Laporan Keuangan Neraca-temp

33
BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Menyusun laporan keuangan bagi akuntan tidak begitu sulit. Pengetahuan terhadap proses akuntansi mulai dari pencatatan jurnal, pemostingan ke buku besar, penyusunan neraca, dan lain-lain sudah mencukupi. Namun realitanya di balik laporan itu belum banyak diungkapkan. Karena tanpa aspek teoritis laporan keuangan, sulit kita miliki laporan keuangan dengan sifat-sifat yang konsepsional, sistematis, teratur, dan konsisten. Sifat itu hanya ada jika laporan keuangan itu lahir dari kerangka teori yang konsepsional yang sudah teruji dan conform dengan sifat ilmiah. Laporan keuangan adalah sebuah laporan yang diterbitkan oleh perusahaan bagi pemakai laporan keuangan. Laporan ini memuat laporan keuangan dasar dan juga analisis manajemen atas operasi tahun lalu dan pendapat mengenai prospek-prospek perusahaan dimasa yang akan datang. Laporan keuangan merupakan output dan hasil akhir dari proses akuntansi. Laporan keuangan inilah yang menjadi bahan informasi bagi para pemakainya sebagai salah satu bahan informasi bagi pemakainya dan sebagai salah satu bahan dalam proses pengambilan keputusan. Di 1 | Laporan Keuangan : Neraca

Transcript of Laporan Keuangan Neraca-temp

Page 1: Laporan Keuangan Neraca-temp

BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

Menyusun laporan keuangan bagi akuntan tidak begitu sulit. Pengetahuan

terhadap proses akuntansi mulai dari pencatatan jurnal, pemostingan ke buku

besar, penyusunan neraca, dan lain-lain sudah mencukupi. Namun realitanya di

balik laporan itu belum banyak diungkapkan. Karena tanpa aspek teoritis laporan

keuangan, sulit kita miliki laporan keuangan dengan sifat-sifat yang konsepsional,

sistematis, teratur, dan konsisten. Sifat itu hanya ada jika laporan keuangan itu

lahir dari kerangka teori yang konsepsional yang sudah teruji dan conform dengan

sifat ilmiah.

Laporan keuangan adalah sebuah laporan yang diterbitkan oleh perusahaan

bagi pemakai laporan keuangan. Laporan ini memuat laporan keuangan dasar dan

juga analisis manajemen atas operasi tahun lalu dan pendapat mengenai prospek-

prospek perusahaan dimasa yang akan datang.

Laporan keuangan merupakan output dan hasil akhir dari proses akuntansi.

Laporan keuangan inilah yang menjadi bahan informasi bagi para pemakainya

sebagai salah satu bahan informasi bagi pemakainya dan sebagai salah satu bahan

dalam proses pengambilan keputusan. Di samping sebagai informasi, laporan

keuangan juga sebagai pertanggung jawaban atau accountability. Sekaligus

menggambarkan indicator kesuksesan suatu perusahaan dalam mencapai

tujuannya.

Dalam makalah ini, kami akan mencoba membahas laporan keuangan

neraca dari ketentuan-ketentuan yang berlaku dan menurut dari beberapa sumber.

2. RUMUSAN MASALAH

a. Ada berapakah Jenis Laporan Keuangan menurut SAK?

b. Bagaimana Isi dan elemen dari laporan keuangan khusus neraca?

1 | L a p o r a n K e u a n g a n : N e r a c a

Page 2: Laporan Keuangan Neraca-temp

c. Laporan periodic apa saja yang diwajibkan SEC (Security Exchange

Comitee)?

d. Laporan periodic apa saja yang diwajibkan BAPEPAM (Badan

Pengawasan Pasar Modal)?

e. Apa saja yang diungkapkan dalam Catatan dan Penjelasan Laporan

Keuangan?

f. Bagaimana perlakuan atas Peristiwa Kemudian (Subsequent Event)?

g. Apa saja Keterbatasan dalam Laporan Keuangan?

3. TUJUAN PENULISAN

a. Dapat menjelaskani apa saja Jenis Laporan Keuangan menurut SAK

b. Mengetahui bagaimana Isi dan elemen dari laporan keuangan khusus

neraca

c. Dapat membuat rincian laporan periodic yang diwajibkan SEC (Security

Exchange Comitee)

d. Dapat membuat rincian laporan periodic apa saja yang diwajibkan

BAPEPAM (Badan Pengawasan Pasar Modal)

e. Memahami apa saja yang diungkapkan dalam Catatan dan Penjelasan

Laporan Keuangan

f. Mengetahui bagaimana perlakuan atas Peristiwa Kemudian (Subsequent

Event)

g. Dapat menjelaskan keretbatasan yang melekat dalam Laporan Keuangan

2 | L a p o r a n K e u a n g a n : N e r a c a

Page 3: Laporan Keuangan Neraca-temp

BAB II

PEMBAHASAN

1. DEFINISI dan JENIS LAPORAN KEUANGAN

Laporan keuangan adalah sebuah laporan yang diterbitkan oleh perusahaan

bagi pemakai laporan keuangan. Laporan ini memuat laporan keuangan dasar dan

juga analisis manajemen atas operasi tahun lalu dan pendapat mengenai prospek-

prospek perusahaan dimasa yang akan datang.

Laporan keuangan utama menurut SAK yaitu:

a. Daftar neraca yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada

suatu tanggal tertentu;

b. Perhitungan laba rugi yang menggambarkan jumlah hasil, biaya, dan

laba/rugi perusahaan pada suatu periode tertentu;

c. Laporan arus kas. Memuat sumber dan pengeluaran kas perusahaan selama

satu periode.

Dulu dikenal Laporan Sumber dan Penggunaan Dana. Dana di sini

diartikan bermacam-macam, yaitu sebagai berikut.

a. Kas

b. Aktiva Cepat (Quick Assets)

c. Monetery Assets

d. Aktiva Lancar

e. Modal Kerja (Aktiva Lancar dikurangi Utang Lancar)

f. Keseluruhan aktiva

Pengertian dana yang paling popular adalah dana sebagai modal kerja,

sedangkan jika diartikan sebagai kas, laporannya hamper sama dengan Laporan

Arus Kas. Laporan ini (Cash Flow Statement) merupakan ikhtisar Arus KasMasuk

dan Arus Kas Keluar yang dibagi dalam kelompok-kelompok berikut.

a. Kegiatan Operasi

b. Kegiatan Investasi

3 | L a p o r a n K e u a n g a n : N e r a c a

Page 4: Laporan Keuangan Neraca-temp

c. Kegiatan Pendanaan (Keuangan)

Laporan Kas dapat disusun dengan dua cara:

a. Direct Method

b. Indirect Method

Orang sering memberikan jenis laporan keuangan lain seperti :

a. Daftar Laba Ditahan (Retained Earning Statement)

b. Daftar Perubahan Modal (Capital Statement)

c. Daftar Perhitungan Harga Pokok (Cost of Good Manufactured Statement)

Daftar ini semua merupakan daftar pendukung (Supporting Statement) dari

laporan keuangan utama.

2. ISI DAN ELEMEN LAPORAN KEUANGAN KHUSUS NERACA

Ada tiga hal penting yang harus diingat dalam mempertimbangkan apakah

suatu transaksi dapat dianggap sebagai elemen laporan keuangan atau tidak, yaitu

a. Konsep income dalam istilah tadi harus dianggap lebih luas daripada

istilah income menurut akintansi secara tradisional

b. Pengertian asset, liabilities, equity menyangkut pada jumlah kekayaan,

klaim terhadap sumber-sumber tadi pada suatu waktu tertentu. Sedangkan

pengertian revenues, expense, gains dan losses menyangkut pengaruh

transaksi, kejadian selama periode tertentu (dari satu tanggal ke tanggal

lain).

c. Nilai asset, liabilities, equity dianggap berubah akibat pengaruh revenue,

expense, gain, loss.

Dalam Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC) No. 6 elemen

akuntansi itu adalah Asset, Liabilities, Owners’ Equity, Revenues, Gain,

Expenses, dan Losses.

Dalam mengkaji elemen akuntansi dan hubungan laporan laba rugi dengan

neraca dikenal dua pendekatan, yaitu

4 | L a p o r a n K e u a n g a n : N e r a c a

Page 5: Laporan Keuangan Neraca-temp

a. Articulated Approach, kedua laporan dianggap memiliki hubungan

matematis, laba rugi hanya merupakan perubahan modal pada periode itu

dengan asumsi tidak ada transaksi modal dan penyesuaian modal. Dalam

pendekatan articulated dikenal dua konsep, yaitu

Revenue – Expense Approach, menganggap bahwa laporan utama

adalah laporan laba rugi.

Asset Liability Approach, menganggap bahwa langkah pertama bukan

mengukur laba, tetapi mengukur harta dan kewajiban.

b. Non-Articulated Approach, kedua laporan tersebut tidak memiliki

hubungan, minimal tidak otomatis dan masing-masing berdiri sendiri

antara satu sama lain.

3.1 Laporan Neraca (Posisi Keuangan)

Neraca atau disebut juga posisi keuangan menggambarkan posisi

keuangan perusahaan dalam suatu tanggal tertentu atau a moment of time,

sering disebut per tanggal tertentu misalnya per tanggal 31 Desember 2005.

Definisi Komponen Neraca

a. Definisi Harta

Menurut Committee on Terminology (1953, hlm 26):

Sesuatu yang akan disajikan di saldo debit yang akan dipindahkan

setelah tutup buku sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi (bukan

karena saldo negative yang akan dinilai sebagai utang), saldo debit

ini merupakan hak milik atau nilai yang dibeli atau pengeluaran

yang dibuat untuk mendapatkan kekayaan di masa yang akan

datang.

APB Statement (1970, hlm 132)

Kekayaan ekonomi perusahaan, termasuk di dalamnya

pembebanan yang ditunda, yang dinilai dan diakui sesuai dengan

prinsip akuntansi yang berlaku.

5 | L a p o r a n K e u a n g a n : N e r a c a

Page 6: Laporan Keuangan Neraca-temp

FASB (1985)

Aset adalah kemungkinan keuntungan ekonomi yang diperoleh

atau dikuasai di masa yang akan datang oleh lembaga tertentu

sebagai akibat transaksi atau kejadian yang sudah berlalu.

b. Pengukuran dan Penilaian Aktiva dan Kewajiban

Prinsip yang berlaku sekarang dalam pengakuan dan penilaian aktiva

dan kewajiban sesuai yang digariskan APB sebagai berikut

Pencatatan aktiva didasarkan pada kejadian kapan perusahaan

mendapatkan kekayaan atau aktiva itu dari pihak lain sedangkan

kewajiban kapan muncul kepada pihak lain. Penilaian keduanya

didasarkan pada nilai tukar, nilai pengorbanan

(exchange ataumarket price) pada pengalihan terjadi. Nilai ini

disebut acquisition cost.

Disamping nilai pertukaran, juga dikenal berbagai nilai yang sering

dipakai dalam penilaian aktiva, seperti:

Book value adalah harga buku yang diperoleh dari nilai perolehan

historis dikurangi akumulasi penyusutan yang telah dibebankan

kepada pendapatan.

Replacement cost adalah nilai barang yang dimaksudkan jika

diganti dengan barang lain yang sama

Selling price adalah nilai harga penjualan

Net Realizable Value, harga jual dikurangi biaya penjualan atau

dikurangi tingkat margin yang normal.

6 | L a p o r a n K e u a n g a n : N e r a c a

Page 7: Laporan Keuangan Neraca-temp

Beberapa metode penilaian asset digambarkan oleh Wolk,dkk sebagai

berikut :

Aset Metode Penilaian

Piutang

Investasi

Persediaan Barang

Aktiva dibangun sendiri

Aktiva tetap

Pertukaran aktiva non

yang sejenis

Aktiva tak berwujud

Pembebanan ditunda

Taksiran Nilai Net relizable value

Cost, lower of cost or market,

atau market (tergantung jenis investasi)

metode equity

Cost, replacement cost, net relizable

value atau net relizable

value dikurangi mark up normal

Full absorption costing untuk perusahaan

dan kapitalisasi bunga untuk yang bukan

persediaan.

Cost, alokasi cost dan nilai buku

Nilai buku asset lama ditambah dengan kas

yang sejenis diberikan

Nilai buku

Nilai buku

c. Definisi Kewajiban/Utang (Liabilities)

Kewajiban adalah saldo kredit atau jumlah yang harus dipindahkan

dari suatu tutup buku ke periode tahun berikutnya berdasarkna

pencatatan yang sesuai dengan prinsip akuntansi (saldo kredit bukan

akibat saldo negative aktiva).

Definisi berikut diberikan oleh APB :

Kewajiban ekonomis dari suatu perusahaan yang diakui dan dinilai

sesuai prinsip akuntansi. Kewajiban di sini termasuk juga saldo

kredit yang ditunda yang bukan merupakan kewajiban atau utang.

7 | L a p o r a n K e u a n g a n : N e r a c a

Page 8: Laporan Keuangan Neraca-temp

FASB memberikan definisi :

Kemungkinan pengorbanan kekayaan ekonomis di masa yang akan

datang yang timbul akibat kewajiban perusahaan sekarang untuk

masa yang akan datang sebagai akibat suatu transaksi atau kejadian

yang sudah terjadi.

Dari definisi Wolk,dkk., ini ada tiga sifat kewajiban, yaitu

1. Kewajiban itu benar ada;

2. Kewajiban itu tidak dapat dihindarkan;

3. Kejadian yang menyebabkan perusahaan memiliki kewajiban telah

terjadi.

Dalam membahas kewajiban ini kita mengenal beberapa istilah

penting yaitu

1. Contractual liabilities adalah kewajiban yang didukung oleh

perjanjian tertulis.

2. Constructive obligation adalah kewajiban yang dinyatakan secara

tertulis, misalnya pembayaran cuti atau bonus tertentu.

3. Equitable obligation adalah kewajiban yang tidak dikuatkan

kontrak dan hanya karena kewajiban moral atau kewajiban demi

kewajaran atau keadilan.

4. Contingent liabilities , adalah suatu situasi atau keadaan yang

menggambarkan ketidakpastian apakah mungkin menimbulkan

keuntungan atau kerugian kepada perusahaan, di mana hanya dapat

dipastikan apabila suatu kejadian atau beberapa kejadian di masa

yang akan datang terjadi atau tidak. Standar akuntansi mengatur

bahwa hanya yang menimbulkan kerugian (kewajiban) yang akan

dicatat dan mempunyai persyaratan untuk bisa dicatat, sebagai

berikut:

Kewajiban itu sangat mungkin terjadi atau kekayaan

perusahaan telah digunakan atau dikorbankan

8 | L a p o r a n K e u a n g a n : N e r a c a

Page 9: Laporan Keuangan Neraca-temp

Kewajiban itu dapat diukur secara terpercaya.

5. Deffered credit adalah sejenis kewajiban, tetapi bukan dalam

pengertian memberikan pengirbanan di masa yang akan

datang. Deffered credit ada dua jenis:

Prepaid revenue : penerimaan free di muka yang belum

sepenuhnya diimbangi dengan pemberian jasa atau produk

yang dibayar;

Deffered revenue : akibat peraturan pengakuan pendapatan.

6. Executory contract adalah perjanjian yang belum dilaksanakan,

tetapi sudah terikat dengan perjanjian baik untuk memenuhi

kewajiban di masa yang akan datang maupun yang akan menerima

kekayaan atau jasa di masa yang akan datang.

d. Pengakuan dan Penilaian Kewajiban

Menurut APB Statement No. 4 serta SFAC No. 5 kewajiban dinilai

sebesar kejadian dalam transaksi, biasanya sejumlah yang akan

dibayarkan di masa yang akan datang biasanya didiskontokan (dinilai

berdasarkan present value- untuk jangka panjang), sejumlah nilai

pertukaran, atau sejumlah nilai normal.

3.2 Modal Pemilik (Owner’s Equity)

Equity adalah suatu hak yang tersisa atas aktiva suatu lembaga (entity)

setelah dikurangi kewajibannya. Dalam perusahaan equity adalah modal

pemilik.

Laba Ditahan

Laba ditahan terdiri dari laba tahunan, penyesuaian atau koreksi tahun

sebelumnya, dan besaran dividen.

Cadangan (Reserve)

Cadangan berarti susatu yang disimpang dengan maksud tertentu. Dalam

akuntansi sering juga dianggap sebagai pos penilaian atau taksiran

kewajiaban. Pengertian yang sebaiknya dalam akuntansi merupakan laba

9 | L a p o r a n K e u a n g a n : N e r a c a

Page 10: Laporan Keuangan Neraca-temp

ditahan yang ditetapkan untuk maksud tertentu, jadi boleh digunakan

untuk tujuan lain.

Pengakuan dan Penilaian Modal

Transaksi modal dapat dibagi dua, transaksi modal dan transaksi yang

berkaitan dengan laba. Transaksi golongan pertama menyangkut transaksi

langsung dari pemilik dengan perusahaan,. Golongan kedua menyangkut

transaksi yang berkaitan dengan laba.

Penilaian terhadap transaksi modal ini sama dengan penilaian pada harat

dan kewajiban, yaitu berdasarkan harag psara pada saat terjadinya transasi.

Dalam hal ini pencatatan modal saham harus dipisahkan nilai parinya

dengan nilai jualnya. Laba ditahan dicatat sebagai akumulasi laba dari

tahun-tahun sebelumnya.

3.3 Off Balance Sheet

Off balance sheet adalah transaksi yang terjadi dalam perusahaan,

tetapi karena menurut aturan, baik aturan prinsip akuntansi maupun aturan

lainnya tidak dimasukan dalam neraca atau belum boleh dicatat dalam proses

akuntansi. Transaksi ini biasanya menyangkut transaksi cash atau transaksi

instrument keuangan lainnya yang belum direalisasi, misalnya :

a. Giro, yang belum jatuh tempo

b. Hak untuk menerima kas atau asset keuangan lainnya

misalnya plafond kredit (pembiayaan) yang belum digunakan

c. Hak menukarkan asset keuangan lainnya yang lebih menguntungkan.

10 | L a p o r a n K e u a n g a n : N e r a c a

Page 11: Laporan Keuangan Neraca-temp

Khusus bank sesuai PSAK No.31 masa penyajian dan

pengungkapannya adalah sebagai berikut.

Laporan Keuangan Bank

Laporan keuangan bank terdiri atas:

a. Neraca

Bank menyajikan aktiva dan kewajiban dalam neraca berdasarkan

karakteristiknya dan disusun berdasarkan urutan likuiditasnya.

Para pengguna laporan keuangan memerlukan informasi yang dapat

memberikan gambaran tentang hubungan dan ketergantungan bank

terhadap berbagai pihak, seperti bank lain, pelaku pasar uang lainnya,

dan penyimpan. Dengan demikian,bank mengungkapkan secara

terpisah:

Saldo pada Bank Indonesia;

Penempatan pada bank-bank lain;

Penempatan pada pasar uang;

Simpanan dari bank-bank lain; dan

Simpanan lain.

b. Laporan laba rugi

Bank menyajikan laporan laba rugi dengan mengelompokkan

pendapatan dan beban menurut karakteristiknya dan disusun dalam

bentuk berjenjang (multiple step) yang menggambarkan pendapatan

atau beban yang berasal dari kegiatan utama bank dan kegiatan lain.

Laporan laba rugi bank menyajikan secara terperinci unsur pendapatan

dan beban, serta membedakan antara unsure-unsur pendapatan dan

beban yang berasal dari kegiatan operasional dan nonoperasional.

Jenis-jenis pendapatan utama dari operasi suatu bank antara lain adalah

pendapatan bunga, pendapatan komisi dan provisi, serta pendapatan

jasa lainnya. Jenis-jenis beban utama dari suatu operasi bank antara

lain beban bunga, beban komisi, beban penyisihan kerugian akibat

produktif beban yang terkait dengan penurunan nilai tercatat investasi

dan beban administrasi umum.

11 | L a p o r a n K e u a n g a n : N e r a c a

Page 12: Laporan Keuangan Neraca-temp

c. Laporan perubahan ekuitas

Laporan perubahan ekuitas disajikan sesuai dengan PSAK1:

Penyanjian Laporan Keuangan. Laporan perubahan ekuitas

menyajikan peningkatan dan penurunan aktiva bersih atau kekayaan

bank selama periode bersangkutan berdasarkan prinsip pengukuran

tertentu yang dianut dan harus diungkapkan dalam laporan keuangan

d. Laporan arus kas;

Laporan arus kas disajikan sesuai dengan PSAK 2 : Laporan Arus kas

disusun berdasarkan kas selama periode laporan.

Kas dan setara kas terdiri atas:

Kas;

Giro pada Bank Indonesia; dan

Giro pada bank lain.

e. Catatan atas laporan keuangan.

Catatan atas laporan keuangan disajikan secara sistematis.

f. Analisis Jatuh Tempo Aktiva dan Kewajiban

Bank harus mengungkapkan analisis aktiva dan kewajiban menurut

kelompok jatuh temponya berdasarkan periode yang tersisa, terhitung

sejak tanggal neraca sampai dengan tanggal jatuh tempo.

3.4 Bentuk Neraca

Dalam menyajikan neraca dapat dibagi dalam 3 bentuk:

a. Bentuk Neraca Staffel atau Report Form

Dilaporkan satu halaman vertical. Di sebelah atas dicantumkan total

aktiva dan di bawahnya disajikan posa kewajiban dan pos modal.

b. Bentuk kedua Neraca Skontro atau T-Account Form

Aktiva disajikan di sebelah kiri dan kewajiban serta modal di sebelah

kanan sehingga penyajiannya sebelah menyebelah.

c. Bentuk yang menyajikan Posisi Keuangan (Financial Possition

Report)

12 | L a p o r a n K e u a n g a n : N e r a c a

Page 13: Laporan Keuangan Neraca-temp

Dalam bentuk ini posisi keuangan tida dilaporkan seperti dalam bentuk

sebelumnya yang berpedoman pada persamaan akuntansi. Dalam bentu

iini pertama-tama dicantumkan aktiva lancer dikurangi utang lancer

dan pengurangannya diketahui modal kerja. Modal kerja ditambah

aktiva tetap dan aktiva lainnya kemudian dikurangi utang jangka

panjang, maka diperoleh modal pemilik.

3.5 Penyajian Neraca Menurut Standar Akuntansi

Komponen-komponen neraca dapat digolongkan sebagai berikut :

AKTIVA :

- Aktiva lancar

- Investasi

- Aktiva tetap

- Aktiva tak berwujud

- Aktiva lain-lain

KEWAJIBAN

- Kewajiban lancar

- Kewajiban jangka panjang

- Kewajiban lain-lain

MODAL

- Modal saham

- Agio saham

- Laba yang ditahan

Penyajian di atas merupakan pencerminan dari klasifikasi lazim pos

neraca sebagai berikut :

a. Aktiva diklasifikasikan menurut urutan likuiditas

b. Kewajiban dklasifikasikan menurut urutan jatuh tempo

c. Modal diklasifikasikan berdasarka sifat kekekalan

13 | L a p o r a n K e u a n g a n : N e r a c a

Page 14: Laporan Keuangan Neraca-temp

3.6 Keterbatasan Neraca

Mulanya para pemakai laporan menaruh kepercayaan besar terhadap

neraca, tetapi karena perhatian investor beralih ke earning per share sebagai

alat menilai perusahaan, peranan laporan keuangan laba-rugi semakin penting

bagi pembaca laporan keuangan perusahaan. Upaya untuk menaikkan

kegunaan neraca semakin dilakukan mulai dari metode penilaian, penyajian

yang komparatif, sampai pada akuntansi inflasi. Kelemahan yang paling berat

dari neraca adalah ketidakmampuannya menyajikan informasi current

valuedari asset yang dimiliki perusahaan.

3. LAPORAN PERIODIK yang DIWAJIBKAN SEC (Security Exchange

Commision)

Di Amerika, SEC atau Badan Pengawas Pasar Modal mewajibkan

perusahaan go public melaporkan secara periodic laporan keuangannya sebagai

berikut.

a. Form 10 – K. Ini adalah laporan tahunan yang harus disampaikan tiga

bulan atau sepulu hari setelah akhir tahun buku

b. Form 10 – Q. Laporan keuangan kuartal yang harus disampaikan 45 hari

setelah akhir kuartal.

c. Form 8 – K. Laporan harus disampaikan 15 hari setelah kejadian tertentu

dilaksanakan. Kejadian itu adalah :

Perubahan dalam hal pengawasan perusahaan

Pembelian atau penjualan asset yang demikian besar

Bangkrut atau mengalami dampak bangkrut

Perubahan akuntan pemeriksa

Kejadian lain yang dianggap penting bagi pemegang saham

Biasanya isi laporan tahunan adalah sebagai berikut:

Neraca yang sudah diaudit untuk 2 tahun terakhir

Laporan laba rugi untuk tiga tahun terakhir

14 | L a p o r a n K e u a n g a n : N e r a c a

Page 15: Laporan Keuangan Neraca-temp

Laporan keuangan penting selama lima tahun terakhir.

Penjelasan manajemen tentang situasi keuangan perusahaan.

Ikhtisar informasi keuangan intern untuk tiap kuartal pada tahun yang

bersangkutan.

Data penting yang menyangkut segmen industry, kegiatan perusahaan

domestic dan luar negeri dan penjual ekspor.

4. LAPORAN PERIODIK yang DIWAJIBKAN BAPEPAM

Elemen pengungkapan yang diterapkan BAPEPAM dan Tim lain di

Indonesia. Elemen pengungkapan ini disusun oleh Tim yang setiap tahun

melakuan perlombaan laporan tahunan perusahaan public. Sponsornya adalah

kementrian BUMN didukung oleh Dirjen Pajak, BAPEPAM, Bank Indonesia,

Jakarta Study Exchange IAI. Dengan criteria penjelasan sebagai berikut:

I. Informasi Keuangan

a. Surat pernyataan Direksi tentang tanggung jawab Direksi atas Laporan

Keuangan, seesuai dengan peraturan BAPEPAM No. VII. G. 11

tentang tanggung jawab Direksi atas Laporan Keuangan

b. Opini akuntan atas Laporan Keuangan, sesuai dengan SPAP-IAI

c. Deskripsi Auditor Independen di opini, deskripsi memuat tentang:

1. Nama dan tanda tangan

2. Tanggal Laporan Audit

3. No. Ijin KAP (jika ada)

d. Laporan keuangan lengkap, memuat secara lengkap unsur-unsur

laporan keuangan:

1. Neraca

2. Laporan Laba Rugi

3. Laporan Perubahan Ekuitas

4. Laporan Arus Kas

5. Catatan atas Laporan Keuangan

e. Penyajian laporan arus kas, memenuhi ketentuan sebagai berikut:

1. Penggunaan metode langusng (direct method)

15 | L a p o r a n K e u a n g a n : N e r a c a

Page 16: Laporan Keuangan Neraca-temp

2. Pengelompokan dalam tiga kategori aktivitas: aktivitas operasi,

investasi, dan pendanaan

3. Pengungapan aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas

4. Pemisahan penyajian antara penerimaan kas dan atau pengeluaran

kas kepada pelanggan (customer), karyawan, pemasok, dan

pembayar pajak selama tahun berjalan pada kativitas operasi

5. Penyajian penambahan dan pembayaran utang jangka panjanng

seta deviden pada aktivitas pendanaan

f. Ikhtisar kebijakan akuntansi, meliputi sekurang-kurangnya:

1. Konsep dasar penyajian laporan keuangan

2. Pengakuan pendapatan dan beban

3. Penilaian investasi

4. Penilaian dan metode penyusutan aktiva tetap

5. Dasar perhitungan laba per saham

g. Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, hal-hal

yang harus diungkapkan antara lain:

1. Rincian jenis, nama pihak yang memiliki hubungan istimewa, dan

jumlah piutang da atau utang terkait

2. Dirinci jumlah masing-masing pos ativa, kewajiban, penjualan dan

pembbelian (beban) kepada pihak yang mempunyai hubungan

istimewa beserta presentasenya terhadap total aktiva, kewajiban,

penjualan dan pembelian (beban)

3. Penjelasan transaksi yang tidak berhubungan dengan kegiatan

usaha utama dan jumlah utang atau piutang sehubungan dengan

transaksi tersebut

4. Sufat hubungan, jenis dan unsur transaksi hubungan ustimewa

5. Kebijakan harga dan syarat transaksi serta pernyataan apakah

penerapan kebijakan harga dan syarat tersebut sama dengan

kebijakan herga dan syarat untuk transaksi dengan pihak ketiga

h. Pengungkapan yang berhubungan dengan perpajakan, hal-hal yang

harus diungkapkan:

16 | L a p o r a n K e u a n g a n : N e r a c a

Page 17: Laporan Keuangan Neraca-temp

1. Jenis dan jumlah utang pajak

2. Rekonsiliasi antara beban (penghasilan) pajak dengan hasil

perkalian laba akuntansi dengan tariff yang berlaku dengan

mengungkapan dasar perhitungan tarif pajak yang berlaku

3. Rekonsiliasi fiscal dan perhitungan beban pajak kini

4. Pernyataan bahwa Laba Kena Pajak (LKP) hasil rekonsiliasi telah

sesuai dengan SPT

5. Rincian aktiva dan kewajiban pajak tangguhan yang disajikan pada

neraca untuk setiap periode penyajian, dan jumlah beban

(penghasilan) pajak tangguhan yang diakui pada laporan laba rugi

apabila jumlah tersebut tidak terlihat dari jumlah aktiva atau

kewajiban pajak tanngguhan yang diakui pada neraca

i. Aktiva dan Kewajiban dalam mata uang asing, hal-hal yang harus

diungkapkan:

1. Rincian aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing serta

ekuivalennya dalam rupiah

2. Posisi neto dari aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing

3. Rincian kontrak valuta berjangka dan ekuivalen dalam rupiah

4. Kebijakan manajemen resiko mata uang asing

5. Apabila lindung nilai tidak diberlakukan, alasan untuk tidak

melakukannya

j. Komitmen dan kontijensi, hal-hal yang harus diungkapan:

1. Untuk perikatan berupa perjanjian sewa, keagenan dan dsitribusi,

bantuan manajemen, teknik, royalty, dan lisensi memuat uraian

tentang pihak-pihak yang terkait, priode berlakunya perikatan,

dasar penentuan kompensasi dan denda, jumlah beban atau

pendapatan pada periode pelaporan, dan pembatasan-pembatasan

lainnya

2. Untuk perikatan berupa kontrak atau perjanjian yang memerlukan

penggunaan dana di masa yang akan datang, seperti: pembangunan

pabrik, perjanjian pembelian, ikuatan untuk investasi, dan

17 | L a p o r a n K e u a n g a n : N e r a c a

Page 18: Laporan Keuangan Neraca-temp

sebagainya, memuat uraian tentang pihak-pihak yang terkait dalam

perjanjian, periode berlakunya perikatan, nilai keseluruhan, mata

uang, dan bagian yang telah direalisasi

3. Untuk pemberian jaminan atau garansi memuat uraian tentang

pihka-pihak yang dijamin dan yang menerima jaminan, yang

dipisahkan antara pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan

pihak ketiga untuk pihak yang dijamin, latar belakang

dikeluarkannya jaminan, periode berlakunya jaminan, nilai jaminan

4. Perkara atau sengketa hukum dengan mengungkapkan pihak-pihak

yang terkait, jumlah yang diperkirakan. Serta latar belakang, isi

dan status perkara dan pendapat hukum (legal opinion)

5. Untuk peraturan pemerintah yang mengikat perusahaan sepertai:

masalah lingkungan hidup, diungkapkan uraian singkat tentang

peraturan dan dampaknya terhadap perusahaan

5. CATATAN dan PENJELASAN LAPORAN KEUANGAN

Hal-hal yang diungkapkan dalam catatan dan penjelasan laporan keuangan

ini adalah :

a. Kebijaksanaan akuntansi.

b. Penjelasan tentang perkara di pengadilan, kewajibancontingent laba rugi

kontingensi dan komitmen tidak biasa

c. Rencana penggabungan usaha

d. Penjelasan tentang jenis saham

e. Jumlah penyusutan dan biaya riset dan pengembangan

f. Penjelasan pos penting

g. Penjelasan tentang pajak penghasilan, komposisi, restitusi, perkara di

majelis perpajakan.

18 | L a p o r a n K e u a n g a n : N e r a c a

Page 19: Laporan Keuangan Neraca-temp

6. PERISTIWA KEMUDIAN (Subsequent Event)

Peristiwa kemudian adalah transaksi atau kejadian yang terjadi setelah

tanggal neraca sebelum laporan keuangan dikeluarkan atau diumumkan. Peristiwa

kemudian ini kemungkinan :

a. Menimbulkan penyesuaian terhadap laporan keuangan;

b. Memerlukan disclosure (pengungkapan)

c. tidak memerlukan apa-apa.

Adjustment perlu jika jumlah yang ada dalam laporan keuangan harus

disesuaikan karena adanya peristiwa kemudian yang memberikan bukti yang

berkaitan dengan keadaan yang terjadi pada tanggal neraca dan memengaruhi

laporan keuangan secara materiil. Pengungkapan perlu jika peristiwa kemudian

memberikan bukti yang berkaitan dengan persyaratan yang tidak ada pada tanggal

neraca.

7. KETERBATASAN LAPORAN KEUANGAN

a. Laporan keuangan bersifat umum dan bukan dimaksudkan untuk

memenuhi kebutuhan pihak tertentu.

b. Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan

tafsiran dan berbagai pertimbangan dalam memilih alternative dari

berbagai pilihan yang ada yang sama-sama dibenarkan tetapi

menimbulkan perbedaan angka laba maupun asset

c. Akuntansi tidak mencakup informasi yang tidak material. Demikian pula

penerapan prinsip akuntansi terhadap suatu fakta atau pos tertentu

mungkin tidak dilaksanakan jika hal ini tidak menimbulkan pengaruh yang

material terhadap kelayakan laporan keuangan.

19 | L a p o r a n K e u a n g a n : N e r a c a

Page 20: Laporan Keuangan Neraca-temp

BAB III

PENUTUP

1. KESIMPULAN

Dari pembahasan tersebut, kita dapat menarik kesimpulan bahwa Laporan

keuangan adalah sebuah laporan yang diterbitkan oleh perusahaan bagi pemakai

laporan keuangan. Laporan ini memuat laporan keuangan dasar dan juga analisis

manajemen atas operasi tahun lalu dan pendapat mengenai prospek-prospek

perusahaan dimasa yang akan datang.

Unsur yang berkaitan langsung dengan pengukuran posisi keuangan

adalah asset, liabilities,dan equity. Sedangkan unsur yang berkaitan dengan

pengukuran kinerja dalam laporan laba rugi adalah pendapatan dan beban. Posisi

keuangan ini mencerminkan berbagai unsur laporan laba rugi dan perubahan

dalam berbagai unsur dalam neraca.

Dalam mempertimbangkan apakah suatu transaksi dapat dianggap sebagai

elemen laporan keuangan atau tidak, ada tiga hal yang harus kita perhatikan yaitu:

a. Konsep income dalam istilah tadi harus dianggap lebih luas daripada

istilah income menurut akintansi secara tradisional

b. Pengertian asset, liabilities, equity menyangkut pada jumlah kekayaan,

klaim terhadap sumber-sumber tadi pada suatu waktu tertentu. Sedangkan

pengertian revenues, expense, gains dan losses menyangkut pengaruh

transaksi, kejadian selama periode tertentu (dari satu tanggal ke tanggal

lain).

c. Nilai asset, liabilities, equity dianggap berubah akibat pengaruh revenue,

expense, gain, loss.

Laporan Keuangan utama menurut SAK adalah Neraca, Laporan Laba

Rugi, Dan Laporan Arus Kas. Neraca menggambarkan posisi keuangan

perusahaan dalam suatu tanggal tertentu atau a moment of time, sering disebut per

20 | L a p o r a n K e u a n g a n : N e r a c a

Page 21: Laporan Keuangan Neraca-temp

tanggal tertentu misalnya per tanggal 31 Desember 2005. Komponen neraca

terdiri dari:

a. Harta

b. Kewajiban

c. Modal Ekuitas

Laporan keuangan selain memiliki fungsi dalam menyediakan informasi yang

menyangkut posisi keuangan, dan menyediakan informasi mengenai kinerja serta

perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi pengguna

laporan keuangan dalam pengambilan keputusan, laporan keuangan juga memiliki

keterbatasan. Keterbatasan laporan keuangan yaitu:

a. Laporan keuangan bersifat umum dan bukan dimaksudkan untuk

memenuhi kebutuhan pihak tertentu.

b. Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan

tafsiran dan berbagai pertimbangan dalam memilih alternative dari

berbagai pilihan yang ada yang sama-sama dibenarkan tetapi

menimbulkan perbedaan angka laba maupun asset

c. Akuntansi tidak mencakup informasi yang tidak material. Demikian pula

penerapan prinsip akuntansi terhadap suatu fakta atau pos tertentu

mungkin tidak dilaksanakan jika hal ini tidak menimbulkan pengaruh yang

material terhadap kelayakan laporan keuangan.

2. SARAN

Laporan keuangan diharapkan dapat dijadikan bahan informasi yang

optimal dan dapat digunakan sebagai salah satu bahan dalam pengambilan

keputusan oleh para pemakainya. Selain itu, laporan keuangan yang dibuat oleh

perusahaan harus dapat dipertanggung jawabkan eksistensinya, Karena dapat

menggambarkan indicator kesuksesan perusahaan dalam mencapai tujuannya.

21 | L a p o r a n K e u a n g a n : N e r a c a

Page 22: Laporan Keuangan Neraca-temp

DAFTAR PUSTAKA

1. Anis Chariri dan Imam Ghazali. 2003. Teori Akuntansi. Semarang:

Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

2. Harahap, Sofyan Syafri. 2008. Teori Akuntansi Edisi Revisi. Jakarta:

Rajawali Pers.

22 | L a p o r a n K e u a n g a n : N e r a c a