KARAKTERISTIK FISIK DAGING SAPI BALI HASIL PENGGEMUKAN ... · taufik-Nya sehingga dapat...

52
KARAKTERISTIK FISIK DAGING SAPI BALI HASIL PENGGEMUKAN MENGGUNAKAN PAKAN DENGAN LEVEL KULIT BIJI KAKAO DAN OTOT BERBEDA SKRIPSI Oleh NURUL ADHA I 111 11 056 FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2015

Transcript of KARAKTERISTIK FISIK DAGING SAPI BALI HASIL PENGGEMUKAN ... · taufik-Nya sehingga dapat...

Page 1: KARAKTERISTIK FISIK DAGING SAPI BALI HASIL PENGGEMUKAN ... · taufik-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Karakteristik Fisik Daging Sapi Bali Hasil Penggemukan Menggunakan

KARAKTERISTIK FISIK DAGING SAPI BALI HASIL

PENGGEMUKAN MENGGUNAKAN PAKAN

DENGAN LEVEL KULIT BIJI KAKAO

DAN OTOT BERBEDA

SKRIPSI

Oleh

NURUL ADHA

I 111 11 056

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2015

Page 2: KARAKTERISTIK FISIK DAGING SAPI BALI HASIL PENGGEMUKAN ... · taufik-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Karakteristik Fisik Daging Sapi Bali Hasil Penggemukan Menggunakan

KARAKTERISTIK FISIK DAGING SAPI BALI HASIL

PENGGEMUKAN MENGGUNAKAN PAKAN

DENGAN LEVEL KULIT BIJI KAKAO

DAN OTOT BERBEDA

Oleh

NURUL ADHA

I 111 11 056

Skripsi sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh

Gelar Sarjana pada Fakultas Peternakan

Universitas Hasanuddin

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2015

Page 3: KARAKTERISTIK FISIK DAGING SAPI BALI HASIL PENGGEMUKAN ... · taufik-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Karakteristik Fisik Daging Sapi Bali Hasil Penggemukan Menggunakan

PERNYATAAN KEASLIAN

1. Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Nurul Adha

NIM : I 111 11 056

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa:

a. Karya Skripsi yang saya tulis adalah asli

b. Apabila sebagian atasu seluruhnya dari karya skripsi ini, terutama dalam Bab

Hasil dan Pembahasan, tidak asli atau plagiasi maka bersedia dibatalkan atau

dikenakan sanksi akademik yang berlaku.

2. Demikian pernyataan keaslian ini dibuat untuk dapat dipergunakan seperlunya.

Makassar, Maret 2015

Nurul Adha

Page 4: KARAKTERISTIK FISIK DAGING SAPI BALI HASIL PENGGEMUKAN ... · taufik-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Karakteristik Fisik Daging Sapi Bali Hasil Penggemukan Menggunakan

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT., atas rahmat dan

taufik-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Karakteristik Fisik

Daging Sapi Bali Hasil Penggemukan Menggunakan Pakan dengan Level

Kulit Biji Kakao dan Otot Berbeda. Penulis dengan rendah hati mengucapkan

terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan membimbing dalam

menyelesaikan skripsi ini utamanya:

1. Bapak Dr. Hikmah M. Ali, S.Pt, M.Si sebagai pembimbing utama dan Bapak

Dr. Muhammad Irfan Said, S.Pt, MP selaku pembimbing anggota yang

telah banyak meluangkan waktunya untuk membimbing, mengarahkan dan

memberikan nasihat serta motivasi sejak awal penelitian sampai selesainya

penulisan skripsi ini.

2. Bapak Dr. Muhammad Yusuf, S.Pt., Ibu Dr. Wahniyathi Hatta, S.Pt.,

M.Si., dan Ibu drh. Hj. Farida Nur Yuliati, M.Si. yang telah banyak

memberikan masukan dan arahan kepada penulis.

3. Bapak Dekan Prof. Dr. Ir. H. Sudirman Baco, M.Sc., Ibu Wakil Dekan I

dan Ibu Wakil Dekan II serta Bapak Wakil Dekan III.

4. Ibu Ir. Anie Asriany, M.Si, selaku Penasehat Akademik yang telah banyak

memberikan arahan dan bimbingan selama penulis berstatus mahasiswa.

5. Kedua orang tua, ayahanda Drs. Agussalim dan ibunda Rugayyah, S.Ag atas

segala doa, motivasi, teladan, pengetahuan dan dukungan penuh kasih sayang

terbesar dan selamanya. Kepada kakak penulis Ulfa Hidayah, S.Pd yang selalu

Page 5: KARAKTERISTIK FISIK DAGING SAPI BALI HASIL PENGGEMUKAN ... · taufik-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Karakteristik Fisik Daging Sapi Bali Hasil Penggemukan Menggunakan

vi

memberikan doa, bantuan dan dukungan. Adik penulis Rezky Amalia,

Chairul Fikri dan Muhammad Farid Raikhan yang telah banyak

memberikan semangat.

6. Teman penelitian Cocoa Beef terima kasih atas kerja sama dan bantuannya

selama penelitian.

7. Sahabatku sweety Nurul Ilmi Harun, Syahriana Sabil, Kiki Rezki Muchlis,

Siti Hardianti N., dan Harumi Bunga Kasih Zainuddin yang setia bertahan

menemani dan mendukung penulis.

8. Teman seperjuangan “Pondok Fiqih Indah” Nur Amalia, Ayu Prasetya,

Azmi Mangalisu dan Khaerunnisa yang telah banyak membantu dan

memberikan pengetahuan selama penelitian.

9. Teman-teman KKN Reguler UNHAS angkatan 87 khususnya Kecamatan

Palakka, Kabupaten Bone. Kepada teman posko Desa Tirong Ira, Cika,

Nining, Ika, Rian, Misel dan Jaka.

10. Spesial buat Iwan Herdiyadi untuk semua semangat dan motivasi yang

diberikan kepada penulis.

11. Kepada sahabat Widyah Angraini S, Nur Anugrah dan Rifky Irfany Putri

terima kasih telah menjadi sahabat dari bangku sekolah hingga sekarang.

12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu persatu, terima kasih telah

membantu dan banyak menjadi inspirasi bagi penulis.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, karena itu diharapkan saran untuk perbaikan. Semoga skripsi ini

bermanfaat bagi pembaca terutama bagi saya sendiri. Aamiin.

Page 6: KARAKTERISTIK FISIK DAGING SAPI BALI HASIL PENGGEMUKAN ... · taufik-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Karakteristik Fisik Daging Sapi Bali Hasil Penggemukan Menggunakan

vii

Makassar, Maret 2015

Nurul Adha

ABSTRAK

Nurul Adha (I1111056). Karakteristik Fisik Daging Sapi Bali Hasil Penggemukan

Menggunakan Pakan dengan Level Kulit Biji Kakao dan Otot Berbeda. Dibawah

bimbingan Hikmah M. Ali sebagai pembimbing utama, dan Muhammad Irfan

Said sebagai pembimbing anggota.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis otot, level kulit biji kakao

dalam pakan, dan interkasi keduanya terhadap karakteristik fisik daging sapi Bali.

Penelitian ini disusun berdasarkan Rancangan Acak Lengkap pola Faktorial. Faktor

pertama adalah jenis otot (Longissimus dorsi, Semitendinosus, dan Infraspinatus)

dan faktor kedua adalah level kulit biji kakao (0%, 3%, 6% dan 9%). Hasil

penelitian menunjukkan bahwa otot Longissimus dorsi menghasilkan nilai daya ikat

air, susut masak dan daya putus lebih rendah dibandingkan dengan

otot Semitendinosus dan Infraspinatus. Semakin tinggi level kulit biji kakao maka

nilai daya ikat air semakin meningkat dan sebaliknya nilai susut masak dan daya

putus daging menurun. Terdapat pengaruh interaksi antara jenis otot dan level kulit

biji kakao terhadap nilai DIA dan DPD, namun tidak ada interaksi antara jenis otot

dan level kulit biji kakao terhadap nilai SM.

Kata kunci : Jenis otot, Kulit Biji Kakao, DIA, SM dan DPD

Page 7: KARAKTERISTIK FISIK DAGING SAPI BALI HASIL PENGGEMUKAN ... · taufik-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Karakteristik Fisik Daging Sapi Bali Hasil Penggemukan Menggunakan

viii

ABSTRACT

Nurul Adha (I11111056). Physical Characteristics of Beef Bali as fattening

results using the feed with Level Cocoa Bean Shell and Muscle Different. Under the

guidance of Hikmah M. Ali as main Supervisor and Muhammad Irfan Said as

Co-Supervisor.

This research aimed to study the effect of muscle, levels of cocoa beans shell in the

feed, and interactions both on the chemical characteristics of the Bali beef. This

study was based on completely randomized design factorial pattern. The first factor

was the type of muscle (Longissimus dorsi, Semitendinosus, and Infraspinatus) and

the second factor was the level of cocoa bean shell (0%, 3%, 6% and 9%), each

with 3 replications. The results showed that the Longissimus dorsi muscle produces

WHC, cooking lose and shear force value lower than the semitendinosus and

infraspinatus muscle. Higher levels of cocoa bean shell increased value of water

holding capacity and otherwise decreased in cooking losses values and shear force

values. There is the effect of the interaction between the type of muscle and levels

of cocoa beans bean shell to the value of WHC and shear force, but there is no

interaction between the type of muscle and levels of cocoa beans shell to the value

of cooking losses.

Keywords : Muscle type, cocoa shell, WHC, cooking losses, and Shear force.

Page 8: KARAKTERISTIK FISIK DAGING SAPI BALI HASIL PENGGEMUKAN ... · taufik-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Karakteristik Fisik Daging Sapi Bali Hasil Penggemukan Menggunakan

ix

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI .................................................................................................. ix

DAFTAR TABEL .......................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xii

PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

TINJAUAN PUSTAKA

Potensi Kulit Biji Kakao sebagai Bahan Pakan Ternak .......................... 3

Pengaruh Pakan terhadap Karakteristik Fisik Daging Sapi .................... 7

Pengaruh Jenis Otot terhadap Karakteristik Fisik Daging Sapi .............. 10

METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................. 14

Materi Penelitian ..................................................................................... 14

Rancangan Penelitian .............................................................................. 14

Prosedur Penelitian ................................................................................. 15

Parameter yang Diukur ........................................................................... 17

Analisis Data ........................................................................................... 19

HASIL DAN PEMBAHASAN

Daya Ikat Air (DIA) ................................................................................ 21

Susut Masak (SM) ................................................................................... 24

Daya Putus Daging (DPD) ...................................................................... 26

KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................... 29

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 30

LAMPIRAN ................................................................................................... 33

Page 9: KARAKTERISTIK FISIK DAGING SAPI BALI HASIL PENGGEMUKAN ... · taufik-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Karakteristik Fisik Daging Sapi Bali Hasil Penggemukan Menggunakan

x

RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ 41

DAFTAR TABEL

No. Halaman

1. Kandungan Theobromin dalam Limbah Kakao ................................. 6

2. Komposisi Pakan Perlakuan ................................................................ 15

3. Nilai rata-rata Daya Ikat Air (DIA) (%) daging sapi Bali jantan dengan

pemberian berbagai level kulit biji kakao (%) ..................................... 21

4. Nilai rata-rata Susut Masak (SM) (%) daging sapi Bali jantan dengan

pemberian berbagai level kulit biji kakao (%) ..................................... 24

5. Nilai rata-rata Daya Putus Daging (DPD) (kg/cm2) daging sapi Bali

jantan dengan pemberian berbagai level kulit biji kakao (%) ............. 26

Page 10: KARAKTERISTIK FISIK DAGING SAPI BALI HASIL PENGGEMUKAN ... · taufik-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Karakteristik Fisik Daging Sapi Bali Hasil Penggemukan Menggunakan

xi

DAFTAR GAMBAR

No. Halaman

1. Struktur Buah dan Biji Kakao ............................................................. 4

2. Lokasi Otot Longissimus dorsi, Semitendinosus, dan Infraspinatus ... 12

3. Metode Pemberian Pakan .................................................................... 16

4. Diagram Alir Prosedur Penelitian ....................................................... 17

Page 11: KARAKTERISTIK FISIK DAGING SAPI BALI HASIL PENGGEMUKAN ... · taufik-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Karakteristik Fisik Daging Sapi Bali Hasil Penggemukan Menggunakan

xii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Halaman

1. Hasil perhitungan analisis ragam berbagai level kulit biji kakao dan

jenis otot yang berbeda serta interaksi keduanya terhadap DIA

daging sapi Bali jantan.. ....................................................................... 34

2. Hasil perhitungan analisis ragam berbagai level kulit biji kakao dan

Jenis otot yang berbeda serta interaksi keduanya terdapat SM daging

sapi Bali jantan. .................................................................................... 36

3. Hasil perhitungan analisis ragam berbagai level kulit biji kakao dan

jenis otot yang berbeda serta interaksi keduanya terdapat DPD daging

sapi Bali jantan. ................................................................................... 37

4. Dokumentasi kegiatan penelitian ......................................................... 39

5. Riwayat Hidup ...................................................................................... 41

Page 12: KARAKTERISTIK FISIK DAGING SAPI BALI HASIL PENGGEMUKAN ... · taufik-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Karakteristik Fisik Daging Sapi Bali Hasil Penggemukan Menggunakan

1

PENDAHULUAN

Ketersediaan pakan yang cukup, berkualitas, dan berkesinambungan sangat

menentukan keberhasilan budi daya ternak. Penggunaan bahan pakan lokal

alternatif perlu diupayakan secara optimal untuk meningkatkan kualitas dan

terjamin ketersediaannya sepanjang tahun. Salah satu bahan pakan alternatif adalah

limbah dari kulit biji kakao. Kulit biji kakao mengandung 68,5% bahan kering

yang terdiri atas 13,2 – 20,1% protein kasar, 25,1% serat kasar, abu 6,0 – 10,8%,

nitrogen ekstrak 40,2 – 52,5% dan 8,82% lemak.

Limbah kulit biji kakao memiliki peranan yang cukup penting dan cukup

berpotensi dalam penyediaan bahan pakan untuk ternak, apalagi pada saat musim

kemarau. Kandungan dari kulit biji kakao diharapkan mampu mempengaruhi daya

ikat air, susut masak dan daya putus daging karena setiap jenis otot memiliki respon

yang berbeda terhadap pakan yang diberikan. Kandungan nutrisi tinggi yang

dimiliki kulit biji kakao mempunyai faktor pembatas yaitu senyawa alkaloid yang

disebut theobromin (3,7 dimethylzanthine) yang dapat mengganggu kesehatan

ternak jika dikonsumsi melebihi batas maksimal toleransi tubuh ternak.

Kandungan nutrisi pada limbah kakao yang cukup tinggi diharapkan mampu

meningkatkan kualitas daging karena kualitas daging bervariasi tergantung pada

spesies hewan, umur, jenis kelamin, pakan serta lokasi dan fungsi bagian-bagian

tersebut dalam tubuh. Level kulit biji kakao dalam pakan menjadi penting untuk

diteliti agar tidak mengganggu produktifitas ternak. Hal inilah yang

melatarbelakangi dilakukannya penelitian mengenai karakteristik fisik daging sapi

Page 13: KARAKTERISTIK FISIK DAGING SAPI BALI HASIL PENGGEMUKAN ... · taufik-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Karakteristik Fisik Daging Sapi Bali Hasil Penggemukan Menggunakan

2

Bali hasil penggemukan menggunakan pakan dengan level kulit biji kakao dan

jenis otot yang berbeda.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari berbagai level

kulit biji kakao pada jenis otot yang berbeda serta interaksi keduanya terhadap

karakteristik fisik daging sapi Bali jantan hasil penggemukan. Kegunaan penelitian

ini adalah sebagai sumber informasi ilmiah tentang pemanfaatan kulit biji kakao

sebagai pakan substitusi untuk memperbaiki karakteristik fisik daging sapi Bali

jantan hasil penggemukan.

Page 14: KARAKTERISTIK FISIK DAGING SAPI BALI HASIL PENGGEMUKAN ... · taufik-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Karakteristik Fisik Daging Sapi Bali Hasil Penggemukan Menggunakan

3

TINJAUAN PUSTAKA

Potensi Kulit Biji Kakao sebagai Bahan Pakan Ternak

Produksi kakao di Indonesia sekarang ini cukup meningkat karena seiring

dengan program pemerintah untuk meningkatkan pengembangan tanaman kakao.

Selama lima tahun terakhir ini produksi kakao terus meningkat sebesar 7,14%

pertahun atau 49,200 ton pada tahun 2004 (Suryana, 2005). Jika proporsi limbah

biji kakao mencapai 34% dari produksi, maka dari itu limbah kulit biji kakao

merupakan suatu potensi yang sangat besar untuk dimanfaatkan sebagai pakan

ternak.

Buah kakao memiliki kulit buah yang tebal dan berisi 30 sampai 40 biji yang

dikelilingi oleh Pulp yang berlendir seperti getah. Kakao merupakan salah satu

sumber polifenol termasuk flavonoid yang tinggi, khususnya epicatechin yang

dikenal mempunyai dampak yang baik bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah

(Taubert et al., 2007). Adapun bagian-bagian buah kakao terdiri atas kulit buah,

pulp, placenta, dan biji. Kulit buah kakao dengan tekstur yang kasar, tebal, dan

keras sedangkan kulit biji kakao merupakan kulit tipis, lunak dan agak berlendir

yang menyelubungi biji kakao (Irawan, 1983). Bagian-bagian buah kakao dapat

dilihat pada Gambar 1.

Page 15: KARAKTERISTIK FISIK DAGING SAPI BALI HASIL PENGGEMUKAN ... · taufik-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Karakteristik Fisik Daging Sapi Bali Hasil Penggemukan Menggunakan

4

Struktur biji kakao

Plasenta

Gambar 1. Struktur Buah dan Biji Kakao (Ali, 2013).

Limbah kulit biji kakao memiliki peranan yang cukup penting dan berpotensi

dalam penyediaan bahan pakan untuk ternak, apalagi pada saat musim kemarau.

Kulit biji kakao merupakan limbah agroindustri yang berasal dari tanaman kakao

yang umumnya dikenal dengan tanaman coklat. Limbah kakao terdiri dari 68,5%

kulit, 29% biji kakao dan 2,5% plasenta. Kulit biji kakao mengandung 68,5% bahan

kering yang terdiri atas 13,2– 20,1% protein kasar, 25,1% serat kasar, abu 6,0 –

10,8%, nitrogen ekstrak 40,2 – 52,5% dan 8,82% lemak (Nasrullah dan Ela, 1993).

Biji kakao

Kulit biji kakao

Biji kakao

Kulit buah kakao

Buah kakao

Page 16: KARAKTERISTIK FISIK DAGING SAPI BALI HASIL PENGGEMUKAN ... · taufik-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Karakteristik Fisik Daging Sapi Bali Hasil Penggemukan Menggunakan

5

Kandungan theobromin telah banyak ditemukan pada kulit biji kakao dengan

konsentrasi bahan kering yaitu 1,80-2,10 % yang dapat dijadikan sebagai pakan

alternatif ternak (Wong et al., 1986). Penggunaan kulit biji kakao sebagai pakan

ternak seringkali dibatasi karena adanya theobromin. Apabila dikonsumsi secara

berlebihan maka dapat berakibat negatif pada ternak (Olubamiwa, 2006).

Biji kakao kaya akan komponen-komponen senyawa fenolik, antara lain :

katekin, epikatekin, proantosianidin, asam fenolat, tannin dan flavonoid lainnya.

Biji kakao mempunyai potensi sebagai bahan antioksidan alami, antara lain :

mempunyai kemampuan untuk memodulasi sistem imun, efek kemopreventif untuk

pencegahan penyakit jantung koroner dan kanker (Othman et al., 2007). Selain itu,

polifenol sebagai sumber antioksidan pada kakao (Theobroma cacao L) bersifat

antimikroba terhadap beberapa bakteri patogen dan bakteri kariogenik (Osawal et

al., 2000). Menurut Grassi et al., (2008) biji kakao mengandung polifenol 6-8%

dari berat bahan kering. Selain dari biji kakao flavonoid ini juga terkandung tinggi

pada kulit biji kakao.

Menurut Gohl (1981) kulit biji kakao merupakan sumber vitamin D.

Meskipun mempunyai kandungan nutrisi yang tinggi tetapi kulit biji kakao

mempunyai faktor pembatas yaitu suatu senyawa alkaloid yang disebut theobromin

(3,7 dimethyl zanthine). Kandungan theobromin pada kulit biji kakao lebih tinggi

dibandingkan dengan kandungan pada buahnya (Devendra, 1997). Kandungan

theobromin dalam limbah kakao terdapat pada Tabel 1.

Page 17: KARAKTERISTIK FISIK DAGING SAPI BALI HASIL PENGGEMUKAN ... · taufik-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Karakteristik Fisik Daging Sapi Bali Hasil Penggemukan Menggunakan

6

Tabel 1. Kandungan Theobromin dalam Limbah Kakao

Bagian buah kulit Konsentrasi (% BK)

Kulit buah 0,17-0,20

Kulit biji kakao 1,80-2,10

Biji kakao 1,90-2,00

Sumber : Wong et al (1986)

Pada Tabel 1 menunjukkan bahwa kandungan theobromin pada kulit biji

kakao dan biji kakao menunjukkan rata – rata BK yang sama yaitu 1.95%. Namun,

pemanfaatan biji kakao telah banyak digunakan sebagai produk olahan dalam

pembuatan coklat sementara kulit biji kakao dapat dijadikan sebagai pakan

alternatif ternak. Theobromin melalui proses metylase dapat diubah menjadi kafein

(Noller, 1965). Fungsi kafein menurut Lehninger (1978) sebagai penonaktif

phospodiestirase ini berfungsi dalam siklus AMP (Adenosin Monophospate).

Siklus AMP berfungsi dalam sistem regulasi biokimia tubuh ternak antara lain

sebagai penonaktif enzim protein kinase yang pada tahap selanjutnya

mengakibatkan perombakan glikogen menjadi glukosa. Sehingga theobromin

berfungsi merangsang glikoneogenesis yaitu merombak protein menjadi glukosa.

Mekanisme ini berarti menyebabkan kurang efisiensinya penggunaan protein dalam

tubuh ternak.

Erlinawati (1986) menyatakan bahwa meningkatnya kadar theobromin

ransum diatas batas toleransi ternak dapat menurunkan efisiensi penggunaan

protein dan sebagai akibatnya terjadi penurunan bobot badan, dengan demikian

dapat diduga bahwa theobromin dapat menyebabkan penurunan bobot badan.

Sementara menurut Gohl (1981) kandungan theobromin dapat dikurangi dengan

cara penggilingan dan pengeringan. Hal ini juga ditambahkan oleh pendapat

Page 18: KARAKTERISTIK FISIK DAGING SAPI BALI HASIL PENGGEMUKAN ... · taufik-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Karakteristik Fisik Daging Sapi Bali Hasil Penggemukan Menggunakan

7

Weniger et al., (1955) bahwa melalui uji coba pemberian kulit biji sebanyak 7,2 –

22,2 g/hari tidak mempengaruhi komposisi susu pada ternak sapi perah, dan

pemberian hingga 25 g/hari tidak menimbulkan efek toksik atau keracunan.

Direktorat Jendral Peternakan (1991) menyatakan bahwa subtitusi kulit biji

kakao sebanyak 10% pada dedak halus sebagai pakan utama dalam ransum ayam

akan menghemat dedak halus 13% dan menghemat jagung sebanyak 10% . Hal ini

juga didukung oleh hasil penelitian Hutagalung (1977) bahwa penggunaan kulit biji

kakao pada ayam pedaging mampu meningkatkan pertambahan bobot badan 20g

per hari, akan tetapi apabila pemberian lebih dari 10% dapat mengurangi

pertambahan bobot badan.

Pengaruh Pakan terhadap Karakteristik Fisik Daging Sapi

Daya ikat air oleh protein daging atau water-holding capacity adalah

kemampuan daging untuk mengikat air. Air yang terikat didalam otot dapat dibagi

menjadi 3 kompartemen air, yaitu air yang terikat secara kimiawi oleh protein otot

sebesar 4-5% sebagai lapisan monomolekular pertama; air terikat agak lemah

sebagai lapisan kedua dari molekul air terhadap grup hidrofilik, sebesar kira-kira

4%, dan lapisan kedua ini akan terikat oleh protein bila tekanan uap air meningkat.

Lapisan ketiga adalah molekul-molekul air bebas diantara molekul protein,

berjumlah kira-kira 10%. Jumlah air yang terikat (lapisan pertama dan kedua)

adalah bebas dari perubahan molekul yang disebabkan oleh denaturasi protein

daging, sedangkan jumlah air terikat yang lebih lemah yaitu lapisan diantara

molekul protein akan menurun bila protein daging mengalami denaturasi

(Soeparno, 2011).

Page 19: KARAKTERISTIK FISIK DAGING SAPI BALI HASIL PENGGEMUKAN ... · taufik-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Karakteristik Fisik Daging Sapi Bali Hasil Penggemukan Menggunakan

8

Adanya theobromin pada kulit biji kakao yang memberikan efek penenang

pada ternak merupakan salah satu alternatif pemecahan masalah cekaman

menjelang pemotongan. Persentase daya ikat air pada kondisi tidak istirahat lebih

rendah jika dibandingkan pada kondisi istirahat. Meningkatnya daya ikat air pada

daging ternak yang stress disebabkan kondisi pH < 6 sehingga menyebabkan

banyaknya molekul air yang masuk pada daging. Pada pH yang yang lebih tinggi

sejumlah muatan positif dibebaskan dan terjadi kelebihan muatan negatif yang

memberikan ruang lebih untuk masuknya molekul air (Ali, 2013).

Nilai daya putus daging ikut menunjukkan keempukan daging. Pada

pengujian adhesi arah serabut sampel yang digunakan adalah tegak lurus pada arah

serabut otot untuk pengujian daya putus daging. Sampel daging untuk pengujian

kekuatan tarik (tensile strength) mula-mula dibuat seperti penyiapan sampel untuk

pengujian daya putus Warner Blatzler (WB). Kemudian dibuat tanda bagian

tengah sampel daging dengan lebar 0,67 cm, dan sampel dipotong sehingga

berbentuk seperti pasak. Kekuatan tarik juga merupakan identitas keempukan atau

kealotan daging (Soeparno, 2011).

Keempukan daging dapat diukur dengan melihat daya putus daging dengan

menggunakan alat CD Shear Force. Uji daya putus daging merupakan pengujian

yang dilakukan untuk mengetahui tingkat kealotan dari daging, semakin tinggi nilai

DPD suatu sampel daging maka semakin tinggi pula tingkat kealotannya. Faktor

utama yang mempengaruhi tingkat kealotan daging adalah jumlah kolagen dan

tingkat kelarutan kolagen (Ma’arif, 2009).

Page 20: KARAKTERISTIK FISIK DAGING SAPI BALI HASIL PENGGEMUKAN ... · taufik-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Karakteristik Fisik Daging Sapi Bali Hasil Penggemukan Menggunakan

9

Abustam (1987) menyatakan bahwa kandungan kolagen daging sapi

bervariasi, tergantung pada jenis otot dan umur ternak, variasi ini sangat besar pada

otot empuk dan ternak umur muda yang mana 48 - 66 % dapat menjelaskan variasi

keempukan daging. Semakin tinggi kadar kolagen maka semakin rendah suhu awal

kontraksi dan semakin penting tegangan maksimal (maximal tension) selama

pemanasan daging.

Kualitas utama daging ditentukan oleh keempukan, citarasa, dan warna.

Diantara ketiga hal tersebut, keempukan memegang peranan terpenting

(Sarashwati, 1995). Kesan keempukan secara keseluruhan meliputi tekstur dan

melibatkan tiga aspek yaitu kemudahan awal penetrasi gigi ke dalam daging,

mudahnya daging dikunyah menjadi potongan-potongan yang lebih kecil dan

jumlah residu yang tertinggal setelah pengunyahan (Soeparno, 2011).

Keempukan dapat ditentukan secara subjektif dan objektif. Penentuan

keempukan dan kealotan daging dengan metode subjektif dapat dilakukan dengan

uji panel cita rasa atau uji organoleptik. Pengujian keempukan secara objektif dapat

dilakukan dengan pengujian kompresi (indikasi kealotan jaringan ikat), daya putus

Warner-Bratzler (indikasi kealotan miofibrilar), adhesi (indikasi kekuatan jaringan

ikat) dan susut masak (indikasi kehilangan nutrisi selama pemasakan) (Abustam,

2012).

Susut masak adalah perhitungan berat yang hilang selama pemasakan atau

pemanasan pada daging. Pada umumnya, makin lama waktu pemasakan makin

besar kadar cairan daging hingga mencapai tingkat yang konstan. Susut masak

merupakan indikator nilai nutrisi daging yang berhubungan dengan kadar jus

Page 21: KARAKTERISTIK FISIK DAGING SAPI BALI HASIL PENGGEMUKAN ... · taufik-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Karakteristik Fisik Daging Sapi Bali Hasil Penggemukan Menggunakan

10

daging yaitu banyaknya air yang terikat dalam dan diantara serabut otot. Jus daging

merupakan komponen dari daging yang ikut menetukan keempukan daging

(Ma’arif, 2009).

Faktor yang mempengaruhi persentase susut masak menurut Bouton et al.,

(1986) yakni status kontraksi miofibril. Serabut otot yang lebih pendek dapat

meningkatkan susut masak (cooking loss), sebaliknya pertambahan umur ternak

atau penggemukan yang semakin lama dapat menurunkan susut masak. Menurut

Judge et al., (1989) menyatakan bahwa daya ikat air oleh protein daging

mempunyai pengaruh yang besar terhadap susut masak daging, dimana daging yang

mempunyai daya ikat air dan pH yang rendah akan banyak kehilangan cairan

sehingga terjadi penurunan berat daging.

Pengaruh Jenis Otot terhadap Karakteristik Fisik Daging

Daging dapat didefenisikan sebagai bagian tubuh ternak yang tersusun dari

satu atau sekelompok otot, dimana otot tersebut telah mengalami perubahan-

perubahan biokimia dan biofisik setelah ternak tersebut disembelih. Perubahan-

perubahan pascamerta ternak ini mengakibatkan otot yang semasa ternak masih

hidup merupakan energi mekanis untuk pergerakan menjadi energi kimiawi sebagai

pangan hewani untuk konsumsi manusia (Abustam, 2012).

Daging terdiri dari 3 komponen utama yaitu jaringan otot, jaringan ikat, dan

jaringan lemak. Komponen lainnya berupa tulang, jaringan pembuluh darah, dan

jaringan syaraf. Beberapa manfaat daging yaitu sebagai sumber zat besi (Fe), dapat

membantu/merangsang dinding usus menyerap mineral-mineral, dan sumber

vitamin B kompleks (terutama B12) (Setyaningsih et al., 2010).

Page 22: KARAKTERISTIK FISIK DAGING SAPI BALI HASIL PENGGEMUKAN ... · taufik-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Karakteristik Fisik Daging Sapi Bali Hasil Penggemukan Menggunakan

11

Daging sapi sebagai sumber protein hewani memiliki nilai hayati (biological

value) yang tinggi, mengandung 19% protein, 5% lemak, 70% air, 3,5% zat-zat non

protein dan 2,5% mineral, dan bahan-bahan lainnya (Forrest et al., 1992).

Komposisi daging menurut Lawrie (1991) terdiri atas 75% air, 18% protein, 3,5%

lemak, dan 3,5% zat-zat non protein yang dapat larut. Secara umum, komposisi

kimia daging terdiri atas 70% air, 20% protein, 9% lemak, dan 1% abu. Jumlah ini

akan berubah bila hewan digemukkan yang akan menurunkan persentase air dan

protein serta meningkatkan persentase lemak (Romans et al., 1994).

Daging sapi mempunyai kandungan zat besi yang lebih mudah diserap tubuh

dibandingkan zat besi yang ada pada sayuran atau makanan olahan. Zat besi

penting untuk pengangkutan oksigen, produksi energi, dan perkembangan otak. Zat

besi bisa melancarkan aliran listrik di dalam otak. Zat itu bekerja sama dengan

omega 3 dan vitamin B12. Protein hewani pada daging sapi juga dapat

mempercepat pertumbuhan seseorang, meningkatkan daya tahan tubuh, dan

meningkatkan nalar serta berpengaruh terhadap tingkat kecerdasaan. Selain protein

tersebut, lemak juga bermanfaat bagi tubuh manusia sebagai sumber energi/tenaga,

membantu menghemat protein dan thiamin dalam tubuh, serta membuat rasa

kenyang yang lebih lama (Fitri, 2012).

Menurut Nurani (2010), kualitas daging dipengaruhi oleh beberapa faktor,

baik pada waktu hewan sebelum dan sesudah dipotong. Pada waktu sebelum

dipotong, faktor penentu kualitas dagingnya adalah tipe ternak, jenis kelamin,

umur, dan cara pemeliharaan yang meliputi pemberian pakan dan perawatan

Page 23: KARAKTERISTIK FISIK DAGING SAPI BALI HASIL PENGGEMUKAN ... · taufik-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Karakteristik Fisik Daging Sapi Bali Hasil Penggemukan Menggunakan

12

kesehatan. Sedangkan kualitas daging sesudah dipotong dipengaruhi oleh metode

pemasakan, pH daging, hormon, dan metode penyimpanan.

Beberapa jenis otot pada sapi adalah Soeparno (2011):

a. Otot Longissimus dorsi (LD) adalah otot yang sangat penting dan membentuk

mata daging jika dipotong dari area rusuk dan dari loin. Otot LD terdiri dari

banyak submit otot yang masing-masing membantu fleksibilitas vertebra

column dan gerakan leher serta aktivitas pernafasan. LD sering disebut otot

mata atau otot Longissimus dorsi. Penampang lintang LD meluas kearah

posterior rusuk. Otot LD bagian loin mempunyai penampang lintang yang

hampir konstan. Area LD diantara bagian seperempat depan dan seperempat

belakang dari karkas, yaitu diantara rusuk ke-12 dan ke-13, sering diuji untuk

menaksir jumlah daging dari suatu karkas. Lokasi otot Longissimus dorsi

terlihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Lokasi Otot Longissimus dorsi (LD), Semitendinosus (ST) dan

Infraspinatus (IF)

Page 24: KARAKTERISTIK FISIK DAGING SAPI BALI HASIL PENGGEMUKAN ... · taufik-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Karakteristik Fisik Daging Sapi Bali Hasil Penggemukan Menggunakan

13

b. Otot semitendinosus adalah salah satu dari tiga otot paha yang terletak di

bagian belakang paha. Otot semitendinosus dimulai pada permukaan bagian

dalam dari tuberositas ischium dan ligamentum sacrotuberous. Struktur otot

semitendinosus adalah serat otot yang bergerak cepat. Serat otot mengalami

kontraksi yang cepat untuk jangka waktu yang singkat. Lokasi otot

semitendinosus terlihat pada Gambar 2.

c. Otot infraspinatus adalah otot pemutar (rotator) pada sendi bahu dan adduktor

lengan. Infraspinatus adalah otot tebal berbentuk segitiga yang melekati

sebagian besar fossa infraspinatus. Biasanya serat ototnya terlihat bergabung

dengan otot teres minor. Lokasi otot infraspinatus terlihat pada Gambar 2.

Page 25: KARAKTERISTIK FISIK DAGING SAPI BALI HASIL PENGGEMUKAN ... · taufik-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Karakteristik Fisik Daging Sapi Bali Hasil Penggemukan Menggunakan

14

METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan November 2014 sampai Januari

2015, bertempat di Rumah Potong Hewan (RPH) Tamangapa Antang, Makassar

dan Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pengolahan Daging dan Telur, Fakultas

Peternakan Universitas Hasanuddin, Makassar.

Materi Penelitian

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 12 ekor sapi Bali jantan

umur 2 tahun dengan bobot badan 148 – 170 kg. Pakan subtitusi berupa kulit biji

kakao (0%, 3%, 6%, 9%). Bahan pakan lain yaitu dedak, bungkil kedelai, molases,

bungkil kelapa, garam dan mineral. Materi analisis sampel yaitu kertas saring, air,

tissu, dan plastik klip. Setiap satu ekor sapi dilakukan pengambilan daging pada

otot semitendinosus, Longisimmus dorsi, dan infraspinatus.

Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah timbangan analitik, CD

Shear Force, Filter Paper Press, waterbath, pulpen, papan pengalas, coldbox, stop

watch, pisau kecil/cutter, scanner, dan program komputer Axio Vision Rel. 4.8.

Rancangan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan metode rancangan acak lengkap (RAL) pola

faktorial (4 x 3) dengan 3 kali ulangan.

Page 26: KARAKTERISTIK FISIK DAGING SAPI BALI HASIL PENGGEMUKAN ... · taufik-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Karakteristik Fisik Daging Sapi Bali Hasil Penggemukan Menggunakan

15

Faktor A : Level pakan kulit biji kakao (Kbk)

A1 = 0% A2 = 3%

A3 = 6% A4 = 9%

Faktor B : Jenis Otot (B) :

B1 = Otot Longissimus dorsi (LD)

B2 = Otot Semitendinosus (ST)

B3 = Otot Infraspinatus (IS)

Prosedur Penelitian

1. Tahap- tahap pemberian pakan sebagai berikut :

a. Pembiasaan pakan basal berupa dedak kasar 10 kg, ampas tahu 15 kg,

bungkil kelapa 0,5 kg, dan garam 0,2 kg untuk 12 ekor sapi Bali jantan yang

diberikan setiap 2 kali sehari dalam bentuk bubur (kadar air 70%) .

b. Pakan perlakuan untuk 12 ekor sapi Bali jantan diberikan setiap 2 kali sehari

dalam bentuk konsentrat. Komposisi pakan perlakuan dapat dilihat pada

Tabel 2.

Tabel 2. Komposisi Pakan Perlakuan(%)

Pakan A B C D

Dedak

Molases

Bungkil kelapa

12 9 6 3

5 5 5 5

3 3 3 3

Kulit biji kakao 0 3 6 9

Garam 0,2 0,2 0,2 0,2

Mineral 0,6 0,6 0,6 0,6

Page 27: KARAKTERISTIK FISIK DAGING SAPI BALI HASIL PENGGEMUKAN ... · taufik-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Karakteristik Fisik Daging Sapi Bali Hasil Penggemukan Menggunakan

16

c. Pemberian rumput 1 kali sehari sebanyak 1,5 kg/ekor/hari.

Gambar 3. Metode Pemberian Pakan

d. Penimbangan ternak dilaksanakan 2 minggu sekali.

e. Pemotongan ternak dilaksanakan setiap hari (4 ekor per hari).

f. Pengambilan sampel setelah ternak disembelih (setelah proses boneless)

pada bagian otot Semitendinosus, Infraspinatus dan Longisimus dorsi .

Kemudian sampel dimasukkan kedalam cool box yang berisi es batu, lalu

dibawa ke Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pengolahan Daging dan Telur.

Setelah itu daging dibersihkan dari lemak dan jaringan ikat. Diagram alir

prosedur penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4.

Sapi tiba di tempat

pengggemukan

Pembiasaan

pakan basal

Pembiasan pakan kulit

biji kakao Perlakuan (pakan basal + kulit biji kakao)

3 minggu 1 minggu 2 bulan

penyembelihan

Page 28: KARAKTERISTIK FISIK DAGING SAPI BALI HASIL PENGGEMUKAN ... · taufik-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Karakteristik Fisik Daging Sapi Bali Hasil Penggemukan Menggunakan

17

PEMBERIAN PAKAN

KULIT BIJI KAKAO

SEBANYAK 0, 3, 6, 9%

PENYEMBELIHAN

PEMISAHAN OTOT

SAPI BALI JANTAN

PENGGEMUKAN

SELAMA 3 BULAN

Gambar 4. Diagram Alir Prosedur Penelitian.

Parameter yang Diukur

Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah daya ikat air (DIA) dan

daya putus daging (DPD). Prosedur pengambilan data masing-masing parameter

tersebut adalah sebagai berikut :

1. Daya Ikat Air (DIA)/ Water Holding Capacity (WHC)

Daya ikat air dilakukan dengan metode penekanan (press method) sesuai

dengan petunjuk Hamm yaitu sampel sebanyak 0,3 g. Sampel dibungkus dengan

kertas saring Wacthman 42. Sampel yang terbungkus dipres diantara dua plat

dengan beban seberat 35 kg selama 5 menit menggunakan alat modifikasi Filter

Paper Press. Kertas saring diletakkan di bawah kertas kalkir dan area yang

Longissimus dorsi Semitendinosus Infraspinatus

PENGUJIAN

Page 29: KARAKTERISTIK FISIK DAGING SAPI BALI HASIL PENGGEMUKAN ... · taufik-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Karakteristik Fisik Daging Sapi Bali Hasil Penggemukan Menggunakan

18

terbentuk digambar (Abustam, 2012). Daya ikat air dihitung dengan rumus berikut

:

Keterangan :

D = Luas Area Daging

T = Luas Area Total

2. Susut Masak (SM)

Prosedur pengujian susut masak dapat dilakukan dengan cara sampel

sebanyak 20 gr dibungkus dengan plastik klip kemudian dimasukkan ke dalam

gelas ukur dan dimasak menggunakan waterbath selama 15 menit dengan suhu

700C. Setelah perebusan selesai sampel dikeluarkan dan didinginkan. Setelah

sampel dikeluarkan dari plastik dan sisa air yang menempel dipermukaan daging

dikeringkan dengan menggunakan kertas hisap tanpa dilakukan penekanan.

Selanjutnya sampel ditimbang (Soeparno, 2011).

Dengan rumus :

Berat susut masak = {berat sebelum dimasak − berat setelah dimasak}

berat sebelum dimasak x 100%

3. DPD (Daya Putus Daging)

Pengukuran daya putus daging menggunakan alat CD-Shear Force untuk

melihat daya putus daging yang dinyatakan dalam satuan kg/cm2. Pengukuran ini

dilaksanakan setelah proses pemasakan. Daging segar terlebih dahulu dimasak

pada suhu 70oC selama 15 menit kemudian dilakukan pengujian. Semakin rendah

DIA = D x 100%

T

Page 30: KARAKTERISTIK FISIK DAGING SAPI BALI HASIL PENGGEMUKAN ... · taufik-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Karakteristik Fisik Daging Sapi Bali Hasil Penggemukan Menggunakan

19

nilai daya putus daging, menunjukkan daging tersebut semakin empuk, sebaliknya

semakin tinggi nilai daya putus daging maka semakin alot (Abustam, 2012).

Prosedur pengukuran keempukan daging adalah :

a. Sampel dipotong dengan panjang 2 cm, jari-jari 0,635 cm.

b. Sampel dimasukkan pada lubang CD Shear Force.

c. Sampel dipotong tegak lurus dengan serat daging.

d. Perhitungan daya putus daging sesuai pembacaan pada CD Shear

Force dengan menggunakan rumus :

𝐴 =𝐴1

𝐿

Keterangan :

A = Daya putus daging (kg/cm2)

A1 = Tenaga yang digunakan (kg)

L = Luas penampang sampel (𝜋𝑟2 = 3,14 x(0,635)2 = 1,27 cm2)

Analisis Data

Data yang diperoleh diolah dengan analisis ragam berdasarkan rancangan

acak lengkap (RAL) pola faktorial 4 x 3 dengan 3 kali ulangan. Analisis ragam

menggunakan model matematika, yakni :

Yijk = + i + j + ()ij + ijk i = 1,2,3,4 (faktor a)

j = 1,2,3 (faktor b)

k = 1,2,3 (ulangan)

Page 31: KARAKTERISTIK FISIK DAGING SAPI BALI HASIL PENGGEMUKAN ... · taufik-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Karakteristik Fisik Daging Sapi Bali Hasil Penggemukan Menggunakan

20

Keterangan :

Yijk = Hasil pengamatan.

= Nilai rata-rata umum.

i = Perlakuan level kulit biji kakao ke-i (i = 0%, 3%, 6%, dan 9%).

j = Perlakuan jenis otot ke-j (j = Longissimus dorsi, Semitendinosus

dan Infraspinatus).

()ij = Interaksi level kulit biji kakao ke-i dan jenis otot ke-j.

ijk = Pengaruh galat percobaan dari perlakuan level kulit biji kakao ke-

i, jenis otot ke-j dan ulangan ke-k.

Data diolah dengan bantuan software SPSS 16. Hasil yang menunjukkan

pengaruh yang nyata selanjutnya diuji lanjut dengan uji BNT (Gasperz, 1991).

Page 32: KARAKTERISTIK FISIK DAGING SAPI BALI HASIL PENGGEMUKAN ... · taufik-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Karakteristik Fisik Daging Sapi Bali Hasil Penggemukan Menggunakan

21

HASIL DAN PEMBAHASAN

Daya Ikat Air (DIA)

DIA merupakan indikator untuk mengukur kemampuan daging mengikat air

maupun air yang ditambahkan selama ada pengaruh kekuatan dari luar. Rata-rata

pengukuran DIA dengan level kulit biji kakao yang berbeda dapat dilihat pada

Tabel 3.

Tabel 3. Nilai rata-rata Daya Ikat Air (DIA) (%) daging sapi Bali jantan dengan

pemberian berbagai level kulit biji kakao (%) pada pakan.

Jenis otot Level pakan kulit biji kakao(%)

Rata-rata 0 3 6 9

Longissimus dorsi 19,42 25,99 27,79 29,56 25,69a

Infraspinatus 23,76 23,81 30,84 30,94 27,34b

Semitendinosus 23,59 29,76 29,91 34,85 29,52c

Rata-rata 22,25a 26,52b 29,51c 31,78d Keterangan : a, b, c, d Superskrip yang berbeda pada baris atau kolom yang sama

menyatakan perbedaan yang sangat nyata (P <0,01).

A. Pengaruh level pakan kulit biji kakao terhadap nilai DIA daging sapi Bali jantan

Berdasarkan analisis ragam menunjukkan bahwa level pemberian pakan kulit

biji kakao berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap DIA daging sapi Bali

jantan. Hasil uji beda nyata terkecil (BNT) menunjukkan perbedaan yang sangat

nyata (P<0,01). Hal ini dapat dilihat pada rata-rata data pada Tabel 3. Nilai DIA

yang dihasilkan mengalami peningkatan. Semakin tinggi tingkat pemberian level

kulit biji kakao maka nilai rata-rata DIA semakin meningkat, yakni 0% (22,25%),

3% (26,52%), 6% (29,51%) dan 9% (31,78%). Hal ini dikarenakan sifat dari kulit

biji kakao yaitu asam sehingga dapat mempertahankan atau meningkatkan nilai

DIA. Selain itu karena adanya zat aktif yang terdapat pada bahan pakan kulit biji

kakao yaitu theobromin. Hal ini sejalan dengan pendapat Pranata (2008) bahwa

Page 33: KARAKTERISTIK FISIK DAGING SAPI BALI HASIL PENGGEMUKAN ... · taufik-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Karakteristik Fisik Daging Sapi Bali Hasil Penggemukan Menggunakan

22

adanya theobromin yang memberikan sifat antioksidan. Dimana theobromin ini

dapat berperan sebagai donor hidrogen dan efektif dalam jumlah sangat kecil untuk

menghambat autooksidasi lemak. Menurut Devendra (1997) bahwa kulit biji kakao

mengandung theobromin yang berfungsi sebagai antioksidan dan senyawa fenol

merupakan reduktor hidrogen sehingga dapat menghambat proses oksidasi pada

daging sehingga air dalam daging belum mengalami oksidasi lemak terhadap DIA

daging.

B. Pengaruh jenis otot yang berbeda terhadap nilai DIA daging sapi Bali jantan

dengan pemberian berbagai level pakan kulit biji kakao.

Analisis ragam (Lampiran 1) menunjukkan bahwa penggunaan jenis otot

berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap persentase nilai DIA. Hal ini

menunjukkan bahwa adanya peran theobromin untuk mempertahankan daya ikat

air diantara ketiga otot tersebut sehingga daya ikat air diantara otot menunjukkan

perbedaan. Ini disebabkan karena kulit biji kakao berperan sebagai antioksidan

yang dapat menghambat proses oksidasi pada daging. Selain itu, kulit biji kakao

berfungsi sebagai koagulasi protein sehingga diantara molekul protein dapat

dipertahankan (Lestari, 2008).

Berdasarkan Tabel 3 terlihat bahwa rata-rata nilai DIA yang dihasilkan oleh

3 jenis otot (Longissimus dorsi, Semitendinosus dan Infraspinatus) menunjukkan

hasil yang berbeda. DIA yang dihasilkan oleh otot Longissimus dorsi (25,69%)

lebih rendah dibandingkan otot Infraspinatus (27,34%) dan otot Semitendinosus

(29,52%). Hal ini disebabkan oleh disebabkan karena kurangnya aktivitas dari otot

Longissimus dorsi dibandingkan dengan otot Semitendinosus dan Infraspinatus

Page 34: KARAKTERISTIK FISIK DAGING SAPI BALI HASIL PENGGEMUKAN ... · taufik-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Karakteristik Fisik Daging Sapi Bali Hasil Penggemukan Menggunakan

23

yang menyebabkan penimbunan lemak. Kandungan theobromin pada kulit biji

kakao dapat menurunkan lemak sehingga dapat meningkatkan protein pada daging.

Menurut Abustam dan Hikmah (2010) bahwa otot yang potensi keempukannya

lebih tinggi akan memberikan daya ikat air yang tinggi pula. Akan tetapi persentase

DIA otot Longissimus dorsi lebih rendah dibandingkan otot Semitendinosus dan

Infraspinatus, ini dikarenakan kurangnya kandungan glikogen pada otot. Otot yang

banyak bergerak seperti otot Semitendinosus mempunyai kandungan glikogen yang

rendah sehingga produksi asam laktatnya rendah. Hal ini sesuai pendapat Abustam

(2012) bahwa pada otot yang sama atau otot yang berbeda daya ikat airnya berbeda.

Hal ini disebabkan oleh perbedaan jumlah asam laktat yang dihasilkan, sehingga

pH diantara otot berbeda pula. Hal ini terjadi akibat fungsi dan gerakan otot yang

berbeda sehingga jumlah glikogen dalam otot berbeda pula yang menentukan

besarnya pembentukan asam laktat dan penurunan pH yang bervariasi.

Menurut Soeparno (2011), faktor yang dapat mempengaruhi daya ikat air

protein daging termasuk pH, stress, bangsa, pembentukan akto-miosin (rigor

mortis), temperatur dan kelembaban, pelayuan karkas dan aging, tipe otot dan

lokasi otot, spesies, umur, fungsi otot, pakan, dan lemak intrasmuskuler. Nilai DIA

pada fase prarigor masih tinggi berkaitan dengan masih tersimpan ATP pada

daging. Selain itu nilai pH juga menentukan nilai akhir DIA dimana semakin tinggi

nilai pH daging maka semakin tinggi pula nilai DIA daging. Fungsi atau gerakan

otot yang berbeda juga ikut mempengaruhi perbedaan DIA, karena perbedaan

jumlah glikogen yang menentukan besarnya pembentukan asam laktat dan

penurunan pH bervariasi.

Page 35: KARAKTERISTIK FISIK DAGING SAPI BALI HASIL PENGGEMUKAN ... · taufik-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Karakteristik Fisik Daging Sapi Bali Hasil Penggemukan Menggunakan

24

C. Interaksi berbagai level pakan kulit biji kakao dan jenis otot yang berbeda

terhadap nilai DIA daging sapi Bali jantan

Hasil analisis ragam (Lampiran 1) menunjukkan bahwa interaksi antara level

kulit biji kakao dan jenis otot yang berbeda terhadap DIA berpengaruh sangat nyata

(P <0,01). Hal ini menunjukkan bahwa setiap level kulit biji kakao mempunyai respon

yang berbeda terhadap jenis otot.

Susut Masak (SM)

Susut masak merupakan salah satu penentu kualitas daging yang penting,

karena berhubungan dengan banyak sedikitnya air yang hilang serta nutrien yang

larut dalam air akibat pengaruh pemasakan. Semakin kecil persen susut masak

berarti semakin sedikit air yang hilang dan nutrien yang larut dalam air. Begitu

juga sebaliknya semakin besar persen susut masak maka semakin banyak air yang

hilang dan nutrien yang larut dalam air. Nilai rata - rata SM daging dapat dilihat

pada Tabel 4.

Tabel 4. Nilai rata-rata Susut Masak (SM) (%) daging sapi Bali jantan dengan

pemberian berbagai level kulit biji kakao (%) pada pakan.

Jenis otot Level pakan kulit biji kakao (%)

Rata-rata 0 3 6 9

Longissimus dorsi 11,66 10,00 8,33 6,66 9,16a

Semitendinosus 16,66 13,33 10,00 6,66 11,66a

Infraspinatus 23,33 15,00 13,33 11,66 15,83b

Rata-rata 17,22a 12,77b 10,55bc 8,33c Keterangan : a, b, bc, c Superskrip yang berbeda pada baris atau kolom yang sama

menyatakan perbedaan yang sangat nyata (P <0,01).

A. Pengaruh level pakan kulit biji kakao terhadap nilai SM daging Sapi Bali jantan

Berdasarkan analisis ragam (Lampiran 2) terlihat bahwa berpengaruh sangat

nyata (P<0,05) pada level kulit biji kakao. Penambahan kulit biji kakao pada level

Page 36: KARAKTERISTIK FISIK DAGING SAPI BALI HASIL PENGGEMUKAN ... · taufik-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Karakteristik Fisik Daging Sapi Bali Hasil Penggemukan Menggunakan

25

0% (17,22%), 3% (12,77%), 6% (10,55%) dan 9% (8,33%) menunjukkan bahwa

semakin tinggi tingkat pemberian level kulit biji kakao maka nilai rata-rata SM

semakin menurun. Hal ini disebabkan karena penambahan kulit biji kakao dalam

pakan berpengaruh terhadap lemak dalam daging. Oktaviana (2009) menyatakan

bahwa kadar lemak daging semakin menurun dengan meningkatnya level kulit biji

kakao dalam pakan sehingga diduga selama proses pemasakan, lemak daging lebih

sedikit yang hilang. Menurut Lawrie (1991), susut masak lebih banyak disebabkan

oleh adanya proses pelelehan lemak.

B. Pengaruh jenis otot yang berbeda terhadap nilai SM daging sapi Bali jantan

dengan pemberian berbagai level pakan kulit biji kakao.

Analisis ragam (Lampiran 2) menunjukkan bahwa jenis otot berpengaruh

sangat nyata (P<0,01) terhadap persentase nilai SM. Berdasarkan Tabel 3

menunjukkan bahwa rata-rata nilai SM yang dihasilkan oleh 3 jenis otot

(Longissimus dorsi, Semitendinosus dan Infraspinatus) menunjukkan hasil yang

berbeda. SM yang dihasilkan oleh otot Longissimus dorsi (9,16%) lebih rendah

dibandingkan otot Infraspinatus (11,66%) dan otot Semitendinosus (15,83%).

Persentase susut masak berdasarkan pada jenis otot menunjukkan otot Longissimus

dorsi memiliki persentase terendah. Rendahnya persentase susut masak pada otot

Longissimus dorsi disebabkan kondisi daya ikat air yang tinggi. Hal ini sesuai

dengan pendapat Lawrie (1991) bahwa penurunan daya ikat air disebabkan oleh

makin banyaknya asam laktat yang terakumulasi akibatnya banyak protein

miofibriler yang rusak, sehingga diikuti dengan kehilangan kemampuan protein

untuk mengikat air.

Page 37: KARAKTERISTIK FISIK DAGING SAPI BALI HASIL PENGGEMUKAN ... · taufik-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Karakteristik Fisik Daging Sapi Bali Hasil Penggemukan Menggunakan

26

Susut masak mempunyai hubungan negatif dengan daya ikat air. Hal ini

sejalan dengan pendapat Soeparno (2011) bahwa daging dengan DIA tinggi akan

mempunyai susut masak yang rendah.

C. Interaksi berbagai level pakan kulit biji kakao dan jenis otot yang berbeda

terhadap nilai SM daging sapi Bali jantan.

Hasil analisis ragam (Lampiran 2) menunjukkan bahwa interaksi antara level

kulit biji kakao dan jenis otot yang berbeda terhadap SM tidak berpengaruh nyata

(P>0,05). Hal ini menunjukkan bahwa setiap pemberian berbagai level kulit biji kakao,

ternyata mempunyai respon yang relatif sama terhadap jenis otot yang diteliti.

Daya Putus Daging (DPD)

Keempukan daging merupakan faktor utama dalam penilaian kualitas daging

akan mempengaruhi kesukaan konsumen. Keempukan dapat diketahui dengan

mengukur DPD, dimana semakin rendah DPD semakin empuk daging tersebut atau

sebaliknya, semakin tinggi nilai daya putusnya semakin alot daging. Nilai rata-rata

DPD dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Nilai rata-rata Daya Putus Daging DPD (kg/cm2) daging sapi Bali dengan

pemberian berbagai level kulit biji kakao (%) pada pakan.

Jenis otot Level pakan kulit biji kakao (%)

Rata-rata 0 3 6 9

Longissimus dorsi 2,49 2,41 1,60 0,70 1,80 a

Semitendinosus 3,04 2,19 1,47 0,82 1,88ab

Infraspinatus 2,64 2,31 1,94 1,21 2,02b

Rata-rata 2,72a 2,30b 1,67c 0,91d Keterangan : a, ab, b, c, d Superskrip yang berbeda pada baris atau kolom yang sama

menyatakan perbedaan yang sangat nyata (P <0,01).

Page 38: KARAKTERISTIK FISIK DAGING SAPI BALI HASIL PENGGEMUKAN ... · taufik-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Karakteristik Fisik Daging Sapi Bali Hasil Penggemukan Menggunakan

27

A. Pengaruh level pakan kulit biji kakao terhadap nilai DPD daging Sapi Bali jantan

Berdasarkan analisis ragam menunjukkan bahwa level pemberian pakan kulit

biji kakao berpengaruh nyata terhadap DPD daging sapi Bali jantan. Hasil uji beda

nyata terkecil (BNT) menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (P<0,01). Hal ini

dapat dilihat pada rata-rata data pada Tabel 1. nilai DPD yang dihasilkan mengalami

penurunan. Semakin tinggi tingkat pemberian level kulit biji kakao maka nilai

rata-rata DPD semakin menurun, 0% (2,72 kg/cm2), 3% (2,30 kg/cm2), 6% (1,67

kg/cm2) dan 9% (0,91 kg/cm2). Hal ini disebabkan karena adanya antioksidan pada

kulit biji kakao. Kulit biji kakao juga berfungsi sebagai bahan pengikat air setengah

bebas dan air bebas mengisi ruang antar sel, yang menyebabkan DIA meningkat

dan dengan meningkatnya DIA otomatis nilai DPD menurun dan DPD yang rendah

akan mengakibatkan keempukan daging meningkat. Maarif (2009) menyatakan

bahwa dengan penambahan zat antioksidan akan menurunkan nilai DPD dan

mengakibatkan daging menjadi empuk.

B. Pengaruh jenis otot yang berbeda terhadap nilai DPD daging sapi Bali jantan

dengan pemberian berbagai level pakan kulit biji kakao.

Analisis ragam (Lampiran 3) menunjukkan bahwa penggunaan jenis otot

berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap persentase nilai DPD. Berdasarkan Tabel 3

menunjukkan bahwa rata-rata nilai DPD yang dihasilkan oleh 3 jenis otot

(Longissimus dorsi, Semitendinosus dan Infraspinatus) menunjukkan hasil yang

berbeda. DIA yang dihasilkan oleh otot Longissimus dorsi (1,80 kg/cm2) lebih

rendah dibandingkan otot Infraspinatus (1,88 kg/cm2) dan otot Semitendinosus

(2,02 kg/cm2). Persentase daya putus daging berdasarkan pada jenis otot

Page 39: KARAKTERISTIK FISIK DAGING SAPI BALI HASIL PENGGEMUKAN ... · taufik-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Karakteristik Fisik Daging Sapi Bali Hasil Penggemukan Menggunakan

28

menunjukkan otot Longissimus dorsi memiliki persentase terendah. Rendahnya

persentase daya putus daging pada otot Longissimus dorsi disebabkan karena

adanya fungsi dan aktivitas dari otot. Menurut Abustam dan Hikmah (2010) otot

Longissimus dorsi adalah otot yang memanjang posterior dari daerah rusuk melalui

loin dan berakhir dibagian anterior ilium. Otot ini memiliki tingkat keempukan

lebih tinggi dibandingkan dengan otot Semitendinosus dan otot Infraspinatus. Hal

ini sesuai dengan pendapat Abustam (1996) bahwa jenis otot berpengaruh sangat

nyata terhadap keempukan baik pada daging sapi Bali maupun pada daging kerbau,

dimana otot Longissimus dorsi paling empuk dan diikuti otot Semitendinosus.

C. Interaksi berbagai level pakan kulit biji kakao dan jenis otot yang berbeda

terhadap nilai DPD daging sapi Bali jantan

Hasil analisis ragam (Lampiran 3) menunjukkan bahwa interaksi antara level

kulit biji kakao dan jenis otot yang berbeda terhadap DPD berpengaruh sangat nyata

(P<0,01). Hal ini menunjukkan bahwa setiap level kulit biji kakao mempunyai respon

yang berbeda terhadap jenis otot.

Page 40: KARAKTERISTIK FISIK DAGING SAPI BALI HASIL PENGGEMUKAN ... · taufik-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Karakteristik Fisik Daging Sapi Bali Hasil Penggemukan Menggunakan

29

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan

bahwa :

1. Otot Longissimus dorsi menghasilkan nilai DIA, SM dan DPD lebih rendah

dibandingkan dengan otot Semitendinosus dan Infraspinatus.

2. Semakin tinggi level kulit biji kakao maka nilai DIA semakin meningkat dan

nilai SM dan DPD menurun pada otot Longissimus dorsi, Semitendinosus dan

Infraspinatus.

3. Terdapat interaksi antara jenis otot dan level kulit biji kakao terhadap nilai DIA

dan DPD, namun tidak ada interaksi antara jenis otot dan level kulit biji kakao

terhadap nilai SM.

Saran

Untuk meningkatkan kualitas daging sapi pada otot Longissimus dorsi

sebaiknya penambahan bahan pakan kulit biji kakao dibatasi sampai level 9%

dalam pakan.

Page 41: KARAKTERISTIK FISIK DAGING SAPI BALI HASIL PENGGEMUKAN ... · taufik-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Karakteristik Fisik Daging Sapi Bali Hasil Penggemukan Menggunakan

30

DAFTAR PUSTAKA

Abustam, E. 1987. Contribution Al’ etude Des Caracterissafion Des Viances

Bovines Par les Proprietes Des Tissus Conjontift These Des Docteur

Enginius, Universite Blaise Pascala, France.

Abustam, E. 1996. The occurrence of dark cutting beef on meat animals in South

Sulawesi. BIPP IV (11) : 27 - 34

Abustam, E. 2012. Ilmu Daging; Aspek Produksi, Kimia, Biokimia, dan Kualitas.

Penerbit Masagena Press. Makassar.

Abustam, E. dan H. M. Ali. 2010. Kemampuan Mengikat Air (Water Holding

Capacity) dan Daya Putus Daging Sapi Bali Prarigor Melalui Tingkat

Penambahan Asap Cair. Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin

Ali, H. M. 2013. Perbaikan Kualitas Daging sapi bali melalui percepatan pemulihan

cekaman akibat transportasi dengan pemberian teobromin dan polifenol dari

ekstrak kakao. Disertasi. Universitas Hasanuddin, Makassar.

Bouton, P.E., A.L. Fort, P.V. Harris, W.R. Sorthose, D. Ratcliff and J.H.L.

Morgan.1986.. Influence cooking loss from meat. J. Anim. Sci. 44: 53.

Devendra, C. 1997. The utilization of cocoa pod husk by sheep. The Malaysian

Agricultur Journal 51 : 179 – 185.

Direktorat Jendral Peternakan. 1991. Pemanfaatan Limbah Industri Perkebunan

Kakao sebagai Bahan Pakan. Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan

Hewan Kementerian Pertanian. Jakarta.

Erlinawati. 1986. Kemungkinan Penggunaan Kulit Biji Coklat (Theobroma cacao

L.) Untuk Bahan Makanan Ternak Domba. Karya Ilmiah. Fakultas

Peternakan, Institut Pertanian Bogor.

Fitri, D. N. 2012. Konsumsi Daging Sapi Tingkatkan Kecerdasan Anak. Skripsi

Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro. Semarang.

Gaspersz, V. 1991. Metode Rancangan Percobaan. Arminco, Bandung.

Gohl, B. 1981. Tropical Feeds. FAO-UN, Rome pp 389-390.

Grassi, D., G. Desideri, S. Necoione, C. Lippi, R. Casale, G. Properi, J.B.

Blumberg, C. Ferri. 2008. Blood pressure is reduced and insulin sensitivity

increased in glucose-intolernt, hypertensive subjects after 15 days of

consumsing high-polifenol daark chocolate. J. Nutr. 2008, 138, 1671-1676.

Page 42: KARAKTERISTIK FISIK DAGING SAPI BALI HASIL PENGGEMUKAN ... · taufik-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Karakteristik Fisik Daging Sapi Bali Hasil Penggemukan Menggunakan

31

Hutagalung, R. I. 1977. Non-tradisional feeding stuffs for livestock. Symp. On

feedingstuffs for livestock in south east asia. Kuala Lumpur. Preprint No. 26

Irawan, B. 1983. Penilaian Manfaat Limbah Industri Perkebunan sebagai Bahan

Makanan Ternak Ruminansia secara In Vitro. Karya Ilmiah. Fakultas

Peternakan, Institut Pertanian Bogor.

Judge, M. D., E. D. Aberle, J. C. Forrest, H. B. Hedrick, dan R. A. Merkel, 1989.

Principles Of Meat Science. 2nd., Kendall/Hunt Publishing Co. Dubuque,

Iowa

Lawrie, R.A. 1991. Meat Science 4th Edition. Pergamon Press. New York.

Lehninger, A. L. 1978. Biochemistry. Worth Publisher, Inc. New York.

Lestari, H. 2008. Pengawetan Pangan dengan Asap Cair. http://suaramerdeka.com.

[Diakses pada tanggal 28 Januari 2014].

Ma’arif, A. 2009. Pengaruh asap cair terhadap kualitas bakso daging sapi bali.

Skripsi Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin, Makassar.

Nasrullah dan Ela. 1993. Pengkajian penggemukan sapi potong dengan jerami padi

fermentasi. Media Peternakan. Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Peternakan.

Noller, C. R. 1965. Chemistry of Organic Compounds. 3rd Ed. W. B. Sounders

Company. Philadelphia.

Nurani, A. S. 2010. Meat (Daging). Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.

Oktaviana. 2009. Pengkajian terhadap beberapa parameter biji kakao selama waktu

fermentasi pada proses fermentasi biji kakao(Theobroma cocoa L.). Skripsi,

Fakultas Teknik Pertanian Universitas Djuanda, Bogor.

Olubamiwa,O., Ikyo , S.M., Adebowale , B.A., 2006.” Effect of boiling time on the

utilization of cocoa bean shell in laying hen feeds” International Journal of

Poultry Science 5 (12): 1137-1139.

Osawal, K., K. Miyazakil, I Shimura, J Okuda, M. Matsumoto and T. Ooshima.

2000. Identification of cariostatic substances in the cocoa bean husk: their

antiglucosyltransferase and antibacterial activities. Dent. Res., 80(11):2000-

2004.

Othman, A., A. Ismail, N.A. Ghani, I. Adenan, 2007. Antioxidant capacity and

phenolic content of cocoa bean. Food Chemistry.,1523-1530.

Page 43: KARAKTERISTIK FISIK DAGING SAPI BALI HASIL PENGGEMUKAN ... · taufik-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Karakteristik Fisik Daging Sapi Bali Hasil Penggemukan Menggunakan

32

Prananta, J. 2008. Pemanfaatan Sabut dan Tempurung Kelapa serta Cangkang

Sawit untuk Pembuatan Asap Cair Sebagai Pengawet Makanan Alami.

http://www.iptel.net.id. [Diakses 22 Januari 2014].

Romans, J.R., J.C. William, C.W. Carlos, L.G., Marion and K.W. Jones. 1994. The

Meat We Eat. 13rd Ed. Interstate Publishers Inc. Danville. Illinois.

Sarashwati, G T. 1995. Mempelajari Pengaruh Enzim Papain Secara Ante-Mortem

Terhadap Sifat Fisiko Kimia Daging Kambing Tua Jantan. Skripsi. Fakultas

Teknologi Pertanian Bogor. Bogor.

Setyaningsih, D., A. Apriyantono dan M. Puspitasasi. 2010. Analisis Sensori untuk

Industri Pangan dan Agro. IPB Press. Bogor.

Soeparno, 2011. Ilmu dan Teknologi Daging. Gadjah Mada University Press.

Yogyakarta.

Suryana. 2005. Potensi dan Prospek Bahan Pakan Lokal dalam Mengembangkan

Industri Peternakan di Indonesia. Buletin Peternakan, Edisi Tambahan.

Taubert, D, R. Roesen, C. Lehmann, N. Jung and E. Schoming. 2007. Effects of

low habitual cocoa intake on blood pressure dan bioactive nitric oxide. The

Journal of the American Medical Association 298: 49-60.

Weniger, M, A.K. Funk, and F. Grosse, 1955. Der futtewert der kakaoschalen und

ihre wirkung auf die milchprodukten. archiv fur tierenahrun. 4: 337 – 348.

Wong, H. K. dan A. H. Osman. 1986. The Nutritive Value and Rumen Fermentation

Pattern in Sheep Fed and Dried Cocoa Pod Ration. Canberra

Page 44: KARAKTERISTIK FISIK DAGING SAPI BALI HASIL PENGGEMUKAN ... · taufik-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Karakteristik Fisik Daging Sapi Bali Hasil Penggemukan Menggunakan

33

LAMPIRAN

Page 45: KARAKTERISTIK FISIK DAGING SAPI BALI HASIL PENGGEMUKAN ... · taufik-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Karakteristik Fisik Daging Sapi Bali Hasil Penggemukan Menggunakan

34

Lampiran 1. Hasil perhitungan analisis ragam berbagai level kulit biji kakao dan

jenis otot yang berbeda serta interaksi keduanya terhadap DIA daging

sapi Bali jantan.

Dependent Variable:dia (%)

Source

Type III Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Corrected Model 556.747a 11 50.613 20.663 .000

Intercept 27265.715 1 27265.715 1.113E4 .000

jenis_otot 88.863 2 44.432 18.139 .000

level 412.127 3 137.376 56.085 .000

jenis_otot * level 55.757 6 9.293 3.794 .008

Error 58.787 24 2.449

Total 27881.248 36

Corrected Total 615.533 35

a. R Squared = ,904 (Adjusted R Squared = ,861)

UJI BNT JENIS OTOT YANG BERBEDA

Dependent Variable:dia (%)

(I)

jenis_ot

ot

(J)

jenis_ot

ot

Mean Difference

(I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

LSD st Ld 3.8358* .63894 .000 2.5171 5.1545

is 2.1875* .63894 .002 .8688 3.5062

ld st -3.8358* .63894 .000 -5.1545 -2.5171

is -1.6483* .63894 .016 -2.9670 -.3296

is st -2.1875* .63894 .002 -3.5062 -.8688

ld 1.6483* .63894 .016 .3296 2.9670

Based on observed means.

The error term is Mean Square(Error) = 2,449.

*. The mean difference is significant at the ,05 level.

Page 46: KARAKTERISTIK FISIK DAGING SAPI BALI HASIL PENGGEMUKAN ... · taufik-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Karakteristik Fisik Daging Sapi Bali Hasil Penggemukan Menggunakan

35

Dependent Variable:dia (%)

(I)

jenis_ot

ot

(J)

jenis_ot

ot

Mean Difference

(I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

LSD st Ld 3.8358* .63894 .000 2.5171 5.1545

is 2.1875* .63894 .002 .8688 3.5062

ld st -3.8358* .63894 .000 -5.1545 -2.5171

is -1.6483* .63894 .016 -2.9670 -.3296

is st -2.1875* .63894 .002 -3.5062 -.8688

ld 1.6483* .63894 .016 .3296 2.9670

UJI BNT LEVEL KULIT BIJI KAKAO

Dependent Variable:dia (%)

(I) level (J) level Mean Difference

(I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

LSD a1 a2 -2.9767* .73778 .000 -4.4994 -1.4540

a3 -6.5522* .73778 .000 -8.0749 -5.0295

a4 -8.8644* .73778 .000 -10.3871 -7.3417

a2 a1 2.9767* .73778 .000 1.4540 4.4994

a3 -3.5756* .73778 .000 -5.0983 -2.0529

a4 -5.8878* .73778 .000 -7.4105 -4.3651

a3 a1 6.5522* .73778 .000 5.0295 8.0749

a2 3.5756* .73778 .000 2.0529 5.0983

a4 -2.3122* .73778 .005 -3.8349 -.7895

a4 a1 8.8644* .73778 .000 7.3417 10.3871

a2 5.8878* .73778 .000 4.3651 7.4105

a3 2.3122* .73778 .005 .7895 3.8349

Based on observed means. The error term is Mean Square(Error) = 2,449.

*. The mean difference is significant at the ,05 level.

Page 47: KARAKTERISTIK FISIK DAGING SAPI BALI HASIL PENGGEMUKAN ... · taufik-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Karakteristik Fisik Daging Sapi Bali Hasil Penggemukan Menggunakan

36

Lampiran 2. Hasil perhitungan analisis ragam berbagai level kulit biji kakao dan

jenis otot yang berbeda serta interaksi keduanya terdapat SM daging

sapi Bali jantan.

Dependent Variable:sm (%)

Source Type III Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Corrected Model 722.222a 11 65.657 3.152 .009

Intercept 5377.778 1 5377.778 258.133 .000

jenis_otot 272.222 2 136.111 6.533 .005

Level 388.889 3 129.630 6.222 .003

jenis_otot * level 61.111 6 10.185 .489 .810

Error 500.000 24 20.833

Total 6600.000 36

Corrected Total 1222.222 35

a. R Squared = ,591 (Adjusted R Squared = ,403)

UJI BNT JENIS OTOT YANG BERBEDA

Dependent Variable:sm (%)

(I)

jenis_ot

ot

(J)

jenis_ot

ot

Mean Difference

(I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

LSD st ld 6.6667* 1.86339 .002 2.8208 10.5125

is 4.1667* 1.86339 .035 .3208 8.0125

ld st -6.6667* 1.86339 .002 -10.5125 -2.8208

is -2.5000 1.86339 .192 -6.3458 1.3458

is St -4.1667* 1.86339 .035 -8.0125 -.3208

Ld 2.5000 1.86339 .192 -1.3458 6.3458

Based on observed means.

The error term is Mean Square(Error) = 20,833.

*. The mean difference is significant at the ,05 level.

Page 48: KARAKTERISTIK FISIK DAGING SAPI BALI HASIL PENGGEMUKAN ... · taufik-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Karakteristik Fisik Daging Sapi Bali Hasil Penggemukan Menggunakan

37

UJI BNT LEVEL KULIT BIJI KAKAO

Dependent Variable:sm (%)

(I) level (J) level Mean Difference

(I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

LSD a1 a2 4.4444* 2.15166 .050 .0036 8.8852

a3 6.6667* 2.15166 .005 2.2259 11.1075

a4 8.8889* 2.15166 .000 4.4481 13.3297

a2 a1 -4.4444* 2.15166 .050 -8.8852 -.0036

a3 2.2222 2.15166 .312 -2.2186 6.6630

a4 4.4444* 2.15166 .050 .0036 8.8852

a3 a1 -6.6667* 2.15166 .005 -11.1075 -2.2259

a2 -2.2222 2.15166 .312 -6.6630 2.2186

a4 2.2222 2.15166 .312 -2.2186 6.6630

a4 a1 -8.8889* 2.15166 .000 -13.3297 -4.4481

a2 -4.4444* 2.15166 .050 -8.8852 -.0036

a3 -2.2222 2.15166 .312 -6.6630 2.2186

Based on observed means. The error term is Mean Square(Error) = 20,833.

*. The mean difference is significant at the ,05 level.

Lampiran 3. Hasil perhitungan analisis ragam berbagai level kulit biji kakao dan

jenis otot yang berbeda serta interaksi keduanya terdapat DPD daging

sapi Bali jantan.

Dependent Variable:dpd ( kg/cm2)

Source

Type III Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Corrected Model 18.189a 11 1.654 38.432 .000

Intercept 130.454 1 130.454 3.032E3 .000

jenis_otot .309 2 .154 3.590 .043

Level 16.847 3 5.616 130.522 .000

jenis_otot * level 1.033 6 .172 4.001 .006

Error 1.033 24 .043

Total 149.676 36

Corrected Total 19.222 35

a. R Squared = ,946 (Adjusted R Squared = ,922)

Page 49: KARAKTERISTIK FISIK DAGING SAPI BALI HASIL PENGGEMUKAN ... · taufik-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Karakteristik Fisik Daging Sapi Bali Hasil Penggemukan Menggunakan

38

UJI BNT JENIS OTOT YANG BERBEDA

Dependent Variable:dpd ( kg/cm2)

(I)

jenis_ot

ot

(J)

jenis_ot

ot

Mean Difference

(I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

LSD st Ld .2242* .08468 .014 .0494 .3989

is .1425 .08468 .105 -.0323 .3173

ld st -.2242* .08468 .014 -.3989 -.0494

is -.0817 .08468 .344 -.2564 .0931

is st -.1425 .08468 .105 -.3173 .0323

Ld .0817 .08468 .344 -.0931 .2564

Based on observed means.

The error term is Mean Square(Error) = ,043.

*. The mean difference is significant at the ,05 level.

UJI BNT LEVEL KULIT BIJI KAKAO

Dependent Variable:dpd ( kg/cm2)

(I) level (J) level

Mean Difference (I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

LSD a1 a2 .4233* .09778 .000 .2215 .6251

a3 1.0556* .09778 .000 .8537 1.2574

a4 1.8133* .09778 .000 1.6115 2.0151

a2 a1 -.4233* .09778 .000 -.6251 -.2215

a3 .6322* .09778 .000 .4304 .8340

a4 1.3900* .09778 .000 1.1882 1.5918

a3 a1 -1.0556* .09778 .000 -1.2574 -.8537

a2 -.6322* .09778 .000 -.8340 -.4304

a4 .7578* .09778 .000 .5560 .9596

a4 a1 -1.8133* .09778 .000 -2.0151 -1.6115

a2 -1.3900* .09778 .000 -1.5918 -1.1882

a3 -.7578* .09778 .000 -.9596 -.5560

Based on observed means. The error term is Mean Square(Error) = ,043.

*. The mean difference is significant at the ,05 level.

Page 50: KARAKTERISTIK FISIK DAGING SAPI BALI HASIL PENGGEMUKAN ... · taufik-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Karakteristik Fisik Daging Sapi Bali Hasil Penggemukan Menggunakan

39

Lampiran 4. Dokumentasi kegiatan penelitian

Gambar 1. : Kulit biji kakao Gambar 2. : Sapi Bali jantan

Gambar 3 : Bagian otot sapi Bali Gambar 4 : Penimbangan daging sapi

Page 51: KARAKTERISTIK FISIK DAGING SAPI BALI HASIL PENGGEMUKAN ... · taufik-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Karakteristik Fisik Daging Sapi Bali Hasil Penggemukan Menggunakan

40

Gambar 5 : Pemberian label Gambar 6 : Memasukkan sampel

dalam waterbath

Gambar 7 : Penimbangan nilai SM Gambar 8 : Pengukuran nilai DPD

Gambar 9 : Pengepresan DIA Gambar 10 : Hasil pengukuran

DIA

Page 52: KARAKTERISTIK FISIK DAGING SAPI BALI HASIL PENGGEMUKAN ... · taufik-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Karakteristik Fisik Daging Sapi Bali Hasil Penggemukan Menggunakan

41

RIWAYAT HIDUP

Nurul Adha, lahir pada tanggal 2 Juni 1993 di Enrekang

Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan. Penulis adalah

anak kedua dari lima bersaudara pasangan Agussalim dan

Rugayyah. Jenjang pendidikan formal yang pernah ditempuh

Penulis adalah TK Aisyah di Kecamatan Enrekang Kab. Enrekang yang lulus pada

tahun 1999 dan melanjutkan Sekolah Dasar (SD) Unggulan Kecamatan Enrekang

Kab. Enrekang dan lulus tahun 2005. Kemudian setelah lulus di SD, Penulis

melanjutkan di SMP Negeri 1 Enrekang tahun 2008, kemudian di Sekolah

Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Enrekang, lulus pada tahun 2011. Setelah

menyelesaikan SMA, penulis diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) melalui

Jalur Pemanduan Potensi Belajar (JPBB) di Fakultas Peternakan, Universitas

Hasanuddin, Makasssar. Penulis pernah aktif sebagai asisten praktek lapang

penyuluhan pada tahun 2013. Saat ini Penulis aktif di Himpunan Mahasiswa

Teknologi Hasil Ternak Universitas Hasanuddin (HIMATEHATE_UH) dan

sebagai asisten praktikum Pengawasan Mutu dan Industri Peternakan di Fakultas

Peternakan.