Laporan Kasus Kdrt

11
LAPORAN KASUS KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA Disusun Oleh : Eka Cania B, S.Ked Marlintan Sukma Ambarwati , S.Ked Nolanda Trikanti, S.Ked Rahmatika Lestari, S.Ked Tetra Arya Saputra, S.Ked STASE ILMU FORENSIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG JANUARI 2014

description

cr

Transcript of Laporan Kasus Kdrt

Page 1: Laporan Kasus Kdrt

LAPORAN KASUSKEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

Disusun Oleh :Eka Cania B, S.Ked

Marlintan Sukma Ambarwati , S.KedNolanda Trikanti, S.Ked

Rahmatika Lestari, S.KedTetra Arya Saputra, S.Ked

STASE ILMU FORENSIKFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. H. ABDUL MOELOEKBANDAR LAMPUNG

JANUARI 2014

Page 2: Laporan Kasus Kdrt

BAB I PENDAHULUAN

• Epidemiologi kekerasan pada perempuan di Indonesia masih sangat tinggi. Sekitar 11,4% atau 24 juta perempuan Indonesia pernah mendapatkan kekerasan dan sebagai besar berupa kekerasan yang dilakukan oleh orang terdekat, seperti penganiayaan, pelecehan seksual, maupun suami yang berselingkuh.

• Definisi kekerasan dalam rumah tangga menurut pasal 1 (1) dalam UU No. 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga adalah setiap perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan, yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual, psikologis, dan/atau penelantaran rumah tangga termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkup rumah tangga.

Page 3: Laporan Kasus Kdrt

BAB IIILUSTRASI KASUS

Identitas Korban• Nama : Siti Rodiani• Jenis Kelamin : Perempuan• Umur : 36 tahun• Kebangsaan : Indonesia• Agama : Islam• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga• Alamat : Jl. C. Nyak Dien, Tanjung

Karang Pusat, Bandar Lampung

Page 4: Laporan Kasus Kdrt

Riwayat

• Korban datang dengan keadaan sadar dengan keadaan umum baik. • Korban mengaku dianiaya oleh suami korban (Sape’i) pada tanggal lima Januari

tahun dua ribu empat belas sekira jam satu lebih tiga puluh menit waktu Indonesia barat di kontrakan korban di Jl. Badarudin No. 24, Gedong Air, Bandar Lampung.

Page 5: Laporan Kasus Kdrt

HASIL PEMERIKSAAN•Tekanan darah seratus dua puluh per delapan puluh mili meter air raksa, •frekuensi nadi delapan puluh empat kali per menit, •frekuensi pernapasan dua puluh kali per menit, •suhu tubuh tiga puluh enam koma sembilan derajat selsius.

Luka-luka •Pada lengan atas kiri sisi luar, enam senti meter di atas lipat siku terdapat memar berwarna kebiruan dengan ukuran dua senti meter kali satu koma lima senti meter•Pada lengan bawah kiri sisi luar, tepat di bawah lipat siku sampai empat koma lima senti meter di atas pergelangan tangan terdapat beberapa luka memar berwarna merah kebiruan dengan ukuran terkecil empat senti meter kali dua senti meter dan terbesar enam koma lima senti meter kali empat senti meter•Pada paha kiri sisi luar, enam senti meter di atas lipat lutut terdapat luka memar berwarna biru kehitaman berukuran dua koma lima senti meter kali empat koma lima senti meter•Pada lutut kiri sisi luar terdapat luka memar berwarna ungu kehitaman dengan ukuran satu senti meter kali satu koma lima senti meter

Page 6: Laporan Kasus Kdrt

KESIMPULAN

• Pada pemeriksaan terhadap korban perempuan berumur kurang lebih tiga puluh enam tahun ini ditemukan luka memar pada pada lengan atas kiri, lengan bawah kiri, paha kiri dan lutut kiri, akibat kekerasan tumpul.

• Luka-luka tersebut tidak menimbulkan penyakit atau halangan dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari (luka ringan)

Page 7: Laporan Kasus Kdrt

BAB IIIPEMBAHASAN

Pemeriksaan korban ini sudah sesuai dengan prosedur medikolegal

• yaitu dengan adanya permintaan dari penyidik dalam hal ini permintaan tertulis dari Slamet Nurudin, pangkat IPDA, NRP 56070465, jabatan KA SPK III, atas nama Kepala Kepolisian Sektor Tanjung Karang Pusat, kepada Kepala Rumah Sakit Umun Abdul Moeloek Provinsi Lampung, atas korban yang merupakan korban pemukulan dengan orang yang dikenal. Permintaan dilakukan secara tertulis yang sesuai dengan pasal 133 KUHAP ayat 2.

Page 8: Laporan Kasus Kdrt

Dalam hal hasil pemeriksaan pada korban ini sudah memuat hasil pemeriksaan yang objektif

• Pemeriksaan dilakukan dengan baik secara sistematis dari atas ke bawah sehingga tidak ada yang tertinggal. Deskripsinya juga tertentu yaitu mulai dari letak anatomisnya, koordinatnya (absis adalah jarak antara luka dengan garis tengah badan, ordinat adalah jarak antara luka dengan titik anatomis permanen yang terdekat), jenis luka atau cedera, karakteristiknya serta ukurannya.

Page 9: Laporan Kasus Kdrt

Luka-luka yang dialami korban ini termasuk luka derajat ringan.

• Karena umumnya yang dianggap sebagai hasil dari penganiayaan ringan adalah korban dengan tanpa luka atau dengan luka lecet atau memar kecil dilokasi yang tidak berbahaya/ yang tidak menurunkan fungsi alat tubuh tertentu. Dan juga tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan jabatan atau pekerjaan sebagaimana bunyi pasal 352 KHUP.

Page 10: Laporan Kasus Kdrt

DAFTAR PUSTAKA• Atmadja DS. Simposium Tatalaksana Visum et Repertum Korban Hidup pada

Kasus Perlukaan & Keracunan di Rumah Sakit. Jakarta: RS Mitra Keluarga Kelapa Gading.

• Budiyanto A, Widiatmaka W, Sudiono S. 1997. Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta : Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

• Dahlan, Sofwan. 2003. Pembuatan Visum Et Repertum. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

• Herlambang, Penggalih Mahardika. Mekanisme Biomolekuler Luka Memar 2013. Available at: http://sibermedik.files.wordpress.com/2008/10/biomol-memar_rev.pdf. [cited : 9 Januari 2014.

• Wales J. Visum et Repertum. 2013. Available at Http://Id.Wikipedia.Org/Wiki/Visum_Et_Repertum. [cited : 9 Januari 2014].

Page 11: Laporan Kasus Kdrt

TERIMA KASIH