Laporan ki (tahun 2010)

20
Komisi Informasi Provinsi Jawa Timur

description

 

Transcript of Laporan ki (tahun 2010)

Page 1: Laporan ki (tahun 2010)

Komisi Informasi Provinsi Jawa Timur

Page 2: Laporan ki (tahun 2010)

Forum Informasi dan Akuntabilitas Penyelesaian Sengketa Informasi Publik di Jawa Timur

Page 3: Laporan ki (tahun 2010)

Komisi Informasi Provinsi Jawa Timur

Page 4: Laporan ki (tahun 2010)

Forum Informasi dan Akuntabilitas Penyelesaian Sengketa Informasi Publik di Jawa Timur

Page 5: Laporan ki (tahun 2010)

Komisi Informasi Provinsi Jawa Timur

iii

KATA PENGANTAR

Salah satu tujuan Undang-Undang No 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publikialah untuk mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik, yaitu yang transparan, efektif danefisien, akuntabel serta dapat dipertanggungjawabkan; mengembangkan ilmu pengetahuan danmencerdaskan kehidupan bangsa; dan/atau meningkatkan pengelolaan dan pelayanan informasi dilingkungan Badan Publik untuk menghasilkan layanan informasi yang berkualitas

Komisi Informasi Provinsi Jawa Timur adalah lembaga mandiri yang berfungsi menjalankanUndang-Undang ini dan peraturan pelaksanaannya, menetapkan petunjuk teknis standar layananinformasi publik dan menyelesaikan sengketa informasi publik melalui mediasi dan/atau ajudikasinonlitigasi.

Sesuai dengan amanat UU KIP pada pasal 26 ayat (3) ”Komisi Informasi provinsi dan/atauKomisi Informasi kabupaten/kota bertugas menerima, memeriksa, dan memutus Sengketa InformasiPublik di daerah melalui Mediasi dan/atau Ajudikasi nonlitigasi”. Sebagai upaya bertanggung jawabkepada publik maupun badan publik, kami berusaha menyampaikan informasi kinerja lembaga ini,sejak dilantik Gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo pada tanggal 14 Mei 2010, khususmemfokuskan pada masalah Penyelesaian Sengketa Informasi Publik di Jawa Timur.

Besar harapan kami pada Forum Informasi dan Akuntabilitas akhir tahun ini, bermanfaat bagiseluruh badan publik maupun publik pengguna/pemohon informasi publik mengetahui prosesPenyelesaian Sengketa Informasi Publik di Jawa Timur, dengan maksud menjadi pijakan dan acuanBadan Publik untuk lebih menyempurnakan ketersediaan Informasi Publik di lembaga dan/atauinstantasinya masing-masing guna melaksanakan UU KIP lebih baik

Surabaya, 30 Desember 2010

Ketua Komisi Informasi ProvinsiJawa Timur

H. Djoko Tetuko

Page 6: Laporan ki (tahun 2010)

Forum Informasi dan Akuntabilitas Penyelesaian Sengketa Informasi Publik di Jawa Timur

Page 7: Laporan ki (tahun 2010)

Komisi Informasi Provinsi Jawa Timur

v

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................... iii

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... v

DESKRIPSI PENYELESAIAN SENGKETA INFORMASI PUBLIK ......................... 1

Tabel 1. Rekap Mediasi Komisi Informasi Pusat + Provinsi Jawa Timur ................................... 5

2. Sidang Ajudikasi Komisi Informasi Pusat & Provinsi Jawa Timur ............................... 6

3. Rekap Mediasi Komisi Informasi Provinsi Jawa Timur .................................................. 7

4. Rekap Permohonan Sengketa Informasi yang Tidak Layak Sengketa ........................... 10

PENUTUP .......................................................................................................................... 11

Page 8: Laporan ki (tahun 2010)

Forum Informasi dan Akuntabilitas Penyelesaian Sengketa Informasi Publik di Jawa Timur

Page 9: Laporan ki (tahun 2010)

Komisi Informasi Provinsi Jawa Timur

DESKRIPSI PENYELESAIAN SENGKETA INFORMASI PUBLIK

Forum Informasi dan Akuntabilitas tentang Penyelesaian Sengketa Informasi Publik di JawaTimur, merupakan bagian dari tanggung jawab Komisi Informasi Provinsi Jawa Timurmenyampaikan laporan kepada publik mengenai kinerja lembaga mandiri ini sejak mendapat amanatuntuk melaksanakan Undang Undang Keterbukaan Informasi Publik beserta Peraturan terkait sepertiPeraturan Pemerintah (PP) No. 61 Tahun 2010 tentang Pelakksanaan UU KIP, Peraturan KomisiInformasi (PERKI) No. 1 Tahun 2010 tentang Standar Layanan Informasi Publik, Permendagri No.35 Tahun 2010 Tentang Pedoman Pengelolaan Pelayanan Informasi dan Dokumentasi di LingkunganKementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah.

Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP), pada pasal 2 ayat (1, 2 dan 4)menegaskan bahwa ; (1) Setiap Informasi Publik bersifat terbuka dan dapat diakses oleh setiapPengguna Informasi Publik.(2) Informasi Publik yang dikecualikan bersifat ketat dan terbatas; dan(4) Informasi Publik yang dikecualikan bersifat rahasia sesuai dengan Undang-Undang, kepatutan,dan kepentingan umum didasarkan pada pengujian tentang konsekuensi yang timbul apabila suatuinformasi diberikan kepada masyarakat serta setelah dipertimbangkan dengan seksama bahwamenutup Informasi Publik dapat melindungi kepentingan yang lebih besar daripada membukanyaatau sebaliknya.

PP No 61 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan UU KIP, pada pasal 2 ayat (1) menegaskan; Dalamhal ada permintaan Informasi Publik oleh Pemohon Informasi Publik, Badan Publik wajib membuatpertimbangan tertulis atas setiap kebijakan yang diambil untuk memenuhi hak setiap PemohonInformasi Publik; (2) Pertimbangan tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan olehPPID atas persetujuan pimpinan Badan Publik yang bersangkutan; (3) Pertimbangan tertulissebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diakses oleh setiap Pemohon Informasi Publik.

Kewajiban Badan Publik dalam Pelayanan Informasi sebagaimana diatur dalam pasal 4 PERKINo. 1 Tahun 2010, disebutkan ; a. menetapkan peraturan mengenai standar prosedur operasionallayanan Informasi Publik sesuai dengan Peraturan ini; b. membangun dan mengembangkan sisteminformasi dan dokumentasi untuk mengelola Informasi Publik secara baik dan efisien; c. menunjukdan mengangkat PPID untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab serta wewenangnya; d.menganggarkan pembiayaan secara memadai bagi layanan Informasi Publik sesuai dengan peraturanperundang-undangan yang berlaku;

Pada bagian ayat e. menyediakan sarana dan prasarana layanan Informasi Publik, termasukpapan pengumuman dan meja informasi di setiap kantor Badan Publik, serta situs resmi bagi BadanPublik Negara; f. menetapkan standar biaya perolehan salinan Informasi Publik; g. menetapkandan memutakhirkan secara berkala Daftar Informasi Publik atas seluruh Informasi Publik yangdikelola; h. menyediakan dan memberikan Informasi Publik sebagaimana diatur di dalam Peraturanini; i. memberikan tanggapan atas keberatan yang diajukan oleh Pemohon Informasi Publik yangmengajukan keberatan; j. membuat dan mengumumkan laporan tentang layanan Informasi Publiksesuai dengan Peraturan ini serta menyampaikan salinan laporan kepada Komisi Informasi; dan k.melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap pelaksanaan layanan Informasi Publik padainstansinya.

Permendagri pada pasal 7 menegaskan bahwa Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi;(1) Untuk mengelola pelayanan informasi dan dokumentasi di lingkungan Kementerian DalamNegeri dan Pemerintahan Daerah ditetapkan PPID. (2) PPID sebagaimana dimaksud pada ayat (1)melekat pada pejabat struktural yang membidangi tugas dan fungsi pelayanan informasi.; (3) PPIDdi lingkungan Kementerian Dalam Negeri ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri. (4) PPID dilingkungan Pemerintahan Provinsi ditetapkan oleh Gubernur. (5) PPID di lingkungan PemerintahanKabupaten/Kota ditetapkan oleh Bupati/Walikota.

1

Page 10: Laporan ki (tahun 2010)

Forum Informasi dan Akuntabilitas Penyelesaian Sengketa Informasi Publik di Jawa Timur

Sedangkan pada pasal 9 menjelaskan bahwa PPID bertugas: a. mengkoordinasikan danmengkonsolidasikan pengumpulan bahan informasi dan dokumentasi dari PPID Pembantu; b.menyimpan, mendokumentasikan, menyediakan dan memberi pelayanan informasi kepada publik;c. melakukan verifikasi bahan informasi publik; d. melakukan uji konsekuensi atas informasi yangdikecualikan; e. melakukan pemutakhiran informasi dan dokumentasi; dan f. menyediakan informasidan dokumentasi untuk diakses oleh masyarakat.

Dasar pemikiran dari cuplikan pasal-pasal terkait UU KIP, PP, PERKI, dan Permendagri diatas sebagai referensi sekaligus mengingatkan kepada Badan Publik dan masyarakat luas bahwaUndang-Undang ini bertujuan untuk membuka informasi publik kepada khalayak dalam hal iniwarga negara untuk mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya. Sebagaimana pada pasal 28FUUD 1945 dengan tegas disebutkan, ”Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperolehinformasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari,memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakansegala jenis saluran yang tersedia”.

Mengapa Terjadi Sengketa Informasi Publik

Pemaparan umum pada Forum Informasi dan Akuntabilitas dengan fokus tentang PenyelesaianSengketa Informasi Publik di Jawa Timur, dengan maksud ingin mengajak seluruh Badan Publikuntuk segera melaksanakan amanat UU KIP sebaik-baiknya, sebagaimana cuplikan pada pasal-pasal tertentu di atas terkait dengan Badan Publik dan kewajibannya serta PPIP dan tugasnya. Halini sangat penting mengingat dari rekapitulasi catatan sekretariat Bidang Pelayanan Informasi danPengaduan Sengketa Informasi Publik, sebagian besar terjadinya sengketa informasi publikdikarenakan ketidaksiapan Badan Publik maupun belum adanya PPID sebagaimana diamanatkanUU KIP maupun Peraturan terkait.

Dari 22 permohonan Sengketa Informasi Publik, hampir seluruhnya dikarenakan Badan Publikbelum melaksanakan UU KIP maupun Peraturan Perundangan terkait sesuai Standar LayananInformasi Publik, sehingga pada saat pemohon informasi menyampaikan permohonan sesuai denganketentuan Undang-Undang pada pasal 9 mengenai; Informasi yang Wajib Disediakan danDiumumkan Secara Berkala ; (1) Setiap Badan Publik wajib mengumumkan Informasi Publiksecara berkala. (2) Informasi Publik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. informasiyang berkaitan dengan Badan Publik; b. informasi mengenai kegiatan dan kinerja Badan Publikterkait; c. informasi mengenai laporan keuangan; dan/atau d. informasi lain yang diatur dalamperatura perundang-undangan. (3) Kewajiban memberikan dan menyampaikan Informasi Publiksebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan paling singkat 6 (enam) bulan sekali. (4) Kewajibanmenyebarluaskan Informasi Publik sebagaimana dimaksud pada ayat (1), disampaikan dengan carayang mudah dijangkau oleh masyarakat dan dalam bahasa yang mudah dipahami.

Dan ketentuan pada pasal 11 mengenai ; Informasi yang Wajib Tersedia Setiap Saat ; (1)Badan Publik wajib menyediakan Informasi Publik setiap saat yang meliputi: a. daftar seluruhInformasi Publik yang berada di bawah penguasaannya, tidak termasuk informasi yang dikecualikan;b. hasil keputusan Badan Publik dan pertimbangannya; c. seluruh kebijakan yang ada berikutdokumen pendukungnya; d. rencana kerja proyek termasuk di dalamnya perkiraan pengeluarantahunan Badan Publik; e. perjanjian Badan Publik dengan pihak ketiga; f. informasi dan kebijakanyang disampaikan Pejabat Publik dalam pertemuan yang terbuka untuk umum; g. prosedur kerjapegawai Badan Publik yang berkaitan dengan pelayanan masyarakat; dan/atau h. laporan mengenaipelayanan akses Informasi Publik sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

Maka hampir seluruh Badan Publik yang menerima permohonan belum menyediakan InformasiPublik yang dimaksud. Padahal UU KIP diberlakukan sejak tanggal 30 April 2010 atau bertepatan

2

Page 11: Laporan ki (tahun 2010)

Komisi Informasi Provinsi Jawa Timur

dengan penetapan PERKI No. 1 Tahun 2010, yang dituangkan dalam lembar negara pada tanggal 7Juni 2010. Sehingga mau tidak mau harus mengikuti proses penyelesaian sengketa informasi melaluimediasi (18 sengketa informasi), ajudikasi (1 Sengkeata Informasi), dan 3 permohonan tidakmemenuhi syarat masuk sengketa informasi publik karena kesalahan administrasi proses permohonanawal. (lihat tabel).

Keberatan dan Sengketa

Rekapitulasi Bidang Pelayanan Informasi dan Pengaduan Sengketa Informasi Publik, dari 22permohonan sengketa informasi, 21 proses permohonan sengketa dari Lembaga Swadaya Masyarakat(LSM) dan 1 dari perorangan. Sedangkan rekapitulasi Bidang Konsultasi bahwa banyak pemohonawal dari perorangan/warga negara serta Badan Publik tertentu, tidak melajutkan proses permohonaninformasi sebagaimana diatur dalam UU KIP dan Peraturan terkait.

Sedangkan keberatan pemohonan sebagai pintu awal proses mengajukan permohonan sengketainformasi publik sudah dituangkan pada pasal 35 UU KIP bahwa; (1) Setiap Pemohon InformasiPublik dapat mengajukan keberatan secara tertulis kepada atasan Pejabat Pengelola Informasi danDokumentasi berdasarkan alasan berikut: a. penolakan atas permintaan informasi berdasarkan alasanpengecualian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17; b. tidak disediakannya informasi berkalasebagaimana dimaksud dalam Pasal 9; c. tidak ditanggapinya permintaan informasi; d. permintaaninformasi ditanggapi tidak sebagaimana yang diminta; e. tidak dipenuhinya permintaan informasi;f. pengenaan biaya yang tidak wajar; dan/atau g. penyampaian informasi yang melebihi waktuyang diatur dalam Undang-Undang ini. (2) Alasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf bsampai dengan huruf g dapat diselesaikan secara musyawarah oleh kedua belah pihak.

Dalam hal pemohon informasi mengadukan keberatan atau ketidakpuasan terhadap badanpublik karena, proses permohonan informasi publik sesuai ketentuan dari PPID sampai atas PPIDmelebihi masa tunggu sesingkat-singkatnya 40 hari kerja dan selambat-lambatnya 47 hari kerja.Apalabila dalam kurun waktu 14 hari kerja sejak tanggal ketentuan tersebut mengajukan sengketainformasi publik, maka Komisi Informasi harus melakukan tahapan-tahapan sesuai ketentuan; mulaimelakukan analisa sengketa, menelaah proses administrasi, melakukan register (jika memenuhisyarat sengketa informasi), melakukan penyelidikan pendahuluan, sampai proses awal musyawarahmelalui mediasi.

Ketentuan itu diatur pada pasal 37 mengenai ; Penyelesaian Sengketa Melalui Komisi Informasi;(1) Upaya penyelesaian Sengketa Informasi Publik diajukan kepada Komisi Informasi Pusat dan/atau Komisi Informasi provinsi dan/atau Komisi Informasi kabupaten/kota sesuai dengankewenangannya apabila tanggapan atasan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi dalamproses keberatan tidak memuaskan Pemohon Informasi Publik. (2) Upaya penyelesaian SengketaInformasi Publik diajukan dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah diterimanyatanggapan tertulis dari atasan pejabat.

Sedangkan ketentuan pada pasal 38 ; (1) Komisi Informasi Pusat dan Komisi Informasi provinsidan/atau Komisi Informasi kabupaten/kota harus mulai mengupayakan penyelesaian SengketaInformasi Publik melalui Mediasi dan/atau Ajudikasi nonlitigasi paling lambat 14 (empat belas)hari kerja setelah menerima permohonan penyelesaian Sengketa Informasi Publik. (2) Prosespenyelesaian sengketa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling lambat dapat diselesaikan dalamwaktu 100 (seratus) hari kerja. Dan, pada pasal 39 ditegaskan; ”Putusan Komisi Informasi yangberasal dari kesepakatan melalui Mediasi bersifat final dan mengikat”.

Ke depan, setelah masyarakat luas mengetahui, mengerti dan memahami UU KIP denganberbagai model keterbukaan bagi Badan Publik dalam menyediakan berbagai jenis Informasi Publik,apakah pemohon informasi yang keberatan atau tidak puas semakin meningkat atau menurun, hanya

3

Page 12: Laporan ki (tahun 2010)

Forum Informasi dan Akuntabilitas Penyelesaian Sengketa Informasi Publik di Jawa Timur

waktu yang akan menentukan. Tetapi setidak-tidaknya proses Sengketa Informasi Publik tidaktertutup kemungkinan mengalami penurunan apabila Badan Publik dengan PPID nya mampumenyediakan Informasi Publik sesuai dengan harapan masyarakat luas.

Forum Informasi dan Akuntabilitas Komisi Informasi Provinsi Jawa Timur hanya merupakanmajelis untuk tukar menukar ilmu dan pengalaman di bidang Informasi Publik pada masing-masingBadan Publik, utamanya dalam hal menyiapkan informasi wajib yang harus disediakan sebagaimanaamanat Undang-Undang. Dan, program kami dalam memberikan keseimbangan untuk pelaksanaanUU KIP ini antara pemohon dan penyedia sama-sama mendapat keuntungan atau win-win solu-tion. Maka Forum PPID yang sudah menjadi keputusan Rapat Koordinasi Nasional Komisi Informasidi Batam beberpa waktu lalu, menjadi tonggak penyediaan informasi publik di Badan Publik melaluipengelolaan PPID yang profesional di bidangnya mendekati Standar Layanan Informasi Publik.

---- 0 | 0 ----

4

Page 13: Laporan ki (tahun 2010)

Komisi Informasi Provinsi Jawa Timur

5

Tab

el 1

Rek

ap M

edia

si K

omis

i Inf

orm

asi P

usat

+ P

rovi

nsi J

awa

Tim

ur

Page 14: Laporan ki (tahun 2010)

Forum Informasi dan Akuntabilitas Penyelesaian Sengketa Informasi Publik di Jawa Timur

6

Sida

ng A

judi

kasi

Kom

isi I

nfor

mas

i Pus

at &

Pro

vins

i Jaw

a T

imur

Tab

el 2

Page 15: Laporan ki (tahun 2010)

Komisi Informasi Provinsi Jawa Timur

7

Rek

ap M

edia

si K

omis

i Inf

orm

asi P

rovi

nsi J

awa

Tim

urT

abel

3

Page 16: Laporan ki (tahun 2010)

Forum Informasi dan Akuntabilitas Penyelesaian Sengketa Informasi Publik di Jawa Timur

8

Lan

juta

n Ta

bel 3

Rek

ap M

edia

si K

omis

i Inf

orm

asi P

rovi

nsi J

awa

Tim

ur

Page 17: Laporan ki (tahun 2010)

Komisi Informasi Provinsi Jawa Timur

9

Lan

juta

n Ta

bel 3

Rek

ap M

edia

si K

omis

i Inf

orm

asi P

rovi

nsi J

awa

Tim

ur

Page 18: Laporan ki (tahun 2010)

Forum Informasi dan Akuntabilitas Penyelesaian Sengketa Informasi Publik di Jawa Timur

10

Tab

el 4

Rek

ap P

erm

ohon

an S

engk

eta

Info

rmas

i yan

g T

idak

Lay

ak S

engk

eta

Page 19: Laporan ki (tahun 2010)

Komisi Informasi Provinsi Jawa Timur

PENUTUP

Segala Puji Bagi Tuhan Seru Sekalian Alam, Forum Informasi dan Akuntabilitas tentangPenyelesaian Sengketa Informasi Publik di Jawa Timur dapat terselenggara dengan baik, walaupunbukan yang terbaik dan belum mampu menyajikan secara sempurna. Tetapi sebagai forumpertanggung jawaban kinerja Komisi Informasi Provinsi Jawa Timur sebagai lembaga mandiri,maka forum ini setidaknya menjadi sarana memberikan masukan, saran, dan kritik konstruktifuntuk penyelenggarakan negara dan Badan Publik. Sebab membuka Informasi Publik merupakansatu ciri penting negara demokratis

Informasi menjadi fokus forum ini dikarenakan, informasi merupakan kebutuhan pokok setiaporang bagi pengembangan pribadi dan lingkungan sosialnya serta merupakan bagian penting bagiketahanan nasional; bahkan hak memperoleh informasi merupakan hak asasi manusia.

Sedangkan Informasi Publik adalah informasi yang dihasilkan, disimpan, dikelola, dikirim,dan/atau diterima oleh suatu badan publik yang berkaitan dengan penyelenggara danpenyelenggaraan negara dan/atau penyelenggara dan penyelenggaraan Badan Publik lainnya yangsesuai dengan Undang-Undang ini serta informasi lain yang berkaitan dengan kepentingan publik.

Akuntabilitas atau tanggung jawab sebagai lembaga mandiri bernama Komisi InformasiProvinsi Jawa Timur, hal ini semata-mata ingin mengajak semua pihak melakukan pengawasanpublik secara optimal terhadap semua penyelenggaraan negara dan Badan Publik lainnya dansegala sesuatu yang berakibat pada kepentingan publik. Apalagi pengelolaan informasi publikmerupakan salah satu upaya untuk mengembangkan masyarakat informasi.

Akhirnya, dengan memanjatkan Puji Syukur kepada Tuhan Yang Esa dan Kuasa, kami sangatmengharapkan forum seperti ini menjadi kebiasaan atau tradisi setiap penyelenggara negara danBadan Publik, guna memberikan rasa tanggung jawab yang setinggi-tingginya terhadap warga negarasekaligus menanamkan rasa percaya dan optimis bahwa Keterbukaan Informasi Publik merupakanpintu menuju perwujudan good governance, sekaligus sebagai lokomotif memuwujudkan masyarakatyang adil, makmur, dan sejahtera.

---- 0 | 0 ----

11

Page 20: Laporan ki (tahun 2010)

Forum Informasi dan Akuntabilitas Penyelesaian Sengketa Informasi Publik di Jawa Timur