laporan kasus

38
MENINGIOMA Pembimbing: Dr. Farida, Sp. S (K)

description

laporan kasuslapkas

Transcript of laporan kasus

Page 1: laporan kasus

MENINGIOMA

Pembimbing:Dr. Farida, Sp. S (K)

Page 2: laporan kasus

LAPORAN KASUS

Page 3: laporan kasus

IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. J

Umur : 45 tahun

Alamat : Sabang

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Suku : Aceh

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

No. Rekam Medik : 1-06-03-90

Tanggal Masuk : 8 Agustus 2015

Tanggal Pemeriksaan : 21 Agustus 2015

Page 4: laporan kasus

ANAMNESIS

Keluhan Utama

• Nyeri kepala

Keluhan Tambahan

• Kejang• Muntah

Page 5: laporan kasus

Riwayat Penyakit Sekarang• Pasien datang dengan keluhan nyeri kepala yang dirasakan sejak

3 bulan SMRS dan semakin memberat dalam 5 hari belakangan. Nyeri dirasakan di kepala kiri bagian depan dan nyeri tidak menjalar. Nyeri terasa berdenyut, memberat pada pagi hari dan berkurang pada siang hari, Nyeri berlangsung 1-2 jam dan diperberat jika pasien batuk. Pasien sudah mengkonsumsi obat anti nyeri yang dibeli di warung, namun nyeri tidak menghilang.

• Pasien juga mengeluhkan kejang sejak 5 hari SMRS, kejang dirasakan sebanyak satu kali dan terjadi selama 2-3 menit, pada saat kejang, terjadi gerakan menyentak pada tangan kanan dan pasien dalam keadaan sadar. Tidak ada riwayat kejang sebelumnya serta tidak ada riwayat trauma kepala sebelumnya.

• Tidak hanya itu, pasien juga mengeluh muntah tiba tiba yang dirasakan sejak 5 hari SMRS. Muntah dirasakan sebanyak 1-2 kali pada pagi hari. Muntah berisi air dan tidak ada ampas makanan.

Page 6: laporan kasus

LANJUTAN

Riwayat Penyakit Dahulu• Pasien tidak mempunyai riwayat stroke• Pasien tidak mempunyai riwayat hipertensi dan

DMRiwayat Penyakit Keluarga• Tidak ada di keluarga pasien yang memiliki

keluhan yang sama dengan pasien.

Riwayat Pengobatan• Pasien pernah dirawat di RS Sabang selama 2

hari sebelum dirujuk ke RSUDZA.

Page 7: laporan kasus

Vital Sign

•Kesadaran : Compos Mentis•Tekanan Darah: 120/80 mmHg•Nadi : 88x/menit•Pernafasan : 22x/menit•Suhu : 36,7oC

Page 8: laporan kasus

PEMERIKSAAN FISIK

Kepala :

Rambut :

Mata :

Sklera :

Telinga dan hidung :

Mulut :

Leher :

Deformitas (-)

Hitam, tidak mudah dicabut

Konjungtiva palpebra inferior pucat (-/-)

Sklera ikterik (-/-)

Tidak ada kelainan

Mukosa bibir dalam batas normal (-)

JVP R-2 cmH2O, tiroid tidak teraba, Pembesaran KGB (-)

Page 9: laporan kasus

PEMERIKSAAN FISIKJantung:

• I : iktus kordis terlihat di LMCS 1 jari ke medial

• P: iktus kordis teraba di ICS V LMCS 1 jari ke medial

• P: Ka: batas jantung kanan pada Linea Para Sternalis Dextra Ki : ICS V, 1 jari medisl LMCS

• A: Bunyi jantung I-II reguler, gallop tidak ada, bising tidak ada

Paru-paru:

• I : Gerakan dada kanan simetris pada statis dan dinamis, retraksi (-)

• P: fremitus kanan dan kiri normal

• P: Sonor pada seluruh lapangan paru

• A : Vesikular, ronkhi tidak ada, wheezing tidak ada

Abdomen:

• I : simetris, tidak distensi

• P : Hepar, lien, tidak teraba, tidak teraba ballotemen kanan dan kiri,

• P : Shifting dullness(-) timpani(+)

• A : Bising usus (+) kesan peristaltik normal.

Page 10: laporan kasus

Motorik

Gerakan Respirasi abdomino torakal

Vertebralis simetris

Bentuk Columna Vertebralis kesan simetris

Sensibilitas

Rasa Suhu : normal normal

Rasa nyeri : normal normal

Rasa Raba : normal normal

PEMERIKSAAN NEUROLOGISBadan

Page 11: laporan kasus

PEMERIKSAAN NEUROLOGISAnggota Gerak Atas

Motorik Kanan Kiri

Pergerakan Kuat Kuat

Kekuatan 5555 5555

Tonus positif positif

Refleks Kanan KiriBisceps positif positifTrisceps positif positif

Page 12: laporan kasus

PEMERIKSAAN NEUROLOGISAnggota Gerak Bawah

Motorik Kanan Kiri

Pergerakan Kuat Kuat

Kekuatan 5555 5555

Tonus positif positif

Patella positif positif

Achilles positif positif

Babinski negatif negatif

Chaddok negatif negatif

Gordon negatif negatif

Oppenheim negatif negatif

Klonus pada kaki negatif negatif

Page 13: laporan kasus

PEMERIKSAAN NEUROLOGISSensibilitas

Rasa Suhu : Dalam batas normal

Rasa nyeri : Dalam batas normal

Rasa Raba : Dalam batas normal

Fungsi Autonom

BAB dan BAK lancar

Page 14: laporan kasus

Nervus Cranialis Kanan Kiri

Nervus I

Fungsi Penciuman Negatif Negatif

Nervus II

Visus 5/5 5/5

Lapangan Pandang Dalam batas normal Dalam batas normal

Melihat warna Dalam batas normal Dalam batas normals

Nervus III

Ukuran 3mm 3mm

Bentuk Pupil Bulat Bulat

Reflek Cahaya Positif Positif

Nistagmus Negatif Negatif

Strabismus Negatif Negatif

Nervus III, IV, VI

Lateral Dalam batas normal Dalam batas normal

Atas Dalam batas normal Dalam batas normal

Bawah Dalam batas normal Dalam batas normal

Medial Dalam batas normal Dalam batas normal

Diplopia Tidak ada Tidak ada

PEMERIKSAAN NERVUS KRANIALIS

Page 15: laporan kasus

Nervus V

Membuka Mulut Dalam batas normal Dalam batas normal

Menggigit dan mengunyah Dalam batas normal Dalam batas normal

Nervus VII

Mengerutkan dahi Dalam batas normal Dalam batas normal

Menutup Mata Dalam batas normal Dalam batas normal

Menggembungkan pipi Simetris

Memperlihatkan gigi Simetris

Sudut bibir Simetris

Nervus VIII Nervus VIII

Pendengaran Dalam batas normal Dalam batas normal

Nervus IX dan X

Bicara Dalam batas normal

Reflek menelan Dalam batas normal

Nervus XI

Mengangkat bahu Dalam batas normal Dalam batas normal

Memutar kepala Dalam batas normal Dalam batas normal

Nervus XII

Artikulasi lingualis Dalam batas normal

Posisi lidah didalam mulut Dalam batas normal

Menjulurkan lidah Dalam batas normal

PEMERIKSAAN NERVUS KRANIALIS

Page 16: laporan kasus

PEMERIKSAAN PENUNJANGHemoglobin : 13,1 g/dL

Hematocrit : 34%

Eritrosit : 4,9x106/mm3

Leukosit : 11,8x103/mm3

Trombosit : 145x103/mm3

Diftel : 0/0/66/27/6

Natrium: 139 mmol/L

Clorida: 102 mmol/L

CT : 8’

BT : 2’

KGDS : 126 mg/dL

Ureum : 36 mg/dL

Kreatinin : 0,64 mg/dL

Kalium: 4,0 mmol/L

Kalsium 8,4 mmol/L

Page 17: laporan kasus

CT Scan kepala non kontras

Kesimpulan : Tampak massa solid dengan edema disekitarnya di lobus frontalis mendesak anterior horn ventrikel lateralis kanan kiri disertai midline shift ke kanan sejauh 0,97 cml

Page 18: laporan kasus

Kesimpulan : Meningioma di frontal kiri mendesak anterior horn ventrikel lateral kanan kiri disertai deviasi midline shift ke kanan sejauh 0,97 cm dan edema serebri

CT Scan Kepala dengan kontras

Page 19: laporan kasus

Hasil Pemeriksaan PA• Lokalisasi : Fronto Parietal• Diagnosis Klinis : Meningioma• Makroskopis : Jaringan dengan ukuran 7x5,5x3

cm s/d 9x5,5x3,5 cm, warna putih, konsistensi kenyal

• Mikroskopis : Pada sediaan jaringan tampak sel sel bentuk spindel dengan kedua ujung tumpul tersusun membentuk kumparan. Sel dengan inti ovoid basofilik, kromatin halus, sitoplasma eosinofilik. Pembuluh darah dalam batas normal. Tidak dijumpai tanda keganasan pada sediaan ini

• Kesimpulan : Meningoethial meningioma

Page 20: laporan kasus

DIAGNOSIS

Diagnosa klinis :• Cephalgia kronik progresif + Kejang fokal

Diagnosa etiologi :• Meningioma

Diagnosa topis :• Lobus Frontal kiri

Diagnosa patologi:• Meningoethial meningioma

Page 21: laporan kasus

PENATALAKSANAAN• Deksamethason 4mg via

intravena setiap 6 jam • Ranitidin 25 mg via intravena

setiap 12 jam• Paracetamol 3x500 mg tab

Konservatif

• Craniotomy removal meningioma

operatif

Page 22: laporan kasus

Follow Up Pre OPTgl 21/08/2015 Tgl 25/08/2015

S : - Sakit Kepala - NPRS: 6 O : GCS: E4M6V5 TD : 110/70 mmHg N : 80 x/menit RR : 18 x/menit T : 36.9 C SN : Dalam Batas Normal Skor Karnofsky: 30 A : Meningioma P: Therapy 1. IV Deksamethason 125 mg /6 jam2. IV Ranitidin Amp/12 jam3. Parasetamol tab 3x500mg PlanningCraniotomy removal meningioma (26/09/2015)

S : - Sakit Kepala - NPRS : 4 O : Kes : E4M6V5 TD : 110/70 mmHg N : 82 x/menit RR : 18x/menit T : 36.8 C SN : Dalam Batas Normal Skor Karnofsky: 30 A : Meningioma P : Therapy 1. IV Deksamethason 125 mg/6 jam2. IV Ranitidin Amp/12 jam3. Parasetamol tab 3x500 PlanningCraniotomy removal meningioma (26/09/2015)

Page 23: laporan kasus

Follow Up Post OPTgl 27/08/2015 Tgl 05/09/2015

S :Penurunan KesadaranO : GCS : On sedasi TD : 100/60 mmHg N : 124 x/menit RR : 14 x/menit T : 36.5 C Status Neurologis: Sulit dinilai Status lokalis a/r capitis: Luka tertutup perban kasa keringA : Post Craniotomy Removal Meningioma (POD 1)P: Therapy 1. Bedrest2. Diet sonde 6x200cc/ hari3. IVFD NaCL 20 gtt/ menit4.IV Ceftriaxone 1 gr/12 jam5.IV Ranitidin 1 amp/12 jam6.IV Novalgin 1 amp/8 jam

S : - O : GCS : E4M6V5 TD : 100/60 mmHg N : 80 x/menit RR : 18x/menit T : 36.7 C Status Neurologis: Dalam Batas Normal Skor Karnofsky : 50 A : Post Craniotomy Removal Meningioma (POD 10) P : Therapy 1. Gabapentin tab 1x300 mg2.Parasetamol tab 2x500 mg3. Sohobion 1x1

Page 24: laporan kasus

PEMBAHASAN

Page 25: laporan kasus

Pasien berusia 45 tahun dan berjenis kelamin perempuan

Berdasarkan literatur, insidensi penderita meningioma pada usia 40

– 50 tahun memiliki persentase 11%, insiden terjadinya

meningioma meningkat dengan pertambahan usia dan mencapai

puncak pada usia di atas 60 tahun.Prevalensi penderita perempuan

lebih tinggi daripada pria , dengan rasio 2:1

Usia dan Jenis Kelamin

Page 26: laporan kasus

Gejala KlinisKeluhan Pasien

• nyeri kepala yang dirasakan sejak 3 bulan SMRS dan semakin memberat dalam 5 hari belakangan

• Nyeri dirasakan di kepala kiri bagian depan dan nyeri tidak menjalar

• Nyeri kepala dirasakan berdenyut• Nyeri kepala memberat pada pagi

hari

Teori

• Nyeri kepala pada penderita neoplasma intrakranial merupakan nyeri kepala yang terjadi selama beberapa bulan atau tahun dan mengalami pertambahan dalam derajat berat, frekuensi, dan durasi

• Nyeri pada neoplasma intrakranial dapat terlokalisir atau menjalar. Nyeri menjalar dirasakan bila letak lesi di tentorium serebeli ataupun di atasnya.

• Penelitian yang dilakukan oleh Pfund dkk pada penderita meningioma terdapat nyeri kepala berdenyut sebanyak 63% dan nyeri kepala seperti ditusuk tusuk sebanyak 37%.

• Nyeri kepala pada penderita neoplasma intrakranial cenderung lebih berat pada pagi hari, dengan batuk, manuver valsava ataupun perubahan posisi. Hal ini terkait dengan peningkatan TIK

Page 27: laporan kasus

Gejala KlinisKeluhan Pasien

• kejang sejak 5 hari SMRS, kejang dirasakan sebanyak satu kali dan terjadi selama 2-3 menit, pada saat kejang, terjadi gerakan menyentak pada tangan kanan dan pasien dalam keadaan sadar. Tidak ada riwayat kejang sebelumnya serta tidak ada riwayat trauma kepala sebelumnya

• pasien juga mengeluh muntah tiba tiba yang dirasakan sejak 5 hari SMRS. Muntah dirasakan sebanyak 1-2 kali pada pagi hari. Muntah berisi air dan tidak ada ampas makanan

Teori

• Neoplasma intrakranial dapat menyebabkan gejala fokal meliputi refleks memegang yang positif, kelemah kontralateral, kejang motorik sederhana atau kejanng umum

• Kejang yang berkaitan dengan neoplasma intrakranial bila: kejang pertama kali usia 25 tahun, mengalami status epilepsi, resisten terhadap obat epilepsi, dan bangkitan disertai dengan gejala peningkatan TIK lain (nyeri kepala, muntah proyektil)

• Muntah terdapat pada 30% kasus neoplasma intrakranial, sifat muntah pada penderita neoplasma intrakranial yaitu muntah proyektil

Page 28: laporan kasus

Mekanisme keluhan

Lesi desak ruang

Diterjemahkan oleh pusat sensorik sebagai rasa nyeri

Meningkatkan tekanan hidrostatik

Merangsang nosiseptor dan dilanjutkan aferen saraf

Menekan struktur bangunan peka nyeri (meningens)

Menekan aliran vaskuler dan limfatik

Terjadi perembesan cairan dari vaskular ke interstitial

Edema vasogenik;

Peningkatan TIK

Menekan korteks serebri

Terjadi iritasi pada korteks serebri

Hipereksitasi pada pusat motorik dan diteruskan melalui jaras motorik

Kontraksi involunter pada anggota gerak

Page 29: laporan kasus

Mekanisme keluhan

Peningkatan TIK

menyalurkan rangsang motorik melalui n. vagus

perangsangan pada pusat muntah di dorsolateral formatio retikularis

Merangsang kontraksi duodenum dan antrum lambung serta relaksasi sfingter esofagus

Muntah Proyektil

Page 30: laporan kasus

Neoplasma IntrakranialGejala Low-Grade Glioma Malignant Glioma Meningioma

Nyeri Kepala 40% 50% 36%

Kejang 65 – 95% 15 – 25% 40%

Hemiparesis 5 – 15% 30 – 50% 22%

Perubahan status mental 10% 40-60% 21%

Page 31: laporan kasus

CT Scan kepala non kontras

Pasien

• gambaran massa di lobus frontalis yang mendesak anterior horn ventrikel lateralis kanan kiri disertai midline shift ke kanan sejauh 0,97 cm, juga didapatkan gambaran edema.

Teori

• lesi meningioma tidak dapat ditegakkan karena hanya memberikan gambaran isodens hingga sedikit hyperdense

Page 32: laporan kasus

CT Scan kepala dengan kontras

Pasien

• massa yang menyangat kontras di lobus frontalis yang mendesak anterior horn ventrikel lateralis kanan kiri disertai midline shift ke kanan sejauh 0,97 cm, juga didapatkan gambaran edema.

• Kesimpulan lesi meningioma

Teori

• Meningioma memberikan gambaran massa yang menyangat kontras dengan kuat disertai gambaran dural tail yaitu duramater yang melekat pada tulang

Page 33: laporan kasus

Lanjutan

Pasien

• Lesi meningioma di lobus frontalis kiri

Teori

• Berdasarkan lokasinya meningioma paling banyak konveksitas sebanyak 50%, dan pada basis cranii sebanyak 40%. Meningioma dapat juga dijumpai pada medulla spinalis

Page 34: laporan kasus

Pemeriksaan PA

Pasien

• Makroskopis : Terima 2 potongan jaringan dengan ukuran 7x5,5x3 cm s/d 9x5,5x3,5 cm, warna putih, konsistensi kenyal

• Mikroskopis : Pada sediaan jaringan tampak sel sel bentuk spindel dengan kedua ujung tumpul tersusun membentuk kumparan. Sel dengan inti ovoid basofilik, kromatin halus, sitoplasma eosinofilik. Pembuluh darah dalam batas normal. Tidak dijumpai tanda keganasan

• Kesimpulan: Meningoethial meningioma

Teori

• Meningioma merupaka tumor jinak yang berasal dari meningens

• Meningioma dapat berupa jinak, ganas ataupun atypical (diantara jinak dan ganas)

• Angka kejadian meningioma maligna sangat jarang sekitar 1-3% kasus

• Berdasarkan subtipenya dapat dibagi menjadi:

• Grade I: Meningothelial, fibrous, transitional, psammomatous meningioma

• Grade II: Atypical, clear cell, chordoid meningioma

• Grade III: Rhabdoid, Papillary, dan anaplastic meningioma

Page 35: laporan kasus

Tata Laksana

Konservatif

Anti nyeri

Menurunkan tekanan

intrakranial

Anti muntah

Elevasi kepala 20-30

IV Ranitidin 25 mg setiap 12

jam

Parasetamol 3x500 mg tab

IV Deksametason 4 mg setiap 6

jam

Page 36: laporan kasus

Operatif

Pasien

• Pada pasien ini telah dilakukan reseksi seluruh tumor

• Ukuran tumor sebesar 10x8x5 cm dengan volume kurang lebih 100 cc, warna kemerahan, dan konsistensi kenyal

Teori

• Tindakan operatif pada penderita meningioma dilakukan apabila menimbulkan defisit neurologis dan gejala peningkatan tekanan intrakranial. Volume lesi > 20cc dan lokasi lesi terletak di area otak yang dapat diakses

Page 37: laporan kasus

Rekurensi Tumor

Pasien

• Pada pasien ini telah dilakukan reseksi seluruh tumor

Teori

• Berdasarkan kriteria Simpson, tingkat rekurensi meningioma pasca operasi pengangkatan seluruh tumor setelah 10 tahun adalah 9%

Page 38: laporan kasus

TERIMAKASIH