laporan kasus hemoroid
-
Upload
agil-sulistyono -
Category
Documents
-
view
49 -
download
13
description
Transcript of laporan kasus hemoroid
BAB II
LAPORAN KASUS
I. Identitas
Nama : Tn. S
Usia : 60 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Buruh Bangunan
Alamat : Sumberjo, Dawung, Sragen
Stastus Pernikahan : Menikah
Tanggal masuk : 13-08-2013
Anamnesis dilakukan : 16-08-2013 pukul 04.00
II. Keluhan Utama
Keluar benjolan dari anus
III. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan keluhan keluar benjolan dari anus yang besar lebih besar
daripada biasanya, pada saat buang air besar malam sebelum pasien dibawa ke
RSUD Sragen. Benjolan tersebut tidak dapat dimasukkan kembali kedalam
anus, terasa perih, panas dan pasien mengeluhkan tidak dapat duduk karena ada
benjolan tersebut. Pasien merasa sangat terganggu karena benjolan tersebut
menyebabkan keluarnya kotoran dari anus dan merembes di celana pasien.
Pasien belum mengobati keluhan tersebut dengan apapun. Kemudian pagi
harinya pasien langsung dibawa ke RSUD Sragen
IV. Riwayat Penyakit Dahulu
Sejak 2 tahun yang lalu pasien mengeluhkan ada benjolan kecil yang keluar
pada saat buang air besar dan masih dapat di masukan. Hal tersebut berlangsung
selama 2 tahun dan tidak pernah diperiksakan maupun mengkonsumsi obat
untuk mengobati keluhannya dikarenakan merasa tidak mampu.
V. Riwayat Penyakit Keluarga
Dari keluarga tidak terdapat riwayat keluhan maupun penyakit yang sama.
VI. Kebiasaan dan Lingkungan
Pasien memiliki kebiasaan makan teratur tiga kali sehari, namun jarang makan
makanan yang berserat seperti sayuran dan buah buahan. Dan pada saat buang
air besar suka mengejan keras sampau berkeringat bahkan sampai merasa
pusing.
PEMERIKSAAN FISIK
Dilakukan pada 14 Agustus 2013
Keadaan Umum : Compos Mentis
GCS : E4V5M6 = 15
Vital Sign : Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 85 x/menit
Suhu : 36,4C
Pernafasan : 20 x/menit
Status Generalisa. Kulit : Warna kulit sawo matang, tidak ikterik, tidak sianosis,
turgor kulit cukup, capilary refill kurang dari 2 detik dan
teraba hangat.
b. Kepala : Tampak tidak ada jejas, tidak ada bekas trauma
c. Mata : Tidak terdapat konjungtiva anemis dan sklera ikterik
d. Pemeriksaan Leher
1) Inspeksi : Tidak terdapat jejas
2) Palpasi : Trakea teraba di tengah, tidak terdapat pembesaran kelenjar
tiroid.
i. Pemeriksaan Thorax
1) Jantung
a) Auskultasi : S1 S2 reguler, tidak ditemukan gallop dan murmur.
2) Paru
a) Auskultasi: Tidak terdengar suara rhonkhi pada kedua pulmo.
Tidak terdengar suara wheezing
j. Pemeriksaan Abdomen
a) Auskultasi : Terdengar suara bising usus
k. Pemeriksaan Ekstremitas :
Tidak terdapat jejas, bekas trauma, massa, dan sianosis
Turgor kulit cukup, akral hangat
A. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
Pemeriksaan 13-08-2013 Nilai normal
Hematologi
Hemoglobin 12,7 11,5-15,5 g/dL
Leukosit 8.90 4800-10800/L
Hematokrit 38,6 35-45%
Eritrosit 5,00x106 4,0-4,2x106/
Trombosit 359000 150000-450000/L
MCV 77,1 80,0-99,0 fl
MCH 25,4 27,0-31,0 pg
MCHC 32,9 33,0-37,0 %
RDW 14,2 11,5-14,5 %
MPV 8,2 7,2-14,1 fl
CT 2.00 1-3 menit
BT 2.00 1-6 menit
Gol. Darah B
Kimia Klinik
SGOT 12 < 31 U/L
SGPT 9 < 32 U/L
Ureum 28,3 10-50 mg/dL
Creatinin 0,91 0,60-0,90 mg/dL
GDS 105 ≤ 200 mg/dL
Seroimmunologi
HbsAg Negatif Negatif
PEMERIKSAAN ECG
Normal ECG
B. KESAN ANESTESI
Laki-laki 60 tahun menderita hemoroid interna stadium 3 dengan ASA II
C. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan pada pasien yaitu:
a. Intravena Fluid Drip(IVFD) RL 20 tpm saat di bangsal, kemudian diganti
dengan cairan koloid Fima-Hes 150 tpm di ruang operasi.
b. Informed Consent Operasi
c. Konsultasi kepada Bagian Anastesi
d. Informed Consent Pembiusan
Dilakukan operasi dengan spinal anastesi dengan status ASA I
D. Kesimpulan
ACC ASA I
E. Laporan Anastesi
1. Diagnosis Pra Bedah
Hemoroid
2. Diagnosis Pasca Bedah
Hemoroid Interna
3. Penatalaksanaan Pre-Operasi
4. Penatalaksanaan Anastesi
a. Jenis Pembedahan : Henoroidektomi
b.Jenis Anastesi : Regional Anastesi
c.Teknik Anastesi : Spinal Anastesi
d.Mulai Anastesi : 16 Agustus 2013, pukul 09.50 WIB
e.Mulai Operasi : 16 Agustus 2013, pukul 09.55 WIB
f. Premedikasi : Cedantron 1 amp (4mg)
g.Induksi : Bunascan (Bupivacaine)1 amp (5mg)
h.Intubasi : -
i. Medikasi Tambahan : -
j. Maintanance : O2
k.Relaksasi : -
l. Respirasi : Spontan Respirasi
m. Posisi : Supine
n.Cairan Durante Operasi : Fima-Hes 500ml
o.Pemantauan HR : terlampir
p.Selesai Operasi : 10.40
Tanggal 16 Agustus 2013 pukul 09.40, Tn. S , 60 tahun tiba di ruang operasi
dengan terpasang infus RL 20 tpm. Dilakukan pemasangan manset dan
pemasangan pulse oxymetri dengan tekanan 125/72 mmHg, nadi 70x/menit,
dan SpO2 99%. Pukul 09.50 diberikan premedikasi dengan injeksi
Cedantron 4mg secara intravena. Setelah itu dilakukan induksi dengan
injeksi Bunascan(bupivacaine 0.5%) 1 ampul secara intratekal. Setelah itu
dipasang kanul nasal Oksigen untuk pemeliharaan respirasi dan jugan
menunggu kerja dari Bunascan.
Setelah pasien terinduksi dengan tanda-tanda seperti kesemutan, kaki terasa
berat dan tidak bisa digerakkan, maka operasi dapat dimulai. Selama operasi
berlangsung, nadi, tekanan darah, dan saturasi oksigen dimonitor setiap 5
menit, dengan hasil:
Jam 09.45 :TD125/72 mmHg, nadi 70x/menit, SpO2 99%
Jam 09.50 :TD125/70 mmHg, nadi 70x/menit, SpO2 99%
Jam 09.55 :TD120/71 mmHg, nadi 77x/menit, SpO2 99%
Jam 10.00 :TD90/62 mmHg, nadi 75x/menit, SpO2 99%
Jam 10.05 :TD100/65 mmHg, nadi 68x/menit, SpO2 98%
Jam 10.10 :TD105/68 mmHg, nadi 80x/menit, SpO2 99%
Jam 10.15 :TD118/73mmHg, nadi 70x/menit, SpO2 99%
Jam 10.20 :TD80/42 mmHg, nadi 67x/menit, SpO2 100%
Jam 10.25 :TD90/68 mmHg, nadi 68x/menit, SpO2 99%
Jam 10.30 :TD105/68 mmHg, nadi 68x/menit, SpO2 99%
Jam 10.35 :TD111/68 mmHg, nadi 61x/menit, SpO2 98%
Jam 10.40 :TD113/62 mmHg, nadi 68x/menit, SpO2 99%
Perdaraham yang keluar adalah sekitar ±75ml. Pembedahan berlangsung
sekitar 45 menit dengan IVFD FimaHes 150tpm. Setelah operasi pasien
dipindahkan dari ruang operasi ke recovery room. Didalam recovery room,
pasien diberikan oksigen 1 liter/menit dan infus RL dengan jumlah tetesan
20tpm. Selain itu dilakukan penilaian terhadap ALDRETE score. Dilakukan
pemantauan keadaan umum, tingkat kesadaran, vital sign menggunakan
ALDRETE score, yaitu :
1. Aktivitas : mampu bergerak sesuai perintah 2
2. Respirasi : mampu bernapas dalam dan batuk 2
3. Sirkulasi : TD±20-50% 1
4. Kesadaran : Sadar penuh 2
5. Warna kulit : kulit kemerahan 2
Total skor ALDRETE = 9 maka pasien dapat keluar dari recovery room(RR).
Injeksi Ketorolac 30mg diberikan per-8jam, jam pertama di ruang operasi, diteruskan jam
kedua dan ketiga di ruang perawatan.