laporan kasus

33
EFUSI PERIKARD ec TUBERKULOSIS EFUSI PERIKARD ec TUBERKULOSIS

description

laporan kasus perikarditis

Transcript of laporan kasus

  • EFUSI PERIKARD ec TUBERKULOSIS

  • Pendahuluan

    Memompa darah ke seluruh tubuh

    mendapatkan oksigen dan sari makanan yang diperlukan untuk metabolisme tubuhPerikardium :Perikardium viseralisPerikardium parietalisCairan 15 50 ml yang disekresi oleh sel mesotelial

  • Etiologi efusi perikardium: InfeksiKeganasanproses inflamasiAutoimunSindrom pasca-infark miokardKelainan metabolikNeoplasmaobat-obatan.

    Tuberkelosis penyebab 1% dari jumlah kasus tuberkulosis, angka kematian berkisar 340%

  • KasusTn MT, umur 21 tahun, bekerja sebagai buruh, tinggal di Bitung, Sulawesi Utara, dengan pendidikan terakhir SMA, beragama Kristen, dirujuk dari RSUD Bitung dan selanjutnya dirawat di ICCU RSUP Prof.Kandou pada tanggal 15 Maret 2015 dan pindah ke Irina F pada tanggal 19 Maret 2015.

  • Keluhan Utama : sesak nafas

    Sesak timbul bila beraktivitas seperti berjalan lama. Sesak dirasakan semakin memberat. Pasien tidur dengan 4-5 bantal. Nyeri dada juga dirasakan di kedua dada sejak satu bulan yang lalu, nyeri seperti di tusuk-tusuk, dirasakan hilang timbul,tidak berkurang dengan beristirahat.

  • Batuk juga dialami sejak satu bulan yang lalu, batuk berlendir campur darah sejak 1 bulan yang lalu. Demam sumer-sumer dirasakan sejak satu bulan yang lalu. Nafsu makan dan minum menurun. Terdapat penurunan berat badan 10kg dalam dua bulan terakhir.

  • Pemeriksaan fisik:

    KU: sakit beratKes: compos mentisTD: 110/80 mmHgN: 108 x/menitR: 32 x/menitS: 37,5 CTB: 175 cmBB: 65 kgIMT: 21,2Kepala: Konj.an -/- , sklera ikterik -/-, refleks cahaya +/+, gerakan bola mata aktif, bibir sianosis (+)Leher: Pembesaran KGB (-), JVP 5+0 cm H2O. Thoraks: simetris, gerakan dinding dada ki=ka, fremitus kanan menurun, redup paru kanan setinggi ICS VI, suara nafas kanan menurun setinggi ICS VI, Rh +/+, Wh-/-

  • Jantung: iktus cordis tidak tampak dan tidak teraba, batas jantung kanan di sela iga ke IV dari garis sternum kanan, batas jantung kiri 1 cm lateral di sela iga V midklavikula kiri. Bunyi jantung I dan IInormal, terdengar menjauh, bising tidak ada.

  • Abdomen: cembung, lemas, nyeri tekan epigatrium tidak ada, tidak ada pembesaran limpa, hepar membesar teraba 5 jari bawah arcus kosta, tepi tumpul, konsistensi kenyal, permukaan rata, tidak ada ballotement.Ekstremitas: hangat, edema (+)

    RPD: riw.penyakit jantung,paru,hati,ginjal,DM,kolesterol,HPT disangkal

  • Laboratorium 15 Maret 2015, MCH: 27 pg; MCHC: 32,1 g/dl; MCV: 84 fl; LED: 20 mm; Leukosit: 15030/mm3; Eritrosit: 5,29x106/mm3; Hemoglobin: 13,4 gr/dL; Hematokrit: 41,7 %; Trombosit: 238 x103/mm3. EKG; Irama: sinus ritme; Rate:100-120x/menit; Axis: Right axis deviasi; Gel P: P pulmonal; Interval PR: 0,12 detik; Interval QRS: low voltage; Segmen ST: depresi asimetris di semua lead; Gel T: Invertid di semua lead.

  • Diagnosissusp efusi perikardium, susp efusi pleura dekstra e.c susp tuberkulosis paru.

  • TerapiO2 2-4 Lpm via nasal canul,IVFD Furosemide 12 amp dalam NaCl 100cc 9 tpm mikrodripsBisoprolol 5mg 1x1 tab poKodein10mg 3x1 tab poRanitidine inj 2x1IVParacetamol 500mg 3x1 tab

  • Hari Keluhan Pemeriksaan Therapy Pertama

    sesak, nyeri dada, dan batuk darah

    Keadaan umum sedang, kesadaran compos mentis, tekanan darah 120/80mmHg, nadi 96 kali/menit, respirasi 32 kali/menit, suhu 36,5 C. Pada pemeriksaan fisik didapatkan ronki pada kedua paru, perut cembung, nyeri tekan ada, hepar 5 jari dibawah arcus kosta tepi tumpul, permukaan rata

    O2 2-4 Lpm via nasal canul, IVFD Furosemide 12 amp dalam NaCl 100cc 9 tetes/m mikrodrips, bisoprolol 5mg tablet satu kali sehari, kodein 10mg tiga kali sehari, ranitidine injeksi tiga kali sehari, paracetamol tablet tiga kali sehari. Direncanakan untuk pemeriksaan foto toraks, urinalisis, sputum BTA 3 kali, darah lengkap, SGOT, SGPT, bilirubin total, bilirubin direct, bilirubin indirect, profil lipid, albumin.

  • Hari Keluhan Pemeriksaan Therapy hari kedua dan ketiga pasien masih mengeluh sesak, nyeri dada, dan batuk.Keadaan umum sedang, kesadaran compos mentis, tekanan darah 100/80mmHg, nadi 92 kali/menit, respirasi 28 kali/menit, suhu 36,5 C. Pada pemeriksaan fisik didapatkan sclera ikterik, ronki ada pada kedua paru, perut cembung, nyeri tekan ada, hepar 5 jari bdibawah arcus costae tepi tumpul, permukaan rata. O2 2-4 Lpm via nasal canul, IVFD Furosemide 12 amp dalam NaCl 100cc 9 tetes/m mikrodrips, ceftriaksone injeksi tiga kali satu gram sehari, bisoprolol 5mg tablet satu kali sehari, kodein 10mg tiga kali sehari, ranitidine injeksi tiga kali sehari, paracetamol tablet tiga kali sehari. Pada tanggal 17 Maret dilakukan thorakosintesis kurang lebih 1300cc cairan kekuningan dan dilakukan sitologi cairan pleura.

  • hari keempat dan kelimapasien mengeluh batuk dan sesak menurunKeadaan umum sedang, kesadaran compos mentis, tekanan darah 110/60mmHg, nadi 88 kali/menit, respirasi 24 kali/menit, suhu 36,5 C. Pada pemeriksaan fisik didapatkan sclera ikterik, ronki ada pada kedua paru, perut cembung, nyeri tekan ada, hepar 5 jari bdibawah arcus costae tepi tumpul, permukaan rata. O2 2-4 Lpm via nasal canul, IVFD Furosemide 12 amp dalam NaCl 100cc 9 tetes/m mikrodrips, ceftriaksone injeksi tiga kali satu gram sehari, bisoprolol 5mg tablet satu kali sehari, kodein 10mg tiga kali sehari, ranitidine injeksi tiga kali sehari, paracetamol tablet tiga kali sehari, curcuma tablet tiga kali sehari

  • Hasil laboratorium tanggal 18 Maret 2015 ; MCH: 27 pg; MCHC: 31 g/dl; MCV: 85 fl; LED: 20 mm; Leukosit: 15030/mm3; Eritrosit: 5,29x106/mm3; Hemoglobin: 14,1 gr/dL; Hematokrit: 44,9 %; Trombosit: 222 x103/mm3; SGOT: 89 U/L; SGPT: 100 U/L; Bilirubin Total: 4,4 mg/dL; Bilirubin Direct: 3,5mg/dL; Cholesterol: 55mg/dL; HDL: 7mg/dL; LDL: 31mg/dL; Trigliserida: 84mg/dL; Mg: 2,22mg/dL; Albumin: 3,32g/dL; HBsAG Elisa: nonreaktif; HIV: nonreaktif.

  • Urinalisis; Makroskopis; warna: kuning muda; kekeruhan: jernih; Mikroskopis; eritrosit: 0-1; leukosit: 1-2; epitel: 30-40; bakteri: -; jamur: -; Kimia; berat jenis: 1050; pH: 5; protein: negatif; glukosa: negatif; keton: negatif; leukosit: negatif; urobilinoge: normal; bilirubin: negatif; darah: negatif. Gambaran foto toraks didapatkan efusi pleura,kardiomegali, bentuk jantung globuler seperti water bottle.

  • Hari Keluhan Pemeriksaan Therapy hari keenam

    pasien tidak ada keluhan.

    pasien pindah di irina F jantung, pasien tidak ada keluhanKeadaan umum sedang. Kesadaran compos mentis, tekanan darah 100/70mmHg, nadi 84 kali/menit, respirasi 20 kali/menit, suhu 36,5 C. Pada pemeriksaan fisik diapatkan, ronki ada pada kedua paru, hepar 5 jari bdibawah arcus costae tepi tumpul, permukaan rata

    Keadaan umum sedang. Kesadaran compos mentis, tekanan darah 100/70mmHg, nadi 80 kali/menit, respirasi 20 kali/menit, suhu 36,5 C. Pada pemeriksaan fisik diapatkan, ronki ada pada kedua paru, hepar 5 jari bdibawah arcus costae tepi tumpul, permukaan rataDirencanakan periksa laboratorium dan kultur darah. Laboratorium tanggal 21 Maret 2015, MCH: 25,7pg; MCHC: 31,2 g/dl; MCV: 82,4 fl; Leukosit: 21800/mm3; Eritrosit: 6,11x106/mm3; Hemoglobin: 15,7 gr/dL; Hematokrit: 50,4 %; Trombosit: 258 x103/mm3; Natrium darah: 129 mmol/L; Kalium darah: 3,2 mmol/L; Chlorida darah: 89 mmol/LO2 2-4 Lpm via nasal canul, IVFD Furosemide 12 amp dalam NaCl 100cc 9 tetes/m mikrodrips, ceftriaksone injeksi tiga kali satu gram sehari, spironolakton 25mg malam hari satu kali sehari, bisoprolol 5mg tablet satu kali sehari, kodein 10mg tiga kali sehari, ranitidine injeksi tiga kali sehari, curcuma tablet tiga kali sehari, dexametasone injeksi tiga kali satu amp sehari, aspirin 500mg empat kali sehari

  • Hari Keluhan Pemeriksaan Therapy Hari ketujuh pasien pindah di irina F jantung, pasien tidak ada keluhanKeadaan umum sedang. Kesadaran compos mentis, tekanan darah 100/70mmHg, nadi 80 kali/menit, respirasi 20 kali/menit, suhu 36,5 C. Pada pemeriksaan fisik diapatkan, ronki ada pada kedua paru, hepar 5 jari bdibawah arcus costae tepi tumpul, permukaan rataDirencanakan periksa laboratorium dan kultur darah. Laboratorium tanggal 21 Maret 2015, MCH: 25,7pg; MCHC: 31,2 g/dl; MCV: 82,4 fl; Leukosit: 21800/mm3; Eritrosit: 6,11x106/mm3; Hemoglobin: 15,7 gr/dL; Hematokrit: 50,4 %; Trombosit: 258 x103/mm3; Natrium darah: 129 mmol/L; Kalium darah: 3,2 mmol/L; Chlorida darah: 89 mmol/LO2 2-4 Lpm via nasal canul, IVFD Furosemide 12 amp dalam NaCl 100cc 9 tetes/m mikrodrips, ceftriaksone injeksi tiga kali satu gram sehari, spironolakton 25mg malam hari satu kali sehari, bisoprolol 5mg tablet satu kali sehari, kodein 10mg tiga kali sehari, ranitidine injeksi tiga kali sehari, curcuma tablet tiga kali sehari, dexametasone injeksi tiga kali satu amp sehari, aspirin 500mg empat kali sehari

  • Hari Keluhan Pemeriksaan Therapy hari kedelapanpasien tidak ada keluhanKeadaan umum sedang. Kesadaran compos mentis, tekanan darah 100/70mmHg, nadi 84 kali/menit, respirasi 20 kali/menit, suhu 36,5 C. Pada pemeriksaan fisik, sudah tidak didapatkan ronki, tidak ada pembesaran hepar. Hasil pemeriksaan PA sitologi, mikroskopis: hapusan seluler dengan terdiri dari sel-sel limfosit matang, lekosit pmn, beberapa histoisit latar belakang kotor; kesimpulan: peradangan kronis supuratif.O2 2-4 Lpm via nasal canul, venflon, ceftriaksone injeksi tiga kali satu gram sehari, spironolakton 25mg malam hari satu kali sehari, bisoprolol 5mg tablet satu kali sehari, kodein 10mg tiga kali sehari, ranitidine injeksi tiga kali sehari, curcuma tablet tiga kali sehari, dexametasone injeksi tiga kali satu amp sehari, aspirin 500mg empat kali sehari, levofloxacin 500mg injeksi satu kali sehari

  • Hari Keluhan Pemeriksaan Therapy hari kesembilan sampai kesebelas Keadaan umum sedang. Kesadaran compos mentis, tekanan darah 100/70mmHg, nadi 80 kali/menit, respirasi 20 kali/menit, suhu 36,5 C. Pada pemeriksaan fisik, sudah tidak didapatkan ronki, tidak ada pembesaran hepar.EKG tanggal 25 Maret ; Irama: sinus ritme; Rate:75-100x/menit; Axis: Right axis deviasi; Gel P: P pulmonal; Interval PR: 0,16 detik; Interval QRS: low voltage; Segmen ST: normal; Gel T: Invertid V5-V6O2 2-4 Lpm via nasal canul, venflon, spironolakton 25mg malam hari satu kali sehari, bisoprolol 5mg tablet satu kali sehari, kodein 10mg tiga kali sehari, ranitidine injeksi tiga kali sehari, curcuma tablet tiga kali sehari, dexametasone injeksi dua kali satu amp sehari, aspirin 500mg empat kali sehari, levofloxacin 500mg injeksi satu kali sehari

  • Hari Keluhan Pemeriksaan Therapy hari keduabelas sampai kelimabelas Keadaan umum sedang. Kesadaran compos mentis, tekanan darah 100/70mmHg, nadi 84 kali/menit, respirasi 20 kali/menit, suhu 36,5 C. Pada pemeriksaan fisik, sudah tidak didapatkan ronki, tidak ada pembesaran heparLaboratorium tanggal 26 Maret MCH: 27pg; MCHC: 32,2 g/dl; MCV: 84 fl; Leukosit: 19100/mm3; Eritrosit: 6,13x106/mm3; Hemoglobin: 14,7 gr/dL; Hematokrit: 50,1 %; Trombosit: 260 x103/mm3; Natrium darah: 136 mmol/L; Kalium darah: 3,6 mmol/L; Chlorida darah: 89 mmol/LO2 2-4 Lpm via nasal canul, venflon, spironolakton 25mg malam hari satu kali sehari, bisoprolol 5mg tablet satu kali sehari, kodein 10mg tiga kali sehari, ranitidine injeksi tiga kali sehari, curcuma tablet tiga kali sehari, dexametasone injeksi dua kali satu amp sehari, aspirin 500mg empat kali sehari, levofloxacin 500mg injeksi satu kali sehari,metronidazole 500mg tiga kali sehari, renapar tablet dua kali sehari

  • Pasien kembali lagi ke RS pada tanggal 7 april 2015

    KU : Sesak nafas 3 hari sebelum masuk rumah sakit dan dirasakan semakin memberat.Demam sumer-sumer sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit.

  • Pemeriksaan fisik:

    KU: sakit beratKes: compos mentisTD: 110/80 mmHgN: 108 x/menitR: 32 x/menitS: 37,5 CTB: 175 cmBB: 65 kgIMT: 21,2Kepala: Konj.an -/- , sklera ikterik -/-, refleks cahaya +/+, gerakan bola mata aktif, bibir sianosis (+)Leher: Pembesaran KGB (-), JVP 5+0 cm H2O. Thoraks: simetris, gerakan dinding dada ki=ka, fremitus kanan menurun, redup paru kanan setinggi ICS VI, suara nafas kanan menurun setinggi ICS VI, Rh -/-, Wh-/-

  • Hasil sputum BTA (+)MCH: 27pg;MCHC; 32,2 g/dl;MCV; 84 flLeu; 18730/mm3Eri; 4,74x106/mm3;Hb; 13,7 gr/dLHt; 39,5 %Tromb; 208 x103/mm3Na; 136 mmol/LK; 3,6 mmol/LCl; 98,4 mmol/L

  • Diagnosisefusi perikard ec TB paru dengan efusi pleura, sepsis ec susp TB paru dengan infeksi sekunder

  • Terapibisoprolol 5mg -0-0kodein tab 2x1ranitidine inj 2x1 IVcurcuma 2x1doxysicline 100 mg tab 2x1PCT 500 mg tab 3x1OATRifampisin 600 mg 1x1INH 400 mg 1x1, Pirasinamid 500 mg 3x1Etambutol 1000

  • PembahasanPerikardium

    Membran yang membungkus dan melindungi jantung menahan posisi jantung agar tetap berada di dalam mediastinumviseralisparietalis

  • Perikardium 15 50 ml yang disekresi oleh sel mesotelialPerikardium dapat terinfeksi mikobakterium TB secara hematogen, limfogen ataupun penyebaran langsung

  • Pericarditis akut terdapat nyeri dada pleuritik yang biasanya dipengaruhi posisi, akan berkurang bila duduk condong ke depan. Disertai demam atau gejala sistemik. Bunyi jantung terdengar jauh dan samar-samar (muffled) akibat penumpukan cairan.Foto toraks didapatkan kardiomegali, bentuk jantung globuler, seperti water bottle atau terdapat kalsifikasi perikardium.

  • Tes laboratorium petanda inflamasi seperti C Reaktif Protein (CRP), laju endap darah dan lekosit biasanya meningkat.Pemeriksaan bakteriologik merupakan prosedur penting dalam mendiagnosis tuberkulosisTamponade jantung komplikasi perikarditis yang paling fatal

  • Terapi Obat Anti Tuberkulosis (OAT),kortikosteroidPerikardiosintesis Perikardiektomi

    Menurut World Health Organization (WHO) pemberian OAT pada perikarditis tuberkulosis sama dengan pengobatan tuberkulosis lainnya, yaitu katagori 1

  • THANK YOU

    *