Laporan HK Distribusi

download Laporan HK Distribusi

of 5

Transcript of Laporan HK Distribusi

  • 7/30/2019 Laporan HK Distribusi

    1/5

    LAPORAN PRAKTIKUM

    Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Pelajaran Kimia Fisik

    Disusun oleh :

    Nama : Siska Hidayat

    NIM : 1211C1052

    S1 ANALIS MEDIS (Kelas : B) Tk . I

    SEKOLAH TINGGI ANALIS BAKTI ASIH BANDUNG

    2013

  • 7/30/2019 Laporan HK Distribusi

    2/5

    LAPORAN PRAKTIKUM 7

    Judul : Hukum Distribusi

    Tanggal Praktikum : 14 Mei 2013

    Tanggal Laporan : 15 Mei 2013

    Tujuan Percobaan : Untuk mengetahui Koefisien Distribusi (KD) dari I2

    Prinsip Dasar :

    Sejumlah sample I2 dimasukan ke dalam corong ekstraksi. Lalu ditambahkan iodoform

    dengan total 60mL (Kelompok 1 3x20mL, Kelompok 2 2x30mL, Kelompok 3 1x60mL) Hasil

    kloroform dititrasi tiosulfat dengan indicator amylum. KDI2 dapat ditentukan dari [I2] fasa

    CHCl3 berbanding [I2] fasa air sehingga KD dapat dihitung

    Teori :

    Hukum distribusi atau partisi dapat dirumuskan: bila suatu zat terlarut terdistribusi

    antara dua pelarut yang tidak dapat campur, maka pada suatu temperatur yang konstan

    untuk setiap spesi molekul terdapat angka banding distribusi yang konstan antara kedua

    pelarut itu, dan angka banding distribusi ini tidak tergantung pada spesi molekul lain apapun

    yang mungkin ada. Harga angka banding berubah dengan sifat dasar pelarut, sifat dasar zat

    terlarut, dan temperatur (Svehla, 1990).

    Tiga metode dasar pada ekstraksi cair-cair adalah ekstraksi bertahap, ekstraksi

    kontinyu, dan ekstraksi counter current. Ekstraksi bertahap merupakan cara yang paling

    sederhana. Caranya cukup dengan menambahkan pelarut pengekstraksi yang tidak

    bercampur dengan pelarut semula kemudian dilakukan pengocokan sehingga terjadi

    kesetimbangan konsentrasi yang akan diekstraksi pada kedua lapisan, setelah ini tercapai

    lapisan didiamkan dan dipisahkan (Khopkar, 1990).

    Kesempurnaan ekstraksi tergantung pada pada banyaknya ekstraksi yang dilakukan.

    Hasil yang baik diperoleh jika jumlah ekstraksi yang dilakukan berulang kali dengan jumlah

    pelarut sedikit-sedikit. Hal ini dapat dibuktikan sebagai berikut:

    Wn = W [ ]n

  • 7/30/2019 Laporan HK Distribusi

    3/5

    Dimana :

    Wn = W gram zat terlarut yang tersisa setelah n kali ekstraksi

    W = W gram zat terlarut mula-mula

    V = V ml larutan fasa 1

    D = angka banding distribusi

    S = S ml pelarut lain fasa 2 yang tidak saling bercampur dengan fasa 1

    n = n kali ekstraksi

    Ini memperlihatkan bahwa ekstraksi sempurna jika S kecil dan n besar. Jadi hasil yang

    baik diperoleh dengan jumlah ekstraksi yang relatif besar dan jumlah pelarut yang kecil

    (Khopkar, 1990).

    Alat :

    Corong ekstraksi Gelas Ukur 50mL / 100mL Buret 50mL Erlenmeyer 250mL (2buah perkelompok) Pipet tetes Pipet volume 25mL & 10mL Statif dan KlemBahan :

    Kloroform Tiosulfat 0,1N I2 0,1 NCara Kerja :

    Masukan I2 sebanyak 25mL ke corong ekstraksi Tambahkan 20mL kloroform. Kocok hingga merata Ekstraksi 2 lapisan yang ada Bagian yang memiliki BJ lebih besar (I2) pisahkan kedalam Erlenmeyer dengan cara

    membuka kran yang seperti di buret

    Lakukan penambahan kloroform dan pengekstraksian hingga total kloroform 60mL Hasil kloroform ditambahkan amylum dan ditirasi tiosulfat hinggan tidak berwana Catat pemakaian tiosulfat Air yang masih ada di corong ekstraksi dimasukan ke Erlenmeyer

  • 7/30/2019 Laporan HK Distribusi

    4/5

    Dengan cara yang sama titrasi fasa airnya tapi penambahan amylumnya cukup dengan 3tetes saja.

    Catat pemakaian tiosulfat

    Data Pengamatan :

    Kelompok Volume ekstraksi Volume titrasi

    1 3 x 20mL Fasa air = 0,3mL

    Fasa CHCl3 = 12,2 mL

    2 2 x 30mL Fasa air = 0,8mL

    Fasa CHCl3 = 9,3 mL

    3 1 x 60mL Fasa air = 1,4mL

    Fasa CHCl3 = 11,6 mL

    Perhitungan

    Konsentrasi I2 ek I2 = ek Na2S2O3

    V I2 [I2] = V Na2S2O3 [Na2S2O3]

    [I2] =

    Volume I2 Fasa air = 25mL

    Fasa CHCl3 = 60mL

    [I2] dalam CHCl3 = = 0,0203

    [I2] dalam air = = 0,0012

    KDI2 = = = 16,9167

  • 7/30/2019 Laporan HK Distribusi

    5/5

    Kesimpulan :

    Berdasarkan percobaan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :

    Semakin banyak volume ekstraksi meskipun dalam takaran yang sama pasti akan semakin

    besar nilai Koefisien distribusinya seperti pada table dibawah ini :

    Volume Ekstraksi KD

    3 x 20mL 16.9167

    2 x 30mL 4.84375

    1 x 60mL 0.3446

    Ini membuktikan rumus

    Wn = W [ ]

    n

    Daftar Pustaka :

    Khopkar,S.M.1990 Konsep Dasar Kimia Analitik Jakata:UI-PRESS

    Svehla,G.1990 Vogel Text Book Analisis Anorganik Kualitatif Jakarta:PT Kalman Media

    Pusaka