Laporan Ilmiah Uji Makanan - 2
-
Upload
denanti-erika -
Category
Documents
-
view
17 -
download
4
description
Transcript of Laporan Ilmiah Uji Makanan - 2
1
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Setiap makanan dan minuman memiliki kandungan gizi tertentu yang perlu
diperhatikan seksama. Makanan tertentu memang memiliki informasi nilai gizi di
bungkusnya. Namun, masyarakat sering mengabaikan informasi ini karena mereka
berpikir tentang rasa kenyang terlebih dahulu. Sering juga ditemui makanan tanpa
informasi nilai gizi dijual di swalayan, bahkan kebanyakan makanan populer di
masyarakat kurang diketahui kadar gizinya.
Sikap masyarakat mengenai masyarakat sering didasari informasi dari media
atau sekolah. Masyarakat kerap percaya akan bujukan produsen yang sering dimanipulasi
demi kepentingan pasar. Pada kasus tertentu, informasi nilai gizi juga dapat direkayasa.
Produk makanan yang diiklankan produsen sering jauh dari kenyataan di lapangan. Hal
ini tentu membahayakan masyarakat, khususnya yang terkait dengan alergi, bakteri, dan
bahan kimia yang tercampur. Sebagai contoh adalah kasus pencemaran susu formula oleh
Enterobacter sakazakii pada tahun 2011. Bakteri ini menyebabkan enteritis (radang
saluran pencernaan) bahkan meningitis (radang lapisan urat otak/meninges). (Tempo.co ,
10 Februari 2011)
Penulis melihat manipulasi kadar gizi serta kurangnya wawasan tentang gizi
sebagai sesuatu yang mendasari penelitian tentang uji makanan ini. Dengan penelitian ini,
penulis hendak mengkaji gizi bahan makanan yang dikenal di masyarakat, sekaligus
membuktikan anggapan tertentu mengenai makanan yang berlaku di masyarakat. Penulis
hendak mencocokkan keterangan, informasi, serta pengetahuan umum mengenai bahan
makanan yang selama ini ada di buku pelajaran dan media massa dengan hasil praktikum.
Jika hasil sesuai dengan sumber pustaka, hasil penelitian dan informasi gizi tersebut
semakin bisa dipercaya oleh masyarakat luas. Tentunya hal ini akan berdampak pada pola
konsumsi pangan yang turut menentukan kesehatan masyarakat secara umum.
2
II. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana cara menguji makanan dengan larutan?
b. Mengapa uji makanan harus dilakukan?
III. Tujuan
Tujuan dalam praktikum Uji Makanan ini adalah untuk mengetahui proses uji makanan.
IV. Metode
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah praktikum dan studi pustaka.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Kandungan Gizi dalam Makanan
Menurut Susantri (2013), bahan makanan adalah zat yang di dalamnya
terkandung zat makanan seperti amilum, protein, lemak, vitamin, dan garam mineral.
Sementara menurut situs Biologi Media Centre (2013), yang dimaksud dengan makanan
adalah semua bahan yang diperlukan oleh tubuh supaya dapat tetap hidup dengan normal
dan sempurna. Jadi, makanan adalah bahan yang mengandung zat yang diperlukan untuk
kelangsungan sistem tubuh.
Adapun dalam makanan terdapat tiga zat makanan yang sangat diperlukan oleh
tubuh, yaitu karbohidrat, protein, dan lemak. Semua zat makanan di atas merupakan
senyawa organik, bersifat nonpolar, dan memiliki unsur C, H, dan O. Khusus protein,
bahan ini juga memiliki unsur P dan S sebagai pelengkap. Semua zat makanan ini larut
dalam minyak (eter, benzena, kloroform, dll) karena sifatnya yang nonpolar. Selain itu
ada juga vitamin dan mineral. Vitamin B dan C dan mineral bersifat polar (larut dalam
air), sementara vitamin A, D, E, K larut dalam lemak (nonpolar).
Karbohidrat terbagi dalam tiga golongan berdasarkan jumlah gugus protein dan
ukurannya yaitu monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Protein tersusun dari
berbagai macam asam amino sebagai bahan dasarnya. Lemak terbagi menjadi asam
lemak dan gliserol.
2.2. Fungsi Zat Gizi dalam Makanan
Fungsi zat makanan masing-masing adalah sebagai berikut:
Karbohidrat, sebagaimana dijelaskan Biologi Media Centre (2013):
o sebagai sumber kalori. 1 gram karbohidrat sama dengan 4,2 Kalori,
o penyusun senyawa organik lainnya, seperti lemak dan protein, dan
o penyeimbang asam dan basa dalam tubuh.
Lemak
4
o sebagai penghasil energi paling besar (1 gram lemak sama dengan 9,3
Kalori),
o sebagai pelindung/bantalan tubuh dari benturan dan suhu rendah, dan
o pelarut vitamin A, D, E, dan K.
Protein
o rekonstruksi sel-sel rusak,
o membentuk enzim dan hormon (zat regulator), asam amino lainnya,
antibodi, dan
o menghasilkan energi (1 gram protein menghasilkan 4,2 Kalori)
2.3. Teori Uji Makanan
5
BAB III
METODE PENELITIAN3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian adalah praktikum laboratorium.
3.2. Jumlah Sampel
Sampel makanan yang digunakan ada 4 (empat) jenis, yaitu nasi, pisang goreng,
telur, dan kentang. Setiap sampel mewakili satu jenis bahan makanan dan ada bahan
makanan yang dominan dalam setiap sampel.
3.3. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan antara lain:
1. Tabung reaksi (disediakan 4 buah, yang digunakan hanya 2)
2. Gelas kimia besar
3. Wadah porselen
4. Pipet tetes (3 buah)
5. Gunting
Bahan yang digunakan antara lain:
1. Larutan
a. Larutan Lugol/KI
b. Larutan Benedict
c. CuSO4 5%
d. NaOH 10% (bisa diganti dengan KOH1)
2. Bahan makanan
a. Pisang goreng
b. Nasi putih
c. Telur
d. Tempe
e. Kentang
3.4. Cara Kerja
Uji karbohidrat dan protein
1 https://www.bersosial.com/topic/2843/uji-kandungan-didalam-bahan-makanan-praktikum-biologi . 2013
6
1. Siapkan bahan-bahan makanan yang akan diuji. Potong kecil-kecil hingga bisa
masuk ke mangkok porselen.
2. Masukkan bahan-bahan ke mangkok porselen. Letakkan berurutan, satu kolom
untuk satu jenis bahan makanan untuk memudahkan.
3. Tetesi CuSO4 dan NaOH masing-masing 2 tetes untuk menguji protein.
4. Tetesi larutan KI/Lugol sebanyak 2 tetes untuk menguji karbohidrat. Jangan
meneteskan dua larutan di mangkok porselen yang sama.
5. Tetesi larutan Benedict untuk wadah mangkok terakhir.
Uji lemak
1. Lipat kertas koran menjadi seperempatnya.
2. Letakkan bahan makanan di atas kertas koran.
3. Tunggu sekitar 30 menit dan amati perubahan warna.
Uji amilum/gula
1. Masukkan gula ke dalam tabung reaksi, lalu teteskan larutan Benedict 2-3 tetes.
2. Masukkan tabung reaksi ke dalam gelas kimia. Panaskan di atas pembakar bunsen.
3. Tunggu sekitar 45 menit lalu amati perubahan warna dan endapan pada tabung
reaksi.
7
BAB III
HASIL PEMBAHASAN
4.1. Hasil Praktikum
Adapun hasil praktikum yang telah penulis lakukan adalah seperti yang ditunjukkan dalam
tabel berikut.
Tabel 3.1 Hasil Praktikum Uji Makanan
No Bahan Makanan Perubahan Warna
Lugol/KI Benedict Biuret Kertas koran
1 Telur Tidak
berubah
Tidak
berubah
Ungu cerah Basah
2 Pisang goreng Tidak
berubah
Tidak
berubah
Ungu cerah Transparan
3 Nasi putih Ungu gelap Tidak
berubah
Tidak
berubah
Tidak
transparan
4 Kentang Ungu gelap Tidak
berubah
Tidak
berubah
Tidak
transparan
5 Gula Tidak
diujikan
Hijau toska,
ada endapan
merah tua
Tidak
diujikan
Tidak
diujikan
6 Tempe Tidak
berubah
Tidak
berubah
Ungu cerah Tidak
transparan
Adapun untuk menentukan kandungan makanan dapat dilakukan sebagai berikut.
9
BAB V
PENUTUP5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
1. Sebaiknya lebih teliti dalam mengamati perubahan warna pada zat, karena kadang
perubahan warna sulit dideteksi.
2. Jangan terlalu banyak meneteskan larutan agar perubahan warnanya terlihat jelas
dan tidak mencolok.
3. Jangan menggunakan larutan Benedict tanpa dipanaskan karena larutan ini hanya
bekerja pada suhu air mendidih. Jangan membuang-buang larutan ini dengan
meneteskannya langsung di atas porselen karena tidak akan bekerja.
10
DAFTAR PUSTAKA
https://www.bersosial.com/topic/2843/uji-kandungan-didalam-bahan-makanan-praktikum-biologi
, 2013
http://antikorupsi.org/id/content/kasus-susu-formula-berbakteri-tak-ada-hak-publik-atas-informasi
(diakses 1 Februari 2014)
http://biologimediacentre.com/sistem-pencernaan-1-jenis-dan-fungsi-bahan-makanan-dan-
vitamin/ (diakses 1 Februari 2014)
http://fitrimarwaningsih.wordpress.com/2012/12/09/senyawa-polar-dan-non-polar/ , 2012
http://hilmigoblog.wordpress.com/2011/12/08/uji-makanan/ . (diakses 1 Februari 2014)
http://lpbujimakanan.blogspot.com/ . (diakses 1 Februari 2014)
http://tempo.co/read/news/2011/02/10/173312464/Inilah-Kronologi-Kasus-Susu-Formula-
Tercemar . (diakses 1 Februari 2014)
http://susantri10.blogspot.com/2013/01/uji-amilum-glukosa-protein-dan-lemak.html. (diakses 1
Februari 2014)