Laporan Kerja Sistem Pemipaan

download Laporan Kerja Sistem Pemipaan

of 40

Transcript of Laporan Kerja Sistem Pemipaan

  • 7/27/2019 Laporan Kerja Sistem Pemipaan

    1/40

    Laporan praktek kerja pipa

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang

    Sistem perpipaan terus berkembang kearah yang lebih baik. Pada mulanya manusia

    memindahkan air dari sungai ke rumah dengan menggunakan ember. lalu berkembang dari satu

    orang menjadi banyak orang yang berurutan sehingga proses pengambilan air menjadi lebih

    mudah. Melalui analogi sederhana ini manusia berfikir untuk lebih mengefisienkan waktu dan

    tenaga maka dibuatlah distribusi melalui sistem perpipaan.Saat ini sistem perpipaan sudah amat maju, sebagai contoh sistem perpipaan yang dibuat

    untuk mengantarkan minyak dari satu negara ke negara lain melalui sistem perpipaan bawah laut

    (offshore). sehingga dengan sistem ini akan dihemat waktu lebih banyak, walaupun kendala yang

    akan dihadapi lebih banyak.

    Sistem pemipaan identik dengan saluran pembuluh darah yang mengalirkan darah keseluruh

    bagian tubuh. Sistem pemipaan digunakan untuk penyediaan dan pendistribusian air besih,

    pembuangan limbah dari kawasan industri ataupun dari fasilitas publik lainnya. Selain itu, sistem

    pemipaan digunakan untuk mentransportasikan minyak mentah dari sumur minyak menuju

    tangki yang kemudian akan diproses selanjutnya, mentransportasikan dan mendistribusikan gas

    alam dari sumber gas menuju tangki penyimpanan. Sistem pemipaan juga di aplikasikan dalam

    pendistribusian minyak atupun gas untuk menyuplai kebutuhan industri, mesin pembangkit

    tenaga dan keperluan komersial. Sistem pemipaan juga digunakan untuk mengangkut cairan,

    bahan kimia, campuran kimia dan uap pada industri makanan, pabrik kimia dan industri lainnya.

    Sistem pemipaan juga digunakan untuk instalasi pemadam kebakaran, untuk keperluan mesin-

    mesin dan lainlain.

    Semakin banyak penggunaan pipa dalam aspek kehidupan manusia maka semakin banyak di

    perlukan ahli-ahli dibidang pemipaan. Umumnya bagian perpipaan dan detailnya merupakan

    standar dari unit, seperti ukuran diameter, jenis katup yang akan dipasang, baut dan gasket pipa,

    penyangga pipa, dan lain-lain. Sehingga dengan demikian akan terdapat keseragaman ukuran

  • 7/27/2019 Laporan Kerja Sistem Pemipaan

    2/40

    antara satu dengan lainnya. Sedangkan di pasaran telah terdapat berbagai jenis pipa dengan

    ukuran dan bahan-bahan tertentu sesuai dengan kebutuhan seperti dari bahan Carbon Steel,PVC

    (Polyvinil Chloride),stainless Steel, dan lain-lain.

    Dalam merancang suatu jalur pipa yang tersusun dari beberapa buah pipa yang disusun

    secara seri maupun paralel maka persoalan yang dihadapi belumlah begitu rumit, namun banyak

    juga jalur pipa yang ada bukanlah suatu rangkaian yang sederhana melainkan suatu jaringan pipa

    yang sangat kompleks, sehingga memerlukan penyelesaian yang lebih teliti. Oleh sebab itu lah

    laporan ini dibuat agar dapat memperluas pengetahuan kita tentang pipa.

    Tujuan

    Tujuan dibuatnya laporan ini agar dapat menambah dan memperluas pemahaman mahasiswa/i

    dalam hal perpipaan :

    Untuk dapat mengetahui dan menerangkan proses pemotongan dan penguliran pipa.

    Untuk menumbuhkan minat atau ketertarikan mahasiswa/i untuk memperdalam tentang

    pemipaan.

  • 7/27/2019 Laporan Kerja Sistem Pemipaan

    3/40

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    Sejarah PipaPipa (pipe) ditemukan saat manusia dulu kesulitan membawa air dari sumber air ke

    rumah atau pemukiman mereka. Dengan adanya pipa maka pekerjaan membawa air menjadi

    lebih mudah. Pipa pertama terbuat dari bambu (bamboo).Pada peradaban Mesir dan Aztec, pipa

    terbuat dari lempung yang dibakar. Pipa logam pertama dibuat pada masa Yunani dan Romawi

    dengan membuatnya dari timbal dan bronze (perunggu, Cu-Sn). Pipa besi dibuat setelah adanya

    penemuan serbuk senjata (gun powder) karena serbuk senjata memerlukan pipa besi yang lebih

    kuat untuk dilewati peluru. Sejak saat itu berbagai produk pipa dari logam berkembang pesat dan

    menjadi produk khusus saat ini.

    Sejarah Produksi Pipa

    Sejarah manusia memproduksi pipa dimulai ketika manusia mulai membutuhkan aliran

    air dari suatu tempat ketempat lain tanpa harus mengangkutnya menggunakan tenaga manusia.

    Pada kota-kota dijaman pertengahan digunakan kayu gelondongan yang dilubangi yang

    berfungsi memenuhi ketersediaan air di kota. Penggunaan pipa besi di Inggris dan Perancis mulai

    umum di awal abad ke 19. Aliran pertama pipa besi (cast-iron) untuk Philadelphia dibangun pada

    1817, dan untuk kota New York pada tahun 1832.

    Baru pipa digunakan untuk pengangkutan bahan bakar (minyak & gas) dimulai di Inggris

    menggunakan lembaran besi yang dibentuk menggunakan silinder kemudian sisi-sisinya di las.

    Lalu pada tahun 1887 di Amerika dibuatlah pipa pertama berbahan baja (Betlehem steel) .

    Pada pertengahan abad 19 barulah pipa seamless (tanpa celah / sambungan) dicoba untuk

    diproduksi untuk beberapa kebutuhan. Di Jerman dikembangkan proses yang dinamakan

  • 7/27/2019 Laporan Kerja Sistem Pemipaan

    4/40

    Mannesmann process pada tahun 1885 dan mulai digunakan di Inggris pada tahun 1887. Di

    Amerika dibangun pabrik pipa seamless pada tahun 1895.

    Memasuki abad ke 20 seamless tube mulai dibutuhkan di berbagai belahan dunia

    menyusul revolusi industri yang melahirkan teknologi Otomotif, pengolahan minyak, pengaliran

    minyak, sumur bor, serta boiler. Pada waktu itu tube yang menggunakan welding kurang dapat

    diandalkan.

    Produksi dan konsumsi dunia akan produk pipa besi dan baja mencakup hampir 14

    persen dari penggunaan baja mentah diseluruh dunia. Dan terus akan berkembang seiring dengan

    pertumbuhan industri serta meningkatnya populasi. Perbedaan tingkat kebutuhannya tentu saja

    bergantung pada tingkat perkembangan kegiatan ekonomi tiap negara seperti kegiatan eksplorasi

    minyak, pembangunan pembangkit listrik, atau produksi otomotif. Sebagai contoh, pada negara

    dengan harga minyak yang rendah, kegiatan investasi untuk eksplorasi minyak akan melemah.

    Konsekuensinya, produksi pipa untuk kegiatan tersebut akan berkurang.

    Material Pipa

    Pipa adalah istilah untuk benda silinder yang berlubang dan digunakan untuk

    memindahkan zat hasil pemrosesan seperti cairan, gas, uap, zat padat yang dicairkan maupun

    serbuk halus. Material yang digunakan sebagai pipa sangat banyak diantaranya adalah: beton cor,

    gelas, timbal, kuningan (brass), tembaga, plastik, aluminium, besi tuang, baja karbon, dan baja

    paduan. Pemilihan material pipa akan sangat membingungkan sehingga perlu pemahaman

    mendalam untuk apa saluran/sistem pipa itu dibuat, mengingat setiap material memiliki

    keterbatasan dalam setiap aplikasinya. Material yang paling umum digunakan adalah pipa baja

    karbon.

    Definisi Sistem Saluran dan Pembuangan

    System saluran dan pembuangan adalah suatu konstruksi yang mengatur pemasukan atau

    penyuplaian air bersih guna kebutuhan manusia dan pengeluaran/pembuangan air

    bekas/limbahnya ketempat tertentu. Serta pembuangan atau pengaliran air hujan, air rawa, dan

    sebagainya, hal ini penting guna menjamin kesehatan manusia.

    Seorang pekerja selain mempunyai pengetahuan dan keterampilan cara mempergunakan

    peralatan dengan aman. Ia harus mengetahui juga bahan-bahan yang dipergunakan dalam

    pekerjaan. Suatu hasil pekerjaan tidak aka nada artinya bila menggunakan bahan yang salah.

  • 7/27/2019 Laporan Kerja Sistem Pemipaan

    5/40

    Untuk itulah pengetahuan tentang bahan-bahan yang dipergunakan pada suatu pekerjaan menjadi

    sangat penting. Pengetahuan mengenai bahan-bahan yang dipergunakan pada pekerjaan system

    saluran dan pembuangan meliputi : jenis dan fungsi pipa,alat penyambung, peralatan saniter dan

    bahan-bahan untuk pembuatan saluran.

    Pengertian dari pekerjaan pipa itu sebenarnya sangat luas sekali, tapi dalam garis

    besarnya dapat dibagi dalam dua kelompok yaitu :

    a. Jaringan pipa dalam

    Jaringan pipa dalam adalah pemasangan atau penyambungan pipa-pipa untuk pemasukkan dan

    pipa pengeluaran khusus yang terdapat di dalam bangunan untuk segala keperluan alat plambing,

    seperti : kamar mandi, wc, tempat cuci piring (sink), tempat cuci tangan, tempat buang air kecil

    (urinoir), jaringan pipa gas, jaringan pipa untuk keperluan rumah, dan lain-lain.

    b. Jaringan pipa luar

    Jaringan pipa luar adalah pemasangan atau penyambungan pipa-pipa di luar bangunan. Batasan

    tanggung jawab perawatan dan perbaikan kerusakan adalah sebagai berikut :

    - dari meteran ke dalam ( instalasi dalam rumah ) adalah tanggungjawab yang punya rumah (

    gedung ).

    - dari meteran ke luar adalah tanggungjawab PDAM atau pihak penjual jasa.

    Jenis dan fungsi pipa

    Jenis pipa yang umum digunakan pada oekerjaan pipa, baik didalam bangunan maupun

    diluar bangunan adalah:

    Pipa galvanis

    Pipa galvanis adalaah pipa besi lunak yang dilapisi dengan timah, pipa galvanis diproduksi

    dengan berbagai ukuran maupun ketebalan dindingnya, disesuaikan dengan kegunaannya ukuran

    panjang standar adalah 6 m.

    Pipa besi tuang

    Pipa besi tuang dalam pekerjaan system saluran dan pembuangaan digunakan untuk instalasi air

    bersih dan air kotor, pipa ini diproduksi dengan 2 15 dengan panjang 3-6 m.

    Pipa tembaga

  • 7/27/2019 Laporan Kerja Sistem Pemipaan

    6/40

    Pipa tembaga dalam pekerjaan system saluran dan pembuangan dipakai untuk instalasi air bersih,

    terutama untuk instalasi air panas karena tembaga merupakan bahan pengantar panas yang baik,

    ringan, mudah disambung, tahan terhadap karat.

    Pipa PVC (Polyvinyl Clorida)

    Pipa PVC (polyvinyl clorida) dalam pekerjaan ini dipergunakan untuk instalasi air bersih

    maupun air kotor, pipa PVC dibagi dalam 4 kelas yaitu :

    - Kelas AW (VP) dengan tekanan kerja 10 kg/cm2.

    - Kelas A2 dengan tekanan kerja 8 kg/cm2.

    - Kelas D (VU) dengan tekanan kerja 5 kg/cm2.

    - Kelas C untuk saluran kabel listrik.

    Panjang standar pipa PVC adalah 4 m dan 6 m per batangg. Pipa PVC kelas AW (VP) and

    AZ digunakan untuk instalasi air bersih, saluran pembuangan, irigasi, pembuangan dan ventilasi

    pada gedung, saluran bahan kimia dan sprinkler. Pipa PVC kelas A2 dan D (VU) digunakan

    untuk pembuangan irigasi pembuangan pada jalan raya, pembuangan pada bangunan, pipa PVC

    kelas C digunakan untuk instalasi listrik dan penerangan.

    Alat Sambung

    Ukuran panjang standar panjang pipa per batang umumnya adalah 6m. Pada suatu

    instalasi pipa (baik air bersih maupun air kotor) banyak dijumpai sambungan, belokan,

    perubahan ukuran diameter atau hubungan lainnya. Untuk keperluan tersebut telah diproduksi

    bermacam-macam alat sambung dari berbagai ukuran maupun jenis bahan yang sesuai dengan

    bahan pipanya.

    Peralatan Saniter

    Peralatan saniter adalah suatu alat untuk keperluan manusia yang ada hubungannya

    dengan kebutuhan air dan pembuangannya, sehingga manusia dapat terjamin kesehatannya.

    Bahan yang banyak digunakan adalah keramik, besi, atau baja yang dilapisi email,

    berbagai jenis plastic, fiber glass, dan baja anti karat. Peraltan saniter seperti kloset, peturasan,

    bidet dan bak cuci tangan umumnya dibuat dari bahan keramik. Bahan ini sangat popular karena

    pembuatannya cukup murah dan ditinjau dari segi sanitasi sangat baik. Bahan lain yang banyak

    digunakan adalah teraso, walaupun untuk membersihkannya lebih sulit daripada bahan keramik.

    Bahan lainnya saat ini mulai banyak digunakan terutama untuk bak mandi rendam (bath tube)

  • 7/27/2019 Laporan Kerja Sistem Pemipaan

    7/40

    adalah FRP atau resin polyester yang diperkuat dengan anyaman serat gelas yang tergolong

    mewah menggunakan marmer kualitas tingi.

    Macam-Macam Pipa

    Pipa ada beberapa macam, yaitu :

    1. Pipa penghantar, adalah pipa yang mengantarkan air dari sumber air digunung, sungai atau

    sumber air lannya ke reservoir/bak/kolam penampung.

    2. Pipa induk, adalah pipa yang mengalirkan air dari reservoir pada jaringan pipa di dalam kota

    untuk sampai ke rumah-rumah.

    3. Pipa bagi atau distribusi, adalah pipa yang mengalirkan air ke rumah-rumah atau ke konsumen.

    Bahan-Bahan Pipa

    Untuk pembuatan pipa dibutuhkan bahan yang bermacam-macam, yaitu :

    a. Untuk pipa penghantar dan pipa induk

    Pipa besi tuang

    Pipa ini sangat cocok digunakan untuk mengalirkan zat yang bersifat pelumas seperti minyak.

    Pipa baja

    Pipa jenis ini biasanya digunakan untuk mengalirkan zat pelumas seperti minyak. Pipa jenis ini

    mempunyai kekuatan yang lebih baik daripada jenis pipa tuang.

    Pipa beton

    Pipa PVC ( Polyvinil Chloride )

    Pipa asbes semen.

    b. Untuk pipa pembagi / distribusi

    Pipa galvanis

    Pipa PVC

    Pipa tembaga

    Pipa besi tuang

    Pipa kuningan

    Pipa timah hitam

    Dari berbagai jenis bahan pipa diatas, untuk jaringan pipa pembagi/distribusi yang paling banyak

    digunakan adalah pipa PVC dan galvanis.

    Sifat-sifat pipa galvanis :

  • 7/27/2019 Laporan Kerja Sistem Pemipaan

    8/40

    1. permukaan licin2. kuat3. mudah dibentuk4. tahan karat jika tidak terkelupas

    Keuntungan pipa galvanis :

    1. tahan pecah2. tahan lama3. sambungannya menggunakan ulir4. permukaannya kuatPipa PVC mempunyai banyak kelebihan daripada pipa galvanis, adapun keuntungan pipa

    PVC dibandingkan dengan pipa galvanis adalah : Ringan, tahan karat, dan permukaan dalamnya licinElastisitasnya tinggi

    Tidak mudah terbakar

    Beratnya 1/5 kali berat pipa galvanis

    Dapat dipakai sebagai isolasi yang baik

    Kekuatannya cukup besar

    Tahan terhadap zat kimia

    Mudah dibentuk

    Meskipun pipa PVC banyak kelebihan dibandingkan dengan pipa galvanis, tetapi pipa PVC

    juga mempunyai kekurangan, yaitu :

    Tidak tahan panas

    Mudah pecah karena dibuat dari plastic

    Pipa yang sudah dibentuk sulit diubah kembali.

    Faktor-faktor yang mempengaruhi pengaliran air pada lintasan instalasi pipa adalah:

    1. Diameter PipaSemakin besar ukuran pipa atau semakin besar diameter pipa maka semakin banyak air yang

    dapat dialirkan.

    2. Panjang pipa

  • 7/27/2019 Laporan Kerja Sistem Pemipaan

    9/40

    Semakin panjang pipa semakin panjang perjalanan air maka semakin besar gesekan yang terjadi

    di permukaan dalam pipa oleh air.

    3. Keadaan PipaAir lunak yang kaya akan O2 dan air keras yang banyak mengandung garam akan mempercepat

    terjadinya karat pada permukaan dalam pipa, hal ini dapat menghambat aliran air.

    4. Perubahan Arah AliranBelokan yang tajam akan memperlambat laju aliran air, oleh karena itu dalam merencanakan

    jaringan pipa diusahakan seminimal mungkin merubah arah aliran.

    5. Mutu sambunganBram / serpih di ujung pipa, mutu uliran dan lilitan threat type akan mempengaruhi aliran air.

    6. Pemasangan ValvesDalam jaringan pipa perlu direncanakan pemasangan valves (kran) untuk menghentikan

    sementara aliran air apabila terjadi perbaikann pipa.

    7. Pembesaran UkuranAgar pengaliran air akan tetap lancar, perubahan ukuran (pemakaian Reducing Socket) dibuat

    secara bertahap / tidak terlalu drastis.

    Ukuran Nominal Pipa

    (mm) (inchi) (mm) (inchi)

    6 1/8 100 4

    8 125 5

    10 3/8 150 6

    15 175 7

    20 200 8

    25 1 225 9

    32 1 250 10

    40 1 300 12

    50 2 350 14

    65 2 400 16

    90 2 1/3 500 20

  • 7/27/2019 Laporan Kerja Sistem Pemipaan

    10/40

    Penyambungan Pipa

    Untuk membuat suatu instalasi pasti kita membutuhkan banyak pipa, karena keterbatasan

    panjang, dan bentuk pipa yang dijual di pasaran dan diproduksi dari pabrik, maka dalam

    pekerjaan suatu instalasi kita tak terlepas dari penyambungan-penyambungan pipa. Adapun

    macam-macam alat sambung tersebut adalah sebagai berikut :

    1. Socket

    Digunakan untuk memperpanjang pipa (menyambung pipa lurus)

    Diameter pipa yang disambung sama dengan penyambungan

    Memakai ulir dalam

    2. Elbow

    Digunakan untuk membelokkan aliran

    Menggunakan ulir dalam

    3. Bend

    Digunakan untuk membelokkan arah aliran beradius besar

    Menggunakan ulir dalam F dan M

    4. Tee Stuck

    Digunakan untuk membagi aliran menjadi dua arah

    5. Reducer Elbow

    Digunakan untuk memperkecil aliran yang dibelokkan

    6. Reducer Socket

    Digunakan untuk memperkecil aliran

    7. Cross

    Digunakan untuk membagi aliran menjadi 3 arah

    8. Barrel Union

    Digunakan untuk menyambung pipa permanent ( mati ) yang terdiri dari 3 bagian

    9. Dop ( F )

    Digunakan untuk menutup aliran pada ujung pipa

    10. Plug

    Digunakan untuk menutup pipa pada sambungan

    11. Stop Kran ( Gate Valve )

    Digunakan untuk mengatur aliran

  • 7/27/2019 Laporan Kerja Sistem Pemipaan

    11/40

    Dipasang sebelum meteran

    Dapat menutup / menghentikan aliran pada saat perbaikan

    12.Kran

    Digunakan untuk penutupan atau pengeluaran air

    13.Bushis

    Digunakan untuk menyambung 2 buah pipa yang berlainan ukuran diameternya

    Mempunyai ulir luar pada sisi luar dan ulir dalam pada sisi dalam

    14.Hexagonal Nipple

    Digunakan untuk mengencangkan sambungann pipa, bentuk sambungan ini segi enam, ditengah

    alat ini digunakan untuk mengencangkan sambungan dengan bantuan kunci pipa.

    Macam-macam Penyambungan Pipa :

    1. Dengan uliran2. Dengan lem / perekat khusus3. Dengan pengelasan4. Dengan system flens5. Dengan beel dan spigot ( ring karet )

    Cara Menentukan Ukuran Panjang Pipa :

    1. Dari pusat fitting ke pusat fitting termasuk fitting yang ada diantaranya

    2. Dari ujung luar fitting ke ujung luar fitting

    3. Dari pusat fitting ke ujung uliran

    4. Dari ujung uliran ke ujung uliran

    5. Panjang efektif pipa

    Panjang Uliran Pipa

    pipa (inchi) Jumlah ulir per inchi Panjang ulir (mm)

    14 19

    14 19

    1 11 22

    1 11 25

  • 7/27/2019 Laporan Kerja Sistem Pemipaan

    12/40

    1 11 25

    2 11 25

    2 8 38

    3 8 38

    4 8 41

    Sistem penyediaan air bersih yang banyak digunakan saat ini dapat dikelompokkan

    sebagai berikut :

    System Sambungan Langsung

    Dalam system ini, pipa didistribusikan dalam gedung disambung langsung dengan pipa utama

    penyediaan air bersih (misalnya dari PDAM). Selain itu, system ini terutama dapat diterapkan

    untuk perumahan dan gedung-gedung kecil dam rendah. Hal tersebut disebabkan terbatasnya

    tekanan dalam pipa utama dan dibatasinya ukuran pipa cabang (pipa dinas) dari pipa utama

    tersebut.

    System Tangki Atap

    System ini, air ditampung lebih dahulu dalam tangki bawah ( dibuat pada lantai terendah

    bangunan atau bawah muka tanah), kemudian dipompakan ke suatu tangki yang terletak diatas

    atap atau lantai tertinggi bangunan. Dari tangki atap ini, air didistribusikan keseluruh

    ruangan/bangunan.Pada pembuatan instalasi dalam melakukan penguliran pipa, lapisan galvanisnya akan

    terbuang, dan dalam penyambungannya dengan alat sambungnya sering sebagian ulir (yang

    bagian pangkalnya) tidak tertutup, sehingga sangat rentan terhadap serangan karat. Oleh sebab

    itu diperlukan bahan yang dapat memperkuat sambungan, sekaligus untuk memepermudah

    dalam pemasangan dan pembongkaran serta mencegah terjadinya korosi.

    Macam-macam penguat sambungan pipa :

    1.Seal / seal tape (bahan campuran karet dan plastic)

    2.Tali rami

    3.Tali rapia

    4.Plastic

    Pada setiap penyambungan, pipa selalu diberi seal tape pada ulirannya kemudian dilabur

    atau dilapisi dengan menie besi, hal ini dimaksudkan untuk :

  • 7/27/2019 Laporan Kerja Sistem Pemipaan

    13/40

    1. Mencegah kebocoran

    2. Mencegah karat

    3. Memudahkan pembongkaran,

    Cara pemasangan seal tape yaitu dengan melilitkannya searah jarum jam pada uliran,

    sebanyak 2-4 lapis sampai semua uliran tertutup.

    Langkah kerja penguliran adalah sebagai berikut:

    1. Tentukan panjang ulir

    2. Tiruskan ujung pipa

    3. Stel T dies / mata ulir / snef yang cocok

    4. Jepit pipa dengan kuat atau kaku

    5. Lakukan penguliran secara bertahap sambil diberi atau ditetesi oli sampai batas uliran.

    Dalamnya Penanaman Pipa

    Pipa air minum (pipa baja maupun PVC) ditanam dalam tanah dengan kedalaman yang

    harus sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh instansi yang berwenang, misalnya PAM.

    Kalau ketentuan yang mengatur tersebut belum ada, dapat diikuti pedoman sebagai berikut :

    a. 40 cm atau lebih untuk daerah dimana tidak ada lalu lintas kendaraan.

    b. 60 cm atau lebih untuk daerah dibawah jalan lalu lintas kendaraan ringan.

    c. 90 cm atau lebih untuk daerah dibawah jalan dengan lalu lintas kendaraan umum atau kendaraan

    berat.

    d. 20 cm atau lebih dibawah pondasi jalan yang diaspal.

    Kerusakan dan Perbaikan Instalasi

    Kerusakan / kebocoran pipa dapat disebabkan oleh :

    1. Kerusakan pada pipa / dari pabriknya

    2. Kerusakan pada alat-alat sambungnya

    3. Penguliran yang terlampau dalam atau terlalu tipis

    4. Pemasangan klem yang tak sebanding ( jarak pasang terlalu jauh )

    5. Pengkaratan

    6. Pipa tidak kuat menerima tekanan air yang terlalu besar

    Perbaikan instalasi, dapat dibagi menjadi beberapa macam, yaitu :

  • 7/27/2019 Laporan Kerja Sistem Pemipaan

    14/40

    1. Perbaikan Sementara

    Perbaikan sementara dengan menggunakan klem dan baut serta dilapis karet penahan, hal ini bisa

    dilakukan untuk semua jenis pipa.

    2. Perbaikan Tetap / Permanent

    a.Untuk pipa besi,

    Langkah kerjanya :

    Setelah ditemukan lokasi yang rusak, matikan aliran airnya.

    Gali tanah disekitar lokasi pipa yang bocor

    Ukur pipa yang akan dibuang

    Buang / potong pipa yang rusak dan bersihkan bramnya

    Ulir kedua ujung pipa

    Sambung pipa dengan menggunakan barrel union atau yang lain.

    b. Untuk pipa PVC,

    Langkah kerjanya :

    Setelah ditemukan tempat yang bocor, matikan aliran air dan gali tanah disekitar lokasi

    Ukur, lalu potong / buang pipa yang rusak

    Bersihkan bekas potongan

    Olesi kedua permukaan pipa yang akan disambung dengan lem khusus

    Sambung pipa dengan alat sambung yang sesuai.

    Didalam penggambaran rencana dikenal simbol-simbol dalam instalasi, adapun simbol-

    simbol itu adalah sebagai berikut :

    a. Instalasi Air Kotor : ( warna hitam )

    b. Instalasi Air Bersih : ( warna biru )

    c. Instalasi Air Panas : ( warna merah )

    Memotong PipaMemotong pipa ada 3 cara :

    1. Dengan menggunakan gergaji besi

    Keuntungan penggunaannya :

    Bisa dibawa kemana-mana

    Dapat digunakan pada tempat yang sempit

  • 7/27/2019 Laporan Kerja Sistem Pemipaan

    15/40

    Kerugian penggunaannya :

    Pengerjaannya memerlukan waktu yang cukup lama

    Hasilnya tidak begitu baik

    2. Dengan menggunakan Pipa Cutter

    Keuntungan penggunaannya :

    Pekerjaan lebih cepat selesai

    Hasilnya baik dan rata

    Kerugian penggunaannya :

    Memerlukan tempat yang cukup luas

    Bila terlalu dalam menekan cutter-nya, diameter pipa akan mengecil.

    3. Gabungan keduanya.

    Pekerjaan yang Berhubungan dengan Kerja Pipa

    Ilmu-ilmu ( pekerjaan-pekerjaan ) yang berhubungan dan mendukung kerja pipa antara lain :

    1. Kerja Plat

    Kerja plat biasanya dibutuhkan untuk pembuatan klem pipa yang dan pembuatan klem

    penggantung pipa serta pekerjaan lainnya yang berhubungan dengan plat.

    2. Kerja las

    Pekerjaan ini berhubungan dengan penyambungan pada pipa besi dan untuk penyambungan pipa

    dengan sistemflens.

    3. Kerja intalasi pipa

    Kerja ini biasanya adalah untuk pekerjaan yang berhubungan dengan proses pemasangan pipa

    atau pekerjaan perangkaian pipa.

    4. Kerja Drainase

    Kerja Drainase dalam pekerjaan instalasi pipa yaitu pada waktu pemasangan pipa yang diletakan

    didalam tanah agar terhindar dari keadaan luar yang akan mengganggu kekuatan pipa itu sendiri.

    5.

    Kerja SanitasiKerja sanitasi merupakan pekerjaan pemasangan alat-alat sanitasi seperti bak air, Wastafel, Meja

    cuci, Bak mandi serta alat penerima lainnya yang digunakan untuk menerima air bersih atau air

    kotor yang selanjutnya dibuang ke tempat pembuangan. Alat-alat tersebut dari bahan keramik

    yang bahannya mudah didapat.

    Memasang Alat Saniter

  • 7/27/2019 Laporan Kerja Sistem Pemipaan

    16/40

    Setiap bangunan dihuni oleh manusia, baik itu rumah tinggal, pertokoan, kantor-kantor,

    sekolah-sekolah ataupun bangunan industri dan perbengkelan, selalu dilengkapi dengan peralatan

    plumbing( Sanitary Fixtures ).

    Alat saniter adalah suatu alat untuk keperluan manusia yang ada hubungannya dengan

    kebutuhan air dan pembuangannya, sehingga manusia dapat terjamin kesehatannya.

    Adapun yang disebut peralatanplumbing/saniter, yaitu :

    1. Tempat cuci tangan ( lavatory )

    2. Tempat cuci piring (sink)

    3. Bak mandi

    4. Tempat buang air kecil ( urinoir)

    5. Tempat buang air besar ( WC )

    Adapun bahan yang digunakan untuk peralatan saniter harus memenuhi persyaratan sebagai

    berikut :

    1. Tidak menyerap air

    2. Tidak berkarat dan tidak mudah aus

    3. Relatif mudah dibuat

    4. Mudah dipasang

    Macam-Macam Alat Saniter :

    a. Wastafel ( Bak cuci tangan )

    Wastafelbiasanya dipasang didalam kamar mandi, ruang makan atau kamar tidur dan ruang

    lain yang membutuhkannya. Wastafelmempunyai bentuk seperti bak air dengan kran dan alat

    penahan bau ( leher angsa ). Tinggi pemasangan wastafel yaitu 80 cm.

    b. Sink ( Bak Cuci Piring )

    Yaitu digunakan untuk mencuci barang pecah belah. Biasanya ditempatkan diruang dapur

    dan ketinggian meja cuci hendaknya antara 7090 cm. Sedangkan untuk mulut dapat dipasang

    alat penahan bau yang berfungsi sebagai alat saringan.

    c. Kloset

  • 7/27/2019 Laporan Kerja Sistem Pemipaan

    17/40

    Kloset dipakai untuk tempat pembuangan air besar dengan air bilasan. Air yang dipakai

    tidak mengandung zat kimia yang dapat mematikan bakteri-bakteri kecil yang hidup dalam bak

    yang dapat menghancurkansafety tank. Kloset biasanya ada 2 macam yaitu :

    Kloset Jongkok

    Kloset ini bentuk yang paling sederhana yang mudah didapat dipasaran juga dapat dibuat sendiri

    dari pasangan batu bata dan diplester. Jenis kloset ini sering digunakan karena mudah dan

    praktis.

    Kloset Duduk

    Dibuat dari bahan kwarsa pasir dan gips model yang dilengkapi dengan tangki air pengontrol

    untuk menyiram kotoran kloset. Konstruksi penahan bau dibuat sempurna hingga kotoran tidak

    dapat keluar sedikitpun.

    d. Bak mandi ( Bath tub )

    Bentuknya dirancang seperti bentuk tempat tidur,agar dalam penggunaannya bisa

    digunakan sebagai tempat berendam yang dibuat dengan bentuk senyaman mugkin.

    e. Tempat buang air kecil ( urinoir )

    Kelompok Alat SaniterKarena alat-alat saniter banyak macamnya dan tidak sama kegunaannya, Serta mengingat

    air kotor yang didapatkan dari alat saniter itu tidak sama, maka dapat dikelompokan menjadi :

    a. Alat saniter badan ( ablutionary fixtures )Contohnya :

    - Bak mandi rendam

    - Bak mandi siram

    - Bak cuci tangan

    - Shower

    b. Alat saniter cucian ( waste water fixtures )Contohnya :

    - Bak cuci pakaian

    - Mesin cuci pakaian

    - Bak tempat minum

  • 7/27/2019 Laporan Kerja Sistem Pemipaan

    18/40

    c. Alat saniter lemak (Greasy water fixtures)Contohnya :

    - Tempat cuci piring

    - Mesin cuci piring

    d. Alat saniter Kotoran (soil fixtures)Contohnya :

    - Kloset

    - Bidet

    - Peturasan (urinoir )

    - Alat pembersih kotoran dirumah sakit.

    Kemiringan PipaSalah satu yang mendukung atau mempengaruhi pekerjaan plumbing adalah kemiringan

    pipa. Kemiringan pipa adalah penting agar air yang mengalir lancar tanpa ada gangguan pada

    aliran maupun pada pipa itu sendiri. Artinya kalau kemiringannya terlalu sedikit bisa

    mengakibatkan aliran air kurang lancar. Atau sebaliknya kalau kemiringan terlalu besar dapat

    mengakibatkan desakan air yang besar pula sehingga perlu diperhatikan batas kemampuan pipa

    dalam hubungannya dengan tekanan air, yaitu ;

    - Kemiringan pipa tanah 1 : 4

    - Kemiringan pipa PVC 1 : 60

    - Kemiringan pipa besi lebih curam

    Perubahan arah dari aliran tidak bisa ditiadakan seluruhnya, karena air yang dialirkan

    bukan hanya sumber satu grup sanitasi, juga mengingat situasi pada lapangan dimana pipa akan

    dipasang. Namun demikian usahakan sebisa mungkin untuk diperkecil jumlah perubahan aliran.

    Semakin banyak perubahan aliran berakibat akan memperlambat kecepatan aliran dan juga

    semakin banyak alat-alat penyambung yang dibutuhkan.

    Perubahan aliran dibuat sedemikian rupa sehingga jangan sampai terjadi pengurangan

    kecepatan yang besar. Dapat disimpulkan banyaknya satu perubahan aliran akan membutuhkan

    perawatan yang besar pula yaitu biaya pembersihan kalau ada terjadi penyumbatan dan juga

    menambah biaya pembuatan.

    Jaringan Pipa

  • 7/27/2019 Laporan Kerja Sistem Pemipaan

    19/40

    Jaringan pipa menurut pemakaiannya ada 3 macam, Yaitu :

    1. Jaringan pipa induk,

    Jaringan pipa yang digunakan untuk mengalirkan air langsung dari sumber air.

    2. Jaringan pipa cabang/ distribusi,

    Pipa yang digunakan untuk mengalirkan air dari pipa induk ke pipa Plumbing.

    3. Jaringan pipa plumbing,

    Jaringan pipa yang digunakan saat mengalirkan aliran air dari pipa cabang ke rumah-rumah atau

    bangunan.

    Elektrolisasi adalah suatu proses gesekan tak langsung antara bahan mentah dengan arus

    listrik. Pada pipa air minum proses ini akan merusak pipa.

    Dalam hal ini untuk menghindari sebaiknya dibungkus dengan bahan fiber glass atau

    aspal.

    Untuk keperluan instalansi jenis-jenis pipa PVC dan pipa GALVANIS, yaitu :

    Ringan : Untuk instalasi listrik

    Berat : Untuk instalasi air yang mempunyai tekanan besar baik

    tekanan air atau tekanan gas dan minyak bumi.

    Sedang : Untuk instalasi air yang tidak mempunyai tekanan yang

    besar.

    Cara Pengukuran Posisi Sambungan PipaPengukuran dan pengaturan posisi pipa sebelum pengelasan pada sambungan pipa

    diperlukan peralatan ukur:

    1) Penyiku (square)2) Water pass (spirit level)

    3) Penggaris (rule)

    Bila posisi dan jarak/gap sesuai yang direncanakan maka pengelasan dapat dilakukan. Berikutini beberapa cara pengukuran sambungan pipa:

    Gambar PemipaanGambar pemipaan dilakukan sebagai bahasa komunikasi

    tentang instalasi pemipaan yang seragam dan mudah dimengerti

  • 7/27/2019 Laporan Kerja Sistem Pemipaan

    20/40

    Gambar Proyeksi Sistem Pemipaan

    Simbol Pemipaan

    BAB III

    PENGENALAN ALATPada praktek plumbing ini ada beberapa macam alat yang biasanya dipakai, baik alat

    untuk memotong, mengukur, mengulir, membersihkan dan alat bantu untuk memudahkan

    pekerjaan pipa. Alat-alat tersebut antara lain :Alat Pemberi Tanda

    1. Penggores baja

    Terbuat dari baja yang keras dengan ujung yang lancip, Berguna untuk menggores sebagai

    penandaan pengukuran pada pipa.

    Alat Sambung

    Untuk membuat suatu instalasi pasti kita membutuhkan banyak pipa, karena keterbatasan

    panjang, dan bentuk pipa yang dijual di pasaran dan diproduksi dari pabrik, maka dalam

    pekerjaan suatu instalasi kita tak terlepas dari penyambungan-penyambungan pipa. Adapun

    macam-macam alat sambung tersebut adalah sebagai berikut :

  • 7/27/2019 Laporan Kerja Sistem Pemipaan

    21/40

    1. Socket

    Digunakan untuk memperpanjang pipa (menyambung pipa lurus)

    Diameter pipa yang disambung sama dengan penyambungan

    Memakai ulir dalam

    2.Elbow Galvanis

    Digunakan untuk membelokkan aliran

    Menggunakan ulir dalam

    3. Elbow PVC

    Digunakan untuk membelokkan aliran

    4. Bend

    Digunakan untuk membelokkan arah aliran beradius besar

    Menggunakan ulir dalam F dan M

    5.Tee Stuck

    Digunakan untuk membagi aliran menjadi dua arah

    6.Reducer Elbow

    Digunakan untuk memperkecil aliran yang dibelokkan tanpa mengurangi kecepatan

    7.Reducer Socket

    Digunakan untuk memperkecil aliran

  • 7/27/2019 Laporan Kerja Sistem Pemipaan

    22/40

    8. Cross

    Digunakan untuk membagi aliran menjadi 3 arah

    9.Barrel Union

    Digunakan untuk menyambung pipa permanent ( mati ) yang terdiri dari 3 bagian

    10.Dop ( F )

    Digunakan untuk menutup aliran pada ujung pipa

    11.Plug

    Digunakan untuk menutup pipa pada sambungan

    12. Stop Kran ( Gate Valve )

    Digunakan untuk mengatur aliran yang masuk dalam gedung

    Dipasang sebelum meteran

    Dapat menutup / menghentikan aliran pada saat perbaikan

    13.Kran

    Digunakan untuk penutupan atau pengeluaran air pada tempat tertentu

    14.Bushis

  • 7/27/2019 Laporan Kerja Sistem Pemipaan

    23/40

    Digunakan untuk menyambung 2 buah pipa yang berlainan ukuran diameternya

    Mempunyai ulir luar pada sisi luar dan ulir dalam pada sisi dalam

    15.Hexakonal Nipple

    Digunakan untuk mengencangkan sambungann pipa, bentuk sambungan ini segi enam, ditengah

    alat ini digunakan untuk mengencangkan sambungan dengan bantuan kunci pipa.

    15. Meteran Kran

    Digunakan untuk melihat banyaknya debit air yang dipakai.

    Alat Ukur

    1. Siku-siku

    Terbuat dari baja atau stainless, Mempunyai ukuran dan berguna untuk memeriksa kesikuan dari

    alat kerja atau benda-benda kerja.

    2. Roll meter

    Digunakan untuk mengukur besaran panjang, lebar dan tinggi.

    Alat Pemotong

    1. Gergaji Besi

    Mata gergaji terbuat dari baja keras, Ada yang mempunyai satu sisi dan ada yang mempunyai

    dua sisi.

    2. Pipa cutter ( pipa galvanis )

  • 7/27/2019 Laporan Kerja Sistem Pemipaan

    24/40

    Digunakan untuk memotong pipa tegak lurus terhadap sumbu panjang pipa.

    3. Boring Reamer

    Berbentuk seperti bor tangan yang berguana untuk membersihkan bran pada bagian dalam pipadengan cara memasukkan reamer kedalam pipa kemudian diputar.

    Alat Ulir1.Snay ( alat untuk mengulir )

    Alat ini terbuat dari baja yang berbentuk sedemikian rupa sehingga dapat dipakai untuk

    membuat ulir. Alat ini terdiri tangkai dan mata ulir. Alat ulir ini terbagi menjadi dua jenis yaitu :

    a. Alat ulir manual

    b. Mesin ulir

    ALAT PENJEPIT

    Three Stand

    Alat ini terbuat dari besi campur baja yang dibuat sedemikian rupa dan diberi ragum agar dapat

    menjepit pipa selama pekerjaan berlangsung, Kakinya terbuat dari pipa besi yang kuat untuk

    menopang bagian atasnya bila pipa terlalu panjang, Maka alat ini disertai alat untuk penyanggaanyang dapat dinaikkan dan diturunkan.

    Ragum Pipa

  • 7/27/2019 Laporan Kerja Sistem Pemipaan

    25/40

    Alat ini berguna untuk menjepit benda kerja, Terbuat dari baja, Selain itu berguna menjepit benda kerja,Terbuat juga dari alat lainnya yang perlu diketahui yaitu kunci pipa.

    Adapun kunci tersebut :

    a. Adjustable Pipe Wrench

    b. Straight Pipe Wrench

    c. Suay Pipe Wrench

    d. Stilson

    e. Chain Pipe Wrench

    f. Monkey Wrench

    Ragum Meja

    Digunakan untuk menjepit pipa atau benda kerja.

    Alat Penunjang

    1. Sikat kawat

    Berguna untuk membersihkan bram setelah diulir dan membersihkam benda kerja.

    2. Kunci

    Digunakan sebagai alat bantu dalam pelaksanaan pekerjaan pipa.

  • 7/27/2019 Laporan Kerja Sistem Pemipaan

    26/40

    3. Seal Tape

    Digunakan untuk mencegah kebocoran, mencegah karat, memudahkan pemasangan dan

    pembongkaran instalasi pipa.

    4. Cangkul

    Sebagai alat penunjang yang digunakan untuk penggali tanah.

    5. Sendok Spesi

    Alat penunjang yang digunakan untuk pemasangan mortar dalam pembuatan pondasi

    saniter.

    6. Ruskam

    Alat penunjang yang di gunakan untuk meratakan dan memadatkan mortar pada plesteran.

    7. Waterpass

    Alat penunjang yang digunakan untuk mengukur ketegakan, kedataran dan kemiringan 45 .

    8. Gerobak Dorong

    Alat penunjang yang digunakan sebagai alat pengangkut bahan atau material dalam jumlah

    besar.

    9. Ember

    Alat penunjang yang digunakan sebagai alat pengangkut mortar.

    10.Linggis

    Digunakan untuk menggali tanah.

    11. Pahat Beton

  • 7/27/2019 Laporan Kerja Sistem Pemipaan

    27/40

    Digunakan untuk memahat/melobangi dinding beton.

    12. Palu pemotong bata

    Digunakan untuk memotong batu bata.

    13. Mata Bor

    Digunakan untuk mengebor dinding beton.

    14. Alat Bor

    Digunakan untuk mengebor beton.

    BAB IV

    URAIAN KERJA PRAKTEK

    JOB : 1

    JUDUL : Latihan Memotong dan Mengulir Pipa Galvanis

    A. TUJUAN :

    1. Mahasiswa akan dapat memotong pipa galvanis dengan menggunakan alat potong pipa ( cutter

    pipe ) dan gergaji besi, serta dapat membersihkan bekas potongan dengan menggunakan borring

    reamer dengan baik dan benar.

    2. Mahasiswa dapat mengulir pipa galvanis dengan menggunakan bermacam-macam alat ulir,

    sehingga dapat disambung dengan menggunakan fitting ( alat sambung ) sesuai standar yang ada

    dengan baik dan benar.

    B. INSTRUKSI UMUM :

    1. Pelajari lembaran ini dengan cermat dan teliti

    2. Ikuti petunjuk yang ada pada lembar ini

    3. Bertanyalah apabila masih ada keraguan

    4. Catatlah apabila ada pengertian yang sangat penting dalam lembaran ini

    KESELAMATAN KERJA :

  • 7/27/2019 Laporan Kerja Sistem Pemipaan

    28/40

    1. Pusatkan perhatian pada pekerjaan dan bersihkan lingkungan pekerjaan dari hal-hal yang

    mengganggu pekerjaan.

    2. Bekerjalah sesuai dengan petunjuk instruktur. Hindarkan jari anda dari serpihan ( bram ) dan

    penguliran pipa dan taburkanlah serbuk gergaji pada percikan oli di lantai tempat anda bekerja.

    3. Pakailah alat keselamatan kerja bila diperlukan.

    C. PERALATAN :

    1. Ragum pipa

    2. Mistar Baja

    3. Penggores

    4. Pemotong pipa (cutter pipe ) untuk pipa galvanis

    5. Borring Reamer

    6. Alat ulir yang dapat distel (snay )

    7. Snay tetap

    8. Threading Machine ( mesin pengulir ).

    9. Gergaji besi

    E. BAHAN :

    1. Pipa galvanis ukuran dengan ukuran panjang 32 cm

    2. Pipa galvanis ukuran dengan ukuran panjang 32 cm

    3. Pipa galvanis ukuran 1 dengan ukuran panjang 32 cm

    4. Pipa galvanis ukuran 1 dengan ukuran panjang 32 cm

    F. LANGKAH KERJA :

    1. Mintalah peralatan dan bahan yang diperlukan.

    2. Jepitlah pipa pada ragum pipa.

    3. Ukurlah panjang pipa sesuai dengan kebutuhan.

    4. Potonglah salah satu sisi pipa dengan menggunakan gergaji besi sampai batas yang telah

    ditentukan dan sisi yang lain menggunakan cutter pipe.

    5. Pasang cutter pipe pada tanda yang akan dipotong.

    6. Putarlah cutter pipe kebalikan arah jarum jam.

    7. Putar tangkai cutter pipe agar pemakaian mata cutter menjada lebih dalam, Pada waktu memutar

    tangkai cutter harus sedikit demi sedikit (maks 15 derajat ) sampai pipa tersebut terpotong.

  • 7/27/2019 Laporan Kerja Sistem Pemipaan

    29/40

    8. Bersihkan ujung-ujung pipa bagian dalam dengan borring reamer.

    9. Ukur dan tandailah panjang ulir yang akan dibuat untuk masing-masing pipa sesuai dengan

    panjang ulir untuk masing-masing diameter pipa seperti pada gambar kerja.

    a. Panjang ulir untuk pipa galvanis ukuran dengan ukuran panjang uliran 12,5 mm dan 15 mm.

    b. Panjang ulir untuk pipa galvanis ukuran dengan ukuran panjang uliran 15 mm dan 25 mm.

    c. Panjang ulir untuk pipa galvanis ukuran 1 dengan ukuran panjang uliran adalah 25 mm dan 35

    mm.

    d. Panjang ulir untuk pipa galvanis ukuran 1 dengan ukuran panjang uliran adalah 30 mm dan

    40 mm

    10. Uliran pipa tersebut sesuai dengan ukuran yang telah kita tentukan, Untuk pipa galvanis ukuran

    , pipa galvanis ukuran , pipa galvanis 1 dan pipa galvanis ukuran 1 , menggunakan

    alat ulir manual.

    11. Periksa pipa yang sudah diulir dengan menggunakan socket penyambung yang sesuai.

    Penguliran berhasil jika ujung pipa yang sudah diulir dapat masuk kedalam socket penyambung

    atau alat sambung lainnya.

  • 7/27/2019 Laporan Kerja Sistem Pemipaan

    30/40

    JOB : 2

    JUDUL : Membuat atau Memasang Instalasi Pipa Pendek

    A. TUJUAN :

    1. Agar mahasiswa dapat merencanakan dan membuat instalasi pipa air bersih yang pendek dan

    sederhana dengan menggunakan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk keperluan instalasi

    dengan baik dan benar.

    2. Agar mahasiswa dapat mengetahui kebutuhan dan ukuran bahan yang dibutuhkan untuk

    pemasangan instalasi pipa dengan baik dan benar.

    B. INSTRUKSI UMUM :

    1. Pelajarilah lembaran ini dengan cermat dan teliti

    2. Ikuti petunjuk yang ada pada lembar ini

    3. Bertanyalah apabila masih ada keraguan

    4. Catatlah apabila ada pengertian yang sangat penting dalam lembaran ini.

    C. KESELAMATAN KERJA :

    1. Pusatkan perhatian pada pekerjaan dan bersihkan lingkungan dari hal-hal yang mengganggu

    pekerjaan.

    2. Bekerjalah sesuai petunjuk instruktur.

    3. Hinda rkan jari anda dari serpihan ( bram ) pemotong dan penguliran pipa dan taburkanlah

    serbuk gergaji pada percikan oli di lantai tempat anda bekerja.

    4. Pakailah alat keselamatan kerja bila diperlukan.

    D. PERALATAN :

    1. Ragum pipa

    2. Mistar baja

    3. Penggores

    4. Cutter Pipe

    5. Boring Reamer

    6. Kikir

    7. Snay

  • 7/27/2019 Laporan Kerja Sistem Pemipaan

    31/40

    8. Kunci pipa

    E.BAHAN :

    1. Pipa galvanis ukuran diameter , , dan 1

    2. Elbow

    3. Reducing

    4. Tee stuck

    5. Socket

    6. Barrel union

    7. Kran

    8. Stop kran

    9. Sealtape

    F. LANGKAH KERJA :

    1. Mintalah peralatan dan bahan yang diperlukan.

    2. Pelajari gambar kerja dan buatlah daftar kebutuhan bahan :

    DAFTAR KEBUTUHAN BAHAN

    No. Jenis Fitting (Diameter) Jumlah1. Bushis 2

    2. Bushis 1 1

    3. Elbow 2

    4. Elbow 2

    5. Elbow 1 1

    6. Barrel union 1

    7. Kran 18. Socket 1

    9. Tee 1

    10. Tee 1 1

    11. Reducing 1 1

    3. Ukur dan potonglah pipa sesuai dengan kebutuhan.

  • 7/27/2019 Laporan Kerja Sistem Pemipaan

    32/40

    4. Bersihkan bekas pemotongan bagian dalam dari ujung pipa dengan borring

    reamer / kikir bundar.

    5. Bersihkan bagian yang akan diulir dengan kikir halus.

    6. Tentukan panjang ulir sesuai dengan diameter pipa dan alat sambung yang akan digunakan.7. Ulirkan pipa tersebut sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan.

    8. Bersihkan ulir tersebut dari serpihan bekas penguliran.

    9. Lilitkan seal tape pada setiap ulir yang akan dipasang alat sambung.

    10. Rangkailah pipa tersebut dengan memasang alat sambung sesuai dengan bentuk, fungsi dan

    penempatannya masing-masing sesuai dengan gambar kerja yang ada.

    11. Kuncilah setiap sambungan dengan baik dan benar agar tidak terjadi kebocoran.

    12. Tes kebocoran dengan memasukkan air pada instalasi yang sudah dirangkai tersebut dengan

    menggunakan test pump.Bersihkan hasil pekerjaan dan serahkan pada instruktur

    JOB : 3

    JUDUL : MEMBUAT INSTALASI SALURAN RUMAH TINGGAL

    A. TUJUAN :

    1. Mahasiswa dapat merencanakan saluran air bersih yang berfungsi menyalurkan ataumendistriusikan air ke masing masing kran, seperti pada bak air, wastafel, dan lainlain.

    2. Mahasiswa dapat memasang Pipapiapa dan alat sambunnya sama seperti perencanaan.

  • 7/27/2019 Laporan Kerja Sistem Pemipaan

    33/40

    3. Saluran yang telah dipasang setelah di lalui air/ digunakan berjalan sesuai fungsinya sertatidak mengalami kebocoran.

    B. INSTRUKSI UMUM :

    1. Pelajari system perletakan tata ruang pada rumah yang ingin dipasang saluran tersebut.2. Usahakan saluran tidak dipasang dibawah lantai rumah. Karena bila saluran pipa atauu

    pada fitting bocor maka tidak merembes kedalam rumah.

    3. Pada akhir pendistribusian air gunakan pipa inchi agar tekanan menjadi lebih besar.4. Pelajari pengaturan tentang sistem sanitasi untuk rumah tangga (bila objek berupa rumah)

    C. KESELAMATAN KERJA :

    1. Pusatkan perhatian kepada pekerjaan.2. Perhatikan lingkungan sekitar. Usahakan barang yang tidak diperlukan dijauhkan dari

    lokasi kerja.

    3. Gunakan seragam kerja lengkap seperti baju bengkel, sepatu safety, sarung tangan jikaperlu.

    D PERALATAN :

    Ragum pipa

    Mistar baja

    Penggores

    Cutter Pipe

    Boring Reamer

    Kikir

    Snay

    Kunci pipa

    Pemompa Air

    Meteran

    E. BAHAN:

    1. Berbagai sambungan Pipa Galavanis

    2. Kran

  • 7/27/2019 Laporan Kerja Sistem Pemipaan

    34/40

    3. Meteran

    4. Selotape

    5. Pipa Galvanis

    Pipa Galvanis inchi

    Pipa Galvanis inchi

    F. LANGKAH KERJA

    1. Buatlah gambar rencana pemasangan saluran.

    2. Buatlah daftardaftar bahan yang akan digunakan dan hitung volumenya.

    3. Potong pipa sesuai perencanaan.

    4. Set atau pasang pipa saluran sesuai dengan perencanaan.

    5. Tepatkan ukuran sesuai dengan ketentuan yang ada atau sesuaikan dengan pengguna rumah.

    6. Tes dengan mengunakan pompa, Bila ada yang bocor perbaiki hingga tidak bocor.

    Tips : Gunakan Selotape pada setiap uliran. 1 selotape dapat digunakan untuk

    1015 uliran

    Gambar saluran air bersih

    JOB : 4

    JUDUL : MEMASANG ALAT-ALAT SANITER

    A. TUJUAN1. Menjelaskan cara memasang bak cuci tangan dan kloset duduk dengan baik dan benar.

    2. Memasang bak cuci tangan yang dipasang pada dinding tembok dengan sempurna.

  • 7/27/2019 Laporan Kerja Sistem Pemipaan

    35/40

    3. Dapat memasang kloset duduk dan kloset jongkok dengan baik dan benar.

    4. Dapat memasang tempat cuci piring dan tempat cuci tangan dengan baik dan benar.

    5. Menjelaskan cara mengatasi kesulitan yang timbul dalam pemasangan bak cuci tangan, bak cuci

    piring, kloset jongkok, dan kloset duduk.

    B. KESELAMATAN KERJA

    1. Pakailah selalu pakaian kerja selama bekerja.

    2. Hati-hati waktu mengangkat dan memasang alat saniter.

    3. Pusatkan perhatian pada pekerjaan dan bersihkan lingkungan pekerjaan dari hal-hal yang dapat

    mengganggu pekerjaan.

    4. Sebelum bekerja periksalah semua peralatan dan pastikan kondisinya dalam keadaan baik dan

    aman.

    5. Bekerjalah sesuai petunjuk instruktur.

    6. Pakailah alat keselamatan kerja bila diperlukan.

    C. PERALATAN :

    1. Rol meter

    2. Gergaji besi

    3. Pensil

    4. Boring reamer

    5. Pemotong pipa

    6. Penggores7. Waterpass

    8. Pengulir pipa

    9. Palu besi

    10. Kunci pipa

    11. Ragum pipa

    12. Obeng strip

    13. Bor beton

    14. Pahat besi

    15. Spesi

    16. Cangkul

    17. Hand bor

    18. Ruskam

  • 7/27/2019 Laporan Kerja Sistem Pemipaan

    36/40

    D.BAHAN :

    1. Macam-macam alat sambung sesuai kebutuhan

    2. Fisher

    3. Pipa Galvanis dan PVC, sesuai kebutuhan

    4. Seal tape

    5. Wastafel

    6. Bath tube

    7. Kloset duduk

    8. Pasir

    9. Semen

    10. Air

    11. Batu bata

    MEMASANG BAK CUCI TANGAN ( WASTAFEL )

    LANGKAH KERJA :

    1. Persiapkan semua peralatan dan bahan yang diperlukan untuk pekerjaan ini.2. Pelajari gambar kerja dengan teliti.3. Ikuti langkah kerja berikut ini.4. Angkat dan rapatkan bak cuci tangan pada dinding tembok ( makan ), dan bak cuci

    tangan tersebut akan dipasang dan aturlah tingginya sesuai dengan ukuran yang terdapat

    pada lembaran kerja.

    5. Tandai dengan pensil pada dinding tembok, baik tinggi maupun as dari bak cuci tangantersebut.

    6. Ukur dan beri tanda dengan penitik, tempat kedudukan besi penggantung atau lobangfisher pada dinding tembok.

    7. Pasang fisher pada dinding tembok yang telah diberi tanda tadi dengan memakai bortembok.

    8. Gantungkan bak cuci tangan pada dinding tembok dengan menggunakan baut skrup danpasang ring penahan.

    9. Periksa kedudukan bak cuci tangan dengan menggunakan waterpass, aturlah sehinggadatar dan rapat pada dinding tembok.

  • 7/27/2019 Laporan Kerja Sistem Pemipaan

    37/40

    10.Pasang socket pada bagian bawah kran air yang dipasang pada bak cuci tangan.11.Ukurlah jarak dari socket sampai pada elbow yang akan dipasang pada pipa pemasukkan.12.Potong pipa galvanis diameter sepanjang jarak dari socket sampai elbow, dikurangi

    panjang barrel union.

    13.Potong pipa tersebut menjadi dua sama panjang, kemudian ulirlah masing-masing keduaujung pipa tersebut.

    14.Sambungkan kedua pipa tersebut, masing-masing pada socket dan elbow, dan bagianujung yang lainnya pada barrel union.

    15.Kencangkan barrel union dengan kunci pipa, sehingga kedua pipa tersebut tersambungdengan baik.

    16.Sambungkan trap botol / pipa anti bau dari bak cuci tangan ke pipa pembuang ( pipaoutlet ).

    17.Cobalah periksa kerapatan sambungannya dengan mengalirkan air.18.Periksakan pada pembimbing apabila pekerjaan telah selesai.

    JOB : 5

    JUDUL : MEMBUAT ALAT SAMBUNGAN PIPA PVC

    A. TUJUAN :

    1. Mahasiswa diharapkan akan dapat membuat alat sambung ( fitting) pipa Polyvinil Chloride (

    PVC ) dengan menggunakan alat dan bahan seperti yang tertera pada lembaran kerja dengan baik

    dan benar.

    2. Mahasiswa diharapkan dapat membuat mal atau cetakan cowakan sesuai ukuran dengan baik dan

    benar.

  • 7/27/2019 Laporan Kerja Sistem Pemipaan

    38/40

    B. INSTRUKSI UMUM :

    1. Pelajarilah lembaran ini dengan cermat dan teliti.

    2. Ikuti petunjuk yang ada pada lembaran ini.

    3. Bertanyalah apabila masih ada keraguan.

    4. Catatlah apabila ada pengertian yang sangat penting dalam lembaran ini.

    C. KESELAMATAN KERJA :

    1. Pusatkan perhatian pada pekerjaan dan bersihkan lingkungan pekerjaan dari hal-hal yang

    mengganggu pekerjaan.

    2. Bekerjalah sesuai petunjuk instruktur.

    3. Hati-hati mengambil oli yang panas dan jangan tertumpah pada tungku pemanas.

    4.

    Pakailah alat keselamatan kerja bila diperlukan.D. PERALATAN :

    1. Meteran

    2. Cutter pipe khusus pipa PVC

    3. Kikir halus

    4. Mistar baja

    5. Landasan besi bulat

    6. Oli

    7. Tungku pemanas dan kelengkapannya

    8. Penggores

    9. Kuali dan centong

    10. Ragum pipa

    E. BAHAN :

    1. Pipa PVC ukuran diameter , , 1 dan 1

    2. Oli

    F. LANGKAH KERJA PEMBUATAN FITTING :

    1. Mintalah peralatan dan bahan yang diperlukan.

    2. Ukur dan potonglah pipa sesuai dengan gambar kerja.

    3. Tandailah bagian pipa yang akan dibengkokkan.

    4. Panaskan oli sampai mendidih.

  • 7/27/2019 Laporan Kerja Sistem Pemipaan

    39/40

    5. Celupkan bagian ujung-ujung pipa yang sudah ditandai tadi ke dalam oli panas satu persatu,

    kemudian ambil pipa lain yang memiliki diameter yang sama dan tekan pipa yang disiram oli

    panas tadi pada pipa itu, sambil diputar-putar agar pelebaran kepala sambungan merata.

    6. Bersihkan hasil pekerjaan dan serahkan pada instruktur.

    BAB VPENUTUP

    Kesimpulan

    1. Mengetahui macam-macam sambungan pipa yang digunakan dalam pekerjaan plumbing serta

    mampu membuat instalasi pipa aliran air dengan baik dengan menggunakan alat-alat sesuai

    dengan fungsinya.

    2. Mengetahui bagaimana dan sampai dimana kemampuan kita dalam merancang suatu denah

    rumah tinggal yang akan dibuat instalasinya dan juga hal-hal yang mempengaruhi kita dalammengerjakan instalasi tersebut.

    3. Mengetahui bagaimana pemasangan alat-alat saniter berupa wastafel, kloset duduk, kloset

    jongkok, tempat cuci piring, bath tub dengan teknik pemasangan yang benar, tepat dan rapi serta

    memberikan kenyaman bagi pemakai.

  • 7/27/2019 Laporan Kerja Sistem Pemipaan

    40/40

    4. Sistem pemipaan digunakan untuk mentransportasikan dan mendistribusikan fluida (segala jenis

    cairan) dari suatu tempat ke tempat lain agar dapat diproses, di simpan maupun langsung

    digunakan.

    5. Pipa dapat berkarat, dapat menyalurkan tekanan, tahan terhadap tekanan tinggi, kuat dan

    fleksibel tergantung dari jenis-jenis pipanya sesuai yang sudah dibahas pada bab sebelumnya.

    6. Pada proses pemotongan pipa menggunakan mesin potong, pipa harus di "Boring Reamer

    dahulu sebelum di ulir, sehingga gaya yang tercipta akibat pemotongan oleh mesin tidak

    menghasilkan udara atau kebocoran pada sela-sela sambungan.

    Saran

    1. Sebaiknya alat-alat yang dipergunakan haruslah dalam keadaan yang baik dan utuh serta sesuai

    fungsinya.

    2. Seluruh kegiatan supaya dilaksanakan tanpa membuang waktu dan selalu tepat waktu.

    3. Diharapkan kepada mahasiswa agar dalam pekerjaan plumbing ini diperlukan ketelitian dan

    ketekunan agar menghasilkan pekerjaan yang baik.

    4. Utamakan keselamatan kerja.

    5. Jagalah keutuhan alat yang kita gunakan dan kembalikan alat yang telah kita gunakan.

    6. Pipa dapat memuai pada saat penguliran, sehingga pada saat proses penguliran sebaiknya

    diiringi dengan penyiraman air, agar hasil ulirannya baik.

    7. Saat penguliran berlangsung diperlukan adanya kerjasama yang baik antar pengulir dengan yg

    menyiramkan air pada saat mengulir agar waktu lebih efisien.

    8. Pada proses penguliran sebaiknya K3 tetap dilaksanakan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di

    inginkan.