LAPORAN KEGIATAN - pusat3.litbang.kemkes.go.id KEGIAT… · 1 LAPORAN KEGIATAN PANITIA PEMBINA...
Transcript of LAPORAN KEGIATAN - pusat3.litbang.kemkes.go.id KEGIAT… · 1 LAPORAN KEGIATAN PANITIA PEMBINA...
1
LAPORAN KEGIATAN
PANITIA PEMBINA ILMIAH (PPI)
TAHUN 2019
Penyusun:
Dr. Ekowati Rahajeng, SKM, M.Kes
Dr.Dra.Woro Riyadina, M.Kes
Dra. Noer Endah Pracoyo, M.Kes
Anorital, SKM, M.Kes
Dr. Feri Ahmadi, S.SI, MPH
Rina Marina, S.Si,M.KM
Siti Masitoh, SKM
Zubaidah, SKM
Rahmawati Martha Putri, SE
Desain Layout :
Zubaidah, SKM
Hersa Khoirunisa, S.Gz
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
BADAN LITBANG KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI…………………………..………………………………………………………2
DAFTAR TABEL…………..…………………………………………………………………4
DAFTAR LAMPIRAN.……………………………………………………………………….5
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 6
BAB I ......................................................................................................................................... 7
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 7
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 7
B. Tujuan ............................................................................................................................. 8
C. Sistematika ...................................................................................................................... 9
BAB II PEMBINAAN PENELITI DAN PENELITIAN ........................................................ 11
A. Pembinaan Fungsional Peneliti ..................................................................................... 11
1. Pertemuan Ilmiah Berkala ......................................................................................... 12
2. Peningkatan Kapasitas Peneliti ................................................................................. 18
B. Pembinaan Penelitian .................................................................................................... 21
1. Pembahasan Protokol Penelitian Tahun 2020 ........................................................... 22
2. Pendampingan Penelitian Tahun 2019 ...................................................................... 41
3. Pembahasan Proposal Penelitian Tahun 2021 ........................................................... 41
4. Pembahasan Laporan Akhir Penelitian Tahun 2019 ................................................. 53
5. Pembinaan Balai Litbang Kesehatan Ampuan .......................................................... 58
BAB III .................................................................................................................................... 63
PENINGKATAN MANAJEMEN DAN ADMINISTRASI KEUANGAN ............................ 63
A. Rapat Kerja ................................................................................................................... 63
B. Kunjungan Tim PPI ke unit litbang lainnya ................................................................. 65
C. Rapat Rutin ................................................................................................................... 66
3
D. Pagu anggaran PPI dan Realisasi Anggaran tahun 2019 .............................................. 67
BAB IV .................................................................................................................................... 70
CAPAIAN, TANTANGAN, DAN RENCANA TINDAK LANJUT ..................................... 70
A. Pencapaian Kinerja ....................................................................................................... 70
B. Masalah dan Kendala yang Dihadapi ........................................................................... 72
C. Kekuatan, Kelemahan, Tantangan dan Ancaman ......................................................... 74
D. Kegiatan yang Belum Terlaksana ................................................................................. 75
E. Kegiatan tambahan........................................................................................................ 76
F. Garis Besar Rencana Kegiatan Tahun 2020 ................................................................. 76
BAB V ..................................................................................................................................... 77
PENUTUP................................................................................................................................ 77
4
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Judul dan topik kegiatan Temu Ilmiah Berkala (TIB) Tahun 2019 …...........….....13
Tabel 2 : Pembagian review proposal 2021………………………………………................43
Tabel 3 : Daftar Laporan Penelitian 2018 Puslitbang Ukesmas dan Balai Litbangkes Ampuan
yang Dibahas Dalam Pertemuan Tanggal 9 – 11 Desember tahun 2019
……………………………....................................................................................54
Tabel 4 : Realisasi Kegiatan Pembinaan 2019.........................................................................60
Tabel 5 : Pelaksanaan Rapat Rutin PPI tahun 2019…………........……...................…….....66
Tabel 6 : Penyerapan Anggaran Kegiatan PPI Tahun 2019……………...............……….....68
Tabel 7 : Pencapaian Kinerja PPI Tahun 2019………………………....…….......................70
5
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : SK Panitia Pembina Ilmiah tahun 2019
Lampiran 2 : SK Pembinaan Fungsional Penelitian tahun 2019
Lampiran 3 : SK Pembinaan Penelitian Puslitbang Ukesmas tahun 2019
Lampiran 4 : SK Pembinaan Balai Litbangkes Ampuan tahun 2019
6
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia-
Nya, penyusunan laporan kegiatan Panitia Pembina Imiah (PPI) tahun 2019 ini dapat
diselesaikan. Pada laporan telah disampaikan tugas dan fungsi PPI 2019, rincian kegiatan
pelatihan, pembinaan peneliti dan pendampingan penelitian maupun gambaran hasil kegiatan
PPI, gambaran masalah dan kendala yang dihadapi selama pelaksanaan kegiatan PPI tahun
2019, dan langkah-langkah serta tindak lanjut yang diperlukan untuk peningkatan kegiatan
PPI selanjutnya.
Laporan ini merupakan bentuk pertanggungjawaban PPI atas kegiatan yang sudah
dilaksanakan PPI selama tahun 2019. Terima kasih kami sampaikan kepada Kepala
Puslitbang Upaya Masyarakat Badan Litbang Kesehatan atas kepercayan yang diberikan, dan
juga kepada seluruh pejabat struktural, seluruh anggota PPI dan sekertariat PPI di Puslitbang
Upaya Masyarakat Badan Litbang Kesehatan, atas dukungan dan kerja sama yang baik
sehingga sebagian besar kegiatan dapat dilaksanakan dan dilaporkan.
Kami menyadari, masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan kegiatan ini.
Untuk penyempurnaan laporan kegiatan PPI di masa yang akan datang, saran dan masukan
dari semua pihak yang terlibat dan berkepentingan, sangat kami harapkan.
Semoga Laporan Kegiatan PPI ini bermanfaat bagi Pimpinan, pejabat struktural, tim
Pembina Ilmiah dan manajemen pelaksanaan kegiatan PPI di Pusat Upaya Kesehatan
Masyarakat Badan Litbang Kesehatan.
Jakarta, Desember 2019
Ketua PPI
Dr. Ekowati Rahajeng, SKM, M.Kes
NIP 196006101982022001
7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Panitia Pembina Ilmiah (PPI) Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya
Kesehatan Masyarakat (Puslitbang Ukesmas) adalah sebuah panitia yang dibentuk
dengan maksud dan tujuan khusus (panitia ad-hoc). Sifatnya sementara disebabkan
masih adanya tupoksi yang seharusnya dilaksanakan oleh unit kerja eselon 3 dan 4
belum dapat dilaksanakan secara penuh. Tingginya beban kerja Puslitbang Ukesmas
dalam menghadapi berbagai masalah kesehatan masyarakat dan pesatnya kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang merupakan faktor utama adanya kebutuhan
perlunya suatu panitia ad-hoc dibentuk.
Berdasarkan Keputusan Kepala Puslitbang Ukesmas Nomor
HK.02.04/I/056/2019 tanggal 2 Januari 2019 tentang Pembentukan Panitia Pembina
Ilmiah Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat untuk
periode tahun 2019. Pembentukan PPI ini merupakan salah satu upaya percepatan
pencapaian tujuan dan sasaran kerja Puslitbang Ukesmas.
Dari keputusan tersebut, selanjutnya ditetapkan tugas pokok dan fungsi PPI.
Tugas pokok PPI adalah melaksanakan pembinaan dan pendampingan bidang ilmiah
kesehatan di Puslitbang Ukesmas dan Loka/Balai Litbangkes dilingkungan Badan
Litbangkes. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, PPI Puslitbang Ukesmas
mempunyai fungsi membantu Kepala Puslitbang Ukesmas melaksanakan pembinaan
dan pendampingan penelitian ilmiah kesehatan serta membantu penyusunan peta jalan
(road map) penelitian.
Adapun kegiatan pembinaan dan pendampingan bidang ilmiah meliputi
kegiatan (1) penyusunan usulan kajian dan penelitian, (2) penyusunan kerangka acuan
(term of reference) kajian dan protokol penelitian, (3) monitoring pelaksanaan
penelitian, (4) penyusunan laporan kajian, laporan penelitian dan materi diseminasi,
(5) penulisan karya tulis ilmiah.
Untuk mendukung tugas pokok dan fungsi tersebut di atas, susunan organisasi
PPI terdiri atas Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, serta Anggota. Untuk jabatan ketua,
wakil ketua, dan sekretaris juga merangkap sebagai anggota. Sekretaris dibantu oleh
8
Wakil Sekretaris dan Staf Sekretariat. Wakil Sekretaris dan Staf Sekretariat bukan
Anggota PPI.
Selama periode 2019 PPI telah melaksanakan pembinaan dan pendampingan
pada 5 kegiatan yaitu (1) penyusunan usulan kajian dan penelitian, (2) penyusunan
kerangka acuan (term of reference) kajian dan protokol penelitian, (3) monitoring
pelaksanaan penelitian, (4) penyusunan laporan kajian, laporan penelitian dan materi
diseminasi, dan (5) penulisan karya tulis ilmiah. Seluruh kegiatan yang telah
dilaksanakan perlu dilaporkan dalam sebuah dokumen laporan.
Dengan adanya laporan kerja PPI, maka dapat diketahui gambaran sasaran dan
target yang telah tercapai dan kendala serta masalah yang dihadapi dalam setiap
kegiatan. Laporan kegiatan ini juga merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban
kepada Kepala Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat sesuai dengan Keputusan
Kepala Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat No. HK.02.04/I/056/2019 tanggal 2
Januari 2019.
Tujuan umum penyusunan laporan kegiatan PPI ini adalah diperolehnya
dokumen laporan kegiatan PPI selama tahun 2019. Dari laporan ini akan diperoleh
gambaran hasil kegiatan PPI, gambaran masalah dan kendala yang dihadapi selama
pelaksanaan kegiatan PPI tahun 2019, dan langkah-langkah serta tindak lanjut yang
diperlukan untuk peningkatan kegiatan PPI selanjutnya.
B. Landasan Hukum
Landasan hukum laporan kegiatan PPI ini adalah:
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47 Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286);
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5 Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4355);
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
9
4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 33 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700)
5. Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 1995 tentang Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan.
6. Peraturan Presiden RI Nomor 2 tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015 -2019.
7. Peraturan Presiden No. 45 Tahun 2016 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun
2017
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2015 Tentang
Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan.
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 65 Tahun 2017 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan.
10. Surat Keputusan Kepala Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat No.
HK.02.04/I/056/2019 tanggal 2 Januari 2019 tentang Pembentukan Panitia
Pembina Ilmiah Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan
Masyarakat.
C. Sistematika
Sistematika laporan kegiatan PPI adalah sebagai berikut.
BAB I :
Pendahuluan yang terdiri atas (1) latar belakang berisikan tentang
tupoksi dan susunan organisasi, (2) tujuan penyusunan laporan, (3)
landasan hukum, dan (4) sistematika
BAB II : Pembinaan dan Pendampingan dalam kegiatan (1) pertemuan ilmiah
berkala, (2) pelatihan peneliti, (3) pembahasan laporan penelitian
tahun 2019, (4) monitoring penelitian tahun 2019, (5) pembahasan
protokol penelitian tahun 2020, (6) pembahasan proposal penelitian
tahun 2021, dan (7) supervisi dan pembinaan satker ampuan
BAB III : Peningkatan manajemen dan administrasi keuangan yang meliputi
kegiatan (1) rapat kerja PPI, (2) kunjungan kerja ke unit litbang
lainnya ke unit litbang lainnya, (3) kegiatan rapat rutin, dan (4)
penyerapan anggaran
10
BAB IV : Capaian, tantangan, kendala dan rencana tindak lanjut yang berisikan
tentang (1) pencapaian kinerja PPI selama 2019, (2) masalah dan
kendala yang dihadapi, (3) kekuatan, kelemahan, tantangan dan
ancaman, (4) tindak lanjut kegiatan yang belum terlaksana, dan (5)
garis besar kegiatan tahun berikutnya.
BAB V Penutup, yang merupakan rangkuman ketercapaian tujuan dan
manfaat PPI dan harapan pelaksanaannya di tahun mendatang
11
BAB II
PEMBINAAN PENELITI DAN PENELITIAN
A. Pembinaan Fungsional Peneliti
Sesuai dengan terbitnya Peraturan Kepala LIPI Nomor 14 Tahun 2018 tentang
Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Peneliti, menggantikan Peraturan Kepala LIPI
sebelumnya, dimana setiap jenjang jabatan fungsional peneliti wajib memenuhi Hasil
Kinerja Minimal (HKM), dimana salah satu butirnya adalah wajib membina peneliti di
bawah jenjangnya, maka disarankan agar proses pembinaan peneliti dilakukan secara
berjenjang pula. Dengan demikian yang dapat menjadi pembina bukan hanya Peneliti
Madya dan Peneliti Utama saja, tetapi juga Peneliti Pertama dan Peneliti Muda.
Pembinaan dapat dilakukan oleh peneliti dengan jenjang peneliti setingkat lebih tinggi
dari peneliti yang dibina.
Penetapan Pembina fungsional peneliti pada tahun 2019 ditetapkan sendiri oleh
peneliti yang bersangkutan. Pembinaan dilakukan secara berjenjang dan diharapkan
menjadi rutinitas di Pusat penelitian dan pengembangan di Pusat Penelitian dan
Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat. Pembinaan yang dimaksud adalah
pemberian saran, masukan, dan rekomendasi dari peneliti senior kepada peneliti di
tingkat ke bawahnya dalam hal pembuatan proposal, protokol, dan laporan penelitian,
pembuatan artikel ilmiah yang akan dimasukkan ke dalam jurnal nasional maupun
internasional, pembinaan penyusunan angka kredit, dan sebagainya.
Sesuai dengan Surat Keputusan Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan
Upaya Kesehatan Masyarakat No. HK.02.03/I/072/2019 tanggal 2 Januari 2019 tentang
Tim Pembinaan Fungsional Peneliti di Lingkungan Pusat Penelitian dan Pengembangan
Upaya Kesehatan Masyarakat Tahun 2019, maka diputuskan bahwa Pembinaan
dilakukan oleh Peneliti Madya dan/atau Peneliti Utama kepada Peneliti Muda, Peneliti
Pertama, dan Calon Peneliti.
Tugas dan fungsi pembina dalam surat keputusan tersebut yaitu:
a) Membuat rencana kerja pembinaan bersama dengan anggotanya
b) Membina pejabat peneliti di bawahnya dalam merumuskan, menulis, menyusun
makalah ilmiah dan bahan presentasi
c) Membina untuk menyusun proposal penelitian atau produk ilmiah lainnya untuk
diajukan ke Panitia Pembina Ilmiah atau pihak lainnya
12
d) Bersama dengan pejabat peneliti di bawahnya senantiasa berperan aktif dalam
kegiatan penelitian dan pengembangan kesehatan
e) Bersama anggota melakukan evaluasi terhadap capaian kinerja individu secara
berkala.
Pembinaan pada tahun 2019 secara umum sudah berjalan dengan baik,
walaupun masih ada beberapa kendala seperti kesibukan dari masing–masing pembina
dan peneliti yang dibina, kurangnya monitoring dan evaluasi dari Panitia Pembina
Ilmiah atau pun pejabat struktural yang berkaitan, dan hal–hal lainnya. Namun
demikian, proses pembinaan sudah berjalan dengan baik dan dibuktikan dengan
semakin membaiknya karya ilmiah maupun produk penelitian (proposal, protokol,
laporan penelitian, dan rekomendasi kebijakan) yang dihasilkan oleh para peneliti
pertama dan peneliti muda di Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan
Masyarakat.
Pembinaan fungsional peneliti pada tahun 2019 juga dilakukan melalui
penyelenggaraan kegiatan pertemuan ilmiah berkala dan peningkatan kapasitas peneliti.
1. Pertemuan Ilmiah Berkala
Kegiatan Pertemuan Ilmiah Berkala (PIB) merupakan wadah pertemuan
yang bertujuan untuk mengasah kemampuan peneliti dalam menyampaikan hasil
penelitian atau kajian dan berbagai gagasan kreatif dalam pengembangan Iptek
kesehatan. Kegiatan pertemuan ilmiah berkala juga merupakan wadah ilmiah
sebagai upaya untuk menciptakan suasana ilmiah di puslitbang Upaya Kesehatan
Masyarakat. Kegiatan pertemuan ilmiah berkala tersebut dinamakan Pertemuan
Ilmiah Berkala (PIB).
Selama tahun 2019, telah dilaksanakan 4 (empat) kali kegiatan Pertemuan
Ilmiah Berkala (PIB) dengan tujuan memberikan kesempatan kepada para peneliti
yang berada di Subbidang Penyakit Menular, Penyakit Tidak Menular, Gizi dan
Kesehatan Keluarga, serta Kesehatan Komunitas; untuk menjadi pembicara
memaparkan kompetensinya dalam suatu bidang ilmu yang ada di kelompoknya.
Topik yang dipaparkan dapat merupakan hasil penelitian, hasil mengikuti
pertemuan ilmiah nasional atau internasional dan hasil pelatihan. Judul dan topik
yang dipaparkan dicantumkan pada Tabel 1.
13
13
Tabel 1
Judul dan topik kegiatan Pertemuan Ilmiah Berkala (PIB) Tahun 2019
Penyelenggara Tanggal Tema Topik Pembicara Jumlah
peserta
Subbid Gizi dan
Kesga Kelti
Kesga
5 Juli 2019 Strategi dan
Tantangan
Menurunkan
Kematian
Maternal dan
Neonatal di Era
JKN
1. Strategi dan target
mengurangi
kesenjangan dan
menurunkan kematian
maternal dan neonatal,
serta riset yang
dibutuhkan
1. Pungkas Bahjuri Ali,
STP, MS, Ph.D
(Direktur Kesehatan
dan Gizi
Masyarakata,
BAPPENAS)
2. Sekretaris Direktur
Jenderal Kesehatan
Masyarakat
3. Direktur Jaminan
Pelayanan Kesehatan,
BPJS
68
orang
2. Hasil-hasil riset yang
terkait kematian
maternal dan neonatal
di era JKN, serta riset
yang dibutuhkan
Prof. Dr. Asri C.
Adisasmita, Ph.D (Guru
Besar FKM UI)
3. Hasil riset terkait
kesehatan maternal dan
neonatal bersumber
fasilitas dna komunitas
tingkat nasional
Dr.dr. Harimat
Hendarwan, M.Kes
14
Penyelenggara Tanggal Tema Topik Pembicara Jumlah
peserta
4. Hasil riset penurunan
kematian maternal
dan neonatal dan
advokasi lokus
kab/kota penurunan
kematian maternal
dan neonatal
Dr. Dr. Teti Tejayanti,
MKM
Subbid PTM 20 Agustus
2019
Seminar Faktor
Risiko, Deteksi
Dini, Diagnosa,
Tata Laksana
Dan Kebutuhan
Riset Penyakit
Tidak Menular
1. Tatalaksana,Deteksi
dini, Diagnosis da
Kebutuhan Riset
Cerebrovasculer
Diseases
Prof. Dr. dr. Bambang
Budi
Siswanto,SpJP(K)FIHA
132
orang
2. Updating Kriteria
Diagnostik PTM dan
Kebutuhan Riset PTM
Dr. dr. Yuda Turana,
Sp.S
3. Protokol Studi Kohor
: Faktor Risiko PTM
Dr. Ekowati Rahajeng,
SKM, M.Kes
4. Studi Kohor Faktor
Risiko PJK di Kota
Bogor
Sulistyowati Tuminah,
S.Si
5. Risiko Hipertensi
Tidak Terkontrol dan
Peningkatan PTM
dr. Dewi Kristanti. M.
Epid
6. Instrumen Deteksi
Dini Kesehatan Jiwa
Rofingatul Mubasyiroh,
SKM, M.Epid
15
Penyelenggara Tanggal Tema Topik Pembicara Jumlah
peserta
Subbid PM 1
November
2019
Vector-Borne
and
Communicable
Diseases
Research and
Control Effort
1. Success story of
Elimination of
Lymphatic Filariasis
in PR China
Prof. Yichao Yang orang
(Institute of Parasistic
Diseases, Guangxi
Zhuang Autonomous
Region Center for
Disease Control and
Prevention)
121
orang
2. Hepatitis B Virus and
Hepatocellular
Carcinoma (HCC) in
Guangxi PR China
Prof. Zhongliao Fang
(Center for Disease
Prevention and Control
of Guangxi Zhuang
Autonomous Region)
3. Update
Communication
Disease Prevention
and Control in
Indonesia
Wiendra Waworuntu,
MD, M.Kes (Direktorat
P2P, Kemenkes RI)
4. Multicenter Study of
Lymphatic Filariasis
in Indonesia
Helena Ullyartha, M.
Biomed (Badan
Litbangkes)
5. Endemicity of
Lymphatic Filariasis
in Belitung District
Post Elimination
Santoso, M.Kes (Balai
Litbangkes Baturaja,
Badan Litbangkes)
6. Hepatitis B Detection
Study in Pregnant
Women
Noer Endah Pracoyo,
M.Kes (Badan
Litbangkes)
16
Penyelenggara Tanggal Tema Topik Pembicara Jumlah
peserta
7. Syphilis and
Anogenital Wart in
Hospital Academic
Health System in
Jakarta
Dr. Wresti Indriatmi,
MD, SPKK(K) - RSCM
8. Reproductive Tract
Infections and HIV in
Pregnant Women
Luxi Riajuni Pasaribu,
MScPH (Badan
Litbangkes)
9. The Role of NGOs in
Assisting AIDS and
PIMS Programs in
Supporting the
Achievement of SDGs
Adi Sasongko, MD, MA
(Kusuma Buana
Foundation)
Subbid Gizi dan
Kesga, Kelti
Gizi
5
Desember
2019
Seminar
Mengatasi
Masalah Gizi
Sebagai
Investasi Masa
Depan Bangsa
1. Program kesehatan
terkait penanggulangan
stunting pada Anak
Balita di Indonesia
Direktorat Gizi 96
orang
2. Program pangan dan
keterkaitannya dengan
penanggulangan
stunting pada anak
balita di indonesia
Badan Ketahanan Pangan
3. Deteksi dini
perkembangan anak
Direktorat Kesehatan
Keluarga
17
Penyelenggara Tanggal Tema Topik Pembicara Jumlah
peserta
4. Upaya pencegahan
dan penanggulangan
stunting pada balita
yang dilakukan oleh
Pemerintah Indonesia
Kantor Setwapres RI
5. Komitmen pemerintah
dari sektor
penanggaran untuk
penanggu-langan
stunting
Kementerian Keuangan
6. Analisis peran faktor
kontekstual terhadap
kejadian baduta
stunting di Indonesia
Sri Poedji Hastoety
Djaiman
7. Faktor yang terkait
ketahanan balita untuk
tidak menjadi stunting
Budi Setyawati
8. Hubungan antara
Stunting dengan
Kognitif anak Balita
Fery Ahmadi
18
Berdasarkan Tabel 1 di atas, menunjukkan bahwa dari rencana kegiatan
Pertemuan Ilmiah Berkala (PIB) sebanyak 4 kali dapat dilaksanakan semua (100%).
Namun, ada satu subbidang yang tidak bisa menyelenggarakan PIB yaitu subbid
Kesehatan Komunitas dan digantikan oleh Subbid Gizi dan Kesehatan Keluarga yang
akhirnya menyelenggarakan dua kali PIB dari dua kelompok peneliti yang berbeda yaitu
kelompok peneliti gizi dan kelompok peneliti kesehatan keluarga. PIB tahun 2019 selain
menghadirkan narasumber dari peneliti Puslitbang Ukesmas, juga menghadirkan
narasumber dari luar instansi Badan Litbangkes untuk memperkaya pengetahuan dan
diskusi.
2. Peningkatan Kapasitas Peneliti
Salah satu tugas dan fungsi PPI adalah melaksanakan pembinaan ilmiah bagi
peneliti di lingkungan Puslitbang Ukesmas dan satuan kerja yang berada di bawah
ampuan Puslitbang Ukesmas; agar dapat ditingkatkan kapasitas dan kualitas baik
terhadap peneliti maupun kegiatan litbangkesnya melalui kegiatan pelatihan untuk
meningkatkan kompetensi peneliti. Pembinaan jabatan fungsional perlu dilakukan sesuai
Peraturan BKN Sebagaimana dinyatakan dalam Peraturan BKN yang baru no 9 tahun
2019 tentang Petunjuk Pelaksaan Pembinaan Jabatan Fungsional Peneliti tedapat pada
Bab XIII tentang Pendidikan dan Pelatihan pasal 28 ayat 1 disebutkan bahwa:
“Peningkatan kompetensi dalam bentuk pelatihan fungsional dan pelatihan teknis, serta
bentuk lain seperti mempertahankan kompetensi sebagai peneliti (mantaining), seminar,
lokakarya (workshop) atau konferensi, ditujukan untuk meningkatkan profesionalisme
Jabatan Fungsional Peneliti”. Dan pada Per.Ka LIPI No 14 tahun 2018, menyatakan
bahwa setiap jenjang mempunyai kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh setiap
peneliti. Salah satu kompetensi dasar sebagai peneliti adalah: “menguasai dasar keilmuan
sesuai Bidang Kepakaran melalui tahapan: mengidentifikasi masalah; melakukan
penelusuran informasi ilmiah untuk mencari alternatif solusi atas masalah; mencari solusi
atas masalah; menganalisis hasil; dan menyampaikan hasil yang menjadi topik kegiatan
sesuai tingkat jabatan fungsional peneliti yaitu tingkat dasar (untuk peneliti pertama),
tingkat pemula (untuk peneliti muda); tingkat menengah (peneliti madya) dan tingkat
lanjut (peneliti utama)”
Untuk mengimplementasikan aturan-aturan diatas maka perlu dilaksanakan
pelatihan peningkatan kapasitas peneliti. Seharusnya pelatihan peningkatan kapasitas
peneliti di tahun 2019 dilaksanakan sebanyak 3 kali, namun dalam pelaksanaannya hanya
dapat dilaksanakan satu kali saja.
Untuk itu dipilihlah topik Pelatihan “Sistematika Review dan Meta-Analisis”
Pelatihan ini sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kompetensi para peneliti.
Pada kompetensi peneliti tersebut terdapat unsur kemampuan peneliti untuk melakukan
penelurusan informasi ilmiah yang mana hal ini merupakan salah satu bagian dari
kegiatan Sistematika Review dan Meta-Analisis. Systematika review dan meta-analisis
merupakan salah satu metode kajian data dari berbagai hasil penelitian yang telah terbit
19
di berbagai jurnal ilmiah. Keuntungan Sistematika review adalah memperoleh informasi
hasil-hasil penelitian secara cepat dan dengan meta-analisis hasil-hasil tersebut dapat
diolah untuk merumuskan suatu topik kesehatan tertentu yang dapat digunakan untuk
menyusun suatu simpulan yang komprehensif dan dapat menjadi bahan untuk
rekomendasi kebijakan. Tujuan dilaksanakannya pelatihan ini adalah meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan peneliti untuk melakukan Systematika Review dan Meta-
analisis, dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peneliti dalam menyusun
proposal Systematika Review dan Meta-analisis. Pelatihan dilaksanakan pada tanggal 9-
10 Oktober 2019, di Ruang Rajawali, Gedung Badan Litbang Kesehatan Lantai 2. Ada 2
narasumber pelatihan ini yaitu pak Didik Setiawan, Ph.D, Apt dan Ully Adhie Mulyani,
Apt, M.Si, M.Sc. Target jumlah peserta maksimal 40 orang. Proses rekrutmen peserta
melalui pemberitahuan di semua Sub Bidang di lingkungan Puslitbang Upaya Kesehatan
Masyarakat. Proses pendaftaran melalui kontak person PJ Pendaftaran Peserta Pelatihan
Sdr. Sugiharti, SKM, MKM, kemudian diikuti dengan pengiriman form peserta berupa
Google form yang diakses melalui google atau smartphone. Jumlah peserta yang hadir
sesuai dengan target yaitu 40 orang peserta yang berasal dari Pusat 3, Pusat 1, Pusat 2,
Pusat 4, Balai GAKY Magelang bahkan ada peserta dari luar Litbangkes.
Evaluasi kegiatan pelatihan dilakukan dengan membagikan Form Evaluasi
Pelatihan kepada Peserta dan dikembalikan sebanyak 25 form yang terisi. Komponen
yang dikumpulkan dalam form evaluasi adalah, yaitu;
a) Materi Pelatihan yang mengidentifikasi apakah pelatihan dibutuhkan dan
mendukung kompetensi peneliti dan Evaluasi terhadap narasumber utama
b) Kemungkinan minat terhadap pelatihan SR Cochrance Approach dan Jenis Materi
yang ingin diulang pada pelatihan mendatang
c) Ruang pertemuan, Konsumsi, Penyelenggaraan secara umum
d) Komentar peserta terhadap penyelenggaraan pelatihan
e) Usulan pelatihan yang diinginkan
Adapun hasil evaluasi sebagai berikut:
a) Materi pelatihan dan narasumber utama
20
b) Minat mengikuti Pelatihan Tahap 2
c) Ruang pertemuan dan Penyenggaraan secara Umum
d) Komentar terhadap Penyenggaraan secara umum
Dokumen Evaluasi Penyelenggaraan secara umum berdasarkan komentar adalah sebagai berikut:
1) Good job… Lanjutkan
2) ok
3) ok
4) Penyelenggaraan sudah bagus
5) Pelatihannya asyik, menyenangkan. Bahan ajr PPTmya agar bisa diberikan
6) penyelenggaraan sangat baik
7) Ruangan terlalu luas sehingga sulit untuk melihat layar dan bertanya pada
instruktur
8) internet ok, tapi tampilan layar besar di depan kurang fokus sehingga membuat
sakit mata
9) Mengapa pada saat menalankan aplikasi Revman
10) Kadang narasumber terlalu cepat, karena beberapa masih awam dalam
penggunaan metode ini, terutama praktek sistematika review mohon step by
step dan didampingi
21
11) Materi dan Pemateri sangat bagus
12) Waktu pelatihan diperpanjang dan lebih banyak contoh kasus
13) Cukup
14) Banyak latihan dan ditambah waktu
15) Sudah baik
16) Udah baik
17) Sangat baik
18) Materi contoh: sebaiknya topik Public Health juga disampaikan PICO dan Bias
e) Usulan pelatihan yang dibutuhkan peneliti
Pelatihan sebagai upaya peningkatan kompetensi peneliti perlu dilakukan secara rutin.
Untuk itu, pada pelatihan kami mengumpulkan informasi terhadap kebutuhan jenis pelatihan
yag diinginkan peserta. Berikut adalah daftar usulan pelatihan dari peserta
Usulan Pelatihan:
1) Analisis dengan SPSS
2) Pengolahan data dengan STATA
3) SEM
4) Predictive analisis with R
5) workshop lanjutan sampai analisis
6) Pelatihan SRMA dg pendekatan berbeda dan pembahasan materi lebih mendalam
7) Penulisan ilmiah untuk Jurnal Internasional (publikasi)
8) Pelatihan Penulisan Ilmiah Populer
9) Meta analisis & praktek
10) Analisis data
11) Metodologi penelitian
12) Metode pelatihan dan pelatihan analisis data
13) Pelatihan analisis data dan interpretasinya
14) Perlu dilakukannya pengulangan pelatihan karena sangat diperlukan bagi peneliti
15) Grup tetap berlangsung, sampai ada yang berhasil menjadi artikel di Jurnal ilmiah
16) Pelatihan analisis data
17) Contoh dan Latihan review artikel ditambah
18) Analisis data longitudinal
19) Analisis data open access; IFLS, BoD dll
20) Proyeksi dengan STATA
21) Visualisasi data; dengan STATA
B. Pembinaan Penelitian
Pembinaan penelitian tahun 2019 dilakukan melalui pembahasan protokol
penelitian tahun 2020, pendampingan penelitian tahun 2019, pembahasan proposal tahun
2021 dan pembahasan laporan penelitian 2019.
22
1. Pembahasan Protokol Penelitian Tahun 2020
Pembahasan protokol penelitian dilakukan dengan tujuan tersusunnya protokol
penelitian tahun 2020 dengan baik secara ilmiah dan mampu dilaksanakan, mencakup
metode penelitian dan rencana anggarannya. Kegiatan dilakukan melalui pertemuan
antara ketua pelaksana penelitian tahun 2020 yang mempresentasikan protokol
penelitiannya di hadapan narasumber, PPI dan para pejabat struktural. Dalam pertemuan
ini dilaksanakan pemaparan protokol penelitian dan rencana anggaran biaya penelitian,
serta perbaikan teknis dan anggaran oleh ketua pelaksana setelah dipresentasikan di
depan PPI dan pejabat struktural. Kegiatan dilaksanakan di Jakarta pada tanggal 2-4
September 2019 di Hotel Mercure Cikini. Pada pembahasan protokol penelitian tahun
2020 menghadirkan 6 narasumber yaitu :
a) Prof. Meiwita Budiharsana
b) Prof. Budi Utomo
c) Prof. Emilia Tjitra
d) dr. Iwan Ariawan, MSPH
e) Dr. Tri Yunis Miko
f) Prof. Dr. Pusparini.
Jumlah protokol yang dibahas sebanyak 23 protokol. Pelaksanaan pembahasan
dan pembinaan protokol penelitian tahun 2020 terbagi dalam tiga kelompok dimana
setiap kelompok dipandu oleh para Pakar dan Tim Pembina PPI Puslitbang Upaya
Kesehatan Masyarakat yang telah disesuaikan dengan topik peneltian yang diusulkan.
Berikut adalah rincian dan hasil kegiatan dari masing-masing kelompok :
1.1. Kelompok 1
Jumlah protokol yang dibahas pada kelompok 1 yaitu sebanyak 8 (delapan) judul
protokol. Topik penelitian yang dibahas meliputi gizi, Penyakit Tidak Menular, dan
Kesehatan Lingkungan. Protokol dibahas oleh 3 pakar yaitu Prof. Budi Utomo, Prof.
Meiwita dan. Dr. Trihono. Adapun judul, nama ketua pelaksana, dan hasil masukan para
Pakar dan Tim PPI Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat adalah sebagai berikut :
NO JUDUL / KETUA
PELAKSANA HASIL BAHASAN KESIMPULAN
1 Studi Kohort Tumbuh
Kembang Anak
Ketua Pelaksana :
Nazarina, M.Med. Sci
Puslitbang Ukesmas
1. Judul dipertajam sesuai hipotesis dan
tujuan khusus yang jelas dan dapat
diukur
2. Variabel yang akan dicari banyak, tapi
yang akan dilihat terlebih dulu yang
mana? Apakah stunting? Lalu stunting
mau dilihat dari sisi ibunya atau
anaknya missal. Yang mana yang akan
Perbaikan :
1. Judul dipertajam
2. Variabel yang akan
diteliti
3. Pertanyaan penelitian
4. Tujuan
5. Proposal dipecah
menjadi beberapa
23
menjadi dependent variable?
3. Yang masih belum jelas pertanyaan
penelitian apa yang mau dijawab? Ada
9 pertanyaan namun seperti
menjabarkan dari teori. Sebaiknya
pertanyaan melihat juga dari evidence.
Pilih dua saja pertanyaan yang ingin
diselesaikan namun focus.
4. Tujuan yang dibuat masih seperti
listing. Tujuan boleh lebih dari satu
tapi tujuan dibawahnya adalah anak
dari tujuan. Jadi tujuannya membentuk
pyramid. Tujuan utama harus
merupakan hipotesis.
5. Proposal dipecah menjadi beberapa
penelitian analitik agar lebih dalam.
Kalau ini kan penelitiannya memang
komprehensif semua ingin dicari tapi
metodenya jadi kurang bagus.
penelitian analitik
2 Studi Kohort Faktor
Risiko PTM
Ketua Pelaksana :
Dr. Sudikno, SKM,
M.KM
Puslitbang Ukesmas
1. Perlu dilakukan konsolidasi protokol
metodologi penelitian sekitar 3-4
halaman saja
2. Tujuan terlalu deskriptif dan tidak
jelas apa hypothesisnya.
3. Perlu dituliskan hipotesis utama
penelitiannya apa? yaitu pertanyaan
yang jawabannya memiliki implikasi
justru yang penting. Tapi kalau yang
sifatnya deskriptif tidak perlu
dimasukkan.
Perbaikan:
1. Metodologi penelitian
2. Tujuan
3. Hipotesis utama
4. Kerangka konsep
5. Analisis data
6. Sampel, kriteria dan
karakternya, perlu
memperhtaikan factor
lingkungan dan lama
pengamatan
7. Variabel
4. Perlu ada kerangka konsep yang jelas
apa yang akan diusulkan an. Kerangka
konsep perlu dipertajam sehingga
mencerminkan pertanyaan penelitian.
Contoh misalnya,
Adakah hubungan antara kondisi
ibu hamil dengan panjang badan
bayi; juga adakah hubungan
antara berat badan ibu hamil
8. Cara pengukuran
9. Pengembangan model
intervensi
10. Tinjauan Literatur
Literatur
24
NO JUDUL / KETUA
PELAKSANA HASIL BAHASAN KESIMPULAN
dengan panjang badan anak usia 2
tahun
5. Untuk analisis perlu dipecah
berdasarkan umur. Karena umur
sangat mempengaruhi misal 25-30, 30
-35 karena kaitannya dengan respon
terhadap factor risiko
6. Karena ini open, perlu hati-hati
menambah sampel bisa menambah
bias. Lihat karakternya sama atau
tidak. Lama pengamatan perlu
dijustifikasi, factor lingkungan perlu
dilihat
7. Variabel perlu dibedakan antara factor
genetic, individual demografi,
perilaku, dan lingkungan. Kalau bisa
nanti protocol cara mengukur juga
disampaikan dengan jelas.
8. Cara pengukuran perlu diperjelas
9. Mungkin bisa dikembangkan model
intervensi, dimana kohort sebagai
kontrolnya.
Perlu tinjauan literatur yang up to date
tentang korelasi antara status
kesehatan ibu hamil dengan status
bayi s/d anak usia 2 tahun, dan
dokumen renstra serta RPJMN
3 Studi Kualitas Air
Minum Rumah Tangga
di Indonesia
Ketua Pelaksana :
Zahra, S.Si, MKM
Puslitbang Ukesmas
1. Tujuan sebaiknya ditambah dg hal-hal
yang bisa diobservasi seperti
infrastruktur, pendanaan perencanaan,
SDM yang ada, dst. Hal-hal ini yang
akan memberi nilai tambah saat
menyusun rekomendasi untuk
Bappenas.
2. Yang paling banyak digunakan
masyarakat adalah air tanah. Dalam
perspektif jangka panjang air tanah
akan berubah. Dengan pertambahan
penduduk yang pesat, kualitas tanah
Perbaikan :
1. Tujuan penelitian
2. Unit analisis
3. Perlu ditambahkan
hipotesis
4. Sampel
5. Metode
25
juga akan menurun. Jadi kita
menginginkan PDAM yang mengolah
air minum dari sumber air minum dari
sungai, danau, dan air hujan.
3. Kalau survei itu cocoknya yang
melakukan adalah direktorat karena
ini surveillans. Kalau penelitian
perspektifnya yang idealnya seperti
apa, gap nya apa. Faktor strategis apa
yang mempengaruhi ketimpangan/gap
itu.
4. Seharusnya ada hipotesis, masalahnya
apa kita buktikan, variasinya seperti
apa.
5. Unit analisisnya bukan rumah tangga,
karena sebenarnya yang pengen kita
lihat adalah penyelenggaraan sumber
air minum. Kita lihatnya unitnya
adalah system mulai dari sumber mata
airnya, perpipaan sampai ke rumah
tangga
6. Protokol/ proposal hasil penelitian
untuk perbaikan sistem penyediaan air
minum – Apakah hasil penelitian
dapat memandu bagaimana cara
memperbaiki sistem air minum yang
ada.
7. Dilakukan pada sampel saja jangan ke
semua populasi.
8. Diperlukan sampel di daerah-daerah
yang padat dan bisa dibuatkan model
surveilans yang cocok seperti apa.
Justru ini yang sangat dibutuhkan oleh
program
9. Pengumpulan data menggunakan
water sanitasi kit yang dibeli program
harus hati2, seharusnya penelitian kita
justru punya alat yang bagus untuk
mendeteksi kualitas air. Jadi kita
yang menentukan merknya apa,
26
NO JUDUL / KETUA
PELAKSANA HASIL BAHASAN KESIMPULAN
spesifikasinya apa jangan karena
program menggunakan sanitarian kit
lalu kita pakai itu.
10. Perlu dirinci dalam protokol
mengenai tahapan persiapan, uji alat,
uji validasi dsb
4 “Asesmen Cepat
Kualitas Air Minum di
Indonesia Tahap II”
Ketua Pelaksana :
Eva Laelasari, S.Si,
MKKK
Puslitbang Ukesmas
1. Judul. Deskriptif, Survei. Kalau
dilakukan berulang seperti surveilans
kualitas air minum, merupakan
pekerjaan rutin direktorat program
P2PL.
2. Konteks penelitian, tahap II
kelanjutan: Tahap 1 Identifikasi
masalah, dan Tahap 2 Pengembangan
dan pengujian solusi. Proposal, tahap
II perluasan daerah penelitian, lebih
cocok dilakukan program, bukan
penelitian. Penelitian cukup pada
sampel (lokasi dan waktu)
3. Penelitian formatif/ diagnostik –
memahami/ menilai masalah (Tahap
1). Pada tahap 2 seharusnya penelitian
analitik – dengan hipotesis/ focus –
mencari cara solusi STRATEGIK
4. Proposal penelitian baru menilai
masalah/ belum sampai system
(konteks kesehatan masyarakat – unit
analisis tidak semata orang/ rumah
tangga tetapi masyarakat/ sistem) –
dan belum/ tidak mencari solusi.
Perbaikan:
1. Konteks penelitian
2. Jenis penelitian
3. Cakupan penelitian
5 Riset Model
Pemberdayaan
Masyarakat dalam
Meningkatkan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat
di DAS Citarum, Jawa
Barat
1. Penelitian yang sangat tepat guna.
Perlu dirumuskan kedua tujuan
khusus: 1) utk intervensi perilaku
buang air besar dan 2) utk intervensi
zero sampah.
2. Kerangka teori sebaiknya ada
kerangka konsep utk intervensi BAB
dan ada kerangka konsep utk zero
Perbaikan :
1. Tujuan penelitian
2. Kerangka teori dan
kerangka konsep
3. Pendekatan multidisiplin
4. Saran menambahkan
cost efficiency
5. Saran untuk intervensi
ke anak sekolah
27
NO JUDUL / KETUA
PELAKSANA HASIL BAHASAN KESIMPULAN
5 Ketua Pelaksana :
Cahyorini, S.Si, M.Si
Puslitbang Ukesmas
sampah
3. Perlihatkan pendekatan multi-disiplin
dengan tentara dan usaha pendidikan
kesehatan anak sekolah
4. Bisa dihitung cost efficiency.
5. Kita tidak menyangka citarum ini
sudah dicoba bermacam2 cara
intervensi, ternyata dengan
mengerahkan tentara selama 2-3 bulan
lalu it changed everything. Kemenkes
perlu memikirkan hal itu. Litbang
harus menyasar kerjasama dengan
ketahanan dan keamanan, dan
penggunaan sosial media atau
teknologi informasi.
6. Citarum banyak yang mengerjakan.
Di sekitar masyarakat harus ada
tentara, anak buahnya bukan tentara
namun pimpinannya harus tentara.
Artinya, kita harus pendekatan
wilayah dan kerjasama lintas sektor.
7. STBM terlalu mudah. Harus
perubahan perilaku. Apakah berani
indikatornya adalah indikator output?
8. Pendekatan anak sekolah menarik.
Belajar dari utara jawa tengah ada
yang namanya posyandu anak
sekolah. Anak sekolah diminta
membuatvundangan untuk kunjungan
balita ke posyandu. Hal ini dapat
meningkatkan kunjungan balita ke
posyandu.
9. Pendekatan keluarga juga penting,
misalnya berhenti merokok karena
anak atau cucunya.
9. Banyak yang dapat diubah dari anak
kecil/anak sekolah.
10. Pendekatan wilayah
perlu dilakukan
11. Kerjasama lintas sector
12. Lokasi
13. Literatur
28
NO JUDUL / KETUA
PELAKSANA HASIL BAHASAN KESIMPULAN
10. Pendekatannya adalah basic wilayah
(Regional approach) bukan program.
11. Misal intervensinya jangan 12
wilayah itu bagaimana? Dipilih desa
yang kira2 akan signifikan perubahan
perilakunya.
12. Pemberdayaan ini perlu
dipertimbangkan mengenai sumber2
pendanaan untuk melakukan
pemberdayaan ini agar sustainable.
13. Literatur Bisa ditambah journal
articles ttg zero sampah di negara2
yang sudah melakukan
6 Evaluasi Model Integrasi
Lintas Sektor Gerakan
“Kampung Gizi”
Terhadap Penurunan
Prevalensi Stunting di
Kabupaten Tasikmalaya
Ketua Pelaksana :
Novianti, S.Sos, M.Si
Puslitbang Ukesmas
1. Yang tercantum adalah kerangka
strategi dari STRANAS bukan
kerangka teori yang khusus dari
literatur terkait stunting dan
pemberdayaan masyarakat. Kerangka
teori harus ada agar lebih kuat
analisisnya
Tidak ada kerangka konsep yang
mencerminkan hipotesis yang akan
diteliti. Kerangka konsep masih
sangat makro, tidak semua indicator
sensitif dan spesifik dimasukkan
dalam kerangka konsep. Variabel
sebaiknya disederhanakan
2. Perlu dilakukan uji signifikansi satu
desa dengan desa yang lainnya agar
terlibat intervensi yang mana yang
berpengaruh.
3. Penelitian ini baru berjalan 2 tahun,
belum cukup untuk menilai output
atau outcome. Sebaiknya penelitian
ini focus pada evaluasi proses.
4. Tidak dijelaskan dengan baik
Perbaikan:
1. Judul
2. Tidak bisa evaluasi
ouput, lebih baik
evaluasi proses
3. Kerangka teori
ditambahkan
4. Kerangka konsep
5. Metode : DO variable,
ukurannynya apa?
6. Sampel
7. Menambahkan daerah
kontrol
8. Studi literatur
29
NO JUDUL / KETUA
PELAKSANA HASIL BAHASAN KESIMPULAN
5. mengenai cara mengukur beberapa
variabel misalnya edukasi gizi,
keberhasilan intervensi, konsep
integrasi lintas sector, diare dll
6. Sampel dalam penelitian ini siapa?
Balita dan bumil diukur lagi
bertambah atau tidak?
7. Tidak ada populasi control untuk
membandingkan perubahan di lima
dusun yang di intervensi dengan
dusun yang tida di intervensi
Perbanyak literatur jurnal mengenai
artikel yang mengekspose prediktor
kampung gizi
7 Intervensi Gizi Spesifik
pada 1000 HPK
Berdasarkan Kearifan
Lokal untuk Mendukung
Penanggulangan
Stunting di Kabupaten
Polewali Mandar
Sulawesi Barat
(Eksplorasi Pangan
Berdasarkan Kearifan
Lokal Masyarakat
Polewali Mandar Untuk
Penanggulangan
Stunting di Sulawesi
Barat
Ketua Pelaksana :
Samarang, SKM, M.Si
Balai Litbangkes
Donggala
1. Perlu penambahan studi literatur
mengenai pendekatan linear
programming. Yang paling popular
literatur dari Umi Fahmida
(SEAMEO) dengan keyword local
food base complmenetary feeding.
Tulisan beliau sangat banyak sejak
tahun mulai tahun 2007 hingga
sekarang. Ada guidelines juga agar
pengembangan makanan olahan
2. berbasis bahan-bahan lokal dapat
maksimum. Penelitian Umi ini banyak
dilakukan di Indonesia timur.
3. Perbaiki protokol terutama dari segi
metodologi yang harus mengikuti
standar. Jika ingin dipublish
tulisannya ada syaratnya harus
mengikuti CONSORT (consolidated
standart of reporting trial) ada
guidelinenya.
4. Biasanya untuk membuat ukuran
outcome jangan hanya ukuran
stunting (TB/U), masukkan juga berat
Perbaikan:
1. Metodologi, harus
mengikuti standar
CONSORT, tahapan dan
dokumentasi riset
2. Protokol pada penelitian
pertama harus lebih
detail
3. Studi literatur
4. Outcome
5. Cara Penilaian Sampel
30
NO JUDUL / KETUA
PELAKSANA HASIL BAHASAN KESIMPULAN
badan dan kimia darah. Jika hanya
stunting perlu waktu lama, sedangkan
jika penelitian ini hanya 1 tahun maka
akan sulit terukur.
5. Protokol pertama sebutkan detilnya
langkah-langkah sampai tahap akhir
6. Kendala studi ini adalah mengontrol/
pembanding studi di lapangan.
7. Tahapan dan dokumentasi risetnya
(bukan foto-foto namun kejelasan
bagaimana kita melakukan tahapan
riset bagaimana merekrut pasien,
dll harus lebih jelas
8. Intervensi etniknya diperhatikan atau
hanya makanannya saja? Perlu
dijelskan mengenai etnik Pattae
9. Penarikan sampel belum jelas dan
rinci terkait eksplorasi atau efikasi?
Apakah puskesmas atau apa?
8 Evaluasi Program
Intervensi Gizi Spesifik,
dan Sensitif dalam
Upaya Penanggulangan
1. Latar belakang sudah ada program
intervensi spesifik dan sensitive tapi
tidak efektif karena stunting masih
tinggi.
2. Tujuan penelitian mengevaluasi
program tersebut? Tapi apa yang akan
dievaluasi apakah pelaksanaan.
Sedangkan tujuan khususnya masih
sepotong-sepotong. Misalnya menilai
pelaksanaan, menilai pengetahuan
masyarkat.
3. Pertanyaan penelitian tidak sesuai
dengan judul. Buat pertanyaan
evaluasi.
4. Kerangka konsep gambarannya juga
tidak jelas. Konsepnya ini seperti
konsep statistik bukan konsep
Perbaikan
1. Latar belakang
2. Tujuan penelitian
3. Pertanyaan penelitian
4. Kerangka Konsep
5. Metode diubah menjadi
kualitatif saja
6. Analisis data kualitatif
menggunakan matriks
RAG PIE
31
NO JUDUL / KETUA
PELAKSANA HASIL BAHASAN KESIMPULAN
Stunting di Provinsi
NTT Tahun 2020
Ketua Pelaksana: Varry
Lobo, SKM
Loka Litbang
Waikabubak
mekanisme terjadinya stunting
termasuk bagaimana program
mempengaruhi stunting. Dasar
membuat konsep seperti ini apa?
5. Studi kualitatif saja sudah cukup
untuk melihat dari segi perspektif
pelaksanaan dan penerimaan
masyarakat., pandangan masyarakat
terhadap program tersebut.
6. Menggunakan RAG- PIE matriks
Resources Activities Goal ---
Planning, Implementation, Evaluation
32
1.2. Kelompok 2
Jumlah protokol yang dibahas pada kelompok 2 yaitu sebanyak 7 (tujuh) judul
protokol. Topik penelitian yang dibahas meliputi Penyakit Menular, Kesehatan
Masyarakat dan Model Pengendalian penyakit. Protokol dibahas oleh dua pakar yaitu
Prof. Emilia Tjitra dan dr. Iwan Ariawan, MSPH. Adapun judul, nama ketua pelaksana,
dan hasil masukan para Pakar dan Tim PPI Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat
adalah sebagai berikut :
No JUDUL/KETUA
PELAKSANA HASIL BAHASAN KESIMPULAN
1 Implementasi metode
Participatory Learning
and Action (PLA) dalam
intensifikasi Gerakan
Satu Rumah Satu
Jumantik
Ketua Pelaksana :
Dr. WiwikTrapsilowati,
MKes
Balai Besar VRP Litbang
Salatiga
1. Kalau belum terbukti judul jangan
implementasi. Implementasi kalau
sudah ada bukti.
2. Tujuan yang ditulis adalah tujuan
program.
3. Metode diperbaiki pilih PLA atau
ovitrap. Desain mix method.
4. Sampel ada 2 daerah, kontrol dan
intervensi. Pre post dan kontrol grup.
5. Perjelas criteria inklusi dan
eksklusinya.
6. Lokasi penelitian intervensi dan
control harus sama kondisinya.
7. Perhitungan sampel dan cara sampling
penelitian dilihat kembali.
8. Sumber rujukan minim. Masukan
hasil penelitian ibu wiwik di tahun
2015 mengenai PLA.
Perbaikan :
1. Judul
2. Tujuan
3. Metode
4. Perhitungan sampel
5. Sumber rujukan
ditambahkan
2 Implementasi Surveilan
Malaria Melalui
Penguatan Komitmen
Daerah Berbasis
Masyarakat di Prov.
Jabar, Banten dan
Lampung
Ketua Pelaksana :
Drh. Tri Wahono, M.Sc
1. Pelajari kembali program terkait yang
sudah berjalan, karena penelitian ini
seperti kegiatan yang sudah ada di
program. Bahkan di program lebih
advance.
2. Kegiatan yang diteliti adalah kegaitan
yang sudah dilakukan di program.
3. Data yang digunakan bukan data
terbaru.
4. Perbaiki anggaran.
5. Konsultasikan kembali dengan PPI.
Perbaikan:
1. Sumber rujukan
2. Tujuan
3. Metode
4. Konsultasikan kembali
protocol ini dengan PPI
5. Tambahkan nilai
kebaharuan
33
No JUDUL/KETUA
PELAKSANA HASIL BAHASAN KESIMPULAN
Loka Litbang
Pangandaran
6. Kegiatan penelitian tidak sesuai
tujuan.
7. Tidak ada nilai kebaharuan atau
modifikasi.
3 Upaya Mempercepat
Eliminasi Malaria di
Empat Kabupaten
Sumatera Selatan melalui
Gotong Royong dan
Pemanfaatan Ikan Nila
Merah
(Oreochromisniloticus)
Tahun 2020
Ketua Pelaksana :
Yahya, SKM, MSi
Loka Litbang Baturaja
1. Judul ini bukan penelitian baru,
jelaskan di latar belakang kenapa
perlu digalakkan kembali.
2. Nilai kebaruannya kurang, kecuali
mensubtitusi apakah daerah-daerah ini
ada KLB sehingga kegiatan ini perlu
ditambahkan.
3. Justifikasi kurang
4. Tujuan penelitian tidak sesuai dengan
kerangka konsep.
5. Kerangka konsep diperbaiki, untuk
output gotong royong jentik tidak ada.
6. Desain penelitian harus ada kelompok
kontrol.
7. Gotong royong saja atau ikan nila
saja, atau digabungkan. Karena
perhitungan sampelnya beda.
8. Antisipasi faktor lain perlu
dipikirkan/diperbaiki. Bisa ditulis
sebagai keterbatasan penelitian.
9. Dipikirkan bagaimana bisa
membuktikan bahwa jentikberkurang
karena intervensi kita bukan karena
faktor lain.
10. Perhitungan besar sampel, harus ada
data dasar.
11. Krieria lokasi penelitian dilihat
kembali
Perbaikan :
1. Judul
2. Latar belakang
3. Tujuan
4. Metode
5. Kerangka konsep
6. Kriterialokasi
7. Perhitungan sampel
8. Justifikasi menunjang
penelitian ditambahkan
9. Tambahkan nilai
kebaruannya.
4 Studi Vektor Daerah
Menuju Sertifikasi
Malaria Kota Lubuk
linggau Sumatera Selatan
Ketua Pelaksana :
Yanelza Supranefly, S.Si,
1. Gali lebih dalam kearah kualitatif.
2. Judul mengenai studi vektor, tapi
luaran bukan hasil studi vektor.
3. Perbaiki kerangka teori
4. Data yang dipakai merupakan data
lama.
5. Perjelas arah penelitian, apa yang
Perbaikan:
1. Tujuan
2. Metode
3. Kerang kateori
4. Kerangka konsep
5. Sumber rujukan
34
No JUDUL/KETUA
PELAKSANA HASIL BAHASAN KESIMPULAN
M.Sc
Loka Litbang Baturaja
ingin diteliti, apa yang ingin
dikerjakan, dan untuk apa.
6. Perjelas kerangka konsep.
5 Implementasi
KEPMENKES No 293
Tahun 2009 dan
PERGUB NTT No 11
Tahun 2017 Tentang
Eiminasi Malaria Di Prov
NTT dengan Participatoy
Learning Action (PLA)
Ketua Pelaksana :
Fridolina Mau, SSi, MSc
Loka Litbang
Waikabubak
1. Judulnya sebaiknya Evaluasi PLA,
berubah semua, besar sample
berubah
2. Metodologi diperbaiki
3. Tidak perlu kontrol, action
research saja
4. Kerangka konsep diperbaiki
5. Riset operasional saja
6. Pilih daerah dengan API kecil
misalnya Sumba Tengah bagian
selatan kasusnya paling banyak
dimana.
Perbaikan :
1. Judul
2. Tujuan
3. Metode
4. Perhitungan sampel
5. Lokasi penelitian
6 Model Pengendalian
Vaktor Malaria di Daerah
Perbatasan Kalimantan
Timur dan Kalimantan
Selatan
Ketua Pelaksana :
M. Rasyid Ridha, SKM,
MSc
Loka Litbang Tanah
Bumbu
1. Judul dikompromikan terkait
pembukaan lahan untuk ibukota baru.
2. Perbaiki desain penelitian
3. Harus ada justifikasi yang mendasari
pemilihan model mana yang cocok.
4. Harus ada sample yang cukup untuk
mengetahui model berhasil atau tidak.
5. Program sudah melalukan dan sudah
ada sistem E-sismal, seharusnya
dilihat dulu gapnya agar tidak bias.
6. Apa yang mau dikembangkan
sebaiknya menutupi kekurangan
program.
7. Gunakan data API terbaru
8. Pertimbangan akan tetap melanjutkan
penelitian di tempat lama lalu cari
gap, atau pindah lokasi, eksplorasi
entomologi di wilayah yang akan jadi
ibukota baru.
Perbaikan:
1. Judul
2. Desain
3. Metode
4. Sumber rujukan
5. Justifikasi penunjang
penelitian
6. Sample
7. Lokasi
8. Lihat gap dalam
program
7 Evaluasi SistemTanggap
Kedaruratan Penyakit
Berpotensi KLB di Kab.
Tanah Bumbu
1. Buat instrument terstandarisasi agar
bisa dikerjakan di kabupaten lain.
2. Tugas utama bukan evaluasi, tapi
produk. Buat pengembangan
Perbaikan:
1. Buat instrument evaluasi
E wars terstandarisasi
2. Perdalam pengetahuan
35
No JUDUL/KETUA
PELAKSANA HASIL BAHASAN KESIMPULAN
Ketua Pelaksann
drh. Dicky Andiarsa
Loka Litbang Tanah
Bumbu
instrument untuk pengembangan
evaluasi E wars.
3. Pahami E-wars terlebih dahulu
4. Saran penelitian dikaitkan dengan
tingkat kepatuhan petugas puskesmas
dalam menjalankan sistem.
dan pemahaman
mengenai E wars
3. Saran penelitian
1.3. Kelompok 3
Jumlah protokol yang dibahas pada kelompok 3 yaitu sebanyak 8 (delapan) judul
protokol. Topik penelitian yang dibahas di kelompok 3 meliputi Penyakit tular vektor
zoonosis dan model pengendalian penyakit. Protokol dibahas oleh dua pakar yaitu Dr. Tri
Yunis Miko, dan Prof. dr. Pusparini. Adapun judul, nama ketua pelaksana, dan hasil
masukan para Pakar dan Tim PPI Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat adalah
sebagai berikut :
NO JUDUL / KETUA
PELAKSANA HASIL BAHASAN KESIMPULAN
1 Pengembangan
Hiperimun Serum
Leptospira sebagai
Kontrol Kultur Bakteri
Leptospira
Ketua Pelaksana :
drh. Tika Fiona Sari,
M.Sc
Balai Besar VRP Litbang
Salatiga
1. Alur penulisan dari latar belakang
harus runtut dan menggambarkan
keseluruhan
2. Perkuat alasan kenapa penelitian
pengembangan ini harus dilakukan
3. Definisi operasional belum ada.
4. Lengkapi dengan kerangka teori,
apa yang mau dibuktikan dengan
proses pengganasan bakteri?
5. Kerangka teori masih berupa
kerangka kerja, seharusnya ada
variabel yang mucul.
6. Metodologi, apa yang mau
dijawab dalam penelitian ini mau
membuktikan atau hanya
deskripsi.
7. Perbanyak studi literatur
8. Penulisan daftar pustakan belum
mengikuti aturan Vancouver
Perbaikan:
1. Penulisan dari latar
belakang sampai sub
bab selanjutnya harus
runtut.
2. Metodologi, kerangka
teori berbeda dengan
karangka kerja
3. Daftar pustaka dan
referensi
2 Pengendalian
Leptospirosis Secara
Terpadu Tahun 2020
(Kabupaten Banyumas
1. Kriteria inklusi dan ekslusi: ada
kriteria orang yang tidak mau
itu tidak lazim atau aneh.
2. Dalam desain ada penyuluhan
Perbaikan:
1. Latar belakang
2. Kriteria inklusi -
ekslusi
36
NO JUDUL / KETUA
PELAKSANA HASIL BAHASAN KESIMPULAN
dan Demak, Jawa
Tengah)
Ketua Pelaksana :
Dr. Ristiyanto,M.Kes
(Presentan: Arif)
Balai Besar VRP Litbang
Salatiga
tapi di latar belakang tidak
disebut.
3. Judul membingungkan, apa yang
mau dibuktikan? Di latar
belakang belum jelas. Apakah
faktor yang diintervensi faktor
lingkungan atau faktor prilaku?
4. Intervensinya kan ada
lingkungan dan prilaku,
sebaiknya pilih salah satu saja.
5. Fokus saja pada daerah endemis,
di kecamatan saja tidak perlu
kabupaten
6. Metodologi dipikirkan kembali
sepertinya bukan T series apakah
quasi eksperimental?
7. Studi literatur diperbanyak.
8. Antara kerangka teori dengan
kerangka konsep harusnya sama.
9. Proposal ini ceritanya terlalu
luas, intinya kabur, kita tahu
kalau terpadu artinya menerapkan
beberapa macam cara
pengendalian agar vektor berada
pada garis bawah yang tidak
membahayakan kesehatan.
3. Lokasi penelitian
fokus pada daerah
endemis
4. Desain penelitian
dipikirkan kembali
5. Metodologi, kerangka
teori dan kerangka
konsep harus sama
6. Studi literatur
3 Implementasi Indikator
Surveillance
Leptospirosis
Ketua Pelaksana :
Jarohman Raharjo, SKM
Balai Litbang
Banjarnegara
1. Penelitian ini merupakan
kelanjutan dari penelitian
sebelumnya, uraikan dalam latar
belakang apa kekurangan dan
kelebihan penelitian ini
dibandingkan dengan sebelumnya
2. Judul belum menggambarkan apa
yang akan dilakukan pada
penelitian ini
3. Penelitian ini hendaknya
operasional riset yang meneliti
bagaimana puskesmas meakukan
Perbaikan :
1. Judul
2. Latar belakang :
rasionalitas penelitan
3. Sumber rujukan
ditambahkan
4. Referensi
Penghitungan jumlah
sample
5. DO dari setiap
variabel yang diteliti
6. Analisis data
37
NO JUDUL / KETUA
PELAKSANA HASIL BAHASAN KESIMPULAN
4. pelaporan agar lebih baik dengan
pengembangan aplikasi atau jika
bukan pengembangan outputnya
adalah blue print.
5. Aplikasi yang akan
dikembangkan disertai sumber
rujukan yang jelas
6. Dasar pengambilan jumlah
sample tikus harus disertai
dengan sumber rujukannya
7. Ditulis secara detail bagaimana
perlakuan terhadap hewan dan
analisa data yang digunakan
diuraikan variabel-variabel mana
saja yang akan dianalisis, apa
terhadap apa?
8. Konsistensi untuk umur
responden manusia yang akan
diambil dalam penelitian ini,
apakh diatas 3 tahun atau lebih
dari 5 tahun
4 Filariasis di Kabupaten
Boven Digul Provinsi
Papua
Ketua Pelaksana :
Semuel Sandy, M.Sc,
Apt
Balai Biomedis Papua
1. Latar belakang belum diuraikan
secara jelas mengenai masalah
filariasis di Boven Digul
2. Jika desainnya cross-sectional
maka akan dibutuhkan sampel
yang banyak, disarankan case
series yang bisa menekan cost
penelitian. Dalam pemilihan
sampel disarankan randomisasi
dalam 1 kab dipilih 8 Kecamatan
yang terbagi dalam daerah dengan
Mf Rate tinggi dan rendah
3. Agar diperhatikan etik penelitian
pada saat pengambilan specimen
darah pada responden penelitian,
dijelaskan secara rinci bagaimana
proses pengambilan specimen dan
Perbaikan :
1. Latar Belakang
2. Desain, populasi dan
sampel penelitian
3. Bab Metode
mengenai Tahapan
pelaksanaan
penelitian khususnya
pada saat
pengambilan
specimen darah
manusia
4. Rujukan harus
ditambahkan
38
NO JUDUL / KETUA
PELAKSANA HASIL BAHASAN KESIMPULAN
perlakuan setelahnya dan harus
disertai literature yang jelas.
5 Spesies nyamuk yang
berpotensi menjadi
vektor filariasis di
Kabupaten Musi Rawas
Provinsi Sumatera
Selatan tahun 2020
Ketua Pelaksana :
Ritawati, S.Si
Loka Litbang Baturaja
1. Judul ditambahkan nyamuk yang
lebih berpotensi, karena semua
nyamuk berpotensi sebagai vektor
filariasis
2. Pemilihan sampel apakah
memperlihatkan
topografi/geografi, jangan
digeneralisir
3. Tambahkan peta penderta, peta
nyamuk dan koordinat GPS
4. JIka memungkinkan dilakukan 4
waktu penangkapan nyamuk :
pagi, siang, sore, dan malam,
karena jika ini adalah pemetaan
maka mewakili semua waktu
5. Judul tidak sesuai dengan isi
protokol, karena tidak hanya
nyamuk tetapi juga gen filarianya
juga dikumpulkan
6. Definisi operasional diperbaiki
dan dibuat sejelas mungkin
7. Jelaskan dalam latar belakang
yang membedakan penelitian ini
dengan Rikhus Vektora
6 Deteksi Anti HBs pada
Bumil Reaktif HBsAg
dan Bayi yang dilahirkan
di Provinsi Banten (Studi
kasus Kota Tangerang
Selatan)
Ketua Pelaksana :
Doni Lasut, S.Si, M.KM
Puslitbang Ukesmas
1. Penelitian agar ditambahkan
pembuktian daya proteksi pada
ibu dan anak
2. Penelitian ini desainnya case
control, harus dijelaskan pada
populasi seperti apa kelompok
kontrolnya akan diambil, apa
justifikasi bahwa hanya dilakukan
di daerah Tangerang Selatan saja
3. DO bumil yang positif bagaimana
menghitung proporsinya
4. Penulisan daftar pustaka
Perbaikan:
1. Judul dan tujuan
penelitian
2. Latar belakang :
rasional penelitian,
justifikasi wilayah
3. Populasi penelitian
4. DO diperbaiki dan
diuraikan lebih jelas
5. Penulisan Daftar
Pustaka
39
NO JUDUL / KETUA
PELAKSANA HASIL BAHASAN KESIMPULAN
diperbaiki
5. Pendahuluan dibuat singkat,
padat, dan jelas dan disesuaikan
dengan tujuan dan latar belakang.
rasional penelitian ini perlu
ditambahkan dalam latar
belakang
6. Judul dengan tujuan tidak sesuai
7 Riset Evaluasi Program
Garam Beriodium,
Tingkat Keseterdiaan
dan Dampaknya
Terhadap Kecukupan
Iodium dan Fungsi
Tiroid Ibu Hamil di
Indonesia
Ketua Pelaksana :
Dr. Donny K.
Mulyantoro, SKM,
M.Kes
Balitbangkes Magelang
1. Perjelas program apa yang akan
dievaluasi.
2. Studi kualitatif akan mengeksplor
kecukupan iodium atau analisis
kebijakan. Kalau hanya
eksploratif maka bukan studi
operasional.
3. Tulis saja intake makanan dan
minuman yang dikonsumsi
selama hamil.
4. Perjelas kriteria ibu hamil yang
dipilih sebagai subjek penelitian
(usia kehamilan berapa bulan)
karena intakenya akan beda.
5. Variasi dari lokasi, setiap lokasi
harus ada detail samplingnya.
6. Intervensi apa yang akan
disarankan sejak awal?
Perbaikan:
1. Metodologi
2. Metode (detail
sampling).
3. Lokasi penelitian
harus bervariasi
8 Studi Operasional
Pencegahan Merokok
dari Upaya Berhenti
Merokok di Sekolah,
Tempat Kerja dan
Fasilitas Pelayanan
Kesehatan
Ketua Pelaksana :
Antonius Yudi Kristanto,
S.Sos, MKM
Puslitbang Upaya
1. Jika ingin melakukan studi
operasional, harus ada penjelasan
sistem atau program sebelumnya
yang akan diperbaiki.
2. Jika studi eksperimentasi harus
ada paket yang akan diuji
cobakan. Keduanya tidak ada
dalam protokol.
3. Dalam protokol ada dua kerangka
konsep, sebaiknya pilih salah satu
saja.
4. Konsep variabel perilaku digali
Perbaikan:
1. Metodologi.
2. Metode (detail
sampling)
3. Lokasi penelitian.
40
NO JUDUL / KETUA
PELAKSANA HASIL BAHASAN KESIMPULAN
Kesehatan Masyarakat lebih banyak.
5. Sampel belum terlalu jelas.
6. Karena protokol maka lokasi
harus sudah ditentukan dimana
nya, dan dasar pemilihannya
harus jelas atau dasarnya harus
data.
7. Variasi lokasi, rural-urban,
sekolah swasta-negeri
8. Metode bagaimana berhenti
merokok, tahapannya bagaimana,
baca di literatur, nanti ikuti teori-
teori di literatur.
9. Definisi perokok/merokok harus
di tentukan misalnya saya
merokok tapi bukan perokok.
Saya lebih social smoker.
10. Yang mau dilihat apakah hanya
niat berhenti atau berhentinya?
Secara garis besar hasil pertemuan pembahasan penyusunan protokol penelitian 2020 adalah:
Ada 6 protokol yang harus diperbaiki judulnya yaitu
1. Evaluasi Model Integrasi Lintas Sektor Gerakan "Kampung Gizi" Terhadap
Penurunan Prevalensi Stunting di Kabupaten Tasikmalaya
Belum bisa mengevaluasi program, mungkin lebih tepat mengevaluasi proses
pelaksanaan program.
2. Implementasi KEPMENKES Nomor 293 Tahun 2009 dan PERGUB NTT No.11
Tahun 2017 Tentang Eliminasi Malaria Di Provinsi Nusa Tenggara Timur
Dengan Pastisipatory Learning Action (PL)
3. Studi Operasional Pencegahan Merokok dan Upaya Berhenti Merokok di
Sekolah, Tempat Kerja dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
4. Implementasi Indikator Surveillance Leptospirosis
5. Deteksi Anti HBs pada Bumil Reaktif HBsAg dan Bayi yang dilahirkan di
Provinsi Banten (Studi kasus Kota Tangerang Selatan)
6. Model Pengendalian Vaktor Malaria di Daerah Perbatasan Kalimantan Timur dan
Kalimantan Selatan
Ada satu protokol yang harus konsul kembali dengan PPI karena harus direvisi besar
yaitu Evaluasi Program Pengendalian Malaria dalam Rangka Eliminasi di Provinsi Jabar,
Banten, dan Lampung
41
Sebagian besar protokol harus diperbaiki dari segi tujuan, metode, konsep, desain
penelitian dan cakupan
Jumlah protokol 2020 yang sudah keluar surat etik 2 protokol dan ada 10 protokol dalam
proses pengajuan surat etik dari total 23 protokol yang dibiayai.
2. Pendampingan dan Pembinaan Penelitian Tahun 2019
Pendampingan dan pembinaan penelitian tahun 2019 dilaksanakan sesuai dengan SK No.
HK.02.04/1/067/2019 tanggal 3 Januari 2019 dengan mekanisme pendampingan melalui tatap
muka, email, telepon dll. Tetapi kegiatan supervisi pendampingan penelitian tahun 2019 tidak
bisa dilaksanakan karena biaya pelaksanaan supervisi pendampingan penelitian dibebankan pada
biaya masing-masing penelitian. Beberapa penelitian memang tidak ada penggangaran biaya
supervisi penelitian sehingga kegiatan supervisi tidak bisa dilaksanakan.
3. Pembahasan Proposal Penelitian Tahun 2021
Pembahasan proposal penelitian tahun 2021 merupakan pertemuan antara calon ketua pelaksana
penelitian tahun 2021 yang akan mempresentasikan proposal penelitiannya di forum Panitia
Pembina Ilmiah (PPI), para struktural dan pakar. Tujuan pertemuan adalah diterimanya proposal
penelitian tahun 2021, baik secara teknis metodologis, urgensi, dan client oriented research
activities; untuk layak dianggarkan dalam DIPA masing-masing satker. Pada awal perencanaan
kegiatan ini akan dilaksanakan dengan metode workshop, akan tetapi ada kendala manajemen
terkait dengan pendanaan kegiatan sehingga tidak bisa dilaksanakan sesuai rencana. Namun,
pembahasan proposal penelitian tahun 2021 tetap dilaksanakan dengan mekanisme online. Setiap
proposal tahun 2021 akan direview oleh 2 orang pembina PPI. Form penilaian dibuat secara
online menggunakan google form sehingga penilaian dan review proposal tahun 2021 bisa tetap
dilaksanakan. Ada 44 proposal yang masuk. Berikut rangkuman usulan proposal berdasarkan
satuan kerja adalah sebagai berikut:
42
Satuan Kerja Jumlah Proposal
Puslitbang Ukesmas
a. Subbid PTM 2
b. Subbid PM 2
c. Subbid Gizi Kesga 2
d. Subbid Keskom 2
Balai Litbang VRP Salatiga 10
Loka Litbangkes Waikabubak 7
Balai Litbangkes Donggala 4
Balai Litbangkes Tanah Bumbu 3
Balai Litbangkes Magelang 2
Balai Litbangkes Baturaja 4
Balai Litbangkes Banjarnegara 1
Loka Litbangkes Pangandaran 4
UPF Stunting 1
Total 44
43
Berikut pembagian review proposal tahun 2021.
Tabel 2. Pembagian review proposal 2021
No.
Kode
Proposal
Nama Pengusul Instansi Judul Proposal Nama Reviewer
PR2101 Dr. Sudikno, SKM.,MKM Puslitbang Ukesmas,
Subbidang PTM
Kohor Faktor Risiko Penyakit Tidak
Menular
1. Prof. Dr.dr. Julianty
Pradono, MS,
2. 2. Sri, Irianti, SKM,
Mphil, PhD.
PR2102
Luxi Riajuni Pasaribu,
S.Si, M.ScPH
Puslitbang Ukesmas,
Subbidang PM
Health Service Model for Maternal and
Child Health and STI/HIV Test For
Pregnant Women in Underreported
Districts in Indonesia
1. Nunik Kusumawardani,
PhD
2. Prof. Dr.dr. Julianty
Pradono, MS
PR2103
Dra. Noer Endah Pracoyo,
M.Kes
Puslitbang Ukesmas,
Subbidang PM
Evaluasi Efektifitas Pengobatan pada
Bumil Reaktif HBsAg dan Vaksinasi HB0
dan HBIG pada Bayi dari Bumil Reaktif
HBsAg di Indonesia
1. Prof. Dr.dr. Julianty
Pradono, MS
2. Sri, Irianti, SKM, Mphil,
PhD
PR2104
Kenti Friskarini, SKM,
MKM
Puslitbang Ukesmas,
Subbid Keskom
Determinan Literasi Kesehatan pada
Penderita Diabetes Mellitus, Jantung dan
Stroke pada Studi Kohort PTM
1. Dr.Ekowati Rahajeng,
SKM., M.Kes,
2. Sri, Irianti, SKM, Mphil,
PhD.
44
No.
Kode
Proposal
Nama Pengusul Instansi Judul Proposal Nama Reviewer
PR2105 Riyani Setiyaningsih, S.Si,
M.Sc
Balai Litbang Vektor
dan Reservior
Penyakit Salatiga
Studi Pengendalian dan Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Keberadaan Kasus
Malaria di Kab. Lembata Nusa Tenggara
Timur
1. Anorital, SKM., M.Kes,
2. Dra. Athena Anwar, M.Si,
PR2106 Drh. Tika Fiona Sari, M.Sc Balai Litbang Vektor
dan Reservior
Penyakit Salatiga
Serosurvei Leptospirosis pada Hewan
Ternak dan Peternak di Kabupaten
Boyolali
1. Dr. Joko irianto, SKM.,
M.Kes,
2. Anorital, SKM., M.Kes
PR2107 Dr. Wiwik Trapsilowati,
SKM, M.Kes
Balai Litbang Vektor
dan Reservior
Penyakit Salatiga
Pengembangan Program Kancil, Batk
(Kader Cilik Buru Sergap Jentik) dalam
Upaya Pencegahan Demam Berdarah
Dengue di Sekolah Kota Salatiga
1. Tin Afifah, SKM.,M.Kes,
2. Dra. Rr.Rachmalina S,
M.ScPH,
PR2108 Arief Mulyono, S.Si, M.Sc Balai Litbang Vektor
dan Reservior
Penyakit Salatiga
Infeksi Hantavirus di Daerah Endemis
Leptospirosis Provinsi Jawa Tengah
1. Ning Sulistiyowati, SKM.
,M.Kes,
2. Dr. Joko irianto, SKM.,
M.Kes
PR2109 Arief Nugroho, ST Balai Litbang Vektor
dan Reservior
Studi Pegembangan Bacillus Thuringiensis
Israelensis (Bti) Isolat Salatiga
1. Nunik Kusumawardani,
PhD
45
No.
Kode
Proposal
Nama Pengusul Instansi Judul Proposal Nama Reviewer
Penyakit Salatiga Menggunakan Media Lokal (Limbah Gula
dan Tepung Beras) dan Patogenitasnya
Terhadap Jentik Nyamuk Vektor
2. Tin Afifah, SKM.,M.Kes,
PR2110 Dhian Prastowo, S.Si.,
M.Biotech
Balai Litbang Vektor
dan Reservior
Penyakit Salatiga
Potensi Penularan dan Pengendalian Kasus
Malaria di Daerah Transmigrasi dan
Daerah Eliminasi Malaria
1. Dra. Athena Anwar, M.Si,
2. Dr. dr.Dina Bisara, MA
PR2111 Muhammad Choirul
Hidajat
Balai Litbang Vektor
dan Reservior
Penyakit Salatiga
Epidemiologi Resistensi Metabolik dan
Molekuler Aedes aegypti Terhadap
Insektisida Organofosfat dan Piretiroid di
Indonesia
1. Anorital, SKM., M.Kes,
2. Ning Sulistiyowati, SKM.
,M.Kes
PR2112 Mujiyanto, S.Si, MPH Balai Litbang Vektor
dan Reservior
Penyakit Salatiga
Pengembangan Model Real Time
Surveilans Demam Berdarah Dengue
Berbasis Komunitas di Kabupaten Sragen
Provinsi Jawa Tengah
1. Dr. Dwi Hapsari
Tjandrarini, SKM.,M.Kes
2. Tin Afifah, SKM.,M.Kes,
PR2113 Ristiyanto Balai Litbang Vektor
dan Reservior
Penyakit Salatiga
Studi PES Silvatik dalam Rangka
Pengendalian PES di Pulau Jawa
1. Rustam Effendi, M.Kes
2. Dr.Ekowati Rahajeng,
SKM., M.Kes
PR2114 Triwibowo Ambar Garjito Balai Litbang Vektor
dan Reservior
Distribusi dan Karakteristik Genetik
Flavivirus di Indonesia : Analisis Lanjut
1. Ning Sulistiyowati, SKM.,
M.Kes
46
No.
Kode
Proposal
Nama Pengusul Instansi Judul Proposal Nama Reviewer
Penyakit Salatiga Hasil Rikhus Vektora 2015-2018 2. Dasuki, S.F.,Apt.,M.Sc,
PR2115 Ruben Wadu Wila, S.KM,
M.Sc
Loka Litbangkes
Waikabubak
Riset Model Kelompok Dusun Gerakan
Peduli Atasi Malaria (GARPU TALA
Malaria) Dalam Percemapan Eliminasi
Malaria di Provinsi Nusa Tenggara Timur
1. Dra. Noer Endah Pracoyo,
M.Kes
2. dr.Yuana Wiriawan,
M.Kes
PR2116 Hanani M.
Laumalay,SKM,M.Sc
Loka Litbangkes
Waikabubak
Riset implemetasi Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan Kabupaten
Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat dan
Nusa Tenggara Timur Tahun 2021
1. Dr. Yekti
Widodo,SP,M.Kes
2. Sri, Irianti, SKM, Mphil,
PhD,
PR2117 Fridolina Mau, S.Si, M.Sc Loka Litbangkes
Waikabubak
Model Pemberdayaan Masyarakat dalam
Meningkatkan Kesadaran Stop Buang Air
Besar Sembarangan (BABs) untuk
Menurunkan Infeksi Soil Transmetted
(STH) Helmith di Kabupaten Sumba Barat
Daya
1. Dr.Sudikno,SKM.,M.KM,
2. Dr.dr.Teti Tejayanti,
MKM
PR2118 Anderias Karniawan Bulu,
S.Si
Loka Litbangkes
Waikabubak
Evaluasi Penanganan Peralatan Rantai
Dingin Vaksin pada Penanggulangan
1. Dr.dr.Teti Tejayanti,
MKM,
47
No.
Kode
Proposal
Nama Pengusul Instansi Judul Proposal Nama Reviewer
Penyakit yang Dapat Dicegah dengan
Imunisasi (PD3I) di Provinsi Nusa
Tenggara Timur
2. Dra. Noer Endah Pracoyo,
M.Kes
PR2119 Mefi Mariana Tallan, S.Si Loka Litbangkes
Waikabubak
Adopsi Pendekatan Early Detection and
Treatment (EDAT) dalam Rangka
Eliminasi Malaria di Kab. Sumba Barat
Daya Tahun 2021
1. Dr. Yekti
Widodo,SP,M.Kes,
2. Dr.dr.Teti Tejayanti,
MKM
PR2120 Hanani M.
Laumalay,SKM,M.Sc
Loka Litbangkes
Waikabubak
Pengembangan Model Pemantauan
Pelayanan Kesehatan Ibu berbasis
Teknologi Informasi di Kabupaten
Lombok Tengah
1. Dra. Noer Endah Pracoyo,
M.Kes
2. Dr.Sudikno,SKM.,M.KM
PR2121 Ruben Wadu Wila, S.KM,
M.Sc
Loka Litbangkes
Waikabubak
Riset Model Kommunity Development
Sebagai Strategi Pencegahan dan
Pengendalian Malaria Berbasis Lokal
Dalam Percemapan Eliminasi Malaria di
Provinsi Nusa Tenggara Timur
1. Dr.Sudikno,SKM.,M.KM ,
2. dr.Yuana Wiriawan,
M.Kes
PR2122 drh. Gunawan, M.Sc Balai Litbangkes
Donggala
Studi Seroprevalensi Schistosomiasis
Dalam Rangka Penentuan Status Eliminasi
1. Dr. Ekowati Rahajeng,
SKM, M.Kes,
48
No.
Kode
Proposal
Nama Pengusul Instansi Judul Proposal Nama Reviewer
Schistosomiasis di Indonesia 2. Dr. Dra.Woro Riyadina,
M.Kes
PR2123 Hayani Anastasia, SKM,
MPH
Balai Litbangkes
Donggala
Evaluasi Upaya Pelayanan Kesehatan Jiwa
Di Sulawesi Tengah
1. Dr. Feri Ahmadi,
S.Si.,MPH,
2. Dr. dr.Felly Philipus
Senewe, M.Kes
PR2124 Samarang, SKM, M.Si Balai Litbangkes
Donggala
Intervensi Gizi Spesifik Pada 1000 HPK
Berdasarkan Kearifan Lokal untuk
Mendukung Penanggulangan Stunting di
Kabupaten Polewali Mandar Sulawesi
Barat. BARAT)
1. Dr. dr.Felly Philipus
Senewe, M.Kes,
2. Dr. Agus
Triwinarto,M.Kes,
PR2125 Ningsi, S.Sos, M.S Balai Litbangkes
Donggala
Evaluasi Program dalam Penatalaksanaan
Pengannggulangan TB di Provinsi
Sulawesi Tengah Tahun 2021
1. Dr. Feri Ahmadi,
S.Si.,MPH,
2. Dr. dr.Felly Philipus
Senewe, M.Kes
PR2126 Sri Sulasmi, S.Si, MPH Balai Litbangkes
Tanah Bumbu
Situasi Vektor Malaria di Wilayah
Rencana Ibukota Negara di Provinsi
Kalimantan Timur Tahap II
1. Dra. Rr.Rachmalina S,
M.ScPH,
2. Dasuki, S.F.,Apt.,M.Sc
49
No.
Kode
Proposal
Nama Pengusul Instansi Judul Proposal Nama Reviewer
PR2127 Ika Setianingsih, S.Si Balai Litbangkes
Tanah Bumbu
Deteksi Leptospirosis pada Tikus di Kota
Tarakan Kalimatan Utara dan Kotabaru
Kalimantan Selatan
1. Dr. Aria
Kusuma,SKM,MKM,
2. Dra. Rr.Rachmalina S,
M.ScPH,
PR2128 Deni Fakhrizal, SKM Balai Litbangkes
Tanah Bumbu
Kecacingan di Pulau Kalimantan Tahap I
(Kalimantan Tengah)
1. Dasuki, S.F.,Apt.,M.Sc,
2. Dr. Aria
Kusuma,SKM,MKM
PR2129 Dr. Donny K Mulyantoro,
SKM, M.Kes
Balai Litbangkes
Magelang
Dampak Capaian Universal Salt Iodization
terhadap Fungsi Tiroid Ibu Menyusui dan
Pertumbuhan Anak pada 1000 HPK (Bayi)
: Riset Multiyears 2020-2022
1. Dra. Athena Anwar, M.Si,
2. Dr. Dwi Hapsari
Tjandrarini, SKM.,M.Kes
PR2130 Rina Purwandari, S.Si Balai Litbangkes
Magelang
Analisis kemampuan rumah sakit di Jawa
Tengah dalam mengelola limbah medis
1. Dr. Dwi Hapsari
Tjandrarini, SKM.,M.Kes
2. Dra. Noer Endah Pracoyo,
M.Kes
PR2131 Rika mayasari, S,Si Balai Litbangkes
Baturaja
Evaluasi Keberhasilan PIS-PK di Provinsi
Bangka Belitung Tahun 2021
1. Dr. Miko
Hananto,SKM,M.Kes
2. Jusniar Ariati, S.Si.,M.Si
50
No.
Kode
Proposal
Nama Pengusul Instansi Judul Proposal Nama Reviewer
PR2132 Vivin Mahdalena, S.Si Balai Litbangkes
Baturaja
Efektivitas Kader Jumantik Cilik Terhadap
Keberadaan Jentik Nyamuk Aedes di
Sekolah Dasar
1. Dra. Shinta, MS
2. Jusniar Ariati, S.Si.,M.Si
PR2133 Yahya, SKM, M.Si Balai Litbangkes
Baturaja
Upaya Mempercepat Pencapaian Eliminasi
Malaria di Empat Kabupaten di Sumatera
Selatan melalui Pemanfaatan Ikan Nila
Merah (Oreochromis niloticus) Tahun
2020
1. Dra. Shinta, MS,
2. Dr. Miko Hananto, SKM,
M.Kes
PR2134 Rr. Anggun Paramita
Djati, SKM, MPH
Balai Litbangkes
Banjarnegara
Implementasi Model Penguatan
Manajemen dan Teknologi Berbasis
Masyarakat dan Multisektoral dalam
Upaya Pengendalian Leptospirosis
Terpadu
1. Dr.Dra.Woro
Riyadina,M.Kes,
2. Dr. dr.Dina Bisara, MA
PR2135 Yaneu Yuliasih, SKM,
M.Sc
Loka Litbangkes
Pangandaran
Studi Evaluasi Program Penanggulangan
Kecacingan di Wilayah Pesisir Pantai
1. Dr. Sri Poedji Hastoety
Djaiman, SKM.,M.Kes,
2. Dr.Dra.Woro
Riyadina,M.Kes
PR2136 Dra, Athena, M.Si Puslitbang Ukesmas, Riset Model Pemberdayaan Masyarakat 1. Dr. dr. Dina Bisara, MA.
51
No.
Kode
Proposal
Nama Pengusul Instansi Judul Proposal Nama Reviewer
Subbid Kesehatan
Komunitas
dalam Meningkatkan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat di DAS Citarum Jawa
Barat (Tahap 2)
MA, Dr.
1. Dra.Woro Riyadina,M.Kes
PR2137 Teti Tejayanti Puslitbang Ukesmas,
Subbid Gizi dan
Kesga
Studi Dampak Kepatuhan Tata Laksana
Terhadap Near Miss dan CFR (Case
Fatality Rate) di 4 Lokus Kematian Ibu
(Jakarta Barat, Serang, Surabaya,
Bandung)
1. Nunik Kusumawardani, PhD
2. Dr. dr.Dina Bisara, MA,
PR2138 Ika Saptarini Puslitbang Ukesmas,
Subbid Gizi dan
Kesga
Evaluasi Pelaksanaan Audit Maternal
Perinatal (Studi Kasus di 4 Wilayah)
1. dr.Yuana Wiriawan, M.Kes
2. Dr. Joko
irianto,SKM.,M.Kes
PR2139 DR. Sri Poedji Hastoety
Djaiman, SKM, Mkes dkk
Puslitbang Ukesmas,
UPF
Analisis Situasi Ketahanan Pangan Rumah
Tangga dengan Balita Stunting pada
Daerah Insisi Prioritas Stunting an Rawan
Pangan (Penelitian Multi Years)
1. Dr. Agus Triwinarto,M.Kes,
2. Dr. Feri Ahmadi, S.Si.,MPH,
PR2140 Sulistyowati Tuminah Puslitbang Ukesmas,
Subbid PTM dan
Keswa
Evaluasi Proses Implementasi Posbindu
PTM pada Tujuh Region di Indonesia
1. Rustam Effendi, M.Kes
2. Dr. Ekowati Rahajeng,
SKM., M.Kes
52
No.
Kode
Proposal
Nama Pengusul Instansi Judul Proposal Nama Reviewer
PR2141 Maya Arisanti, SKM Balai Litbangkes
Baturaja
Keragaman Nyamuk Anopheles
Berdasarkan Topografi di Kabupaten Ogan
Komering Ulu Selatan
1. Dra. Shinta, MS
2. Jusniar Ariati, S.Si.,M.Si
PR2142 Hubullah Fuazdy, M.Si Loka Litbangkes
Pangandaran
Pemberdayaan Literasi Ibu dalam
Meningkatkan Kualitas Hidup Balita Gizi
Kurang dan Buruk di Kab. Pangandaran-
Jawa Barat
1. Dr. Yekti Widodo,SP,M.Kes
2. Dr. Sri Poedji Hastoety
Djaiman, SKM.,M.Kes,
PR2143 Lukman Hakim, SKM,
M.Epid
Loka Litbangkes
Pangandaran
Penerapan Aplikasi Teknologi Informasi
Dalam Pelaporan Cepat Penderita dan
Vektor DBD dalam Gerakan 1 Rumah 1
Jumantik
1. Dr. Miko
Hananto,SKM,M.Kes
2. Dr. Aria
Kusuma,SKM,MKM,
PR2144 Mara Ipa, SKM, M.Sc Loka Litbangkes
Pangandaran
Intervensi Perubahan Perilaku Berbasis
Rumah Tangga pada Komunitas Nelayan :
Strategi Peningkatan Nutrisi pada Bayi dan
Balita Melalui Metode Teach Back
1. Dr. Agus Triwinarto,M.Kes,
2. Rustam Effendi, M.Kes
53
Dalam mekanisme penyampaian proposal penelitian tahun 2021, batas akhir tangal 30
September 2019 sudah harus diterima oleh tim sekretariat PPI Puslitbang Ukesmas, dimana
Penilaian proposal penelitian tahun 2021 dilaksanakan pada tanggal 11 oktober 2019
Namun, akhirnya periode penilaian diperpanjang sampai tanggal 22 November 2019 karena
banyaknya pembina PPI yang belum menyelesaikan review proposal. Bahkan hingga laporan
ini disusun baru 75% proposal penelitian tahun 2021 yang sudah direview dan dinilai oleh
para pembina PPI sehingga penentuan proposal yang lolos belum bisa dilaksanakan.
4. Pembahasan Laporan Penelitian Tahun 2019
Pembahasan laporan penelitian adalah suatu kegiatan pertemuan antara ketua pelaksana
penelitian tahun 2019 yang mempresentasikan draft laporan akhir penelitiannya di hadapan
PPI dan para pejabat struktural. Dalam pertemuan ini dilaksanakan pemaparan draft laporan
penelitian dan perbaikan teknis (materi, analisis, dan penulisan) oleh ketua pelaksana setelah
dipresentasikan di depan nara sumber, PPI dan pejabat struktural. Tujuan pertemuan adalah
melakukan pertemuan pembahasan laporan hasil penelitian tahun 2019 untuk memperoleh
laporan – laporan penelitian ilmiah yang searah dengan protokol penelitian, akuntabel dan
layak menjadi IKK Puslitbang Ukesmas dan IKP Badan Litbangkes. Mekanisme
pembahasan laporan penelitian dilaksanakan secara berurutan meliputi:
a. Penyajian laporan penelitian dalam bentuk slides sesuai sistematikanya oleh Ketua
Pelaksana atau peneliti yang mewakilinya dalam waktu 15 menit dan dilengkapi
dengan luaran penelitian (factsheet/buku saku dansejenisnya)
b. Penyajian laporan penelitian dari satuan kerja ampuan dilakukan secara panel
bergantung jumlah penelitian
c. Pembahasan/diskusi oleh pakar dan dilanjutkan dengan pembahasan oleh anggota PPI
yang ditunjuk menjadi pembina/reviewer selama 45 menit
d. Anggota tim sekretariat PPI mencatat hasil pembahasan/diskusi dan hasil diskusi
menjadi acuan untuk perbaikan laporan penelitian
e. Tim peneliti akan memperbaiki laporan penelitian berdasarkan catatan dari sekretariat
PPI dan perbaikan laporan penelitian tersebut diserahkan paling lambat satu minggu
setelah pembahasan laporan penelitian.
Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 9-11 Desember 2019 di Hotel Aston Priority TB
Simatupang Jakarta, mengundang 4 narasumber yaitu :
1) Prof. dr. Emiliana Tjitra, MSc (Kementerian Kesehatan)
54
2) Prof. dr. I Made Djaja, MSc (Universitas Indonesia)
3) Dr. dr. Trihono, MSc (Unit Kebijakan Kesehatan, Kementerian Kesehatan)
4) Dr. Pujiyanto, SKM, MKes (Universitas Indonesia)
Jumlah peserta pertemuan 68 (enam puluh delapan) orang yang terdiri atas Pejabat Struktural
dan PPI Puslitbang Ukesmas, Komisi Ilmiah dan Komis Etik Badan Litbangkes,
Narasumber/tim pakar dari luar Badan Litbangkes, Ketua Pelaksana Penelitian tahun 2019,
serta Sekretariat.
Terdapat 24 (dua puluh empat) penelitian tahun 2019 yang dipresentasikan, yaitu 7
(tujuh) penelitian dari Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat dan 17 (tujuh belas)
penelitian dari satker ampuan. Daftar penelitian yang dipresentasikan dapat dilihat pada tabel
3 di bawah ini.
Tabel 3
Daftar Laporan Penelitian 2019 Puslitbang Ukesmas dan Balai Litbangkes Ampuan
yang Dibahas Dalam Pertemuan Tanggal 9-11 Desember tahun 2019
NO JUDUL PENELITIAN KETUA PELAKSANA SATKER
1
Riset Implementasi Model Juru
Pembasmi Jentik (Jurbastik) dalam
Penanggulangan DBD (Multicenter
study 2019)
Yusniar Ariati, S.Si, M.Si Puslitbang
Ukesmas
2
Studi Impementasi Intervensi
Masalah Gangguan Jiwa Berbasis
Sekolah
Indri Yunita Suryaputri, S.Psi, M.Si
Puslitbang
Ukesmas
3
Asesmen Cepat Kualitas Air
Minum di Indonesia Sri Irianti, SKM, M.Phil, PhD
Puslitbang
Ukesmas
4
Studi Kohor Faktor Risiko
Penyakit Tidak Menular dan
Tumbuh Kembang Anak Tahun
2019
Dr. Dra. Woro Riyadina, M.Kes
Puslitbang
Ukesmas
5
Riset Evaluatif Program Nasional
Percepatan Penanggulangan
Stunting Pada Kabupaten Prioritas
Yurista Permana Sari, SKM, M.Si
Puslitbang
Ukesmas
55
NO JUDUL PENELITIAN KETUA PELAKSANA SATKER
6 Studi Status Gizi Balita di 160
Kab/Kota di Indonesia
Dr. Sudikno, SKM, M.Kes Puslitbang
Ukesmas
7 Riset Kolaboratif Evaluasi Jaminan
Kesehatan Nasional Fokus
Kepesertaan
Dr.Miko Hananto, SKM, M.Kes Puslitbang
Ukesmas
8 Riset Implementasi Jumbastik
Dalam Penanggulangan DBD
(Multicenter) di Provinsi
Kalimantan Barat
Tri Isnani, S.Sos, MPH Banjarnegara
9 Penelitian Multicenter : Penentuan
Indikator Surveilans Leptospirosis
di Indonesia Tahun 2019 (Studi di
Provinsi D.I Yogyakarta)
Sunaryo, SKM, M.Sc Banjarnegara
10 Pengembangan Diagnostik Felisa
Imunostick untuk Deteksi Torch
Tri Wijayanti, SKM, M.Sc Banjarnegara
11 Perubahan Perilaku Pencegahan
Filariasis di Daerah Pasca POPM
dan Pasca TAS Menuju Eliminasi
Filariasis
Santoso, SKM, M.Sc Baturaja
12 Riset Implementasi Jumbastik
Dalam Penanggulangan DBD
(Multicenter) di Provinsi Sumatera
Selatan dan Provinsi Jambi
Milana Salim, M.Sc Baturaja
13 Potensi Pangan Lokal dan Kearifan
Lokal untuk Memenuhi Kebutuhan
Gizi Keluarga dalam Mendukung
Gerakan “Isi Piringku” di Daerah
Bermasalah Stunting
Mohamad Samsudin, SKM, M.Kes Magelang
56
NO JUDUL PENELITIAN KETUA PELAKSANA SATKER
14 Pengembangan Strategi Intervensi
"Keluarga Kawal Baduta" untuk
Meningkatkan Pertumbuhan dan
Perkembangan Anak
Hadi Ashar, SKM, MPH Magelang
15 Japanese Encephalitis Virus di
Kabupaten Tangerang : Studi
Prevalensi pada Manusia dan
Ternak Provinsi Jawa Barat dan
Banten
M. Umar Riandi, M.Si Pangandaran
16 Riset Implementasi Jurbastik
Dalam Penanggulangan DBD
(Multicenter) di Kota Tangerang
Selatan dan Kab Subang
Heni Prasetyowati Pangandaran
17 Riset Implementasi Jurbastik dalam
Penanggulangan DBD
(Multicenter) di Kota Samarinda
Provinsi Kalimantan Timur
M. Rasyid Ridha, SKM, M.Si Tanah Bumbu
18 Evaluasi Program Penanggulangan
Kecacingan di Provinsi Kalimantan
Selatan
Nita Rahayu, SKM, M.Sc Tanah Bumbu
19 Evaluasi Implementasi Program
Penanggulangan Cacingan di Pulau
Sumba Provinsi Nusa Tenggara
Timur
Fridolina Mau, S.Si, M.Sc Waikabubak
20 Evaluasi Kelambunisasi
Berinsektisida Pada Ibu Hamil dan
Anak Balita di Pulau Sumba
Yona Patanduk, SKM Waikabubak
21 Riset Implementasi Jumbastik
Dalam Penanggulangan DBD
(Multicenter) di Provinsi Bali
Ira Indriaty Paskalita Bule S, SKM Waikabubak
57
NO JUDUL PENELITIAN KETUA PELAKSANA SATKER
22 Riset Implementasi Jurbastik
Dalam Penanggulangan DBD
(Multicenter) di Provinsi Sulawesi
Tengah dan Sulawesi Selatan
Meiske Elisabeth Koraag, S.Si Donggala
23 Intervensi Program
Penanggulangan Gangguan Akibat
Kekurangan Iodium (GAKI) di
Kabupaten Wonogiri
dr Taufiq Hidayat MSc Magelang
24 Evaluasi Pengendalian
Schistosomiasis Oleh Lintas Sektor
dan Implementasi Bada Model Di
Daerah Endemis Schistosomiasis
Di Indonesia
Ahmad Erlan, SKM, MPH Donggala
Secara garis besar hasil pertemuan pembahasan penyusunan laporan penelitian
2019 adalah:
a. Jumlah penelitan yang sudah mengumpulkan laporan sebanyak 10 penelitian.
b. Penelitian Jurbastik lebih menonjolkan pada karakteristik wilayah masing-masing dari
hasil temuan untuk pembaharuan model jumantik yang sudah ada.
c. Sebagian besar hasil penelitian kualitatif baru dalam tahap eksplorasi temuan di
lapangan tetapi belum bisa memberikan kesimpulan dan belum menjawab tujuan
penelitian.
d. Semua penelitian sudah menyelesaikan pengumpulan data dan analisisnya.
e. Sebagian penelitian belum mengikuti pedoman penulisan laporan penelitian yang
dikeluarkan oleh Komisi Ilmiah
f. Penelitian malaria masih mengulangi penelitian – penelitian sebelumnya. Seharusnya
sudah dilakukan pengembangan penelitian selanjutnya, sehingga bisa dihasilkan
policy brief terkait pengendalian malaria
g. Sebagian besar ketua pelaksana sudah mengikuti saran, masukan dan rekomendasi
dari para pembina penelitiannya
58
h. Hasil penelitian yang disampaikan bisa menghasilkan beberapa karya tulis ilmiah dari
satu penelitian
5. Pembinaan Balai Litbang Kesehatan Ampuan
Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat (Puslitbang
Ukesmas) mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan serta
pemantauan, evaluasi, dan pelaporan penelitian dan pengembangan kesehatan di bidang
kesehatan masyarakat dan pencegahan dan pengendalian penyakit sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. Selain tupoksi tersebut di atas, Puslitbang
Ukesmas juga merupakan satker Pusat yang menjadi ampuan bagi satker Litbangkes di
daerah (loka dan balai litbangkes). Terkait dengan tupoksi tersebut di atas, Kepala
Puslitbang dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh sebuah panitia ad-hoc yaitu
Panitia Pembina Ilmiah (PPI). Salah satu tugas dan fungsi PPI adalah melaksanakan
pembinaan ilmiah bagi peneliti dan penelitian di lingkungan Puslitbang Ukesmas serta
satuan kerja yang berada di bawah ampuan Puslitbang Ukesmas; agar dapat ditingkatkan
kapasitas dan kualitas baik terhadap peneliti maupun kegiatan Litbangkesnya. Untuk
mewujudkan fungsi tersebut salah satu kegiatan yang akan dilakukan adalah
pendampingan dan pembinaan terhadap satker ampuan baik dalam hal kegiatan
Litbangkes yang dilaksanakan, juga terhadap peneliti sebagai pelaksana penelitian; serta
manajemen penelitian yang diterapkan oleh satker ampuan yang meliputi SDM, peralatan,
penganggaran, dan diseminasi hasil penelitian.
Kegiatan pembinaan dan pendampingan dapat dilaksanakan secara langsung (tatap muka)
maupun tidak langsung melalui komunikasi email, dan sarana komunikasi lainnya.
Pembinaan langsung dapat dilakukan melalui suatu pertemuan antara PPI dan pejabat
struktural Puslitbang Ukesmas dengan pejabat struktural dan peneliti loka/balai
litbangkes. Permasalahan yang akan dikomunikasikan dan dibina adalah tentang (1)
situasi dan kondisi terkini kegiatan litbangkes di loka/balai litbangkes baik dari aspek
pengembangan SDM, penggunaan peralatan penunjang penelitian, masalah penganggaran
penelitian, dan diseminasi hasil penelitian tahun 2018; (2) status pelaksanaan penelitian
tahun 2019, termasuk riset pembinaan; (3) rencana kajian 2019 serta pra-protokol
penelitian tahun 2020, dan (4) rencana proposal 2021.
Pada tahun 2019, pembinaan dan pendampuan satker ampuan terlaksana di semua
ampuan, tujuan pendampingan disesuaikan dengan kebutuhan loka/balai dan
59
dilaksanakan hanya satu kali per loka/balai. Tujuan pembinaan dan pendampingan satker
ampuan antara lain :
a) Penyusunan usulan penelitian
b) Pelaksanaan penelitian (teknis maupun manajemen)
c) Penyusunan policy brief
d) Capaian jabatan fungsional
e) Percepatan perolehan angka kredit
f) Penyusunan karya tulis ilmiah
Pada kegiatan pembinaan ampuan ke Balai Litbangkes Waikabubak dan Balai
Litbangkes Tanah Bumbu, PPI Puslitbang Ukesmas berkolaborasi dengan Komisi
Etik Badan Litbangkes. Sedangkan pembinaan ampuan PPI Puslitbang Ukesmas ke
Loka Pangandaran Ciamis berkolaborasi dengan PPI Puslitbang Suber Daya dan
Pelayanan Kesehatan.
60
Tabel 4
Realisasi Kegiatan Pembinaan 2019
No Tanggal Tujuan Tim Pembina Hasil
1 1-3 Juli 2019 Loka Litbangkes
Pangandaran
Tim PPI Pusat 3:
1) Dr. Dra. Woro
Riyadina, M.Kes
2) Dr. Ir. Sri Poedji
Hastoety, M. Kes
3) Siti Masitoh, SKM
Tim PPI Pusat 2 :
1) Prof. Dr. Soedibyo
Supardi, Apt, M.Kes
2) Yuyun Yuniar, S.Si,
Apt
Pembahasan proposal
penelitian 2021
Diskusi mengenai
strategi pencapaian
IKK dan HKM
Diskusi strategi
perubahan area
penelitian dari
kesehatan masyarakat
menjadi pelayanan
kesehatan,
31 Juli - 3
Agustus 2019
Balai
Litbangkes
Magelang
Tim PPI Pusat 3:
1) Dra. Noer Endah
Pracoyo, M.Kes
2) Dr. Dwi Hapsari
Tjandarini, SKM,
M.Kes
3) Dra. Athena Anwar,
M.Si
4) Rahmawati Martha
Putri, SE
Kiat capaian HKM dan
perolehan angka kredit
Pedoman penelitian e-
proposal
Pendampingan
penyusunan usulan
penelitian untuk
mendukung Roadmap
3 7 Oktober - 10
Oktober 2019
Loka Litbangkes
Waikabubak
1) Dr.Yekti
Widodo,M.Kes
2) Dr.Sudikno,M.Kes
3) Zubaidah, SKM
Kegiatan pembinaan dan
pendampingan satker Balai
Litbang Waikabubak
ampuan Puslitbang Upaya
Kesehatan Masyarakat
2
61
No Tanggal Tujuan Tim Pembina Hasil
4 6 Agustus - 9
Agustus 2019
Balai
Litbangkes
Donggala
1) Dr.dr.Felly Philipus
Senewe, M.Kes
2) Dr. Ekowati Rahajeng
SKM, M.Kes
3) Dr. Feri Ahmadi,
MPH
4) Zubaidah, SKM
Kegiatan pembinaan dan
pendampingan satker Balai
Litbang Donggala ampuan
Puslitbang Upaya
Kesehatan Masyarakat
5 10 September -
13 September
2019
Balai
Litbangkes
Baturaja
1) Dra. Shinta, Ms
2) Jusniar Ariati, S.Si,
M.Si
3) Rahmawati Martha
Putri, SE
Kiat capaian HKM dan
perolehan angka kredit
Pedoman penelitian e-
proposal
Pendampingan
penyusunan usulan
penelitian untuk
mendukung Roadmap
6 9 September
2019 -11
September
2019
Balai
Litbangkes
Tanah Bumbu
1) Dra. Rachmalina
2) Dasuki, SKM,Apt
3) Sugiharti, SKM,
MKM
Pembahasan progres
Penelitian 2019
Pembahasan draft
Policy Brief 2019
Pembahasan Protokol
2020
Pembahasan proposal
Kajian 2020
Pembahasan draft
artiket Internasional
62
No Tanggal Tujuan Tim Pembina Hasil
7 20 Agustus -
23 Agustus
2019
Balai
Litbangkes
Banjarnegara
1) Dr. Joko Irianto,
M.Kes
2) Anorital, SKM,
M.Kes
3) Tin Afifah, SKM,
M.Kes
4) Siti Mulyani, SKM
Penyusunan peta bisnis
sebuah Lembaga
penelitian
Penyusunan
rekomendasi kebijakan
HKM peneliti dan kiat
peneliti dalam
menghadapi hambatan
peningkatan dan
pengembangan karir
Pembahasan metode
penelitian protocol
2020
63
BAB III
PENINGKATAN MANAJEMEN DAN ADMINISTRASI KEUANGAN
A. Rapat Kerja
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan mempunyai 15 satuan kerja yang
terdiri dari empat Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang), dua Balai Besar, dan
sembilan Balai Litbangkes, serta satu Sekretariat. Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan (Litbangkes) mempunyai visi menjadi lokomotif penelitian, pengawal
kebijakan, dan legitimator program pembangunan kesehatan berbasis bukti. Badan
Litbangkes harus mampu melakukan penelitian yang dapat dikembangkan menjadi
rekomendasi kebijakan yang dibutuhkan oleh unit-unit utama di Kementerian Kesehatan
dalam melaksanakan program kesehatan yang telah ditetapkan dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJPM) dan dijabarkan dalam Rencana
Strategis Kementerian Kesehatan 2015-2019. Selanjutnya Rencana Strategis Kementerian
Kesehatan 2015-2019 tersebut diterjemahkan menjadi Agenda Riset Badan Litbangkes
2016-2020 yang menjadi acuan para peneliti dalam melaksanakan penelitian dan
pengembangan kesehatan. Dan dalam hal ini Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat
membawahi 7 (tujuh) satker ampuan balai/loka litbangkes, yaitu Balai Litbangkes
Banjarnegara, Balai Laitbangkes Donggala, Balai Litbangkes Baturaja, Balai Litbangkes
Magelang, Balai Litbangkes Tanah Bumbu, Loka Litbangkes Pangandaran, dan Loka
Litbangkes Waikabubak. Secara rinci fungsi Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat
meliputi:
a. Penyusunan kebijakan teknis penelitian dan pengembangan kesehatan di bidang
kesehatan masyarakat dan pencegahan dan pengendalian penyakit;
b. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan kesehatan di bidang kesehatan masyarakat
dan pencegahan dan pengendalian penyakit;
c. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan penelitian dan pengembangan kesehatan di
bidang kesehatan masyarakat dan pencegahan dan pengendalian penyakit;
Di sisi lain, para peneliti Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat juga dituntut
kinerjanya sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang dilaksanakan oleh
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) agar dapat memenuhi kompetensi minimal
yang ditetapkan. Untuk mengakomodasi tugas dan fungsi peneliti, maka luaran kegiatan
64
Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat ditetapkan dalam bentuk indikator kinerja
kegiatan (IKK) setiap tahun dan harus dicapai oleh para peneliti dan manajemen secara
bersama-sama dalam suatu sistem dan lingkungan kerja yang kondusif dan optimal.
Untuk itulah dalam rangka pembinaan peneliti di lingkungan Puslitbang Upaya Kesehatan
Masyarakat dan satker ampuan, Kepala Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat dibantu
oleh Panitia Pembina Ilmiah (PPI) yang ditetapkan oleh Kepala Puslitbang Upaya
Kesehatan Masyarakat sesuai Surat Keputusan Kepala Puslitbang Upaya Kesehatan
Masyarakat No. HK. 02.04./I/056/2019 Tanggal 2 Januari 2019 tentang Pembentukan
Panitia Pembina Ilmiah Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan
Masyarakat, dimana PPI mempunyai tugas sebagai berikut : Melaksanakan pembinaan
dan pendampingan bidang ilmiah kesehatan di Puslitbang Ukesmas dan Balai/Loka
Litbangkes di lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan; meliputi
pembinaan fungsional peneliti, penyusunan proposal kajian dan penelitian, penyusunan
kerangka acuan kajian dan protokol penelitian, monitoring dan evaluasi pelaksanaan
penelitian, pendampingan penyusunan laporan kajian danpenelitian, serta pendampingan
penulisan materi diseminasi dan karya tulis ilmiah. Melihat cukup banyaknya tugas dan
tanggung jawab PPI Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat diatas, maka dianggap
perlu untuk diadakannya Rapat Kerja PPI tahun 2019.
Rapat Kerja Panitia Pembina Ilmiah Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat Tahun
2019 bertujuan untuk:
a) Melakukan review dan finaisasi Buku Pedoman Penelitian
b) Melakukan tukar pengalaman Panitia Pembina Ilmiah dengan PPI LIPI, PPI
Kementerian lainnya, dan PPI Puslitbang di lingkungan Badan Litbangkes
c) Finalisasi laporan kegiatan PPI tahun 2018
d) Menyusun rencana kerja Panitia Pembina Ilmiah tahun 2019
Kegiatan Rapat Kerja PPI dilaksanakan pada tanggal 15-16 April 2019. Tempat
pelaksanaan di hotel Aryaduta, Jl. Prajurit KKO Usman dan Harun No. 44 – 48 Gambir,
Kota Jakarta Pusat 10110. Adapun kegiatan Rapat Kerja PPI adalah sebagai berikut :
a. Pemaparan dari pengalaman PPI Litbang Kementerian Pertanian
b. Pemaparan dari pengalaman PPI Puslit Kependudukan LIPI
c. Pemaparan dari pengalaman PPI Puslitbang Ukesmas Badan Litbangkes
d. Pemaparan draft aplikasi arsip proposal
65
e. Pemaparan buku pedoman penelitian
f. Pemaparan rencana kerja PPI tahun 2019
g. Diskusi kelompok dengan di bagi 3 kelompok :
- Kelompok Rencana Kerja PPI Tahun 2019
- Kelompok pedoman penelitian
- Kelompok aplikasi arsip proposal sampai dengan laporan penelitian
Adapun output Raker PPI adalah :
a. Buku Pedoman Penelitian
b. Laporan Kegiatan PPI tahun 2018
c. Rencana Kerja PPI 2019
Jumlah total peserta pertemuan adalah 66 orang, dengan rincian :
a. Pejabat Struktural Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat (10 orang)
b. Kepala Bagian Program dan Informasi, Sekretariat Badan Litbang Kesehatan (1
orang)
c. Kepala Bagian Umum, Dokumentasi, dan Jejaring, Sekretariat badan Litbang
Kesehatan (1 orang)
d. Pejabat Fungsional PPI Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat (26 orang)
e. Kepala Satker Ampuan Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat (16 orang)
f. Ketua PPI Puslitbang di lingkungan Badan Litbangkes (3 orang)
g. Ketua PPI Puslit Kependudukan LIPI (1 orang)
h. Ketua PPI Kementerian Pertanian (1 orang)
i. Tim Programmer Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat (1 orang)
j. Unit Layanan Pengadaan (ULP) (1 orang)
k. Sekretariat PPI Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat (5 orang)
B. Kunjungan Tim PPI ke unit litbang lainnya
Kunjungan PPI Puslitbang Ukesmas ke unit litbang lainnya dalam hal ini
kunjungan studi banding ke PPI Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan tanggal
8 Februari 2019, adapun hasil dari kunjungan studi banding ini untuk melihat secara
global sistematik dan alur kegiatan penelitian di sekretariat PPI Pusat Biomedis dan
Teknologi Dasar Kesehatan termasuk untuk melihat pengarsipan hasil-hasil penelitian di
Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan.
66
C. Rapat Rutin
Selama tahun 2019, PPI Puslitbang Ukesmas telah melaksanakan 7 (tujuh) kali
rapat rutin. Rapat rutin yang dilaksanakan berupa rapat terbatas Panitia Inti dan
Sekretariat PPI, serta rapat lengkap anggota PPI. Dalam rapat lengkap turut diundang
para pejabat struktural di lingkungan Puslitbang Ukesmas.
Tabel 5 di bawah ini menggambarkan jumlah rapat rutin yang dilaksanakan
selama tahun 2019.
Tabel 5
Pelaksanaan Rapat Rutin PPI tahun 2019
No Waktu & Tempat Topik Rapat Peserta
1 29 Januari 2019 – Ruang rapat Sri
Soewasti
Serah Terima Jabatan
Kepengurusan sekretariat
PPI tahun 2018 ke
Sekretariat PPI tahun 2019
Panitia Inti dan
Sekretariat PPI
2 12 Februari 2019 – Ruang Kerja Ketua
PPI
Rapat Penyelesaian Buku
Pedoman Penelitian PPI
tahun 2019
Panitia Inti dan
Sekretariat PPI
3 14 Februari 2019 – Ruang rapat Sri
Soewasti
Rapat Persiapan Rencana
Kerja Panitia Pembina
Ilmiah (PPI ) tahun 2019
Panitia Inti dan
Sekretariat PPI
4 4 April 2019 – Ruang rapat Sri
Soewasti
Rapat Kegiatan Persiapan
Rapat Kerja Panitia
Pembina Ilmiah (PPI) tahun
2019
Ka. Puslitbang
Ukesmas, pejabat
struktural eselon 3
dan 4, Panitia Inti,
dan Sekretariat PPI
5 14 Juni 2019 – Ruang Sri Soewasti
Pembahasan agenda PPI
bulan Juni- Desember 2019
Ka. Puslitbang
Ukesmas, pejabat
struktural eselon 3
dan 4, Panitia Inti,
dan Sekretariat PPI
6 24 Juni 2019 – Ruang Sri Soewasti
Rapat Finalisasi
Rekomendasi Kebijakan
Hasil Puslitbang Upaya
Kesehatan Masyarakat
tahun 2019
Panitia Inti dan
Sekretariat PPI
7 27 Juni 2019 – Ruang Sri Soewasti Koordinasi Kegiatan Panitia
Pembina Ilmiah tahun 2019
Panitia Inti dan
Sekretariat PPI
67
D. Pagu anggaran PPI dan Realisasi Anggaran tahun 2019
Jumlah anggaran yang dikelola dan merupakan kegiatan yang dilaksanakan
PPI pada tahun 2019 sebesar Rp 1.458.622.000 (satu milyar empat ratus lima puluh
delapan juta enam ratus dua puluh dua ribu rupiah). Secara garis besarnya realisasi
anggaran tersebut terdiri atas:
1. Belanja Bahan (MAK-521211), terdiri atas: = Rp 122.358.000,00
a. ATK, fotocopy, spanduk, sertifikat, cetak buku, bahan
computer supply untuk Kesekretariatan (realisasi)
Rp 56.841.800,00
b. Snack untuk rapat biasa (rutin), pertemuan ilmiah
berkala, rapat persiapan penyusunan laporan, pelatihan
peneliti, kunjungan kunjungan kerja ke unit litbang
lainnya (realisasi)
Rp 36.596.000,00
c. Pengadaan seminar kit (realisasi) Rp 950.000,00
2. Belanja Jasa Profesi (MAK- 522151) = Rp 108.600.000,00
3. Belanja Perjalanan Biasa (MAK- 524111) = Rp 274.366.000,00
4. Belanja perjalanan Transport Dalam Kota (MAK-
524113)
= Rp 7.200.000,00
5. Belanja Perjalanan Paket Meeting Dalam Kota (MAK-
524114), terdiri atas:
= Rp 546.882.000,00
a. Rapat Kerja PPI (realisasi) Rp 127.649.000,00
b. Pembahasan Protokol Penelitian 2020 Puslitbang
Ukesmas & Satker Ampuan (realisasi)
Rp 209.116.000,00
c. Pembahasan Laporan Penelitian 2019 Puslitbang
Ukesmas & Satker Ampuan (realisasi)
Rp 206.852.000,00
6. Belanja Barang Non Operasional Lainnya (MAK-
521219)
7. Belanja Perjalanan Lainnya (MAK- 524119), terdiri
atas:
= Rp 3.500.000,00
Rp 395.716.000,00
68
a. Penyusunan Roadmap Puslitbang Ukesmas tahun 2020-
2024 (realisasi)
Rp 378.250.400,00
Total Pagu = Rp 1.458.622.000,00
Tabel 6 di bawah ini memperlihatkan realisasi anggaran yang dikelola PPI
pada tahun 2019.
Tabel 6
Penyerapan Anggaran Kegiatan PPI Tahun 2019
No Kode
MAK Belanja Pagu Pengeluaran
Persentase
Penyerapan
(%)
1. 521211 Bahan Rp 122.358.000,- Rp 94.387.800,- 77 %
2. 522151 Jasa Profesi Rp 108.600.000,- Rp 68.550.000,- 63 %
3. 524111 Perjalanan Biasa Rp 274.366.000,- Rp 230.892.400,- 84%
4. 524113 Perjalanan Transport
Dalam Kota
Rp . 7.200.000,- Rp 5.250.000,- 72%
5. 524114 Perjalanan Dinas
Paket Meeting Dalam
Kota
Rp 546.882.000,- Rp 543.617.000,-
99 %
6 521219 Belanja Barang Non
Operasional Lainnya
Rp 3.500.000,- Rp 500.000,- 14 %
7 524119 Belanja Perjalanan
Lainnya
Rp 395.716.000,- Rp 378.250.400,- 95%
Jumlah Rp 1.458.622.000,- Rp 1.321.447.600,- 90,59 %
Berdasarkan Tabel 5 di atas persentase penyerapan anggaran kegiatan PPI tahun
2019 sebesar 90,59% dari total pagu anggaran kegiatan Panitia Pembina Ilmiah. Adapun
uraian penggunaan anggaran sebagai berikut:
a. Anggaran kegiatan belanja bahan yang meliputi belanja konsumsi rapat, ATK,
fotocopy, spanduk, sertifikat, cetak buku, bahan computer supply untuk
Kesekretariatan penggunaannya disesuaikan dengan kebutuhan pada setiap kegiatan
dan untuk realisasinya mencapai 77%
69
b. Anggaran jasa profesi penyerapan hanya mencapai 63%, hal ini disebabkan karena
kegiatan peningkatan kapasitas peneliti berupa pelatihan tidak terlaksana sebanyak 2
(dua) kali pelatihan. Sehingga jasa profesi penyerapan menjadi tidak maksimal.
Adapun peruntukan anggaran jasa profesi ini pada kegiatan-kegiatan pembahasan-
pembahasan proposal penelitian, protokol, dan laporan penelitian membutuhkan
narasumber sesuai dengan topik penelitian di Puslitbang Ukesmas. Selama kegiatan
rapat pembahasan penelitian PPI mengundang narasumber dari lingkup institusi
pendidikan, lintas sektor kementerian lainnya dan instansi fasilitas kesehatan terkait.
c. Anggaran perjalanan dinas digunakan untuk perjalanan dinas Pembina PPI, pejabat
struktural dan tim sekretariat PPI ke Balai Litbangkes Ampuan. Anggaran untuk
pembinaan penelitian Balai Litbangkes Ampuan yaitu Balai Litbang GAKI Magelang,
Balai Litbang P2B2 Banjarnegara, Balai Litbang P2B2 Donggala, Balai Litbang P2B2
Tanah Bumbu, Loka Litbang P2B2 Baturaja, Loka Litbang P2B2 Waikabubak dan
Loka Litbang P2B2 Ciamis. Dan penyerapan anggaran di tahun 2019 ini sebesar 84%
d. Anggaran transport dalam kota pada tahun 2019 ini lebih banyak digunakan untuk
pembayaran transport lokal para narasumber di kegiatan Pertemuan Ilmiah Berkala
dan untuk transport operasional yang sifatnya untuk kelengkapan administrasi
penelitian. Penyerapan realisasinya mencapai 72%
e. Anggaran perjalanan dinas paket meeting dalam kota digunakan untuk kegiatan Rapat
Kerja PPI tahun 2019, kegiatan Pembahasan Protokol Penelitian 2020 Puslitbang
Ukesmas & Satker Ampuan dan kegiatan Pembahasan penelitian tahun 2019
Puslitbang Ukesmas & Satker Ampuan. Untuk realisasinya mencapai 99%
f. Anggaran Barang Non Operasional lainnya hanya terserap sebesar 14% dikarenakan
anggaran ini hanya untuk memfasilitasi pembayaran etik penelitian. Dan karena setiap
penelitian yg dilaksanakan ditahun 2019 ini sudah mengganggarkan untuk
pembayaran etik masing-masing, sehingga penyerapan anggaran belanja non
operasional lainnya dikegiatan PPI menjadi sangat kecil
g. Anggaran Belanja perjalanan lainnya realisasi hanya mencapai 95%, anggaran
digunakan dalam kegiatan penyusunan Roadmap Puslitbang Ukesmas tahun 2020-
2024, dalam pelaksanaannya dilaksanakan oleh bagian Tata Usaha, walaupun dalam
alokasi anggaran masuk ke dalam anggaran PPI
70
BAB IV
CAPAIAN, TANTANGAN, DAN RENCANA TINDAK LANJUT
A. Pencapaian Kinerja
Secara garis besarnya kegiatan yang dilaksanakan PPI Puslitbang Ukesmas
terdiri atas kegiatan pembinaan dan pendampingan, serta peningkatan manajemen dan
administrasi keuangan. Kedua kegiatan ini pengelolaan anggarannya menjadi
tanggung jawab PPI. Meskipun ada kegiatan lainnya yaitu pembahasan kajian 2019
(proposal dan laporan), monitoring penelitian dan diseminasi hasil penelitian serta
penyusunan roadmap; pengelolaan anggarannya berada di luar tanggung jawab PPI.
Pencapaian kinerja PPI dapat diketahui dari penyerapan anggaran, kualitas dan
kuantitas pembinaan, lamanya waktu pelaksanaan, dan tatalaksana administrasi
perkantoran.
Tabel 7 di bawah ini memperlihatkan kinerja PPI selama tahun 2019
Tabel 7
Pencapaian Kinerja PPI Tahun 2019
N
o
Kegiatan Penyerapan
Anggaran
(%)
Kuantitas
Lama Waktu
Pelaksanaan
Administrasi
Perkantoran
a b c d e f
1 Pertemuan Ilmiah
Berkala 100 % K1 = 100%
K2 = Baik
T = 4 hari
R = 4 hari
TL Surat = Baik
TL Arsip = Baik
2
Pelatihan Peneliti
50% K1 = 33%
K2 = Sedang
T = 4 hari
R = 1 hari
TL Surat = Baik
TL Arsip = Baik
3 Pembahasan Laporan
Akhir Penelitian Tahun
2019 80,35% K1 = 100%
K2 = Baik
T = 3 hari
R = 3 hari
TL Surat = Baik
TL Arsip = Baik
4 Monitoring Penelitian
Tahun 2019 * --- K1 = 100%
K2 = Baik
T = 15 hari
R = 15 hari
TL Surat = kurang
TL Arsip = Kurang
71
N
o
Kegiatan Penyerapan
Anggaran
(%)
Kuantitas
Lama Waktu
Pelaksanaan
Administrasi
Perkantoran
a b c d e f
5 Pembahasan Proposal
Penelitian Tahun 2020 83,01%
K1 = 100%
K2 = Baik
T = 3 hari
R = 3 hari
TL Surat = Baik
TL Arsip = Baik
6 Supervisi dan
Pembinaan Satker
Ampuan 91,00% K1 = 100%
K2 = Baik
T = 28 hari
R = 28 hari
TL Surat = Baik
TL Arsip = Baik
7 Pembahasan Proposal
Kajian Tahun 2019 * --- K1 = 100%
K2 = Baik
T = 3 hari
R = 3 hari
TL Surat = Baik
TL Arsip = sedang
8 Pembahasan Laporan
Kajian Tahun 2019 * --- K1 = 100%
K2 = Baik
T = 3 hari
R = 3 hari
TL Surat = Baik
TL Arsip = Sedang
9 Diseminasi Hasil
Penelitian 2019 * --- K1 = 100%
K2 = Baik
T = 3 hari
R = 3 hari
TL Surat = Baik
TL Arsip = Baik
10 Rapat Kerja PPI 74,90%
--- T = 3 hari
R = 3 hari
TL Surat = Baik
TL Arsip = Baik
11 Kunjungan kerja ke unit
litbang lainnya Ke Unit
Litbang Lainnya 0,00%
--- T = 6 hari
R = 0 hari
TL Surat = Baik
TL Arsip = Baik
12 Pelaksanaan Rapat Rutin 100%
--- T = 12 hari
R = 12 hari
TL Surat = Baik
TL Arsip = Baik
13 Tatalaksana
Persuratan
100% ATK --- --- ---
14 Tatalaksana Pengarsipan --- --- ---
15 Proses Perencanaan
Kegiatan --- --- T = 3 hari
R = 3 hari ---
16 Pengajuan Anggaran
Kegiatan --- --- T = 2 hari
R = 4 hari ---
17 Penyelesaian
Penggunaan Anggaran --- --- T = 5 hari
R = 10 hari ---
72
Keterangan: * = anggaran tidak dikelola PPI
--- = tidak diisi
- Kuantitas (K1) dan Kualitas (K2) Pembinaan (K1 dlm % dan K2 tulis
Baik/Sedang/Kurang)
- Lama Waktu Pelaksanaan : (T – taget dan R – realisasi dlm hari)
- Administrasi Perkantoran : (TL Surat = tatalaksana persuratan TL Arsip
= tatalaksana pengarsipan), kriteria (Baik/Sedang/Kurang)
Dari Tabel 9 di atas, tampak bahwa kinerja PPI selama tahun 2019 menunjukkan:
1. Penyerapan anggaran sudah cukup optimal. Jika berdasarkan penyerapan total
anggaran PPI tahun 2019 ini sebesar 90,59%. Ada satu penyerapan anggaran berupa
Barang Non Operasional lainnya hanya terserap sebesar 14% dikarenakan anggaran ini
hanya untuk memfasilitasi pembayaran etik penelitian. Dan karena setiap penelitian yg
dilaksanakan ditahun 2019 ini sudah mengganggarkan untuk pembayaran etik masing-
masing, sehingga penyerapan anggaran belanja non operasional lainnya dikegiatan PPI
menjadi sangat kecil
1. Kuantitas pembinaan dapat terlaksana (100%) meskipun untuk pelatihan peneliti
hanya bisa terlaksana 33% (dikarenakan hanya melaksanakan 1 (satu) kali saja
pelatihan dari 3 (tiga) kali pelatihan yang dijadwalkan/anggarkan. Sedangkan kualitas
pembinaan umumnya telah berjalan dengan baik.
2. Lama waktu pelaksanaan dalam setiap kegiatan antara target dan realisasi, sudah
memenuhi target; meskipun ada beberapa kegiatan yang realisasinya melebih dari
target yang ditetapkan seperti proses pengajuan anggaran kegiatan, dan penyelesaian
penggunaan anggaran.
3. Administrasi perkantoran yang meliputi tata laksana persuratan dan pengarsipan
cukup berjalan dengan baik. Dokumentasi, dokumen, data dan informasi penting
sudah mulai tersimpan dengan baik.
B. Masalah dan Kendala yang Dihadapi
Masalah dan kendala yang dihadapi PPI selama pelaksanaan kegiatan adalah:
1. Adanya keterlambatan kegiatan dikarenakan peralihan antara pengurus yang lama
(PPI tahun 2017 — 2018) ke pengurus yang baru (PPI tahun 2018—
73
2019). Serah terima dari sekretariat pengurus lama 2018 ke sekretariat pengurus yang
baru 2019 juga berjalan dengan baik, walaupun dokumen pengarsipan tahun 2018
tidak bisa diserahkan ke pengurus sekretariat 2019 dikarenakan masih disimpan oleh
pengurus sekretariat pengurus 2018. Kondisi ini menyebabkan pengurus yang baru
memulai tahapan kerja terlebih dahulu dengan melakukan konsolidasi internal. Proses
konsolidasi internal pun berjalan lama karena pengurus yang baru harus membuat
berbagai aturan dan prosedur kerja baku.
2. Surat menyurat dari dan ke PPI sudah mulai tertata kelola dan terarsipkan dengan
baik. Sehingga cukup banyak disposisi tugas dapat ditindaklanjuti dan terdokumentasi
dengan baik.
3. Berbagai dokumen yang ada sudah mulai tertata dan tersimpan dengan baik,
4. Sebagian besar anggota PPI terlibat dalam kegiatan Rifaskes 2019 yang sejak awal
tahun
5. anggaran sudah mulai berproses (TOT di tingkat Pusat, pelatihan enumerator di
tingkat provinsi, persiapan daerah, supervisi, dll), dan ada juga anggota PPI yang
menjadi ketua pelaksana penelitian. Hal ini menimbulkan kendala bagi anggota PPI
untuk lebih fokus dalam melaksanakan pembinaan dan pendampingan.
6. Staf Sekretariat sebagian besar adalah peneliti yunior. Sebagai peneliti yunior
tentunya mereka cenderung mengutamakan tugas pokoknya. Dengan hanya
mengandalkan 2 staf Sekretariat yang bukan peneliti menyebabkan beratnya beban
kerja yang ditanggung, kecepatan kerja tidak optimal sehingga penyelesaian pekerjaan
tertunda.
7. Tidak tersedianya Ruangan Sekretariat yang berdekatan dengan ruangan kerja Ketua
PPI menyebabkan terkendalanya proses pengarahan dan pengawasan kerja dari Ketua
PPI ke staf Sekretariat.
8. Tenaga Sekertariat PPI, yang terdiri dari staf administrasi Sub Bagian PKS dan
peneliti junior yang diberi tugas kesekertariatan, tidak mendapatkan insentif khusus
baik berupa tambahan gaji/honor maupun nilai angka kredit. Penyelesaian tugas
administratif dan kesekertariatan, dirasakan sebagai beban kerja tambahan yang
menganggu tugas pokoknya.
74
C. Kekuatan, Kelemahan, Tantangan dan Ancaman
Kekuatan:
1. Anggota PPI minimal peneliti madya dan sarjana S-2 dari berbagai disiplin ilmu yang
telah berpengalaman memberikan pembinaan dan pendampingan kegiatan penelitian.
2. Dalam hal memberikan pembinaan dan pendampingan penelitian, kemampuan anggota
PPI telah diakui di lingkup Nasional. Di lingkup Internasional beberapa KTI anggota PPI
terpublikasi secara luas.
3. Sebagian besar anggota PPI telah melaksanakan penelitian yang berorientasi terhadap
program (CORA) dalam kurun waktu yang cukup lama. Selain itu sebelum menjadi
peneliti, beberapa anggota PPI memulai karir di institusi pelaksana program (dinas
kesehatan provinsi/ kabupaten/kota, rumah sakit umum daerah).
4. Sebagian besar anggota PPI berpengalaman sebagai narasumber pertemuan ilmiah baik
ditingkat nasional dan internasional
5. Teralokasinya anggaran PPI untuk menunjang kegiatan dan pengembangan bagi peneliti
dan struktural di Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat
Kelemahan:
1. Anggota PPI tidak dapat mengalokasikan waktu kerja dengan baik dan efisien.
2. Staf Sekretariat diisi oleh para peneliti yunior yang lebih fokus dalam melaksanakan
tupoksi sebagai peneliti.
3. Koordinator staf Sekretariat adalah staf administrasi Subbid PKS (bukan pejabat
struktural) sehingga yang bersangkutan kesulitan untuk memberikan perintah dan
membina kordinasi dengan staf sekretariat yang berasal dari peneliti.
4. Minimnya peralatan kantor untuk menunjang kerja kesekretariatan (PC, lemari arsip).
Tantangan:
1. Tersedianya anggaran yang mencukupi.
2. Adanya tawaran menjadi narasumber dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh
loka/balai litbangkes dan institusi pelaksana program di Pusat dan daerah.
3. Kemajuan teknologi informasi hendaknya dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan
kualitas anggota PPI.
4. Adanya Peraturan LIPI No 14 tahun 2018 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional
Peneliti dapat memotivasi para peneliti untuk lebih meningkatkan kinerjanya.
75
Ancaman:
1. Tidak adanya nilai angka kredit peneliti sebagai anggota PPI. Dalam Peraturan Kepala
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Nomor 2 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Jabatan Fungsional Peneliti, yang saat ini sudah tidak berlaku lagi, tidak ada angka
kredit untuk kepanitiaan yang berkaitan dengan tugas pokok institusi.
2. Tidak tersedianya honor bagi Staf Sekretariat PPI.
3. Belum optimalnya etos kerja peneliti menyebabkan proses pembinaan dan
pendampingan berjalan lamban dan tidak efisien. Peneliti belum terbiasa membuat
rencana kerja bulanan dan tahunan, meskipun target yang akan dicapai telah ditetapkan
dalam SKP. Hal ini menimbulkan kesulitan bagi para pembina peneliti (peneliti senior)
untuk mengatur jadual kegiatan pembinaan.
4. Belum berjalannya secara optimal pembinaan penelitian yang dilakukan oleh pejabat
eselon 4 dan 3 yang menjadi atasan langsung peneliti.
5. Belum terlaksananya dengan baik pembinaan peneliti oleh peneliti senior di atasnya. Hal
ini mengakibatkan penulisan proposal/protokol tidak sesuai harapan dan publikasi ilmiah
peneliti masih rendah di jurnal terakreditasi nasional dan internasional.
D. Kegiatan yang Belum Terlaksana
Kegiatan PPI 2019 yang belum terlaksana adalah sebagai berikut :
1. Pembahasan proposal 2021 (tidak bisa dilaksanakan karena anggaran tidak
memungkinkan dan waktu yang sudah tidak memungkinkan karena kesibukan
peneliti)
2. Rapat rutin seluruh anggota PPI, minimal 1 bulan sekali.
3. Peningkatan kuantitas dan kualitas monitoring penelitian tahun 2019 dengan
memasukkan kegiatan ini dalam rencana anggaran PPI tahun 2019.
Beberapa kegiatan yang belum dapat maksimal dilaksanakan yaitu kunjungan
kerja ke unit litbang lainnya ke unit litbang kementerian atau institusi litbang non-
kementerian dan rapat rutin seluruh anggota PPI minimal 1 bulan sekali disebabkan
padatnya kegiatan Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat pada tahun 2019 dan
keterbatasan waktu anggota PPI. Sementara kegiatan tersebut sangat diperlukan dalam
pengembangan wawasan dan peningkatan kinerja anggota PPI. Diperlukan mekanisme
koordinasi yang lebih efektif pada kondisi waktu yang terbatas, misalnya melalui media
elektronik berbasis informasi teknologi, misalnya website PPI.
76
E. Kegiatan tambahan
Selain tugas pembinaan sebagaimana sudah tertulis pada SK PPI 2019, PPI juga
melaksanakan tugas tambahan sebagai berikut.
1. Membina penelitian Risbinkes 2019, meliputi review proposal, pengembangan
protokol, dan penulisan laporan akhir.
2. Membina kegiatan kajian Puslit 2019, meliputi pengembangan proposal, penyusunan
Policy Brief dan laporan kajian
3. Melaksanakan review dan telaah yang ditugaskan oleh Kapuslitbang Ukesmas Badan
Litbangkes
F. Garis Besar Rencana Kegiatan Tahun 2020
Pada prinsipnya garis besar rencana kegiatan tahun 2020 tidak berbeda dengan
kegiatan yang dilaksanakan tahun 2019, yaitu: (a) diskusi ilmiah berkala, pelatihan
peneliti, (b) pembahasan laporan penelitian tahun 2020, (c) monitoring penelitian tahun
2020, (d) pembahasan protokol penelitian tahun 2021, (e) supervisi dan pembinaan
satker ampuan, (f) pembahasan proposal dan laporan kajian tahun 2020, (g) diseminasi
hasil penelitian 2019, (h) rapat kerja PPI, (i) kunjungan kerja ke unit litbang lainnya ke
unit litbang lainnya, (j) pelaksanaan rapat rutin.
77
BAB V
PENUTUP
Pada laporan kegiatan PPI tahun 2019, telah diuraikan berbagai hasil pelaksanaan
kegiatan dan masalah serta kendala yang dihadapi. Pada umumnya kegiatan belum dapat
dilaksanakan secara maksimal, sehingga target pembinaan belum sepenuhnya dapat tercapai.
Namun demikian, upaya yang telah dilaksanakan dengan berbagai keterbatasan, setidaknya
dapat memotivasi peneliti dalam meningkatkan kualitas penelitian, laporan penelitian dan
karya tulis ilmiah yang merupakan kinerja Puslitbang Upaya Kesehatan, dan sekaligus
merupakan hasil kerja minimal masing-masing peneliti.
Berdasarkan laporan ini, diperlukan tindak lanjut terkait segenap masalah dan kendala
yang ditemukan agar kegiatan PPI pada tahun 2020 yang akan datang dapat berjalan dengan
lebih baik. Mudah-mudahan informasi yang tercakup dalam laporan ini dapat dimanfaatkan
dengan baik, utamanya menjadi dasar pelaksanaan kegiatan PPI pada tahun berikutnya.
Semoga kinerja Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan terus meningkat sebagaimana yang kita harapkan bersama.
78
LAMPIRAN
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIABADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN
Jl. Percetakan Negara No. 29 Kotak Pos 1226 Jakarta 10560 Indonesia Telp. : (021) 42872393, 4241921 Fax. : (021) 42872392, 4241921
E-mail : [email protected]; Website : http://www.pusat3.litbang.depkes.go.id GERMAS
SURAT KEPUTUSANKEPALA PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN UP AYA KESEHATAN MASYARAKAT
NOMOR : HK.02.04 / 1 / p67 /2019
tentang
TIM PEMBINAAN PENELITIAN Dl LINGKUNGAN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
TAHUN 2019
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
Menimbang : 1. bahwa dalam rangka menjalankan fungsi institusi Pusat Penelitian danPengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat - Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan diperlukan adanya pembinaan kegiatan penelitian;
2. bahwa kegiatan pembinaan penelitian yang dilaksanakan bertujuan agar pelaksanaan penelitian sesuai dengan metode ilmiah yang ditetapkan;
3. bahwa kegiatan pembinaan penelitian yang dilaksanakan bertujuan agar hasil yang diperoleh dapat dimanfaatkan untuk pengembangan Iptek dan program di lingkungan Kementerian Kesehatan;
4. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada angka (1), (2), dan (3); perlu ditetapkan Tim Pembinaan Penelitian di Lingkungan Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat melalui Keputusan Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Tahun 2019
Mengingat 1. Undang-undang Nomor 18 tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan llmu Pengetahuan dan Teknologi;
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 1995 tentang Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 67. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3609);
4. Peraturan Presiden No. 24 Tahun 2010 tentang Pengaturan Tugas dan Fungsi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 374 Tahun 2008 tentang Sistem Kesehatan Nasional;
6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 375/Menkes/SK/V/2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan Tahun 2005— 2025;
7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN: Keputusan Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya KesehatanMasyarakat tentang Tim Pembinaan Penelitian di Lingkungan Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat Tahun 2019
KESATU: Susunan tim pembina penelitian tercantum dalam lampiran keputusan danmerupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keputusan ini.
KEDUA: Tugas dan fungsi pembina adalah sebagai berikut:1. Membuat rencana kerja pembinaan bersama dengan ketua
pelaksana penelitian yang dibina;2. Melaksanakan pembinaan dan pendampingan kegiatan penelitian
mulai dari penyusunan protokol penelitian, pelaksanaan pengumpulan data, pengolahan dan analisis data, pelaporan, dan diseminasi hasil penelitian;
3. Melakukan evaluasi dan memotivasi terhadap capaian kegiatan penelitian yang dibina bersama ketua pelaksana.
KETIGA : Tim Pembina dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepadaKepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat.
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku selama satu tahun sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : JakartaPada tanggal : j Januari 2019
KEPALAPUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
Tembusan:1. Kepala Badan Litbang Kesehatan.2. Para Pejabat Eselon II di lingkungan Badan Litbangkes.3. Para Pejabat Eselon III di lingkungan Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat.4. Yang bersangkutan untuk diketahui dan dilaksanakan sebagaimana mestinya.
SUSUNAN TIM PEMBINA PENELITIAN Dl LINGKUNGAN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN UP AYA KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2019
No Judul Penelitian Ketua Pelaksana Pembina/Pendamping Pertama
Pembina/Pendamping Kedua
Pembina/Pendamping Ketiga
1. Studi Kohor Faktor Risiko PTM dan Tumbuh Kembang Anak Tahun 2019
Dr. Dra. Woro Riyadina, M.Kes
Dr. dr.Teti Tejayanti, MKM
Tin Afifah, SKM.,MKM
2. Riset Implementasi Model Juru Pembasmi Jentik (Jurbastik) dalam Penanggulangan DBD (Multicenter Study 2019)
Jusniar Ariati, S.Si.,M.Si Dra. Athena Anwar, M.Si
Dr.dr. Felly Philipus Senewe, M.Kes
3. Studi Implementasi Intervensi Masalah Gangguan Jiwa Berbasis Sekolah
Indri Yunita Suryaputri, S.Psi.,M.Si
Dr.Ekowati Rahajeng, SKM., M.Kes
Dr.Yekti Widodo, SP.,M.Kes
4. Asesmen Cepat Kualitas Air Minum di Indonesia Sri Irianti, SKM.,MPhil.,PhD Dra.Noer Endah Pracoyo, M.Kes
Anorital, SKM.,M.Kes
5. Riset Evaluatif Program Nasional Percepatan Penanggulangan Stunting Pada Kabupaten Prioritas
Yurista Permana Sari, SKM.,M.Si
Dra. Rr.Rachmalina S, M.ScPH
Dr.Aria Kusuma, SKM.,MKM
6. Studi Status Gizi Balita di 160 Kab/Kota di Indonesia
Dr. Sudikno.SKM.,M.Kes Sri Irianti, SKM.,MPhil.,PhD
Dr.Joko lrianto,SKM.,M.Kes Dr.AgusTriwinarto, SKM., M.Kes
7. Determinan Preferensi dan Loyalitas Kepesertaan JKN
Dr.MikoHananto,SKM.,M.Kes
Dr. Dwi Hapsari Tjandrarini, SKM.,M.Kes
Dr.dr.Dina Bisara, MA
KEPALAPUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
VIVI SETIAWATY
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBUK INDONESIABADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN
Jl. Percetakan Negara No. 29 Kotak Pos 1226 Jakarta 10560 Indonesia Telp. : (021) 42872393, 4241921 Fax. : (021) 42872392, 4241921
E-mail : [email protected]; Website : http://www.pusat3.litbang.depkes.go.id GERMAS
SURAT KEPUTUSANKEPALA PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
NOMOR : HK.02.04 / 1 / Q66 /2019
tentang
TIM PEMBINAAN PENELITIAN PADA SATUAN KERJA AMPUAN Dl LINGKUNGAN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2019
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
Menimbang
Mengingat
1. bahwa dalam rangka menjalankan fungsi institusi Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat - Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan yang dalam hal ini sebagai pengampu dari satuan kerja di daerah, diperlukan adanya pembinaan kegiatan penelitian yang dilakukan oleh satuan kerja ampuan;
2. bahwa kegiatan pembinaan penelitian yang dilaksanakan, sebagaimana yang dimaksud pada angka 1 di atas adalah bertujuan agar pelaksanaan penelitian sesuai dengan metode ilmiah yang ditetapkan;
3. bahwa kegiatan pembinaan penelitian yang dilaksanakan bertujuan agar hasil yang diperoleh dapat dimanfaatkan untuk pengembangan Iptek dan program di lingkungan Kementerian Kesehatan;
4. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada angka (1), (2), dan (3); perlu ditetapkan Tim Pembinaan Penelitian Pada Satuan Kerja Ampuan di Lingkungan Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat melalui Keputusan Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Tahun 2019
1. Undang-undang Nomor 18 tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan llmu Pengetahuan dan Teknologi;
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 1995 tentang Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 67. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3609);
4. Peraturan Presiden No. 24 Tahun 2010 tentang Pengaturan Tugas dan Fungsi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 374 Tahun 2008 tentang Sistem Kesehatan Nasional;
6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 375/Menkes/SK/V/2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan Tahun 2005—2025;
7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 65 Tahun 2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN : Keputusan Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat tentang Tim Pembinaan Penelitian Pada Satuan Kerja Ampuan di Lingkungan Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat Tahun 2019
KESATU: Susunan tim pembinaan satuan kerja ampuan tercantum dalam lampirankeputusan dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keputusan ini.
KEDUA:
KETIGA:
KEEMPAT:
KELIMA :
Tugas dan Fungsi Pembina Satuan Kerja Ampuan adalah sebagai berikut:1. Mengidentifikasi permasalahan dan kebutuhan kegiatan penelitian di
satuan kerja ampuan2. Membuat rencana kerja pembinaan bersama dengan kepala satuan kerja
ampuan3. Melaksanakan pembinaan dan pendampingan kegiatan penelitian mulai
dari membina dan mereview proposal penelitian di satker ampuan, membina penyusunan protokol penelitian di satker ampuan dan membina penulisan laporan penelitian di desiminasi hasil penelitian
1. Pembina wajib membuat laporan dengan menggunakan formulir hasil pembinaan setiap selesai melakukan tugas pembinaan disertakan berkas sebagai bukti proses pembinaan yang berupa proposal/protokol laporan/powerpoint materi paparan/artikel/poster, dan sebagainya
2. Jika pembina saat diperlukan tidak bisa melakukan tugasnya maka pembinaan dapat dilimpahkan ke anggota tim pembina yang lain dengan syarat memberikan berkas dan laporan proses kerja selama membina keanggota tim pembina pengganti
Tim Pembina dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepadaKepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat.
Keputusan ini berlaku selama satu tahun sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : JakartaPada tanggal : 3 Januari2019
KEPALAPUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
Tembusan:1. Kepala Badan Litbang Kesehatan.2. Para Pejabat Eselon II di lingkungan Badan Litbangkes.3. Para Pejabat Eselon III di lingkungan Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat.4. Para Kepala Balai/Loka Litbangkes di lingkungan Badan Litbangkes.5. Yang bersangkutan untuk diketahui dan dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Lampiran Keputusan Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat Nomor : HK. 02.04/1/ ObC, /2019
Tanggal : 3 Januari 2019
SUSUNAN TIM PEMBINA PENELITIAN PADA SATUAN KERJA AMPUAN Dl LINGKUNGAN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2019
1. Balai BanjarnegaraKetua Pembina : Anorital, SKM., M.KesPembina : Dr. Joko irianto,SKM.,M.Kes
Tin Afifah, SKM.,M.Kes Ning Sulistiyowati, SKM.,M.Kes
Sekretaris : Zubaidah, SKM
2. Loka PangandaranKetua Pembina : Dr.Dra.Woro Riyadina,M.KesPembina : Dr. Sri Poedji Hastoety Djaiman, SKM.,M.Kes
Dr. dr.Dina Bisara, MA Sekretaris : Siti Masitoh, SKM
3. Balai MagelangKetua Pembina : Dra. Athena Anwar, M.Si Pembina : Dr. Dwi Hapsari Tjandrarini, SKM.,M.Kes
Dra. Noer Endah Pracoyo, M.Kes Sekretaris : Siti Masitoh, SKM
4. Balai Baturaja Ketua Pembina Pembina
Sekretaris
: Dr. Miko Hananto,SKM,M.Kes : Jusniar Ariati, S.Si.,M.Si Dra. Shinta, MS Rina Marina, SKM..MKM
: Rahmawati Martha Putri, SE
5. Balai Tanah BumbuKetua Pembina : Dra. Rr.Rachmalina S, M.ScPHPembina : Dr. Aria Kusuma,SKM,MKM
Dasuki, S.F.,Apt.,M.Sc Sugiharti, SKM..MKM
Sekretaris : Ahmad Saefudin
6. Balai DonggalaKetua Pembina : Dr. Ekowati Rahajeng, SKM, M.Kes Pembina : Dr. dr.Felly Philipus Senewe, M.Kes
Dr. Feri Ahmadi, S.Si.,MPH Sekretaris : Zubaidah, SKM
7. Loka Waikabubak Ketua Pembina Pembina
Sekretaris
: Dr. Yekti Widodo,SP,M.Kes : Dr.dr.Teti Tejayanti, MKM Dr.Sudikno,SKM.,M.KM Heny Lestary, SKM.,MKM
: Rahmawati Martha Putri, SE
KEPALAPUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
VIVI SETIAWATY