LAPORAN KEKUATAN BAHAN DIAN DAN MIFTAH.docx
-
Upload
dian-hasiholan-manihuruk -
Category
Documents
-
view
10 -
download
0
description
Transcript of LAPORAN KEKUATAN BAHAN DIAN DAN MIFTAH.docx
Laporan Praktikum Kekuatan Bahan
UJI KUAT TEKAN BETON
KELOMPOK III (TIGA)
Oleh:
Dian Sri Bintang Manihuruk (1305106010034)
Miftah Chairi (1305106010059)
LABORATORIUM KONSTRUKSI STRUKTUR DAN BAHAN BANGUNAN
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
DARUSSALAM BANDA ACEH
2015-2016
I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pemakaian beton dan bahan-bahan vulkanik sebagaibahan pembentuknya
telah dimulai sejak zamanYunani dan Romawi, bahkan diperkirakan sebelum
itu.Penggunaan beton bertulang secara intensif dimulaipada awal abad ke
sembilan belas.Pada tahun 1801, F.Coignet menerbitkan tulisannyamengenai
prinsip-prinsip konstruksi dengan meninjaukelemahan bahan beton terhadap
tariknya.Pada tahun 1850, J.L.Lambot untuk pertama kalinyamembuat kapal kecil
dari bahan semen untukdipamerkan pada pameran dunia tahun 1855.J. Monir,
seorang ahli taman dari Prancis, mematenkanrangka metal sebagai tulangan beton
untuk mengtasitariknya pada tempat tamannya
Beton keras dapat dikategorikan berkualitas baik jika mempunyai sifat –
sifat kuat, awet, kedap air dan memiliki kemungkinan perubahan dimensi yang
kecil. Pengujian sifat – sifat mekanis beton keras yang sering dilakukan,
diantaranya adalah: a) kuat tekan, b) kuat tarik, dan c) kuat lentur.
Dewasa ini material beton banyak digunakan sebagai bahan utama
pembangunan rumah tinggal, gedung bertingkat tinggi, infrastruktur jembatan,
jalan raya dan sejenisnya. Ada macam-macam jenis beton berdasarkan kuat
tekannya, Kekuatan tekan beton adalah beban persatuan luas yang menyebabkan
beton hancur, oleh karena itu dalam penggunaanya perlu dicari berapa nilai kuat
tekan betonnya agar sesuai dengan kebutuhan struktur yang direncanakan.
B. Tujuan praktikum
Mengetahui bagaimana pengaruh nilai kekuatan tekan beton kubus
terhadap penggunaannya pada bidang kontruksi
1
II. TINJAUAN PUSTAKA
Beton merupakan salah satu bahan kontruksi yang telah umum digunakan
untuk bangunan gedung, jembatan, jalan, dan lain – lain. Beton merupakan satu
kesatuan yang homogen. beton ini didapatkan dengan cara mencampur agregat
halus (pasir), agregat kasar (split), atau jenis agregat lain dan air, dengan semen
portland atau semen hidrolik yang lain, kadang – kadang dengan bahan tambahan
(additif) yang bersifat kimiawi ataupun fisikal pada perbandingan tertentu, sampai
menjadi satu kesatuan yang homogen. Campuran tersebut akan mengeras seperti
bantuan. Pengerasan terjadi karena peristiwa reaksi kimia antara semen dengan air
(Semekto dan Rahmadiyanto, 2001).
Beton semakin tahun semakin banyak digunakan baik di negara maju
maupun di negara yang sedang berkembang, sebagai contoh pada tahun 1976 di
Amerika Serikat di produksi beton 100 juta/tahun, di Canada 11 juta ton per
tahun, sedang di Indonesia pada tahun 1985 diproduksi 14 juta ton. Sampai saat
ini produksi semen (portland cement) terus ditingkatkan seperti kita ketahui
produksi semen pada tahun 1998 mencapai 17.250.000 ton per tahun (Sutikno,
2003).
Kuat tekan adalah salah satu sifat beton yang perlu diperhatikan, sebab
kuat tekan beton akan digunakan sebagai dasar dalam perhitungan kekuatan
struktur suatu bangunan. Kekuatan beton terbentuk akibat terikatnya partikel –
partikel agregat kasar dan halus oleh pasta semen yang berjalan secara gradual
dan berkelanjutan. Kekuatan beton akan semakin bertambah seiring dengan
bertambahnya umur. Reaksi hidrasi antara semen dan air yang menghasilkan
senyawa calcium silikat (CSH) sebagai pembentuk kekuatan beton tidak langsung
selesai seketika, tetapi berjala secara berkelanjutan. Laju reaksi hidrasi sangat
ditentukan oleh derajat kehalusan atau distribusi ukuran partikel semen. Semakin
kecil ukuran partikel semen, maka CSH sebagai produk hasil reaksi hidrasi antara
semen dan air akan semakin bertambah. (Hidayat, 2009).
2
III. METODE PELAKSANAAN
A. Tempat dan waktu
Praktikum kali ini tentang Kuat tekan beton ini dilaksanakan di
Laboratorium Struktur dan Material Bangunan Jurusan Teknik Sipil Fakultas
Teknik Universitas Syiah Kuala Banda Aceh , pada hari Jumat tanggal 9
Oktober 2015 pukul 10.00 wib.
B. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini, yaitu
1. Mesin tekan, kapasitas sesuai dengan kebutuhan.
2. Satu set alas pelapis (capping).
3. Beton kubus berukuran (15 cm x 15 cm x 15 cm)
4. Timbangan kapasitas 20 kg.
5. Alat ukur mistar.
B. Tahapan Pelaksanaan
Adapun tahapan pelaksanaan yang dilakukan pada praktikum ini adalah
sebagai berikut:
1. Diukur panjang, lebar dan tinggi beton.
2. Ditimbang masing-masing beton.
3. Diuji ketiga beton kekuatan beton dengan cara menggunakan mesin uji
50k.
4. Diletakkan benda uji pada mesin tekan secara sentris.
5. Dijalankan mesin, tekan dengan penambahan beban yang konstan
berkisar antara 2 sampai 4 kg/cm2 per detik.
6. Dilakukan pembebanan sampai benda uji sampai hancur dan catatlah
beban maksimum yang terjadi selama pemeriksaan benda uji.
7. Diamati pola keretakan benda uji.
3
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Data Hasil Pengamatan
SD=√∑¿¿¿
ket :
SD = Standar Deviasi (kg/cm2)
Xi = Kuat Tekan (kg/cm2)
x = Kuat Tekan Rata – Rata (kg/cm2)
n = jumlah data
B. Analisa Data
Perhitungan :
Kuat Tekan Beton ( σ b k ) = P/A
Keterangan :
P = Beban maksimum ( kN )A = Luas penampang bidang beton (cm2 )
Luas (A) = S2
4
No Sampel Umur (28hr)
Dimensi (cm) Luasan (cm2)
Beban (ton)
Kuat Tekan (kg/cm2)
A 28
B
C
NoKuat Tekan
(kg/cm2) (xi - x )2 (kg/cm2)Standar Deviasi
(kg/cm2)
1 1720,5904 70,7165
2 13011,9649 70,7165
3 5270,76 70,7165
∑(xi - x )2 = 20003,3153
7
Beban rata-rata ( P ) = Beban Tekan Dijumlahkan/3
Kuat Beton ( σ bk ) = P/A
No Sampel Dimensi (cm) Volume (cm3) Berat (kg)
Berat Volume (kg/cm3)P L T
1 A 0.15
0.15 0.15 0.003375 8.28 2453.33
2 B 0.15
0.15 0.15 0.003375 7.86 2328.88
3 C 0.15
0.15 0.15 0.003375 8.14 2411.85
C. Pembahasan
Pada pengujia n kuat tekan betion berpenampang kubus dapatlah suatu
hasil perhitungan pengujian kekuatan kuat tekan beton. Diambil tiga buah sampel
beton berbentuk kubus A B dan C. Setiap sampel memiliki ukuran yang sama
dengan luas sebesar 225 cm2 namun memiliki berat yang berbeda ketika
ditimbang. Pada sampel A berat yang terukur adalah 8.28 kilogram, B memiliki
berat 7.86 kilogram sedangkan pada sampel C memiliki berat 8.14 kilogram. Pada
sampel A dibutuhkan beban sebesar 88 ton untuk menghancurkan beton seberat
8.28 kilogram dan pada sampel B dibutuhkan beban sebesar 53 ton untuk
menghancurkan seberat 7.86 kilogram. sedangkan pada sampel C dibutuhkan
beban sebesar 95 ton untuk menghancurkan beton sebesar 8.14 kilogram. Maka
diperolehlah kuat tekan beton pada masing-masing sampel yaitu pada sampel A
memiliki kuat tekan sebesar 391.1 kilogram/cm2. Pada sampel B memiliki kuat
tekan sebesar 235.55 kilogram/cm2 lalu pada sampel C memiliki kuat tekan
sebesar 422.22 kilogram/cm2.
Perbedaan kuat tekan yang kita jumpai pada setiap sampel dipengaruhi
oleh beberapa faktor yaitu :
1. Perbandingan faktor air semen
Jika faktor air semen semakin tinggi maka kekuatan beton semakin
rendah, namun jika sebaliknya kekuatan beton akan semakin tinggi.
2. Kepadatan Beton
Percampuran antara air, pasir, dan semen harus sesuai
perbandingannya dan pada saat pencetakan semen harus benar – benar
7
padat terisi semua sehingga tidak ada ruang yang kosong karena
mempengaruhi kekuatan dan kepadatan beton.
3. Umur beton
Periode yang maksimal untuk menghasilkan beton yang kuat
adalah 28 hari.
4. Suhu
Suhu yang optimal untuk menghasilkan beton yang kuat berkisaran
antara 20 – 30 0C. Apabila suhu pemanasan dibawah 20 0C selama 28 hari
maka akan memperlama proses pengeringan beton dan sebaliknya pada
suhu diatas 30 0C akan mempercepat proses pengeringan beton akan tetapi
proses pengeringan beton yang terlalu cepat dapat menyebabkan
kerusakan beton (retak) atau kuat tekannya rendah.
5. Jenis semen
Jenis semen yang berkualitas akan menghasilkan beton yang
berkualitas rendah sehingga akan menghasilkan kuat tekan yang rendah
pula, namun jika sebaliknya kualitas semen bagus akan menghasilkan
kualitas beton yang tinggi. Perlu diketahui bahwa untuk kekuatan beton 35
MPa menggunakan kadar semen 320
6. Jumlah Semen
Jika semakin banyak semen yang digunakan untuk membuat beton,
maka beton akan memilki kuat tekan yang tinggi namun jika sebaliknya
apabila jumlah semen sedikit maka beton yang dihasilkan akan mudah
rapuh atau hancur sehingga nilai kuat tekan pada beton tersebut rendah.
7. Jenis agregat
Pada umumnya jenis agregat yang digunakan untuk membuat
beton terbagi atas 2 jenis agregat yaitu agregat kasar dan agregat halus.
Contoh dari agregat kasar ini ialah seperti batu kerikil dan pecahan dari
batu besar sedangkan jenis agregat halus seperti pasir.
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Faktor – faktor yang mempengaruhi kuat tekan beton adalah
Perbandingan faktor air semen, Kepadatan Beton, Umur beton,Suhu ,Jenis
semen, Jumlah Semen dan Jenis agregat.
2. Nilai kuat tekan terbesar terdapat pada sampel C dengan nilai kuat tekan
sebesar 422.22 kg/cm2
B. Saran
Adapun saran yang dapat praktikan berikan yaitu :
Diharapkan pada asisten agar lebih mengawasi praktikan pada saat
praktikum berlangsung agar tidak terjadi kesalahan-kesalahan yang tidak
diinginkan agar hasilnya sesuai yang diinginkan.
8
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat. 2009. Semen Jenis dan Aplikasinya. Kawan Pustaka. Jakarta Selatan.
Samekto dan Rahmadiyanto. 2001. Teknologi Beton. Kanisius: Yogyakarta.
Sutikno. 2003. Panduan Praktek Beton. Universitas Negeri Surabaya. Surabaya.
LAMPIRAN