LAPORAN KASUS. Yang Mau Direvisi.terbaru
Transcript of LAPORAN KASUS. Yang Mau Direvisi.terbaru
-
8/19/2019 LAPORAN KASUS. Yang Mau Direvisi.terbaru
1/41
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Nyeri punggung bawah (NPB) merupakan salah satu gangguan
muskuloskeletal yang paling sering dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini
sering dipengaruhi oleh aktivitas fisik dan postur di sebagian kasus, tetapi
faktor etiologi untuk NPB belum dapat ditentukan. aktor demografi (usia,
!enis kelamin, pendudukan dll), angkat berat yang berulang, gaya hidup
menetap, kelemahan otot dinding abdomen, obesitas, merokok, peningkatan lordosis lumbal, skoliosis, gangguan kardiovaskular, tingkat
sosial ekonomi rendah adalah beberapa faktor risiko NPB. (")
#iperkirakan bahwa "$% sampai &'% dari orang dewasa mungkin
memiliki serangan nyeri punggung bawah dalam satu tahun, dan $'%
sampai '% mengalami setidaknya satu episode nyeri punggung bawah
selama masa hidup mereka. Nyeri punggung bawah mempengaruhi segala
usia, dari rema!a sampai orang tua, dan merupakan penyebab utama
keaatan pada penduduk yang beker!a. Pada umumnya, nyeri punggung
bawah menyerang rema!a yang mempunyai kehidupan sosial yang aktif
(&'-&* tahun), dan menapai punaknya pada mereka yang berusia lebih
dari *'. Pengenalan awal penyebab nyeri punggung bawah penting untuk
penegahan masalah lebih lan!ut. (&)
#i +merika, *," !uta orang memiliki ge!ala gangguan diskus
intervertebralis antara tahun "$ dan ", dengan prevalensi tahunan
sekitar &% pada pria dan ",$% pada wanita. ebuah studi dari &$ peker!a
beton inlandia berusia "$-* tahun mengungkapkan bahwa *&% laki-
laki, dan sebanyak '% dari pria berusia *$ tahun atau lebih, melaporkan
mengalami nyeri pinggang. /etika diwawanarai sekitar $ tahun
kemudian, prevalensi seumur hidup telah meningkat dari *&% men!adi
$%.(0)
-
8/19/2019 LAPORAN KASUS. Yang Mau Direvisi.terbaru
2/41
2
1.2 Tujuan Laporan Kasus
1u!uan dari penulisan laporan kasus ini adalah untuk mengetahui
seara lebih dalam mengenai definisi, struktur anataomi, epidemiologi,
etiologi, patofisiologi, ge!ala klinis, penegakan dignosis, diangnose
banding, penatalaksanaan, komplikasi, dan prognosis low back pain.
1.3 Manfaat Laporan Kasus
#iharapkan dengan adanya laporan kasus ini dapat memberikan
pengetahuan dan iformasi tentang low back pain sehingga dapat
melakukan upaya dalam penengahan kondisi tersebut.
BAB II
-
8/19/2019 LAPORAN KASUS. Yang Mau Direvisi.terbaru
3/41
3
DATA DASAR PASIEN
I. IDENTITAS PASIEN
Nama 2 Ny 3umonggu Huta!ulu
4enis kelamin 2 Perempuan
5sia 2 * tahun
Peker!aan 2 ibu rumah tangga
+gama 2 /risten Protestan
tatus perkawinan 2 6enikah
1anggal masuk 2 "' !uli &'"$
1anggal pemeriksaan 2 "' !uli &'"$
II. ANAMNESA+lloanamnesa pada tanggal "' !uli &'"$
+. /eluhan 5tama 2 Nyeri Punggung Bawah
B. 1elaah 2
Nyeri punggung bawah sebelah kanan dirasakan pasien se!ak *
tahun yang lalu. Nyeri semakin memberat se!ak 0 hari sebelum
masuk ke rumah sakit. Nyeri punggung bawah men!alar ke bagian
bawah paha sebelah dalam dan nyeri semakin berat pada malam
hari dan saat pasien memutar posisi badan. 7iwayat 1rauma (8).
B+/ (8), B+B (8) Normal.
9. 7iwayat Penyakit #ahulu 2 Hipertensi (-), #6 (-).
#. 7iwayat Penyakit /eluarga 2 -
:. 7iwayat Pemakaian ;bat 2 -
III. PEMERIKSAAN ISIK
#ilakukan pada tanggal "' !uli &'"$
+. tatus
-
8/19/2019 LAPORAN KASUS. Yang Mau Direvisi.terbaru
4/41
4
B. >ital ign
1ekanan #arah 2"0'?' mmhg
Nadi 2 @&A?i
Pernapasan 2 && A?iuhu 2 09
Status Int!rnus
/epala 2 1idak ada kelainan
6ata 2 /on!ungtiva tidak anemis, sklera tidak
ikterik
1elinga 2 /eluar airan tidak ada, 1initus tidak ada
Hidung 2 1idak ada deviasi septum, tidak ada sekret
yang keluar
1enggorokan 21onsil 1"-1& tidak hiperemis
3eher 2 4>P 1idak meningkat
Paru
Cnspeksi 2 imetris saat statis dan dinamis, bentuk
normal
Palpasi 2 voal fremitus sama ki?ka
Perkusi 2 sonor ki?ka
+uskultasi 2>esikular, whee=ing (-), 7onkhi (-)
P!"!r#$saan #s#$ %antun& A'(o"!n
Cnspeksi dalam batas normal dalam batas normal
Palpasi dalam batas normal dalam batas normal
Perkusi dalam batas normal dalam batas normal
+uskultaso dalam batas normal dalam batas normal
-
8/19/2019 LAPORAN KASUS. Yang Mau Direvisi.terbaru
5/41
5
0. Nervus /ranialis
NER*US I /+N+N /C7C
Normosmia (-) (-)+nosmia (-) (-)
Parosmia (-) (-)
Hiposmia (-) (-)
/okosmia (-) (-)
NER*US II /+N+N /C7C
>isus 6enurun 6enurun
3apangan pandang
Normal (8) (8)
6enyempit (-) (-)
Hemianopsia (-) (-)
otoma (-) (-)
7efleks anaman (8) (8)
undus okuli
1idak #ilakukan Pemeriksaan
Darna
Batas
:kskavasio
+rteri
>ena
NER*US III+I*+*I /+N+N /C7C
-
8/19/2019 LAPORAN KASUS. Yang Mau Direvisi.terbaru
6/41
6
/ulit #bn #bn
elaput lendir #bn #bn
7efleks kornea (8) (8)
3angsung (8) (8)
1idak langung (8) (8)7efleks 6asseter (8) (8)
7efleks bersin (8) (8)
NER*US *II /+N+N /C7C
6otorik #bn #bn
6imik #bn #bn
/erut kening #bn #bn
6enutup mata #bn #bn
6eniup sekuatnya #bn #bn6emperlihatkan gigi #bn #bn
1ertawa #bn #bn
ensorik
Pengeapan &?0 depan lidah #bn #bn
aliva #bn #bn
Hiperakusis (-) (-)
7efleks tapedial #bn #bn
NER*US *III /+N+N /C7C
+uditoriusPendengaran #bn #bn
1es 7inne 1dp 1dp
1es Deber 1dp 1dp
1es hwabah 1dp 1dp
>estibularis
Nistagmus (-) (-)
1es kalori 1dp 1dp
>ertigo (-) (-)
1innitus (-) (-)
NER*US I,+,
Pallatum 2 dbn
5vula 2 dbn
#isfagia 2 -
#isartria 2 -
#isfonia 2 -
7efleks muntah 2 dbn
Pengeapan "?0 belakang lidah 2 dbn
-
8/19/2019 LAPORAN KASUS. Yang Mau Direvisi.terbaru
7/41
7
NER*US ,I /+N+N /C7C
6engangkat bahu #bn #bn
ungsi otot #bn #bn
ternokledomastoideus #bn #bn
NER*US ,II
3idah 2 tidak deviasi
1remor 2 (-)
+tropi 2 (-)
asikulasi 2 (-)
5!ung lidah sewaktu istirahat 2 medial
5!ung lidah sewaktu di!ulurkan 2 medial
*. Pemeriksaan kekuatan 6otorik
Pasien bisa duduk 2 (8)
Berdiri dan ber!alan 2 (8)
1rofi 2 eutrofi
1onus ;tot 2 normotonus
/ekuatan ;tot 2 $$$$$?$$$$$
$$$$$?$$$$$
-
8/19/2019 LAPORAN KASUS. Yang Mau Direvisi.terbaru
8/41
8
/lonus /aki 2 (ka?ki) (-)?(-)
7efleks Primitif 2 (ka?ki) (-)? (-)
. /oordinasi
3enggang 2 dbnBiara 2 dbn
6enulis 2 dbn
Perobaan +praksia 2 (-)
6imik 2 dbn
1es 1elun!uk-1elun!uk 2 dbn
1es 1elun!uk-Hidung 2 dbn
#iadokhokinesia 2 dbn
1es 1umit-3utut 2 (-)
1es 7omberg 2 (-)
@. ungsi ;tonom
>asomotoik 2 dbn
udomotoruk 2 dbn
Pilo-:rektor 2 dbn
6iksi 2 (8)
#efekasi 2 (8)
ekresi /eringat 2 dbn
. >ertebra
Bentuk 2 Normal
Pergerakan 2 Normal
. 1anda Perangsangan 7adikuler
3aseGue 2 (8)
9ross 3aseGue 2 (8)
1es 3hermitte 2 (-)
1es Naff=iger 2 (-)
"'. ertigo 2 (-)
"".
-
8/19/2019 LAPORAN KASUS. Yang Mau Direvisi.terbaru
9/41
9
"&. ungsi 3uhur
/esadaran /ualitatif 2 9ompos 6entis
Cngatan Baru 2 Baik
Cngatan 3ama 2 Baik ;rientasi
#iri 2 Baik
1empat 2 Baik
Daktu 2 Baik
ituasi 2 Baik
Cntelegensia 2 Baik
#aya Pertimbangan 2 Baik
7eaksi :mosi 2 Baik
+fasia
:kspresif 2 (-)
7eseftif 2 (-)+praksia 2 (-)
+gnosia
+gnosia >isual 2 (-)
+gnosia 4ari-!ari 2 (-)
+kalkulia 2 (-)
#isorientasi ka?ki 2 (-)
Proses Berfikir 2 Baik
ungsi Bahasa 2 Baik
1anda #emensia 2 (-)
KESIMPULAN
Status pr!s!nt
ensorium 2 96
1# 2 "0'?@' mmhg
H7 2 @&A?i
77 2 &&A?i
1emp 2 09
Perangsangan 6eningeal/aku kuduk 2 (-)
1anda /ernig 2 (-)
Brud=inski C,CC 2 (-)
Peningkatan 1ekanan Cntrakranial
6untah 2 (-)
akit /epala 2 (-)
/e!ang 2 (-)
araf /ranialis
-
8/19/2019 LAPORAN KASUS. Yang Mau Direvisi.terbaru
10/41
10
N" 2 dbn
NCC, CCC 2 7efleks ahaya (8), pupil isokor, visus okuli deAtra
menurun
NCCC,C>,>C 2 gerakan bola mata (8)
N> 2 7efleks kornea (8)
N>CC 2 sudut mulut simetris
N>CCC 2 tidak ada gangguan pendengaran
NC, 2 5vula medial
NC 2 dbn
NCC 2 3idah simetris medial
7efleks isiologis
Biseps?1riseps 2 (8)? (8)
/P7? +P7 2 (8)? (8)
7efleks Patologis
3aseGue 2 (8)
9ros 3aseGue 2 (8)
/ekuatan 6otorik 2$$$$$?$$$$$
PEMERIKSAAN LAB-RAT-RIUM
(1anggal " april &'"$)
Hb 2 "&, g?dl
:ritrosit 2 0,@ A "'?u3
3eukosit 2 ,' A "'0?u3
1rombosit 2 0 A "'0?u3
3imfosit 2 &@,*%
/
-
8/19/2019 LAPORAN KASUS. Yang Mau Direvisi.terbaru
11/41
11
pondyolosis
#iagnosis /er!a 2 Hernia Nukleus Pulposus (HNP)
PENATALAKSANAAN
• +setaminofen &-* mg
• /etorola &I0' mg
• 6etiobalamin "I" amp
• 1ab #ia=epam &A&mg
• 1ramadol &I"
PR-GN-SIS
+d vitam 2 dubia ad bonam+d untionam 2 dubia ad bonam
+d anationam 2 dubia ad malam
USULAN PEMERIKSAAN
". :6<
&. 91-9+N
0. -ray
*. 67C
-
8/19/2019 LAPORAN KASUS. Yang Mau Direvisi.terbaru
12/41
12
BAB III
TIN%AUAN PUSTAKA
Low Back Pain
3.1 D!f#n#s#
Nyeri punggung adalah nyeri yang dirasakan di bagian punggungyang berasal dari otot, persarafan, tulang, sendi atau struktur lain di daerah
tulang belakang. 1ulang belakang adalah suatu kompleks yang
menghubungkan !aringan saraf, sendi, otot, tendon, dan ligamen, dan
semua struktur tersebut dapat menimbulkan rasa nyeri.()
Nyeri punggung adalah nyeri di bagian lumbar, lumbosaral, atau
di daerah leher. Nyeri ini sangat beragam keta!aman dan intensitasnya.
Nyeri punggung diakibatkan oleh regangan otot atau tekanan pada akar
saraf. Nyeri punggung biasanya dirasakan sebagai rasa sakit, tegangan,
atau rasa kaku di bagian punggung. Nyeri ini dapat bertambah buruk
dengan postur tubuh yang tidak sesuai pada saat duduk atau berdiri, ara
menunduk yang salah, atau mengangkat barang yang terlalu berat.(@)
3.2 Anato"# Pun&&un& Baa/
1ulang vertebrae merupakan struktur kompleks yang seara garis
besar terbagi atas & bagian. Bagian anterior tersusun atas korpus vertebra,
-
8/19/2019 LAPORAN KASUS. Yang Mau Direvisi.terbaru
13/41
13
diskus intervertebralis (sebagai artikulasi), dan ditopang oleh ligamnetum
longitudinale anterior dan posterior. edangkan bagian posterior tersusun
atas pedikel, lamina, kanalis vertebralis, serta prosesus tranversus dan
spinosus yang men!adi tempat otot penyokong dan pelindung kolumna
vertebrale. Bagian posterior vertebra satu dan lain dihubungkan dengan
sendi apofisial.(*)
6enurut Haldeman et al (&''&), #iskus intervertebralis
baik anulus fibrosus maupun nukleus pulposusnya adalah bangunan
yang tidak peka nyeri,dan yang merupakan bagian peka nyeri
adalah2(*)
3ig. 3ongitudinale anterior
3ig. 3ongitudinale posterior
9orpus vertebra dan periosteumnya
+rtiulatio =ygoapophyseal
3ig. upraspinosum.
asia dan otot
>ertebra dikelompokan dan dinamai sesuai dengan daerah yang
ditempatinya, yaitu 2 (*)
". >ertebra ervikal
>ertebra servikal terdiri dari tu!uh tulang atau ruas tulang leher,
ruas tulang leher adalah yang paling keil. 7uas tulang leher pada
umumnya mempunyai iri badanya keil dan persegi pan!ang,
lebih pan!ang ke samping dari pada ke depan atau ke belakang.
3engkungnya besar, prosesus spinosus atau ta!u duri u!ungnya
dua atau bivida. Prosesus transverses atau ta!u sayap berlubang-
lubang karena banyak foramina untuk lewatnya arteri vertebralis.
&. >ertebra 1orakalis
-
8/19/2019 LAPORAN KASUS. Yang Mau Direvisi.terbaru
14/41
14
>ertebra torakalis terdiri dari dua belas tulang atau nama lainnya
ruas tulang punggung lebih besar dari pada yang servikal dan
disebelah bawah men!adi lebih besar. 9iri khasnya adalah
badanya berbentuk lebar lon!ong dengan faset atau lekukan keil
di setiap sisi untuk menyambung iga, lengkungnya agak keil,
ta!u duri pan!ang dan mengarah ke bawah, sedangkan ta!u sayap
yang membantu mendukung iga adalah tebal dan kuat serta
memuat faset persendian untuk iga.
0. >ertebra 3umbalis
>etebra lumbalis terdiri dari lima ruas tulang atau nama lainnya
adalah ruas tulang pinggan, luas tulang pinggang adalah yang
terbesar. 1a!u durinya lebar dan berbentuk seperti kapak keil.
1a!u sayapnya pan!ang dan langsing. 7uas kelima membentuk
sendi dan sacrum pada sendi lumbo sakral.
*. >ertebra akralis
>ertebra sakralis terdiri dari lima ruas tulang atau nama lainnya
adalah tulang kelangkang. 1ulang kelangkang berbentuk segi tiga
dan terletak pada bagian bawah kolumna vertebralis, ter!epit
diantara kedua tulang inominata. #asar dari sakrum terletak di
atas dan bersendi dengan vertebra lumbalis kelima dan
membentuk sendi intervertebral yang khas. 1api anterior dari
basis sakrum membentuk promontorium sakralis. /analis sakralis
terletak di bawah kanalis vertebra. #inding kanalis sakralis
berlubang-lubang untuk dilalui saraf sakral. 1a!u duri dapat dilihat
pada pandangan posterior dan sakrum. $. >ertebra /osigeus
>ertebra /osigeus nama lainnya adalah tulang tungging. 1ulang
tungging terdiri dari emapat atau lima vertebra yang rudimenter
yang bergabung men!adi satu. ungsi dari columna vertebralis
atau rangkaian tulang belakang adalah beker!a sebagai pendukung
badan yang kokoh sekaligus !uga beker!a sebagai penyangga
dengan perantaraan tulang rawan akram intervertebralis yang
-
8/19/2019 LAPORAN KASUS. Yang Mau Direvisi.terbaru
15/41
15
lengkungannya memberi fleksibilitas dan memungkinkan
mebongkok tanpa patah. 9akramnya !uga berguna untuk
menyerap gonangan yang ter!adi bila menggerakan berat seperti
waktu berlari dan melonat, dan dengan demikian otak dan
susmsum belakang terlindung terhadap gonangan.
-
8/19/2019 LAPORAN KASUS. Yang Mau Direvisi.terbaru
16/41
16
bergantung pada gerak kontraksi volunter dan reflek otot-otot
sakrospinalis, abdominal, gluteus maksimus, dan hamstring.
-
8/19/2019 LAPORAN KASUS. Yang Mau Direvisi.terbaru
17/41
17
/e!adian tersebut selain dapat merusak !aringan, !uga dapat melukai otot,
ligamen dan tendon. Pada keelakaan yang lebih serius, fraktur tulang
pada daerah lumbal dan spinal dapat masih sembuh sendiri. ampai saat
ini penatalaksanan awal nyeri pinggang akut terfokus pada istirahat dan
pemakaian analgesik.
Chronic Low Back Pain
7asa nyeri pada chronic low back pain bisa menyerang lebih dari 0
bulan dan rasa nyeri ini dapat berulang-ulang atau kambuh kembali. ase
ini biasanya memiliki onset yang berbahaya dan sembuh pada waktu yang
lama. Chronic lowback pain dapat ter!adi karena osteoarthritis,
rheumatoidarthritis, proses degenerasi discus intervertebralis dan tumor.
#isamping hal diatas terdapat !uga klasifikasi patologi yang klasik yang
!uga dapat dikaitkan dengan Low back pain (3BP). /lasifikasi tersebut
adalah 2 ()
". 1rauma
&. Cnfeksi
0. Neoplasma
*. #egenerasi
$. /ongenital
Nyeri punggung dapat dibagi seara anatomi, yaitu2 nyeri leher,
nyeri punggung bagian tengah, nyeri punggung bagian bawah, dan nyeri
pada tulang ekor. Nyeri punggung dapat dibagi berdasarkan durasi
ter!adinya, yaitu2 akut (E"& minggu), kronik (J"& minggu), dan subakut
(-"& minggu) (). Nyeri punggung dapat dibagi berdasarkan
penyebabnya, yaitu 2
". Nyeri lokal, yang disebabkan oleh regangan struktur yang
sensitive terhadap nyeri yang menekan atau mengiritasi u!ung
saraf sensoris. 3okasi nyeri dekat dengan bagian punggung yang
sakit.
&. Reffered Pain ke bagian punggung, dapat ditimbulkan oleh
bagian viseral abdomen atau pelvis. Nyeri ini biasanya
digambarkan sebagai nyeri abdomen atau pelvis tetapi dibarengi
-
8/19/2019 LAPORAN KASUS. Yang Mau Direvisi.terbaru
18/41
18
dengan nyeri punggung dan biasanya tidak terpengaruh dengan
posisi tubuh tertentu. Pasien dapat !uga mempermasalahkan nyeri
punggungnya sa!a.
0. Nyeri yang berasal dari tulang belakang, dapat timbul dari
punggung atau dialihkan ke bagian bokong atau tungkai. Penyakit
yang melibatkan tulang belakang lumbal bagian atas dapat
menimbulkan nyeri alih ke regio lumbal, pangkal paha, atau paha
bagian atas. Penyakit yang melibatkan tulang belakang lumbal
bagian bawah dapat menimbulkan nyeri alih ke bagian bokong,
paha bagian belakang, atau betis dan tungkai (!arang). Cn!eksi
provokatif pada struktur tulang belakang bagian lumbal yang
sensitif terhadap nyeri dapat menimbulkan nyeri tungkai yang tidak
mengikuti distribusi dermatomal. Nyeri slerotomal ini dapat
men!elaskan kasus nyeri di bagian punggung dan tungkai tanpa
adanya bukti penekanan radiA saraf.
*. Nyeri punggung radikular biasanya bersifat ta!am dan menyebar
dari tulang punggung region lumbal sampai tungkai sesuai daerah
per!alanan radiA saraf. Batuk, bersin, atau kontraksi volunteer dari
otot abdomen (mengangkat barang berat atau pada saat menge!an)
dapat menimbulkan nyeri yang menyebar. 7asa nyeri dapat
bertambah buruk dalam posisi yang dapat meregangkan saraf dan
radiA saraf. araf femoral (radiA 3&, 30, dan 3*) melewati paha
bagian depan dan tidak akan teregang dengan posisi duduk.
-
8/19/2019 LAPORAN KASUS. Yang Mau Direvisi.terbaru
19/41
19
3.0 Ep#(!"#o)o
Nyeri muskuloskeletal sering ter!adi dan sering dikaitkan dengan
keaatan yang wa!ar dan biaya kesehatan yang tinggi, dan nyeri
punggung merupakan kelainan muskuloskeletal yang paling sering ter!adi.
Perkiraan total biaya yang dikeluarkan untuk mengobati nyeri punggung di
Cnggris sa!a pada tahun &''' menghabiskan dana sebesar "&,0 !uta
poundsterling. Nyeri punggung prevalensinya sangat tinggi dan memiliki
dampak besar pada lingkungan sosial dan individu. Penyakit ini
menyerang satu dari lima orang dalam waktu yang bersamaan dan pada
usia 0' tahun setengah populasi akan mengalami paling tidak satu episode
nyeri punggung.
Nyeri punggung bawah merupakan penyebab tersering kelima
seseorang berobat ke dokter di +merika. /ira-kira seperempat warga
+merika berusia dewasa dilaporkan menderita nyeri punggung bawah
yang berlangsung paling tidak seharian penuh dalam 0 bulan terakhir, dan
@,% warga dilaporkan menderita " episode nyeri punggung bawah yang
parah dalam waktu " tahun. Nyeri punggung bawah !uga sangat mahal
pembiayaannya2 total biaya kesehatan tambahan untuk nyeri punggung di
+merika diperkirakan menapai &,0 milyar dollar pada tahun ".
ebagai tambahan, biaya yang hilang seara tidak langsung karena
kehilangan waktu beker!a sangat penting, diperkirakan &% dana adangan
+merika dikeluarkan untuk mengatasi edera punggung ."'
Hasil penelitian yang dilakukan Pokdi Nyeri P:7#;C
(Persatuan #okter araf eluruh Cndonesia) di Poliklinik Neurologi
7umah akit 9ipto 6angunkusumo (796) pada tahun &''&
menemukan prevalensi penderita NPB sebanyak "$,%. +ngka ini berada
pada urutan kedua tertinggi sesudah sefalgia dan migren yang menapai
0*,%. #ari hasil penelitian seara nasional yang dilakukan di "* kota di
Cndonesia !uga oleh kelompok studi Nyeri P:7#;C tahun &''&
ditemukan ","0% penderita NPB dengan rata-rata nilai >+ sebesar
-
8/19/2019 LAPORAN KASUS. Yang Mau Direvisi.terbaru
20/41
20
$,*E&,$ yang berarti nyeri sedang sampai berat. 3ima puluh persen
diantaranya adalah penderita berumur antara *"-' tahun.""
3. Et#o)o
Nyeri punggung dapat disebabkan oleh berbagai kelainan yang
ter!adi pada tulang belakang, otot, diskus intervertebralis, sendi, amupun
struktur lain yang menyokong tulang belakang. /elainan tersebut antara
lain 2
". /elainan kongenital?kelainan perkembangan2 spondilosis dan
spondilolistesis, kiposkoliosis, spina bifida, gangguan korda spinalis.
&. 1rauma minor2 regangan, edera whiplash.
0. raktur2 traumatik- !atuh, keelakaan kendaraan bermotor, atraumatik
osteoporosis, infiltrasi neoplastik, steroid eksogen.
*. Herniasi diskus intervertebral.
$. #egeneratif2 kompleks diskus-osteofit, gangguan diskus internal,
stenosis spinalis dengan klaudikasio neurogenik, gangguan sendi
vertebral, gangguan sendi atlantoaksial (misalnya arthritis reumatoid).
. +rthritis2 spondilosis, artropati faet atau sakroiliaka, autoimun
(misalnya ankylosing spondilitis, sindrom reiter).
@. Neoplasma K metastasis, hematologi, tumor tulang primer.
. Cnfeksi?inflamasi2 osteomyelitis vertebral, abses epidural, sepsis diskus,
meningitis, arahnoiditis lumbalis.
. 6etabolik2 osteoporosis K hiperparatiroid, imobilitas, osteosklerosis
(misalnya penyakit paget).
"'. >askular2 aneurisma aorta abdominal, diseksi arteri vertebral.
"". 3ainnya2 nyeri alih dari gangguan viseral, sikap tubuh, psikiatrik,
pura-pura sakit, sindrom nyeri kronik.
3. a$tor R!s#$o
aktor risiko ter!adinya nyeri punggung adalah usia, kondisi
kesehatan yang buruk, masalah psikologik dan psikososial, artritis
degeneratif, merokok, skoliosis mayor (kurvatura J'o), obesitas, tinggi
badan yang berlebihan, hal yang berhubungan dengan peker!aan seperti
-
8/19/2019 LAPORAN KASUS. Yang Mau Direvisi.terbaru
21/41
21
duduk dan mengemudi dalam waktu lama, duduk atau berdiri ber!am-!am
(posisi tubuh ker!a yang statik), getaran, mengangkat, membawa beban,
menarik beban, membungkuk, memutar, dan kehamilan."&
Postur tubuh yang tegak tergantung pada lekukan tulang belakang
yang normal, dan lekukan tersebut bukan penyebab nyeri punggung.
;besitas yang menyebabkan bobot abdomen men!adi berat, dan proses
kehamilan pada tahap lan!ut, dapat mengubah kelengkungan tulang
belakang dan menyebabkan nyeri punggung. #alam kasus kehamilan, rasa
nyeri biasanya menghilang setelah proses kelahiran. Beberapa kegiatan,
seperti !ogging dan berlari di permukaan yang rata, angkat berat, dan
duduk lama (terutama di mobil, truk, dan kursi yang tidak nyaman), dapat
menyebabkan nyeri punggung. Namun demikian, faktor psikologis
memegang peranan yang ukup kuat dalam menyebabkan nyeri punggung
kronik."0
aktor risiko nyeri pinggang belum sepenuhnya !elas. aktor risiko
yang paling sering dilaporkan untuk nyeri pinggang adalah beban ker!a
fisik yang berat seperti mengangkat, posisi tubuh membungkuk, dan
getaran seluruh tubuh.
-
8/19/2019 LAPORAN KASUS. Yang Mau Direvisi.terbaru
22/41
22
3. Patof#s#o)o
Bangunan peka nyeri mengandung reseptor nosiseptif (nyeri) yang
terangsang oleh berbagai stimulus lokal (mekanis, termal, kimiawi).
timulus ini akan direspon dengan pengeluaran berbagai mediator
inflamasi yang akan menimbulkan persepsi nyeri. 6ekanisme nyeri
merupakan proteksi yang bertu!uan untuk menegah pergerakan sehingga
proses penyembuhan dimungkinkan. alah satu bentuk proteksi adalah
spasme otot, yang selan!utnya dapat menimbulkan iskemia."
Nyeri yang timbul dapat berupa nyeri inflamasi pada !aringan
dengan terlibatnya berbagai mediator inflamasiL atau nyeri neuropatik
yang diakibatkan lesi primer pada sistem saraf. 16
Critasi neuropatik pada serabut saraf dapat menyebabkan &
kemungkinan. Pertama, penekanan hanya ter!adi pada selaput pembungkus
saraf yang kaya nosiseptor dari nervi nevorum yang menimbulkan nyeri
inflamasi. Nyeri dirasakan sepan!ang serabut saraf dan bertambah dengan
peregangan serabut saraf misalnya karena pergerakan. /emungkinan
kedua, penekanan mengenai serabut saraf. Pada kondisi ini ter!adi
perubahan biomolekuler di mana ter!adi akumulasi saluran ion Na dan ion
lainnya. Penumpukan ini menyebabkan timbulnya mehano-hot spot yang
sangat peka terhadap rangsang mekanikal dan termal. 16
7angsangan nyeri dapat berupa rangsangan mekanik, termik atau
suhu, kimiawi dan ampuran, diterima oleh reseptor yang terdiri dari
akhiran saraf bebas yang mempunyai spesifikasi. #i sini ter!adi potensial
aksi dan impuls ini diteruskan ke pusat nyeri. erabut saraf yang berasaldari reseptor ke ganglion masuk ke kornu posterior dan berganti neuron.
#i sini ada dua kelompok neuron, yaitu2 (a) yang berganti neuron di
lamina C yang kemudian menyilang linea mediana membentuk !aras
anterolateral yang langsung ke talamus, sistem ini disebut sistem
neospinotalamik yang menghantarkan rangsangan nyeri seara epat.
/elompok (b) bersinaps di lamina > kemudian menyilang linea mediana
membentuk !aras anterolateral dan bersinaps di substantia retikularis
-
8/19/2019 LAPORAN KASUS. Yang Mau Direvisi.terbaru
23/41
23
batang otak dan di talamus. istem ini disebut system paleospinotalamik
yang mengantarkan perasaan nyeri yang kronik dan yang kurang
terlokalisasi."@
Perobaan-perobaan dekade terakhir menun!ukkan adanya sistem
nyeri yang desenden, yang menghambat nyeri. #aerah periakuaduktus dan
nukles rafe magnus merupakan bagian penting sistem ini. 7angsangan di
tempat ini akan menghambat nyeri."@
3.4 G!ja)a $)#n#s
Berdasarkan pemeriksaannya tanda dan ge!ala nyeri punggung
bawah dapat dikategorikan ke dalam 0 kelompok yaitu2 (")
". Nyeri punggung bawah sederhana 2
+danya nyeri pada daerah sepan!ang tulang belakang tanpa pen!alaran atau
keterlibatan saraf di bawahnya. Nyeri saat bergerak, dera!at nyeri
bervariasi setiap waktu, dan tergantung dari aktivitas fisik.
&. Nyeri punggung bawah dengan gangguan persyarafan
-
8/19/2019 LAPORAN KASUS. Yang Mau Direvisi.terbaru
24/41
24
3.15 P!n!&a$an D#a&nos#s
0."'." +namnesis
#alam anamnesis perl diketahui2"
". +witan
Penyebab mekanis nyeri punggung menyebabkan nyeri
mendadak yang timbul setelah posisi mekanis yang merugikan.
6ungkin ter!adi robekan otot, peregangan fasia atau iritasi
permukaan sendi. /eluhan karena penyebab lain timbul bertahap.
&. 3ama dan frekuensi serangan
Nyeri punggung akibat sebab mekanik berlangsung
beberapa hari sampai beberapa bulan. Herniasi diskus bisa
membutuhkan waktu hari sampai resolusinya. #egenerasi diskus
dapat menyebabkan rasa tidak nyaman kronik dengan eksaserbasi
selama &-* minggu.
0. 3okasi dan penyebaran
/ebanyakan nyeri punggung akibat gangguan mekanis atau
medis terutama ter!adi di daerah lumbosakral. Nyeri yang
menyebar ke tungkai bawah atau hanya di tungkai bawah
mengarah ke iritasi akar saraf. Nyeri yang menyebar ke tungkai
!uga dapat disebabkan peradangan sendi sakroiliaka. Nyeri
psikogenik tidak mempunya pola penyebaran yang tetap.
*. aktor yang memperberat?memperingan
Pada lesi mekanis keluhan berkurang saat istirahat dan
bertambah saat aktivitas. Pada penderita HNP duduk agak bungkuk
memperberat nyeri. Batuk, bersin atau manuver valsava akanmemperberat nyeri. Pada penderita tumor, nyeri lebih berat atau
menetap !ika berbaring.
$. /ualitas?intensitas
Penderita perlu menggambarkan intensitas nyeri serta dapat
membandingkannya dengan ber!alannya waktu. Harus dibedakan
antara nyeri punggung dengan nyeri tungkai, mana yang lebih
dominan dan intensitas dari masing-masing nyerinya, yang
-
8/19/2019 LAPORAN KASUS. Yang Mau Direvisi.terbaru
25/41
25
biasanya merupakan nyeri radikuler. Nyeri pada tungkai yang lebih
banyak dari pada nyeri punggung dengan rasio '-&'%
menun!ukkan adanya radikulopati dan mungkin memerlukan suatu
tindakan operasi. Bila nyeri nyeri punggung lebih banyak daripada
nyeri tungkai, biasanya tidak menun!ukkan adanya suatu kompresi
radiks dan !uga biasanya tidak memerlukan tindakan operatif.
-
8/19/2019 LAPORAN KASUS. Yang Mau Direvisi.terbaru
26/41
26
- /eterbatasan gerak pada salah satu sisi atau arah.
- :kstensi ke belakang (back extension) seringkali
menyebabkan nyeri pada tungkai bila ada stenosis foramen
intervertebralis di lumbal dan artritis lumbal, karena
gerakan ini akan menyebabkan penyempitan foramen
sehingga menyebabkan suatu kompresi pada saraf spinal.
- leksi ke depan ( forward flexion) seara khas akan
menyebabkan nyeri pada tungkai bila ada HNP, karena
adanya ketegangan pada saraf yang terinflamasi diatas
suatu diskus protusio sehingga meninggikan tekanan pada
saraf spinal tersebut dengan !alan meningkatkan tekanan
pada fragmen yang tertekan di sebelahnya (!akhammer
effet).
- 3okasi dari HNP biasanya dapat ditentukan bila pasien
disuruh membungkuk ke depan ke lateral kanan dan kiri.
leksi ke depan, ke suatu sisi atau ke lateral yang
meyebabkan nyeri pada tungkai yang ipsilateral
menandakan adanya HNP pada sisi yang sama.
- Nyeri pada ekstensi ke belakang pada seorang dewasa
muda menun!ukkan kemungkinan adanya suatu
spondilolisis atau spondilolistesis, namun ini tidak
patognomonik.
&. Palpasi 2
+danya nyeri (tenderness) pada kulit bisa menun!ukkan
adanya kemungkinan suatu keadaan psikologis di bawahnya
( pscholo!ical overla). /adang-kadang bisa ditentukan letak
segmen yang menyebabkan nyeri dengan menekan pada
ruangan intervertebralis atau dengan !alan menggerakkan ke
kanan ke kiri prosesus spinosus sambil melihat respons pasien.
Pada spondilolistesis yang berat dapat diraba adanya ketidak-
rataan ( step"off ) pada palpasi di tempat?level yang terkena.
Penekanan dengan !ari !empol pada prosesus spinalis
dilakukan untuk menari adanya fraktur pada vertebra.
-
8/19/2019 LAPORAN KASUS. Yang Mau Direvisi.terbaru
27/41
27
Pemeriksaan fisik yang lain memfokuskan pada kelainan
neurologis. (*)
7efleks yang menurun atau menghilang seara simetris tidak
begitu berguna pada diagnosis NPB dan !uga tidak dapat
dipakai untuk melokalisasi level kelainan, keuali pada
sindroma kauda ekuina atau adanya neuropati yang bersamaan.
7efleks patella terutama menun!ukkan adanya gangguan dari
radiks 3* dan kurang dari 3& dan 30. 7efleks tumit
predominan dari ". (*)
Harus diari pula refleks patologis seperti babinski, terutama
bila ada hiperefleksia yang menun!ukkan adanya suatu
gangguan upper motor neuron (56N). #ari pemeriksaan
refleks ini dapat membedakan akan kelainan yang berupa
56N atau 36N.(*)
0. Pemeriksaan motoris 2 harus dilakukan dengan seksama dan
harus dibandingkan kedua sisi untuk menemukan abnormalitas
motoris yang seringan mungkin dengan memperhatikan
miotom yang mempersarafinya*. Pemeriksaan sensorik 2 Pemeriksaan sensorik akan sangat
sub!ektif karena membutuhkan perhatian dari penderita dan tak
!arang keliru, tapi tetap penting arti diagnostiknya dalam
membantu menentukan lokalisasi lesi HNP sesuai dermatom
yang terkena.
-
8/19/2019 LAPORAN KASUS. Yang Mau Direvisi.terbaru
28/41
28
mengangkat tungkai dengan lutut dalam keadaan ekstensi
#stri!ht le! risin! ). 6odifikasi-modifikasi tanda laseGue
yang lain semua dianggap positif bila menyebabkan suatu
nyeri radikuler. 9ara laseGue yang menimbulkan nyeri pada
tungkai kontra lateral merupakan tanda kemungkinan
herniasi diskus.
Pada tanda laseGue, makin keil sudut yang dibuat
untuk menimbulkan nyeri makin besar kemungkinan
kompresi radiks sebagai penyebabnya. #emikian !uga
dengan tanda laseGue kontralateral. 1anda 3aseGue adalah
tanda pre-operatif yang terbaik untuk suatu HNP, yang
terlihat pada ,% dari &"$@ pasien yang seara operatif
terbukti menderita HNP dan pada hernia yang besar dan
lengkap tanda ini malahan positif pada ,% pasien. Harus
diketahui bahwa tanda 3aseGue berhubungan dengan usia
dan tidak begitu sering di!umpai pada penderita yang tua
dibandingkan dengan yang muda (M0' tahun).
1anda 3aseGue kontralateral (contralateral Lase$ue si!n)
dilakukan dengan ara yang sama, namun bila tungkai yang
tidak nyeri diangkat akan menimbulkan suatu respons yang
positif pada tungkai kontralateral yang sakit dan
menun!ukkan adanya suatu HNP.
1es Bragard2 6odifikasi yang lebih sensitif dari tes laseGue.
9aranya sama seperti tes laseGue dengan ditambah
dorsofleksi kaki.
1es iard2 ama seperti tes laseGue, namun ditambah
dorsofleksi ibu !ari kaki.
1es valsava2 Pasien diminta menge!an?batuk dan dikatakan
tes positif bila timbul nyeri. (*)
3.11P!"!r#$saan P!nunjan&
". 3aboratorium2
Pada pemeriksaan laboratorium rutin penting untuk melihatL la!u
endap darah (3:#) dan morfologi darah tepi (penting untuk
-
8/19/2019 LAPORAN KASUS. Yang Mau Direvisi.terbaru
29/41
29
mengidentifikasi infeksi atau myeloma), kalsium, fosfor, asam urat,
alkali fosfatase, asam fosfatase, antigen spesifik prostat (!ika ada
keurigaan metastasis karsinoma prostat), elektroforesis protein
serum (protein myeloma), dalam kasus khusus, dapat diperisa tes
tuberulin atau tes %rucella, tes faktor rheumatoid, dan
penggolongan H3+ (!ika uriga adanya ankylosing spondylitis)
&. Pemeriksaan 7adiologis 2
oto rontgen (lebih bagus !ika pasien dalam keadaan
berdiri) pada posisi anteroposterior, lateral, dan obliGue
sering dilakukan untuk pemeriksaan rutin nyeri
pinggang dan siatia.
-
8/19/2019 LAPORAN KASUS. Yang Mau Direvisi.terbaru
30/41
30
menentukan lokalisasi lesi pre-operatif dan menentukan
adakah adanya sekwester diskus yang lepas dan
mengeksklusi adanya suatu tumor.
3.12 D#a&nosa Ban(#n&1abel 0." #iangnosa Banding Nyeri Pnggung Bawah
ra$tur $o"pr!s#
H!rn#a nu$)!us
pu)posus 6HNP7
Nyeri kaki lebih besar daripada nyeri punggung dan memburuk
ketika dudukL rasa sakit dari akar saraf 3"-30 menyebar sampai
pinggul dan ? atau paha anterior, rasa sakit dari akar saraf 3*-"
menyebarkan ke bawah lutut
Lu"'a) t!&an&8 K!s!)!o akit punggung yang menyebar dengan atau tanpa nyeri bokong,
nyeri memburuk saat bergerak dan membaik saat istirahat
St!nos#s Tu)an&
B!)a$an&
Nyeri kaki lebih besar daripada nyeri punggungL nyeri memburuk
saat berdiri dan ber!alan, dan membaik saat istirahat atau ketika
tulang belakang fleksiL nyeri dapat bersifat unilateral (stenosis
foraminal) atau bilateral (stenosis foraminal pusat atau bilateral)
Spon(9)o)#st/!s#s Nyeri kaki lebih besar dari nyeri punggungL nyeri memburuk saat
berdiri dan ber!alan, dan meningkatkan dengan istirahat atau
ketika tulang belakang fleksiL nyeri dapat bersifat unilateral atau
bilateral
Spon(9)o)9s#s akit punggung pada rema!a, meskipun belum !elas apakah hal
itu menyebabkan nyeri punggung pada orang dewasaL nyeri
memburuk saat ekstensi tulang belakang dan beraktivitas
Inf)a""ator9
spon(9)oart/ropat/9
Nyeri intermiten pada malam hari, rasa sakit dan kekakuan pada
pagi hari, ketidakmampuan untuk membalikkan dari lordosis
lumbal ke fleksi lumbal
3.13 P!nata)a$sanaan
3.13.1 T!rap# Non ar"a$o)os
". +ktivitas2 lakukan aktivitas normal. Penting untuk
melan!utkan ker!a seperti biasanya.
-
8/19/2019 LAPORAN KASUS. Yang Mau Direvisi.terbaru
31/41
31
&. 1irah baring2 tidak dian!urkan sebagai terapi, tetapi pada
beberapa kasus dapat dilakukan tirah baring &-0 hari
pertama untuk mengurangi nyeri.
0. ;lahraga 2 harus dievaluasi lebih lan!ut !ika pasien tidak
kembali ke aktivitas sehari-harinya dalam *- minggu.
*. 6anipulasi2 dipertimbangkan untuk kasus-kasus yang
membutuhkan obat penghilang nyeri ekstra dan belum
dapat kembali beker!a dalam "-& minggu ("&).
$. 6odalitas lain2 (a) intervensi fisik2 orthosis, pemi!atan,
mobilisasi, manipulasi, traksi, (b) modalitas termal2
ultrasound terapeutik, diatermi, bantalan pemanas (kering
atau lembab), pemanas inframerah, hidroterapi, kantong es
(dengan atau tanpa pemi!atan) () terapi elektrik2 stimulasi
galvani, arus interferensial, arus mikro, stimulasi saraf
transkutaneus elektrik, stimulasi neuromusular, (d) terapi
olahraga2 terapi rentang gerakan, program penguatan
(isometri, kinetik), program latihan aerobi, program
latihan aGua, ontrol neuromusular, koreksi postural, (e)
magnet, (f) terapi meridian2 akupunktur, elektroakupunktur,
(g) terap! laser, (h) terapi lingkungan2L biofeedbak dan
relaksasi, (i) intervensi edukasi, (!) terapi kombinasi atau
multimodalitas. (")
3.13.2 T!rap# ar"a$o)os
". +setaminofen
Penggunaan asetaminofen dosis penuh (& sampai * g per
hari) sebagai terapi lini pertama didukung oleh bukti-bukti
yang kuat dan beberapa pedoman terapi (rekomendasi +).
Harus diketahui bahwa pada pasien dengan riwayat
alkoholisme, sedang puasa, memiliki penyakit liver,
mengonsumsi obat tertentu (terutama antikonvulsan), atau
orang tua yang lemah, toksisitas hati dapat ter!adi pada
dosis yang direkomendasikan. elan!utnya, toksisitas
asetaminofen meningkat secara substansial jika
-
8/19/2019 LAPORAN KASUS. Yang Mau Direvisi.terbaru
32/41
32
dikonsumsi bersamaan dengan dengan
inhibitor siklooksigenase-2 spesik !"#$-2%
atau obat-obat anti-in&amasi !'()*+%,
&. N+C#
+da bukti kuat keberhasilan penggunaan N+C# pada
nyeri akut dan bukti moderat pada nyeri kronis
(rekomendasi +). N+C# direkomendasikan oleh
sebagian besar pedoman pengobatan. emua N+C#
tampaknya memiliki khasiat yang sama.
6empertimbangkan manfaat dibandingkan efek samping,
+merian
-
8/19/2019 LAPORAN KASUS. Yang Mau Direvisi.terbaru
33/41
33
tidak dian!urkan untuk D+# fase akut karena bukti tentang
manfaatnya masih belum !elas.
0. ;pioid
ebuah badan literatur ekstensif melaporkan efektivitas !angka
pendek opioid dalam berbagai sindrom nyeri (rekomendasi +).
Namun, tidak ada penelitian aak berkualitas tinggi untuk
menun!ukkan manfaat dan keamanan opioid !angka pan!ang
untuk setiap indikasi pemberiannya. /egunaan opioid pada
nyeri leher harus seimbang dengan efek samping yang
ditimbulkan seperti sembelit, sedasi, dan ketergantungan.
Beberapa pihak mendukung penggunaan opioid dalam berbagai sindrom nyeri ketika strategi lain tidak melngurangi
rasa sakit seara adekuat, dan ada bukti !elas bahwa obat ini
tidak merugikan pasien dan memberikan peningkatan yang
signifikan dan berkelan!utan.
*. +ntidepresan a!uvan dan +ntikonvulsan
6eskipun tidak ada penelitian aak berkualitas terkontrol
untuk penggunaan agen ini seara khusus pada nyeri leher,
penggunaannya, terutama dalam nyeri kronis dan neuropatik,
seara didukung seara luas oleh berbagai literatur
(rekomendasi +). 4uga harus diatat bahwa dalam sindrom
nyeri kronis, depresi sering ter!adi bersamaan, dan pengobatan
depresi seara agresif sering memberikan bermanfaat.
$. Hipnotik sedatif
1idak ada penelitian aak berkualitas terkontrol yang ukup
pan!ang untuk menun!ukkan manfaat dan keamanan !angka
pan!ang obat ini untuk mengobati nyeri. elain
menghilangkan rasa sakit yang seara khusus disebabkan oleh
ke!ang otot, obat ini bukan penghilang rasa sakit yang efektif.
@. teroid
Cn!eksi steroid epidural adalah prosedur yang biasa
dilakukan untuk nyeri leher radikuler dan nyeri punggung
bawah. Hasil u!i oba dibagi antara hasil yang positif dan
negatif. Perbedaan hasil yang didapat merupakan akibat,
-
8/19/2019 LAPORAN KASUS. Yang Mau Direvisi.terbaru
34/41
34
setidaknya sebagian, dari penyakit yang berbeda antar
kelompok pasien dan perbedaan teknik. 5!i oba terakhir
dengan pemilihan pasien yang lebih hati-hati dan teknik
terstandar telah menun!ukkan hasil yang lebih positif. ;leh
karena itu keputusan untuk mempertimbangkan
penggunaan steroid epidural pada setiap pasien merupakan
latihan dalam penilaian klinis. 1idak ada ada alasan yang
!elas dalam penggunaan in!eksi steroid epidural pada nyeri
nonradiular. Penggunaan steroid untuk nyeri radikuler
harus !elas (rekomendasi B). Beberapa pihak
merekomendasikan penggunaan in!eksi steroid epidural,
sedangkan yang lain tidak. Perobaan sederhana yang
mempela!ari manfaat klinis steroid sistemik masih belum
meyakinkan, dan u!i klinis untuk membandingkan steroid
oral dan epidural masih belum ada. Cn!eksi steroid
intraartikular belum terbukti dapat menghilangkan rasa
sakit !angka pan!ang yang efektif, dan penggunaan steroid
tidak dian!urkan untuk mengobati D+# kronis.(")
3.10 Pro&nos#s
#engan operasi '% perbaikan fungsi seara baik dalam "
tahun. Perbaikan motoris biasanya lebih epat dari pada
sensorik. 6enurut +nderson, faktor-faktor yang mempengaruhi
penyembuhan?prognosis adalah2 diagnosis etiologi spesifik, usia
lan!ut, pernah nyeri pinggang sebelumnya dan gangguan
psikososial.ebagian besar pasien sembuh seara epat dan tanpa
gangguan fungsional. 7ata-rata '-@'% sembuh dalam minggu,
'-'% dalam "& minggu. Penyembuhan setelah "& minggu
ber!alan sangat lambat dan tak pasti. #iagnosis sangat berkaitan
dengan penyembuhan, penderita nyeri pinggang bawah dengan
iskialgia membutuhkan waktu lebih lama dibanding dengan tanpa
iskialgia. #ari penelitian Deber, tahun pertama terdapat perbaikan
seara signifikan pada kelompok yang dioperasi dibanding tanpa
-
8/19/2019 LAPORAN KASUS. Yang Mau Direvisi.terbaru
35/41
35
operasi, namun kedua kelompok baik dioperasi maupun tidak, pada
observasi tahun ke *-"' terlihat perbaikan yang ada tidak berbeda
seara signifikan. (")
+lasan penanganan non operatif didukung oleh penelitian
seara klinis dan otopsi yang memperlihatkan protrusi dan ekstrusi
dari material diskus dapat diabsorbsi dikemudian hari. #imana
'% dari pasien yang sudah diagnosis definitif herniasi diskus
lumbal dan radikulopati, adanya kriteria !elas untuk operasi,
berhasil ditangani dengan ara rehabilitasi seara agresif dan
medikamentosa. (")
Prognosis pada penderita ini seara fungsional dubia ada
bonem karena seara klinis telah terdapat kompresi radiks yang
ukup lama dengan disertai adanya sindroma kauda ekuina yang
seharusnya dilakukan tindakan operatif seepatnya untuk koreksi
struktur dan membebaskan pen!epitan?kompresi radiks yang telah
ada.#&'(
BAB I*
PEMBAHASAN
1elah dilakukan pemeriksaan seorang pasien wanita usia * tahun dengan
diagnosa klinis Low %ack Pain) Nyeri Punggung Belakang. #iagnosa klinis
ditegakkan dari anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penun!ang.
-
8/19/2019 LAPORAN KASUS. Yang Mau Direvisi.terbaru
36/41
36
#ari anamnesa didapatkan bahwa pasien mengeluhkan nyeri punggung
bawah sebelah kanan se!ak * tahun yang lalu, kemudian semakin berat se!ak 0
hari sebelum masuk rumah sakit. nyeri men!alar dari punggung bawah ke bagian
bawah paha sebelah dalam. Nyeri semakin berat pada saat pasien memutar badan
/eluhan memberat ketika melakukan aktivitas dan nyeri berkurang pada saat
pasien beristirahat. 5ntuk bangun dari tempat tidur pasien masih dapat berdiri
sendiri, tetapi untuk beraktivitas pasien harus dibantu oleh keluarganya. Pasien
tidak mengeluhkan nyeri kepala, pusing berputar (-), pelihatan ganda (-), biara
pelo (-), kesemutan pada ekstremitas (-), kelemahan anggota gerak (-), kehilangan
kesadaran (-), saat dianamnesis pasien sadar dan dapat men!awab pertanyaan yang
diberikan dengan baik. B+B dan B+/ pasien tidak ada keluhan. #itemukan
riwayat trauma.
D#s$us# I
Nyeri merupakan suatu pengalaman sensorik dan emosional yang tidak
menyenangkan yang berkaitan dengan kerusakan !aringan yang sudah atau
berpotensi ter!adi atau digambarkan dalam bentuk kerusakan tersebut
( *nternational Association for the +tud of Pain, "*).
Pada kasus ini nyeri pinggang bawah dirasakan seperti ditusuk-tusuk yang
men!alar ke bagian paha sebelah dalam dermatom sarafnya.Nyeri sudah dirasakan
* tahun yang lalu sehingga pada kasus ini dikategorikan sebagai nyeri pinggang
bawah kronis. #imana nyeri pinggang bawah dikatakan kronis apabila lebih 0
bulan lamanya.
D#s$us# II
Hasil pemeriksaan fisik neurologis tidak didapatkan adanya kelemahan motorik.
Berbagai pemeriksaan khusus yang dapat membangkitkan nyeri menun!ukkan
hasil positif.
Pada kasus ini, dari hasil rontgen vertebrae lumbosakral ditemukan adanya
kelainan pada 3$-"(spondilosis lumbalis ringan, kompresi ringan korpus
-
8/19/2019 LAPORAN KASUS. Yang Mau Direvisi.terbaru
37/41
37
vertebralis 3$ bagian posterior dan terdapat penyempitan disus intervertebralis
pada 3$-"), sehingga menimbulkan kelainan berdasarkan dermatomal
persarafannya. Pada kasus ini nyeri dirasakan men!alar sampai ke paha sebelah
dalam, sesuai dengan dermatom persarafannya.
B+B >
/:C6P53+N
". Nyeri punggung adalah nyeri yang dirasakan di bagian punggung yang
berasal dari otot, persarafan, tulang, sendi atau struktur lain di daerah
tulang belakang. 1ulang belakang adalah suatu kompleks yang
-
8/19/2019 LAPORAN KASUS. Yang Mau Direvisi.terbaru
38/41
38
menghubungkan !aringan saraf, sendi, otot, tendon, dan ligamen, dan
semua struktur tersebut dapat menimbulkan rasa nyeri
&. Nyeri punggung dapat disebabkan oleh berbagai kelainan yang ter!adi
pada tulang belakang, otot, diskus intervertebralis, sendi, amupun struktur
lain yang menyokong tulang belakang. /elainan tersebut antara lain,
kelainan kongenital, trauma, fraktur, degeneratif. +tritis, neoplasma,
infeksi dan inflamasi.
0. Nyeri punggung belakang timbul karena adanya inflamasi pada !aringan
dengan terlibatnya mediator-mediator inflamasi L atau nyeri neuropatik
yang diakibatkn lesi primer pada sistem saraf
*.
-
8/19/2019 LAPORAN KASUS. Yang Mau Direvisi.terbaru
39/41
39
@. Prognosis pada penderita ini seara fungsional dubia ada bonem karena
seara klinis telah terdapat kompresi radiks yang ukup lama dengan
disertai adanya sindroma kauda ekuina yang seharusnya dilakukan
tindakan operatif seepatnya untuk koreksi struktur dan membebaskan
pen!epitan?kompresi radiks yang telah ada
DATAR PUSTAKA
&. 1uer, B. et al., &''. Risk -actors -or Low %ack Pain and *ts
Relation with Pain Related isabilit and epression in a
/urkish +ample. 1urkish Neurosurgery (") *2 0&@-00&
0. eer, 6. et al ., &'"'. Nonspecific Low %ack Pain in a 1roup
of 2oun! Adult 3en. 1urkish Neurosurgery (&") &2 "0$-"0
-
8/19/2019 LAPORAN KASUS. Yang Mau Direvisi.terbaru
40/41
40
4. Dheeler,+.H.&'"0. Low %ack Pain and +ciatica.+vailable
from2http2??emediine.medsape.om?artile?""**"0'-overview
+esed "$ +pril &'"0O
5. 7opper +H, Brown 7H. Pain in the bak, nek, and
eAtremities. #alam +dams and >itorFs2 Priniples of
Neurology. :ight :dition. New ork2 6
-
8/19/2019 LAPORAN KASUS. Yang Mau Direvisi.terbaru
41/41
41
"$. eldman #:, hrier C, 7ossignol 6, et al. 7isk fators for the
development of low bak pain in adolesene. +m 4 :pidemiol
&''"L "$*(")2 0'-0.
". 1un!ung 7. #iagnosis dan penatalaksanaan nyeri punggung
bawah di
puskesmas.dokterblog.wordpress.om?&''?'$?"@?diagnosis-
dan-penatalak sanaan-nyeri-punggung-bawah-di-puskesmas?
"@. Harsono. /apita elekta Neurologi. :disi kedua. ogyakarta2