKUTIF ................................................ ii

DAFTAR ISI ................................................................................................................................. iv

DAFTAR TABEL ............................................................................................................................. v

DAFTAR GAMBAR DAN GRAFIK .................................................................................................. vii

BAB I PENDAHULUAN ..................................... 1

A. Dasar Pembentukan Organisasi................................. 1

B. Struktur Organisasi .............................................................................................. 2

C. Sumber Daya Aparatur ......................................................................................... 3

D. Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah ................................................................... 5

E. Aspek Strategis Organisasi ................................................................................... 6

F. Permasalahan Utama (Strategic Issues) yang Dihadapi Organisasi .................... 7

G. Aset Perangkat Daerah ......................................................................................... 10

BAB II PERENCANAAN KINERJA .......................................... 11

A. Perencanaan Strategis .......................................................................................... 11

B. Indikator Kinerja Utama .. 16

C. Perjanjian Kinerja .................................................................................................. 19

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ...................................................................................... 21

A. Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Tahun Sebelumnya ............................... 21

B. Capaian Kinerja ............... 23

C. Analisis Capaian Kinerja ........................................................................................ 26

D. Realisasi Anggaran ............................................................................................... 48

BAB IV PENUTUP .. 54

LAMPIRAN

Laporan Kinerja Tahun 2017 Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Kota Bontang

v

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Pegawai Bapelitbang Berdasarkan Jenis Kelamin dan Tingkat Pendidikan ... 4

Tabel 1.2 Pegawai Bapelitbang Berdasarkan Eselon .. 4

Tabel 1.3 Pegawai Bapelitbang Berdasarkan Status Kepegawaian .... 5

Tabel 1.4 Aset Perangkat Daerah. 10

Tabel 2.1 Keterkaitan Misi, Tujuan, dan Sasaran RPJMD dengan Tugas Fungsi Bapelitbang .. 11

Tabel 2.2 Tujuan, Sasaran, Indikator Sasaran, dan Target Kinerja Sasaran Jangka Menengah Bapelitbang ...... 12

Tabel 2.3 Program/Kegiatan untuk Mencapai Tujuan/Sasaran . 14

Tabel 2.4 Indikator Kinerja Utama (IKU) Bapelitbang Tahun 2016-2021 . 16

Tabel 2.5 Perjanjian Kinerja Tahun 2017... 19

Tabel 3.1 Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Tahun Sebelumnya ... 21

Tabel 3.2 Rekomendasi dan Tindak Lanjut ... 21

Tabel 3.3 Pengukuran Kinerja Bapelitbang Per Triwulan Tahun 2017... 23

Tabel 3.4 Pengukuran Kinerja Tahun 2017 26

Tabel 3.5 Capaian Indikator Kinerja Sasaran 1 Tahun 2017 ... 27

Tabel 3.6 Perbandingan Realisasi Indikator Kinerja Sasaran 1 Tahun 2016 dengan Tahun 2017.. 27

Tabel 3.7 Jumlah SOP Bapelitbang Menurut Sub Bagian/Sub Bidang .. 27

Tabel 3.8 Perbandingan Realisasi Indikator Kinerja Sasaran 1 Tahun 2017 dengan Target Akhir Renstra 28

Tabel 3.9 Analisis atas Efisiensi Sumber Daya Sasaran 1 .. 29

Tabel 3.10 Capaian Indikator Kinerja Sasaran 2 Tahun 2017 ... 30

Tabel 3.11 Perbandingan Realisasi Indikator Kinerja Sasaran 2 Tahun 2016 dengan Tahun 2017.. 30

Tabel 3.12 Perbandingan Realisasi Indikator Kinerja Sasaran 2 Tahun 2017 dengan Target Akhir Renstra 30

Tabel 3.13 Analisis atas Efisiensi Sumber Daya Sasaran 2 .. 31

Tabel 3.14 Capaian Indikator Kinerja Sasaran 3 Tahun 2017 ... 33

Tabel 3.15 Perbandingan Realisasi Indikator Kinerja Sasaran 3Tahun 2016 dengan Tahun 2017.. 33

Tabel 3.16 Perbandingan Realisasi Indikator Kinerja Sasaran 3 Tahun 2017 dengan Target Akhir Renstra 33

Tabel 3.17 Analisis atas Efisiensi Sumber Daya Sasaran 3 .. 34

Tabel 3.18 Capaian Indikator Kinerja Sasaran 4Tahun 2017 ... 34

Tabel 3.19 Perbandingan Realisasi Indikator Kinerja Sasaran 4Tahun 2016 dengan Tahun 2017.. 35

Tabel 3.20 Perbandingan Realisasi Indikator Kinerja Sasaran 4 Tahun 2017 dengan Target Akhir Renstra 35

Tabel 3.21 Analisis atas Efisiensi Sumber Daya Sasaran 4 .. 36

Tabel 3.22 Capaian Indikator Kinerja Sasaran 5 Tahun 2017 ... 36

Tabel 3.23 Kehadiran Komponen Masyarakat dalam Musrenbang .. 38

Laporan Kinerja Tahun 2017 Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Kota Bontang

vi

Tabel 3.24 Perbandingan Realisasi Indikator Kinerja Sasaran 5 Tahun 2016 dengan Tahun 2017.. 38

Tabel 3.25 Perbandingan Realisasi Indikator Kinerja Sasaran 5 Tahun 2017 dengan Target Akhir Renstra 39

Tabel 3.26 Belanja Daerah Kota Bontang Tahun 2015-2018 ... 40

Tabel 3.27 Analisis atas Efisiensi Sumber Daya Sasaran 5 .. 42

Tabel 3.28 Capaian Indikator Kinerja Sasaran 6 Tahun 2017 ... 42

Tabel 3.29 Hasil Audit Pemanfaatan Ruang dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Kota Bontang (2016) .. 43

Tabel 3.30 Perbandingan Realisasi Indikator Kinerja Sasaran 6 Tahun 2016 dengan Tahun 2017.. 44

Tabel 3.31 Perbandingan Realisasi Indikator Kinerja Sasaran 6 Tahun 2017 dengan Target Akhir Renstra 44

Tabel 3.32 Analisis atas Efisiensi Sumber Daya Sasaran 6... 45

Tabel 3.33 Capaian Indikator Kinerja Sasaran 7 Tahun 2017 ... 45

Tabel 3.34 Capaian Indikator Kinerj Daerah . 46

Tabel 3.35 Perbandingan Realisasi Indikator Kinerja Sasaran 7 Tahun 2016 dengan Tahun 2017.. 47

Tabel 3.36 Perbandingan Realisasi Indikator Kinerja Sasaran 7 Tahun 2017 dengan Target Akhir Renstra 47

Tabel 3.37 Analisis atas Efisiensi Sumber Daya Sasaran 7 .. 48

Tabel 3.38 Realisasi Anggaran Sesuai dengan Perjanjian Kinerja Tahun 2017 49

Tabel 3.39 Realisasi Anggaran per Program Kegiatan Tahun 2017 50

Tabel 3.40 Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2017 52

Laporan Kinerja Tahun 2017 Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Kota Bontang

vii

DAFTAR GAMBAR DAN GRAFIK

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Bapelitbang Kota Bontang ... 3

Grafik 1.1 Tingkat Pendidikan Pegawai Bapelitbang Kota Bontang ... 4

Grafik 1.2 Pegawai Bapelitbang Berdasarkan Status Kepegawaian ..... 5

Gambar 3.1 Enam (6) pegawai Bapelitbang mengikuti DFPP Pertama Angkatan XXVI 32

Grafik 3.1 Perbandingan capaian persentase penjabaran program RPJMD ke dalam program RKPD .. 39

Gambar 3.2 Pelaksanaan Musrenbang Kota Bontang Tahun 2017 ... 41

Laporan Kinerja Tahun 2017 Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Kota Bontang

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. DASAR PEMBENTUKAN ORGANISASI

Perencanaan pembangunan adalah suatu proses pengambilan keputusan yang

dilakukan secara terpadu bagi peningkatan kesejahteraan rakyat dengan memanfaatkan dan

memperhitungkan kemampuan sumber daya, informasi, ilmu pengetahuan, dan teknologi, serta

memperhatikan perkembangan global. Dengan ditetapkannya Undang-Undang Nomor 25

Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), diamanatkan

bahwa setiap daerah harus menyusun rencana pembangunan daerah secara sistematis,

terarah, terpadu, menyeluruh, dan tanggap terhadap perubahan (ayat (2) Pasal 2).

Perencanaan Pembangunan Daerah menghasilkan: a). rencana pembangunan jangka panjang

daerah; b). rencana pembangunan jangka menengah daerah; dan c). rencana pembangunan

tahunan.

Sementara itu, penelitian dan pengembangan (litbang) merupakan aktivitas inovatif

yang diselenggarakan oleh perusahaan atau pemerintah untuk mengembangkan produk dan

layanan baru atau menyempurnakan produk dan layanan yang sudah ada melalui prosedur

yang dapat dipertanggungjawabkan. Dalam konteks pemerintahan daerah, litbang berperan

penting dalam mendorong kemajuan daerah melalui fungsinya sebagai think tank dalam

merumuskan kebijakan pemerintah.

Pentingnya peran lembaga litbang tersebut terangkum pada UU No 23 Tahun 2014

tentang Pemerintahan Daerah yang tercantum pada Pasal 209 dan 219. Amanah tersebut

menyebutkan, pentingnya pembentukan badan daerah untuk melaksanakan fungsi penunjang

urusan pemerintahan yang meliputi perencanaan, keuangan, kepegawaian dan pendidikan,

serta pelatihan dan penelitian pengembangan. Pasal 373 dan Pasal 374 menyatakan litbang

sebagai salah satu instrumen pembinaan penyelenggaraan pemerintahan daerah, sedangkan

Pasal 388 menyebutkan peran litbang dalam penilaian inovasi daerah.

Pemerintah Kota Bontang berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bontang Nomor 2 tahun

2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah menetapkan Badan Perencanaan,

Penelitian, dan Pengembangan Kota Bontang sebagai Perangkat Daerah Tipe B yang

Laporan Kinerja Tahun 2017 Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Kota Bontang

2

melaksanakan fungsi penunjang perencanaan dan fungsi penunjang penelitian dan

pengembangan.

B. STRUKTUR ORGANISASI

Berdasarkan Peraturan Wali Kota Bontang Nomor Nomor 40 Tahun 2016 tentang

Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Badan Perencanaan,

Penelitian, dan Pengembangan Kota Bontang, susunan organisasi Badan Perencanaan

Penelitian dan Pengembangan Kota Bontang terdiri dari:

1. Kepala Badan;

2. Sekretariat, membawahi:

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

b. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan;

3. Bidang Ekonomi, Pengembangan SDM, Pemerintahan dan Aparatur, membawahi:

a. Sub Bidang Ekonomi;

b. Sub Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM);

c. Sub Bidang Pemerintahan dan Aparatur.

4. Bidang Prasarana dan Pengembangan Wilayah, membawahi:

a. Sub Bidang Tata Ruang dan Pertanahan;

b. Sub Bidang Prasarana dan Infrastruktur;

c. Sub Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam.

5. Bidang Penelitian, Pengembangan, Perencanaan dan Evaluasi Pembangunan, membawahi:

a. Sub Bidang Perencanaan Pembangunan Daerah;

b. Sub Bidang Data, Penelitian dan Pengembangan;

c. Sub Bidang Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan.

6. Unit Pelaksana Teknis; dan

7. Kelompok Jabatan Fungsional.

Bidang-bidang sebagaimana tersebut di atas dipimpin oleh seorang Kepala Bidang

yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala

Badan melalui Sekretaris. Sub bagian-sub bagian masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala

Sub Bagian yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab

kepada Sekretaris. Sedangkan sub bidang-sub bidang masing-masing dipimpin oleh seorang

Kepala Sub Bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung

jawab kepada Kepala Bidang.

Laporan Kinerja Tahun 2017 Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Kota Bontang

3

Secara lengkap bagan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan Perencanaan,

Penelitian, dan Pengembangan Kota Bontang dapat dilihat dalam gambar berikut ini:

Gambar 1.1

Struktur Organisasi Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Kota Bontang

(Peraturan Wali Kota Bontang Nomor Nomor 40 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan

Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Badan Perencanaan, Penelitian, dan

Pengembangan Kota Bontang)

C. SUMBER DAYA APARATUR

Sumber daya manusia merupakan salah satu kunci dan berpengaruh langsung

terhadap kinerja organisasi untuk mencapai keberhasilan dalam melaksanakan tugas dan

fungsinya. Jumlah pegawai pada Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan

(Bapelitbang) Kota Bontang pada bulan Desember tahun 2017 tercatat sebanyak 45 orang

pegawai yang terdiri dari 37 orang PNS dan 8 orang Non PNS.

SUB BIDANG SUB BIDANG SUB BIDANG

PEMERINTAHAN DAN

APARATUR

LINGKUNGAN HIDUP DAN

SUMBER DAYA ALAM

PENGENDALIAN DAN

EVALUASI

PEMBANGUNAN

SUB BIDANG SUB BIDANG SUB BIDANG

PENGEMBANGAN SDMPRASARANA DAN

INFRASTRUKTUR

DATA, PENELITIAN DAN

PENGEMBANGAN

SUB BIDANG SUB BIDANG SUB BIDANG

EKONOMITATA RUANG DAN

PERTANAHAN

PERENCANAAN

PEMBANGUNAN DAERAH

BIDANG BIDANG BIDANG

EKONOMI,

PENGEMBANGAN SDM,

PEMERINTAHAN DAN

APARATUR

PRASARANA DAN

PENGEMBANGAN

WILAYAH

PENELITIAN,

PENGEMBANGAN,

PERENCANAAN DAN

EVALUASI

PEMBANGUNAN

KEPALA

SEKRETARIAT

JABATAN FUNGSIONAL

SUB BAGIAN SUB BAGIAN

UMUM DAN

KEPEGAWAIAN

PERENCANAAN DAN

KEUANGAN

UPTD

Laporan Kinerja Tahun 2017 Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Kota Bontang

4

Berdasarkan jenis kelamin, pegawai Bapelitbang terdiri dari 30 pria dan 15 wanita.

Sedangkan berdasarkan tingkat pendidikan, mayoritas adalah lulusan S1 (sebanyak 30 orang),

sisanya adalah S2 (6 orang) dan SMA (9 orang). Data tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut

ini:

Tabel 1.1 Pegawai Bapelitbang Berdasarkan Jenis Kelamin dan Tingkat Pendidikan

NO. JENIS KELAMIN TINGKAT PENDIDIKAN

TOTAL SD SMP SMA D1/D3 S1 S2

1 Pria 0 0 7 0 18 5 30

2 Wanita 0 0 2 0 12 1 15

Jumlah 0 0 9 0 30 6 45

Grafik 1.1 Tingkat Pendidikan Pegawai Bapelitbang Kota Bontang

Komposisi jabatan dalam struktur organisasi Bapelitbang Kota Bontang adalah: 1 (satu)

orang Eselon II; 4 (empat) orang Eselon III terdiri dari 1 (satu) orang sekretaris dan 3 (tiga)

orang kepala bidang; 11 (sebelas) orang Eselon IV dan non eselon sebanyak 29 orang

sebagaimana disajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 1.2 Pegawai Bapelitbang Berdasarkan Eselon

No Uraian Eselon II Eselon

III

Eselon

IV Staf Jumlah

1 Kepala Badan 1 1

2 Sekretariat 1 2 8 11

20%

67%

13%

TINGKAT PENDIDIKAN PEGAWAI BAPELITBANG KOTA BONTANG TAHUN 2017

SD SMP SMA D1/D3 S1 S2

Laporan Kinerja Tahun 2017 Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Kota Bontang

5

No Uraian Eselon II Eselon

III

Eselon

IV Staf Jumlah

3 Bidang Prasarana dan Pengembangan

Wilayah 1 3 7 11

4 Bidang Litbang, Perencanaan dan

Evaluasi Pembangunan 1 3 8 12

5 Bidang Ekonomi, Pengembangan

SDM, Pemerintahan dan Aparatur 1 3 6 10

Jumlah 1 4 11 29 45

Sumber : Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Kota

Bontang, 2017

Sedangkan sebaran pegawai berdasarkan pangkat/golongan dan status kepegawaian

dapat dilihat pada tabel dan grafik berikut :

Tabel 1.3 Pegawai Bapelitbang Berdasarkan Status Kepegawaian

NO. GOLONGAN STATUS KEPEGAWAIAN

JUMLAH % PNS CPNS Non PNS

1 Gol II 9 0 0 9 20,00

2 Gol III 23 0 8 31 68,89

3 Gol IV 5 0 0 5 11,11

Jumlah 37 0 8 45 100

Grafik 1.2 Pegawai Bapelitbang Berdasarkan Status Kepegawaian

D. TUGAS DAN FUNGSI PERANGKAT DAERAH

Tugas dan fungsi Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Kota Bontang

berdasarkan Peraturan Wali Kota Bontang Nomor Nomor 40 Tahun 2016 tentang Kedudukan,

0

5

10

15

20

25

Gol II Gol III Gol IV

PNS

CPNS

Non PNS

Laporan Kinerja Tahun 2017 Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Kota Bontang

6

Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Badan Perencanaan, Penelitian, dan

Pengembangan Kota Bontang adalah sebagai berikut :

1. Tugas

Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan mempunyai tugas membantu

Wali Kota melaksanakan fungsi penunjang urusan pemerintahan bidang perencanaan,

penelitian dan pengembangan yang menjadi kewenangan daerah.

2. Fungsi

Dalam melaksanakan tugas, Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan

menyelenggarakan fungsi :

a) Penyusunan kebijakan teknis bidang perencanaan, penelitian, dan pengembangan;

b) Pelaksanaan tugas dukungan teknis bidang perencanaan, penelitian, dan

pengembangan;

c) Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas dukungan teknis bidang

perencanaan, penelitian, dan pengembangan;

d) Pembinaan teknis penyelenggaraan fungsi-fungsi penjunjang urusan pemerintahan

daerah bidang perencanaan, penelitian, dan pengembangan; dan

e) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Wali Kota terkait dengan tugas dan

fungsinya.

E. ASPEK STRATEGIS ORGANISASI

Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pembangunan serta kualitas pelayanan yang

diselenggarakan Pemerintah Daerah dalam semua sektor semakin meningkat mengingat

kesadaran masyarakat akan hak dan kewajiban sebagai warga negara semakin berkembang.

Konsekuensinya, tantangan yang dihadapi pemerintah daerah juga semakin besar.

Selain itu, otonomi daerah melimpahkan kewenangan dari pusat ke daerah dalam

memanfaatkan dan mengelola sumber daya yang ada secara optimal untuk tujuan

kesejahteraan masyarakat. Hal ini memberikan prospek dan peluang bagi daerah-daerah untuk

mengembangkan potensi wilayahnya, mengelola aset-aset yang dimiliki, sekaligus bisa

memperoleh hasil kekayaan secara penuh tanpa campur tangan pusat. Namun di sisi lain,

pemerintah daerah juga dituntut untuk melakukan pengelolaan secara profesional dan

Laporan Kinerja Tahun 2017 Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Kota Bontang

7

akuntabel dengan pengaturan melalui kebijakan-kebijakan yang konsisten dan tidak

bertentangan dengan sebagian besar aspirasi masyarakat dan stakeholder.

Sejalan dengan tuntutan masyarakat dan tantangan pengelolaan otonomi daerah

tersebut, fungsi Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan menjadi semakin

strategis untuk mewujudkan perencanaan yang koordinatif, terarah, terpadu, serta partisipatif

sehingga proses-proses perencanaan pembangunan secara kolektif dapat menyelesaian

masalah dan memenuhi harapan masyarakat.

Untuk mencapai tujuan tersebut, litbang berperan strategis dalam memperkuat

perencanaan. Hasil litbang yang akurat dalam bentuk konsep, model, skenario, maupun pilihan

kebijakan yang tepat dapat menjadi rekomendasi untuk mengatasi berbagai masalah yang

timbul di daerah dalam semua sektor pembangunan. Sehingga, litbang turut menentukan arah

dan strategi pembangunan melalui kebijakan yang didasari oleh kajian dan penelitian (research

based policy).

Pentingnya kelitbangan juga berdasarkan alasan teoretikal. Dalam konsep manajemen

strategis, litbang berperan dalam melakukan pemindaian (scanning) lingkungan internal dan

eksternal sebagai dasar perencanaan (planning by research), fungsi formulasi kebijakan

(formulating policy), dan fungsi kontrol (controlling).

F. PERMASALAHAN UTAMA (STRATEGIC ISSUES) YANG DIHADAPI ORGANISASI

Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi Perangkat Daerah adalah kondisi yang

menjadi perhatian dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi

Perangkat Daerah di masa datang. Suatu kondisi/kejadian yang menjadi isu strategis adalah

keadaan yang apabila tidak diantisipasi akan menimbulkan kerugian yang lebih besar atau

sebaliknya, dalam hal tidak dimanfaatkan, akan menghilangkan peluang untuk meningkatkan

layanan kepada masyarakat dalam jangka panjang.

Isu-isu strategis pada Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Kota

Bontang adalah sebagai berikut:

1. Penguatan kapasitas kelembagaan

Lembaga pemerintah senantiasa dituntut untuk melakukan penyesuaian peran seiring

dengan perubahan dinamika sosial, politik, dan ekonomi, baik dari lingkungan nasional

maupun global. Untuk mengantisipasi hal tersebut, peran penguatan kapasitas

Laporan Kinerja Tahun 2017 Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Kota Bontang

8

kelembagaan menjadi unsur wajib yang harus diperhatikan.

Aspek-aspek yang harus menjadi perhatian terkait dengan penguatan kapasitas

kelembagaan di Bapelitbang adalah: pengembangan keterampilan dan kompetensi

individu (aparatur Perencana) sehingga masing-masing dapat melaksanakan tugas sesuai

dengan tugas pokok dan fungsinya; pengembangan budaya kerja, sistem, dan proses

dalam organisasi untuk mencapai tujuan; dan pengembangan serta penguatan jalinan

keluar dalam rangka menumbuhkembangkan kemitraan secara intensif, ekstensif, dan

solid.

2. Ketersediaan data dan informasi pembangunan daerah yang akurat dan berkualitas

Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional pada pasal 31 : data adalah keterangan objektif tentang suatu

fakta baik dalam bentuk kuantitatif, kualitatif maupun gambar visual yang diperoleh baik

melalui observasi langsung maupun dari yang sudah terkumpul dalam bentuk cetakan atau

perangkat penyimpan lainnya. Hal ini berarti data yang diperoleh haruslah berupa fakta

bukan hasil manipulasi ataupun rekayasa. Dengan memiliki basis data dan informasi yang

valid dan terukur, maka proses perencanaan pembangunan yang baik dan komprehensif

akan menjadi titik penting untuk berhasilnya pembangunan.

Ketersediaan data yang aktual dan akurat amat dibutuhkan dan dapat digunakan

sebagai acuan dalam rangka menentukan perencanaan dan evaluasi program-program

pembangunan. Untuk mendapatkan data yang akurat ini pada level tertentu sangat sulit

diperoleh belum lagi ditambah dengan kesulitan mendapatkan data yang terbaru (up to

date). Tanpa data yang akurat dan up to date, hasil evaluasi dan perencanaan akan

menghasilkan data atau informasi yang keliru. Hal ini akan mengakibatkan salahnya

perencanaan maupun pengalokasian anggaran pembangunan untuk tahun berikutnya.

Permasalahan-permasalahan tersebut terutama ditimbulkan karena kurangnya koordinasi

dan sinkronisasi data yang ada pada berbagai institusi, diluar ketersediaan SDM maupun

biaya untuk proses pengumpulan dan pengolahan data yang terbatas.

3. Peningkatan kinerja perencanaan pembangunan daerah.

Perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi

untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Selain

itu, perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena

Laporan Kinerja Tahun 2017 Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Kota Bontang

9

perencanaan merupakan pijakan awal dalam tahapan selanjutnya seperti

pengorganisasian, pengarahan, pengendalian dan evaluasi.

Pendayagunaan informasi serta teknologi yang tepat juga akan sangat

mempengaruhi suatu proses pengambilan keputusan secara efektif serta akan mendukung

proses perencanaan secara keseluruhan. Optimalisasi sistem informasi perencanaan

ditujukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan, dan kualitas perencanaan. Dan yang

tidak kalah pentingnya dalam proses perencanaan pembangunan adalah keterlibatan

masyarakat dalam perencanaan untuk mendukung pencapaian pembangunan daerah.

Masyarakat harus berpartisipasi aktif dalam proses pembangunan daerah baik dari tahap

perencanaan, tahap pelaksanaan, hingga tahap evaluasi.

Isu penting yang juga perlu diperhatikan adalah keterpaduan, konsistensi, dan

sinkronisasi antara aspek perencanaan dengan penganggaran, dan antar satuan unit

kerja. Hal ini sangat penting karena target capaian suatu program dan kegiatan dapat

dicapai melalui sinergi program dan kegiatan antar perangkat daerah. Idealnya,

perencanaan dan penganggaran harus terpadu, konsisten, dan sinkron antara tahap satu

dengan yang lain, karena penganggaran merupakan modal awal untuk mewujudkan

target-target kinerja yang direncanakan.

4. Efektifitas pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan.

Pengendalian dan evaluasi perencanaan pembangunan dimaksudkan untuk

menjamin tercapainya tujuan dan sasaran pembangunan yang tertuang dalam dokumen

perencanaan melalui kegiatan-kegiatan koreksi, evaluasi, dan penyesuaian selama

pelaksanaan program/kerja oleh Perangkat Daerah. Ketidakefektifan sistem pengendalian

dan evaluasi, baik secara metodologi, pelaksanaan, maupun penggunaannya merupakan

salah satu ciri dari penyusunan perencanaan yang tidak tepat. Pengendalian dimaksudkan

untuk menjamin agar suatu program/kegiatan dilaksanakan sesuai dengan rencana yang

telah ditetapkan. Sedangkan evaluasi merupakan tahapan membandingkan serangkaian

kegiatan antara realisasi masukan (input), keluaran (output), dan hasil (outcome) terhadap

rencana dan standar yang telah ditetapkan. Jadi, sistem pengendalian dan evaluasi perlu

dilakukan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan capaian perencanaan dalam

pelaksanaan setiap periode pembangunan daerah.

Laporan Kinerja Tahun 2017 Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Kota Bontang

10

G. ASET PERANGKAT DAERAH

Untuk menunjang kegiatan pelaksanaan tugas dan fungsinya, Badan Perencanaan,

Penelitian, dan Pengembangan Kota Bontang dilengkapi dengan sarana dan prasarana dalam

bentuk aset sebagai berikut:

Tabel 1.4 Aset Bapelitbang

Nama Bidang Barang Jumlah Barang Jumlah Harga

ASET TETAP

Tanah 0 0

Peralatan dan Mesin 861 4.391.356.973

- Alat-alat angkutan 20 1.490.486.300

- Alat-alat bengkel dan alat ukur 2 12.540.000

- Alat-alat kantor dan rumah tangga 815 2.663.832.003

- Alat-alat studio dan komunikasi 24 224.498.670

Gedung dan bangunan 0 0

Jalan, Irigasi, dan Jaringan 0 0

Aset Tetap Lainnya 14 110.476.600

- Buku Perpustakaan 14 110.476.600

Konstruksi dalam pengerjaan 0 0

JUMLAH 875 4.501.833.573

ASET LAINNYA

Software/Aset Lainnya 8 2.668.103.522

Penghapusan/Aset Lain-Lain 113 421.278.135

JUMLAH 121 3.089.381.657

Secara keseluruhan aset tersebut telah memadai dan mendukung pelaksanaan tugas

dan fungsi perencanaan, penelitian, dan pengembangan. Aset yang ada diupayakan maksimal

daya gunanya melalui pengecekan dan pemeliharaan. Selain itu, setiap tahun juga disusun

rencana kebutuhan barang dan aset kantor guna memastikan penyediaan yang efisien dan

pemanfaatan secara efektif.

Laporan Kinerja Tahun 2017 Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Kota Bontang

11

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

A. PERENCANAAN STRATEGIS

Visi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bontang terpilih sebagaimana tercantum di dalam

RPJMD Kota Bontang tahun 2016-2021 adalah: Menguatkan Bontang Sebagai Kota Maritim

Berkebudayaan Industri yang Bertumpu pada Kualitas Sumber Daya Manusia dan Lingkungan

Hidup Untuk Kesejahteraan Masyarakat

Untuk mewujudkan visi tersebut, terdapat 3 (tiga) misi yang telah ditetapkan, yaitu:

1. Menjadikan Kota Bontang sebagai Smart City melalui peningkatan kualitas sumber daya

manusia;

2. Menjadikan Kota Bontang sebagai Green City melalui peningkatan kualitas lingkungan

hidup; dan

3. Menjadikan Kota Bontang sebagai Creative City melalui pengembangan kegiatan

perekonomian berbasis sektor maritim.

Dikaitkan dengan visi dan misi tersebut di atas, serta urusan Penunjang yang

diselenggarakan oleh Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan (Bapelitbang) Kota

Bontang, maka fungsi dan tugas Bapelitbang terkait erat dengan misi 1, yaitu: menjadikan Kota

Bontang sebagai Smart City melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia dan Misi 2:

Menjadikan Kota Bontang sebagai Green City melalui peningkatan kualitas lingkungan hidup.

Rumusan tujuan dan sasaran dalam RPJMD Tahun 2016-2021 untuk mendukung

pencapaian Misi 1 dan Misi 2 dimaksud dapat dijelaskan dalam tabel berikut ini:

Tabel 2.1 Keterkaitan Misi, Tujuan, dan Sasaran RPJMD dengan Tugas Fungsi Bapelitbang

Misi Tujuan Sasaran

Misi 1: Menjadikan Kota Bontang

sebagai Smart City melalui

peningkatan kualitas sumber

daya manusia

Mengembangkan masyarakat dan

pemerintahan yang cerdas serta

kompetitif, berbasis informasi dan

teknologi

Terwujudnya penyelenggaraan

pemerintahan yang transparan,

akuntabel, dan partisipatif

Misi 2: Menjadikan Kota Bontang

sebagai Green City melalui

peningkatan kualitas lingkungan

hidup

Meningkatkan penataan dan

pemanfaatan ruang berkelanjutan

Terwujudnya

perencanaan,

pemanfaatan dan

pengendalian tata

ruang kota yang

berkelanjutan

Laporan Kinerja Tahun 2017 Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Kota Bontang

12

Berdasarkan hal tersebut, tujuan dan sasaran dalam Renstra Bapelitbang 2016-2021 disusun sebagai berikut:

Tabel 2.2 Tujuan, Sasaran, Indikator Sasaran, dan Target Kinerja Sasaran Jangka Menengah Bapelitbang

No. Tujuan Indikator Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kondisi

Kinerja

pada awal

periode

RPJMD

Target Kinerja Sasaran pada Tahun

2016 2017 2018 2019 2020 2021

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) 1. Menguatkan

kapasitas

kelembagaan Badan

Perencanaan,

Penelitian dan

Pengembangan

Persentase aparatur

yang mendapatkan

sertifikat kompetensi

perencana

1. Tersusunnya standar

dan prosedur kerja

yang efektif

Tingkat implementasi

SOP

56% 67% 74% 80% 85% 90%

2. Meningkatnya jumlah

aparatur yang

memiliki kompetensi

bidang perencanaan

Jumlah aparatur yang

lulus uji kompetensi

perencana

1 org 5 org 7 org 9 org 11 org 12 org

2. Menyediakan data

dan informasi yang

berkualitas untuk

perencanaan

pembangunan

daerah

Persentase pemenuhan

data pembangunan

pada SIPD

1. Terpenuhinya data

dan informasi dalam

penyusunan

dokumen

perencanaan

pembangunan

daerah yang

berkualitas

Persentase keterisian

data pembangunan

dalam SIPD

90% 92% 94% 96% 98% 100%

2. Optimalisasi

penelitian dan

pengembangan

pendukung kebijakan

perencanaan

pembangunan

daerah

Tingkat aplikasi

dokumen penelitian dan

pengembangan dalam

perencanaan dan

pelaksanaan

pembangunan daerah

n/a 80% 85% 90% 95% 100%

Sampul Laporan Kinerja 2017.pdfK_Pengantar LAKIP 2017.pdf