LAPORAN KEGIATAN - BaKTIbakti.or.id/sites/default/files/download/LAPORAN LENGKAP...LAPORAN KEGIATAN...

58

Transcript of LAPORAN KEGIATAN - BaKTIbakti.or.id/sites/default/files/download/LAPORAN LENGKAP...LAPORAN KEGIATAN...

Page 1: LAPORAN KEGIATAN - BaKTIbakti.or.id/sites/default/files/download/LAPORAN LENGKAP...LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur
Page 2: LAPORAN KEGIATAN - BaKTIbakti.or.id/sites/default/files/download/LAPORAN LENGKAP...LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur

LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”

Yayasan Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia dan

Forum Kawasan Timur IndonesiaMengucapkan

Terima Kasih yang sebesar-besarnyakepada

Pemerintah Kota Palu

Atas Dukungannya bagi Suksesnya Kegiatan ini

SULAWESI TENGAH

Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah

dan

Atas Dukungannya bagi Suksesnya Kegiatan ini

Yayasan Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia dan

Forum Kawasan Timur IndonesiaMengucapkan

Terima Kasih yang sebesar-besarnyakepada

Page 3: LAPORAN KEGIATAN - BaKTIbakti.or.id/sites/default/files/download/LAPORAN LENGKAP...LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur

LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”

Yayasan Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia dan

Forum Kawasan Timur IndonesiaMengucapkan

Terima Kasih yang sebesar-besarnyakepada

Pemerintah Kota Palu

Atas Dukungannya bagi Suksesnya Kegiatan ini

SULAWESI TENGAH

Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah

dan

Atas Dukungannya bagi Suksesnya Kegiatan ini

Yayasan Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia dan

Forum Kawasan Timur IndonesiaMengucapkan

Terima Kasih yang sebesar-besarnyakepada

Page 4: LAPORAN KEGIATAN - BaKTIbakti.or.id/sites/default/files/download/LAPORAN LENGKAP...LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur

orum Kawasan Timur Indonesia kembali merayakan kemajuan pembangunan di Kawasan Timur Indonesia tanggal 24-25 FSeptember 2012 di Palu, Sulawesi Tengah. Acara ini merayakan

keberhasilan para individu dan komunitas dalam menjawab tantangan pembangunan dengan menggunakan aset lokal dan yang telah membawa perubahan besar di daerahnya. Para pembicara dan seluruh peserta menampilkan solusi dan saling belajar bagaimana kiat sukses mengatasi berbagai tantangan pembangunan yang kerap dihadapi masyarakat di kawasan timur Indonesia (KTI).

Pertemuan Forum Kawasan Timur Indonesia berkembang dari tahun ke tahun. Tahun ini adalah pertemuan keenam dan dikemas dalam bentuk festival dimana kami kembali menyajikan sesuatu yang berbeda dan menghantarkan lebih banyak peluang untuk saling belajar, berjejaring dan membuat perubahan.

Festival Forum Kawasan Timur Indonesia 2012”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur

untuk Indonesia”

Forum KTI adalah sebuah jaringan para pelaku kunci pembangunan KTI

yang setiap dua tahun mengadakan pertemuan untuk menampilkan berbagai praktik cerdas

tingkat lokal dan memberi ruang untuk berbagai jenis interaksi antar pelaku pembangunan KTI.

Pertemuan ini menjadi satu-satunya kesempatan bagi pelaku pembangunan dari berbagai daerah untuk berkumpul, saling belajar dan berdiskusi

tentang isu dan solusi untuk pembangunan di kawasan timur Indonesia.

Festival Forum KTI tahun ini bertema ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”. Tujuannya adalah berbagi praktik cerdas, pengalaman, dan pembelajaran dari berbagai program pembangunan dari tingkat lokal untuk meningkatkan rasa kepemilikan, mengharmonisasi, serta meningkatkan pengelolaan program ke arah keberhasilan pembangunan nasional.

Dalam pertemuan ini peserta dapat belajar dan menyerap praktik baru sehingga memungkinkan mereka untuk bekerja lebih efektif dan meningkatkan hasil yang dicapai di bidang yang sedang dijalani. Dari interaksi dalam Festival Forum KTI, tercipta hubungan yang baik antar pemerintah daerah, pemerintah pusat, lembaga swadaya masyarakat, akademisi, sektor swasta, media, dan mitra pembangunan internasional dalam proses pembangunan.

Festival Forum KTI juga mengangkat berbagai praktik cerdas tingkat lokal ke tingkat nasional untuk mendorong terjadinya replikasi dan/atau adopsi oleh para pelaku pembangunan pada tingkatan yang lebih luas. Sejak menampilkan Praktik Cerdas pada Pertemuan yang keempat, Festival Forum KTI juga mendorong meningkatnya kreativitas masyarakat Kawasan Timur Indonesia untuk menjawab tantangan pembangunan yang dihadapi.

Festival Forum KTI 2012 terlaksana atas dukungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, Pemerintah Kota Palu, Pemerintah Australia – AusAID dan AIPD, CIDA, PEACH - World Bank, USAID, The Asia Foundation, PNPM Support Facility, OXFAM, INSPIRIT, IMPRO dan Kompas sebagai media partner.

1LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”

Page 5: LAPORAN KEGIATAN - BaKTIbakti.or.id/sites/default/files/download/LAPORAN LENGKAP...LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur

orum Kawasan Timur Indonesia kembali merayakan kemajuan pembangunan di Kawasan Timur Indonesia tanggal 24-25 FSeptember 2012 di Palu, Sulawesi Tengah. Acara ini merayakan

keberhasilan para individu dan komunitas dalam menjawab tantangan pembangunan dengan menggunakan aset lokal dan yang telah membawa perubahan besar di daerahnya. Para pembicara dan seluruh peserta menampilkan solusi dan saling belajar bagaimana kiat sukses mengatasi berbagai tantangan pembangunan yang kerap dihadapi masyarakat di kawasan timur Indonesia (KTI).

Pertemuan Forum Kawasan Timur Indonesia berkembang dari tahun ke tahun. Tahun ini adalah pertemuan keenam dan dikemas dalam bentuk festival dimana kami kembali menyajikan sesuatu yang berbeda dan menghantarkan lebih banyak peluang untuk saling belajar, berjejaring dan membuat perubahan.

Festival Forum Kawasan Timur Indonesia 2012”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur

untuk Indonesia”

Forum KTI adalah sebuah jaringan para pelaku kunci pembangunan KTI

yang setiap dua tahun mengadakan pertemuan untuk menampilkan berbagai praktik cerdas

tingkat lokal dan memberi ruang untuk berbagai jenis interaksi antar pelaku pembangunan KTI.

Pertemuan ini menjadi satu-satunya kesempatan bagi pelaku pembangunan dari berbagai daerah untuk berkumpul, saling belajar dan berdiskusi

tentang isu dan solusi untuk pembangunan di kawasan timur Indonesia.

Festival Forum KTI tahun ini bertema ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”. Tujuannya adalah berbagi praktik cerdas, pengalaman, dan pembelajaran dari berbagai program pembangunan dari tingkat lokal untuk meningkatkan rasa kepemilikan, mengharmonisasi, serta meningkatkan pengelolaan program ke arah keberhasilan pembangunan nasional.

Dalam pertemuan ini peserta dapat belajar dan menyerap praktik baru sehingga memungkinkan mereka untuk bekerja lebih efektif dan meningkatkan hasil yang dicapai di bidang yang sedang dijalani. Dari interaksi dalam Festival Forum KTI, tercipta hubungan yang baik antar pemerintah daerah, pemerintah pusat, lembaga swadaya masyarakat, akademisi, sektor swasta, media, dan mitra pembangunan internasional dalam proses pembangunan.

Festival Forum KTI juga mengangkat berbagai praktik cerdas tingkat lokal ke tingkat nasional untuk mendorong terjadinya replikasi dan/atau adopsi oleh para pelaku pembangunan pada tingkatan yang lebih luas. Sejak menampilkan Praktik Cerdas pada Pertemuan yang keempat, Festival Forum KTI juga mendorong meningkatnya kreativitas masyarakat Kawasan Timur Indonesia untuk menjawab tantangan pembangunan yang dihadapi.

Festival Forum KTI 2012 terlaksana atas dukungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, Pemerintah Kota Palu, Pemerintah Australia – AusAID dan AIPD, CIDA, PEACH - World Bank, USAID, The Asia Foundation, PNPM Support Facility, OXFAM, INSPIRIT, IMPRO dan Kompas sebagai media partner.

1LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”

Page 6: LAPORAN KEGIATAN - BaKTIbakti.or.id/sites/default/files/download/LAPORAN LENGKAP...LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur

GENDANG BESAR YANG DITABUH BERTALU-TALU OLEH IBU NAFSIAH MBOI DAN BAPAK LONGKI JANGGOLA, MENANDAKAN RITUAL 2 TAHUNAN PENUH INSPIRASI FESTIVAL FORUM KTI 2012 DIBUKA SECARA RESMI

Prosesi selanjutnya adalah sambutan pengantar dari Ketua Pokja Forum KTI, Prof. Dr. Ir. Hj. Winarni Monoarfa, MS. Dalam sambutannya, Ibu Winarni Monoarfa mengapresiasi kehadiran tak kurang dari 500 peserta. Ini merupakan bukti nyata terhadap kebersamaan yang dibangun dan besarnya respon atas kemajuan pembangunan kawasan timur dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Ibu Winarni Monoarfa juga melaporkan replikasi dan adopsi dari praktik-praktik cerdas yang diidentifikasi dan dipresentasikan pada Pertemuan Forum KTI sebelumnya. Beberapa di antara yang telah direplikasi adalah KB Pria di Sulawesi Utara, saat ini 12 dari 15 kabupaten & kota di Sulawesi Utara telah mengadopsi program KB Pria. Sekarang jumlah peserta KB Pria di seluruh Sulawesi Utara sekitar 1,000 orang. Desa bebas rokok, Desa Bone Bone di Enrekang mendapatkan juara 1 Desa Terbaik dari Kementerian Dalam Negeri, pada bulan Agustus 2012. Praktik cerdas Malaria Center berhasil mendorong Perda Malaria di Halmahera Selatan, perda pertama di Indonesia dan praktik cerdas ini telah direplikasi di Halmahera Timur, Halmahera Barat, Morotai, Tobelo dan Tidore Kepulauan; BAPAMDES Asih Tigasa di Lombok Timur telah melayani 750 rumah tangga atau sekitar 5000 orang dan telah direplikasi di 4 desa di Lombok; Koperasi Perempuan Matamosobu di Buton saat ini telah mengelola

Pagi yang cerah di kota Palu menyambut peserta Festival Forum KTI 2012. Convention Hall SwissBell Hotel Palu dipenuhi sekitar 500 inovator publik yang datang dari berbagai wilayah di Indonesia untuk mengkontribusikan ide, mimpi dan kepakaran demi kemajuan di Kawasan Timur Indonesia.

Sebelum acara dimulai, peserta Festival dihibur oleh suara anak-anak Pendidikan Harmoni dengan lagu-lagu daerah Sulawesi Tengah. Pembukaan ditandai dengan masuknya sekelompok penari yang dipersembahkan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Tengah, yang membawakan tari selamat datang, Tari Motaro.

PEMBUKAAN Festival Forum KTI VI

Sambutan Ketua Pokja Forum KTIProf. Dr. I.r Hj. Winarni Monoarfa, MS

Sesaat kemudian ruangan Convention Hall menjadi hening. Lalu terdengar bunyi alat tenun Donggala yang menggambarkan proses menenun dan merajut inspirasi yang menjadi tema Festival Forum KTI VI, ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”.

Suasana menjadi semakin khidmat dengan dikumandangkannya Lagu Indonesia Raya oleh seluruh peserta Festival Forum Kawasan Timur Indonesia diiringi oleh Paduan Suara Anak-Anak Sekolah Pendidikan Harmoni.

dana bergulir sebanyak Rp 3 Milyar; Rumah Aman dijadikan mitra oleh BAPPEDA Provinsi NTT dalam penanganan 2300 kasus KDRT di NTT; Sekolah Kampung Sarmi mendapat dukungan dari Depdiknas dan Pihak Gereja yang memberikan lahan untuk pendirian bangunan sekolah. John Rahail, sang inisiator kini menjadi fellow Ashoka sejak akhir 2011. Melalui kerjasama dengan Kompas, ada 22 artikel Praktik Cerdas yang dimuat di Harian KOMPAS.

Pada kesempatan tersebut, Ibu Winarni Monoarfa juga menyampaikan capaian dari dua sub jaringan Forum KTI yaitu Forum Kepala BAPPEDA Provinsi Se-KTI dan Jaringan Peneliti KTI (JiKTI). Dalam pertemuan yang ke IV, VI dan VII Forum Kepala Bappeda

3LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”

Page 7: LAPORAN KEGIATAN - BaKTIbakti.or.id/sites/default/files/download/LAPORAN LENGKAP...LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur

GENDANG BESAR YANG DITABUH BERTALU-TALU OLEH IBU NAFSIAH MBOI DAN BAPAK LONGKI JANGGOLA, MENANDAKAN RITUAL 2 TAHUNAN PENUH INSPIRASI FESTIVAL FORUM KTI 2012 DIBUKA SECARA RESMI

Prosesi selanjutnya adalah sambutan pengantar dari Ketua Pokja Forum KTI, Prof. Dr. Ir. Hj. Winarni Monoarfa, MS. Dalam sambutannya, Ibu Winarni Monoarfa mengapresiasi kehadiran tak kurang dari 500 peserta. Ini merupakan bukti nyata terhadap kebersamaan yang dibangun dan besarnya respon atas kemajuan pembangunan kawasan timur dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Ibu Winarni Monoarfa juga melaporkan replikasi dan adopsi dari praktik-praktik cerdas yang diidentifikasi dan dipresentasikan pada Pertemuan Forum KTI sebelumnya. Beberapa di antara yang telah direplikasi adalah KB Pria di Sulawesi Utara, saat ini 12 dari 15 kabupaten & kota di Sulawesi Utara telah mengadopsi program KB Pria. Sekarang jumlah peserta KB Pria di seluruh Sulawesi Utara sekitar 1,000 orang. Desa bebas rokok, Desa Bone Bone di Enrekang mendapatkan juara 1 Desa Terbaik dari Kementerian Dalam Negeri, pada bulan Agustus 2012. Praktik cerdas Malaria Center berhasil mendorong Perda Malaria di Halmahera Selatan, perda pertama di Indonesia dan praktik cerdas ini telah direplikasi di Halmahera Timur, Halmahera Barat, Morotai, Tobelo dan Tidore Kepulauan; BAPAMDES Asih Tigasa di Lombok Timur telah melayani 750 rumah tangga atau sekitar 5000 orang dan telah direplikasi di 4 desa di Lombok; Koperasi Perempuan Matamosobu di Buton saat ini telah mengelola

Pagi yang cerah di kota Palu menyambut peserta Festival Forum KTI 2012. Convention Hall SwissBell Hotel Palu dipenuhi sekitar 500 inovator publik yang datang dari berbagai wilayah di Indonesia untuk mengkontribusikan ide, mimpi dan kepakaran demi kemajuan di Kawasan Timur Indonesia.

Sebelum acara dimulai, peserta Festival dihibur oleh suara anak-anak Pendidikan Harmoni dengan lagu-lagu daerah Sulawesi Tengah. Pembukaan ditandai dengan masuknya sekelompok penari yang dipersembahkan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Tengah, yang membawakan tari selamat datang, Tari Motaro.

PEMBUKAAN Festival Forum KTI VI

Sambutan Ketua Pokja Forum KTIProf. Dr. I.r Hj. Winarni Monoarfa, MS

Sesaat kemudian ruangan Convention Hall menjadi hening. Lalu terdengar bunyi alat tenun Donggala yang menggambarkan proses menenun dan merajut inspirasi yang menjadi tema Festival Forum KTI VI, ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”.

Suasana menjadi semakin khidmat dengan dikumandangkannya Lagu Indonesia Raya oleh seluruh peserta Festival Forum Kawasan Timur Indonesia diiringi oleh Paduan Suara Anak-Anak Sekolah Pendidikan Harmoni.

dana bergulir sebanyak Rp 3 Milyar; Rumah Aman dijadikan mitra oleh BAPPEDA Provinsi NTT dalam penanganan 2300 kasus KDRT di NTT; Sekolah Kampung Sarmi mendapat dukungan dari Depdiknas dan Pihak Gereja yang memberikan lahan untuk pendirian bangunan sekolah. John Rahail, sang inisiator kini menjadi fellow Ashoka sejak akhir 2011. Melalui kerjasama dengan Kompas, ada 22 artikel Praktik Cerdas yang dimuat di Harian KOMPAS.

Pada kesempatan tersebut, Ibu Winarni Monoarfa juga menyampaikan capaian dari dua sub jaringan Forum KTI yaitu Forum Kepala BAPPEDA Provinsi Se-KTI dan Jaringan Peneliti KTI (JiKTI). Dalam pertemuan yang ke IV, VI dan VII Forum Kepala Bappeda

3LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”

Page 8: LAPORAN KEGIATAN - BaKTIbakti.or.id/sites/default/files/download/LAPORAN LENGKAP...LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur

Provinsi Se-KTI memberikan input resmi bagi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2010-2014), Rencana Kerja Pembangunan (RKP) 2012, dan Masterplan untuk Percepatkan dan Pengembangan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

Hingga saat ini sudah dilaksanakan tujuh kali pertemuan Forum Kepala BAPPEDA Provinsi Se-KTI dimana hubungan antar Kepala BAPPEDA Provinsi se-KTI tidak hanya menjadi lebih bernas, melainkan juga berhasil menjadi ajang bertukar solusi bagi para Kepala BAPPEDA. Demikian juga hubungan koordinasi antara Forum ini dengan Pemerintah Pusat, dalam hal ini BAPPENAS yang semakin kuat. Ibu Menteri BAPPENAS, Prof. Dr. Armida S. Alisjahbana, SE, MA, telah memberi perhatian yang besar terhadap Forum ini dan menghadiri Pertemuan Forum Kepala Bappeda Provinsi ke-6 di Jakarta.

Perkembangan Jaringan Peneliti Kawasan Timur Indonesia (JiKTI) juga dilaporkan oleh Ibu Winarni Monoarfa, dimana mulai Juli 2010 hingga November 2012, jaringan ini mendapatkan dukungan dari AusAID melalui The Asia Foundation melalui Program

Pengembangan Sektor Pengetahuan untuk Kebijakan. Saat ini JiKTI berfokus pada penguatan kelembagaannya pasca diselesaikannya dokumen Rencana Strategis dan Statuta.

JiKTI juga memberikan hibah penelitian bagi anggotanya dan melaksanakan pelatihan gender dan policy brief bagi peneliti terpilih. Ibu Winarni Monoarfa juga melaporkan telah dilaksanakannya Pertemuan Dewan Panel JiKTI yang memberikan gambaran terkini perkembangan dan capaian JiKTI selama Bridging Program sekaligus menunjuk Koordinator Ad Interim JiKTI, Bapak Madjid Sallatu – Pokja Forum KTI Sulawesi Selatan, dan mengesahkan perangkat kelembagaan JiKTI.

Disampaikan juga bahwa Palu sebagai kota pertama yang mendeklarasikan PNPM, juga memanfaatkan momentum Festival Forum KTI 2012 untuk mendeklarasikan “Palu 2015, Zero Poverty”. Program ini diinisiasi oleh Bapak Walikota Palu, Rusdi Mastura, dengan kajian yang akan dilaksanakan oleh JiKTI.

Sambutan Gubernur Sulawesi TengahH. Longki Djanggola

Sambutan kedua disampaikan oleh Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah, H Longki Djanggola. Dalam pembukaan, Gubernur Sulteng, menuturkan, pertumbuhan ekonomi di KTI relatif tinggi sekitar 7,7 persen pada tahun 2010 dan 6,76 persen pada tahun 2011. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional. Meski demikian, pertumbuhan tersebut belum mampu mensejahterahkan warganya. Dari 183 kabupatentertinggal, di Indonesia, 70 persen berada di Kawasan Timur Indonesia . Angka kemiskinan pun masih tinggi. Diakui, pertumbuhan ekonomi di KTI cukup menggembirakan dalam dua tahun terakhir namun belum mampu menekan persentase angka kemiskinan di kawasan ini. KTI sendiri dinilai memiliki potensi sumber daya alam yang cukup banyak sehingga tak menutup kemungkinan KTI jadi sumber kehidupan dan penghidupan Indonesia di masa mendatang.

Gubernur juga menyampaikan bahwa melalui Festival Forum KTI ini diharapkan terbuka kesempatan untuk saling bertukar pengalaman bagi pelaku pembangunan serta terjalinnya hubungan multipihak guna melahirkan rekomendasi-rekomendasi yang inovatif dan efektif bagi pembangunan KTI ke depannya. Forum ini juga sekaligus membuka kesempatan tidak saja untuk mendengar tetapi juga untuk didengar dari berbagai pihak di lembaga nasional maupun internasional.

Acara Pembukaan kemudian ditandai dengan penabuhan gong oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Nafsiah Mboi, Gubernur Sulawesi Tengah, dan Ketua Pokja Forum KTI. Menteri Kesehatan mengungkapkan rasa bangganya karena bisa hadir dalam festival yang diikuti perwakilan pemerintah daerah, lembaga swadaya masyarakat, mitra pembangunan internasional dan pemangku kepentingan di wilayah Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua. ''Saya bangga bisa hadir di tengah-tengah para inspirator yang hebat dari KTI. Selama ini kita dianggap terbelakang, ternyata kita hebat. Saya senang dan bersyukur karena bisa ketemu orang lapangan sebanyak ini.'' kata Nafsiah Mboi sebelum menabuh gong tanda dibukanya Festival Forum KTI VI.

2

Sebelum menampilkan Praktik Cerdas terpilih dan Inspirator dari berbagai daerah di Kawasan Timur Indonesia, Menteri Kesehatan, Dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH memaparkan situasi Pelayanan Kesehatan di Kawasan Timur Indonesia.

Dalam paparannya, Ibu Menteri Kesehatan menyebutkan 2 hal utama yang perlu menjadi perhatian yaitu 1) Millenium Development Goals (MDGs) yang akan berakhir pada tahun 2015 dan akan dilanjutkan dengan Sustainable Development Goals sehingga kita harus berusaha mencapai target yang ditentukan dan menentukan langkah selanjutnya setelah 2015; 2) Persiapan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Kita sudah berkomitmen agar tahun 2019 dapat tercapai Universal Health Coverage, tidak ada lagi orang Indonesia yang sakit dan masih memikirkan biaya. Tahun 2019 seluruh rakyat Indonesia sudah punya Health Insurance. Menurut beliau, KTI ini unik dibanding daerah lain dan perlu dibahas perbedaan-perbedaan apa yang perlu diterapkan di KTI, apakah dalam hal premi atau dalam sistem pelayanan. Beliau sangat mengharapkan masukan dari stakeholder di KTI terkait hal ini.

Beliau juga menyampaikan sejumlah Pekerjaan Rumah yang belum terselesaikan terkait pencapaian Target MDGs di KTI antara lain adalah menurunkan angka kematian ibu dan anak; mengendalikan HIV/AIDS, malaria, dan penyakit menular lainnya; meningkatkan kesehatan ibu; dan pelestarian lingkungan.

Pada kesempatan itu, Ibu Menkes juga menguraikan upaya peningkatan akses pelayanan kesehatan seperti bantuan operasional kesehatan, peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, pemenuhan SDM bidang kesehatan, serta upaya pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan. Buka hati, buka mata, buka telinga dan putar otak supaya generasi muda kita tidak terkena HIV/AIDS.

Setelah pemaparan dari ibu Menteri dan tanya jawab dengan peserta, Panggung Inspirasi diisi dengan presentasi para praktisi Praktik Cerdas terpilih dari Maluku Tenggara Barat - Maluku, Palu dan Poso - Sulawesi Tengah, Sumba - Nusa Tenggara Timur, serta Selayar - Sulawesi Selatan. Mereka menguraikan keberhasilan dalam menjawab tantangan pembangunan memanfaatkan aset yang ada. Dalam Panggung Inspirasi, setiap peserta akan saling berbagi kiat mengatasi tantangan pembangunan.

Tidak hanya menghadirkan Praktik Cerdas, Panggung Inspirasi hari pertama juga menampilkan para Inspirator yang bergerak dalam bidang kesehatan, kesetaraan gender, dan pelestarian lingkungan. Mereka adalah Bidan Joria dari Flores Timur, Nusa Tenggara Timur; Raden Muhammad Rais dari Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat; dan Saidah dari Buton, Sulawesi Tenggara.

Panggung Inspirasi HARI PERTAMA Jangan lihat angka,

lihat orang! Di belakang setiap angka, ada manusia. Kita kerja untuk manusia, bukan untuk angka. Angka hanya membantu kita.

“ “

Dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH

3LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”

Page 9: LAPORAN KEGIATAN - BaKTIbakti.or.id/sites/default/files/download/LAPORAN LENGKAP...LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur

Provinsi Se-KTI memberikan input resmi bagi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2010-2014), Rencana Kerja Pembangunan (RKP) 2012, dan Masterplan untuk Percepatkan dan Pengembangan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

Hingga saat ini sudah dilaksanakan tujuh kali pertemuan Forum Kepala BAPPEDA Provinsi Se-KTI dimana hubungan antar Kepala BAPPEDA Provinsi se-KTI tidak hanya menjadi lebih bernas, melainkan juga berhasil menjadi ajang bertukar solusi bagi para Kepala BAPPEDA. Demikian juga hubungan koordinasi antara Forum ini dengan Pemerintah Pusat, dalam hal ini BAPPENAS yang semakin kuat. Ibu Menteri BAPPENAS, Prof. Dr. Armida S. Alisjahbana, SE, MA, telah memberi perhatian yang besar terhadap Forum ini dan menghadiri Pertemuan Forum Kepala Bappeda Provinsi ke-6 di Jakarta.

Perkembangan Jaringan Peneliti Kawasan Timur Indonesia (JiKTI) juga dilaporkan oleh Ibu Winarni Monoarfa, dimana mulai Juli 2010 hingga November 2012, jaringan ini mendapatkan dukungan dari AusAID melalui The Asia Foundation melalui Program

Pengembangan Sektor Pengetahuan untuk Kebijakan. Saat ini JiKTI berfokus pada penguatan kelembagaannya pasca diselesaikannya dokumen Rencana Strategis dan Statuta.

JiKTI juga memberikan hibah penelitian bagi anggotanya dan melaksanakan pelatihan gender dan policy brief bagi peneliti terpilih. Ibu Winarni Monoarfa juga melaporkan telah dilaksanakannya Pertemuan Dewan Panel JiKTI yang memberikan gambaran terkini perkembangan dan capaian JiKTI selama Bridging Program sekaligus menunjuk Koordinator Ad Interim JiKTI, Bapak Madjid Sallatu – Pokja Forum KTI Sulawesi Selatan, dan mengesahkan perangkat kelembagaan JiKTI.

Disampaikan juga bahwa Palu sebagai kota pertama yang mendeklarasikan PNPM, juga memanfaatkan momentum Festival Forum KTI 2012 untuk mendeklarasikan “Palu 2015, Zero Poverty”. Program ini diinisiasi oleh Bapak Walikota Palu, Rusdi Mastura, dengan kajian yang akan dilaksanakan oleh JiKTI.

Sambutan Gubernur Sulawesi TengahH. Longki Djanggola

Sambutan kedua disampaikan oleh Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah, H Longki Djanggola. Dalam pembukaan, Gubernur Sulteng, menuturkan, pertumbuhan ekonomi di KTI relatif tinggi sekitar 7,7 persen pada tahun 2010 dan 6,76 persen pada tahun 2011. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional. Meski demikian, pertumbuhan tersebut belum mampu mensejahterahkan warganya. Dari 183 kabupatentertinggal, di Indonesia, 70 persen berada di Kawasan Timur Indonesia . Angka kemiskinan pun masih tinggi. Diakui, pertumbuhan ekonomi di KTI cukup menggembirakan dalam dua tahun terakhir namun belum mampu menekan persentase angka kemiskinan di kawasan ini. KTI sendiri dinilai memiliki potensi sumber daya alam yang cukup banyak sehingga tak menutup kemungkinan KTI jadi sumber kehidupan dan penghidupan Indonesia di masa mendatang.

Gubernur juga menyampaikan bahwa melalui Festival Forum KTI ini diharapkan terbuka kesempatan untuk saling bertukar pengalaman bagi pelaku pembangunan serta terjalinnya hubungan multipihak guna melahirkan rekomendasi-rekomendasi yang inovatif dan efektif bagi pembangunan KTI ke depannya. Forum ini juga sekaligus membuka kesempatan tidak saja untuk mendengar tetapi juga untuk didengar dari berbagai pihak di lembaga nasional maupun internasional.

Acara Pembukaan kemudian ditandai dengan penabuhan gong oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Nafsiah Mboi, Gubernur Sulawesi Tengah, dan Ketua Pokja Forum KTI. Menteri Kesehatan mengungkapkan rasa bangganya karena bisa hadir dalam festival yang diikuti perwakilan pemerintah daerah, lembaga swadaya masyarakat, mitra pembangunan internasional dan pemangku kepentingan di wilayah Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua. ''Saya bangga bisa hadir di tengah-tengah para inspirator yang hebat dari KTI. Selama ini kita dianggap terbelakang, ternyata kita hebat. Saya senang dan bersyukur karena bisa ketemu orang lapangan sebanyak ini.'' kata Nafsiah Mboi sebelum menabuh gong tanda dibukanya Festival Forum KTI VI.

2

Sebelum menampilkan Praktik Cerdas terpilih dan Inspirator dari berbagai daerah di Kawasan Timur Indonesia, Menteri Kesehatan, Dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH memaparkan situasi Pelayanan Kesehatan di Kawasan Timur Indonesia.

Dalam paparannya, Ibu Menteri Kesehatan menyebutkan 2 hal utama yang perlu menjadi perhatian yaitu 1) Millenium Development Goals (MDGs) yang akan berakhir pada tahun 2015 dan akan dilanjutkan dengan Sustainable Development Goals sehingga kita harus berusaha mencapai target yang ditentukan dan menentukan langkah selanjutnya setelah 2015; 2) Persiapan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Kita sudah berkomitmen agar tahun 2019 dapat tercapai Universal Health Coverage, tidak ada lagi orang Indonesia yang sakit dan masih memikirkan biaya. Tahun 2019 seluruh rakyat Indonesia sudah punya Health Insurance. Menurut beliau, KTI ini unik dibanding daerah lain dan perlu dibahas perbedaan-perbedaan apa yang perlu diterapkan di KTI, apakah dalam hal premi atau dalam sistem pelayanan. Beliau sangat mengharapkan masukan dari stakeholder di KTI terkait hal ini.

Beliau juga menyampaikan sejumlah Pekerjaan Rumah yang belum terselesaikan terkait pencapaian Target MDGs di KTI antara lain adalah menurunkan angka kematian ibu dan anak; mengendalikan HIV/AIDS, malaria, dan penyakit menular lainnya; meningkatkan kesehatan ibu; dan pelestarian lingkungan.

Pada kesempatan itu, Ibu Menkes juga menguraikan upaya peningkatan akses pelayanan kesehatan seperti bantuan operasional kesehatan, peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, pemenuhan SDM bidang kesehatan, serta upaya pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan. Buka hati, buka mata, buka telinga dan putar otak supaya generasi muda kita tidak terkena HIV/AIDS.

Setelah pemaparan dari ibu Menteri dan tanya jawab dengan peserta, Panggung Inspirasi diisi dengan presentasi para praktisi Praktik Cerdas terpilih dari Maluku Tenggara Barat - Maluku, Palu dan Poso - Sulawesi Tengah, Sumba - Nusa Tenggara Timur, serta Selayar - Sulawesi Selatan. Mereka menguraikan keberhasilan dalam menjawab tantangan pembangunan memanfaatkan aset yang ada. Dalam Panggung Inspirasi, setiap peserta akan saling berbagi kiat mengatasi tantangan pembangunan.

Tidak hanya menghadirkan Praktik Cerdas, Panggung Inspirasi hari pertama juga menampilkan para Inspirator yang bergerak dalam bidang kesehatan, kesetaraan gender, dan pelestarian lingkungan. Mereka adalah Bidan Joria dari Flores Timur, Nusa Tenggara Timur; Raden Muhammad Rais dari Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat; dan Saidah dari Buton, Sulawesi Tenggara.

Panggung Inspirasi HARI PERTAMA Jangan lihat angka,

lihat orang! Di belakang setiap angka, ada manusia. Kita kerja untuk manusia, bukan untuk angka. Angka hanya membantu kita.

“ “

Dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH

3LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”

Page 10: LAPORAN KEGIATAN - BaKTIbakti.or.id/sites/default/files/download/LAPORAN LENGKAP...LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur

Wilayah provinsi Maluku dengan 90% lautan dan 559 kepulauan membuat akses pelayanan kesehatan menjadi sangat terhambat. Belum lagi minimnya infrastruktur pembangunan yang tidak merata dan keadaan cuaca yang tidak menentu membuat pemenuhan akses tersebut berjalan lamban. Hal ini membuat transportasi disana sangat mahal karena ketergantungan masyarakat yang besar kepada jalur laut.

Dengan kesulitan-kesulitan seperti transportasi yang mahal, keadaan cuaca dan minimnya sarana serta tenaga kesehatan di daerah-daerah terpencil membuat angka kematian ibu hamil cukup tinggi di Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB). Tahun 2007 jumlah Angka Kematian Ibu (AKI) mencapai 21 orang. Dengan penduduk di pulau rata-rata 10.000 maka jumlah angka kematian ibu dengan angka tersebut memiliki rasio tinggi. Maka perlu program terpadu untuk mengatasi masalah ini.

RUMAH TUNGGUKehamilan dan kelahiran yang lebih aman di Maluku Tenggara Barat, Maluku

Rumah tunggu sendiri adalah rumah yang disediakan oleh masyarakat sendiri sebagai tempat ibu untuk menunggu persalinan. Masyarakat diajak turut serta agar ada rasa kepemilikan dan partisipasi aktif dari mereka. Selain itu, beban pemerintah dapat difokuskan kepada biaya operasional rumah tunggu selama digunakan oleh ibu hamil. Lama menggunakan rumah tunggu adalah 1-2 minggu. Ibu hamil yang bertempat tinggal dengan akses dan transportasi terbatas dapat menggunakan rumah tunggu. Kriteria ibu hamil beresiko sendiri dibuat agar penggunaannya diperuntukkan untuk ibu hamil yang beresiko tinggi, sehingga pertolongan pertama tidak terlambat lagi. Layanan yang disediakan di Rumah Tunggu meliputi; layanan kesehatan ibu dan anak pasca melahirkan, pemeriksaan antenatal, persalinan, pemeriksaan laboratorium, imunisasi ibu dan bayi baru lahir, dan dukungan fasilitas kesehatan yaitu ambulans. Akomodasi bagi ibu hamil beresiko tinggi dan satu

4

orang penunggu meliputi; kamar, makan dan minum, perlengkapan mandi serta perlengkapan mencuci.

”Rumah Tunggu dibuat untuk mengatasi persoalan 'Tiga Terlambat' yaitu terlambat untuk mengetahui persoalan, terlambat merujuk dan terlambat penanganan. Karena 'Tiga Terlambat' ini banyak ibu hamil yang meninggal,” ujar Dr. Juliana Ratuanak, Kepala Dinas Kesehatan, MTB. Menurut Dr. Jul, begitu panggilannya, program dengan konsep Rumah Tunggu ini sudah berhasil khususnya di Kecamatan Selaru. Kekuatan sosialisasi dan mobilisasi Rumah Tunggu dilakukan dengan pendekatan budaya, kekeluargaan dan agama. “Disinilah letak keunikan dan keberhasilan dari program ini,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten MTB ini. “Ada istilah Duan Lolat dimana masyarakat disini lebih nyaman untuk tinggal di rumah kerabat atau

Joria Parmin adalah seorang Bidan di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur. Di daerahnya berasal, angka kematian ibu dan bayi tergolong tinggi. Berjuang mengatasi ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Flores Timur melansir program 2H2, sebuah program yang memanfaatkan jaringan telepon selular untuk persiapan persalinan. “H” dalam nama program tersebut berarti hari. Dengan program 2H2 ini, seorang ibu hamil memperoleh pengawasan ketat dua hari sebelum hari persalinan dan dua hari setelah persalinan, melalui jaringan ponsel yang memiliki jangkauan yang luas mulai dari daerah

pedesaan terpencil sampai ke ibu kota Larantuka.

Sebagai Kepala 2H2, Joria beserta stafnya memantau pesan SMS 24 jam sehari untuk memastikan setiap persalinan yang melaporkan kondisinya ke Puskesmas atau Pustu. Melalui pesan teks yang tercatat dalam database pusat, bidan di desa-desa menginformasikan bidan di puskesmas tentang siapa yang hamil dan kapan waktu persalinan. Bidan di Puskesmas kemudian menginformasikan Rumah Sakit Kabupaten wanita yang perlu dirujuk. Hasilnya adalah kumpulan data semua ibu hamil, jadwal persalinan. Dampaknya, kini lebih banyak ibu melahirkan di tangan para petugas kesehatan yang terampil di fasilitas yang lebih baik.

Joria ParminJoria Parmin naik ke atas panggung

diiringi lagu Bang SMS, Bang sms siapa ini bang......SMS Sang Penyelamat

Bidan Puskesmas Kabupaten Flores Timur

Datang satu....Pulang harus dua, tiga pun boleh. Asal jangan datang satu pulang satu atau tidak ada yang pulang Joria Parmin

rumah saudaranya atau bahkan di rumah orang yang memiliki satu bahasa dengan mereka, sehingga Rumah Tunggu adalah rumah yang dimiliki masyarakat agar si ibu hamil pun betah tinggal disana, sampai proses persalinan terjadi,” lanjutnya.

“ “

5

Tidak pernah ada kata menyerah, alam bukan tantangan kalau ada keinginan dan kemauan semua jalan pasti terbukaJuliana Ratuanak

“LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”

Page 11: LAPORAN KEGIATAN - BaKTIbakti.or.id/sites/default/files/download/LAPORAN LENGKAP...LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur

Wilayah provinsi Maluku dengan 90% lautan dan 559 kepulauan membuat akses pelayanan kesehatan menjadi sangat terhambat. Belum lagi minimnya infrastruktur pembangunan yang tidak merata dan keadaan cuaca yang tidak menentu membuat pemenuhan akses tersebut berjalan lamban. Hal ini membuat transportasi disana sangat mahal karena ketergantungan masyarakat yang besar kepada jalur laut.

Dengan kesulitan-kesulitan seperti transportasi yang mahal, keadaan cuaca dan minimnya sarana serta tenaga kesehatan di daerah-daerah terpencil membuat angka kematian ibu hamil cukup tinggi di Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB). Tahun 2007 jumlah Angka Kematian Ibu (AKI) mencapai 21 orang. Dengan penduduk di pulau rata-rata 10.000 maka jumlah angka kematian ibu dengan angka tersebut memiliki rasio tinggi. Maka perlu program terpadu untuk mengatasi masalah ini.

RUMAH TUNGGUKehamilan dan kelahiran yang lebih aman di Maluku Tenggara Barat, Maluku

Rumah tunggu sendiri adalah rumah yang disediakan oleh masyarakat sendiri sebagai tempat ibu untuk menunggu persalinan. Masyarakat diajak turut serta agar ada rasa kepemilikan dan partisipasi aktif dari mereka. Selain itu, beban pemerintah dapat difokuskan kepada biaya operasional rumah tunggu selama digunakan oleh ibu hamil. Lama menggunakan rumah tunggu adalah 1-2 minggu. Ibu hamil yang bertempat tinggal dengan akses dan transportasi terbatas dapat menggunakan rumah tunggu. Kriteria ibu hamil beresiko sendiri dibuat agar penggunaannya diperuntukkan untuk ibu hamil yang beresiko tinggi, sehingga pertolongan pertama tidak terlambat lagi. Layanan yang disediakan di Rumah Tunggu meliputi; layanan kesehatan ibu dan anak pasca melahirkan, pemeriksaan antenatal, persalinan, pemeriksaan laboratorium, imunisasi ibu dan bayi baru lahir, dan dukungan fasilitas kesehatan yaitu ambulans. Akomodasi bagi ibu hamil beresiko tinggi dan satu

4

orang penunggu meliputi; kamar, makan dan minum, perlengkapan mandi serta perlengkapan mencuci.

”Rumah Tunggu dibuat untuk mengatasi persoalan 'Tiga Terlambat' yaitu terlambat untuk mengetahui persoalan, terlambat merujuk dan terlambat penanganan. Karena 'Tiga Terlambat' ini banyak ibu hamil yang meninggal,” ujar Dr. Juliana Ratuanak, Kepala Dinas Kesehatan, MTB. Menurut Dr. Jul, begitu panggilannya, program dengan konsep Rumah Tunggu ini sudah berhasil khususnya di Kecamatan Selaru. Kekuatan sosialisasi dan mobilisasi Rumah Tunggu dilakukan dengan pendekatan budaya, kekeluargaan dan agama. “Disinilah letak keunikan dan keberhasilan dari program ini,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten MTB ini. “Ada istilah Duan Lolat dimana masyarakat disini lebih nyaman untuk tinggal di rumah kerabat atau

Joria Parmin adalah seorang Bidan di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur. Di daerahnya berasal, angka kematian ibu dan bayi tergolong tinggi. Berjuang mengatasi ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Flores Timur melansir program 2H2, sebuah program yang memanfaatkan jaringan telepon selular untuk persiapan persalinan. “H” dalam nama program tersebut berarti hari. Dengan program 2H2 ini, seorang ibu hamil memperoleh pengawasan ketat dua hari sebelum hari persalinan dan dua hari setelah persalinan, melalui jaringan ponsel yang memiliki jangkauan yang luas mulai dari daerah

pedesaan terpencil sampai ke ibu kota Larantuka.

Sebagai Kepala 2H2, Joria beserta stafnya memantau pesan SMS 24 jam sehari untuk memastikan setiap persalinan yang melaporkan kondisinya ke Puskesmas atau Pustu. Melalui pesan teks yang tercatat dalam database pusat, bidan di desa-desa menginformasikan bidan di puskesmas tentang siapa yang hamil dan kapan waktu persalinan. Bidan di Puskesmas kemudian menginformasikan Rumah Sakit Kabupaten wanita yang perlu dirujuk. Hasilnya adalah kumpulan data semua ibu hamil, jadwal persalinan. Dampaknya, kini lebih banyak ibu melahirkan di tangan para petugas kesehatan yang terampil di fasilitas yang lebih baik.

Joria ParminJoria Parmin naik ke atas panggung

diiringi lagu Bang SMS, Bang sms siapa ini bang......SMS Sang Penyelamat

Bidan Puskesmas Kabupaten Flores Timur

Datang satu....Pulang harus dua, tiga pun boleh. Asal jangan datang satu pulang satu atau tidak ada yang pulang Joria Parmin

rumah saudaranya atau bahkan di rumah orang yang memiliki satu bahasa dengan mereka, sehingga Rumah Tunggu adalah rumah yang dimiliki masyarakat agar si ibu hamil pun betah tinggal disana, sampai proses persalinan terjadi,” lanjutnya.

“ “

5

Tidak pernah ada kata menyerah, alam bukan tantangan kalau ada keinginan dan kemauan semua jalan pasti terbukaJuliana Ratuanak

“LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”

Page 12: LAPORAN KEGIATAN - BaKTIbakti.or.id/sites/default/files/download/LAPORAN LENGKAP...LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur

Pendidikan Harmoni pada awalnya diterapkan sebagai sebuah program pemulihan pasca konflik kemanusiaan bagi anak-anak usia sekolah di Tentena, Poso dan Palu. Seiring dengan berjalannya waktu, dalam dua tahun terakhir ini, Pendidikan Harmoni bertransformasi sebagai pendekatan untuk membangun karakter anak bangsa.

Hasil penelitian awal Wahana Visi Indonesia di Palu dan Poso tahun 2009 ditemukan bahwa pemahaman akan perbedaan suku dan agama yang ada di masyarakat masih lemah. Di Palu, 35 persen anak menyatakan tidak mau berteman dengan mereka yang berbeda agama dan 14,2 persen tidak tahu. Di Poso, 10,8 persen anak tidak mau berteman dan 15 persen tidak tahu.

Pendidikan Harmoni kemudian dipilih untuk menjadi pendidikan kontekstual dengan tujuan membangun dan mengembangkan nilai-

PENDIDIKAN HARMONI Menyebarkan

Perdamaian dari Sekolah ke Sekolah

di Sulawesi Tengah

6

Berasal dari daerah Langgur, Maluku Tenggara, Brigitta terlibat dalam aktivitas perdamaian pasca konflik di Maluku 1999 silam. Konflik Maluku merupakan pengalaman pertamanya bekerja dalam keadaan darurat. Ia konsen membantu kaum perempuan dan anak yang seringkali memendam trauma pasca konflik. ''Trauma healing membantu mereka keluar dari trauma,'' ujar Brigitta. Teknik healing yang mengeksplorasi energi positif seseorang diyakini mampu membawa energi damai. Selain menebar energi damai dengan trauma healing, Brigitta bersama kelompok LSM dan pemerintah menyusun kurikulum bersaudara untuk membangun perdamaian sejak dini di sekolah-sekolah. ''Tugas kami di Ambon membangun pendidikan damai dari pendidikan anak usia dini dengan kurikulum orang bersaudara,'' ujar Brigitta. Bersama rekan-rekannya, Brigitta mendidik sejumlah tutor pendidikan damai anak usia dini dengan menggunakan bahasa sehari-hari anak.

Kini, hari-hari Suster Brigitta selalu diisi berbagai kegiatan sosial seperti mendampingi perempuan korban kekerasan, anak-anak korban konflik dan bencana. Bimbingan psikologis dan pendekatan untuk saling berbagi juga dilakoninya. Sang suster juga menakhodai tiga yayasan sosial yakni Yayasan Kasih Mandiri Ambon, Yayasan Astidharma yang memperjuangkan nasib anak dan pendidikan, serta Gerakan Peduli Perempuan. Rumah sederhananya di kawasan Batumeja pun tak pernah sepi. Hingga larut malam, pintu selalu terbuka untuk siapa saja yang membutuhkan uluran tangan.

Brigitta Renyaan

Perempuan Pembangun Perdamaian di Maluku

Aktivis Perempuan

nilai spiritual, moral, dan sosial yang diintegrasikan dengan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal untuk memunculkan lingkungan pembelajaran yang ramah agar anak dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik dalam penghargaan terhadap alam dan nilai-nilai lokal sambil tetap berpikir dalam skala nasional. ”Pendidikan harmoni lahir dari semangat apresiasi dalam keberagaman”, jelas Frida Siregar yang bertugas sebagai Education Officer Region Sulawesi pada Wahana Visi Indonesia.

Terdapat tiga pilar utama yang ditekankan dalam Pendidikan Harmoni, yakni harmoni diri dalam kesadaran sebagai makhluk ciptaan Sang Ilahi, harmoni sesama, dan harmoni alam. Nilai-nilai harmoni yang dikembangkan dalam harmoni diri adalah tanggung jawab, keyakinan pada ajaran agama, kepercayaan. Pada harmoni

sesama nilai-nilai yang dikembangkan adalah penghargaan, kejujuran, kepedulian, dan pada harmoni alam adalah ramah lingkungan, melindungi, kewarganegaraan. ”Pendidikan harmoni sejatinya adalah pada pendidikan damai. Pendekatan ini ingin memastikan nilai-nilai perdamaian, multikulturalisme, kemanusiaan, perlindungan anak, dan hak asasi manusia terintegrasi dalam kurikulum SD,” imbuh Frida.Pendidikan Harmoni berbasis penghargaan pada multikulturalisme yang berlandaskan Pancasila dan dikembangkan dengan pengarusutamaan nilai-nilai perdamaian dan perlindungan anak yang terintegrasi dalam kurikulum dan terimplementasi dalam proses belajar mengajar. ”Hal ini sebenarnya sangat bergantung pada kita, sebagai orang dewasa yang semestinya tidak mewariskan kepahitan dari konflik kemanusiaan itu. Biarlah anak-anak kita itu hidup di era baru,” ujar Ani Dako, Kepala Sekolah SDN 7 Poso.

7LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”

Page 13: LAPORAN KEGIATAN - BaKTIbakti.or.id/sites/default/files/download/LAPORAN LENGKAP...LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur

Pendidikan Harmoni pada awalnya diterapkan sebagai sebuah program pemulihan pasca konflik kemanusiaan bagi anak-anak usia sekolah di Tentena, Poso dan Palu. Seiring dengan berjalannya waktu, dalam dua tahun terakhir ini, Pendidikan Harmoni bertransformasi sebagai pendekatan untuk membangun karakter anak bangsa.

Hasil penelitian awal Wahana Visi Indonesia di Palu dan Poso tahun 2009 ditemukan bahwa pemahaman akan perbedaan suku dan agama yang ada di masyarakat masih lemah. Di Palu, 35 persen anak menyatakan tidak mau berteman dengan mereka yang berbeda agama dan 14,2 persen tidak tahu. Di Poso, 10,8 persen anak tidak mau berteman dan 15 persen tidak tahu.

Pendidikan Harmoni kemudian dipilih untuk menjadi pendidikan kontekstual dengan tujuan membangun dan mengembangkan nilai-

PENDIDIKAN HARMONI Menyebarkan

Perdamaian dari Sekolah ke Sekolah

di Sulawesi Tengah

6

Berasal dari daerah Langgur, Maluku Tenggara, Brigitta terlibat dalam aktivitas perdamaian pasca konflik di Maluku 1999 silam. Konflik Maluku merupakan pengalaman pertamanya bekerja dalam keadaan darurat. Ia konsen membantu kaum perempuan dan anak yang seringkali memendam trauma pasca konflik. ''Trauma healing membantu mereka keluar dari trauma,'' ujar Brigitta. Teknik healing yang mengeksplorasi energi positif seseorang diyakini mampu membawa energi damai. Selain menebar energi damai dengan trauma healing, Brigitta bersama kelompok LSM dan pemerintah menyusun kurikulum bersaudara untuk membangun perdamaian sejak dini di sekolah-sekolah. ''Tugas kami di Ambon membangun pendidikan damai dari pendidikan anak usia dini dengan kurikulum orang bersaudara,'' ujar Brigitta. Bersama rekan-rekannya, Brigitta mendidik sejumlah tutor pendidikan damai anak usia dini dengan menggunakan bahasa sehari-hari anak.

Kini, hari-hari Suster Brigitta selalu diisi berbagai kegiatan sosial seperti mendampingi perempuan korban kekerasan, anak-anak korban konflik dan bencana. Bimbingan psikologis dan pendekatan untuk saling berbagi juga dilakoninya. Sang suster juga menakhodai tiga yayasan sosial yakni Yayasan Kasih Mandiri Ambon, Yayasan Astidharma yang memperjuangkan nasib anak dan pendidikan, serta Gerakan Peduli Perempuan. Rumah sederhananya di kawasan Batumeja pun tak pernah sepi. Hingga larut malam, pintu selalu terbuka untuk siapa saja yang membutuhkan uluran tangan.

Brigitta Renyaan

Perempuan Pembangun Perdamaian di Maluku

Aktivis Perempuan

nilai spiritual, moral, dan sosial yang diintegrasikan dengan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal untuk memunculkan lingkungan pembelajaran yang ramah agar anak dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik dalam penghargaan terhadap alam dan nilai-nilai lokal sambil tetap berpikir dalam skala nasional. ”Pendidikan harmoni lahir dari semangat apresiasi dalam keberagaman”, jelas Frida Siregar yang bertugas sebagai Education Officer Region Sulawesi pada Wahana Visi Indonesia.

Terdapat tiga pilar utama yang ditekankan dalam Pendidikan Harmoni, yakni harmoni diri dalam kesadaran sebagai makhluk ciptaan Sang Ilahi, harmoni sesama, dan harmoni alam. Nilai-nilai harmoni yang dikembangkan dalam harmoni diri adalah tanggung jawab, keyakinan pada ajaran agama, kepercayaan. Pada harmoni

sesama nilai-nilai yang dikembangkan adalah penghargaan, kejujuran, kepedulian, dan pada harmoni alam adalah ramah lingkungan, melindungi, kewarganegaraan. ”Pendidikan harmoni sejatinya adalah pada pendidikan damai. Pendekatan ini ingin memastikan nilai-nilai perdamaian, multikulturalisme, kemanusiaan, perlindungan anak, dan hak asasi manusia terintegrasi dalam kurikulum SD,” imbuh Frida.Pendidikan Harmoni berbasis penghargaan pada multikulturalisme yang berlandaskan Pancasila dan dikembangkan dengan pengarusutamaan nilai-nilai perdamaian dan perlindungan anak yang terintegrasi dalam kurikulum dan terimplementasi dalam proses belajar mengajar. ”Hal ini sebenarnya sangat bergantung pada kita, sebagai orang dewasa yang semestinya tidak mewariskan kepahitan dari konflik kemanusiaan itu. Biarlah anak-anak kita itu hidup di era baru,” ujar Ani Dako, Kepala Sekolah SDN 7 Poso.

7LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”

Page 14: LAPORAN KEGIATAN - BaKTIbakti.or.id/sites/default/files/download/LAPORAN LENGKAP...LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur

Mengawali Presentasi Praktik Cerdas Kelompok Wanita Tani Tapawala Ba'di, Ibu Corlina Konda Ngguna, Ketua Kelompok Tani menari bersama Pak John Pati Ndamung, pendamping Kelompok Tani.

Pada awal berdiri duabelas tahun lalu, Kelompok Wanita Tani (KWT) Tapawala Ba'di hanya beranggotakan empat orang. Dua tahun kelompok ini belajar menenun sampai akhirnya menarik perhatian ibu-ibu lain untuk bergabung.

Seiring berjalannya waktu, hasil tenun KWT Tapawala Ba'di mulai dikenal warga desa sekitar Mbatakapidu dan Kota Waingapu. Pesanan kain mulai berdatangan namun sulitnya mencari sumber pewarna alami mulai merisaukan kelompok ini. ”Daripada susah mencari di kebun dan hutan, kami coba tanam mengkudu, kunyit, dadap, landu kaka, dan kemiri di pekarangan. Ternyata tanaman itu tidak susah tumbuh, asalkan rajin dipelihara”, jelas Daruga Lila, Sekretaris Kelompok.

KELOMPOK WANITA TANI TAPAWALA BA'DI Menenun untuk Perubahan

8

Pak Raden adalah kepala sebuah pusat kegiatan masyarakat (Community Centre) di Desa Mambalan, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. Sebagai seorang pemuka adat di desanya, Pak Raden menyadari bahwa budaya patriarkal lokal yang turun temurun mengakibatkan perempuan menjadi terpinggirkan dan diperlakukan tidak adil di Lombok Barat. Pak Raden melihat undang-undang nasional yang melindungi hak-hak perempuan masih tidak menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakatnya. Terdorong untuk mengubah keadaan itu, Pak Raden menelaah hukum adat setempat dan melihat ini sebagai sebuah jalan keluar. Hasil telaahnya menunjukkan sejumlah adat bersifat sensitif gender dan mendukung hak-hak perempuan. Ia pun membentuk Lembaga Adat Paer Mambal untuk menyatukan masyarakat menerapkan kebiasaan tradisional (awig-awig) untuk meningkatan standar minimum pelayanan khususnya bagi perempuan di klinik-klinik kesehatan, khususnya perawatan antenatal.

Adat Penggerak Perlindungan Perempuan dan Anak di Desa Mambalan, Lombok Barat, NTB

Jadilah kelompok ini memperluas fokus belajar dan kerja mereka dari menenun ke kegiatan pertanian. ”Pada mulanya, setelah mendapatkan sedikit dana dari menenun dan kegiatan lainnya, saya ajak ibu-ibu untuk mulai menyisihkan sedikit dari pendapatan itu dan menyimpannya di kas kelompok. Lama kelamaan, dana yang disimpan di kas kelompok semakin besar. Akhirnya kami memilih untuk membuka tabungan pendidikan di bank”, kenang Marlina seraya menunjukkan buku tabungan Bank NTT. Rekening dalam buku tabungan itu atas nama anak dari anggota KWT Tapawala Ba'di dengan saldo awal 250 ribu rupiah di bulan Juni 2011 telah menjadi satu juta rupiah setahun kemudian.

”Sekarang setiap anggota KWT Tapawala Ba'di wajib menyisihkan hasil usaha mereka setiap bulan ke tabungan pendidikan anak. Tabungan ini baru boleh kami ambil jika nanti anak-anak sudah tamat SMA”, jelas Nur Aini yang bangga bisa membuka jalan bagi anaknya

Raden Mohamad RaisTokoh Adat Mambalan

untuk melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi. Hebatnya lagi, sejak awal 2012, program tabungan pendidikan yang digagas KWT Tapawala Ba'di juga bisa diikuti oleh orang lain yang bukan anggota.

Selain tabungan untuk pendidikan, kelompok ini juga menyisihkan untuk 'asuransi' kesehatan. Asuransi kesehatan yang dimaksudkan adalah biaya yang dikumpulkan kolektif secara reguler untuk diberikan kepada anggota yang sakit dan dirawat di rumah sakit. ”Sekarang kami tidak lagi meminjam uang di rentenir jika butuh biaya berobat di rumah sakit”, jelas Nur Aini. Hingga akhir 2011, dana kas kelompok KWT Tapawala Ba'di berjumlah tak kurang dari 22 juta rupiah dan Sisa Hasil Usaha berkisar 8 juta rupiah. ”Di masa depan, jika semua aset kami sudah bisa menghasilkan, kami tidak perlu lagi bergantung pada datangnya bantuan. Dana bantuan itu bisa dialihkan pada kelompok lain yang membutuhkan”, ujar Nur Aini sambil tersenyum lepas.

9LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”

Page 15: LAPORAN KEGIATAN - BaKTIbakti.or.id/sites/default/files/download/LAPORAN LENGKAP...LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur

Mengawali Presentasi Praktik Cerdas Kelompok Wanita Tani Tapawala Ba'di, Ibu Corlina Konda Ngguna, Ketua Kelompok Tani menari bersama Pak John Pati Ndamung, pendamping Kelompok Tani.

Pada awal berdiri duabelas tahun lalu, Kelompok Wanita Tani (KWT) Tapawala Ba'di hanya beranggotakan empat orang. Dua tahun kelompok ini belajar menenun sampai akhirnya menarik perhatian ibu-ibu lain untuk bergabung.

Seiring berjalannya waktu, hasil tenun KWT Tapawala Ba'di mulai dikenal warga desa sekitar Mbatakapidu dan Kota Waingapu. Pesanan kain mulai berdatangan namun sulitnya mencari sumber pewarna alami mulai merisaukan kelompok ini. ”Daripada susah mencari di kebun dan hutan, kami coba tanam mengkudu, kunyit, dadap, landu kaka, dan kemiri di pekarangan. Ternyata tanaman itu tidak susah tumbuh, asalkan rajin dipelihara”, jelas Daruga Lila, Sekretaris Kelompok.

KELOMPOK WANITA TANI TAPAWALA BA'DI Menenun untuk Perubahan

8

Pak Raden adalah kepala sebuah pusat kegiatan masyarakat (Community Centre) di Desa Mambalan, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. Sebagai seorang pemuka adat di desanya, Pak Raden menyadari bahwa budaya patriarkal lokal yang turun temurun mengakibatkan perempuan menjadi terpinggirkan dan diperlakukan tidak adil di Lombok Barat. Pak Raden melihat undang-undang nasional yang melindungi hak-hak perempuan masih tidak menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakatnya. Terdorong untuk mengubah keadaan itu, Pak Raden menelaah hukum adat setempat dan melihat ini sebagai sebuah jalan keluar. Hasil telaahnya menunjukkan sejumlah adat bersifat sensitif gender dan mendukung hak-hak perempuan. Ia pun membentuk Lembaga Adat Paer Mambal untuk menyatukan masyarakat menerapkan kebiasaan tradisional (awig-awig) untuk meningkatan standar minimum pelayanan khususnya bagi perempuan di klinik-klinik kesehatan, khususnya perawatan antenatal.

Adat Penggerak Perlindungan Perempuan dan Anak di Desa Mambalan, Lombok Barat, NTB

Jadilah kelompok ini memperluas fokus belajar dan kerja mereka dari menenun ke kegiatan pertanian. ”Pada mulanya, setelah mendapatkan sedikit dana dari menenun dan kegiatan lainnya, saya ajak ibu-ibu untuk mulai menyisihkan sedikit dari pendapatan itu dan menyimpannya di kas kelompok. Lama kelamaan, dana yang disimpan di kas kelompok semakin besar. Akhirnya kami memilih untuk membuka tabungan pendidikan di bank”, kenang Marlina seraya menunjukkan buku tabungan Bank NTT. Rekening dalam buku tabungan itu atas nama anak dari anggota KWT Tapawala Ba'di dengan saldo awal 250 ribu rupiah di bulan Juni 2011 telah menjadi satu juta rupiah setahun kemudian.

”Sekarang setiap anggota KWT Tapawala Ba'di wajib menyisihkan hasil usaha mereka setiap bulan ke tabungan pendidikan anak. Tabungan ini baru boleh kami ambil jika nanti anak-anak sudah tamat SMA”, jelas Nur Aini yang bangga bisa membuka jalan bagi anaknya

Raden Mohamad RaisTokoh Adat Mambalan

untuk melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi. Hebatnya lagi, sejak awal 2012, program tabungan pendidikan yang digagas KWT Tapawala Ba'di juga bisa diikuti oleh orang lain yang bukan anggota.

Selain tabungan untuk pendidikan, kelompok ini juga menyisihkan untuk 'asuransi' kesehatan. Asuransi kesehatan yang dimaksudkan adalah biaya yang dikumpulkan kolektif secara reguler untuk diberikan kepada anggota yang sakit dan dirawat di rumah sakit. ”Sekarang kami tidak lagi meminjam uang di rentenir jika butuh biaya berobat di rumah sakit”, jelas Nur Aini. Hingga akhir 2011, dana kas kelompok KWT Tapawala Ba'di berjumlah tak kurang dari 22 juta rupiah dan Sisa Hasil Usaha berkisar 8 juta rupiah. ”Di masa depan, jika semua aset kami sudah bisa menghasilkan, kami tidak perlu lagi bergantung pada datangnya bantuan. Dana bantuan itu bisa dialihkan pada kelompok lain yang membutuhkan”, ujar Nur Aini sambil tersenyum lepas.

9LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”

Page 16: LAPORAN KEGIATAN - BaKTIbakti.or.id/sites/default/files/download/LAPORAN LENGKAP...LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur

Sumberdaya laut di Selayar pernah mengalami masa eksploitasi yang berlebihan. Hal ini terutama didorong dari minimnya pengetahuan nelayan di sana akan dampak dari aktivitas destruktif mereka. Memang, mayoritas nelayan Selayar adalah nelayan tradisional. “Dulu kami sering mengambil karang di laut untuk dijadikan bahan membangun rumah. Kami tidak menyangka itu bisa mempengaruhi jumlah ikan di perairan kami,” kisah Andi Eti, seorang ibu di desa Bontolebang.

Praktik penangkapan ikan yang merusak dan aktivitas pengambilan karang memang sempat meningkatkan pendapatan nelayan di Selayar. Namun berbagai persoalan mulai muncul belakangan. Setidaknya dalam satu dasawarsa terakhir, masyarakat Selayar mulai menghadapi penurunan ketersediaan stok ikan dan rusaknya terumbu karang yang nota bene menjadi rumah bagi banyak jenis ikan.

Menyadari bahwa tugas menjaga dan melestarikan keanekaragaman hayati adalah tanggung jawab bersama Pemerintah dan masyarakat, sejak tahun 2008 Pemerintah Kabupaten Selayar melalui Dinas Kelautan dan Perikanan menerapkan Program Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD).

WILAYAH KONSERVASI LAUT DESA Membatasi Daerah Penangkapan Ikan, Menjadikan Tangkapan Lebih Banyak di Selayar, Sulawesi Selatan

10

Saidah, ibu rumah tangga, yang sehari-hari tampil sederhana, pantang menyerah melindungi lingkungan. Pembom ikan adalah musuh utamanya. Saidah yang menggantungkan hidup di laut sejak kecil tak gentar menangkap para pelaku pembom ikan. ''Jika laut sehat, ikannya banyak. Jika terumbu karang bagus, ikan akan banyak,'' ujar Saidah berprinsip. Prinsip ini membuatnya kuat menghadapi perusak lingkungan. Ia tak ingin sumber daya laut punah karena

SaidahAnggota Masyarakat Buton

Pada setiap desa dibentuk kelompok masyarakat yang bertugas mengawasi setiap Daerah Perlindungan Laut (DPL) di desa masing-masing. Pengawasan DPL dilakukan sebagai usaha kolaboratif dengan memanfaatkan bantuan dana dari program pemerintah. Selain menetapkan DPL dan zonasi untuk membedakan wilayah penangkapan dan wilayah perlindungan, Program KKLD juga melaksanakan kegiatan untuk mencegah kegiatan yang berpotensi merusak terumbu karang dengan menggunakan pendekatan budaya setempat. Pendekatan ini diterapkan di Desa Parak, lima kilometer di utara kota Benteng, ibukota Kabupaten Selayar.

Oleh karena tujuan akhir dari setiap program pelestarian adalah menjaga ketersedian stok ikan agar mata pencaharian nelayan tetap terjamin, Program KKLD pun memberi perhatian besar pada upaya-upaya memperkenalkan mata pencaharian alternatif bagi masyarakat pesisir yang selama ini hanya menggantungkan hidup dari menangkap ikan. Upaya memperkenalkan mata pencaharian alternatif pun dimulai dengan mengidentifikasi jenis mata pencaharian yang kira-kira paling sesuai dengan budaya masyarakat Selayar. Andi Penrang, Koordinator CBM Dinas Kelautan Perikanan mengatakan, “Kami melakukan pendekatan untuk mengidentifikasi potensi mata pencaharian alternatif di setiap desa. Salah satu potensi mata pencaharian alternatif yang teridentifikasi adalah keramba tancap”.

Kisah menarik lainnya datang dari Desa Parak. Menurunnya aktivitas pengeboman ikan justru memotivasi masyarakat untuk melakukan diversifikasi pekerjaan. Agar efektif, pembentukan DPL juga ditunjang oleh Peraturan Desa (Perdes). Perdes ini lah yang menjadi landasan pemberian sanksi bagi siapapun yang melanggar peraturan pemanfaatan sumberdaya terumbu karang dan ekosistem didalamnya. “Dengan keberadaan KKLD di Kabupaten Selayar, target untuk menjadi kabupaten konservasi di tahun 2014 dapat tercapai,” pungkas Marjani Sultan.

Bila laut lestari, ikan akan berlimpah, dan ikan yang berlimpah akan membawa kesejahteraan bagi masyarakat

Membebaskan Terumbu Karang dari Bom Ikan

“ “11LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”

Page 17: LAPORAN KEGIATAN - BaKTIbakti.or.id/sites/default/files/download/LAPORAN LENGKAP...LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur

Sumberdaya laut di Selayar pernah mengalami masa eksploitasi yang berlebihan. Hal ini terutama didorong dari minimnya pengetahuan nelayan di sana akan dampak dari aktivitas destruktif mereka. Memang, mayoritas nelayan Selayar adalah nelayan tradisional. “Dulu kami sering mengambil karang di laut untuk dijadikan bahan membangun rumah. Kami tidak menyangka itu bisa mempengaruhi jumlah ikan di perairan kami,” kisah Andi Eti, seorang ibu di desa Bontolebang.

Praktik penangkapan ikan yang merusak dan aktivitas pengambilan karang memang sempat meningkatkan pendapatan nelayan di Selayar. Namun berbagai persoalan mulai muncul belakangan. Setidaknya dalam satu dasawarsa terakhir, masyarakat Selayar mulai menghadapi penurunan ketersediaan stok ikan dan rusaknya terumbu karang yang nota bene menjadi rumah bagi banyak jenis ikan.

Menyadari bahwa tugas menjaga dan melestarikan keanekaragaman hayati adalah tanggung jawab bersama Pemerintah dan masyarakat, sejak tahun 2008 Pemerintah Kabupaten Selayar melalui Dinas Kelautan dan Perikanan menerapkan Program Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD).

WILAYAH KONSERVASI LAUT DESA Membatasi Daerah Penangkapan Ikan, Menjadikan Tangkapan Lebih Banyak di Selayar, Sulawesi Selatan

10

Saidah, ibu rumah tangga, yang sehari-hari tampil sederhana, pantang menyerah melindungi lingkungan. Pembom ikan adalah musuh utamanya. Saidah yang menggantungkan hidup di laut sejak kecil tak gentar menangkap para pelaku pembom ikan. ''Jika laut sehat, ikannya banyak. Jika terumbu karang bagus, ikan akan banyak,'' ujar Saidah berprinsip. Prinsip ini membuatnya kuat menghadapi perusak lingkungan. Ia tak ingin sumber daya laut punah karena

SaidahAnggota Masyarakat Buton

Pada setiap desa dibentuk kelompok masyarakat yang bertugas mengawasi setiap Daerah Perlindungan Laut (DPL) di desa masing-masing. Pengawasan DPL dilakukan sebagai usaha kolaboratif dengan memanfaatkan bantuan dana dari program pemerintah. Selain menetapkan DPL dan zonasi untuk membedakan wilayah penangkapan dan wilayah perlindungan, Program KKLD juga melaksanakan kegiatan untuk mencegah kegiatan yang berpotensi merusak terumbu karang dengan menggunakan pendekatan budaya setempat. Pendekatan ini diterapkan di Desa Parak, lima kilometer di utara kota Benteng, ibukota Kabupaten Selayar.

Oleh karena tujuan akhir dari setiap program pelestarian adalah menjaga ketersedian stok ikan agar mata pencaharian nelayan tetap terjamin, Program KKLD pun memberi perhatian besar pada upaya-upaya memperkenalkan mata pencaharian alternatif bagi masyarakat pesisir yang selama ini hanya menggantungkan hidup dari menangkap ikan. Upaya memperkenalkan mata pencaharian alternatif pun dimulai dengan mengidentifikasi jenis mata pencaharian yang kira-kira paling sesuai dengan budaya masyarakat Selayar. Andi Penrang, Koordinator CBM Dinas Kelautan Perikanan mengatakan, “Kami melakukan pendekatan untuk mengidentifikasi potensi mata pencaharian alternatif di setiap desa. Salah satu potensi mata pencaharian alternatif yang teridentifikasi adalah keramba tancap”.

Kisah menarik lainnya datang dari Desa Parak. Menurunnya aktivitas pengeboman ikan justru memotivasi masyarakat untuk melakukan diversifikasi pekerjaan. Agar efektif, pembentukan DPL juga ditunjang oleh Peraturan Desa (Perdes). Perdes ini lah yang menjadi landasan pemberian sanksi bagi siapapun yang melanggar peraturan pemanfaatan sumberdaya terumbu karang dan ekosistem didalamnya. “Dengan keberadaan KKLD di Kabupaten Selayar, target untuk menjadi kabupaten konservasi di tahun 2014 dapat tercapai,” pungkas Marjani Sultan.

Bila laut lestari, ikan akan berlimpah, dan ikan yang berlimpah akan membawa kesejahteraan bagi masyarakat

Membebaskan Terumbu Karang dari Bom Ikan

“ “11LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”

Page 18: LAPORAN KEGIATAN - BaKTIbakti.or.id/sites/default/files/download/LAPORAN LENGKAP...LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur

ketamakan perusak lingkungan. Prihatin melihat laut rusak akibat penangkapan ikan dengan bom, ia terpanggil untuk melibatkan diri dalam kelompok tani Kaumu Bangkit dan Tim Kerja Kesadaran Kritis PSDA Desa Langkomu, Kecamatan Mawasangka Tengah, Kabupaten Buton.

Sejak kecil, Saidah telah dilatih oleh sang Ayah untuk berjuang di laut. Ilmu yang diturunkan kepadanya diterapkan hingga kini. Sejak kelas 6 SD, ia telah ditinggal mati ibunya. Ia menghabiskan banyak waktunya di perantauan di Kalimantan, Ambon, dan Kendari. Di Kalimantan, Saidah menikah dan tahun 1996 ia kembali ke kampungnya di Buton. Tahun 2007, Saidah mulai pelihara rumput laut. Menurutnya, racun laut adalah bom ikan. Gerah dengan kondisi laut yang memprihatinkan, 2008 Saidah mengumpulkan semangat untuk menangkap pelaku pembom ikan. Pada tahun yang sama pemerintah daerah juga mendukung. Tahun 2010, Program Sintesa mitra Australian Community Development and Civil Society Strengthening Scheme (ACCESS) masuk dan memberi penyadaran kritis tentang pengelolaan sumber daya alam (SDA). Saidah tak lagi

Maju tak gentar, tangkap pelaku bom....Maju tak gentar, melindungi lautMari bersama menyusun Perdes-nyaMari bersama untuk pembangunanBergerak bersama, bekerja bersamaDemi keberlanjutan.....

Menutup hari pertama, Peserta Festival Forum KTI VI diajak untuk sejenak mengingat dan merenungkan pentingnya kewirausahaan sosial untuk Kawasan Timur Indonesia. Harry Widjaja, CEO Papuapreneur dan EMSYK Papua, sebuah sekolah sepak bola yang didirikan bagi anak-anak Papua mengangkat semangat dan mimpinya bagi Papua yang sejahtera, karena masyarakat Papua bisa!

Harry WidjajaCEO Invest Papua dan EMSYK Uni Papua

Saya yakin, kawasan timur adalah masa depan Indonesia Harry Widjaja

sendiri. Untuk menyadarkan para pelaku bom tantangannya sangat besar. Meski begitu, ia tak gentar. ''Jika Tuhan ciptakan manusia dengan akal pikiran, mengapa mereka tidak menjaga lingkungan agar tetap lestari,'' tambah Saidah.

Kewirausahaan Sosial untukKawasan Timur Indonesia

“ ““

12

Forum Kawasan Timur Indonesia berupaya menciptakan hubungan yang membangun antar pemerintah daerah, pemerintah pusat, lembaga swadaya masyarakat, akademisi, sektor swasta, media, dan mitra pembangunan internasional dalam proses pembangunan.

Hari kedua Festival Forum KTI diawali dengan pemaparan terkait Pengelolaan Keuangan Publik oleh Bastian Zaini dari Bank Dunia. Bastian memaparkan mengenai Pembangunan Daerah melalui Pengelolaan Keuangan Daerah yang baik. Pemaparan diawali dengan penjelasan mengenai perjalanan program PEACH – Analisa Keuangan Publik dan Peningkatan Kapasitas dari tahun 2004-2012. Program PEACH sendiri merupakan salah satu inisiatif yang lahir dari pertemuan Forum KTI I dan saat ini telah diimplementasikan di 8 provinsi di KTI. Manfaat yang diharapkan dari program PEACH adalah adanya dialog berkelanjutan terkait pengelolaan keuangan daerah, peningkatan kapasitas Pengelolaan Keuangan Daerah, keterlibatan aktif para pemangku kepentingan (akademisi, media, dan unsur-unsur masyarakat). Adapun dampak analisis keuangan publik melalui program PEACH adalah adanya pengurangan belanja perjalanan dinas Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, peningkatan porsi belanja pendidikan di Gorontalo, perbaikan struktur belanja dan pelaksanaan pelatihan Pengelolaan Keuangan Daerah oleh Universitas Cendrawasih bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Papua dan Kementerian Dalam Negeri.

Meninggalkan pagi, tiga Praktik Cerdas dari Boven Digoel - Papua, Polewali Mandar - Sulawesi Barat, dan Kupang - Nusa Tenggara Timur, mengisi Panggung Inspirasi. Panggung Inspirator hari kedua juga menampilkan tiga Inspirator, yakni Bupati Bantaeng, H. M. Nurdin Abdullah; Pendiri Yayasan Pecinta Budaya Bebali (YPBB), William Ingram; dan Rahman Rahim, Direktur Yayasan Peduli Kelompok Dukungan Sebaya.

Panggung Inspirasi HARI KEDUA

Bastian Zaini dari the World Bank memaparkan perkembangan terkini tentang Pengelolaan Keuangan Publik di KTI

13LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”

Page 19: LAPORAN KEGIATAN - BaKTIbakti.or.id/sites/default/files/download/LAPORAN LENGKAP...LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur

ketamakan perusak lingkungan. Prihatin melihat laut rusak akibat penangkapan ikan dengan bom, ia terpanggil untuk melibatkan diri dalam kelompok tani Kaumu Bangkit dan Tim Kerja Kesadaran Kritis PSDA Desa Langkomu, Kecamatan Mawasangka Tengah, Kabupaten Buton.

Sejak kecil, Saidah telah dilatih oleh sang Ayah untuk berjuang di laut. Ilmu yang diturunkan kepadanya diterapkan hingga kini. Sejak kelas 6 SD, ia telah ditinggal mati ibunya. Ia menghabiskan banyak waktunya di perantauan di Kalimantan, Ambon, dan Kendari. Di Kalimantan, Saidah menikah dan tahun 1996 ia kembali ke kampungnya di Buton. Tahun 2007, Saidah mulai pelihara rumput laut. Menurutnya, racun laut adalah bom ikan. Gerah dengan kondisi laut yang memprihatinkan, 2008 Saidah mengumpulkan semangat untuk menangkap pelaku pembom ikan. Pada tahun yang sama pemerintah daerah juga mendukung. Tahun 2010, Program Sintesa mitra Australian Community Development and Civil Society Strengthening Scheme (ACCESS) masuk dan memberi penyadaran kritis tentang pengelolaan sumber daya alam (SDA). Saidah tak lagi

Maju tak gentar, tangkap pelaku bom....Maju tak gentar, melindungi lautMari bersama menyusun Perdes-nyaMari bersama untuk pembangunanBergerak bersama, bekerja bersamaDemi keberlanjutan.....

Menutup hari pertama, Peserta Festival Forum KTI VI diajak untuk sejenak mengingat dan merenungkan pentingnya kewirausahaan sosial untuk Kawasan Timur Indonesia. Harry Widjaja, CEO Papuapreneur dan EMSYK Papua, sebuah sekolah sepak bola yang didirikan bagi anak-anak Papua mengangkat semangat dan mimpinya bagi Papua yang sejahtera, karena masyarakat Papua bisa!

Harry WidjajaCEO Invest Papua dan EMSYK Uni Papua

Saya yakin, kawasan timur adalah masa depan Indonesia Harry Widjaja

sendiri. Untuk menyadarkan para pelaku bom tantangannya sangat besar. Meski begitu, ia tak gentar. ''Jika Tuhan ciptakan manusia dengan akal pikiran, mengapa mereka tidak menjaga lingkungan agar tetap lestari,'' tambah Saidah.

Kewirausahaan Sosial untukKawasan Timur Indonesia

“ ““

12

Forum Kawasan Timur Indonesia berupaya menciptakan hubungan yang membangun antar pemerintah daerah, pemerintah pusat, lembaga swadaya masyarakat, akademisi, sektor swasta, media, dan mitra pembangunan internasional dalam proses pembangunan.

Hari kedua Festival Forum KTI diawali dengan pemaparan terkait Pengelolaan Keuangan Publik oleh Bastian Zaini dari Bank Dunia. Bastian memaparkan mengenai Pembangunan Daerah melalui Pengelolaan Keuangan Daerah yang baik. Pemaparan diawali dengan penjelasan mengenai perjalanan program PEACH – Analisa Keuangan Publik dan Peningkatan Kapasitas dari tahun 2004-2012. Program PEACH sendiri merupakan salah satu inisiatif yang lahir dari pertemuan Forum KTI I dan saat ini telah diimplementasikan di 8 provinsi di KTI. Manfaat yang diharapkan dari program PEACH adalah adanya dialog berkelanjutan terkait pengelolaan keuangan daerah, peningkatan kapasitas Pengelolaan Keuangan Daerah, keterlibatan aktif para pemangku kepentingan (akademisi, media, dan unsur-unsur masyarakat). Adapun dampak analisis keuangan publik melalui program PEACH adalah adanya pengurangan belanja perjalanan dinas Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, peningkatan porsi belanja pendidikan di Gorontalo, perbaikan struktur belanja dan pelaksanaan pelatihan Pengelolaan Keuangan Daerah oleh Universitas Cendrawasih bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Papua dan Kementerian Dalam Negeri.

Meninggalkan pagi, tiga Praktik Cerdas dari Boven Digoel - Papua, Polewali Mandar - Sulawesi Barat, dan Kupang - Nusa Tenggara Timur, mengisi Panggung Inspirasi. Panggung Inspirator hari kedua juga menampilkan tiga Inspirator, yakni Bupati Bantaeng, H. M. Nurdin Abdullah; Pendiri Yayasan Pecinta Budaya Bebali (YPBB), William Ingram; dan Rahman Rahim, Direktur Yayasan Peduli Kelompok Dukungan Sebaya.

Panggung Inspirasi HARI KEDUA

Bastian Zaini dari the World Bank memaparkan perkembangan terkini tentang Pengelolaan Keuangan Publik di KTI

13LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”

Page 20: LAPORAN KEGIATAN - BaKTIbakti.or.id/sites/default/files/download/LAPORAN LENGKAP...LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur

Koperasi Nonggup (Nonggup dalam bahasa lokal artinya kebersamaan atau gotong royong) adalah koperasi yang dibangun oleh masyarakat Kampung Ogenetan sejak tahun 2009. Bermula dari 29 orang warga Kampung Ogenetan yang sepakat untuk mendirikan koperasi dengan modal sejumlah 8-10 juta rupiah.

Kampung Ogenetan sendiri adalah bagian dari Distrik Iniyandit, Kabupaten Boven Digoel. Menurut data yang diperoleh dari BPS tahun 2010, jumlah penduduk Kampung Ogenetan adalah 179 orang dengan sebagian besar penduduk memiliki mata pencaharian sebagai petani karet.

Walaupun memiliki sumber mata pencaharian yang cukup baik, tidak berarti masyarakat Kampung Ogenetan sejahtera. Letak geografis yang cukup sulit dan tidak adanya akses transportasi yang memadai membuat mereka memiliki pendapatan yang rendah. Selain itu keberadaan tengkulak mencekik petani-petani karet disana. Mereka terpaksa menjual hasil karet kepada tengkulak dengan harga murah semata-mata untuk membayar hutang mereka.

Melihat kondisi ini, kelompok masyarakat Ogenetan bersepakat mendirikan sebuah koperasi. Ada ketakutan di masyarakat Kampung Ogenetan, karena sebelum Koperasi Nonggup, sebenarnya sudah ada

tiga kali usaha mendirikan kelompok bersama dan selalu gagal. Kegagalan yang selalu terjadi adalah ketika uang sudah terkumpul selalu dibawa kabur oleh ketuanya. Namun dengan pendekatan agama yang dilakukan oleh Bruno Etmop dibantu tim dari World Vision Indonesia, koperasi ini terus berjalan hingga kini. “Kami siap untuk ke depan dan lebih bagus lagi dari hari ini,” ungkap Bruno Etmop.

Perkembangan Koperasi Nonggup mungkin biasa saja bila dibandingkan koperasi-koperasi besar lainnya di daerah lain di Indonesia, bahkan aset mereka tidak bisa dibandingkan dengan yang lainnya. Namun semangat masyarakat memecahkan masalah secara bersama-sama, mengidentifikasi potensi diri dan modal yang sudah mereka miliki sendiri serta membangkitkan kepercayaan diri bahwa mereka sebenarnya mampu bangkit adalah keunikan dari Koperasi Nonggup. Hal ini mematahkan pandangan bahwa masyarakat asli Papua tidak mau berusaha atau berdagang. “Itu tekad saya untuk masyarakat disini membuktikan dirinya, bahwa mereka bisa berusaha berdagang dan lainnya, hanya perlu kesabaran dan mengerti apa yang mereka inginkan, saya mungkin yang paling menentang apabila ada yang bilang masyarakat Papua tidak bisa, karena terbukti mereka bisa,” lanjutnya dengan nada bangga.

KOPERASI NONGGUPEkonomi Sosial Hijau:

Solusi Ekonomi Mandiri di Boven Digoel, Papua

14

Sejak dipimpin oleh H. M. Nurdin Abdullah, Kabupaten Bantaeng mengalami banyak perubahan signifikan. Tidak hanya melepaskan predikat sebagai daerah tertinggal di tahun 2010, Bantaeng bahkan menjadi daerah dengan komoditas lokal yang paling dilirik oleh investor asing.

Nurdin Abdullah memanfaatkan jaringan untuk membuka akses pasar berbagai potensi yang dimiliki daerah ini. Beliau merintis kerjasama permintaan penyediaan Talas Safira dengan perusahaan di Jepang. Komoditas lokal Bantaeng lainnya yang kini mendunia adalah biji kapuk dan tongkol jagung juga adalah komoditi asal Bantaeng yang kini telah dibukakan pasarannya di Korea Selatan. Dengan semakin meningkatnya ekspor komoditas lokas ke manca negara, pertumbuhan ekonomi Bantaeng pada Desember 2011 telah meningkat menjadi 8 persen dari 5 persen di tahun 2008. Sejak dipimpin oleh H. M. Nurdin Abdullah, Kabupaten Bantaeng mengalami banyak perubahan signifikan. Tidak hanya melepaskan predikat sebagai daerah tertinggal di tahun 2010, Bantaeng bahkan menjadi daerah dengan komoditas lokal yang paling dilirik oleh investor asing.

Nurdin Abdullah memanfaatkan jaringan untuk membuka akses pasar berbagai potensi yang dimiliki daerah ini. Beliau merintis kerjasama permintaan penyediaan Talas Safira dengan perusahaan di

H. M. Nurdin AbdullahBupati Bantaeng, Sulawesi Selatan

Safira Devi Amorita, pendongeng cilik asal Makassar mengawali presentasi Bupati Bantaeng, H.M. Nurdin Abdullah di Festival Forum KTI. Lagu Ati Raja menghantar Bupati Bantaeng, H. M. Nurdin Abdullah naik ke panggung untuk berbagi inspirasi kepada kurang lebih 400 peserta Festival Forum KTI VI di hari ke-2.

Produk Lokal, Produk Unggulan

Jepang. Komoditas lokal Bantaeng lainnya yang kini mendunia adalah biji kapuk dan tongkol jagung juga adalah komoditi asal Bantaeng yang kini telah dibukakan pasarannya di Korea Selatan. Dengan semakin meningkatnya ekspor komoditas lokasl ke manca negara, pertumbuhan ekonomi Bantaeng pada Desember 2011 telah meningkat menjadi 8 persen dari 5 persen di tahun 2008.

15LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”

Page 21: LAPORAN KEGIATAN - BaKTIbakti.or.id/sites/default/files/download/LAPORAN LENGKAP...LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur

Koperasi Nonggup (Nonggup dalam bahasa lokal artinya kebersamaan atau gotong royong) adalah koperasi yang dibangun oleh masyarakat Kampung Ogenetan sejak tahun 2009. Bermula dari 29 orang warga Kampung Ogenetan yang sepakat untuk mendirikan koperasi dengan modal sejumlah 8-10 juta rupiah.

Kampung Ogenetan sendiri adalah bagian dari Distrik Iniyandit, Kabupaten Boven Digoel. Menurut data yang diperoleh dari BPS tahun 2010, jumlah penduduk Kampung Ogenetan adalah 179 orang dengan sebagian besar penduduk memiliki mata pencaharian sebagai petani karet.

Walaupun memiliki sumber mata pencaharian yang cukup baik, tidak berarti masyarakat Kampung Ogenetan sejahtera. Letak geografis yang cukup sulit dan tidak adanya akses transportasi yang memadai membuat mereka memiliki pendapatan yang rendah. Selain itu keberadaan tengkulak mencekik petani-petani karet disana. Mereka terpaksa menjual hasil karet kepada tengkulak dengan harga murah semata-mata untuk membayar hutang mereka.

Melihat kondisi ini, kelompok masyarakat Ogenetan bersepakat mendirikan sebuah koperasi. Ada ketakutan di masyarakat Kampung Ogenetan, karena sebelum Koperasi Nonggup, sebenarnya sudah ada

tiga kali usaha mendirikan kelompok bersama dan selalu gagal. Kegagalan yang selalu terjadi adalah ketika uang sudah terkumpul selalu dibawa kabur oleh ketuanya. Namun dengan pendekatan agama yang dilakukan oleh Bruno Etmop dibantu tim dari World Vision Indonesia, koperasi ini terus berjalan hingga kini. “Kami siap untuk ke depan dan lebih bagus lagi dari hari ini,” ungkap Bruno Etmop.

Perkembangan Koperasi Nonggup mungkin biasa saja bila dibandingkan koperasi-koperasi besar lainnya di daerah lain di Indonesia, bahkan aset mereka tidak bisa dibandingkan dengan yang lainnya. Namun semangat masyarakat memecahkan masalah secara bersama-sama, mengidentifikasi potensi diri dan modal yang sudah mereka miliki sendiri serta membangkitkan kepercayaan diri bahwa mereka sebenarnya mampu bangkit adalah keunikan dari Koperasi Nonggup. Hal ini mematahkan pandangan bahwa masyarakat asli Papua tidak mau berusaha atau berdagang. “Itu tekad saya untuk masyarakat disini membuktikan dirinya, bahwa mereka bisa berusaha berdagang dan lainnya, hanya perlu kesabaran dan mengerti apa yang mereka inginkan, saya mungkin yang paling menentang apabila ada yang bilang masyarakat Papua tidak bisa, karena terbukti mereka bisa,” lanjutnya dengan nada bangga.

KOPERASI NONGGUPEkonomi Sosial Hijau:

Solusi Ekonomi Mandiri di Boven Digoel, Papua

14

Sejak dipimpin oleh H. M. Nurdin Abdullah, Kabupaten Bantaeng mengalami banyak perubahan signifikan. Tidak hanya melepaskan predikat sebagai daerah tertinggal di tahun 2010, Bantaeng bahkan menjadi daerah dengan komoditas lokal yang paling dilirik oleh investor asing.

Nurdin Abdullah memanfaatkan jaringan untuk membuka akses pasar berbagai potensi yang dimiliki daerah ini. Beliau merintis kerjasama permintaan penyediaan Talas Safira dengan perusahaan di Jepang. Komoditas lokal Bantaeng lainnya yang kini mendunia adalah biji kapuk dan tongkol jagung juga adalah komoditi asal Bantaeng yang kini telah dibukakan pasarannya di Korea Selatan. Dengan semakin meningkatnya ekspor komoditas lokas ke manca negara, pertumbuhan ekonomi Bantaeng pada Desember 2011 telah meningkat menjadi 8 persen dari 5 persen di tahun 2008. Sejak dipimpin oleh H. M. Nurdin Abdullah, Kabupaten Bantaeng mengalami banyak perubahan signifikan. Tidak hanya melepaskan predikat sebagai daerah tertinggal di tahun 2010, Bantaeng bahkan menjadi daerah dengan komoditas lokal yang paling dilirik oleh investor asing.

Nurdin Abdullah memanfaatkan jaringan untuk membuka akses pasar berbagai potensi yang dimiliki daerah ini. Beliau merintis kerjasama permintaan penyediaan Talas Safira dengan perusahaan di

H. M. Nurdin AbdullahBupati Bantaeng, Sulawesi Selatan

Safira Devi Amorita, pendongeng cilik asal Makassar mengawali presentasi Bupati Bantaeng, H.M. Nurdin Abdullah di Festival Forum KTI. Lagu Ati Raja menghantar Bupati Bantaeng, H. M. Nurdin Abdullah naik ke panggung untuk berbagi inspirasi kepada kurang lebih 400 peserta Festival Forum KTI VI di hari ke-2.

Produk Lokal, Produk Unggulan

Jepang. Komoditas lokal Bantaeng lainnya yang kini mendunia adalah biji kapuk dan tongkol jagung juga adalah komoditi asal Bantaeng yang kini telah dibukakan pasarannya di Korea Selatan. Dengan semakin meningkatnya ekspor komoditas lokasl ke manca negara, pertumbuhan ekonomi Bantaeng pada Desember 2011 telah meningkat menjadi 8 persen dari 5 persen di tahun 2008.

15LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”

Page 22: LAPORAN KEGIATAN - BaKTIbakti.or.id/sites/default/files/download/LAPORAN LENGKAP...LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur

Program Wajib Belajar 9 tahun yang digulirkan pada tahun 2004 tidak serta merta berhasil mengembalikan anak-anak usia sekolah ke bangku sekolah. Saat akan diterapkan di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Dinas Pendidikan setempat tidak memiliki data akurat tentang jumlah anak yang berhenti sekolah.

Tahun 2004, Pemerintah Kab. Polman meluncurkan Sistem Informasi Pendidikan Berbasis Masyarakat (SIPBM) yang digagas oleh Nehru Sagena dan Yohannes Piterson, sebuah program untuk membenahi data pendidikan di daerah tersebut. Program ini melibatkan elemen di Dinas Pendidikan, LSM dan dunia pers yang memiliki perhatian besar terhadap dunia pendidikan.

Tahun 2005, pendataan tuntas dilaksanakan di 7 desa di dua kecamatan. Dan mulai teridentifikasi anak-anak yang putus sekolah termasuk kondisi ekonomi orang tua mereka. Kegiatan pendataan

Data Membuka Mata dan Hati Pembangunan Efektif di Polewali Mandar, Sulawesi Barat

16

juga mengidentifikasi pihak-pihak yang berpotensi memberikan dukungan agar anak-anak tersebut dapat kembali ke sekolah.

Dengan adanya program SIPBM ini, hingga April 2012, tak kurang dari enam ribu anak di kabupaten Polman bisa kembali sekolah hingga ke jenjang sekolah lanjutan pertama.

SIPBM bukan semata bagaimana mengumpulkan dan memanfaatkan data, namun lebih penting adalah pendataan berbasis aksi. Pendataan yang dikemas dalam bingkai advokasi, bagaimana membangun kesadaran bersama, bahwa masalah pendidikan, masalah putus sekolah, masalah buta huruf, bukan semata tanggung jawab pemerintah namun semua elemen masyarakat, karena pendidikan dasar adalah hak asasi generasi muda Indonesia.

Menyediakan data akurat mungkin saja mahal, tetapi membangun tanpa data akan jauh lebih, mahal “

William Ingram adalah pendiri Threads of Life, sebuah usaha fair-trade berbasis di Bali, dan Direktur dari organisasi mitranya, Yayasan Pecinta Budaya Bebali. William Ingram memiliki pengalaman 15 tahun bekerja dengan penenun tradisional di berbagai komunitas di Indonesia. Ia mulai menciptakan sebuah model bagaimana sebuah usaha dapat memiliki misi sosial dan model ini telah berhasil diterapkan oleh 1.000 penenun dan keluarganya di 36 koperasi di 11 pulau. Dia percaya pembangunan berkelanjutan tidak dapat terwujud tanpa seni dan budaya.

William IngramPendiri YPBB (Yayasan Pecinta Budaya Bebali)

Jika saya yang bukan orang Indonesia, sangat mencintai kebudayaan Indonesia yang kaya. Bagaimana halnya dengan anda?“

“Pentingnya Seni dan Budaya untuk Pembangunan Berkelanjutan

William Ingram

Nehru Sagena

17LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”

Page 23: LAPORAN KEGIATAN - BaKTIbakti.or.id/sites/default/files/download/LAPORAN LENGKAP...LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur

Program Wajib Belajar 9 tahun yang digulirkan pada tahun 2004 tidak serta merta berhasil mengembalikan anak-anak usia sekolah ke bangku sekolah. Saat akan diterapkan di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Dinas Pendidikan setempat tidak memiliki data akurat tentang jumlah anak yang berhenti sekolah.

Tahun 2004, Pemerintah Kab. Polman meluncurkan Sistem Informasi Pendidikan Berbasis Masyarakat (SIPBM) yang digagas oleh Nehru Sagena dan Yohannes Piterson, sebuah program untuk membenahi data pendidikan di daerah tersebut. Program ini melibatkan elemen di Dinas Pendidikan, LSM dan dunia pers yang memiliki perhatian besar terhadap dunia pendidikan.

Tahun 2005, pendataan tuntas dilaksanakan di 7 desa di dua kecamatan. Dan mulai teridentifikasi anak-anak yang putus sekolah termasuk kondisi ekonomi orang tua mereka. Kegiatan pendataan

Data Membuka Mata dan Hati Pembangunan Efektif di Polewali Mandar, Sulawesi Barat

16

juga mengidentifikasi pihak-pihak yang berpotensi memberikan dukungan agar anak-anak tersebut dapat kembali ke sekolah.

Dengan adanya program SIPBM ini, hingga April 2012, tak kurang dari enam ribu anak di kabupaten Polman bisa kembali sekolah hingga ke jenjang sekolah lanjutan pertama.

SIPBM bukan semata bagaimana mengumpulkan dan memanfaatkan data, namun lebih penting adalah pendataan berbasis aksi. Pendataan yang dikemas dalam bingkai advokasi, bagaimana membangun kesadaran bersama, bahwa masalah pendidikan, masalah putus sekolah, masalah buta huruf, bukan semata tanggung jawab pemerintah namun semua elemen masyarakat, karena pendidikan dasar adalah hak asasi generasi muda Indonesia.

Menyediakan data akurat mungkin saja mahal, tetapi membangun tanpa data akan jauh lebih, mahal “

William Ingram adalah pendiri Threads of Life, sebuah usaha fair-trade berbasis di Bali, dan Direktur dari organisasi mitranya, Yayasan Pecinta Budaya Bebali. William Ingram memiliki pengalaman 15 tahun bekerja dengan penenun tradisional di berbagai komunitas di Indonesia. Ia mulai menciptakan sebuah model bagaimana sebuah usaha dapat memiliki misi sosial dan model ini telah berhasil diterapkan oleh 1.000 penenun dan keluarganya di 36 koperasi di 11 pulau. Dia percaya pembangunan berkelanjutan tidak dapat terwujud tanpa seni dan budaya.

William IngramPendiri YPBB (Yayasan Pecinta Budaya Bebali)

Jika saya yang bukan orang Indonesia, sangat mencintai kebudayaan Indonesia yang kaya. Bagaimana halnya dengan anda?“

“Pentingnya Seni dan Budaya untuk Pembangunan Berkelanjutan

William Ingram

Nehru Sagena

17LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”

Page 24: LAPORAN KEGIATAN - BaKTIbakti.or.id/sites/default/files/download/LAPORAN LENGKAP...LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur

Sejak tahun 2005, Noverius Nggili bersama rekan-rekannya yang baru menjadi alumni muda Fakultas Peternakan Universitas Nusa Cendana melakukan konvoi motor mengunjungi daerah-daerah terpencil di bumi Timor untuk berbagi ilmu. Salah satu yang mendorong mereka melakukan konvoi ini adalah karena mereka prihatin dengan kondisi petani dan peternak di NTT yang sepertinya tak kunjung sejahtera.

“NTT pernah menjadi sentra produksi ternak di era 70-an. Budaya beternak dan bertani telah melekat erat di masyarakat. Namun hingga kini, banyak masalah yang dihadapi para peternak yang belum terjawab oleh maraknya program dan bantuan pemerintah dan badan pembangunan lainnya yang sifatnya periodik. “ Tutur Noverius

Tahun 2010, kelompok anak muda ini bertransformasi menjadi sebuah lembaga yang dinamakan Geng Motor iMuT. Kata iMuT adalah singkatan dari Aliansi Masyarakat Peduli Ternak. Syarat minimal untuk menjadi anggota geng ini adalah memiliki dua ekor hewan ternak, bersedia berkelana dengan motor untuk membagi ilmu. Tapeleuk urus ternak atau berkelana urus ternak pun dipilih untuk menjadi semboyan. Setidaknya telah 44 desa dan kelurahan

Transfer Pengetahuan: Dari geng motor anak muda ke masyarakat NTT

18

Rasa percaya diri adalah kunci untuk mengubah hidup kita “Rahman Rahim

Rahman adalah Direktur Yayasan Peduli Kelompok Dukungan Sebaya, sebuah lembaga yang bertujuan mendorong generasi muda mantan pengguna narkoba dan orang-orang yang hidup dengan HIV dan AIDS (ODHA) untuk keluar dari keterpurukan, berhenti mengucilkan diri, dan kembali aktif bahkan mengukir prestasi. Bersama Farid Satria dan teman-teman di Perkumpulan Korban Napza Makassar, Rahman membentuk Tim Pagolo Sulsel yang meraih juara ketiga di Liga Perubahan, sebuah liga street soccer yang diadakan di Bandung awal tahun 2012 bagi orang-orang dengan HIV dan AIDS (ODHA), pengguna Napza, dan penduduk miskin kota. Rahman saat ini aktif mendorong perlunya pendekatan baru bagi komunitas ODHA dan generasi muda mantan pengguna NAPZA; sebuah pendekatan yang mengapresiasi dan membuka peluang bagi mereka untuk berprestasi. Ia aktif memperkenalkan berbagi prestasi yang diukir oleh mantan pengguna narkoba dan ODHA kepada masyarakat luas agar imej monster dan momok menakutkan tidak lagi melekat dan melemahkan semangat.

di 9 pulau di NTT telah dikunjungi oleh Geng Motor iMuT sejak tahun 2005. Seiring dengan bertambahnya jumlah anggota, kelompok ini mewujudkan lebih banyak ide kreatif mereka dengan membentuk Bengkel Inovasi.

Salah satu keunikan kelompok ini adalah, pertemuan rutin mereka yang disebut Sabtu Bermimpi. Dari pertemuan ini lahir berbagai inovasi yang menjadi solusi bagi masalah-masalah yang dihadapi sebagian besar masyarakat NTT. Beberapa inovasi yang mereka lahirkan antara lain : Desalinator iMuT, sebuah alat sederhana untuk menguapkan air laut untuk menghasilkan air tawar dan kristal garam yang jika dicampur dengan iodium dapat dijual untuk menambah pendapatan masyarakat. Desalinator ini menjadi solusi tepat dan murah bagi masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil di NTT yang sulit mendapatkan air tawar. Inovasi mengesankan lainnya adalah Digester Portable Biogas, yaitu satu set perangkat untuk mengolah kotoran ternak menjadi biogas.

Kreatifitas dan keunikan Geng Motor iMuT adalah sebuah angin segar di tengah berbagai pemberitaan negatif mengenai geng motor dan merosotnya moral generasi muda Indonesia akhir-akhir ini.

Hidup adalah petualangan. Di mana pun dan kapan pun kita bisa belajar. Jangan simpan pengetahuan Anda, jangan berhenti mencari dan berbagi solusi terbaik “ “

Geng Motor iMuT

Rahman Rahim Sepak Bola Mengangkat Prestasi Generasi Muda yang Hidup dengan HIV/AIDS

19

LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”

Page 25: LAPORAN KEGIATAN - BaKTIbakti.or.id/sites/default/files/download/LAPORAN LENGKAP...LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur

Sejak tahun 2005, Noverius Nggili bersama rekan-rekannya yang baru menjadi alumni muda Fakultas Peternakan Universitas Nusa Cendana melakukan konvoi motor mengunjungi daerah-daerah terpencil di bumi Timor untuk berbagi ilmu. Salah satu yang mendorong mereka melakukan konvoi ini adalah karena mereka prihatin dengan kondisi petani dan peternak di NTT yang sepertinya tak kunjung sejahtera.

“NTT pernah menjadi sentra produksi ternak di era 70-an. Budaya beternak dan bertani telah melekat erat di masyarakat. Namun hingga kini, banyak masalah yang dihadapi para peternak yang belum terjawab oleh maraknya program dan bantuan pemerintah dan badan pembangunan lainnya yang sifatnya periodik. “ Tutur Noverius

Tahun 2010, kelompok anak muda ini bertransformasi menjadi sebuah lembaga yang dinamakan Geng Motor iMuT. Kata iMuT adalah singkatan dari Aliansi Masyarakat Peduli Ternak. Syarat minimal untuk menjadi anggota geng ini adalah memiliki dua ekor hewan ternak, bersedia berkelana dengan motor untuk membagi ilmu. Tapeleuk urus ternak atau berkelana urus ternak pun dipilih untuk menjadi semboyan. Setidaknya telah 44 desa dan kelurahan

Transfer Pengetahuan: Dari geng motor anak muda ke masyarakat NTT

18

Rasa percaya diri adalah kunci untuk mengubah hidup kita “Rahman Rahim

Rahman adalah Direktur Yayasan Peduli Kelompok Dukungan Sebaya, sebuah lembaga yang bertujuan mendorong generasi muda mantan pengguna narkoba dan orang-orang yang hidup dengan HIV dan AIDS (ODHA) untuk keluar dari keterpurukan, berhenti mengucilkan diri, dan kembali aktif bahkan mengukir prestasi. Bersama Farid Satria dan teman-teman di Perkumpulan Korban Napza Makassar, Rahman membentuk Tim Pagolo Sulsel yang meraih juara ketiga di Liga Perubahan, sebuah liga street soccer yang diadakan di Bandung awal tahun 2012 bagi orang-orang dengan HIV dan AIDS (ODHA), pengguna Napza, dan penduduk miskin kota. Rahman saat ini aktif mendorong perlunya pendekatan baru bagi komunitas ODHA dan generasi muda mantan pengguna NAPZA; sebuah pendekatan yang mengapresiasi dan membuka peluang bagi mereka untuk berprestasi. Ia aktif memperkenalkan berbagi prestasi yang diukir oleh mantan pengguna narkoba dan ODHA kepada masyarakat luas agar imej monster dan momok menakutkan tidak lagi melekat dan melemahkan semangat.

di 9 pulau di NTT telah dikunjungi oleh Geng Motor iMuT sejak tahun 2005. Seiring dengan bertambahnya jumlah anggota, kelompok ini mewujudkan lebih banyak ide kreatif mereka dengan membentuk Bengkel Inovasi.

Salah satu keunikan kelompok ini adalah, pertemuan rutin mereka yang disebut Sabtu Bermimpi. Dari pertemuan ini lahir berbagai inovasi yang menjadi solusi bagi masalah-masalah yang dihadapi sebagian besar masyarakat NTT. Beberapa inovasi yang mereka lahirkan antara lain : Desalinator iMuT, sebuah alat sederhana untuk menguapkan air laut untuk menghasilkan air tawar dan kristal garam yang jika dicampur dengan iodium dapat dijual untuk menambah pendapatan masyarakat. Desalinator ini menjadi solusi tepat dan murah bagi masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil di NTT yang sulit mendapatkan air tawar. Inovasi mengesankan lainnya adalah Digester Portable Biogas, yaitu satu set perangkat untuk mengolah kotoran ternak menjadi biogas.

Kreatifitas dan keunikan Geng Motor iMuT adalah sebuah angin segar di tengah berbagai pemberitaan negatif mengenai geng motor dan merosotnya moral generasi muda Indonesia akhir-akhir ini.

Hidup adalah petualangan. Di mana pun dan kapan pun kita bisa belajar. Jangan simpan pengetahuan Anda, jangan berhenti mencari dan berbagi solusi terbaik “ “

Geng Motor iMuT

Rahman Rahim Sepak Bola Mengangkat Prestasi Generasi Muda yang Hidup dengan HIV/AIDS

19

LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”

Page 26: LAPORAN KEGIATAN - BaKTIbakti.or.id/sites/default/files/download/LAPORAN LENGKAP...LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur

PNPM adalah program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat. Diluncurkan oleh Pemerintah Indonesia di Palu, Sulawesi Tengah pada 30 April 2007. Sejak 2009, Anggaran PNPM untuk seluruh Indonesia sekitar Rp 10-11 Triliun per tahun. Mencakup lebih dari 6,600 kecamatan di 33 Provinsi. Pengalaman PNPM di Kawasan Timur Indonesia, berasal dari aset lokal. Sudjana Royat dalam presentasinya menyampaikan bahwa masyarakat mampu mewujudkan impian mereka. Sejatinya, inilah roh dari PNPM. Masyarakat tidak mempunyai uang dan ilmu pengetahuan, tetapi memiliki mimpi yang justru menjadi sumber kekuatan utama. Beliau juga menyampaikan bahwa KTI sangat unik, tidak perlu mengejar Kawasan Barat Indonesia, tapi KTI sejatinya dibangun dengan keunikan yang dimiliki.

Sudjana RoyatDeputi Bidang Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Menko Kesra

Pengalaman PNPM di KTI

Beberapa prioritas pengembangan wilayah yang tertuang dalam RKP 2013 disampaikan oleh Bapak Taufik Widjojanto dalam presentasinya yaitu untuk Wilayah Sulawesi: Pengembangan Kawasan Ekonomi Terpadu (KAPET) Manado-Bitung, Palapas, Pare-pare, dan Bank Sejahtera Sultra; pengembangan Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) di kawasan perbatasan negara: Melanguane dan Tahuna; pengembangan infrastruktur jalan; pengembangan jaringan pengairan dan irigasi. Wilayah Nusa Tenggara: pengembangan KAPET Bima dan Mbay; pengembangan PKSN di kawasan perbatasan negara: Atambua, Kafamenanu, dan Kalabahi; pengembangan infrastruktur jalan dan pelabuhan penyeberangan; kawasan pariwisata; pengairan dan irigasi. Wilayah Maluku: pengembangan KAPET Seram; pengembangan PKSN di kawasan perbatasan negara: Daruba, Dobo, Saumlaki, dan Ilwaki; pengembangan infrastruktur jalan. Wilayah Papua: pengembangan KAPET Teluk Cenderawasih; pengembangan PKSN di kawasan perbatasan negara: Jayapura, Tanah Merah, Merauke; dan pengembangan Infrastruktur jalan.

Taufik WidjojantoKementerian Pekerjaan Umum RI

Rencana Aksi Pembangunan Infrastruktur di KTI

20

Setelah presentasi Kementerian PU, sesi dialog apresiatif dibuka untuk mengenal dan mengapresiasi lebih jauh aset diri dan komunitas. Dialog apresiatif ini menjadi peluang untuk mengenal karakter inspirator dan kekuatan diri, strategi yang telah berhasil dan yang dapat dilakukan untuk mencapai mimpi individu maupun komunitas.

RUANG UNTUK BERBAGI. Forum KTI selalu memberi ruang untuk berbagi, ketika setiap peserta dapat saling berbagi harapan dan impian mereka untuk mendukung pembangunan kepada peserta lainnya tanpa sekat jabatan. Seorang peserta yang berasal dari desa terpencil berbagi cerita dengan seorang staf lembaga donor dan akademisi serta aktivis LSM dengan Pemerintah dan wartawan, semuanya mencair dalam harapan membangun negeri.

DIALOG APRESIATIF

21LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”

Page 27: LAPORAN KEGIATAN - BaKTIbakti.or.id/sites/default/files/download/LAPORAN LENGKAP...LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur

PNPM adalah program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat. Diluncurkan oleh Pemerintah Indonesia di Palu, Sulawesi Tengah pada 30 April 2007. Sejak 2009, Anggaran PNPM untuk seluruh Indonesia sekitar Rp 10-11 Triliun per tahun. Mencakup lebih dari 6,600 kecamatan di 33 Provinsi. Pengalaman PNPM di Kawasan Timur Indonesia, berasal dari aset lokal. Sudjana Royat dalam presentasinya menyampaikan bahwa masyarakat mampu mewujudkan impian mereka. Sejatinya, inilah roh dari PNPM. Masyarakat tidak mempunyai uang dan ilmu pengetahuan, tetapi memiliki mimpi yang justru menjadi sumber kekuatan utama. Beliau juga menyampaikan bahwa KTI sangat unik, tidak perlu mengejar Kawasan Barat Indonesia, tapi KTI sejatinya dibangun dengan keunikan yang dimiliki.

Sudjana RoyatDeputi Bidang Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Menko Kesra

Pengalaman PNPM di KTI

Beberapa prioritas pengembangan wilayah yang tertuang dalam RKP 2013 disampaikan oleh Bapak Taufik Widjojanto dalam presentasinya yaitu untuk Wilayah Sulawesi: Pengembangan Kawasan Ekonomi Terpadu (KAPET) Manado-Bitung, Palapas, Pare-pare, dan Bank Sejahtera Sultra; pengembangan Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) di kawasan perbatasan negara: Melanguane dan Tahuna; pengembangan infrastruktur jalan; pengembangan jaringan pengairan dan irigasi. Wilayah Nusa Tenggara: pengembangan KAPET Bima dan Mbay; pengembangan PKSN di kawasan perbatasan negara: Atambua, Kafamenanu, dan Kalabahi; pengembangan infrastruktur jalan dan pelabuhan penyeberangan; kawasan pariwisata; pengairan dan irigasi. Wilayah Maluku: pengembangan KAPET Seram; pengembangan PKSN di kawasan perbatasan negara: Daruba, Dobo, Saumlaki, dan Ilwaki; pengembangan infrastruktur jalan. Wilayah Papua: pengembangan KAPET Teluk Cenderawasih; pengembangan PKSN di kawasan perbatasan negara: Jayapura, Tanah Merah, Merauke; dan pengembangan Infrastruktur jalan.

Taufik WidjojantoKementerian Pekerjaan Umum RI

Rencana Aksi Pembangunan Infrastruktur di KTI

20

Setelah presentasi Kementerian PU, sesi dialog apresiatif dibuka untuk mengenal dan mengapresiasi lebih jauh aset diri dan komunitas. Dialog apresiatif ini menjadi peluang untuk mengenal karakter inspirator dan kekuatan diri, strategi yang telah berhasil dan yang dapat dilakukan untuk mencapai mimpi individu maupun komunitas.

RUANG UNTUK BERBAGI. Forum KTI selalu memberi ruang untuk berbagi, ketika setiap peserta dapat saling berbagi harapan dan impian mereka untuk mendukung pembangunan kepada peserta lainnya tanpa sekat jabatan. Seorang peserta yang berasal dari desa terpencil berbagi cerita dengan seorang staf lembaga donor dan akademisi serta aktivis LSM dengan Pemerintah dan wartawan, semuanya mencair dalam harapan membangun negeri.

DIALOG APRESIATIF

21LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”

Page 28: LAPORAN KEGIATAN - BaKTIbakti.or.id/sites/default/files/download/LAPORAN LENGKAP...LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur

7. Mitra Utama

• Pemerintah desa dan kelurahan • Eksekutif• Legislatif• NGO/CSO• Tokoh masyarakat, tokoh agama, kelompok masyarakat• Tokoh masyarakat • Lembaga international • Lembaga nasional • Pemerintah

8. Kegiatan Utama

• Sosialisasi • Pendidikan kritis bagi masyarakat • Analisis dokumen penganggaran • Diskusi dengan stakeholder lokal tentang dampak dan

konsekuensi kebijakan terhadap perempuan • Terlibat aktif dalam penyusunan anggaran• Monitoring dan evaluasi masyarakat• Membangun gerakan sosial (social movement)• Advokasi kebijakan Pemda/Pusat

9. Hasil dan Dampak

• Menurunnya angka kematian ibu dan anak • Keadilan dan kesetaraan gender • Keluarga harmonis• Tersusunnya anggaran yang responsive gender dan pro poor• Tersedianya anggaran untuk Ibu dan anak yang lebih tinggi • Menurunnya angka kematian ibu dan anak

Siapa yang bisa mempercepat perubahan?

Apa saja kegiatan utama yang harus dilakukan?

Apa hasil dan dampak yang diinginkan dari perubahan ini?

1. Sasaran Utama:

• Ibu Hamil• Ibu Bersalin• Ibu Nifas • Bayi• Remaja putri• Buteki (Promosi Kesehatan Ibu Menyusui)• DPRD Kab/Provinsi • Media Cetak/elektronik• Dinas Kesehatan • Pemerintah daerah• Tokoh agama, tokoh masyarakat • Puskesmas dan Pemerintah kecamatan • Masyarakat miskin dan marginal • Masyarakat di daerah terpencil

2. Pesan Perubahan

• Gizi anak dan ibu hamil dan menyusui menjadi lebih baik• Remaja sehat dan bertanggung jawab • Terjalin kemitraan yang baik antara bidan dan dukun • Meningkatnya jumlah persalinan di fasilitas kesehatan

dengan penanganan oleh tenaga kesehatan • Ada regulasi yang berpihak pada warga perempuan dan anak• Alokasi anggaran yang efektif dan efisien sehingga lebih

bermanfaat untuk warga

Siapa sasaran yang Anda dukung/bantu?

Perubahan apa yang ingin Anda wujudkan?

Bidang KesehatanKESEHATAN DASAR IBU DAN ANAK, KESEHATAN DASAR MDGs

2

1. Sasaran Utama:

• Bupati dan Walikota • Perempuan dan laki-laki yang belum memahami isu gender

2. Pesan Perubahan

• Adanya anggaran yang reponsif gender dan pro poor• Perempuan lebih aktif dalam kegiatan kemasyarakatan • Tidak ada diskriminasi perempuan dan laki-laki dalam semua

peran • Masalah gender mendapat perhatian yang lebih baik• Pembuat kebijakan lebih memahami dampak suatu kebijakan

terhadap perempuan

3. Strategi Utama

• Mengimplementasi pengarusutamaan gender (PUG) pada semua komponen pembangunan

• Membangun dan menjaga komunikasi yang baik dengan legislatif

• Meningkatkan kapasitas kaum perempuan • Mengkampanyekan kesetaraan gender melalui berbagai

media • Mendorong lahirnya aturan khusus (Perda) tentang

kesetaraan gender • Memanfaatkan berbagai forum, termasuk Forum Kepala

BAPPEDA Provinsi se-KTI

Siapa sasaran yang Anda dukung/bantu?

Perubahan apa yang ingin Anda wujudkan?

Bagaimana cara Anda membantu sasaran perubahan?

Kesetaraan Gender 4. Cara Komunikasi

• Melakukan sosialisasi melalui berbagai media (media cetak, media elektronik, media tradisional, dan kunjungan ke rumah-rumah)

• Melakukan diskusi yang lebih intens dengan pembuat kebijakan

• Melakukan sosialisasi kepada komunitas perempuan lokal

5. Aset Lokal

• Komunitas perempuan produktif• Kelompok-kelompok masyarakat, seperti kelompok adat,

agama, sosial kemasyarakatan, arisan dan lain sebagainya • Jejaring• LSM Lokal yang concern terhadap isu ini• Praktik-praktik yang berkembang tentang bagaimana

membangun kesetaraan gender

6. Sumberdaya Utama

• Pemimpin yang kuat (tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat)

• Tokoh motivator perempuan • Sistem informasi dan komunikasi yang memadai (termasuk

banyaknya publikasi untuk mensosialisasikan temuan dan hasil analisis anggaran, serta adanya forum yang mempertemukan inspirasi secara berkesinambungan)

• Kebijakan daerah yang responsif gender• Penganggaran yang berbasis gender

Bagaimana Anda menjangkau dan dikenal sasaran Anda?

Kekuatan apa saja yang sudah dimiliki?

Apa lagi yang bisa mempercepat perubahan?

1

22 23LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”

Wrap Up Hasil Festival Forum KTI VI

Wrap Up Hasil Festival Forum KTI VI

Page 29: LAPORAN KEGIATAN - BaKTIbakti.or.id/sites/default/files/download/LAPORAN LENGKAP...LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur

7. Mitra Utama

• Pemerintah desa dan kelurahan • Eksekutif• Legislatif• NGO/CSO• Tokoh masyarakat, tokoh agama, kelompok masyarakat• Tokoh masyarakat • Lembaga international • Lembaga nasional • Pemerintah

8. Kegiatan Utama

• Sosialisasi • Pendidikan kritis bagi masyarakat • Analisis dokumen penganggaran • Diskusi dengan stakeholder lokal tentang dampak dan

konsekuensi kebijakan terhadap perempuan • Terlibat aktif dalam penyusunan anggaran• Monitoring dan evaluasi masyarakat• Membangun gerakan sosial (social movement)• Advokasi kebijakan Pemda/Pusat

9. Hasil dan Dampak

• Menurunnya angka kematian ibu dan anak • Keadilan dan kesetaraan gender • Keluarga harmonis• Tersusunnya anggaran yang responsive gender dan pro poor• Tersedianya anggaran untuk Ibu dan anak yang lebih tinggi • Menurunnya angka kematian ibu dan anak

Siapa yang bisa mempercepat perubahan?

Apa saja kegiatan utama yang harus dilakukan?

Apa hasil dan dampak yang diinginkan dari perubahan ini?

1. Sasaran Utama:

• Ibu Hamil• Ibu Bersalin• Ibu Nifas • Bayi• Remaja putri• Buteki (Promosi Kesehatan Ibu Menyusui)• DPRD Kab/Provinsi • Media Cetak/elektronik• Dinas Kesehatan • Pemerintah daerah• Tokoh agama, tokoh masyarakat • Puskesmas dan Pemerintah kecamatan • Masyarakat miskin dan marginal • Masyarakat di daerah terpencil

2. Pesan Perubahan

• Gizi anak dan ibu hamil dan menyusui menjadi lebih baik• Remaja sehat dan bertanggung jawab • Terjalin kemitraan yang baik antara bidan dan dukun • Meningkatnya jumlah persalinan di fasilitas kesehatan

dengan penanganan oleh tenaga kesehatan • Ada regulasi yang berpihak pada warga perempuan dan anak• Alokasi anggaran yang efektif dan efisien sehingga lebih

bermanfaat untuk warga

Siapa sasaran yang Anda dukung/bantu?

Perubahan apa yang ingin Anda wujudkan?

Bidang KesehatanKESEHATAN DASAR IBU DAN ANAK, KESEHATAN DASAR MDGs

2

1. Sasaran Utama:

• Bupati dan Walikota • Perempuan dan laki-laki yang belum memahami isu gender

2. Pesan Perubahan

• Adanya anggaran yang reponsif gender dan pro poor• Perempuan lebih aktif dalam kegiatan kemasyarakatan • Tidak ada diskriminasi perempuan dan laki-laki dalam semua

peran • Masalah gender mendapat perhatian yang lebih baik• Pembuat kebijakan lebih memahami dampak suatu kebijakan

terhadap perempuan

3. Strategi Utama

• Mengimplementasi pengarusutamaan gender (PUG) pada semua komponen pembangunan

• Membangun dan menjaga komunikasi yang baik dengan legislatif

• Meningkatkan kapasitas kaum perempuan • Mengkampanyekan kesetaraan gender melalui berbagai

media • Mendorong lahirnya aturan khusus (Perda) tentang

kesetaraan gender • Memanfaatkan berbagai forum, termasuk Forum Kepala

BAPPEDA Provinsi se-KTI

Siapa sasaran yang Anda dukung/bantu?

Perubahan apa yang ingin Anda wujudkan?

Bagaimana cara Anda membantu sasaran perubahan?

Kesetaraan Gender 4. Cara Komunikasi

• Melakukan sosialisasi melalui berbagai media (media cetak, media elektronik, media tradisional, dan kunjungan ke rumah-rumah)

• Melakukan diskusi yang lebih intens dengan pembuat kebijakan

• Melakukan sosialisasi kepada komunitas perempuan lokal

5. Aset Lokal

• Komunitas perempuan produktif• Kelompok-kelompok masyarakat, seperti kelompok adat,

agama, sosial kemasyarakatan, arisan dan lain sebagainya • Jejaring• LSM Lokal yang concern terhadap isu ini• Praktik-praktik yang berkembang tentang bagaimana

membangun kesetaraan gender

6. Sumberdaya Utama

• Pemimpin yang kuat (tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat)

• Tokoh motivator perempuan • Sistem informasi dan komunikasi yang memadai (termasuk

banyaknya publikasi untuk mensosialisasikan temuan dan hasil analisis anggaran, serta adanya forum yang mempertemukan inspirasi secara berkesinambungan)

• Kebijakan daerah yang responsif gender• Penganggaran yang berbasis gender

Bagaimana Anda menjangkau dan dikenal sasaran Anda?

Kekuatan apa saja yang sudah dimiliki?

Apa lagi yang bisa mempercepat perubahan?

1

22 23LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”

Wrap Up Hasil Festival Forum KTI VI

Wrap Up Hasil Festival Forum KTI VI

Page 30: LAPORAN KEGIATAN - BaKTIbakti.or.id/sites/default/files/download/LAPORAN LENGKAP...LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur

1. Sasaran Utama:

• Anak (khususnya anak usia sekolah yang belum bersekolah)• Orang tua• Guru dan Komite Sekolah • Penentu Kebijakan (Eksekutif dan Legislatif)• Kelompok Masyarakat (Tokoh agama, adat, dan tokoh

masyarakat)• Ornop

2. Pesan Perubahan

• Anak yang bahagia dan sehat • Anak-anak tetap memiliki karakter Indonesia• Anak mempunyai kepercayaan diri • Pendidikan harus menjadi prioritas utama• Lingkungan yang ramah anak

3. Strategi Utama

• Mereplikasi praktik cerdas bidang Pendidikan• Membangun jaringan • Melakukan sosialisasi dan advokasi pesan perubahan • Melakukan pemutakhiran data anak rawan dan putus

sekolah • Mengawasi pengalokasian dan pemanfaatan anggaran

pendidikan• Meningkatkan kapasitas guru dan komite sekolah

4. Cara Komunikasi

• Melakukan koordinasi secara intensif dan berkolaborasi• Melakukan sinergi program • Mengaktifkan diskusi kelompok untuk membuka saluran

komunikasi antar stakeholder• Memanfaatkan media massa dan jejaring sosial

5. Aset Lokal

• Budaya• Agama• Sistem pendidikan

Siapa sasaran yang Anda dukung/bantu?

Perubahan apa yang ingin Anda wujudkan?

Bagaimana cara Anda membantu sasaran perubahan?

Bagaimana Anda menjangkau dan dikenal sasaran Anda?

Kekuatan apa saja yang sudah dimiliki?

• Niat yang tulus • Tekad yang bulat • Kemauan untuk berbuat • Guru lokal diutamakan • Memiliki sumber daya guru• Banyak champion pembangunan Kearifan/budaya lokal yang

banyak

6. Sumberdaya Utama

• Perubahan kebijakan • Kesadaran yang meningkatn dan perubahan pola pikir

7. Mitra Utama

• Pemerintah • CSO • Mitra Pembangunan Internasional• Sektor Swasta

8. Kegiatan Utama

• Mereplikasi praktik cerdas (Pemutakhiran Data Pendidikan ala SIPBM, Pendidikan Harmoni, Sekolah Kampung)

• Menyusun rencana kegiatan pendidikan berbasis data yang akurat dan sesuai kebutuhan

• Melaksanakan diskusi kelomopk terfokus yang melibatkan siswa, orang tua, komite sekolah, dan penentu kebijakan

• Menyatukan persepsi tentang ISO Pendidikan • Meningkatkan kapasitas guru dan komite sekolah

9. Hasil dan Dampak

• Semua anak menikmati layanan pendidikan• Anak menjadi agen perubahan dan memiliki karakter

Indonesia • Anak sehat, cerdas dan bahagia

• Indeks Pembangunan Manusia pada tingkat provinsi dapat meningkat karena kualitas pendidikan menjadi lebih baik

• Meningkatnya APK (Angka Partisipasi Kasar), APM (Angka Partisipasi Murni), APS (Angka Partisipasi Sekolah)

Apa lagi yang bisa mempercepat perubahan?

Siapa yang bisa mempercepat perubahan?

Apa saja kegiatan utama yang harus dilakukan?

Apa hasil dan dampak yang diinginkan dari perubahan ini?

Pendidikan3• Penanganan kasus orbtetri, neonatal ditangani secara

adequant • Tidak ada lagi kematian ibu dan bayi maupun anak karena

sudah didampingi oleh tenaga kesehatan dalam persiapan kelahiran

• Meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan

3. Strategi Utama

• Mendorong aktor perubahan di antara kader posyandu untuk menyebarluaskan pesan-pesan

• Membuat kantong persalinan berbasis masyarakat• Melakukan pendampingan melalui pembentukan dewan

lintas sektoral • Melakukan advokasi ke Gubernur, Bupati, atau Walikota, dan

DPRD untuk membuat regulasi yang mendukung pelaksanaan kegiatan

• Meningkatkan kapasitas untuk Pemda, warga, pemuda dan perempuan

• Memperkuat sistem, sumberdaya, sarana dan prasarana, akses informasi, dan transportasi

• Memperluas jangkauan dan jumlah fasilitas dan tenaga kesehatan

• Membangun komitmen dan rencana aksi bersama• Mereplikasi praktik cerdas (antara lain SMS 2H2) yang

disesuaikan dengan muatan lokal

4. Cara Komunikasi

• Melalui media massa dan sosial media• Melalui pertemuan langsung • Memanfaatkan acara adat dan budaya setempat untuk

promosi• Melalui pemimpin kelompok masyarakat dan kelompok

pertemanan di tingkat desa dan kecamatan

5. Aset Lokal

• Tradisi gotong royong kearifan lokal • Tenaga Kesehatan yang berkomitmen untuk menjadi lebih baik• Anggaran untuk bidang Kesehatan di APBD dan ADD• Fasilitas kesehatan: posyandu di setiap desa dan puskesmas

di setiap kecamatan• Kelompok kader di setiap desa• Lembaga adat dan tokoh masyarakat

Bagaimana cara Anda membantu sasaran perubahan?

Bagaimana Anda menjangkau dan dikenal sasaran Anda?

Kekuatan apa saja yang sudah dimiliki?

• Jejaring Forum KTI di provinsi dan jejaring masyarakat

6. Sumberdaya Utama

• Warga yang berkomitmen kuat • Dukungan pihak luar (donor)• Hasil penelitian dan dukungan dari Perguruan tinggi • Dukungan pemerintah daerah • Bantuan tenaga ahli • Perda dan Perdes yang mengatur tentang hal-hal khusus

terkait isu Kesehatan

7. Mitra Utama

• OMS dan NGO• Mitra pembangunan internasional (donor)• Program Nasional seperti PNPM Mandiri• Tokoh masyarakat • Perguruan tinggi • DPRD/Eksekutif

8. Kegiatan Utama

• Menyampaikan pesan-pesan perubahan lewat media lokal • Meningkatkan kapasitas tenaga medis dan kader kesehatan

dengan cara memperbanyak kegiatan berbagi pengetahuan di antara tenaga kesehatan dan Ibu Hamil, dan melakukan pendampingan di tingkat Desa/Kelurahan

• Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang hidup sehat• Meneruskan kegiatan yang sudah berjalan (pemeriksaan rutin

Ibu Hamil) • Meningkatkan kualitas kegiatan yang sedang berjalan

(misalnya mengintegrasikan pelayanan posyandu dan PAUD) • Memperluas program dengan melakukan advokasi ke pihak

eksekutif / legislatif • Mengevaluasi setiap kegiatan yang dilakukan

9. Hasil dan Dampak

• Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat khususnya ibu dan anak

• Menurunnya angka kematian Ibu, bayi dan anak • Meningkatnya alokasi anggaran untuk kegiatan pelayanan

kesehatan• Ada perubahan perilaku kesehatan warga dan petugas

kesehatan

Apa lagi yang bisa mempercepat perubahan?

Siapa yang bisa mempercepat perubahan?

Apa saja kegiatan utama yang harus dilakukan?

Apa hasil dan dampak yang diinginkan dari perubahan ini?

24 25LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”

Page 31: LAPORAN KEGIATAN - BaKTIbakti.or.id/sites/default/files/download/LAPORAN LENGKAP...LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur

1. Sasaran Utama:

• Anak (khususnya anak usia sekolah yang belum bersekolah)• Orang tua• Guru dan Komite Sekolah • Penentu Kebijakan (Eksekutif dan Legislatif)• Kelompok Masyarakat (Tokoh agama, adat, dan tokoh

masyarakat)• Ornop

2. Pesan Perubahan

• Anak yang bahagia dan sehat • Anak-anak tetap memiliki karakter Indonesia• Anak mempunyai kepercayaan diri • Pendidikan harus menjadi prioritas utama• Lingkungan yang ramah anak

3. Strategi Utama

• Mereplikasi praktik cerdas bidang Pendidikan• Membangun jaringan • Melakukan sosialisasi dan advokasi pesan perubahan • Melakukan pemutakhiran data anak rawan dan putus

sekolah • Mengawasi pengalokasian dan pemanfaatan anggaran

pendidikan• Meningkatkan kapasitas guru dan komite sekolah

4. Cara Komunikasi

• Melakukan koordinasi secara intensif dan berkolaborasi• Melakukan sinergi program • Mengaktifkan diskusi kelompok untuk membuka saluran

komunikasi antar stakeholder• Memanfaatkan media massa dan jejaring sosial

5. Aset Lokal

• Budaya• Agama• Sistem pendidikan

Siapa sasaran yang Anda dukung/bantu?

Perubahan apa yang ingin Anda wujudkan?

Bagaimana cara Anda membantu sasaran perubahan?

Bagaimana Anda menjangkau dan dikenal sasaran Anda?

Kekuatan apa saja yang sudah dimiliki?

• Niat yang tulus • Tekad yang bulat • Kemauan untuk berbuat • Guru lokal diutamakan • Memiliki sumber daya guru• Banyak champion pembangunan Kearifan/budaya lokal yang

banyak

6. Sumberdaya Utama

• Perubahan kebijakan • Kesadaran yang meningkatn dan perubahan pola pikir

7. Mitra Utama

• Pemerintah • CSO • Mitra Pembangunan Internasional• Sektor Swasta

8. Kegiatan Utama

• Mereplikasi praktik cerdas (Pemutakhiran Data Pendidikan ala SIPBM, Pendidikan Harmoni, Sekolah Kampung)

• Menyusun rencana kegiatan pendidikan berbasis data yang akurat dan sesuai kebutuhan

• Melaksanakan diskusi kelomopk terfokus yang melibatkan siswa, orang tua, komite sekolah, dan penentu kebijakan

• Menyatukan persepsi tentang ISO Pendidikan • Meningkatkan kapasitas guru dan komite sekolah

9. Hasil dan Dampak

• Semua anak menikmati layanan pendidikan• Anak menjadi agen perubahan dan memiliki karakter

Indonesia • Anak sehat, cerdas dan bahagia

• Indeks Pembangunan Manusia pada tingkat provinsi dapat meningkat karena kualitas pendidikan menjadi lebih baik

• Meningkatnya APK (Angka Partisipasi Kasar), APM (Angka Partisipasi Murni), APS (Angka Partisipasi Sekolah)

Apa lagi yang bisa mempercepat perubahan?

Siapa yang bisa mempercepat perubahan?

Apa saja kegiatan utama yang harus dilakukan?

Apa hasil dan dampak yang diinginkan dari perubahan ini?

Pendidikan3• Penanganan kasus orbtetri, neonatal ditangani secara

adequant • Tidak ada lagi kematian ibu dan bayi maupun anak karena

sudah didampingi oleh tenaga kesehatan dalam persiapan kelahiran

• Meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan

3. Strategi Utama

• Mendorong aktor perubahan di antara kader posyandu untuk menyebarluaskan pesan-pesan

• Membuat kantong persalinan berbasis masyarakat• Melakukan pendampingan melalui pembentukan dewan

lintas sektoral • Melakukan advokasi ke Gubernur, Bupati, atau Walikota, dan

DPRD untuk membuat regulasi yang mendukung pelaksanaan kegiatan

• Meningkatkan kapasitas untuk Pemda, warga, pemuda dan perempuan

• Memperkuat sistem, sumberdaya, sarana dan prasarana, akses informasi, dan transportasi

• Memperluas jangkauan dan jumlah fasilitas dan tenaga kesehatan

• Membangun komitmen dan rencana aksi bersama• Mereplikasi praktik cerdas (antara lain SMS 2H2) yang

disesuaikan dengan muatan lokal

4. Cara Komunikasi

• Melalui media massa dan sosial media• Melalui pertemuan langsung • Memanfaatkan acara adat dan budaya setempat untuk

promosi• Melalui pemimpin kelompok masyarakat dan kelompok

pertemanan di tingkat desa dan kecamatan

5. Aset Lokal

• Tradisi gotong royong kearifan lokal • Tenaga Kesehatan yang berkomitmen untuk menjadi lebih baik• Anggaran untuk bidang Kesehatan di APBD dan ADD• Fasilitas kesehatan: posyandu di setiap desa dan puskesmas

di setiap kecamatan• Kelompok kader di setiap desa• Lembaga adat dan tokoh masyarakat

Bagaimana cara Anda membantu sasaran perubahan?

Bagaimana Anda menjangkau dan dikenal sasaran Anda?

Kekuatan apa saja yang sudah dimiliki?

• Jejaring Forum KTI di provinsi dan jejaring masyarakat

6. Sumberdaya Utama

• Warga yang berkomitmen kuat • Dukungan pihak luar (donor)• Hasil penelitian dan dukungan dari Perguruan tinggi • Dukungan pemerintah daerah • Bantuan tenaga ahli • Perda dan Perdes yang mengatur tentang hal-hal khusus

terkait isu Kesehatan

7. Mitra Utama

• OMS dan NGO• Mitra pembangunan internasional (donor)• Program Nasional seperti PNPM Mandiri• Tokoh masyarakat • Perguruan tinggi • DPRD/Eksekutif

8. Kegiatan Utama

• Menyampaikan pesan-pesan perubahan lewat media lokal • Meningkatkan kapasitas tenaga medis dan kader kesehatan

dengan cara memperbanyak kegiatan berbagi pengetahuan di antara tenaga kesehatan dan Ibu Hamil, dan melakukan pendampingan di tingkat Desa/Kelurahan

• Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang hidup sehat• Meneruskan kegiatan yang sudah berjalan (pemeriksaan rutin

Ibu Hamil) • Meningkatkan kualitas kegiatan yang sedang berjalan

(misalnya mengintegrasikan pelayanan posyandu dan PAUD) • Memperluas program dengan melakukan advokasi ke pihak

eksekutif / legislatif • Mengevaluasi setiap kegiatan yang dilakukan

9. Hasil dan Dampak

• Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat khususnya ibu dan anak

• Menurunnya angka kematian Ibu, bayi dan anak • Meningkatnya alokasi anggaran untuk kegiatan pelayanan

kesehatan• Ada perubahan perilaku kesehatan warga dan petugas

kesehatan

Apa lagi yang bisa mempercepat perubahan?

Siapa yang bisa mempercepat perubahan?

Apa saja kegiatan utama yang harus dilakukan?

Apa hasil dan dampak yang diinginkan dari perubahan ini?

24 25LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”

Page 32: LAPORAN KEGIATAN - BaKTIbakti.or.id/sites/default/files/download/LAPORAN LENGKAP...LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur

26

1. Sasaran Utama:

• Petani• Nelayan• Pemerintah setempat • LSM • Dinas Koperasi • Lembaga Adat • Industri rumah tangga (UKM)• Lembaga ekonomi mikro (BUMDES, Koperasi)

2. Pesan Perubahan

• Kebutuhan dasar masyarakat dapat terpenuhi dengan mudah

• Terjadi perubahan pola pikir dari mempertahankan hidup menjadi kesejahteraan

• Akses terhadap modal menjadi lebih mudah bagi masyarakat kecil (Menghentikan praktik tengkulak/rentenir)

3. Strategi Utama

• Memperkuat asosiasi kelompok petani/nelayan• Membentuk koperasi nelayan dan petani• Membangun kapasitas pengurus dan anggota koperasi

Siapa sasaran yang Anda dukung/bantu?

Perubahan apa yang ingin Anda wujudkan?

Bagaimana cara Anda membantu sasaran perubahan?

9. Hasil dan Dampak

• Generasi yang mampu mengelola sumber daya daerahnya

• Pemuda aktif dan kreatif yang memberi manfaat sosial untuk masyarakat

• Pemuda menjadi sebagai subjek perubahan utama di Indonesia Timur bukan sebagai objek saja.

• Pemuda yang produktif, peduli, jujur dan bertanggung jawab

Apa hasil dan dampak yang diinginkan dari perubahan ini?

5 Pengelolaan Ekonomi Lokal

4. Cara Komunikasi

• Mengaktifkan diskusi melalui forum atau asosiasi tani/nelayan yang sudah ada

• Melakukan sosialisasi langsung, atau memanfaatkan media dan teknologi (sms, media cetak dan elektronik)

• Memanfaatkan lembaga adat• Berkoordinasi, bersinergi, berkolaborasi dengan berbagai

lembaga/forum/kelompok yang telah ada

5. Aset Lokal

• Usaha tani/nelayan• Kearifan lokal dan budaya setempat yang masih kuat• Sumberdaya alam yang beragam

6. Sumberdaya Utama

• Membidik komoditas baru yang punya akses pasar• Teknologi informasi dan komunikasi yang lebih baik untuk

meningkatkan kapasitas dan memperluas pasar (sms, internet)

• Pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk memberi nilai tambah produk

• Infrastruktur (transportasi, pasar) yang lebih baik• Peralatan tani dan nelayan yang lebih memadai

7. Mitra Utama

• Bank lokal yang memberi akses modal yang mudah bagi UKM• Pemerintah setempat (Dinas Koperasi, Dinas Pertanian, dan

Dinas Kelautan dan Perikanan) • LSM• Lemba adat dan agama• Sektor swasta dan mitra pembangunan internasional• Akademisi

8. Kegiatan Utama

• Mengorganisir kelompok-kelompok nelayan dan petani• Pembinaan usaha para petani dan nelayan agar mampu

meningkatkan kualitas produksi • Membangun jaringan pemasaran yang berkelanjutan• Menguasai dan memanfaatkan teknologi informasi dan

komunikasi

Bagaimana Anda menjangkau dan dikenal sasaran Anda?

Kekuatan apa saja yang sudah dimiliki?

Apa lagi yang bisa mempercepat perubahan?

Siapa yang bisa mempercepat perubahan?

Apa saja kegiatan utama yang harus dilakukan?

4

1. Sasaran Utama: • Pemuda 12 – 30 tahun • Legislatif• Pemerintah • Perguruan Tinggi• Sektor Swasta (melalui CSR)

2. Pesan Perubahan

• Anak muda peka dengan kebutuhan masyarakat disekitarnya sehingga bisa berkontribusi aktif memberi solusi atas tantangan pembangunan yang dihadapi masyarakat

• Anak muda seluruh Indonesia bersinergi untuk mewujudkan Indonesia keren

• Anak muda mencintai budaya lokal, budaya Indonesia

3. Strategi Utama • Berjejaring dan menyusun program bersama• Mendampingi anak muda untuk membangun visi perubahan

dan mewujudkannya• Mempromosikan terus menerus budaya lokal, budaya

Indonesia• Melakukan pendekatan persuasif untuk meningkatkan

kreativitas anak muda

4. Cara Komunikasi

• Berbagi cerita sukses dan pengalaman berkesan • Memanfaatkan Sosial Media • Membangun kelompok dukungan sebaya untuk

pemuda agen perubahan • Mengangkat nilai-nilai lokal yang masih sesuai dgn

masa yang akan datang

5. Aset Lokal

• Semangat dan keberanian • Kepercayaan • Sense of belonging yang kuat terhadap negara

Siapa sadaran yang Anda dukung/bantu?

Perubahan apa yang ingin Anda wujudkan?

Bagaimana cara Anda membantu sasaran perubahan?

Bagaimana Anda menjangkau dan dikenal sasaran Anda?

Kekuatan apa saja yang sudah dimiliki?

• Cinta budaya lokal • Berbagai perangkat kreatif untuk memfasilitasi dan

mendampingi pemuda• Keterampilan

• Teknologi : Sosial media, SDM, Jaringan • Ide-ide segar• Relasi • Dukungan dari Pemerintah, sektor swasta, dan mitra

pembangunan internasional• Dukungan dari orang tua dan pemimpin setempat

7. Mitra Utama

• Pemuda sebaya yang bisa menjadi role model dan pendamping

• Sekolah dan Perguruan Tinggi• Jaringan dan kelompok pemuda yang sudah ada• Tenaga pendidik • Pemerintah Desa, Kabupaten, Provinsi, dan Pusat• Tokoh masyarakat dan tokoh agama• LSM • Media

8. Kegiatan Utama

• Mengaktifkan kelompok pemuda untuk berbagi ide kreatif• Mengembangkan media internet (website) yang dapat

menampung pendapat pemuda • Melakukan sosialisasi secara langsung maupun tidak langsung

(jejaring sosial)• Mendorong pemuda untuk mengimplementasi pengetahuan

dan pengalaman mereka • Memfasilitasi komunitas inisiator muda di wilayah • Mengadakan berbagai kegiatan yang merangsang kreativitas

pemuda untuk berkontribusi dalam pembangunan (workshop inspiratif, festival budaya oleh Pemda, sharing dan networking session, bincang radio lokal/TV lokal program kegiatan pemuda, pertukaran pemuda Indonesia Timur ke berbagai negara lain)

6. Sumberdaya UtamaApa lagi yang bisa mempercepat perubahan?

Siapa yang bisa mempercepat perubahan?

Apa saja kegiatan utama yang harus dilakukan?

Pemuda Agen Perubahan

27LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”

Page 33: LAPORAN KEGIATAN - BaKTIbakti.or.id/sites/default/files/download/LAPORAN LENGKAP...LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur

26

1. Sasaran Utama:

• Petani• Nelayan• Pemerintah setempat • LSM • Dinas Koperasi • Lembaga Adat • Industri rumah tangga (UKM)• Lembaga ekonomi mikro (BUMDES, Koperasi)

2. Pesan Perubahan

• Kebutuhan dasar masyarakat dapat terpenuhi dengan mudah

• Terjadi perubahan pola pikir dari mempertahankan hidup menjadi kesejahteraan

• Akses terhadap modal menjadi lebih mudah bagi masyarakat kecil (Menghentikan praktik tengkulak/rentenir)

3. Strategi Utama

• Memperkuat asosiasi kelompok petani/nelayan• Membentuk koperasi nelayan dan petani• Membangun kapasitas pengurus dan anggota koperasi

Siapa sasaran yang Anda dukung/bantu?

Perubahan apa yang ingin Anda wujudkan?

Bagaimana cara Anda membantu sasaran perubahan?

9. Hasil dan Dampak

• Generasi yang mampu mengelola sumber daya daerahnya

• Pemuda aktif dan kreatif yang memberi manfaat sosial untuk masyarakat

• Pemuda menjadi sebagai subjek perubahan utama di Indonesia Timur bukan sebagai objek saja.

• Pemuda yang produktif, peduli, jujur dan bertanggung jawab

Apa hasil dan dampak yang diinginkan dari perubahan ini?

5 Pengelolaan Ekonomi Lokal

4. Cara Komunikasi

• Mengaktifkan diskusi melalui forum atau asosiasi tani/nelayan yang sudah ada

• Melakukan sosialisasi langsung, atau memanfaatkan media dan teknologi (sms, media cetak dan elektronik)

• Memanfaatkan lembaga adat• Berkoordinasi, bersinergi, berkolaborasi dengan berbagai

lembaga/forum/kelompok yang telah ada

5. Aset Lokal

• Usaha tani/nelayan• Kearifan lokal dan budaya setempat yang masih kuat• Sumberdaya alam yang beragam

6. Sumberdaya Utama

• Membidik komoditas baru yang punya akses pasar• Teknologi informasi dan komunikasi yang lebih baik untuk

meningkatkan kapasitas dan memperluas pasar (sms, internet)

• Pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk memberi nilai tambah produk

• Infrastruktur (transportasi, pasar) yang lebih baik• Peralatan tani dan nelayan yang lebih memadai

7. Mitra Utama

• Bank lokal yang memberi akses modal yang mudah bagi UKM• Pemerintah setempat (Dinas Koperasi, Dinas Pertanian, dan

Dinas Kelautan dan Perikanan) • LSM• Lemba adat dan agama• Sektor swasta dan mitra pembangunan internasional• Akademisi

8. Kegiatan Utama

• Mengorganisir kelompok-kelompok nelayan dan petani• Pembinaan usaha para petani dan nelayan agar mampu

meningkatkan kualitas produksi • Membangun jaringan pemasaran yang berkelanjutan• Menguasai dan memanfaatkan teknologi informasi dan

komunikasi

Bagaimana Anda menjangkau dan dikenal sasaran Anda?

Kekuatan apa saja yang sudah dimiliki?

Apa lagi yang bisa mempercepat perubahan?

Siapa yang bisa mempercepat perubahan?

Apa saja kegiatan utama yang harus dilakukan?

4

1. Sasaran Utama: • Pemuda 12 – 30 tahun • Legislatif• Pemerintah • Perguruan Tinggi• Sektor Swasta (melalui CSR)

2. Pesan Perubahan

• Anak muda peka dengan kebutuhan masyarakat disekitarnya sehingga bisa berkontribusi aktif memberi solusi atas tantangan pembangunan yang dihadapi masyarakat

• Anak muda seluruh Indonesia bersinergi untuk mewujudkan Indonesia keren

• Anak muda mencintai budaya lokal, budaya Indonesia

3. Strategi Utama • Berjejaring dan menyusun program bersama• Mendampingi anak muda untuk membangun visi perubahan

dan mewujudkannya• Mempromosikan terus menerus budaya lokal, budaya

Indonesia• Melakukan pendekatan persuasif untuk meningkatkan

kreativitas anak muda

4. Cara Komunikasi

• Berbagi cerita sukses dan pengalaman berkesan • Memanfaatkan Sosial Media • Membangun kelompok dukungan sebaya untuk

pemuda agen perubahan • Mengangkat nilai-nilai lokal yang masih sesuai dgn

masa yang akan datang

5. Aset Lokal

• Semangat dan keberanian • Kepercayaan • Sense of belonging yang kuat terhadap negara

Siapa sadaran yang Anda dukung/bantu?

Perubahan apa yang ingin Anda wujudkan?

Bagaimana cara Anda membantu sasaran perubahan?

Bagaimana Anda menjangkau dan dikenal sasaran Anda?

Kekuatan apa saja yang sudah dimiliki?

• Cinta budaya lokal • Berbagai perangkat kreatif untuk memfasilitasi dan

mendampingi pemuda• Keterampilan

• Teknologi : Sosial media, SDM, Jaringan • Ide-ide segar• Relasi • Dukungan dari Pemerintah, sektor swasta, dan mitra

pembangunan internasional• Dukungan dari orang tua dan pemimpin setempat

7. Mitra Utama

• Pemuda sebaya yang bisa menjadi role model dan pendamping

• Sekolah dan Perguruan Tinggi• Jaringan dan kelompok pemuda yang sudah ada• Tenaga pendidik • Pemerintah Desa, Kabupaten, Provinsi, dan Pusat• Tokoh masyarakat dan tokoh agama• LSM • Media

8. Kegiatan Utama

• Mengaktifkan kelompok pemuda untuk berbagi ide kreatif• Mengembangkan media internet (website) yang dapat

menampung pendapat pemuda • Melakukan sosialisasi secara langsung maupun tidak langsung

(jejaring sosial)• Mendorong pemuda untuk mengimplementasi pengetahuan

dan pengalaman mereka • Memfasilitasi komunitas inisiator muda di wilayah • Mengadakan berbagai kegiatan yang merangsang kreativitas

pemuda untuk berkontribusi dalam pembangunan (workshop inspiratif, festival budaya oleh Pemda, sharing dan networking session, bincang radio lokal/TV lokal program kegiatan pemuda, pertukaran pemuda Indonesia Timur ke berbagai negara lain)

6. Sumberdaya UtamaApa lagi yang bisa mempercepat perubahan?

Siapa yang bisa mempercepat perubahan?

Apa saja kegiatan utama yang harus dilakukan?

Pemuda Agen Perubahan

27LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”

Page 34: LAPORAN KEGIATAN - BaKTIbakti.or.id/sites/default/files/download/LAPORAN LENGKAP...LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur

28 29LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”

1. Sasaran Utama:

• Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat • Masyararakat Umum • Sektor Swasta• LSM dan CSO• Media

2. Pesan Perubahan

• Keberanian membuat terobosan baru yang berpihak pada masyarakat

• Pemerintah daerah yang transparan, akuntabel, berbasis local wisdom, dan sumberdaya

• Perencanaan dan penganggaran yang berbasis data dan evidence

• Pembangunan yang inklusif dan partisipatif• Cara pandang yang melayani publik• Menggunakan perspektif gender dalam perencanaan,

penganggaran implementasi desentralisasi fiskal yang lebih nyata ke daerah

• Kebijakan dan peraturan yang lebih jelas dan konsisten

3. Strategi Utama

• Advokasi kebijakan Publik • Mendorong ruang partisipatif• Merit Based System bukan berdasarkan tim sukses dan

politis • Penguatan peran masyarakat sipil dalam perencanaan,

penganggaran• Sinkronisasi sistem legislasi peraturan daerah dan pusat

4. Cara Komunikasi

• Mendorong keterbukaan informasi publik• Mengaktifkan penggunaan Kartu laporan masyarakat • Memanfaatkan budaya lokal Kearifan lokal • Memanfaatkan tekhnologi tepat guna

Siapa sasaran yang Anda dukung/bantu?

Perubahan apa yang ingin Anda wujudkan?

Bagaimana cara Anda membantu sasaran perubahan?

Bagaimana Anda menjangkau dan dikenal sasaran Anda?

7 Inovasi Tata Pemerintahan

• Tokoh masyarakat, tokoh adat, dan pemuka agama• Kelompok-kelompok dalam masyarakat• Lembaga donor• Sektor swasta• SKPD Terkait • Legislatif• Lembaga pendidikan yang peduli dengan isu lingkungan • Mitra pembangunan internasional

8. Kegiatan Utama

• Gotong royong rehabilitasi lahan oleh masyarakat, pengambil kebijakan dan pengusaha

• Membagi cerita tentang contoh sukses ke semua pemangku kepentingan

• Merevisi kebijakan yang kontra dengan pelestarian lingkungan

• Mengidentifikasi dan mendorong lahirnya champion-champion yang berjuang melestarikan lingkungan

• Mengaktifkan kampanye, pendidikan lingkungan, dan penyuluhan tentang pentingnya fungsi hutan dan terumbu karang

• Mendorong lahirnya peraturan daerah yang berpihak pada pengelolaan lingkungan lestari

• Merevitalisasi atau membangkitkan kembali kearifan lokal untuk pengelolaan lingkungan lestari

9. Hasil dan Dampak

• Pengelolaan lingkungan yang lebih baik sehingga sumberdaya alam tetap dapat mendukung kebtuhan pembangunan di masa depan

• Perubahan prilaku masyarakat menjadi lebih menghargai pengelolaan lingkungan yang lestari

• Pengusaha dan masyarakat sadar akan potensi hutan yang harus dijaga

• Masyarakat menjadi pelindung hutan dan terumbu karang demi kepentingan mereka dan kita semua

Apa saja kegiatan utama yang harus dilakukan?

Apa hasil dan dampak yang diinginkan dari perubahan ini?

1. Sasaran Utama:

• Masyarakat • Pemerintah, termasuk pemimpin setempat

Gubernur/Bupati/Walikota• Pengusaha

2. Pesan Perubahan

• Pengelolaan lingkungan hutan dan laut yang lestari • Berhentinya aktivitas yang merusak lingkungan (illegal fishing

dan illegal logging)• Meningkatnya kesadaran masyarakat dan pemangku

kepentingan akan pentingnya pelestarian lingkungan untuk pembangunan yang berkelanjutan

• Pengusaha lebih perduli terhadapa perbaikan lingkungan

3. Strategi Utama

• Melakukan advokasi (memastikan penganggaran pembangunan untuk pelestarian lingkungan dan kegiatan lain yang mendorong pembangunan berkelanjutan)

• Memberi pemahaman kepada masyarakat tentang dampak buruk illegal fishing, illegal logging dan kegiatan merusak alam lainnya

• Mendorong lahirnya berbagai inovasi pengelolaan lingkungan termasuk pengolahan sampah, dan mata pencaharian

Siapa sadaran yang Anda dukung/bantu?

Perubahan apa yang ingin Anda wujudkan?

Bagaimana cara Anda membantu sasaran perubahan?

alternatif yang lebih ramah lingkungan• Mengaktifkan kelompok diskusi pada tingkat desa untuk

bertukar ide dan informasi terkait pengelolaan lingkungan

4. Cara Komunikasi

• Memanfaatkan media massa dan jejaring sosial• Mengaktifkan diskusi kelompok dan regional seperti Forum

KTI• Tetap melakukan kampanye pelestarian lingkungan • Melakukan sosialisasi melalui tokoh masyarakat dan tokoh

agama• Mengoptimalkan kegiatan dalam forum atau wadah

musyawarah Musrenbang Provinsi • Mendorong lahirnya regulasi untuk pelestarian lingkungan

dan penegakan hukum• Mendorong pendekatan partnership dan saling

menguntungkan dalam pengelolaan lingkungan

5. Aset Lokal

• Pranata sosial: LKMD, kelompok masyarakat, termasuk kelompok wanita

• Berbagai jaringan yang sudah ada• Alokasi anggaran untuk pengelolaan lingkungan dalam APBD

dan ADD• Nilai lokal yang bersinergi dengan isu lingkungan • Semangat perubahan yang lebih baik • Kearifan lokal • Tokoh kunci yang peduli lingkungan • Produk yang memiliki nilai ekonomis • Pengetahuan

6. Sumberdaya Utama

• Semangat dari masyarakat untuk maju dan berkembang• Dukungan dari Pemerintah agar peraturan yang ada tentang

hutan memang dilaksanakan sebagaimana mestinya• Rasa memiliki yang tinggi atas sumberdaya alam yang ada• Melakukan kampanye dan menerbitkan berbagai publikasi

terkait pengelolaan lingkungan yang dapat dilakukan bersama di tingkat lokal dan regional

7. Mitra Utama

• Penggerak masyarakat

Bagaimana Anda menjangkau dan dikenal sasaran Anda?

Kekuatan apa saja yang sudah dimiliki?

Apa lagi yang bisa mempercepat perubahan?

Siapa yang bisa mempercepat perubahan?

Pengelolaan Lingkungan

9. Hasil dan Dampak

• Kemandirian lokal • Kelembagaan ekonomi yang kuat • Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani dan

nelayan• Ada kepastian pasar

Apa hasil dan dampak yang diinginkan dari perubahan ini?

6

Page 35: LAPORAN KEGIATAN - BaKTIbakti.or.id/sites/default/files/download/LAPORAN LENGKAP...LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur

28 29LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”

1. Sasaran Utama:

• Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat • Masyararakat Umum • Sektor Swasta• LSM dan CSO• Media

2. Pesan Perubahan

• Keberanian membuat terobosan baru yang berpihak pada masyarakat

• Pemerintah daerah yang transparan, akuntabel, berbasis local wisdom, dan sumberdaya

• Perencanaan dan penganggaran yang berbasis data dan evidence

• Pembangunan yang inklusif dan partisipatif• Cara pandang yang melayani publik• Menggunakan perspektif gender dalam perencanaan,

penganggaran implementasi desentralisasi fiskal yang lebih nyata ke daerah

• Kebijakan dan peraturan yang lebih jelas dan konsisten

3. Strategi Utama

• Advokasi kebijakan Publik • Mendorong ruang partisipatif• Merit Based System bukan berdasarkan tim sukses dan

politis • Penguatan peran masyarakat sipil dalam perencanaan,

penganggaran• Sinkronisasi sistem legislasi peraturan daerah dan pusat

4. Cara Komunikasi

• Mendorong keterbukaan informasi publik• Mengaktifkan penggunaan Kartu laporan masyarakat • Memanfaatkan budaya lokal Kearifan lokal • Memanfaatkan tekhnologi tepat guna

Siapa sasaran yang Anda dukung/bantu?

Perubahan apa yang ingin Anda wujudkan?

Bagaimana cara Anda membantu sasaran perubahan?

Bagaimana Anda menjangkau dan dikenal sasaran Anda?

7 Inovasi Tata Pemerintahan

• Tokoh masyarakat, tokoh adat, dan pemuka agama• Kelompok-kelompok dalam masyarakat• Lembaga donor• Sektor swasta• SKPD Terkait • Legislatif• Lembaga pendidikan yang peduli dengan isu lingkungan • Mitra pembangunan internasional

8. Kegiatan Utama

• Gotong royong rehabilitasi lahan oleh masyarakat, pengambil kebijakan dan pengusaha

• Membagi cerita tentang contoh sukses ke semua pemangku kepentingan

• Merevisi kebijakan yang kontra dengan pelestarian lingkungan

• Mengidentifikasi dan mendorong lahirnya champion-champion yang berjuang melestarikan lingkungan

• Mengaktifkan kampanye, pendidikan lingkungan, dan penyuluhan tentang pentingnya fungsi hutan dan terumbu karang

• Mendorong lahirnya peraturan daerah yang berpihak pada pengelolaan lingkungan lestari

• Merevitalisasi atau membangkitkan kembali kearifan lokal untuk pengelolaan lingkungan lestari

9. Hasil dan Dampak

• Pengelolaan lingkungan yang lebih baik sehingga sumberdaya alam tetap dapat mendukung kebtuhan pembangunan di masa depan

• Perubahan prilaku masyarakat menjadi lebih menghargai pengelolaan lingkungan yang lestari

• Pengusaha dan masyarakat sadar akan potensi hutan yang harus dijaga

• Masyarakat menjadi pelindung hutan dan terumbu karang demi kepentingan mereka dan kita semua

Apa saja kegiatan utama yang harus dilakukan?

Apa hasil dan dampak yang diinginkan dari perubahan ini?

1. Sasaran Utama:

• Masyarakat • Pemerintah, termasuk pemimpin setempat

Gubernur/Bupati/Walikota• Pengusaha

2. Pesan Perubahan

• Pengelolaan lingkungan hutan dan laut yang lestari • Berhentinya aktivitas yang merusak lingkungan (illegal fishing

dan illegal logging)• Meningkatnya kesadaran masyarakat dan pemangku

kepentingan akan pentingnya pelestarian lingkungan untuk pembangunan yang berkelanjutan

• Pengusaha lebih perduli terhadapa perbaikan lingkungan

3. Strategi Utama

• Melakukan advokasi (memastikan penganggaran pembangunan untuk pelestarian lingkungan dan kegiatan lain yang mendorong pembangunan berkelanjutan)

• Memberi pemahaman kepada masyarakat tentang dampak buruk illegal fishing, illegal logging dan kegiatan merusak alam lainnya

• Mendorong lahirnya berbagai inovasi pengelolaan lingkungan termasuk pengolahan sampah, dan mata pencaharian

Siapa sadaran yang Anda dukung/bantu?

Perubahan apa yang ingin Anda wujudkan?

Bagaimana cara Anda membantu sasaran perubahan?

alternatif yang lebih ramah lingkungan• Mengaktifkan kelompok diskusi pada tingkat desa untuk

bertukar ide dan informasi terkait pengelolaan lingkungan

4. Cara Komunikasi

• Memanfaatkan media massa dan jejaring sosial• Mengaktifkan diskusi kelompok dan regional seperti Forum

KTI• Tetap melakukan kampanye pelestarian lingkungan • Melakukan sosialisasi melalui tokoh masyarakat dan tokoh

agama• Mengoptimalkan kegiatan dalam forum atau wadah

musyawarah Musrenbang Provinsi • Mendorong lahirnya regulasi untuk pelestarian lingkungan

dan penegakan hukum• Mendorong pendekatan partnership dan saling

menguntungkan dalam pengelolaan lingkungan

5. Aset Lokal

• Pranata sosial: LKMD, kelompok masyarakat, termasuk kelompok wanita

• Berbagai jaringan yang sudah ada• Alokasi anggaran untuk pengelolaan lingkungan dalam APBD

dan ADD• Nilai lokal yang bersinergi dengan isu lingkungan • Semangat perubahan yang lebih baik • Kearifan lokal • Tokoh kunci yang peduli lingkungan • Produk yang memiliki nilai ekonomis • Pengetahuan

6. Sumberdaya Utama

• Semangat dari masyarakat untuk maju dan berkembang• Dukungan dari Pemerintah agar peraturan yang ada tentang

hutan memang dilaksanakan sebagaimana mestinya• Rasa memiliki yang tinggi atas sumberdaya alam yang ada• Melakukan kampanye dan menerbitkan berbagai publikasi

terkait pengelolaan lingkungan yang dapat dilakukan bersama di tingkat lokal dan regional

7. Mitra Utama

• Penggerak masyarakat

Bagaimana Anda menjangkau dan dikenal sasaran Anda?

Kekuatan apa saja yang sudah dimiliki?

Apa lagi yang bisa mempercepat perubahan?

Siapa yang bisa mempercepat perubahan?

Pengelolaan Lingkungan

9. Hasil dan Dampak

• Kemandirian lokal • Kelembagaan ekonomi yang kuat • Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani dan

nelayan• Ada kepastian pasar

Apa hasil dan dampak yang diinginkan dari perubahan ini?

6

Page 36: LAPORAN KEGIATAN - BaKTIbakti.or.id/sites/default/files/download/LAPORAN LENGKAP...LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur

• Memanfaatkan media lokal, public hearing dan public consultation• Menfaktifkan berbagai forum • Memberi perhatian pada manajemen pengetahuan,

diseminasi, dan sosialisasi praktik cerdas

5. Aset Lokal

• Kelembagaan • Kewenangan• Kearifan Lokal • Regulasi Daerah • Dana • Jaringan• Ide kreatif• Tokoh masyarakat • Local champion

6. Sumberdaya Utama

• Forum Diskusi • Asosiasi Pemerintah • Warga yang berkomitmen • Semangat• Pengalaman • Pengetahuan • IPTEK

7. Mitra Utama

• CSO• Legislatif• Media• Pemda dan Pemerintah pusat • Mitra pembangunan internasional• Sektor swasta • Media • Perguruan Tinggi

8. Kegiatan Utama

• Mengaktifkan forum tukar solusi, seperti Forum KTI• Melakukan dialog partisipatif, kampanye Media, khususnya

untuk sosialisasi dan diseminasi kebijakan• Melakukan review regulasi secara teratur• Desa Kab/Kota

Kekuatan apa saja yang sudah dimiliki?

Apa lagi yang bisa mempercepat perubahan?

Siapa yang bisa mempercepat perubahan?

Apa saja kegiatan utama yang harus dilakukan?

• SID/K• Mengaktifkan pemanfaatan radio komunitas untuk

menjangkau masyarakat di daerah terpencil• Membentuk dan memperkuat jejaring, champion, masyarakat

sipil• Menyusun rencana strategis dan aksi • Transparansi informasi: KIP Daerah, PPID • Memperkuat mekanisme penanganan komplain • Memperbaiki sistem perencanaan, penganggaran dan

pengawasan • Memperbaiki sistem manajemen sumberdaya manusia• Melakukan evaluasi kinerja pembangunan sehingga lebih

sederhana dan efektif

9. Hasil dan Dampak

• Kualitas pelayanan publik yang lebih baik • Partisipasi masyarakat meningkat• Warga berdaya• Dukungan Pemerintah Daerah meningkat• Terjaganya keberlanjutan program pembangunan• Tata Kelola pemerintahan benar-benar menyejahterakan

masyarakat

Apa hasil dan dampak yang diinginkan dari perubahan ini?

30 31LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”

Page 37: LAPORAN KEGIATAN - BaKTIbakti.or.id/sites/default/files/download/LAPORAN LENGKAP...LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur

• Memanfaatkan media lokal, public hearing dan public consultation• Menfaktifkan berbagai forum • Memberi perhatian pada manajemen pengetahuan,

diseminasi, dan sosialisasi praktik cerdas

5. Aset Lokal

• Kelembagaan • Kewenangan• Kearifan Lokal • Regulasi Daerah • Dana • Jaringan• Ide kreatif• Tokoh masyarakat • Local champion

6. Sumberdaya Utama

• Forum Diskusi • Asosiasi Pemerintah • Warga yang berkomitmen • Semangat• Pengalaman • Pengetahuan • IPTEK

7. Mitra Utama

• CSO• Legislatif• Media• Pemda dan Pemerintah pusat • Mitra pembangunan internasional• Sektor swasta • Media • Perguruan Tinggi

8. Kegiatan Utama

• Mengaktifkan forum tukar solusi, seperti Forum KTI• Melakukan dialog partisipatif, kampanye Media, khususnya

untuk sosialisasi dan diseminasi kebijakan• Melakukan review regulasi secara teratur• Desa Kab/Kota

Kekuatan apa saja yang sudah dimiliki?

Apa lagi yang bisa mempercepat perubahan?

Siapa yang bisa mempercepat perubahan?

Apa saja kegiatan utama yang harus dilakukan?

• SID/K• Mengaktifkan pemanfaatan radio komunitas untuk

menjangkau masyarakat di daerah terpencil• Membentuk dan memperkuat jejaring, champion, masyarakat

sipil• Menyusun rencana strategis dan aksi • Transparansi informasi: KIP Daerah, PPID • Memperkuat mekanisme penanganan komplain • Memperbaiki sistem perencanaan, penganggaran dan

pengawasan • Memperbaiki sistem manajemen sumberdaya manusia• Melakukan evaluasi kinerja pembangunan sehingga lebih

sederhana dan efektif

9. Hasil dan Dampak

• Kualitas pelayanan publik yang lebih baik • Partisipasi masyarakat meningkat• Warga berdaya• Dukungan Pemerintah Daerah meningkat• Terjaganya keberlanjutan program pembangunan• Tata Kelola pemerintahan benar-benar menyejahterakan

masyarakat

Apa hasil dan dampak yang diinginkan dari perubahan ini?

30 31LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”

Page 38: LAPORAN KEGIATAN - BaKTIbakti.or.id/sites/default/files/download/LAPORAN LENGKAP...LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur

LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”32 33

22

Page 39: LAPORAN KEGIATAN - BaKTIbakti.or.id/sites/default/files/download/LAPORAN LENGKAP...LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur

LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”32 33

22

Page 40: LAPORAN KEGIATAN - BaKTIbakti.or.id/sites/default/files/download/LAPORAN LENGKAP...LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur

34

Setelah dialog apresiatif, Fary Franscis dalam presentasinya bertema Rebranding KTI mengajak seluruh peserta memanfaatkan aset lokal yang ada di sekitar untuk berkontribusi lebih banyak pada kemajuan pembangunan di Kawasan Timur Indonesia.

Fary menyampaikan bahwa cara pandang yang berlebihan tentang ketertinggalan dan kemiskinan cenderung menempatkan masyarakat KTI sebagai masyarakat yang pasrah pada nasib dan tidak berdaya. Ini justru berbeda dengan kenyataan budaya masyarakat KTI sebagai bangsa pejuang, pedagang ulung, pelaut yang handal, bekerja penuh semangat, dan pantang menyerah. Terdapat banyak sekali upaya masyarakat yang berhasil dengan memanfaatkan aset yang ada di sekitar mereka, namun hampir tidak pernah mengemuka dan dikenal oleh khalayak luas. Potensi dan aset lokal yang dimiliki oleh masyarakat KTI harus menjadi pusat pergerakan menuju pembangunan keberlanjutan bangsa Indonesia. Hal ini membuktikan masyarakat KTI adalah masyarakat berpotensi luar biasa untuk melepaskan diri dari label ketertinggalan dan kemiskinan.

Presentasi Fary Franscis sekaligus menutup Festival Forum Kawasan Timur Indonesia VI. Sebelum ditutup dengan resmi disampaikan juga bahwa Ibu Winarni Monoarfa terpilih kembali sebagai Ketua Pokja Forum KTI. Pada penutupan Festival ini, diberikan juga tanda apresiasi kepada seluruh inisiator praktik cerdas dan inspirator Festival Forum KTI VI yang telah menggugah 500 peserta Festival. Mari kita terus rajut inspirasi untuk Indonesia yang lebih baik.

Fary FranscisAnggota DPR RI

Garuda di dadakuGaruda kebanggaankuKu yakin hari ini pasti menang...

Kobarkan semangatmuTunjukkan keinginanmuKu yakin hari ini pasti menang...

35LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”

Page 41: LAPORAN KEGIATAN - BaKTIbakti.or.id/sites/default/files/download/LAPORAN LENGKAP...LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur

34

Setelah dialog apresiatif, Fary Franscis dalam presentasinya bertema Rebranding KTI mengajak seluruh peserta memanfaatkan aset lokal yang ada di sekitar untuk berkontribusi lebih banyak pada kemajuan pembangunan di Kawasan Timur Indonesia.

Fary menyampaikan bahwa cara pandang yang berlebihan tentang ketertinggalan dan kemiskinan cenderung menempatkan masyarakat KTI sebagai masyarakat yang pasrah pada nasib dan tidak berdaya. Ini justru berbeda dengan kenyataan budaya masyarakat KTI sebagai bangsa pejuang, pedagang ulung, pelaut yang handal, bekerja penuh semangat, dan pantang menyerah. Terdapat banyak sekali upaya masyarakat yang berhasil dengan memanfaatkan aset yang ada di sekitar mereka, namun hampir tidak pernah mengemuka dan dikenal oleh khalayak luas. Potensi dan aset lokal yang dimiliki oleh masyarakat KTI harus menjadi pusat pergerakan menuju pembangunan keberlanjutan bangsa Indonesia. Hal ini membuktikan masyarakat KTI adalah masyarakat berpotensi luar biasa untuk melepaskan diri dari label ketertinggalan dan kemiskinan.

Presentasi Fary Franscis sekaligus menutup Festival Forum Kawasan Timur Indonesia VI. Sebelum ditutup dengan resmi disampaikan juga bahwa Ibu Winarni Monoarfa terpilih kembali sebagai Ketua Pokja Forum KTI. Pada penutupan Festival ini, diberikan juga tanda apresiasi kepada seluruh inisiator praktik cerdas dan inspirator Festival Forum KTI VI yang telah menggugah 500 peserta Festival. Mari kita terus rajut inspirasi untuk Indonesia yang lebih baik.

Fary FranscisAnggota DPR RI

Garuda di dadakuGaruda kebanggaankuKu yakin hari ini pasti menang...

Kobarkan semangatmuTunjukkan keinginanmuKu yakin hari ini pasti menang...

35LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”

Page 42: LAPORAN KEGIATAN - BaKTIbakti.or.id/sites/default/files/download/LAPORAN LENGKAP...LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur

LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”36 37

Host yang menemani para peserta selama dua hari, Bapak Ariyanto Husain (Koordinator FKTI wilayah Gorontalo) dan Ibu Nona Huliselan (Anggota Pokja FKTI Maluku)

Menit demi menit acara Festival Forum KTI VI mengalir, setiap kisah terekam dengan baik oleh Deny Rodendo lewat catatan grafis

Page 43: LAPORAN KEGIATAN - BaKTIbakti.or.id/sites/default/files/download/LAPORAN LENGKAP...LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur

LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”36 37

Host yang menemani para peserta selama dua hari, Bapak Ariyanto Husain (Koordinator FKTI wilayah Gorontalo) dan Ibu Nona Huliselan (Anggota Pokja FKTI Maluku)

Menit demi menit acara Festival Forum KTI VI mengalir, setiap kisah terekam dengan baik oleh Deny Rodendo lewat catatan grafis

Page 44: LAPORAN KEGIATAN - BaKTIbakti.or.id/sites/default/files/download/LAPORAN LENGKAP...LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur

LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”38 39

Seusai membuka Festival Forum Kawasan Timur Indonesia, Ibu Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi, Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah Longki Djanggola, Walikota Palu Rusdi Mastura dan Ketua Pokja Forum KTI Winarni Monoarfa, beserta peserta Festival, mengunjungi Galeri Informasi sekaligus berinteraksi dengan peserta pameran, bahkan membubuhkan tanda tangan pada buku tamu di beberapa booth.

Berbeda dengan konsep pameran pada pelaksanaan forum sebelumnya, kali ini ruang Galeri Informasi bertambah semarak dan meriah dengan dihadirkannya performance music dengan alunan gitar akustik dan suara merdu Ariel Matulessy.

Untuk kenyamanan pengunjung dan peserta, juga disediakan lounge dan coffee corner bagi peserta untuk menikmati nikmatnya kopi Arabika – Toraja racikan Alam. Jika selama ini, kopi nikmat buatan Alam hanya dapat dinikmati oleh tamu-tamu yang berkunjung ke kantor BaKTI di Makassar, maka di Galeri Informasi tahun ini, kami menyajikannya untuk semua peserta Festival Forum KTI sebagai tanda kekeluargaan yang hangat untuk dinikmati bersama.

Selain terbuka bagi Peserta Festival Forum KTI, Galeri Informasi juga dapat dihadiri masyarakat umum yang ingin mengetahui perkembangan pembangunan di KTI. Tidak dipungut biaya untuk mengikuti acara tersebut alias gratis.

Selain berbagi informasi dalam bentuk lisan, hampir semua booth menyediakan materi publikasi yang bisa diambil dengan gratis. The Asia Foundation, melalui program Books for Asia (BFA), membagikan

Galeri Informasi

Galeri Informasi adalah tempat menemukan informasi berbagai program pembangunan di Kawasan Timur Indonesia termasuk program pembangunan kolaboratif. Perbincangan akrab dengan praktisi tentang hasil dan manfaat yang paling membanggakan dari program-program pembangunan, selalu menjadi bagian khas dari Galeri Informasi.

Page 45: LAPORAN KEGIATAN - BaKTIbakti.or.id/sites/default/files/download/LAPORAN LENGKAP...LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur

LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”38 39

Seusai membuka Festival Forum Kawasan Timur Indonesia, Ibu Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi, Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah Longki Djanggola, Walikota Palu Rusdi Mastura dan Ketua Pokja Forum KTI Winarni Monoarfa, beserta peserta Festival, mengunjungi Galeri Informasi sekaligus berinteraksi dengan peserta pameran, bahkan membubuhkan tanda tangan pada buku tamu di beberapa booth.

Berbeda dengan konsep pameran pada pelaksanaan forum sebelumnya, kali ini ruang Galeri Informasi bertambah semarak dan meriah dengan dihadirkannya performance music dengan alunan gitar akustik dan suara merdu Ariel Matulessy.

Untuk kenyamanan pengunjung dan peserta, juga disediakan lounge dan coffee corner bagi peserta untuk menikmati nikmatnya kopi Arabika – Toraja racikan Alam. Jika selama ini, kopi nikmat buatan Alam hanya dapat dinikmati oleh tamu-tamu yang berkunjung ke kantor BaKTI di Makassar, maka di Galeri Informasi tahun ini, kami menyajikannya untuk semua peserta Festival Forum KTI sebagai tanda kekeluargaan yang hangat untuk dinikmati bersama.

Selain terbuka bagi Peserta Festival Forum KTI, Galeri Informasi juga dapat dihadiri masyarakat umum yang ingin mengetahui perkembangan pembangunan di KTI. Tidak dipungut biaya untuk mengikuti acara tersebut alias gratis.

Selain berbagi informasi dalam bentuk lisan, hampir semua booth menyediakan materi publikasi yang bisa diambil dengan gratis. The Asia Foundation, melalui program Books for Asia (BFA), membagikan

Galeri Informasi

Galeri Informasi adalah tempat menemukan informasi berbagai program pembangunan di Kawasan Timur Indonesia termasuk program pembangunan kolaboratif. Perbincangan akrab dengan praktisi tentang hasil dan manfaat yang paling membanggakan dari program-program pembangunan, selalu menjadi bagian khas dari Galeri Informasi.

Page 46: LAPORAN KEGIATAN - BaKTIbakti.or.id/sites/default/files/download/LAPORAN LENGKAP...LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur

ratusan buku berbahasa Inggris dari penerbit ternama Amerika Serikat MacGrawhill kepada beberapa instansi pendidikan dan pemerintah pada saat itu juga. Pemberian buku ini adalah langkah awal untuk kerjasama distribusi buku BFA tahap selanjutnya.

Terimakasih kepada the World Bank dengan Program PEACH nya, AusAID, The Asia Foundation, Japan International Cooperation Agency (JICA), USAID, PNPM Support Facility, Yayasan BaKTI sendiri, IGGRD, Oxfam, Pemerintah Provinsi Sulteng, Pemerintah Kota Palu beserta beberapa SKPD, Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan, Ashoka Changemaker dan Burung Internasional yang telah berbagi informasi menarik di Galeri Informasi.

Page 47: LAPORAN KEGIATAN - BaKTIbakti.or.id/sites/default/files/download/LAPORAN LENGKAP...LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur

ratusan buku berbahasa Inggris dari penerbit ternama Amerika Serikat MacGrawhill kepada beberapa instansi pendidikan dan pemerintah pada saat itu juga. Pemberian buku ini adalah langkah awal untuk kerjasama distribusi buku BFA tahap selanjutnya.

Terimakasih kepada the World Bank dengan Program PEACH nya, AusAID, The Asia Foundation, Japan International Cooperation Agency (JICA), USAID, PNPM Support Facility, Yayasan BaKTI sendiri, IGGRD, Oxfam, Pemerintah Provinsi Sulteng, Pemerintah Kota Palu beserta beberapa SKPD, Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan, Ashoka Changemaker dan Burung Internasional yang telah berbagi informasi menarik di Galeri Informasi.

Page 48: LAPORAN KEGIATAN - BaKTIbakti.or.id/sites/default/files/download/LAPORAN LENGKAP...LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur

Sore itu langit Kota Palu mendung. Satu bagian dari Festival Forum Kawasan Timur Indonesia baru saja ditutup. Bagian ke dua akan mulai beberapa jam ke depan. Panggung Pesta Rakyat, akan berlangsung di Anjungan Pantai Talise. Setelah beberapa hari ada di Kota Palu, sore di Pantai Talise kelihatannya selalu berangin kencang. Tapi persiapan terakhir ajang yang mementaskan ekspresi seni budaya Kawasan Timur Indonesia, terutama dari daerah Sulawesi Tengah terus berjalan.

Pesta RakyatFestival Forum Kawasan Timur Indonesia VI

Panggung luas setinggi dua meter yang memenuhi sisi Barat Anjungan Talise, sudah siap dengan lampu-lampu sorot dan sound system. Layar monitor besar, seperti yang biasa digunakan pada konser-konser open air band terkenal. Megah. Panggung inilah yang akan menjadi 'wilayah' kemeriahan pembangunan dan berbagai insipirasi di dalamnya, malam itu. Di sisi Utara dan Selatan Anjungan, ada tenda berisi kursi untuk para tamu Festival Forum Kawasan Timur Indonesia. Ada juga lesehan dari kayu di depan panggung.

”Seni dan budaya juga bagian dari pembangunan,” ujar Caroline Tupamahu, Direktur Eksekutif Yayasan BaKTI. Inilah alasan kenapa Pesta Rakyat menjadi rangkaian acara yang melekat pada Festival Forum Kawasan Timur Indonesia. Sesungguhnya seni dan budaya sebuah masyarakat bukan hanya Tari dan Musik Tradisi, tapi ragam

ekspresi masyarakat yang memuliakan budi, sehingga lewat Pesta Rakyat masyarakat kota Palu berkesempatan merekam kebanggaan dan semangat untuk terus berkarya membangun daerah, sebab Panggung Pesta Rakyat adalah gambaran dari kemampuan masyarakat Sulawesi Tengah, membangun diri lewat seni dan budaya,“ imbuh Caroline.

Malam itu, tamu-tamu Festival Forum Kawasan Timur Indonesia disambut dan dijamu oleh Pemerintah Kota Palu. Kedatangan para tamu disambut dengan Umo'ara –tarian yang mengelu-elukan pahlawan dari Suku Tolaki. Setelah kata-kata sambutan dari Bapak Walikota Palu berbagai jamuan kuliner khas Sulawesi Tengah disuguhkan, mulai dari Kaledo yang ditemani rebusan ubi kayu, sampai Sambel Goreng Penja, sejenis ikan teri khas Sulteng. Ada kari domba ekor bundar sampai olahan bunga papaya dicampur kangkung. Melengkapi kemeriahan dan keakraban Pesta Rakyat di Anjungan Pantai Talise, pemerintah kota menyiapkan gerobak-gerobak penjual bakso, gratis untuk masyarakat. Sebuah film dokumenter yang dikerjakan lewat kolaborasi Rumah Ide dengan komunitas pembuat film di Kota Palu, merupakan lemparan pertama benang melintang pada alat tenun. Film ini merekam kehidupan seorang ibu yang sedang membesarkan anaknya. Cita-cita dan harapannya. Yang istimewa, anaknya adalah pembawa Sindrom Wajah Seribu.

Mengantar lepasnya tayangan film, Modero Ensamble Palu menyampaikan narasi persatuan lewat karya musik Ndua Ndua. Komposisi kelompok musik ini dibangun dengan alat musik tradisional Sulawesi Tengah. Pemusiknya pun datang dari latar belakang profesi yang beragam: ada pegawai negeri, ada tukang

LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”42 LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia” 43

Page 49: LAPORAN KEGIATAN - BaKTIbakti.or.id/sites/default/files/download/LAPORAN LENGKAP...LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur

Sore itu langit Kota Palu mendung. Satu bagian dari Festival Forum Kawasan Timur Indonesia baru saja ditutup. Bagian ke dua akan mulai beberapa jam ke depan. Panggung Pesta Rakyat, akan berlangsung di Anjungan Pantai Talise. Setelah beberapa hari ada di Kota Palu, sore di Pantai Talise kelihatannya selalu berangin kencang. Tapi persiapan terakhir ajang yang mementaskan ekspresi seni budaya Kawasan Timur Indonesia, terutama dari daerah Sulawesi Tengah terus berjalan.

Pesta RakyatFestival Forum Kawasan Timur Indonesia VI

Panggung luas setinggi dua meter yang memenuhi sisi Barat Anjungan Talise, sudah siap dengan lampu-lampu sorot dan sound system. Layar monitor besar, seperti yang biasa digunakan pada konser-konser open air band terkenal. Megah. Panggung inilah yang akan menjadi 'wilayah' kemeriahan pembangunan dan berbagai insipirasi di dalamnya, malam itu. Di sisi Utara dan Selatan Anjungan, ada tenda berisi kursi untuk para tamu Festival Forum Kawasan Timur Indonesia. Ada juga lesehan dari kayu di depan panggung.

”Seni dan budaya juga bagian dari pembangunan,” ujar Caroline Tupamahu, Direktur Eksekutif Yayasan BaKTI. Inilah alasan kenapa Pesta Rakyat menjadi rangkaian acara yang melekat pada Festival Forum Kawasan Timur Indonesia. Sesungguhnya seni dan budaya sebuah masyarakat bukan hanya Tari dan Musik Tradisi, tapi ragam

ekspresi masyarakat yang memuliakan budi, sehingga lewat Pesta Rakyat masyarakat kota Palu berkesempatan merekam kebanggaan dan semangat untuk terus berkarya membangun daerah, sebab Panggung Pesta Rakyat adalah gambaran dari kemampuan masyarakat Sulawesi Tengah, membangun diri lewat seni dan budaya,“ imbuh Caroline.

Malam itu, tamu-tamu Festival Forum Kawasan Timur Indonesia disambut dan dijamu oleh Pemerintah Kota Palu. Kedatangan para tamu disambut dengan Umo'ara –tarian yang mengelu-elukan pahlawan dari Suku Tolaki. Setelah kata-kata sambutan dari Bapak Walikota Palu berbagai jamuan kuliner khas Sulawesi Tengah disuguhkan, mulai dari Kaledo yang ditemani rebusan ubi kayu, sampai Sambel Goreng Penja, sejenis ikan teri khas Sulteng. Ada kari domba ekor bundar sampai olahan bunga papaya dicampur kangkung. Melengkapi kemeriahan dan keakraban Pesta Rakyat di Anjungan Pantai Talise, pemerintah kota menyiapkan gerobak-gerobak penjual bakso, gratis untuk masyarakat. Sebuah film dokumenter yang dikerjakan lewat kolaborasi Rumah Ide dengan komunitas pembuat film di Kota Palu, merupakan lemparan pertama benang melintang pada alat tenun. Film ini merekam kehidupan seorang ibu yang sedang membesarkan anaknya. Cita-cita dan harapannya. Yang istimewa, anaknya adalah pembawa Sindrom Wajah Seribu.

Mengantar lepasnya tayangan film, Modero Ensamble Palu menyampaikan narasi persatuan lewat karya musik Ndua Ndua. Komposisi kelompok musik ini dibangun dengan alat musik tradisional Sulawesi Tengah. Pemusiknya pun datang dari latar belakang profesi yang beragam: ada pegawai negeri, ada tukang

LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”42 LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia” 43

Page 50: LAPORAN KEGIATAN - BaKTIbakti.or.id/sites/default/files/download/LAPORAN LENGKAP...LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur

kayu, ada dosen, ada pedagang. Masih dalam narasi persatuan, Mapase're Ada' adalah lemparan benang berikut dalam Panggung Pesta Rakyat Festival Forum Kawasan Timur Indonesia. Tarian tentang penyatuan adat di Sualwesi Tengah ini, hadir dan membawa atmosfir spritual tentang tuturan dari para leluhur. Karya tari ini disuguhkan oleh Sanggar Nomore, Palu.

Komposisi antara tari dan musik juga diisi dengan pembacaan karya sastra. Pembacaan karya sastra oleh Wakil Wali Kota Palu merekam kegamangan orang gunung terhadap perubahan.

Tari Sarung Donggala, Tari Nusantara, beberapa nomor lagu dalam bahasa Makassar oleh penyanyi Sese Lawing, dan sebuah kolabarasi musikalisasi puisi Beri Daku Sumba karya Taufik Ismail, bersama peserta Festival Forum Kawasan Timur Indonesia.

Kebersamaan memahami pentingnya persatuan dan mengerjakan perubahan adalah semangat yang menular ketika

dero. Para tamu bergabung menari berpegangan tangan, mengikuti irama musik.

Malam menggantung di Anjungan Pantai Talise, ketika para insiprator Festival Forum Kawasan Timur Indonesia kembali ke penginapan. Beberapa orang berjalan sambil mendengung: 'harus ada perubahan.. harus ada perubahan'. Bagian dari lirik lagu Nyanyian Kemiskinan, Franky Sahilatua. Nyanyian ini akan jadi alasan untuk terus merajut insipirasi dari Timur, sebagai persembahan untuk Indonesia. Sehari sebelum Festival Forum KTI 2012

dimulai, diselenggarakan Workshop Persiapan bagi para pelaku Praktik Cerdas dan inspirator yang menjadi bintang pada Festival ini. Kegiatan ini bertujuan untuk memantapkan persiapan para pembicara dalam mempresentasikan cerita mereka. Acara dimulai dengan perkenalan dan dilanjutkan dengan gladi resik presentasi setiap pembicara.

Worskhop Persiapan Presenter

44 45LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”

Page 51: LAPORAN KEGIATAN - BaKTIbakti.or.id/sites/default/files/download/LAPORAN LENGKAP...LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur

kayu, ada dosen, ada pedagang. Masih dalam narasi persatuan, Mapase're Ada' adalah lemparan benang berikut dalam Panggung Pesta Rakyat Festival Forum Kawasan Timur Indonesia. Tarian tentang penyatuan adat di Sualwesi Tengah ini, hadir dan membawa atmosfir spritual tentang tuturan dari para leluhur. Karya tari ini disuguhkan oleh Sanggar Nomore, Palu.

Komposisi antara tari dan musik juga diisi dengan pembacaan karya sastra. Pembacaan karya sastra oleh Wakil Wali Kota Palu merekam kegamangan orang gunung terhadap perubahan.

Tari Sarung Donggala, Tari Nusantara, beberapa nomor lagu dalam bahasa Makassar oleh penyanyi Sese Lawing, dan sebuah kolabarasi musikalisasi puisi Beri Daku Sumba karya Taufik Ismail, bersama peserta Festival Forum Kawasan Timur Indonesia.

Kebersamaan memahami pentingnya persatuan dan mengerjakan perubahan adalah semangat yang menular ketika

dero. Para tamu bergabung menari berpegangan tangan, mengikuti irama musik.

Malam menggantung di Anjungan Pantai Talise, ketika para insiprator Festival Forum Kawasan Timur Indonesia kembali ke penginapan. Beberapa orang berjalan sambil mendengung: 'harus ada perubahan.. harus ada perubahan'. Bagian dari lirik lagu Nyanyian Kemiskinan, Franky Sahilatua. Nyanyian ini akan jadi alasan untuk terus merajut insipirasi dari Timur, sebagai persembahan untuk Indonesia. Sehari sebelum Festival Forum KTI 2012

dimulai, diselenggarakan Workshop Persiapan bagi para pelaku Praktik Cerdas dan inspirator yang menjadi bintang pada Festival ini. Kegiatan ini bertujuan untuk memantapkan persiapan para pembicara dalam mempresentasikan cerita mereka. Acara dimulai dengan perkenalan dan dilanjutkan dengan gladi resik presentasi setiap pembicara.

Worskhop Persiapan Presenter

44 45LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”

Page 52: LAPORAN KEGIATAN - BaKTIbakti.or.id/sites/default/files/download/LAPORAN LENGKAP...LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur

46 LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia” 47

pembelajaran matematika. Selain melestarikan budaya lokal, sekolah ini tak membutuhkan biaya mahal. Sekolah kampung telah dikembangkan di tiga Kampung di Papua, Kampung Beneraf, Betaf dan Yamna.

Pada sesi kedua talk show, Muhammad Idris tampil memukau bersama Maria Loretha. Membangun desa sehat tanpa rokok tidak terjadi dalam semalam, melainkan perjalanan panjang yang tak kurang dari lima belas tahun. Tiga tahun pertama, Muhammad Idris, memberikan pemahaman tentang dampak buruk merokok pada warganya. Tahun berikutnya, ia melarang warga merokok di tempat publik dan di acara-acara desa, lalu mulai melarang warga merokok di dalam desa kawasan desa. Jika ingin merokok, mereka bisa melakukannya di luar batas Desa Bone-Bone. “Sebenarnya ini semua berawal dari keinginan saya melakukan sebuah perubahan, enambelas tahun lalu. Waktu itu saya baru dilantik menjadi kepala dusun”, ungkap Idris dalam talk show tersebut.

Lain lagi kisah Maria Loretha. Selama empat tahun Maria berjuang mencari benih sorgum dan makanan lokal NTT lainnya yang nyaris punah. Di kebunnya seluas enam hektar, kini telah tumbuh 13 jenis sorgum dan beberapa tanaman pangan lokal.

Dengan bersemangat, peraih Kehati Award 2012 Kategori Prakarsa Lestari Kehati ini menerangkan bahwa sorgum adalah tanaman pangan yang tahan terhadap dampak perubahan iklim, seperti kekeringan dan banjir. Ia bersama 26 petani yang tergabung dalam kelompok petani sorgum menanami lahan-lahan mereka di Adonara, Flores Timur, dengan berbagai jenis tanaman pangan lokal . Wanita kelahiran Ketapang, Kalimantan Barat ini, memutuskan jadi petani

sejak tahun 2005 itu siap membagi bibit sorgum kepada siapa saja, khususnya masyarakat Kota Palu yang hadir pada Talk Show malam itu.

Peserta Utas Benang Inspirasi memberi respon antusias atas paparan keempat Praktik Cerdas. Tidak sedikit yang meminta para praktisi untuk kembali ke Palu dan berbagi kiat sukses bersama para kelompok petani, instansi pemerintahan, dan lembaga lokal di sana. Di sela-sela obrolan tentang pelestarian pangan lokal bersama Maria Loretha, beliau mempersilakan Wakil Walikota Palu, Andi Mulhanan Tombolotutu, dan seluruh peserta untuk menyicipi bubur sorgum yang bahannya dibawa dari Adonara. Bubur nikmat itu berhasil diolah dengan ciamik oleh chef Santika Hotel Palu

Sebuah talkshow bertajuk 'Utas Benang Inspirasi' diadakan sehari sebelum perhelatan Festival Forum Kawasan Timur Indonesia untuk membahas empat Praktik Cerdas dari bidang Pelayanan Publik dan Lingkungan. Utas Benang Inspirasi memperkenalkan lebih detail Praktik Cerdas Manajemen Sarana Transportasi, Sekolah Kampung, Pelestarian Pangan Lokal, dan Desa Sehat Tanpa Rokok kepada tak kurang dari limapuluh peserta yang berasal dari pengambil kebijakan, akademisi, jurnalis, dan mahasiswa.

Talkshow yang diadakan di Café Careto ini dibuka oleh Wakil Walikota Palu, Andi Mulhanan Tombolotutu pada Sabtu malam, 23 September 2012. Menjadi narasumber pada talkshow tersebut adalah Muhammad Idris, Kepala Desa Bone Bone, inisiator Desa Sehat Bone Bone di Enrekang, Sulawesi Selatan; Maria Loretha, pejuang budidaya Sorgum di Adonara, NTT; Mansetus Balawala, inisiator Program Manajemen Sarana Transportasi (MST) untuk Kesehatan di Flores Timur; dan John Rahail penggagas Sekolah Kampung Beneraf, Sarmi, di Papua.

Mansetus tampil bersama John Rahail membahas pelayanan publik yang menginspirasi dari Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Papua di sesi kedua talk show yang dipandu oleh Victoria Ngantung dari

BaKTI. Kini warga tak perlu khawatir lagi. Yayasan Kesehatan untuk Semua (YKS) telah mengembangkan Program Manajemen Sarana Transportasi (MST). Petugas kesehatan difasilitasi motor khusus untuk mengantar pasien ke pusat-pusat kesehatan. Angka kematian ibu dan anak di kampung itu pun menurun.

John Rahail, fasilitator dari Institut Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (ICDp) Papua, mengusung Sekolah Kampung dengan konsep budaya lokal. Awalnya, John prihatin melihat anak-anak kelas 6 SD di sekolah-sekolah Papua tak lancar membaca dan berhitung. ''Saat ke lapangan saya lihat anak-anak di Papua cuma bisa menghitung satu hingga sepuluh. 11 dibaca satu satu dan 12 jadi satu dua,'' tutur John Rahail.

Tahun 2007, John Rahail mendirikan sekolah kampung. Di sekolah ini, anak-anak belajar matematika menggunakan mainan lokal. Pengajarnya adalah masyarakat di kampung itu sendiri yang telah dibimbing dan dibekali ilmu. ''Hanya masyarakat kampung yang bisa menolong dirinya sendiri. Karenanya kurikulum sekolah kampung dibuat berdasarkan informasi dari ketua adat, kaum perempuan, dan tokoh masyarakat di daerah itu”, tutur John Rahail. Ia mengindentifikasi sejumlah mainan lokal dan diintegrasikan dalam

Talk Show Utas Benang Inspirasi

Page 53: LAPORAN KEGIATAN - BaKTIbakti.or.id/sites/default/files/download/LAPORAN LENGKAP...LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur

46 LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia” 47

pembelajaran matematika. Selain melestarikan budaya lokal, sekolah ini tak membutuhkan biaya mahal. Sekolah kampung telah dikembangkan di tiga Kampung di Papua, Kampung Beneraf, Betaf dan Yamna.

Pada sesi kedua talk show, Muhammad Idris tampil memukau bersama Maria Loretha. Membangun desa sehat tanpa rokok tidak terjadi dalam semalam, melainkan perjalanan panjang yang tak kurang dari lima belas tahun. Tiga tahun pertama, Muhammad Idris, memberikan pemahaman tentang dampak buruk merokok pada warganya. Tahun berikutnya, ia melarang warga merokok di tempat publik dan di acara-acara desa, lalu mulai melarang warga merokok di dalam desa kawasan desa. Jika ingin merokok, mereka bisa melakukannya di luar batas Desa Bone-Bone. “Sebenarnya ini semua berawal dari keinginan saya melakukan sebuah perubahan, enambelas tahun lalu. Waktu itu saya baru dilantik menjadi kepala dusun”, ungkap Idris dalam talk show tersebut.

Lain lagi kisah Maria Loretha. Selama empat tahun Maria berjuang mencari benih sorgum dan makanan lokal NTT lainnya yang nyaris punah. Di kebunnya seluas enam hektar, kini telah tumbuh 13 jenis sorgum dan beberapa tanaman pangan lokal.

Dengan bersemangat, peraih Kehati Award 2012 Kategori Prakarsa Lestari Kehati ini menerangkan bahwa sorgum adalah tanaman pangan yang tahan terhadap dampak perubahan iklim, seperti kekeringan dan banjir. Ia bersama 26 petani yang tergabung dalam kelompok petani sorgum menanami lahan-lahan mereka di Adonara, Flores Timur, dengan berbagai jenis tanaman pangan lokal . Wanita kelahiran Ketapang, Kalimantan Barat ini, memutuskan jadi petani

sejak tahun 2005 itu siap membagi bibit sorgum kepada siapa saja, khususnya masyarakat Kota Palu yang hadir pada Talk Show malam itu.

Peserta Utas Benang Inspirasi memberi respon antusias atas paparan keempat Praktik Cerdas. Tidak sedikit yang meminta para praktisi untuk kembali ke Palu dan berbagi kiat sukses bersama para kelompok petani, instansi pemerintahan, dan lembaga lokal di sana. Di sela-sela obrolan tentang pelestarian pangan lokal bersama Maria Loretha, beliau mempersilakan Wakil Walikota Palu, Andi Mulhanan Tombolotutu, dan seluruh peserta untuk menyicipi bubur sorgum yang bahannya dibawa dari Adonara. Bubur nikmat itu berhasil diolah dengan ciamik oleh chef Santika Hotel Palu

Sebuah talkshow bertajuk 'Utas Benang Inspirasi' diadakan sehari sebelum perhelatan Festival Forum Kawasan Timur Indonesia untuk membahas empat Praktik Cerdas dari bidang Pelayanan Publik dan Lingkungan. Utas Benang Inspirasi memperkenalkan lebih detail Praktik Cerdas Manajemen Sarana Transportasi, Sekolah Kampung, Pelestarian Pangan Lokal, dan Desa Sehat Tanpa Rokok kepada tak kurang dari limapuluh peserta yang berasal dari pengambil kebijakan, akademisi, jurnalis, dan mahasiswa.

Talkshow yang diadakan di Café Careto ini dibuka oleh Wakil Walikota Palu, Andi Mulhanan Tombolotutu pada Sabtu malam, 23 September 2012. Menjadi narasumber pada talkshow tersebut adalah Muhammad Idris, Kepala Desa Bone Bone, inisiator Desa Sehat Bone Bone di Enrekang, Sulawesi Selatan; Maria Loretha, pejuang budidaya Sorgum di Adonara, NTT; Mansetus Balawala, inisiator Program Manajemen Sarana Transportasi (MST) untuk Kesehatan di Flores Timur; dan John Rahail penggagas Sekolah Kampung Beneraf, Sarmi, di Papua.

Mansetus tampil bersama John Rahail membahas pelayanan publik yang menginspirasi dari Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Papua di sesi kedua talk show yang dipandu oleh Victoria Ngantung dari

BaKTI. Kini warga tak perlu khawatir lagi. Yayasan Kesehatan untuk Semua (YKS) telah mengembangkan Program Manajemen Sarana Transportasi (MST). Petugas kesehatan difasilitasi motor khusus untuk mengantar pasien ke pusat-pusat kesehatan. Angka kematian ibu dan anak di kampung itu pun menurun.

John Rahail, fasilitator dari Institut Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (ICDp) Papua, mengusung Sekolah Kampung dengan konsep budaya lokal. Awalnya, John prihatin melihat anak-anak kelas 6 SD di sekolah-sekolah Papua tak lancar membaca dan berhitung. ''Saat ke lapangan saya lihat anak-anak di Papua cuma bisa menghitung satu hingga sepuluh. 11 dibaca satu satu dan 12 jadi satu dua,'' tutur John Rahail.

Tahun 2007, John Rahail mendirikan sekolah kampung. Di sekolah ini, anak-anak belajar matematika menggunakan mainan lokal. Pengajarnya adalah masyarakat di kampung itu sendiri yang telah dibimbing dan dibekali ilmu. ''Hanya masyarakat kampung yang bisa menolong dirinya sendiri. Karenanya kurikulum sekolah kampung dibuat berdasarkan informasi dari ketua adat, kaum perempuan, dan tokoh masyarakat di daerah itu”, tutur John Rahail. Ia mengindentifikasi sejumlah mainan lokal dan diintegrasikan dalam

Talk Show Utas Benang Inspirasi

Page 54: LAPORAN KEGIATAN - BaKTIbakti.or.id/sites/default/files/download/LAPORAN LENGKAP...LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur

LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”

Pertemuan Mitra Pembangunan Internasional dengan Gubernur Sulawesi Tengah

Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah bertemu sejumlah mitra Internasional se-KTI seperti Australian Aid, JICA, USAID, CIDA, World Bank, Unicef, World Vision Internasional di Rumah Jabatan Gubernur, Senin malam, 24 September 2012. Pertemuan yang digelar dalam suasana kekeluargaan ini berlangsung di sela-sela makan malam bersama. Dalam pertemuan juga berlangsung dialog apresiatif. Kuliner khas Sulteng dan tarian tradisional mewarnai pertemuan tersebut. Gubernur Sulteng, H Longky Djanggola, memaparkan program strategis Sulteng dan harapan masyarakat Sulteng dari mitra pembangunan internasional. Beberapa program strategis Sulteng dipaparkan secara komprehensif oleh Gubernur. Beberapa sektor menjadi prioritasnya, seperti: pendidikan dan kesehatan, pengentasan kemiskinan, revitalisasi pertanian,

kehutanan, perikanan dan kelautan, iklim usaha dan investasi, peningkatan infrastruktur dan energi, reformasi birokrasi dan tata kelola, pembangunan hukum, lingkungan hidup, dan pengelolaan bencana. Pemprov Sulteng berharap dukungan dari mitra pembangunan internasional dan hal ini ditanggapi positif oleh perwakilan mitra pembangunan internasional yang hadir malam itu. Pada kesempatan tersebut, Walikota Palu, H. Rusdi Mastura juga meluncurkan program ”Palu 2015: Zero Poverty”. Melalui program ini akan diluncurkan beberapa program percepatan penanggulangan kemiskinan masyarakat kota melalui beberapa intervensi dalam rangka pengentasan kemiskinan masyarakat Kota Palu, khususnya yang terkait dengan penyediaan lapangan kerja dalam jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.

Jaringan Peneliti KTI (JiKTI) yang dibentuk tahun 2007 atas inisiasi dan koordinasi Forum Kawasan Timur Indonesia (FKTI) menggelar Pertemuan Dewan Panel JiKTI I di Swissbel Hotel Palu, Minggu, 23 September 2012. Sebagai rangkaian Festival Forum KTI VI, Dewan Panel JiKTI memilih Anggota Pokja Forum KTI Sulsel, Madjid Sallatu, sebagai Koordinator Ad-Interim JiKTI. Koordinator ini nantinya akan mempersiapkan mekanisme persiapan penunjukan koordinator definif JiKTI sebelum April 2013. Pertemuan Dewan Panel JiKTI yang dipimpin Ketua Pokja Forum KTI Prof .Dr. Ir. Hj. Winarni Monoarfa, MS, juga untuk mengupdate perkembangan JiKTI dalam rangka Bridging Program Knowledge Sector yang dilaksanakan oleh The Asia Foundation dan didanai oleh Australian Aid. Sejauh ini Bridging

Program JiKTI telah membuat perangkat kelembagaan berupa dokumen strategic plan dan statuta yang diselesaikan secara partisipatif oleh Focal Point JiKTI selaku perwakilan jaringan di provinsi masing-masing. Dalam kerangka Bridging Program, JiKTI juga memberikan hibah penelitian bagi anggota jaringan. Dari 27 proposal yang masuk dalam waktu sebulan sejak pengumuman hibah dirilis, terpilih 12 proposal yang akan didanai dalam rangka hibah peneliti n JiKTI 2012. Peneliti terplilih telah mempresentasikan aproposalnya di hadapan panel seleksi untuk memperoleh masukan lebih lanjut, 12 September 2012 kemarin. Pelaksanaan Pelatihan Gender dan Policy Brief bagi peneliti terpilih dalam kerangka Research Grant JiKTI juga telah dilakukan, 13-15 September 2012.

Pertemuan Dewan Panel Jaringan Peneliti KTI (JiKTI)

4948

Page 55: LAPORAN KEGIATAN - BaKTIbakti.or.id/sites/default/files/download/LAPORAN LENGKAP...LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur

LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”

Pertemuan Mitra Pembangunan Internasional dengan Gubernur Sulawesi Tengah

Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah bertemu sejumlah mitra Internasional se-KTI seperti Australian Aid, JICA, USAID, CIDA, World Bank, Unicef, World Vision Internasional di Rumah Jabatan Gubernur, Senin malam, 24 September 2012. Pertemuan yang digelar dalam suasana kekeluargaan ini berlangsung di sela-sela makan malam bersama. Dalam pertemuan juga berlangsung dialog apresiatif. Kuliner khas Sulteng dan tarian tradisional mewarnai pertemuan tersebut. Gubernur Sulteng, H Longky Djanggola, memaparkan program strategis Sulteng dan harapan masyarakat Sulteng dari mitra pembangunan internasional. Beberapa program strategis Sulteng dipaparkan secara komprehensif oleh Gubernur. Beberapa sektor menjadi prioritasnya, seperti: pendidikan dan kesehatan, pengentasan kemiskinan, revitalisasi pertanian,

kehutanan, perikanan dan kelautan, iklim usaha dan investasi, peningkatan infrastruktur dan energi, reformasi birokrasi dan tata kelola, pembangunan hukum, lingkungan hidup, dan pengelolaan bencana. Pemprov Sulteng berharap dukungan dari mitra pembangunan internasional dan hal ini ditanggapi positif oleh perwakilan mitra pembangunan internasional yang hadir malam itu. Pada kesempatan tersebut, Walikota Palu, H. Rusdi Mastura juga meluncurkan program ”Palu 2015: Zero Poverty”. Melalui program ini akan diluncurkan beberapa program percepatan penanggulangan kemiskinan masyarakat kota melalui beberapa intervensi dalam rangka pengentasan kemiskinan masyarakat Kota Palu, khususnya yang terkait dengan penyediaan lapangan kerja dalam jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.

Jaringan Peneliti KTI (JiKTI) yang dibentuk tahun 2007 atas inisiasi dan koordinasi Forum Kawasan Timur Indonesia (FKTI) menggelar Pertemuan Dewan Panel JiKTI I di Swissbel Hotel Palu, Minggu, 23 September 2012. Sebagai rangkaian Festival Forum KTI VI, Dewan Panel JiKTI memilih Anggota Pokja Forum KTI Sulsel, Madjid Sallatu, sebagai Koordinator Ad-Interim JiKTI. Koordinator ini nantinya akan mempersiapkan mekanisme persiapan penunjukan koordinator definif JiKTI sebelum April 2013. Pertemuan Dewan Panel JiKTI yang dipimpin Ketua Pokja Forum KTI Prof .Dr. Ir. Hj. Winarni Monoarfa, MS, juga untuk mengupdate perkembangan JiKTI dalam rangka Bridging Program Knowledge Sector yang dilaksanakan oleh The Asia Foundation dan didanai oleh Australian Aid. Sejauh ini Bridging

Program JiKTI telah membuat perangkat kelembagaan berupa dokumen strategic plan dan statuta yang diselesaikan secara partisipatif oleh Focal Point JiKTI selaku perwakilan jaringan di provinsi masing-masing. Dalam kerangka Bridging Program, JiKTI juga memberikan hibah penelitian bagi anggota jaringan. Dari 27 proposal yang masuk dalam waktu sebulan sejak pengumuman hibah dirilis, terpilih 12 proposal yang akan didanai dalam rangka hibah peneliti n JiKTI 2012. Peneliti terplilih telah mempresentasikan aproposalnya di hadapan panel seleksi untuk memperoleh masukan lebih lanjut, 12 September 2012 kemarin. Pelaksanaan Pelatihan Gender dan Policy Brief bagi peneliti terpilih dalam kerangka Research Grant JiKTI juga telah dilakukan, 13-15 September 2012.

Pertemuan Dewan Panel Jaringan Peneliti KTI (JiKTI)

4948

Page 56: LAPORAN KEGIATAN - BaKTIbakti.or.id/sites/default/files/download/LAPORAN LENGKAP...LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur

48

DIBALIK SUKSES FORUM KTI VI KELUARGA BESAR YAYASAN BURSA PENGETAHUAN KAWASAN TIMURINDONESIA DAN TEMAN-TEMAN DARI INSPIRIT INOVATION CIRCLE, BEKERJA BERSAMA SEJAK FORUM KTI IV UNTUK MENYEBARKAN INSPIRASI PEMBANGUNAN KE SELURUH PENJURU KTI LEWAT AJANG INI.

SAMPAI JUMPA DI FORUM KTI VII................

49LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”

Enam Anak Muda Berkontribusi Ide dan Mimpi Bangun KTIAnak muda dari Ambon, Palu, Jayapura, Wakatobi, Makassar, dan Kupang terpilih mengikuti Festival Forum Kawasan Timur Indonesia (FKTI) VI di Kota Palu, Sulawesi Tengah. Mereka lolos seleksi dari sekitar 50 aplikasi yang diterima oleh BaKTI. Mereka adalah Nabilla Sabban, Ambon (24), Rahmania Rahman, Makassar (24), Johanna Manubey, Kupang (25), Indah Fajarwati, Palu (25), Christov Pieter Yohanes Manuhutu, Jayapura (21), dan La Nane, Wakatobi (21).

Nabila yang baru saja menyelesaikan studi master di Inggris, adalah peneliti resolusi konflik di Ambon. Rahmania adalah mahasiswa S-2 Universitas Negeri Makassar, pemilik usaha print kecil-kecilan yang juga aktif menulis di harian Fajar dan telah menerbitkan sebuah novel. Rahmania akan menjadi salah satu dari 400 pemuda yang ikut serta pada Internasional Global Youth Cultural Summit 2013 di Jakarta. Johanna Manubey adalah relawan KoAR (Komunitas Akar Rumput)

di Nusa Tenggara Timur yang sehari-harinya berprofesi sebagai seorang guru. Tiga kali dalam seminggu, secara sukarela Johanna mengajarkan keterampilan dasar baca tulis hitung pada anak-anak pekerja pada Pasar Kasih Naikoten I yang tidak memiliki kesempatan untuk bersekolah.

Christov Pieter Yohanes Manuhutu adalah anggota Forum Indonesia Muda dan terlibat pula dalam komunikasi dengan Youth Desk UNESCO untuk pengembangan kerjasama wirausaha di Papua. La Nane adalah aktivis lingkungan dan pernah menjabat sebagai Duta Karang, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara pada tahun 2008. La Nane juga terpilih menjadi delegasi Indonesia dalam ajang One Young World yang diadakan di Pittsburgh, 18-22 Oktober 2012 untuk presentasi mengenai temuannya: mesin perontok duri bulu babi dalam mengentaskan kasus gizi buruk.

Menjadi peserta spesial, keenam anak muda berprestasi ini melaporkan kegiatan Festival Forum KTI VI dalam tulisan singkat yang di broadcast melalui media BaKTI seperti Newsletter Festival Forum KTI VI, BaKTINews, Batukar Info, dan Facebook. Anak muda ini menceritakan hal-hal yang berkesan dari Festival Forum KTI VI dan pelajaran penting atau inspirasi yang mereka peroleh dari tiap sesi.

Page 57: LAPORAN KEGIATAN - BaKTIbakti.or.id/sites/default/files/download/LAPORAN LENGKAP...LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur

48

DIBALIK SUKSES FORUM KTI VI KELUARGA BESAR YAYASAN BURSA PENGETAHUAN KAWASAN TIMURINDONESIA DAN TEMAN-TEMAN DARI INSPIRIT INOVATION CIRCLE, BEKERJA BERSAMA SEJAK FORUM KTI IV UNTUK MENYEBARKAN INSPIRASI PEMBANGUNAN KE SELURUH PENJURU KTI LEWAT AJANG INI.

SAMPAI JUMPA DI FORUM KTI VII................

49LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur untuk Indonesia”

Enam Anak Muda Berkontribusi Ide dan Mimpi Bangun KTIAnak muda dari Ambon, Palu, Jayapura, Wakatobi, Makassar, dan Kupang terpilih mengikuti Festival Forum Kawasan Timur Indonesia (FKTI) VI di Kota Palu, Sulawesi Tengah. Mereka lolos seleksi dari sekitar 50 aplikasi yang diterima oleh BaKTI. Mereka adalah Nabilla Sabban, Ambon (24), Rahmania Rahman, Makassar (24), Johanna Manubey, Kupang (25), Indah Fajarwati, Palu (25), Christov Pieter Yohanes Manuhutu, Jayapura (21), dan La Nane, Wakatobi (21).

Nabila yang baru saja menyelesaikan studi master di Inggris, adalah peneliti resolusi konflik di Ambon. Rahmania adalah mahasiswa S-2 Universitas Negeri Makassar, pemilik usaha print kecil-kecilan yang juga aktif menulis di harian Fajar dan telah menerbitkan sebuah novel. Rahmania akan menjadi salah satu dari 400 pemuda yang ikut serta pada Internasional Global Youth Cultural Summit 2013 di Jakarta. Johanna Manubey adalah relawan KoAR (Komunitas Akar Rumput)

di Nusa Tenggara Timur yang sehari-harinya berprofesi sebagai seorang guru. Tiga kali dalam seminggu, secara sukarela Johanna mengajarkan keterampilan dasar baca tulis hitung pada anak-anak pekerja pada Pasar Kasih Naikoten I yang tidak memiliki kesempatan untuk bersekolah.

Christov Pieter Yohanes Manuhutu adalah anggota Forum Indonesia Muda dan terlibat pula dalam komunikasi dengan Youth Desk UNESCO untuk pengembangan kerjasama wirausaha di Papua. La Nane adalah aktivis lingkungan dan pernah menjabat sebagai Duta Karang, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara pada tahun 2008. La Nane juga terpilih menjadi delegasi Indonesia dalam ajang One Young World yang diadakan di Pittsburgh, 18-22 Oktober 2012 untuk presentasi mengenai temuannya: mesin perontok duri bulu babi dalam mengentaskan kasus gizi buruk.

Menjadi peserta spesial, keenam anak muda berprestasi ini melaporkan kegiatan Festival Forum KTI VI dalam tulisan singkat yang di broadcast melalui media BaKTI seperti Newsletter Festival Forum KTI VI, BaKTINews, Batukar Info, dan Facebook. Anak muda ini menceritakan hal-hal yang berkesan dari Festival Forum KTI VI dan pelajaran penting atau inspirasi yang mereka peroleh dari tiap sesi.

Page 58: LAPORAN KEGIATAN - BaKTIbakti.or.id/sites/default/files/download/LAPORAN LENGKAP...LAPORAN KEGIATAN FESTIVAL FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA ”Merajut Inspirasi, Persembahan dari Timur

Jika Andi Noya hadir di sini, dia akan menitikkan air mata“

“ Banyak pertemuan yang pernah dibuat. Tapi BaKTI telah memberikan yang terbaik. Belum pernah ada cara belajar seperti ini. INSPIRATIF.“

“ FKTI is the best! Betul-betul menjadi inspirasi bagi setiap orang dalam upaya untuk mendorong proses pembangunan dan perubahan di daerah masing-masing. “ “

Festival Forum KTI adalah pertemuan yang paling inklusif yang pernah saya hadiri karena pertemuan ini melibatkan berbagai pelaku pembangunan termasuk pemuda.

“ “

Banyak sekali kisah inspiratif di Festival Forum Kawasan Timur Indonesia “

Sangat menginspirasi dan menggugah. Memberikan pencerahan kepada kita yang mengalami kebuntuan dalam pemecahan permasalahan di daerah. Sangat mengharukan, bahwa dari hal-hal kecil yang tidak diperhitung-kan bisa menjadi hal besar yang luar biasa dan membebaskan.

“ “Ali Sadikin, Ketua Kick Andy Foundation

Maria Goretti, BAPPEDA Papua Barat

Azis Paturungi, YASMIB Sulselbar

Nabilla Saban, satu dari 6 pemenang kompetisi Anak Muda KTI

Luthfi Ashari, Project Development Specialist, Democracy Governance Office, USAID, Jakarta

Muzakir, Universitas Tadulako, Sulawesi Tengah