LAPORAN KERJA PRAKTIKUM

14
LAPORAN KERJA PRAKTIKUM Laboratorium : Teknik Pemboran dan Produksi Trisakti Nama : Muhammad Ryan Latuconsina NIM : 071.10.165 Hari / Tanggal : Rabu, 18 November 2015 Kegiatan : Penelitian untuk Tugas Akhir Nama Alat : 1. Mud Balance Mud Balance adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur berat jenis lumpur bor di lapangan. Untuk mendapatkan pengukuran yang didasarkan atas perbandingan densitas air, maka perlatan mud balance harus dikalibrasi terlebih dahulu sebelum digunakan, dengan cara : a. Mengisi penuh cup-nya dengan air tawar. b. Menutup kembali cup-nya dan membersihkan dengan lap sampai kering. c. Pengukuran harus menunjukan angka satu pada SG = 1 atau 8.33 lb/gal, jika tidak buka “screwyang berada diujung tangkai mud balance. Prosedur Kerja Yang Dilakukan :

description

Peralatan Mud Engineer

Transcript of LAPORAN KERJA PRAKTIKUM

Page 1: LAPORAN KERJA PRAKTIKUM

LAPORAN KERJA PRAKTIKUM

Laboratorium : Teknik Pemboran dan Produksi Trisakti

Nama : Muhammad Ryan Latuconsina

NIM : 071.10.165

Hari / Tanggal : Rabu, 18 November 2015

Kegiatan : Penelitian untuk Tugas Akhir

Nama Alat :

1. Mud Balance

Mud Balance adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur

berat jenis lumpur bor di lapangan. Untuk mendapatkan pengukuran yang

didasarkan atas perbandingan densitas air, maka perlatan mud balance

harus dikalibrasi terlebih dahulu sebelum digunakan, dengan cara :

a. Mengisi penuh cup-nya dengan air tawar.

b. Menutup kembali cup-nya dan membersihkan dengan lap sampai

kering.

c. Pengukuran harus menunjukan angka satu pada SG = 1 atau 8.33

lb/gal, jika tidak buka “screw” yang berada diujung tangkai mud

balance.

Prosedur Kerja Yang Dilakukan :

Meletakkan peralatan mud balance pada bidang datar.

Mengisi cup balance dengan lumpur yang telah diaduk sampai penuh

dan menutup penutupnya. Pastikan ada lumpur yang keluar dari

lubang pada penutupnya, pastikan ada lumpur yang keluar dari lubang

pada penutup cup balance untuk menandakan cup balance terisi penuh

dengan sempurna, lalu berishkan permukaan luar cup balance dari

lumpur.

Meletakkan beam pada penumpunya.

Page 2: LAPORAN KERJA PRAKTIKUM

Menggeserkan bandul pemberat sehingga balancing nivon atau

gelembung air tepat teletak pada garis tengah, bila sudah seimbang

membaca angka yang ditunjukan oleh bandul pemberat tersebut dan

mencatat (harga berat jenis lumpur dalam satuan ppg).

Berikut ini adalah gambar skema alat Mud Balance yang digunakan

untuk pengukuran densitas.

Gambar 1

Mud Balance

2. Marsh Funnel

Marsh Funnel digunakan untuk menghitung viskositas dari lumpur.

Viskositas yang dimaksud adalah viskositas lumpur yang diukur dengan

peralatan marsh funnel.Karena pengukuran dilakukan secara rutin dan

diukur dalam satuan detik/quartz maka peralatan Marsh funnel tersebut

harus dikalibrasi terlebih dahulu. Adapun cara kalibrasi tersebut adalah

dengan mengisi marsh funnel dengan air tawar sampai dasar jaring atau

sekitar 1500 ml pada temperatur 80oF. Didalam operasi pemboran,

viskositas yang baik adalah antara 36-45 Marsh Funnel. Istilah Thick mud

digunakan untuk lumpur dengan viskositas tinggi (kental) dan sebaliknya

adalah thin mud (encer).

Prosedur pelaksanaan :

Page 3: LAPORAN KERJA PRAKTIKUM

1. Menutup orifice dengan jari pada bagian bawah dan tuang lumpur

yang telah diaduk kedalam corong yang bersih dan kering dengan

permukaan lumpur tetap di bawah saringan.

2. Membuka orifice dan mulai ukur waktu yang diperlukan lumpur

(detik) untuk memenuhi bejana penampang dengan stop watch.

3. Mencatat hasil pengukuran tersebut sebagai Marsh funnel Viscosity.

Gambar 2

Marsh Funnel

3. Fann VG Meter

Sifat-sifat rheologi dari lumpur pemboran berguna untuk

mengetahui serta mngukur sifat-sifat aliran dari lumpur, dimana dalam

pengukuran dipakai alat yang disebut Fann VG Meter (6 speed)

Fann VG Meter atau Rheometer merupakan alat yang

dipergunakan untuk mengukur plastic viscosity, yield point, apparent

viscosity, dan gel strength dari lumpur bor. Prinsipnya adalah beberapa

torsi yang dihasilkan bila lumpur diaduk dengan kecepatan tertentu. Fann

VG meter adalah suatu alat yang bekerja berdasarkan perputaran dan

silinder yang digerakkan oleh tenaga listrik atau diputar dengan tangan

(handcrank). Percobaan yang dilakukan di laboratorium telah disesuaikan

untuk mendapatkan suatu tatapan, bahwa perhitungan besarnya plastic

viscosity, yield point, dan apparent viscosity didapat dari hasil pembacaan

pada lempengan pengukuran dengan kecepatan rotor 600rpm dan 300rpm.

Page 4: LAPORAN KERJA PRAKTIKUM

Prosedur pengukuran:

1. Isi cup dengan lumpur hingga batas yang telah tertera pada cup

2. Masukkan rotor ke dalam cup hingga batas tersebut

3. Operasikan putaran motor dengan kecepatan 600, 300, 200, 100,

6 dan 3 rpm

4. Perhatikan penyimpangan jarum penunjuk pada masing-masing

kecepatan,tunggu hingga konstan sampai jarum tersebut

menunjukkan angka yang tertera

5. Catat setiap penyimpangan masing masing putaran

6. Harga Plastic Viscosity adalah selisih dari hasil kecepatan 600

rpm dengan hasil kecepatan pada 300 rpm (harga Plastic

Viscosity dalam satuan Centipoise)

7. Harga Yield Point adalah selisih dari hasil kecepatan pada 300

rpm dengan harga Plastic Viscosity (harga Yield Point dalam

satuan lbs/100ft2)

8. Harga Apparent Viscosity adalah hasil kecepatan pada 600 rpm

dibagi dua (harga Apparent Viscosity dalam satuan Centipoise).

Prosedur Kerja Pengukuran Gel Strength.

1. Setelah selesai mengukuran dasar stress diatas, aduk lumpur

dengan Fann VG Meter pada kecepatan 600 rpm selama 15 detik.

2. Matikan Fann VG Meter, kemudian diamkan lumpur selama 10

detik.

3. Setelah 10 detik, hidupkan Vann VG Meter pada kecepatan 3 rpm,

kemudian baca simpangan maksimum pada skala penunjuk, dan

mencatat sebagai harga Gel Strength 10 detik (harga Gel Strength

dalam satuan lbs/100ft2)

Page 5: LAPORAN KERJA PRAKTIKUM

4. Kemudian memutar rotor Fann VG Meter pada kecepatan 600

rpm selama 10 detik, lalu mematikan Fann VG Meter dan

diamkan lumpur selama 10 menit.

5. Setelah 10 menit, menghidupkan Fann VG Meter pada kecepatan

3 rpm, kemudian membaca simpangan maksimum pada skala

penunjuk, dan catat sebagai harga Gel Strength 10 menit (harga

Gel Strength dalam satuan lbs/100ft2).

Berikut ini adalah skema alat Fann VG Meter yang digunakan untuk

pengukuran rheologi lumpur.

Gambar 3

Fann VG Meter

4. API Filter Press

Penentuan laju tapisan (water loss) menurut standar API adalah

pengukuran yang dilakukan dengan tekanan 100 psi dan pada suhu ruang.

Laju tapisan (water loss) dan sifat – sifat pembentukan dinding lumpur

dilakukan dengan alat yang disebut Filter Press. Alat ini terdiri dari

sebuah tabung silinder tempat dimana lumpur akan ditampung dengan

garis tengah dalam 3 inch (76,2 mm) dan tinggi 2,5 inch (64 mm). Tabung

tersebut dibuat dari bahan kalis dan dilengkapi dengan regulator tekanan

yang berfungsi untuk memberikan atau mengeluarkan tekanan. Dibagian

bawah tabung terdapat tempat untuk meletakkan kertas saring yang

Page 6: LAPORAN KERJA PRAKTIKUM

berdiameter (7,1 + 0,1) inch (45,8 + 0,6) cm. Di bawah penyangga

ditempatkan gelas ukur untuk penampung air tapisan yang keluar.

Seluruh peralatan ini disangga oleh sebuah penyangga. Untuk

memperoleh tekanan yang diingikan dapat dipergunakan CO2 gas

Catridge. Dari percobaan tersebut diatas terlihat adanya mud cake yang

tertempel pada kertas penyaring, selanjutnya tebal mud cake tersebut

diukur dengan satuan per 32 inch, juga banyaknya air tapisan yang

terdapat dalam gelas ukur setelah 30 menit dengan satuan ml.

Gambar 4

API Filter Press

5. Roller Oven

Roller oven adalah sebuah alat yang digunakan sebagai simulasi di

lapangan pengeboran. Cara kerja alat ini dengan memberikan temperatur

dan perputaran dengan harapan dapat mengikuti keadaan di lapangan

pemboran

Prosedur Percobaan

1. Lumpur setelah hasil dari percobaan di pH meter di mixer kembali,

lalu masukkan lumpur ke dalam alat penyimpangan. Tutup dengan

rapat dan kuat sehingga ketika roller oven dijalankan tidak terbuka

Page 7: LAPORAN KERJA PRAKTIKUM

2. Masukkan alat penyimpangan ke dalam roller oven, posisikan dengan

baik sehingga hasil yang didapat juga maksimal

3. Set temperature yang kita inginkan, nyalakan dan tunggu selama 16

jam

4. Setelah 16 jam, keluarkan lumpur dan mixer kembali

5. Kemudian hitung kembali sifat rheologinya.

Gambar 5

Roller Oven

6. Mud Mixer

Mud mixer digunakan untuk mencampur bahan-bahan dasar

lumpur pemboran agar bisa dihitung rheologi dari sistem lumpur tersebut.

Gambar 6

Page 8: LAPORAN KERJA PRAKTIKUM

Mud Mixer

7. Timbangan Digital

Timbangan digital digunakan untuk mendapatkan berat dari

masing-masing komposi lumpur tersebut.

Gambar 7

Timbangan Digital

8. pH Indicator

pH adalah suatu ukuran yang menyatakan derajat kebasahan dari

suatu cairan, pH dari lumpur perlu diketahui karena lumpur yang bersifat

asam tidak dikehendaki.

pH Lumpur dapat ditentukan dengan dua cara, yaitu secara

electrometric dan calorimeter. Dalam studi ini kita menggunakan cara

calorimeter yaitu dengan memakai kertas pH indicator. Dengan melihat

adanya perubahan warna pada kertas pH indicator, kemudian cocokkan

pada harga batasan pH indicator. Untuk mencapai kelarutan yang

optimum, maka tingkat kelarutan pH harus dijaga antara 9-11.

Prosedur percobaan :

Tempatkan kertas indicator pada permukaan air yang terdapat dalam

gelas ukur dari hasil pengukuran filter press, biarkan sampai warna

stabil.

Page 9: LAPORAN KERJA PRAKTIKUM

Bandingkan warna yang terlihat pada bagian atas kertas dengan warna

standart yang ada pada paper test yang dipergunakan.

Catat harga pH lumpur, tergantung dari skala warna chart yang

digunakan.

Gambar 8

pH Indicator

9. Filter Paper

Filter Paper digunakan untuk mengukur mud cake yang terbentuk

dari hasil filter press.

Gambar 9

Filter Paper

Page 10: LAPORAN KERJA PRAKTIKUM

10. Gelas Ukur

Gelas ukur digunakan untuk mengukur besarnya cairan yang akan

digunakan sebagai bahan dasar lumpur yang akan dibuat.

Gambar 10

Gelas Ukur

11. Stopwatch

Stopwatch digunakan untuk mengukur waktu yang akan digunakan

untuk menentukan viskositas dan perhitungan dari sifat rheologi lumpur.

Gambar 11

Stopwatch