laporan KELARUTAN.docx
-
Upload
deddy-daendidtya-setiadi -
Category
Documents
-
view
143 -
download
1
Transcript of laporan KELARUTAN.docx
Laporan Resmi
“ KELARUTAN ”
Disusun untuk memenuhi tugas kelompok praktikum Pertemuan 5
Mata Kuliah Praktek Fisika Farmasi
Disusun oleh :
KELOMPOK 2 ( MEJA 3 )
1. Deddy Setiadi (11080006)
2. Khomisatun Muawanah (11080046)
3. Lidya Ayu Edi Hartati (11080014)
4. Linda Arisusanti (11080041)
KELAS 3 A
Dosen Pengampu :
Anggun Setya Wibawa, S.Farm, Apt
PROGRAM STUDI D-III FARMASI
POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA TEGAL
2012
Praktikum 5
KELARUTAN
I. Tujuan
Menentukan kelarutan asam borat dan asam benzoat dalam pelarut air
pada suhu 25C˚C, suhu 45˚C dan suhu 60˚C.
II. Dasar Teori
Kelarutan diartikan sebagai konsentrasi bahan terlarut dalam suatu
larutan jenuh pada suatu suhu tertentu. Larutan sebagai campuran
homogen bahan yang berlainan. Untuk dibedakan antara larutan dari
gas, cairan dan bahan padat dalam cairan. Disamping itu terdapat
larutan dalam keadaan pada (misalnya gelas, pembentukan kristal
campuran). (1 : 589)
Kelarutan didefinisikan dalam besaran kuantitatif sebagai
konsentrasi zat terlarut dalam larutan jenuh pada temperatur tertentu,
dan secara kualitatif didefinisikan sebagai interaksi spontan dari dua atau
lebih zat untuk membentuk dispersi molekuler homogen. Larutan
dinyatakan dalam mili liter pelarut yang dapat melarutkan satu gram zat.
Misalnya satu gram asam salisilat akan larut dalam 500 ml air. Kelarutan
dapat pula dinyatakan dalam satuan molaritas, molalitas dan persen (2:
16)
Dalam istilah farmasi, larutan di definisikan sebagai sediaan “cair
yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang dapat larut, biasanya
dilarutkan dalam air, yang karena bahan – bahannya, cara peracikan
atau penggunaannya , tidak dimasukan dalam golongan lainnya “( 3 :
304 )
Pelepasann zat dari bentuk sediaannya sangat dipengaruhi oleh
zat- zat kimia dan sifat fisika zat tersebut serta formulasinya. Pada
prinsipnya obat baru bisa diabsorbsi setelah zat aktifnya terlarut dalam
cairan usus, sehingga salah satu usaha untuk mempertinggi efek
farmakologi dari sediaan adalah dengan menaikan kelarutan zat aktifnya
( 2 : 16 )
Kelarutan suatu bahan dalam suatu pelarut tertentu menunjukan
konsentrasi maksimum larutan yang dapat dibuat dari bahan dan pelarut
tersebut. Bila suatu pelarut pada suhu tertentu melarutkan semua zat
terlarut sampai batas daya melarutkannya, larutan tersebut disebut
larutan jenuh. ( 3 : 306 )
Faktor- faktor yang dapat mempengaruhi kelarutan zat adalah :
1. pH
2. Temperatur
3. Jenis pelarut
4. Bentuk dan ukuran partikel
5. Konstanta dielektrik pelarut
6. Adanya zat – zat lain, misalnya surfaktan pembentuk kompleks ion
sejenis dan lain lain. (2 : 16)
Kelarutan obat sebagian besar disebabkan oleh polaritas pelarut
yaitu oleh momen dipolnya. Pelarut polar melarutkan zat terlarut ionic
dan zat polar lainnya. Sesuai dengan itu, air bercampur dengan alkohol,
dalam segala perbandingan dengan melarutkan gula dan senyawa
polihidroksi lain. (1 : 561)
Di bawah ini terdapat pemerian dan kelarutan dari sample :
Asam Benzoat ( Acidum Benzoicum )
COOH
Rumus molekul : C7H6O2
Berat molekul : 122,12
Pemerian : Hablur halus dan ringan, tidak berwarna, tidak berbau.
Kelarutan : larut dalam lebih kurang 350 bagian air, dalam lebih
kurang 3 bagian etanol (95%) P, dalam 8 bagian
kloroform P, dan dalam 3 bagian eter P.
( Depkes RI.1979.hal 49 )
Asam Borat ( Acidum Boricccum )
Rumus Molekul : H3BO3
Berat Molekul : 61,83
Pemerian : Hablur, serbuk hablur putih atau sisik mengkilap, tidak
berwarna, kasar, tidak berbau, rasa agak asam, dan
pahit kemudian manis.
Kelarutan : Larut dalam 20 bagian air, dalam 3 bagian air
mendidih, dalam 16 bagian etanol (95%) P dan dalam
5 bagian gliserol P.
( Depkes RI. 1979. hal 49)
III. Alat dan Bahan
Alat
o Gelas ukur 100ml, 50ml
o Batang pengaduk
o Oven
o Botol semprot
o Baskom
o Pipet tetes
o Cawan porcelin
o Corong kaca
o Sendok tanduk
o Termometer
o Erlenmeyer 100 ml
o Beaker glass 250 ml
o Neraca analitik
o Kompor spiritus
Bahan
o Asam Benzoat
o Asam Borat
o Aquadest
o Kertas saring
o Kertas timbang
o Serbet
o Tissue
IV. Cara Kerja
1) Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2) Menimbang kertas saring kosong sebanyak 6 lembar pada neraca
analitik.
3) Menimbang asam benzoat sebanyak 0,3 gram, sebanyak 3 kali
4) Asam benzoat yang sudah ditimbang, memasukannya kedalam
gelas kimia 250 ml lalu menambahkan aquadest sebanyak 150 ml.
Kemudian mengaduknya selama 30 detik, pada suhu kamar (25˚C).
5) Diatas penangas sampai mencapai suhu 45˚C, setelah itu
menurunkannya, kemudian mengaduk selama 5 menit ( pada suhu
60˚C perlakuannya sama dengan suhu 45˚C ).
6) Kemudian menyaring dengan menggunakan kertas saring ( sesuai
dengan suhunya masing – masing ).
7) Setelah disaring, melipat dan meletakan diatas cawan porselin yang
telah diberi etiket , lalu mengeringkan dalam oven pada suhu 100˚ C
selama 30 menit.
8) Setelah kering, menimbang asam benzoat tersebut.
9) Menghitung kelarutan asam benzoat
10) Mengulangi percobaan diatas dimana sampelnya diganti dengan
asam borat sebanyak 2 gram, dilarutkan dalam air sebanyak 50 ml.
Gambar skema pengerjaan Asam Benzoat
Ks+ residu
0,5g 0,5g 0,5g
3x ks
oven3x
cawan25°C 45°C 60°C
Gambar skema pengerjaan Asam Borat
Ks+ residu
2g 2 g 2g
3x ks
oven
3xcawan
25°C 45°C 60°C
V. Hasil Perhitungan dan Pengamatan
No. Sampel Suhu (˚C ) Berat Sample
(gram)
Berat Residu
(gram)
1. ASAM BORAT
( 50 ml)
250 2 0,02
450 2 0,01
600 2 0
2. ASAM BENZOAT
( 150 ml)
250 0,5 0,12
450 0,5 0,04
600 0,5 0,01
1. Tabel
2. Data Perhitungan
A. Jumlah Gram Zat Terlarut
a) Asam Benzoat
Pada suhu 25 ˚C = 0,5 g – 0,12 g = 0,38 g
Pada suhu 45 ˚C = 0,5 g – 0,04 g = 0,46 g
Pada suhu 60 ˚C = 0,5 g – 0,01 g = 0,49 g
b) Asam Borat
Pada suhu 25 ˚C = 2 g – 0,02 g = 1,88 g
Pada suhu 45 ˚C = 2 g – 0,01 g = 1,89 g
Pada suhu 60 ˚C = 2 g – 0 g = 2 g
J = Berat sampel – Berat residu
B. Kelarutan
X = jumla hzat terlarut
ml pelarut
Asam Benzoat
Pada suhu 25 ˚C = 0,38 g = 0,0025 g/ml
150 ml
Pada suhu 45 ˚C = 0,46 g = 0,0030 g/ml
150 ml
Pada suhu 60 ˚C = 0,49 g = 0,0032 g/ml
150 ml
Asam Borat
Pada suhu 25 ˚C = 1,88 g = 0,0376 g/ml
50 ml
Pada suhu 45 ˚C = 1,89 g = 0,0378 g/ml
50 ml
Pada suhu 60 ˚C = 2 g = 0,0400 g/ml
50 ml
VI. Pembahasan
Pada praktikum kali ini, kami melakukan penentuan kelarutan
Asam Borat dan Asam Benzoat dalam pelarut air pada suhu 250, 450,
dan 600C.
Definisi dari kelarutan itu sendiri adalah konsentrasi bahan terlarut
dalam suatu larutan jenuh, pada suhu tertentu. Larutan dinyatakan
dalam (ml) pelarut yang dapat melarutkan satu gram zat. Pelepasan zat
dari bentuk sediaannya sangat dipengaruhi oleh zat- zat kimia dan sifat
fisika zat tersebut serta formulasinya. Ada beberapa hal yang dapat
mempengaruhi kelarutan, diantaranya : pH, temperatur, jenis pelarut,
bentuk dan ukuran partikel, konstanta dielektrik pelarut, dan adanya zat
– zat lain, misalnya surfaktan pembentuk kompleks ion sejenis dan lain
lain.
Di bawah ini terdapat tabel kelarutan hasil pengamatan sebagai berikut
:
h
Dari
hasil praktikum menunjukkan bahwa, jumlah gram terlarut pada Asam
Benzoat dengan suhu 250C = 0,38 gram, 450C = 0,46 gram, dan 600C =
0,49. Sedangkan Asam Borat dengan suhu 250C = 1,88 gram, 450C =
1,89 gram, dan 600C = 2 gram.
Pada tabel di atas, penentuan kelarutan juga telah diketahui
bahwa Asam Benzoat dengan suhu 250C = 0,0025 g/ml, 450C = 0,0030
g/ml, dan 600C = 0,0032 g/ml. Sedangkan Asam Borat dengan suhu
250C = 0,0376 g/ml, 450C = 0,0378 g/ml, dan 600C = 0,0400 g/ml.
No. Sampel Suhu (˚C ) Kelarutan
(g/ml)
1. ASAM BORAT
( 50 ml)
250 0,0376
450 0,0378
600 0,0400
2. ASAM BENZOAT
( 150 ml)
250 0,0025
450 0,0030
600 0,0032
Hasil tersebut menunjukan hasil yang seharusnya, karena dalam
teori menjelaskan bahwa semakin tinggi temperature / suhu, maka
kelarutannya akan semakin besar. Dan sebaliknya, semakin rendah
temperature maka kelarutannya akan semakin kecil.
Dari hasil praktikum pada pertemuan ke-5 ini, cukup menjelaskan
bahwa Kelarutan Asam Borat lebih tinggi dibandingkan dengan Asam
Benzoat, karena Asam Borat lebih mudah larut terbukti berat bahan
Asam Borat yang lebih banyak hanya menggunakan lebih sedikit
volume air sebagai pelarut.
VII. Kesimpulan
1. Kelarutan adalah adalah konsentrasi bahan terlarut dalam suatu
larutan jenuh, pada suhu tertentu.
2. Kelarutan Asam benzoat :
Pada suhu 25ºC = 0,0025 g/ml
Pada suhu 45ºC = 0,0030 g/ml
Pada suhu 60ºC = 0,0032 g/ml
3. Kelarutan Asam borat :
Pada suhu 25ºC = 0,0376 g/ml
Pada suhu 45ºC = 0,0378 g/ml
Pada suhu 60ºC = 0,0400 g/ml
4. Semakin tinggi temperatur, maka semakin tinggi pula kelarutannya.
5. Kelarutan Asam borat lebih tinggi daripada kelarutan Asam benzoat
VIII. Daftar Pustaka
Departemen Kesehatan RI. 1979. Farmakope Indonesia Edisi Ketiga.
Jakarta : Departemen Kesehatan RI