Laporan Kasus 3 Tumor Kavum Nasi
-
Upload
ratu-nur-annisa -
Category
Documents
-
view
31 -
download
11
description
Transcript of Laporan Kasus 3 Tumor Kavum Nasi
LAPORAN KASUS
Oleh :
Ratu Nur Annisa Shafira A.F
1102010233
Kepanitraan Klinik Ilmu Telinga Hidung Tenggorok
RS TK II Moh. Ridwan Meuraksa Fakultas
Kedokteran Universitas YARSI
Periode 21 Desember 2015
22 Januari 2016
STATUS KEPANITERAAN THT FK.YARSI
RS MOH RIDWAN MEURAKSA JAKARTA
IDENTITASNAMA
: Tn. ARJENIS KELAMIN
: Laki-lakiUSIA
: 55 tahun
AGAMA
: Islam
PEKERJAAN
: SupirPENDIDIKAN
: SDALAMAT: Jl. Kenari II Rt 03/04TGL PEMERIKSAAN: 13 Januari 2016 ANAMNESAAutoanamnesa KELUHAN UTAMA
: keluar darah dari lubang hidung sebelah kiriRiwayat Penyakit Sekarang:
Pasien datang ke Poli THT RS MRM dengan keluhan keluar darah dari lubang hidung sebelah kiri sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit. mimisan agak banyak, muncul tiba-tiba setelah pasien bangun tidur malam hari sekitar jam 8 malam tanpa di sertai rasa nyeri, kepala pusing dan terbentur sesuatu sebelumnya. Darah terus keluar hingga keesokan harinya. Kejadian ini baru pertama kali pasien rasakan Kurang lebih sejak 3 bulan yang lalu pasien merasakan hidung sebelah kirinya terasa mampet tanpa disertai bersin-bersin dan beringus. Hidung sebelah kiri terasa mampet dirasakan timbul ketika pasien beralih pekerjaan sebagai petugas cat tinner mobil, ketika bekerja pasien tidak pernah memakai alat pelindung diri seperti masker, ketika hidung tidak sengaja menghirup zat tiner, pasien merasa hidung menjadi mampet mendadak lalu lama kelamaan mampet mereda. Selama hidung sebelah kiri mampet pasien tidak pernah memeriksakan diri ke dokter sampai hidung sebelah kirinya mengeluarkan darah bnyak yang tak kunjung berhenti.Ketika hidung berdarah, pasien menyumbat hidung dengan kain sambil mendangakan kepalanya keatas, namun setelah di tunggu mimisan tak kunjung reda pasien menyumbat lagi dengan sirih, namun mimisan tetap tak kunjung reda. Sampai esok paginya pasien segera berobat ke RS Keramat 8, disana setelah diperiksa pasien langsung di rujuk ke RS MRM.
Riwayat Penyakit Dahulu
:
Riwayat sering batuk pilek (-) Riwayat Hipertensi tidak terkontrol (+) Riwayat kencing manis (-) Riwayat sakit kuning (-)Riwayat Penyakit Keluarga
:
Tidak ada anggota keluarga pasien yang mengalami keluhan yang sama dengan pasien.
Riwayat Hipertensi (+)
Riwayat Kebiasaan
:
Merokok sehari mampu menghabiskan 1 kotak perhari Bekerja tidak menggunakan masker Riwayat minum alkohol (+)Riwayat Sosial Ekonomi
:
Pasien adalah seorang supir dan petugas cat tinner mobil, pasien sebagai kepala keluarga tinggal bersama istri dan anaknya dirumah kontrakan. Gaji perbulan 1 juta, untuk pengobatan pasien menggunakan BPJS- KJS. Kesan ekonomi rendah .
PEMERIKSAAN FISIKKEADAAN UMUM: Sakit ringan
KESADARAN: Compos Mentis
TANDA VITAL: Frekuensi nadi
: 75 x/menit ireguler Pernafasan
: 20 x/menit
Suhu
: afebris
Tekanan Darah
: 200/100 mmHg STATUS GENERALIS
KEPALA
: Normocephal
MATA
KONJUNGTIVA: Anemis -/-
SKLERA
: Ikterik -/-
PUPIL
: Bulat, Isokor,Reflek Cahaya +/+
LEHER
: Pembesaran kelenjar limfe (-)
THORAX
INSPEKSI
: Simetris hemitoraks kanan dan kiri.
PALPASI
: Simetris hemitoraks kanan dan kiri
PERKUSI
: Sonor di seluruh lapang paru
AUSKULTASI
Cor: BJ I-II ireguler, murmur (-), gallop (-)
Pulmo: Vesikuler +/+, Ronkhi -/- , wheezing -/-ABDOMEN
INSPEKSI
: Simetris datar
AUSKULTASI: Normal
PALPASI
: Supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba
PERKUSI
: Timpani
EKSTREMITAS EDEMA
: - -
SIANOSIS
: - -
NEUROLOGIS
REFLEK FISIOLOGIS: +/+
REFLEK PATOLOGIS: -/-
GENITALIA
: Tidak diperiksa
STATUS LOKALIS
A. TELINGA
BAGIANKELAINANKANANKIRI
PREAURIKULERKongenital
Radang
Tumor
Trauma
Nyeri tekan tragus-
-
-
-
--
-
-
-
-
AURIKULERKongenital
Radang
Tumor
Trauma-
-
-
--
-
-
-
RETROAURIKULER Edema
Nyeri tekan
Hiperemis
Sikatriks
Fistula
Fluktuasi-
-
-
-
-
--
-
-
-
-
-
CAE
Kongenital
Kulit
Sekret
Serumen
Edema
Jaringan granulasi
Massa-
Tenang
-
-
-
---
Tenang
-
-
-
-
-
MEMB. TIMPANIWarna
Intak
Refleks Cahaya
GambarPutih perak
+
+
Membran
timpani
intak
Refleks
cahaya (+)
pukul 5Putih perak
+
+
Membran
Timpani
intak
Reflex
cahaya (+)
pukul 7
CAVUM TIMPANITidak dapat dinilaiTidak dapat dinilai
TES PENDENGARANKANANKIRI
Tes Rinne++
Tes WeberTidak ada lateralisasi
Tes SwabachSama dengan pemeriksa
B. HIDUNGPEMERIKSAANKELAINANKANANKIRI
Keadaan luarBentuk dan ukuranNormalNormal
Rhinoskopi Anterior
MukosaNormalSulit dinilai
Sekret(-)Darah, sedikit
Krusta(-)(-)
Konka inferioreutrofiSulit dinilai
Septum deviasi(-)
Polip/tumor(-)(+)
Di cavum nasi, permukaan berbenjol-benjol, pucat, rapuh.
Pasase udarabaikmenurun
Gambar:
Septum ditengah tumor
Rhinoskopi PosteriorMukosa Normalnormal
Sekret (-)(-)
Choananormal
Fossa RossenmullerNormal Normal
Massa/tumorTidak adaTidak ada
Os.tuba eustachiusTenang Tenang
C. CAVUM ORIS DAN OROFARINGBAGIANKETERANGAN
MukosaNormal
LidahNormal
Gigi geligiCaries dan missing dentis
UvulaDalam batas normal
PilarTenang, simetris
Halitosis(-)
Palatum MolleTenang, simetris
Tonsil
Mukosa
Besar
Kripta
Detritus
Perlengketan
Gambar Tenang
T1-T1+/+ tidak melebar(-/-)
(-/-)
-
Tonsil T1-T1 Faring tenang
Faring
Mukosa
Granula
Post nasal dripTenang(-)
(-)
Laring
1. Epiglotis
2. Kartilago arytenoid
3. Plika vestibularis4. Plika vokalis5. Plika aryepiglotika6. Rima glotisTidak diperiksa
A. MAXILLOFACIAL
BAGIANKETERANGAN
Maxillofacial
Bentuk
Parese N.Cranialis
Nyeri tekan
Simetris(-)
(-)
B. LEHER
BAGIANKETERANGAN
Leher
Bentuk
MassaSimetris(-)
PEMERIKSAAN PENUNJANGBelum dilakukan
RESUME
Tn. AR usia 55 tahun datang ke Poli THT RS MRM dengan keluhan keluar darah dari lubang hidung sebelah kiri sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit. mimisan agak banyak, muncul tiba-tiba setelah pasien bangun tidur malam hari. Darah terus keluar hingga keesokan harinya. Kejadian ini baru pertama kali pasien rasakan. Sejak 3 bulan yang lalu pasien merasakan hidung sebelah kirinya terasa mampet dirasakan timbul ketika pasien beralih pekerjaan sebagai petugas cat tinner mobil, ketika bekerja pasien tidak pernah memakai alat pelindung diri seperti masker, ketika hidung tidak sengaja menghirup zat tiner, pasien merasa hidung menjadi mampet mendadak lalu lama kelamaan mampet mereda. Selama hidung sebelah kiri mampet pasien tidak pernah memeriksakan diri ke dokter sampai hidung sebelah kirinya mengeluarkan darah bnyak yang tak kunjung berhenti.
Ketika hidung berdarah, pasien menyumbat hidung dengan kain dan sirih sambil mendangakan kepalanya keatas, namun mimisan tak kunjung reda. Sampai esok paginya pasien segera berobat ke RS Keramat 8, disana setelah diperiksa pasien langsung di rujuk ke RS MRM. Pasien memiliki riwayat Hipertensi yang tidak terkontrol, memiliki kebiasaan merokok, riwayat minum alkohol dan kesan soaial ekonomi pasien rendah.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan vital sign dan status generalis :
1. Nadi 75 x/ menit ireguler2. Tekanan Darah : 200/100 mmHg3. auskultasi cor : BJ I-II ireguler, murmur (-), gallop (-)
Pada pemeriksaan lokalis hidung kiri didapatkan : 1. terdapat secret darah sedikit2. terdapat tumor pada cavum nasi, permukaan berbenjol-benjol, pucat, rapuh.3. Pasase udara menurun4. Mukosa dan konka nasalis inferior sulit dinilaiPERMASALAHANAnamnesisPemeriksaan fisik
keluar darah dari lubang hidung sebelah kiri sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit Sejak 3 bulan yang lalu hidung sebelah kiri terasa mampet setelah bekerja sebagai petugas cat thinner mobil Memiliki riwayat HT tidak terkontrol terdapat secret darah sedikit terdapat tumor pada cavum nasi, permukaan berbenjol-benjol, pucat, rapuh. Pasase udara menurun TD 200/100 mmHg
DIAGNOSIS KERJA Susp.karsinoma cavum nasi kiri Hipertensi grade II DIAGNOSIS BANDING :- RENCANA TATALAKSANA ( IPTx ) Terapi Non-Medikamentosa
Hindari trauma benturan pada daerah hidung
Merujuk pasien ke dokter spesialis yang berkompetensi.
Medikamentosa:
Lokal :
1. Alat kaustik : nitras argenti (AgNO3) 25-30%
2. Tampon anterior : kassa / kapas yang telah diberi pelumas
Sistemik :
1. Tablet Asam Traneksamat 3 x 500 mg
2. Tablet Amlodipin 1 x 10mg
Tindakan/operatif : Penyinaran dengan cobalt Maksilektomi parsial RENCANA PEMERIKSAAN PENUNJANG ( IPDx ) Pemeriksaan Laboratorium darah rutin Biopsy jarum halus (FNAB) CT Scan Kepala MONITOR
Subjektif : Memantau keluhan-keluhan seperti mimisan dan hidung mampet serta efek samping obat yang diberikan kepada pasien. Apakah keluhan tersebut membaik/ berkurang atau bertambah buruk.
Objektif : Memantau hasil pemeriksaan penunjang EDUKASI Menggunakan obat sesuai anjuran dokter
Istirahat yang cukup
Makan makanan bergizi
Tidak merokok Hindari trauma benturan pada daerah hidung
Jagan mengorek- ngorek dan memasukan benda apapun ke dalam hidung sebelah kiri selain tampon ketika hidung kiri berdarah
Bekerja menggunakan alat pelindung diri seperti masker Jika hidung kembali mimisan segera ditampon dengan kasa/kapas secara perlahan. KOMPLIKASI Metastase ke jaringan sekitar (sinus para nasal) dan jaringan limfe sekitar (leher) PROGNOSISQUO AD VITAM
: dubia ad bonamQUO AD FUNCTIONAM: dubia ad malamQUO AD SUNISTIONAM: dubia ad malam
11