LAPORAN HASIL PENELITIAN RISET PEMBINAAN TENAGA …repository.poltekeskupang.ac.id/1764/1/Gadget dan...

46
RISET HUBUNGAN INTERAKSI S TRIFO JUR KEMENTERIAN K LAPORAN HASIL PENELITIAN T PEMBINAAN TENAGA KESEHATAN N DURASI PENGGUNAAN GADGET DEN SOSIAL REMAJA DI SMP NEGERI 5 KU OLEH: ONIA SRI NURWELA, SKep.,Ns.,M.Kes RUSAN KEPERAWATAN KUPANG KESEHATAN POLTEKKES KEMENKE 2018 NGAN UPANG ES KUPANG

Transcript of LAPORAN HASIL PENELITIAN RISET PEMBINAAN TENAGA …repository.poltekeskupang.ac.id/1764/1/Gadget dan...

Page 1: LAPORAN HASIL PENELITIAN RISET PEMBINAAN TENAGA …repository.poltekeskupang.ac.id/1764/1/Gadget dan Interkasi sosial.pdf · lembar angket tentang durasi penggunaan gadget dan kuesioner

RISET PEMBINAAN TENAGA KESEHATAN

HUBUNGAN DURASI PENGGUNAAN

INTERAKSI SOSIAL REMAJA DI

TRIFONIA SRI NURWELA, SKep.,Ns.,M.Kes

JURUSAN KEPERAWATAN KUPANG

KEMENTERIAN KESEHATAN

LAPORAN HASIL PENELITIAN

RISET PEMBINAAN TENAGA KESEHATAN

HUBUNGAN DURASI PENGGUNAAN GADGET DENGAN

INTERAKSI SOSIAL REMAJA DI SMP NEGERI 5 KUPANG

OLEH:

TRIFONIA SRI NURWELA, SKep.,Ns.,M.Kes

JURUSAN KEPERAWATAN KUPANG

ERIAN KESEHATAN POLTEKKES KEMENKES KUPANG

2018

DENGAN

KUPANG

KEMENKES KUPANG

Page 2: LAPORAN HASIL PENELITIAN RISET PEMBINAAN TENAGA …repository.poltekeskupang.ac.id/1764/1/Gadget dan Interkasi sosial.pdf · lembar angket tentang durasi penggunaan gadget dan kuesioner

HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Hubungan Durasi Penggunaan Gadget dengan Interaksi Sosial Remaja di SMP Negeri 5 Kupang

Peneliti Utama : Trifonia Sri Nurwela, S.Kep.Ns., M.Kes

NIP. : 197710192001122001

Jabatan Fungsional : -

Program Studi : Keperawatan Kupang

Nomor HP : 081316393373

Alama Email : [email protected]

Anggota : -

NIP. :

Jabatan Fungsional :

Program Studi : Keperawatan Kupang

Penanggung Jawab : Trifonia Sri Nurwela, SKep.,Ns., M. Kes

Tahun Pelaksana : 2018

Biaya Penelitian : Rp 6.760.000;

Kupang, Oktober 2018

Kepala Unit Litbang

Poltekkes Kemenkes Kupang

Ni Nyoman. Y, Ssi, S. Farm, Apt., M. Si

NIP. 197607121996032001

Peneliti

Trifonia S. Nurwela, S.Kep.,Ns.,M.Kes NIP. 197710192001122001

Mengesahkan

Direktur,

R.H. Kristina, SKM.M.Kes. NIP. 19631027 198603 2 001

Page 3: LAPORAN HASIL PENELITIAN RISET PEMBINAAN TENAGA …repository.poltekeskupang.ac.id/1764/1/Gadget dan Interkasi sosial.pdf · lembar angket tentang durasi penggunaan gadget dan kuesioner

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Trifonia Sri Nurwela, S. Kep, Ns., M. Kes

NIP/NIDN : 197710192001122001 / 4019107701

Pangkat/Golongan : Penata III/c

Jabatan Fungsional : -

Dengan ini menyatakan bahwa sesungguhnya saya telah melakukan Penelitian Dosen

Muda Politeknik Kesehatan Kemenkes Kupang Tahun 2018 dengan judul: “Hubungan

Durasi Penggunaan Gadget dengan Interaksi Sosial Remaja di SMP Negeri 5

Kupang “ bersifat original dan belum pernah di biayai oleh lembaga atau sumber dana

lain. Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidak sesuaian dengan pernyataan ini,

maka saya bersedia dituntut dan di proses dengan ketentuan yang berlaku.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.

Kupang, Oktober 2017

Mengetahui

Kepala Unit Penelitian Poltekkes Kupang

Ni Nyoman. Y.,Ssi,S.Farm,Apt.M.Si

NIP. 197607121996032001

Yang menyatakan,

Trifonia Sri Nurwela, S. Kep, Ns., M. Kes

NIP.197710192001122001

Mengesahkan,

Direktur Poltekkes Kemenkes Kupang

Mengesahkan

Direktur,

R.H. Kristina, SKM.M.Kes. NIP. 19631027 198603 2 001

Page 4: LAPORAN HASIL PENELITIAN RISET PEMBINAAN TENAGA …repository.poltekeskupang.ac.id/1764/1/Gadget dan Interkasi sosial.pdf · lembar angket tentang durasi penggunaan gadget dan kuesioner

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ................................................ i

Lembar Pengesahan ................................................ ii

Daftar Isi ................................................ iii

Bab 1 ................................................ 1

1.1 Latar belakang ................................................ 1

1.2 Perumusan Masalah ................................................ 4

1.3 Tujuan Penelitian ................................................ 4

1.4 Manfaat penelitian 5

Bab 2 Konsep Teori ................................................

A. Konsep Gadget ................................................ 6

B. Konsep Remaja

C. Konsep Interaksi Sosial

................................................

................................................

10

16

D. Kerangka Konseptual ................................................ 22

Bab 3 Metode Penelitian ................................................ 23

Bab 4 Rencana Biaya dan Jadwal

Penelitian

................................................ 30

Bab 5 Hasil dan pembahasan ................................................ 35

Bab 6 Penutup ................................................ 38

Daftar Pustaka ................................................ 40

Lampiran ................................................ 41

Page 5: LAPORAN HASIL PENELITIAN RISET PEMBINAAN TENAGA …repository.poltekeskupang.ac.id/1764/1/Gadget dan Interkasi sosial.pdf · lembar angket tentang durasi penggunaan gadget dan kuesioner

ABSTRAK

HUBUNGAN DURASI PENGGUNAAN GADGET DENGAN INTERAKSI SOSIAL REMAJA DI SMP NEGERI 5 KUPANG

Trifonia Sri Nurwela, SKep.Ns.,M.Kes. Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kupang

Interaksi sosial merupakan hubungan individu satu dengan individu yang lain, individu satu dapat mempengaruhi individu yang lain atau sebaliknya sehingga terdapat hubungan timbal balik. Dalam interaksi sosial setiap orang saling menegur, berjabat tangan, berbicara dan terjalin komunikasi timbal balik antar individu. munculnya penggunaan gadget mempengaruhi proses transaksional tersebut. Seringkali komunikasi yang dinamis dan timbal balik dirasakan menurun kualitas dan kuantitasnya pada interaksi tatap muka.

Penelitian ini bertujuan Menganalisis hubungan durasi penggunaan gadget dengan interaksi sosial remaja di SMP Negeri 5 Kupang. Rancangan penelitian cross sectional. Besar sampel pada penelitian ini sebanyak 125 remaja dengan teknik pengambilan sampel yaitu simple random sampling. Waktu penelitian bulan oktober 2018. Pengambilan data dilakukan di SMP Negeri 5 Kupang dengan menggunakan lembar angket tentang durasi penggunaan gadget dan kuesioner interaksi sosial. Data dianalisis dengan uji statistik spearman rank dengan distribusi sebagian besar responden memiliki gadget dengan aplikasi yang lengkap yaitu smarthpone (84.8%), dan memiliki durasi penggunaan gadget yang lebih lama yaitu lebih dari 2 jam (64.8%). Rata-rata tingkat interaksi sosial yang kurang baik (69.6%), dan hanya 30.4% saja yang memiliki interaksi sosial yang baik.

Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara durasi penggunaan gadget pada remaja di SMPN 5 Kota Kupang dengan interaksi sosial (α= 0.88 > α= 0.05). Namun terdapat hubungan yang signifikan antara jenis gadget yang dimiliki responden dengan durasi penggunaannya pada remaja di SMPN 5 Kota Kupang (α= 0.00> α= 0.05), dan terdapat hubungan yang signifikan antara jenis gadget yang dimiliki remaja di SMPN 5 Kota Kupang dengan interaksi sosialnya (α= 0.01> α= 0.05).

Diharapkan responden perlu mengurangi kebiasaan menggunakan gadget di sekolah dan tingkatkan interaksi dengan teman sebaya agar hubungan keakraban dengan teman sebaya lebih meningkat dan kepada pihak sekolah perlu mengeluarkan kebijakan pembatasan penggunaan gadget di lingkungan sekolah untuk meningkatkan interaksi antara remaja selama berada dilingkungan sekolah.

Kata kunci: Gadget, Interaksi Sosial, SMP Negeri Kupang

Page 6: LAPORAN HASIL PENELITIAN RISET PEMBINAAN TENAGA …repository.poltekeskupang.ac.id/1764/1/Gadget dan Interkasi sosial.pdf · lembar angket tentang durasi penggunaan gadget dan kuesioner

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1.Latar belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi di jaman ini sejalan dengan

perkembangan fitur-fitur perangkat komunikasi. Berbagai alat elektronik

menawarkan aplikasi yang dapat membantu seseorang menjelajahi dunia maya salah

satunya melalui perangkat gadget. Penggunaan gadget sekarang bukan hanya sebagai

alat komunikasi semata, melainkan juga mendorong terbentuknya interaksi yang

sama sekali berbeda dengan interaksi tatap muka. Disini interaksi terbentuk

kemudian dipercepat prosesnya melalui suara dan teks atau tulisannya

(Brotosiswoyo, 2002). Kemajuan teknologi seperti gadget ini tentu memberi dampak

positif terutama memudahkan seseorang mencari informasi, mempermudah

pekerjaan dan mempersingkat proses informasi baik dalam pekerjaan bidang

ekonomi, pendidikan dan lain-lain. Dilain pihak penggunaan yang tidak terkontrol

akan memberi dampak negative bagi penggunanya. Dimana sebagian waktu

dihabiskan untuk menggunakan gadget, interaksi atau komunikasi dengan orang

disekitarnya menjadi berkurang.

Berdasarkan hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia

(APJII) tahun 2017 Sebanyak 143,26 juta masyarakat Indonesia atau 54,68% telah

menggunakan internet. Rentang usia yang paling banyak menggunakan internet di

Indonesia berasal dari kalangan remaja diikuti usia produktif bahkan usia anak-anak

mulai gemar menggunakan internet. Dalam survei ini juga diketahui jika sekira 43,89

persen pengguna internet di Indonesia rata-rata mengakses internet paling tidak 1

Page 7: LAPORAN HASIL PENELITIAN RISET PEMBINAAN TENAGA …repository.poltekeskupang.ac.id/1764/1/Gadget dan Interkasi sosial.pdf · lembar angket tentang durasi penggunaan gadget dan kuesioner

hingga 3 jam per hari. Sekira 29,63 persen mengatakan mengakses internet selama 4

hingga 7 jam per hari, dan sekira 26,48 persen pengguna mengakses internet lebih

dari 7 jam per hari.

Penelitian yang dilakukan University of Oxford pada peneliti berasal dari

120.115 responden berusia 15 tahun. Sebanyak 99,9 persen responden mengaku

melakukan lebih dari satu aktivitas dan menggunakan lebih dari satu perangkat

dalam kesehariannya, kendati smartphone dilaporkan sebagai gadget yang paling

populer digunakan. remaja menghabiskan lebih banyak waktu untuk online di akhir

pekan ketimbang di hari biasa.

Meningkatnya ketersediaan internet membuat pengguna gadget semakin

marak bahkan kecanduan menggunakan teknologi ini telah dianggap mengubah pola

interaksi sosial. Hal ini terlihat dari perubahan proses interaksi dan sosialisasi yang

ada di masyarakat terutama pada remaja. Penggunaan gadget pada remaja

mengakibatkan individu menjadi kurang peka terhadap lingkungan sekitar

(Syarif,2015). Individu cenderung lebih fokus dengan gadget daripada dengan

individu di sampingnya, hal tersebut terlihat di sekolah, di kafe bahkan di rumah

ataupun tempat umum lainnya.

Penggunaan gadget (handphone, smartphone, laptop, tablet, note, mp3 dan

lain-lain) bukan hanya berdampak positif saja yang bisa kita dapatkan melainkan ada

pengaruh negatifyang tanpa kita sadari akan timbul dari penggunaan gadget seperti

kecanduan games yang dapat menurunkan minat dan prestasi belajar, kegemaran

berinternet mengakses video yang dapat membuat asyik dengan dirinya sehingga

kurang bersosialisasi dengan orang lain (Hu, 2014).Dari sekian kelebihan yang telah

ditawarkan dari suatu gadget. Budyatna (2005) mengemukakan bahwa untuk

Page 8: LAPORAN HASIL PENELITIAN RISET PEMBINAAN TENAGA …repository.poltekeskupang.ac.id/1764/1/Gadget dan Interkasi sosial.pdf · lembar angket tentang durasi penggunaan gadget dan kuesioner

pendekatan komunikasi yang paling ideal adalah bersifat transaksional, dimana

proses komunikasi dilihat sebagai suatu proses yang sangat dinamis dan timbal balik.

Disini Budyatna melihat bahwa dengan munculnya penggunaan gadget

mempengaruhi proses transaksional tersebut. Seringkali komunikasi yang dinamis

dan timbal balik dirasakan menurun kualitas dan kuantitasnya pada interaksi tatap

muka.

Interaksi sosial merupakan hubungan individu satu dengan individu yang

lain, individu satu dapat mempengaruhi individu yang lain atau sebaliknya sehingga

terdapat hubungan timbal balik. Hubungan tersebut dapat terjadi antara individu

dengan individu, individu dengan kelompok atau kelompok dengan kelompok.

Dewasa ini semua menerima pendapat bahwa dalam kehidupan sehari-hari manusia

tidaklah terlepas dari hubungan satu dengan yang lain. Ia selalu menyesuaikan diri

dengan lingkungan, sehingga kepribadian individu, kecakapannya dan ciri

kegiatannya menjadi kepribadian individu yang unik. Dalam interaksi sosial setiap

orang saling menegur, berjabat tangan, berbicara dan terjalin komunikasi timbal

balik antar individu.

Remaja yang merupakan kelompok manusia yang penuh potensi merasa perlu

untuk dimanfaatkan. Secara psikologis, usia remaja adalah usia dimana individu

berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi merasa di

bawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkat yang sama

(Hurlock, 2011). Respon kaum remaja terhadap barang-barang baru, termasuk dalam

hal ini adalah kecanggihan smartphone, cukup tinggi. Walaupun belum tentu

penggunaan smartphone tersebut dimanfaatkan seluruhnya secara optimal dalam

kehidupan sehari-hari mereka.

Page 9: LAPORAN HASIL PENELITIAN RISET PEMBINAAN TENAGA …repository.poltekeskupang.ac.id/1764/1/Gadget dan Interkasi sosial.pdf · lembar angket tentang durasi penggunaan gadget dan kuesioner

Menurut Tertadian (2012), menyebutkan dengan adanya ponsel pintar,

membuat individu kurang menaruh perhatian terhadap kehadiran ataupun

pembicaraan orangyang berada bersamanya, hal tersebut dikarenakan perhatian

penuh individu diberikankepada ponsel pintar milik individu tersebut. Tak jarang

individu berkomunikasisecara langsung dengan individu lain namun bersamaan

dengan menggunakan ponsel pintarnya, yang membuat komunikasi menjadi kurang

efektif dan membuat lawan bicara beranggapan bahwa individu tersebut tidak sopan

dan menyakiti perasaan dari lawan bicaranya.

Berdasarkan survei awal yang dilakukan pada siswa kelas VIII Sekolah

Menengah Pertama (SMP) Negeri 5 Kupang terdapat 180 orang siswa dan mereka

membawa gadget khususnya jenis handphone dan smartphone ke sekolah setiap hari.

Berkembang pesatnya pengguna gadget/gadget di kalangan remaja,

mendorong peneliti untuk mengadakan penelitian mengenai hubungan durasi

penggunaan gadget/gadget dengan interaksi sosial remaja.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah: “Apakah ada hubungan durasi penggunaan gadget dengan interaksi sosial

remaja di SMP Negeri 5 Kupang?”

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Menganalisis hubungan durasipenggunaan gadget dengan interaksi sosial remaja

di SMP Negeri 5 Kupang

Page 10: LAPORAN HASIL PENELITIAN RISET PEMBINAAN TENAGA …repository.poltekeskupang.ac.id/1764/1/Gadget dan Interkasi sosial.pdf · lembar angket tentang durasi penggunaan gadget dan kuesioner

1.2.2 Tujuan Khusus

a) Mengetahui karakteristik responden remaja di SMP Negeri 5 Kupang

b) Mengetahui durasi penggunaan gadget pada remaja di SMP Negeri 5

Kupang

c) Mengetahui interaksi sosial remaja di SMP Negeri 5 Kupang

d) Menganalisis hubungan durasi penggunaan gadget dengan interaksi sosial

remaja di SMP Negeri 5 Kupang

1.4 Manfaat Penelitian

a. Bagi intitusi pendidikan, sebagai masukan bagi pengembangan pendidikan

berkualitas dengan mengendalikan faktor resiko akibat penggunaan gadget.

b. Bagi siswa, dapat meningkatkan pengetahuan mengenai hubungan durasi

penggunaan gadget dengan interaksi sosial remaja, kebiasaan dan perilaku

remaja dapat dikendalikan secara dini.

Page 11: LAPORAN HASIL PENELITIAN RISET PEMBINAAN TENAGA …repository.poltekeskupang.ac.id/1764/1/Gadget dan Interkasi sosial.pdf · lembar angket tentang durasi penggunaan gadget dan kuesioner

BAB 2

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Konsep Gadget

2.1.1 Pengertian

Secara istilah gadget berasal dari bahasa Inggris yang artinya perangkat

elektronik kecil yang memiliki fungsi khusus. Menurut Manumpil, dkk (2015)

gadget adalah sebuah teknologi yang berkembang pesat dan memiliki fungsi khusus

diantaranya yaitu smartphone, i phone, laptop dan tablet. Widiawati dan Sugiman

(2014) gadget merupakan barang canggih yang diciptakan dengan berbagai aplikasi

yang dapat menyajikan berbagai media berita, jejaring sosial, hobi, bahkan hiburan.

Jati dan Herawati (2014), gadget adalah media yang dipakai sebagai alat komunikasi

modern dan semakin mempermudah kegiatan komunikasi manusia. Gadget yang saat

ini banyak digemari masyarakat khususnya kalangan remaja, mempunyai beberapa

jenis-jenis gadget yang sering digunakan (Irawan, 2013).

2.1.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan gadget

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi remaja dalam penggunaan gadget/gadget

(Fadilah, 2015) . Faktor-faktor tersebut meliputi:

1) Iklan yang merajalela di televisi dan di media sosial

Iklan sangat mempengaruhi remaja untuk mengikuti perkembangan masa kini

sehingga membuat remaja semakin tertarik bahkan penasaran akan hal baru.

2) Gadget menampilan fitur-fitur menarik

Page 12: LAPORAN HASIL PENELITIAN RISET PEMBINAAN TENAGA …repository.poltekeskupang.ac.id/1764/1/Gadget dan Interkasi sosial.pdf · lembar angket tentang durasi penggunaan gadget dan kuesioner

Fitur-fitur yang ada di dalam gadget membuat ketertarikan pada remaja.

Sehingga remaja penasaran untuk mengoperasi gadget

3) Kecanggihan dari gadget

Mempermudah semua kebutuhan remaja. Mulai dari bermain game, sosial

media bahkan sampai belanja online

4) Keterjangkauan harga gadget

Banyaknya persaingan teknologi menyebabkan harga gadget terjangkau.

Dahulu hanya orang dengan golongan ekonomi menengah atas yang mampu

membeli gadget, akan tetapi pada kenyataan sekarang orang tua

berpenghasilan pas pasan mampu membelikan gadget untuk anaknya.

5) Lingkungan

Lingkungan membuat adanya penekanan dari teman sebaya dan juga

masyarakat. Hal ini menjadi banyak orang yang menggunakan gadget, maka

masyarakat lain menjadi enggan meninggalkan gadget. Selain itu hampir

setiap hari kegiatan menuntut sesorang untuk menggunakan gadget

6) Faktor budaya

Berpengaruh paling luas dan mendalam terhadap perilaku remaja. Banyak

remaja mengikuti trend yang ada didalam budaya lingkungan mereka, yang

mengakibatkan keharusan untuk memiliki gadget

7) Faktor Sosial

Mempengaruhi kelompok acuan, keluarga serta status sosial. Peran keluarga

sangat penting dalam faktor sosial, karena keluarga sebagai acuan utama

dalam perilaku remaja.

Page 13: LAPORAN HASIL PENELITIAN RISET PEMBINAAN TENAGA …repository.poltekeskupang.ac.id/1764/1/Gadget dan Interkasi sosial.pdf · lembar angket tentang durasi penggunaan gadget dan kuesioner

8) Faktor Pribadi

Faktor pribadi yang memberi kontribusi terhadap perilaku remaja seperti usia

dan tahap siklus hidup, pekerjaan dan lingkunagn ekonomi, gaya hidup, dan

konsep diri. Kepribadian remaja selalu ingin terlihat lebih dari teman-

temannya.

2.1.3 Durasi Penggunaan Gadget

Asosiasi Dokter Anak Amerika dan Canada (2015),mengemukakan bahwa

anak usia 0-2 tahun alangkah lebih baik apabilatidak terpapar oleh gadget, sedangkan

anak usia 3-5 tahun diberikanbatasan durasi bermain gadget sekitar 1 jam perhari,

dan pada usia 6-18 tahun waktu maksimal penggungaan gadget sekitar 2 jam perhari.

Penelitian compas.com (2016) penggunaan gadget pada anak dan remaja sebaiknya

dibatasi maksimal 2 jam sehari. Setiap 30 menit menatap layar diselingi dengan

aktivitas melihat jauh (lebih dari 6 meter). Hal ini dilakukan untuk mencegah

gangguan pada mata.

2.1.4 Dampak penggunaan gadget

1) Dampak Positif (Harfiyanto, 2015)

a. Memudahkan untuk berinteraksi dengan orang banyak lewat media sosial.

b. Mempersingkat jarak dan waktu.

c. Mempermudah remaja mengkonsultasikan pelajaran dan tugas-tugas yang

belum dimengerti.

Page 14: LAPORAN HASIL PENELITIAN RISET PEMBINAAN TENAGA …repository.poltekeskupang.ac.id/1764/1/Gadget dan Interkasi sosial.pdf · lembar angket tentang durasi penggunaan gadget dan kuesioner

2) Dampak negatif

Menurut Harfiyanto (2015), beberapa dampak buruk yang terjadi akibat

penggunaan gadget adalah:

a. Lebih banyak waktu yang digunakan untuk bermain gadget. Hal ini

biasanya digunakan remaja untuk berkomunikasi di media sosial

dibandingkan dengan belajar.

b. Aplikasi yang ada didalam gadget membuat remaja lebih mementingkan

diri sendiri. Seringkali remaja mengabaikan orang disekitarnya bahkan

tidak menganggap orang yang mengajaknya mengobrol.

c. Remaja menjadi kecanduan dalam bermain gadget. Awalnya remaja

menggunakan gadget hanya untuk bermain game. Akan tetapi remaja

lama-kelamaan menemukan kesenangan dengan gadget sehingga hal ini

akan menjadi sebuah kebiasaan.

d. Gadget memudahkan remaja mengakses berbagai situs yang tidak

selayaknya diakses. Berbagai hal yang marak diakses remaja adalah

bermacam bentuk pornografi dan video kekerasan.

e. Media sosial yang ada didalam gadget sering menimbulkan berbagai

kasus. Dimana kasus tersebut seperti penculikan, pemerkosaan. Hal ini

biasanya diawali dengan perkenalan di media sosial.

f. Remaja seringkali tidak dapat mengontrol kata-katanya. Mereka

menggunakan kata-kata kasar, mengejek, serta seringkali remaja

mencemooh dengan sesama teman sebaya di media sosial yang ada

didalam gadget.

Page 15: LAPORAN HASIL PENELITIAN RISET PEMBINAAN TENAGA …repository.poltekeskupang.ac.id/1764/1/Gadget dan Interkasi sosial.pdf · lembar angket tentang durasi penggunaan gadget dan kuesioner

g. Gadget membuat remaja menjadi malas bergerak dan beraktifitas.

Biasanya remaja dalam keseharian penuh untuk bermain gadget

2.2 Konsep Remaja

2.2.1 Definisi

Kata remaja berasal dari bahasa latin yaitu adolescence yang berarti to grow

maturity (Jahja, 2011). Istilah adolescence mengarah pada kematangan psikologis

individu, sedangkan pubertas mengarah pada saat dimana telah ada kemampuan

reproduksi (Potter dan Perry, 2009).

Masa remaja adalah masa transisi dalam rentang kehidupan manusia yang

menghubungkan masa kana-kanan dan masa dewasa (Santrock,2003)

Masa remaja adalah masa transisi yang ditandai dengan adanya perubahan

fisik, emosi dan psikis. Masa remaja, yakni usia 10 -19 tahun, adalah periode

pematangan organ repsoduksi manusia, dan sering disebut sebagai masa pubertas

(Wisyastuti,2009).

Pada tahun 1974, WHO (World Health Organization) mendefinisikan remaja

secara konseptual yaitu dari tiga kriteria yaitu biologis yang ditandai dengan

kematangan seksual sekunder, psikologis yang ditandai dengan perkembangan pola

identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa dan sosial budaya terjadi peralihan

dari ketergantungan penuh kepada keadaan yang relatif lebih mandiri.

Dengan demikian disimpulkan bahwa remaja merupakan masa transisi dari

masa kanak-kanan dan masa dewasa yang memiliki kriteria biologis, psikologis dan

sosial budaya.

Page 16: LAPORAN HASIL PENELITIAN RISET PEMBINAAN TENAGA …repository.poltekeskupang.ac.id/1764/1/Gadget dan Interkasi sosial.pdf · lembar angket tentang durasi penggunaan gadget dan kuesioner

2.2.2 Batasan usia Remaja

Menurut Potter dan Perry (2009), Ada tiga fase dalam usia remaja. Fase

tersebut dibagi menjadi masa remaja awal yaitu usia 11 sampai 14 tahun , masa

remaja pertengahan usia 15 sampai 17 tahun dan masa remaja akhir usia 18 sampai

20 tahun.

Batasan usia remaja menurut WHO adalah 12 sampai 24 tahun. Menurut Kemenkes

RI antara 10 sampai 19 tahun dan belum kawin. Menurut BKKBN adalah 10 sampai

19 tahun (Yusuf, 2011).

2.2.3. Fase masa remaja

1) Masa Pra-Pubertas (12-13 tahun)

Masa ini disebut juga masa pueral, yaitu masa peralihan dari kanak-kanak ke

remaja. Pada anak perempuan, masa ini lebih singkat dibandingkan dengan anak

laki-laki.pada masa ini terjadi perubahan yang besar pada remaja, yaitu

menigkatnya hormon seksualitas dan mulai berkembangnya organ-organ seksual

serta organ reproduksi remaja.

2) Masa Pubertas (14-16 tahun)

Masa ini disebut juga dengan masa remaja awal, dimana perkembangan fisiknya,

sekaligus bangga bahwa hal itu menunjukkan bahwa memang bukan anak-anak

lagi. Pada masa ini, emosi remaja menjadi sengat labil akibat dari perkembangan

hormon-hormon seksualnya yang begitu pesat. Keinginan seksualnya juga

semakin kuat pada remaja wanita ditandai dengan datangnya menstruasi yang

pertama, sedang pada remaja laki-laki ditandai dengan mimpi basah yang

pertama.

Page 17: LAPORAN HASIL PENELITIAN RISET PEMBINAAN TENAGA …repository.poltekeskupang.ac.id/1764/1/Gadget dan Interkasi sosial.pdf · lembar angket tentang durasi penggunaan gadget dan kuesioner

3) Masa Akhir Pubertas (17-18 tahun)

Pada masa ini,remaja yang mampu melewati masa sebelumnya dengan baik, akan

dapat menerima kodratnya, baik sebagai wanita ataupun sebagi laki-laki. Mereka

juga bangga karena tubuh mereka dianggap menentukan harga diri mereka.

4) Periode Remaja Adolesensi (19-21 tahun)

Pada periode ini, umumnya remaja sudah mencapai kematangan yang sempurna

segi fisik, emosi, maupun psikisnya. Mereka akan mempelajari berbagai macam

hal yang abstrak dan mulai memperjuangkan suatu idealisme yang didapat

dipikiran mereka (Nirwana, 2011:28)

2.2.4. Aspek-aspek perkembangan pada masa remaja

1) Perkembangan fisik

Perkembangan fisik terjadi perubahan pada tubuh ditandai dengan pertambahan

tingi dan berat badan, pertumbuhan tulang dan otot, dan kematangan organ

seksual dan fungsi reproduksi. Tubuh remaja mulai berubah dari tubuh kanak-

kanak menjadi tubuh orang dewasa yang mempunyai ciri ialah kematangan.

Perubahan fisik struktur otak semakin sempurna untuk meningkatkan kemampuan

kognitif (Yusuf, 2011).

2) Perkembangan kognitif

Salah satu bagian perkembangan kognitif masa kanak-kanak yang belum

sepenuhnya ditinggalkan oleh remaja adalah kecenderungan cara berfikir

egosentrisme. Egosentrisme adalah ketidakmampuan melihat suatu hal dari

sudutpandang orang lain. Cara berfikir egosentrisme dikenal dengan istilah

Page 18: LAPORAN HASIL PENELITIAN RISET PEMBINAAN TENAGA …repository.poltekeskupang.ac.id/1764/1/Gadget dan Interkasi sosial.pdf · lembar angket tentang durasi penggunaan gadget dan kuesioner

personal fable adalah keyakinan remaja bahwa diri mereka unik dan tidak

terpengaruh oleh hokum alam (Papalia Olds dalam Yusuf, 2011)

3) Perkembangan kepribadian dan sosial

Adalah perubahan cara individu berhubungan dengan dunia dan menyatakan

emosi secara unik, sedangkan perkembangan sosial berarti perubahan dalam

berhubungan dengan orang lain. Perkembangan kepribadian yang penting pada

masa remaja ialah pencarian identitas diri. Perkembangan sosial pada remaja

lebih melibatkan kelompok teman sebaya dibandingkan orangtua (Yusuf, 2011).

2.2.5 Tugas-tugas perkembangan remaja

Havighurst, 1961 dalam Yusuf, 2011, menyebutkan ada 10 tugas-tugas

perkembangan pada remaja, meliputi:

1. Menerima keadaan diri dan menggunakannya secara efektif

Pada periode pra remaja, anak tumbuh demikian cepat yang mengarah pada

bentuk orang dewasa, diiringi dengan perkembangan sikap dan citra tubuh.

Remaja dapat menerima keadaan diri sendiri, menjaga dan memelihara kedaan

fisiknya secara efektif sehingga timbul kepuasan diri

2. Menerima peranan sosial sebagai pria atau wanita

Remaja menerima kedaan diri sebagai pria atau wanita sesuai dengan kodratnya

dengan sifat dan tanggung jawab gender masing-masing

3. Mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab sosial

Remaja berpartisipasi sebagai orang dewasa yamg bertanggung jawab sebagai

masyarakat dan memperhitungkan nilai-nilai sosial dalam tingkah laku dirinya.

4. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya

Page 19: LAPORAN HASIL PENELITIAN RISET PEMBINAAN TENAGA …repository.poltekeskupang.ac.id/1764/1/Gadget dan Interkasi sosial.pdf · lembar angket tentang durasi penggunaan gadget dan kuesioner

5. Belajar bergaul dengan kelompok wanita dan laki-laki

Ketika konflik dan permasalahan terjadi, remaja dapat menyelesaikan dengan

cara yang matang. Keberhasilan remaja dalam menyelesaikan tugas

perkembangan ini mengantarkan ke dalam kondisi penyesuaian sosial yang baik

dalam keseluruhan hidupnya. Namun, apabila gagal maka remaja akan

mengalami kurang mampu dalam bergaul dengan orang lain, bersifat kekanak-

kanakan dan melakukan dominasi secara sewenang-wenang.

6. Memperoleh seperangkat nilai sebagai pedoman hidup

Beberapa atauran yang ada dalam kehidupan masyarakat menuntut remaja untuk

berperilaku sesuai dengan norma yang ada di masyarakat sehingga membentuk

arti kehidupan bagi remaja.

7. Memiliki perilaku beriman serta bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

8. Mencapai kemandirian berperilaku ekonomis

Remaja merasa mampu menciptakan suatu kehidupan. Tugas ini sangat penting

bagi remaja pria, namun tidak begitu penting bagi remaja wanita.

9. Memiliki wawasan dan persiapan karir

Tugas perkembangan ini menuntut kesanggupan remaja untuk memikirkan karir

dimasa depan sehingga dapat memperoleh kesuksesan dan berdiri sendiri dalam

hal yang berhubungan dengan ekonomi. Hal ini berkaitan dengan ketrampilan

fisik yang dimiliki.

10. Mengembangkan keterampilan intelektual

Remaja sudah memiliki kemampuan untuk berfikir tentang sesuatu yang berada

di luar pengalaman atau sistem nilai yang dimiliki. Remaja dapat memikirkan

kemungkinan sesuatu yang abstrak secara sistematis untuk memecahkan

Page 20: LAPORAN HASIL PENELITIAN RISET PEMBINAAN TENAGA …repository.poltekeskupang.ac.id/1764/1/Gadget dan Interkasi sosial.pdf · lembar angket tentang durasi penggunaan gadget dan kuesioner

persoalan atau masalah. Remaja diharapkan dapat mengembangkan konsep

hokum, pemerintahan, ekonomi, politik, geografi, hakikat manusia dan lembaga

sosial yang cocok dengan dunia modern.

2.2.6 Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Remaja

Menurut Hurlock (1980), faktor penting yang mempengaruhi tugas

perkembangan remaja, meliputi; Lingkungan sosial Lingkungan sosial merupakan

wadah untuk pencapian tugas perkembangan. Dimensi lingkungan sosial terdiri dari:

a) Transactions, merupakan interaksi seseorang dengan orang lain dalam

lingkungan yang bersifat aktif dan dinamis.

b) Energy, merupakan kekuatan alami yang dimiliki seseorang untuk terlibat

aktif dengan lingkungannya.

c) Interface, merupakan penghubung dari suatu interaksi, seperti bahan

pembicaraan yang menyebabkan seorang individu berinteraksi dengan

individu lain.

d) Adaptation, merupakan kemampuan untuk menyesuaikan diri untuk menyatu

dengan kondisi lingkungan.

e) Coping, merupakan bentuk penyesuaian diri manusia untuk mengatasi

masalah. Bentuk penyesuaian ini ada yang bersifat positif namun ada juga

yang bersifat negatif.

f) Interdependence, merupakan hubungan saling ketergantungan atau

kepercayaan diri seorang individu dengan individu lain.

Page 21: LAPORAN HASIL PENELITIAN RISET PEMBINAAN TENAGA …repository.poltekeskupang.ac.id/1764/1/Gadget dan Interkasi sosial.pdf · lembar angket tentang durasi penggunaan gadget dan kuesioner

2.3 KONSEP INTERAKSI SOSIAL

2.3.1 Pengertian

Kata interaksi secara umum dapat diartikan saling berhubungan atau saling

bereaksi dan terjadi pada dua orang induvidu atau lebih. Sedangkan sosial adalah

berkenaan dengan masyarakat (Novitasari, 2010). Oleh karena itu, secara umum

interaksi sosial dapat diartikan sebagai hubungan yang terjadi dalam sekelompok

induvidu yang saling berhubungan baik dalam berkomunikasi maupun melakukan

tindakan sosial.

Interaksi sosial merupakan pula salah satu prinsip integritas kurikulum

pembelajaran yang meliputi keterampilan berkomunikasi, yang bekerja sama yang

dapat untuk menumbuhkan komunikasi yang harmonis antara individu dengan

lingkungannya (Santosa, 2010). Tindakan interaksi sosial adalah tindakan seorang

individu yang dapat mempengaruhi individu-individu lainnya dalam lingkungan

sosial. Dalam bertindak atau berperilaku sosial, seorang individu hendaknya

memperhitungkan keberadaan individu lain yang ada dalam lingkungannya. Hal

tersebut penting diperhatikan karena tindakan interaksi sosial merupakan perwujudan

dari hubungan atau interaksi sosial.

Dapat disimpulkan bahwa interaksi sosial adalah hubungan atau komunikasi

yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan tujuan untuk saling mempengaruhi

satu dengan yang lainnya untuk mencapai tujuan tertentu, dalam hal ini dapat

diartikan bahwa dalam interaksi sosial terdapat dalam hubungan antar individu,

kelompok, yang merupakan hubungan yang dilakukan oleh manusia untuk bertindak

terhadap sesuatu atas dasar makna yang dimiliki oleh manusia.

Page 22: LAPORAN HASIL PENELITIAN RISET PEMBINAAN TENAGA …repository.poltekeskupang.ac.id/1764/1/Gadget dan Interkasi sosial.pdf · lembar angket tentang durasi penggunaan gadget dan kuesioner

2.3.1 Ciri Ciri Interaksi Sosial

Dalam interaksi sosial terdapat beberapa ciri ciri yang tekandung di

dalamnya, diantaranya adalah menurut Santosa (2010) mengatakan bahwa ciri ciri

interaksi sosial adalah adanya hubungan; adanya individu; adanya tujuan; dan adanya

hubungan dengan struktur dan fungsi sosial”. Secara rinci adalah sebagai berikut :

1. Adanya hubungan. Setiap interaksi terjadi karena adanya hubungan antara

individu dengan individu maupun antara individu dengan kelompok.

2. Ada Individu. Setiap interaksi sosial menurut tampilnya individu – individu

yang melaksanakan hubungan.

3. Ada Tujuan. Setiap interaksi sosial memiliki tujuan tertentu seperti

mempengaruhi individu lain.

4. Adanya Hubungan dengan struktur dan fungsi sosial. Interaksi sosial yang

ada hubungan dengan struktur dan fungsi kelompok ini terjadi karena

individu dalam hidupnya tidak terpisah dari kelompok.

2.3.2 Faktor yang mempengaruhi perkembangan interaksi sosial

Faktor faktor yang mempengaruhi berlangsungnya interaksi sosial, baik

secara tunggal maupun secara bergabung menurut Gabriel Tarde (dalam

Ahmadi.2007) adalah :

1. Faktor Imitasi.

Faktor imitasi seluruh kehidupan sosial itu sebenarnya berdasarkan pada faktor

imitasi saja. Hal tersebut misalnya pada anak yang sedang belajar bahasa, seakan

akan mereka mengimitasi dirinya sendiri, mengulang bunyi kata kata, melatih

fungsi lidah, dan mulut untuk berbicara. Kemudian ia mengimitasikan kepada

orang lain, dan memang sukar orang belajar bahasa tanpa mengimitasi orang lain,

Page 23: LAPORAN HASIL PENELITIAN RISET PEMBINAAN TENAGA …repository.poltekeskupang.ac.id/1764/1/Gadget dan Interkasi sosial.pdf · lembar angket tentang durasi penggunaan gadget dan kuesioner

tidak hanya berbahasa saja, tetapi tingkah laku tertentu, cara memberi hormat,

cara berterima kasih, cara memberi isyarat.

2. Faktor Sugesti

Menurut Ahmadi (2007), Sugesti yang dimaksud adalah pengaruh psikis, baik

yang datang dari dirinya sendiri maupun dari orang lain, baik yang datang dari

dirinya sendiri maupun dari orang lain, yang pada umumnya diterima tanpa

adanya daya kritik. Sugesti dapat dirumuskan sebagai suatu proses di mana

seorang individu menerima suatu cara penglihatan, atau pedoman pedoman

tingkah laku dari orang lain tanpa kritik terlebih dahulu.

3. Faktor Identifikasi

Berarti dorongan untuk menjadi identik (sama) dengan orang lain, baik secara

lahiriah maupun secara bantiniah. Misalnya identifikasi seorang anak perempuan

untuk menjadi sama seperti ibunya. Proses identifikasi ini mula mula berlangsung

secara tidak sadar (secara dengan sendirinya) kemudian irrasional, yaitu

berdasarkan perasaan perasaan atau kecenderungan kecenderungan dirinya yang

tidak diperhitungkan secara rasional, dan yang ketiga identifikasi berguna untuk

melengkapi sistem norma norma, cita cita, dan pedoman pedoman tingkah laku

orang yang mengidentifikasi itu.

4. Faktor Simpati

Simpati adalah perasaan tertariknya orang yang satu terhadap orang yang lain.

Simpati timbul tidak atas dasar logis rasional, melainkan berdasarkan penilaian

perasaan seperti juga pada proses identifikasi. Bahkan orang dapat tiba tiba

merasa tertarik kepada orang lain dengan sendirinya karena keseluruhan cara cara

bertingkah laku menarik baginya. Proses simpati dapat pula berjalan secara

Page 24: LAPORAN HASIL PENELITIAN RISET PEMBINAAN TENAGA …repository.poltekeskupang.ac.id/1764/1/Gadget dan Interkasi sosial.pdf · lembar angket tentang durasi penggunaan gadget dan kuesioner

perlahan lahan secara sadar dan cukup nyata dalam hubungan dua atau lebih

orang. Simpati hanya akan berlangsung dan berkembang dalam relasi kerja sama

antara dua orang atau lebih, bila terdapat saling pengertian.

2.3.3 Syarat Syarat Terjadinya Interaksi Sosial

Ada dua syarat pokok terjadinya interaksi sosial (Dayakisni dan Hudaniah, 2009)

yaitu:

1. Kontak sosial.

Kontak sosial dapat terjadi antara individu dengan individu, individu dengan

kelompok, dan antara kelompok dengan kelompok. Ada Kontak primer, terjadi

apabila seseorang mengadakan hubungan secara langsung seperti : tatap muka,

saling senyum, berjabat tangan, dan lain lain. Sedangkan kontak sekunder, yaitu

kontak tidak langsung atau memerlukan perantara seperti : menelpon dan

berkirim surat. Apabila dicermati, baik dalam kontak primer maupun kontak

sekunder terjadi hubungan timbal balik antara komunikator dan komunikan.

Dalam percakapan tersebut agar kontak sosial dapat berjalan dengan baik, harus

ada rasa saling pengertian dan kerjasama yang baik antara komunikator dengan

komunikan.

2. Komunikasi

Komunikasi baik verbal maupun non verbal merupakan saluran untuk

menyampaikan perasaan ataupun gagasan dan sekaligus sebagai media untuk

dapat menafsirkan atau memahami pikiran atau perasaan orang lain.

Page 25: LAPORAN HASIL PENELITIAN RISET PEMBINAAN TENAGA …repository.poltekeskupang.ac.id/1764/1/Gadget dan Interkasi sosial.pdf · lembar angket tentang durasi penggunaan gadget dan kuesioner

Menurut De Vito dalam (Sugiyo, 2010) menyatakan bahwa ciri ciri komunikasi

meliputi lima ciri yaitu: keterbukaan, empati, dukungan, rasa positif, dan

kesamaan.

2.3.4 Karakteristik dan karakteristik Interaksi Sosial

Menurut (Gerungan, 2010) bahwa interaksi sosial itu memiliki karakteristik yang

dinamis dan tidak statis sebagai berikut:

1. Interaksi antara individu dengan individu, interaksi ini terjadi karena hubungan

masing-masing personil atau individu. Perwujudan dari interaksi ini terlihat

dalam bentuk komunikasi lisan atau gerak tubuh, seperti berjabat tangan, saling

menegur, bercakap-cakap, atau saling bertengkar.

2. Interaksi Antara Individu dengan Kelompok, bentuk interaksi ini terjadi antara

individu dengan kelompok. Individu memiliki kepentingan untuk berinteraksi

dengan kelompok tersebut. Misalnya seorang guru memiliki hubungan dengan

individuatau siswa di sekolah. Bentuk interaksi semacam ini juga menunjukkan

bahwa kepentingan seseorang individu berhadapan dengan kepentingan

kelompok.

3. Interaksi Antara Kelompok dengan Kelompok, jenis interaksi ini saling

berhadapan dalam bentuk berkomunikasi,namun bisa juga ada kepentingan

individu di dalamnya atau kepentingan individu dalam kelompok tersebut.Ini

merupakan satu kesatuan yang berhubungan dengan kepentingan individu dalam

kelompok yang lain.

Page 26: LAPORAN HASIL PENELITIAN RISET PEMBINAAN TENAGA …repository.poltekeskupang.ac.id/1764/1/Gadget dan Interkasi sosial.pdf · lembar angket tentang durasi penggunaan gadget dan kuesioner

Indikator dari interaksi sosial yaitu (1) percakapan, (2) saling pengertian, (3)

bekerjasama, (4) keterbukaan, (5) empati, (6) memberikan dukungan atau

motivasi, (7) rasa positif, (8) adanya kesamaan dengan orang lain.

2.3.5 Bentuk-bentuk Interaksi Sosial

Menurut (Gerungan, 2010) terdapat bentuk-bentuk interaksi sosial yaitu

sebagai berikut:

1. Interaksi Antar status, adalah hubungan antara dua pihak dalam individu yang

berbeda dalam satu lingkungan yang bersifat formal sehingga masing-masing

pihak dapat melakukan interaksinya didasarkan pada status masing-masing.

2. Interaksi Antar kepentingan, interaksi antara kepentingan merupakan hubungan

antara pihak induvidu yang berorientasi terhadap kepentingan dari masing-

masing pihak. Dalam hubungan ini,masing-masing pihak saling memberikan

solidaritasnya untuk mendukung terciptanya suatu sikap yang harmonis sehingga

komunikasi tersebut dapat tercapai dengan baik.

3. Interaksi antara Keluarga, interaksi antar keluarga merupakan suatu hubungan

yang terjadi antar pihak yang mempunyai hubungan darah. Pada hubungan

ini,solidaritas antara anggota yang relatif lebih tinggi dan bentuk hubungannya

lebih bersifat informal.

4. Interaksi antar Persahabatan,interaksi ini merupakan hubungan antara dua atau

lebih dimana masing-masing individu sangat mendambakan adanya komunikasi

yang saling menguntungkan untuk menjalin suatu hubungan yang sedemikian

dekat atau kekerabatan.

Page 27: LAPORAN HASIL PENELITIAN RISET PEMBINAAN TENAGA …repository.poltekeskupang.ac.id/1764/1/Gadget dan Interkasi sosial.pdf · lembar angket tentang durasi penggunaan gadget dan kuesioner

2.4 Kerangka Konseptual Penelitian

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual penelitian: Hubungan Durasi Penggunaan Gadget dengan Interaksi Sosial Remaja di SMP Negeri 5 Kupang

2.5 Hipotesis:

Ada hubungan antara Durasi Penggunaan Gadget dengan Interaksi Sosial

Remaja di SMP Negeri 5 Kupang.

Durasi

Penggunaan

Gadget

Interaksi Sosial

remaja

Ket: Diteliti

Tidak diteliti

Page 28: LAPORAN HASIL PENELITIAN RISET PEMBINAAN TENAGA …repository.poltekeskupang.ac.id/1764/1/Gadget dan Interkasi sosial.pdf · lembar angket tentang durasi penggunaan gadget dan kuesioner

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian dan Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah korelasional yaitu metode penelitian

yang mengkaji hubungan dua variabel atau lebih dengan tujuan mengungkapan

hubungan korelasi antar variabel. Desain penelitian yang digunakan yaitu cross

sectional.

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 5 Kupang pada bulan September

2018.

3.3 Populasi, Sampel Penelitian dan Teknik Pengambilan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 2 SMP Negeri 5

Kupang berjumlah 180 orang.

3.3.2 Sampel

a) Kriteria sampel

Sampel dalam penelitian harus memenuhi persyaratan kriteria inklusi

yang telah ditetapkan oleh peneliti dengan pertimbangan ilmiah. Sampel

dalam penelitian ini adalah respondenberada pada kelas 2 SMP 5 Kota

Kupang. Pengambilan sampel dengan memenuhi kriteria sebagai berikut:

Page 29: LAPORAN HASIL PENELITIAN RISET PEMBINAAN TENAGA …repository.poltekeskupang.ac.id/1764/1/Gadget dan Interkasi sosial.pdf · lembar angket tentang durasi penggunaan gadget dan kuesioner

Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah

1) Siswa yang menggunakan gadget

2) Bersedia menjadi responden

3) Bisa membaca dan menulis

b) Besar sampel

Besarnya sampel dapat ditentukan dengan rumus Slovin :

� =N

1 + N (d)�

Keterangan:

n = Besar Sampel

N = Besar Populasi

d = Tingkat sinifikansi (0,05)

� =N

1 + N (d)�

=180

1 + 180 (0,05)�

=180

1,45

= 124,13

= 125

Berdasarkan rumus di atas maka jumlah sampel yang diperoleh

sebesar 125 orang.

3.3.3 Teknik Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik simpel random

sampling artinya teknik pengambilan sampel dimana peneliti dalam memilih

Page 30: LAPORAN HASIL PENELITIAN RISET PEMBINAAN TENAGA …repository.poltekeskupang.ac.id/1764/1/Gadget dan Interkasi sosial.pdf · lembar angket tentang durasi penggunaan gadget dan kuesioner

sampel dengan memberikan kesempatan yang sama kepada semua anggota

populasi untuk ditetapkan sebagai anggota sampel.

3.4 Identifikasi Variabel

1. Variabel Independen (Bebas)

Variabel independen (Bebas) dalam penelitian ini adalah durasi penggunaan

gadget.

2. Variabel Dependen (Terikat)

Variabel dependen (Terikat) dalam penelitian ini adalah interaksi sosial.

3. Variabel Confounding (perancu)

Jenis kelamin, pekerjaan orang tua dan jenis gadget yang digunakan.

3.5 Definisi Operasional

Variabel Parameter Instrumen/ Alat ukur

Skala Skor

Interaksi sosial

Kemampuan remaja untuk saling berhubungan baik dalam berkomunikasi dan melakukan tindakan sosial dengan orang lain atau dalam kelompok dan lingkungan

Kuesioner Ordinal Penilaian: Skor 1: Sangat setuju Skor 2: Setuju Skor 3: Tidak Setuju Skor 4: Sangat Tidak Setuju

Dengan kategori: Nilai mean/median <= Interaksi Kurang Nilai mean /median ≥ = Interaksi Baik

Penggunaan gadget

Penggunaan perangkat elektronik kecil yaitu laptop, smartphone,i-phone dan tablet yang memiliki fungsi khusus untuk melakukan kontak sosial maupun berkomunikasi.

Kuesioner Rasio Penilaian: 1 = < 2jam sehari 2 =>2 jam sehari Dengan kategori: 1 = Normal: Jika kurang dari 2 jam 2 = Lama : Jika lebih dari 2 jam

Page 31: LAPORAN HASIL PENELITIAN RISET PEMBINAAN TENAGA …repository.poltekeskupang.ac.id/1764/1/Gadget dan Interkasi sosial.pdf · lembar angket tentang durasi penggunaan gadget dan kuesioner

Jenis Kelamin

Status gender secara fisik/bilogis

Kuesioner Ordinal 1 = Laki – laki 2 = Perempuan

Pekerjaan orang tua

Pekerjaan yang memberikan penghasilan

Kuesioner Ordinal Ringan (tidak kerja, ibu rumah

tangga,PNS,swasta); sedang (TNI/Polri,

wiraswasta/pedangang,pelayanan jasa);

berat (petani, nelayan,buruh)

Kategori:

3= pekerjaan ringan

2= pekerjaan sedang

1= pekerjaan berat Jenis gadget yang digunakan

Jenis/tipe alat yang digunakan untuk melakukan komunikasi

Kuesioner Ordinal 1 = Hand Phone, tanpa aplikasi lengkap 2 = Smart Phone, dengan aplikasi

lengkap 3 = Laptop 4 = Tablet 5 = Lainya

3.6 Pengumpulan Data dan Instrumen Pengumpulan Data

3.6.1 Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan setelah mendapat ijin dari Direktur

Poltekkes Kemenkes Kupang, maka peneliti mengadakan pendekatan kepada

responden untuk mendapatkan persetujuan menjadi responden dan selanjutnya

diberikan lembar informed consent. Proses pengambilan dan pengumpulan

data dalam penelitian ini dengan alat bantu berupa lembar kuesioner yang

telah disiapkan oleh peneliti.

3.6.2 Instrumen Pengumpulan Data

1. Intrumen penelitian tentang durasi penggunaan gadget, menggunakan

kuesioner berisi 1 pertanyaan dengan pilihan ˂ 2 jam dalam sehari dan > 2

jam dalam sehari. Di kategorikan yaitu jika kurang dari 2 jam dinyatakan

normal menggunakan gadget dan lebih dari 2 jam dinyatakan lama

menggunakan gadget

Page 32: LAPORAN HASIL PENELITIAN RISET PEMBINAAN TENAGA …repository.poltekeskupang.ac.id/1764/1/Gadget dan Interkasi sosial.pdf · lembar angket tentang durasi penggunaan gadget dan kuesioner

2. Instrumen penelitian tentanginteraksi sosial remaja menggunakan kuesioner

yang dibuat sendiri oleh peneliti yang sebelumnya sudah sudah melalui uji

validitas dan reliabilitas. Kuesioner tersebutberisi 20 pertanyaan kepada

remaja dengan memilih salah satu jawabandengan memberi tanda checklist

(√) dari keempat pilihan yangsudah disediakan. Sistem penilaian yang

digunakan adalahsebagai berikut:Sangat Setuju (SS) : 1, Setuju (S) : 2, Tidak

Setuju (TS) : 3 dan Sangat Tidak Setuju (STS) : 4

Hasil pengukuran dari 20 item pertanyaan tersebut akan

didapatkanmean/median. Jika nilai skor mean/median rendah dikatakan

interaksi sosial kurang dan jika skor mean/median lebih dikatakan interaksi

sosial remaja baik

3.6.2 Etika Penelitian

Masalah etika penelitian keperawatan merupakan masalah yang sangat

penting dalam penelitian, menginat penelitian keperawatan berhubungan

langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan

(Hidayat, 2007). Peneliti melakukan penelitian dengan menekankan aspek etika

yang meliputi:

1. Surat persetujuan (informed consent)

Lembar persetujuan diedarkan kepada responden sebelum penelitian

dilaksanakan. Terlebih dahulu responden mengetahui maksud dan tujuan

peneliti serta dampak yang akan terjadi selama pengumpulan data. Jika

respon bersedia diteliti maka harus mendatangani lembar persetujuan

Page 33: LAPORAN HASIL PENELITIAN RISET PEMBINAAN TENAGA …repository.poltekeskupang.ac.id/1764/1/Gadget dan Interkasi sosial.pdf · lembar angket tentang durasi penggunaan gadget dan kuesioner

tersebut, bila tidak bersedia maka peneliti harus menghormati hak-hak

responden.

2. Tanpa nama (anonymity)

Untuk menjaga kerahasian, peneliti tidak akan mencantumkan nama

lengkap responden, tetapi pada lembar tersebut diberikan nama inisial

responden.

3. Kerahasian (confidentiality)

Kerahasiaan informasi responden dijamin peneliti, hanya kelompok data

tertentu saja yang akan dilaporkan sebagai hasil penelitian.

3.6.3 Analisis Data

1. Editing

Upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau

dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan datan

atau setelah data terkumpul (Hidayat, 2009).

2. Coding

Coding merupakan kegiatan pemberian numerik (angka) terhadap data

yang terdiri atas beberapa kategori. Peneliti memberikan kode sesuai

dengan jawaban responden pada kolom yang telah tersedia dengan kode

yang telah ditetapkan sejak semula (Hidayat, 2009).

3. Scoring

Menentukan skor atau nilai untuk tiap-tiap item pertanyaan, tentukan nilai

terendah dan tertinggi. Scoring di sini menilai variabel yang diteliti.

Page 34: LAPORAN HASIL PENELITIAN RISET PEMBINAAN TENAGA …repository.poltekeskupang.ac.id/1764/1/Gadget dan Interkasi sosial.pdf · lembar angket tentang durasi penggunaan gadget dan kuesioner

Untuk durasi penggunaan gadget sebagai berikut:

Penilaian:

a. Skor 1 : kurang dari 2 jam

b. Skor 2 : Lebih dari 2 jam

Interaksi sosial remaja :

1. Skor 1 : Sangat Setuju

2. Skor 2 : Setuju

3. Skor 3 : Tidak Setuju

4. Skor 4 : Sangat Tidak Setuju

4. Tabulating

Melakukan tabulasi dari data yang diperoleh dengan menggunakan rumus

distribusi frekuensi.

5. Analisa Statistik

Setelah data terkumpul selanjutnya diproses untuk menganalisis dengan

uji statistik uji spearman Rank. Uji Statistik ini merupakan suatu ukuran

asosiasi atau hubungan yang dapat digunakan pada kondisi satu atau

kedua variabel yang diukur adalah skala ordinal.

Bila p<0,05 maka H0 ditolak artinya ada hubungan durasi penggunaan

gadget dengan interaksi sosial remaja. Dan jika p>0,05 maka H0 diterima

artinya tidak ada hubungan durasi penggunaan gadget dengan interaksi

sosial remaja (Santjaka, 2011).

Page 35: LAPORAN HASIL PENELITIAN RISET PEMBINAAN TENAGA …repository.poltekeskupang.ac.id/1764/1/Gadget dan Interkasi sosial.pdf · lembar angket tentang durasi penggunaan gadget dan kuesioner

BAB 4

JADWAL PENELITIAN DAN BIAYA

4.1 Jadwal Penelitian

No. Jenis kegiatan Jadwal 1 Penyusunan Proposal Penelitian April – Mei 2018 2 Pengiriman Proposal Ke Poltekkes 10 Mei 2018 3 Seminar proposal Mei 2018 4 Penelitian ( Pengurusan surat – surat ijin ) Juli-Oktober 2018 5 Pengumpulan Data Oktober 2018 6 Analisa Data Oktober 2018 7 Penulisan Laporan Hasil penelitian Oktober 2018 8 Seminar Hasil Penelitian Oktober 2018 9 Revisi dan penyelesaian laporan akhir Oktober 2018

4.2 Biaya

Anggaran Belanja yang digunakan

Uraian Jumlah Satuan Harga ( Rp)

Total (Rp)

HONOR PENELITI (30%) Honor enumerator 2 orang x 2 hari x Rp 150.000

2

OH

150.000

600.000

TRANSPORTASI (15%) Transportasi Peneliti 1 org x 4 hari x Rp 40.000 Transportasi surat-menyurat 1 orang x 2 hari x Rp 50.000

1 1

Paket Paket

160.000

50.000

160.000

100.000

BAHAN HABIS PAKAI (40%) a. Kertas HVS 2 Rim 55.000 110.000 b. Balpoin 14 Dos 35.000 490.000 c. Flash disk 16 GB 1 Buah 120.000 120.000 d. Fotokopi, jilid proposal dan

laporan akhir 1 Paket 805.000 805.000

d. Makan siang 125 Kotak 20.000 2.500.000 e. Bahan Kontak 125 Bungkus 15.000 1.875.000 TOTAL 6.760.000

Page 36: LAPORAN HASIL PENELITIAN RISET PEMBINAAN TENAGA …repository.poltekeskupang.ac.id/1764/1/Gadget dan Interkasi sosial.pdf · lembar angket tentang durasi penggunaan gadget dan kuesioner

BAB 5

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 HASIL PENELITIAN

4.1.1 Gambaran Lokasi Penelitian

SMPN 5 kota kupang merupakan salah satu Sekolah Menengah Pertama

Negeri di Kota Kupang. SMPN 5 kota kupang terletak di jalan Frans Seda, Kelapa

Lima, Kec. Kelapa Lima, Kota Kupang Provinsi NTT. Sekolah ini merupakan

sekolah negeri dengan SK pendirian 1486/I21.5/Fa.3.79, akreditasi sekolah

peringkat B. Sekolah memiliki siswa sekitar 1.175 orang dengan rincian 602

orang siswi, 573 orang siswa dan 49 rombongan belajar. Jumlah pengajar

sebanyak 99 orang. SMPN 5 kota kupang memiliki berbagai fasilitas penunjang

yang memadai yaitu 38 ruang kelas, 4 gedung laboratorium, 1 ruang bimbingan

konseling, 1 ruang pramuka, 1 perpustakaan dan 3 kantin siswa. Fasilitas

penunjang lain adalah akses internet yang memadai bagi seluruh civitas sekolah.

Penggunaan gadget atau handphone diwilayah sekolah merupakan suatu kondisi

yang biasa di SMPN 5 kota kupang, belum terdapat peraturan yang tegas

dijalankan dalam upaya pembatasan penggunaan gadget atau handphone

diwilayah sekolah.

Page 37: LAPORAN HASIL PENELITIAN RISET PEMBINAAN TENAGA …repository.poltekeskupang.ac.id/1764/1/Gadget dan Interkasi sosial.pdf · lembar angket tentang durasi penggunaan gadget dan kuesioner

4.1.2 Distribusi Frekuensi Hasil Penelitian

1) Karakteristik responden

Tabel 4.1 Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin di SMPN 5 Kota Kupang No Jenis Kelamin ∑ % 1 Laki Laki 40 32.0 2 Perempuan 85 68.0 Total 125 100 Tabel 4.1 menunjukkan bahwa sebagain besar responden (68.0%)

pada penelitian ini adalah berjenis kelamin perempuan.

Tabel 4.2 Distribusi responden berdasarkan pekerjaan orang tua di SMPN 5 Kota Kupang No Pekerjaan Orang Tua ∑ % 1 Pekerjaan ringan 4 3.2 2 Pekerjaan sedang 65 52.0 3 Pekerjaan Berat 56 44.8 Total 125 100 Tabel 4.2 menunjukkan bahwa sebagain besar responden (52.0%)

pada penelitian ini memiliki orang tua dengan jenis pekerjaan yang

sedang (TNI/Polri, wiraswasta/pedangang,pelayanan jasa), dan 44.8%

lainnya memiliki orang tua dengan jenis pekerjaan berat (petani,

nelayan,buruh).

Tabel 4.3 Distribusi responden berdasarkan jenis gadget yang digunakan di SMPN 5 Kota Kupang No Jenis Gadget ∑ % 1 Handphone tanpa aplikasi

lengkap 6 4.8

2 Smartphone dengan aplikasi lengkap

106 84.8

3 Laptop 12 9.6 4 Tablet 1 0.8 Total 125 100

Page 38: LAPORAN HASIL PENELITIAN RISET PEMBINAAN TENAGA …repository.poltekeskupang.ac.id/1764/1/Gadget dan Interkasi sosial.pdf · lembar angket tentang durasi penggunaan gadget dan kuesioner

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa sebagain besar responden (84.8%)

pada penelitian ini memiliki jenis Gadget yang digunakan berupa

smartphone dengan aplikasi lengkap.

4.1.3 Durasi penggunaan Gadget

Tabel 4.4 Distribusi responden berdasarkan lama waktu penggunaan gadget di SMPN 5 Kota Kupang No Lama waktu penggunaan

Gadget ∑ %

1 Normal : < 2 Jam 44 35.2 2 Lama : > 2 jam 81 64.8 Total 125 100

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa sebagain besar responden (64.8) pada

penelitian ini memiliki durasi waktu yang lama : > 2 jam

menggunakan Gadget.

4.1.4 Interaksi Sosial

Tabel 4.5 Distribusi responden berdasarkan interaksi sosial di SMPN

5 Kota Kupang

No Interaksi Sosial ∑ % 1 Interaksi sosial baik 38 30.4 2 Interaksi sosial kurang baik 87 69.6 Total 125 100

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa sebagian besar remaja (69.6%) di

SMPN 5 Kupang pada penelitian ini memiliki interaksi sosial yang

kurang baik.

Page 39: LAPORAN HASIL PENELITIAN RISET PEMBINAAN TENAGA …repository.poltekeskupang.ac.id/1764/1/Gadget dan Interkasi sosial.pdf · lembar angket tentang durasi penggunaan gadget dan kuesioner

4.1.5 Hasil Analisis Korelasi Spearman Rho

Tabel 4.6 Distribusi hasil analisis korelasi antar variabel yang mempengaruhi interaksi sosial pada remaja di SMPN 5 Kota Kupang. Korelasi

Spearman

Rho

α= 0.05

Interaksi

Sosial

Jenis

kelamin

Pekerjaan

Orang

Tua

Jenis

Gadget

Durasi

penggunaan

Gadget

Interaksi

sosial

α= 0.63 α= 0.32 α =

0.014

α = 0.88

Jenis

kelamin

α= 0.63 α = 0.29 α =

0.06

α = 0.49

Pekerjaan

orang tua

α= 0.32 α = 0.29 α =

0.00

α 0.00

Jenis

Gadget

α =

0.014

α = 0.62 α = 0.00 α = 0.00

Durasi

penggunaan

Gadget

α = 0.88 α = 0.49 α = 0.00 α =

0.00

Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Tabel 4.6 Menunjukkan bahwa berdasarkan hasil analisis data dengan

menggunakan uji statistik Spearman Rho dengan nilai α < 0.05

diperoleh jenis kelamin α = 0.632, pekerjaan orang tua α = 0.32, jenis

gadget α = 0.014, dan durasi penggunaan gadget α = 0.88. Hasil ini

menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara jenis

kelamin, pekerjaan orang tua dan durasi penggunaan gadget dengan

gangguan interaksi sosial remaja di SMPN 5 Kota Kupang. Terdapat

hubungan yang signifikan antara jenis gadget yang digunakan dengan

interaksi sosial (α = 0.14), jenis gedget dengan durasi penggunaan

gadget t (α = 0.00), jenis gadget dengan pekerjaan orang tua (α =

0.00), dan durasi penggunaan gadget dengan pekerjaan orang tua (α =

0.00) pada remaja di SMPN 5 Kota Kupang.

Page 40: LAPORAN HASIL PENELITIAN RISET PEMBINAAN TENAGA …repository.poltekeskupang.ac.id/1764/1/Gadget dan Interkasi sosial.pdf · lembar angket tentang durasi penggunaan gadget dan kuesioner

5.2 PEMBAHASAN

Interaksi sosial merupakan hubungan atau komunikasi antar indvidu yang

dilakukan antara dua orang atau lebih untuk saling mempengaruhi satu

dengan yang lain untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi sosial adalah

hubungan yang terjadi dalam sekelompok indvidu agar saling berhubungan

baik dalam berkomunikasi maupun melakukan tindakan sosial.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar remaja di SMPN

5 Kota Kupang memiliki interaksi sosial yang kurang baik (69.6%), dan

hanya 30.4% saja yang memiliki interaksi sosial yang baik. Interaksi sosial

remaja dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, salah satu diantaranya

adalah kebiasaan penggunaan smartphone atau gadget (Nova, 2018). Hasil

penelitian ini membuktikan bahwa sebagian besar responden memiliki gadget

dengan aplikasi yang lengkap yaitu smarthpone (84.8%), dan memiliki durasi

penggunaan gadget yang lebih lama yaitu lebih dari 2 jam (64.8%). Hasil

penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Hertmada (2017) yang

membuktikan bahwa individu lebih senang menggunakan smartphone

daripada interaksi dengan orang lain.

Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan

antara durasi penggunaan gadget pada remaja di SMPN 5 Kota Kupang

dengan interaksi sosial (α= 0.88 > α= 0.05). Meskipun tidak memiliki

hubungan yang signifikan, table 4.5 menunjukkan bahwa sebagian besar

responden memiliki durasi penggunaan gadget yang lama setiap harinya yaitu

lebih dari 2 jam (64.8%). Penggunaan gadget yang lama merupakan faktor

utama yang mempengaruhi intensitas interaksi sesorang dengan orang lain.

Page 41: LAPORAN HASIL PENELITIAN RISET PEMBINAAN TENAGA …repository.poltekeskupang.ac.id/1764/1/Gadget dan Interkasi sosial.pdf · lembar angket tentang durasi penggunaan gadget dan kuesioner

Hal ini dibuktikan oleh penelitian Raj (2017) yang membuktikan bahwa

penggunaan smartphone yang lama telah menunda aktivitas seseorang yang

berhubungan dengan interaksi sosial.

Durasi penggunaan gadget atau smartphone dipengaruhi oleh berbagai

macam faktor, jenis fitur atau aplikasi yang dimiliki gadget atau smartphone

merupakan salah faktor yang mempengaruhi tingginya durasi seseorang

menggunakan gadget atau smartphone. Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa sebagai besar responden memiliki gadget smartphone dengan aplikasi

yang lengkap (84.8%), sebagian kecil lainnya memiliki handphone tanpa

aplikasi yang lengkap. Smartphone yang lengkap menyebabkan sesorang

tertarik untuk selalu menggunakannya sehingga waktu yang digunakan untuk

menikmati aplikasi smarphone yang lengkap akan lebih banyak daripada

waktu untuk berinteraksi dengan orang lain. Semakin lengkap aplikasi yang

terdapat dalam gedget semakin banyak pula waktu yang akan dibutuhkan

untuk mengakses dan menikmatinya. Kondisi ini sesuai dengan hasil analisis

korelasi spearman rho yang membuktikan bahwa terdapat hubungan yang

signifikan antara jenis gadget yang dimiliki responden dengan durasi

penggunaannya pada remaja di SMPN 5 Kota Kupang (α= 0.00> α= 0.05),

dan terdapat hubungan yang signifikan antara jenis gadget yang dimiliki

remaja di SMPN 5 Kota Kupang dengan interaksi sosialnya (α= 0.01> α=

0.05).

Ketersediaan smartphone yang lengkap merupakan salah satu faktor

rendahnya interaksi sosial pada remaja SMPN 5 Kota Kupang. Remaja lebih

banyak berinteraksi dan menikmati kecanggihan smarphone yang dimilikinya

Page 42: LAPORAN HASIL PENELITIAN RISET PEMBINAAN TENAGA …repository.poltekeskupang.ac.id/1764/1/Gadget dan Interkasi sosial.pdf · lembar angket tentang durasi penggunaan gadget dan kuesioner

daripada berinteraksi dengan orang lain. Ketersediaan smartphone tidak

terlepas dari kelengkapan faslitas yang diberikan orang tua kepada putra

putrinya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar (52.0%)

orang tua remaja di SMPN 5 kota kupang memiliki pekerjaan sedang ;

TNI/Polri, wiraswasta, pedagang, pelayanan jasa). Jenis pekerjaan ini

merupakan jenis pekerjaan yang memiliki penghasilan lebih dari cukup untuk

memenuhi kebutuhan putra putrinya termasuk ketersediaan handphone atau

smartphone yang lengkap. Hal ini dibuktikan oleh hasil analisis korelasi

spearman rho yang membuktikan bahwa terdapat hubungan yang signifikan

antara pekerjaan orang tua dengan jenis gadget yang dimiliki remaja di

SMPN 5 Kota Kupang (α = 0.00).

Page 43: LAPORAN HASIL PENELITIAN RISET PEMBINAAN TENAGA …repository.poltekeskupang.ac.id/1764/1/Gadget dan Interkasi sosial.pdf · lembar angket tentang durasi penggunaan gadget dan kuesioner

BAB 6

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

6.1.1 Sebagian besar remaja di SMPN 5 kota kupang memiliki

interaksi sosial yang kurang baik.

6.1.2 Sebagian besar remaja di SMPN 5 Kota Kupang memiliki

kebiasaan menggunakan gadget lebih lama : > 2 jam daripada

berinteraksi dengan orang lain

6.1.3 Sebagian besar remaja di SMPN 5 Kota Kupang memiliki

gadget smartphone dengan Aplikasi lengkap.

6.1.4 Tidak ada hubungan yang signifikan antar durasi penggunaan

gadget dengan interaksi sosial pada remaja di SMPN 5 Kota

Kupang

6.1.5 Terdapat hubungan signifikan antara jenis gadget yang

digunakan dengan interaksi sosial yag dimiliki remaja di

SMPN 5 Kota Kupang

6.1.6 erdapat hubungan yang signifikan antara lama durasi

penggunaan gadget dengan jenis gadget yang dimiliki remaja

di SMPN 5 Kota Kupang

Page 44: LAPORAN HASIL PENELITIAN RISET PEMBINAAN TENAGA …repository.poltekeskupang.ac.id/1764/1/Gadget dan Interkasi sosial.pdf · lembar angket tentang durasi penggunaan gadget dan kuesioner

6.2 Saran

6.2.1 Bagi Remaja di SMPN 5 Kota Kupang

Mengurangi kebiasaan menggunakan gadget di sekolah dan

tingkatkan interaksi dengan teman sebaya agar hubungan

keakraban dengan teman sebaya lebih meningkat.

6.2.2 Bagi Sekolah SMPN 5 Kota Kupang

Mengeluarkan kebijakan pembatasan penggunaan gadget di

lingkungan sekolah untuk meningkatkan interaksi antara remaja

selama berada dilingkungan sekolah.

6.2.3 Bagi Orang Tua Remaja SMPN 5 Kota Kupang

Membatasi remaja dalam menggunakan gadget dalam upaya

meningkatkan kemampuan remaja dalam melakukan interaksi

sosial dengan teman temannya.

6.2.4 Bagi Peneliti Selanjutnya

Mengidentifikasi faktor lain yang mempengaruhi tingginya

penggunaan gadget pada remaja di SMPN 5 kota kupang.

Page 45: LAPORAN HASIL PENELITIAN RISET PEMBINAAN TENAGA …repository.poltekeskupang.ac.id/1764/1/Gadget dan Interkasi sosial.pdf · lembar angket tentang durasi penggunaan gadget dan kuesioner

DAFTAR PUSTAKA

Afiatin dan Andayani. (1998). Peningkatan Kepercayaan Diri Remaja Penganggur Melalui Kelompok Dukungan Sosial. Jurnal Psikologi. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Ahmadi A& Sholeh M (2005) .Psikologi perkembangan.Jakarta: Rineka Cipta; Dayakisni & Hudaniah ( 2009). Psikologi Sosial. Malang: UMM Press. Hertmada, Kendek Sinta, (2017). Dampak penggunaan handphone terhadap proses interaksi sosial dikalangan mahasiswa akademi kebidana sinar kasi tana toraja. Naskah Publikasi Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Hasanudin Makassar. Hurlock, B. E. (1980). Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga Jahja, Yudrik. 2011. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Kencana Santrock, W. J. (2003). Adolescence: Perkembangan Remaja. Terjemahanoleh Shinto B. Adelar & Sherly Saragih.Jakarta : Erlangga. Manumpil B, Ismanto Y OF (2015). Hubungan penggunaan gadget dengan tingkat prestasi siswa di SMA negeri 9 Manado. Ejournal keperawatan. Notoadmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku, Jakarta : Rineka Cipta. Nova, Ristina Yersika, 2018. Hubungan antara penggunaan Smartphone dengan Interaksi Sosial. Naskah Publikasi Skripsi Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Muhamadiyah Surakarta. Nursalam (2008). Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu Keperawatan; pedoman skripsi, tesis, dan instrumen penelitian Keperawatan. Ed 2. Jakarta: Salemba Medika; Novitasari W & Khotimah N (2016). Dampak penggunaan gadget terhadap interaksi sosial anak usia 5-6 tahun. J PAUD teratai. Raj,Aliffatullah Alyu, (2017). Perilaku Kecanduan Internet terhadap Interaksi Sosial pada remaja di Lingkungan Kos. Naskah Publikasi Skripsi Program Studi Pskologi Fakultas Psikologi Universitas Muhmadiyah Surakarta. Santosa A. (2009). Proses Interaksi Sosial sebagai dasar berkembangnya keteraturan dan dinamika kehidupan sosial. Diakses dari http:/agsasman3yk.files.wordpress.com/2009/08/interaksi-sosial-dalam-dinamika sosial-budaya.pdf/pada tanggal 31 April 2018.

Page 46: LAPORAN HASIL PENELITIAN RISET PEMBINAAN TENAGA …repository.poltekeskupang.ac.id/1764/1/Gadget dan Interkasi sosial.pdf · lembar angket tentang durasi penggunaan gadget dan kuesioner

WHO. (2010). Perkembangan Remaja.Jakarta.WHO 2010 Yusuf S.(2008) Psikologi perkembangan anak. Bandung: Remaja Rosdakarya; Yusuf (2015). Buku ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: Salemba Medika.