Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015
Transcript of Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015
Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015
1
RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015 ini telah disusun dan disajikan
sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat
di lingkungan pemerintahan. Laporan Keuangan ini meliputi:
1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan
realisasinya, yang mencakup unsur-unsur Pendapatan-LRA dan Belanja selama periode
1 Januari sampai dengan 31 Desember 2015.
Realisasi Pendapatan Negara pada TA 2015 adalah berupa Pendapatan Negara Bukan
Pajak sebesar Rp8.386.662.525,- atau mencapai 111,8 persen dari estimasi Pendapatan-
LRA sebesar Rp7.500.495.000,-
Realisasi Belanja Negara pada TA 2015 adalah sebesar Rp23.219.677.330,- atau
mencapai 94,28 persen dari alokasi anggaran sebesar Rp24.628.897.000,-.
2. NERACA
Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas
pada 31 Desember 2015 . Nilai Aset per 31 Desember 2015 dicatat dan disajikan sebesar
Rp188.302.518.467,- yang terdiri dari: Aset Lancar sebesar Rp1.019.829.325,-; Aset
Tetap (netto) sebesar Rp187.282.689.142,-; dan Piutang Jangka Panjang (neto) sebesar
Rp514.439.875,-.
Nilai Kewajiban dan Ekuitas masing-masing sebesar Rp514.113.576,- dan Rp187.788.404.891,-.
3. LAPORAN OPERASIONAL
Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-LO, beban, surplus/defisit
dari operasi, surplus/defisit dari kegiatan nonoperasional, surplus/defisit sebelum pos
luar biasa, pos luar biasa, dan surplus/defisit-LO, yang diperlukan untuk penyajian yang
wajar. Pendapatan-LO untuk periode sampai dengan 31 Desember 2015 adalah sebesar
Rp8.447.234.403,-, sedangkan jumlah beban adalah sebesar Rp25.851.599.897,-
sehingga terdapat Defisit dari Kegiatan Operasional senilai Rp(17.404.365.494,-).
Kegiatan Non Operasional defisit sebesar (Rp84.275.450,-) sehingga entitas mengalami
Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015
2
Defisit-LO sebesar Rp(17.488.640.944,-).
4. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas
tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ekuitas pada tanggal 01
Januari 2015 adalah sebesar Rp190.419.078.330,- dikurangi Defisit-LO sebesar
Rp(17.488.640.944,-) kemudian dikurangi dengan penyesuaian nilai aset senilai
(Rp10.689.300,-) ditambah koreksi nilai aset tetap non revaluasi Rp35.642.000,- dan
ditambah Transaksi Antar Entitas sebesar Rp14.833.014.805,- sehingga Ekuitas entitas
pada tanggal 31 Desember 2015 adalah senilai Rp187.788.404.891,-.
5. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan atau
daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi
Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Termasuk
pula dalam CaLK adalah penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh
Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan lainnya yang
diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan.
Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir sampai
dengan tanggal 31 Desember 2015 disusun dan disajikan berdasarkan basis kas.
Sedangkan Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas untuk Tahun
2015 disusun dan disajikan dengan basis akrual.
Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015
3
I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
BALAI BESAR KERAMIK LAPORAN REALISASI ANGGARAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam Rupiah) TA 2014
ANGGARAN REALISASI REALISASIPENDAPATAN Pendapatan Negara dan Hibah B.1 7,500,495,000 8,386,662,525 111.81 8,802,342,549
JUMLAH PENDAPATAN 7,500,495,000 8,386,662,525 111.81 8,802,342,549
BELANJA Belanja Operasi Belanja Pegawai B.3 14,213,318,000 13,868,774,418 97.58 12,349,783,152 Belanja Barang B.4 9,613,650,000 8,585,695,412 89.31 7,642,480,191 Jumlah Belanja Operasi 23,826,968,000 22,454,469,830 94.24 19,992,263,343
Belanja Modal B.5 Belanja Tanah - - - - Belanja Peralatan dan Mesin B.6 782,272,000 751,915,000 96.12 315,085,000 Belanja Gedung dan Bangunan - - - - Belanja Jalan, Irigasi, Jaringan - - - - Belanja Modal lainnya B.7 19,657,000 13,292,500 67.62 - Jumlah Belanja Operasi 801,929,000 765,207,500 95.42 315,085,000
JUMLAH BELANJA 24,628,897,000 23,219,677,330 94.28 20,307,348,343
% thd AnggCATATANURAIANTA 2015
Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015
4
II. NERACA
BALAI BESAR KERAMIK NERACA
PER 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam Rupiah) CATATAN 2015 2014
Kas Lainnya dan Setara Kas C.3 379,492,750 438,769,900Piutang PNBP C.4 557,900,000 437,315,000Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Bukan Pajak C.5 (43,460,125) (11,085,700)Persediaan C.6 125,896,700 39,512,650Jumlah Aset Lancar 1,019,829,325 904,511,850
Tanah C.7 167,554,220,000 167,554,220,000Peralatan dan Mesin C.8 38,134,164,266 38,230,436,046Gedung dan Bangunan C.9 11,583,626,644 11,524,226,644Jalan, Irigasi, dan Jaringan C.10 679,718,850 679,718,850Aset Tetap Lainnya C.11 409,422,362 378,559,862Akumulasi Penyusutan Aset Tetap C.12 (31,078,462,980) (28,446,773,327)
Jumlah Aset Tetap 187,282,689,142 189,920,388,075
JUMLAH ASET 188,302,518,467 190,824,899,925
Utang kepada Pihak Ketiga C.13 511,713,576 384,273,979Pendapatan Diterima di Muka C.14 2,400,000 0
Utang Jangka Pendek Lainnya C.15 21,547,616514,113,576 405,821,595
Ekuitas C.16 187,788,404,891 190,419,078,330JUMLAH EKUITAS 187,788,404,891 190,419,078,330
188,302,518,467 190,824,899,925
URAIAN
KEWAJIBAN
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
ASET
ASET TETAP
ASET LANCAR
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
JUMLAH KEWAJIBAN
EKUITAS
Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015
5
III. LAPORAN OPERASIONAL
BALAI BESAR KERAMIK LAPORAN OPERASIONAL
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam Rupiah)
CATATAN 2015 2014
Penerimaan Negara Bukan Pajak D.1 8,447,234,403 -8,447,234,403 -
Beban Pegawai D.2 14,000,995,244 -Beban Persediaan D.3 670,162,600 -Beban Barang dan Jasa D.4 5,722,383,923 -Beban Pemeliharaan D.5 947,057,845 -Beban Perjalanan Dinas D.6 1,129,964,134 -Beban Penyusutan dan Amortisasi D.7 3,348,661,726 -Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.8 32,374,425 -
25,851,599,897 -SURPLUS (DEFISIT) DARI KEGIATAN OPERASIONAL (17,404,365,494) -
SURPLUS (DEFISIT) PELEPASAN ASET NON LANCARPendapatan Pelepasan Aset Non Lancar 5,200,000 Beban Pelepasan Aset Non Lancar 89,886,707 Jumlah Surplus (defisit) Pelepasan Aset Non Lancar (84,686,707) SURPLUS (DEFISIT) KEGIATAN NON OPERASIONAL LAINNYASurplus Kegiatan Non Operasional Lainnya 411,257 -Defisit dari Kegiatan Non Operasional Lainnya - -Jumlah Surplus (defisit) Kegiatan Non Operasional Lainnya 411,257
SURPLUS (DEFISIT) DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL D.9 (84,275,450) -SURPLUS (DEFISIT) SEBELUM POS LUAR BIASA (17,488,640,944) -
Beban Luar Biasa - -SURPLUS/DEFISIT LO (17,488,640,944) -
URAIAN
BEBAN
JUMLAH BEBAN
KEGIATAN NON OPERASIONAL
POS LUAR BIASA
KEGIATAN OPERASIONAL
JUMLAH PENDAPATAN
PENDAPATAN
Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015
6
IV. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
BALAI BESAR KERAMIK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam Rupiah) URAIAN CATATAN 2015 2014
EKUITAS AWAL E.1 190,419,078,330 -SURPLUS/DEFISIT LO E.2 (17,488,640,944) -PENYESUAIAN NILAI TAHUN BERJALAN Penyesuaian Nilai Aset (10,689,300) - Penyesuaian Nilai Kewajiban - -
DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI / KESALAHAN MENDASAR 35,642,000 Koreksi Nilai Persediaan - - Selisih Revaluasi Aset Tetap - - Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi E.3 35,642,000 - Lain-lain - -TRANSAKSI ANTAR ENTITAS 14,833,014,805 -KENAIKAN/PENURUNAN EKUITAS (2,630,673,439)
EKUITAS AKHIR E.4 187,788,404,891 -
Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015
7
A. PENJELASAN UMUM A.1. Profil dan Kebijakan Teknis Balai Besar Keramik Dasar Hukum Entitas dan Rencana Strategis
Sesuai dengan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor:
40/M-IND/ PER/ 6/ 2006 tanggal 29 Juni 2006 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Balai Besar Keramik, Balai Besar Keramik (BBK) adalah unit
pelaksana teknis di lingkungan Departemen Perindustrian yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Penelitian dan
Pengembangan Industri Balai Besar Keramik mempunyai tujuan
melaksanakan kegiatan penelitian, pengembangan, kerjasama,
standardisasi, pengujian, sertifikasi, kalibrasi dan pengembangan
kompetensi industri keramik sesuai kebijakan teknis yang ditetapkan oleh
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri.
Untuk mewujudkan tujuan di atas Balai Besar Keramik berkomitmen
dengan visi “Menjadi lembaga yang profesional dalam memberikan
pelayanan teknologi keramik dan material nano di Indonesia”. Visi
ini akan dijadikan sebagai arah dan dasar dari setiap kegiatan yang
dilaksanakan oleh Balai Besar Keramik. Untuk mewujudkannya akan
dilakukan beberapa langkah-langkah strategis sebagai berikut:
1. Mengembangkan dan meningkatkan kualitas jasa palayanan teknis
BBK
2. Membangun jejaring riset dengan perguruan tinggi, institusi litbang
dan dengan pihak industri
3. Meningkatkan kemampuan laboratorium dan memperluas ruang
lingkup akreditasi sertameningkatkan efisiensi & efektifitas
penerapan sistem mutu laboratorium pengujian dan Laboratorium
Kalibrasi
4. Memperluas ruang lingkup dan meningkatkan efektifitas sistem
sertifikasi secara berlanjut
5. Meningkatkan kegiatan promosi dan pemasaran jasapelayanan
teknis BBK
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015
8
6. Meningkatkan sarana litbang dan sarana pengujian
7. Meningkatkan kompetensi personil R & D dan personil yang
melayani JPT.
Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan
A.2. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan Keuangan Tahun 2015 ini merupakan laporan yang mencakup
seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh Balai Besar Keramik Laporan
Keuangan ini dihasilkan melaui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu
serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari
pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan
pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian
Negara/Lembaga.
SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA) dan
Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-
BMN). SAI dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja
yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan
Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Sedangkan SIMAK-BMN
adalah sistem yang menghasilkan informasi aset tetap, persediaan, dan
aset lainnya untuk penyusunan neraca dan laporan barang milik negara
serta laporan manajerial lainnya.
Basis Akuntansi
A.3. Basis Akuntansi
Balai Besar Keramik menerapkan basis akrual dalam penyusunan dan
penyajian Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas
serta basis kas untuk penyusunan dan penyajian Laporan Realisasi
Anggaran. Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh
transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu
terjadi, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau
dibayarkan. Sedangkan basis kas adalah basis akuntansi yang yang
mengakui pengaruhi transaksi atau peristiwa lainnya pada saat kas atau
setara kas diterima atau dibayar. Hal ini sesuai dengan Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015
9
Dasar Pengukuran
A.4. Dasar Pengukuran
Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan
memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran yang
diterapkan Balai Besar Keramik dalam penyusunan dan penyajian
Laporan Keuangan adalah dengan menggunakan nilai perolehan historis.
Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau
sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset
tersebut. Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi
yang digunakan pemerintah untuk memenuhi kewajiban yang
bersangkutan.
Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah.
Transaksi yang menggunakan mata uang asing dikonversi terlebih dahulu
dan dinyatakan dalam mata uang rupiah.
Kebijakan Akuntansi
A.5. Kebijakan Akuntansi
Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun 2015 telah mengacu
pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Kebijakan akuntansi
merupakan prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi konvensi, aturan-
aturan, dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh suatu entitas
pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Disamping
itu, dalam penyusunannya telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan
keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan.
Kebijakan-kebijakan akuntansi yang penting yang digunakan dalam
penyusunan Laporan Keuangan Balai Besar Keramik adalah sebagai
berikut:
Pendapatan-LRA
(1) Pendapatan- LRA
Pendapatan-LRA adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum
Negara yang menambah Saldo Anggaran Lebih dalam periode
tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah
dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah.
Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum
Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015
10
Negara (KUN).
Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto,
yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat
jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
Pendapatan-LRA disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
Pendapatan-LO
(2) Pendapatan- LO
Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat yang diakui sebagai
penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang
bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali.
Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan
dan /atau Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk
sumber daya ekonomi. Secara khusus pengakuan pendapatan-LO
pada Badan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan adalah sebagai
berikut:
o Pendapatan Jasa Pelatihan diakui setelah pelatihan selesai
dilaksanakan
o Pendapatan Sewa Gedung diakui secara proporsional antara
nilai dan periode waktu sewa.
o Pendapatan Denda diakui pada saat dikeluarkannya surat
keputusan denda atau dokumen lain yang dipersamakan
Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto,
yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat
jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
Belanja (3) Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum
Negara yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam peride tahun
anggaran yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh
pembayarannya kembali oleh pemerintah.
Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN.
Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan
Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015
11
belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran
tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
(KPPN).
Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan
selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi akan
diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan. Beban
(4) Beban
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam
periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa
pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.
Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban; terjadinya konsumsi
aset; terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.
Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan
selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi
diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan. Aset (5) Aset
Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap, Piutang Jangka
Panjang dan Aset Lainnya.
Aset Lancar
Aset Lancar
Aset Lancar mencakup kas dan setara kas yang diharapkan
segera untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual
dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan.
Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas
dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan
menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca.
Piutang dinyatakan dalam neraca menurut nilai yang timbul
berdasarkan hak yang telah dikeluarkan surat keputusan
penagihan atau yang dipersamakan, yang diharapkan diterima
pengembaliannya dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah
tanggal pelaporan.
Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Ganti Rugi
Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015
12
(TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah
tanggal neraca disajikan sebagai Bagian Lancar TPA/TGR.
Nilai Persediaan dicatat berdasarkan hasil perhitungan fisik
pada tanggal neraca dikalikan dengan:
harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan
pembelian;
harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi
sendiri;
harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila
diperoleh dengan cara lainnya.
Aset Tetap
Aset Tetap
Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang dimanfaatkan
oleh pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang
mempunyai masa manfaat lebih dari 1 tahun.
Nilai Aset tetap disajikan berdasarkan harga perolehan atau
harga wajar.
Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum
kapitalisasi sebagai berikut:
a. Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan
peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih
dari Rp300.000 (tiga ratus ribu rupiah);
b. Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya
sama dengan atau lebih dari Rp10.000.000 (sepuluh juta
rupiah);
c. Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai
minimum kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai
biaya kecuali pengeluaran untuk tanah,
jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya berupa koleksi
perpustakaan dan barang bercorak kesenian.
Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015
13
Piutang Jangka Panjang
Piutang Jangka Panjang
Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang akan jatuh tempo
atau akan direalisasikan lebih dari 12 bulan sejak tanggal
pelaporan. Termasuk dalam Piutang Jangka Panjang adalah
Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan
Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) yang jatuh
tempo lebih dari satu tahun.
TPA menggambarkan jumlah yang dapat diterima dari
penjualan aset pemerintah secara angsuran kepada pegawai
pemerintah yang dinilai sebesar nilai nominal dari
kontrak/berita acara penjualan aset yang bersangkutan setelah
dikurangi dengan angsuran yang telah dibayar oleh pegawai ke
kas negara atau daftar saldo tagihan penjualan angsuran.
Tuntutan Perbendaharaan adalah tagihan yang ditetapkan oleh
Badan Pemeriksa Keuangan kepada bendahara yang karena
lalai atau perbuatan melawan hukum mengakibatkan kerugian
Negara/daerah.
Tuntutan Ganti Rugi adalah suatu proses yang dilakukan
terhadap pegawai negeri atau bukan pegawai negeri bukan
bendahara dengan tujuan untuk menuntut penggantian atas
suatu kerugian yang diderita oleh negara sebagai akibat
langsung ataupun tidak langsung dari suatu perbuatan yang
melanggar hukum yang dilakukan oleh pegawai tersebut atau
kelalaian dalam pelaksanaan tugasnya.
Aset Lainnya
Aset Lainnya
Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset
tetap, dan piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset
Lainnya adalah Aset Tak Berwujud, dan Aset Lain-lain.
Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi
dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk
digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa atau
Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015
14
digunakan untuk tujuan lainnya termasuk hak atas kekayaan
intelektual.
Aset Lain-lain berupa aset tetap pemerintah yang dihentikan
dari penggunaan operasional entitas.
Kewajiban (6) Kewajiban
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya
ekonomi pemerintah.
Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka
pendek dan kewajiban jangka panjang.
a. Kewajiban Jangka Pendek
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka
pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam
waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga,
Belanja yang Masih Harus Dibayar, Pendapatan Diterima di
Muka, Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, dan Utang Jangka
Pendek Lainnya.
b. Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang
jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu
lebih dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai
kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi
berlangsung.
Ekuitas (7) Ekuitas
Ekuitas merupakan merupakan selisih antara aset dengan
kewajiban dalam satu periode. Pengungkapan lebih lanjut dari
Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015
15
ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas.
Penyisihan Piutang Tak Tertagih
(8) Penyisihan Piutang Tidak Tertagih
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih adalah cadangan yang harus
dibentuk sebesar persentase tertentu dari piutang berdasarkan
penggolongan kualitas piutang. Penilaian kualitas piutang
dilakukan dengan mempertimbangkan jatuh tempo dan upaya
penagihan yang dilakukan pemerintah.
Kualitas piutang didasarkan pada kondisi masing-masing piutang
pada tanggal pelaporan sesuai dengan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor: 69/PMK.06/2014 tentang Penentuan Kualitas
Piutang dan Pembentukan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih pada
Kementerian Negara/Lembaga dan Bendahara Umum Negara.
Kriteria kualitas piutang diatur sebagai berikut:
Tabel 1. Kriteria Kualitas Piutang
Kualitas Piutang Uraian Penyisihan
Lancar Belum dilakukan pelunasan s.d tanggal jatuh tempo.
0,5 %
Kurang Lancar Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Pertama tidak dilakukan pelunasan.
10 %
Diragukan Satu bulan tehitung sejak tanggal Surat Tagihan Kedua tidak dilakukan pelunasan.
50 %
Macet Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Ketiga tidak dilakukan pelunasan. Piutang telah diserahkan kepada Panitia Urusan Piutang Negara/DJKN
100 %
Penyusutan Aset Tetap
(9) Penyusutan Aset Tetap
Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan
dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap.
Kebijakan penyusutan aset tetap didasarkan pada Peraturan
Menteri Keuangan No.01/PMK.06/2013 sebagaimana diubah
dengan PMK No. 90/PMK.06/2014 tentang Penyusutan Barang
Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015
16
Milik Negara Berupa Aset Tetap Pada Entitas Pemerintah Pusat.
Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap:
a. Tanah
b. Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP)
c. Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen
sumber sah atau dalam kondisi rusak berat dan/atau usang
yang telah diusulkan kepada Pengelola Barang untuk dilakukan
penghapusan.
Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap dilakukan
setiap akhir semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu.
Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode
garis lurus yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat
disusutkan dari Aset Tetap secara merata setiap semester selama
Masa Manfaat.
Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman
Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 59/KMK.06/2013 tentang
Tabel Masa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik
Negara berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat. Secara
umum tabel masa manfaat adalah sebagai berikut:
Tabel 2. Penggolongan Masa Manfaat Aset Tetap
Kelompok Aset Tetap Masa Manfaat
Peralatan dan Mesin 2 s.d. 20 tahun
Gedung dan Bangunan 10 s.d. 50 tahun
Jalan, Jaringan dan Irigasi 5 s.d 40 tahun
Alat Tetap Lainnya (Alat Musik Modern) 4 tahun
Implementasi Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual Pertama kali
(10) Implementasi Akuntansi Berbasis Akrual Pertama Kali
Mulai tahun 2015 Pemerintah mengimplementasikan akuntansi
berbasis akrual sesuai dengan amanat PP No. 71 Tahun 2010
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Implementasi tersebut
Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015
17
memberikan pengaruh pada beberapa hal dalam penyajian laporan
keuangan. Pertama, Pos-pos ekuitas dana pada neraca per 31
Desember 2014 yang berbasis cash toward accrual direklasifikasi
menjadi ekuitas sesuai dengan akuntansi berbasis akrual. Kedua,
keterbandingan penyajian akun-akun tahun berjalan dengan tahun
sebelumnya dalam Laporan Operasional dan Laporan Perubahan
Ekuitas tidak dapat dipenuhi. Hal ini diakibatkan oleh penyusunan
dan penyajian akuntansi berbasis akrual pertama kali mulai
dilaksanakan tahun 2015.
Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015
18
Realisasi Pendapatan Rp8.386.662.525,-
B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN
B.1. Pendapatan Negara dan Hibah
Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah pada Tahun Anggaran 2015 adalah
sebesar Rp 8.386.662.525,- atau mencapai 111,81 persen dari estimasi
pendapatan yang ditetapkan sebesar Rp 7.500.495.000,- Keseluruhan
Pendapatan Negara dan Hibah Balai Besar Keramik terdiri dari Pendapatan
dari Pengelolaan BMN, Jasa, dan Pendapatan Lain-lain.
Tabel 3. Rincian Estimasi Pendapatan dan Realisasi PNBP Balai Besar Keramik
ANGGARAN REALISASI% REALISASI ANGGARAN
Pendapatan dari Pengelolaan BMN (Pemanfaatan dan Pemindahtanganan) serta pendapatan dari penjualan (4231) 495,000 5,695,000 1,150.51Pendapatan Jasa (4232) 7,500,000,000 8,328,554,403 111.05Pendapatan Lain-Lain (4239) 0 52,413,122 0.00
JUMLAH 7,500,495,000 8,386,662,525 111.81
URAIAN
Tahun Anggaran 2015
Tabel 4. Perbandingan Realisasi Pendapatan TA 2015 dan 2014 Balai Besar Keramik
URAIAN REALISASI T.A. 2015 REALISASI T.A. 2014 NAIK (TURUN) %
Pendapatan dari Pengelolaan BMN (Pemanfaatan dan Pemindahtanganan) serta pendapatan dari penjualan (4231)
5,695,000 35,495,000 (83.96)
Pendapatan Jasa (4232) 8,328,554,403 8,718,321,464 (4.47)Pendapatan Denda dan Iuran 0 14,463,585 0.00Pendapatan Lain-Lain (4239) 52,413,122 34,062,500 53.87
Jumlah 8,386,662,525 8,802,342,549 (4.72) Berdasarkan Tabel, Realisasi Pendapatan TA 2015 dan 2014 menunjukan
bahwa realisasi pendapatan PNBP pada TA 2015 mengalami penurunan
sebesar 4, 72 persen dari realisasi pendapatan TA 2014. Hal ini disebabkan
karena:
1. Menurunnya aktivitas jasa pengujian dan sertifikasi awal untuk sistim
mutu dan produk karena lebih banyak melakukan jasa surveillance
Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015
19
02,000,000,0004,000,000,0006,000,000,0008,000,000,000
10,000,000,00012,000,000,00014,000,000,00016,000,000,000
Belanja Pegawai
Belanja Barang
Belanja Modal
Anggaran
Realisasi
pada beberapa komoditi keramik;
2. Naiknya target penerimaan sebesar 15,19 persen yang semula
ditargetkan Rp6.361.092.000,- pada tahun 2014 menjadi
Rp7.500.495.000,-.
Realisasi Belanja Negara Rp23.219.677.330,-
B.2. Belanja Negara
Realisasi Belanja Balai Besar Keramik pada Semester II TA 2015 adalah
sebesar Rp23.219.677.330,- atau sebesar 94,28 persen dari anggaran senilai
Rp 24.628.897.000,-. Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Menurut
Program Semester II TA 2015 tersaji pada Tabel.
Tabel 5. Rincian Estimasi dan Realisasi Belanja TA 2015 Balai Besar Keramik
% Real
thd Angg
Belanja Pegawai (51) 14,213,318,000 13,871,505,016 97.60
Belanja Barang (52) 9,613,650,000 8,588,926,242 89.34
Belanja Modal (53) 801,929,000 765,207,500 95.42
Total Belanja Kotor 24,628,897,000 23,225,638,758 94.30
Pengembalian Belanja (5,961,428)Belanja Netto 24,628,897,000 23,219,677,330 94.28
URAIAN ANGGARAN REALISASI
Komposisi anggaran dan realisasi belanja dapat dilihat dalam grafik berikut
ini:
Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015
20
Belanja Pegawai Rp13.868.774.418,-
B.3. Belanja Pegawai
Realisasi Belanja Pegawai Semester II TA 2015 dan 2014 adalah masing-
masing sebesar Rp13.868.774.418,- dan Rp12.349.783.152,- mengalami
kenaikan realisasi mencapai 12,30%. Kenaikan realisasi belanja pegawai
antara lain disebabkan oleh kenaikan belanja gaji dan tunjangan kinerja
PNS.
Tabel 6. Perbandingan Belanja Pegawai TA 2015 dan 2014 Balai Besar Keramik
Belanja Barang Rp8.585.695.412,-
B.4. Belanja Barang
Realisasi Belanja Barang Semester II TA 2015 dan 2014 adalah masing-
masing sebesar Rp8.585.695.412,- dan Rp7.642.480.191,-. Realisasi Belanja
Barang TA 2015 mengalami kenaikan 12.33 persen dari Realisasi Belanja
Barang TA 2014. Hal ini antara lain disebabkan oleh meningkatnya belanja
operasional dan belanja perjalanan dinas yang cukup signifikan serta
menambahnya kode akun persediaan disamping menurunnya biaya jasa
lainnya dan biaya pemeliharaan pada realisasi tahun anggaran lalu. Rincian
Belanja Barang Semester II TA 2015 disajikan dalam Tabel 7.
REALISASI REALISASI (Naik/Turun)
2015 2014 %
Belanja Ga ji danTunjangan PNS (5111) 8,605,678,403.00 7,937,891,426.00 8.41
Belanja Lembur (5122) 8,730,000.00 39,289,000.00 (77.78)
Belanja Tunjangan Khusus & Belanja Pegawai Trans i to (5124) 5,257,096,613.00 4,385,206,754.00 19.88
Jumlah Belanja Kotor 13,871,505,016.00 12,362,387,180.00 12.21
Pengembal ian Belanja Pegawai (2,730,598.00) (12,604,028.00) (78.34)
Jumlah Belanja Bersih 13,868,774,418.00 12,349,783,152.00 12.30
URAIAN JENIS BELANJA
Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015
21
Tabel 7. Perbandingan Rincian Belanja Barang TA 2015 dan 2014 Balai Besar Keramik
Belanja Modal Rp765.207.500,-
B.5. Belanja Modal
Realisasi Belanja Modal Semester II TA 2015 dan 2014 adalah masing-
masing sebesar Rp 765.207.500,- dan Rp2.026.785.930,-. Rincian Belanja
Modal Semester II TA 2015 disajikan dalam Tabel 8.
Tabel 8. Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2015 dan 2014 Balai Besar Keramik
Terjadi penurunan realisasi belanja modal Semester II TA 2015
dibandingkan realisasi tahun anggaran yang lalu sebesar 62.25 persen,
dikarenakan pada tahun ini tidak ada pembelian modal untuk gedung dan
bangunan serta dari segi kuantitas pengadaan peralatan dan mesin tidak
terlalu banyak.
REALISASI REALISASI
TA 2015 TA 2014
(Rp) (Rp) %
Belanja Barang Operas iona l (5211) 1,336,547,220 983,044,743 35.96
Belanja Barang Non Operas iona l (5212) 3,701,961,775 4,337,891,100 (14.66)
Belanja Barang Persediaan (5218) 872,066,700 0 0.00
Belanja Jasa (5221) 703,142,188 689,163,202 2.03
Belanja Pemel iharaan (5231) 842,227,095 853,170,646 (1.28)
Belanja Perja lanan Dinas Da lam Negeri (5241) 1,132,981,264 781,565,750 44.96
Jumlah Belanja Kotor 8,588,926,242 7,644,835,441 12.35
Pengembal ian Belanja (3,230,830) (2,355,250) 37.18
Jumlah Belanja Bersih 8,585,695,412 7,642,480,191 12.34
Uraian
(Naik/Turun)
REALISASI REALISASI (Naik/Turun)TA 2015 TA 2014 %
Belanja Moda l Pera latan dan Mesin (5321) 751,915,000 1,913,339,650 (60.70)
Belanja Moda l Gedung dan Bangunan 0 100,000,000 (100.00)
Belanja Moda l La innya (5361) 13,292,500 13,446,280 (1.14)
Jumlah Belanja Kotor 765,207,500 2,026,785,930 (62.25)
Pengembal ian Belanja Moda l 0 0 0.00
Jumlah Belanja Bersih 765,207,500 2,026,785,930 (62.25)
URAIAN JENIS BELANJA
Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015
22
Belanja Modal Peralatan dan Mesin Rp751.915.000,-
B.6 Belanja Modal Peralatan dan Mesin
Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin TA 2015 adalah sebesar
Rp751.915.000, mengalami penurunan sebesar 60,70 persen bila
dibandingkan dengan realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin TA 2014
sebesar Rp1.913.339.650. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan untuk peralatan
dan mesin yang tidak terlalu banyak.
Tabel 9. Perbandingan Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin TA 2015 dan
2014
URAIAN REALISASI TA 2015 REALISASI TA 2014 NAIK (TURUN) %
Alat Besar 1,050,000 199,800,000 (99.47)Alat Bengkel dan Alat Ukur 30,000,000 11,900,550 152.09Alat Kantor dan Rumah Tangga 280,175,000 562,391,200 (50.18)Alat Laboratorium 106,910,000 701,174,900 (84.75)Alat Komputer 216,330,000 242,250,000 (10.70)Alat Proses Produksi 2,400,000 38,700,000 (93.80)Penyelesaian Alat dengan KDP 115,050,000 81,123,000 41.82Alat Studio Komunikasi dan Pemancar 0 76,000,000 (100.00)
Jumlah Belanja Modal Peralatan dan Mesin 751,915,000 1,913,339,650(60.70)
Belanja Modal Peralatan dan Mesin Rp13.292.500,-
B.7 Belanja Modal Lainnya
Realisasi Belanja Modal Lainnya untuk TA 2015 dan TA 2014 adalah masing-
masing sebesar Rp13.292.500,00 dan Rp0. Bentuk realisasi belanja modal
lainnya adalah bahan perpustakaan cetak atau monografi.
Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015
23
C. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA
Kas di Bendahara Pengeluaran Rp0,-
C.1 Kas di Bendahara Pengeluaran
Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2015 dan 2014
adalah masing-masing sebesar Rp.0,. Seluruh uang persediaan yang dikelola
oleh Bendahara pengeluaran telah dipertanggungjawabkan dan sisa UP
telah disetorkan pada akhir tahun 2015.
Kas di Bendahara Penerimaan Rp0,-
C.2 Kas di Bendahara Penerimaan
Saldo Kas di Bendahara Penerimaan per 31 Desember 2015 dan 2014
adalah masing-masing sebesar Rp.0,. Seluruh uang persediaan yang dikelola
oleh Bendahara pengeluaran telah dipertanggungjawabkan dan sisa UP
telah disetorkan pada akhir tahun 2015.
Kas Lainnya dan Setara Kas Rp379.492.750,-
C.3 Kas Lainnya dan Setara Kas
Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
masing-masing sebesar Rp379.492.750,- dan Rp.438.769.900,-.
Kas Lainnya dan Setara Kas merupakan kas pada bendahara pengeluaran
yang bukan berasal dari UP/TUP, kas lainnya dan setara kas. Setara kas
yaitu investasi jangka pendek yang siap dicairkan menjadi kas dalam jangka
waktu 3 bulan atau kurang sejak tanggal pelaporan. Rincian sumber Kas
Lainnya dan Setara Kas pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Tabel 10. Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas
Tahun 2015 Tahun 2014
379,492,750 438,769,900
379,492,750 438,769,900
Keterangan
Jumlah
Kas Lainnya di Bendahara Pengeluaran berupa Tunjangan Kinerja dan uang makan bulan Desember yang belum dibagikan pada pegawai
Piutang PNBP Rp557.900.000,-
C.4 Piutang PNBP
Saldo Piutang PNBP per tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-
masing adalah sebesar Rp557.900.000,- dan Rp437.316.000,-. Piutang PNBP
merupakan hak atau pengakuan pemerintah atas uang atau jasa terhadap
pelayanan yang telah diberikan namun belum diselesaikan pembayarannya.
Rincian Piutang PNBP disajikan sebagai berikut:
Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015
24
Tabel 11. Rincian Piutang PNBP
Uraian TH 2015 TH 2014Piutang PNBP 557,900,000 437,315,000 Piutang Lainnya - -
Jumlah 557,900,000 437,315,000
Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Lancar Rp43.460.125,-
C.5 Penyisihan Piutang Tak Tertagih –Piutang Lancar
Nilai Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Lancar per 31 Desember
2015 dan 2014 adalah sebesar Rp43.460.125,- dan Rp11.085.700,-.
Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Lancar adalah merupakan
estimasi atas ketidaktertagihan piutang lancar yang ditentukan oleh kualitas
piutang masing-masing debitur. Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih –
Piutang Lancar pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Tabel 12. Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Lancar Kualitas Nilai Piutang % NilaiPiutang Jk Pendek Penyisihan Penyisihan
Piutang Bukan PajakLancar 517,025,000 0.50% 2,585,125 Kurang Lancar - 10% - Diragukan - 50% - Macet 40,875,000 100% 40,875,000
Jumlah Penyisihan Piutang Tak Tertagih 557,900,000 43,460,125
Persediaan Rp125.896.700,-
C.6 Persediaan
Nilai Persediaan per 31 Desemb.er 2015 dan 2014 masing-masing adalah
sebesar Rp125.896.700 dan Rp39.512.650,-.
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang
dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan/atau
untuk dijual, dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada
masyarakat. Rincian Persediaan per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah
sebagai berikut:
Tabel 13. Rincian Persediaan
Jenis TH 2015 TH 2014Barang Konsumsi 62,232,100 34,975,600 Barang untuk Pemeliharaan 6,239,600 3,194,050 Suku Cadang 1,820,000 1,280,000 Bahan Baku 55,605,000 63,000
Jumlah 125,896,700 39,512,650
Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015
25
Semua jenis persediaan pada tanggal pelaporan berada dalam kondisi baik.
Persediaan tahun 2015 bersumber dari anggaran 521811 dan 521813.
ASET TETAP
Saldo Aset Tetap Per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 tersaji
sebesar Rp187.282.689.142,- dan Rp189.920.388.075,- yang merupakan
aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (duabelas)
bulan dan digunakan dalam kegiatan operasional entitas. Rincian Aset
Tetap Balai Besar Keramik Per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014
tersaji pada Tabel 14.
Tabel 14. Rincian Aset Tetap Balai Besar Keramik
Uraian Tahun 2015 Tahun 2014Tanah 167,554,220,000 167,554,220,000 Peralatan dan Mesin 38,134,164,266 38,230,436,046 Gedung dan Bangunan 11,583,626,644 11,524,226,644 Jalan, Irigasi dan Jaringan 679,718,850 679,718,850 Aset Tetap Lainnya 409,422,362 378,559,862
Jumlah 218,361,152,122 218,367,161,402 Akumulasi Penyusutan (31,078,462,980) (28,446,773,327)
Jumlah Aset Tetap 187,282,689,142 189,920,388,075
Tanah Rp167.554.220.000,-
C.7 Tanah
Nilai aset tetap berupa tanah yang dimiliki Balai Besar Keramik per 31
Desember 2015 dan 2014 adalah sama yaitu sebesar Rp.167.554.220.000,-
Selama tahun 2015 tidak terdapat mutasi penerimaan dan pengurangan aset
tetap tanah. Mutasi nilai tanah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2014 167,554,220,000 Mutasi tambah:Pembelian 0 Mutasi kurang:Penyitaan pengadilan 0Saldo per 31 Desember 2015 167,554,220,000
Rincian saldo Tanah per 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015
26
Tabel 15. Rincian Tanah
No KIB Luas Nilai1 2.01.01.01.004.1 240 m2 998,670,000Rp 2 2.01.01.01.004.2 140 m2 466,050,000Rp 3 2.01.01.01.004.3 298 m2 222,610,000Rp 4 2.01.01.01.004.4 112 m2 539,820,000Rp 5 2.01.01.03.022.1 89.970 m2 1,043,480,000Rp 6 2.01.01.03.022.2 19.590 m2 227,210,000Rp 7 2.01.01.04.001.1 14.910 m2 164,056,380,000Rp
167,554,220,000Rp Jumlah
Peralatan dan Mesin Rp38.134.164.266
C.8 Peralatan dan Mesin
Saldo aset tetap berupa Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2015 dan
2014 adalah Rp38.134.164.266,- dan Rp38.230.436.046,-. Mutasi nilai
Peralatan dan Mesin tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2014 38,230,436,046 Mutasi tambah:Pembelian 636,865,000Penyelesaian Pembangunan dengan KDP 115,050,000Jumlah Mutasi Tambah 751,915,000
Mutasi kurang:Reklasifikasi dari Aset tetap ke aset lainnya 848,186,780 Jumlah Mutasi Kurang 848,186,780 Saldo per 31 Desember 2015 38,134,164,266Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2015 (27,863,053,930)
Nilai Buku per 31 Desember 2015 10,271,110,336 Mutasi transaksi penambahan peralatan dan mesin berupa:
a. Pembelian Alat Besar (pompa air) sebesar Rp1.050.000,-.
b. Pembelian Alat Bengkel dan Alat ukur (accumeter) sebesar
Rp30.000.000,-.
c. Alat Kantor dan rumah tangga (LCD, meja kerja) sebesar
Rp280.175.000,-.
d. Alat laboratorium (digital indicator, digital caliper) sebesar
Rp106.910.000,-.
e. Alat Komputer sebesar Rp216.330.000,-.
f. Alat proses/produksi Rp2.400.000,-.
g. Penyelesaian pembangunan dengan KDP sebesar Rp115.050.000,-.
Mutasi kurang merupakan penghapusan aset tetap setalah reklasifiaksi aset
Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015
27
tetap ke aset lainnya senilai Rp848.186.780,-.
Gedung dan Bangunan Rp11.583.626.644,-
C.9 Gedung dan Bangunan
Nilai Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah
Rp11.583.626.644,- dan Rp11.524.226.644,-. Mutasi transaksi terhadap
Gedung dan Bangunan pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2014 11,524,226,644
Mutasi tambah:Koreksi pencatatan nilai/kuantitas 59,400,000 Mutasi kurang: -
Saldo per 31 Desember 2015 11,583,626,644
Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2015 (2,997,371,196)
Nilai Buku per 31 Desember 2015 8,586,255,448 Transaksi penambahan Gedung dan Bangunan berasal dari koreksi
pencatatan nilai/kuantitas.
Jalan,Jaringan dan Irigasi Rp679.718.850,-
C.10 Jalan, Irigasi, dan Jaringan
Saldo Jalan, Irigasi, dan Jaringan per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah
masing-masing sebesar Rp679.718.850,- dan Rp679.718.850,-. Selama tahun
2015 tidak terdapat mutasi transaksi terhadap Jalan, Irigasi, dan Jaringan.
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2014 679,718,850
Mutasi tambah:Penambahan jaringan teknologi informasi - Mutasi kurang: - Saldo per 31 Desember 2015 679,718,850 Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2015 (219,111,663) Nilai Buku per 31 Desember 2015 460,607,187
Rincian aset tetap Jalan, Irigasi dan Jaringan adalah sebagai berikut
Uraian Jumlah
Jalan 336,901,250 Irigasi 327,818,000 Jaringan 14,999,600
Jumlah 679,718,850
Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015
28
Aset Tetap Lainnya Rp409.422.362,-
C.11 Aset Tetap Lainnya
Aset Tetap Lainnya merupakan aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan
dalam tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan
jaringan. Saldo Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah
Rp409.422.362,- dan Rp378.559.862,-. Aset tetap tersebut berupa barang
bercorak kesenian. Terdapat mutasi tambah sebesar Rp30.862.500,-.
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2014 378,559,862
Mutasi tambah:Pembelian 13,292,500 Koreksi saldo awal 17,570,000 Mutasi kurang:Saldo per 31 Desember 2015 409,422,362
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Rp31.078.462.980,-
C.12 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2015 dan 2014
adalah masing-masing sebesar Rp31.078.662.980,- dan Rp28.446.773.327,-.
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap merupakan alokasi sistematis atas nilai
suatu aset tetap yang disusutkan selama masa manfaat aset yang
bersangkutan selain untuk Tanah dan Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP).
Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2015 adalah
sebagai berikut:
Tabel 16. Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
No Aset Tetap Nilai Perolehan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku
1 Peralatan dan Mesin 38,134,164,266 27,863,053,930 10,271,110,3362 Gedung dan Bangunan 11,583,626,644 2,996,297,387 8,587,329,2573 Jalan, Irigasi dan Jaringan 679,718,850 219,111,663 460,607,1874 Aset Tetap Lainnya 409,422,362 0 409,422,362
50,806,932,122 31,078,462,980 19,728,469,142Akumulasi Penyusutan
KEWAJIBAN
Utang Kepada Pihak Ketiga Rp511.713.576,-
C.13 Utang kepada Pihak Ketiga
Nilai Utang kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2015 dan 2014 masing-
masing sebesar Rp511.713.576,- dan Rp384.273.979,-. Utang kepada Pihak
Ketiga merupakan kewajiban yang masih harus dibayar dan segera
Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015
29
diselesaikan kepada pihak ketiga lainnya dalam waktu kurang dari 12 (dua
belas bulan) sejak tanggal pelaporan. Adapun rincian Utang Pihak Ketiga
pada Balai Besar Keramik per tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Tabel 17. Rincian Utang kepada Pihak Ketiga
Uraian Jumlah PenjelasanTunjangan Kinerja Bulan Desember 304,858,750 Merupakan Tunjangan Kinerja Bulan Desember yang masih
berada di kas bendahara pengeluaran dan akan diserahkanpada Bulan Januari 2016
Belanja yang masih harus dibayar 132,220,826 Merupakan Tunjangan Kinerja Bulan Desember yang masihberada di kas bendahara pengeluaran dan akan diserahkanpada Bulan Januari 2016
Uang makan bulan Desember 74,634,000 Merupakan uang makan Bulan Desember yang masih beradadi kas bendahara pengeluaran dan akan diserahkan pada BulanJanuari 2016
Total 511,713,576
Pendapatan Diterima di Muka Rp2.400.000,-
C.14 Pendapatan Diterima di Muka
Nilai Pendapatan Diterima di Muka per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah
masing-masing sebesar Rp2.400.000,- dan Rp.0,-. Pendapatan Diterima di
Muka merupakan pendapatan yang sudah diterima pembayarannya, namun
barang/jasa belum diserahkan. Keseluruhan Pendapatan Diterima di Muka
tersebut bersumber dari jasa pengujian, dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 18. Rincian Pendapatan Diterima di Muka
Uraian JumlahPT. Prasadha Pramunah Limbah Industri (PPLI) 2,400,000
Total 2,400,000
Utang Jangka Pendek Lainnya Rp.0
C.15 Utang Jangka Pendek Lainnya
Nilai Utang Jangka Pendek Lainnya per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah
masing-masing sebesar Rp0,- dan Rp21.547.616,-.
Nilai utang jangka pendek pada tahun 2014 merupakan hutang pajak tahun
2015 dan telah dibayarkan pada awal tahun 2015.
Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015
30
Ekuitas Rp187.788.404.891,-
C.16 Ekuitas
Ekuitas per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar
Rp187.788.404.891,- dan Rp190.419.078.330,-. Ekuitas adalah kekayaan
bersih entitas yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban. Rincian
lebih lanjut tentang ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas.
Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015
31
Pendapatan PNBP Rp8.447.234.403,-
D. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN OPERASIONAL
D.1 Pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak
Jumlah Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2015
dan 2014 adalah sebesar Rp8.447.234.403,- dan Rp0. Pendapatan tersebut
terdiri dari:
Tabel 19. Rincian Pendapatan Negara Bukan Pajak Tahun 2015 dan 2014
Pendapatan Jasa (4232) 8,446,739,403 - - Pendapatan Sewa Tanah, Gedung, dan Bangunan (4231) 495,000 - -
Jumlah 8,447,234,403 - -
TH 2015 TH 2014 NAIK
(TURUN) %
URAIAN
Pendapatan Jasa merupakan Pendapatan-LO yang diperoleh dari kegiatan
jasa pengujian, sertifikasi, informasi, pelatihan dan teknologi. Penerimaan
kembali belanja pegawai tahun anggaran yang lalu. Pendapatan dari
pemindahtanganan BMN lainnya dan Pendapatan sewa tanah, gedung, dan
bangunan berasal dari pendapatan sewa rumah dinas kepala balai.
Dalam hal ini terdapat selisih angka pendapatan-LO dengan pendapatan-LRA,
dimana pendapatan-LO diakui dan dicatat pada saat terjadinya transaksi,
atau pada kondisi lingkungan berpengaruh pada laporan keuangan
pemerintah, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau
dibayar. Seperti halnya dalam kasus ini Balai Besar Keramik memiliki
pendapatan diterima dimuka ini merupakan salah satu aspek yang menjadi
selisih antara pendapatan LO dengan pendapatan LRA.
Beban Pegawai Rp14.000.995.244,-
D.2 Beban Pegawai
Jumlah Beban Pegawai pada Tahun 2015 dan 2014 adalah masing-masing
sebesar Rp14.000.995.244,- dan Rp0. Beban Pegawai adalah beban atas
kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun barang yang ditetapkan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang diberikan kepada pejabat
negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang dipekerjakan oleh
pemerintah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas pekerjaan yang
telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan
Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015
32
modal.
Tabel 20. Rincian Beban Pegawai Tahun 2015 dan 2014
URAIAN JENIS BEBAN TH 2015 TH 2014NAIK
(TURUN) %
Beban Gaji (5111) 8,602,947,805 - - Beban Uang Lembur (5122) 8,730,000 - - Beban Pegawai (Tunjangan Khusus/Kegiatan) (5124) 5,389,317,439
Jumlah 14,000,995,244 - -
Ada perbedaan antara belanja pegawai yang tercantum dalam LRA maupun
LO dikarenakan perbedaan pengakuan dan pencatatannya. Belanja pegawai
LRA tercatat Rp13.868.774.418,- sedangkan belanja pegawai LO tercatat
Rp14.000.995.244,- terdapat selisih Rp132.220.826,- yang merupakan
belanja pegawai yang masih harus dibayar berupa kekurangan tunjangan
kinerja bulan Desember 2015.
Beban Persediaan Rp670.162.600,-
D.3 Beban Persediaan
Jumlah Beban Persediaan pada Tahun 2015 dan 2014 adalah masing-masing
sebesar Rp670.162.000,- dan Rp0. Beban Persediaan merupakan beban untuk
mencatat konsumsi atas barang-barang yang habis pakai, termasuk barang-
barang hasil produksi baik yang dipasarkan maupun tidak dipasarkan.
Rincian Beban Persediaan untuk Tahun 2015 dan 2014 adalah sebagai
berikut:
Tabel 21. Rincian Beban Persediaan Tahun 2015 dan 2014
URAIAN JENIS BEBAN TH 2015 TH 2014NAIK
(TURUN) %
Beban Persediaan Konsumsi 212,357,100 - - Beban Persediaan Bahan Baku 457,805,500 - -
Jumlah Beban Persediaan 670,162,600 - - Beban persediaan diakui dari penggunaan persediaan, penyerahan
persediaan kepada masyarakat atau sebab lain yang mengakibatkan
berkurangnya jumlah persediaan. Belanja persediaan merupakan
bertambahnya jumlah pembelian disebabkan oleh pembelian yang
menggunakan anggaran tahun ini. Oleh sebab itu, pasti akan terjadi selisih
antara beban dan belanja persediaan.
Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015
33
Beban Barang dan Jasa Rp5.722.383.923,-
D.4 Beban Barang dan Jasa
Jumlah Beban Jasa Tahun 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar
Rp5.722.383.923,- dan Rp0. Beban Barang dan Jasa adalah konsumsi atas
barang-barang dan jasa-jasa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan entitas.
Rincian Beban Jasa untuk Tahun 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
Tabel 22. Rincian Beban Barang dan Jasa Tahun 2015 dan 2014
URAIAN JENIS BEBAN TH 2015 TH 2014NAIK
(TURUN) %
Beban Barang Operasional 1,320,666,200Beban Barang Non Operasional 3,701,748,075Beban Langganan Daya dan Jasa 217,571,473 - -Beban Jasa Pos dan Giro 15,881,020 - -Beban Sewa 15,000,000 - -Beban Jasa Profesi 151,930,000 - -Beban Jasa Lainnya 299,587,155 - -
Jumlah 5,722,383,923 - - Selisih Beban barang dan jasa dengan belanja barang dan jasa disebabkan
oleh adanya belanja langganan listrik dan telepon yang sudah dicatat sebagai
pengeluaran kas namun belum tercatat sebagai beban karena belum dapat
diakui sebagai beban listrik dan telepon.
Beban Pemeliharaan Rp947.057.845,-
D.5 Beban Pemeliharaan
Beban Pemeliharaan Tahun 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar
Rp947.057.845,- dan Rp0. Beban Pemeliharaan merupakan beban yang
dimaksudkan untuk mempertahankan aset tetap atau aset lainnya yang
sudah ada ke dalam kondisi normal. Rincian beban pemeliharan untuk Tahun
2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
Tabel 23. Rincian Beban Pemeliharaan Tahun 2015 dan 2014
URAIAN JENIS BEBAN TH 2015 TH 2014NAIK
(TURUN) %
Beban Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 534,835,600 - -Beban Pemeliharaan Gedung dan Bangunan Lainnya 34,826,000 - -Beban Pemeliharaan Peralatan dan Mesin 243,508,694 - -Beban Jaringan 29,056,801Beban Persediaan Barang untuk Pemeliharaan 6,984,750Beban Persediaan Suku Cadang 97,846,000
Jumlah 947,057,845 - -
Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015
34
Beban Perjalanan Dinas Rp1.129.964.134,-
D.6 Beban Perjalanan Dinas
Beban Perjalanan Dinas Tahun 2015 dan 2014 adalah masing-masing
sebesar Rp1.129.964.134,- dan Rp0. Beban tersebut adalah merupakan beban
yang terjadi untuk perjalanan dinas dalam rangka pelaksanaan tugas, fungsi,
dan jabatan. Rincian Beban Perjalanan Dinas untuk Tahun 2015 dan 2014
adalah sebagai berikut:
Tabel 24. Rincian Beban Perjalanan Dinas Tahun 2015 dan 2014
URAIAN JENIS BEBAN TH 2015 TH 2014NAIK
(TURUN) %
Beban Perjalanan Biasa 1,049,879,134 - -Beban Perjalanan Dinas Dalam Kota 22,410,000 - -Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 57,675,000 - -
Jumlah 1,129,964,134 - -
Beban Penyusutan dan Amortisasi Rp3.348.661.726,-
D.7 Beban Penyusutan dan Amortisasi
Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk Tahun 2015 dan 2014
adalah masing-masing sebesar Rp3.348.661.726,- dan Rp0. Beban
Penyusutan adalah merupakan beban untuk mencatat alokasi sistematis atas
nilai suatu aset tetap yang dapat disusutkan (depreciable assets) selama masa
manfaat aset yang bersangkutan. Sedangkan Beban Amortisasi digunakan
untuk mencatat alokasi penurunan manfaat ekonomi untuk Aset Tak
berwujud. Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk tahun 2015 dan
2014 adalah sebagai berikut:
Tabel 25. Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi Tahun 2015 dan 2014
URAIAN BEBAN PENYUSUTAN DAN AMORTISASI TH 2015 TH 2014 NAIK (TURUN) %
Beban Penyusutan Peralatan dan Mesin 2,748,498,578 - -Beban Penyusutan Gedung dan Bangunan 544,342,595 - -Beban Penyusutan Jalan, Irigasi, Jaringan 43,007,717 - -Beban Penyusutan Aset Tetap yang Tidak Digunakan 12,812,836 - -
Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi 3,348,661,726 - -
Beban penyusutan dan amortisasi merupakan alokasi sistematis berupa
perhitungan tanpa adanya pengeluaran kas.
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih Rp32.374.425,-
D.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih merupakan beban untuk mencatat
estimasi ketidaktertagihan piutang dalam suatu periode. Jumlah Beban
Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015
35
Penyisihan Piutang Tak Tertagih untuk Tahun 2015 dan 2014 adalah masing-
masing sebesar Rp32.374.425,- dan Rp0. Rincian Beban Penyisihan Piutang
Tak Tertagih untuk Tahun 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
Tabel 26. Rincian Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih Tahun 2015 dan
2014
URAIAN JENIS BEBAN TH 2015 TH 2014 NAIK (TURUN) %
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih PNBP- Piutang Jk Pendek 32,374,425 - -
Jumlah 32,374,425 - -
Surplus /Defisit dari Kegiatan Non Operasional Rp(84.275.450,-)
D.9 Kegiatan Non Operasional
Pos Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional terdiri dari pendapatan
dan beban yang sifatnya tidak rutin dan bukan merupakan tugas pokok dan
fungsi entitas. Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional Tahun 2015
dan 2014 adalah sebagai berikut:
Tabel 27. Rincian Kegiatan Non Operasional Tahun 2015 dan 2014
URAIAN TA 2015 TA 2014NAIK
(TURUN) %
Surplus/Defisit Pelepasan Aset Non LancarPendapatan Pelepasan Aset Non Lancar 5,200,000 - -Beban Pelepasan Aset Non Lancar 89,886,707Surplus/(Defisit) dari Kegiatan Non Operasional Lainnya (84,686,707)
- -
Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 411,257 - -
Surplus (Defisit) dari Kegiatan Non Operasional (84,275,450) - -
Nilai pendapatan pelepasan aset merupakan nilai yang berasal dari
pendapatan dari pemindahtanganan BMN sebesar Rp5.200.000,-. Beban
pelepasan aset non lancar berasal dari nilai penyusutan aset BMN sebesar
Rp89.886.707,- dan mengalami defisit dikarenakan nilai aset yang
dihapuskan memiliki kondisi barang yang rusak berat sehingga menyebabkan
nilai penjualannya rendah.
Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015
36
E. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Ekuitas Awal Rp190.419.078.330,-
E.1 Ekuitas Awal
Nilai ekuitas pada tanggal 1 Januari 2015 dan 2014 adalah masing-masing
sebesar Rp190.419.078.330,- dan Rp0.
Defisit LO Rp(17.488.640.944,-)
E.2 Surplus (Defisit) LO
Jumlah Defisit LO untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan
2014 adalah sebesar Rp(17.488.640.944,-) dan Rp0. Defisit LO merupakan
selisih kurang antara surplus/defisit kegiatan operasional, surplus/defisit
kegiatan non operasional, dan pos luar biasa.
Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi Rp35.642.000,-
E.3 Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi
Koreksi Atas Nilai Perolehan Aset Tetap No Revaluasi merupakan koreksi
atas kesalahan pencatatan kuantitas aset pada laporan keuangan. Koreksi
pencatatan aset tetap untuk tahun 2015 dan 2014 adalah masing-masing
sebesar Rp35.642.000,- dan Rp0. Nilai koreksi nilai Aset Tetap tersebut
adalah koreksi nilai Gedung dan Bangunan.
Ekuitas Akhir Rp187.788.404.891,-
E.4 Ekuitas Akhir
Nilai Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-
masing sebesar Rp187.788.404.891,- dan Rp190.419.078.330,-.
Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015
37
F. Pengungkapan Penting Lainnya
F.1 Pengungkapan Lain-lain
Berdasarkan Keputusan Menteri Perindustrian Republik Indonesia
Nomor: 02/M-IND/Kep/1/2016 Pada tanggal 7 Januari 2016 Tentang
Pemberhentian dan Pengangkatan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di
Lingkungan Kementrian Perindustrian. Oleh karena itu telah dilakukan
penggantian Kuasa Pengguna Anggaran dalam Satuan Kerja Balai Besar
Keramik. Adapun Pejabat Pengelola Keuangan Balai Besar Keramik
sebagai berikut,
Semula :
Kuasa Pengguna Anggaran : Dr. Ir. Lintong Sopandi Hutahaean, M.ChE
Pejabat Pembuat Komitmen : Dra. Tri Yusmani, MT
Ir. Hernawan, MT
Pejabat Penandatangan/Penguji SPM : Dwi Ariyani, S.Si
Bendahara Pengeluaran : Mimin Mintarsih
Bendahara Penerimaan : Dasep Gumilar
Menjadi :
Kuasa Pengguna Anggaran : Ir. Supomo, M.Sc
Pejabat Pembuat Komitmen : Dra. Tri Yusmani, MT
Ir. Hernawan, MT
Pejabat Penandatangan/Penguji SPM : Dwi Ariyani, S.Si
Bendahara Pengeluaran : Mimin Mintarsih
Bendahara Penerimaan : Dasep Gumilar
Bandung, 8 Januari 2016 Kepala Balai Besar Keramik Dr. Ir. Lintong Sopandi Hutahaean, M.ChE NIP. 19580322 198603 1 002
Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015
38