LAPORAN KASUS

18
LAPORAN KASUS “PERIAPENDIKULAR INFILTRAT” OLEH: LIA SUPRIYANTI PURWANINGSIH (09310227)

Transcript of LAPORAN KASUS

LAPORAN KASUS PERIAPENDIKULAR INFILTRAT

LAPORAN KASUSPERIAPENDIKULAR INFILTRATOLEH:LIA SUPRIYANTI PURWANINGSIH(09310227)

DefenisiApendisitis infiltrat merupakan komplikasi dari apendisitis akut. Apendisitis infiltrat adalah proses radang apendiks yang penyebarannya dapat dibatasi oleh omentum dan usus-usus dan peritoneum disekitarnya sehingga akan membentuk massa (Appendiceal Mass).Etiologi & PatofisiologiApendisitis infiltrat diawali oleh adanya apendisitis akut. Dimulai dari acute focal appendicitis acute supurative apendicitis ganggrenous apendicitis (Komplikasi) terjadi kemungkinan perforasi dan infiltrat. Anatomi dan Letak Apendiks

Manifestasi KlinisApendisitis infiltrat didahului oleh keluhan appendisitis akut yang kemudian disertai adanya massa periapendikular. Gejala klasik apendisitis akut biasanya bermula dari nyeri di daerah umbilikus atau periumbilikus yang berhubungan dengan muntah. Dalam 2-12 jam nyeri beralih ke kuadran kanan, yang akan menetap dan diperberat bila berjalan atau batuk. Terdapat juga keluhan anoreksia, malaise, dan demam yang tidak terlalu tinggi. Biasanya juga terdapat konstipasi tetapi kadang-kadang terjadi diare, mual dan muntahDiagnosis1. Anamnesa -Nyeri mula-mula di epigastrium dan menjalar ke perut kanan bawah.-Muntah.-Terasa panas pada perut.-Gejala lain: badan lemas dan nafsu makan 2. Pemeriksaan FisikNyeri tekan perut kanan bawah merupakan kunci diagnosis. Psoas Sign (+), Obturator Sign (+).

Psoas Sign

Obturators Sign

3. Pemeriksaan PenunjangPada darah lengkap didapatkan leukosit ringan umumnya pada apendisitis sederhana. Lebih dari 13.000/mm3 umumnya pada apendisitis perforasi. Hitung jenis leukosit terdapat pergeseran kekiri. Pada pemeriksaan urin, sedimen dapat normal atau terdapat leukosit dan eritrosit lebih dari normal bila apendiks yang meradang menempel pada ureter atau vesika.Foto polos abdomen dikerjakan apabila hasil anamnesa atau pemeriksaan fisik meragukan. Tanda-tanda peritonitis kuadran kanan bawah. Gambaran perselubungan mungkin terlihat ileal atau caecal ileus (gambaran garis permukaan air-udara disekum atau ileum). Patognomonik bila terlihat gambar fekalit.

Diagnosa Banding:GastroenteritisDemam DengueKelainan OvulasiInfeksi PanggulUrolitiasis pyelumPenyakit saluran cerna lainnyaPenatalaksanaanMedikamentosa: Antibiotik yang umum diberikan adalah Cephalosporin generasi 2 atau generasi 3 dan Metronidazole. Pilihan antibiotik lainnya adalah Ampicilin-Sulbactam, Ampicilin-Asam Klavulanat, Imipenem, dan Aminoglikosida. Lama pemberian berdasarkan protokol apendisitis akut dalam waktu 48 jam, apendisitis perforasi membutuhkan waktu 7-10 hari.Pembedahan: Pada periapendikular infiltrat, dilarang keras membuka perut, tindakan bedah apabila dilakukan akan lebih sulit dan perdarahan lebih banyak, lebih-lebih bila massa apendiks telah terbentuk lebih dari satu minggu sejak serangan sakit perut. Pembedahan dilakukan segera bila dalam perawatan terjadi abses dengan atau pun tanpa peritonitis umum.

Terapi sementara untuk 8-12 minggu (2-3 bulan) adalah konservatif saja, dianjurkan untuk dirawat dahulu dan diberi antibiotik sambil diawasi suhu tubuh, ukuran massa, serta luasnya peritonitis. Bila sudah tidak ada demam, massa periapendikular hilang, dan leukosit normal, penderita boleh pulang dan apendiktomi elektif dapat dikerjakan 2-3 bulan kemudian agar perdarahan akibat perlengketan dapat ditekan sekecil mungkin.KomplikasiKomplikasi yang paling sering ditemukan adalah perforasi, baik berupa perforasi bebas maupun perforasi pada apendiks yang telah mengalami pendindingan berupa massa yang terdiri atas kumpulan apendiks, sekum, dan lekuk usus halus. Perforasi dapat menyebabkan timbulnya abses lokal ataupun suatu peritonitis generalisata. Peritonitis merupakan infeksi yang berbahaya karena bakteri masuk kerongga abdomen, dapat menyebabkan kegagalan organ dan kematian.PrognosisDengan diagnosis yang akurat serta pembedahan, tingkat mortalitas dan morbiditas penyakit ini sangat kecil. Keterlambatan diagnosis akan meningkatkan morbiditas dan mortalitas bila terjadi komplikasi. Serangan berulang dapat terjadi bila apendiks tidak diangkat.

Laporan Kasus: