Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2014
Transcript of Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2014
Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2014
Catatan Atas Laporan Keuangan Page - 7 -
A. PENJELASAN UMUM
Dasar Hukum
Entitas
A.1. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah.
5. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2013 tentang
Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
6. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 171/PMK.05/2007
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
233/PMK.05/2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Pemerintah Pusat.
7. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-57/PB/2013 tentang
Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga.
Profil dan
Rencana
Strategis
A.2. PROFIL DAN RENCANA STRATEGIS BALAI BESAR KERAMIK
Balai Besar Keramik adalah unit pelaksana teknis dibawah Badan Pengkajian
Kebijakan Iklim dan Mutu Industri, Kementerian Perindustrian yang bertanggungjawab
kepada Kepala Badan Pengkajian Kebijakan Iklim dan Mutu Industri. Balai Besar
Keramik bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dalam bidang teknologi keramik,
gelas dan material nano melalui program pembinaan maupun program operasional,
selain itu memperluas mitra kerja lintas sektoral yang terkait, baik dalam negeri
maupun luar negeri.
Untuk mewujudkan tujuan diatas Balai Besar Keramik berkomitmen dengan visi
“menjadi lembaga yang profesional dan memberikan pelayanan teknologi keramik dan
material nano di Indonesia.”
Untuk mewujudkan visi tersebut Balai Besar Keramik melakukan langkah-langkah
strategis sebagai berikut:
Melaksanakan penelitian dan pengembangan teknologi terapan dan standardisasi
dibidang keramik dan material nano.
Memberikan layanan jasa teknologi kepada industri dalam bidang:
III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Comment [n1]: cari peraturan baru
Formatted: Right, Pattern: Clear(Light Blue)
Formatted: Font: 14 pt, Font color:White
Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2014
Catatan Atas Laporan Keuangan Page - 8 -
a. Riset teknologi keramik dan material nano
b. Pelatihan teknis tenaga industri
c. Pengujian bahan dan produk
d. Standardisasi bahan dan produk serta kalibrasi peralatan
e. Sertifikasi sistem mutu, produk dan personil
f. Konsultansi teknik produksi dan penggunaan produk, serta manajemen
g. Rancang bangun dan perekayasaan peralatan industri
Pendekatan
Penyusunan
Laporan
Keuangan
A.3. PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan Keuangan Tahun 2014 ini merupakan laporan yang mencakup seluruh
aspek keuangan yang dikelola oleh Balai Besar Keramik. Laporan Keuangan ini
dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu serangkaian prosedur manual
maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan dan
pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan
pada Kementerian Negara/Lembaga.
SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem Informasi Manajemen
dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI dirancang untuk
menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri dari Laporan
Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan. Sedangkan
SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan informasi aset tetap, persediaan, dan
aset lainnya untuk penyusunan neraca dan laporan barang milik negara serta laporan
manajerial lainnya.
Kebijakan
Akuntansi
A.4. KEBIJAKAN AKUNTANSI
Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun 2014 telah mengacu pada
Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
Disamping itu, dalam penyusunannya telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan
keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan.
Kebijakan-kebijakan akuntansi yang penting yang digunakan dalam penyusunan
Laporan Keuangan Balai Besar Keramik adalah sebagai berikut:
Kebijakan
Akuntansi atas
Pendapatan
(1) Kebijakan Akuntansi atas Pendapatan
Pendapatan adalah semua penerimaan yang menambah ekuitas dana lancar
dalam periode tahun yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah pusat
dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah pusat.
Pendapatan diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum Negara .
Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2014
Catatan Atas Laporan Keuangan Page - 9 -
Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan
membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah
dikompensasikan dengan pengeluaran).
Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
Kebijakan
Akuntansi atas
Belanja
(2) Kebijakan Akuntansi atas Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran yang mengurangi ekuitas dana lancar
dalam periode tahun yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh
pembayarannya kembali oleh pemerintah pusat.
Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN.
Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja
terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan
oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN).
Belanja disajikan pada lembar muka laporan keuangan menurut klasifikasi
ekonomi/jenis belanja.
Kebijakan
Akuntansi atas
Aset
(3) Kebijakan Akuntansi atas Aset
Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh
pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat
ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh
pemerintah maupun oleh masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang,
termasuk sumber daya non-keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa
bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena
alasan sejarah dan budaya. Dalam pengertian aset ini tidak termasuk sumber
daya alam seperti hutan, kekayaan di dasar laut, dan kandungan
pertambangan. Aset diakui pada saat diterima atau pada saat hak kepemilikan
berpindah.
Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap, dan Aset Lainnya.
Aset lancar a. Aset Lancar
Aset Lancar mencakup kas dan setara kas yang diharapkan segera untuk
direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (dua belas)
bulan sejak tanggal pelaporan. Aset lancar ini terdiri dari kas, piutang, dan
persediaan.
Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam
bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah
BI pada tanggal neraca.
Piutang dinyatakan dalam neraca menurut nilai yang timbul berdasarkan
Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2014
Catatan Atas Laporan Keuangan Page - 10 -
hak yang telah dikeluarkan surat keputusan penagihan atau yang
dipersamakan, yang diharapkan diterima pengembaliannya dalam waktu 12
(dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan dan disajikan sebagai Bagian
Lancar Piutang.
Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang
akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan
sebagai bagian lancar TPA/TGR.
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan
yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan
barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam
rangka pelayanan kepada masyarakat.
Persediaan dicatat di neraca berdasarkan hasil perhitungan fisik pada
tanggal neraca dikalikan dengan:
- harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian
- harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri
- harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan
cara lainnya.
Aset Tetap
b. Aset Tetap
Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang dimanfaatkan oleh
pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa
manfaat lebih dari satu tahun.
Aset tetap dilaporkan pada neraca berdasarkan harga perolehan atau harga
wajar.
Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi
sebagai berikut:
a. Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan olah
raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp300.000 (tiga ratus
ribu rupiah);
b. Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan
atau lebih dari Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah);
c. Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum
kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali
pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya
berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian.
Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2014
Catatan Atas Laporan Keuangan Page - 11 -
Piutang Jangka
Panjang
c. Piutang Jangka Panjang
Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang akan jatuh tempo atau akan
direalisasikan lebih dari 12 bulan sejak tanggal pelaporan. Termasuk dalam
Piutang Jangka Panjang adalah Tagihan Penjualan Angsuran (TPA),
Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) yang
jatuh tempo lebih dari satu tahun.
TPA menggambarkan jumlah yang dapat diterima dari penjualan aset
pemerintah secara angsuran kepada pegawai pemerintah yang dinilai
sebesar nilai nominal dari kontrak/berita acara penjualan aset yang
bersangkutan setelah dikurangi dengan angsuran yang telah dibayar oleh
pegawai ke kas negara atau daftar saldo tagihan penjualan angsuran.
TP adalah tagihan yang ditetapkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan
kepada bendahara yang karena lalai atau perbuatan melawan hukum
mengakibatkan kerugian Negara/daerah.
TGR adalah suatu proses yang dilakukan terhadap pegawai negeri atau
bukan pegawai negeri bukan bendahara dengan tujuan untuk menuntut
penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh negara sebagai akibat
langsung ataupun tidak langsung dari suatu perbuatan yang melanggar
hukum yang dilakukan oleh pegawai tersebut atau kelalaian dalam
pelaksanaan tugasnya.
Aset Lainnya
d. Aset Lainnya
Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap, dan
piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah Aset Tak
Berwujud, dan Aset Lain-lain.
Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan tidak
mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan
barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya termasuk hak atas
kekayaan intelektual.
Aset lain-lain berupa aset tetap pemerintah yang dihentikan dari
penggunaan operasional pemerintah.
Kebijakan
Akuntansi atas
Kewajiban
(4) Kebijakan Akuntansi atas Kewajiban
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi
pemerintah.
Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2014
Catatan Atas Laporan Keuangan Page - 12 -
Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka pendek dan
kewajiban jangka panjang.
a. Kewajiban Jangka Pendek
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika
diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan
setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga, Belanja
yang Masih Harus Dibayar, Pendapatan Diterima di Muka, Bagian Lancar
Utang Jangka Panjang, dan Utang Jangka Pendek Lainnya.
b. Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika
diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua belas
bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban
pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung.
Kebijakan
Akuntansi atas
Ekuitas Dana
(5) Kebijakan Akuntansi atas Ekuitas Dana
Ekuitas dana merupakan kekayaan bersih pemerintah, yaitu selisih antara aset
dan kewajiban pemerintah.
Ekuitas dana diklasifikasikan Ekuitas Dana Lancar dan Ekuitas Dana Investasi.
Ekuitas Dana Lancar merupakan selisih antara aset lancar dan kewajiban
jangka pendek.
Ekuitas Dana Investasi mencerminkan selisih antara aset tidak lancar dan
kewajiban jangka panjang.
Kebijakan
Akuntansi atas
Penyisihan
Piutang Tidak
Tertagih
(6) Kebijakan Akuntansi atas Penyisihan Piutang Tidak Tertagih
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih adalah cadangan yang harus dibentuk
sebesar persentase tertentu dari akun piutang berdasarkan penggolongan
kualitas piutang. Penilaian kualitas piutang dilakukan dengan
mempertimbangkan jatuh tempo dan perkembangan upaya penagihan yang
dilakukan pemerintah.
Kualitas piutang didasarkan pada kondisi masing-masing piutang pada tanggal
pelaporan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
201/PMK.06/20110 tentang Kualitas Piutang Kementerian Negara/Lembaga
dan Pembentukan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih .
Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2014
Catatan Atas Laporan Keuangan Page - 13 -
Tabel 3 Penggolongan Kualitas Piutang
Kualitas Piutang
Uraian
Penyisihan
Lancar Belum dilakukan pelunasan s.d. tanggal jatuh tempo
0.5%
Kurang Lancar Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan
Pertama tidak dilakukan pelunasan 10%
Diragukan Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan
Kedua tidak dilakukan pelunasan 50%
Macet 1. Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat
Tagihan Ketiga tidak dilakukan pelunasan
100%
2. Piutang telah diserahkan kepada Panitia
Urusan Piutang Negara/DJKN
Kebijakan
Akuntansi atas
Penyusutan Aset
tetap
(7) Kebijakan Akuntansi atas Penyusutan Aset Tetap
Penerapan penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetappada seluruh
entitas Pemerintah Pusat dilaksanakan mulai tahun 2013, sesuai dengan
Keputusan menteri keuangan Nomor 53/KMK.06/2012 tentang Penerapan
Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah
Pusat.
Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan
penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap. Kebijakan penyusutan
aset tetap didasarkan pada Peraturan Menteri Keuangan No. 01/PMK.06/2013
tentang Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap Pada Entitas
Pemerintah Pusat.
Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap:
a. Tanah
b. Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP)
c. Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber sah atau
dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang telah diusulkan kepada
Pengelola Barang untuk dilakukan penghapusan
Nilai yang disusutkan pertama kali adalah nilai yang tercatat dalam
pembukuan per 31 Desember 2012 untuk aset tetap yang diperoleh sampai
dengan 31 Desember 2012. Sedangkan untuk Aset Tetap yang diperoleh
setelah 31 Desember 2012, nilai yang disusutkan adalah berdasarkan nilai
perolehan.
Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2014
Catatan Atas Laporan Keuangan Page - 14 -
Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap dilakukan setiap akhir
semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu.
Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus
yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan dari Aset Tetap
secara merata setiap semester selama masa manfaat.
Masa manfaat aset tetap ditentukan dengan berpedoman pada Keputusan
Menteri Keuangan Nomor: 59/KMK.06/2013 tentang Tabel Masa Manfaat
Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada
Entitas Pemerintah Pusat. Secara umum tabel masa manfaat tersebut tersaji
pada Tabel 4.
Tabel 4 Penggolongan Masa Manfaat Aset Tetap
Kelompok Aset Tetap
Masa Manfaat
Peralatan dan Mesin 2 s.d. 20 tahun
Gedung dan Bangunan 10 s.d. 50 tahun
Jalan, Jaringan, dan Irigasi 5 s.d 40 tahun
Aset Tetap Lainnya (Alat Musik Modern) 4 tahun
Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2014
Catatan Atas Laporan Keuangan Page - 15 -
B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Realisasi
Pendapatan
Negara dan
Hibah Rp.
8.802.342.549
B.1 Pendapatan Negara dan Hibah
Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah untuk periode yang berakhir pada 31
Desember 2014 adalah sebesar Rp8.802.342.549. atau mencapai 138,37 persen dari
estimasi pendapatan yang ditetapkan sebesar Rp6.361.092.000. Pendapatan Negara
dan Hibah Balai Besar Keramik terdiri dari Pendapatan dari Pengelolaan BMN, Jasa,
Iuran dan Denda dan Pendapatan Lain-lain.
Rincian Estimasi Pendapatan dan realisasinya dapat dilihat dalam Tabel 5 berikut ini:
Tabel 5 Rincian Estimasi Pendapatan dan realisasi PNBP
No
Uraian
Anggaran
Realisasi
%
1 Pendapatan dari Pengelolaan BMN 2.615.000 35.495.000
09.026.129 1.357,36
2 Pendapatan Jasa 6.358.477.000 8.718.321.464 137,11
3 Pendapatan Iuran dan Denda 0 14.463.585 0,00
4 Pendapatan Lain-Lain 0 34.062.500 0,00
Jumlah 6.361.092.000 8.802.342.549 138,37
Berdasarkan Tabel 6 Perbandingan Realisasi Pendapatan TA 2014 dan 2013
menunjukkan bahwa realisasi pendapatan PNBP pada TA 2014 mengalami
penurunan 15,12 persen dari realisasi pendapatan dari PNBP TA 2013. Hal ini
disebabkan karena:
1. Menurunnya aktivitas jasa pengujian dan sertifikasi awal untuk sistim mutu dan
produk karena lebih banyak melakukan jasa surveillance pada beberapa komoditi
keramik;
2. Naiknya target penerimaan di tahun 2014 naik sebesar 157,53 persen dari
Rp2.470.000.000. menjadi Rp6.361.092.000.
Tabel 6 Perbandingan Realisasi Pendapatan TA 2014 dan 2013
No Uraian Realisasi TA 2014
(Rp)
Realisasi TA 2013
(Rp)
Naik
(Turun)
%
1 Pendapatan dan Pengelolaan BMN 35.495.000
23.245.000 52,70
2 Pendapatan Jasa 8.718.321.464 10.323.689.812 (15,55)
3 Pendapatan Iuran dan Denda 14.463.585 17.745.634 (18,49)
4 Pendapatan Lain-Lain 34.062.500 5.127.180 564,35
Jumlah 8.802.342.549 10.369.807.626 (15,12)
Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2014
Catatan Atas Laporan Keuangan Page - 16 -
Realisasi Belanja
Negara Rp
22.019.515.773
B.2. Belanja Negara
Realisasi belanja Balai Besar Keramik pada TA 2014 adalah sebesar
Rp22.019.515.773. atau 97,10 persen dari anggaran senilai Rp22.677.451.000.
Rincian Anggaran dan realisasi belanja TA 2014 tersaji pada Tabel 7.
Tabel 7 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2014
Uraian Jenis Belanja
Anggaran
Realisasi Belanja
(%)
Belanja Pegawai
Belanja Barang
Belanja Modal
12.449.501.000
8.104.952.000
2.122.998.000
12.362.387.180
7.644.835.441
2.026.785.933
1.759.507.384
315.085.000
41,68
24,62
24,09
Total Belanja Kotor
22.677.451.000
22.034.008.551
34,64
Pengembalian Belanja
(14.959.278)
0,00
Belanja Netto
22.677.451.000
22.019.049.273
34,58
Komposisi anggaran dan realisasi belanja dapat dilihat dalam grafik berikut ini:
-
5,000,000,000
10,000,000,000
15,000,000,000
BelanjaPegawai
Belanja Barang Belanja Modal
Komposisi Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2014
Berdasarkan Tabel 8 Perbandingan Realisasi Belanja (Bersih) sampai dengan 31
Desember 2014 dan 2013 menunjukkan bahwa realisasi belanja pada TA 2014
mengalami kenaikan sebesar 8,86 persen dibandingkan realisasi belanja pada TA
2013.
Hal ini disebabkan karena:
1. Pagu belanja pegawai naik sebesar Rp3.882.427.000. atau 45,32 persen,
dikarenakan pada tahun 2014 satuan kerja dibawah BPKIMI menerima dan
Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2014
Catatan Atas Laporan Keuangan Page - 17 -
mengelola tunjangan kinerja masing-masing, sehingga pada tahun ini realisasi
belanja pegawai naik sebesar 53,12 dari tahun lalu.
Tabel 8
Perbandingan Realisasi Belanja TA 2014 dan 2013
Uraian Jenis Belanja Realisasi
TA.2014
Realisasi
TA.2013 Naik (Turun) %
Belanja Pegawai
Belanja Barang
Belanja Modal
12.349.783.152
7.642.946.691
2.026.785.933
8.065.404.106
9.563.832.648
2.598.995.504
53,12
(20,08)
(22,02)
Jumlah
22.019.515.776
20.228.232.258
8,86
Belanja Pegawai
Rp
12.349.783..152
B.2.1 Belanja Pegawai
Realisasi belanja pegawai Balai Besar Keramik pada TA 2014 meliputi Belanja Gaji
dan Tunjangan PNS; Belanja Lembur dan Belanja Tunjangan Khusus & Belanja
Pegawai Transito.
Realisasi Belanja Pegawai TA 2014 dan TA 2013 adalah masing-masing sebesar
Rp12.349.783.152. dan Rp8.065.404.106. Berdasarkan Tabel 9, realisasi belanja
pada TA 2014 mengalami kenaikan sebesar 53,12 persen dari realisasi belanja TA
2013. Hal ini disebabkan karena:
1. Pagu belanja pegawai naik sebesar Rp3.882.427.000. atau 45,32 persen,
dikarenakan pada tahun 2014 satuan kerja dibawah BPKIMI menerima dan
mengelola tunjangan kinerja masing-masing, sehingga pada tahun ini realisasi
belanja pegawai naik sebesar 53,12 dari tahun lalu.
Tabel 9
Perbandingan Belanja Pegawai TA 2014 dan TA 2013
Uraian Realisasi TA 2014
(Rp)
Realisasi TA 2013
(Rp)
Naik (Turun)
%
Belanja Gaji dan Tunjangan PNS 7.937.891.426 8.013.831.331 (0,95)
Belanja Lembur 39.289.000 79.528.000 (50,60)
Belanja Tunj. Khusus & Belanja Pegawai
Transito 4.385.206.754 0 0,00
Realisasi Belanja Kotor 12.362.387.180 8.093.359.331 52,75
Pengembalian Belanja Pegawai (12.604.028) (27.955.225) (54,91)
Realisasi Belanja Bersih 12.349.783.152 8.065.404.106 53,12
Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2014
Catatan Atas Laporan Keuangan Page - 18 -
Belanja Barang
Rp
7.642.946.691
B.2.2 Belanja Barang
Realisasi Belanja Barang TA 2014 dan TA 2013 adalah masing-masing sebesar
Rp7.642.946.691. dan Rp9.563.832.648.
Berdasarkan Tabel 10, Realisasi Belanja Barang TA 2014 mengalami penurunan
sebesar 20,09 persen dari realisasi Belanja Barang TA 2013. Hal ini disebabkan
karena turunnya realisasi belanja barang non operasional sebesar 33,34 persen
atau Rp2.169.114.900.
Tabel 10 Perbandingan Belanja Barang TA 2014 dan TA 2013
Uraian
Realisasi
TA 2014
Realisasi
TA 2013
Naik
(Turun) %
Belanja Barang Operasional
Belanja Barang Non Operasional
Belanja Jasa
Belanja Pemeliharaan
Belanja Perjalanan
983.044.743
4.337.891.100
689.163.202
853.170.646
781.565.750
815.044.587
6.507.006.000
806.299.226
542.553.840
955.814.870
20,61
(33,34)
(14,53)
57,25
(18,23)
Jumlah Belanja Kotor 7.644.835.441 9.626.718.523 (20,59)
Pengembalian Belanja (4.710.500) (62.885.875) (96.25)
Jumlah Belanja Bersih 7.642.480.191 9.563.832.648 (20,09)
Belanja Modal
Rp
2.026.785.930
B.2.3 Belanja Modal
Realisasi Belanja Modal TA 2014 dan TA 2013 adalah masing-masing sebesar
Rp2.026.785.930. dan Rp2.598.995.504.
Berdasarkan Tabel 11, Realisasi Belanja Modal TA 2014 mengalami penurunan
sebesar 22,02 persen dari realisasi Belanja Modal TA 2013. Hal ini disebabkan
karena turunnya pagu belanja modal pada tahun 2014 tidak ada pembangunan
gedung dan bangunan.
Tabel 11 Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2014 dan 2013
Uraian Realisasi
TA 2014
Realisasi
TA 2013
Naik (Turun)
%
Belanja Modal Peralatan dan Mesin 1.913.339.650 1.837.282.430 4,14
Belanja Modal Gedung dan Bangunan
100.000.000
750.820.900
(86,68)
Belanja Modal Lainnya 13.446.280 10.892.174 23,45
Jumlah Belanja Kotor 2.026.785.930 2.598.995.504 (22,02)
Pengembalian Belanja Modal - - -
Jumlah Belanja Bersih 2.026.785.930 2.598.995.504 (22,02)
Comment [O2]: Ditambahkan
pengertiannya
Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2014
Catatan Atas Laporan Keuangan Page - 19 -
C. PENJELASAN ATAS POS- POS NERACA
ASET
Aset lancar
Rp904.511.850
C.1. Aset Lancar
Nilai Aset Lancar per 31 Desember 2014 dan 2013 adalah masing-masing
sebesar Rp904.511.850. dan Rp49.311.420.
Aset lancar merupakan aset yang diharapkan segera untuk dapat direalisasikan
atau dimiliki untuk dipakai atau dijual dalam waktu 12 (duabelas) bulan sejak
tanggal pelaporan.
Rincian Aset Lancar pada Balai Besar Keramik per 31 Desember 2014
disajikan pada Tabel 12.
Tabel 12 Rincian Aset Lancar per 31 Desember 2014 dan 2013
No. Aset lancar 31 Desember
2014 31 Des 2013
1 Kas Lainnya dan Setara Kas 438.769.900 0
2 Piutang Bukan Pajak 437.315.000 15.705.000
3 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih- Piutang Bukan Pajak
(11.085.700) (78.525)
4 Persediaan
39.512.650
33.684.945
Jumlah Belanja Bersih 904.511.850
.
49.311.420
Kas Lainnya dan Setara
Kas Rp438.769.900
C.1.1 Kas Lainnya dan Setara Kas
Saldo Kas di Kas Lainnya dan Setara Kas per tanggal 31 Desember 2014 dan
31 Desember 2013 masing-masing sebesar Rp438.769.900. dan Rp0. Kas
Lainnya dan Setara Kas merupakan kas yang berada di bawah tanggung jawab
Bendahara Pengeluaran yang bukan berasal dari UP/TUP, baik saldo rekening
di bank maupun uang tunai dengan rincian sebagaimana tersaji pada Tabel 13.
Tabel 13
Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas Per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013
No Jenis 31 Desember 201431 Desember
2013
Kenaikan/
(Penurunan)
1 Tunjangan Kinerja/ Khusus 375,286,900Rp -Rp 375,286,900Rp 2 Uang Makan Desember 63,483,000Rp -Rp -Rp
438,769,900Rp -Rp 375,286,900Rp Jumlah
Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2014
Catatan Atas Laporan Keuangan Page - 20 -
Piutang Bukan Pajak
Rp437.315.000
C.1.2. Piutang Bukan Pajak
Saldo Piutang Bukan Pajak per tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-
masing sebesar Rp886.787.500. dan Rp15.705.000. Piutang bukan pajak
merupakan hak atau pengakuan pemerintah atas uang, barang atau jasa
terhadap pelayanan yang telah diberikan dan belum diselesaikan pembayaran
atau serah terimanya pada akhir tahun anggaran pada tanggal neraca.
Rincian Piutang Bukan Pajak disajikan dalam Tabel 14 yang merupakan
pengakuan PNBP atas jasa litbang, sertifikasi, pengujian, pelatihan dan
konsultasi.
Tabel14 Rincian Piutang Bukan Pajak
No. Debitur TA 2014 TA 2013
1 PT. Perdana Gemilang Indotama Rp7,080,000.00
2 PT. Industri Keramik Kemenangan Jaya Rp2,450,000.00
3 PT. Lantai Emas Kemenangan Jaya Rp1,225,000.00
4 PT. Ubin Keramik Kemenangan Jaya Rp3,725,000.00
5 PT. Sinar Karya Duta Abadi Rp1,225,000.00
6 PT. Indoporselain Rp1,275,000.00
7 PT. Internusa Alamasri Rp2,640,000.00
8 PT. Tamindo Permai (Qindao Jinjing) Rp43,560,000.00
9 PT. Rosy Ceramindo Rp2,640,000.00
10 PT. Serinco Jaya Marmer Industries (Foshan Yonghang Ceramics)Rp43,560,000.00
11 PT. Tamindo Permai (Shandong Jinjing) Rp92,565,000.00
12 PT. Tamindo Permai Glass Rp6,570,000.00
13 PT. Indopenta Sakti Teguh Rp1,275,000.00
14 PT. Sucofindo Rp9,850,000.00
15 PT. Gunung Timur Abadi Rp1,325,000.00
16 PT. American Standard Rp8,850,000.00
17 PT. Cahay Putra Asa Keramik Rp6,375,000.00
18 PT. Imajinasi Mandiri Rp7,760,000.00
19 PT. Mulia Kermik Indahraya Rp3,825,000.00
20 PT. Surya Toto Indonesia Rp1,770,000.00
21 PT. Artha Telaga Nandia Rp1,275,000.00
22 PT. Jui Shin Indonesia Rp7,650,000.00
23 PT. Mulia Kermik Indahraya Rp2,650,000.00
24 PT. Skala Muti Kreasindo Rp1,325,000.00
25 PT. Palma Conte Mas (Zibo old Lionking Technology Ltd)Rp92,565,000.00
26 PT. Fantasi Eka Glass (Jiangmen Syp Engineering Glass Co., Ltd)Rp98,010,000.00
Jumlah Rp437,315,000 Rp15,705,000
Penyisihan Piutang Tak
Tertagih – Piutang Bukan
Pajak Rp11.085.700
C.1.3 Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Bukan Pajak
Nilai Penyisihan Piutang Tak Tertagih-Piutang Bukan Pajak per 31 Desember
2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp11.085.700. dan Rp78.525.
Penyisihan Piutang Tak Tertagih-Piutang Bukan Pajak merupakan estimasi
ketidaktertagihan piutang jangka pendek yang ditentukan oleh kualitas masing-
masing debitur. Rincian estimasi penyisihan sebagaimana tersaji pada Tabel15.
Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2014
Catatan Atas Laporan Keuangan Page - 21 -
Tabel 15 Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih-Piutang Bukan Pajak
No. Debitur Kualitas Nilai Piutang Penyisihan Nilai Penyisihan
1 PT. Indoporselain Kurang Lancar 1,275,000 10.0% 127,500
2 PT. Internusa Alamasri Kurang Lancar 2,640,000 10.0% 264,000
3 PT. Tamindo Permai (Qindao Jinjing) Kurang Lancar 43,560,000 10.0% 4,356,000
4 PT. Rosy Ceramindo Kurang Lancar 2,640,000 10.0% 264,000
5 PT. Serinco Jaya Marmer Industries (Foshan Yonghang Ceramics) Kurang Lancar 43,560,000 10.0% 4,356,000
6 PT. Tamindo Permai (Shandong Jinjing) Lancar 92,565,000 0.5% 462,825
7 PT. Tamindo Permai Glass Lancar 6,570,000 0.5% 32,850
8 PT. Indopenta Sakti Teguh Lancar 1,275,000 0.5% 6,375
9 PT. Sucofindo Lancar 9,850,000 0.5% 49,250
10 PT. Gunung Timur Abadi Lancar 1,325,000 0.5% 6,625
11 PT. American Standard Lancar 8,850,000 0.5% 44,250
12 PT. Cahay Putra Asa Keramik Lancar 6,375,000 0.5% 31,875
13 PT. Imajinasi Mandiri Lancar 7,760,000 0.5% 38,800
14 PT. Mulia Kermik Indahraya Lancar 3,825,000 0.5% 19,125
15 PT. Surya Toto Indonesia Lancar 1,770,000 0.5% 8,850
16 PT. Artha Telaga Nandia Lancar 1,275,000 0.5% 6,375
17 PT. Jui Shin Indonesia Lancar 7,650,000 0.5% 38,250
18 PT. Mulia Kermik Indahraya Lancar 2,650,000 0.5% 13,250
19 PT. Skala Muti Kreasindo Lancar 1,325,000 0.5% 6,625
20 PT. Palma Conte Mas (Zibo old Lionking Technology Ltd)Lancar 92,565,000 0.5% 462,825
21 PT. Fantasi Eka Glass (Jiangmen Syp Engineering Glass Co., Ltd)Lancar 98,010,000 0.5% 490,050
Jumlah Rp437,315,000 Rp11,085,700
Persediaan
Rp46.386.683
C.1.4 Persediaan
Nilai Persediaan per 31 Deseber 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing
adalah sebesar Rp39.512.650. dan Rp33.684.945.
Persediaan merupakan jenis aset dalam bentuk barang atau perlengkapan
(supplies) pada tanggal neraca yang diperoleh dengan maksud untuk
mendukung kegiatan operasional dan untuk dijual, dan/atau diserahkan dalam
rangka pelayanan kepada masyarakat.
Rincian Persediaan per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 tersaji
pada Tabel 16.
Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2014
Catatan Atas Laporan Keuangan Page - 22 -
Tabel 16 Rincian Persediaan
No. Uraian 31 Desember 2014 31 Desember 20131 Barang Konsumsi 34,975,600Rp 29,086,331Rp
2 Barang Untuk Pemeliharaan 3,194,050Rp 4,438,014Rp
3 Suku Cadang 1,280,000Rp 15,000Rp
4 Bahan Baku 63,000Rp 145,600Rp
5 Persediaan Lainnya -Rp -Rp
Jumlah 39,512,650Rp 33,684,945Rp Aset Tetap Rp189.920.388.075
C.2 Aset Tetap
Nilai Aset Tetap per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 tersaji sebesar
Rp189.920.388.075. dan Rp185.034.262.178. Aset Tetap yang tersaji
merupakan aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan
dan digunakan dalam kegiatan operasional entitas.
Rincian Aset Tetap Balai Besar Keramik per 31 Desember 2014 dan 31
Desember 2013 disajikan pada Tabel 17.
Tabel 17
Rincian Aset Tetap
No. Jenis 31 Desember 2014 31 Des 2013
1 Tanah Rp 167,554,220,000 Rp 167,554,220,000 2 Peralatan dan Mesin Rp 38,230,436,046 Rp 33,998,941,396
3 Gedung dan Bangunan Rp 11,524,226,644 Rp 11,524,226,644 4 Jalan Irigasi dan Jaringan Rp 679,718,850 Rp 579,718,850 5 Aset Tetap Lainnya Rp 378,559,862 Rp 365,113,582
218,367,161,402Rp 214,022,220,472Rp
(28,446,773,327)Rp (28,987,958,294)Rp
189,920,388,075Rp 185,034,262,178Rp
Jumlah
Akumulasi Penyusutan
Jumlah
Tanah
Rp167.554.220.000
C.2.1 Tanah
Nilai Aset Tetap berupa tanah yang dimiliki Balai Besar Keramik per 31
Desember 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp167.554.220.000
atau tidak ada penambahan atas pengadaan tanah maupun penilaian kembali
nilai tanah pada Tahun Anggaran 2014.
Rincian saldo tanah per 31 Desember 2014 disajikan pada Tabel 18.
Tabel 18
Rincian Saldo Tanah
Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2014
Catatan Atas Laporan Keuangan Page - 23 -
No. KIB Luas Nilai
1 2.01.01.01.004.1 240 m2 Rp 998.670.000
2 2.01.01.01.004.2 140 m2 Rp 466.050.000
3 2.01.01.01.004.3 298 m2 Rp 222.610.000
4 2.01.01.01.004.4 112 m2 Rp 539.820.000
5 2.01.01.03.022.1 89.970 m2 Rp 1.043.480.000
6 2.01.01.03.022.2 19.590 m2 Rp 227.210.000
7 2.01.01.04.001.1 14.910 m2 Rp 164.056.380.000
167.554.220.000Rp Jumlah
Peralatan dan Mesin
Rp38.230.436.046
C.2.2 Peralatan dan Mesin
Saldo Aset Tetap berupa peralatan dan mesin per 31 Desember 2014 dan 31
Desember 2013 adalah Rp38.230.436.046 dan Rp33.998.941.396.
Mutasi nilai peralatan dan mesin tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
Saldo per 31 Desember 2013 33,998,941,396Rp
Mutasi tambah:
- Pembelian 1,832,216,650Rp
- Transfer Masuk 2,409,055,000Rp
- Penyelesaian Pembangunan dengan KDP 81,123,000Rp
Mutasi kurang:
- Penghentian aset dari penggunaan (90,900,000)Rp
Saldo per 31 Desember 2014 38,230,436,046Rp
Akumulasi Penyusutan s.d 31 Desember 2014 (25,858,692,589)Rp
Nilai Buku per 31 Desember 2014 12,371,743,457Rp
Mutasi penambahan dan pengurangan peralatan dan mesin adalah berupa :
a. Penambahan dari pembelian alat angkutan berupa 1 buah Minibus senilai
Rp199.800.000; alat bengkel dan alat ukur 3 buah senilai Rp11.900.550; alat
kantor dan rumah tangga 125 buah senilai Rp562.391.200; alat studio,
komunikasi dan pemancar 2 buah senilai Rp76.000.000; alat laboratorium 20
buah senilai Rp701.174.900; komputer dan peralatan komputer 49 buah
senilai Rp242.250.000; alat proses/produksi 11 buah senilai Rp38.700.000.
b. Penambahan melalui Transfer masuk diperoleh dari Direktorat Jenderal
Basis Industri Manufaktur sesuai BAST Nomor 252/BIM.l/BAST/3/2014
berupa 7 buah alat laboratorium senilai Rp2.409.055.000.
c. Penambahan dari Penyelesaian pembangunan dengan KDP berupa 1 buah
alat laboratorium senilai Rp81.123.000
d. Pengurangan berupa Penghentian BMN dari penggunaan alat angkutan
berupa 1 buah/unit Minibus Rp90.900.000.
Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2014
Catatan Atas Laporan Keuangan Page - 24 -
Nilai dan Perhitungan penyusutan dan akumulasinya disajikan dalam Tabel 19.
Gedung dan Bangunan
Rp11.524.226.644
C.2.3 Gedung dan Bangunan
Nilai gedung dan bangunan per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013
adalah Rp11.524.226.644 atau tidak ada penambahan maupun pengurangan
atas Gedung dan Bangunan pada Tahun Anggaran 2014.
Saldo per 31 Desember 2013 11,524,226,644Rp
Mutasi tambah:
-
Mutasi kurang:
- -Rp
Saldo per 31 Desember 2014 11,524,226,644Rp
Akumulasi Penyusutan s.d 31 Desember 2014 (2,411,976,792)Rp
Nilai Buku per 31 Desember 2014 9,112,249,852Rp
Rincian aset tetap Gedung dan Bangunan disajikan pada Lampiran A1 Laporan
Keuangan ini.
Jalan, Irigasi dan
Jaringan
Rp679.718.850
C.2.4 Jalan, Irigasi dan Jaringan
Saldo Jalan, Irigasi dan Jaringan per 31 Desember 2014 dan 31 Desember
2013 adalah sebesar Rp679.718.850 dan Rp579.718.850.
Mutasi nilai jalan, irigasi dan jaringan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
.
Saldo per 31 Desember 2013 579,718,850Rp
Mutasi tambah:
- Pengembangan Nilai Aset 100,000,000Rp
Mutasi kurang:
- -Rp
Saldo per 31 Desember 2014 679,718,850Rp
Akumulasi Penyusutan s.d 31 Desember 2014 (176,103,946)Rp
Nilai Buku per 31 Desember 2014 503,614,904Rp
Mutasi penambahan jalan, irigasi dan jaringan adalah berupa pengembangan
nilai aset yaitu pengaspalan jalan senilai Rp100.000.000.
Rincian aset tetap Jalan, Irigasi, dan Jaringan disajikan pada Lampiran A1
Laporan Keuangan ini.
Aset Tetap Lainnya
Rp378.559.862
C.2.5 Aset Tetap Lainnya
Aset Tetap Lainnya merupakan aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan
dalam tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan
Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2014
Catatan Atas Laporan Keuangan Page - 25 -
jaringan. Saldo Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2014 dan 31 Desember
2013 adalah sebesar Rp378.559.862 dan Rp365.113.582.
Mutasi nilai aset tetap lainnya tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
Saldo per 31 Desember 2013 365,113,582Rp
Mutasi tambah:
- Pembelian 13,446,280Rp
Mutasi kurang:
- -Rp
Saldo per 31 Desember 2014 378,559,862Rp
Akumulasi Penyusutan s.d 31 Desember 2014 -Rp
Nilai Buku per 31 Desember 2014 378,559,862Rp
Mutasi transaksi penambahan aset tetap lainnya adalah berupa pembelian
bahan perpustakaan sebanyak 5 buah monografi senilai Rp13.446.280.
Rincian Aset Tetap Lainnya disajikan pada Lampiran A1 Laporan Keuangan ini.
KEWAJIBAN
Kewajiban Jangka
Pendek Rp457.823.460
C.3. Kewajiban Jangka Pendek
Nilai kewajiban Jangka Pendek per 31 Desember 2014 dan 2013 tersaji
sebesar Rp457.823.460. dan Rp26.447.536.
Kewajiban Jangka Pendek merupakan kelompok kewajiban yang diharapkan
segera diselesaikan dalam waktu kurang dari 12 (dua belas) bulan setelah
tanggal pelaporan.
Rincian Kewajiban Jangka Pendek pada Balai Besar Keramik per 31 Desember
2014 disajikan pada Tabel 19.
Tabel 19
Rincian Kewajiban Jangka Pendek
No Aset Lancar Jumlah
1 Utang kepada Pihak ketiga 384,273,979Rp
2 Pendapatan diterima dimuka -Rp
3 Pendapatan Yang Ditangguhkan 52,001,865Rp
4 Utang Jangka Pendek Lainnya 21,547,616Rp
Jumlah 457,823,460Rp
Utang kepada Pihak
Ketiga Rp384.273.979
C.3.1 Utang kepada Pihak Ketiga
Nilai Utang kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2014 dan 2012 masing-
masing sebesar Rp384.273.979. dan Rp18.447.536.
Utang kepada pihak ketiga merupakan belanja yang masih harus dibayar dan
merupakan kewajiban yang harus segera diselesaikan kepada pihak ketiga
lainnya dalam waktu kurang dari 12 (dua belas) bulan.
Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2014
Catatan Atas Laporan Keuangan Page - 26 -
Adapun rincian Utang Pihak Ketiga pada Balai Besar Keramik per tanggal
pelaporan disajikan pada Tabel 20
Tabel 20
Rincian Utang kepada Pihak Ketiga
No Uraian Jumlah Penjelasan
1 Tunjangan Khusus Rp310,274,369 Tunjangan kinerja
2 Uang Makan Rp54,946,050
Uang Makan Pegawai Bulan
Desember 2014 yang
dibagikan tanggal 9 Januari
2015
3 Belanja Listrik Desember Rp18,383,068 Tagihan desember
4 Belanja Telepon Desember Rp670,492 Tagihan desember
Total Rp384,273,979
Nilai Utang kepada Pihak Ketiga pada 31 Desember 2014 sebesar
Rp.384.273.979. telah diselesaikan pembayaran dan penyalurannya kepada
para pegawai sebagai pihak yang berhak pada bulan Januari TA 2014.
Pendapatan Diterima di
Muka Rp.0
C.3.2 Pendapatan Diterima di Muka
Nilai Pendapatan Diterima di Muka per 31 Desember 2014 dan 2013 sebesar
Rp.0 dan Rp.8.000.000.
Pendapatan Diterima di Muka merupakan pendapatan yang sudah disetor ke
Kas Negara, namun barang/jasa belum diserahkan kepada pihak ketiga dalam
rangka PNBP. Rincian Pendapatan Diterima di Muka dari pihak ketiga disajikan
pada Tabel 21.
Tabel 21
Rincian Pendapatan Diterima di Muka
No Uraian Jumlah Keterangan
1 PT. Altadesi Prima Citra (Zhaoqing Weida Ceramic)43,560,000.00 1-2 Juli 2014
2 PT. Tossa Shakti 36,520,000.00 11-13 Juli 2014
3 PT. Catur Putra Tunggal 34,320,000.00 2-4 Juli 2014
4 PT. Perdana Gemilang Indotama (Duravit Sanitari Ware Co. Ltd)88,110,000.00 24-26 September 2014
5 CV. Gajah Makmur (Foshan Yonghang Ceramic Co. Ltd)101,475,000.00 11-13 Agustus 2014
6 PT. Independent Glass Fabricator (TG. Qindao Glass Co. Ltd)43,560,000.00 15-17 Desember 2014
7 PT. Dharma Perkasa Gemilang 29,040,000.00 2-4 Juli 2014
376,585,000Rp Total
Pendapatan Yang
DItangguhkan
Rp52.001.865
C.3.3 Pendapatan Yang Ditangguhkan
Nilai Pendapatan Diterima di Muka per 31 Desember 2014 dan 2013 sebesar
Rp.52.001.865. dan Rp.0.
Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2014
Catatan Atas Laporan Keuangan Page - 27 -
Pendapatan yang Ditangguhkan merupakan Pendapatan Negara yang belum
disetorkan ke Kas Negara pada tanggal pelaporan. Pendapatan tersebut
merupakan pendapatan PNBP, pengembalian belanja, serta
pungutan/potongan pajak yang belum disetorkan ke kas Negara pda tanggal 31
Desember 2014. Rincian Pendapatan Yang Ditangguhkan disajikan pada Tabel
22.
Tabel 22
Rincian Pendapatan Yang Ditangguhkan
No Uraian Jumlah Keterangan
1 Pengembalian Tunjangan Khusus/ Kinerja 43,464,915 Disetor Bulan Januari 2015
2 Pengembalian Uang Makan Desember 8,536,950 Disetor Bulan Januari 2015
52,001,865Rp Total
Utang Jangka Pendek
Lainnya Rp21.547.616
C.3.4 Utang Jangka Pendek Lainnya
Nilai Utang Jangka Pendek Lainnya per 31 Desember 2014 dan 2013 sebesar
Rp.21.547.616. dan Rp0.
Utang Jangka Pendek Lainnya merupakan kewajiban yang masih harus dibayar
dan baru segera diselesaikan kepada pihak ketiga lainnya dalam jangka waktu
kurang dari 12 bulan.
Rincian Utang Jangka Pendek Lainnya disajikan pada Tabel 23.
Tabel 23
Rincian Utang Jangka Pendek Lainnya
No Uraian Jumlah Keterangan
1 Hutang PPh pada Tunjangan Khusus/
Kinerja Bulan Desember 2014' 21,547,616.00
21,547,616Rp Total
Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2014
Catatan Atas Laporan Keuangan Page - 28 -
EKUITAS
Ekuitas Dana Lancar
Rp.426.229.300
C.4 Ekuitas Dana Lancar
Ekuitas Dana Lancar merupakan pasangan beberapa akun yang ada di Aset
Lancar dan di Kewajiban jangka Pendek dengan rincian nilai Ekuitas Dana
Lancar per 31 Desember 2014 dan 2013 tersaji pada tabel 24.
Tabel 24
Rincian Ekuitas Dana Lancar
No. Aset Lancar 31 Des 2014 31 Des 2013
1 Cadangan Piutang 426,229,300Rp 15,626,475Rp
2 Cadangan Persediaan 39,512,650Rp 33,684,945Rp
3 Dana yang harus disediakan
untuk pembayaran Utang Jangka
Pendek
(19,053,560)Rp (18,447,536)Rp
4 Barang/Jasa Yang Harus
Diserahkan -Rp (8,000,000)Rp
Jumlah 446,688,390Rp 22,863,884Rp
Cadangan Piutang
Rp426.229.300
C.4.1 Cadangan Piutang
Nilai Cadangan Piutang tersaji per 31 Desember 2014 dan 2013 masing-
masing sebesar Rp426.229.300. dan Rp15.626.475.
Cadangan Piutang merupakan jumlah ekuitas dana lancar Balai Keramik dalam
bentuk piutang setelah dikurangi dengan penyisihan piutang tak tertagih.
Cadangan Persediaan
Rp39.512.650
C.4.2 Cadangan Persediaan
Nilai Cadangan Persediaan tersaji per 31 Desember 2014 dan 2013 masing-
masing sebesar Rp39.512.650. dan Rp33.684.945..
Cadangan Persediaan merupakan jumlah ekuitas dana lancar Balai Besar
Keramik dalam bentuk persediaan.
Dana yang harus
disediakan untuk
pembayaran Utang
Jangka Pendek
Rp19.053.560
C.4.3 Dana yang harus disediakan untuk pembayaran Utang Jangka
Pendek
Nilai Dana yang harus disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek
disajikan per 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar
Rp19.053.560. dan Rp18.447.536.
Dana harus disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek merupakan
bagian dari ekuitas dana yang disediakan untuk pembayaran utang jangka
pendek.
Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2014
Catatan Atas Laporan Keuangan Page - 29 -
Barang/ Jasa Yang
Harus Diserahkan
Rp0
C.4.4 Barang/Jasa yang Masih Harus Diserahkan
Nilai Barang/Jasa yang Masih Harus Diserahkan per 31 Desember 2014 dan
2013 sebesar Rp0. dan Rp8.000.000.
Barang/Jasa yang Masih Harus Diserahkan merupakan ekuitas dana lancar
berupa barang/jasa yang harus diserahkan kepada pihak lain.
C.5 Ekuitas Dana Investasi
Diinvestasikan Dalam
Aset Tetap
Rp189.920.388.075
C.5.1 Diinvestasikan Dalam Aset Tetap
Nilai Diinvestasikan dalam Aset Tetap tersaji per 31 Desember 2014 dan 2013
adalah masing-masing sebesar Rp189.920.388.075. dan Rp185.3034.262.178.
Diinvestasikan dalam Aset Tetap merupakan jumlah ekuitas dana yang
diinvestasikan dalam bentuk Aset Tetap.
D. PENGUNGKAPAN PENTING LAINNYA
D. 1. PENGUNGKAPAN LAIN-LAIN
Pada Tahun Anggaran 2014 terdapat proses penetapan status penggunaan
BMN yang telah diterbitkan Surat Keputusannya dengan rincian sebagai
berikut :
1. SK Menteri Keuangan Nomor 17/KM.6/WKN.08/2014 tanggal 26 Mei 2014
a. Selain Tanah dan Bangunan senilai Rp 4.646.706.300,- (Empat milyar
enam ratus empat puluh enam juta tujuh ratus enam ribu tiga ratus
rupiah).
2. SK Menteri Keuangan Nomor Kep-49/MK.06/WKN.08/KNL.01/2014 tanggal
13 Juni 2014
a. Selain Tanah dan Bangunan senilai Rp 9.575.854.170,- (Sembilan
milyar lima ratus tujuh puluh lima juta delapan ratus lima puluh empat
ribu seratus tujuh puluh rupiah).
3. SK Menteri Keuangan Nomor No. Kep-94/MK.06/WKN.08/KNL.01/2014
tanggal 3 Oktober 2014
a. Selain Tanah dan Bangunan senilai 417.237.300,- (Empat ratus tujuh
belas juta dua ratus tiga puluh tujuh ribu tiga ratus rupiah).
4. SK Menteri Keuangan Nomor No. 115/MK.06/WKN.08/KNL.01/2014 tanggal
28 Nopember 2014
a. Bangunan senilai Rp 1.714.535.220,- (Satu milyar tujuh ratus empat
belas juta lima ratus tiga puluh lima ribu dua ratus dua puluh rupiah)
5. SK Menteri Perindustrian RI Nomor 350/M-IND/Kep/5/2014 tanggal 30 Mei
Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2014
Catatan Atas Laporan Keuangan Page - 30 -
2014
a. Selain Tanah dan Bangunan senilai Rp 738.334.080,- (Tujuh ratus tiga
puluh delapan juta tiga ratus tiga puluh empat ribu delapan puluh
rupiah).
Penerimaan Negara Bukan pajak (PNBP) dari pengelolaan BMN pada
Balai Besar Keramik per 31 Desember 2014 sebesar Rp 35.495.000,-
(Tiga puluh lima juta empat ratus sembilan puluh lima ribu rupiah) yang
diperoleh dari:
- Pendapatan Sewa Tanah, Gedung dan Bangunan sebesar Rp
495.000,- (Empat ratus sembilan puluh lima ribu rupiah).
- Pendapatan Penjualan Aset Lainnya yang berlebih/rusak/dihapuskan
Rp 35.000.000,- (Tiga puluh lima juta rupiah).
Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2014
Catatan Atas Laporan Keuangan Page - 31 -
Lampiran A1
Balai Besar Keramik
Rincian Nilai Perolehan, Akumulasi Penyusutan dan Nilai Buku Aset Tetap
Untuk Periode yang Berakhir pada 31 Desember 2014
No. Aset Tetap Masa
Manfaat
Nilai Perolehan Akumulasi
Penyusutan
Nilai Buku
38,230,436,046 25,858,692,589 12,371,743,457
1 Alat Besar Darat 10 199,500,000 49,875,000 149,625,000
2 Alat Bantu 7 39,703,000 35,160,144 4,542,856
3 Alat Angkutan Darat Bermotor 7 1,187,232,000 528,286,568 658,945,432
4 Alat Bengkel Bermesin 10 108,815,010 57,842,209 50,972,801
5 Alat Bengkel Tak Bermesin 5 10,773,000 6,318,000 4,455,000
6 Alat Ukur 5 764,815,720 516,237,306 248,578,414
7 Alat Pengolahan 4 81,332,000 54,545,000 26,787,000
8 Alat Kantor 5 859,979,556 476,427,548 383,552,008
9 Alat Rumah Tangga 5 1,038,980,620 609,364,260 429,616,360
10 Alat Studio 5 106,143,200 86,623,140 19,520,060
11 Alat Komunikasi 5 151,678,000 88,678,000 63,000,000
12 Alat Kedokteran 5 6,025,000 6,025,000 -
13 Unit Alat Laboratorium 8 29,626,274,680 21,116,338,787 8,509,935,893
14 Unit Alat Laboratorium Kimia Nuklir 15 2,280,047,200 1,259,438,813 1,020,608,387
15 Alat Laboratorium Fisika Kimia Nuklir/Elektronika 15 75,699,200 7,703,252 67,995,948
16 Alat Proteksi Radiasi/Proteksi Lingkungan 10 1,837,000 1,837,000 -
17 Peralatan Laboratorium Hydrodinamica 15 48,270,000 13,939,000 34,331,000
18 Alat Laboratorium Standarisasi Kalibrasi &
Instrumentasi
10 226,503,660 66,190,109 160,313,551
19 Alat Khusus Kepolisian 4 14,240,000 7,090,000 7,150,000
20 Komputer Unit 4 800,784,575 586,781,525 214,003,050
21 Peralatan Komputer 4 285,906,625 157,183,426 128,723,199
22 Unit Peralatan Proses/Produksi 8 315,896,000 126,808,502 189,087,498
11,524,226,644 2,411,976,792 9,112,249,852
1 Bangunan Gedung Tempat Kerja 50 11,121,941,374 2,328,038,188 8,793,903,186
2 Bangunan Gedung Tempat Tinggal 50 278,774,750 67,882,239 210,892,511
3 Tugu/Tanda Batas 50 123,510,520 16,056,365 107,454,155
679,718,850 176,103,946 503,614,904
1 Jalan 10 336,901,250 103,636,426 233,264,824
2 Bangunan Pengembangan Sumber Air dan Air Tanah 30 327,818,000 71,717,538 256,100,462
3 Instalasi Air Bersih/Air Baku 30 14,999,600 749,982 14,249,618
378,559,862 - 378,559,862
Bahan Perpustakaan Tercetak - 378,559,862 - 378,559,862
50,812,941,402 28,446,773,327 22,366,168,075
- - -
Aset lain-lain - - -
50,812,941,402 28,446,773,327 22,366,168,075 Jumlah Akm Penyusutan Aset Tetap dan Aset Lainnya
E. Aset Lainnya
A. Peralatan dan Mesin
B. Gedung dan Bangunan
C. Jalan, Irigasi dan Jaringan
D. Aset Tetap Lainnya
Jumlah Akm Penyusutan Aset Tetap
Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2014
Catatan Atas Laporan Keuangan Page - 32 -
Lampiran A2
BALAI BESAR KERAMIK
PENDAPATAN DAN BELANJA SECARA AKRUAL
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
BA : (019) Kementerian Perindustrian
Eselon 1/UAPPA-E1 : (07) Badan Pengkajian Kebijakan Iklim dan Mutu Industri
UAPPA-W : (0200) Prop. Jawa Barat
Satuan Kerja : (247157) Balai Besar Keramik
Tambah Kurang
1 423129 Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN Lainnya 35,000,000 - - 35,000,000
2 423141 Pendapatan Sewa Tanah, Gedung, dan Bangunan 495,000 - - 495,000
3 423216 Pendapatan Jasa Tenaga, Pekerjaan, Informasi, Pelatihan Dan Teknologi Sesuai Dengan Tugas Dan Fungsi Masing-Masing Kementerian Dan Pendapatan DJBC8,718,321,464 437,315,000 15,705,000 9,139,931,464
4 423752 Pendapatan Denda Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah14,463,585 - - 14,463,585
5 423913 Penerimaan Kembali Belanja Lainnya TAYL 34,062,500 - - 34,062,500
Total Pendapatan 8,802,342,549 437,315,000 15,705,000 9,223,952,549
Tambah Kurang
16 521115 Belanja Honor Operasional Satuan Kerja 181,320,000 - - 181,320,000
17 521119 Belanja Barang Operasional Lainnya 19,620,000 - - 19,620,000
18 521211 Belanja Bahan 1,028,013,600 - - 1,028,013,600
19 521213 Belanja Honor Output Kegiatan 3,307,988,750 - - 3,307,988,750
20 522111 Belanja Langganan Listrik 210,341,239 18,383,068 15,618,927 213,105,380
21 522112 Belanja Langganan Telepon 21,979,628 670,492 - 22,650,120
22 522141 Belanja Sewa 32,500,000 - - 32,500,000
23 522151 Belanja Jasa Profesi 29,930,000 - - 29,930,000
24 522191 Belanja Jasa Lainnya 394,412,335 - - 394,412,335
25 523111 Belanja Biaya Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 501,701,500 - - 501,701,500
36 533111 Belanja Modal Gedung dan Bangunan 100,000,000 - - 100,000,000
37 536111 Belanja Modal Lainnya 13,446,280 - - 13,446,280
Total Belanja 22,019,049,273 19,053,560 15,618,927 22,022,483,906
NoRealisasi Menurut Basis
Kas (Rp)
Penyesuaian Akrual (Rp)
Informasi Akrual (Rp)
Dokumen SumberNoRealisasi Menurut Basis
Kas (Rp)
Penyesuaian Akrual (Rp)
Informasi Akrual (Rp)
Dokumen SumberKode Akun
Kode Akun Uraian Pendapatan
Uraian Belanja
Bandung, 19 Januari 2015
Kepala,
Lintong S. Hutahaean
NIP 19580322 198603 1 002