LAPORAN KERJA PRAKTEK PENERAPAN ...repository.unugha.ac.id/484/1/PENERAPAN PENGENDALIAN...Hasil...

63
LAPORAN KERJA PRAKTEK PENERAPAN PENGENDALIAN KUALITAS KEMASAN / ETIKET PADA PROSES PEMBUATAN MIE INSTAN DI PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk, DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) Disusun Oleh: Nama : Suprianto NIM : 41613120083 Program Studi : Teknik Industri PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2017

Transcript of LAPORAN KERJA PRAKTEK PENERAPAN ...repository.unugha.ac.id/484/1/PENERAPAN PENGENDALIAN...Hasil...

Page 1: LAPORAN KERJA PRAKTEK PENERAPAN ...repository.unugha.ac.id/484/1/PENERAPAN PENGENDALIAN...Hasil laporan ini menunjukan bahwa (1) Jenis cacat yang ditemukan 4 (empat) yaitu : PP (Panjang

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PENERAPAN PENGENDALIAN KUALITAS KEMASAN /

ETIKET PADA PROSES PEMBUATAN MIE INSTAN

DI PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk, DENGAN

METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC)

Disusun Oleh:

Nama : Suprianto

NIM : 41613120083

Program Studi : Teknik Industri

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MERCU BUANA

JAKARTA

2017

Page 2: LAPORAN KERJA PRAKTEK PENERAPAN ...repository.unugha.ac.id/484/1/PENERAPAN PENGENDALIAN...Hasil laporan ini menunjukan bahwa (1) Jenis cacat yang ditemukan 4 (empat) yaitu : PP (Panjang
Page 3: LAPORAN KERJA PRAKTEK PENERAPAN ...repository.unugha.ac.id/484/1/PENERAPAN PENGENDALIAN...Hasil laporan ini menunjukan bahwa (1) Jenis cacat yang ditemukan 4 (empat) yaitu : PP (Panjang
Page 4: LAPORAN KERJA PRAKTEK PENERAPAN ...repository.unugha.ac.id/484/1/PENERAPAN PENGENDALIAN...Hasil laporan ini menunjukan bahwa (1) Jenis cacat yang ditemukan 4 (empat) yaitu : PP (Panjang
Page 5: LAPORAN KERJA PRAKTEK PENERAPAN ...repository.unugha.ac.id/484/1/PENERAPAN PENGENDALIAN...Hasil laporan ini menunjukan bahwa (1) Jenis cacat yang ditemukan 4 (empat) yaitu : PP (Panjang

ABSTRAK

Laporan ini bertujuan untuk mengetahui dan mengendalikan kualitas kemasan / etiket

pada proses pembuatan mie instan di PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk Teknik

analisis data yang digunakan adalah Statistical Process Control (SPC). Hasil laporan

ini menunjukan bahwa (1) Jenis cacat yang ditemukan 4 (empat) yaitu : PP (Panjang

Pendek), PMB (Potong Minyak Bumbu), PMIE (Potong Mie), BB (Belah Bawah).

(2) Dari keempat jenis cacat yang ada, jenis cacat yang paling dominan terjadi adalah

PMIE (Potong Mie) dengan presentase sebesar 34,25%. Diikuti dengan PMB (Potong

Minyak Bumbu = 30,14%), PP (Panjang Pendek = 19,18%), dan BB (Belah Bawah =

16,44%). (3) Berdasarkan hasil analisa data peta kontrol P, berjalan dengan tidak

baik. Hal ini diketahui dari tidak terkontrolnya data cacat pada peta kontrol P dengan

rata-rata P = 0,0634, UCL = 0,0580, LCL = -0,0156, CL = 0,0212 , artinya proses

yang terjadi selama ini tidak berjalan dengan baik. (4) Berdasarkan analisa diagram

sebab – akibat, maka dapat disimpulkan faktor – faktor yang mempengaruhi

pengendalian kualitas kemasan/etiket diantaranya adalah : (a) Faktor Manusia : Usia

pekerja yang semakin bertambah dan berkurangnya men power. (b) Faktor Mesin :

Kurangnya perawatan terhadap mesin dan kurangnya tersedianya sperpart. (c) Faktor

Lingkungan : Ruang kerja yang sempit dan suhu ruangan yang panas. (d) Faktor

Metode : Tidak ada standar baku yang ditetapkan dan kurangnya pengawasan. (e)

Faktor Material : Bahan baku yang tidak standar dan bentuk mie yang tidak standar.

Kata kunci : Kualitas kemasan, Statistical Process Control , Cacat produk.

Page 6: LAPORAN KERJA PRAKTEK PENERAPAN ...repository.unugha.ac.id/484/1/PENERAPAN PENGENDALIAN...Hasil laporan ini menunjukan bahwa (1) Jenis cacat yang ditemukan 4 (empat) yaitu : PP (Panjang

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan

berkah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek dengan judul

Penerapan pengendalian kualitas kemasan / etiket pada proses pembuatan mie instan

di PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk dengan metode Statistical Process

Control (SPC). Dengan adanya kerja praktek ini penulis dapat mengetahui bagaimana

kehidupan nyata dunia kerja. Laporan Kerja Praktik ini diajukan sebagai pemenuhan

mata kuliah Kerja Praktik dalam kurikulum program studi Teknik Industri, Fakultas

Teknik, Universitas Mercubuana.

Selama melaksanakan penyusunan laporan kerja praktek ini, penulis

mendapat banyak bantuan serta dukungan dari banyak pihak. Oleh karena itu, pada

kesempatan ini penulis bermaksud untuk mengucapkan rasa terima kasih kepada:

1. Kedua orang tuaku, kakak dan adikku, serta saudara – saudaraku yang telah

memberikan dorongan dan semangat dalam penyusunan Tugas Akhir.

2. Ibu Zulfa Fitri ikatrinasari, Dr, Ir, MT selaku ketua program studi Teknik

Industri Universitas Mercubuana.

3. Bapak Aulia Naro, ST, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah

membimbing, mengarahkan dan memotivasi penulis.

4. Ibu Igna Saffrina Fahin, S.T, M.Sc selaku koordinator mata kuliah Kerja

Praktek .

5. Bapak Ryan Esmond Tejo selaku supervisor yang telah membimbing

dilapangan.

6. Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan kuliah, serta karyawan

dilingkungan Fakultas Teknik Universitas Mercubuana Jakarta.

7. Rekan – rekan mahasiswa angkatan 2014 Teknik industri Harry Wijayanto,

Kiki Arifin, Gian Bagus Prakoso, Fitriyaningsih, Fitriyaningrum, Setyorini

Safitri dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang

telah membantu dan menyelesaikan tugas akhir ini.

Page 7: LAPORAN KERJA PRAKTEK PENERAPAN ...repository.unugha.ac.id/484/1/PENERAPAN PENGENDALIAN...Hasil laporan ini menunjukan bahwa (1) Jenis cacat yang ditemukan 4 (empat) yaitu : PP (Panjang
Page 8: LAPORAN KERJA PRAKTEK PENERAPAN ...repository.unugha.ac.id/484/1/PENERAPAN PENGENDALIAN...Hasil laporan ini menunjukan bahwa (1) Jenis cacat yang ditemukan 4 (empat) yaitu : PP (Panjang

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................................................

LEMBAR PERNYATAAN .......................................................................................................

KATA PENGANTAR ................................................................................................................

DAFTAR ISI .............................................................................................................................. i

DAFTAR TABEL .................................................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................... iv

BAB I ........................................................................................................................................ 1

PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................... 1

1.2 Batasan Masalah ............................................................................................................ 4

1.3 Tujuan Laporan .............................................................................................................. 4

1.4 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek ............................................................. 5

1.5 Metode Kerja Praktek .................................................................................................... 5

1.6 Sistematika Penulisan .................................................................................................... 5

BAB II ....................................................................................................................................... 7

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN .................................................................................. 7

2.1 Sejarah Perusahaan ........................................................................................................ 7

2.2 Logo Perusahaan ............................................................................................................ 8

2.3 Visi Perusahaan.............................................................................................................. 9

2.4 Misi Perusahaan ............................................................................................................. 9

2.5 Kultur Perusahaan ........................................................................................................ 10

2.6 Lokasi Perusahaan ....................................................................................................... 10

2.7 Struktur Organisasi Perusahaan ................................................................................... 11

BAB III ................................................................................................................................... 13

TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................................... 13

3.1 Pengendalian Kualitas .................................................................................................. 13

Page 9: LAPORAN KERJA PRAKTEK PENERAPAN ...repository.unugha.ac.id/484/1/PENERAPAN PENGENDALIAN...Hasil laporan ini menunjukan bahwa (1) Jenis cacat yang ditemukan 4 (empat) yaitu : PP (Panjang

3.1.1 Definisi Kualitas ............................................................................................. 13

3.1.2 Pengertian Pengendalian Kualitas (Quality Control) ..................................... 14

3.1.3 Tujuan Pengendalian Kualitas ........................................................................ 15

3.1.4 Dimensi Kualitas Produk ................................................................................ 16

3.2 Statistical Process Control (SPC) ................................................................................ 17

3.3 Peta Kendali ................................................................................................................. 18

3.4 Pengunaan Peta - Peta Kendali .................................................................................... 19

3.4.1 Peta Kendali Data Variabel ............................................................................ 20

3.4.2 Peta Kendali Data Atribut .............................................................................. 21

3.5 Peta Kendali P .............................................................................................................. 22

3.6 Diagram Kualitas ......................................................................................................... 23

3.6.1 Pareto Diagram .............................................................................................. 23

3.6.2 Fishbone Diagram .......................................................................................... 25

BAB IV ................................................................................................................................... 29

PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA DATA ................................. 29

4.1 Pengumpulan Data ....................................................................................................... 29

4.1.1 Jumlah Produksi dan Jumlah Produk Cacat.................................................... 29

4.1.2 Data Jumlah Cacat per Jenis Cacat ................................................................. 30

4.2 Pengolahan Data .......................................................................................................... 31

4.2.1 Pengolahan Data dengan Diagram Pareto ...................................................... 31

4.2.2 Pengolahan Data dengan Peta Kendali P ........................................................ 32

4.3 Analisa Data ................................................................................................................. 34

4.3.1 Analisa Fishbone ............................................................................................ 34

4.3.2 Analisa Penerapan SPC Menggunakan Control Chart ................................... 39

4.3.3 Analisa Diagram Pareto ................................................................................. 40

BAB V .................................................................................................................................... 41

KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................................... 41

5.1 Kesimpulan .................................................................................................................. 41

5.2 Saran ............................................................................................................................ 42

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 43

Page 10: LAPORAN KERJA PRAKTEK PENERAPAN ...repository.unugha.ac.id/484/1/PENERAPAN PENGENDALIAN...Hasil laporan ini menunjukan bahwa (1) Jenis cacat yang ditemukan 4 (empat) yaitu : PP (Panjang

DAFTAR TABEL

Halaman

Table 1.1 Performance bulan Mei (Per hari) ............................................................................ 3

Table 4.1 Jumlah Produksi dan Jumlah Cacat ........................................................................ 29

Table 4.2 Jumlah Cacat per Jenis Cacat ................................................................................. 30

Table 4.3 Keterangan Simbol.................................................................................................. 31

Table 4.4 Perhitungan untuk Diagram Pareto ......................................................................... 31

Table 4.5 Perhitungan dengan Peta Kendali P ........................................................................ 32

Table 4.6 Hasil Peta Kendali dari Pengujian Total Produk Cacat .......................................... 39

Page 11: LAPORAN KERJA PRAKTEK PENERAPAN ...repository.unugha.ac.id/484/1/PENERAPAN PENGENDALIAN...Hasil laporan ini menunjukan bahwa (1) Jenis cacat yang ditemukan 4 (empat) yaitu : PP (Panjang

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Logo Perusahaan ................................................................................................... 8

Gambar 2.2 Struktur Organisasi perusahaan ........................................................................... 12

Gambar 3.1 Contoh peta kendali P ......................................................................................... 23

Gambar 3.2 Contoh diagram pareto ........................................................................................ 25

Gambar 3.3 Contoh diagram fishbone .................................................................................... 28

Gambar 4.1 Diagram Pareto ................................................................................................... 31

Gambar 4.2 Peta Kendali P ..................................................................................................... 34

Gambar 4.3 Diagram sebab akibat potong mie ....................................................................... 36

Gambar 4.4 Diagram sebab akibat potong minyak bumbu ..................................................... 39

Page 12: LAPORAN KERJA PRAKTEK PENERAPAN ...repository.unugha.ac.id/484/1/PENERAPAN PENGENDALIAN...Hasil laporan ini menunjukan bahwa (1) Jenis cacat yang ditemukan 4 (empat) yaitu : PP (Panjang

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan industri pangan di Indonesia saat ini sangat maju pesat,

dengan pesatnya teknologi serta informasi yang dapat memungkinkan

perubahan – perubahan terhadap bidang pertanian khususnya pada pangan serta

adanya pembaharuan dan sitensis antara budaya dari bangsa – bangsa di dunia

telah mendatangkan suatu masa transisi. Dampak dari hal ini pola makan kita

telah memasuki masa transisi. Pola makan adalah berbagai informasi yang

memberikan gambaran mengenai macam dan jumlah bahan makanan yang

dimakan setiap hari oleh satu orang dan merupakan ciri khas untuk suatu

kelompok masyaraka tertentu.

Menurut Bobak (2005) perilaku makan sehat adalah perilaku konsumsi

makan sehari – hari yang sesuai dengan kebutuhan gizi setiap individu untuk

hidup sehat dan produktif. Untuk dapat mencapai keseimbangan gizi maka

setiap orang harus mengkonsumsi minimal satu jenis bahan makanan dari tiap

golongan bahan makanan yaitu karbohidrat, protein hewani dan nabati, sayuran,

buah dan susu atau sering kita sebut dengan pola makan empat sehat lima

sempurna.

Suatu pola makan yang berasal dari masyarakat lain di negara lain atau

dikembangkan secara khusus dalam masyarakat. Makanan baru yang tersedia

secara luas dalam masyarakat kita karena kemenangan informasinya. yang

mulai kita makan kadang disebut makanan moderen. Karena datang bersamaan

dengan masuknya peradaban modern dalam suatu kelompok makanan

keragaman yang sangat tinggi. Salah satu faktor yang sangat penting dalam

proses pembuatan makanan adalah kegiatan produksi.

Contohnya makanan yang diproduksi dan menjadi suatu produk

makanan instan adalah Indomie. Suatu jenis makanan yang saat ini sangat

digemari oleh seluruh kalangan masyarakat. Menurut World Instan Noodle

Page 13: LAPORAN KERJA PRAKTEK PENERAPAN ...repository.unugha.ac.id/484/1/PENERAPAN PENGENDALIAN...Hasil laporan ini menunjukan bahwa (1) Jenis cacat yang ditemukan 4 (empat) yaitu : PP (Panjang

2

Association Star2 yang dikutip oleh Hamzah (2015) melaporkan pada mei 2015

konsumsi mie instan masyarakat dunia mencapai 102,7 miliar porsi per tahun.

PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk. merupakan salah satu

perusahaan yang telah cukup lama memproduksi mie instan dan telah

memperoleh pengakuan dari pasar nasional maupun internasional, seperti

negara-negara ASEAN, Amerika Serikat, Timur Tengah, Hongkong, Taiwan,

China, Inggris, Belanda, Jerman, Australia, dan Afrika. PT. Indofood CBP

Sukses Makmur, Tbk. merupakan Market Leader mie instan di Indonesia.

Proses pembuatan mie instan yang dilakukan di PT. Indofood CBP Sukses

Makmur, Jakarta. meliputi beberapa tahap, yaitu pencampuran adonan,

pembuatan lembaran adonan, pembuatan untaian mie, pemasakan, pelipatan

dan pemotongan, penggorengan, pendinginan, serta pengisian bumbu.

Pada kualitas produk yang dihasilkan merupakan hal yang sangat

penting bagi PT Indofood CBP sukses makmur, Jakarta. telah direncanakan

dan ditargetkan oleh perusahaan tidak selamanya berjalan lancar, masih saja

perusahaan mendapatkan hambatan yang dihadapi dalam menyelesikan suatu

cacat produk, Seperti:

Cacat pada produk kualitas kemasan di katagorikan menjadi dua hal

yaitu cacat pada kualitas produk dan cacat pada bahan kemasan produk, Hal

tersebut dapat dianalisa dan dievakuasi dengan melihat, mengukur,

mengevaluasi cara kerja dari operator pada pembuat proses produksi mie

Instan. Fungsi kemasan sangat penting untuk mendorong penjualan, fungsi

pengemasan terbagi menjadi dua (2) yaitu : Menurut Simamora (2007) yang

dikutip oleh Setiawan (2017).

1. Fungsi protektif.

Untuk melindungi produk dari rusak atau cacat sehingga sampai ke

konsumen aman dan terjaga kemasannya.

2. Fungsi Promosional.

Untuk menjadi daya tarik konsumen dan meningkatkan penjualan

dengan kemasan yang menarik.

Page 14: LAPORAN KERJA PRAKTEK PENERAPAN ...repository.unugha.ac.id/484/1/PENERAPAN PENGENDALIAN...Hasil laporan ini menunjukan bahwa (1) Jenis cacat yang ditemukan 4 (empat) yaitu : PP (Panjang

3

Contohnya pada bulan mei saja cacat kemasan yang terjadi di PT.

Indofood CBP sukses makmur sudah menunjukan angka yang sangat tinggi

yang melebihi standar cacat yang telah ditentukan oleh perusahaan yaitu 0,15%.

Tabel 1.1 Persentase Cacat bulan Mei ( Per hari )

LINE

Bulan

Type Mesin

Etiket

Mei

Standar Actual

Persentase

Cacat

%

4

Senin 1 Mei 2017 Fw-1200 HC 25.26 26.25 3.92

Selasa 2 Mei 2017 Fw-1200 HC 24.97 26.66 6.77

Rabu 3 Mei 2017 Fw-1200 HC 27.90 28.52 2.22

Kamis 4 Mei 2017 Fw-1200 HC 27.93 28.56 2.26

Jumat 5 Mei 2017 Fw-1200 HC 28.11 29.71 5.69

Sabtu 6 Mei 2017 Fw-1200 HC 25.10 25.46 1.43

Senin 8 Mei 2017 Fw-1200 HC 27.13 27.60 1.73

Selasa 9 Mei 2017 Fw-1200 HC 29.21 29.53 1.10

Rabu 10 Mei 2017 Fw-1200 HC 28.85 29.08 0.80

Kamis 11 Mei 2017 Fw-1200 HC 27.16 27.62 1.69

Jumat 12 Mei 2017 Fw-1200 HC 29.43 29.88 1.53

Sabtu 13 Mei 2017 Fw-1200 HC 29.16 29.51 1.20

Senin 15 Mei 2017 Fw-1200 HC 28.90 29.37 1.63

Selasa 16 Mei 2017 Fw-1200 HC 31.02 31.79 2.48

Rabu 17 Mei 2017 Fw-1200 HC 29.16 29.62 1.58

Kamis 18 Mei 2017 Fw-1200 HC 29.92 29.94 0.07

Jumat 19 Mei 2017 Fw-1200 HC 32.82 32.83 0.03

Sabtu 20 Mei 2017 Fw-1200 HC 27.44 27.75 1.13

Senin 22 Mei 2017 Fw-1200 HC 24.24 25.32 4.46

Selasa 23 Mei 2017 Fw-1200 HC 28.77 29.13 1.25

Rabu 24 Mei 2017 Fw-1200 HC 24.30 25.07 3.17

Kamis 25 Mei 2017 Fw-1200 HC 24.92 25.62 2.81

Jumat 26 Mei 2017 Fw-1200 HC 27.75 28.33 2.09

Sabtu 27 Mei 2017 Fw-1200 HC 18.98 19.52 2.85

Sumber : Data Perusahaan

Page 15: LAPORAN KERJA PRAKTEK PENERAPAN ...repository.unugha.ac.id/484/1/PENERAPAN PENGENDALIAN...Hasil laporan ini menunjukan bahwa (1) Jenis cacat yang ditemukan 4 (empat) yaitu : PP (Panjang

4

Peningkatan dan pengendalian kualitas produksi memerlukan komitmen

untuk perbaikan yang melibatkan antara faktor manusia (motivasi) dan faktor

mesin (teknologi). Dengan latar belakang diatas maka penulis perlu

menggunakan metode Statistical Process Control (SPC) untuk meningkatkan

dan mengendalikan kualitas kemasan didalam proses produksi sehingga dapat

mencegah timbulnya produk yang tidak sesuai spesifikasi yang ditetapkan oleh

perusahaan.

1.2 Batasan Masalah

Pembatasan masalah yang di pakai untuk menentukan adalah :

1. Produk yang akan menjadi bahasan dalam laporan kerja praktek ini adalah

produk makanan mie instan pada suatu kualitas kemasan/Etiket yang di

produksi di PT Indofood CBP Sukses Makmur Jakarta.

2. Data yang diambil adalah mengenai cacat dalam proses pengemasan mie

instan melalui data perusahaan. Data yang diambil adalah data line 4 regu B

3. Data yang diambil adalah data bulan Mei

4. Pengelolaan data menggunakan diagram pareto, control chart, diagram

penyebab dan efek.

1.3 Tujuan Kerja Praktek

Adapun tujuan dari laporan ini adalah :

1. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengendalian produk

mie instan khususnya di pengendalian kualitas kemasan / etiket.

2. Mengetahui penerapan SPC untuk memperbaiki mutu kualitas kemasan /

etiket.

3. Mengetahui jenis cacat dan menentukan cacat utama guna mengetahui

jumlah produk yang cacat.

Page 16: LAPORAN KERJA PRAKTEK PENERAPAN ...repository.unugha.ac.id/484/1/PENERAPAN PENGENDALIAN...Hasil laporan ini menunjukan bahwa (1) Jenis cacat yang ditemukan 4 (empat) yaitu : PP (Panjang

5

1.4 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek

Kegiatan kerja praktek ini dilaksanakan pada:

a. Perusahaan : PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR, Tbk.

b. Alamat : Jalan Ancol Barat I No. 4 – 5 pabrik Ancol, Jakarta Utara

c. Divisi : Noodle

d. Departemen : Produksi

e. Waktu : 1 Mei – 31 Mei 2017

1.5 Metode Kerja Praktek

Pembuatan laporan kerja praktek ini dilakukan dengan:

• Menggunakan metode Statistical Process Control ( SPC )

• Implementasi dan pengumpulan data yang dibutuhkan

• Pengolahan data

• Analisis dan validasi ketepatan pengolahan data

• Pengambilan kesimpulan

1.6 Sistematika Penulisan

Secara garis besar sistematika penulisan terdiri dari 5 (Lima) bab yang

diuraikan secara singkat sebagai berikut:

Bab I: Pendahuluan

Merupakan bab pendahuluan yang menguraikan latar belakang, batasan

masalah, tempat dan waktu pelaksanaan kerja praktek, metode kerja

praktek, serta sistematika penulisan.

Bab II: Gambaran Umum Perusahaan

Merupakan bab yang berisi tentang sejarah perusahaan, visi dan misi,

kultur perusahaan, lokasi perusahaan, struktur organisasi perusahaan,

dari PT Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk.

Page 17: LAPORAN KERJA PRAKTEK PENERAPAN ...repository.unugha.ac.id/484/1/PENERAPAN PENGENDALIAN...Hasil laporan ini menunjukan bahwa (1) Jenis cacat yang ditemukan 4 (empat) yaitu : PP (Panjang

6

Bab III: Tinjauan Pustaka

Merupakan bab yang berisi tinjauan pustaka tentang konsep dan prinsip-

prinsip dasar yang diperlukan dalam tahapan analisa laporan kerja

praktek.

Bab IV: Pengumpulan dan Pengolahan Data

Merupakan bab yang menjelaskan alur pengumpulan data, dan

pengolahan data yang didapatkan dari pengumpulan data pada mesin

produksi.

Bab V: Kesimpulan dan Saran

Merupakan Bab yang berisi kesimpulan dan saran yang diperoleh dari

pengamatan langsung selama pelaksanaan kerja praktek di PT. Indofood

CBP Sukses Makmur, Tbk. Serta hasil yang diperoleh berdasarkan

pengerjaan laporan kerja praktek .

Page 18: LAPORAN KERJA PRAKTEK PENERAPAN ...repository.unugha.ac.id/484/1/PENERAPAN PENGENDALIAN...Hasil laporan ini menunjukan bahwa (1) Jenis cacat yang ditemukan 4 (empat) yaitu : PP (Panjang

7

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Perusahaan

PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk merupakan market leader

produk mie instan pertama kali yang muncul pada tahun 1970 dengan nama PT.

Sanmaru Food Manufacturing Co., Ltd. Pada tahun 1984 PT. Sanmaru Food

Manufacturing Co., Ltd. Bergabung dengan PT. Sarimi Asli Jaya divisi noodle.

Kemudian pada tahun 1988 bergabung dengan PT. Lambang Insan Makmur

dan baru pada tahun 1994 namanya berganti menjadi PT. Indofood Sukses

Makmur, Tbk.

PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk yang termasuk dalam Salim

Group adalah salah satu perusahaan mie instan dan makanan olahan terkemuka

lainnya di Indonesia. PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk memposisikan

dirinya sebagai produsen makanan bermutu dengan lima bidang usaha yang

masing-masing dipegang oleh setiap divisi yang meliputi :

(1) Divisi Instan Noodle yang meliputi Indomie, Sarimi, Supermie,

Sakura, Pop Mie, dan Anak Mas.

(2) Divisi Snack and Compactionary Food yang meliputi Chiki,

Cheetos, Chitato, Yoyo, Jetz dan lain-lain.

(3) Divisi Convenience and Basic Food yang meliputi Promina, SUN,

Indovita, Menu Indofood, dan Bubur Indofood.

(4) Divisi Speciality Food yang meliputi Bumbu Instan Indofood,

Bumbu Kaldu Indofood, Kecap Indofood, Saus Indofood, dan

Kecap Cap Piring Lombok.

(5) Divisi Baverage yang meliputi Java Coffee, Cafela, dan Kopi Tugu

Luwak.

Pabrik ini mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1971 dengan

jumlah karyawan pada saat itu sebanyak 70 orang, pabrik ini khusus

memproduksi mie instan sampai dengan pengemasnya. Saat ini PT. Indofood

Page 19: LAPORAN KERJA PRAKTEK PENERAPAN ...repository.unugha.ac.id/484/1/PENERAPAN PENGENDALIAN...Hasil laporan ini menunjukan bahwa (1) Jenis cacat yang ditemukan 4 (empat) yaitu : PP (Panjang

8

CBP Sukses Makmur, Tbk telah mempunyai 16 cabang yang tersebar di seluruh

Indonesia, antara lain Medan (1979), Pekanbaru, Palembang (1983), Lampung,

Tangerang, Cibitung, Bandung (1992), Semarang (1987), Surabaya (1982),

Banjarmasin (1992), Makassar (1990), dan Manado.

Jumlah karyawan PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk di seluruh

Indonesia adalah ± 25.000 orang, sedangkan untuk cabang Ancol sendiri

berjumlah ± 1143 orang (Agustus 2003). PT. Indofood CBP Sukses Makmur,

Tbk mendapatkan International Standard Operation yaitu sertifikat ISO 9001 :

2000 pada tanggal 5 Februari 2004 yang dikeluarkan oleh System and Service

Certification (SGS) sebagai badan sertifikasi. Sistem manajemen ISO 9001 :

2000 dapat dijadikan sebagai bukti bahwa PT. Indofood CBP Sukses Makmur,

Tbk telah melakukan penerapan manajemen mutu standar internasional. PT.

Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk juga telah mendapatkan sertifikat Standar

Nasional Indonesia (SNI), Sertifikat Halal, Sertifikat Badan Pengawas Obat dan

Makanan (BPOM), dan Sertifikat Lembaga Pengkajian Pengawasan Obat dan

Makanan (LPPOM) Republik Indonesia, serta Sertifikat Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (K3). Selain itu, PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk

juga mendapatkan sertifikasi HACCP.

2.2 Logo Perusahaan

Gambar 2.1 Lambang Perusahaan

Arti dari logo atau gambar diatas adalah lambang makanan bermutu.

Page 20: LAPORAN KERJA PRAKTEK PENERAPAN ...repository.unugha.ac.id/484/1/PENERAPAN PENGENDALIAN...Hasil laporan ini menunjukan bahwa (1) Jenis cacat yang ditemukan 4 (empat) yaitu : PP (Panjang

9

2.3 Visi Perusahaan

Keberhasilan PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk tidak lepas dari

tujuan, visi, dan misi dan kultur yang dipegang oleh perusahaan tersebut.

Tujuan dari PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk adalah mempertahankan

keunggulan di pasar, memperluas bidang usaha secara terus-menerus melalui

pertumbuhan internal maupun pengembangan usaha strategis, selalu

meningkatkan kesejahteraan karyawan, senantiasa meningkatkan keuntungan

perusahaan dan nilai tambah bagi pemegang saham, berperan serta dalam

pelestarian lingkungan hidup dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Visi yang dimiliki oleh perusahaan adalah menjadi perusahaan yang

dapat memenuhi kebutuhan pangan dengan produk yang bermutu, berkualitas,

dan aman (Total Food Solution) untuk dikonsumsi dan menjadi pemimpin di

industri makanan.

2.4 Misi Perusahaan

Selain menjalankan visi, perusahaan ini memiliki misi yaitu :

a. Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan, proses produksi, dan

teknologi yang digunakan.

b. Menyediakan produk yang berkualitas tinggi dan inovatif dengan harga

terjangkau.

c. Memastikan para konsumen akan ketersediaan produk baik di luar negeri

maupun di dalam negeri.

d. Memberikan kontribusi dalam peningkatan kualitas hidup bangsa Indonesia

khususnya dalam bidang nutrisi.

e. Meningkatkan stackholders value secara berkesinambungan.

Page 21: LAPORAN KERJA PRAKTEK PENERAPAN ...repository.unugha.ac.id/484/1/PENERAPAN PENGENDALIAN...Hasil laporan ini menunjukan bahwa (1) Jenis cacat yang ditemukan 4 (empat) yaitu : PP (Panjang

10

2.5 Kultur Perusahaan

PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk juga menjalankan kultur

perusahaan. Kultur perusahaan ini adalah “CONSISTENT” (Consumer,

Inovation, Staff, Excellence, and Team Work) yang berarti pemenuhan

kepuasan pelanggan dengan terus berinovasi dari staff yang dapat diandalkan

serta mencapai prestasi terbaik melalui dukungan kerjasama yang baik.

2.6 Lokasi Perusahaan

PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk cabang Ancol ini terletak di

Jalan Ancol I No. 4 - 5, kawasan Ancol Barat, Jakarta Utara. Sebelah pabrik ini

berbatasan dengan PT. Wirantono, sebelah selatan berbatasan dengan Jalan

Ancol I, kemudian sebelah timur berbatasan dengan PT. Wuhan. PT. Indofood

CBP Sukses Makmur, Tbk cabang Ancol berdiri pada lahan seluas 6,7 hak.

Pabrik ini terdiri dari beberapa bangunan, antara lain ruang produksi, ruang

boiler, ruang diesel, gudang bahan baku (Raw Material) yang terbagi menjadi

gudang ingredient bumbu, gudang pengemas, dan gudang tepung, gudang

bahan jadi (Finnish Good), gudang suku cadang, ruang perkantoran, kantin,

poliklinik, koperasi karyawan, masjid, lapangan parkir, sarana pengolahan

limbah (WWT), workshop atau bengkel, gudang scraft, ruang stock keeper, pos

security, ruang SPSI, dan gudang terigu harian.

Pemilihan lokasi pabrik di daerah ini dengan mempertimbangkan

beberapa faktor yang sesuai dengan pendirian pabrik yaitu terletak di daerah

kawasan industri, memiliki letak yang strategis karena dekat dengan pelabuhan

sehingga mempermudah jalur distribusi sehingga akan menurunkan biaya

pengiriman dan waktu pengiriman, lokasi ini juga dekat dengan gudang

distributor sehingga dapat menurunkan biaya perpindahan atau transportasi dan

waktu pengiriman, serta dapat mengurangi resiko kerusakan bahan baku

maupun bahan jadi yang dikirim, kemudian lokasi ini memiliki lahan yang

cukup luas sehingga akan mempengaruhi optimalnya tata letak pabrik dan

output produk yang dihasilkan, faktor penting lainnya adalah tersedianya area

Page 22: LAPORAN KERJA PRAKTEK PENERAPAN ...repository.unugha.ac.id/484/1/PENERAPAN PENGENDALIAN...Hasil laporan ini menunjukan bahwa (1) Jenis cacat yang ditemukan 4 (empat) yaitu : PP (Panjang

11

parkir yang luas, selain itu juga perlu diperhatikan tersedianya jaringan listrik

dan air PAM yang memadai dalam lokasi tersebut karena akan mempengaruhi

produktivitas pabrik dalam menghasilkan produk.

2.7 Struktur Organisasi Perusahaan

Dalam suatu perusahaan, organisasi sangat diperlukan sebagai usaha

untuk menjaga kelancaran dan mencapai tujuan perusahaan. Organisasi adalah

lembaga sosial yang terdiri dari sekumpulan orang dengan berbagai pola

interaksi yang ditetapkan, oleh karena itu organisasi dikembangkan untuk

mencapai tujuan-tujuan tertentu. Selain itu, didalam organisasi juga diperlukan

aturan dan koordinasi.

Struktur organisasi adalah kerangka kerja untuk menunjukkan

pembagian kerja dan mengkoordinasikan aktivitas anggota dalam suatu

organisasi. Struktur organisasi dapat berbeda dalam tiap organisasi karena

adanya strategi dan lingkungan sekitar yang berbeda, serta tergantung dari

kebutuhan masing-masing perusahaan. Struktur organisasi dibentuk dengan

tujuan agar setiap anggota organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien.

Organisasi biasanya terbentuk oleh dua orang atau lebih dan disertai oleh

peraturan-peraturan yang disepakati oleh setiap anggota demi terwujudnya

kerjasama dan mencapai tujuan bersama.

PT. Indofood CBP Sukses Makmur,jakarta memiliki struktur organisasi

berbentuk lini dan staff, yaitu struktur organisasi secara garis atau langsung.

Dalam organisasi ini tugas pimpinan dibantu oleh tenaga-tenaga ahli di

bidangnya, tetapi tanggung jawab penuh tetap pada pimpinan pelaksana.

Secara umum, struktur organisasi di PT. Indofood CBP Sukses Makmur,jakarta

cabang Ancol terbagi atas General Manager, Factory Manager, BPDQC

(Branch Process Development and Quality Control) Manager, Branch

Personal Manager, Sales and Promotion Manager, dan Finance and

AccountingManager.

Page 23: LAPORAN KERJA PRAKTEK PENERAPAN ...repository.unugha.ac.id/484/1/PENERAPAN PENGENDALIAN...Hasil laporan ini menunjukan bahwa (1) Jenis cacat yang ditemukan 4 (empat) yaitu : PP (Panjang

12

Gambar 2.2 Struktur Organisasi PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk.

GENERAL

MANAGER

SECRETARY

FACTORY

MANAGER

PROD.

MGR

PROD.

SHIFT SPV

SECT. SPV

PROD.

HELPER /

OPR / ADM

TECH. MGR

TECH.

SHIFT

PROD.

SECT. SPV

TECH.

STAFF &

ADM

WHR.

MGR

WHR.

SPV

SECT.

SPV

WHR.

HELPER &

ADM

PPIC SPV

STAFF

PPIC

ADMIN

PURCH.

SPV

PURCHASE

ADMIN

BPDQC

MANAGER

PD QC. SPV

SECT.

SPV

QC

QC

FIELD

PERSONAL

MANAGER

PERSONAL

SPV

ASST. PERS

ADMIN &

CREW

KA.

SATPAM

CREW

SALES AND

PROMOTION

MANAGER

ASPS

ASPR. TL

DRIVER

EDP &

ADMIN

ADMIN

FAM

ACCT. SPV

ASST. ACCT

ADMIN

Page 24: LAPORAN KERJA PRAKTEK PENERAPAN ...repository.unugha.ac.id/484/1/PENERAPAN PENGENDALIAN...Hasil laporan ini menunjukan bahwa (1) Jenis cacat yang ditemukan 4 (empat) yaitu : PP (Panjang

13

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Pengendalian Kualitas

3.1.1 Definisi Kualitas

Tinggi rendahnya kualitas suatu produk yang dihasilkan oleh suatu

perusahaan, berhubungan langsung dengan kepuasan dan kepercayaan

konsumen. Kualitas merupakan hal utama yang mempengaruhi pertimbangan

konsumen dalam membeli suatu produk. Singkatnya kualitas merupakan faktor

kunci dalam menentukan pertumbuhan, perkembangan, dan kelangsungan

hidup suatu perusahaan, khususnya pada era sekarang ini.

Kualitas suatu produk tidak ditentukan oleh si pembuat, tetapi lebih

dititik beratkan kepada penilaian si pemakai atau konsumen berbeda-beda,

pemakai dengan kondisi sosial ekonomi yang baik berbeda tingkat kebutuhan

dan pemuasnya dengan pemakai yang kondisi ekonominya kurang baik.

Demikian pula dengan konsumen dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi

berbeda pula tuntutan pemuas kebutuhannya dibanding dengan konsumen yang

pendidikannya lebih rendah, jadi kualitas bersifat relatif.

Tidak ada yang menyangkal bahwa kualitas menjadi karakteristik utama

dalam organisasi atau perusahaan agar tetap survive. Ada berbagai cara untuk

mewujudkannya, dimana salah satunya adalah menggunakan Statistical Quality

Control (SQC) dan Statistical Process Control (SPC). Kata Quality (kualitas)

digunakan dalam banyak pengertian, kualitas juga sangat erat kaitannya dengan

persyaratan. Dimana persayaratan adalah segala sesuatu yang menjadi titik

pemeriksaan apakah barang dan jasa tersebut dapat diterima atau ditolak.

Menurut Deming yang dikutip oleh Yamit (2005) kualitas adalah

apapun yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen, sedangkan menurut

Crosby yang dikutip oleh Yamit (2005) mempersepsikan, kualitas sebagai nihil

cacat, kesempurnaan dan kesesuaian terhadap persyaratan.

Page 25: LAPORAN KERJA PRAKTEK PENERAPAN ...repository.unugha.ac.id/484/1/PENERAPAN PENGENDALIAN...Hasil laporan ini menunjukan bahwa (1) Jenis cacat yang ditemukan 4 (empat) yaitu : PP (Panjang

14

Menurut Nasution (2005) ada beberapa persamaan dalam definisi

kualitas, yaitu dalam elemen-elemen sebagai berikut: (1) kualitas mencakup

usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan, (2) kualitas mencakup

produk, jasa manusia, proses, dan lingkungan, dan (3) kualitas merupakan

kondisi yang selalu berubah (misalnya apa yang dianggap merupakan kualitas

saat ini mungkin dianggap kurang berkualitas pada masa mendatang).

Dari beberapa pendapat tersebut diatas, secara garis besar kualitas

adalah keseluruhan cirri atau karakteristik produk atau jasa yang bertujuan

untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.

3.1.2 Pengertian Pengendalian Kualitas (Quality Control)

Menurut Dorothea (2003) dikutip oleh Bakhtiar, dkk, (2013),

pengendalian kualitas statistic adalah teknik yang digunakan untuk

mengendalikan dan mengelola proses baik manufaktur maupun jasa melalui

menggunakan metode statistik. Pengendalian kualitas statistic merupakan

teknik penyelesaian masalah yang digunakan untuk memonitor, mengendalikan,

menganalisis, mengelola dan memperbaiki produk dan proses menggunakan

metode-metode statistic.

Pengendalian merupakan semua kegiatan atau usaha menjamin agar

hasil dari pada pelaksana sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan dalam

rencana. Kualitas atau mutu suatu produk adalah gabungan seluruh karakteristik

produk dan pelayanan baik dari segi rekayasa, manufaktur, pemasaran, sampai

pada perawatan dan harga jualnya.

Maka pengendalian kualitas dapat diartikan sebagai kesesuaian dan

kepuasan antara nilai, produsen, dan konsumen atas suatu produk. Kesesuaian

dan kepuasan tersebut mencangkup kualitas produk, biaya-biaya seperti

(penyimpanan, produksi, penjualan dan layanan purna jual), tingkat

kenyamanan dan keselamatan dan moral (nilai).

Page 26: LAPORAN KERJA PRAKTEK PENERAPAN ...repository.unugha.ac.id/484/1/PENERAPAN PENGENDALIAN...Hasil laporan ini menunjukan bahwa (1) Jenis cacat yang ditemukan 4 (empat) yaitu : PP (Panjang

15

Untuk pengendalian kualitas pada umumnya ada empat langkah, yaitu :

1. Menetapkan standar kualitas dan biaya

2. Menilai kesesuaian produk

3. Mengadakan koreksi jika hasil produksi tidak sesuai standar

4. Merencanakan perbaikan

Kualitas kesesuaian ini akan berkaitan dengan tiga macam bentuk

pengendalian (control) sebagai berikut:

1. Pencegahan cacat (defect prevention).

Yaitu mencegah kerusakan atau cacat sebelum benar-benar terjadi.

Contoh dalam hal ini seperti pembuatan standar-standar kualitas,

inspeksi terhadap material yang datang, membuat peta kontrol untuk

mencegah penyimpangan dalam proses kerja yang berlangsung.

2. Mencari kerusakan, kesalahan, atau cacat (defect finding).

Aplikasi dan pemakaian metode-metode yang spesifik untuk proses

inspeksi, pengujian, analisis statistik, dan lain-lain. Proses untuk

mencari penyimpangan-penyimpangan terhadap tolak ukur atau

standar yang telah ditetapkan.

3. Analisa dan tindakan koreksi (defect analysis and correction).

Menganalisa kesalahan-kesalahan yang terjadi dan melakukan

koreksi- koreksi terhadap penyimpangan tersebut. Kegiatan ini

merupakan tanggung jawab dari bagian pengendalian kualitas.

3.1.3 Tujuan Pengendalian Kualitas

Maksud dan tujuan dari pengendalian kualitas adalah agar spesifikasi

produk yang telah ditetapkan terdapat dalam setiap proses produksi terutama

tercemin dalam produk akhir.

Ada empat hal yang menjadi tujuan pengendalian kualitas, antara lain :

1. Agar barang hasil produksi dapat mencapai standar kualitas yang telah

ditetapkan.

2. Mengusahakan agar biaya inspeksi dapat menjadi sekecil mungkin

Page 27: LAPORAN KERJA PRAKTEK PENERAPAN ...repository.unugha.ac.id/484/1/PENERAPAN PENGENDALIAN...Hasil laporan ini menunjukan bahwa (1) Jenis cacat yang ditemukan 4 (empat) yaitu : PP (Panjang

16

3. Mengusahakan agar biaya design dari produk dan proses dengan

menggunakan mutu produksi tertentu dapat menjadi sekecil munngkin.

4. Mengusahakan agar biaya produksi dapat menjadi serendah mungkin.

3.1.4 Dimensi Kualitas Produk

Bagian dari kualitas produk adalah perihal kualitas produk. Kualitas

suatu produk perlu ditentukan melalui dimensi-dimensinya. Menurut David

Garvin yang dikutip Vincent Gasperz (dalam Sunarto (2015)), untuk

menentukan dimensi kualitas barang, dapat melalui delapan dimensi seperti

yang dipaparkan berikut ini :

1. Performance (Kinerja)

Performance atau kinerja merupakan dimensi kualitas yang berkaitan

dengan karakteristik utama suatu produk. Contohnya sebuah televisi,

kinerja utama yang kita kehendaki adalah kualitas gambar yang dapat kita

tonton dan kualitas suara yang dapat didengar dengan jelas dan baik.

2. Features (Fitur)

Features atau Fitur merupakan karakteristik pendukung atau pelengkap

dari karakteristik utama suatu produk. Misalnya pada produk kendaraan

beroda empat (mobil), Fitur-fitur pendukung yang diharapkan oleh

konsumen adalah seperti DVD/CD player, sensor atau kamera mundur

serta remote kontrol mobil.

3. Reliability (Kehandalan)

Reliability atau Kehandalan adalah dimensi kualitas yang berhubungan

dengan kemungkinan sebuah produk dapat bekerja secara memuaskan

pada waktu dan kondisi tertentu.

4. Conformance (Kesesuaian)

Conformance adalah kesesuaian kinerja dan kualitas produk dengan

standar yang diinginkan. Pada dasarnya, setiap produk memiliki standar

ataupun spesifikasi yang telah ditentukan.

Page 28: LAPORAN KERJA PRAKTEK PENERAPAN ...repository.unugha.ac.id/484/1/PENERAPAN PENGENDALIAN...Hasil laporan ini menunjukan bahwa (1) Jenis cacat yang ditemukan 4 (empat) yaitu : PP (Panjang

17

5. Durability (Ketahanan)

Durability ini berkaitan dengan ketahanan suatu produk hingga harus

diganti. Durability ini biasanya diukur dengan umur atau waktu daya

tahan suatu produk.

6. Serviceability

Serviceability adalah kemudahan layanan atau perbaikan jika dibutuhkan.

Hal ini sering dikaitkan dengan layanan purna jual yang disediakan oleh

produsen seperti ketersediaan suku cadang dan kemudahan perbaikan jika

terjadi kerusakan serta adanya pusat pelayanan perbaikan (Service

Center) yang mudah dicapai oleh konsumen.

7. Aesthetics (Estetika/keindahan)

Aesthetics adalah Dimensi kualitas yang berkaitan dengan tampilan,

bunyi, rasa maupun bau suatu produk. Contohnya bentuk tampilan sebuah

ponsel yang ingin dibeli serta suara merdu musik yang dihasilkan oleh

ponsel tersebut.

8. Perceived Quality (Kesan Kualitas)

Perceived Quality adalah kesan kualitas suatu produk yang dirasakan oleh

konsumen. Dimensi kualitas ini berkaitan dengan persepsi konsumen

terhadap kualitas sebuah produk ataupun merek. Seperti ponsel iPhone,

mobil toyota, kamera canon, printer epson dan jam tangan rolex yang

menurut kebanyakan konsumen merupakan produk yang berkualitas.

3.2 Statistical Process Control (SPC)

SPC adalah suatu metode untuk pengumpulan dan analisa data untuk

diselesaikan dengan metode practical quality. Statistical artinya bahwa

kepuasan akan berdasar pada analisa numerik. Proses mengacu pada proses

produksi tertentu dan mampu memproduksi output dengan kualitas yang

konsisten.

Perusahaan yang menggunakan pengendalian kualitas statistik

merupakan perusahaan yang masih mentolerir adanya cacat produk dalam

Page 29: LAPORAN KERJA PRAKTEK PENERAPAN ...repository.unugha.ac.id/484/1/PENERAPAN PENGENDALIAN...Hasil laporan ini menunjukan bahwa (1) Jenis cacat yang ditemukan 4 (empat) yaitu : PP (Panjang

18

batas-batas tertentu. Pengendalian kualitas statistik ini dapat dibagi ke dalam

pengendalian kualitas proses, yaitu pengendalian kualitas produk selama masih

dalam proses dan pengendalian produk jadi. Untuk itu pengendalian kualitas

proses dapat digunakan alat pengendali yang disebut peta pengendali proses

atau sering disebut Control Chart.

Pengendalian proses statistik adalah pengendalian kualitas produk

selama masih dalam proses. Dalam mengadakan pengendalian kualitas tersebut

dapat digambarkan upper control limit (UCL) dan lower control limit (LCL)

beserta garis tengahnya central line (CL). Dalam pengendalian proses statistik

dikenal adanya “seven tools”. Seven tools dari pengendalian proses statistik ini

adalah metode grafik paling sederhana untuk menyelesaikan masalah.

Seven tools tersebut adalah :

1. Lembar pengamatan (check sheet)

2. Stratifikasi (run chart)

3. Histogram

4. Grafik kendali (control chart)

5. Diagram pareto

6. Diagram sebab akibat (cause and effect diagram)

7. Affinity Diagram

3.3 Peta kendali

Peta kendali merupakan grafik yang menggambarkan data dari waktu

ke waktu, tetapi tidak menunjukan penyebab penyimpangan. Grafik pengendali

adalah suatu alat yang secara grafis digunakan untuk memonitor apakah suatu

aktivitas dapat diterima sebagai proses yang terkendali. Peta kendali ini

menyatakan garis tengah atau Central Line yang merupakan nilai rata-rata

karakteristik kualitas yang berkaitan dengan keadaan dimana data-data ini

masih bisa dikontrol dan digaris yang lainnya ialah garis batas kontrol atas

(BKA) dan garis batas kontrol bawah (BKB), jadi selama data-data yang

dikumpulkan terletak dalam batas control tersebut maka dianggap bahwa

Page 30: LAPORAN KERJA PRAKTEK PENERAPAN ...repository.unugha.ac.id/484/1/PENERAPAN PENGENDALIAN...Hasil laporan ini menunjukan bahwa (1) Jenis cacat yang ditemukan 4 (empat) yaitu : PP (Panjang

19

pengendalian kualitas terkendali. Jika ada data yang berada diluar batas-batas

tersebut maka dipastikan proses tidak terkendali.

Peta kontrol diperlukan sebagai alat pengendali kualitas yang paling

penting dalam mengendalikan proses produksi. Sehingga dengan peta kontrol

yang ada, data baru dapat dengan cepat dibandingkan dengan hasil kerja proses

yang pernah terjadi. Untuk melihat sejauh mana proses produksi berada dalam

pengendalian, dengan demikian apabila terjadi penyimpangan akan dengan

mudah diketahui sehingga dapat segera diambil langkah-langkah perbaikan.

Grafik pengendali terkadang disebut dengan Shewhart Control Charts

karenba grafik ini pertama kali dibuat oleh Walter A. Shewhart. Nilai dari

karakteristik kualitas yang dimonitor, digambarkan sepanjang sumbu Y,

sedangkan sumbu X menggambarkan sampel atau subgroup dari karakteristik

kualitas tersebut. Sebagai contoh karakterisrtik kualitas adalah panjang rata-

rata, diameter rata-rata, dan waktu pelayanan rata-rata. Semua karateristik

tersebut dinamakan variabel dimana nilai numeriknya dapat diketahui.

Sedangkan atribut adalah karateristik kualitas yang ditunjukkan dengan jumlah

produk cacat, jumlah ketidaksesuaian dalam satu unit, serta jumlah cacat per

unit.

3.4 Penggunaan Peta-Peta Kendali

Alat pengendalian kualitas yang paling sering digunakan dalam

menganalisa adalah dengan bagan kendali (control chart). Bagan kendali ini

alat yang dipakai untuk mengetahui penyimpangan proses yang berulang.

Bagan kendali pada dasarnya adalah penjabaran secara grafis dari suatu data

sebagai fungsi dari waktu, sehingga mempunyai batas kontrol yang membatasi

jangkauan dari sebaran tang ma sih diterima dan probabilitas yang diharapkan.

Dengan bagan kendali tersebut maka data secara cepat dapat dibandingkan

dengan unjuk kerja proses yang pernah terjadi.

Page 31: LAPORAN KERJA PRAKTEK PENERAPAN ...repository.unugha.ac.id/484/1/PENERAPAN PENGENDALIAN...Hasil laporan ini menunjukan bahwa (1) Jenis cacat yang ditemukan 4 (empat) yaitu : PP (Panjang

20

Pada dasarnya peta-peta kontrol digunakan untuk :

1. Menentukan apakah suatu proses berada dalam pengendalian. Peta-peta

kontrol digunakan untuk mencapai suatu keadaan terkendali, dimana

semua nilai rata-rata dan range dari sub-sub kelompok (subgroup)

contoh berada dalam batas-batas pengendalian (control limits), maka

itu variasi penyebab khusus menjadi tidak ada lagi dalam proses.

2. Memantau proses terus menerus sepanjang waktu agar tetap stabil

secara statistical dan hanya mengandung variasi penyebab umum.

3. Menentukan kemampuan proses (process capability). Setelah proses

berada dalam pengendalian, batas batas dari variasi proses dapat

ditentukan.

Berdasarkan macam-macam data, bentuk peta kendali dapat dibedakan

berdasarkan pengukuran untuk datanya, yaitu :

a. Pengukuran unit dalam komponen (dalam mm) atau hasil dari proses

kimia (dalam g). Ini dikenal dengan “ Nilai Indiskrit” atau bersifat

variabel.

b. Data yang lain berdasarkan pada perhitungan seperti jumlah artikel

cacat atau rusak. Mereka dikenal dengan “ Nilai Diskrit” atau bersifat

atribut.

3.4.1 Peta Kendali Data Variabel

Yang dimaksud dengan data variabel adalah data mengenai ketepatan

pengukuran produk yang masih berada dalam proses dengan standar yang telah

ditetapkan. Penyimpangan dari pengukuran yang diharapkan tetapi masih ada

dibawah batas kendali atas (BKA) atau diatas batas kendali bawah (BKB)

masih dianggap sebagai produk yang baik. Bila data berada diluar batas atas

dan batas bawah maka perlu diadakan revisi terhadap peta kendali tersebut

sehingga data pengukuran akan berada dalam batas pengendalian.

Data variabel (variables data) merupakan data kuantitatif yang diukur

untuk keperluan analisis. Contoh dari data variabel karakteristik kualitas adalah

Page 32: LAPORAN KERJA PRAKTEK PENERAPAN ...repository.unugha.ac.id/484/1/PENERAPAN PENGENDALIAN...Hasil laporan ini menunjukan bahwa (1) Jenis cacat yang ditemukan 4 (empat) yaitu : PP (Panjang

21

diameter pipa, ketebalan produk kayu lapis, berat semen dalam kantong,

banyaknya kertas tiap rim, konsentrasi elektrolit dalam persen, dan lain-lain.

Ukuran-ukuran berat, panjang, lebar, tinggi, diameter, volume biasanya

merupakan data variabel.

Peta-peta kontrol yang umum dipergunakan untuk data variabel adalah

Peta X-bar, R, dan Peta X-MR.

1. Peta Kontrol X-bar dan R

Digunakan untuk memantau proses yang mempunyai karakteristik

berdimensi kontinu, sehingga peta kontrol X-bar dan R sering disebut

sebagai peta kontrol untuk data variabel.

2. Peta Kontrol Individual X dan MR

Digunakan apabila dari hasil observasi data tampak bahwa antara data

yang satu dengan yang lain hanya menampakan perbedaan yang sangat

sedikit.

3.4.2 Peta Kendali Data Atribut

Yang dimaksud dengan data atribut adalah data mengenai ketepatan

pengukuran produk yang masih berada dalam proses dengan standar yang telah

ditetapkan. Pengukuran ini meliputi pengukuran cacat atau tidak, nyala atau

tidak, dan sebagianya. Penyimpangan dari pengukuran yang diharapkan masih

ada dibawah batas atas atau diatas batas bawah. Bila data berada diluar batas

atas dan batas bawah maka perlu diadakan revisi terhadap peta kendali tersebut

sehingga data pengukuran akan berada dalam batas pengendali.

Peta pengendali kualitas proses statistik data atribut, meliputi :

1. Peta kendali P (p-chart) dan peta kendali NP (np-chart)

Yaitu peta pengendali proses untuk mengetahui proporsi produk cacat

dalam suatu sampel, np-chart hanya digunakan untuk banyaknya

sampel yang sama dalam setiap kali observasi, sedangkan p-chart

dapat digunakan untuk banyak nya sampel sama maupun bervarasi

untuk setiap observasinya.

Page 33: LAPORAN KERJA PRAKTEK PENERAPAN ...repository.unugha.ac.id/484/1/PENERAPAN PENGENDALIAN...Hasil laporan ini menunjukan bahwa (1) Jenis cacat yang ditemukan 4 (empat) yaitu : PP (Panjang

22

2. Peta kendali C (c-chart) atau peta kendali U (u-chart)

Yaitu peta pengendali proses untuk mengetahui banyaknya cacat

dalam satu unit produk, c-chart hanya digunakan untuk banyaknya

sampel yang sama dalam setiap kali observasi, sedangkan u-chart

dapat digunakan untuk banyaknya sampel sama maupun bervariasi

untuk setiap observasinya.

3.5 Peta Kendali P

Peta kendali P adalah suatu peta yang menunjukkan cacat pecahan (P)

atau kendali bagian yang ditolak untuk satu atau lebih ukuran sampel yang

beragam dapat digunakan peta kendali P :

Langkah-langkah pembuatan peta kendali P akan diuraikan sebagai

berikut Menurut Lai, K.Chan (1996) yang dikutip oleh Octavia, T, dkk, (2000) :

1. Mengumpulkan data, mengambil sebanyak mungkin yang

menggambarkan jumlah yang diperiksa (ni) dengan jumlah produk

cacatnya (pn).

2. Bagilah data ke dalam subgroup, biasanya akan dikelompokkan

berdasarkan tanggal, bulan atau lot. Ukuran sub-grup harus lebih dari

50 dari nilai rata-rata cacat untuk setiap sub-grup harus berkisar 3

sampai 4.

3. Hitung bagian cacat untuk setiap subgroup dan masukkan ke dalam

lembaran data. Untuk mencari bagian cacat gunakan rumus berikut :

P =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐶𝑎𝑐𝑎𝑡

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 =

Ʃ𝑝𝑛

Ʃ𝑛

4. Menentukan batas-batas kendali, besar standar deviasi ditentukan oleh

besarnya tingkat keyakinan. Untuk tingkat keyakinan 67%

menggunakan standar deviasi 1, sedangkan untuk tingkat keyakinan

95% menggunakan standar deviasi 2 dan untuk tingkat keyakinan 99%

menggunakan standar deviasi 3.

Page 34: LAPORAN KERJA PRAKTEK PENERAPAN ...repository.unugha.ac.id/484/1/PENERAPAN PENGENDALIAN...Hasil laporan ini menunjukan bahwa (1) Jenis cacat yang ditemukan 4 (empat) yaitu : PP (Panjang

23

Garis Pusat : CL = �̅�

Garis Kendali Atas : BKA atau UCL = �̅� + 3 √�̅� (1−𝑝 ) ̅̅ ̅̅ ̅

𝑛𝑖

Garis Kendali Bawah : BKB atau LCL = �̅� − 3 √�̅� (1−𝑝 ) ̅̅ ̅̅ ̅

𝑛𝑖

Gambar 3.1 Contoh peta kendali P

3.6 Diagram Kualitas

3.6.1 Pareto Diagram

Diagram pareto diperkenalkan oleh seorang ahli yaitu Alfredo Pareto

(1848-1923). Diagram pareto ini merupakan suatu gambar yang mengurutkan

klasifikasi data dari kiri ke kanan menurut ukuran rangking tertinggi hingga

terendah.

Analisan pareto digunakan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi

tipe tipe yang tidak sesuai. Diagram pareto adalah suatu grafik batang yang

menunjukan masalah berdasarkan urutan banyaknya kejadian. Masalah yang

paling banyak terjadi ditampilkan oleh grafik batang yang pertama dan yang

tertinggi serta ditempatkan pada sisi yang paling kiri, dan seterusnya sampai

masalah yang paling pendek ditempatkan pada sisi paling kanan.

Page 35: LAPORAN KERJA PRAKTEK PENERAPAN ...repository.unugha.ac.id/484/1/PENERAPAN PENGENDALIAN...Hasil laporan ini menunjukan bahwa (1) Jenis cacat yang ditemukan 4 (empat) yaitu : PP (Panjang

24

Diagram pareto sangat tepat digunakan jika kita menginginkan hal-hal

berikut ini :

1. Menentukan prioritas karena keterbatasn sumber daya

2. Menggunakan kearifan tim secara kolektif

3. Menghasilkan konsensus atas keputusan akhir

4. Menempatkan keputusan pada data kuantitatif

Diagram pareto adalah suatu metode untuk mengidentifikasi hal-hal

atas kejadian-kejadian penting, maka pada dasarnya diagram pareto ini terdiri

dari 2 (dua) jenis yaitu :

1. Diagram pareto mengenai fenomena. Diagram ini berkaitan dengan

hasil-hasil termasuk yang tidak diinginkan dan digunakan untuk

mengetahui masalah apa yang paling utama.

2. Diagram pareto mengenai penyebab., Diagram ini berkaitan dengan

penyebab dalam proses dan dipergunakan untuk mengetahui apa

saja penyebab masalah yang paling utama.

Langkah –langkah yang digunakan dalam proses penyusunan diagram

pareto teridi dari enam langkah, menurut Mitra (1993) dan Besterfield (1998)

dikutip oleh Kholil, dkk, (2015) adalah :

1. Menentukan metode atau arti dari pengkalsifikasian data, misalnya

berdasarkan masalah, penyebab, jenis ketidaksesuaian, dan

sebagaianya.

2. Menentukan satuan yang digunakan untuk membuat urutan

karakteristik-karakteristik tersebut, misalnya rupiah, frekuensi, unit

dan sebagainya.

3. Mengumpulkan data sesuai dengan interval waktu yang telah

ditentukan.

4. Merangkum data dan mambuat rangking kategori data tersebut dari

yang terbesar hingga yang terkecil.

5. Menghitung frekuensi komulatif atau persentase komulatif yang

digunakan

Page 36: LAPORAN KERJA PRAKTEK PENERAPAN ...repository.unugha.ac.id/484/1/PENERAPAN PENGENDALIAN...Hasil laporan ini menunjukan bahwa (1) Jenis cacat yang ditemukan 4 (empat) yaitu : PP (Panjang

25

6. Menggambar diagram batang, menunjukan kepentingan relative

masing-masing. Mengidentifikasi beberapa hal yang penting untuk

mendapat perhatian.

3.2 Contoh diagram pareto

3.6.2 Fishbone Diagram

Diagram tulang ikan atau fishbone adalah salah satu metode / tool di

dalam meningkatkan kualitas. Sering juga diagram ini disebut dengan diagram

Sebab-Akibat atau cause effect diagram. Penemunya adalah seorang ilmuwan

jepang pada tahun 60-an. Bernama Dr. Kaoru Ishikawa, ilmuwan kelahiran

1915 di Tokyo Jepang yang juga alumni teknik kimia Universitas Tokyo.

Sehingga sering juga disebut dengan diagram ishikawa.

Dikatakan Diagram Fishbone (Tulang Ikan) karena memang

berbentuk mirip dengan tulang ikan yang moncong kepalanya menghadap ke

kanan. Diagram ini akan menunjukkan sebuah dampak atau akibat dari sebuah

permasalahan, dengan berbagai penyebabnya. Efek atau akibat dituliskan

sebagai moncong kepala. Sedangkan tulang ikan diisi oleh sebab-sebab sesuai

dengan pendekatan permasalahannya. Dikatakan diagram Cause and Effect

(Sebab dan Akibat) karena diagram tersebut menunjukkan hubungan antara

Page 37: LAPORAN KERJA PRAKTEK PENERAPAN ...repository.unugha.ac.id/484/1/PENERAPAN PENGENDALIAN...Hasil laporan ini menunjukan bahwa (1) Jenis cacat yang ditemukan 4 (empat) yaitu : PP (Panjang

26

sebab dan akibat. Berkaitan dengan pengendalian proses statistikal, diagram

sebab-akibat dipergunakan untuk untuk menunjukkan faktor-faktor penyebab

(sebab) dan karakteristik kualitas (akibat) yang disebabkan oleh faktor-faktor

penyebab itu.

Fungsi dasar diagram Fishbone (Tulang Ikan) adalah untuk

mengidentifikasi dan mengorganisasi penyebab-penyebab yang mungkin timbul

dari suatu efek spesifik dan kemudian memisahkan akar penyebabnya. Sering

dijumpai orang mengatakan “penyebab yang mungkin” dan dalam kebanyakan

kasus harus menguji apakah penyebab untuk hipotesa adalah nyata, dan apakah

memperbesar atau menguranginya akan memberikan hasil yang diinginkan.

Dengan adanya diagram Fishbone ini sebenarnya memberi banyak

sekali keuntungan bagi dunia bisnis. Selain memecahkan masalah kualitas yang

menjadi perhatian penting perusahaan. Masalah-masalah klasik lainnya juga

terselesaikan. Masalah-masalah klasik yang ada di industri manufaktur

khusunya antara lain adalah:

1. Keterlambatan proses produksi,

2. Tingkat defect (cacat) produk yang tinggi,

3. Mesin produksi yang sering mengalami trouble,

4. Output lini produksi yang tidak stabil yang berakibat kacaunya plan

produksi,

5. Produktivitas yang tidak mencapai target,

6. Complain pelanggan yang terus berulang

Pada dasarnya diagram Fishbone dapat dipergunakan untuk

kebutuhan-kebutuhan berikut :

a. Membantu mengidentifikasi akar penyebab dari suatu masalah,

b. Membantu membangkitkan ide-ide untuk solusi suatu masalah,

c. Membantu dalam penyelidikan atau pencarian fakta lebih lanjut,

d. Mengidentifikasi tindakan (bagaimana) untuk menciptakan hasil

yang diinginkan,

e. Membahas issue secara lengkap dan rapi,

Page 38: LAPORAN KERJA PRAKTEK PENERAPAN ...repository.unugha.ac.id/484/1/PENERAPAN PENGENDALIAN...Hasil laporan ini menunjukan bahwa (1) Jenis cacat yang ditemukan 4 (empat) yaitu : PP (Panjang

27

f. Menghasilkan pemikiran baru. Jadi ditemukannya diagram

Fishbone memberikan kemudahan dan menjadi bagian penting

bagi penyelesaian masalah yang mucul bagi perusahaan.

Dalam hal melakukan Analisis Fishbone, ada beberapa tahapan yang

harus dilakukan, yakni;

1. Menyiapkan sesi analisa tulang ikan.

2. Mengidentifikasi akibat atau masalah.

3. Mengidentifikasi berbagai kategori sebab utama.

4. Menemukan sebab-sebab potensial dengan cara sumbang saran

5. Mengkaji kembali setiap kategori sebab utama.

6. Mencapai kesepakatan atas sebab-sebab yang paling mungkin.

Cara lain dalam menyusun Diagram Fishbone dalam rangka

mengidentifikasi penyebab suatu keadaan yang tidak diharap adalah sebagai

berikut:

a. Mulai dengan pernyataan masalah-masalah utama penting dan

mendesak untuk diselesaikan.

b. Tuliskan pernyataan masalah itu pada kepala ikan, yang merupakan

akibat (effect).

c. Tulislah pada sisi sebelah kanan dari kertas (kepala ikan), kemudian

gambarkan tulang belakang dari kiri ke kanan dan tempatkan

pernyataan masalah itu dalam kotak.

d. Tuliskan faktor-faktor penyebab utama (sebab-sebab) yang

mempengaruhi masalah kualitas sebagai tulang besar, juga

ditempatkan dalam kotak. Faktor-faktor penyebab atau kategori-

kategori utama dapat dikembangkan melalui Stratifikasi ke dalam

pengelompokan dari faktor-faktor: manusia, mesin, peralatan,

material, metode kerja, lingkungan kerja, pengukuran, dll. Atau

stratifikasi melalui langkah-langkah aktual dalam proses. Faktor –

faktor penyebab atau kategori-kategori dapat dikembangkan

melalui brainstorming.

Page 39: LAPORAN KERJA PRAKTEK PENERAPAN ...repository.unugha.ac.id/484/1/PENERAPAN PENGENDALIAN...Hasil laporan ini menunjukan bahwa (1) Jenis cacat yang ditemukan 4 (empat) yaitu : PP (Panjang

28

Gambar 3.3 Contoh diagram fishbone

Page 40: LAPORAN KERJA PRAKTEK PENERAPAN ...repository.unugha.ac.id/484/1/PENERAPAN PENGENDALIAN...Hasil laporan ini menunjukan bahwa (1) Jenis cacat yang ditemukan 4 (empat) yaitu : PP (Panjang

29

BAB IV

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Pengumpulan Data

4.1.1 Data Jumlah Produksi dan Jumlah Produk Cacat

Berdasarkan pengamatan pada proses produksi diperoleh data produksi

dan data produk akhir (reject) sebagai berikut.

Tabel 4.1 Jumlah Produksi dan Jumlah Cacat

LINE Bulan

Type Mesin

Etiket

Mei Standar

(pcs)

Actual

(pcs)

Cacat

(pcs)

4

Senin 1 Mei 2017 Fw-1200 HC 130 135 5

Selasa 2 Mei 2017 Fw-1200 HC 129 138 9

Rabu 3 Mei 2017 Fw-1200 HC 144 147 3

Kamis 4 Mei 2017 Fw-1200 HC 144 147 3

Jumat 5 Mei 2017 Fw-1200 HC 145 153 8

Sabtu 6 Mei 2017 Fw-1200 HC 130 131 2

Senin 8 Mei 2017 Fw-1200 HC 140 142 2

Selasa 9 Mei 2017 Fw-1200 HC 151 152 2

Rabu 10 Mei 2017 Fw-1200 HC 149 150 1

Kamis 11 Mei 2017 Fw-1200 HC 140 143 2

Jumat 12 Mei 2017 Fw-1200 HC 152 154 2

Sabtu 13 Mei 2017 Fw-1200 HC 150 152 2

Senin 15 Mei 2017 Fw-1200 HC 149 152 2

Selasa 16 Mei 2017 Fw-1200 HC 160 164 4

Rabu 17 Mei 2017 Fw-1200 HC 150 153 2

Kamis 18 Mei 2017 Fw-1200 HC 154 155 0

Jumat 19 Mei 2017 Fw-1200 HC 169 169 0

Sabtu 20 Mei 2017 Fw-1200 HC 142 143 2

Senin 22 Mei 2017 Fw-1200 HC 125 131 6

Selasa 23 Mei 2017 Fw-1200 HC 148 150 2

Rabu 24 Mei 2017 Fw-1200 HC 125 129 4

Kamis 25 Mei 2017 Fw-1200 HC 129 132 4

Jumat 26 Mei 2017 Fw-1200 HC 143 146 3

Sabtu 27 Mei 2017 Fw-1200 HC 98 101 3

Sumber : Data Perusahaan

Page 41: LAPORAN KERJA PRAKTEK PENERAPAN ...repository.unugha.ac.id/484/1/PENERAPAN PENGENDALIAN...Hasil laporan ini menunjukan bahwa (1) Jenis cacat yang ditemukan 4 (empat) yaitu : PP (Panjang

30

4.1.2 Data Jumlah Cacat per Jenis Cacat

Dibawah ini adalah data cacat per jenis cacat pada bagian kemasan / etiket.

Tabel 4.2 Jumlah Cacat per Jenis Cacat

LINE Bulan

Type Mesin

Etiket Jenis Cacat

Mei Standar

(pcs)

Actual

(pcs)

Cacat

(pcs) PP PMB PMIE BB

4

Senin 1 Mei 2017 Fw-1200 HC 130 135 5 0 2 3 0

Selasa 2 Mei 2017 Fw-1200 HC 129 138 9 2 2 3 2

Rabu 3 Mei 2017 Fw-1200 HC 144 147 3 1 1 1 0

Kamis 4 Mei 2017 Fw-1200 HC 144 147 3 0 2 1 0

Jumat 5 Mei 2017 Fw-1200 HC 145 153 8 2 1 4 1

Sabtu 6 Mei 2017 Fw-1200 HC 130 131 2 1 0 0 1

Senin 8 Mei 2017 Fw-1200 HC 140 142 2 0 1 1 0

Selasa 9 Mei 2017 Fw-1200 HC 151 152 2 1 0 1 0

Rabu 10 Mei 2017 Fw-1200 HC 149 150 1 0 0 0 1

Kamis 11 Mei 2017 Fw-1200 HC 140 143 2 0 1 0 1

Jumat 12 Mei 2017 Fw-1200 HC 152 154 2 1 1 0 0

Sabtu 13 Mei 2017 Fw-1200 HC 150 152 2 0 0 1 1

Senin 15 Mei 2017 Fw-1200 HC 149 152 2 0 1 1 0

Selasa 16 Mei 2017 Fw-1200 HC 160 164 4 0 1 3 0

Rabu 17 Mei 2017 Fw-1200 HC 150 153 2 1 0 0 1

Kamis 18 Mei 2017 Fw-1200 HC 154 155 0 0 0 0 0

Jumat 19 Mei 2017 Fw-1200 HC 169 169 0 0 0 0 0

Sabtu 20 Mei 2017 Fw-1200 HC 142 143 2 1 1 0 0

Senin 22 Mei 2017 Fw-1200 HC 125 131 6 2 1 2 1

Selasa 23 Mei 2017 Fw-1200 HC 148 150 2 0 0 2 0

Rabu 24 Mei 2017 Fw-1200 HC 125 129 4 0 2 1 1

Kamis 25 Mei 2017 Fw-1200 HC 129 132 4 1 2 0 1

Jumat 26 Mei 2017 Fw-1200 HC 143 146 3 1 1 0 1

Sabtu 27 Mei 2017 Fw-1200 HC 98 101 3 0 2 1 0

Jumlah 3398 3471 73 14 22 25 12 Sumber : Data Perusahaan

Page 42: LAPORAN KERJA PRAKTEK PENERAPAN ...repository.unugha.ac.id/484/1/PENERAPAN PENGENDALIAN...Hasil laporan ini menunjukan bahwa (1) Jenis cacat yang ditemukan 4 (empat) yaitu : PP (Panjang

31

Tabel 4.3 Keterangan Simbol

4.2 Pengolahan Data

4.2.1 Pengolahan Data dengan Diagram Pareto

Berikut ini tabel hasil perhitungan untuk diagram pareto berdasarkan

masing-masing jenis cacat di bagian produksi pada bulan Mei 2017.

Tabel 4.4 Perhitungan untuk Diagram Pareto

No. Jenis Cacat Simbol Jumlah

Cacat

Presentase

Cacat

Presentase

Kumulatif

1 Potong Mie PMIE 25 34.25% 34.25%

2 Potong Minyak Bumbu PMB 22 30.14% 64.38%

3 Panjang Pendek PP 14 19.18% 83.56%

4 Belah Bawah BB 12 16.44% 100%

73 100%

No. Jenis Cacat Simbol

1 Panjang Pendek PP

2 Potong Minyak Bumbu PMB

3 Potong Mie PMIE

4 Belah Bawah BB

Page 43: LAPORAN KERJA PRAKTEK PENERAPAN ...repository.unugha.ac.id/484/1/PENERAPAN PENGENDALIAN...Hasil laporan ini menunjukan bahwa (1) Jenis cacat yang ditemukan 4 (empat) yaitu : PP (Panjang

32

Gambar 4.1 Diagram Pareto

4.2.2 Pengolahan Data dengan Peta Kendali P

Dibawah ini adalah hasil pengolahan data dengan menggunakan peta kendali P

dengan nilai P, UCL, CL, dan LCL.

Tabel 4.5 Perhitungan dengan Peta Kendali P

Etiket

Cacat

(%) P SP UCL CL LCL

Standar

(pcs)

Actual

(pcs)

Cacat

(pcs)

130 135 5 3.77 0.0377 0.0124 0.0583 0.0212 -0.0159

129 138 9 6.34 0.0634 0.0123 0.0580 0.0212 -0.0156

144 147 3 2.17 0.0217 0.0119 0.0568 0.0212 -0.0144

144 147 3 2.21 0.0221 0.0119 0.0567 0.0212 -0.0144

145 153 8 5.39 0.0539 0.0116 0.0560 0.0212 -0.0137

130 131 2 1.41 0.0141 0.0126 0.0588 0.0212 -0.0165

140 142 2 1.70 0.0170 0.0121 0.0574 0.0212 -0.0150

151 152 2 1.08 0.0108 0.0117 0.0562 0.0212 -0.0138

149 150 1 0.79 0.0079 0.0118 0.0564 0.0212 -0.0141

140 143 2 1.67 0.0167 0.0121 0.0573 0.0212 -0.0150

152 154 2 1.51 0.0151 0.0116 0.0559 0.0212 -0.0136

150 152 2 1.19 0.0119 0.0117 0.0562 0.0212 -0.0138

149 152 2 1.60 0.0160 0.0117 0.0562 0.0212 -0.0139

160 164 4 2.42 0.0242 0.0112 0.0549 0.0212 -0.0125

150 153 2 1.55 0.0155 0.0116 0.0561 0.0212 -0.0138

154 155 0 0.07 0.0007 0.0116 0.0559 0.0212 -0.0136

169 169 0 0.03 0.0003 0.0111 0.0543 0.0212 -0.0120

142 143 2 1.12 0.0112 0.0120 0.0573 0.0212 -0.0149

125 131 6 4.27 0.0427 0.0126 0.0589 0.0212 -0.0166

148 150 2 1.24 0.0124 0.0117 0.0564 0.0212 -0.0141

125 129 4 3.07 0.0307 0.0127 0.0591 0.0212 -0.0168

129 132 4 2.73 0.0273 0.0125 0.0587 0.0212 -0.0164

143 146 3 2.05 0.0205 0.0119 0.0569 0.0212 -0.0145

98 101 3 2.77 0.0277 0.0143 0.0642 0.0212 -0.0219

3398 3471 73

Page 44: LAPORAN KERJA PRAKTEK PENERAPAN ...repository.unugha.ac.id/484/1/PENERAPAN PENGENDALIAN...Hasil laporan ini menunjukan bahwa (1) Jenis cacat yang ditemukan 4 (empat) yaitu : PP (Panjang

33

Cara Perhitungan

Untuk menentukan batas kendali atas (BKA) dan batas kendali bawah (BKB),

maka diperlukan nilai rata-rata bagian cacat dengan perhitungan sebagai berikut :

1. Rata-rata bagian cacat (�̅�)

�̅� = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐶𝑎𝑐𝑎𝑡

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 =

Ʃ𝑝𝑛

Ʃ𝑛

�̅� = atau CL = 73

3471 = 0,0212

2. Menentukan batas-batas kendali (UCL dan LCL) serta proporsi cacat (P)

untuk masing-masing data :

Contohnya : Untuk data tanggal 1 Mei 2017 (hari pertama)

Proporsi P = 𝑃

𝑛𝑖 =

5

135 = 0,0377

BKA atauUCL = �̅� + 3 √�̅� (1−𝑝 ) ̅̅ ̅̅ ̅

𝑛𝑖

= 0,0212 + 3 √0,0212(1−0,0212)

135 = 0,0583

BKB atau LCL = �̅� - 3 √�̅� (1−𝑝 ) ̅̅ ̅̅ ̅

𝑛

= 0,0212 -3 √0,0212(1−0,0212)

135 = -0,0159

• Dan seterusnya samapai data ke - 24

Keterangan :

P = Proporsi cacat

Pn = Jumlah produk cacat

n = Jumlah produksi

ni = Data yang diperiksa

�̅� atau CL = Central Line

UCL = Upper Control Limit

Page 45: LAPORAN KERJA PRAKTEK PENERAPAN ...repository.unugha.ac.id/484/1/PENERAPAN PENGENDALIAN...Hasil laporan ini menunjukan bahwa (1) Jenis cacat yang ditemukan 4 (empat) yaitu : PP (Panjang

34

LCL = Lower Control Limit

Berdasarkan hasil dari perhitungan batas kendali atas (UCL) dan batas

kendali bawah (LCL), maka data diatas dapat digambarkan dengan peta kendali

P sebagai berikut :

Gambar 4.2 Peta Kendali P

Peta kendali P diatas menunjukan bahwa data kemasan / etiket periode

bulan Mei ada beberapa yang keluar dari batas UCL dan LCL. Dengan kata lain

kemasan / etiket tidak terkendali secara statistik.

4.3 Analisa Data

4.3.1 Analisa Fishbone

Faktor yang mempengaruhi kualitas kemasan di P.T. Indofood dapat

diuraikan dengan analisa diagram sebab akibat. Adapun analisa diagram sebab

akibat dari potong mie adalah sebagai berikut :

a. Manusia

-0,0300

-0,0200

-0,0100

0,0000

0,0100

0,0200

0,0300

0,0400

0,0500

0,0600

0,0700

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

P

UCL

CL

LCL

P - CHART

Page 46: LAPORAN KERJA PRAKTEK PENERAPAN ...repository.unugha.ac.id/484/1/PENERAPAN PENGENDALIAN...Hasil laporan ini menunjukan bahwa (1) Jenis cacat yang ditemukan 4 (empat) yaitu : PP (Panjang

35

• Kurang teliti dalam bekerja sehingga mie yang seharusnya reject

masuk kedalam kemasan sehingga menimbulkan potong mie.

➢ Faktor usia pekerja yang sudah tua mencapai umur > 40

tahun.

• Men power yang terbatas sehingga tidak maksimal dalam

bekerja.

➢ Mengikuti peraturan SOP perusahaan, Struktur

organisasi berkurang dengan adanya penambahan mesin

automatic.

b. Mesin

• Kurang terawatnya perawatan mesin sehingga sering terjadi

rusak yang cukup fatal yang mengakibatkan bentuk mie yang

tidak standar.

➢ Kurangnya kepedulian ketika maintenance dan tidak di

chek bagian atau part mana yang sudah rusak dan

kendur.

• Tidak tersedia nya sperpart yang memadai sehingga sulit untuk

melakukan perbaikan.

➢ Barang (sperpart) yang dipesan indent (lama proses

kedatangannya) sehingga menimbulkan waktu tunggu

yang cukup lama.

➢ Barang order langsung ke Jepang.

c. Lingkungan

• Ruang kerja yang sempit sehingga susah dalam bergerak secara

bebas dan menimbulkan suasana kerja yang tidak nyaman.

➢ Banyak nya mesin dan bahan baku serta kurangnya

akses jalan dan ruang kosong.

• Suhu ruangan yang sangat panas.

➢ Karena kurangnya ventilasi udara sehingga tidak ada

angin ataupun sirkulasi yang baik.

Page 47: LAPORAN KERJA PRAKTEK PENERAPAN ...repository.unugha.ac.id/484/1/PENERAPAN PENGENDALIAN...Hasil laporan ini menunjukan bahwa (1) Jenis cacat yang ditemukan 4 (empat) yaitu : PP (Panjang

36

➢ Suhu AC atau kipas angin yang kurang maksimal.

d. Metode

• Tidak ada standar yang baku untuk penyettingan mesin packing

sehingga setiap operator memiliki cara penyettingan yang

berbeda-beda.

➢ Karena mesin baru sehingga belum dibuat standart

baku untuk penyetingan dan sistem kerja yang baik.

e. Material

• Kurang bagus nya kemasan yang dikirim dari supplier sehingga

dalam proses produksi kurang maksimal karena banyaknya

supplier sehingga memiliki standar kualitas kemasan yang

berbeda-beda.

• Bentuk inputan (mie) yang tidak standar.

➢ Karena cutter (alat potong mie) sedang rusak sehingga

kinerja cutter tidak maksimal.

➢ Folder cutter (mangkuk mie) sedang rusak sehingga

kinerja Folder tidak maksimal.

Page 48: LAPORAN KERJA PRAKTEK PENERAPAN ...repository.unugha.ac.id/484/1/PENERAPAN PENGENDALIAN...Hasil laporan ini menunjukan bahwa (1) Jenis cacat yang ditemukan 4 (empat) yaitu : PP (Panjang

37

Gambar 4.3 Diagram sebab akibat potong mie

Adapun analisa diagram sebab akibat dari potong minyak bumbu adalah

sebagai berikut :

a. Manusia

• Umur pekerja yang semakin bertambah tua sehingga menurun

kinerjanya.

• Kurang pahamnya operator dalam menangani masalah-masalah.

➢ Kurangnya pelatihan mesin dan penanganan masalah.

b. Mesin

• Kurang terawatnya perwatan mesin sehingga sering terjadi rusak

yang cukup fatal yang mengakibatkan bumbu minyak yang

seharusnya rapi sebelum pengemasan tetapi malah berantakan

atau tidak rapi.

➢ Kurangnya kepedulian ketika maintenance dan tidak di

chek bagian atau part mana yang sudah rusak dan

kendur.

Page 49: LAPORAN KERJA PRAKTEK PENERAPAN ...repository.unugha.ac.id/484/1/PENERAPAN PENGENDALIAN...Hasil laporan ini menunjukan bahwa (1) Jenis cacat yang ditemukan 4 (empat) yaitu : PP (Panjang

38

• Tidak tersedia nya sperpart yang memadai sehingga sulit untuk

melakukan perbaikan.

➢ Barang (sperpart) yang dipesan indent (lama proses

kedatangannya) sehingga menimbulkan waktu tunggu

yang cukup lama.

➢ Barang order langsung ke Jepang.

c. Lingkungan

• Ruang kerja yang sempit sehingga susah dalam bergerak secara

bebas dan menimbulkan suasana kerja yang tidak nyaman.

➢ Banyak nya mesin dan bahan baku serta kurangnya

akses jalan dan ruang kosong.

• Suhu ruangan yang sangat panas.

➢ Karena kurangnya ventilasi udara sehingga tidak ada

angin ataupun sirkulasi yang baik.

➢ Suhu AC atau kipas angin yang kurang maksimal.

d. Metode

• Tidak ada standar yang baku untuk penyettingan mesin packing

sehingga setiap operator memiliki cara penyettingan yang

berbeda-beda.

➢ Karena mesin baru sehingga belum dibuat standart

baku untuk penyetingan dan sistem kerja yang baik.

• Kurangnya pengawasan Quality Control (QC) terhadap material

bahan baku bumbu dan minyak bumbu.

➢ Pengawasan dan pengecekan berupa sampling beberapa

(pcs)

e. Material

• Bahan baku yang tidak standar bumbu dan minyak bumbu

➢ Banyak nya supplier sehingga memiliki standarisasi

yang beda terhadap spesifikasi produk bumbu dan

minyak bumbu.

Page 50: LAPORAN KERJA PRAKTEK PENERAPAN ...repository.unugha.ac.id/484/1/PENERAPAN PENGENDALIAN...Hasil laporan ini menunjukan bahwa (1) Jenis cacat yang ditemukan 4 (empat) yaitu : PP (Panjang

39

• Bentuk inputan (mie) yang tidak standar .

➢ Karena cutter (alat potong mie) sedang rusak sehingga

kinerja cutter tidak maksimal.

➢ Folder cutter (mangkuk mie) sedang rusak sehingga

kinerja folder tidak maksimal.

Gambar 4.4 Diagram sebab akibat potong minyak bumbu

4.3.2 Analisa Penerapan SPC Menggunakan Control Chart

Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan menggunakan peta kontrol

P, maka didapatkan hasil perhitungan yang disajikan dalam tabel 4.6 berikut

ini :

Tabel 4.6 Hasil Peta Kendali dari Pengujian Total Produk Cacat

Page 51: LAPORAN KERJA PRAKTEK PENERAPAN ...repository.unugha.ac.id/484/1/PENERAPAN PENGENDALIAN...Hasil laporan ini menunjukan bahwa (1) Jenis cacat yang ditemukan 4 (empat) yaitu : PP (Panjang

40

Central Line (CL) 0,0212

Proporsi (P) 0,0634

Upper Control Limit (UCL) 0,0580

Lower Control Limit (LCL) -0,0156

Dari hasil data yang diperoleh, proporsi reject yang didapatkan tidak

berada dalam batas kendali. Hal ini terlihat produk kemasan cacat berada diluar

batas rata-rata kendali atas dan batas kendali bawah. Dari pengelolahan data

yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa proses produksi tidak terkendali.

4.3.3 Analisa Diagram Pareto

Berdasarkan pengolahan diagram pareto dapat disimpulkan bahwa

terdapat 5 jenis cacat utama dalam kemasan / etiket adalah sebagai berikut :

1. Jenis cacat potong mie : presentase cacat 34,25 %

Penyebab : Faktor utama dikarenakan bentuk mie yang tidak standar

sehingga ketika pengemasan terjadi potong mie.

2. Jenis cacat potong minyak bumbu : presentase cacat 30,14 %

Penyebab : Faktor utama dikarenakan bahan baku bumbu dan minyak

bumbu yang tidak standar yang dikirim oleh supplier sehingga

banyak terjadi potong bumbu dan minyak bumbu.

3. Jenis cacat panjang pendek : presentase cacat 19,18 %

Penyebab : Faktor utama dikarenakan kemasan yang dikirim oleh

supplier memiliki gulungan atau kemasan yang kurang bagus

sehingga ketika pemakaian kemasan mudah bergeser dan tidak

terbaca oleh sensor.

4. Jenis cacat belah bawah : presentase cacat : 16,44 %

Page 52: LAPORAN KERJA PRAKTEK PENERAPAN ...repository.unugha.ac.id/484/1/PENERAPAN PENGENDALIAN...Hasil laporan ini menunjukan bahwa (1) Jenis cacat yang ditemukan 4 (empat) yaitu : PP (Panjang

41

Penyebab : Faktor utama dikarenakan suhu atau temperatur panas

mesin packing berkurang atau menurun sehingga tidak terseal atau

terkemas.

Page 53: LAPORAN KERJA PRAKTEK PENERAPAN ...repository.unugha.ac.id/484/1/PENERAPAN PENGENDALIAN...Hasil laporan ini menunjukan bahwa (1) Jenis cacat yang ditemukan 4 (empat) yaitu : PP (Panjang

41

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data, analisa dan pembahasan yang telah

dilakukan, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai

berikut:

1. Jenis cacat yang ditemukan 4 ( empat ) yaitu : PP ( Panjang Pendek

), PMB ( Potong Minyak Bumbu ), PMIE ( Potong Mie ), BB (

Belah Bawah ).

2. Dari keempat jenis cacat yang ada, jenis cacat yang paling dominan

terjadi adalah PMIE ( Potong Mie ) dengan presentase sebesar

34,25%. Diikuti dengan PMB ( Potong Minyak Bumbu = 30,14% ),

PP ( Panjang Pendek = 19,18%), dan BB ( Belah Bawah = 16,44%).

3. Berdasarkan hasil analisa data peta kontrol P, berjalan dengan tidak

baik. Hal ini diketahui dari tidak terkontrolnya data cacat pada peta

kontrol P dengan rata-rata P = 0,0634, UCL = 0,0580, LCL = -

0,0156, CL = 0,0212 , artinya proses yang terjadi selama ini tidak

berjalan dengan baik.

4. Berdasarkan analisa diagram sebab – akibat, maka dapat

disimpulkan faktor – faktor yang mempengaruhi pengendalian

kualitas kemasan/etiket diantaranya adalah :

• Faktor Manusia : Usia pekerja yang semakin bertambah dan

berkurangnya men power.

• Faktor Mesin : Kurangnya perawatan terhadap mesin dan

kurangnya tersedianya sperpart.

• Faktor Lingkungan :Ruang kerja yang sempit dan suhu

ruangan yang panas.

Page 54: LAPORAN KERJA PRAKTEK PENERAPAN ...repository.unugha.ac.id/484/1/PENERAPAN PENGENDALIAN...Hasil laporan ini menunjukan bahwa (1) Jenis cacat yang ditemukan 4 (empat) yaitu : PP (Panjang

42

• Faktor Metode : Tidak ada standar baku yang ditetapkan dan

kurangnya pengawasan.

• Faktor Material : Bahan baku yang tidak standar dan bentuk

mie yang tidak standar.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan dan hasil analisa, penulis akan memberikan

saran saran diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Melakukan pelatihan terhadap operator, baik operator baru maupun

operator yang lama, sehingga tidak terjadi kesenjangan sosial.

Setelah itu dilakukan pengawasan terhadap kinerja dari operator

tersebut.

2. Melakukan preventive maintenance secara teratur dan sesuai dengan

standar yang telah ditentukan oleh perusahaan.

3. Perusahaan perlu memberikan reward dan punishment kepada

karyawan. Sehingga dapat meningkatkan motivasi kerja dari

karyawan tersebut.

4. Perusahaan perlu melakukan evaluasi terhadap sistem kerja yang

telah diterapkan. Agar karyawan dapat lebih mudah dan nyaman

dalam bekerja.

5. Membangun suasana kerja yang kondusif sesama pekerja dan saling

bekerja sama guna mencapai tujuan perusahaan.

Page 55: LAPORAN KERJA PRAKTEK PENERAPAN ...repository.unugha.ac.id/484/1/PENERAPAN PENGENDALIAN...Hasil laporan ini menunjukan bahwa (1) Jenis cacat yang ditemukan 4 (empat) yaitu : PP (Panjang

DAFTAR PUSTAKA

Bakhtiar, S.; Tahir, S.; dan Hasni, R.A. 2013. “Analisa pengendalian kualitas dengan

menggunakan metode statistical quality control (SQC)”. Malikussaleh Industrial

Engineering Journal, Vol 2 (1), pp.: 29-36.

Bobak, M.I, Deitra, L.L, et al. 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Edisi 4. Jakarta : EGC

Hamzah, I. 2015. Pendapat Para Ahli Tentang Mie Instan.

http://wartakesehatan.com/mobile/56518/pendapat-para-ahli-tentang-mie-instan

(diakses 20 Mei 2017).

Kholil, M. dan Mulya, R. 2015. PENGENDALIAN KUALITAS DENGAN METODE QUALITY

CONTROL CIRCLE (QCC) 7 TOOLS PADA DEPARTEMENT TECHNICAL PT. XYZ

Jurnal Teknik Industri

Nasution, M.N. 2005. Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Manajemen). Jakarta: Ghalia

Indonesia.

Octavia, T, Prajogo, D.I, dan Prabudy, L.I. 2000 STUDI TENTANG PETA KENDALI P YANG

DISTANDARISASI UNTUK PROSES PENDEK KUALITAS. Jurnal Teknik Industri,

Vol. 2 No. 1, 53 – 64.

Setiawan, S. 2017. Fungsi dan Tujuan Kemasan. http://www.gurupendidikan.com/kemasan-

pengertian-fungsi-tujuan-jenis/ (diakses 15 Mei 2017).

Sunarto. 2015. PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

PADA TOKO KERAJINAN KULIT KARTIKA MAGETAN. EQUILIBRIUM, vol 3, No.

2.

Suryaningrat, I.B, Novijianto. N, dan Faidah. N. 2015 PENERAPAN METODE STATISTICAL

PROCESS CONTROL (SPC) PADA PENGOLAHAN BIJI KAKAO Jurnal

Agroteknologi, Vol. 09, No. 01.

Yamit, Z. 2005. Manajemen Kualitas Produk dan Jasa, Yogyakarta: Ekonisia.

Page 56: LAPORAN KERJA PRAKTEK PENERAPAN ...repository.unugha.ac.id/484/1/PENERAPAN PENGENDALIAN...Hasil laporan ini menunjukan bahwa (1) Jenis cacat yang ditemukan 4 (empat) yaitu : PP (Panjang

LAMPIRAN

Page 57: LAPORAN KERJA PRAKTEK PENERAPAN ...repository.unugha.ac.id/484/1/PENERAPAN PENGENDALIAN...Hasil laporan ini menunjukan bahwa (1) Jenis cacat yang ditemukan 4 (empat) yaitu : PP (Panjang

Tabel Data per Hari

LINE

Bulan

Type Mesin

Etiket

Mei

Standar Actual

Presentase

Cacat

%

4

Senin 1 Mei 2017 Fw-1200 HC 25.26 26.25 3.92

Selasa 2 Mei 2017 Fw-1200 HC 24.97 26.66 6.77

Rabu 3 Mei 2017 Fw-1200 HC 27.90 28.52 2.22

Kamis 4 Mei 2017 Fw-1200 HC 27.93 28.56 2.26

Jumat 5 Mei 2017 Fw-1200 HC 28.11 29.71 5.69

Sabtu 6 Mei 2017 Fw-1200 HC 25.10 25.46 1.43

Senin 8 Mei 2017 Fw-1200 HC 27.13 27.60 1.73

Selasa 9 Mei 2017 Fw-1200 HC 29.21 29.53 1.10

Rabu 10 Mei 2017 Fw-1200 HC 28.85 29.08 0.80

Kamis 11 Mei 2017 Fw-1200 HC 27.16 27.62 1.69

Jumat 12 Mei 2017 Fw-1200 HC 29.43 29.88 1.53

Sabtu 13 Mei 2017 Fw-1200 HC 29.16 29.51 1.20

Senin 15 Mei 2017 Fw-1200 HC 28.90 29.37 1.63

Selasa 16 Mei 2017 Fw-1200 HC 31.02 31.79 2.48

Rabu 17 Mei 2017 Fw-1200 HC 29.16 29.62 1.58

Kamis 18 Mei 2017 Fw-1200 HC 29.92 29.94 0.07

Jumat 19 Mei 2017 Fw-1200 HC 32.82 32.83 0.03

Sabtu 20 Mei 2017 Fw-1200 HC 27.44 27.75 1.13

Senin 22 Mei 2017 Fw-1200 HC 24.24 25.32 4.46

Selasa 23 Mei 2017 Fw-1200 HC 28.77 29.13 1.25

Rabu 24 Mei 2017 Fw-1200 HC 24.30 25.07 3.17

Kamis 25 Mei 2017 Fw-1200 HC 24.92 25.62 2.81

Jumat 26 Mei 2017 Fw-1200 HC 27.75 28.33 2.09

Sabtu 27 Mei 2017 Fw-1200 HC 18.98 19.52 2.85

Page 58: LAPORAN KERJA PRAKTEK PENERAPAN ...repository.unugha.ac.id/484/1/PENERAPAN PENGENDALIAN...Hasil laporan ini menunjukan bahwa (1) Jenis cacat yang ditemukan 4 (empat) yaitu : PP (Panjang

Tabel Data per Mesin

LINE

Bulan

Type Mesin

Etiket

Mei

Standar Actual

Presentase

Cacat

%

4

Senin 1 Mei 2017 Fw-1200 HC 6.32 6.56 0.98

Selasa 2 Mei 2017 Fw-1200 HC 6.24 6.67 1.69

Rabu 3 Mei 2017 Fw-1200 HC 6.98 7.13 0.56

Kamis 4 Mei 2017 Fw-1200 HC 6.98 7.14 0.56

Page 59: LAPORAN KERJA PRAKTEK PENERAPAN ...repository.unugha.ac.id/484/1/PENERAPAN PENGENDALIAN...Hasil laporan ini menunjukan bahwa (1) Jenis cacat yang ditemukan 4 (empat) yaitu : PP (Panjang

Jumat 5 Mei 2017 Fw-1200 HC 7.03 7.43 1.42

Sabtu 6 Mei 2017 Fw-1200 HC 6.28 6.37 0.36

Senin 8 Mei 2017 Fw-1200 HC 6.78 6.90 0.43

Selasa 9 Mei 2017 Fw-1200 HC 7.30 7.38 0.27

Rabu 10 Mei 2017 Fw-1200 HC 7.21 7.27 0.20

Kamis 11 Mei 2017 Fw-1200 HC 6.79 6.91 0.42

Jumat 12 Mei 2017 Fw-1200 HC 7.36 7.47 0.38

Sabtu 13 Mei 2017 Fw-1200 HC 7.29 7.38 0.30

Senin 15 Mei 2017 Fw-1200 HC 7.23 7.34 0.41

Selasa 16 Mei 2017 Fw-1200 HC 7.76 7.95 0.62

Rabu 17 Mei 2017 Fw-1200 HC 7.29 7.41 0.39

Kamis 18 Mei 2017 Fw-1200 HC 7.48 7.49 0.02

Jumat 19 Mei 2017 Fw-1200 HC 8.21 8.21 0.01

Sabtu 20 Mei 2017 Fw-1200 HC 6.86 6.94 0.28

Senin 22 Mei 2017 Fw-1200 HC 6.06 6.33 1.11

Selasa 23 Mei 2017 Fw-1200 HC 7.19 7.28 0.31

Rabu 24 Mei 2017 Fw-1200 HC 6.08 6.27 0.79

Kamis 25 Mei 2017 Fw-1200 HC 6.23 6.41 0.70

Jumat 26 Mei 2017 Fw-1200 HC 6.94 7.08 0.52

Sabtu 27 Mei 2017 Fw-1200 HC 4.75 4.88 0.71

Tabel Data per Jam

LINE

Bulan

Type Mesin

Etiket

Mei

Standar Actual

Presentase

Cacat

%

4

Senin 1 Mei 2017 Fw-1200 HC 0.90 0.94 0.14

Selasa 2 Mei 2017 Fw-1200 HC 0.89 0.95 0.24

Rabu 3 Mei 2017 Fw-1200 HC 1.00 1.02 0.08

Page 60: LAPORAN KERJA PRAKTEK PENERAPAN ...repository.unugha.ac.id/484/1/PENERAPAN PENGENDALIAN...Hasil laporan ini menunjukan bahwa (1) Jenis cacat yang ditemukan 4 (empat) yaitu : PP (Panjang

Kamis 4 Mei 2017 Fw-1200 HC 1.00 1.02 0.08

Jumat 5 Mei 2017 Fw-1200 HC 1.00 1.06 0.20

Sabtu 6 Mei 2017 Fw-1200 HC 0.90 0.91 0.05

Senin 8 Mei 2017 Fw-1200 HC 0.97 0.99 0.06

Selasa 9 Mei 2017 Fw-1200 HC 1.04 1.05 0.04

Rabu 10 Mei 2017 Fw-1200 HC 1.03 1.04 0.03

Kamis 11 Mei 2017 Fw-1200 HC 0.97 0.99 0.06

Jumat 12 Mei 2017 Fw-1200 HC 1.05 1.07 0.05

Sabtu 13 Mei 2017 Fw-1200 HC 1.04 1.05 0.04

Senin 15 Mei 2017 Fw-1200 HC 1.03 1.05 0.06

Selasa 16 Mei 2017 Fw-1200 HC 1.11 1.14 0.09

Rabu 17 Mei 2017 Fw-1200 HC 1.04 1.06 0.06

Kamis 18 Mei 2017 Fw-1200 HC 1.07 1.07 0.00

Jumat 19 Mei 2017 Fw-1200 HC 1.17 1.17 0.00

Sabtu 20 Mei 2017 Fw-1200 HC 0.98 0.99 0.04

Senin 22 Mei 2017 Fw-1200 HC 0.87 0.90 0.16

Selasa 23 Mei 2017 Fw-1200 HC 1.03 1.04 0.04

Rabu 24 Mei 2017 Fw-1200 HC 0.87 0.90 0.11

Kamis 25 Mei 2017 Fw-1200 HC 0.89 0.92 0.10

Jumat 26 Mei 2017 Fw-1200 HC 0.99 1.01 0.07

Sabtu 27 Mei 2017 Fw-1200 HC 0.68 0.70 0.10

Tabel Data per Menit

LINE

Bulan

Type Mesin

Etiket

Mei

Standar Actual

Presentase

Cacat

%

4 Senin 1 Mei 2017 Fw-1200 HC 0.0150 0.0156 0.0023

Selasa 2 Mei 2017 Fw-1200 HC 0.0149 0.0159 0.0040

Page 61: LAPORAN KERJA PRAKTEK PENERAPAN ...repository.unugha.ac.id/484/1/PENERAPAN PENGENDALIAN...Hasil laporan ini menunjukan bahwa (1) Jenis cacat yang ditemukan 4 (empat) yaitu : PP (Panjang

Rabu 3 Mei 2017 Fw-1200 HC 0.0166 0.0170 0.0013

Kamis 4 Mei 2017 Fw-1200 HC 0.0166 0.0170 0.0013

Jumat 5 Mei 2017 Fw-1200 HC 0.0167 0.0177 0.0034

Sabtu 6 Mei 2017 Fw-1200 HC 0.0149 0.0152 0.0009

Senin 8 Mei 2017 Fw-1200 HC 0.0161 0.0164 0.0010

Selasa 9 Mei 2017 Fw-1200 HC 0.0174 0.0176 0.0007

Rabu 10 Mei 2017 Fw-1200 HC 0.0172 0.0173 0.0005

Kamis 11 Mei 2017 Fw-1200 HC 0.0162 0.0164 0.0010

Jumat 12 Mei 2017 Fw-1200 HC 0.0175 0.0178 0.0009

Sabtu 13 Mei 2017 Fw-1200 HC 0.0174 0.0176 0.0007

Senin 15 Mei 2017 Fw-1200 HC 0.0172 0.0175 0.0010

Selasa 16 Mei 2017 Fw-1200 HC 0.0185 0.0189 0.0015

Rabu 17 Mei 2017 Fw-1200 HC 0.0174 0.0176 0.0009

Kamis 18 Mei 2017 Fw-1200 HC 0.0178 0.0178 0.0000

Jumat 19 Mei 2017 Fw-1200 HC 0.0195 0.0195 0.0000

Sabtu 20 Mei 2017 Fw-1200 HC 0.0163 0.0165 0.0007

Senin 22 Mei 2017 Fw-1200 HC 0.0144 0.0151 0.0027

Selasa 23 Mei 2017 Fw-1200 HC 0.0171 0.0173 0.0007

Rabu 24 Mei 2017 Fw-1200 HC 0.0145 0.0149 0.0019

Kamis 25 Mei 2017 Fw-1200 HC 0.0148 0.0153 0.0017

Jumat 26 Mei 2017 Fw-1200 HC 0.0165 0.0169 0.0012

Sabtu 27 Mei 2017 Fw-1200 HC 0.0113 0.0116 0.0017

Page 62: LAPORAN KERJA PRAKTEK PENERAPAN ...repository.unugha.ac.id/484/1/PENERAPAN PENGENDALIAN...Hasil laporan ini menunjukan bahwa (1) Jenis cacat yang ditemukan 4 (empat) yaitu : PP (Panjang

Tabel Data per menit/ ROLL

LINE

Bulan

Type Mesin

Etiket Presentase

Cacat

%

P SP UCL CL LCL Mei

Standar

(pcs)

Actual

(pcs)

Cacat

(pcs)

4

Senin 1 Mei 2017 Fw-1200 HC 130 135 5 3.77 0.0377 0.0124 0.0583 0.0212 -0.0159

Selasa 2 Mei 2017 Fw-1200 HC 129 138 9 6.34 0.0634 0.0123 0.0580 0.0212 -0.0156

Rabu 3 Mei 2017 Fw-1200 HC 144 147 3 2.17 0.0217 0.0119 0.0568 0.0212 -0.0144

Kamis 4 Mei 2017 Fw-1200 HC 144 147 3 2.21 0.0221 0.0119 0.0567 0.0212 -0.0144

Jumat 5 Mei 2017 Fw-1200 HC 145 153 8 5.39 0.0539 0.0116 0.0560 0.0212 -0.0137

Sabtu 6 Mei 2017 Fw-1200 HC 130 131 2 1.41 0.0141 0.0126 0.0588 0.0212 -0.0165

Senin 8 Mei 2017 Fw-1200 HC 140 142 2 1.70 0.0170 0.0121 0.0574 0.0212 -0.0150

Selasa 9 Mei 2017 Fw-1200 HC 151 152 2 1.08 0.0108 0.0117 0.0562 0.0212 -0.0138

Rabu 10 Mei 2017 Fw-1200 HC 149 150 1 0.79 0.0079 0.0118 0.0564 0.0212 -0.0141

Kamis 11 Mei 2017 Fw-1200 HC 140 143 2 1.67 0.0167 0.0121 0.0573 0.0212 -0.0150

Jumat 12 Mei 2017 Fw-1200 HC 152 154 2 1.51 0.0151 0.0116 0.0559 0.0212 -0.0136

Sabtu 13 Mei 2017 Fw-1200 HC 150 152 2 1.19 0.0119 0.0117 0.0562 0.0212 -0.0138

Senin 15 Mei 2017 Fw-1200 HC 149 152 2 1.60 0.0160 0.0117 0.0562 0.0212 -0.0139

Selasa 16 Mei 2017 Fw-1200 HC 160 164 4 2.42 0.0242 0.0112 0.0549 0.0212 -0.0125

Rabu 17 Mei 2017 Fw-1200 HC 150 153 2 1.55 0.0155 0.0116 0.0561 0.0212 -0.0138

Kamis 18 Mei 2017 Fw-1200 HC 154 155 0 0.00 0.0000 0.0116 0.0559 0.0212 -0.0136

Jumat 19 Mei 2017 Fw-1200 HC 169 169 0 0.00 0.0000 0.0111 0.0543 0.0212 -0.0120

Sabtu 20 Mei 2017 Fw-1200 HC 142 143 2 1.12 0.0112 0.0120 0.0573 0.0212 -0.0149

Senin 22 Mei 2017 Fw-1200 HC 125 131 6 4.27 0.0427 0.0126 0.0589 0.0212 -0.0166

Selasa 23 Mei 2017 Fw-1200 HC 148 150 2 1.24 0.0124 0.0117 0.0564 0.0212 -0.0141

Rabu 24 Mei 2017 Fw-1200 HC 125 129 4 3.07 0.0307 0.0127 0.0591 0.0212 -0.0168

Kamis 25 Mei 2017 Fw-1200 HC 129 132 4 2.73 0.0273 0.0125 0.0587 0.0212 -0.0164

Jumat 26 Mei 2017 Fw-1200 HC 143 146 3 2.05 0.0205 0.0119 0.0569 0.0212 -0.0145

Sabtu 27 Mei 2017 Fw-1200 HC 98 101 3 2.77 0.0277 0.0143 0.0642 0.0212 -0.0219

Jumlah 3398 3471 73

Page 63: LAPORAN KERJA PRAKTEK PENERAPAN ...repository.unugha.ac.id/484/1/PENERAPAN PENGENDALIAN...Hasil laporan ini menunjukan bahwa (1) Jenis cacat yang ditemukan 4 (empat) yaitu : PP (Panjang