LAPORAN KINERJA · 2020. 8. 25. · LKj Bakesbangpol Kota Banjarbaru Tahun 2019 4 4. Peraturan...
Transcript of LAPORAN KINERJA · 2020. 8. 25. · LKj Bakesbangpol Kota Banjarbaru Tahun 2019 4 4. Peraturan...
LKj Bakesbangpol Kota Banjarbaru Tahun 2019 1
LAPORAN KINERJA
TAHUN 2019
LKj Bakesbangpol Kota Banjarbaru Tahun 2019 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Prinsip utama dalam melaksanakan tata pemerintahan yang baik (good
government) adalah akuntabilitas, hal itu merupakan salah satu wujud komitmen
organisasi penyelenggaraan negara dalam mempertanggungjawabkan pengelolaan dan
pengendalian sumber daya dalam pelaksanaan kebijakan pada setiap akhir tahun.
Kebijakan sesuai dengan tugas dan kewenangannya dipertanggungjawabkan kepada
publik sebagai pemegang kedaulatan Negara sebagaimana diamanatkan Undang-undang
Dasar Republik Indonesia Tahun 1945. Ditegaskan dalam Instruksi Presiden Nomor 7
Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP). AKIP merupakan
salah satu bentuk pertanggungjawaban dalam mewujudkan tata pemerintahan yang baik
di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Banjarbaru.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj) Tahun Anggaran 2019 adalah
merupakan dokumen pertangung jawaban realisasi pelaksanaan dari keseluruhan
program dan kegiatan yang terdapat pada perhitungan Anggaran Pendapatan Belanja
dan Daerah (APBD) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Banjarbaru Tahun
Anggran 2019. Capaian Kinerja pada laporan ini mengacu kepada tolak ukur yang
ditetapkan dalam dokumen Rencana Strategis Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota
Banjarbaru Tahun 2016-2021 berdasarkan Surat Keputusan Kepala Badan Kesatuan
Bangsa Dan Politik Nomor : 188.45/050/Kesbangpol/ 2018 yang pengesahannya
ditetapkan melalui Keputusan Walikota Banjarbaru Nomor: 188.45/420/ KUM/2018.
Selama ini pengukuran keberhasilan dan kegagalan instansi pemerintah dalam
menjalankan tugas pokok dan fungsinya sulit untuk dilakukan secara objektif. Pengukuran
kinerja suatu instansi hanya ditekankan pada kemampuan instansi tersebut dalam
menyerap anggaran saja. Suatu instansi dikatakan berhasil melaksanakan tugas pokok
dan fungsinya apabila dapat menyerap seratus persen anggaran pemerintah yang sudah
ditetapkan, walaupun manfaat serta keluaran dari pelaksanaan program tersebut masih
jauh dibawah target yang sudah direncanakan. Untuk dapat mengetahui tingkat
keberhasilan suatu instansi pemerintah, maka seluruh aktifitas instansi tersebut harus
dapat diukur, dan pengukuran tersebut tidak semata-mata kepada masukan (input) dari
program, akan tetapi lebih ditekankan kepada keluaran (output), proses, manfaat, dan
dampak.
LKj Bakesbangpol Kota Banjarbaru Tahun 2019 3
Sistem pengukuran kinerja yang merupakan elemen pokok dari laporan
akuntabilitas instansi pemerintah akan mengubah paradigma pengukuran keberhasilan.
Melalui pengukuran kinerja, keberhasilan suatu instansi pemerintah akan lebih dilihat dari
kemampuan instansi tersebut, berdasarkan sumber daya yang dikelolanya sesuai dengan
rencana yang telah disusun.
Selain itu pula Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (Lkj) ini juga merupakan salah
satu komponen dari rangkaian pertanggungjawaban yang harus dan wajib dipenuhi
dan dilaksanakan pada setiap akhir tahun anggaran sebagai bentuk akuntabilitas dan
evaluasi yang mana isi laporannya lebih berorientasi pada capaian keberhasilan
(Outcome) dari pencapaian masing-masing program dan kegiatan dalam kurun waktu 1
(satu) Tahun Anggaran.
Penyusunan Laporan pertanggungjawaban ini bukanlah dokumen laporan yang
berdiri sendiri, namun berkorelasi dan tidak terpisahkan dengan dokumen-dokumen
perencanaan program dan kegiatan lainnya, yaitu RPJMD Kota Banjarbaru dengan
Renstra SKPD 2016-2021, RKPD/Renja, Indikator Kinerja Utama (IKU), Indikator Kinerja
Kunci (IKK), Perjanjian Kinerja serta Rencana Kinerja tahunan Badan Kesatuan Bangsa
dan Politik Kota Banjarbaru.
B. LANDASAN HUKUM
Penyusunan Laporan Kinerja tahunan Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan
Masyarakat Kota Banjarbaru tahun 2019 ditetapkan dan mengacu pada perundang-
undangan sebagai berikut :
1. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah.
2. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah.
3. Peraturan Daerah Kota Banjarbaru Nomor 6 tahun 2013 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kota Banjarbaru Juncto Peraturan Daerah
Kota Banjarbaru Nomor 10 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Kota Banjarbaru.
LKj Bakesbangpol Kota Banjarbaru Tahun 2019 4
4. Peraturan Daerah Kota Banjarbaru Nomor 7 Tahun 2016 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Banjarbaru.
5. Peraturan Walikota Banjarbaru Nomor 39 tahun 2013 Tentang Tugas Pokok dan
fungsi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Banjarbaru.
6. Keputusan Walikota Banjarbaru Nomor 188.45/420/Kum/2018 tentang Penetapan
Rencana Strategis Perubahan Satuan Kerja Perangkat Daerah Tahun 2016-2021 di
Lingkungan Pemerintah Kota Banjarbaru .
7. Keputusan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Banjarbaru Nomor 050
Tahun 2018 tentang Tim Penyusun Penetapan Rencana Strategis ( RENSTRA )
Perubahan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Banjarbaru Tahun 2016-2021.
C. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud penyusunan Laporan Kinerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota
Banjarbaru Tahun 2019 adalah :
1. Sebagai bentuk pertanggungjawaban tertulis atas kinerja Badan Kesatuan Bangsa
dan Politik Kota Banjarbaru sebagaimana yang telah ditetapkan dalam dokumen
Penetapan Kinerja Tahun 2019
2. Memberikan gambaran dan informasi atas capaian pelaksanaan program dan
kegiatan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi, misi, tujuan, dan
sasaran Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Banjarbaru.
3. Memberikan gambaran mengenai tingkat keberhasilan capaian kinerja atas
pelaksanaan program dan kegiatan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Tujuan penyusunan Laporan Kinerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota
Banjarbaru adalah :
1. Mewujudkan pertanggungjawaban Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP)
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Banjarbaru Tahun 2019.
2. Memberikan umpan balik bagi peningkatan kinerja perencanaan dan
penyelenggaraan program dan kegiatan maupun pemberdayaan sumber daya
dilingkungan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Banjarbaru secara umum
3. Terlaksananya program dan kegiatan secara efisien, efektif, dan responsif serta
tanggap terhadap kondisi penyelenggaraan pemerintahan di bidang kesatuan bangsa
dan politik Kota Banjarbaru
4. Menyediakan laporan kepada pimpinan dalam pengambilan keputusan.
LKj Bakesbangpol Kota Banjarbaru Tahun 2019 5
D. GAMBARAN ORGANISASI
1. Tugas Pokok dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Banjarbaru Nomor 6 tahun 2013
tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kota Banjarbaru dan
Peraturan Walikota Banjarbaru Nomor 39 tahun 2013 Tentang tugas pokok , fungsi
dan tata kerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Banjarbaru ditegaskan
bahwa Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Banjarbaru memiliki tugas pokok “
Membantu Walikota dalam Penyusunan Kebijakan Daerah di Bidang
Pembinaan Kesatuan Bangsa, Politik dan Organisasi Kemasyarakatan Sesuai
Peraturan Perundang- undangan ” yang mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang politik, idiologi, wawasan kebangsaan
dan kewaspadaan nasional, ketahanan seni, budaya, agama,
kemasyarakatan, dan ekonomi berdasarkan ketentuan yang berlaku.
b. Fasilitasi penyelenggaraan kegiatan pemerintah daerah pada bidang politik,
ideologi, wawasan kebangsaan dan kewaspadaan nasional, ketahanan seni,
budaya, agama, kemasyarakatan dan ekonomi.
c. Perumusan kebijakan operasional, pembinaan dan pelaksanaan fasilitasi
dibidang politik dalam negeri.
d. Perumusan kebijakan operasional, pembinaan dan pelaksanaan fasilitasi di
bidang ideologi, wawasan kebangsaan dan kewaspadaan nasional.
e. Perumusan kebijakan operasional, pembianaan dan pelaksanaan fasilitasi
pengembengan dan pengendalian di bidang ketahanan seni, budaya, agama,
kemasyarakatan dan ekonomi.
f. Pengelolaan urusan kesekretariatan.
2. Struktur Organisasi
Dalam mengaktualisasikan tugas pokok dan fungsinya, Badan
Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Banjarbaru mempunyai struktur
organisasi seperti ditunjukkan dalam Gambar berikut :
LKj Bakesbangpol Kota Banjarbaru Tahun 2019 6
3. Keadaan Pegawai
Dalam menunjang pelaksanaan kegiatan pada tahun 2019, Badan
Kesbangpol Kota Banjarbaru didukung oleh 30 orang pegawai, dengan rincian
sebagai berikut :
Tabel 1.1 Jumlah Pegawai Badan Kesbangpol Kota Banjarbaru
Berdasarkan Status Kepegawaian
No Status Jumlah
1 Aparatur Sipil Negara (ASN) 23
2 Tenaga Kontrak 7
Jumlah 30 orang
LKj Bakesbangpol Kota Banjarbaru Tahun 2019 7
Tabel 1.2 Jumlah Pegawai ASN Badan Kesbangpol Kota Banjarbaru
Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No Status Jumlah
1 S2 5
2 S1 10
3 D3 1
4 SLTA 6
5 SLTP 1
Jumlah 23 orang
Tabel 1.3 Jumlah Pegawai Tenaga Kontrak dan Tenaga Lepas
Badan Kesbangpol Kota Banjarbaru Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No Status Jumlah
1 S1 4
2 D3 1
3 SLTA 1
4 SLTP 3
Jumlah 9 orang
Tabel 1.4 Jumlah Pegawai ASN Badan Kesbangpol Kota Banjarbaru
Berdasarkan Pangkat
No Status Jumlah
1 Pembina Tingkat I 1
2 Pembina 5
3 Penata Tingkat I 6
4 Penata 1
5 Penata Muda Tingkat I 3
6 Penata Muda 1
7 Pengatur 3
8 Pengatur Muda Tingkat I 2
9 Juru 1
Jumlah 23 Orang
LKj Bakesbangpol Kota Banjarbaru Tahun 2019 8
4. Keadaan Sarana dan Prasarana
Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi aparatur Badan Kesbangpol Kota
banjarbaru dapat berjalan dengan baik apabila didukung oleh SDM yang handal
dan ketersediaan prasarana dan sarana yang memadai. Sarana dan prasarana
pada Badan Kesbangpol Kota Banjarbaru kurang memadai, hal ini tampak dari
Inventarisasi perlengkapan penunjang kegiatan aparatur Badan Kesbangpol Kota
Banjarbaru pada tabel berikut :
Tabel 1.5 Jumlah Sarana dan Prasarana Badan Kesbangpol Kota Banjarbaru
No Nama Barang Merk/ Tife Tahun Pembelian
Kondisi
1 Staion Wagon TOYOTA RUSH / 1.5 G M/T
2015 Baik
2 Staion Wagon TOYOTA AVANSA / 1.3 G M/T VIN
2015 Baik
3 Sepeda Motor Honda / Supra 1999 Kurang baik
4 Sepeda Motor Honda / NF 125 TD 2013 Baik
5 Sepeda Motor Suzuki / Shogun FL 125 2010 Baik
6 Sepeda Motor Suzuki / Shogon RR 2009 Baik
7 Sepeda Motor Honda / Tiger 2008 Baik
8 Sepeda Motor Honda / Supra X 2003 Baik
9 Sepeda Motor Honda / Supra X 2003 Baik
10 Sepeda Motor Honda / Supra X 2002 Baik
11 Sepeda Motor Honda / Supra X 2002 Baik
12 Sepeda Motor HONDA NF 125 / Helm In
2014 Baik
13 Sepeda Motor SUPRA X / 125 F1 2015 Baik
14 Mesin Ketik Manual Portable
Brother / Deluxe 1613 2017 Baik
15 Mesin Ketik Manual Portable
Brother / Deluxe 3 inc 2019 Baik
16 Mesin absen (Time Recorder)
Solution / X601 2018 Baik
17 Lemari Besi Brother / - 2002 Kurang Baik
18 Lemari Besi Royal / - 2009 Kurang Baik
19 Lemari Besi Brother / - 2005 Kurang Baik
20 Lemari Besi Brother / - 2012 Kurang Baik
21 Lemari Besi Brother / - 2005 Kurang Baik
22 Rak Besi/Metal Brother / - 2001 Kurang Baik
23 Rak Besi/Metal - / - 2011 Baik
24 Filling Besi/Metal - / - 2001 Baik
25 Filling Besi/Metal Brother / - 2012 Baik
LKj Bakesbangpol Kota Banjarbaru Tahun 2019 9
26 Filling Besi/Metal Brother / - 2005 Baik
27 Filling Besi/Metal Alba / - 2002 Baik
28 Filling Besi/Metal Brother / - 2001 Baik
29 Filling Besi/Metal Brother B-104 2019 Baik
30 Brand Kas Danichi / - 2002 Kurang Baik
31 Lemari Kaca - / - 2000 Kurang Baik
32 Lemari kayu Olympic / - 2002 Kurang Baik
33 Lemari kayu - / - 2002 Kurang Baik
34 White Board - / - 2009 Kurang Baik
35 Overhead Projektor - / - 2005 Kurang Baik
36 LCD Proyektor TOSHIBA NPX154 2019 Baik
37 Lemari Kayu Olympic / - 2002 Kurang Baik
38 Tempat Tidur Besi/Metal - / - 2008 Kurang Baik
39 Meja Rapat - / - 2008 Kurang Baik
40 Meja Rapat Grand furniture 2019 Baik
41 Kursi Rapat Premium Chitose Fronty 2019 Baik
42 Kursi Tamu Isabel / - 2005 Kurang Baik
43 Kursi Tamu Escodo / - 2000 Kurang Baik
44 Kursi Putar Isabel / - 2008 Kurang Baik
45 Kursi Putar - / - 2013 Baik
46 Kursi Putar Ardachi / - 2002 Kurang Baik
47 Kursi Putar Idachi / - 2002 Kurang Baik
48 Kursi Putar Isabel 2015 Baik
49 Kursi Lipat Chitos / lipat 2014 Baik
50 Meja Komputer Aztec / - 2004 Baik
51 Tikar - / - 2000 Baik
52 Gordyn Vertical Blind 2019 Baik
53 Lemari Es LG / - 2001 Baik
54 Lemari Es LG / - 2001 Baik
55 AC Unit LG / - 2013 Baik
56 AC Unit LG 1 PK / - 2013 Baik
57 AC Unit LG / - 2002 Baik
58 AC Unit SHARP Jetstream AH-A9SAY
2019 Baik
59 Kipas Angin Miyako / - 2012 Baik
60 Kipas Angin Maspion 2019 Baik
61 Kompor Gas Hitachi / - 2002 Kurang Baik
LKj Bakesbangpol Kota Banjarbaru Tahun 2019 10
62 Alat Dapur Lainnya - / - 2002 Kurang Baik
63 Radio SHARP / - 2005 Kurang Baik
64 Televisi LG / - 2001 Kurang Baik
65 Televisi Samsung 2017 Baik
66 Sound System - / - 2008 Baik
67 Wireless TOA / - 2000 Baik
68 Megaphone TOA / - 2009 Baik
69 Camera Film Full Ux P400 / -Sony 2007 Baik
70 Camera Film Sony / 2018 Baik
71 Camera Film Yashica / DC-HV5 2018 Baik
72 Camera Film Mobile 2018 Baik
73 Tangga Alumunium Toyyo / - 2005 Baik
74 Dispenser Nasional / - 2000 Kurang Baik
75 Mimbar/Podium - / - 2010 Baik
76 Gambar Walikota/Wakil - / - 2004 Kurang Baik
77 P.C Unit/ Komputer PC Acer / - 2013 Baik
78 P.C Unit/ Komputer PC HP / - 2008 Baik
79 P.C Unit/ Komputer PC LG / - 2012 Baik
80 P.C Unit/ Komputer PC Samsung 2014 Baik
81 P.C Unit/ Komputer PC Lenovo / 310 2018 Baik
82 P.C Unit/ Komputer PC Lenovo /AIO 330-20ART 2019 Baik
83 P.C Unit/ Komputer PC ASUS /ALLL in one V222UAK
2019
84 Lap Top Tosiba / - 2007 Baik
85 Lap Top Acer / - 2009 Baik
86 Lap Top Toshiba / m840 2013 Baik
87 Lap Top Toshiba / M 2013 Baik
88 Lap Top Toshiba / - 2013 Baik
89 Lap Top Toshiba / - 2013 Baik
90 Lap Top Toshiba / C40 2014 Baik
91 Lap Top ASUS / A455LN 2015 Baik
92 Lap Top ASUS / Dos 2016 Baik
93 Lap Top Asus / K31 AD 2016 Baik
94 Lap Top Acer / Laptop 2017 Baik
95 Printer Canon Pixma 2014 Baik
96 Printer Canon / Printer IP2770 2016 Baik
97 Printer Canon / Pixma Ip 2770 2018 Baik
98 Printer Canon / IP 2013 Baik
99 Printer Canon / MP 2013 Baik
100 Printer Canon / IP2270 2013 Baik
101 Printer Canon / pixma MX 397 2013 Baik
102 Printer Canon / MX 2013 Baik
103 Printer EPSON/ EPSON L6190 2019 Baik
104 Printer Canon/ PIXMA MP287 2019 Baik
105 Meja Kerja Pejabat Eselon II
Highpoin / - 2002 Baik
106 Meja Kerja Pejabat Eselon III
- / - 2000 Baik
LKj Bakesbangpol Kota Banjarbaru Tahun 2019 11
107 Meja Kerja Pejabat Eselon IV
Saga / OD 220x L590 x T.
2016 Baik
108 Meja Kerja Asri / - 2001 Kurang Baik
109 Meja Kerja Aseri / - 2001 Kurang Baik
110 Meja Tamu Ruangan Biasa
Iris Siantono 2017 Baik
111 Kursi Kerja Pejabat Eselon II
- / - 2000 Baik
112 Kursi Kerja Pejabat Eselon II
- / - 2013 Baik
113 Kursi Kerja Pejabat Eselon III
Indhaci / B791 2016 Baik
114 Kursi Kerja Pejabat Eselon IV
Frintline / OCS 2016 Baik
115 Kursi Tamu di Ruangan Pejabat
Sofa 321 2017 Baik
116 Lemari Buku untuk Pejabat Eselon
- / - 2000 Baik
117 Proyektor + Attachment Toshiba / - 2007 Baik
118 Microphone/ Wireless Mic
Krezt was-8412n 2019 Baik
119 Unintemuptible Power Supply (UPS)
- / up compaq 2010 Baik
120 Layar Proyektor - 2019 Baik
121 Camera Film Olympus / - 2008 Baik
122 Facsimile Panasonic / - 2007 Baik
123 Facsimile Panasonic kx ft983 cx w 2019 Baik
124 Unit Transceiver SSB Portable
ICOM / 2200H 2011 Baik
125 Personal Komputer COMPAQ / - 2009 Baik
126 Personal Komputer - / - 2009 Baik
127 Personal Komputer COMPAQ / - 2010 Baik
128 Printer Canon / Pixma MP 258 2010 Baik
129 Tape Recorder sony / IDC-PX 240 2018 Baik
130 Borgol - / - 2008 Baik
LKj Bakesbangpol Kota Banjarbaru Tahun 2019 12
E. ASPEK STRATEGIS ORGANISASI
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Banjarbaru mempunyai Tugas Pokok
“Menyelenggarakan perumusan dan penetapan kebijakan teknis serta pelaksanaan
kebijakan daerah di bidang kesatuan bangsa dan politik” dalam dinamika perkembangan
sosial, ekonomi, dan budaya, khususnya sebagai akibat arus globalisasi yang demikian
deras, akan mempengaruhi kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat
Banjarbaru. Di samping pengaruh-pengaruh positif, kondisi ini juga membawa pengaruh
negarif yang berdampak pada peningkatan potensi ancaman, gangguan, tantangan, dan
hambatan terhadap ideologi dan semangat kebangsaan serta dalam menciptakan
kondusivitas daerah; dan tingginya intensitas gangguan kamtibmas. Potensi tersebut
antara lain dalam bentuk degradasi semangat kebangsaan dan bela negara, peningkatan
konflik sosial, dan maraknya faham serta kelompok radikal.
Kondisi-kondisi ini dapat berpotensi mengganggu keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI). Oleh karena itu, perlu dilakukan pengembangan wawasan
dan nilai-nilai kebangsaan serta cinta tanah air, dan pemeliharaan keamanan dan
ketertiban masyarakat melalui koordinasi dan kerja sama antar instansi terkait dan melalui
peran serta semua elemen masyarakat. Dinamika perkembangan demokrasi di Indonesia
juga cukup pesat yang ditunjukkan antara lain dengan diterapkannya sistem multi partai
dan pemilihan kepala daerah secara langsung oleh rakyat. Perkembangan ini menuntut
kecerdasan politik masyarakat dan kesiapan Partai Politik sebagai salah satu unsur
utama dalam infrastruktur politik. Namun aktualisasi Partai Politik sebagai saluran utama
aspirasi politik rakyat belum sepenuhnya berlangsung dengan optimal karena berbagai
kondisi internal Partai Politik maupun perkembangan kondisi eksternal.
Kaderisasi Partai Politik yang belum berjalan dengan baik serta kecenderungan
menimbulkan persepsi dan stigma masyarakat bahwa Partai Politik lebih mengutamakan
kepentingan kelompok maupun elitenya dibandingkan dengan kepentingan masyarakat
sehingga memunculkan sedikit kekecewaan masyarakat terhadap Partai Politik. Dalam
konteks tersebut, diperlukan upaya dan dukungan dengan mendorong dan memfasilitasi
Partai Politik untuk terus menerus meningkatkan kapasitasnya dalam melaksanakan
fungsinya melalui fasilitasi dan pemberian dukungan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
LKj Bakesbangpol Kota Banjarbaru Tahun 2019 13
Pada sisi lain, kesadaran dan pemahaman politik masyarakat perlu terus
ditingkatkan melalui pendidikan politik masyarakat. Keamanan penyelenggaraan
pemilihan umum (Pemilu) dan pemilihan kepala daerah (Pilkada), tingkat partisipasi
masyarakat dalam Pemilu dan Pilkada, serta menurunnya sengketa hasil Pemilu dan
Pilkada merupakan beberapa indikator yang menunjukkan tingkat politik masyarakat.
Aspek-aspek di atas sangat terkait erat dengan tugas pokok dan fungsi Badan
Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Banjarbaru. Oleh karena itu, peran Badan
Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Banjarbaru sangatlah strategis khususnya dalam
penanganan masalah-masalah yang dapat mengganggu ketenteraman dan ketertiban di
masyarakat, serta menjaga persatuan dan kesatuan serta keutuhan NKRI.
F. PERMASALAHAN UTAMA ( ISU STRATEGIS)
Selain tantangan yang dihadapi oleh Badan Kesbangpol dalam bidang kesatuan
bangsa dan politik di Kota Banjarbaru adapun kekuatan dan kesulitan yang muncul dari
dalam (internal) dan luar (eksternal) Badan Kesbangpol Kota Banjarbaru itu sendiri
dengan bentuk peluang dan ancaman. Akan dipaparkan permasalahan utama yang
muncul dari Internal dan Eksternal Badan Kesbangpol Kota Banjarbaru ke dalam bentuk
SWOT (Strength, Weakness, Oportunity, Threat)
1. Lingkungan internal, merupakan faktor yang sebagian besar terdapat dalam
lingkungan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Banjarbaru serta dapat
dibedakan menjadi kekuatan dan kelemahan.
a. Kekuatan (Strength)
Kerja sama antar SDM yang baik
Komunikasi yang baik antar SDM di Badan Kesbangpol Kota Banjarbaru
serta dengan unsur terkait yang terus dijaga
SDM yang cukup berkualitas
Adanya dukungan pimpinan dan semangat kerja.
b. Kelemahan (Weakness)
Kurang lengkapnya sarana dan prasarana kantor
Terbatasnya kemampuan sumber pendanaan
Terbatasnya jumlah SDM yang dimiliki.
LKj Bakesbangpol Kota Banjarbaru Tahun 2019 14
2. Lingkungan eksternal, merupakan faktor yang berada di luar lingkungan Badan
Kesbangpol Kota Banjarbaru serta dapat dibedakan menjadi peluang dan ancaman.
a. Peluang (Oportunity)
Kondisi politik Kota Banjarbaru yang stabil
Ketentraman berkesatuan bangsa yang terus dijaga oleh masyarakat
Reformasi di bidang politik dan administrasi publik
Masyarakat Kota Banjarbaru terus menggunakan jalur yang benar dalam
penyelesaian konflik sosial
Masyarakat Kota Banjarbaru terus menempuh jalur yang benar dalam
menjalankan hak-hak demokrasi
Masyarakat Kota Banjarbaru semakin sadar akan hak-hak politik.
b. Ancaman (Threat)
Sebagian masyarakat Kota Banjarbaru masih menempuh jalur yang
berlawanan dalam menjalankan hak-hak demokrasi
Masih ada masyarakat di Kota Banjarbaru yang menggunakan bentuk-
bentuk kekerasan dalam menyelesaikan masalah.
G. ANALISIS STRATEGI PENYELESAIAN MASALAH (ANALISIS SWOT)
Analisis strategi penyelesaian masalah untuk mengantisipasi masalah dengen
menggunakan pendekatan startegi analisis SWOT (Strength, Weakness, Oportunity,
Threat). Strategi analisis SWOT ini terdiri dari 3 (tiga) strategi, yaitu :
a. Strategi S–O (Strength-Oportunity), yaitu strategi memadukan antara kekuatan (S)
dengan peluang (O). Strategi ini dimaksudkan sebagai upaya memaksimalkan setiap
unsur kekuatan yang dimiliki untuk merebut setiap unsur peluang yang ada seoptimal
mungkin.
Kekuatan (S) Peluang (O)
- Adanya dukungan pimpinan dan
semangat kerja - Kerja sama antar SDM yang baik - Komunikasi yang baik antar SDM
di Badan Kesbangpol Kota Banjarbaru serta dengan unsur terkait yang terus dijaga –
- Adanya dukungan pimpinan dan semangat kerja.
- Kondisi politik Kota Banjarbaru yang
stabil - Reformasi di bidang politik dan
administrasi publik; - Masyarakat Kota Banjarbaru terus
menggunakan jalur yang benar dalam penyelesaian konflik sosial di Kota Banjarbaru;
LKj Bakesbangpol Kota Banjarbaru Tahun 2019 15
- Masyarakat Kota Banjarbaru semakin sadar akan hak-hak politik.
- Ketentraman berkesatuan bangsa yang terus dijaga oleh masyarakat Kota Banjarbaru;
- Masyarakat Kota Banjarbaru terus menempuh jalur yang benar dalam menjalankan hak-hak demokrasi;
Strategi meraih peluang dengan menggunakan kekuatan :
1. Sumber daya manusia yang dimilki Badan Kesbangpol akan terus melayani
dengan baik masyarakat Kota Banjarbaru dalam pelayanan perizinan
pembentukan LSM atau Ormas di Kota Banjarbaru sebagai bentuk masyarakat
Kota Banjarbaru yang sadar akan hak-hak politik dan demokrasinya
2. Badan Kesbangpol Kota Banjarbaru akan terus menjaga komunikasi yang baik
dengan unsur-unsur terkait dalam menjaga kententraman berkesatuan bangsa
serta penanganan konflik sosial di Kota Banjarbaru.
b. Strategi W–O (Weakness-Oportunity), yaitu strategi memadukan kelemahan (W)
dengan peluang (O). Strategi ini dimaksudkan sebagai upaya memperbaiki masing-
masing unsur kelemahan agar dapat memanfaatkan seoptimal mungkin setiap unsur
peluang yang ada.
Kelemahan (W) Peluang (O)
- Kurang lengkapnya sarana dan prasarana kantor;
- Terbatasnya kemampuan sumber pendanaan;
- Terbatasnya jumlah SDM yang dimiliki.
- Kondisi politik Kota Banjarbaru yang stabil;
- Masyarakat Kota Banjarbaru semakin sadar akan hak-hak politik.
- Reformasi di bidang politik dan administrasi publik;
- Masyarakat Kota Banjarbaru terus menempuh jalur yang benar dalam menjalankan hak-hak demokrasi;
- Ketentraman berkesatuan bangsa yang terus dijaga oleh masyarakat Kota Banjarbaru;
- Masyarakat Kota Banjarbaru terus menggunakan jalur yang benar dalam penyelesaian konflik sosial di Kota Banjarbaru.
LKj Bakesbangpol Kota Banjarbaru Tahun 2019 16
Strategi memanfaatkan peluang dengan mengatasi kelemahan :
1) Badan Kesbangpol Kota Banjarbaru akan terus menjalin komunikasi yang baik
dengan unsur-unsur terkait dalam menjaga ketentraman berkesatuan bangsa
serta ketertiban masyarakat Kota Banjarbaru, sehingga terbatasnya jumlah
SDM yang dimiliki Badan Kesbangpol dapat teratasi.
2) Masyarakat Kota Banjarbaru yang sadar akan hak-hak politik, pemahaman
penggunaan jalur yang benar dalam menjalankan hak-hak demokrasi, serta
tetap pada cara yang baik saat menangani permasalahan konflik sosial; akan
membantu Badan Kesbangpol Kota Banjarbaru dalam menjalankan tugas
pokok dan fungsinya dalam bidang kesatuan bangsa dan politik.
3) Setiap tahunnya Badan Kesbangpol akan terus meningkatkan kualitas dan
kuantitas sarana serta prasarana yang dimiliki Badan Kesbangpol agar dalam
menjalankan tugas dan fungsinya terus berjalan dengan baik.
c. Strategi S–T (Strength-Threat), yaitu strategi memadukan kekuatan (S) dengan
Ancaman (T). Strategi ini dimaksudkan sebagai upaya memaksimalkan setiap unsur
kekuatan yang dimiliki untuk menangkal dan menundukkan setiap unsur tantangan
semaksimal mungkin.
Kekuatan (S) Ancaman (T)
- Kerja sama antar SDM yang baik;
- Komunikasi yang baik antar SDM di Badan Kesbangpol Kota Banjarbaru serta dengan unsur terkait yang terus dijaga;
- SDM yang cukup berkualitas;
- Adanya dukungan pimpinan dan semangat kerja.
- Pengetahuan dan implementasi pendidikan politik yang masih minim di Kota Banjarbaru;
- Beberapa masyarakat Kota Banjarbaru masih menempuh jalur yang berlawanan dalam menjalankan hak-hak demokrasi;
- Masih ada masyarakat di Kota Banjarbaru yang menggunakan bentuk-bentuk kekerasan dalam menyelesaikan masalah.
Strategi memaksimalkan kekuatan untuk mengatasi ancaman :
1) Komunikasi yang baik antar SDM di Badan Kesbangpol Kota Banjarbaru serta
dengan unsur-unsur terkait yang terus dijaga untuk mencegah serta
mengatasi masyarakat Kota Banjarbaru menggunakan jalur yang berlawanan
dalam menjalakan hak-hak demokrasi dan menggunakan bentuk-bentuk
kekerasan dalam menyelesaikan masalah
LKj Bakesbangpol Kota Banjarbaru Tahun 2019 17
2) Peningkatan kapasitas partai politik, ormas, dan LSM dalam pendidikan politik
di Kota Banjarbaru.
Analisis strategi penyelesaian masalah untuk mengantisipasi masalah dengan
menggunakan pendekatan startegi analisis SWOT (Strength, Weakness, Oportunity,
Threat) pada Badan Kesbangpol Kota Banjarbaru, maka ada beberapa faktor
penentu keberhasilan yang berfungsi untuk memfokuskan strategi organisasi dalam
rangka pencapaian target yang sudah disusun secara efektif dan efesien, yaitu :
a. Faktor sumber daya manusia;
b. Faktor komunikasi;
c. Faktor yang muncul dari dinamisasi masyarakat
LKj Bakesbangpol Kota Banjarbaru Tahun 2019 18
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
Perencanaan kinerja merupakan proses penyusunan rencana kerja sebagai
penjabaran dari sasaran kegiatan dan program yang telah ditetapkan dalam rencana
strategis, yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui kegiatan tahunan, dan di
dalamnya ditetapkan indikator-indikator sasaran capaian kinerja yang telah ditetapkan.
Penyusunan rencana kinerja dilakukan sesuai dengan kebijakan anggaran, serta
merupakan komitmen untuk pencapaiannya.
Dalam pelaksanaan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan kinerja
adalah sebagai unsur yang sangat menentukan, yaitu sebagai pedoman langkah awal
yang harus dilakukan dalam melaksanakan program dan kegiatan selama kurun waktu
satu sampai dengan lima tahun kedepan.
RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016 – 2021
Badan Kesbangpol Kota Banjarbaru sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) yang berada di lingkungan pemerintah Kota Banjarbaru, berkewajiban untuk
mendukung berbagai upaya yang dilakukan pemerintah Kota Banjarbaru dalam
mewujudkan Visi Kota Banjarbaru, yaitu “Terwujudnya Banjarbaru Sebagai Kota
Pelayanan Yang Berkarakter” dengan mengarah pada misi kelima kota Banjarbaru yaitu
“Memperkuat cipta kondisi masyarakat yang aman, nyaman dan tertib”.
1. Visi Misi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Banjarbaru
Sesuai dengan peran Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Banjarbaru,
yang dijabarkan dalam tugas pokok dan fungsinya, dalam menyelenggarakan
sebagian tugas Pemerintah Daerah di bidang Kesatuan Bangsa dan Politik,
dirumuskan Visi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Banjarbaru sebagai kondisi
yang ingin diwujudkan di masa depan.
Rumusan Visi yang diangkat dalam RENSTRA Badan Kesatuan Bangsa dan
Politik Kota Banjarbaru 2016-2021 merupakan arah kebijakan dalam penyusunan
program dan kegiatan strategis sesuai kondisi obyektif lingkungan strategis lingkup
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Banjarbaru dalam lima tahun ke depan,
yaitu : “Terwujudnya Persatuan dan Kesatuan Dalam Tatanan Kehidupan
Masyarakat Banjarbaru yang Demokratis dan Berwawasan Kebangsaan”.
LKj Bakesbangpol Kota Banjarbaru Tahun 2019 19
Rumusan Misi yang diangkat dalam RENSTRA Badan Kesatuan Bangsa dan
Politik Kota Banjarbaru Tahun 2016-2021 didasarkan pada isu-isu strategis lingkup
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Banjarbaru untuk lima tahun ke depan,
yang merupakan penjabaran dari Visi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota
Banjarbaru. Rumusan Misi tersebut adalah :
Misi Kesatu : Mewujudkan iklim masyarakat yang dinamis, bersatu rukun
dan damai yang ditopang dengan semakin meningkatnya
pemahaman tentang wawasan kebangsaan dan kesadaran
bela negara bagi segenap lapisan masyarakat.
Misi Kedua : Mewujudkan sistem politik yang demokratis, santun dan
beretika yang berbasis pada berfungsinya supra dan
infrastruktur politik yang efektif.
Misi Ketiga : Mewujudkan iklim kehidupan masyarakat, yang aman,
nyaman dan kondusif yang didukung dengan semakin
meningkatnya kemampuan aparatur dan masyarakat dalam
melakukan antisipasi terhadap timbulnya gangguan
keamanan dan potensi konflik.
2. Tujuan, Sasaran, dan Indikator Sasaran
Dengan berpedoman kepada visi dan misi pada Rencana Strategis (Renstra)
tersebut diatas, dan juga mengacu kepada arah dan kebijakan RPJMD Kota
Banjarbaru Tahun 2016-2021, terutama berkaitan dengan tujuan, sasaran, strategi
dan arah kebijakan dari Misi 5 kota Banjarbaru yakni “ Memperkuat Cipta Kondisi
Masyarakat yang Aman, Nyaman dan Tertib “ maka tujuan dan sasaran yang
ditetapkan sebagai pedoman pelaksanaan perencanan kinerja tahunan, maka
ditetapkan yaitu sebagai berikut :
a. Tujuan
1) Meningkatkan keamanan, kesadaran hukum, ketertiban masyarakat dan
stabilitas nasional di daerah
2) Meningkatkan partisipasi politik masyarakat dalam penyelenggaraan
pemerintahan
3) Meningkatkan keberdayaan organisasi kemasyarakatan dibidang ketahanan
ekonomi, sosial, budaya dan agama
LKj Bakesbangpol Kota Banjarbaru Tahun 2019 20
b. Sasaran
1) Meningkatnya kemampuan aparatur dan peran serta masyarakat dalam
antisipasi dan cegah dini terhadap gangguan keamanan dan potensi konflik
2) Meningkatnya partisipasi dan pendidikan politik masyarakat dalam
penyelenggaraan pemerintahan
3) Meningkatkan peran aktif organisasi kemasyarakatan dibidang ketahanan
ekonomi, sosial, budaya dan agama
c. Indikator Sasaran
1) Tidak terjadi konflik/ menurunnya potensi Konflik
2) Tingkat partisipasi/ tingkat pemahaman Masyarakat dalam kehidupan
berpolitik
3) Persentase organisasi kemasyarakatan Yang aktif
3. Kebijakan dan Program
a. Kebijakan
- Pengembangan wawasan kebangsaan
b. Program
1) Program pelayanan Administrasi perkantoran
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
3) Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan
keuangan
4) Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan
5) Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan
6) Program Pendidikan Politik Masyarakat
7) Program peningkatan Ketahanan Seni, Budaya, Agama, Kemasyarakatan,
dan Ekonomi
LKj Bakesbangpol Kota Banjarbaru Tahun 2019 21
4. Indikator Utama dan Target
Tabel 2.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan
Tahun 2016-2021
No Tujuan Sasaran Indikator Sasaran
Target Kinerja Sasaran
2016 (kondisi
Awal)
2017
2018 2019 2020 2021
1.
Meningkatkan keamanan, kesadaran hukum, ketertiban masyarakat dan stabilitas nasional di daerah
Meningkatnya kemampuan aparatur dan peran serta masyarakat dalam antisipasi dan cegah dini terhadap gangguan keamanan dan potensi konflik
Tidak terjadi konflik/ menurun nya potensi Konflik
0
0
0
0
0
0
2.
Meningkatkan partisipasi politik masyarakat dalam penyelengga raan pemerintahan
Meningkatnya partisipasi dan pendidikan politik masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan
Tingkat partisipasi/ tingkat pemahaman Masyarakat dalam kehidupan berpolitik
64%
70%
70%
70%
70%
70%
3.
Meningkatkan keberdayaan organisasi kemasyarakatan dibidang ketahanan ekonomi, sosial, budaya dan agama
Meningkatkan peran aktif organisasi kemasyarakatan dibidang ketahanan ekonomi, sosial, budaya dan agama
Persentase organisasi kemasya rakatan Yang aktif
100%
100%
100%
100%
100%
100%
LKj Bakesbangpol Kota Banjarbaru Tahun 2019 22
B. PERJANJIAN KINERJA
Sesuai dengan petunjuk Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2014 tentang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tentang petunjuk teknis
perjanjian kinerja, Pelaporan kinerja dan tata cara Reviu atas Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah, maka Rencana Kerja Tahunan (RKT) yang telah ditetapkan
dalam tahun 2019 dengan berpedoman kepada tujuan dan sasaran sebagaimana
tersebut pada tabel-tabel diatas, kemudian langkah selanjutnya menjadi penetapan
kedalam Perjanjian Kinerja yang dilengkapi dengan Sasaran, Indikator dan Target
Kinerja yang ingin dicapai sebagai dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan
instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan yang lebih rendah untuk melaksanakan
program atau kegiatan disertai dengan indikator kinerja. Diharapkan melalui
perjanjian kinerja akan terwujud komitmen penerima amanah dan pemberi amanah
atas kinerja yang terukur berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber
daya yang tersedia. Dengan demikian maka komponen perjanjian kinerja terdiri atas
sasaran strategis, indikator kinerja, target kinerja dan anggaran yang tersedia.
Dengan berpedoman pada petunjuk-petunjuk sebagaimana diuraikan diatas,
maka setelah ditetapkannya Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) diawal tahun
2019, Kepala Badan sebagai Pejabat Tinggi Pratama Badan Kesatuan Bangsa dan
Politik Kota Banjarbaru sesuai dengan tugas pokok, fungsi dan kewenangannya telah
menetapkan Dokumen Perjanjian Kinerja tahun 2019 dengan Walikota Banjarbaru
yang isinya terdiri dari 3 (tiga) sasaran strategis yang diselaraskan dengan tujuan dan
sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota
Banjarbaru 2016-2021 yaitu untuk memperkuat cipta kondisi masyarakat yang
aman, nyaman dan tertib, sebagaimana terdapat pada tabel dibawah ini :
LKj Bakesbangpol Kota Banjarbaru Tahun 2019 23
Tabel 2.2 Perjanjian Kinerja Tahun 2019
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Banjarbaru
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Utama Target
1
Meningkatnya kemampuan
aparatur dan peran serta
masyarakat dalam antisipasi
dan cegah dini terhadap
gangguan keamanan dan
potensi konflik
Tidak terjadinya
konflik / menurunnya
potensi konflik
(0 = tidak terjadi
konflik/ menurunnya
konflik)
0
2
Meningkatnya partisipasi dan
pendidikan politik masyarakat
dalam penyelenggaraan
pemerintahan
Tingkat partisipasi
masyarakat dalam
kehidupan berpolitik /
tingkat pemahaman
pendidikan politik
70%
3
Meningkatnya peran aktif
organisasi kemasyarakatan
dibidang ketahanan ekonomi,
sosial, budaya dan agama
Persentase Organisasi
kemasyarakatan yang
aktif
100%
C. RENCANA ANGGARAN TAHUN 2019
Untuk mencapai sasaran strategis yang telah ditetapkan dalam Perencanaan
Strategis, maka Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Banjarbaru telah menyusun
program dan kegiatan serta kebutuhan anggaran untuk setiap kegiatan. Program,
kegiatan, dan anggaran tersebut dituangkan dalam dokumen Rencana Kinerja Tahunan
(RKT) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Banjarbaru Tahun 2019. Adapun
program, kegiatan, dan anggaran untuk setiap kegiatan Badan Kesatuan Bangsa dan
Politik Kota Banjarbaru pada tahun 2019 adalah sebagai berikut:
LKj Bakesbangpol Kota Banjarbaru Tahun 2019 24
1) Program pelayanan administrasi perkantoran, yang dijabarkan dalam 8 (delapan)
kegiatan yaitu :
a. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik dengan anggaran
sebesar Rp. 24.956.000,-
b. Penyediaan ATK dengan anggaran sebesar Rp. 18.758.500,-
c. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan dengan anggaran sebesar Rp.
14.747.750,-
d. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor dengan anggaran sebesar Rp.
4.368.450,-
e. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undanganmdengan
anggaran sebesar Rp. 4.914.000,-
f. Penyediaan makanan dan minuman dengan anggaran sebesar Rp.
115.476.000,-
g. rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah dengan anggaran sebesar
Rp 445.951.116,-
h. Penyediaan jasa non PNS dengan anggaran sebesar Rp.151.080.000,-
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, yang dijabarkan dalam 9
(sembilan ) kegiatan yaitu :
a. Pengadaan perlengkapan gedung kantor dengan anggaran sebesar Rp.
109.425.220,-
b. Pengadaan peralatan gedung kantor dengan anggaran sebesar Rp.
44.635.000,-
c. Pemeliharaan rutin/berkala mobil jabatan dengan anggaran sebesar Rp.
41.795.000,-
d. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional dengan anggaran
sebesar Rp. 61.919.000,-
e. Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor dengan anggaran
sebesar Rp. 3.900.000,-
f. Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor dengan anggaran sebesar
Rp.13.684.000,-
g. Pemeliharaan rutin/berkala mebeleur dengan anggaran sebesar
Rp.1.677.000,-
h. Rehabilitasi sedang/ berat gedung kantor dengan anggaran sebesar Rp.
90.480.000
i. Pembangunan gedung kantor dengan anggaran sebesar Rp. 119.520.000,-
LKj Bakesbangpol Kota Banjarbaru Tahun 2019 25
3) Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan
keuangan, yang dijabarkan dalam 2 (dua) kegiatan yaitu :
a. Penyusunan perencanaan dan pelaporan keuangan dengan anggaran sebesar
Rp. 35.017.300,-
b. Perencanaan dan pelaporan /manajemen aset/barang dengan anggaran
sebesar Rp. 13.244.500,-
4) Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan, yang dijabarkan
dalam 3 (tiga) kegiatan yaitu :
a. Pengendalian keamanan lingkungan dengan anggaran sebesar Rp.
298.229.300,-
b. Pemantauan kegiatan orang asing, LSM/NGO dan Lembaga Asing dengan
anggaran sebesar Rp. 5.242.000,-
c. Sosialisasi Peraturan/ Kebijakan Pemerintah dengan anggaran sebesar
Rp.82.633.500,-
5) Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan, yang dijabarkan dalam 3 (tiga)
kegiatan yaitu :
a. Sosialisasi pendidikan wawasan kebangsaan dengan anggaran sebesar Rp.
162.735.750,-
b. Sosialisasi peningkatan kesadaran bela negara anggaran sebesar Rp.
33.880.500,-
c. Gugus tugas gerakan revolusi mental dengan anggaran sebesar Rp.
67.543.500,-
6) Program Pendidikan Politik Masyarakat, yang dijabarkan dalam 6 (enam) kegiatan
yaitu :
a. Penyuluhan kepada Masyarakat dengan anggaran sebesar Rp. 44.802.100,-
b. Monitoring, evaluasi dan pelaporan dengan anggaran sebesar Rp. 31.263.750,-
c. Sosialisasi Perundang-undangan bantuan keuangan parpol dengan anggaran
sebesar Rp. 41.316.250,-
d. sosialisasi Perundang-undangan tentang pemilu dengan anggaran sebesar Rp.
65.009.000,-
e. Pengukuran Indeks demokrasi Indonesia dengan anggaran sebesar Rp.
25.944.000,-
f. Dukungan pelaksanaan pemilu dengan target terlaksananya penertiban atribut
alat peraga kampanye dengan anggaran sebesar Rp. 48.858.350,-
LKj Bakesbangpol Kota Banjarbaru Tahun 2019 26
7) Program Peningkatan Ketahanan Seni, Budaya, Agama, Kemasyarakatan dan
Ekonomi, yang dijabarkan dalam 3 (tiga) kegiatan yaitu :
a. Rakor, Raker, Sosialisasi Bidang Ketahanan Seni, Budaya, Agama,
Kemasyarakatan dan Ekonomi dengan anggaran sebesar Rp. 18.805.000,-
b. Monitoring dan pelayanan administrasi pendaftaran ormas, Verifikasi Faktual
dan penerbitan SKT dengan sebesar Rp.49.094.000,-
c. Peningkatan toleransi dan Kerukunan Dalam Kehidupan Beragama dengan
anggaran sebesar Rp. 145.554.160,-
LKj Bakesbangpol Kota Banjarbaru Tahun 2019 27
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Capaian kinerja organisasi merupakan tolok ukur keberhasilan dalam
melaksanakan program dan kegiatan, yang didasarkan pada indikator kinerja yang telah
ditetapkan. Perbandingan antara kinerja yang dicapai dengan kinerja yang diharapkan
atau direncanakan merupakan salah satu bentuk pengukuran kinerja.
Capaian Kinerja tahun 2019 yang dilaksanakan oleh Badan Kesbangpol Kota
Banjarbaru dapat diukur dari beberapa unsur yang telah ditetapkan sebelumnya, yaitu
Penetapan Kinerja (TAPKIN), rencana kerja tahunan (RKT), Perjanjian Kinerja (PK)
Badan Kesbangpol Tahun 2019 yang mengacu pada Rencana Strategis (Renstra)
Badan Kesbangpol Kota Banjarbaru tahun 2016-2021. Akuntabilitas dalam pelaksanaan
tugas dan fungsi suatu instansi pada dasarnya diukur dari seberapa besar rencana
kinerja yang telah ditetapkan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien dengan tetap
berorientasi pada outcome. Oleh karena itu, ketersediaan Rencana Strategis (Renstra)
dan Penetapan Kinerja (Tapkin) sebagai tolak ukur pengukuran serta penilaian kinerja
Badan Kesbangpol Kota Banjarbaru Tahun 2019.
Kesimpulan hasil pengukuran capaian kinerja dibagi menjadi 4 (empat) skala
pengukuran dengan katagori sebagai berikut :
Capaian kinerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Banjarbaru sesuai
dengan pengukuran kinerja tahun 2019 dapat dijelaskan dengan membandingkan antara
target dan realisasi, maupun antara realisasi kinerja dengan capaian kinerja yang dapat
direalisasikan tahun 2019 dengan 2 (dua) tahun sebelumnya yaitu tahun 2017 dan 2018.
Urutan Rentang Capaian Kategori Capaian
I Lebih dari 100 % Baik Sekali (BS)
II Lebih dari 75 % s.d 100 % Baik (B)
III 55 % s.d 75 % Cukup (C)
IV Kurang dari 55 % Kurang (K)
LKj Bakesbangpol Kota Banjarbaru Tahun 2019 28
Guna mengevaluasi dari akuntabilitas capaian kinerja tahun 2019, juga dilakukan
analisis-analisis yakni analisis terhadap keberhasilan/ kegagalan, analisis terhadap
penggunaan sumber daya dan analisis terhadap program/ kegiatan yang dapat
menunjang ke arah keberhasilan/ kegagalan pencapaian target kinerja. Dengan tujuan
untuk mengetahui capaian realisasi, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam
pelaksanaan kegiatan-kegiatan dalam rangka pencapaian indikator kinerja, agar dapat
dinilai dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program/ kegiatan di masa yang akan
datang.
Selain itu pula evaluasi kinerja juga dilakukan untuk menganalisis efisiensi dengan
cara membandingkan antara output (keluaran) dengan input (masukan) baik untuk
rencana maupun realisasi. Dengan demikian akan diperoleh gambaran tingkat efisiensi
antar indikator-indikator capaian dari masing-masing indikator kinerja utama dari program
dan kegiatan.
Capaian kinerja pada setiap sasaran strategis Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Kota Banjarbaru Tahun 2019 dapat dijelaskan sebagai berikut :
Sasaran Srategis I : Meningkatnya kemampuan aparatur dan peran serta
masyarakat dalam antisipasi dan cegah dini terhadap
gangguan keamanan dan potensi konflik.
Indikator : Tidak terjadinya konflik/ menurunnya potensi konflik.
Sasaran dan indikator pada strategis I dipilih untuk mengetahui sejauh mana atau
gejala-gejala yang mengarah pada potensi konflik yang terjadi di Kota Banjarbaru
sehingga bisa terdeteksi secara dini dan dapat ditanggulangi dengan cepat guna
terciptanya stabilitas keamanan di Kota Banjarbaru.
Rumus yang digunakan untuk mengukur dengan indikator Tidak terjadinya konflik/
menurunnya potensi konflik adalah :
Jumlah kejadian potensi konflik tahun N – Jumlah kejadian konflik N -1 x 100% jumlah kejadian potensi konflik tahun N -1
Tingkat pencapaian sasaran strategis I di atas diukur dengan indikator kinerja
Tidak terjadinya konflik/ menurunnya potensi konflik. Tercapainya keberhasilan
pencapaian kinerja/tidak terjadinya konflik/ menurunnya potensi konflik sebagai indikator
outcome yang lebih tinggi (outcome ultimate) tersebut diatas, yakni terciptanya situasi
atau kondisi di wilayah Kota Banjarbaru selama tahun 2019 tetap kondusif (aman,
nyaman dan tertib) seperti situasi atau kondisi tahun 2017 dan 2018 yang lalu , dimana
tidak timbul kejadian/ peristiwa konflik yang dilatar belakangi SARA maupun Ideologis,
Politik, Ekonomi, Sosial Budaya dan Hankam (Ipoleksosbud dan Hankam) yaitu
kejadian/peristiwa :
LKj Bakesbangpol Kota Banjarbaru Tahun 2019 29
1. Konflik sosial atau kerusuhan yang dipacu oleh latar belakang Suku, Agama, Ras
dan Antar golongan (SARA).
2. Tindakan-tindakan yang bersifat pengrusakan-pengrusakan fasilitas Negara atau
umum yang anarkis.
3. Peristiwa-peristiwa terorisme dan radikalisme.
4. Kejadian/ peristiwa yang mengganggu stabilitas politik, antara lain :
- Disharmonisasi kepala Daerah dengan DPRD
- Demonstrasi/ unjuk rasa yang masif dan ketidakpuasan masyarakat terhadap
kebijakan-kebijakan Pemerintah.
Tabel .3.1
Capaian Kinerja sasaran strategis I
No Indikator Kinerja Satuan Uraian Kinerja Tahun 2019
Target Realisasi Capaian
1 Tidak terjadinya konflik/
menurunnya potensi
konflik
Kasus 0 0 100%
Indikator kinerja Tidak terjadinya konflik/ menurunnya potensi konflik untuk
mengukur pencapaian sasaran strategis pertama menunjukkan pencapaian 100%.
Pencapaian ini menunjukan bahwa kondisi di wilayah Kota Banjarbaru aman dan
kondusif. Hal ini mengindikasikan bahwa program dan kegiatan yang dilakukan oleh
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik terkait sasaran strategis I ini telah cukup efektif untuk
mencapai indikator kinerja yang ditargetkan. Pada tahun 2019 ada 2 (dua) program yaitu
program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan dan program
pengembangan wawasan kebangsaan yang meliputi 6 (enam) kegiatan yaitu :
1. Kegiatan Pengendalian keamanan lingkungan
Dampak (imfact) kegiatan ini adalah dalam rangka mendukung sinergitas dan
koordinasi SKPD/ Instansi terkait, Forum-forum dan aparat-aparat unsur intelijen
yang ada di wilayah Kota Banjarbaru untuk meningkatkan keamanan, kesadaran
hukum, ketertiban masyarakat dan stabilitas nasional di daerah.
Sebagai pedoman regulasi untuk mendukung kegiatan ini adalah :
- Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 46 Tahun 2019 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2018 tentang Kewaspadaan Dini
di Daerah.
LKj Bakesbangpol Kota Banjarbaru Tahun 2019 30
- Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 42 Tahun 2015 tentang Pelaksanaan
Koordinasi Penanganan Konflik Sosial.
Outcome (hasil) berdasarkan sebagaimana tersebut diatas adalah merupakan proses
dan keluaran dari realisasi kegiatan kegiatan :
a. Pelaporan dari kesimpulan rapat-rapat koordinasi baik yang dilaksanakan
secara rutin maupun bersifat insidentil yang dihimpun dari hasil-hasil
pelaksanaan tindak lanjut rencana aksi yang dibuat sebelumnya dan kumpulan
bahan informasi atau bahan keterangan intelijen (PULBAKET) dari berbagai
sumber mengenai potensi, gejala atau peristiwa yang menjadi ancaman
stabilitas Nasional di wilayah Kota Banjarbaru.
b. Rekomendasi-rekomendasi sebagai bahan pertimbangan untuk perumusan
kebijakan yang berkaitan dengan deteksi dini dan peringatan dini terhadap
ancaman stabilitas Nasional di Wilayah Kota Banjarbaru.
c. Hasil Pemantauan terhadap aksi-aksi unjuk rasa terhadap kebijakan
Pemerintah dan penyampaian aspirasi-aspirasi masyarakat lainnya.
d. Hasil Pemantauan dan monitoring terhadap kegiatan-kegiatan organisasi,
perkumpulan maupun gerakan yang ditengarai mengarah pada konflik sosial
yang berlatar belakang SARA, radikalisme dan terorisme, penyimpangan-
penyimpangan ajaran agama dan lain-lain.
e. Melakukan kompilasi dan tukar-menukar informasi intelijen dari berbagai
sumber instansi terkait sebagai bahan evaluasi dan tindak lanjut, baik pre
emtif, preventif maupun represif.
Output-output yang diperoleh dari terselenggaranya kegiatan ini adalah berupa
terselenggaranya kegiatan-kegiatan :
1. Kegiatan PULBAKET (Pengumpulan bahan keterangan) yang terjadwal maupun
tidak terjadwal yaitu :
a. Tanggal 6 April 2019 kegiatan pulbaket dan pemantauan perkembangan
situasi di 5 Kecamatan se kota Banjarbaru dalam rangka antisipasi berbagai
potensi ATHG ( Ancaman, Tantangan, Hambatan dan gangguan menjelang
dan pasca Pemilu serentak Tahun 2019
b. Tanggal 17 April 2019 Pulbaket dan pemantauan perkembangan situasi di 5
(lima) Kecamatan se kota Banjarbaru dalam rangka antisipasi berbagai
potensi ATHG (Ancaman, Tantangan, Hambatan dan gangguan menjelang
dan pasca Pemilu serentak Tahun 2019
LKj Bakesbangpol Kota Banjarbaru Tahun 2019 31
c. Tanggal 18 April 2019 Pulbaket dan pemantauan perkembangan situasi di 5
(lima) Kecamatan se kota Banjarbaru dalam rangka antisipasi berbagai
potensi ATHG (Ancaman, Tantangan, Hambatan dan gangguan menjelang
dan pasca Pemilu serentak Tahun 2019
d. Tanggal 17 Desember 2019 Pulbaket / Pemantauan persiapan peresmian
Bandar Udara Internasional Syamsudin Noor oleh Presiden RI
e. Tanggal 18 Desember 2019 Pulbaket / Pemantauan persiapan peresmian
Bandar Udara Internasional Syamsudin Noor oleh Presiden RI
f. Tanggal 20 Desember 2019 Pulbaket / Pemantauan persiapan Hari
Kesetiakawanan Sosial Nasional di Kota Banjarbaru.
g. Tanggal 24 Desember 2019 Pulbaket / Pemantauan Perayaan Natal umat
Kristiani di Kota Banjarbaru.
h. Tanggal 25 Desember 2019 Pulbaket / Pemantauan Perayaan Natal umat
Kristiani di Kota Banjarbaru.
i. Tanggal 31 Desember 2019 Pulbaket , pemantauan perayaan Tahun bau di
Kota Banjarbaru
2. Menindak lanjuti Permendagri Nomor 46 Tahun 2019, maka dilaksanakan kegiatan
sosialisasi di 5 (lima) kecamatan dengan tujuan terbentuknya Tim Kewaspadaan
Dini di Kecamatan se Kota Banjarbaru dalam rangka antisifasi berbagai bentuk
ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan di wilayah Kecamatan melalui
deteksi dini dan pencegahan dini. Jumlah peserta 150 orang. Adapun narasumber
dari Bakesbangpol Drs.Yurlani judul materi Penyelenggaraan Kewaspadaan Dini di
Daerah dan narasuber dari ketua FKDM Kota Banjarbaru Drs. Suryanto, M.Si judul
materi Peran dan tugas FKDM dalam rangka Antisifasi ATHG di Daerah.
3. Rapat koordinasi yakni rapat tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial, rapat
koordinasi FKDM, rapat tim Kewaspadaan Dini Pemerintah di Daerah Kota
Banjarbaru.
4. Insentif-insentif untuk menunjang kegiatan ini yang susunan anggota dan
besarannya diberikan berdasarkan surat keputusan Walikota.
Impact (dampak) yang diharapkankan terkendalinya terkendalinya situasi keamanan
lingkungan untuk mencegah terjadinya konflik.
2. Kegiatan Pemantauan kegiatan orang asing, LSM/NGO dan Lembaga Asing
Kegiatan pemantauan orang asing, LSM/ NGO dan Lembaga Asing dalam rangka
mencegah timbulnya konflik lehih difokuskan kepada orang asing dan tenaga kerja
asing yang masuk dan beraktifitas dan lalu lintas yang masuk di Kota Banjarbaru.
Kegiatan ini di dasari Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 49 tahun 2010 tentang
LKj Bakesbangpol Kota Banjarbaru Tahun 2019 32
pedoman pemantauan orang asing dan organisasi masyarakat asing di daerah dan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 50 tahun 2010 tentang Pedoman
Pemantauan Tenaga Kerja Asing di Daerah.
Bahwa dalam rangka menjamin keamanan stabilitas politik, persatuan dan kesatuan
serta kewaspadaan terhadap segala dampak negative yang timbul akibat keberadaan
orang asing dan organisasi kemasyarakatan orang asing serta tenaga kerja asing
yang ada di wilayah Kota Banjarbaru agar tidak menimbulkan konflik di masyarakat
perlu dilaksanakan pemantauan secara terarah, terkoordinasi dan
berkesinambungan. Regulasi yang dipakai sebagai pedoman untuk melaksanakan
pemantauan adalah Permendagri nomor 49 tahun 2010 tentang pedoman
pemantauan orang asing dan organisasi masyarakat asing di daerah dan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 50 tahun 2010 tentang Pedoman Pemantauan Tenaga
Kerja Asing di Daerah.
Mekanisme pemantauan yang dilaksanakan selama tahun 2019 ini.
1. verifikasi dokumen adminstrasitif dan tindakan dilapangan termasuk meneliti
kelengkapan dan keabsahan dokumen
2. Melaksanakan tindakan pengumpulan bahan dan klarifikasi data dan informasi,
menganalisis dan kunjungan kepada tempat tempat persinggahan dan
perusahaan pemberi tenaga kerja
Dalam melaksanakan tugas pemantauan berkoordinaasi dengan pihak imigrasi dan
intaasnsi terkait. Selama tahun 2019 dilaksanakan monitoring atau pemantauan
sebanyak 4 (empat) kali ke beberapa hotel di Banjarbaru.
Hotel Navotel Banjarbaru pada tanggal 18 Maret 2019
Dalam pemantauan ini berkoordinasi dengan pihak manajemen hotel yaitu Bapak
Artas. W selaku front office manager.
Hotel Roditha Banjarbaru pada tanggal 21 Maret 2019
Dalam pemantauan ini berkoordinasi dengan pihak manajemen hotel yaitu Ibu
Noor Apriyani selaku front office Departement.
Hotel Jelita Bandara Banjarbaru pada tanggal 8 Juli 2019
Dalam pemantauan ini berkoordinasi dengan pihak manajemen hotel yaitu Ibu
Noor Mauliany selaku front office Hotel.
Hotel Fave Banjarbaru pada tanggal 1 November 2019
Dalam pemantauan ini berkoordinasi dengan pihak manajemen hotel yaitu Ibu
Yuyut Anggiana Putri selaku Senior Sales Excecutive
Hotel Q Daffam Banjarbaru tanggal 11 Nopember 2019
LKj Bakesbangpol Kota Banjarbaru Tahun 2019 33
Dalam pemantauan ini berkoordinasi dengan pihak manajemen hotel yaitu Bapak
Solihin selaku front office Departement.
Adapun keberadaan orang asing yang menginap di hotel-hotel tersebut
jumlahnya tidak menentu (fluktuatif) setiap bulannya dan tamu hotel ada berasal
dari negara India, China, Korea dan Malaysia. Pihak hotel selain kepada Badan
Kesbangpol Kota Banjarbaru juga melaporkan keberadaan orang asing kepada
kantor Imigrasi Banjarmasin dan Polres Banjarbaru.
Adapun data tenaga kerja asing pada tabel berikut :
LKj Bakesbangpol Kota Banjarbaru Tahun 2019 34
DATA TENAGA KERJA ASING YANG MELAPOR KE BADAN KESBANGPOL TAHUN 2019 PT. SOLUSI BERINOVASI INDONESIA
NO NAMA TEMPAT
TANGGAL LAHIR
L/P WARGA NEGARA
JABATAN PASPOR KITAS
NO.BERLAKU ALAMAT TEMPAT TINGGAL KETERANGAN
1 Shane Michel Elsen Bundaberg
05-05-1976
L Australia Direktur E4113106
03-09-2023
2C21PB0130AT
10-11-2020
Jl. Mentaos Ujung Banjarbaru
Utara Kel.Banjarabaru Utara
Imigrasi
2 Marliana RayEllson Nashville
08-08-1979
P Australia Pengikut
(anak)
PA44410881
4-08-2026
2C21PB0139AT
11-11-2020
Jl. Mentaos Ujung Banjarbaru
Utara Kel.Banjarabaru Utara
Imigrasi
3 Noah Shane Elson Umaween
19-03-2006
L Australia Pengikut
(anak)
PA7667511
29-10-2023
2C21PB0140AT
11-22-2020
(dalam proses)
Jl. Mentaos Ujung Banjarbaru
Utara Kel.Banjarabaru Utara
Imigrasi
4 David Micheal
Ellson
Bandebarg
22-01-208
L Australia Pengikut
(anak)
PA4558238
15-08-2021
2C21PB0140AT
11-22-2020
(dalam proses)
Jl. Mentaos Ujung Banjarbaru
Utara Kel.Banjarabaru Utara
Imigrasi
5 Maggie Grace
Ellson
Bandebarg
24-06-2010
P Australia Pengikut (anak)
PA7667514
29-10-2023
2C21PB0196-S
11-22-2020
(dalam proses)
Jl. Mentaos Ujung Banjarbaru
Utara Kel.Banjarabaru Utara
Imigrasi
6 Jacob Ryan Herson Tesas U.S.A L Amerika Direktur 550345065
12-10-2026
2C1PB212-T
20-08-2020
Kampung Banua Permai
Jl.Gunung Permai Baratn3
No.38 Kel. Sei Besar
Banjarbaru
Imigrasi
7 Taylor
NicoliHemson
Texas U.S.A
22-01-1991
L Amerika Pengikut
(Isteri)
5503450641
22-10-2006
2C1PB0020-AT Imigrasi
LKj Bakesbangpol Kota Banjarbaru Tahun 2019 35
3. Kegiatan Sosialisasi Peraturan / Kebijakan Pemerintahan
pada kegiatan ini dilaksanakan 3 (tiga) kali sosialisasi yaitu :
Sosialisasi bertempat di Aula Lingganan Intan DPRD Kota Banjarbaru Jl. Basuki
Rahmat No.3 Banjarbaru pada hari rabu tanggal 27 pebruari 2019.
Pelatihan Pengendalian Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan/ Pelatihan
Deteksi Dini sebagai pelaksanaan dari Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2
Tahun 2018 tentang Kewaspadaan Dini di Daerah. Kegiatan sosialisasi
Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan Kota Banjarbaru tahun
2019 bertema “ Peningkatan Deteksi Dini Terhadap Ideologi Radikal “ dengan
maksud sosialisasi adalah untuk memberikan bekal pengetahuan dan
keterampilan dalam upaya meningkatkan SDM khususnya peningkatan
profesionalisme bagi ketua RT/RW dalam tugas di bidang intelijen. Adapun
tujuan kegiatan ini adalah diharapkan para peserta dapat mengamati dan
mencermati secara jernih setiap perkembangan situasi keamanan di lingkungan
masing-masing guna mendukung terwujudnya stabilitas sosial, keamanan dan
ketertiban masyarakat di Kota Banjarbaru. Peserta berjumlah 150 orang terdiri
dari perwakilan RT/RW se Kota Banjarbaru, anggota FPK, anggota FKUB,
anggota FKDM, anggota pengurus PPWK dan anggota organisasi masyarakat.
Nara sumber pertama Bapak Mayor Sahdiana Maskum, SH,MH dari Rindam VI
Mulawarman dengan materi narasumber Pedoman Tentang Pencegahan Paham
Radikal. Sedangkan narasumber kedua Bapak. Drs. H. Humaidi dari Kantor
Kementrian Agama denga materi nara sumber Meningkatkan Deteksi Dini
Terhadap Ideologi Radikal.
Sosialisasi dengan tema “Dengan Pembauran Kebangsaan Kita Jaga Keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia”. Sosialisasi dengan tema ” Dengan
Pembauran Kebangsaan Kita Jaga Keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia”. Maksud kegiatan ini adalah agar peserta memahami tentang hakikat
dan pentingnya pembauran kebangsaan. Tujuan dilaksanakan kegiatan
sosialisasi adalah meningkatnya pemahaman peserta tentang peraturan /
kebijakan Pemerintah tentang Pembauran Kebangsaan. Kegiatan sosialiasasi ini
dilaksanakan 2 kali yaitu bertempat bertempat di Aula Basamaan Pemko
Banjarbaru Jl.Trikora No.1 Banjarbaru pada tanggal 25 April 2019 dan bertempat
di Aula Kantor Kecamatan Landasan Ulin pada tanggal 20 Juni 2019. Peserta
berjumlah total 200 orang terdiri dari pejabat Kecamatan dan Kelurahan, anggota
FPK, tokoh masyarakat adat, Ketua RT/RW, Babinsa dan Babinkamtibnas.
Narasumber pertama dari Badan Kesbangpol Kota Banjarbaru Faturrahman,
LKj Bakesbangpol Kota Banjarbaru Tahun 2019 36
S.Sos, M.AP Kabid Ideologi wasbang dan Kewaspadaan Nasional dengan materi
narasumber Permendagri No. 34 tahun 2006 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pembauran Kebangsaan. Narasumber kedua dari FPK Kota
Banjarbaru Drs. EC.Syahrial aswan noor, MM ketua FPK Kota Banjarbaru
dengan materi Narasumber Tugas dan Fungsi Forum Pembauran Kebangsaan.
4. Kegiatan Sosialisasi Pendidikan Wawasan Kebangsaan
Sosialisasi Pendidikan Wawasan Kebangsaan sebagai pelaksanakan dari Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 71 Tahun 2012 tentang Pedoman Pendidikan
Wawasan Kebangsaan. Maksud dari kegiatan ini adalah memberikan pendidikan
cara pandang Bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya agar mengutamakan
persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah yang dilandasi Pancasila dan
UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI. Adapun tujuannya adalah agar peserta
dapat memahami tentang wawasan kebangsaan yang mengutamakan persatuan dan
kesatuan bangsa yang memiliki karakter semangat kebangsaan, cinta tanah air, cinta
toleransi, cinta damai dalam rangka menjaga keutuhan Negara Indonesia yang
berdasarkan Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI. Pada kegiatan
ini dilaksanakan 2 (dua) kali sosialisasi yaitu :
Sosialisasi pertama Pusat Pendidkan Wawasan Kebangsaan dengan tema “
Meningkatkan Kesadaran Masyarakat atau Guru Sekolah akan Nilai- nilai Luhur
Budaya Bangsa” Sasaran dari kegiatan ini pesertanya terdiri dari guru TK, guru
SD, guru SMP, guru SMA, ketua RT/RW, tokoh pemuda, pejabat kecamatan dan
kelurahan, Sosialisasi ini dilaksanakan di dua tempat yakni di aula Kantor
Kecamatan Landasan Ulin pada tanggal 30 juli 2019 dengan nara sumber dari
Rindam VI Mulawarman Mayor. Inf. Sahraji dengan materi nara sumber Nilai
kekeluargaan dalam merajut kekuatan bangsa dan negara serta narasember dari
LPMP Prov. Kalsel Drs. Arif Sri Wiyana, S.Pd dengan materi narasumber
Wawasan kebangsaan terintegrasi dengan penguatan pendidikan karakter.
Kemudian di aula Linggangan Intan DPRD Kota Banjarbaru tanggal 26
September 2019 dengan narasumber dari Rindam VI Mulawarman Mayor. Inf.
Syahraji dengan materi narasumber Bela negara karakter bangsa serta
narasumber dari LPMP Prov. Kalsel Drs. H. Arif Sri Wiyana dengan materi
narasumber Wawasan kebangsaan dalam kerangka NKRI.
Sosialisasi kedua yakni Sosialisasi Pendidikan Wawasan Kebangsaan dengan
tema “ Meningkatkan Kesadaran Pelajar akan Nilai- Nilai Luhur Budaya Bangsa
untuk Menumbuhkan Rasa Kebangsaan dalam Rangka Memperkokoh NKRI “.
Sasaran kegiatan ini adalah pelajar-pelajar sekolah Menengah Tingkat Atas yang
LKj Bakesbangpol Kota Banjarbaru Tahun 2019 37
dilaksanakan di 4 (empat) sekolah antara lain SMKN 3 Banjarbaru, MAN 1
Banjarbaru, Madrasah Aliyah Miftahul Khairiyah, SMAN 3 Banjarbaru.
Sedangkan narasumber berasal dari LPMP Prov. Kalsel Drs. H. Arif Sri Wiyana
dengan materi Wawasan kebangsaan dalam kerangka Negara Kesatuan
Republik Indonesia dan narasumber dari Badan Kesbangpol Kota Banajarbaru
Drs. Yurlani dengan materi Pengembangan wawasan kebangsaan di Kota
Banjarbaru.
Outcome (hasil) dari kegiatan ini adalah untuk mengantisifasi berbagai konflik yang
bersifat vertikal maupun horizontal disebabkan oleh berbagai latar belakang
permasalahan ras, suku, budaya dan agama yang dapat mengancam integritas
nasional di daerah, yang mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 34
Tahun 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pembauran Kebangsaan di
Daerah.
5. Sosialisasi Peningkatan Kesadaran Bela Negara
Dasar Hukum dari kegiatan ini adalah Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 38
tahun 2011 tentang Pedoman Peningkatan Kesadaran Bela Negara. Maksud dari
kegiatan sosialisasi Peningkatan Kesadaran Bela Negara adalah dalam rangka
memberikan pengetahuan dan menumbuh kembangkan sikap dan perilaku warga
negara yang dijiwai kecintaannya kepada bangsa dan negara Kesatuan Republik
Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Sedangkan tujuan dari kegiatan ini
adalah dalam rangka menanamkan sikap dan perilaku cinta tanah air dan setia WNI
dan rela berkorban bangi bangsa dan negara sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan
UUD 1945 dan meningkatkan kesadaran dan peran serta masyarakat dalam usaha
pembelaan negara yang dilandasi kecintaan pada tanah air dan kesadaran
berbangsa dan bernegara. Output dari kegiatan ini adalah adalah peserta sosialisasi
diharapkan mampu mengaktualisasikan dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa
dan berbegara. Kegiatan sosialisasi ini bertempat di aula Linggangan Intan DPRD
Kota Banjarbaru pada tanggal 21 nopember dengan peserta dari unsur pelajar,
mahasiswa, SKPD, Parpol, FPK, FKUB, RT/RW, dan anggota BIN dengan jumlah
peserta sebanyak 150 orang.
6. Kegiatan Gugus Tugas Gerakan Revolusi Mental
Kegiatan Gugus Tugas Revolusi Mental adalah wujud kegiatan dalam rangka
melaksanakan Instruksi Presiden Nomor 12 Tahun 2016 tentang Gerakan Nasional
Revolusi Mental dengan 4 program pokok yaitu Gerakan Indonesia Melayani,
Gerakan Indonesia Tertib, Gerakan Indonesia Mandiri, Gerakan Indonesia Bersatu.
Tujuan utama dari gerakan Revolusi Mental adalah untuk mengubah cara pandang,
LKj Bakesbangpol Kota Banjarbaru Tahun 2019 38
pola pikir, sikap, perilaku dan cara kerja yang berorientasi pada kemajuan dan
kemodernan sehingga Indonesia menjadi bangsa besar dan mampu berkompetisi
dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Nilai-nilai utama dari revolusi mental yaitu
integritas, etos kerja dan gotong royong untuk membangun budaya bangsa yang
bermartabat, modern, maju, makmur dan sejahtera.
Sebagai wujud dari pelaksanaan Instruksi Presiden tersebut maka perlu
mengambil langkah-langkah konkrit untuk mengimplementasikan gerakan nasional
revolusi mental di daerah kota Banjarbaru dengan membentuk gugus gerakan yang
tertuang dalam Keputusan Walikota Banjarbaru Nomor 188.45/285/KUM/2018
tentang Pembentukan Gugus Tugas Daerah Gerakan Nasional Revolusi Mental.
Gugus Tugas Daerah Gerakan Nasional Revolusi Mental mempunyai tugas sebagai
berikut :
1. Melakukan identifikasi program dan kegiatan dilingkup gerakan nasional revolusi
mental
2. Melakukan koordinasi, konsultasi serta pengembangan program/ kegiatan untuk
mendorong gerakan nasional revolusi mental di lingkungan Satuan Kerja
Perangkat Dearah Kota Banjarbaru, kalangan swasta dan elemen-elemen
masyarakat
3. Melakukan koordinasi dan sinkronisasi pelaksaaan gerakan nasional revolusi
mental antara lain perbaikan pelayanan dan perubahan perilaku masyarakat
termasuk inovasi-inovasi dan bestpractise
4. Menyusun laporan gerakan nasional revolusi mental.
Keluaran (Output) yang diperoleh dari terselenggaranya kegiatan Gugus tugas
gerakan revolusi mental adalah berupa:
1. Kegiatan Pekan Kerja Nyata Revolusi Mental Tahun 2019. Didasari SK Menteri
Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Nomor Tahun
2018 tentang Panitia Penyelenggara Pekan Kerja Nyata Revolusi Mental Tahun
2019 dengan tema “ Revolusi Mental untuk Membangun Karakter Bangsa yang
Kuat dan Berbhineka Tunggal Ika dalam Bingkai NKRI “, yang terlaksana tanggal
19-21 September 2019 bertempat di kawasan perkantoran Pemprov Kalimantan
Selatan jalan Dharma Praja Banjarbaru. Gerakan Nasional Revolusi Mental
Indonesia yang dalam penyelenggaraan dilaksanakan oleh Kementerian
Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian koordinator
Bidang Politik Hukum dan Keamanan Indonesia, Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian Indonesia, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman
Indonesia, Kementerian Dalam Negeri Indonesia, Kementerian Pendayagunaan
LKj Bakesbangpol Kota Banjarbaru Tahun 2019 39
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Indonesia serta Pemerintah Provinsi
Kalimantan Selatan.
2. Rapat koordinasi gerakan Indonesia Bersatu untuk mendukung kegiatan Pekan
Kerja Nyata Revolusi Mental seluruh Indonesia yang di laksanakan di Kalimantan
Selatan pada tanggal 21 agustus, 09 september, 10 september dan 19
september 2019 yang hasilnya sebagai berikut :
a. Memaparkan kegiatan yang akan dilaksanakan pada pecan kerja nyata
revolusi metal
b. Peran serta pemerintah Kota/ Kabupaten dalam mendukung kegiatan pekan
kerja nyata revolusi metal, yaitu dengan melaunching berbagai kegiatan
seperti di Kota Banjarbaru launching Grei Pelayanan Satu Pintu, dan ELapor
di kampus Universitas Lambung Mangkurat
c. Peran serta kabupaten/ Kota dalam mengikuti pameran dan kerajinan daerah
Kabupaten/ Kota
d. Peran serta kabupaten/ kota dalam menampilkan seni dan budaya dalam
acara kegiatan pekan kerja nyata revolusi mental
3. Rembuk Nasional dilaksanakan 1 (satu) hari secara serempak pada tanggal 20
september 2019 oleh masing-masing gerakan sebagai berikut :
a. Rembuk Nasional Indonesia Melayani bertempat di hotel Grand Daffan Kota
Banjarbaru
b. Rembuk Nasional Indonesia Mandiri bertempat di hotel Navotel Banjarbaru
c. Rembuk Nasional Indonesia Tertib bertempat di hotel Best Weserm
Banjarmsin
d. Rembuk Nasional Indonesia Bersatu bertempat di hote Rattan Inn
e. Rembuk Nasional Indonesia Bersih dilaksanakan sebagai aksi nasional yaitu
degan melakukan bersihbersih lingkungan, seperti parit dan selokan
disepanjang jalan A.Yani.
4. Kegiatan sosialisasi Gerakan Indonesia Bersatu yaitu dilaksanakan sebanyak 2
(dua) kali :
a. Pada tanggal 16 oktober 2019, bertempat di Aula Basamaan Inspektorat
yang melibatkan 50 orang dari kalangan tokoh masyarakat, tokoh agama,
tokoh pemuda dan organisasi kemasyarakatan.
b. Pada tanggal 17 oktober 2019, bertempat di Aula Basamaan Inspektorat
dengan melibatkan 50 orang peserta dari kalangan pendidikan dan sekolah,
yaitu SLTA, SMEA, SMK dan Aliyah se Kota Banjarbaru.
LKj Bakesbangpol Kota Banjarbaru Tahun 2019 40
Outcome dari kegiatan Gugus Tugas Revolusi Mental adalah :
1. Agar mengetahui tentang Gerakan Revolusi Mental, terutama Gerakan Nasional
Indonesia Bersatu serta fungsi dan peran Badan Kesbangpol sebagai koordinator
2. Diharapkan kelompok masyarakat yang terlibat nantinya akan melaksanakan aksi
bersama dalam mendukung gerakan Indonesia bersatu
3. Kelompok masyarakat yang terlibat dalan gerakan Indonesia bersatu adalah
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Banjarbaru
Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru
Forum Kerukunan Umat Beragama Kota Banjarbaru
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Banjarbaru
Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kota Banjarabru
Badan Musyawarah Antar Gereja (BAMAG)
Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI)
4. Terwujudnya pemahaman tentang :
Visi dan misi
Deskripsi Gerakan Indonesia Bersatu
Tujuan Gerakan Indonesia Bersatu
Indikator-indikator keberhasilan Gerakan Indonesia Bersatu
Contoh-contoh kasus yang distruktif
Tabel. 3.2 Perbandingan Kinerja Tahun 2017, 2018, 2019
No Indikator Kinerja
2017 2018 2019
Realisasi Capaian Realisasi Capaian Realisasi Capaian
1 Tidak terjadinya konflik/ menurunnya potensi konflik
0 100% 0 100% 0 100%
Pada tabel 3.2 indikator kinerja Tidak terjadinya konflik/ menurunnya potensi
konflik menjelaskan bahwa realisasi 0 (nol) dengan capaian 100% pada tahun 2019
begitupun juga pada 2 tahun sebelumnya dengan realisasi dan capaian yang sama.
Dengan tidak terjadinya konflik atau 0 (nol) realisasi menunjukan bahwa di Kota
Banjarbaru dalam 3 (tiga) tahun berjalan menunjukan kondisi yang kondusif. Hal-hal yang
mempengaruhi pencapaian realisasi dari tahun 2017 – 2019 adalah adanya tim Terpadu
Penanganan Konflik Sosial, setiap anggota tim melaksanakan kegiatan pencegahan
sesuai Rencana Aksi Daerah (RAD) yang telah direncanakan sebelumnya sehingga
deteksi dini dapat teratasi. Selain rapat koordinasi juga melaksanakan monitoring dengan
LKj Bakesbangpol Kota Banjarbaru Tahun 2019 41
instansi yang terkait dalam menyelesaian gejala ke arah konflik di wilayah Kota
Banjarbaru.
Tabel. 3.3
Perbandingan dengan Kabupaten/Kota/ Provinsi
No Indikator Kinerja Realisasi
2019
Realisasi Kabupaten
Banjar
Realisasi Kabupaten
Tanah Laut
Realisasi Kota
Banjarmasin
Provinsi Kalimantan
Selatan
1 Tidak terjadinya
konflik/
menurunnya
potensi konflik
0 0 0 0 0
Dengan membandingkan dengan kabupaten/Kota/Provinsi seperti terlihat pada
tabel 3.3 menunjukan bahwa realisasi 0 (nol) konflik artinya tidak terjadi konflik secara
umum dapat tergambar kondisi kondusif di wilayah Provinsi Kalimantan Selatan baik
ditingkat Kabupaten maupun Kota.
Tabel.3.4
Perbandingan RPJMD dengan Nasional
No Indikator Kinerja Realisasi
2019
Target RPJMD
Tahun 2021
Target
Nasional
RPJMN Tahun
2019
Tidak terjadinya konflik/
menurunnya potensi konflik
0 0 -
Pada tabel 3.4 target RPJMD Tahun 2021 adalah 0 (nol) kasus, namun
perbandingan RPJMD dengan Nasional tidak ada, artinya tidak ada perbandingan antara
target RPJMD Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Banjarbaru dengan target
Nasional tahun 2019, hal tersebut dikarenakan gejala atau potensi konflik di daerah sudah
dilakukan pencegahan dengan cara deteksi dini sehingga konflik tersebut tidak sampai
terjadi ketingkat nasional.
LKj Bakesbangpol Kota Banjarbaru Tahun 2019 42
Adapun reaslisasi anggaran program/ kegiatan yang mendukung pada indikator
sasaran strategis I adalah sebagai berikut :
No Kegiatan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Capaian (%)
Program Peningkatan
Keamanan dan Kenyamanan
Lingkungan
298.229.300,00 259.934.050,00 87,16
1 Pengendalian keamanan
lingkungan
210.353.800,00 177.998.550,00 84,62
2 Pemantauan kegiatan orang
asing, LSM/NGO dan
Lembaga Asing
5.242.000,00 4.002.000,00 76,34
3 sosialisasi Peraturan
/Kebijakan Pemerintah
82.633.500,00 77.933.500,00 94,31
Program Pengembangan
Wawasan Kebangsaan
264.159.750,00 215.862.750,00 81,72
1 Sosialisasi pendidikan
wawasan kebangsaan
162.735.750,00 150.490.750,00 92,48
2 Sosialisasi peningkatan
kesadaran bela negara
33.880.500,00 31.080.500,00 91,74
3 Gugus tugas gerakan revolusi
mental
67.543.500,00 34.291.500,00 50,77
Berdasarkan monitoring evaluasi kegiatan triwulan IV tahun 2019 dapat
disimpulkan bahwa program dan kegiatan pada indikator sasaran strategis I, hanya satu
kegiatan yang capaian anggaran 50,77% dengan reaslisasi anggaran Rp. 34.291.500,-
dengan pagu Rp. 67.543.500,- yaitu kegiatan Gugus tugas gerakan revolusi mental
namun secara keseluruhan hampir semua kegiatan terlaksana dengan baik. Tindak lanjut
untuk tahun kedepannya agar semua kegiatan dapat terlaksana sesuai dengan target.
Adapun penyebab penghambat tidak tercapainya target pada kegiatan ini adalah tidak
terlaksananya rapat Timdu dan honor tim yang terbayarkan tidak sesuai dengan yang
ditargetkan. Langkah dimasa datang melakukan koordinasi dan kerjasama yang lebih
intensif dengan semua instansi/ SKPD terkait, forum-forum, dan Timdu serta
melaksanakan penataan dan konsolidasi terhadap unsur penentu utama terhadap
efektifitas dan efiesiensi pelaksanaan kegiatan/program, yaitu penataan dan
pembaharuan serta penguatan pada basis data dan informasi potensi rawan konflik.
LKj Bakesbangpol Kota Banjarbaru Tahun 2019 43
Sasaran strategis II : Meningkatnya Partisipasi dan Pendidikan Politik Masyarakat
dalam Penyelenggaraan Pemerintahan
Indikator : Tingkat partisipasi masyarakat dalam kehidupan berpolitik / tingkat
pemahaman pendidikan politik
Tingkat pencapaian sasaran strategis II dapat di ukur dengan indikator Tingkat
partisipasi masyarakat dalam kehidupan berpolitik / tingkat pemahaman pendidikan
politik. Sasaran dan indikator dipilih bertujuan untuk mengukur tingkat partisipasi
masyarakat dalam kehidupan politik/tingkat pemahaman pendidikan politik, sebagai
acuan definisi operasionalnya adalah sebagai berikut :
Partisipasi politik adalah suatu kegiatan warga negara baik sebagai perseorangan
maupun dengan berkelompok dalam bidang politik, dan kegiatan tersebut dapat dianggap
sebagai bentuk atau jenis partisipasi politik yang meliputi pemberian suara dalam
pemilihan umum, menjadi anggota partai politik dan sebagainya.
Pendidikan politik adalah proses pembelajaran dan pemahaman tentang hak, kewajiban
dan tanggungjawab setiap warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Berdasarkan dua definisi diatas, sasaran dan indikator strategis II
menggambarkan penyelenggaraan pemerintahan akan berjalan dengan baik apabila
meningkatnya partisipasi dan pendidikan politik masyarakat dimana lebih lanjut
masyarakat selalu berperan aktif dalam penyelenggaraan pemerintahan.
Beranjak dari definisi tersebut diatas maka formulasi/ rumus Tingkat Partisipasi
Masyarakat Dalam Kehidupan Berpolitik/ Tingkat Pemahaman Pendidikan Politik adalah
:
a. Tingkat partisipasi politik adalah :
jumlah pemilih yang berpartisipasi dalam pemilu
jumlah pemilih terdaftar x 100%
b. Tingkat pemahaman pendidikan politik adalah :
Realisasi pemahaman
Target pemahaman x 100%
LKj Bakesbangpol Kota Banjarbaru Tahun 2019 44
Pada rumus point (a) hanya dapat di ukur pada masa pemilihan umum baik pemilu
Presiden, pemilu legislatif maupun pemilu Kepala Daerah. Sedangkan rumus point (b)
dapat di ukur dari tingkat pemahaman masyarakat akan kehidupan berpolitik secara luas.
Jadi dapat kita korelasikan antara rumus kedua poin tersebut diharapkan setiap individu
warga negara dapat memahami nilai-nilai ideal yang terkandung dalam pendidikan politik
yang ditetapkan. Tidak hanya sekedar memahami akan tetapi lebih lanjut memiliki
kesadaran politik untuk mampu mengembangkan tanggungjawab yang ditunjukan dengan
adanya perubahan sikap dan peningkatan kesadaran partisipasi dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara salah satunya dengan ikut berpartisipasi dalam pesta
demokrasi pemilihan umum.
Berdasarkan tujuan dan sasaran jangka menengah tahun 2016-2021 target
partisipasi politik dan tingkat pemahaman pendidikan politik masyarakat kota Banjarbaru
dalam rangka pencapaian sasaran strategis meningkatkan partisipasi dan pendidikan
politik masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan pada tahun 2019 capaiannya
meningkat drastis dari tahun sebelumnya yang ditargetkan 70% yang menjadi acuan
sebagai indikator outcome ultimate (hasil tertinggi).
Dengan mengacu hasil penyelenggaraan Pemilihan Presiden dan pemilihan
legislatif tahun 2019 di Kota Banjarbaru menurut data dari KPU (Komisi Pemilihan Umum)
Kota Banjarbaru dengan Jumlah TPS sebanyak 732 TPS dan jumlah DPT sebanyak
156.347 orang, tingkat partisipasi politik kuantitatif kumulatif rata-rata sebesar 85,63% hal
ini menunjukan tingkat pemahaman dan budaya partisipasi pendidikan politik masyarakat
Kota Banjarbaru sangat baik berpartisipasi memberikan hak suaranya pada pemilu 2019.
Tabel 3.5 Capaian Kinerja sasaran strategis II
No Indikator Kinerja Satuan Uraian Kinerja Tahun 2019
Target Realisasi Capaian
1 Tingkat partisipasi
masyarakat dalam
kehidupan berpolitik /
tingkat pemahaman
pendidikan politik
% 70% 85,63% 122,3%
LKj Bakesbangpol Kota Banjarbaru Tahun 2019 45
Indikator kinerja Tingkat partisipasi masyarakat dalam kehidupan berpolitik /
tingkat pemahaman pendidikan politik untuk mengukur pencapaian sasaran strategis
kedua menunjukkan pencapaian lebih 100%. Pada penyelenggaraan Pemilu Tahun 2019,
target partisipasi secara nasional ditetapkan 77,5%. Selain berhasil mencapai target
tersebut, tingkat partisipasi pemilih di Kota Banjarbaru juga berhasil melampaui target
nasional dalam jenis pemilihan tertentu. Hal ini dapat dilihat dari data tingkat partisipasi
berdasarkan kuantitas dan kualitas di Kota Banjarbaru dalam Pemilu 2019. Tingkat
partisipasi pemilih di Kota Banjarbaru pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden tahun
2019 dinilai tinggi. Pemilu Presiden dan Wakil Presiden dengan tingkat partisipasi 85,67%
Pemilu anggota DPR RI dengan tingkat partisipasi 85,57%, pemilu anggota DPD RI
dengan tingkat partisipasi 85,92%. Sementara partisipasi pemilih pada Pemilu anggota
DPRD Provinsi Kalimantan Selatan berada pada capaian 85,32% dan tingkat partisipasi
pemilih pada pemilu anggota DPRD Kota Banjarbaru tahun 2019 untuk seluruh
kecamatan mencapai 85,66%. Hasil pencapaian ini menunjukan tingkat partisipasi politik
dan pemahaman pendidikan politik masyarakat di Kota Banjarbaru semakin baik.
Pencapaian kinerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Banjarbaru dalam
merealisasikan indikator outcome tersebut Pada tahun 2019 ada 1 (satu) program yang
terdiri 5 (lima) kegiatan yang dilaksanakan terkait pada sasaran strategis II, yaitu :
1. Sosialisasi Perundang-undangan Tentang Pemilu
Untuk menghadapi pelaksanaan penyelenggaraan pemilihan Kepala Daerah tahun
2020 tanggal 23 September 2020 mendatang Maka dilaksanakan kegiatan Sosialisasi
Perundang-undangan yang berkaitan dengan penyelenggraan pemilu yaitu dengan
tema “ Melalui Sosialisasi Perundang-Undangan tentang Pemilihan Umum Kita
Tingkatkan Pendidikan politik dan Partisipasi Masyarakat Menyongsong Pilkada
Walikota dan Wakil Walikota Tahun 2020 “ pada hari selasa tanggal 19 Nopember
2019 bertempat di Aula Linggangan Intan DPRD Kota Banjarbaru unsur peserta
sosialisasi terdiri dari ASN SKPd, ASN Kecamatan, ASN Kelurahan, ASN Bagian
Setdako, Forum RT,RW dan LPM, Ormas, OKP dan Mahasiswa
Manfaat atau tujuan dari Kegiatan Sosialiasi Perundang-undangan tentang Pemilu
adalah untuk meningkatkan pehamanan, kesadaran dan pengetahuan masyarakat
Kota Banjarbaru tentang Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) salah satunya memilih
Walikota dan Wakil Walikota Banjarbaru yang dilaksanakan pada tanggal 23
Nopember 2020. Hasil yang diharapkan yakni semakin meningkatnya kesadaran dan
tingkat partisipasi politik masyarakat Banjarbaru pada pemilu Kepala Daerah
(Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah) tahun 2020. Dengan kegiatan
sosialisasi ini akan berdampak pada kesadaran dan pemahaman masyarakat akan
LKj Bakesbangpol Kota Banjarbaru Tahun 2019 46
hak, kewajiban dan tanggungjawabnya (Pendidikan Politik) dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara, selanjutnya dengan meningkatnya pendidikan politik
masyarakat juga akan meningkatnya partisipasi politik masyarakat pada pemilu Kepala
Daerah tahun 2020.
2. Kegiatan Penyuluhan Kepada Masyarakat
Output (keluaran) dari kegiatan peningkatan pendidikan politik bagi masyarakat pada
tahun 2019 target 1 kali Sosialisasi dengan jumlah peserta 200 orang terdiri dari
utusan-utusan aparatur kecamatan dan kelurahan, Organisasi Kemasyarakatan
Pemuda (OKP)/Ormas/Karang Taruna, Pelajar dan Mahasiswa, Penyandang
Disabilitas, Organisasi Kewanitaan dan Kelompok Masyarakat Marjinal. Penyuluhan
pendidikan politik masyarakat tidak dapat terealisasi karena ada pemangkasan
anggaran sehingga dana yang tersedia tidak mencukupi dari pagu anggaran yang
diinginkan
3. Kegiatan Dukungan Pelaksanaan Pemilu
Dalam rangka melaksanakan peran Pemerintah Daerah dalam membantu dan
memfasilitasi kelancaran pelaksanaan penyelenggraan pemilihan umum serentak
tahun 2019 sesuai dengan petunjuk pasal 434 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017
tentang Pemilihan Umum, maka dilaksanakan kegiatan Dukungan Pelaksanaan Pemilu
sebagai salah satu bantuan dan fasilitasi yang dilakukan adalah melaksanakan
pengendalian terhadap pemasangan/ atau penempatan Alat Peraga Pemilu (APK)
secara terkoordinasi untuk menciptakan kenyamanan, keamanan dan ketertiban
masyarakat selama penyelenggaraan Pemilihan Umum di wilayah Banjarbaru. Adapun
keluaran (Output) dari kegiatan yang juga merupakan kegiatan baru pada program
pendidikan politik ini adalah terlaksananya Penertiban Alat Peraga Kampanye (APK)
Pemilu serentak (Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden dan Wakil) tahun 2019. Hasil
yang diharapkan (Outcome) yaitu tertibnya pemasangan Pemasangan atribut Alat
Peraga Kampanye (APK) Pemilu serentak (Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden dan
Wakil) tahun 2019 sesuai keputusan KPU Nomor 39/HK.031-Kpt/6372/KPU-
Kot/IX/2018 tentang Lokasi Pemasangan Alat Peraga Kampanye Peserta pemilu tahun
2019. Terlaksananya penertiban atribut alat peraga kampanye Pemilu serentak yang
dilaksanakan tahun 2019 di wilayah Kota Banjarbaru adalah berkat kerjasama yang
baik dan sinergis antar pihak terkait seperti antara lain Pemerintah Kota Banjarbaru,
KPU, Bawaslu, Panwascam, Polres dan Satpol PP Banjarbaru. Pada kegiatan ini
berupa penertiban alat peraga kampanye targetnya sebanyak 2 (dua) kali, posko
pemilu 1 (satu) kali dan monitoring 1 (satu) kali.
LKj Bakesbangpol Kota Banjarbaru Tahun 2019 47
4. Kegiatan Sosialisas Perundang-undangan Bantuan Keuangan Parpol
Dalam rangka untuk memperkuat sistem dan kelembagaan Partai Politik, khususnya
bagi partai politik yang mendapatkan kursi di DPRD Kota Banjarbaru maka sesuai
dengan petunjuk yang terbaru yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2018
tentang perubahan kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009 tentang
Bantuan Keuangan Partai Politik serta sesuai dengan petunjuk Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 36 Tahun 2018 tentang Tata Cara Penghitungan, Penganggaran
dalam APBD dan Tertib Administrasi Pengajuan, Penyaluran dan Laporan
Pertanggungjawaban Bantuan Keuangan Partai Politik.
Guna memasyakatkan regulasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan bantuan
keuangan Parpol sebagaimana tersebut diatas, maka perlu dilaksanakan sosialisasi
dengan sasaran unsur-unsur pengurus partai politik yang memiliki kursi pada DPRD
Kota Banjarbaru periode 2019 sampai dengan 2024. Sosialisasi tersebut dengan tema
“ Melalui sosialisasi peraturan peundang-undangan tentang bantuan keuangan Parpol
kita wujudkan transparansi dan akuntabiltas pengelolaan dana Parpol “. Sosialisasi
bertempat di aula Linggangan Intan pada tanggal 12 desember 2019. Adapun
narasumber perwakilan dari BPK RI Kalimantan Selatan Eko Andy Purnomo, SE, ME,
AK, CA, CFYA yakni materi Peraturan Badan Pemeriksan Keuangan Nomor 12 Tahun
2015 tentang Pemeriksaan atas Laporan Pertanggungjawaban Bantuan Keuangan
Parpol dan narasumber dari Badan Kesbangpol kota Banjarbaru Badaruddin, S.Sos,
MM dengan materi Permendagri Nomor 36 Tahun 2018 tentang Tata Cara
Penghitungan, Penganggaran dalam APBD dan Tertib adaministrasi Pengajuan,
Penyaluran dan Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Bantuan Keuangan Partai
Politik.
Selain sosialisasi sebagaimana dijelaskan diatas pada kegiatan ini juga di
laksanakan rapat tim verifikasi persyaratan bantuan keuangan partai politik yang
dibentuk dengan keputusan Walikota Banjarbaru Nomor 188.45/39/KUM/2019 tentang
Pembentukan Tim Verifikasi Kelengkapan Administrasi Pengajuan Permohonan
Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik yang mendapatkan Kursi di DPRD Kota
Banjarbaru dan Sekretariat Tahun Anggran 2019 dan juga keputusan Walikota
Banjarbaru Nomor 188.45/321/KUM/2019 tentang Penetapan Realisasi Bantuan
Keuangan Kepada Partai Politik pada DPRD Kota Banjarbaru periode 2014-2019
Tahun Anggaran 2019. Hasil dari kegiatan ini adalah berupa terlaksananya sosialisasi
dengan tujuan dapat meningkatkan pengetahuan/ wawasan dan pengelolaan bantuan
keuangan dengan baik dan sesuai aturan yang berlaku.
LKj Bakesbangpol Kota Banjarbaru Tahun 2019 48
Dengan hasil yang dicapai melalui kegiatan ini diharapkan kepada semua partai politik
penerima bantuan dapat berkonstribusi melaksanakan pendidikan politik bagi anggota
partai politik dan masyarakat, dimana sesuai dengan petunjuk Permendagri Nomor 36
Tahun 2018, dimana kegiatan pendidikan politik tersebut dilaksanakan berupa
Seminar, Lokakarya, Dialog interaktif, Sarasehan, Workshop dan kegiatan pertemuan
partai politik lainnya sesuai dengan tugas dan fungsi partai politik.
Melalui pendidikan politik tersebut diatas bermanfaat untuk :
a. Meningkatkan kesadaran hak dan kewajiban masyarakat dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
b. Meningkatkan partisipasi politik dan inisiatif masyarakat dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
c. Meningkatkan kemandirian, kedewasaan, dan membangun karakter
5. Kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
Monitoring kegiatan ini dalam rangka mengetahui perkembangan situasi dan kondisi
politik di wilayah Kota Banjarbaru, guna terciptanya stabilitas politik pemerintahan
yang kondusif. Pelaksanaan kegiatan ini didasarkan atas petunjuk Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 61 tahun 2011 tentang pedoman pemantauan dan evaluasi
perkembangan politik di daerah, dan surat keputusan Walikota Banjarbaru Nomor
188.45/68/KUM/2019 tentang Pembentukan Tim Pemantauan Perkembangan politik
di kota Banjarbaru tahun 2019. Keluaran (output) yang diperoleh dari kegiatan
monitoring, evaluasi dan pelaporan adalah Rapat-rapat Tim koordinasi, dan
Monitoring lapangan terhadap situasi stabilitas politik daerah antara lain
ketidakpuasan masyarakat terhadap kebijakan daerah, disharmonisasi antara kepala
daerah dengan DPRD, dan kejadian/ peristiwa unjuk rasa serta aktifitas-aktifitas
suprastruktur dan infrastruktur politik lainnya. Keluaran (output) sebagaimana
tersebut diatas diharapkan menghasilkan (outcome) tidak terjadinya konflik politik di
wilayah kota Banjarbaru disamping meningkatkan partisipasi politik. Pertemuan/ rapat
tim pemantauan perkembangan politik dilaksanakan sebanyak 5 kali dengan jadwal
sebagai berikut :
1) Rapat tanggal 20 juni 2019 bertempat di ruang rapat Badan Kesbangpol Kota
Banjarbaru. Fakta-fakta yang dibahas adalah :
a. Belum adanya PKPU yang mengatur tahapan dan jadwal kegiatan Pilkada
Kota Banjarbaru tahun 2020 yang waktu persiapan dimulai tahun 2019 dan
tahap persiapan bulan desember 2019.
b. Perkembanagan zonasi penerimaan/ pendaftaran siswa baru tahun 2019/
2020
LKj Bakesbangpol Kota Banjarbaru Tahun 2019 49
c. Beredarnya polling calon kepala daerah (walikota/wakil walikota) banjarbaru
di media sosial
2) Rapat tanggal 8 agustus 2019 bertempat di ruang rapat Badan Kesbangpol Kota
Banjarbaru. Fakta-fakta yang dibahas adalah :
a. Cukup banyaknya bakal calon kepala Daerah kota Banjarbaru (walikota/
wakil walikota) periode 2021-2026
b. Berita yang sering muncul di mass media adalah PSK online yang sering
berindah-pindah tempat tinggal
3) Rapat tanggal 30 september 2019 bertempat di RM.Duta Rasa 26 jl. Panglima
Batur Banjarbaru. Fakta-fakta yang dibahas adalah :
a. Karena belum memasuki tahapan pendaftaran calon pilwali Kota Banjarbaru
tahun 2020-2025 maka sampai saat ini belum diketahui secara pasti berapa
pasangan calon untuk maju
b. Belum adanya kejelasan dimulainya pembangunan pasar Bauntung
c. Rencana Pemko Banjarbaru bahwa stadion mini H.Idak akan dibagun pasar
modern, maka perlu adanya rencana pengganti lokasi tersebut untuk
nantinya menjadi tempat kampanye Pilgub dan Pilwali di tahun 2020
4) Rapat tanggal 16 oktober 2019 bertempat di RM.Duta Rasa 26 jl. Panglima
Batur Banjarbaru. Fakta-fakta yang dibahas adalah :
a. Rencana Bawaslu Kota Banjarbaru untuk mencari tenaga pengawas
kecamatan dalam pelaksanaan pilkada Walikota dan Wakil Walikota
Banjarbaru tahun 2020
b. Kebijkan angkutan pelajar yang belum berjalan optimal karena sering
terlambat menjemput pelajar sehingga orang tua lebih memilih mengantar
sendiri anaknya ke sekolah.
c. Adanya permainan antara distributor dengan pelangsir gas LPG 3 Kg
d. Rencana Pemko Banjarbaru bahwa stadion mini H.Idak akan dibagun pasar
modern, maka perlu adanya rencana pengganti lokasi tersebut untuk
nantinya menjadi tempat kampanye Pilgub dan Pilwali di tahun 2020
5) Rapat tanggal 9 desember 2019 bertempat di ruang rapat Badan Kesbangpol
Kota Banjarbaru. Fakta-fakta yang dibahas adalah :
a. Perkembangan terkini BAKAL calon Walikota dan Wakil Walikota Banjarbaru
periode 2020-2025
b. Perlu adanya sinkronisasi antara KPU Kota Banjarbaru, Bawaslu Kota
Banjarbaru dan Badan Kesbangpol Kota Banjarbaru dalam hal pelaksanaan
LKj Bakesbangpol Kota Banjarbaru Tahun 2019 50
sosialisasi pemilu Kepala Daerah Walikota dan Wakil Walikota dalam upaya
peningkatan partisipasi politik masyarakat Kota Banjarbaru.
Tabel 3.6 Perbandingan capaian kinerja tahun 2017, 2018, 2019
No Indikator Kinerja 2017 2018 2019
Realisasi Capaian Realisasi Capaian Realisasi Capaian
1 Tingkat
partisipasi
masyarakat
dalam
kehidupan
berpolitik /
tingkat
pemahaman
pendidikan politik
83,30% 119% 91% 130% 85,63% 122,3%
Pada tabel 3.6 menjelaskan pencapaian kinerja pada tahun 2017, 2018, 2019
dimana realisasi melebihi dari taget SKPD yaitu 70%. Hal ini dipengaruhi dari
terlaksananya program dan kegiatan pada bidang politik. Analisis/ hal yang
mempengaruhi pencapaian realisasi tersebut adalah terlaksananya kegiatan-kegiatan
yang berhubungan dengan pendidikan politik masyarakat, diharapkan peserta dan
masyarakat memahami dan memiliki kesadaran dan partisifasi dalam kehidupan
berpolitik.
Tabel 3.7 Perbandingan realisasi dengan Kabupaten/Kota/ Provinsi
No
Indikator Kinerja
Realisasi 2019
Realisasi Kabupaten
Banjar
Realisasi Kabupaten
Tanah Laut
Realisasi Kota
Banjarmasin
Provinsi Kaliantan Selatan
1 Tingkat
partisipasi
masyarakat
dalam
kehidupan
berpolitik /
tingkat
pemahaman
pendidikan
politik
85,63% - - - -
Tidak melakukan perbandingan realisasi dengan Kabupaten/Kota/Provinsi
Kalimantan Selatan seperti terlihat pada tabel diatas.
LKj Bakesbangpol Kota Banjarbaru Tahun 2019 51
Tabel 3.8 Perbandingan RPJMD dengan Target Nasional
No Indikator Kinerja Realisasi
2019
Target RPJMD Tahun 2021
Target Nasional RPJMN Tahun
2019
Tingkat partisipasi
masyarakat dalam
kehidupan berpolitik /
tingkat pemahaman
pendidikan politik
85,63% 70% 77,5%
Target RPJMD tahun 2021 adalah 70%. Perbandingan pada tabel 3.8 menunjukan
bahwa realisasi kinerja pada sasaran strategis II melebihi dari target RPJMD maupun
target Nasional. Adapun analisis peluang yang mendukung pencapaian target RPJMD
yakni program dan kegiatan yang masih relevan untuk dilaksanakan. Pada indikator ini
masyarakat kota banjarbaru semakin tinggi tingkat kesadaran masyarakat maka semakin
tinggi tingkat partisipasi masyarakat dalam berpolitik.
Adapun reaslisasi anggaran program/ kegiatan yang mendukung pada indikator
sasaran strategis II adalah sebagai berikut:
No Kegiatan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Capaian (%)
Program Pendidikan Politik
Masyarakat
257.193.460,00 121.044.700,00 47,06
1 Penyuluhan kepada
Masyarakat
44.802.100,00 300.000,00 0,67
2 Monitoring, evaluasi dan
pelaporan
31.263.750,00 23.573.700,00 75,40
3 Sosialisasi Perundang-
undangan bantuan keuangan
parpol
41.316.250,00 22.335.000,00 54,06
4 sosialisasi Perundang-
undangan tentang pemilu
65.009.000,00 41.464.000,00 63,78
5 Pengukuran Indeks demokrasi
Indonesia
25.944.000,00 0,00 -
6 Dukungan pelaksanaan
pemilu
48.858.350,00 33.372.000,00 68,30
LKj Bakesbangpol Kota Banjarbaru Tahun 2019 52
Berdasarkan monitoring evaluasi kegiatan triwulan IV tahun 2019 dapat
disimpulkan bahwa program dan kegiatan pada indikator sasaran strategis II tingkat
capaian anggaran 47,06% dengan realisasi anggaran Rp. 121.044.700,00 dari pagu
anggaran sebesar Rp. 257.193.460,00. Terdapat 2 (dua) kegiatan yang tidak terlaksana
yaitu kegiatan Penyuluhan kepada Masyarakat dan Indeks Demokrasi Indonesia, namun
secara keseluruhan hampir semua kegiatan terlaksana dengan baik. Tindak lanjut Untuk
tahun kedepannya kegiatan tersebut dilaksanakan sesuai dengan target. Langkah dimasa
datang yakni melakukan koordinasi dan kerjasama yang lebih intensif dengan semua
instansi/ SKPD terkait, partai politik serta melaksanakan penataan dan konsolidasi
terhadap unsur penentu utama terhadap efektifitas dan efiesiensi pelaksanaan
kegiatan/program, yaitu penataan dan pembaharuan serta penguatan partisipasi politik.
Sasaran strategis III : Meningkatnya peran aktif organisasi kemasyarakatan
dibidang ketahanan ekonomi, sosial, budaya dan agama
Indikator : Persentase organisasi kemasyarakatan yang aktif
Tingkat pencapaian sasaran strategis III dapat di ukur dengan indikator
Persentase Organisasi kemasyarakatan yang aktif. Berdasarkan Peraturan Pemerintah
Nomor 58 tahun 2016 tentang Pelaksanaan Undang-undang nomor 17 tahun 2013
tentang Organisasi Kemasyarakatan, disebutkan bahwa organisasi kemasyarakatan
adalah organisasi yang didirikan dan dibentuk oleh masyarakat secara suka rela
berdasarkan kesamaan aspirasi, kehendak, kebutuhan, kepentingan, kegiatan dengan
tujuan untuk berpartisipasi dalam pembangunan demi tercapainya tujuan Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
Mengacu pada definisi tersebut diatas, yakni berpartisipasi dalam pembangunan
yang dilaksanakan oleh organisasi kemasyarakatan maka organisasi kemasyarakatan
perlu sekali untuk diberdayakan dalam pengertian sebagai upaya untuk meningkatkan
kinerja dan menjaga kelangsungan ormas dengan menciptakan kondisi yang
memungkinkan ormas dapat tumbuh berkembang secara sehat, mandiri, akuntabel dan
proforsional. Sesuai dengan pasal 21 Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2016
tentang Pelaksanaan Undang-undang nomor 17 tahun 2013 tentang Organisasi
Kemasyarakatan, bahwa Pemberdayaan dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan
daya tahan dan kemandirian organisasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara. Sasaran dan indikator dipilih bertujuan untuk mengukur tingkat keaktifan
LKj Bakesbangpol Kota Banjarbaru Tahun 2019 53
organisasi kemasyarakatan dalam ketahanan, ekonomi, sosial, budaya dan agama,
maka formulasi/ penjelasan dengan menggunakan rumus :
N – (N-1) x 100%
N – 1
N adalah jumlah ormas terdaftar sampai tahun sekarang (eksisting)
N – 1 adalah jumlah ormas terdaftar pada tahun lalu .
Atau dengan rumus :
Realisasi x 100%
Target
Dalam melakukan pemberdayaan, maka semua organisasi kemasyarakatan
diwajibkan untuk memilki keterangan terdaftar dan/atau berbadan hukum, tujuannya
adalah agar keberadaan organisasi kemasyarakatan memiliki legalitas, akuntabilitas,
pasiltas pelayanan. Sehingga organisasi kemasyarakatan yang sudah terdaftar dan/atau
berbadan hukum tersebut memudahkan Pemerintah untuk melakukan :
a. pemantauan dan penertiban agar keberadaannya tidak mengganggu masyarakat
b. pengawasan penyimpangan Pancasila sebagai dasar negara dalam berorganisasi
c. pembinaan dan fasilitasi
Tabel 3.9 Capaian Kinerja sasaran strategis III
No Indikator Kinerja Satuan Uraian kinerja tahun 2019
Target Realisasi Capaian
Persentase organisasi
kemasyarakatan yang aktif
% 100% 333,3% 333,3%
Pada tabel 3.9 pencapaian kinerja indikator persentase organisasi
kemasyarakatan yang aktif menunjukan realisasi 333,3% artinya sudah melebihi dari
yang ditargetkan yaitu 100%. Realisasi 3,333% dengan capaian 333,3%. Adapun jumlah
ormas terlampir.
Indikator kinerja Persentase organisasi kemasyarakatan yang aktif untuk
mengukur pencapaian sasaran strategis III menunjukkan pencapaian lebih 100%.
Pencapaian ini menunjukan bahwa setiap organisasi di Kota Banjarbaru memiliki
keterangan terdaftar dan/atau berbadan hukum. Program pada sasaran strategis ketiga
LKj Bakesbangpol Kota Banjarbaru Tahun 2019 54
ini selain bertujuan untuk meningkatkan keberdayaan organisasi kemasyarakatan
dibidang ketahanan ekonomi, sosial, budaya dan agama juga untuk meningkatkan iklim
kehidupan masyarakat yang aman, nyaman dan kondusif yang didukung dengan semakin
meningkatnya kemampuan aparatur dan masyarakat dalam melakukan antisipasi
terhadap timbulnya gangguan keamanan dan potensi konflik yang berlatar belakang
agama yakni untuk menciptakan kerukunan umat beragama yaitu menciptakan keadaan
hubungan sesama umat beragama yang dilandasi toleransi, saling pengertian, saling
menghormati, menghargai kesetaraan dalam pengamalan ajaran agamanya dan
kerjasama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di dalam negara
Kesatuan Rebuplik Indonsia berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar tahun
1945 sesuai dengan yang diamanatkan pada Peraturan Bersama Menteri Agama dan
Menteri Dalam Negeri Nomor 9 tahun 2006 dan nomor 8 tahun 2006 tentang
Pedoman Pelaksanaan Tugas Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dalam Pemeliharaan
Kerukunan Umat Beragama, Pemberdayaan Forum Kerukunan Umat Beragama dan
Pendirian Rumah Ibadat.
Berdasarkan tujuan untuk program sebagaimana tersebut diatas yaitu untuk
menciptakan keadaan hubungan sesama umat beragama yang kondusif, program ini juga
mengupayakan penciptaan pemeliharaan kerukunan umat beragama secara terintegrasi
intern umat beragama antara umat beragama dan pemerintah daerah kota Banjarbaru
dibidang pelayanan, pengaturan, dan pemberdayaan umat beragama atas dasar
toleransi, kerjasama dan kesetaraan. Hal ini mengindikasikan bahwa program dan
kegiatan yang dilakukan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik terkait sasaran
strategis III ini telah cukup efektif untuk mencapai indikator kinerja yang ditargetkan. Pada
tahun 2019 ada 1 (satu) program yang terdiri 3 (tiga) kegiatan yang dilaksanakan terkait
pada sasaran strategis III yang telah cukup efektif untuk mencapai indikator kinerja yang
ditargetkan, yaitu :
1. kegiatan Rakor, Raker, Sosialisasi Bidang Ketahanan Seni, Budaya, Agama,
Kemasyarakatan dan Ekonomi
Kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan SK Badan Kesbangpol Kota Banjarbaru
Nomor : 188.45/058/III/2019. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk sosialisasi
dengan tema “ sosialisasi Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2017
tentang Pendaftaran dan Pengelolaan Sistem Informasi Organisasi
Kemasyarakatan”. kegiatan bertempat di aula Basamaan Inspektorat Banjarabru
tanggal 26 agustus 2019. diikuti sebanyak 50 orang peserta dari 50 orang peserta
yang ditargetkan dengan kelompok sasaran organisasi kemasyarakatan, Kasi
Kesejahteraan Sosial Kecamatan se Kota Banjarbaru, Ketua LPM Kecamatan se
LKj Bakesbangpol Kota Banjarbaru Tahun 2019 55
Kota Banjarbaru. Narasumber dari Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Adi Santoso,
S.Sos, M.Si dengan materi Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2017
tentang Pendaftaran dan Pengelolaan Sistem Informasi Organisasi Kemasyarakatan,
narasumber dari Badan Kesbangpol Kota Banjarbaru Drs, H. Hilman, MM dengan
materi Kebijakan pemerintah daerah terhadap peran aktif organisasi kemasyarakatan
dan narasumber berikutnya Notaris Martius, SH dengan materi yang disampaikan
Mekanisme persyaratan dan lain-lain yang berhubungan dengan penertiban akta
pendirian ormas. Sebagai Hasil (outcome) yang ingin diperoleh melalui sosialisasi ini
adalah semua peserta mampu memahami atas berlakunya Permendagri Nomor 57
Tahun 2017 ini yang dilaksanakan dalam memberikan pelayanan kepada ormas dan
bagi ormas sendiri dapat memahami dan dipedomani dalam melakukan pendaftaran
dan pengelolaan sisten Ormas sesuai ketentuan yang berlaku.
2. Kegiatan Monitoring dan Evaluasi pendataan Ormas, Verifikasi Faktual dan
penerbitan SKT.
Untuk mengetahui jumlah ormas yang terdaftar atau yang melaporkan organisasinya,
apakah mengalami peningkatan atau penurunan perlu monitoring dan pendataan
sehingga didapatkan data organisasi kemasyarakatan yang valid, akurat dan
muktahir. Manfaat yang diinginkan adalah :
a. Tersedianya data ormas yang telah di monitoring melalui pemuktahiran data
ormas yang masih aktif.
b. Terpenuhinya verifikasi faktual bagi ormas yang melapor atau yang mengajukan
permohonan.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk monitoring dan pemutahiran data ormas di
Kota Banjarbaru dengan dasar persetujuan Plt. Kepala Badan Kesbangpol Kota
Banjarbaru nomor 220/044/ND/III. Adapun jadwal monitoring adalah sebagai berikut :
Kecaamatan Landasan Ulin
- Tanggal 25 nopember 2019 di keluarahan Guntung Manggis
- Tanggal 27 nopember 2019 di kelurahan Landasan Ulin Timur
- Tanggal 28 nopember 2019 di keluarahan Syamsuddin Noor
- Tanggal 2 desember 2019 di keluarahan Guntung Payung
Keacamatan Cempaka
- Tanggal 3 desember 2019 di kelurahan Bangkal
- Tanggal 4 desember 2019 di kelurahan Cempaka
- Tanggal 5 desember 2019 di kelurahan Palam
- Tanggal 6 desember 2019 di kelurahan Sungai Tiung
Kecamatan Liang Anggang
LKj Bakesbangpol Kota Banjarbaru Tahun 2019 56
- Tanggal 9 desember 2019 di kelurahan Landasan Ulin Utara
- Tanggal 10 desember 2019 di kelurahan Landasan Ulin Barat
- Tanggal 11 desember 2019 di kelurahan Landasan Ulin Selatan
- Tanggal 12 desember 2019 di kelurahan Landasan Ulin Tengah
Kecamatan Banjarbaru Utara
- Tanggal 16 desember 2019 di kelurahan Komet
- Tanggal 17 desember 2019 di kelurahan Loktabat
- Tanggal 18 desember 2019 di kelurahan Mentaos
- Tanggal 19 desember 2019 di kelurahan Sungai Ulin
Adapaun jumlah ormas terdaftar adalah sebagai berikut (data terlampir)
Sebagai perbandingan, jumlah ormas yg terdaftar dan yang memiliki SKT
pada tahun 2018 adalah 35 ormas dan hal ini mengalami peningkatan sebanyak 100
ormas pada tahun 2019 namun tidak memiliki SKT, hal ini berpedoman kepada
Permendagri Nomor 57 Tahun 2017 tentang Pendaftaran dan Pengelolaan Sistem
Informasi Organisasi Kemasyarakatan. Peraturan Menteri ini mengatur pendaftaran
ormas yang tidak berbadan hukum dan pengelolan SIORMAS. Sejak berlakunya
Pemendagri ini bahwa Surat Keterangan Terdaftar (SKT) adalah dokumen yang
diterbitkan oleh Menteri yang menyatakan ormas tidak berbadan hukum telah
terdaftar pada administrasi Pemerintahan.
3. Kegiatan Peningkatan Toleransi dan Kerukunan Dalam Kehidupan Beragama
Tujuan dari kegiatan ini adalah dalam rangka meningkatkan kualitas toleransi dan
kerukunan umat beragama di wilayah kota Banjarbaru dengan sasaran meningkatkan
kerjasama dan kemitraan dengan organisasi-organisasi keagamaan agar lebih
kondusif dengan hasil (outcome) yang diharapkan meningkatnya pemahaman
tentang solidaritas dan ikatan sosial dikalangan masyarakat khususnya kerukunan
intern umat beragama, antar umat beragama dan umat beragama dengan
pemerintah dilihat dari aspek toleransi, kesetaraan dan kerjasama. Kegiatan ini
dilaksanakan dalam bentuk sosialisasi, pertemuan/ dialog dan rapat-rapat koordinasi.
a. Sosialisasi kerukunan umat beragama yang dilaksanakan di aula Linggangan
Kota Banjarbaru dengan tema “ Menjalin Solidaritas antar Umat Beragama,
Mempererat Persatuan dan Kesatuan NKRI” pada tanggal 23 Juli 2019 yang
diikuti oleh 75 orang peserta terdiri dari anggota majelis Taklim dan tokoh
masyarakat. Adapaun narasumber materi adalah :
LKj Bakesbangpol Kota Banjarbaru Tahun 2019 57
- Sekretaris Daerah Kota Banjarbaru Drs. H.Said Abdullah,M.Si dengan materi
Menumbuh kembangkan nilsi-nilsi beragamayang benar sekaligus memfilter
(memilah) ajaran/ paham yang tidak sesuai dengan nilai-nilai ajaran agama
Islam
- Kepala Badan Kesbangpol Kota Banjarbaru Drs. H. Hilman, MM dengan
materi Kebijakan pemerintah Kota Banjarbaru dalam menjagaa keamanan
dan kenyamanan di kota Banjarbaru
- Ketua FKUB Kota Banjarbaru H.Musih Amberi dengan materi Peran dan
fungsi FKUB Kota Banjarbaru dalam deteksi dini terjadinya konflik dan
mengelola konflik antar umat beragama di Kota Banjarbaru
- Ketua forum RT/RW Kota Banjarbaru M. Mulyana dengan materi
Mengoptimalkan peran tokoh masyarakat dalam menjaga keamanan dan
kenyaman lingkungan.
b. Rapat-rapat rutin Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Banjarbaru
dan monitoring ke lapangan.
c. Kasus-kasus yang berpotensi konflik yang dilatarbelakangi oleh agama yang
dapat terselesaikan tahun 2019 antara lain :
1) Kasus sengketa mayat jenazah Frenky Humayas Perambaian Kecamatan
Banjarbaru Utara. Alkisah Frenky 12 tahun telah menikah dan masuk islam,
identitas semua beragama islam. Ketika meninggal dunia pihak keluarga
frenky ingin memakamkan seara Kristen sedangkan pihak isteri ingin
memakamkan secara islam
2) Kasus perselisihan yang terjadi di jalan Ibramsyah daerah Gunung
Ronggeng antara orang Nasrani yang melakukan ibadat di rumah yang
telah mereka lakukan kurang lebih 15 tahun dan menurut lingkungan
setempat tidak masalah karena mereka melakukannya masih dalam batas
wajar. Namun di bulan desember 2019 didepan rumah ibadat mereka
berdiri Tahfidz Qur’an (Purnawirawan polisi Haryanto) kurang lebih 2 tahun
yang lalu. Namun baru sekarang terjadi keberatan oleh pengurus tahfidz
Qur’an bahwa kegiatan orang Nasrani dianggap mengganggu kegiatan
santri Tahfizd Qur’an
3) Kasus saksi Yehuwa. Mereka tidak mau disebut Kristen dan mereka
menyebutnya siswa-siswa Al-kitab. Dalam konteks Indonesia mereka
masuk dalam binaan Bimas Kristen. Jumlah penganutnya di Kota
Banjarbaru sebanyak 30 KK yang tersebar di seluruh Kota Banjarbaru.
LKj Bakesbangpol Kota Banjarbaru Tahun 2019 58
Meskipun pada tahun 2019 situasi dan kondisi Kota Banjarbaru tidak ada
kejadian/ peristiwa konflik yang berdampak luas dan mengakibatkan ketidakamanan
serta disintegrasi sosial yang dapat mengganggu stabilitas nasional di daerah dan
menghambat aktifitas pembangunan, tidak dapat dipungkiri sama halnya dengan
kondisi tahun 2017 dan 2018 yang lalu juga masih ada kejadian atau peristiwa yang
berpotensi ke arah konflik meskipun tidak bersifat masif yang dilatarbelakangi oleh
agama.
Tabel 3.10 Perbandingan capaian kinerja tahun 2017, 2018, 2019
No Indikator Kinerja 2017 2018 2019
Realisasi Capaian Realisasi Capaian Realisasi Capaian
1 Persentase
organisasi
kemasyarakatan
yang aktif
84,46% 84,46% 113,33% 113,33% 333,3% 333,3%
Bahkan pada tebel 3.10 dengan membandingkan 3 tahun berjalan yaitu tahun
2017, 2018, dan 2019 menunjukan peningkatan realisasi dan capaian bahkan realisasi
melebihi target. Hal yang mempengaruhi dari pencapaian realisasi tersebut adalah
terlaksananya program dan kegiatan terutama aktif melakukan monitoring ke lapangan
untuk mendata ormas-ormas yang terbentuk baik yang berbadan hukum maupun yang
tidak berbadan hukum.
Tabel 3.11 Perbandingan realisasi dengan Kabupaten/Kota/ Provinsi
No
Indikator Kinerja
Realisasi 2019
Realisasi Kabupaten
Banjar
Realisasi Kabupaten
Tanah Laut
Realisasi Kota
Banjarmasin
Provinsi Kaliantan Selatan
Persentase
organisasi
kemasyarakatan
yang aktif
333,3% - - - -
Tidak melakukan perbandingan realisasi dengan Kabupaten/Kota/ Provinsi
Kalimantan Selatan seperti terlihat pada tabel 3.11
LKj Bakesbangpol Kota Banjarbaru Tahun 2019 59
Tabel 3.12 Perbandingan RPJMD dengan Target Nasional
No Indikator Kinerja Realisasi
2019
Target RPJMD
Tahun 2021
Target Nasional RPJMN Tahun
2019
Persentase organisasi
kemasyarakatan yang aktif
333,3% 100% -
Pada tabel 3.12 target RPJMD Tahun 2021 adalah 100%, namun perbandingan
RPJMN dengan Nasional tidak ada, artinya tidak ada perbandingan antara target RPJMD
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Banjarbaru dengan target Nasional tahun 2019.
Hal yang dapat mendukung pencapaian target RPJMD adalah peran aktif ormas dalam
melaporkan keberadaannya baik yang berbadan hukum ataupun tidak berbadan hukum.
Adapun reaslisasi anggaran program/ kegiatan yang mendukung pada indikator
sasaran strategis III adalah sebagai berikut :
No Kegiatan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Capaian (%)
Program Peningkatan
Ketahanan Seni, Budaya,
Agama, Kemasyarakatan dan
Ekonomi
213.453.160,00 157.363.000,00 73,72
1 Rakor, Raker, Sosialisasi
Bidang Ketahanan Seni,
Budaya, Agama,
Kemasyarakatan dan
Ekonomi
18.805.000,00 18.805.000,00 100
2 Monitoring dan Evaluasi
Pendataan ormas, Verifikasi
Faktual dan penerbitan SKT
49.094.000,00 17.344.000,00 35,33
3 Peningkatan toleransi dan
Kerukunan Dalam Kehidupan
Beragama.
145.554.160,00 121.214.000,00 83,28
LKj Bakesbangpol Kota Banjarbaru Tahun 2019 60
Berdasarkan monitoring evaluasi kegiatan triwulan IV tahun 2019 dapat
disimpulkan bahwa program dan kegiatan pada indikator sasaran strategis III, hanya
satu kegiatan yang capaian anggarannya rendah yaitu 35,33% dengan reaslisasi
anggaran Rp. 17.344.000,- dengan dari pagu Rp. 49.094.000,- yaitu kegiatan Monitoring
dan Evaluasi Pendataan ormas, Verifikasi Faktual dan penerbitan SKT namun secara
keseluruhan hampir semua kegiatan terlaksana dengan baik. Tindak lanjut untuk tahun
kedepannya agar semua kegiatan dapat terlaksana sesuai dengan target. Adapun
penyebab penghambat tidak tercapainya target pada kegiatan ini adalah tidak
terlaksananya rapat Timdu di 5 (lima) Kecamatan dan honor tim yang terbayarkan tidak
sesuai dengan yang ditargetkan. Langkah dimasa datang yakni melakukan koordinasi dan
kerjasama yang lebih intensif dengan semua instansi/ SKPD terkait, forum-forum dan
organisasi kemasyarakata, tokoh-tokoh masyarakat dan agama, serta elemen-elemen
kemasyarakat lainnya serta melaksanakan penataan dan konsolidasi terhadap unsur
penentu utama terhadap efektifitas dan efiesiensi pelaksanaan kegiatan/program, yaitu
penataan dan pembaharuan serta penguatan pada basis data dan informasi potensi
rawan konflik, ormas/LSM, informasi lainnya.
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja (keberhasilan dan kegagalan) dari hasil-
hasil keluaran (output) yang dapat dicapai pada masing-masing kegiatan dan program
sebagaimana diuraikan satu persatu pada tiap-tiap kegiatan diatas, maka dapat
disimpulkan hasil pengukuran kinerja yang dapat direalisasikan oleh Badan Kesatuan
Bangsa dan Politik Kota Banjarbaru pada tahun 2019 sesuai dengan hasil tertinggi
(outcome ultimate) yang tercantum pada Perjanjian Kerja yang disepakati untuk
merealisasikan tujuan-tujuan capaian kinerja organisasi perangkat daerah dalam rangka
mendukung sasaran strategis RPMD Kota Banjarbaru 2016-2021 yaitu menciptakan
kondisi masyarakat yang aman, nyaman dan tertib.
1. Perbandingan antara target dan realisasai kinerja tahun 2019
Tabel 3.13 Realisasi Kinerja Badan Kesbangpol Kota Banjarbaru Tahun Anggaran 2019
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi
kinerja capaian
Meningkatnya kemampuan aparatur dan peran serta masyarakat dalam antisipasi dan cegah dini terhadap gangguan keamanan dan potensi konflik
Tidak terjadinya konflik/ menurunnya konflik (0 = tidak terjadi konflik/ menurunnya konflik)
0
0
100%
LKj Bakesbangpol Kota Banjarbaru Tahun 2019 61
Meningkatnya partisipasi dan pendidikan politik masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan
Tingkat partisipasi masyarakat dalam kehidupan berpolitik / tingkat pemahaman pendidikan politik (70% = tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilihan umum)
70%
85,63%
122,3%
Meningkatnya peran aktif organisasi kemasyarakatan dibidang ketahanan ekonomi, sosial, budaya dan agama
Persentase Organisasi Kemasyarakatan yang aktif (100% = jumlah organisasi kemasyarakatan yang memiliki Surat Keterangan Terdaftar (SKT))
100%
333,3%
333,3%
2. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan
tahun lalu
Salah satu cara untuk mengevaluasi peningkatan kinerja adalah dengan
membandingkan pencapaian kinerja pada tahun sebelumnya yaitu antara capaian
kinerja tahun 2019 dengan capaian kinerja tahun 2018. Oleh karena itu untuk melihat
peningkatan kinerja Badan Kesatuan Badan dan Politik Kota Banjarbaru pada tahun
2019, maka dilakukan perbandingan capaian kinerja seperti pada table berikut :
Tabel 3.14 perbandingan capaian kinerja tahun 2018 dengan tahun 2019
Badan Kesbangpol Kota Banjarbaru
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Capaian
2018
Capaian
2019
Meningkatnya kemampuan aparatur dan peran serta masyarakat dalam antisipasi dan cegah dini terhadap gangguan keamanan dan potensi konflik
Tidak terjadinya konflik/ menurunnya konflik (0 = tidak terjadi konflik/ menurunnya konflik)
100%
100%
Meningkatnya partisipasi dan pendidikan politik masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan
Tingkat partisipasi masyarakat dalam kehidupan berpolitik / tingkat pemahaman pendidikan politik
%
122,3%
LKj Bakesbangpol Kota Banjarbaru Tahun 2019 62
Meningkatnya peran aktif organisasi kemasyarakatan dibidang ketahanan ekonomi, sosial, budaya dan agama
Persentase Organisasi Kemasyarakatan yang aktif
140%
333,3%
Indikator kinerja yang ditetapkan pada tahun 2018 dan tahun 2019 merupakan
indikator kinerja yang tercantum dalam Renstra Perubahan Tahun 2016-2021 Badan
Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Banjarbaru. Pada Tabel 3.5 terlihat bahwa
indikator kinerja pada tahun 2018 dan tahun 2019 telah menunjukkan pencapaian
yang maksimal. Pada indikator kinerja Tingkat partisipasi masyarakat dalam
kehidupan berpolitik / tingkat pemahaman pendidikan politik persentase realisasi
tingkat partispasi masyarakat dalam pemilu mengalami peningkatan yaitu persentase
penggunaan hak pilih pada Pilpres tahun 2014 sebesar 68,18%, persentase pemilu
Pemilihan Legislatif tahun 2014 sebesar 71,20% dan persentase pemilu Kepala
Daerah tahun 2015 sebesar 63,12%. Sedangkan peserentase penggunaan hak pilih
pada Pilpres tahun 2019 sebesar 86,45%.
Di samping itu, apabila dilakukan perbandingan pencapaian indikator kinerja
pada sasaran strategis yang sama, maka dapat disimpulkan bahwa kinerja Badan
Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Banjarbaru tergolong sangat baik.
Selain membandingkan capaian kinerja tahun 2019 dengan capaian kinerja
tahun 2018, juga dilakukan perbandingan capaian kinerja tahun 2019 dengan target
jangka menengah yang ditetapkan dalam Renstra Perubahan Tahun 2016-2021
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Banjarbaru, seperti ditunjukkan pada Tabel
3.6. Perbandingan ini perlu dilakukan untuk melihat potensi pencapaian indikator
kinerja jangka menengah tersebut dengan mengacu pada pencapaian indikator
kinerja tahun 2019
3. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka
menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi
LKj Bakesbangpol Kota Banjarbaru Tahun 2019 63
Tabel 3.15
perbandingan capaian kinerja tahun 2019 dengan renstra Badan Kesbangpol Kota Banjarbaru
Sasaran strategis
Indikator Kinerja
Realisasi 2019
Target 2021
Meningkatnya
kemampuan aparatur
dan peran serta
masyarakat dalam
antisipasi dan cegah dini
terhadap gangguan
keamanan dan potensi
konflik
Tidak terjadinya
konflik /
menurunnya
konflik
(0 = tidak terjadi
konflik/
menurunnya
konflik)
0
0
Meningkatnya partisipasi
dan pendidikan politik
masyarakat dalam
penyelenggaraan
pemerintahan
Tingkat partisipasi
masyarakat
dalam kehidupan
berpolitik / tingkat
pemahaman
pendidikan politik
(70% = tingkat
partisipasi
masyarakat
85,63%
70%
Meningkatnya peran
aktif organisasi
kemasyarakatan
dibidang
ketahanan ekonomi,
sosial, budaya dan
agama
Persentase
Organisasi
Kemasyarakatan
yang aktif
333,3%
100%
Dari tabel tersebut diatas dapat dilihat bahwa penacapaian indikator kinerja
pada tahun 2019 bahkan ada yang menacapai dan melebihi target akhir Renstra.
Namun secara umum indikator kinerja masih dalam proses memenuhi target yang
ditargetkan oleh Renstra sampai dengan target jangka menengah (tahun 2021).
Memperhatikan pencapaian sampai dengan tahun 2019, khususnya indikator kinerja
yang telah mencapai target jangka menengah, memberi keyakinan bahwa target
indikator jangka menengah yaitu tahun 2021 akan dapat tercapai. Namun demikian
dengan memperhatikan perkembangan dinamika masyarakat, Badan Kesatuan
Bangsa dan Politik Kota Banjarbaru perlu merumuskan program dan kegiatan-
kegiatan yang lebih efektif dan tepat sasaran. Selain kegiatan-kegiatan yang selama
LKj Bakesbangpol Kota Banjarbaru Tahun 2019 64
ini telah dilakukan agar optimisme pencapaian indikator-indikator kinerja jangka
menengah tersebut dapat diwujudkan.
4. Perbandingan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional (tidak ada)
5. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan/ penurunan
kinerja serta alternatife solusi yang dilakukan
a. Permasalahan
Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan
- kegiatan Pengendalian Keamanan Lingkungan
pada kegiatan Pengendalian Keamanan Lingkungan jumlah rapat koordinasi
18 kali dan hanya 13 kali terealisasi
Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan
- Kegiatan Gugus Tugas Gerakan Revolusi Mental
Pada kegiatan ini jumlah rapat 3 kali namun hanya 1 kali yang terlaksana dan
honor yang tidak terbayarkan selama 3 bulan
Program Pendidikan Politik Masyarakat
- Pencapaian reliasisasi target dan anggaran pada kegaiatan Penyuluhan
Kepada Masyarakat sebesar 0%
- Pencapaian reliasisasi target dan anggaran pada kegaiatan Pengukuran
Indeks Demokrasi Indonesia sebesar 0%
- Pada kegiatan Monitoring dan Evaluasi Pelaporan jumlah rapat Koordinasi
Tim pemantauan perkembangan politik terealisasi 5 kali dari yang seharusnya
6 kali rapat.
- Kurang terpenuhinya target peserta pada Kegiatan Sosialisasi Perundang-
undangan Bantuan Keuangan Parpol
- Kurang terpenuhinya target pesertta pada Sosialisasi Perundang-undangan
tentang Pemilu
Program Peningkatan Ketahanan Seni, Budaya, Agama, Kemasyarakatan dan
Ekonomi.
- Kegiatan Monitoring dan Evalusi Pendataan Ormas, Verifikasi Faktual dan
Penebitan SKT
Pada kegiatan ini ada rapat Timdu di 5 kecamatan yang tidak terlaksana dan
honor yang tidak terbayar sebanyak 6 bulan dari 8 bulan.
LKj Bakesbangpol Kota Banjarbaru Tahun 2019 65
b. Solusi
- Melakukan pembenahan-pembenahan pada penjadwalan rencana aksi
kegiatan, sehingga tahapan-tahapan mulai persiapan, pelaksanaan sampai
kepada evaluasi lebih mudah dikendalikan/dikontrol
- Pemanfaatan dan pengarahan sumber daya dan penjadwalan waktu yang
tepat agar semua pelaksanaan kegiatan berjalan lancar sesuai target yang
ditetapkan
- Melakukan inovasi dan kreasi untuk menemukan model atau bentuk motede
pelatihan/ sosialisasi yang disesuaikan dengan situasi perkembangan dan
kebutuhan saat sekarang ini agar tercipta peningkatan efektifitas yang lebih
berdampak terhadap pencapaian sasaran
- Mengadakan pengkajian ulang untuk penyempurnaan target-terget indikator
yang ditetapkan agar konsisten dan relevan dengan tahapan-tahapan proses
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program dan kegiatan mulai dari
aspek masukan, keluaran, hasil, manfaat dan dampak positif yang
diharapkan. Dengan kata lain dilakukannya pengkajian ulang ini maka kualitas
perencanaan tahunan yang disusun benar-benar dapat mengurangi
kesalahan ataupun kekeliruan dalam tataran pelaksanaannya
- Pemanfaatan dan pengarahan sumber daya dan penjadwalan waktu yang
tepat agar semua pelaksanaan kegiatan berjalan lancar sesuai target yang
ditetapkan
6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya.
Sumber daya anggaran, Program dan kegiatan dapat terlaksana dengan efesiensi
anggaran sebesar Rp. 474.851.600,- atau 79,78% dengan serapan anggaran Rp.
1.873.732.896,- dari pagu anggaran sebesar Rp. 2.348.584.496,-. Diharapkan
kedepan perlu adanya pembenahan alokasi anggaran yang diperuntukan untuk
efektifitas dan efiesiensi pada penetapan alokasi pembelanjaan-pembelanjaan yang
dibutuhkan pada setiap kegiatan/ program
Sumber adaya aparatur, yaitu melakukan penempatan dan penambahan sumber
daya aparatur berdasarkan kompetensi dan tingkat integritas mengingat sumber
daya aparatur yang ada saat sekarang ini masing sangat kurang baik dari sisi
kualitas maupun kuantitas sehingga pada kenyataannya sangat berpengaruh
terhadap kurangnya keberhasilan pencapaian kinerja.
LKj Bakesbangpol Kota Banjarbaru Tahun 2019 66
Sarana dan prasarana, yaitu dengan melakukan perbaikan dan pemeliharaan
terhadap sarana dan prasarana yang telah ada mengingat sampai saat ini sarana
dan prasarana yang digunakan untuk menunjang keberhasilan pelaksanaan
kegiatan/program masih sangat kurang dan perlu penambahan
7. Analisis program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan
pencapaian Perjanjian Kinerja (pernyataan kinerja)
Meskipun semua program/kegiatan yang dilaksanakan untuk menunjang dan
mendukung pencapaian kinerja yang dituangkan pada Perjanjian Kinerja pada
dasarnya sesuai atau memadai untuk mendukung terlaksananya sasaran pada
ketiga Indikator Kinerja Utama (IKU) yang telah ditetapkan. Namun berdasarkan
hasil evaluasi terhadap pencapaian kinerja sebagaimana dilihat pada uraian diatas
ada beberapa program/ kegiatan yang perlu penajaman khususnya pada output
kegiatan yang lebih efektif terhadap hasil (outcome) yang tepat sasaran. Kemudian
juga ada beberapa kegiatan yang kurang tepat mendukung program.
B. REALISASI ANGGARAN
Akuntabilitas kinerja keuangan pada umumnya adalah merupakan kewajiban
untuk menyampaikan pertanggungjawaban kinerja dari anggaran program dan kegiatan
yang telah dilaksanakan, sampai sejauh mana realisasinya dalam menunjang pencapaian
indikator kinerja program dan kegiatan yang telah ditetapkan. Anggaran yang telah
digunakan untuk belanja terdiri dari belanja langsung yang dipengaruhi oleh program dan
berkinerja dan belanja tidak langsung yang tidak dipengaruhi oleh program yang dalam
hal ini tidak berkinerja.
Pada Tahun Anggaran 2019, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Banjarbaru
memperoleh total anggaran dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota
Banjarbaru sebesar Rp. 5.395.906.946,- Anggaran tersebut terdiri dari Belanja Langsung
sebesar Rp. 2.348.584.496,- dan Belanja Tidak Langsung sebesar Rp.3.047.322.450,-.
Pada tahun 2019, pendanaan yang diterima oleh setiap program atau kegiatan
yang terdapat dalam program-program pada Badan Kesbangpol Kota Banjarbaru
mengalami perubahan. Di bawah ini akan dipaparkan perubahan-perubahan yang terjadi
pada setiap programnya :
LKj Bakesbangpol Kota Banjarbaru Tahun 2019 67
Tabel 3.16 Kegiatan atau Program yang Mengalami Perubahan Anggaran
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Banjarbaru Tahun Anggaran 2019
Kegiatan Anggaran (Rp) Bertambah/ Berkurang
Sebelum Sesudah (Rp) %
Program pelayanan administrasi perkantoran
780.251.816 780.251.816 100.000.000 14,70
Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
24.956.000 24.956.000 0,00 0,00
Penyediaan ATK
18.758.500 18 .758.500 0,00 0,00
Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
14.747.750
14.747.750
0,00 0,00
Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
4.368.450
4.368.450
0,00 0,00
Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
4.914.000
4.914.000
0,00 0,00
Penyediaan makanan dan minuman
115.476.000 115.476.000 0,00 0,00
rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah
445.951.116 445.951.116 100.000.000 28,91
Penyediaan jasa non PNS
151.080.000 151.080.000 0,00 0,00
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
487.035.220 249.400.220 237.635.000 95,28
Pengadaan perlengkapan gedung kantor
109.425.220 109.425.220 0,00 0,00
Pengadaan peralatan gedung kantor
17.000.000 44.635.000 27. 635.000 162,56
Pemeliharaan rutin/berkala mobil jabatan
41.795.000 41.795.000 0,00 0.00
Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
61.919.000 61.919.00 0.00 0.00
Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor
3.900.000
3.900.00 0,00 0.00
Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor
13.684.000 13.684.000 0.00 0.00
Pemeliharaan rutin/berkala mebeleur
1.677.000 1.677.000 0.00 0.00
Rehabilitasi sedang/ berat gedung kantor
90.480.000 90.480.000 90.480.00 0.00
Pembangunan Gedung kantor 119.520.000 119.520.000 119.520.000 0.00
Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
48.261.800 48.261.00 0.00 0.00
Penyusunan perencanaan dan 35.017.300 35.017.300 0.00 0.00
LKj Bakesbangpol Kota Banjarbaru Tahun 2019 68
pelaporan keuangan
Perencanaan dan pelaporan /manajemen aset/barang
13.244.500 13.244.500 0.00 0.00
Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan
483.251.050 298.229.300 (185.021.750) (38,29)
Pengendalian keamanan lingkungan
395.375.550, 210.353.750 (185.021.750) (46,80)
Pemantauan kegiatan orang asing, LSM/NGO dan Lembaga Asing
5.242.000 5.242.000 0.00 0.00
Sosialisasi Peraturan/ Kebijakan Pemerintah
82.633.500 82.633.500 0.00 0.00
Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan
328.463.000 264.159.750 (64.303.250) (19,58)
Sosialisasi pendidikan wawasan kebangsaan
162.735.750 162.735.750 0.00 0.00
Sosialisasi peningkatan kesadaran bela negara
33.880.500 33.880.500 0.00 0.00
Gugus tugas gerakan revolusi mental
131.846.750 67.543.500 (67.303.250) (48.77)
Program Pendidikan Politik Masyarakat
257.193.450 257.193.450 0.00 0.00
Penyuluhan kepada Masyarakat 44.802.100 44.802.100 0.00 0.00
Monitoring, evaluasi dan pelaporan 31.263.750 31.263.750 0.00 0.00
Sosialisasi Perundang-undangan bantuan keuangan parpol
41.316.250 41.316.250 0.00 0.00
sosialisasi Perundang-undangan tentang pemilu
65.009.000 65.009.000 0.00 0.00
Pengukuran Indeks demokrasi Indonesia
25.944.000 25.944.000 0.00 0.00
Dukungan pelaksanaan pemilu
48.858.350 48.858.350 0.00 0.00
Program Peningkatan Ketahanan Seni, Budaya, Agama, Kemasyarakatan dan Ekonomi
201.763.160 213.453.160 11.690.000 5,79
Rakor, Raker, Sosialisasi Bidang Ketahanan Seni, Budaya, Agama, Kemasyarakatan dan Ekonomi
18.805.000 18.805.000 0.00 0.00
Monitoring dan pelayanan administrasi pendaftaran ormas, Verifikasi Faktual dan penerbitan SKT
69.594.000 49.094.000 (20.500.000) (29,46)
Peningkatan toleransi dan Kerukunan Dalam Kehidupan Beragama.
145.554.160 145.554.160 32.190.000 28,40
LKj Bakesbangpol Kota Banjarbaru Tahun 2019 69
Ada tiga kegiatan mengalami pengurangan anggaran yaitu kegiatan pengendalian
keamanan lingkungan, gugus tugas gerakan revolusi mental dan Monitoring dan
pelayanan administrasi pendaftaran ormas, Verifikasi Faktual dan penerbitan SKT. Ada
tiga kegiatan mengalami penambahan anggaran yaitu kegiatan rapat-rapat koordinasi dan
konsultasi ke luar daerah, pengadaan peralatan gedung kantor dan Peningkatan toleransi
dan Kerukunan Dalam Kehidupan Beragama. Selain itu ada penambahan dua kegiatan
baru yaitu rehabilitasi sedang/berat gedung kantor dan pembangunan gedung kantor.
LKj Bakesbangpol Kota Banjarbaru Tahun 2019 70
No Program Anggaran Realisasi %
1 Program pelayanan administrasi perkantoran 780.251.816 617.555.196 79,15
Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik 24.956.000 13.269.350 53,17
Penyediaan ATK 18.758.500 18.758.500 100,00
Penyediaan barang cetakan dan penggandaan 14.747.750 14.747.750 100,00
Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor 4.368.450 4.368.450 100,00
Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan 4.914.000 3.450.000 70,21
Penyediaan makanan dan minuman 115.476.000 74.032.000 64,11
rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah 445.951.116 373.094.602 83,66
Penyediaan jasa non PNS 151.080.000 115.834.544 76,67
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 487.035.220 454.870.900 93,40
Pengadaan perlenglapan gedung kantor 109.425.220 108.300.000 98,97
Pengadaan peralatan gedung kantor 44.635.000 44.000.000 98,58
Pemeliharaan rutin/berkala mobil jabatan 41.795.000 28.289.300 67,69
Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional 61.919.000 56.029.600 90,49
Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor 3.900.000 3.675.000 94,23
Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor 13.684.000 10.867.000 79,41
Pemeliharaan rutin/berkala mebeleur 1.677.000 1.540.000 91,83
Rehabilitasi sedang/ berat gedung kantor 90.480.000 83.460.000 92,24
Pembangunan gedung kantor 119.520.000 118.710.000 99,32
3 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja
dan keuangan
48.261.800 47.102.300 97,60
Penyusunan perencanaan dan pelaporan keuangan 35.017.300 34.817.300 99,43
Perencanaan dan pelaporan /manajemen aset/barang 13.244.500 12.285.000 92,76
4 Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan 298.229.300 259.934.050 87,16
Pengendalian keamanan lingkungan 210.353.800 177.998.550 84,62
Pemantauan kegiatan orang asing, LSM/NGO dan Lembaga Asing 5.242.000 4.002.000 76,34
sosialisasi Peraturan /Kebijakan Pemerintah 82.633.500 77.933.500 94,31
5 Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan 264.159.750 215.862.750 81,72
Sosialisasi pendidikan wawasan kebangsaan 162.735.750 150.490.750 92,48
Sosialisasi peningkatan kesadaran bela negara 33.880.500 31.080.500 91,74
Gugus tugas gerakan revolusi mental 67.543.500 34.291.500 50,77
6 Program Pendidikan Politik Masyarakat 257.193.450 121.044.700 47,06
Penyuluhan kepada Masyarakat 44.802.100 300.000 0,67
Monitoring, evaluasi dan pelaporan 31.263.750 23.573.700 75,40
Sosialisasi Perundang-undangan bantuan keuangan parpol 41.316.250 22.335.000 54,06
sosialisasi Perundang-undangan tentang pemilu 65.009.000 41.464.000 63,78
Pengukuran Indeks demokrasi Indonesia 25.944.000 - 0,00
Dukungan pelaksanaan pemilu 48.858.350 33.372.000 68,30
7 Program Peningkatan Ketahanan Seni, Budaya, Agama, Kemasyarakatan
dan Ekonomi
213.453.160 157.363.000 73,72
Rakor, Raker, Sosialisasi Bidang Ketahanan Seni, Budaya, Agama,
Kemasyarakatan dan Ekonomi
18.805.000 18.805.000 100,00
Monitoring dan evaluasi pendataan ormas, Verifikasi Faktual dan penerbitan
SKT
49.094.000 17.344.000 35,33
Peningkatan toleransi dan Kerukunan Dalam Kehidupan Beragama. 145.554.160 121.214.000 83,28
J U M L A H 2.348.584.496 1.873.732.896 79,78
ALOKASI DAN REALISASI ANGGARAN BELANJA LANGSUNG
BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK
TAHUN ANGGARAN 2019
LKj Bakesbangpol Kota Banjarbaru Tahun 2019 71
Tabel 3.17 Realisasi belanja langsung dan realisasi belanja tidak langsung
Badan Kesbangpol tahun 2019
No Kegiatan Anggaran Realisasi %
1 Belanja tidak langsung Rp.3.047.322.450,- Rp.2.902.235.519,- 95,24
2 Belanja langsung Rp. 2.348.584.496,- Rp.1.873.732.896,- 79,78
Realisasi anggaran belanja langsung pada setiap kegiatan strategis dan hasil
setiap kegiatan dapat di jelaskan sebagai berikut :
1. Kegiatan Pengendalian keamanan lingkungan, jumlah anggaran yang dialokasikan
untuk kegiatan ini sebesar Rp. 210.353.800,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.
177.998.550. dengan output kegiatan adalah rapat tim kewaspadaan dini sebanyak
10 kali, rapat tim terpadu penanganan konflik sosial sebanyak 4 kali dan rapat
koordinasi FKDM sebanyak 4 kali, kegiatan PULBAKET monitoring pemantauan,
sosialisasi di 5 (lima) kecamatan dan pembayaran intensif tim koordinasi.
Outcome kegiatan adalah terkendalinya situasi keamanan yang kondusif.
2. Kegiatan Pemantauan kegiatan orang asing, LSM/NGO dan Lembaga Asing, jumlah
anggaran yang dialokasikan untuk kegiatan ini sebesar Rp. 210.353.800,- dan
realisasi anggaran sebesar Rp.4.002.000,- dengan output kegiatan adalah
melaksanakan pemantauan dan monitoring sebanyak 4 kali ke beberapa hotel dan
perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja asing dan organisasi kemasyarakatan
asing yang beraktifitas di wilayah kota Banjarbaru. outcome kegiatan adalah
terpantaunya dan diketahuinya kegiatan/ aktivitas tenaga kerja orang asing dan
keberadaan orang asing di wilayah kota Banjarbaru
3. Kegiatan sosialisasi Peraturan /Kebijakan Pemerintah, jumlah anggaran yang
dialokasikan untuk kegiatan ini sebesar adalah Rp. 82.633.500,- dan realisasi
anggaran sebesar Rp. 77.933.500,- dengan output kegiatan adalah melaksanakan
sosialisasi sebanyak 3 kali tentang kewapadaan deteksi dini dan pembauran
kebangsaan. Outcome adalah untuk terwujudnya stabilitas sosial, keamanan dan
ketertiban masyarakat dan meningkatnya pemahaman tentang pembauran
kebangsaaan.
4. Kegiatan Sosialisasi pendidikan wawasan kebangsaan, jumlah anggaran yang
dialokasikan sebesar Rp.162.735.750,- dan realisasi anggaran sebesar
Rp.177.998.500,- dengan output kegiatan adalah meningkatnya wawasan
kebangsaan melalui 6 kali sosialisasi. Outcome kegiatan ini adalah terwujudnya
LKj Bakesbangpol Kota Banjarbaru Tahun 2019 72
harmoni kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dalam bingkai falsafah
Bhinneka Tunggal Ika.
5. Kegiatan Sosialisasi peningkatan kesadaran bela negara, jumlah anggaran yang
dialokasikan sebesar Rp.33.880.500,- dan realisasi anggaran sebesar
Rp.31.080.500,- . output kegiatan ini adalah meningkatnya pemahaman bela negara
melalui satu kali sosialisasi dengan outcome adalah meningkatnya kesadaran bela
negara pada masyarakat kota Banjarbaru.
6. Kegiatan gugus tugas gerakan revolusi mental, jumlah anggaran yang dialokasikan
sebesar Rp.67.543.500 dan realisasi anggaran sebesar Rp.34.291.500,-. Output
yang diperoleh dari terselenggaranya kegiatan gugus tugas revolusi mental adalah
berupa sosialisasi 2 kali dan kegiatan Pekan Kerja Nyata Revolusi Mental tahun
2019. Outcome yang dicapai melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan
pemahaman tentang pentingnya gerakan revolusi mental sebagai suatu gerakan
perubahan cara berpikir, cara kerja dan cara hidup yang berintegritas, etos kerja dan
kegotongroyongan yang tinggi melalui aksi-aksi nyata yang inovatif dari SKPD-SKPD
dan kelompok masyarakat yang berpengaruh sebagai bagian dari penguatan
wawasan kebangsaan.
7. Kegiatan penyuluhan kepada masyarakat, jumlah anggaran yang dialokasikan
sebesar Rp.44.802.00 dan realisasi anggaran Rp.300.000,-. Output pada kegiatan ini
adalah 1 kali sosialisasi namun sampai berakhir tahun anggaran kegiatan ini tidak
terlaksana.
8. Kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan, jumlah anggaran yang dialokasikan
sebesar Rp.31.263.750,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.23.573.700,-. Output
dari kegiatan ini adalah rapat-rapat tim koordinasi dan monitoring kelapangan
sebanyak 5 kali dengan outcome tidak terjadinya konflik politik di wilayah Kota
Banjarbaru.
9. Kegiatan sosialisasi perindang-undangan bantuan keuangan parpol, jumlah alokasi
anggaran sebesar Rp.41.316.250,- dan realiasasi Rp.22.335.000,-. Outputnya
adalah dapat mengetahui persyaratan bantuan keuangan parpol melalui kegiatan 1
kali sosialisasi. Outcome meningkatnya pengetahuan/ wawasan dan pengelolaan
bantuan keuangan dengan baik dan sesuai aturan yang berlaku.
10. Kegiatan sosialisasi perundang-undangan tentang pemilu, jumlah alokasi anggaran
sebesar Rp.65.009.000,- dan realisasi Rp.41.464.000,-. Output terlaksananya 1 kali
sosialisasi. Outcome diharapkan akan berdampak pada kesadaran dan pemahaman
masyarakat dalam berpartisifasi dalam pemilu.
LKj Bakesbangpol Kota Banjarbaru Tahun 2019 73
11. Kegiatan indeks Demokrasi Indonesia, jumlah alokasi anggaran sebesar
Rp.25.944.000,- dan realisasi Rp.0. kegiatan ini tidak terlaksana.
12. Kegiatan dukungan pelaksanaan pemilu, alokasi anggaran sebesar Rp.48.858.350,-
dan realisasi Rp.33.372.000,-. Output berupa penertiban alat peraga kampanye
(APK). Hasil (outcome) yaitu tertibnya atribut alat peraga kampanye (APK).
13. Kegiatan Rakor, Raker, Sosialisasi Bidang Ketahanan Seni, Budaya, Agama,
Kemasyarakatan dan Ekonomi, alokasi anggaran sebesar Rp.18.805.000,- dan
realisasi Rp.18.805.000,-. Output adalah terlaksananya 1 kali sosialisasi. Hasil
outcome yang diharapkan adalah peserta mampu memahami Permendagri Nomor 57
tahun 2017.
14. Kegiatan Monitoring dan evaluasi pendataan ormas, Verifikasi Faktual dan penerbitan
SKT, alokasi anggaran sebesar Rp.49.094.000,- dan realisasi Rp.17.344.000,- outpot
kegiatan ini Untuk mengetahui jumlah ormas yang terdaftar/ yang memiliki Surat
Keterangan Terdaftar (SKT), apakah mengalami peningkatan atau penurunan perlu
monitoring dan pendataan. Sedangkan hasil (outcome) yang dicapai pada kegiatan
ini adalah tersedianya data organisasi kemasyarakatan yang valid, akurat dan
muktahir
15. Kegiatan Peningkatan toleransi dan Kerukunan Dalam Kehidupan Beragama, alokasi
anggaran sebesar Rp.145.554.160,- dan realisasi anggaran sebesar
Rp.121.214.000,-. Output kegiatan adalah terjalin solidaritas antar umat beragama
melalui 2 kali sosialisasi. Sedangkan outcome yang diharapkan meningkatnya
pemahaman tentang solidaritas dan ikatan sosial di kalangan masyarakat beragama.
LKj Bakesbangpol Kota Banjarbaru Tahun 2019 74
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Hasil akuntabilitas kinerja pada Bab III menunjukkan tingkat pencapaian
sasaran strategis Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Banjarbaru pada tahun
2019, yang diukur melalui pencapaian target indikator kinerja menunjukan
keberhasilan capaian pelaksanaan program dan kegiatan yang dapat direalisasikan
dalam rangka pencapaian target-target yang ditetapkan pada Perjanjian Kinerja Badan
Kesatuan Bangsa dan Politik kota Banjarbaru pada tahun 2019.
Secara ringkas pencapaian sasaran strategis tersebut sebagai berikut :
1. Indikator Kinerja Sasaran Tidak terjadi konflik/ menurunnya potensi konflik, dengan
hasil pencapaian kinerjanya dengan adalah 100 % (Baik) dengan kategori 0
kasus konflik.
2. Indikator Kinerja Sasaran Tingkat partisipasi/ tingkat pemahaman masyarakat
dalam kehidupan berpolitik, pencapaian kinerjanya adalah 85,63% (Baik) dengan
tingkat pemahaman dan partisifasi politik yang sangat baik
3. Indikator Kinerja Sasaran Persentase organisasi kemasyarakatan yang aktif,
persentase organisasi kemasyarakatan tidak mengalami penurunan bahkan
meningkat dari tahun sebelumnya yaitu sebanyak 100 ormas (Baik) yang aktif
namun yang mengusulkan untuk diterbitkan Surat Keterangan Terdaftar (SKT)
organisasi kemasyarakatan yang tidak berbadan hukum ke Kemendagri hanya 12
organisasi kemasyarakatan.
Secara umum keberhasilan kinerja tahun 2019 dengan capaian 92,11% atau
(kategori Baik), sedangkan dari aspek pembiayaan/ penggunaan anggaran tahun 2019
adalah 79,78%.
LKj Bakesbangpol Kota Banjarbaru Tahun 2019 75
B. Langkah-Langkah di Masa Mendatang
Dalam rangka meningkatkan keberhasilan pelaksanaan program dan
kegiatan yang akan datang dengan tetap berpedoman kepada sasaran indikator
capaian kinerja sesuai dengan Rencana Strategis Badan Kesatuan Bangsa dan
Politk Kota Banjarbaru Tahun 2016-2021, maka dengan mengevaluasi, mencermati
serta memperhatikan dari berbagai permasalahan yang menjadi kendala-kendala
sehingga berdampak belum maksimalnya pencapaian target kinerja sebagaimana
disimpulkan diatas, guna meningkatkan keberhasilan pelaksanaan kegiatan/ program
yang akan datang, maka ada beberapa hal yang perlu dilakukan perbaikan ataupun
pembenahan antara lain :
1. Diperlukan adanya penguatan pada perencanaan, pelaksanaan, pengawasan
serta pengendalian, sehingga benar-benar merupakan suatu rangkaian proses
yang menjadi satu kesatuan yang saling berhubungan dalam menentukan tingkat
keberhasilan Pencapaian Kinerja
2. Memberdayakan segala potensi yang ada dan/ atau yang dimiliki dengan
memprioritaskan membangun komitmen dan dedikasi serta integritas yang tinggi
dari semua sumber daya aparatur yang jumlah dan kualitas saat sekarang ini
masih kurang memadai untuk peningkatan produktifitas kinerjanya.
3. Melakukan koordinasi dan kerjasama yang lebih intensif dengan semua instansi/
SKPD terkait, forum-forum, partai politik dan organisasi kemasyarakata, tokoh-
tokoh masyarakat dan agama, serta elemen-elemen kemasyarakat lainnya
karena tingkat keberhasilan pencapaian kinerja hampir disemua kegiatan/
program sangat/ atau selalu tergantung dari sinergitas dan kerjasama yang baik
dengan pihak-pihak terkait instansi diluar (eksternal) organisasi.
4. Melaksanakan penataan dan konsolidasi terhadap unsur penentu utama
terhadap efektifitas dan efiesiensi pelaksanaan kegiatan/program, yaitu
penataan dan pembaharuan serta penguatan pada basis data dan informasi
potensi rawan konflik, ormas/LSM, rawan partisipasi politik dan data/ informasi
lainnya yang berhubungan dengan tugas pokok dan fungsi dan sasaran-sasaran
strategis dengan mengacu kepada ketentuan-ketentuan peraturan Perundang-
undangan yang berlaku sebagai petunjuk ataupun pedoman pelaksanaan
program dan kegiatan.
LKj Bakesbangpol Kota Banjarbaru Tahun 2019 76
Implementasi dari Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2016 tentang
Pelaksanaan Undang-Undang No 17 Tahun 2013 tentang Organisasi
Kemasyarakatan, berdasarkan peraturan tersbut dititikberatkan pada kewenangan
yang dimiliki oleh Gubernur/Bupati/Walikota dalam pemberian Surat Keterangan
Terdaftar (SKT) bagi Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) tidak berbadan hukum.
Dalam hal ini, Gubernur/Bupati/Walikota hanya sebatas menerima laporan saja
terkait keberadaan Ormas yang bersangkutan, sebagaimana diatur dalam Pasal 10,
12, 13, dan Pasal 15.
Sejak diterbitkan putusan Mahkamah Konstitusi No. 82/PUU-XI/2013 tgl 23-
12-2014 dan Putusan MK No. 3/PUU-XI/2014 tgl 23-12-2014 tentang uji materi
Undang-Undang Nomor 17 tahun 2013 tentang Ormas, dimana dalam putusan MK
tersebut dinyatakan secara tegas beberapa Pasal yang dinyatakan tidak mempunyai
kekuatan hukum adalah Pasal 16 ayat (3), Pasal 17, Pasal 18, Pasal 23, Pasal 24,
Pasal 25, Pasal 34, Pasal 40 ayat (1) dan Pasal 59 ayat (1) huruf a UU No 17 Th
2013 ttg Organisasi Kemasyarakatan.
Dengan adanya putusan MK tersebut maka Gubernur/Bupati/Walikota yang
semula berwenang memberikan SKT, telah kehilangan wewenangnya untuk
memberikan SKT. Artinya Gubernur sudah tidak berwenang lagi untuk memberikan
SKT kepada ormas tidak berbadan hukum yg memiliki lingkup provinsi.
Ketidakberwenangan Gubernur/Bupati/Walikota dalam menerbitkan SKT tersebut,
ditegaskan kembali dalam Pasal 6 dan Pasal 7 PP 58 Tahun 2016 tentang
Pelaksanaan UU Nomor 17 Tahun 2013 tentang Ormas, dimana ormas tidak
berbadan hukum dinyatakan terdaftar setelah mendapatkan SKT dari Menteri Dalam
Negeri.
Dalam keterangan PP tersebut Wewenang Gubernur/Bupati/Walikota hanya
terbatas kepada menerima laporan keberadaan Kepengurusan dari ormas yang
laporannya disertai dengan SKT yang diterbitkan oleh Mendagri, sehingga dapat
disimpulkan bahwa :
- Pemberian Surat Keterangan Terdaftar (SKT) bagi ormas tidak berbadan
hukum merupakan wewenang Menteri Dalam Negeri.
- Wewenang Gubernur/Bupati/Walikota hanya terbatas menerima laporan saja
terkait keberadaan ormas yang bersangkutan.
Adapun kewenangan yg masih melekat pada Gubernur/Bupati/Walikota, yaitu :
1. Melakukan pengawasan eksternal terhadap ormas
2. Menerima pengaduan dari masyarakat sebagai bentuk pengawasan eksternal oleh
masyarakat terhadap ormas.
LKj Bakesbangpol Kota Banjarbaru Tahun 2019 77
Selain hal itu, terdapat ketentuan yang dianggap sudah tidak relevan lagi
dengan wewenang Gubernur/Bupati/Walikota dalam menjatuhkan sanksi, yaitu Pasal
60 dan Pasal 67 UU 17/2013. pasal 60 memberikan wewenang kepada Gubernur
untuk menjatuhkan sanksi administratif (memberikan peringatan tertulis, penghentian
bantuan dan/atau hibah, penghentian sementara kegiatan, dan pencabutan SKT)
manakala ormas melanggar kewajiban (pasal 21) dan larangan (pasal 59). Dalam
implementasinya, perlu lebih dikembangkan lagi koordinasi antar instansi Kesbangpol
se Kota Banjarbaru dengan melakukan kajian-kajian dan pendalaman secara
komprehensif, sehingga dihasilkan telaahan dan tinjauan yuridis mengenai produk
hukum tersebut.
Dalam Perencanaan Strategis (Renstra) Perubahan Badan Kesatuan Bangsa
dan Politik Kota Banjarbaru Tahun 2016-2021 telah ditetapkan tujuan dan sasaran
yang hendak dicapai dalam periode tahun 2016-2021. Target capaian indikator
keberhasilan setiap sasaran telah didesian untuk meningkat setiap tahunnya.
Memperhatikan target sasaran tersebut dan mempertimbangkan dinamika dan
perkembangan yang berkaitan dengan Tugas Pokok dan Fungsi Badan Kesbangpol
Kota Banjarbaru, maka perlu direncanakan dan dirumuskan kegiatan-kegiatan yang
inovatif dan efektif yang mengarah kepada pencapaian target dan sasaran. Selain itu,
kegiatan antar bidang seharusnya bersinergi dan saling mendukung, sehingga
pencapaian target dan sasaran akan lebih optimal. Pada aspek pelaksanaan, setiap
kegiatan harus dilaksanakan secara efektif, tepat sasaran, dan tepat waktu sehingga
tujuan dan sasaran kegiatan dapat dicapai dan penyerapan anggaran dapat
ditingkatkan.
Demikian Laporan Kinerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota
Banjarbaru tahun 2019 ini disusun, untuk menjadi bahan penilaian dan masukan
dalam pelaksanaan tugas di masa mendatang.
Banjarbaru, Januari 2020
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Banjarbaru,
Drs. H. ABDUL MALIK Pembina Tingkat I
NIP. 19650908 198702 1 002
LKj Bakesbangpol Kota Banjarbaru Tahun 2019 78
LKj Bakesbangpol Kota Banjarbaru Tahun 2019 79
Laporan KLjIP BakesbangPol Kota Banjarbaru 2016 46
Laporan KLjIP BakesbangPol Kota Banjarbaru 2016 1