Laporan Kasus Sirosis.new
-
Upload
wiwie-dwi-fitri -
Category
Documents
-
view
222 -
download
0
Transcript of Laporan Kasus Sirosis.new
7/30/2019 Laporan Kasus Sirosis.new
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-sirosisnew 1/16
LAPORAN KASUS
A. IDENTITAS PASIEN
• Nama : Tn.M
• Umur : 33 tahun
• Jenis kelamin : Laki-laki
• Masuk RS : 21 Juli 2011
• Rumah Sakit : RSUD. Labuang Baji
B. ANAMNESIS
Keluhan Utama : Perut membesar
Anamnesis terpimpin :
Dialami sejak ± 3 minggu yang lalu. Awalnya didahului bengkak pada
kedua kaki ± 1 bulan yang lalu, kemudian ke perut membesar.
Demam (-), riwayat demam (+) sejak ± 3 minggu yang lalu, tidak terus
menerus, menggigil (-),mual (-), muntah (-), NUH (-), Batuk (-), sesak (+)
sejak perut membesar, nyeri dada (-),
BAB: Biasa, warna kuning
BAK: lancar, warna kuning pekat
1
7/30/2019 Laporan Kasus Sirosis.new
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-sirosisnew 2/16
Riwayat penyakit sebelumnya :
- Riwayat HT (-)
- Riwayat penyakit DM (-)
- Riwayat mengkonsumsi alkohol (+) sejak SMU ±1 botol/hari
- Riwayat sakit kuning pada tahun 2008 dengan diagnosis Hepatitis B.
C. STATUS PRESENT
Sakit sedang
Gizi KURANG
BB : 79 kg
BB koreksi : 79- (79x40%) = 47 kg
TB : 165 cm
IMT : 17,26 kg/m2
Kesadaran : Kompos mentis
D. STATUS VITALIS
Tensi :120/80 mmHg Pernapasan : 24 x/menit
Nadi :80 x/menit Suhu :37,2ºC
E. PEMERIKSAAN FISIK
Kepala :
- Ekspresi : Biasa
- Simetris muka : Simetris kiri sama dengan kanan
2
7/30/2019 Laporan Kasus Sirosis.new
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-sirosisnew 3/16
- Deformitas : (-)
-Rambut : warna hitam,lurus,sukar dicabut
Mata :
- Eksophtalmus/Endothalmus : (-)
- Tekanan bola mata : Normal
- Kelopak mata : Normal
-
Konjungtiva : Anemis (-)
- Sklera : Ikterus (+)
- Kornea : Refleks kornea (+)
- Pupil : isokor, refleks cahaya (+)
Telinga :
- Tophi : (-)
- Nyeri tekan di prosesus mastoideus : (-)
- Pendengaran : normal, otorhe (-)
Hidung :
- Perdarahan : (-)
- Sekret : (-)
Mulut :
- Bibir : Kering (-), sianosis (-)
- Gigi geligi : Caries (-)
- Gusi : Perdarahan (-)
- Tonsil : T1T1 tenang
-Farings : Hiperemis (-)
3
7/30/2019 Laporan Kasus Sirosis.new
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-sirosisnew 4/16
- Lidah : Kotor (-)
Leher :
- Kelenjar getah bening : Tidak ada pembesaran
- Kelenjar gondok : Tidak ada pembesaran
- DVS : R-2 cmH2O
-
Pembuluh darah : Teraba pulsasi
- Kaku kuduk : (-)
- Tumor : (-)
Thorax :
- Inspeksi : Simetris kiri dan kanan.
-Bentuk : Normochest
- Sela iga : Tidak ada pelebaran sela iga,
- Palpasi : MT (-), Nyeri tekan (-),Vf : Kiri=kanan
- Perkusi : Sonor kiri dan kanan,
BPH pada ICS VI kanan depan
Batas paru belakang kanan setinggi vertebra thorakal IX
Batas paru belakang kiri setinggi vertebra thorakal X
- Auskultasi : Bunyi pernapasan: Vesikuler, Rh : -/-, Wh -/-
Cor :
4
7/30/2019 Laporan Kasus Sirosis.new
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-sirosisnew 5/16
- Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
-Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
- Perkusi : Pekak, batas jantung kesan normal
- Auskultasi : BJ I/II muni regular
Abdomen :
-
Inspeksi : Cembung, ikut gerak napas
- Palpasi : MT (-), NT (-),
- Hepar : sulit dinilai
- Lien : sulit dinilai
- Ginjal : tidak teraba pembesaran
- Perkusi : Asites (+) Undulasi (+)
- Auskultasi : Peristaltik (+) kesan normal
Ekstremitas :
- Edema : pretibial (+)/(+)
- Eritema Palmaris : (+)/(+)
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium:
Darah rutin (21 Ju li 2011) :
WBC : 8,2 x 103/mm3 (3,8-10,6 x 103/mm3)
5
7/30/2019 Laporan Kasus Sirosis.new
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-sirosisnew 6/16
RBC :5,08 x 103/mm3 (4,40-5,90 x 103/mm3)
HGB :14,4 g/dl (13,2-17,2 g/dl)
HCT : 47,2 % (40-52%)
MCV : 90 µm3 (82-92 µm3)
MCH : 28,2 pg (27,0-31,0 pg)
MCHC: 30,4 g/dl (32,0- 37,0 g/dl)
PLT :148 x 103/mm3 (150-450 x 103/mm3)
Kimia darah (2 1 ju li 2011)
Protein total : 9,01 gr/dl (3,5-5 g/dl)
Albumin : 5,66 gr/dl (3,5-5 g/dl)
Bilirubin direk: 4,13 mg/dl (< 0,2 mg/dl)
SGOT : 145 µ/l (<37 µ/l)
SGPT : 68 µ/l (< 42 µ/l)
AFP : 0,07 mg/ml (0-8.5 mg/ml)
Serologi (26 ju li 2011)
6
7/30/2019 Laporan Kasus Sirosis.new
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-sirosisnew 7/16
HBsAg : positif
Anti HCV : negatif
USG Abdomen (22 ju li 2011)
Kesan : Sirosis hepatis + asites dan splenomegali
Foto Thorax (22 juni 2011)
Cor dan pulmonal dalam batas normal
G. DIAGNOSA SEMENTARA
Sirosis hepatis dekompensata
H. PENATALAKSANAAN AWAL
R/ Diet rendah garam
IVFD Asering 16 tpm
Spironolakton 100 mg 1-1-1
7
7/30/2019 Laporan Kasus Sirosis.new
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-sirosisnew 8/16
HP pro 1x1
I. FOLLOW UP PASIEN
TANGGAL PERJALANAN PENYAKIT INSTRUKSI DOKTER
21 juli 2011
T:120/80 mmHg
N:70 x/i
P:24 x/i
S:37 ºc
LP:100 cm
BB:79 KG
Perawatan Hari I
S: perut membesar (+)
O: anemis(-), ikterus(+),sianosis (-).
Bp: bronkovesikuler
Bt: Rh -/-, wh -/-
Jantung: BJ I/II murni reguler
H/L sulit dinilai, asites(+),
undulasi(+)
Ext: udem pretibial (+)/(+),
eritema palmaris (+)/(+)
HASIL LAB:
Darah rutin :
WBC : 8,2 x 103/mm3
RBC :5,08 x 103/mm3
R/
-diet rendah garam
- IVFD Asering 16 tpm
-spironolakton 100 mg 1-1-1
-Lactulosa syr 0-0-2c
-ukur lingkar perut/hari
-ukur BB/hari
Anjuran :
DR, LED, USG abdomen,
CXR, SGOT/SGPT, GDS,
albumin, protein total.
Koreksi albumin
8
7/30/2019 Laporan Kasus Sirosis.new
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-sirosisnew 9/16
HGB :14,4 g/dl
HCT : 47,2 %
MCV : 90 µm
MCH : 28,2 pg
MCHC: 30,4 g/dl
PLT :148 x 103/mm3
A : Sirosis hepatis dekompensata
22 JULI 2011
T:110/70 mmHg
N:80x/i
P:22x/i
S:37,2ºc
LP:114 cm
BB:80 kg
Perawatan Hari II
S: perut membesar (+)
O: anemis(-), ikterus(+),sianosis (-).
Bp: bronkovesikuler
Bt: Rh -/-, wh -/-
Jantung: BJ I/II murni reguler
H/L sulit dinilai, asites(+),
undulasi(+)
Ext: udem pretibial (+)/(+),
eritema palmaris (+)/(+)
A : Sirosis hepatis dekompensata
R/
-diet rendah garam&protein
- IVFD Asering: D5 = 1:1 =
16 tpm
-spironolakton 100mg 1-0-0
-ukur lingkar perut/hari
-ukur BB/hari
23 Juli 2011
T:120/80mmHg
Perawatan Hari III
S: perut membesar (+).
R/
- Diet rendah garam
9
7/30/2019 Laporan Kasus Sirosis.new
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-sirosisnew 10/16
N:88x/i
P:22x/i
S:37,2ºc
LP:111cm
BB:82kg
O: anemis(-), ikterus(+),sianosis (-).
Bp: bronkovesikuler
Bt: Rh -/-, wh -/-
Jantung: BJ I/II murni reguler
H/L sulit dinilai, asites(+),
undulasi(+)
Ext: udem pretibial (+)/(+),
eritema palmaris (+)/(+)
A : Sirosis hepatis dekompensata
- IVFD Asering: D5 = 1:1 =
16 tpm
-spironolakton 100mg 1-0-0
-Lactulosa syr 0-0-2c
-ukur lingkar perut/hari
-ukur BB/hari
24 Juli 2011
T:120/80 mmHg
N:88x/i
P:20x/i
S:37ºc
BB : 81 kg
LP :111 cm
Perawatan Hari IV
S: perut membesar (+).
O: anemis(-), ikterus(+),sianosis (-).
Bp: bronkovesikuler
Bt: Rh -/-, wh -/-
Jantung: BJ I/II murni reguler
H/L sulit dinilai, asites(+),
undulasi(+)
Ext: udem pretibial (+)/(+),
eritema palmaris (+)/(+)
A : Sirosis hepatis dekompensata
R/
-Diet rendah garam
- IVFD Asering: D5 = 1:1 =
16 tpm
-spironolakton 100mg 1-1-0
- Lactulosa syr 0-0-2c
-ukur lingkar perut/hari
-ukur BB/hari
25 Juli 2011
T:130/80 mmHg
N: 80x/I
Perawatan Hari V
S: perut membesar (+).
O: anemis(-), ikterus(+),sianosis (-).
R/
-Diet rendah garam
- IVFD Asering: D5 = 1:1 =
10
7/30/2019 Laporan Kasus Sirosis.new
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-sirosisnew 11/16
P: 24x/I
S: 37º c
LP :112
BB: 85 kg
Bp: bronkovesikuler
Bt: Rh -/-, wh -/-
Jantung: BJ I/II murni reguler
H/L sulit dinilai, asites(+),
undulasi(+)
Ext: udem pretibial (+)/(+),
eritema palmaris (+)/(+)
A : Sirosis hepatis dekompensata
16 tpm
-spironolakton 100mg 1-1-0
- Lactulosa syr 0-0-2c
-ukur lingkar perut/hari
-ukur BB/hari
27 juli 2011
T:120/80 mmHg
N: 84x/I
P: 24x/I
S: 37º c
LP:113 cm
BB :84 kg
Perawatan Hari VI
S: perut membesar (+).
O: anemis(-), ikterus(+),sianosis (+).
Bp: bronkovesikuler
Bt: Rh -/-, wh -/-
Jantung: BJ I/II murni reguler
H/L sulit dinilai, asites(+),
undulasi(+)
Ext: udem pretibial (+)/(+),
eritema palmaris (+)/(+)
A : Sirosis hepatis dekompensata
R/
-Diet rendah garam
- IVFD Asering: D5 = 1:1 =
16 tpm
-spironolakton 100mg 1-1-0
- Lactulosa syr 0-0-2c
-ukur lingkar perut/hari
-ukur BB/hari
28 Juni 2011
T:130/80 mmHg
N: 88x/I
P: 24x/I
S: 37,2º c
Perawatan Hari VII
S: perut membesar (+).
O: anemis(-), ikterus(+),sianosis (-).
Bp: bronkovesikuler
Bt: Rh -/-, wh -/-
R/
-Diet rendah garam
- IVFD Asering: D5 = 1:1 =
16 tpm
-spironolakton 100mg 1-1-1
11
7/30/2019 Laporan Kasus Sirosis.new
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-sirosisnew 12/16
LP:115 cm
BB :85 kg
Jantung: BJ I/II murni reguler
H/L sulit dinilai, asites(+),
undulasi(+)
Ext: udem pretibial (+)/(+),
eritema palmaris (+)/(+)
A : Sirosis hepatis dekompensata
- Lactulosa syr 0-0-2c
-ukur lingkar perut/hari
-ukur BB/hari
J. RESUME:
Seorang laki- laki umur 33 tahun masuk rumah sakit dengan asites yang
dialami sejak ± 3 minggu yang lalu awalnya edema pretibial et dorsum pedis
dextra et sinistra. Demam (-), riwayat demam (+) sejak ± 3 minggu yang
lalu, tidak terus menerus, sesak (+) sejak perut membesar, BAB: Biasa,
warna kuning, BAK: lancar, warna kuning pekat. Riwayat mengkonsumsi
alkohol (+) sejak SMU ±1 botol/hari. Riwayat sakit kuning pada tahun
2008 dengan diagnose Hepatitis B.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan, Status present: SS/GK/CM,
BB=79 kg, TB=165 cm, IMT= 17,26 kg/ m2 , BBK= 47 kg. Tanda vital
T=120/80 mmHg, N=80 x/I, P=24x/I, S=37,2ºC. Pada pemeriksaan abdomen
tampak cembung, ada asites, undulasi positif. Pada extremitas superior
ditemuakan eritema palmaris.
Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan Protein total : 9,01
gr/dl, albumin : 5,66 gr/dl, bilirubin direk :4,13 mg/dl, SGOT : 145 µ/l, SGPT
12
7/30/2019 Laporan Kasus Sirosis.new
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-sirosisnew 13/16
: 68 µ/l, HBsAg : positif, anti HCV: negatif. USG Abdomen : gambaran
sirosis hepatis + asites dan splenomegali.
Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisis, dan pemeriksaan
penunjang maka diagnosis pasien tersebut sirosis hepatis dekompensata.
DISKUSI
13
7/30/2019 Laporan Kasus Sirosis.new
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-sirosisnew 14/16
Pasien masuk dengan keluhan perut membesar yang terjadi secara
perlahan- lahan akibat penimbunan cairan secara patologis ke dalam rongga
peritoneum, yang disebut asites. Asites bukan merupakan suatu penyakit, tetapi
merupakan suatu gejala. Mekanisme terjadinya suatu asites dapat disebabkan oleh
adanya hipertensi portal dan non hipertensi portal.
Pada pasien ini asites yang terbentuk diperkirakan akibat hipertensi portal
karena disebabkan oleh sirosis hepatis. Asites pada sirosis hepatis terjadi akibat
hipertensi portal (peningkatan tekanan hidrostatik), hipoalbuminemia (penurunan
tekanan onkotik), vasodilatasi perifer, penurunan inaktifasi aldosteron oleh hati
dan peningkatan sekresi aldosteron (sekunder akibat peningkatan produksi renin).
Untuk membedakan asites dengan tumor, dilakukan pemeriksaan fisis
abdomen. Pada perkusi, didapatkan undulasi positif sehingga sudah dapat
dipastikan bahwa perut membesar yang dimaksud akibat penumpukan cairan
ronggga peritoneum (asites).
Asites dapat ditemukam pada berbagai penyaki, seperti sirosis hepatis,
CHF, CKD, SN, atau kondisi hipoalbuminemia. Pada anamnesis terpimpin kasus
didapatkan bahwa pasien tidak mengalami sesak sehingga bukan suatu CHF.
Selanjutnya, pada pemeriksaan fisis, hanya didapatkan asites tanpa edema di
bagian tubuh lainnya, sehingga bukan suatu SN. Selain itu, pada pemeriksaan
penunjang diperoleh kadar ureum dan kreatinin dalam batas normal, maka bukan
merupakan suatu CKD. Selanjutnya, didapatkan kadar bilirubin dan urobilinogen
yang tinggi dalam urin, serta SGOT, SGPT, bilirubin direk, dan indirek yang
tinggi dalam darah, rasio albumin dan globulin yang terbalik, PT dan APTT yang
14
7/30/2019 Laporan Kasus Sirosis.new
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-sirosisnew 15/16
memanjang. Dari hasil pemeriksaan penunjang yang bermakna tersebut di atas,
sangat khas untuk penyakit sirosis hati. Oleh karena itu, pasien ini didiagnosis
dengan penyakit sirosis hepatis dekompesata, dimana gejala dan tanda klinis
sudah mulai tampak, seperti asites dan ikterus.
Untuk lebih memastikan bahwa pasien ini benar- benar mengalami sirosis,
maka dilakukan pemeriksaan USG abdomen. Hasil dari pemeriksaan ini,
didapatkan hati mengecil dan asites serta splenomegali, yang merupakan tanda
khas dari sirosis.
Penyebab dari siross sangat banyak, antara lain alkohol, hepatitis virus, zat
hepatotoksik, penyakit autoimun, gagal jantung kanan kronik, dan masih banyak
lagi penyebab lainnya. Pada pemeriksaan HbsAg dan antiHCV, didapatkan
HbsAg positif dan anti HCV negatif, sehingga dapat diketahui penyebab dari
sirosis pasien ini adalah virus hepatitis B.
Penatalaksanaan awal pada pasien ini diberikan diet rendah garam,tinggi
protein, cairan infuse asering, dan terapi asitesnya diberikan diuretik. Oleh karena
pada pasien sirosis terjadi hipoaldosteronisme dan sering hipokalemia, maka
spironolakton merupakan diuretik pilihan pertama dalam terapi karena berfungsi
menghalangi reabsorbsi garam/Na pada tubulus ginjal. Respon diuretik bisa
dimonitor dengan penurunan berat badan 0,5 kg.hari tanpa adanya edema kaki
atau 1 kg/hari dengan adanya edema kaki. Pada pasien ini kami kombinasikan
dengan furosemide oleh karena adanya asites dan cardiac edema.diberikan pula
Hp pro karena kadar SGOT dan SGPT meningkat dalam darah pasien. Selain itu,
15