LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN …... · LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN PEMELIHARAAN...

48

Click here to load reader

Transcript of LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN …... · LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN PEMELIHARAAN...

Page 1: LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN …... · LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN PEMELIHARAAN PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI PT. TRI NUGRAHA FARM DUSUN PONGANGAN ... BAB I. PENDAHULUAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

LAPORAN KEGIATAN MAGANG

MANAJEMEN PEMELIHARAAN PENGGEMUKAN SAPI

POTONG DI PT. TRI NUGRAHA FARM DUSUN PONGANGAN

RT 01/ RW 01, DESA SAMIRONO, KECAMATAN GETASAN,

KABUPATEN SEMARANG

Tugas Akhir

Program Studi Diploma III Agribisnis Minat Peternakan

Oleh :

Annisa Nur Rohmi

H3409003

PROGRAM DIPLOMA III AGRIBISNIS PETERNAKAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN …... · LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN PEMELIHARAAN PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI PT. TRI NUGRAHA FARM DUSUN PONGANGAN ... BAB I. PENDAHULUAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

LAPORAN KEGIATAN MAGANG

MANAJEMEN PEMELIHARAAN PENGGEMUKAN SAPI

POTONG DI PT. TRI NUGRAHA FARM DUSUN

PONGANGAN RT 01/ RW 01, DESA SAMIRONO,

KECAMATAN GETASAN, KABUPATEN SEMARANG

Tugas Akhir

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Derajat Ahli

Madya Peternakan Di Fakultas Pertanian

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Program Studi Diploma III Agribisnis Minat Peternakan

Oleh :

Annisa Nur Rohmi

H3409003

PROGRAM DIPLOMA III AGRIBISNIS PETERNAKAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

i

Page 3: LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN …... · LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN PEMELIHARAAN PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI PT. TRI NUGRAHA FARM DUSUN PONGANGAN ... BAB I. PENDAHULUAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

HALAMAN PENGESAHAN

MANAJEMEN PEMELIHARAAN PENGGEMUKAN SAPI

POTONG DI PT. TRI NUGRAHA FARM DUSUN

PONGANGAN RT 01/ RW 01, DESA SAMIRONO,

KECAMATAN GETASAN, KABUPATEN SEMARANG

Telah dipertahankan didepan dewan penguji

pada tanggal: 18 Juni 2012

dan dinyatakan telah memenuhi syarat.

Susunan Tim Penguji:

Penguji I Penguji II

Wara Pratitis S.S, S.Pt .MP Rysca Indreswari, S.Pt.,M.Si NIP.1973 0422 200003 2 001 NIP. 1983 0706 200812 2 001

Surakarta, Juli 2012

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Fakultas Pertanian

Dekan

Prof. Dr. Ir. Bambang Pujiasmanto, MS NIP. 195602251986011001

Page 4: LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN …... · LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN PEMELIHARAAN PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI PT. TRI NUGRAHA FARM DUSUN PONGANGAN ... BAB I. PENDAHULUAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan

Tugas Akhir ini dengan judul “Manajemen Pemeliharaan Penggemukan Sapi

Potong Di PT. Tri Nugraha Farm Dusun Pongangan Rt 01/ Rw 01, Desa

Samirono, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang”. Tugas Akhir ini

ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh derajat Ahli

Madya di Program Studi Agribisnis Peternakan Di Fakultas Pertanian Universitas

Sebelas Maret Surakarta

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penyusun banyak mendapatkan

bantuan dan bimbingan berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini, penyusun

menyampaikan terima kasih kepada :

1. Dekan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Ketua Program D-III Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

3. Ketua Minat Program Studi D-III Agribisnis Minat Peternakan Fakultas

Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Woro Pratitits S.S, S.Pt.M.P.selaku Dosen Pembimbing.

5. Bp. Tanwir selaku manajer dan segenap karyawan PT. Tri Nugraha Farm yang

banyak memberikan pengalaman.

6. Orang tua yang telah memberikan motivasi dan dukungan, serta

7. Semua pihak yang tidak dapat penyusun sebutkan satu-persatu.

Penyusun menyadari banyak kekurangan dari penyusunan Tugas Akhir

ini, oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun dari pembaca demi kesempurnaan Tugas Akhir ini. Penyusun

berharap Tugas Akhir ini nantinya banyak membantu dan berguna bagi penyusun

pada khusunya dan semua pembaca pada umumnya.

Surakarta, Juli 2012

Penyusun

Page 5: LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN …... · LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN PEMELIHARAAN PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI PT. TRI NUGRAHA FARM DUSUN PONGANGAN ... BAB I. PENDAHULUAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL................................................................................................

HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................

KATA PENGANTAR............................................................................................

DAFTAR ISI.............................................................................................................

DAFTAR TABEL.....................................................................................................

DAFTAR GAMBAR................................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................

BAB I. PENDAHULUAN......................................................................................

A. Latar Belakang......................................................................................

B. Tujuan Magang.....................................................................................

C. Perumusan Masalah..............................................................................

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA............................................................................

A. Sapi Potong….…………………………………………………..

B. Bakalan Sapi Potong………………...…………………………….

C. Lokasi Kandang…………………...…………………………..

D. Pakan………………...………………………………………………

E. Manajemen Kesehatan dan Penyakit………...………………

F. Pemasaran…………………………………………..……….

BAB III. TATA LAKSANA PELAKSANAAN ................................................

A. Waktu dan Tempat Magang Perusahaan...............................................

B. Materi dan Metode................................................................................

1. Materi….…………………………………………………………

2. Metode………………….………………………...……………......

C. Cara Pengambilan Data………………………………………………

1. Wawancara………………………………………………

2. Pengamatan Lapang dan Diskusi………………………..

3. Studi Pustaka………………………………………………………

i

ii

iii

iv

vi

vii

viii

1

1

2

3

4

4

5

6

9

11

12

14

14

14

14

14

15

15

15

15

Page 6: LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN …... · LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN PEMELIHARAAN PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI PT. TRI NUGRAHA FARM DUSUN PONGANGAN ... BAB I. PENDAHULUAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

D. Sumber Data…………………………………..………………………

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................

A. Kondisi Umum Perusahaan…………...………………………………

1. Sejarah Perusahaan………………………………………………...

2. Keadaan Umun Perusahaan……………………………………….

3. Populasi Ternak……………………………………………………

B. Manajemen Perusahaan………………………………………………

1. Struktur Organisasi………………………………………………...

2. Tenaga Kerja dan Hak Kewajiban Karyawan……………………..

C. Hasil Pembahasan Kegiatan Magang…………………………………

1. Jenis Sapi Potong………………………………………………….

2. Bakalan Sapi Potong………………………………………………

3. Kandang……………………………………………………....

4. Manajemen Pakan…………………………………………...........

5. Manajemen Kesehatan dan Penyakit……………………………...

6. Pemasaran…………………………………………………………

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN…………………………………………

A. Simpulan…………………………………………………………...

B. Saran………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

16

17

17

17

17

19

20

20

21

23

23

24

28

31

33

34

36

36

36

Page 7: LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN …... · LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN PEMELIHARAAN PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI PT. TRI NUGRAHA FARM DUSUN PONGANGAN ... BAB I. PENDAHULUAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

DAFTAR TABEL

No. Judul Halaman

1. Data Populasi Ternak Per Tanggal 27 Februari 2012…………..………..

2. Jumlah dan Pembagian Tenaga Kerja ……………………………….

3. Jadwal Kerja Karyawan…………………………………………….

4. Jadwal Pemberian Pakan…………………………………………

5. Kandungan Nutrient…………………….. .……………………………

19

22

22

31

32

Page 8: LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN …... · LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN PEMELIHARAAN PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI PT. TRI NUGRAHA FARM DUSUN PONGANGAN ... BAB I. PENDAHULUAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

DAFTAR GAMBAR

No Judul Halaman

1. Model Atap Monitor dan Semi Monitor…………………………

2. Model Atap Shade dan Gable……………………………………

3. Struktur Organisasi di PT Tri Nugraha Farm……………………

8

8

20

Page 9: LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN …... · LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN PEMELIHARAAN PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI PT. TRI NUGRAHA FARM DUSUN PONGANGAN ... BAB I. PENDAHULUAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

DAFTAR LAMPIRAN

No Judul Halaman

1. Daftar Kuisioner……………………………………………..

2. Dokumentasi Magang………………………………………..

3. Lay Out PT Tri Nugraha Farm…………………………….....

4. Lay Out Kandang Sapi Potong……………………………….

5. Harga Bakalan Sapi Potong…………………………………

6. Komposisi Pakan Konsentrat………………………………...

7. Kebutuhan Zat Pakan Harian Pada Sapi Potong……………..

8. BK Jerami dan BK Konsentrat……………………………….

9. Perbandingan Komposisi Pakan…………………………........

10. Pertambahan Berat Badan Harian Sapi Peranakan limousine...

11. Pertambahan Berat Badan Harian Sapi Peranakan simental….

12. Perhitungan Konversi Pakan………………………………….

39

41

44

45

46

47

48

49

50

51

52

53

Page 10: LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN …... · LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN PEMELIHARAAN PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI PT. TRI NUGRAHA FARM DUSUN PONGANGAN ... BAB I. PENDAHULUAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAK

Praktek Magang bertujuan untuk mengetahui Manajemen pemeliharaan Sapi potong. Pelaksanaan magang pada

tanggal 10 Februari sampai dengan tanggal 10 Maret 2012. Di PT. Tri Nugraha Farm dusun pongangan, desa samirono

kecamatan getasan kabupaten semarang..

Metode dasar yang digunakan dalam praktek magang ini adalah Praktek Lapang, Observasi, Wawancara dan

Sumber Data (Data Primer dan Data Sekunder). Pengambilan lokasi praktek magang disesuaikan dengan kajian Manajemen

Pemeliharaan Sapi potong yakni PT. Tri Nugraha Farm dusun pongangan, desa samirono kecamatan getasan kabupaten

semarang.

Peningkatan permintaan daging merupakan peluang usaha peternakan untuk membuka usaha peternakan lebih luas. Sapi

potong merupakan salah satu komoditi ternak yang dapat di ambil dagingnya untuk memenuhi kebutuhan protein dalam

tubuh manusia. Maka ternak sapi yang dulunya dari gembalaan dengan pakan yang terbatas, kini semakin di kembangkan

apalagi ketersediaan lahan penggembalaan semakin terbatas. Salah satu usaha peningkatan pengadaan daging sapi dalam

jumlah maupun kualitasnya adalah dengan usaha sapi kereman. Produktivitas sapi kereman dapat ditunjang dengan

pemberian pakan (hijauan maupun konsentrat) yang baik dengan komposisi yang sesuai, penanggulangan penyakit,

penanganan pasca panen dan pemasaran serta jenis bangsa sapi dan umurnya. Pada dasarnya semua jenis sapi dapat

digemukkan, tetapi untuk memperoleh keuntungan yang tinggi haruslah dipilih bibit sapi yang mempunyai pertumbuhan

berat badan yang lebih cepat dan efisien dalam penggunaan pakan. PT Tri Nugraha Farm melakukan penyeleksian bibit sapi

potong yang di gunakan dan manajemen pemeliharaan meliputi manajemen perkandangan, pakan, serta manajemen

kesehatan untuk penggemukan sapi potong.

Kata Kunci : Sapi Potong, Penggemukan Sapi, Pemeliharaan Sapi, Produktivitas Sapi.

Keterangan :

1. Mahasiswa Jurusan/Program Studi Agribisnis Minat Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta

dengan Nama Rohana Febrin Radiastuti H3409023

2. Dosen Pembimbing / Penguji I

3. Penguji II

Annisa Nur Rohmi1

H 3409003 Wara Pratitis S.S, S.Pt .MP 2 dan Rysca Indreswari, S.Pt.,M.Si M.Sc 3

Manajemen Pemeliharaan Penggemukan Sapi Potong Di PT. Tri Nugraha Farm Dusun Pongangan Rt 01/ Rw 01, Desa

Samirono, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang

Page 11: LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN …... · LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN PEMELIHARAAN PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI PT. TRI NUGRAHA FARM DUSUN PONGANGAN ... BAB I. PENDAHULUAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAK

Practice Management Internship aims to determine the maintenance Beef cattle. Implementation of the internship on

February 10, until the date of March 10, 2012. In PT. Tri Nugraha Farm hamlet pongangan , district Village, district Samirono

getasan Semarang Regency.

The basic method used in the practice of this internship is the Practice Field, Observations, Interviews and Data

Sources (Primary and Secondary Data Data). Intake of internship practice site assessments tailored to the Maintenance

Management Beef cattle namely PT. Tri Nugraha Farm hamlet pongangan , district Village, district Samirono getasan Semarang

Regency

Increased demand for livestock meat is an opportunity to open a wider farm. Beef cattle are one commodity that can be

taken to meet the needs of meat protein in the human body. Then the cattle from the pastures that were once limited to the feed, is

now increasingly being developed let alone the more limited availability of grazing land. One of the efforts to increase supply

beef in quantity and quality is the Dry lot fattening cow business. Dry lot fattening cow productivity can be supported with the

provision of feed (forage and concentrate) is good with an appropriate composition, disease prevention, post-harvest handling and

marketing as well as the type of cow and age. Basically all types of cattle can be fattened, but to obtain high profits to be selected

seedling growth of cattle that have a more rapid weight gain and feed efficiency in use. PT Tri Nugraha Farm did selecting seeds

that beef cattle in the use and maintenance management includes management cage system, feed and health management for

fattening beef cattle.

Keywords: Beef Cattle, Beef Cattle Fattening, Cattle Cultivating, Cattle Productivity. Explanation :

1. University student of Livestock Agribusiness of Sebelas March University names Annisa Nur Rohmi H3409003

2. Counselor lecturer/Examiner I

3. Examiner lecturer/examiner II

Annisa Nur Rohmi1

H 3409003 Wara Pratitis S.S, S.Pt .MP 2 dan Rysca Indreswari, S.Pt.,M.Si M.Sc 3

Maintenance Management in Beef Cattle Fattening PT. Tri Nugraha Farm Hamlet Pongangan Rt 01 / Rw 01, Village

Samirono, District Getasan, Semarang regency

Page 12: LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN …... · LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN PEMELIHARAAN PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI PT. TRI NUGRAHA FARM DUSUN PONGANGAN ... BAB I. PENDAHULUAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB 1. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kebutuhan daging sapi untuk konsumsi masyarakat dirasa semakin

meningkat setiap tahunnya sesuai dengan kenaikan jumlah penduduk di

Indonesia. Salah satu usaha peningkatan pengadaan daging sapi dalam jumlah

maupun kualitasnya adalah dengan usaha sapi kereman. Sapi kereman (Dry Lot

Fattening) adalah sapi jantan yang dipelihara dalam kandang tertentu, tidak

dipekerjakan tetapi hanya diberi makan dengan nilai nutrisi yang optimal untuk

menaikkan berat badan dan kesehatan sapi yang maksimal. Produktivitas sapi

kereman dapat ditunjang dengan pemberian pakan (hijauan maupun konsentrat)

yang baik dengan komposisi yang sesuai, penanggulangan penyakit, penanganan

pasca panen dan pemasaran serta jenis bangsa sapi dan umurnya. Faktor – faktor

tersebut sangat penting dan dapat memprengaruhi produksi karkas dan mutu

daging yang baik.

Pada dasarnya semua jenis sapi dapat digemukkan, tetapi untuk

memperoleh keuntungan yang tinggi haruslah dipilih bibit sapi yang mempunyai

pertumbuhan berat badan yang lebih cepat dan efisien dalam penggunaan pakan.

Namun, perlu diketahui bahwa hasil dan keuntungan dari usaha penggemukan

(feedlot) sapi tersebut tidaklah selalu sama. Hal ini dipengaruhi oleh banyak

faktor, diantaranya pemilihan bibit dengan genetis yang baik, bahan pakan yang

selalu tersedia, kecermatan selama pemeliharaan (manajemen), lokasi usaha,

penanganan limbah ternak dan pemasaran hasil ternak.

Menurut Gunawan et al. (1998) ada tiga sistem yang dapat diterapkan

dalam pemeliharaan sapi potong, yaitu sistem intensif, semi intensif dan ekstensif.

Untuk pemeliharaan sapi secara intensif cenderung dilakukan oleh peternak

dengan skala usaha yang lebih besar dan dilakukan untuk tujuan tertentu,

misalnya untuk penggemukan sapi, sistem semi ekstensif dilakukan oleh peternak

1

Page 13: LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN …... · LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN PEMELIHARAAN PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI PT. TRI NUGRAHA FARM DUSUN PONGANGAN ... BAB I. PENDAHULUAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

dengan skala usaha sedang dan sistem ekstensif lebih banyak dilakukan oleh

peternak tradisional.

B. TUJUAN KEGIATAN

1. Tujuan umum dari kegiatan magang ini adalah :

a. Mengembangkan wawasan dan pengalaman mahasiswa dalam melakukan

pekerjaan yang sesuai dengan keahlian yang dimiliki.

b. Agar mahasiswa memperoleh keterampilan dan pengalaman kerja praktis

sehingga secara langsung dapat memecahkan permasalahan yang ada

dalam kegiatan di bidang manajemen penggemukan sapi potong di PT. Tri

Nugraha Farm.

c. Agar mahasiswa dapat melakukan dan membandingkan penerapan teori

yang diterima di jenjang akademik dengan praktek yang dilakukan di

lapangan.

d. Meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai hubungan antara teori

dan penerapannya sehingga dapat memberikan bekal bagi mahasiswa

untuk dapat mengabdi ke masyarakat.

e. Meningkatkan hubungan kerja sama yang baik antara perguruan tinggi,

pemerintah, dan perusahaan.

2. Tujuan khusus dari kegitan magang ini adalah :

a. Melihat dan memahami secara langsung proses kegiatan penggemukan

sapi potong yang dilakukan PT. Tri Nugraha Farm.

b. Mengetahui segala aspek yang terkait dengan kegiatan magang yang

dilakukan di PT. Tri Nugraha Farm.

c. Mengetahui jenis, pakan, bibit, perkandangan dan teknologi yang

digunakan dalam menejemen penggemukan sapi potong di PT. Tri

Nugraha Farm.

Page 14: LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN …... · LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN PEMELIHARAAN PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI PT. TRI NUGRAHA FARM DUSUN PONGANGAN ... BAB I. PENDAHULUAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

C. PERUMUSAN MASALAH

Semakin hari kebutuhan daging sapi semakin meningkat. Tentunya ternak

sapi yang dulunya dari gembalaan dengan pakan yang terbatas, kini semakin di

kembangkan apalagi ketersediaan lahan penggembalaan semakin terbatas.

Kondisi ini menambah keinginan manusia untuk membuka usaha peternakan sapi

secara intensif dan profesional.

Peternakan yang tangguh memerlukan kerja keras, keuletan, dan kemauan

yang keras dari peternak itu sendiri agar mencapai tujuan yang diinginkan.

Keberhasilan yang dicapai akan memicu motivasi peternak agar terus berusaha

memelihara ternak sapi secara terus-menerus dan bahkan bisa menjadi mata

pencaharian utama.

Sapi potong sudah menjadi salah satu pilihan komoditas yang bisa

menjadi sumber pendapatan keluarga, karena proses pemeliharaan sapi potong

(feedlot) sebenarnya cukup mudah. Namun, yang menjadi permasalahan adalah

pemeliharaan yang dilakukan para perernak. Beberapa peternak belum memiliki

orientasi bahwa beternak sapi potong bisa menjadi sumber pendapatan utama.

Hal itu kemungkinan bisa di sebabkan oleh kurangnya pemahaman mereka

tentang berternak sapi potong (feedlot).

Perumusan masalah mengenai manajemen pemeliharaan penggemukan

sapi Potong di PT Tri Nugraha Farm yaitu penyeleksian bibit sapi potong yang di

gunakan di PT Tri Nugraha Farm, manajemen pemeliharaan meliputi manajemen

perkandangan, pakan, serta manajemen kesehatan di PT Tri Nugraha Farm.

Page 15: LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN …... · LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN PEMELIHARAAN PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI PT. TRI NUGRAHA FARM DUSUN PONGANGAN ... BAB I. PENDAHULUAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Sapi Potong

Jumlah populasi sapi dunia meningkatnya lebih hebat dari pada

pertambahan jumlah penduduk sekarang. Jumlahnya stabil dari 1000 juta dan

tampak peningkatan populasi kurang lebih memiliki angka yang sama. Untuk

didaerah seperti yang mereka miliki dunia selama akhir dasawarsa (Williamson,

1993).

Sapi potong sebagai salah satu sub sektor pertanian yang perlu

dikembangkan, terutama usaha peternakan sapi potong yang bersifat usaha

keluarga. Bantuan pemerintah dalam mendukung perkembangan ternak sapi

potong antara lain adalah bantuan dan fasilitas seperti kredit penggemukan sapi

potong, pembibitan sapi potong, penerapan sistem kontrol lewat pengembangan

sapi potong bantuan presiden (BANPRES), crash program sapi potong import,

proyek transmigrasi ternak, RCP (Rural Credit Project) atau proyek kredit

pedesaan (Murtidjo, 1990).

Sapi Peranakan Simmental berasal dari Switzerland. Sapi ini memiliki ciri-

ciri yaitu ukuran tubuh besar, pertumbuhan otot bagus, penimbunan lemak di

bawah kulit rendah, warna bulu pada umumnya krem agak coklat atau sedikit

merah, muka, keempat kaki dari lutut, dan ujung ekor berwarna putih. Ukuran

tanduk kecil, bobot sapi betina mencapai 800 kg, dan jantan 1.150 kg (Sugeng,

1998). Menurut Susilorini (2008) sapi Peranakan Simental mempunyai sifat jinak,

tenang, dan mudah dikendalikan.

Sapi Simmental adalah bangsa Bos taurus (Talib dan Siregar, 1999),

berasal dari daerah Simme di negara Switzerland tetapi sekarang berkembang

lebih cepat di benua Eropa dan Amerika, merupakan tipe sapi perah dan

pedaging, warna bulu coklat kemerahan (merah bata), dibagian muka dan lutut ke

bawah serta ujung ekor ber warna putih, sapi jantan dewasanya mampu mencapai

4

Page 16: LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN …... · LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN PEMELIHARAAN PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI PT. TRI NUGRAHA FARM DUSUN PONGANGAN ... BAB I. PENDAHULUAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

berat badan 1150 kg sedang betina dewasanya 800 kg. Bentuk tubuhnya kekar

dan berotot, sapi jenis ini sangat cocok dipelihara di tempat yang iklimnya sedang

Sapi Limousin adalah bangsa Bos taurus (Talib dan Siregar, 1999),

dikembang-kan pertama di Perancis, merupakan tipe sapi pedaging dengan

perototan yang lebih baik dari Simmental, warna bulu coklat tua kecuali disekitar

ambing berwarna putih serta lutut kebawah dan sekitar mata berwarna lebih muda

Bentuk tubuh sapi jenis ini adalah besar, panjang, padat dan kompak. Keunggulan

dari jenis sapi ini pertumbuhan baannya yang sangat cepat.

Secara genetik, sapi Limousin adalah sapi potong yang berasal dari

wilayah beriklim dingin, merupakan sapi tipe besar, mempunyai volume rumen

yang besar, voluntary intake (kemampuan menambah konsumsi diluar kebutuhan

yang sebenarnya) yang tinggi dan metabolic rate yang cepat, sehingga menuntut

tata laksana pemeliharaan yang lebih teratur. Di Indonesia sapi Limousin

disilangkan dengan berbagai jenis sapi lain, seperti misalnya dengan sapi

peranakan Ongole, sapi Brahman atau sapi Hereford

B. Bakalan Sapi Potong

Bakalan merupakan faktor yang penting, karena sangat menentukan hasil

akhir usaha penggemukan. Pemilihan bakalan memerlukan ketelitian, kejelian,

dan pengalaman (Tim Karya Tani Mandiri, 2009). Pengadaan bibit dapat

dilakukan dengan mengawinkan indukan sapi sendiri atau dengan membeli anak

sapi. Pengadaan bibit sapi dari pembibit sapi, peternak dapat langsung

menentukan jenis sapi yang diinginkan (Purnawan dan Cahyo, 2010).

Penilaian keadaan individual sapi potong yang akan dipilih sebagai sapi

potong bibit atau bakalan, pada prinsipnya berdasarkan pada umur, bentuk luar

tubuh, daya pertumbuhan, dan temperamen. Bila mungkin sangat dianjurkan

mengetahui sejarah sapi yang berkaitan dengan penyakit namun secara praktis,

pada umumnya dipergunakan dalam penilaian individual adalah mengamati

bentuk luar, yakni bentuk tubuh umum, ukuran vital dari bagian-bagian tubuh,

Page 17: LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN …... · LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN PEMELIHARAAN PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI PT. TRI NUGRAHA FARM DUSUN PONGANGAN ... BAB I. PENDAHULUAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

normal tidaknya pertumbuhan organ kelamin, dan dari sudut silsilah tidak terlepas

dari faktor genetik sapi potong ( Murtidjo, 1990 ).

Pemilihan sapi potong bakalan yang akan dipelihara, akan tergantung

pada selera petani ternak dan kemampuan modal yang dimiliki. Namun secara

umum yang menjadi pilihan petani ternak adalah sapi potong yang pada

umumnya dipelihara di daerah atau lokasi peternakan dan yang paling mudah

pemasarannya. Indonesia cukup banyak dikenal sapi potong lokal, jenis sapi

potong impor, maupun sapi peranakan atau hasil silangan yang dikembangkan

lewat kawin suntik/ inseminasi buatan (Murtidjo, 1990). Pemilihan bakalan yang

baik menjadi langkah awal yang sangat menentukan keberhasilan usaha. Salah

satu tolak ukur penampilan produksi sapi potong adalah penambahan berat badan

harian (PBBH) dari bakalan dari genetik bermutu, peternak tinggal mengontrol

keadaan lingkungan, sehingga potensi produksi dapat optimal. Usaha

penggemukan sapi potong biasanya membutuhkan sapi jantan untuk digemukkan

selama 3-4 bulan. Alasannya, pada umumnya sapi jantan memiliki pertumbuhan

berat badan harian yang lebih tinggi daripada sapi betina, terutama yang masih

produktif (Zainal, 2010).

C. Kandang

Kandang merupakan tempat tinggal ternak selama di rawat oleh

pemiliknya (Sarwono dan Arianto, 2002). Tujuan pembuatan kandang sendiri

adalah melindungi sapi potong dari gangguan cuaca, tempat sapi beristirahat

dengan nyaman, mengontrol agar sapi tidak merusak tanaman di sekitar lokasi,

tempat pengumpulan kotoran sapi, melindungi sapi dari hewan pengganggu, dan

memudahkan pelaksanaan pemeliharaan sapi tersebut (Abidin, 2006). Beberapa

hal yang harus diperhatikan mengenai kandang diantaranya adalah desain lay out,

kapasitas dan materi bangunan kandang terutama lantai dan atap kandang.

Kesemuanya itu harus diperhatikan dalam rangka mempermudahkan alur kegiatan

pemeliharaan mulai dari kedatangan bakalan, kemudahan proses pemberian pakan

ternak dan minum, sekaligus menyangkut kemudahan membersihkan kandang

Page 18: LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN …... · LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN PEMELIHARAAN PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI PT. TRI NUGRAHA FARM DUSUN PONGANGAN ... BAB I. PENDAHULUAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

baik dari sisa kotoran, makanan dan genangan air serta persiapan pngangkutan

sapi yang siap dijual (Rahmat, 2005).

Penentuan lokasi sebenarnya sangat berhubungan dengan faktor teknis

terhadap komoditas yang akan dibudidayakan. Kondisi di daerah tropis seperti di

Indonesia untuk pembesaran sapi lokal tidak banyak berpengaruh. Namun, untuk

jenis sapi yang baru diimpor dari daerah beriklim subtropis, tentu ada

pengaruhnya bila belum ada penyesuaian dengan baik (Purnawan dan Cahyo,

2010). Pemeliharaan sapi sistem perkandangan lebih banyak dilakukan pada

pembesaran ternak sapi secara intensif atau semi intensif. Kehidupan populasi

sapi dibatasi oleh suatu areal yang berbentuk pagar atau kandang. (Purnawan dan

Cahyo, 2010).

Lokasi yang ideal untuk membangun kandang adalah daerah yang

letaknya cukup jauh dari permukiman penduduk, tetapi mudah dicapai kendaraan.

Kandang harus pisah dengan rumah tinggal dengan jarak minimal 10 meter dan

sinar matahari harus dapat menembus peralatan kandang serta dekat dengan lahan

pertanian. Pembuatannya dapat dilakukan secara berkelompok di tengah sawah

atau ladang. Pemilihan lokasi untuk usaha ternak sapi potong (feedlot) sebaiknya

jauh dari permukiman masyarakat dan memiliki akses ke pasar serta letak dan

ketinggian lokasi harus di perhatikan, letak dan ketingiannya terhadap

lingkungan, sehingga tidak mencemari lingkungan sekitar (Tim Karya Tani

Mandiri, 2009).

Dewasa ini dikenal dua tipe kandang yang dipergunakan di Indonesia,

yakni kandang tipe tunggal dan kandang tipe ganda. Di dalam kandang tipe

tunggal, penempatan sapi-sapi dilakukan pada satu baris atau satu jajaran. Lain

lagi di dalam kandang tipe ganda, penempatan sapi-sapi dilakukan pada dua

jajaran atau baris dengan saling berhadapan atau saling bertolak belakang.

Diantara kedua baris atau jajaran sapi itu dibuat jalur untuk jalan. Jumlah sapi

yang akan digemukkan mencapai jumlah 10 ekor maka lebih baik digunakan

kandang tipe tunggal. Akan tetapi, apabila jumlah sapi yang akan digemukkan

Page 19: LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN …... · LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN PEMELIHARAAN PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI PT. TRI NUGRAHA FARM DUSUN PONGANGAN ... BAB I. PENDAHULUAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

lebih dari 10 ekor maka sebaiknya digunakan kandang tipe ganda. Kandang tipe

ganda dan saling bertolak belakang merupakan tipe kandang yang paling efisien

dalam penggunaan tenaga kerja (Siregar, 2003).

Atap kandang terbuat dari bahan genteng, seng, rumbia, asbes dan lain-

lain.Untuk daerah panas (dataran rendah) sebaiknya mengunakan bahan genting

sebagai atap kandang. Kemiringan atap untuk bahan genting adalah 30 – 45 % ,

asbes atau seng sebesar 15 – 20 % dan rumbia atau alang-alang sebesar 25 – 30

%, Ketinggian atap dataran tinggi 2,5 – 3,5 meter. Bentuk dan model atap

kandang hendaknya menghasilkan sirkulasi udara yang baik di dalam kandang,

sehingga kondisi lingkungan dalam kandang memberikan kenyamanan ternak

(Reksohadiprojo, 1984).

Gambar 1. Model atap Monitor dan Semi Monitor

Gambar 2. Model Atap Shade dan Gable

Berdasarkan bentuk atap kandang pada Gambar 1 dan Gambar 2. Model

atap untuk daerah dataran tinggi hendaknya menggunakan shade atau gable,

sedangkan untuk dataran rendah adalah monitor atau semi monitor. Model atap

Page 20: LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN …... · LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN PEMELIHARAAN PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI PT. TRI NUGRAHA FARM DUSUN PONGANGAN ... BAB I. PENDAHULUAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

monitor atau semi monitor adalah model kandang yang mempunyai atap dua

bidang , sedangkan shade mempunyai atap satu bidang (Reksohadiprojo, 1984).

Konstruksi kandang dirancang sesuai dengan keadaan iklim setempat,

jenis ternak, dan tujuan pemeliharaan sapi itu sendiri. Perancangan kandang

ternak yang penting untuk diperhatikan adalah tinggi bangunan, kedudukan atap

dan bayangan atap, serta lantai kandang. Lantai kandang untuk penggemukan

sebaiknya disemen dengan kemiringan 4-5 cm. Kemiringan itu bertujuan agar air

kencing, air siraman pembersih kandang atau cairan lain di dalam kandang dapat

mengalir keluar dengan mudah (Sarwono dan Arianto, 2002).

Perlengkapan kandang untuk ternak sapi potong adalah tempat pakan dan

tempat minum permanen dari semen lebih menghemat tenaga kerja dan tahan

lama. Tempat tendon pakan hijauan atau pakan konsentrat. Saluran pembuangan

air, air kencing dan tempat penampungan kotoran, sisa-sisa pakan tersedia diluar

kandang. Peralatan kandang seperti sekop, sapu lidi, arit atau parang untuk

emoting hijauan ( BPTP, 2001 ).

D. Pakan

Pakan ternak sapi potong dari sudut nutrisi salah satu unsur yang sangat

penting untuk menunjang kesehatan, pertumbuhan, dan reproduksi ternak. Pakan

sangat esensial bagi ternak sapi. Pakan yang baik akan menjadikan ternak

sanggup menjalankan fungsi proses dalam tubuh secara normal (Murtidjo, 1990).

Pakan mempunyai peranan yang penting baik diperlukan bagi ternak-ternak

muda, maupun untuk mempertahankan hidupnya dan menghasilkan suatu

produksi serta tenaga bagi ternak dewasa dan berfungsi untuk memelihara daya

tahan tubuh dan kesehatan. Pakan yang diberikan pada seekor ternak harus

sempurna dan mencukupi. Sempurna dalam arti bahwa pakan yang diberikan

pada ternak tersebut harus mengandung semua nutrien yang diperlukan oleh

tubuh dengan kualitas yang baik (BPTP, 2001).

Berdasarkan kondisi fisiologi dan system pencenaan makanannya, sapi

digolongkan sebagai ternak ruminansia, karena pencernaan makanannya di dalam

Page 21: LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN …... · LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN PEMELIHARAAN PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI PT. TRI NUGRAHA FARM DUSUN PONGANGAN ... BAB I. PENDAHULUAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

rumen. Pencernaan makanan di dalam ruminanasia bersifat khas. Hal ini di

sebabkan kaena terdapat tiga proses pencernaan yang jarang di jumpai pada

hewan lain, yakni pencernaan mekanis di dalam mulut dengan bantuan air ludah

(saliva), pencernaan fermentatif di dalam rumen dengan bantuan mikroba rumen,

dan pencernaan enzimatis pascarumen. Berdasarkan sumber pakannya, sapi

termasuk hewan herbivore, yakni pemakan tumbuhan. Hampir dari seluruh

pakannya berasal dari tumbuhan. Tumbuh-tumbuhan memiliki sel dengan struktur

yang lebih kompleks jika di bandingkan dengan sel hewan, sehingga untuk

mencerna tumbuh-tumbuhan diperlukan proses-proses khusus yang jauh lebih

sulit (Tim Karya Tani Mandiri, 2009).

Komposisi pakan sapi terdiri dari hijauan pakan dan konsentrat. Hijauan

pakan merupakan pakan kasar yang terdiri dari hijauan pakan yang dapat berupa

rumput lapangan, limbah hasil pertanian, rumput jenis unggul yang telah

diintroduksikan juga beberapa jenis leguminasi. Hijauan sebagai pengisi perut,

sumber gizi protein, sumber tenaga, vitamin dan mineral. Rumput berdaun lebat

relatif lebih disukai oleh ternak dan kandungan protein rumput dipengaruhi

pematangan, usia hijauan, kesuburan tanah, pemupukan dan iklim(Murtidjo,

1993).

Hijauan merupakan bahan pakan utama bagi sapi potong berupa rumput

yang terdiri dari rumput unggul, rumput lapangan dan sebagian jenis leguminosa.

Bahan pakan hijauan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan meliputi : 1). Rumput-

rumputan, terdiri dari rumput liar (lapangan) atau rumput unggul yang sengaja

ditanam seperti : Ilalang, teki rumput gajah, rumput benggala; 2). Daun-daunan

berupa daun pisang, daun ubi kayu dan daun ubi jalar. Daun pisang dapat

diberikan dalam bentuk segar ataupun sisa pembungkusan yang diberikan dalam

keadaan segar agar zat gizi paan tidak terlalu banyak yang hilang. Begitu pula

dengan daun ubi kayu dan ubi jalar diberikan dalam bentuk segar sebagai sumber

protein dan vitamin B1, B2, C dan Provitamin A; 3). Daun-daun dari jenis

kacang-kacangan banyak mengandung protein dan zat kapur yang tinggi sanagt

Page 22: LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN …... · LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN PEMELIHARAAN PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI PT. TRI NUGRAHA FARM DUSUN PONGANGAN ... BAB I. PENDAHULUAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

baik digunakan untuk pakan ternak ruminansia. Daun kacang kacang yang dapat

dipilih antara lain daun turi, daun lamtoro, daun kacang tanah, daun kedelai, daun

kacang panjang, daun gamal dan daun kaliandra. Mengingat biaya pakan

mencapai 70 % dari total biaya produksi perlu dikembangkan jenis pakan sapi

potong yang lainnya sebagai pakan subtitusi dengan persyaratan pemberian pakan

hijauan sebesar 10 % dari berat badan sapi (Nani, 2009).

Pakan konsentrat adalah campuran bahan-bahan makanan yang dicampur

sedemikian rupa sehingga menjadi suatu bahan makanan yang berfungsi untuk

melengkapi kekurangan gizi dari bahan makanan lainnya (hijauan). Pakan

konsentrat mempunyai kandungan serat kasar rendah dan mudah dicerna.

Pemberian pakan konsentrat per ekor per hari ± 1% dari berat badan. Contoh

bahan pakan konsentrat adalah dedak, katul, bungkil kelapa, tetes, jagung dan

berbagai ubi (Hilman, 2010).

E. Manajemen Kesehatan dan Penyakit

Keberhasilan peternakan sapi potong tidak hanya terletak pada usaha

pengembangan jumlah ternak yang dipelihara, namun juga pada perawatan dan

pengawasan, sehingga kesehatan ternak sapi tetap terjaga. Perawatan dan

pengobatan pada ternak sapi juga memerlukan pertimbangan dari berbagai segi,

baik dari segi penyakit ( ringan, tidak menular, atau menular ) maupun dari segi

ekonomis ( Murtidjo, 1990 ).

Pengertian umum tentang hewan sakit adalah setiap penyimpangan dari

kondisi normalnya. Dalam arti yang lebih spesifik, hewan sakit adalah suatu

kondisi yang ditimbulkan oleh suatu individu hidup atau oleh penyebab lainnya,

baik yang diketahui maupun tidak, yang merugikan kesehatan hewan yang

bersangkutan. Hewan sakit dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain

faktor mekanis, termis, kekurangan nutrisi, pengaruh zat kimia, faktor keturunan,

dan sebagainya (Akoso, 1996).

Salah satu penghambat yang sering dihadapi dalam pemeliharaan ternak

adalah penyakit. Bahkan tidak jarang peternak mengalami kerugian dan tidak lagi

Page 23: LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN …... · LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN PEMELIHARAAN PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI PT. TRI NUGRAHA FARM DUSUN PONGANGAN ... BAB I. PENDAHULUAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

beternak akibat adanya kematian pada ternaknya. Upaya pengendalian penyakit

pada hakekatnya bertujuan untuk meningkatkan pendapatan melalui cara

pemeliharaan yang baik, sehingga peternak memperoleh pendapatan secara

maksimal. Upaya pengendalian penyakit dapat dilakukan melalui usaha

pencegahan penyakit dan atau pengobatan pada ternak yang sakit. Namun

demikian usaha pencegahan dinilai lebih penting dibandingkan pengobatan.

(Jahja. et al, 1993).

Vaksinasi pencegahan hendaknya dianggap sebagai perlindungan

tambahan dibandingkan dengan pentingnya menjaga kebersihan. Keberhasilan

vaksinasi jarang mencapai 100% dan hewan muda mungkin peka, jadi hendaknya

hati-hati untuk mengurangi resiko intensitas dan penyebaran infeksi. Caranya

adalah dengan menghindari kontak dengan hewan sakit, kontak dengan lendir,

kotoran dan benda-benda tercemar (Williamson dan Payne, 1993). Pemberian

vaksin cukup dilakukan pada saat sapi berada di kandang karantina. Vaksinasi

yang penting dilakukan adalah vaksinasi Anthrax. Beberapa jenis penyakit yang

dapat menyerang sapi potong adalah cacingan, Penyakit Mulut dan Kuku (PMK),

kembung (Bloat) dan lain-lain (Deptan, 2002).

F. Pemasaran

Pengembangan agribisnis peternakan memiliki prospek yang baik,

khususnya untuk memenuhi permintaan pasar domestik yang masih akan terus

mengalami akselerasi seiring dengan pertumbuhan ekonomi, pertambahan jumlah

penduduk, dan peningkatan urbanisasi. Produksi daging pada tahun 2020 di

proyeksikan akan mencapai angka cukup besar yaitu 2,7 juta ton ( Simatupang,

2004 ).

Daging sapi merupakan pilihan utama konsumen. Sudah jelas dalam

pemasaran daging sapi mudah menembus pasar. Sebagai ternak potong daging

sapi juga memiliki presentase karkas lebih baik daripada ternak kerbau. Sapi-sapi

Indonesia meski digolongkan sebagai sapi tipe potong, dari potensinya seperti

sapi bali dikenal sebagai sapi yang memiliki presentase karkas cukup tinggi, rata-

Page 24: LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN …... · LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN PEMELIHARAAN PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI PT. TRI NUGRAHA FARM DUSUN PONGANGAN ... BAB I. PENDAHULUAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

rata mencapai 57 %. Oleh karena itu, alasan inilah usaha ternak sapi potong

dalam batas kelayakan masih sanggup memberi keuntungan ekonomis, meski

hanya memelihara dalam jumlah sedikit ( Murtidjo, 1990 ).

Pemasaran sapi dalam bentuk ternak hidup perlu memperhatikan

penyusutan bobot badan selama transportasi. Hasil penelitian Gunawan (1998)

menunjukkan bahwa pemasaran sapi dari pedagang/pasar lokal di NTT hingga

pelabuhan Tanjung Priuk (Jakarta) mengalami penyusutan bobot badan sebanyak

12,4 %. Oleh karena itu, pemasaran sapi lebih baik dalam bentuk daging olahan /

daging beku.

Page 25: LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN …... · LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN PEMELIHARAAN PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI PT. TRI NUGRAHA FARM DUSUN PONGANGAN ... BAB I. PENDAHULUAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

BAB III. TATA LAKSANA PELAKSANAAN

A. Waktu dan Tempat Magang Perusahaan

Kegiatan magang dilaksanakan mulai tanggal 10 Februari sampai

dengan 10 Maret 2012. Kegiatan proses magang dimulai pada puku 08.00

WIB berakhir pada pukul 16.00 WIB. Kegiatan magang ini dilaksanakan 6

hari kerja, dimulai dari hari senin sampai dengan sabtu. Kegiatan magang ini

dilaksanakan di PT. Tri Nugraha Farm Dusun Pongangan RT 01/ RW 01

Desa Samirono, Kec. Getasan, Kab. Semarang

B. Materi dan Metode Magang

1. Materi Magang

a. Jenis sapi potong yang dipelihara adalah jenis sapi peranakan simmental,

dan peranakan limousin.

b. Pakan yang meliputi kosentrat dan hijauan. Pakan penguat mengunakan

onggok, ampas tahu, pollard dan beberapa bahan lain, sedangkan hijauan

mengunakan jerami kering.

c. Kandang yang digunakan merupakan kandang ganda, dengan sistem

head to head atau saling berhadapan dan kandang tail to tail. Kandang di

perusahaan PT Tri Nugraha Farm ini sudah permanen, terbuat dari semen

dan kayu yang kuat.

2. Metode Magang

Dalam kegiatan magang mahasiswa yang dilakukan di PT Tri

Nugraha Farm ada beberapa metode yang dilaksanakan antara lain:

a. Penyediaan bakalan.

Mencatat dan mengamati tentang recording bakalan sapi potong yang

datang.

14

Page 26: LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN …... · LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN PEMELIHARAAN PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI PT. TRI NUGRAHA FARM DUSUN PONGANGAN ... BAB I. PENDAHULUAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

b. Manajemen pakan.

Mengetahui jenis pakan yang digunakan pada sapi potong di PT Tri

Nugraha farm, mengetahui banyaknya jumlah pakan dan minum serta

mengikuti semua kegiatan pemberian pakan.

c. Manajemen Kandang.

Mengamati dan mencatat kontruksi kandang, mengukur luas kandang,

kapasitas kandang, bahan yang di gunakan dalam pembuatan kandang.

d. Manajemen kesehatan dan penyakit

Mengetahui berbagai jenis penyakit yang ada di PT Tri Nugraha Farm,

mengamati cara pengendalian penyakit dengan cara sanitasi kandang

serta mengetahui tindakan penanganan pada sapi sakit

C. Cara Pengambilan Data

Metode pengambilan data yang digunakan selama magang di

PT Tri Nugraha Farm melalui beberapa pendekatan meliputi:

1. Wawancara

Wawancara dilaksanakan dengan melakukan tanya jawab secara

langsung yang berkaitan dengan materi magang. Kegiatan dimulai dari

pengamatan secara langsung dan mencatat hal yang belum dimengerti,

setelah bertemu dengan manajer dilakukanlah proses wawancara mengenai

sejarah peternakan, pengadaan bakalan, dasar konstruksi kandang, sumber

bahan pakan dan dasar pemberian pakan dan proses pemasaran.

2. Pengamatan Lapang dan Diskusi

Pengamatan dilakukan secara langsung dengan ikut bekerja di

PT Tri Nugraha Farm mulai dari proses pengadaan bahan pakan,

memformulasi kosentrat, pemberian rangsum pada ternak. Selain itu juga

melakukan pengamatan seperti jumlah sapi, jenis sapi yang digunakan,

konstruksi kandang, pengolahan jerami, pelaksanaan pembersihan kandang

dan penimbangan sapi. Pada saat melakukan pengamatan kami melakukan

diskusi baik dengan manajer ataupun wakil manajer mengenai peternakan

Page 27: LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN …... · LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN PEMELIHARAAN PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI PT. TRI NUGRAHA FARM DUSUN PONGANGAN ... BAB I. PENDAHULUAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

ini. Selain membahas peternakan juga membahas tentang potensi di bidang

peternakan dan pengolahan hasil ternak.

3. Studi Pustaka

Mencatat hal-hal yang terkait dengan topik yang diambil, dapat

melalui studi pustaka sehingga dapat dijadikan referensi dalam pemecahan

masalah.

D. Sumber Data

Sumber data yang diperoleh berdasarkan sifat data yang dikumpulkan

ada dua jenis yaitu:

1. Data primer adalah data yang diperoleh dari pengamatan secara langsung

di lapangan. Pengamatan meliputi jumlah sapi, jenis sapi yang digunakan,

konstruksi kandang, pengolahan jerami, pelaksanaan pembersihan kandang

dan penimbangan sapi.

2. Dalam kegiatan magang perusahaan ini, yang menjadi data sekunder

adalah data yang diambil dari buku, catatan yang diperoleh selama berada

di perusahaan dan jurnal yang berhubungan dengan kegiatan magang

perusahaan.

Page 28: LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN …... · LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN PEMELIHARAAN PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI PT. TRI NUGRAHA FARM DUSUN PONGANGAN ... BAB I. PENDAHULUAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Kondisi Umum Lokasi

1. Sejarah Singkat Berdirinya PT Tri Nugraha Farm

PT Tri Nugraha Farm merupakan usaha peternakan di bidang

penggemukan dan pembibitan sapi potong berdiri pada bulan Mei 2010.

Pemilik PT. Tri Nugraha Farm Bp. H. Rachmatullah, BA, SE. Usaha

berawal dari seorang teman yang bernama Bapak Robert yang mempunyai

peternakan sapi PFH dengan 200 ekor dan sedang mengalami

kemunduran. Bapak Rachmatullah berinisiatif membeli kandang milik

bapak robert. Mula – mula dengan jumlah ternak sapi 70 ekor sapi

peranakan simental dan limousine. Tujuan dari mendirikan peternakan ini

adalah untuk pabrik pengolahan daging dan pabrik pengolahan pakan

Sebelum mendirikan PT Tri Nugraha Farm Bapak Rachmatullah

mendirikan pabrik yang bernama PT Adiboga Cipta pada bulan Oktober

tahun 1998 yang berlokasi di dusun Padaan, desa Gedangan, kecamatan

Tuntang, kabupaten Semarang. Usaha yang bergerak di bidang pengolahan

hasil ternak yaitu pembuatan sosis, bakso, beef burger , dan lain-lain.

Kendala yang di hadapi PT Adiboga Cipta adalah stok bahan baku dan

mahalnya daging sapi. Selain itu Bapak Rachmatullah juga mempunyai

restauran cepat saji di berbagai daerah di kota besar termasuk Jakarta, Bali,

Surabaya dan lain-lain. Produk dari PT Adiboga cipta langsung di setorkan

di restauran cepat saji Hannamassa.

2. Keadaan umum Perusahaan

PT. Tri Nugraha Farm terletak di dusun Pongangan RT 01 RW 01

desa Samirono, kecamatan Getasan, kabupaten Semarang. Luas lahan

keseluruhan adalah 3 Ha, yang semuanya merupakan kompleks

peternakan. Lahan terdiri dari lahan tanaman rumput gajah, bangunan

kandang, bangunan gudang pakan, bangunan tempat pengolahan

konsentrat, tempat limbah, kantor, mess karyawan, dan mushola.

17

Page 29: LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN …... · LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN PEMELIHARAAN PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI PT. TRI NUGRAHA FARM DUSUN PONGANGAN ... BAB I. PENDAHULUAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Lokasi peternakan terletak di daerah pegunungan yang merupakan

dataran tinggi . suhu rata- rata daerah ini adalah 27oC pada siang hari

sedangkan pada malam hari 19oC dan dengan kelembapan rata-rata

berkisar antara 60-80% dimana suhu kelembapan ini sangat cocok untuk

usaha peternakan sapi potong. Secara geografis terletak antara

110°.27’.56,81” - 110°.32’.4,64” Bujur Timur dan 007°.17’.- 007°.17’.23”

Lintang Selatan, berada di daerah cekungan, kaki gunung Merbabu,

diantara gunung Gajah Mungkur, gunung Telomoyo, dan gunung Payung

Rong

Lokasi peternakan tersebut mempunyai jarak dengan jalan raya

sekitar 50,34 meter. Jarak dengan pemukiman penduduk sangat dekat

karena lokasi tersebut langsung bersebelahan dengan rumah penduduk.

Penduduk tersebut tidak merasa keberatan karena sebagian besar

penduduk di sana sendiri adalah peternak. Sebaiknya keberadaan atau

lokasi peternakan dekat dengan sumber air dan sumber bahan pakan. Air

di sana masih sangat kurang karena sumber air di daerah peternakan sangat

sulit sehingga harus membeli air bersih. Sumber pakan berasal dari lahan

sendiri. Lokasi peternakan sebaiknya di pilih dengan kemiringan yang

landai karenakan akan mempermudahkan keluar masuknya karyawan dan

memudahkan drainase untuk pembuangan limbah (Sarwono dan Arianto,

2004).

Luas kantor PT. Tri Nugraha Farm adalah 11 x 18 m2, di dalam

kompleks kantor terdapat dapur, ruang makan, kamar mandi dan 3 kamar

yang digunakan pemilik sewaktu meninjau peternakannya. Gudang

penyimpanan konsentrat mempunyai luas 7 x 10 m2, gudang sudah cukup

untuk menyimpan konsentrat yang akan digunakan untuk ternak karena

setiap hari digunakan sebagai pakan ternak dan kapasitas produksi

konsentrat setiap harinya berjumlah 2 ton. Kandang ternak seluas 31 x 55

m2 , kandang ini sudah cukup untuk menampung 250 ekor sapi yang akan

digemukan. Tempat tinggal karyawan memiliki luas 10 x 11 m2 terdiri dari

8 kamar dan 1 ruangan untuk ruang TV dan jauh dari peternakan dan

Page 30: LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN …... · LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN PEMELIHARAAN PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI PT. TRI NUGRAHA FARM DUSUN PONGANGAN ... BAB I. PENDAHULUAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

untuk mahasiswa yang praktek di PT. Tri Nugraha Farm. Pabrik

pengolahan konsentrat memiliki luas 25 x 10 m2, pabrik pengolahan

konsentrat terdiri dari 2 ruangan yaitu tempat genset dan tempat

pengolahan sendiri yang jadi satu dengan gudang bahan baku. Pabrik

pengolahan konsentrat cukup luas untuk memproduksi konsentrat 2 ton

setiap harinya. Gudang penyimpanan jerami ada 2 yaitu untuk kandang

bawah memiliki luas 6 x 25 m2 dan kandang atas memiliki luas 6 x 10 m2

(Lampiran 3)

3. Populasi Ternak

Jumlah ternak yang berada di PT. Tri Nugraha Farm pertanggal 27

Februari 2012 adalah 358 dengan jenis sapi peranakan Simenntal dan sapi

peranakan Limousine. Usaha penggemukan dan pembibitan PT. Tri

Nugraha Farm pertanggal 27 februari 2012 memiliki jumlah ternak 358

ekor yang meliputi sapi peranakan Simenntal untuk jantan 165 ekor betina

16 ekor , sapi peranakan Limousine jantan sebanyak 172 ekor dan betina

sebanyak 5 ekor (Tabel 1).

Tabel 1. Data Populasi Ternak Per tanggal 27 Februari 2012 Line Simental Limousin

Jantan Betina Jantan Betina A 18 4 B 12 2 C 17 27 D 17 26 F 32 21 E 9 14 U 3 15 G 12 5 H 32 27 I 24 34 J 4 K 1

P 2 Jumlah 165 16 172 5

Sumber : Data Sekunder Magang Mahasiswa (2012)

Page 31: LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN …... · LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN PEMELIHARAAN PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI PT. TRI NUGRAHA FARM DUSUN PONGANGAN ... BAB I. PENDAHULUAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Data jumlah populasi sapi potong tiap harinya berubah dikarenakan

pengambilan sapi potong tiap hari 2 ekor untuk usaha pembuatan

sosis,bakso nuggets dll. Selain iti bakalan yang datang tidak menentu dan

jumlahnya pun tidak menentu sehingga akan mempersulit proses

recording pada populasi ternak itu sendiri menyebabkan data akan berubah

tiap harinya.

B. Manajemen Perusahaan

1. Struktur Organisasi

Secara Struktual, struktur organisasi di PT. Tri Nugraha Farm

terdiri dari pemilik, pendamping teknis, manajer, bagian umum

perencanaan, sarana dan prasarana, bagian administrasi dan keuangan,

kepala kandang, bagian pakan ternak, bagian kesehatan dan reproduksi

ternak, bagian pengadaan pemasaran ternak. petugas kandang dan petugas

produksi konsentrat.

Adapun struktur organisasi di PT. Tri Nugraha Farm adalah

sebagai berikut :

Gambar 3. Struktur Organisasi di PT Tri Nugraha Farm

Pada sistem organisasi di PT Tri Nugraha farm dikelola oleh

seorang manajer yang tugasnya mencatat dan controlling keadaan

Pemilik

Rachmatullah

Bag. Umum Perencanaan Sarana dan Prasarana

Chaerul Anam Andriyan

Manajer

Tanwir

Bag. Administrasi dan Keuangan Harun AR

Sri Purwani

Pendamping Teknis

Imam Hariadi

Page 32: LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN …... · LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN PEMELIHARAAN PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI PT. TRI NUGRAHA FARM DUSUN PONGANGAN ... BAB I. PENDAHULUAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

peternakan di sana meliputi karyawan dan ternak itu sendiri. Seorang

manajer juga di dampingi oleh orang yang bergerak di bidang

administrasi yang segala upaya yang terkait dengan permasalahan

pengendalian likuiditas , pengendalian laba usaha, analisis sumber dana

dan penggunaan dana meliputi mengelola uang usaha dll. Selain itu di

dampingi dengan seseorang yang bertugas dibagian umum perencanaan

sarana dan prasarana, kepala kandang, bagian kesehatan ternak, bagian

pemasaran dan karyawan yang ditunjuk sebagai petugas kandang.

2. Tenaga Kerja dan Hak Kewajiban Karyawan

1. Tenaga Kerja

Jumlah karyawan di peternakan ini kurang lebih 17 orang dari

bagian konsentrat dan penggemukan dengan sistem pembagian kerja

berotasi antara karyawan kandang dan karyawan pembuatan konsentrat.

Hal ini bertujuan agar antara karyawan satu dengan lainya dapat

bekerjasama tanpa dengan baik dan pembagian libur bagi karyawan

sendiri. Juga bertujuan agar karyawan tidak tertuju pada satu bidang

kajian (kerja).

Pendidikan rata – rata karyawan kandang di PT Tri Nugraha Farm

ini adalah lulusan SMP dan SMA. Untuk perekrutan karyawan di ambil

dari warga sekitar dan dari daerah sekitar Salatiga. Untuk karyawan yang

di ambil dari luar daerah salatiga dengan tujuan apabila di daerah

peternakan tersebut ada acara desa maka tidak akan terjadi karyawan

yang memungkinkan untuk libur secara bersamaan. Karyawan sendiri

sudah di bagi per line yang kira kira sekitar 20-30 sapi per orang.sehingga

akan mempermudah dalam sistem kerjanya sendiri. Jumlah dan

pembagian kerja karyawan di tunjukan pada Tabel 2.

Page 33: LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN …... · LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN PEMELIHARAAN PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI PT. TRI NUGRAHA FARM DUSUN PONGANGAN ... BAB I. PENDAHULUAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

.Tabel 2. Jumlah dan Pembagian Tenaga Kerja No Nama karyawan Penempatan Kerja 1 Bp. Wiji Kepala bag. konsentrat 2 Ghofur pembuatan konsentrat 3 Bu Tri pembuatan konsentrat 4 Bp. Rebi pembuatan konsentrat 5 Bp. Giman pembuatan konsentrat 6 Bp. Alwi pembuatan konsentrat 7 Bp. Muhammad kepala kandang 8 Andhika kandang sapi potong 9 Riyanto kandang sapi potong 10 Bp. Mukimin kandang sapi potong 11 Bp. Rukimin kandang sapi potong 12 Sri P kandang sapi potong 13 Suryadi kandang sapi potong 14 Bp. Wagi Kepala kandang Atas 15 Bp. Kusno Bag. Kesehatan Ternak 16 Bp. Suyadi Lahan 17 Bu Warsih masak

Sumber: Data Primer Magang Mahasiswa (2012)

2. Hak dan Kewajiban Karyawan

Hak dan kewajiban karyawan meliputi sistem dan jam bekerja yang

telah di atur oleh pihak perusahaan itu sendiri. Sistem kerja karyawan

berlangsung pada jam 08.00 – 16.00 WIB. Jadwal kerja karyawan di

tunjukan pada Tabel 3.

Tabel 3. Jadwal Kerja Karyawan Penempatan Kerja Waktu jam kerja

Karyawan bagian Kandang

potong,tempat produksi konsentrat, kantor, dan kandang atas bagian potong

Pagi 08.00-11.00

istirahat 11.00-13.00 Sumber : Data Primer Magang Mahasiswa (2012)

Untuk sapi potong penempatan kerja di PT Tri Nugraha Farm di di

bagi menjadi tujuh yaitu karyawan yang bertugas di kandang potong,

tempat produksi konsentrat, kantor, dan kandang atas bagian potong.

Gaji pekerja tiap bulannya adalah Rp 750.000,00 sedangkan untuk

bagian kantor sebesar Rp 1.300.000,00. Fasilitas yang dapat dinikmati

Page 34: LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN …... · LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN PEMELIHARAAN PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI PT. TRI NUGRAHA FARM DUSUN PONGANGAN ... BAB I. PENDAHULUAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

karyawan di PT. Tri Nugraha Farm adalah adanya Jamsostek (Jaminan

Sosial Tenaga Kerja) yang dananya di peroleh dari pemotongan gaji setiap

bulannya pada setiap karyawan sebesar Rp. 10.000,00. Jaminan ini dapat

di gunakan oleh semua anggota keluarga karyawan yang bersangkutan

dengan tujuan untuk Jaminan Kesehatan, Kecelakaan Kerja dan lain-lain.

Selain itu karyawan pada hari Lebaran adanya pemberian 2x gaji atau

THR yang diperoleh dari setiap bulannya. Semua karyawan mendapatkan

2x makan yakni makan siang dan makan sore tanpa adanya pemotongan

dari gaji. Untuk masa kerja di PT. Tri Nugraha Farm ± 15 tahun. Di PT.

Tri Nugraha Farm semua karyawan harus patuh dan tunduk terhadap

peraturan yang berlaku, apabila melanggar dari peraturan maka akan diberi

langsung berupa SP ( Surat Peringatan). Untuk pemberhentian tugas kerja

pada karyawan diberlakukan apabila karyawan sudah mendapat SP ( Surat

Peringatan ) sebanyak 3x dari atasan.

C. Hasil Pembahasan Kegiatan Magang

1. Jenis Sapi Potong

Jenis sapi potong yang di pelihara di PT Tri Nugraha Farm adalah jenis

sapi potong dari bangsa Simmental dan Limousine memiliki pertumbuhan

bobot badan yang lebih cepat dibandingkan jenis sapi lain. Usaha sapi potong

biasanya membutuhkan sapi jantan untuk usaha penggemukan karena pada

umumnya pertumbuhan lebih cepat dan mempunyai pertambahan bobot badan

yang tinggi dibandingkan dengan sapi betina. Sehingga dalam usaha

penggemukan di PT Tri Nugraha Farm menggunakan jenis sapi peranakan

Simmental dan Limousine.

Sejatinya semua jenis ras punya kelebihan dan kekurangan masing-

masing tentang hal ini dapat dilihat dari sisi kekuatan finansial peternak,

peruntukannya dan waktu yang tepat untuk penjualannya. Seperti yang di

ketahui, untuk pertambahan berat badan harian sapi jenis Limosine dan

Simmental F1 telah menjadi tolak ukur yang mana pertambahan berat badan

hariannya mampu mencapai 1,3-2kg/ harinya. Fisiologi dan kriteria performan

juga sangat menentukan. Tampilan fisik yang ideal mencakup body frame,

Page 35: LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN …... · LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN PEMELIHARAAN PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI PT. TRI NUGRAHA FARM DUSUN PONGANGAN ... BAB I. PENDAHULUAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

power depan dan belakang sapi akan mempengaruhi ADG, kemudahan

pemeliharaan,dan harga jualnya ( Lampiran 2)

Usia sapi yang ideal untuk digemukkan adalah mulai 1,5 sampai

dengan 2,5 tahun. Kondisi sapi sudah mulai maksimal pertumbuhan tulangnya

dan tinggal mengejar penambahan massa otot (daging) yang secara praktis

dapat dilihat dari gigi yang sudah berganti besar 2 dan 4 buah. Sapi yang

sudah berganti 6 gigi besarnya (3 tahun ke atas) juga cukup bagus. Pada usia

ini sudah muncul gejala fat (perlemakan) yang tentunya akan berpengaruh

dengan nilai jual dari pelaku pemotongan ternak. Sapi dibawah usia ideal

penggemukan biasanya lebih lambat proses penggemukan dikarenakan selain

bersamaan pertumbuhan tulang dan daging juga sangat rentan resiko

penyusutan serta labil proses penambahan berat disebabkan adaptasi tempat

yang baru, pergantian pola pakan dan teknis perawatan serta penyakit.

Tentang variabel berat tubuh, pastinya tergantung dari jenis ras apa sapi yang

akan dipelihara. Sapi jenis Limousin dan Simmental maupun silangannya

dengan PO kala umur 1,5 tahun sudah berbobot rata-rata 350-400 kg,

sedangkan pada peternakan di PT Tri Nugraha Farm menggunakan jenis sapi

ini untuk usaha penggemukan, karena dilihat dari berbagai aspek – aspek di

atas.

2. Bakalan Sapi Potong

Pada peternakan PT. Tri Nugraha Farm ini bakalan di dapat dari

daerah sekitar yaitu dari daerah Magetan, Sunggingan Boyolali, Surabaya dan

asal dari peroraangan yang menjual bakalan mereka dan juga dari peternakan

itu sendiri. Karena di PT Tri Nugraha Farm sendiri juga usaha di bidang

pembibitan maka bibit dari calon bakalan dipelihara sendiri. Mungkin

dikarena di sana harga bakalan lebih murah selain itu jenis sapi ini mudah

dalam beradaptasi dengan lingkungan dan pertumbuhan lebih cepat.

Ketersediaan bakalan dirasa baik, karena ketersediaan dapat continue dari

beberapa pertimbangan diatas, Jenis sapi inilah yang dipelihara untuk usaha

penggemukan ialah, Peranakan Simmental, Peranakan Limousine harga

bakalan sapi potong dapat di lihat pada Lampiran 5.

Page 36: LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN …... · LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN PEMELIHARAAN PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI PT. TRI NUGRAHA FARM DUSUN PONGANGAN ... BAB I. PENDAHULUAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Pemilihan bakalan di peternakan ini adalah dengan

mempertimbangkan hal-hal dibawah ini

1. Laju pertumbuhan. Bakalan berasal dari keturunan yang memiliki laju

prtumbuhan tinggi. Laju pertumbuhan berkait dengan kecepatan

peningkatan bobot sapi. Masing-masing bangsa sapi mempunyai

potensi perbedaan dalam pertumbuhan. Limousine dan Simmental

termasuk tipe sapi untuk digemukan namun, Limousine memiliki

keunggulan sebagai tipe pedaging dari pada Simmental dan PO.

Sementara itu jika dilihat dari pertumbuhanya Limousine dan

Simmental hampir sama dan lebih baik dari pada PO.

2. Kesehatan. Bakalan yang sehat dan tidak sakit

3. Sapi jantan. Bakalan sapi jantan memiliki laju pertumbuhan yang

lebih tinggi dibandingkan sapi betita. Selain itu, pada masa produktif

sapi betina dilarang di potong untuk mendukung produksi anak sapi

kecuali, sapi betina tersebut telah beranak lebih dari tujuh kali, tidak

produktif lagi atau infertil

4. Populasi. Bakalan dari bangsa sapi yang memiliki pertambahan

populasi baik dan penyebaranya merata pada suatu daerah.

5. Konversi pakan. Bakalan memiliki konversi pakan yang rendah hal ini

dikarenakan, untuk mencapai pertambahan bobot badan persatuan

berat, di perlukan jumlah pakan yang optimal.

Keberhasilan penggemukan sapi potong sangat tergantung pada

pemilihan bakalan yang baik dan kecermatan selama pemeliharaan. Bakalan

yang akan digemukan dengan pemberian pakan tambahan dapat berasal dari

sapi lokal yang ada di pasar ataupun sapi import yang belum maksimal

pertumbuhannya. Sebaiknya sapi bakalan dipilih dari sapi yang memiliki

potensi dapat tumbuh optimal setelah digemukan. Prioritas utama bakalan sapi

yang dipilih yaitu kurus akan tetapi sehat dan bentuk tulangnya datar, berusia

1-2 tahun, dan sepasang gigi serinya sudah tanggal.

Pemilihan bakalan sapi yang baik menjadi langkah awal yang sangat

menentukan keberhasilan usaha. Salah satu tolok ukur penampilan produksi

Page 37: LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN …... · LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN PEMELIHARAAN PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI PT. TRI NUGRAHA FARM DUSUN PONGANGAN ... BAB I. PENDAHULUAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

sapi potong adalah pertambahan berat badan harian. Penampilan produksi

tersebut merupakan suatu fungsi dari faktor genetik, faktor lingkungan, dan

interaksi antara kedua faktor tersebut. Bakalan dari genetik bermutu, peternak

tinggal mengontrol keadaan lingkungan, sehingga potensi produksi tetap

optimal meskipun sangat sulit menentukan baik buruknya mutu genetik,

secara umum penampilan fisik sapi bakalan mencerminkan mutu genetiknya.

Sapi bakalan bisa diperoleh dari berbagai sumber di antaranya pembelian

langsung dari pasar hewan atau pembibitan sendiri. Upaya pembibitan sendiri

merupakan hal yang cukup rumit meskipun bukan suatu hal yang tak

mungkin. Pembibitan merupakan usaha yang padat modal dan membutuhkan

waktu yang cukup lama, sehingga tanpa penanganan yang serius bisa

mendatangkan kerugian yang tidak sedikit.

Pemilihan bakalan yang baik menjadi langkah awal yang sangat

menentukan keberhasilan usaha. Salah satu tolak ukur penampilan produksi

sapi potong adalah penambahan berat badan harian (PBBH). Dengan bakalan

dari genetik bermutu, peternak tinggal mengontrol keadaan lingkungan,

sehingga potensi produksi dapat optimal. Usaha penggemukan sapi potong

biasanya membutuhkan sapi jantan untuk digemukkan selama 3-4 bulan.

Alasannya, pada umumnya sapi jantan memiliki pertumbuhan berat badan

harian yang lebih tinggi daripada sapi betina, terutama yang masih produktif.

(Zainal, 2010)

Perlakuan yang di lakukan di saat sapi bakalan datang di PT Tri

Nugraha Farm adalah seperti yang di lakukan peternakan pada umumnya

yaitu:

1. Pada saat bakalan datang, bakalan ditimbang satu persatu untuk

mengetahui bobot awal sapi. Ini biasanya dilakukan untuk mengetahui

konsumsi ransum yang diperlukan per sapi untuk usaha penggemukan

perharinya.

2. Recording atau pencatatan ulang bobot badan, kondisi sapi datang

misalnya kondisi kesehatan bakalan tersebut dicatat dalam buku dan

catatan atau form yang tertera pada masing-masing sapi.

Page 38: LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN …... · LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN PEMELIHARAAN PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI PT. TRI NUGRAHA FARM DUSUN PONGANGAN ... BAB I. PENDAHULUAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

3. Selesai ditimbang, bakalan dimasukan ke dalam kandang karantina yang

sudah disterilkan selama tujuh hari atau seminggu agar sapi bisa

menyesuaikan lingkungan baru, di kandang karantina tersebut sapi di

vaksinasi diberi antibiotic LA non x dan vitamin B komplex selama tiga

hari kemudian baru diberi obat cacing.

4. Pemberian tanda pada bakalan tidak dilakukan karena dari tempat asal

sudah diberi tanda.

5. Pemberian pakan konsentrat dan jerami diberikan sesuai dengan bobot

badan bakalan tersebut, biasanya pada bakalan yang baru datang terjadi

penurunan nafsu makan dikarenakan belum biasa menyesuaikan dengan

kondisi lingkungan sekitar. Hal ini sangat mempengaruhi pertumbuhan

berat badan sehingga untuk sebulan kedepanya akan mengalami

penurunan berat badan.

Setelah sapi bakalan di karantina selama satu minggu kemudian

ditempatkan pada kandang biasa hal ini menunjukan bahwa sapi siap

digemukan dan bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar.

Penempatan sapi yang dilakukan di PT Tri Nugraha Farm dilakukan secara

acak dan tidak berdasarkan umur, berat badan, keadaan fisik dll. Ini sangat

bertolak belakang dari pendapat Sugeng (2001) yang menyatakan bahwa sapi

– sapi yang digemukan sebaiknya memiliki keseragaman tipe, umur, dan besar

tubuh. Sebaiknya dikelompokan sesuai dengan keseragaman umur, berat

badan ini umumnya akan lebih menguntungkan pada peternak khususnya

dalam berbagai hal termasuk disini recording, tata laksana penempatanya,

pemberian pakan, penimbangan dan pencatatan bobot badan.

Usaha penggemukan sapi potong membutuhkan modal utama, yaitu

tersedianya bakalan yang memenuhi syarat secara continyu. Kemampuan

peternak memilih dan menyediakan bakalan secara berkelanjutan sangat

menentukan laju pertumbuhan dan tingkat keuntungan yang

diharapkan. Usaha penggemukan sapi bertujuan mendapatkan keuntungan dari

pertumbuhan bobot sapi yang dipelihara.

Page 39: LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN …... · LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN PEMELIHARAAN PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI PT. TRI NUGRAHA FARM DUSUN PONGANGAN ... BAB I. PENDAHULUAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

3. Kandang

Lokasi peternakan di PT Tri Nugraha Farm terletak di pegunungan

yang merupakan dataran tinggi, Dengan suhu rata – rata adalah 27oC pada

siang hari dan 19oC pada malam hari. Sedangkan kelembapan pada daerah

ini berkisar 60-80%. Suhu dan kelembapan tersebut sangat cocok untuk

usaha penggemukan sapi potong jenis peranakan Simmental dan Limosine

karena sapi tersebut dapat menyesuaikan dengan lingkungan. Pertumbuhan

sapi potong optimal pada kisaran suhu 10oC-27oC dengan kelembapan

berkisar antara 60-90% ( Abidin, 2002).

Sapi termasuk hewan yang peka terhadap keadaan perubahan suhu

lingkungan. Terutama perubahan yang drastis suhu tinggi bisa

menyebabkan konsumsi pakan menurun dan berakubat pada menurunya

laju pertumbuhan. Pada hewan tertentu, suhu tinggi juga berpengaruh

terhadap kemampuan reproduksi, yakni menurun. Pemaksaan penggunaan

suatu lokasi yang temperaturnya fluktuasi, kurang cocok bagi hewan, akan

menyebabkan menurunya penampilan produksi. Mudah dalam teknologi

yang berurusan dengn iklim misalnya dengan penggunaan AC dan heater,

tetapi hal ini malah menambah beban usaha.

Suhu di daerah atau lokasi penggemukan sapi potong di PT Tri

Nugraha Farm optimal untuk usaha penggemukan sapi potong. Untuk

curah hujan disuatu lokasi berhubungan erat dengan temperatur di daerah

tersebut. Temperatur pada musim hujan akan lebih rendah dibandingkan

dengan pada musim kemarau karena tergantung pada keberadaan hijauan.

Sedangkan, lokasi yang ideal untuk usaha peternakan sapi potong berkisar

antara 800-1.500 mm/tahun.

Lokasi kandang yang dipilih di PT Tri Nugraha Farm ini terletak

agak jauh dari pemukiman penduduk. Kira-kira 200 meter dari rumah

pendududuk. Akses jalan yang menuju ke pasar juga bias dijangkau

dengan kendaraan hal ini sesuai dengan pendapat Aulia (2009) yang

menyatakan bahwa lokasi yang ideal untuk membangun kandang adalah

daerah yang letaknya cukup jauh dari permukiman penduduk, tetapi

Page 40: LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN …... · LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN PEMELIHARAAN PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI PT. TRI NUGRAHA FARM DUSUN PONGANGAN ... BAB I. PENDAHULUAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

mudah dicapai kendaraan. Kandang harus pisah dengan rumah tinggal

dengan jarak minimal 10 meter dan sinar matahari harus dapat menembus

peralatan kandang serta dekat dengan lahan pertanian. Pembuatannya

dapat dilakukan secara berkelompok di tengah sawah atau ladang. Dalam

pemilihan lokasi untuk usaha ternak sapi potong (feedlot) sebaiknya jauh

dari permukiman masyarakat dan memiliki akses ke pasar serta letak dan

ketinggian lokasi harus diperhatikan, letak dan ketingiannya terhadap

lingkungan, sehingga tidak mencemari lingkungan sekitar (Aulia.2009).

PT Tri Nugraha Farm mempunyai beberapa jenis kandang yang

mempunyai fungsi tersendiri yaitu kandang penggemukan, kandang

karantina, kandang pembibitan, kandang pedet, kandang betina produktif

(perah). Model kandang sapi pada PT Tri Nugraha farm menggunakan

kandang dengan sistem kelompok dimana kandang kelompok ini

umumnya digunakan pada perusahaan penggemukan sapi sistem feedlot.

Satu line kandang dapat menampung sapi hingga kurang lebih 20 ekor.

Kandang ganda lebih irit dalam penggunaan bahan bangunan.

Kandang kelompok dengan ukuran 16 x 10 m dapat menampung sekitar

40 ekor sapi atau daya tampung kandang 4 m2/ekor. Kandang kelompok

lebih mudah dibersihkan. Menurut Purnawan dan Cahyo yang menyatakan

bahwa kelemahan dari kandang bentuk ini adalah ternak kurang terlindung

dan pertikaian antar ternak yang bisa menyebabkan ternak luka-luka dapat

terjadi, kelemahan lainya yaitu adanya persaingan pakan yang terjadi pada

ternak yang menyebabkan ternak kurang konsumsi pakanya.

Kontruksi kandang harus diperhatikan dengan cermat karena

keadaan kandang yang dibuat nantinya akan memudahkan operasional

kerja dengan baik. Operasional kerja yang bisa terlaksana dengan praktis

seperti pemberian pakan dan minum, sanitasi kandang. Kerangka kandang

di PT. Tri Nugraha Farm terbuat dari bahan besi dan beton yang

disesuaikan dengan model kandang yang diinginkan (Lampiran 2).

Bahan atap kandang yang dipergunakan yaitu asbes dengan model

model atap monitor sehingga memudahkan dalam sirkulasi udara. Asbes

Page 41: LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN …... · LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN PEMELIHARAAN PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI PT. TRI NUGRAHA FARM DUSUN PONGANGAN ... BAB I. PENDAHULUAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

digunakan karena mempunyai daya tahan baik terhadap cuaca dan bahan

yang digunakan tidak terlalu panas karena letak kandang dekat dengan

daerah pegunungan sehingga tidak menimbulkan ternak menjadi stress dan

nyaman.

Dinding kandang di PT Tri Nugraha Farm terbuat dari tembok

dengan model tertutup sepenuhnya karena terletak di dataran tinggi.

Dinding kandang berfungsi untuk mengurangi terpaan angin secara

langsung ke dalam kandang, menghambat keluarnya panas tubuh pada

ternak pada malam har, dan membatasi ternak agar tidak bisa keluar.

Lantai kandang terbuat dari beton yang dilengkapi dengan karpet

karena di sini adalah tempat berdirinya sapi sehingga peternak harus

membuat sapi nyaman. Alasnya tidak keras, rata, dan tidak licin sehingga

dapat membuat sapi nyaman dan tidak berbahaya bagi ternak dan para

pekerja.

Selokan untuk menampung air kencing dan sisa pembersihan

kotoran sapi sudah ditata dengan baik sehingga air tersebut dapat mengalir

lancar. Terkadang tersumbat dan ini diakibatkan dari sisa jerami yang

kurang besrsih dari pemberian pakan dan pembersihan kandang.

Peralatan kandang yang digunakan umunya sama dengan

peternakan lainya yaitu cangkul, ember, sekop,sapu lidi, alat penggaruk,

engkong, sabit, timbangan sapi, karung, selang air, suntikan, buku

recording , kelengkapan kandang lainya yaitu tempat pakan dan minum

(70 cm x 60 cm), tambatan sapi yang terbuat dari besi agar sapi tidak

berjalan kemana-mana, tempat penyimpanan jerami, bak tendon air,

gudang untuk menyimpan perlengkapan kandang, tempat penimbangan,

tempat penampungan kotoran, pagar dan kantor. Kelengkapan kandang

untuk pemenuhan kebutuhan sapi di dalam kandang untuk menunjang

aktivitas makan, minum, istirahat, perawatan, dan buang kotoran sapi pada

kandang.

Page 42: LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN …... · LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN PEMELIHARAAN PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI PT. TRI NUGRAHA FARM DUSUN PONGANGAN ... BAB I. PENDAHULUAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

4. Manajemen Pakan

Usaha penggemukan sapi potong yang di kandangkan sepanjang waktu

membutuhkan pengolahan yang baik. Salah satunya dengan penyediaan pakan

yang secara kuantitas cukup dan kualitas baik. PT Tri Nugraha Farm

menggunakan system dry lot fattening yaitu penggemukan sapi dengan

memprioritaskan pemberian pakan berupa konsentrat. Pakan berupa hijauan

hanya di berikan sedikit sehingga efisiensi penggunaan pakan lebih tinggi.

Berkisar 30:70% dengan perbandingan jerami dan konsentrat dikarenakan

kandungan nutrien dalam konsentrat mampu membantu dalam penambahan

berat badan. (Tabel 4)

Tabel 4. Jadwal pemberian pakan

Waktu konsentrat hijauan/ jerami

04.30 WIB 3 kg

08.00 WIB

2 kg 13.00 WIB 6 kg 15.00 WIB 3 kg

Sumber: Data Primer Magang Mahasiswa di PT. Tri Nugraha Farm

Frekuensi pemberian pakan yang dilakukan di PT Tri Nugraha Farm

dua kali yaitu pagi hari dan siang hari. Konsentrat diberikan dahulu kemudian

selang dua jam diberikan hijauan dikarenakan nutrient yang terkandung dalam

konsentrat akan membantu mikrobia dalam rumen untuk mencerna hijauan

akan lebih efisien. Hal ini sesuai dengan pendapat Siregar (2003) yang

menyatakan bahwa pemberian konsentrat dan hijauan diatur dalam suatu

teknik yang memberikan tingkat kecernaan ransum yang lebih tinggi sebab,

pemberian hijauan yang hampir bersamaan waktunya dengan pemberian

konsentrat akan berakibat pada penurunan kecernaan bahan kering dan bahan

organik ransum. Adanya hijauan dan konsentrat pada waktu yang bersamaan

itu akan mengurangi kecernaan hijauan di dalam rumen. Hal ini terjadi karena

mikroorganisme dalam rumen mempunyai preferensi untuk mencerna

konsentrat terlebih dahulu (umumnya konsentrat lebih mudah di cerna dari

pada hijauan). Pemberian konsentrat yang dilakukan dua jam sebelum

pemberian hijauan akan meningkatkan kecernaan bahan kering dan bahan

Page 43: LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN …... · LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN PEMELIHARAAN PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI PT. TRI NUGRAHA FARM DUSUN PONGANGAN ... BAB I. PENDAHULUAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

organik ransum. Hal ini terjadi karena konsentrat yang relatif banyak

mengandung pati sebagian besar sudah dicerna oleh mikroorganisme rumen

pada saat hijauan mulai masuk ke dalam rumen.

Pakan disusun dengan komposisi sederhana akan tetapi tidak

mengurangi kandungan nutrient yang berarti disini dapat menekan biaya

produksi dalam pemeliharaan. Komposisi konsentrat dapat dilihat pada

Lampiran 5 dengan komposisi konsentrat tersebut didapatkan kandungan

nutrient pada Tabel 5

Tabel 5. Kandungan Nutrien Nutrien

BK 84%

ABU 11,37% PK 13%

TDN 68,7% ME 2073 Kcal/kg SK 14,66% Ca 0,6% P 0,82% K 0,3% Na 0,2%

Sumber : Data sekunder Kandungan Konsentrat PT Tri Nugraha Farm

. Berdasarkan jumlah konsumsi pakan pada Lampiran 9 yaitu 10,83 kg

dibandingkan dengan standar kebutuhan pada Lampiran 7 kisaran berat badan

sapi 400-450 sudah memenuhi standar kebutuhan BK. Selain pemberian

pakan, pemberian air minum juga harus diperhatikan. Air minum ad libitum

jumlah yang diberikan kira-kira 20-40 liter per hari. Sisa air minum digunakan

untuk membersihkan kandang sapi.

Page 44: LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN …... · LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN PEMELIHARAAN PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI PT. TRI NUGRAHA FARM DUSUN PONGANGAN ... BAB I. PENDAHULUAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

5. Manajemen Kesehatan dan Penyakit Ternak.

Penjagaan kesehatan dalam upaya untuk pencegahan penyakit

dilakukan secara komprehensif dan saling terkait, yaitu mulai dari

pengendalian bakalan, kandang, pakan dan minum, serta perawatan kebersihan

tiap harinya. Penyakit sendiri datang dengan adanya tanda-tanda khusus,

namun, tanda – tanda ini kadang tidak nampak dan sulit dikenali. Sehingga

dilakukan pencegahan penyakit dari pada mengobati akan lebih menambah

biaya untuk penggunaan obat.

Pengendalian penyakit dimulai dari bakalan datang. Setelah bakalan

ditimbang kemudian dimasukan ke dalam kandang karantina, dimana kandang

karantina telah disterilkan selama satu hari kemudian bakalan diberikan

antibiotik berupa LA max dan vitamin B Komplek setelah tiga hari diberikan

obat cacing albenol, protex, albendasol. Bakalan dibiarkan selama satu

minggu untuk penyesuaian terhadap lingkungan baru.

Untuk sanitasi kandang penggemukan dilakukan pembersihan selama

satu kali untuk pembersihan lantai kandang dan tempat pakan minum dengan

meliputi pembuangan kotoran dalam penampungan limbah, sanitasi

lingkungan dengan menyapu dan pembersihan alat-alat kandang. Sanitasi

kandang sendiri di lakukan setiap pukul 09.00 setelah pemberian pakan.

Sanitasi terhadap ternak dengan pemandian minimal satu kali per hari

tidak dilakukan karena berbagai faktor mulai dari kurangnya air bersih, waktu

dan kurangnya ketersediaan air untuk memandikan ternak. Hal ini tidak sesuai

dengan pendapat Sugeng (2001) yang menyatakan bahwa salah satu cara

untuk menjaga agar ternak terhindar dari penyakit dengan usaha menjaga

kebersihan lingkungan kandang seperti lantai yang bersih. Sapi harus

dimandikan satu kali perhari dengan tujuan agar parasit kulit atau gatal-gatal

tidak mudah menghinggapinya.

Selain menjaga kebersihan lingkungan pengendalian pada penyakit

ternak juga dilakukanya pencegahan berupa vaksinasi, vaksinasi dibutuhkan

sapi selama proses pemeliharaan untuk meningkatkan kekebalan tubuh.

Dengan demikian, sapi tidak akan terserang penyakit yang disebabkan oleh

Page 45: LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN …... · LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN PEMELIHARAAN PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI PT. TRI NUGRAHA FARM DUSUN PONGANGAN ... BAB I. PENDAHULUAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

mikroorganisme sesuai dengan penentuan vaksin tersebut. Pemberian vaksin

di PT Tri Nugraha Farm ini dilakukan pada saat sapi berada di kandang

karantina. Sehingga pemberian vaksinnya cukup dari gejala-gejala penyakit

yang dialami sapi . vaksinasi dilakukan tiap 3 bulan sekali. Pemberian obat

cacing dengan menggunakan Albendasol. Pemberian obat cacing dengan cara

oral dan suntik. Penyakit yang sering menyerang di PT Tri Nugraha Farm

sendiri adalah diare, kembung dan cacingan.

Upaya untuk penegndalian penyakit yang sering muncul adalah dengan

menyediakan pakan yang berkualitas, pakan sapi harus cukup dan terjamin

kualitas serta nutrientnya, penyediaan pakan dan minum harus diusahakaan

bersih, hindari pemberian pakan yang tidak baik, kadaluarsa, basi atau busuk,

pakan yang tidak diketahui sumbernya dengan jelas tidak boleh diberikan,

pakan yang tercemar mikroorganisme dapat menyebabkan sapi terserang

penyakit diare. Pemberian konsentrat yang berlebihan dan kandungan serat

kasar yang rendah dapat menyebabkan kembung. Akumulasi fermentasi pakan

konsentrat akan memproduksi gas dan buih sehingga menyebabkan kembung.

Kembung sendiri cara pengendaliannya dengan memberikan minyak kayu

putih dioleskan pada bagian perut. Hal ini dikarenakan dengan menggunakan

minyak kayu putih putih akan cepat mengobatinya.

6. Pemasaran

Pemasaran yang dilakukan di Perusahaan Pembibitan dan

Penggemukan Sapi Potong PT Tri Nugraha Farm yaitu masuk pada pabrik

pengolahan hasil ternak PT Adi Boga Cipta dengan pemilik yang sama.

Sebelum disetorkan ke PT Adi Boga Cipta sapi potong dari PT Tri Nugraha

Farm dijual pada jagal dengan tujuan agar hasil samping dari pemotongan sapi

tersebut seperti kulit, kepala dll dapat dimanfaatkan dan menambah hasil

tersendiri untuk jagal. Pembuatan Produk hasil ternak menggunakan daging

sapi tertentu.

Dalam setiap harinya sapi dijual dua ekor dengan harga Rp. 26.000;

perkg berat hidup diperusahaan ini tidak menjual sapi keluar dikarenakan

untuk memenuhi kebutuhan dalam pembuatan hasil ternak seperti sossis,

Page 46: LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN …... · LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN PEMELIHARAAN PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI PT. TRI NUGRAHA FARM DUSUN PONGANGAN ... BAB I. PENDAHULUAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

nuggets, bakso dll. Pemasaran adalah kunci pokok dari segala usaha apapun.

Untuk pemasaran dari usaha peternakan masih terbuka lebar. Pemasaran sapi

bisa dilakukan dengan menjual berupa sapi hidup ataupun berupa daging segar

maupun olahan. Namun, yang dilakukan oleh pak Joko sapi dijual hidup

dengan taksiran berat badan sapi tanpa dilakukan penimbangan. Sebenarnya

untuk pemasaran dari hasil usaha feedlot lebih baik dilakukan dengan

timbangan, sehingga untuk usaha yang berikutnya kita bisa menyesuaikan

pengeluaran biaya pakan dengan PBB tiap hari. Dengan itu kita bisa membuat

analisa kasar usaha sapi penggemukan sapi potong secara feedlot.

Page 47: LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN …... · LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN PEMELIHARAAN PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI PT. TRI NUGRAHA FARM DUSUN PONGANGAN ... BAB I. PENDAHULUAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

36

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Manajemen pemeliharaan Penggemukan Sapi Potong di PT Tri Nugraha

Farm pada dasarnya sudah cukup baik karena beberapa hal telah memenuhi

standar pemeliharaan meskipun tidak keseluruhan sesuai dengan standar

pemeliharaan yang baik.

Perkandangan yang dipergunakan di PT Tri Nugraha Farm hampir

seluruhnya sudah cukup memenuhi standar pemeliharaan Sapi Potong. Dari

model kandang yang digunakan dan ventilasi untuk sirkulasi udara maupun

peralatan kandang sudah cukup baik. Usaha pencegahan terhadap penyakit

meliputi, pemeriksaan kondisi Sapi, vaksinasi secara terprogram, pemberian

vitamin dan pengobatan, pemisahan Sapi yang sakit, dan penanganan Sapi

yang mati. Hambatan yang ada di dalam perusahaan antara lain masalah

sumber daya manusia. Hal ini menyangkut masalah kedisiplinan operator

kandang dalam kesadaran arti pentingnya kesehatan.

B. Saran

Dari simpulan hasil pelaksanaan magang di PT Tri Nugraha Farm

terdapat beberapa hal yang sebaiknya segera dibenahi oleh perusahaan agar

proses produksi maupun kinerja perusahaan dapat berjalan dengan optimal.

Hal-hal yang harus dibenahi antara lain: perlu adanya pengolahan limbah

untuk menambahkan pendapatan. Untuk perputaran kerja karyawan sebaiknya

diperhatikan dengan benar, dan dengan persetujuan karyawan kandang

sehingga karyawan sendiri tidak mengeluh dan karyawan. Sebaiknya sapi di

tempatkan seragam dengan umur dan berap badanya sehingga akan

mempermudah recording dan pekerja dalam pemeliharaan pemberian pakan

dan pembersihan kandang. Parasit pada kandang misalnya lalat sebaiknya di

musnahkan karena lalat merupakan hewan perantara penyakit menular,

Penambahan pakan tambahan seperti singkong dapat menambah nafsu makan

pada ternak sehingga dapat meningkatkan PBBHnya.

Page 48: LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN …... · LAPORAN KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN PEMELIHARAAN PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI PT. TRI NUGRAHA FARM DUSUN PONGANGAN ... BAB I. PENDAHULUAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

36