Laporan kasus Fraktur Smith

download Laporan kasus Fraktur Smith

of 42

description

Fraktur Smith

Transcript of Laporan kasus Fraktur Smith

BAB IPENDAHULUANFraktur adalah hilangnya kontinuitas tulang, tulang rawan baik yang bersifat total maupun sebagian. Fraktur dikenal dengan istilah patah tulang. Biasanya disebabkan oleh trauma atau tenaga fisik.Fraktur Smith atau biasa dikenal dengan nama reverse Colles fracture ialah fraktur dari distal-end radius dengan fragmen distal bergeser ke arah volar. Hal ini berlawanan dengan definisi fraktur Colles yaitu fraktur distal-end radius dengan fragmen distal bergeser ke arah dorsal.Fraktur Smith terjadi lebih jarang dibandingkan dengan fraktur Colles. Terjadi pada kurang dari 3% pasien dengan fraktur radius dan ulna, dan biasanya terjadi pada segala usia, terutama laki-laki usia muda (tersering) dan wanita tua.

BAB IISTATUS PEMERIKSAAN PASIENI. IDENTITASNama: Nn. YosephineJenis kelamin: PerempuanUsia: 33 tahunAgama: Kristen protestanPendidikan: SLTAPekerjaan: Karyawan swastaStatus perkawinan: Belum menikahAlamat: Kav Tanah Kusir Blok A/28/397 RT/RW 003/011Status pembiayaan: PC/UmumNomer registrasi: 103259Tanggal masuk RS: 2 Desember 2013Ruang rawat: P. Sibatik

II. ANAMNESISDilakukan anamnesis secara auto dan allo anamnesis pada tanggal 2 Desember 2013 di bangsal Pulau Sibatik.

Keluhan UtamaNyeri pada pergelangan tangan kiri sejak seminggu SMRS

Riwayat Penyakit SekarangPasien merasakan nyeri pada pergelangan tangan kiri sejak 6 hari SMRS. Sebelumnya pasien mengalami kecelakaan lalu lintas pada tanggal 26 Nopember 2013 (6 hari SMRS). Saat itu pasien sedang mengendarai sepeda motor, menggunakan helm, kemudian pasien ditabrak dari belakang oleh motor. Pasien kemudian terjatuh ke sisi kiri, dengan tangan kiri menopang berat badan. Posisi tangan saat itu tidak diingat oleh pasien. Saat itu pasien tidak mendengar bunyi krek. Saat jatuh, pasien sadar, kepala tidak terbentur, dan tidak ada bagian-bagian lain yang terbentur. Setelah jatuh yang pasien rasakan hanya nyeri pada pergelangan tangan kirinya, juga bengkak dan dapat digerakkan namun terbatas.

Pasien ditolong oleh warga sekitar, dan karena dipikir hanya terkilir, maka pasien dibawa ke tukang urut. Setelah itu pasien merasa tidak membaik. Esoknya pasien pergi ke klinik umum. Tidak dilakukan pemeriksaan rontgen saat itu, sehingga pasien hanya diberikan obat-obatan, termasuk obat anti nyeri untuk beberapa hari (pasien lupa nama obat). Setelah minum obat pasien membaik, namun ketika obat sudah habis, nyerinya terasa kembali, pergelangan tangan lebih bengkak dari sebelumnya, dan makin nyeri jika digerakkan, sehingga kemudian pasien pergi ke RS Pusat Pertamina untuk dirontgen. Setelah dirontgen, pasien kemudian pergi ke RSAL Dr. Mintohardjo.

Riwayat Penyakit DahuluRiwayat fraktur sebelumnya disangkal. Riwayat rawat RS sebelumnya disangkal. Riwayat hipertensi, diabetes mellitus, penyakit jantung, dan asma disangkal. Ada riwayat sakit maag sebelumnya. Riwayat alergi terhadap seafood, riwayat alergi obat disangkal.

Riwayat Penyakit KeluargaRiwayat hipertensi, diabetes mellitus, penyakit jantung, dan asma disangkal pada keluarga.

Riwayat Pribadi dan Sosial EkonomiPasien bekerja sebagai seorang karyawati di sebuah perusahaan swasta. Pasien sehari-sehari berangkat mengendarai sepeda motor. Pasien tinggal bersama orang tua, di rumah dua lantai, dengan kamar pasien di lantai dua. Di rumah, pasien menggunakan kamar mandi dengan kloset duduk dan mandi menggunakan gayung. Pasien tidak suka merokok maupun minum alkohol.

III. PEMERIKSAAN FISIKStatus GeneralisKeadaan umum: tampak sakit sedangKesadaran: compos mentis, GCS 15Tanda vital:Tekanan darah: 110/70 mmHgNadi: 80 x/menitPernapasan: 20 x/menitSuhu: 36oCCara berbaring dan mobilitas: tidak aktifTinggi badan: 160 cmBerat badan: 56 kgKeadaan gizi: baik

Trauma Stigmata: -Pulsasi arteri karotis: cukup, regular, equal kanan dan kiri Perdarahan perifer: capilary refill time < 2 detik KGB: tidak teraba membesarColumna vertebralis: letak ditengah, skoliosis (-), lordosis (-) Kulit : warna sawo matang, sianosis (-), ikterik (-)

Kepala: normosefali, rambut hitam, distribusi merata, tidak mudah dicabut, jejas (-) nyeri tekan (-)Mata: Brills hematom -/- konjungtiva anemis -/-, pupil bulat isokor, diameter 3mm/3mm, refleks cahaya langsung +/+, refleks cahaya tidak langsung +/+Telinga: normotia +/+, perdarahan -/-, Battles sign -/-Hidung: deviasi septum -/-, perdarahan -/-Mulut: bibir sianosis (-), lidah kotor (-)Tenggorok: faring hiperemis (-), tonsil T1-T1Leher: bentuk simetris, trakea lurus di tengah, tidak teraba pembesaran KGB dan tiroidPemeriksaan JantungInspeksi : ictus cordis tidak tampak Palpasi : ictus cordis teraba di ICS V 2 jari medial linea midklavikula sinistraPerkusi : pinggang jantung ICS III linea parasternalis sinistra, batas kanan ICS IV linea parasternalis dextra, batas kiri ICS V 2 jari medial linea midklavikularis sinistraAuskultasi : S1 dan S2 normal reguler, murmur (-), gallop (-)

Pemeriksaan Paru Inspeksi : pergerakkan dada simetris pada statis dan dinamisPalpasi : vocal fremitus kanan dan kiri simetrisPerkusi : sonor di seluruh lapang paruAuskultasi : suara napas vesikuler +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-

Pemeriksaan AbdomenInspeksi : datar, tidak tampak buncitPalpasi : supel, nyeri tekan (-), hepar/lien tidak teraba membesarPerkusi : timpaniAuskultasi : bising usus (+) normalPunggung: deformitas (-), gibus (-)Pemeriksaan EkstremitasAtas : akral hangat + / +, edema - / - Bawah : akral hangat + / +, edema - / -

Status Lokalis Regio Wrist SinistraLook:Skin: hiperemis (-) hematoma (-)Shape: oedem (+) deformitas (+)Position: malposisi (-)Feel:Skin: hangat (+), nyeri tekan (+), sensoris baikSoft tissue: hangat (+)Bone: tidak teraba bone fragmenPulse: teraba pulsasi distal (+), CRT < 2 detikMove: gerakan aktif dan pasif terbatas karena nyeri

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANGFoto rontgen wrist sinistra AP-Lateral

Jenis foto: Foto rontgen wrist sinistraKonfigurasi: Fraktur transversalKedudukan: Fraktur distal-end atau distal metafisis radiusDislokasi: Subluksasi distal radio-ulnar joint

Foto rontgen thoraks

Kesan: Cor dan pulmo dalam batas normal

Laboratorium (2 Desember 2013)PemeriksaanHasil PemeriksaanNilai normal

RutinHemoglobinHematokritLeukositTrombosit12,4409.000437.00012-16 g/dL38-46%5.000-10.000150-400 ribu/mm3

GulaGula darah sewaktu10080-125 mg%

Kimia DarahSGOTSGPTUreumKreatinin1721181,1< 31 u/l< 31 u/l17-43 mg/dL0,5-1 mg/dL

HematologiBleeding timeClotting time30012001-6 menit10-16 menit

V. DIAGNOSISClose Fracture Distal-end Radius Sinistra Displaced (Fraktur Smith Sinistra)

VI. PENATALAKSANAANPrinsip penatalaksanaan : Recognition Reduction Retention RehabilitationKonservatif : Bed rest IVFD RL 20 tpm Ceftriaxon 2x1 gr IV Ketorolac 3x30 mg IVOperatif :Setelah fraktur Smith sinistra dan terdiagnosis, direncanakan tindakan operasi Open Reduction, Internal Fixation (ORIF) dengan Kirschner Wire (K-Wire).OPTEK ORIF K-Wire Fraktur Smith Sinistra : Pasien telentang pada meja operasi dengan anestesi GA Dilakukan tindakan asepsis dan antisepsis pada lapangan operasi Insisi dengan posterior approach Reposisi + fiksasi dengan K-Wire Tutup lapis demi lapis hingga kulit Rencana fore slab Operasi selesaiPost-operasi :Konservatif : Tirah baring Diet tinggi kalori dan tinggi protein Foto kontrol :

Jenis foto : foto rontgen wrist sinistra post-ORIF K-WireTampak fraktur terfiksasi dengan K-Wire, aposisi baik Medika-mentosa : IVFD RL 20 tpm Ceftriaxon 2x1 gr IV Ketorolac 3x30 mg IVMonitoring : Keadaan umum, kesadaran, tanda vital Waspadai terjadinya sindroma kompartemen Waspadai terjadinya syok Waspadai terjadinya perdarahanEdukasi : Fisioterapi Kontrol ke dokter spesialis Orthopedi

VII. KOMPLIKASIDini Sindroma kompartemen Carpal tunnel syndrome Distrofi refleks simpatetik

Lanjut Malunion, delayed union, non-union Hand stiffness Shoulder stiffness Atrofi Sudeck

VIII. PROGNOSISAd vitam: BonamAd functionam: Dubia ad bonamAd sanationam: BonamBAB IIIANATOMI ANTE-BRACHIIANTE-BRACHII1TulangAntebrachii terdiri dari dua tulang : radius dan ulna. RadiusRadius ialah tulang pada bagian lateral antebrachii. Ujung proksimalnya berartikulasi dengan humerus pada sendi siku dan dengan ulna pada sendi radioulnar proksimal. Ujung distalnya berartikulasi dengan tulang skafoid dan lunatum tangan pada sendi pergelangan tangan dan dengan ulna pada sendi radioulnar distal.Pada ujung proksimal radius terdapat kaput sirkular kecil. Permukaan atas kaput berbentuk konkaf dan berartikulasi dengan kaput konveks humerus. Lingkar kaput berartikulasi dengan radial notch pada ulna. Di bawah kaput, terdapat leher. Di bawah leher, terdapat tuberositas bisipital sebagai insersio muskulus biseps.Batang radius, berlawanan dengan ulna, melebar ke bawah. Batang radius memiliki batas interosseus yang tajam di bagian medial yang melekatkan radius dan ulna. Tuberkulum pronator, sebagai insersio dari muskulus pronator teres, berada di bawahnya, di sisi lateral.Pada ujung distal radius, terdapat prosesus stiloideus. Pada permukaan medial terdapat ulnar notch, tempat berartikulasi dengan kaput ulnaris. Permukaan artikular inferior berartikulasi dengan tulang skafoid dan lunatum. Pada bagian posterior dari ujung distal, terdapat tuberkulum kecil, tuberkulum dorsal, yang terdapat pada sisi medial dari tendon ekstensor pollicis longus. UlnaUlna ialah tulang yang terletak di sisi medial dari antebrachii. Ujung proksimalnya berartikulasi dengan humerus pada sendi siku dan dengan kaput radius pada sendi radioulnar proksimal. Ujung distalnya berartikulasi dengan radius pada sendi radioulnar distal, namun dikeluarkan dari sendi pergelangan tangan oleh diskus artikuler.Ujung proksimal ulna ialah besar dan dikenal sebagai prosesus olekranon; hal ini menyebabkan penonjolan pada siku. Ulna memiliki cekungan pada permukaan anterior, trochlear notch, yang berartikulasi dengan trochlea humerus. Di bawah trochlear notch terdapat segitiga prosesus koronoid, dimana permukaan lateralnya terdapat radial notch sebagai artikulasio dengan kaput radius.Batang ulna semakin mengecil kebawah. Ulna memiliki batas interosseus yang tajam sebelah lateral sebagai perlekatang membran interosseus. Batas posterior berbentuk lingkaran dan subkutaneus dan dapat dengan mudah dipalpasi keseluruhan panjangnya. Di bawah radial notch terdapat depresi, fossa supinator, yang memberikan keleluasaan gerak dari tuberositas bisipital radius. Batas posterior dari fossa ialah tajam dan dikenal sebagai supinator crest, sebagai origin dari muskulus supinator.Pada ujung distal ulna, terdapat kaput melingkar, yang berproyeksi dari medial ialah prosesus stiloideus.

Gambar 1. Radius dan ulna.

Gambar 1a. Muskulus dan ligamen penting yang menempel pada radius dan ulna.

Ruang Fascial Lengan BawahIsi Ruang Fascial Anterior Lengan Bawah Otot : kelompok superficial terdiri atas muskulus pronator teres, flexor carpi radialis, palmaris longus, dan flexor carpi ulnaris. Kelompok intermedia terdiri atas muskulus flexor digitorum superficialis. Kelompok profunda terdiri atas muskulus flexor pollicis longus, flexor digitorum profundus, dan pronator quadratus. Suplai darah ke otot : arteria ulnaris dan arteria radialis Persarafan ke otot : semua otot dipersarafi oleh nervus medianus dan cabang-cabangnya, kecuali muskulus flexor carpi ulnaris dan bagian medial muskulus flexor digitorum profundus yang dipersarafi oleh nervus ulnaris.Otot-otot ruang fascial anterior lengan bawah : Kelompok superficialOtot-otot kelompok superficial mempunyai tendi bersama sebagai origo yang melekat pada epicondylus medialis humeri. Musculus Pronator Teres Origo : caput humerale yang berasal dari tendo bersama melekat pada epicondylus medialis humeri, dan caput ulnare yang berasal dari margo medialis processus coronoideus ulnae. Insertio : kedua caput bersatu untuk berinsertio pada tuberositas pronatoria pada permukaan lateral corpus radii. Persarafan : nervus medianus. Fungsi : pronasio dan flexio lengan bawah. Musculus Flexor Carpi Radialis Origo : dari tendo bersama melekat pada epicondylus medialis humeri. Insertio : tendo berjalan melalui saluran sinovial pada bagian lateral retinakulum muskulorum fleksorum di dalam alur pada os trapezium dan berinsertio pada basis os metacarpal II dan III. Persarafan : nervus medianus. Fungsi : flexio dan abductio tangan pada articulatio radiocarpalis. Musculus Palmaris Longus Origo : epicondylus medialis humeri Insertio : retinacuum musculorum flexorum dan aponeurosis palmaris Persarafan : nervus medianus Fungsi : flexio tangan Musculus Flexor Carpi Ulnaris Origo : caput humerale yang berasal dari tendo bersama melekat pada epicondylus medialis humeri dan caput ulnare yang berasal dari permukaan medial prosessus olekranii ulnae dan pinggir posterior ulnae. Insertio : kedua caput bersatu untuk membentuk tendo panjang yang berinsertio pada os pisiforme, hamulus ossis hamati, dan basis os metacarpal V. Persarafan : nervus ulnaris. Fungsi : flexio dan adductio tangan pada articulatio radiocarpalis.Otot-otot ruang fascial anterior lengan bawah : Kelompok intermedia Muskulus Flexor Digitorum Superficialis Origo : caput humeroulnare melekat pada epicondylus medialis humeri, pinggir medial processus koronoideus ulnae, caput radial melekat pada linea obliqua pada permukaan anterior corpus radii. Insertio : phalanges tengah empat jari medial Persarafan : nervus medianus Fungsi : flexio phalanges tengah jari-jari dan membantu flexio phalanges proximal dan tanganOtot-otot ruang fascial anterior lengan bawah : Kelompok profunda Muskulus Flexor Pollicis Longus Origo : permukaan anterior corpus radii Insertio : phalanges distal pollex Persarafan : ramus interosseus anterior nervi medianus Fungsi : flexio phalanges distal pollex Muskulus Flexor Digitorum Profundus Origo : permukaan antermedial corpus ulnae Insertio : phalanges distal empat jari medial Persarafan : nervus ulnaris (setengah medial) dan nervus medianus (setengah lateral) Fungsi : flexio phalanges distal jari; kemudian membantu flexio phalanges tengah dan proksimal dan regio carpalis Muskulus Pronator Quadratus Origo : permukaan anterior corpus ulnae Insertio : permukaan anterior corpus radii Persarafan : ramus interosseus anterior nervi medianus Fungsi : pronatio lengan bawahArteriae ruang fascial anterior lengan bawah Arteria ulnarisArteria ulnaris merupakan cabang terminal arteria brachialis yang lebih besar. Arteria ini berawal dari fossa cubiti setinggi collumn radii. Pembuluh ini berjalan ke distal di dalam ruang anterior lengan bawah, dan masuk ke dalam telapak tangan di depan retinaculum musculorum flexorum bersama dengan nervus ulnaris. Arteria ulnaris berakhir dengan membentuk arcus palmaris superficialis, biasanya beranastomosis dengan ramus superficialis arteriae radialis. Pada bagian proksimal perjalanannya, arteria ulnaris terletak di bawah sebagian besar otot-otot fleksor. Di distal menjadi lebih superficial serta terletak di antara tendo muskuli fleksor carpi ulnaris dan muskulus flexor digitorum superficialis. Di depan retinaculum musculorum flexorum, arteria ulnaris terletak tepat lateral terhadap os pissiforme dan ditutup hanya oleh kulit serta fascia (tempat untuk memeriksa denyut nadi ulnaris). Cabang-cabang : Rami musculares untuk otot-otot di sekitarnya Rami recurrens ikut serta pada anastomosis di sekitar articulatio cubiti Cabang-cabang yang ikut serta pada anastomosis arteria di sekitar articulatio radiocarpalis. Arteria interosseus communis, yang berasal dari bagian proksimal arteriae ulnaris dan segera bercabang menjadi arteria interossea anterior dan posterior. Arteriae interossea akan memberi darah untuk otot-otot yang terletak di depan dan belakang membrana interossea; arteri tersebut juga mempercabangkan arteria nutritia untuk radius dan ulna. Arteria radialisArteria radialis adalah cabang terminal yang lebih kecil dari arteria brachialis. Pembuluh ini mulai dari fossa cubiti setinggi collumn radii. Arteria radialis berjalan ke distal dan lateral, di bawah muskulus brachioradialis dan terletak pada otot-otot kelompok profunda lengan bawah. Pada dua per tiga perjalanannya, ramus superficialis nervi radialis terletak di sebelah lateralnya. Pada bagian distal lengan bawah, arteria radialis terletak di permukaan anterior radius dan hanya ditutupi oleh kulit dan fascia. Di tempat ini, di lateral arteria radialis terdapat tendo muskuli brachioradialis dan di sebelah medialnya terdapat tendo muskuli flexor carpi radialis (tempat untuk memeriksa denyut nadi radialis).Arteria radialis meninggalkan lengan bawah dengan membelok di sekitar pinggir lateral regio carpalis untuk mencapai permukaan posterior tangan.Cabang-cabang : Rami musculare untuk otot-otot di sekitarnya Rami recurrens ikut serta pada anastomosis di sekitar articulatio cubiti Ramus palmaris superficialis, yang dipercabangkan tepat di atas regio carpalis, masuk ke telapak tangan, dan sering bergabung dengan arteria ulnaris untuk membentuk arcus palmaris superficialisSaraf ruang fascial anterior lengan bawah Nervus medianusNervus medianus meninggalkan fossa cubiti dengan berjalan di antara kedua caput musculus pronator teres. Pembuluh ini terus berjalan ke distal di belakang muskulus flexor digitorum superficialis dan terletak posterior terhadap musculus flexor digitorum profundus. Di regio carpalis, nervus medianus muncul di sisi lateral musculus flexor digitorum superficialis dan terletak di belakang tendo musculi palmaris longus. Saraf ini masuk ke telapak tangan dengan berjalan di belakang retinaculum musculorum flexorum. Cabang-cabang : Rami musculares di fossa cubiti, menyarafi musculus pronator teres, musculus flexor carpi radialis, musculus palmaris longus, dan musculus flexor digitorum superficialis. Rami articularis, untuk articulatio cubiti Nervus interosseus anterior Ramus cutaneus palmaris. Dipercabangkan di bagian distal lengan bawah dan didistribusikan ke kulit di sekitar bagian lateral telapak tangan. Nervus interosseus anteriorNervus interosseus anterior dipercabangkan dari nervus medianus di tempat nervus medianus keluar dari antara kedua caput musculus pronator teres. Saraf ini berjalan ke bawah pada permukaan anterior membrana interosseus, di antara musculus pollicis longus dan musculus flexor digitorum profundus. Saraf ini berakhir pada permukaan anterior ossa carpi.Cabang-cabang : Rami musculares, untuk musculus flexor pollicis longus, pronator quadratus, dan setengah bagian lateral flexor digitorum profundus. Rami articulares, untuk articulatio radiocarpalis dan articulatio radioulnaris distalis. Saraf ini juga menyarafi sendi-sendi pada tangan. Nervus ulnarisNervus ulnaris berjalan dari dorsal epicondylus medialis humeri, menyilang ligamentum mediale articulatio cubiti, dan masuk ke bagian depan lengan bawah dengan berjalan di antara kedua caput musculus flexor carpi ulnaris. Kemudian berjalan ke distal lengan bawah di antara musculus flexor carpi ulnaris dan musculus flexor digitorum profundus. Pada dua per tiga distal lengan bawah, arteria ulnaris terletak di sisi lateral nervus ulnaris. Pada radiocarpalis, nervus ulnaris terletak superficial di antara tendo musculi flexor carpi ulnaris dan musculus flexor digitorum superficialis. Nervus ulnaris sampai ke telapak tangan berjalan di depan retinaculum musculorum flexorum dan lateral terhadap os pissiforme; di sini arteria ulnaris terletak di lateral nervus ulnaris.Cabang-cabang : Rami musculare, untuk musculus flexor carpi ulnaris dan setengah bagian medial musculus flexor digitorum profundus. Rami articulares, untuk articulatio cubiti Ramus cutaneus palmaris, ini merupakan cabang kecil yang keluar pada pertengahan lengan bawah dan menyarafi kulit di sekitar eminentia hypothenar Ramus cutaneu dorsalis atau posterior. Merupakan cabang besar yang terdapat pada sepertiga bagian distal lengan bawah. Cabang ini berjalan ke medial di antara tendo musculi flexor carpi ulnaris dan ulna, dan didistribusikan ke permukaan posterior tangan dan jari.

Gambar 2. Sisi anterior antebrachii.

Gambar 3. Sisi anterior antebrachii.

Gambar 4. Sisi anterior antebrachii.Isi Ruang Fascial Lateral Lengan BawahRuang ini dapat dianggap sebagai bagian dari ruang fascial posterior. Otot : muskulus brachioradialis dan ekstensor carpi radialis longus Pendarahan : arteria radialis dan arteria brachialis Persarafan untuk otot : nervus radialisOtot-otot ruang fascial lateral lengan bawah Muskulus Brachioradialis Origo : crista supracondylaris lateralis humeri Insertio : basis prosessus styloideus radii Persarafan : nervus radialis Fungsi : flexio lengan bawah pada articulatio cubiti; rotatio lengan bawah ke posisi semipronatio Muskulus Ekstensor Carpi Radialis Longus Origo : crista supracondylaris lateralis humeri Insertio : permukaan posterior basis ossis metacarpi II Persarafan : nervus radialis Fungsi : extentio dan abductio tangan pada articulatio radiocarpalisArteri ruang fascial lateral lengan bawahArteri yang mengurus ruang ini berasal dari cabang arteria radialis dan arteria brachialis.Saraf ruang fascial lateral lengan bawahNervus radialis menembus septum intermusculare laterale pada bagian bawah lengan atas dn berjalan ke dalam fossa cubiti. Saraf ini kemudian berjalan turun di depan epicondylus lateralis humeri, terletak di antara musculus brachialis pada sisi medial dan musculus brachioradialis dan musculus carpi radialis longus pada sisi lateral. Pada tingkat epicondylus lateralis, saraf ini terbagi dua menjadi ramus superficialis dan ramus profundus. Cabang-cabang : Rami musculares, untuk musculus brachioradialis, ekstensor carpi radialis longus, dan suatu cabang kecil bagian lateral brachialis. Rami articulares, untuk articulatio cubiti. Ramus profundus nervi radialis. Saraf ini membelok di sekitar collumn radii, di dalam musculus supinator, dan masuk ke ruang posterior lengan bawah. Ramus superficialis nervi radialis. Merupakan lanjutan langsung nervus radialis setelah saraf ini mempercabangkan ramus profundus di depan epicondylus lateralis humeri. Saraf ini berjalan ke bawah ditutupi oleh musculus brachioradialis pada sisi lateral arteria radialis. Pada bagian distal lengan bawah saraf ini meninggalkan arteria dan berjalan ke belakang di bawah tendo musculi brachioradialis. Saraf ini mencapai permukaan posterior regio carpalis, di tempat ini bercabang menjadi cabang-cabang terminal yang menyarafi kulit dua per tiga lateral permukaan posterior tangan dan permukaan posterior 3 1/2 jari lateral phalanges proksimal. Area kulit dorsum manus yang dipersarafi oleh saraf ini bervariasi.Isi Ruang Fascial Posterior Lengan Bawah Otot : kelompok superficial terdiri dari muskulus ekstensor carpi radialis brevis, ekstensor digitorum, ekstensor digiti minimi, ekstensor carpi ulnaris, dan anconeus. Otot-otot ini mempunyai tendo bersama pada origonya yang melekat pada epicondylus lateralis humeri. Kelompok profundus terdiri dari muskulus supinator, abductor pollicis longus, ekstensor pollicis brevis, ekstensor pollicis longus, dan ekstensor indicis. Pendarahan : arteriae interosseus anterior dan posterior. Persarafan untuk otot : ramus profundus nervi radialisOtot-otot ruang fascial posterior lengan bawah : Kelompok superficial Muskulus Ekstensor Carpi Radialis Brevis Origo : epicondylus lateralis humeri Insertio : permukaan posterior basis ossis metacarpi III Persarafan : ramus profundus nervi radialis Fungsi : ekstensio dan abductio tangan pada articulatio radiocarpalis Muskulus Ekstensor Digitorum Origo : epicondylus lateralis humeri Insertio : phalanges tengah dan distal empat jari medial Persarafan : ramus profundus nervi radialis Fungsi : extentio jari-jaru dan tangan Muskulus Ekstensor Digiti Minimi Origo : epicondylus lateralis humeri Insertio : ekspansi ekstensor digitus minimus Persarafan : ramus profundus nervi radialis Fungsi : extentio articulatio metacarpophalangeal digitus minimus Muskulus Ekstensor Carpi Ulnaris Origo : epicondylus lateralis humeri Insertio : basis ossis metacarpi V Persarafan : ramus profundus nervi radialis Fungsi : extentio dan adductio tangan pada articulatio radiocarpalis Muskulus Anconeus Origo : epicondylus lateralis humeri Insertio : permukaan lateral processus olecranii ulnae Persarafan : nervus radialis Fungsi : extentio articulatio cubitiOtot-otot ruang fascial posterior lengan bawah : Kelompok profunda Muskulus Supinator Origo : epicondylus lateralis humeri, ligamentum annulare articulatio radioulnaris proksimal, dan ulna Insertio : collum dan corpus ulnae Persarafan : ramus profundus nervi radialis Fungsi : supinatio lengan bawah Muskulus Abductor Pollicis Longus Origo : permukaan posterior corpus radii dan ulnae Insertio : basis ossis metacarpi I Persarafan : ramus profundus nervi radialis Fungsi : abductio dan extentio pollex Muskulus Ekstensor Pollicis Brevis Origo : permukaan posterior corpus radii Insertio : basis phalanges proximal pollex Persarafan : ramus profundus nervi radialis Fungsi : extentio articulatio metacarpophalangea pollex Muskulus Ekstensor Pollicis Longus Origo : permukaan posterior corpus ulnae Insertio : basis phalanges distal pollex Persarafan : ramus profundus nervi radialis Fungsi : extentio phalanges distal pollex Muskulus Ekstensor Indicis Origo : permukaan posterior corpus ulnae Insertio : expansi extensor index Persarafan : ramus profundus nervi radialis Fungsi : extentio articulatio metacarpophalangea indexArteria ruang fascial posterior lengan bawahArteria interossea anterior dan posterior berasal dari arteria interossea communis, cabang dari arteria ulnaris. Pembuluh-pembuluh ini berjalan turun pada permukaan anterior dan posterior membrana interossea di antara radius dan ulna, dan mendarahi otot-otot dan tulang-tulang yang berdekatan. Mereka berakhir dengan ikut membentuk anastomosis di sekitar articulatio radiocarpalis.Saraf ruang fascial posterior lengan bawahRamus profundus nervi radialis. Ramus profundus nervi radialis dipercabangkan dari nervus radialis di depan epicondylus lateralis humeri di fossa cubiti. Saraf ini menembus musculus supinator dan membelok di sekitar permukaan lateral collumn radii di dalam substansia otot untuk mencapai ruang posterior lengan bawah. Saraf turun di dalam celah di antara kelompok superficial dan profunda otot-otot. Kadang-kadang saraf ini sampai pada permukaan posterior articulatio radiocarpalis.Cabang-cabang : Rami musculares, untuk musculus extensor carpi radialis brevis dan supinator, ekstensor digitorum, ekstensor digiti minimi, ekstensor carpi ulnaris, abductor pollicis longus, ekstensor pollicis brevis, ekstensor pollicis longus dan ekstensor indicis. Rami articulares untuk sendi pergelangan tangan dan sendi-sendi telapak tangan.

Gambar 5. Sisi posterior antebrachii.

Gambar 6. Sisi posterior antebrachii.

CARPAL1AnteriorStruktur berikut ini berjalan superficial terhadap retinaculum musculorum flexorum dari medial ke lateral.1. Tendo musculus flexor carpi ulnaris, berakhir pada os pisiforme.2. Nervus ulnaris, terletak lateral terhadap os pisiforme.3. Arteria ulnaris, terletak lateral terhadap nervus ulnaris.4. Ramus cutaneus palmaris nervi ulnaris5. Tendo musculus palmaris longus, berjalan ke insertionya pada retinaculum musculorum flexorum dan aponeurosis palmaris6. Ramus cutaneus palmaris nervi medianusStruktur berikut ini berjalan di bawah retinaculum muscularum flexorum dari medial ke lateral.1. Tendo musculus flexor digitorum superficialis, posterior terhadap tendo-tendo ini terdapat tendo musculi flexor digitorum profundus; kedua kelompok tendo ini mempunyai sarung sinovial yang sama2. Nervus medianus3. Tendo musculus flexor pollicis longus, dibungkus oleh selubung sinovial4. Tendo musculus flexor carpi radialis, terbagi dua di retinaculum musculorum flexorum. Tendo ini dibungkus oleh selubung sinovial.Posterior Struktur berikut ini berjalan superficial terhadap retinaculum musculorum extensorum dari medial ke lateral.1. Ramus cutaneus dorsalis (posterior) nervi ulnaris2. Vena basilica3. Vena cephalica4. Ramus superficialis nervi radialisStruktur berikut ini berjalan di bawah retinaculum muscularum extensorum dari medial ke lateral.1. Tendo musculus extensor carpi ulnaris2. Tendo musculus extensor digiti minimi3. Tendo musculus extensor digitorum dan extensor indicis4. Tendo musculus extensor pollicis longus5. Tendi musculus extensor carpi radialis longus dan brevis6. Tendo musculus abductor pollicis longus dan musculus extensor pollicis brevis

Gambar 7. Regio wrist.ARTICULATIO1Articulatio Cubiti Articulatio : terdapat di antara trochlea dan capitulum humeri serta incisura trochlearis ulnae dan caput radii. Facies articularis ditutupi oleh tulang rawan hyalin. Tipe : sendi engsel sinovial Capsula : di anterior, capsula melekat di atas pada humerus sepanjang pinggir atas fossa coronoidea dan fossa radii, di depan pada epicondylus medialis dan lateralis, dan di bawah melekat pada pinggir processus coronoideus ulnae dan ligamentum annulare yang mengelilingi caput radii. Di posterior, capsula melekat ke atas pada pinggir fossa olecranii dan di bawah melekat pada pinggir atas dan sisi-sisi processus olecranii ulnae dan ligamentum annulare. Ligamentum : ligamentum collateral lateral berbentuk segitiga dengan apex melekat pada processus lateralis humeri, dan dasarnya melekat pada pinggir atas ligamentum annulare. Ligamentum collateral medial juga berbentuk segitiga dan terdiri atas tiga pita utama yang kuat : pita anterior yang terbentang dari epicondylus medialis humeri ke pinggir medial prosesus koronoideus, pita posterior yang berjalan dari epicondylus medialis humeri ke sisi medial olecranon, dan pita transversal yang berjalan di antara perlekatan ulna dari kedua pita lainnya. Membrana sinovial : melapisi capsula dan menutupi bantalan lemak pada dasar fossa coronoidea, fossa radii, dan fossa olecranii; membrana ini berhubungan ke distal dengan membrana sinovial articulatio radioulnaris proksimal. PergerakanArticulatio cubiti dapat melakukan flexio dan extentio. Flexio dibatasi oleh bertumbuknya permukaan anterior lengan bawah dan lengan atas. Extentio dibatasi oleh teregangnya ligamentum anterior dan muskulus brachialis. Flexio dilakukan oleh muskulus brachialis, biceps brachii, brachioradialis, dan pronator teres. Extentio dilakukan oleh muskulus triceps brachii dan anconeus.Articulatio cubiti adalah sendi engsel yang stabil karena bentuk ulir incisura trochlearis yang sesuai dengan bentuk katrol dari trochlea humeri. Sendi juga diperkuat oleh ligamentum collaterale mediale dan laterale yang kuat.Articulatio Radioulnaris Proksimal Articulatio : di antara circumferentia articulare radii dan ligamentum annulare serta incisura radialis ulnae. Tipe : sendi pivot sinovial. Capsula : capsula membungkus sendi dan berlanjut sebagai capsula articulatio cubiti. Ligamentum : ligamentum annulare melekat pada pinggir anterior dan posterior incisura radialis ulnae membentuk cincin di sekitar caput radii. Capsula ini berlanjut ke atas sebagai capsula articulatio cubiti dan capsula ini tidak melekat pada os radius. Membrana sinovial : di atas berhubungan dengan membrana sinovial articulatio cubiti. Di bawah melekat pada pinggir inferior facies articularis radii dan pinggir bawah incisura radialis ulnae. Persarafan : cabang-cabang nervus medianus, ulnaris, musculocutaneus, dan radialis. Pergerakan : pronatio dan supinatio lengan bawahArticulatio Radioulnaris Distal Articulatio : di antara caput ulna dan incisura ulnaris radii. Tipe : sendi pivot sinovial Capsula : capsula membungkus sendi tetapi tidak sempurna di bagian atas Ligamentum : ligamentum anterior dan posterior yang lemah berfungsi memperkuat capsula Discus articularis : berbentuk segitiga dan dibentuk oleh fibrokartilago. Apexnya melekat pada sisi lateral basis prosesus styloideus ulnae dan dasarnya ke pinggir bawah incisura ulnaris radii. Discus ini memisahkan articulatio radioulnaris distal dengan articulatio radiocarpalis serta memperkuat hubungan radius dan ulna. Membrana sinovial : melapisi capsula dan berjalan dari pinggir facies articularis yang satu ke sisi yang lain. Persarafan : nervus interosseus anterior dan ramus profundus nervi radialis. Pergerakan Pergerakan pronatio dan supinatio lengan bawah meliputi rotatio di sekitar sumbu vertikal pada articulatio radioulnaris proksimal dan articulatio radioulnaris distal. Sumbu gerak berjalan dari caput radii di sebelah atas sampai perlekatan apex diskus articulare triangularis di bawah. Pada gerakan pronatio, caput radii berputar dalam ligamentum annulare, sementara itu ujung distal radius beserta tangan bergerak ke depan, incisura ulnaris radii bergerak di sekitar circumferentia articulare ulnae. Selain itu, ujung distal ulna bergerak ke lateral, sehingga tangan tetap berada dalam satu garis dengan extremitas superior dan tidak bergeser ke medial. Pronatio dilakukan oleh musculus pronator teres dan musculus pronator quadratus. Supinatio dilakukan oleh musculus biceps brachii dan supinator. Supinatio merupakan gerakan yang lebih kuat daripada pronatio karena kekuatan muskulus biceps brachii.Articulatio Radiocarpal Articulatio : di antara ujung distal radius dan discus articularis di sebelah atas (lekuk sendi) dengan os scaphoideum, os lunatum, dan os triquetrum di bagian bawah (kepala sendi). Tipe : sendi elipsoidea sinovial. Capsula : capsula membungkus sendi dan di atas melekat pada ujung distal radius dan ulna dan di bawah melekat pada deretan proximal ossa carpalia. Ligamentum : ligamentum anterior dan posterior yang memperkuat sendi. Ligamentum mediale melekat pada prosesus styloideus ulnae dan os triquetrum. Ligamentum laterale melekat pada prosesus styloideus radii dan os scaphoideum. Membrana sinovial : melapisi capsula dan mekelat pada pinggir-pinggir facies articularis. Cavum articulatio tidak berhubungan dengan articulatio radioulnaris distal atau dengan cavum articulare articulatio intercarpalia. Persarafan : nervus interosseus anterior dan ramus profundus nervi radialis. Pergerakan Gerakan-gerakan yang mungkin dilakukan adalah flexio, extentio, abductio, adductio, dan circumdictio. Flexio dilakukan oleh muskulus flexor carpi radialis, flexor carpi ulnaris, dan palmaris longus. Otot-otot tersebut dibantu oleh muskulus flexor digitorum superficialis, flexor digitorum profundus, dan flexor pollicis longus. Extentio dilakukan oleh muskulus extensor carpi radialis longus, extensor carpi radialis brevis, dan extensor carpi ulnaris. Otot-otot ini dibantu oleh muskulus extensor digitorum, extensor indicis, extensor digiti minimi, dan extensor pollicis longus. Abductio dilakukan oleh muskulus flexor carpi radialis, extensor carpi radialis longis dan extensor carpi radialis brevis. Otot-otot ini dibantu oleh muskulus abduktor pollicis longus, extensor pollicis longus, dan extensor pollicis brevis. Adductio dilakukan oleh muskuli flexor dan extensor carpi ulnaris.

BAB IVHISTOLOGIMekanisme Penyembuhan Fraktur TulangSecara histologis, mekanisme penyembuhan fraktur tulang terdiri dari dua, dibagi berdasarkan jenis tulang yang terkena fraktur (tulang kortikal atau tulang kanselosa) dan tipe fiksasi yang digunakan (rigid atau tidak rigid).Penyembuhan fraktur primer terjadi pada tulang kortikal dan kanselosa (metafisis), yang diikuti dengan fiksasi rigid, atau setelah impaksi pada tulang kanselosa.Penyembuhan fraktur sekunder terjadi pada tulang kortikal, diikuti dengan fiksasi intramedullar atau imobilisasi dengan cast (gerakan bebas).Penyembuhan fraktur primerPenyembuhan fraktur terjadi tanpa pembentukan kalus pada kedua jenis tulang, tulang kortikal dan kanselosa, saat fragmen tulang terfiksasi secara rigid. Pada fraktur tulang kortikal, remodelling Haversian dimulai dengan pembentukan kavitas resorpsi yang menembus secara longitudinal dari tulang yang sehat sampai pada akhir fragmen nekrotik. Kavitas resorpsi dibentuk oleh sekelompok osteoklas yang membentuk cutting cone. Cone ini terbentuk secara longitudinal meninggalkan kavitas resorptif. Kapiler-kapiler berdinding tipis terbentuk pada pusat kavitas resorptif mengikuti osteoklas. Pembuluh darah yang terbentuk ini disertai dengan sel mesenkimal dan prekursor sel osteoblas. Osteoblas yang baru terbentuk ini mengisi kavitas resorptif dan memulai produksi osteoid dengan arah sentripetal. Akhirnya, kavitas resorptif diisi seluruhnya dengan lapisan konsentrik tulang baru, kemudian menjadi osteon di sepanjang garis fraktur dan pada proses penyembuhan fraktur.Penyembuhan fraktur pada area tulang kanselosa dimana fragmen fraktur pada aposisi langsung, tanpa gap, disatukan dengan fiksasi rigid atau setelah impaksi. Pada penyembuhan tipe ini, remodeling dari tempat fraktur terjadi segera, tanpa deposisi primer dari tulang anyaman. Cutting cone dari osteoklas terjadi sepanjang garis fraktur, diikuti dengan kapiler-kapiler dan sel osteoprogenitor yang menjadi sumber osteoblas. Osteoblas membentuk osteoid dan membentuk tulang trabekulae. Proses ini mengakibatkan union dan rekonstruksi dari ujung fraktur.Penyembuhan fraktur sekunderProses perbaikan fraktur beragam sesuai dengan jenis tulang yang terkena dan jumlah gerakan di tempat fraktur. Pada tulang tubuler, dan bila tak ada fiksasi yang kaku, penyembuhan dimulai dalam lima tahap :1. Kerusakan jaringan dan pembentukan hematomaPembuluh darah robek dan terbentuk hematoma di sekitar dan di dalam fraktur. Tulang pada permukaan fraktur, yang tidak mendapat persediaan darah akan mati sepanjang satu atau dua milimeter.2. Radang dan proliferasi selulerDalam 8 jam setelah fraktur terdapat reaksi radang akut disertai proliferasi sel di bawah periosteum dan di dalam saluran medula yang tertembus. Ujung fragmen dikelilingi oleh jaringan sel, yang menghubungkan tempat fraktur. Hematoma yang membeku perlahan-lahan diabsorbsi dan kapiler baru yang halus berkembang ke dalam daerah itu.3. Pembentukan kalusSel yang berkembang biak memiliki potensial kondrogenik dan osteogenik; bila diberikan keadaan yang tepat, sel itu akan mulai membentuk tulang dan dalam beberapa keadaan, juga kartilago. Populasi sel sekarang juga mencakup osteoklas (mungkin dihasilkan dari pembuluh darah baru) yang mulai membersihkan tulang yang mati. Massa sel yang tebal dengan pulau-pulau yang imatur dan kartilago, membentuk kalus atau bebat pada permukaan periosteal dan endosteal. Sementara tulang fibrosa yang imatur (atau anyaman tulang) menjadi lebih padat, gerakan pada tempat fraktur semakin berkurang dan pada empat minggu setelah cedera fraktur menyatu.4. KonsolidasiBila aktivitas osteoklastik dan osteoblastik berlanjut, anyaman tulang berubah menjadi tulang lamelar. Sistem itu sekarang cukup kaku untuk memungkinkan osteoklas menerobos melalui reruntuhan pada garis fraktur, dan dekat di belakangnya osteoblas mengisi celah-celah yang tersisa di antara fragmen tulang yang baru. Ini adalah proses yang lambat dan mungkin perlu beberapa bulan sebelum tulang cukup kuat untuk membawa beban yang normal.5. RemodelingFraktur telah dijembatani oleh suatu manset tulang yang padat. Selama beberapa bulan atau bahkan beberapa tahun, pengelasan kasar ini dibentuk ulang oleh proses resorpsi dan pembentukan tulang yang terus menerus. Lamela yang lebih tebal diletakkan pada tempat yang tekanannya tinggi : dinding-dinding yang tidak dikehendaki dibuang; rongga sumsum dibentuk. Akhirnya, dan terutama pada anak-anak tulang akan memperoleh bentuk yang mirip bentuk normalnya.2

Gambar 8. Penyembuhan fraktur sekunder.

BAB VFRAKTUR DISTAL-END RADIUSFraktur distal-end radius terdiri dari fraktur Colles (pergeseran fragmen ke arah dorsal) dan fraktur Smith (pergeseran fragmen ke arah volar).Klasifikasi dari fraktur distal-end radius ialah menggunakan klasifikasi Frykman dan Melone. Frykman terdiri dari 8 tipe, dimana tipe dengan angka genap menunjukkan adanya fraktur styloideus ulna. Tipe I ialah fraktur ekstraartikular, tipe III fraktur radiokarpal, tipe V fraktur radioulnar, dan tipe VII fraktur radiokarpal dan radioulnar.3

Gambar 9. Klasifikasi Frykman.Klasifikasi Melone terdiri dari 4 tipe, yaitu tipe I terjadi pergeseran minimal, tipe II pergeseran carpal, tipe III spike volar, dan tipe IV rotasi fragmen volar.3

Gambar 10. Klasifikasi Melone.Klasifikasi AO terdiri dari 3 tipe, yaitu tipe A fraktur distal radius yang tidak melibatkan permukaan intraartikular, tipe B fraktur distal radius yang melibatkan permukaan artikular, dan tipe C fraktur distal radius yang melibatkan kerusakan komplit permukaan artikular. Dari masing-masing tipe dibagi lagi menjadi subtipe lainnya seperti pada gambar berikut 4:

Gambar 11. Klasifikasi Muller/AO.FRAKTUR SMITHDefinisiFraktur Smith atau biasa dikenal dengan nama reverse Colles fracture ialah fraktur dari distal-end radius dengan fragmen distal bergeser ke arah volar. Hal ini berlawanan dengan definisi fraktur Colles yaitu fraktur distal-end radius dengan fragmen distal bergeser ke arah dorsal.Fraktur ini merupakan fraktur transversa ekstra-artikuler, dibedakan dengan fraktur intra-artikuler dengan pergeseran ke arah volar pada fraktur Barton.SejarahFraktur ini dinamakan diambil dari nama seorang dokter bedah orthopedi, Robert William Smith (1807-1873) pada bukunya yang berjudul A Treatise on Fractures in the Vicinity of Joints, and in certain forms of Accidents and Congenital Dislocations yang dipublikasi pada tahun 1847.5Mekanisme CederaFraktur ini disebabkan oleh cedera pronasi, dengan hantaman langsung pada punggung tangan dengan posisi pergelangan tangan fleksi.2

Gambar 12. Mekanisme cedera fraktur Smith.InsidensiFraktur Smith terjadi lebih jarang dibandingkan dengan fraktur Colles. Terjadi pada kurang dari 3% pasien dengan fraktur radius dan ulna, dan biasanya terjadi pada segala usia, terutama laki-laki usia muda (tersering) dan wanita tua.5Gejala dan TandaPasien mengalami cedera pergelangan tangan, tetapi tidak terdapat dinner-fork deformity seperti yang tampak pada fraktur Colles. Deformitas pada fraktur Smith dinamakan garden-spade deformity.4

Gambar 13. Garden spade deformity.DiagnosisPada foto rontgen, didapatkan fraktur pada metafisis radius distal. Foto lateral menunjukkan bahwa fragmen distal bergeser dan miring ke anterior (sangat berlawanan dengan fraktur Colles).2TatalaksanaReduksi dengan posisi supinasi dari pergelangan tangan, namun biasanya diperlukan reduksi terbuka dengan internal fiksasi. Imobilisasi dalam gips sampai dengan atas siku dalam posisi supinasi diperlukan selama 6 minggu.Tatalaksana tergantung dari tipe fraktur, stabilitas, dan kemampuan untuk reduksi fraktur. Sebagian besar kasus dapat dilakukan reduksi tertutup dan imobilisasi dengan gips.Apabila fraktur dapat direduksi namun tidak stabil, atau tidak dapat direduksi, maka diperlukan fiksasi operatif.2KomplikasiMalunion, dengan pergeseran volar residual, dapat menyebabkan deformitas kosmetik yang disebut sebagai Garden Spade Deformity. Dapat juga menekan carpal tunnel, yang menyebabkan carpal tunnel syndrome.6

FRAKTUR COLLESCedera yang diuraikan oleh Abraham Colles pada tahun 1814 adalah fraktur melintang pada radius tepat di atas pergelangan tangan, dengan pergeseran dorsal fragmen distal. Ini adalah fraktur yang paling sering ditemukan pada manula, insidensinya yang tinggi berhubungan dengan permulaan osteoporosis pasca menopause. Karena itu pasien biasanya wanita yang memiliki riwayat jatuh pada tangan yang terentang.2Mekanisme CederaBenturan mengena di sepanjang lengan bawah dengan posisi pergelangan tangan berekstensi. Tulang mengalami fraktur pada sambungan kortikokanselosa dan fragmen distal remuk ke dalam ekstensi dan pergeseran dorsal.2

Gambar 14. Mekanisme cedera fraktur Colles.Gambaran KlinikKita dapat mengenali fraktur ini dengan sebutan dinner-fork deformity, dengan penonjolan punggung pergelangan tangan dan depresi di depan. Pada pasien dengan sedikit deformitas mungkin hanya terdapat nyeri tekan lokal dan nyeri bila pergelangan tangan digerakkan.2DiagnosisTerdapat fraktur radius melintang pada sambungan kortikokanselosa, dan prosesus stiloideus ulnar sering putus. Fragmen radius bergeser dan miring ke belakang, bergeser dan miring ke radial, dan terimpaksi. Kadang-kadang fragmen distal mengalami peremukan dan kominutif yang hebat.2Fraktur Colles terdiri atas :7 Fraktur radius 1 inci di atas sendi pergelangan tangan Angulasi dorsal fragmen distal Pergeseran ke dorsal dari fragmen distal Fraktur prosesus stiloideus ulnaTatalaksanaFraktur tanpa pergeseran diobati dengan pemasangan gips sirkuler di bawah siku, lengan bawah dalam keadaan pronasi, deviasi ulna serta fleksi. Pada fraktur dengan pergeseran fragmen dilakukan reposisi dengan pembiusan umum atau lokal. Imobilisasi dengan gips dilakukan selama enam minggu dan dilanjutkan dengan fisioterapi yang intensif.7Reduksi tertutup dan immobilisasi dapat dilakukan dengan syarat : kemiringan palmar (palmar tilt) < 10o, pemendekan radial < 2 mm, perubahan angle radial < 5 mm, dan artikular step-off < 1-2 mm.4Komplikasi Atrofi Sudeck Trauma nervus medianus Ruptur tendo ekstensor polisis longus Malunion Gangguan pergerakan sekitar sendi pergelangan tangan, pronasi, supinasi, fleksi palmar, pergerakan serta ekstensi7Malunion sering memberikan gangguan nyeri. Untuk menanggulangi nyeri dapat dilakukan : Prosedur Baldwin, yaitu eksisi 2 cm distal ulna serta periost (operasi Darroch) Osteotomi radius

DAFTAR PUSTAKA1. Snell RS. Anatomi klinik. Ed 6. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC : 2000.2. Apley AG, Solomon L. Buku ajar ortopedi dan fraktur sistem Apley. Ed 7. Jakarta : Penerbit Widya Medika; 1995.3. Miller MD. Review of orthopaedics. 4th ed. Philadelphia : Saunders : 2004.4. Elstrom JA, Virkus WW, Pankovich AM. Handbook of fractures. 3rd ed. New York : McGraw-Hill; 2006.5. Author. Smiths fracture. Available at : www.wikipedia.com. Accessed on : December 11th, 2013.6. Salter RB. Textbook of disorders and injuries of the musculoskeletal system. 3rd ed. Baltimore : Williams & Wilkins; 1999.7. Rasjad C. Pengantar ilmu bedah ortopedi. Ed 3. Jakarta : Penerbit PT Yarsif Watampone; 2012.3