LAPORAN HASIL PENELITIAN - bing.undana.ac.id

62
1 LAPORAN HASIL PENELITIAN ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA: Suatu Studi Kasus Artikel Ilmiah OLEH: Dr. Agustinus Semiun, MA. Prof. Dr. Felisianus Sanga, M.Pd. Prof. Feliks Tans M.Ed., Ph.D. PROGRAM STUDI LINGUISTIK PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NUSA CENDANA MARET 2016

Transcript of LAPORAN HASIL PENELITIAN - bing.undana.ac.id

Page 1: LAPORAN HASIL PENELITIAN - bing.undana.ac.id

1

LAPORAN HASIL PENELITIAN

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA: Suatu Studi

Kasus Artikel Ilmiah

OLEH:

Dr. Agustinus Semiun, MA.

Prof. Dr. Felisianus Sanga, M.Pd.

Prof. Feliks Tans M.Ed., Ph.D.

PROGRAM STUDI LINGUISTIK

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

MARET 2016

Page 2: LAPORAN HASIL PENELITIAN - bing.undana.ac.id

2

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Penelitian : Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Indonesia Para

Akademisi: Suatu Studi Kasus Artikel Ilmiah

Ketua Peneliti :

a. Nama : Dr. Agustinus Semiun, MA.

b. NIP : 195612311983031026

c. Jabatan : Lektor Kepala

d. Prodi : Linguistik

Anggota 1 :

a. Nama : Prof. Dr. Felisianus Sanga, M.Pd.

b. NIP : 1950 0616 197603 1 002

c. Jabatan : Guru Besar

d. Prodi : Linguistik

Anggota 2 :

a. Nama : Prof. Feliks Tans, M.Ed., Ph.D.

b. NIP : 19630711 198803 1003

c. Jabatan : Guru Besar

d. Prodi : Linguistik

Waktu Penelitian :

a. Lama Penelitian: 5 Bulan (April s/d Agustus )

b. Tahun : 2016

Biaya Yang Diusulkan: Rp. 24.545.000,- (dua puluh empat juta lima ratus empat puluh

lima ribu rupiah)

Kupang, 12 April 2016

Mengetahui: Ketua Peneliti:

Ketua Program Studi Linguistik,

Prof. Feliks Tans, M.Ed., Ph.D. Dr. Agustinus Semiun, MA

NIP: 19630711 198803 1003 NIP: 195612311983031026

Menyetujui:

Asdir 1 Program Pascasarjana Undana,

Prof. Dr. Jimmy Pello, SH, MS.

NIP: 19580831198104 1 001

Page 3: LAPORAN HASIL PENELITIAN - bing.undana.ac.id

3

DAFTAR ISI

hal

BAB I: PENDAHULUAN :………………………………………………......……….1

1.1 Latar belakang : ……………………………………………………… 1

1.2 Perumusan masalah penelitian : ……………………………………………… 2

1.3 Tujuan penelitian : ……………………………………………… 2

1.4 Temuan yang menjadi target : ……………………………………………… 5

1.5 Luaran yang diharapkan : ……………………………………………… 5

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA : ……………………………….………… 6

2.1 Menulis sebagai suatu ilmu : ……………………………………… 6

2.2 Menulis sebagai suatu ketrampilan : ……………………………………… 7

2.3 Penerjemahan dan permasalahannya : ……………………………………… 8

BAB III: METODE PENELITIAN : ……………………………………… 10

3.1 Pendekatan : ……………………………………… 10

3.2 Sumber data : ……………………………………… 10

3.3 Prosedur memperoleh data : ……………………………………… 10

3.4 Teknik analysis data : ……………………………………… 10

BAB IV: BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN : …………...…………… 12

REFERENSI : ……………………………………………..………. 12

KURIKULUM VITAE : ……………………………………………...………… 14

Page 4: LAPORAN HASIL PENELITIAN - bing.undana.ac.id

4

BAB I

PENDAHULUAN

Bab pendahuluan ini berbicara soal latar belakang mengapa topik ini menjadi

minat peneliti, fokus yang menjadi pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, temuan yang

menjadi target penelitian, dan luaran penelitian.

1.1 Latar belakang

Secara teoretis menulis yang baik adalah menulis yang mudah dibaca dan

dipahami para pembaca. Mudah dibaca (readable) dan dipahami (understandable)

artinya saat membaca tidak ada hambatan yang disebabkan oleh bahasa penulis seperti

memilih kata yang multi interpretasi,salah mengorganisasikan kata–kata untuk

membentuk frasa, kalusa, dan kalimat secara gramtikal benar. Keterbacaan dan

keterpahaman itu juga terhambat karena salah menyusun ide dalam paragraf. Banyak

kali misalnya, para penulis pemula menulis satu paragraf yang isinya lebih dari satu ide

pokok; atau satu paragraf hanya berupa satu kalimat panjang yang nampaknya wordy

sehingga tidak terpahami karena tidak jelas, mana induk kalimat dan mana anak kalimat.

Memahami ide suatu paragraf berkaitan dengan memahami makna atau ide setiap

kalimat.

Membangun ide dalam suatu paragraf membutuhkan kemampuan berpikir dan

ketrampilan merangkaikan kalimat yang mengandung ide pokok dengan ide-ide

pendukung. Hal ini disebut paragrapgh writingdalam ilmu dan ketrampilan menulis.

Setelah itu mengembangkan ide yang lebih besar atau lebih panjang dari ide sebuah

paragraf adalah merangkaikan paragraph-paragraf dengan menggunakan pemarkah

Page 5: LAPORAN HASIL PENELITIAN - bing.undana.ac.id

5

penghubung untuk membentuk tulisan yang lebih besar yang biasa disebut essay writing

(menulis esei) atau pun paper writing (menulis makalah) dan article writing (menulis

artikel).Sejatinya tulisan seperti ini hanya memperhatikan bagaimana merangkaikan ide-

ide dari paragraf ke paragraf misalnya dengan pemarkah konjungsi.

Yang menarik sekaligus menjadi alasan terkait penentuan topik penelitian ini

adalah beberapa hal berikut ini. Pertama, bahwa orang yang pandai berbicara tidak

dengan sendirinya pandai menulis. Kedua, orang yang menguasai bahasa secara baik

belum tentu trampil dalam menuangkannya lewat bahasa tulis. Ketiga, para akademisi

yang sering bergaul dengan bahasa tulis seperti koran-koran, jurnal-jurnal, dan buku-

buku tidak secara otomatis dapat menulis dengan mudah. Yang menarik pula bahwa

yang mengajar pun mempelajari menulis tidak otomatis dapat menulis dengan mudah

(Tans, 2015). Banyak hal atau contoh-contoh lain yang tidak serta-merta atau otomatis

dapat melakukan kegiatan menulis yang mudah dibaca dan dipahami oleh orang lain.

Pertanyaannya, mengapa demikian? Menjawab pertanyaan ini harus kembali

kepada hakekat menulis itu sendiri. Banyak para ahli mengemukakan pendapat tentang

apa itu menulis sesungguhnya. Tarigan (1986) atau Sumarno(2009) misalnya

berpendapat bahwa menulis merupakan kegiatan menuangkan ide atau gagasan atau

pikiran bahkan perasaan melalui bahasa tulis.Heaton dalam Slamet (2008:141)

mengatakan menulis merupakan keterampilan yang paling sulit dan kompleks kalau

dibandingkan dengan ketrampilan berbicara. Itulah sebabnya orang yang pandai

berbicara belum tentu pandai menulis. Hal ini berkaitan dengan banyak hal yang harus

dipelajari seperti bagaimana membangun kalimat kompleks, bagaimana membangun

paragraph yang terdiri dari dua hal pokok yaitu ide pokok dan ide pendukung, dan

Page 6: LAPORAN HASIL PENELITIAN - bing.undana.ac.id

6

bagaimana merangkaikan paragraph-paragraf. Singkatnya menulis merupakan mengatur

kalimat-kalimat dan paragraph-paragraf supaya bermakna dan mudah dipahami para

pembaca. Hal ini akan lebih luas dibahas dalam bab II proposal ini.

Karena begitu kompleksnya menulis dari sisi ketrampilan, maka cara yang baik

untuk menulis yang baik adalah dengan menulis secara terus menerus supaya menjadi

trampil. Banyak pendapat bahkan teori bahwa sesuatu yang merupakan ketrampilan

dapat dilakukan dengan baik hanya dengan terus menerus melakukannya, termasuk

kegiatan menulis. Dalam kaitan dengan penulisan artikel yang merupakan fokus

proposal ini dapat dikatakan bahwa seseorang dapat menulis artikel ilmiah dengan baik

hanya dengan menulis artikel ilmiah secara terus menerus.

Hal berikut yang menarik mengapa topik ini diteliti adalah pengalaman peneliti

sendiri bahwa untuk sukses publikasi misalnya opini di koran pun karya ilmiah publikasi

nasional pun internasional perlu menulis berulangkali. Modal membaca saja untuk

meniru sangat tidak cukup; harus menulis dan menulis. Di samping pengalaman pribadi

bagaimana sulitnya untuk menjadi penulis yang “layak” untuk dikonsumsi pembaca, ada

juga pengalaman pribadi bagaimana peneliti menerjemahkan tulisan orang lain seperti

abstrak pun artikel ilmiah ke dalam bahasa Inggris. Tiada satupun terjemahan ke dalam

bahasa Inggris tulisan abstrak, misalnya abstrak tesis mahasiswa S2 Ilmu Kesehatan

Masyarakat (IKM) pun artikel ilmiah beberapa dosen untuk dipublikasikan di jurnal

internasional mudah dilakukan, terutama untuk menangkap ide yang hendak

diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Inilah gap yang peneliti temukan melalui

pengalaman menerjemahkan karya tulis dalam bahasa Indonesia ke dalam bahasa

Inggris, bahwa para akademisis baik mahasiswa maupun dosen masih mengalamai

Page 7: LAPORAN HASIL PENELITIAN - bing.undana.ac.id

7

perasalahan serius dalam hal menulis dalam bahasa yang digunakan sehari-hari yaitu

bahasa Indonesia, sementara di satu sisi mereka adalah calon magister, calon doktor,

bahkan sudah doktor.

Dari pengalaman itu peneliti hendak membuktikan bahwa menulis itu bukan

merupakan pekerjaan yang enteng untuk semua orang walaupun secara lisan sangat

dikuasai. Khusus untuk menulis artikel ilmiah bahwa dengan berpendidikan tinggi tidak

menjamin seseorang dapat melakukan kegiatan menulis dalam bahasa Indonesia secara

baik bila ditinjau dari sisi teori pun konsep menulis secara umum dan menulis artikel

secara khusus.

1.2 Perumusan masalah penelitian

Sesuaipermasalahan atau gap yang ditemukan dan dikemukakan dalam latar

belakang, proposal penelitian ini mau menjawab satu pertanyaan penelitian berikut:Apa

saja kesalahan bahasa yang lazim ditemukan dalam penulisan artikel ilmiah untuk

diterbitkan dalam jurnal terakreditasi internasional. Namun peneliti membatasi

pertanyaan ini pada dua hal kecil yaitu (1) kesalahan umum bahasa tulis pada tataran

membangun paragraph dan (2) kesalahan umum pada tataran membangun kalimat.

1.3Tujuan penelitian

Sesuaiperumusan masalah penelitian, tujuan peneitian ini adalah: menemukan

jenis-jenis kesalahan bahasa yang lazim ditemukan dalam penulisan artikel ilmiah untuk

diterbitkan dalam jurnal terakreditasi internasional, dengan fokus (1) kesalahan umum

bahasa tulis pada tataran paragraph dan (2) kesalahan umum membangun kalimat.

Page 8: LAPORAN HASIL PENELITIAN - bing.undana.ac.id

8

Sesuai tujuan tersebut, yang menjadi sasaran akhir penelitian ini adalah gambaran

tentang pernyataan bahwa kegiatan menulis artikel ilmiah tidak semudah kegiatan

menggunakan bahasa lisan. Dengan demikian semakin baik atau semakin tinggi

kemampuan menulis tidak selamanya sebanding atau sejalan dengan semakin tingginya

jenjang pendidikan seseorang.

1.4 Temuan yang menjadi target

Rekaman data tentang kesalahan-kesalahan menggunakan bahasa Indonesiadalam

menulis artikel ilmiah khususnya para akademisi. Dengan demikian akan

tersedianya dokumen tentang data gambaran umum kemampuan dan ketrampilan

menulis para akademisi sebagai penulis artikel ilmiah

(1) Tersedianya sumber pustaka tambahan tentang permasalahan penggunaan bahasa

Indonesia dalam penulisan artikel ilmiah di kalangan akademisi.

1.5 Luaran yang diharapkan

Selaras dengan target, luaran penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.

(1) Laporan lengkap sebagai dokumentasi kinerja program studi linguistik sebagai

sumber data untuk menyusun bahan ajar matakuliah Analisis Kesalahan Berbahasa

di program studi Pendidikan Bahasa Indonesia (dan Linguistik) atau Error

Analysisdi program studi Pendidikan Bahasa Inggris (dan S2 Pendidikan Bahasa

Inggris).Laporan yang dimaksud merupakan dokumentasi program studi dalam

rangka memersiapkan akreditasi program studi linguistik.

(2) Aartikel ilmiah yang layak terbit di publikasi nasional atau publikasi internasional.

Page 9: LAPORAN HASIL PENELITIAN - bing.undana.ac.id

9

(3) Artikel yang dimaksud merupakan salah satu dokumentasi kinerja program studi

dalam Standar 4 dan standar 7 Borang Akreditasi BAN PT.

(4) Dokumen makalah yang dipresentasikan pada seminarprogram studi atau nasional

pun internasional.

(5) Sumbangan data atau referensi perkulihan matakuliah penerjmahan di prodi

Linguistik.

Page 10: LAPORAN HASIL PENELITIAN - bing.undana.ac.id

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini memaparkan dua hal pokok menulis sebagai suatu ilmu dan ketrampilan

dan penerjemahan sebagai suatu ilmu dan ketrampilan yang lebih banyak dipelajari oleh

yang membidangi bahasa di program studi bahasa seperti program studi pembelajaran

bahasa dan linguistik di di jenjang S1 danS2.

2.1 Menulis sebagai suatu ilmu

Para pakar berpendapat bahwa menulis merupakan kegiatan menuangkan

idegagasan dengan menggunakan bahasa tulis (Tarigan, 1986:15). Sama dengan

Tarigan, Sumarno (2009) mengatakan bahwa menulis merupakan kegiatan

mengekpresikan gagasan, ide, pendapat, atau pikiran serta perasaan dengan bahasa tulis.

Dengan cara lain, Sumarno (2009) mengatakan bahwa menulis merupakan kegiatan

meletakkan simbol grafis yang mewakili bahasa tetapi yang harus mampu dimengerti

pembaca. Lalu Semi (2007:14) mengatakan bahwa menulis adalah suatu proses yang

kreatif mengalihkan atau mentransfer gagasan ke dalam lambang-lambang huruf. Mirip

dengan Semi, Nurgiantoro (1988) berpendapat bahwa menulis merupakan aktivitas aktif

dan produktifmenghasilkan bahsa tulis yang mengandung ide.

Banyak lagi pakar lain yang berpendapat kurang lebih sama, dan secara singkat

dapat diramu sebagai berikut. Menulis sebagai suatu ilmu merupakan kegiatan sistematis

dalam menuangkan ide, pikiran, pendapat, perasaan ke dalam bahasa tulis dengan suatu

syarat menggunakan aturan standar bahasa yang dimaksud supaya dapat dipahami atau

dimengerti dengan mudah oleh para pembaca. Syarat menguasai dan menggunakan

Page 11: LAPORAN HASIL PENELITIAN - bing.undana.ac.id

11

aturan standar (grammar) adalah mutlak seperti memilih kata, merangkaikan kata,

merangkaikan kalimat, merangkaikan paragraf, dan merangkaikan sub-sub bab menjadi

karya tulis

Karena syarat yang dimaksudkan itu, Solehan, dkk (2008: 9.4) mengatakan bahwa

kemampuan menulis bukanlah kemampuan yang diperoleh secara otomatis. Dengan kata

lain,kemampuan menulis seseorang bukan dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh

melalui tindak pembelajaran. Yang dipelajari adalah tentang bagaimana membangun

kalimat yang benar dan efektif, bagaimana mengembangkan ide pokok dengan ide

pendukung dalam paragraph, dan bagaimana mengembangkan ide untuk membentuk

suatu produk yang disebut esei, makalah, artikel, dan lain-lain.

Kegiatan kreatif ataupun produktif menulis untuk mengembangkan ide itu bukan

tanpa tujuan. Beda pakar terkadang bisa beda pendapat tentang hal ini. Semi (2007)

mengatakan tujuan menulis adalah untuk menceritakan sesuatu, untuk memberikan

petunjuk atau pengarahan, untuk menjelaskan sesuatu, untuk meyakinkan, untuk

merangkum, dan lain-lain. Beda dengan Semi, Sumarno, dkk. (2009) mengatakan tujuan

menulis adalah menginformasikan, membujuk, mendidik, menghibur, dan lain-lain.

Sesuai dengan apa kata para pakar itu, peneliti berpendapat, dan mudah-mudahan

tidak berbeda dengan yang lain, bahwa tujuan menulis sesuai dengan bentuk atau produk

yang mau dihasilkan, seperti makalah, artikel, skripsi, tesis, disertasi, buku, autobiografi,

dan lain-lain. Dalam skop yang lebih rinci, tujuan menulis dapat dibedakan berdasarkan

jenre seperti, narasi untuk menceritakan, prosedur untuk menjelaskan proses, deskripsi

untuk memeparkan, eksplanasi untuk menjelaskan, dan argumentasi untuk membuktikan

Page 12: LAPORAN HASIL PENELITIAN - bing.undana.ac.id

12

dan meyakinkan. Baca misalnya building up good paragraph dalam Writing An

Introduction oleh Tans (2014).

Dalam suatu karya produktif seperti artikel hasil penelitian, tujuan menulis sangat

jelas dalam formulasi tujuan penulisan artikel yang sesuai dengan rumusan masalah.

Tetapi yang perlu dicatat yaitu bahwa tujuan berdasarkan genre dapat terjadi dalam

produk tulisan apa saja termasuk artikel hasil penelitian untuk dipublikasi. Tidak ada

misalnya suatu karya tulis yang semata-mata menggunakan teknik narasari saja atau

deskripsi saja atau argumentatif saja dalam mengembangkan ide suatu karya tulis.

Banyak pakar mengemukakan pendapat yang hampir sama tentang bagaimana

menulis yang baik dengan menggunakan bahasa yang baik, seperti Tans (2014), Sofyan,

dkk. (2007), Nurhidayah (2006), atau Setiorini (tanpa tahun), dan Faisal (2008). Secara

umum dapat disimpulkan bahwa menulis dengan menggunakan bahasa yang baik,

termasuk bahasa Indonesia, harus memenuhi kriteria atau syarat-sarat yang berkaitan

dengan dua hal sebagai berikut:

(1) Bahasa yang digunakan yang meliputi:

Menulis kalimat yang utuh

Pemakaian bentuk kata yang tidak rancu

Pemakaian keterangan yang lengkap

Urutan kata yang tidak menyalahi aturan berbahasa

Pemakaian kata atau ungkapan penghubung yang tepat

Pemakaian bentuk dan pilihan kata yang cermat

Mmenggunakan ejaan yang benar

Menggunakan tanda baca yang tepat

Page 13: LAPORAN HASIL PENELITIAN - bing.undana.ac.id

13

(2) Ide tulisan yang yang: lugas, jelas, bertolak dari gagasan, formal, obyektif, ringkas

dan padat, konsisten, menggunakan paragraf yang benar, merangkaikan paragraf yang

benar.

Menutupi sub sesi ini, peneliti mau menggarisbawahi dua hal penting dalam

menulis yang efektif yang diterapkan dalam penulisan ilmiah, yaitu penggunaan bahasa

untuk tujuan efektif seperti unsur-unsur kohesif penulisan: referensi, substitusi, ellipsis,

dan konjungsi, dan pengorganisasian ide dalam paragaf dan ide antara paragraph dan

paragraph. Kedua hal ini menjadi indikator utama selain hal-hal teknis yang berkaitan

dengan writing mechanics.

2.2 Menulis sebagai suatu ketrampilan

Mengawali sub sesi ini, perlu dicatat dan dicermati bahwa kompetensi atau

kemampuan atau ilmu menulis melalui pembelajaran tidak secara otomatis dapat

menulis yang readable dan understandable. Dua hal ini hanya dapat diperoleh hanya

melalui latihan dan selalu menulis dan menulis. Pendapat ini berkaitan dengan

kemapuan menulis yang menggarisbawahi kemampuan menulis yang aktif dan

produktif. Dengan kata lain, tulisan yang baik dan memenuhi krieria readable dan

understandable adalah yang ditulis oleh orang yang sering menulis. Pertanyaannya yaitu

mengapa?

Seperti dikatakan di depan, kemapuan menulis dipelajari bukan dibawa sejak lahir.

Yang dibawa sejak lahir adalah kemampuan berbicara, artinaya tidak ada manusia yang

lahir dan kemudian tidak mampu berbicara, kecuali ada hambatan-hambatan fisik atau

alamiah. Dari sisi konsep atau pun sisi teori bahasa, seperti kata pakar di depan, bahwa

Page 14: LAPORAN HASIL PENELITIAN - bing.undana.ac.id

14

menulis adalah salah satu dari keempat ketrampilan berbahasa: mendengar, berbicara,

membaca, dan menulis. Mendengar dan membaca termasuk ketrampilanreceptive,

sedangkan berbicara dan menulis termasuk ketrampilan productive. Kalau menulis

termasuk ketrampilan produktif, harus secara aktif dilakukan untuk menghasilkan

produk yaitu karya tulis. Dalam menghasilkan produk yang layaksangat membutuhkan

ketrampilan. Tentu ini membutuhkan kerja keras fisik dan otak, seperti halnya pemain

bola kaki profesional membutuhkan fisik dan otak untuk berlatih kalau mau menjadi

pemain terbaik dan mahal.

2.3 Masalah penerjemahan dan solusi

Secara singkat, penerjemahan adalah suatu ilmu terapan linguistik atau

kebahasaan. Fokus ilmu penerjemahan adalah terjemahan bahasa sumber ke dalam

bahasa target (sasaran) (Munday, 2001). Dia mengatakan “...as changingof an

original written textin the original verbal language into a written text in a different

verbal language”(peralihan bahasa sumber ke bahasa target). Sama halnya dengan

Munday, Larson (1984)mengatakan bahwa penerjemahan adalah pengalihan makna

bahasa sumber (source language) ke dalam bahasa sasaran (target language) oleh

penerjemah dengan syarat (1) memiliki pengetahuan leksikon, tatabahasa, konteks

tutur, dan budaya bahasa sumber, (2) mampu menemukan makna bahasa sumber

dengan menganalisis teks bahasa sumber, dan (3) mampu mengungkapkan makna

bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran dengan mengunakan kata, tatabahasa, dan

budaya bahasa sasaran. Baca juga, misalnyaCatford (1965).

Page 15: LAPORAN HASIL PENELITIAN - bing.undana.ac.id

15

Berdasarkan pendapat-pendapat itu, secara sederhana dapat disimpulkan bahwa

penerjemahan adalah ilmu yang berkonsentrasi pada kegiatan terjemahan itu sendiri,

yaitu pengalihan makna atau ide atau pikiran atau gagasan bahasa sumber ke dalam

bahasa sasaran yang berdeda dari bahasa sumber tetapi tanpa merubah makna.

Namun terjemahan hanya dapat berjalan mulus bila bahasa sumber memenuhi syarat

standar yang diketahui pula oleh penerjemah. Suatu artikel sulit diterjemahkan

karena susah menangkap ide bahasa sumber. Untuk memastikan bahasa sumber

suatu artikel sulit atau mudah diterjemahkan, penerjemah harus menguasai bahasa

sumber dan bahasa target yang dimaksud. Pertanyaannya adalah bagaimana strategi

menerjemahkan suatu karya tulis yang bahasnya sulit dimengerti.

Banyak strategi penerjemahan yang disampaikan para pakar penerjemahan.

Yang lazim diterapkan adalah strategi pergeseran atau kesepadananmakna dalam

bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran (Mustagim, 2010). Dia menggarisbawahi bahwa

tidak ada dua bahasa yang sama oleh karena itu tidak selamanya mudah untuk

diterjemahkan ke dalam bahasa sasaran, apalagi kalau suatu tulisan tidak memenuhi

syarat standar bahasa sumber. Pergeseran yang dimaksud dapat dibedakan atas:

(1)pergeseran tingkatan atau struktur dan (2) pergeseran kategori. Pergeseran kategori

termasuk: pergeseran struktur, pergeseran kelas kata, pergeseran unit, pergeseran sistem

intra. Banyak referensi tentang masalah dan solusi trjemahan oleh pakar penerjemahan,

misalnya Simatupang (1993).

Page 16: LAPORAN HASIL PENELITIAN - bing.undana.ac.id

16

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan

Penelitian ini menerapan pendekatan kualitatif dengan menonjolkan deskripsi data

kasus. Tujuannya hanya untuk menemukan data kesalahan berbahasa Indonesia yang

digunakan dalam menulis karya ilmiah untuk dipublikasi dijurnal internasional.

3.2 Sumber data

Yang menjadi sumber data adalah lima artikel ilmiah yang ditentukan dan diambil

secara acak dari akademisi Undana yang menulis artikel untuk diterjemahkan dan

diterbitkan di salah satu jurnal internasional terakreditasi.Secara kebetulan penulis

dimintai untuk menerjemahkan artikel-artikel tersebut.Dalam penelitian ini kelima

artikel itu diberi kode: AA, AB, AC, AD, dan AE.

3.3 Prosedur memperoleh data

Keenam artikel itu dibaca dengan teliti dan berulangkali. Setelah memperoleh

gambaran keseluruhan isi artikel dan kesan bahasa yang digunakan, artikel dibaca

kembali sambil memberikan tanda atau highlightdisertai catatan komentar di luar margin

kanan. Komentar itu berupa berbagai kesalahan berbahasa tulis bahasa Indonesia,seperti

pemilihan kata, bangun kalimat, pengembangan paragraf, dan keruntutan ide antara

paragraph.

3.4 Teknik analysis data

Analisis data meliputi empat tahap yaitu: (1) pengumpulan data, (2) reduksi data,

(3) penyajian data, dan (4) deskripsi dan kesimpulan.

Page 17: LAPORAN HASIL PENELITIAN - bing.undana.ac.id

17

Pengumpulan data dilakukan dengan cara membaca semua artikel secara cermat

dan memberi kode sebelum direkam. Reduksi data dilakukan dengan cara menentukan

dan memilih data dari rekaman keseluruhan data yang sesuai dengan kriteria kesalahan

menggunakan bahasa Indonesia. Penyajian data dilakukan dengan cara

mengelompokkan data menurut jenis-jenis kesalahan menggunakan bahasa Indonesia,

deskripsi data dilakukan dengan menjelaskan data berupa kalimata sebelum memberikan

perbaikan data. Perbaikan data mengandalkan pengetahuan dan kemampuan penulis

yang sudah berpengalaman (kalaupun belum banyak) menulis artikel ilmiah untuk

diterbitkan di jurnal internasonal.

Page 18: LAPORAN HASIL PENELITIAN - bing.undana.ac.id

18

BAB IV

DATA DAN DISKUSI

Artikel ilmiah yang menjadi sumber data penelitian ini menggunakan sistimatika

berbeda karena harus mengikuti sistimatika jurnal yang akan menerbitkan. Hal ini

lumrah karena setiap jurnal, baik nasional maupun internasional, menggunakan

sistimatika yang disepakati oleh pengelola. Kalaupun sistimatika berbeda, unsur-unsur

yang standar adalah, abstrak, kata kunci, pendahuluan (latar belakang), tujuan (dan

masalah penelitian), kerangka teori (tinjauan teoretis), metode penelitian, pembahasan

(hasil) penelitian, dan kesimpulan (simpulan). Namun penelitian ini mengabaikan

sistimatika seperti ini tetapi berkonsentrasi pada bahasa yang digunakan dalam setiap

unsusr-unsur sistimatika tersebut.Seperti judulnya, bab ini membicarakan dual hal pokok

sesuai rumusan penelitian, yaitu tentang kesalahan-kesalahan bahasa tulis pada tataran

paragraf dan kesalahan-kesalahan bahasa tulis pada tataran kalimat.

Banyak cara bagaimana memedakan kesalahan berbahasa sebagai data dalam

penelitian penggunaan bahasa. Penelitian ini menggunakan cara peneliti sendiri sesuai

langkah-langkah mengidentifikasi data dari tampilan bahasa tulis yang besar ke yang

kecil yaitu dari paragraf-paragraf ke kalimat-kalimat(termasukke kata). Dengan

demikian peneliti menggunakan caranya sendiri yang mungkin terkesan beda dari

peneliti lain.Demikianlah prosedur yang ditempuh, dan ikuti jenis-jenis kesalahan

bahasa dalam kelima karya ilmiah untuk diterbitkan dalam publikasi internasional

berikut. Kelima judul artikel terseut diberi nama atau kode untuk mudah merujuk, dan

kode-kode artikel tersebut adalah sebagai berikut: Artikel pertama diberi kode AA,

Page 19: LAPORAN HASIL PENELITIAN - bing.undana.ac.id

19

artikel kedua diberi kode AB, artikel ketiga diberi kode AC, artikel keempat diberi kode

AD dan artikel kelima diberi kode AE.

4.1 Kesalahan menulispada tataran paragraf.

Sub ini secara eksplisit mendeskripsikan seperti apa kesalahan-kesalahan pada tataran

membangun paragraf yang mencakup: panjang paragraf, mengembangkan ide paragraf,

dan merangkaikan paragraf, yang dibicarakan secara berurutan berikut ini.

4.1.1 Panjang paragraf

Yang dimaksud dengan kesalahan pada tataran paragraf dalam penelitian ini

adalah panjang paragraf dan banyaknya kata dalam satu paragraf yang tidak sesuai

dengan aturan menulis paragraf. Berdasarkan data, panjang paragraf bergerak dari 36

kata sampai 392 kata, dan rata-rata sembilan kata per baris dengan huruf font 12.

Perhatikan contoh paragrafKode AA, paragrafKode AB, dan paragraf KodeACberikut.

Kode AA:

(1)Perlindungan hukum pohon tuak (Borassus Sundaicus) dalam upaya pelestariannya dan

dalam rangka mengatasi kerawanan pangan lokal dan pelestarian budaya di Provinsi NTT

merupakan hal penting lebih di Kota Kupangkarena akan memperkokoh nilai-nilai budaya

masyarakat adat nusantara. (2) Hal tersbut juga penting bagi mempertahankan beragam

pangan lokal telah dihasilkan masyarakat dalam mengantisipasi kerawanan

pangan.(3)Interaksi masyarakat lokal dengan pohon tuah telah membentuk budaya

(kebiasaan) minum tuak (‘due), memakai topi ti’i langga, rumah-rumah adatpada

kelompok etnis Rote, Sabu.(4)Bagian pohon tuak yang sering digunakan: polok,daun,

pelepah, buah, batang dan akar tuak) untuk bahan pembuatan rumah, peralatan rumah-

tangga (tikar, hiasan rumah, perabot rumantangga, tempat siri dan pinang dalam ritual

adat).(5)Sebagai sumber bahan makanan (air tuak, gula lempeng, gula cair, sopi, alkohol,

dodol lontar, cuka tuak dan kulit ketupat, pembungkus makanan lainnya) serta sebagai

bahan baku pembuatan alat musicsasando, topi trasisional (Ti,i langga) yang sudah

terkenal didunia internasional.(6) Demikian pula tempurung buah tuak dapat digunakan

sebagai bahan arang yang jika dibakar sangat panas dll.(7)Secara ekologis pohon tuak

merupakan tanaman pelindung erosi tanah akibat banjir, terpaan angin kencang di Kota

Kupang.(8) Pohon tuak juga oleh Pemerintah Kabupaten Kupang telah dijadikan lambang

pemerintah daerah. (8 kalimat, 201 kata).

Page 20: LAPORAN HASIL PENELITIAN - bing.undana.ac.id

20

Kode AB

(1) Dari uraian di atas, maka diasumsikan bahwa pembangunan sarana transportasi

(jalan raya) menyebabkan terjadinya peningkatan ekonomi yang secara tidak langsung

akan mengundang arus pendatang, sehingga terjadi kepadatan penduduk, seiring

meningkatnya kepadatan penduduk maka, dibutuhkan lahan untuk membangun sarana

dan prasarana pendukung dalam hal ini adalah perumahan, maka kajian dalam

penelitian ini akibat dibangunnya sarana transportasi di daerah Kelurahan Sikumana,

Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Indonesia, adalah peningkatan

jumlah penduduk serta kebutuhan lahan untuk perumahan, sehingga permasalahannya

adalah akibat pembangunan jalan raya bagaimana pertumbuhan penduduk yang

terjadi di Kelurahan Sikumana, dan berapa luas lahan yang dibutuhkan untuk

pembangunan rumah dengan menggunakan model dinamik, serta bagaimana

kebutuhan lahan untuk pembangunan rumah dengan membuat skenario pertumbuhan

penduduk. (1 kalimat 116 kata).

Kode AC

(1)Salah satu kebijakan pemerintah Provinsi NTT yang menjadi prioritas peningkatan

ekonomi kemasyarakatan pada wilayah perbatasan salah satunyaadalah melalui

perdagangan (Heyn Peter Ahab, 2011).(2)Sarana dan prasarana perdagangan yang telah

dibangun seperti: adanya bangunan pasar tradisionil di perbatasan dengan maksud untuk

mengurangi angka penyelundupan barang kedalam kedua negara tersebut.(3)Adapun

komoditi yang diekspor dari Indonesia ke RDTL berupa komiditi migas, hasil perkebunan,

hasil perikanan, hasil industri dan kerajinan serta barang campuran.(4)Dalam beberapa

tahun terakhir, yaitu sejak tahun 2066 sampai dengan tahun 2009 terjadi peningkatan

nilai ekspor sebesar tahun Rp 14.866.203,69 (tahun 2006); Rp 14.390.411,67 (tahun

2007); Rp. 41.598.147,02 (tahun 2008); dan Rp. 29.526.503,67 (tahun 2009).(5)Dari data

tersebut menggambarkan bahwa aktifitas perdagangan yang terjadi khususnya untuk

ekspor dari Indonesia ke Timor Leste setiap tahun menunjukkan perkembangan yang cukup

menggairahkan pasar sehingga kehidupan perekonomian masyarakat di kawasan

perbatasan dapat meningkat.(6)Selanjutnya, untuk impor dari Timor Leste ke Indonesia

dalam beberapa tahun terakhir yakni Rp 38.719,62 (tahun 2006); Rp 149.205,95 (tahun

2007); Rp 921.448,16 (tahun 2008); Rp 124.487,16 (tahun 2009).(7)Adapun komiditi yang

diimpor dari Timor Leste ke Indonesia yaitu kacang hijau, kemiri, kopi biji, kopi kulit,

kopra, sapi potong dan kulit sapi.(8) Produk-produk utama lainnya dari NTT yang masuk

kedalam Timor Leste adalah bahan bangunan, makanan ringan, tekstil, perabot rumah

tangga, sabun, alat tulis kantor, barang elektronik, bumbu dapur, kasur, generator, semen,

ikan kering, bawang, sayuran, barang campuran dan migas.(8 kalimat, 229 kata)

Ketiga contoh paragraf di atas sangat menarik untuk didiskusikan.ParagrafKode

AAterdiri dari delapan kalimat dan 201 kata, sedangkan Paragraf Kode AB terdiri dari

satu kalimat sajadan 116 kata, dan ParagrafKode AC delapan kalimat 229 kata. Ketiga

paragraf itu tidak memenuhi kriteria paragraf yang baik dan layak dari sisi panjang

paragraf. Dari ketiga contoh itu kita bisa memastikan bahwa ketiga penulis sama sekali

Comment [A1]: Kalimat berupa paragraf, pemilihan kata uraian, harusnya kata PENDAPT, salah pemiliha kata MAKA, penggunaan bentuk pasif diasumsikan, dan dibuthkan, penggunaan kata ADALAH

Comment [A2]: Paragraf yg dikembangkan dengan beberapa kalimat yng tidak punya predikat. Pendobelan salah satu. Tdk punya predikat., tanda baca salah. Tdk punya predikat.

Page 21: LAPORAN HASIL PENELITIAN - bing.undana.ac.id

21

tidak memiliki ilmu tentang apa itu paragraf dalam bahasa tulis. Di sampng itu

ketiganya dapat diduga jarang menulis walaupun sangat sering membaca karena sudah

berstatus akademisi.Ketiga paragraf seperti itu sudah dapat dipastikan tidak layak

dipublikasikan dijurnal terakreditasi nasional pun internasional.

Jumlah kata pargraf Kode AA (201) dan AC(229) hanya dapatditerima sebagai

suatu paragraf yang baik dengan dua syarat. Pertama paragraf itu minimal terdiri dari

satu kalimat topik yang memuat ide pokok, dan kedua, kalimat topik itu diikuti oleh

banyakkalimat pendukung yang semuanya mendukung atau menjelaskan ide pokok.

Biasnaya paragraf seperti ini menggunakan kalimat pendukung yang terdiri dari urutan

atau rangkaian ide yang mengunakan kata konyungsi seperti:pertama, kedua, ketiga,

dan seterusnya, atau pertama, kedua, setelah itu,danyang terakhir. Kalau tidak, kedua

paragraf yang panjang seperti itu, atau lebih dari itu, harus dipenggal menjadi minimal

dua paragraf.

Sedangkan jumlah kata paragraf Kode AB hanya terdiri dari satu kalimat.Kalimat

seperti itu sangat tidak memenuhi sebagai suatu paragraf pun sebagai suatu kalimat.

Lebih lanjut kalimat seperti itu akan dibicarakan secara khusus pada poin kesalahan

membangun pkalimat.

Itulah beberapa contoh yang menarik sebagai data untuk menyertai deskripsi.

Masih banyak contoh-contoh lain yang juga tidak kalah menariknya tentang panjang

kalimat yang menurut peneliti tidak layak ditampilkan pada halaman-halaman

analisisini. Tentu semuanya akan dicantumkan berupa lampiran.

Page 22: LAPORAN HASIL PENELITIAN - bing.undana.ac.id

22

4.1.2 Mengembangkan ide paragraf

Paragraf yang memenuhi syarat adalah paragraf yang mengandung atau memuat

satu ide. Ide yang dimaksudkan itu terdiri atas satu ide pokok (main idea),yang lazim

disebut topik dan satu ide penjelas. Keduanya ini termuat dalam satu kalimat yang

disebut kalimat topik. Kalimat topik yang dimaksudkan ini mempunyai miimal satu

kalimat pendukung (supporting sentences) yang memuat ide pendukung (supporting

ideas), yang fungsinya mendukung atau menjelaskan ide pokok. Jadi setiap kalimat

harus memiliki ide pokok yang diungkap dengankalimat yang namanya kalimat topik

(topic sentence), dan ide-ide pendukung yang diungkap dengan kalimat-kalimat

pendukung (supporting sentences).

Banyak para pakar bahasa, khusunya bahasa Indonesia, berpendapat bahwa

paragraf dapat dibedakan atas dua macam. Pertama, paragraf yang ide pokonya secara

jelas atau nyata (exlplicitly) terungkap dalam paragraf, dan yang lain adalah paragraf

yang ide pokoknya tidak dinyatakan secara jelas dalam kalimat (implied paragraph)

tetapi dapat dipahami atau dapat disimpulkan oleh pembaca. Seperti dikatakan di atas,

ide pokok jenis paragraf yang pertama termuat dalam kalimat topik yang posisinya bisa

pada awal paragraf, bisa di tengah paragraf, dan bisa di akhir paragraf. Dari ketiga posisi

itu, posisi kalimat topik pada awal paragraf adalah yang paling mudah untuk

dikembangkan dan mudah dipahami pembaca.

Kalau cara mengembangkan paragraf seperti yang dipaparkan itu dikaitkan dengan

data, peneliti menyimpulkan bahwa sangat banyak paragraf dari kelima artikel sebagai

sumber data tidak memenuhi syarat paragraf yang baik dan layak. Ada paragraf yang

diawali dengan kalimat topik, tetapi kalimat-kalimat berikutnya tidak menjelaskan ide

Page 23: LAPORAN HASIL PENELITIAN - bing.undana.ac.id

23

kalimat topik itu, sebaliknya mengandung ide-ide lain atau baru yang tidak ada

kaitannya sama sekali. Dengan kata lain paragraf merupakan kumpulan dari ide-ide yang

berbeda. Untuk hal ini penulis mengambil lagi contoh-contoh di depan yang dapat

dipakai sebagi representasi.

Paragraf 1 Artikel Kode AAdi depandapat dipahami lain seperti yang dijelaskan

berikut ini. Paragraf itu diawali dengan kalimat tentang bagaimana pohon Tuak harus

dilindungi dengan hukum. Kata-kata perlindungan pohon tuak dan seterusnya, sebagai

kalimat topik, sangat jelas berbicara tentang itu. Namun kalimat ke tiga berbicara hal

lain yaitu soal interaksi masyarakat lokal, bukan tentang ide-ide bagaimana pohon Tuak

itu dilindungi. Selain itu ada lagi ide lain tentang bagian pohon tuak pada kalimat

berikutnya, dan ide terakhir sumber bahan makanan. Jadi ada empat ide yang menurut

peneliti berada dalam satu paragraf.

Keempat ide ini sesungguhnya menjadi ide-ide pendukung, yaitu tentang alasan-

alasan mengapa pohon Tuak dilindungi, bila kalimat topik secara jelas menyatakan itu,

katakan seperti berikut:Perlindungan hukum pohon Tuak (sangat) penting karena

(beberapa) empat alasan berikut, atau Ada beberapa alasan mengapa perlindungan

hukum pohon Tuak penting. Dengan demikian, paragraf itu akan menjadi baik dan layak

bila kalimat topik direvisi dan tidak sepanjang kalimat topik dalam contoh itu.

Kecuali paragraf 3 Kode AC, paragraf 2 Kode Artikel AB sudah sangat jelas tidak

dapat dipakai untuk menjelaskan bagaimana mengembangkan kalimat karena Cuma

terdiri dari satu kalimat. Paragraff 3 Kode artikel AC merupakan contoh lain yang

termasuk baik untuk membuktikan kesalahan mengembangkan paragraf. Kalimat:

Page 24: LAPORAN HASIL PENELITIAN - bing.undana.ac.id

24

“Salah satu kebijakan pemerintah Provinsi NTT yang menjadi prioritas peningkatan

ekonomi kemasyarakatan pada wilayah perbatasan salah satunya adalah melalui

perdagangan (Heyn Peter Ahab, 2011)” memuat ide pokok tentang kebijakan

pemerintah. Ide pokonya sangat jelas dalam kalimat topik (kalaupun kalimat itu sudah

salah karena dua kali tertulis ‘salah satu’). Ide kedua kalimat berikutnya sudah jelas

mendukung ide pokok. Namun kalimat keempat mengandung ide lain (sub ide) tentang

peningkatn nilai ekspor yang disertai dengan kalimat-kalimat pendukungnya. Kalimat-

kalimat pendukung tersebut tidak menjelaskan kalimat topik tentang kebijakan

pemerintah provinsi. Dengan demikian paragraf 3, artikel Kode AC terdiri atas dua ide

pokok yang berbeda dan dapat dipilah atas dua paragraf.

4.1.3 Merangkaikan paragraf

Kesalahan berikut yang berkaitan dengan paragraf adalah merangkaikan paragraf

dengan paragraf berikut sehingga tidak memberi kesan paragraf berdiri sendiri atau tidak

ada hubungan ide dengan aragraf sebelumnya. Dalam tulis menulis, hubungan ide antara

paragraf ini disebut koherensi. Banyak cara untuk membuat paragraf koherent dalam

kegiatan menulis, di antaranya dengan menggunakan pemarkah berupa frase-frase

seperti, walaupun demikian, berdasarkan pikiran itu, sama dengan hal itu, berbeda

dengan hal itu, lebih lanjut, oleh karena itu, dan lain-lain. Menggunakan pemarkah-

pemarkah seperti ini bertujuan untuk secara jelas mengungkapan alur ide (flow of

thought) sehingga memudahkan pemahaman bagi pembaca.

Berdasarkan data, kelima artikel sumber data penelitian ini belum memenuhi

kriteria memebuat alur pikiran yang jelas dari paragraf ke paragraf berikut. Dengan kata

Comment [A3]: Paragraf yg dikembangkan dengan beberapa kalimat yng tidak punya predikat. Pendobelan salah satu. Tdk punya predikat., tanda baca salah. Tdk punya predikat.

Page 25: LAPORAN HASIL PENELITIAN - bing.undana.ac.id

25

lain, kelima penulis artikel masih sulit merangkaikan paragraf dengan paragraf.

Perhatikan beberapa contoh berikut.

Arrtikel Kode AA

Perencanaan hukum dalam suatu organisasi termasuk organisasi

pemerintah – menjadi sesuatu yang penting. Fase ini sangat menentukan tujuan

dan cara-cara atau strategi-strategi untuk mewujudkan tujuan-tujuan tersebut

secara maksimal.Di dalam proses perencanaan juga ditentukan tentang dasar

hukum yang menjadi rujukan serta adanya prediksi dampak pelaksanaan

perencanaan dan cara penanggulangannya.

Hukum daerah yang bersifat substansi dibutuhkan pendekatan top down

dan bottom up dalam menjaring berbagai inspirasi agar sesuai dalam proses

pembentukannya dan efektif dalam pelaksanaannya sehingga memberi jaminan

kesejahteraan kepada rakyat dan juga melindungi lingkungan hidup.

Kedua paragraf bisa saja berkaitan karena paragraf yang pertama berbicara tentang

perencanaan hukum dan paragraf kedua hukum daerah.Tetapi tidak ada frase atau kata

bahkan kalusa sebagai pemarkah untuk membuat keduanya koheren. Hukum daerah di

paragraf kedua sebenarnya merupakan implementasi dari perencanaan hukum di

paragraf pertama. Keduanya sangat berkaitan bila ada pemarkah seperti: Hukum daerah

merupakan salah satu bentuk perencanaan hukum. Jadi pengulangan perlu untuk

membuat tetap terkait. Perhatikan dan pelajari pula contoh berikut yang diambil dari

artikel Kode AB. Kedua paragraf itu dibangun dengan kalimat yang panjang (lihat yang

tercetak hitam). Paragraf pertama berbicara tentang pertambahan penduduk dan paragraf

yang kedua tentang perkembangan kota; dua hal yang berbeda. Keduanya bisa terbaca

nyambung bila ada kata-kata atau frase, atau pengulangan hal tertentu, untuk membuat

kedua paragraf itu utuh. Masih banyak contoh lain dari kelima artikel sebagai sumber

data penelitian ini.

Comment [A4]: Salah DIKSI, tdk jelas rujukan kata TERSEBUT, penggunaan kata paralel juga, serta, dan dalam satu kalimat.

Page 26: LAPORAN HASIL PENELITIAN - bing.undana.ac.id

26

Artikel Kode AB

Pertambahan penduduk pada suatu kawasan atau wilayah akan mengakibatkan

dan membentuk lingkungan permukiman yang harus diikuti dengan pembangunan

sarana dan prasarana kebutuhan penduduk, Sujarto (dalam Suberlian, 2003),

perkembangan penduduk menyebabkan kebutuhan lahan untuk permukiman meningkat

sebagai akibat langsung dari pemenuhan kebutuhan permukiman. Peningkatan

kebutuhan lahan untuk permukiman sudah tentu diikuti oleh tuntutan kebutuhan lahan

untuk sarana dan prasarana serta fasilitas lainnya. Lebih lanjut berdasarkan Keputusan

Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 378/KPTS/1987 tentang Pengesahan 33 Standar

Konstruksi Bangunan Indonesia, di mana sarana lingkungan adalah kelengkapan

lingkungan berupa fasilitas pendidikan, kesehatan, perbelanjaan, pemerintah, pelayanan

umum, peribadatan, rekreasi, dan ruang terbuka hijau.

Perkembangan kota juga dapat ditinjau dari peningkatan aktivitas kegiatan sosial

ekonomi dan pergerakan arus mobilitas penduduk kota yang pada gilirannya menuntut

kebutuhan ruang bagi permukiman, karena dalam lingkungan perkotaan, perumahan

menempati persentase penggunaan lahan terbesar dibandingkan dengan penggunaan

lainnya, sehingga merupakan komponen utama dalam pembentukan struktur suatu kota

(Yunus, 2000).Hal yang sama menurut Jayadinata (1992)., dampak dari pembangunan

adalah akan membutuhkan lahan yang digunakan sebagai lahan industri, lahan

permukiman, lahan untuk sarana dan parasarana kota sebagai pendukung.

4.2 Membangun kalimat

Yang dimaksudakan dengan mmembangun kalimat adalah mengonstruksi kalimat

sesuai pola-pola kalimat untuk menyampaikan suatu ide yang lengkap. Dua unsur utama,

subyek dan predikat harus ada, baik dalam bentuk aktif maupun pasif. Urutan subyek

dan predikat, baik kalimat aktif maupun pasif, tidak boleh salah. Kata-kata keterangan

dapat mengambil posisi awal, di antara subyek dan predikat, atau posisi akhir kalimat.

Selain ini, banyak hal lain yang sangat diperhatikan dalam membangun kalimatseperti

pembentukan kata dengan imbuhan yang tepat, pemilihan kata atau diksi, penggunaan

kata depan yang tepat, hemat kata atau tidak rancu, dan lain-lain. Semua hal ini

dicakupkan dalam poin membangun kalimat dalam penelitian ini.

Perlu dicatat bahwa penelitian ini tidak mengkaji kalimat dari sisi keefektifan

kalimat secara khusus. Peneliti berkonsentrasi pada bagaimana menyusun kata-kata

secara tepat yang layak disebut kalimat dan dapat dipahami secara efektif. Dasar

Comment [A5]: Pemborosan kata mengakibatkan dan membentuk. Salah tanda baca. Tdaka ada predikat

Comment [A6]: Kalimat panjang sangat sulit dipahami

Page 27: LAPORAN HASIL PENELITIAN - bing.undana.ac.id

27

pemikirannya adalah bila setiap kalimat mudah dipahami maka kalimat-kalimat itu

termasuk kategori kalimat efektif. Berdasarkan data, banyak jenis kesalahan berbahasa

para penulis artikel yang menjadi sasaran analisis penelitian ini.Selengkapnya dapat

ditemukan pada poin tentang penggolongan jenis kesalahan tataran kalimat berikut.

4.2.1 Kalimat tidak utuh.

Data menunjukkan bahwa kesalahan membangun kalimat tidak utuh dapat

dibedakan atas tiga, yaitu kalimat yang subyek dan predikatnya tidak ada, kalimat yang

subyeknya saja tidak ada, dan kalimat yang predikatnya saja tidak ada. Perhatikan

beberapa contoh berikut.

(a) Kalimat tidak bersubyek dan tidak berpredikat

Kalimat tidak bersubyek dan tidak berpredikat bukanlah kalimat karena dua unsur utama

dalam membangun kalimat tidak ada, dan karena itu tidak bermakna. Kalau tidak

bermakna maka tulisan itu tidak dapat dikatakan bahasa tulis atau written discourse.

Bahasa tulis atau bahasa lisan hanya dapat dikatakan wacana atau diskursus manakala

memenuhi syarat bertatabahasa yang benar dan oleh karena itu bermakna. Contoh-

contoh berikut ini merupakan data untuk menjelaskan ha ini.

(1) Sehubungan dengan hal hukum bahwa manusia memiliki persepsi

terhadap hukum yang diartikan sebagai keyakinan, perasaan, dan sikap

tindak tentang nilai-nilai hukum oleh individu atau kelompok masyarakat.

(2)Hal ini menurutMarbunperlu persiapan perencanaan (UU No.25 Tahun

2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional) menyatakan

Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan

yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya

yang tersedia.

(3)Sebagian besar akibat ketidak-sadaran, bahwa ruang-ruang terbuka

(termasuk ruang terbuka hijau) ini justru bernilai ekonomis dan sekaligus

Comment [A7]: Perbanding TIDK HANYA ....MELAINKAN, Kutipan terlalu panjang dan salah posisi kutipan

Page 28: LAPORAN HASIL PENELITIAN - bing.undana.ac.id

28

ekologis tinggi yang sangat vital bagi keberlanjutan kehidupan warga

penghuni lingkungan perkotaan.

(4) Sub sistem lahan, adanya penduduk membutuhkan lahan untuk sarana

dan prasarana, semakin besar jumlah penduduk maka semakin besar

permintaan akan lahan, keterbatasan lahan pada wilayah tersebut akan

menyebabkan menurunnya kemampuan menampung penduduk.

(b) Kalimat tidak bersubyek

Kalimat tidak bersubyek artinya salah satu unsur utama kalimat tidak ada, dan itu artinya

bukanlah suatu kalimat. Berikut ini tiga contoh yang merupakan data kalimat tidak

bersubyek.

(1) Di dalam proses perencanaan juga ditentukan tentang dasar hukum

yang menjadi rujukan serta adanya prediksi dampak pelaksanaan

perencanaan dan cara penanggulangannya.

(2) Selanjutnya menganalisis hubungan konsep perlindungan hukum

dengan pemikiran hukum empirical untuk memperkuat analisis

kenseptual dari norma hukum menurut Hadjon & Tatik Sri Djatmiati.

(3) Oleh karena itu diperlukan hal mempersiapkan data dan informasi

keberadaan pohon tuak dalam mendukung pengambilan keputusan

berbagai pihak yang berkepentingan dalam perencanaan pembuatan

hukum daerah dan pelestariannya

c) Kalimat tidak berpredikat

Kalimat tidak berpredikat sama saja halnya dengan butir (b) yaitu bukanlah suatu

kalimat karena unsur utama pembentuk kalimat yaitu predikat tidak ada. Perhatikan

contoh-contoh berikut sebagai data.

(1) Pohon tuak sebagai salah satu sumber pangan bagi masyarakat

terutama dalam hal pembuatan gula lempeng, air tuak untuk diminum

sebagai minuman segar dan juga buah tuak (seboak) sebagai makanan

tambahan bagi masyarakat.

(2) Ada pula kebiasaan masyarakat makan daging buah seboak yang

dipetik masih muda sebagai buah lokal.

Comment [A8]: Kalimat panjang tanpa predikat

Comment [A9]: Kalimat tdk punya predikat

Page 29: LAPORAN HASIL PENELITIAN - bing.undana.ac.id

29

(3)Tuak yang ada hubungannya dengan kebiasaan kerja bakti, atau

kumpul-kumpul melepaskan kepenatan atau sekedar kumpul bersama

kenalan dalam suatu pertemuan biasa lalu disuguhkan air tuak atau laru

yang berasal dari fermentasi air tuak.

(4) Persoalan yang sedang dihadapi saat ini pengiris tuak menyadap buah

tuak yang jantan dan betina akan mengancam proses pembuahan bakal

bibit.

Yang sangat menarik adalah contoh (4) di mana terdapat dua anak kalimat yang masing-

masing mempunyai kata kerja sebagai predikat, sedangkan kata kerja untuk predikat dari

kalimat itu tidak ada. Subyeknya adalah Persoalan, namun predikat tidak ada. Sehrusnya

ada kata ‘adalah’ sebelum kata pengiris, untuk membentuk kalimat yang mempunyai

predikat, dan kata ‘yang’ sebelum kata ‘akan’. Sehingga kalimat yang betul adalah:

Persoalan yang sedang dihadapi saat ini adalah pengiris tuak menyadap

buah tuak yang jantan dan betina yang akan mengancam proses

pembuahan bakal bibit

4.2.2 Kalimat rancu

Suatu kalimat dikatakan rancu bila ada campur aduk konstruksi yang satu dengan

bentuk konstruksi yang lain sehingga terjadi kekacauan, karena itu kalimatnya sulit

dipahami. Perhatikanlah contoh-contoh berikut.

Contoh (1):Pembangunan di Kota Kupang dilakukan dengan cara ......

Kalimat (1) ini membingungkan karena hadirnya bentuk preposisi di yang bisa

dimaknai (1) bahwa pekerjaan membangun sesuatu (katakan bangunan/gedung) terjadi

di kota Kupang atau (2) yang dibangun itu adalah kota Kupang. Sedangkan kalimat (2)

di bawah ini juga membingngkan. Adanya kata ‘pelindung’ yang bisa dimaknai

‘mempertahankan supaya tetap erosi’ atau ‘mencegah terjadinya erosi’.

Comment [A10]: PASIF SALAH

Page 30: LAPORAN HASIL PENELITIAN - bing.undana.ac.id

30

Contoh (2):Secara ekologis pohon tuak merupakan tanaman pelindung erosi

tanah akibat banjir, terpaan angin kencang di Kota Kupang.

Lalu, kalimat (3) di bawah ini juga mengacaukan makna. Kalimat itu bisa saja dimaknai

pengrusakan kehidupan pohon atau pengrusakan pohon. Kata kehidupan sesungguhnya

tida perlu ada

Contoh (3):Dengan kata lain bahwa pengrusakan kehidupan pohon tuak tidak

siknifikan dengan upaya...

Penggunaan kata ‘bagi’ dalam kalimat (4) juga mengacaukan makna. Sedianya

kata itu tidak perlu ada karena tanpa kata itu maknanya sudah jelas, yaitu intrumen untuk

melakukan tindakan melindungi pohon tuak.

Contoh (4): Ketentuan hukum daerah perlu dijadikan sebagai salah satu

instrument bagi perlindungan pohon tuak karena bernilai ekonomis

dan ekologis.

Lalu, hadirnya kata-kata ‘berkembang bahwa’ dalam kalimat (5) tidak membawa makna

apa-apa,sehingga tidak perlu. Hadirnya itu menyebabkan kerancuan tanpa merubah

makna.

Contoh (5):Hal ini dapat terjadi karena berkembang bahwa ketersediaan pohon

tuak masihdalam jumlah yang banyak di kawasan kota Kupang.

4.2.3 Kesalahan Urutan Kata

Kesalahan urutan kata berkaitan dengan urutan memposisikan atau menempatkan kata

sesuai tatabahasa untuk menyampaikan makana secara tepat. Perhatikan beberapa

contoh atau data berikut.

Contoh (1):Hal ini menurutMarbun perlu persiapan perencanaan ...

Comment [A11]: Hemat (boros)

Page 31: LAPORAN HASIL PENELITIAN - bing.undana.ac.id

31

Kalimat (1) seharusnya: Menurut Marbun, hal ini perlu persiapan perencanaan ...

Contoh (2): ... dilakukan pada kondisi dimana pohon tuak belum terganggu

populasinya...

Kalimat contoh (2) seharusnya: ... dilakukan pada kondisi di mana populasi pohon tuak

belum terganggu.

4.2.4Kesalahan pemakaian kata depan

Penggunaan kata depan ternyata masih merupakan kesalahan. Kesalahan pemakaian kata

depan (diberi garis bawah) yang dimaksud dapat ditunjukkan oleh ketiga contoh berikut

ini.

Contoh (1):Ketahanan pangan adalah situasi dimana semua orang

dalam segala waktu memiliki kecukupan pangan yang aman dan bergizi

demi kehidupan yang sehat dan aktif.

Contoh (2):Keberadaan pohon tuak memiliki nilai ekologis, sosial,

budaya dan ekonomis yang dalam pengelolaannya sangat dibutuhkan

perencanaan hukum secara serius dari fungsi perlindungan hukum.

Contoh (3):Alih fungsi lahan tuak dapat terjadi karena pembangunan

kawasan perkotaan pada berbagai sektor selalu mengincar lahan tempat

tumbuh pohon tuak karena hidupnya tersebar pada wilayah kota Kupang

dengan luasan yang terbatas.

Kata dimana dalam contoh (1) seharusnya terpisah antara ‘di’ dan ‘mana’ menjadi di

mana, lalu kata depan ‘dalam’ dalam contoh (2) tidak harus ada, dan kata depan ‘pada’

dalam frase ‘pada wilayah’ ... contoh (3) seharus diganti dengan kata depan ‘di’.

4.2.5 Kesalahan Pemakaian Bentuk Kata

Kesalahan pemakaian bentuk kata berkaitan dengan penambahan imbuhan pada kata-

kata, berupa prefiks dan sufiks atau tanpa imbuhan, atau penggunaan kelas kata.

Comment [A12]: Pembentukan kata keberadaan dan diksi, dan NYA, pasif, pembentkan kata, harusnya noun, boros, ppreosisi dalam, hrusnya UNTUK

Comment [A13]: Hemat, preposisi PADA, TERSEBUT

Page 32: LAPORAN HASIL PENELITIAN - bing.undana.ac.id

32

Perhatikan contoh-contoh yang merupakan data berikut ini. Kata ‘pengaturan’pada

contoh (1) seharusnya ‘aturan’, kata ‘substantif’ (kata sifat) pada contoh (2) seharusnya

substansi (kata benda). Lalu kata ‘perlu’ pada contoh (3) seharusnya memerlukan (kata

kerja), kata ‘penanggulangannya’ pada contoh (4) seharusnya ‘menanggulanginya (kata

kerja)’. Kata ‘keberadaan’ pada contoh (5) harusnya ‘adanya’ (kata benda), dan kata

‘perkotaan’ pada contoh (6) harusnya ‘kota’ (kata benda) saja sehingga menjadi

‘kawasan kota’.

Contoh (1):Penelitian ini ingin mengetahui pengaturan hukum daerah

terkait perlindungan pohon tuak dalam rangka

melestarikannya.

Contoh (2): Kebutuhan akan aspek hukum lingkungan yang responsif

tidak meninggalkan segi formalitas hukum dan substantif hukum

untuk...

Contoh (3):Hal ini menurutMarbunperlupersiapan perencanaan

Contoh (4):Di dalam proses perencanaan juga ditentukan tentang dasar

hukum yang menjadi rujukan serta adanya prediksi dampak

pelaksanaan perencanaan dan cara penanggulangannya

Contoh (5):Keberadaanpohon tuak memiliki nilai ekologis, sosial, budaya

dan ekonomis...

Contoh (6). Alih fungsi lahan tuak dapat terjadi karena pembangunan

kawasan perkotaan pada berbagai sektor selalu mengincar

lahan tempat tumbuh pohon tuak karena hidupnya tersebar

pada wilayah kota Kupang dengan luasan yang terbatas.

4.2.6 Kesalahan penyerapan istilah

Penyerapan istilah adalah perubahan istilah-istilah asing dengan cara

menyesuaikan dengan tatacara sebutan dalam bahasa Indonesia. Artinya baik

penyebutannya maupun penulisannya sama, seperti dalam tatacara sebutan dan tulisan

dalam bahasa Indonesia. Misalnya kata active menjadi aktif (bukan aktip),

Comment [A14]: Pembentukan kata keberadaan dan diksi, dan NYA, pasif, pembentkan kata, harusnya noun, boros, ppreosisi dalam, hrusnya UNTUK

Comment [A15]: Hemat, preposisi PADA, TERSEBUT

Page 33: LAPORAN HASIL PENELITIAN - bing.undana.ac.id

33

productivemenjadi produktif, competency menjadi kompetensi, efficiency menjadi

efisiensi, democracy menjadi demokrasi, dan lain-lain.

Demgam demikian, kata teoritisdalam contoh (1) dari kata theoretis harus disebut

dan ditulis dengan ‘teoretis’. Kata survey dalam contoh (2) darikata survey harus disebut

dan ditulis ‘survei’. Lalu kata frontierdalam contoh (3) dari bahasa Inggris frontier harus

disebut dan ditulis ‘frontir’. Kata siknifikan dalam contoh (4) dan kata instrument dalam

contoh (5) adalah dari bahasa Inggris. Keduanya harus disebut dan ditulis ‘signifikan’

dan ‘instrumen’.

(1) Metode desktriptif dan pendekatan empirikdigunakan untuk menganalisis

pengembangan kawasan perbatasan melalui proses perbandingan model teoritis

dari beberapa kasus di negara yang telah berhasil maupun gagal dalam

mengembangkan kawasan perbatasan.

(2) Data yang diperoleh berdasarkan survey primer melalui interview guide dan

schedule, diolah dengan menggunakan statistik deskriptif

(3) Berdasarkan nilai rata-rata efisiensi teknis pada lima model fungsi produksi

frontier tersebut dapat dikemukakan bahwa secara rata-rata petani responden

masih memilikki kesempatan untuk memperoleh hasil potensial yang lebih tinggi

hingga mencapai hasil maksimal seperti yang diperoleh petani paling efisien

secara teknis

(4) Peran hukum sangat strategis sebagai instrument lingkunganperlu dukungan

kelembagaan agar dapat mewujudkan prinsip-prinsip hukum.

(5) Dengan kata lain bahwa pengrusakan kehidupan pohon tuak tidak siknifikan

dengan upaya

4.2.7Kesalahan Diksi

Yang dimaksudkan dengan kesalahan diksi adalahkesalahan memilih dan menggunakan

kata tidak tepat atau salah sehingga mengganggu makna. Hal ini didukung oleh pendapat

Gorys Keraf (2005: 87) yang mengatakan bahwa ketepatan pemilihan kata berkaitan

dengan menggunakan kata secara tepat yang berarti menggunakan kata sesuai dengan

makna yang ingin dicapai.Pehatikan beberapa contoh-contoh berikut.

Page 34: LAPORAN HASIL PENELITIAN - bing.undana.ac.id

34

Contoh (1):Penelitian ini ingin mengetahui pengaturan hukum daerah terkait

perlindungan pohon tuak dalam rangkamelestarikannya.

Kata ‘ingin’ dalam contoh (1) seharusnya diganti dengan bertujuan dana kata ‘terkit’

seharusnya tentang, dan ‘dalam rangka’ seharusnya untuk. Kalimat itu sebenarnya

adalah: Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaturan hukum daerah tentang

perlindungan pohon tuak dalam rangkamelestarikannya

Contoh (2): ... dan akibatnya banyak pohon tuak yang hidupnya tidak

tertata rapih dan tanpa introdusir manusia.

Kata ‘introdusir’ dalam contoh (2) juga tidak tepat dan sangat mempengaruhi arti kata

dan kalimat secara keseluruhan. Akan lebih baik kata itu diganti dengan perhatin atau

kepedulian. Dan kalimatnya menjadi: ... dan akibatnya banyak pohon tuak yang

hidupnya tidak tertata rapih dan tanpa perhatian (kepedulian) manusia.

Contoh (3):Ketahanan pangan adalah situasi dimana semua orang dalam segala

waktu memiliki kecukupan pangan yang aman dan bergizi demi

kehidupan yang sehat dan aktif.

Frase ‘dalam segala waktu’ dalam contoh (3) seharusnya dihilangkan saja, kata’aman’

diganti dengan layak, dan kata ‘aktif’ (termasuk kata dan) dihilangkan saja, sehingga

kalimatnya menjadi: Ketahanan pangan adalah situasi dimana semua orang memiliki

kecukupan pangan yang layak dan bergizi demi kehidupan yang sehat.

Contoh (4):Begitu pula Burenimenambahkan bahwa: ...

Frase ‘begitu pula’ dalam contoh (4) sangat tidak lazim digunakan dalam bahasa formal.

Frase itu mengandug arti kesamaan, dan seharusnya menggunakan frase demikian juga.

Kalimat itu sebaiknya: Demikian juga Bureni menambahkan bahwa ... atau Bureni

menambahkan juga bahwa...(tanpa kata demikian)

Page 35: LAPORAN HASIL PENELITIAN - bing.undana.ac.id

35

Contoh (5): Ketentuan hukum daerah perlu dijadikan sebagai salah satu

instrumentbagi (tdk perlu) perlindungan pohon tuak karena(yang)

bernilai ekonomis dan ekologis.

Kata ‘bagi’ dalam contoh (5) tidak tepat kecuali diikuti oleh mahluk hidup, dan kata itu

tdak perlu hadir. Tanpa kata itu maknanya sudah jelas, yaitu instrumen untuk diterapan

supaya pohon tuak dilindungi.

Contoh (6):Perda Kota Kupang tidak dapat dilaksanakan terhadap kasus

penebangan pohon tuak karena ....

Frase ‘dilaksanakan terhadap’ dalam contoh (6) tidak tepat. Perda itu bukan suatu

kegiatan tetapi suatu yang diikutiatau ditaati. Oleh karena itu kata yang tepat adalah

diterapkan. Lalu kata preposisi ‘terhadap’ sebaiknya diganti dengan preposisi ‘dalam’

yang menunjukkan proses penerapan. Oleh karena itu kalimat itu sebainya: Perda Kota

Kupang tidak dapat diterapkan dalam kasus penebangan pohon tuak karena ...

4.2.8Panjang Kalimat di atas 29 kata, termasuk kategori sangat sulit dipahami

Retno Asihanti Setiorini (LIPI) memberikan beberapa ukuran panjang kalimat yang

dikaitkan dengan tingkat kemampuan untuk dipahami. Perhatikan tabel berikut.

Panjang Kalimat Keterbacaan

8 kata atau kurang Sangat mudah dipahami

11 kata Mudah dipahami

14 kata Agak mudah dipahami

17 kata Standar

21 kata Agak sulit dipahami

25 kata Sulit dipahami

29 kata atau lebih Sangat sulit dipahami

Contoh-contoh berikut ini adalah data yang menunjukkan jumlah kata dalam

satukalimat di atas 29 kata. Dengan demikian contoh-contoh tersebut termasuk dalam

Page 36: LAPORAN HASIL PENELITIAN - bing.undana.ac.id

36

kelompok kalimat yang sangat sulit dipahami. Peneliti bisa saja sepakat dengan itu

manakala tidak mengikuti pola urutan ide utama dan ide penjelas. Artinya kalau idenya

diatur sesuai aturan urutan ide utama dan ide penjelas termasuk pemilihan dan

penggunaan kata yang tepat, bukan tidak mungkin kalimat seperti itu masih bisa

dipahami dengan jelas. Namun sebaiknya hindari membuat kalimat-kalimat seperti itu

untuk lebih mudah dipahami pembaca.

Contoh (1):Hukum daerah yang bersifat substansi dibutuhkan pendekatan top down dan

bottom up dalam menjaring berbagai inspirasi agar sesuai dalam proses

pembentukannya dan efektif dalam pelaksanaannya sehingga memberi

jaminan kesejahteraan kepada rakyat dan juga melindungi lingkungan

hidup. (36 kata)

Contoh (2): Hal yang sama terjadi di Kota Kupang bahwa perubahan fungsi ruang

telah terjadi dan mengakibatkan pengrusakan pohon tuak karena lahan

tempat tumbuhnya digunakan untuk pembangunan kawasan

perekonomian, perhotelan dan juga permukiman rakyat karena tidak

masuk dalam perencanaan ruang tempat tumbuh pohon tuak yang perlu

dilindungi. (45 kata)

Contoh (3):Keterbatasan perda Kota Kupang dalam merencanakan perlindungan

pohon tuak termasuk pohon tuak dalam keterbatasannya masih dapat

mengandalkan Perda Nomor. 7 Tahun 2000 tentang Ruang Terbuka Hijau

dan ketentuan PP No. 63 Tahun 2002 tentang Hutan Kota ditegaskan

dalam Pasal 1 angkat 3 tentang lahan yang dapat digunakan untuk

konservasi pohon tuak.

Contoh (4): Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi eksisting kawasan perbatasan

Belu (Republik Indonesia) khususnya di Pos Lintas Batas I (PLB I) dengan

Batu Gede (Timor Leste) mempunyai beberapa potensi yang bisa

dikembangkan sebagai daerah pertanian, perdagangan, jasa, dan

pariwisata. Hal ini dapat dilihat adanya interaksi komoditi yang diekspor

dari Indonesia ke RDTL dalam beberapa tahun terakhir sejak tahun 2006

semakin meningkat berupa komoditi migas, hasil perkebunan, hasil

perikanan, hasil industri dan kerajinan serta barang campuran.

Comment [A16]: Paragraf adalah kalimat atau kalimat adalah paragraf. Panjang kalimat di atas 29 kata terkadang sangat sulit dipahami.

Comment [A17]: Kalimat panjang

Page 37: LAPORAN HASIL PENELITIAN - bing.undana.ac.id

37

4.2.9 Perujukan tidak jelas

Kesalahan jenis ini menyangkut kata yang mau dirujuk misalnya oleh kata-kata ganti

diri seperti: dia, mereka, nya, dan lain-lain atau oleh kata ganti penunjuk seperti: itu

danini. Perhatikan kesalahan dalam dua contoh berikut.

Contoh (1): ... dan akibatnya banyak pohon tuak yang hidupnya tidak tertata

rapih dan tanpa introdusir manusia.

Contoh (2):Di dalam proses perencanaan juga ditentukan tentang dasar hukum

yang menjadi rujukan serta adanya prediksi dampak pelaksanaan

perencanaan dan cara penanggulangannya.

Imbuhan nya dalam kedua contoh itu tidak jelas kata yang mau dirujuk. Untuk contoh

(1) harusnya imbuhan itu tidak perlu ada, sehingga kalimatnya adalah sebagai berikut:

... dan akibatnya banyak pohon tuak yang hidup tidak tertata rapih dan tanpa

introdusir manusia.

Sedangakan nya dalam kata penanggulangannya contoh (2) sudah dapat diduga bahwa

nya itu merujuk ke dampak. Tetapi harusnya, kata dampak diulangi kemabali dan

ditambah denga kata itu atau tersebut. Sehingga kalimat itu enjadi:

Di dalam proses perencanaan juga ditentukan tentang dasar hukum yang

menjadi rujukan serta adanya prediksi dampak pelaksanaan perencanaan dan

cara penanggulangan dampak itu.

4.2.10 Harusnya aktif, atau pasif

Contoh-contoh berikut ini menunjukkan kontruksi kalimat yang tidak jelas. Kalimat-

kalimat tersebut tidak pasti apa kalimat aktif atau kalimat pasif.

Contoh (1):Keberadaan pohon tuak memiliki nilai ekologis, sosial, budaya dan

ekonomis yang dalam pengelolaannya sangat dibutuhkan

perencanaan hukum secara serius dari fungsi perlindungan hukum.

Comment [A18]: Pembentukan kata keberadaan dan diksi, dan NYA, pasif, pembentkan kata, harusnya noun, boros, ppreosisi dalam, hrusnya UNTUK

Page 38: LAPORAN HASIL PENELITIAN - bing.undana.ac.id

38

Harusnya kalimat ini sebagai berikut:

Keberadaan pohon tuak memiliki nilai ekologis, sosial, budaya dan ekonomis

yang (dalam) pengelolaannya sangat membutuhkan perencanaan hukum secara

serius dari fungsi perlindungan hukum.(aktif).

ATAU:

Keberadaan pohon tuak memiliki nilai ekologis, sosial, budaya dan ekonomis

yang dalam pengelolaannya, perencanaan hukum secara serius dari fungsi

perlindungan hukum sangatdibutuhkan.(pasif)

Perlu dicatat bahwa kata dalamdalam kostruksi pasif sebaiknya dihilangkan, dan kata

sangat dalam konstruksi pasif tetap mendahului kata kerja predikat.

Contoh (2):... sejumlah orang yang bekerja sebagai pengiris buah tuak untuk

disadap air nira. (aktif)

Contoh (3) harusnya dalam konstruksi aktif saja, sebagai berikut:

... sejumlah orang yang bekerja sebagai pengiris buah tuak untuk

menyadap air nira. (aktif)

Sama seperti contoh (2), contoh (3) berikut sebaiknay dalam konstruksi aktif saja

sehingga makna tidak terganggu.

Contoh (3): Pelestaran ruang terbuka hijau Kota Kupang dibutuhkan lembaga

yang konsisten dalam melaksanakan control perlindungan ruang

terbuka hijau dari ancaman alihfungsi lahan tersebut. (aktif)

Contoh (3) sebaiknya sebagai berikut:

Pelestaran ruang terbuka hijau Kota Kupang membutuhkan lembaga yang

konsisten dalam melaksanakan kontrol perlindungan ruang terbuka hijau dari

ancaman alihfungsi lahan tersebut. (aktif)

Comment [A19]: Pembentukan kata keberadaan dan diksi, dan NYA, pasif, pembentkan kata, harusnya noun, boros, ppreosisi dalam, hrusnya UNTUK

Comment [A20]: Pembentukan kata keberadaan dan diksi, dan NYA, pasif, pembentkan kata, harusnya noun, boros, ppreosisi dalam, hrusnya UNTUK

Comment [A21]: Kalimat panjang, dan pasif yang salah

Comment [A22]: Kalimat panjang, dan pasif yang salah

Page 39: LAPORAN HASIL PENELITIAN - bing.undana.ac.id

39

V. KESIMPULAN

Bahasa tulis dalam karya tulis ilmiah untuk publikasi sangat beda dengan bahasa

tulis lain yang non karya ilmiah apa lagi dengan bahasa lisan. Dengan kata lain bahasa

tulis dalamkarya tulis ilmiah adalah baku supaya artikel ilmiah itu bisa diterima untuk

diterbitkan. Selain itu kemampuan menggunakan bahasa tulis yang baku tidak

selamanya berkorelasi dengan jenjang pendidikan seseorang. Artinya semakin tinggi

jenjang pedidikan tidak selamanya diikuti dengan semakin baik penggunaan bahasa tulis

karya ilmiah. Hasil penelitian ini, walaupun tidak menjadi sasaran langsung, merupakan

salah satu bukti bahwa kemampuan menggunakan bahasa tulis karya ilmiah tidak secara

positip berkorelasi dengan semakin tingginya jenjang pendidikan. Karena itu,

menggunakan bahasa tulis yang baku untuk menulis karya ilmiah masih merupakan

kesulitan dan masalah bagi banyak orang terutama yang mau bergerak dalam

mengembangkan ide dalam bahasa tulis.

Seperti yang dikemukakan dalam bab IV laporan penelitian ini menyampaikan dua

hal yang menjadi kesulitan umum dalam menggunakan bahasa Indonesia dalam karya

tulis ilmiah. Pertama, walaupun sangat sederhana, masih banyak kesalahan dalam

membangun paragraf dalam hal panjang paragraf, mengembangkan paragraf, dan

merangkaikan paragraf. Kedua masih banyak kesalahan dalam hal bagaimana

membangun kalimat yang baik, seperti: (1) kalimat tidak ber-subyek dan tidak

berpredikat atau keduanya, (2) kalimat rancu, (3) kesalahan urutan kata, (4) kesalahan

pemakaian kata depan, (5) kesalahan pemakaian bentuk kata, (6) kesalahan penyerapan

istilah, (7) kesalahan diksi, (8) panjang kalimat di atas 29 kata, termasuk kategori sangat

sulit dipahami, (9) perujukan tidak jelas, (10) harusnya aktif, atau sebaliknya.

Page 40: LAPORAN HASIL PENELITIAN - bing.undana.ac.id

40

REFERENSI

1. Catford, J.C. 1965. A Linguistic Theory of Translation. London:

OxfordUniversity Press.

2. Faisal, A.J. 2008. Penggunaan Bahasa Indonesia Baku dalam Tesis Mahasiswa

S-2 Universitas Hasanuddin. Universitas Islam Makasar.

3. Larson, Mildred L. 1984.Meaning-Based Translation. New York: United

Press of America.

4. Maurits Simatupang. 1993. Enam Masalah tentang Terjemahan. Jakarta:

UKI Press. 5. Mustagim, A. H. 2010. Pergeseran dan Pemahaman Konteks dalam penerjemahan

novel. WANASTRA Vol.I No.2 SEPTEMBER 2010

6. Nurgiantoro, B. 1988. Penilaian Dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra.

Yogyakarta : BPFE

7. Nurhidayah. 2006. Bahasa Indonesia dalam Karya Ilmiah ( Makalah PPM

Penulisan Karya Ilmiah Bagi Guru-Guru SMAN 10 Yogyakarta 2006. FBS

Universitas Negeri Yogyakarta

8. Semi, M.A. 2007. Dasar-Dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Angkasa

9. Slamet, S.Y. 2008. Dasar-dasar Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di

Sekolah Dasar. Surakarta:UNS Press.

10. Sofyan, A.N., dkk. 2007. Bahasa Indonesia dalam Penulisan Karya Ilmiah

(berdasarkan SK. Dirjen Dikti No. 43/DIKTI/Kep/2006). Bandung: Universitas

Widyatama.

11. Solehan T.W, dkk. 2008. Pendidikan Bahasa Indonesia di SD. Jakarta:

Universitas Terbuka

12. Syarif, E. dll. 2009. Pembelajaran Menulis. Jakarta: Departemen Pendidikan

Nasional.

13. Setiorini, R.A. 2006. Analisis Penggunaan Tata Bahasa Indonesia dalam

Penulisan Karya Tulis Ilmiah: Studi Kasus Artikel Ilmiah. Jakarta: LIPI

14. Tans, F. 2014. Writing An Introduction. Kupang: Penerbit Lima Bintang

15. Tans, F. & Semiun, A. 2015. Teaching and Learning EFL Writing:An Indonesian

Context (unpublished article). Pascasarjana Undana Kupang.

16. Tarigan, D. & Tarigan, H.G. 1986. Teknik Pengajaran Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Penerbit Angkasa

Page 41: LAPORAN HASIL PENELITIAN - bing.undana.ac.id

41

LAMPIRAN:BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN

Sumber dana penelitian ini adalah Dipa Pascasarjana Undana tahun anggran 2016. Total

biaya yang dibutuhkan adalah Rp. 24.545.000(dua puluh empat juta lima ratus empat

puluh lima ribu rpiah) dengan rincian pengeluaran seperti yang terlihat dalam tabel

berikut.

NO JENIS SATUAN

BELANJA

BESARAN BIAYA

(Rp)

TOTAL

(Rp)

1. Honor operator atau

pelaksana (3 orang) sebagai:

pengumpul data, pengolah

data, penganalisis data,

(30% dari total biaya)

30% x 24.545.000,- Rp. 7.363.500,-

2. Pembelian bahan habis pakai

termasuk ATKuntuk

penjilidan, proposal, laporan,

cetak, seminar hasil, dan

publikasi

(50% dari total biaya)

50% x 24.545.000,- Rp.12.272.500,-

3. Sewa validasi data (20%

dari total biaya)

20% x 24.545.000,- Rp. 4.909.000,-

TOTAL Rp. 24.545.000,-

Page 42: LAPORAN HASIL PENELITIAN - bing.undana.ac.id

42

KURIKULUM VITAE PENELITI

1. Ketua Peneliti: Dr. Agustinus Semiun, M.A.

Keterangan Perorangan

1 Nama Lengkap Dr. Agustinus Semiun, M.A.

2 Nomor Induk Pegawai (NIP) 195612311983031026

3 NIDN 0031126177

3 Nomor Seri Karpeg C 0774461

5 Nomor Seri TASPEN 131282687

6 Pangkat & Golongan Ruang Pembina/IVa

7 Tempat & Tanggal Lahir Manggarai/31 Desember 1956

8 Jenis Kelamin Laki-laki

9 Agama Katolik

10 Status Perkawinan Kawin

11 Alamat Rumah: a. Jalan: Uyelewun N0. 15, Tofa

b. Kelurahan Maulafa

c. Kecamatan Maulafa

d. Kab/Kota Kupang

e. Provinsi NTT

Pendidikan

N0 Tingkat

Pendidikan

Nam pendi dikan Jurusan Tempat

1 SD SDK Borong/M’rai

2 SLTP SMP Seminari Kisol /M’rai

3 SLTA SMA Seminari SOSBUD Kisol/M’rai

4 SM FKg Pend Bhs Ing Kupang

5 S1 FKIP Pend Bhs Ing Kupang

6 S2 Master App. Ling. La Trobe Uni.

7 S3 Doktor Pend. Bhs Ing Malang

Riwayat Kepangkatan

N0 Pangkat Gol/Ruang/Jabatan Nomor SK TMT

1 IIb 75244/C/3/1983 01-03-1983

2 Pengatur Muda Tk 1/IIb 38/PT 18.2/G/A/SK/1984 01-07-1984

3 Penata Muda/IIIa/Ass. Ahli Madya 599/PT 18.H 15/C/A/SK 1987 01-04-1987

4 Penata Muda Tk 1/IIIb Ass. Ahli 53/PT 18.H 15/C/E/SK/1992 01-10-1991

5 Penata/IIIc/Lektor Madya 405/PT 18.H15/C/E/SK/1996 01-10-1996

6. Penata Tk 1/IIId/Lektor 17/J 15.11/KP/E/SK/2000 01-10-1999

7 Pembina/Iva/Lektor Kepala 18046/A 2.7/KP/2005 01—4-2005

Page 43: LAPORAN HASIL PENELITIAN - bing.undana.ac.id

43

IV. Pengalaman Jabatan

No. Jabatan Mulai-Sampai

1 Kepro Bhs Inggris 1997-2001

2 Kepala Pusat Kurikulum LP3 Undana Juli 2011 sd. Juli 2012

3 Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa

Inggris, Pascasarjana Undana

2012-sekarang

V. Karya Ilmiah/Penelitian(3 Tahun Terakhir)

N0 Jenis

Karya

Judul Penerbit dan

Tahun Terbit

1 Penelitian Pemetaan Kompetensi Dasar

Kelompok Mata Pelajaran Ujian

Nasional (UN) SMA Se-kabupaten

Manggarai Provinsi Nusa Tenggara

Timur.

LEMLIT UNDANA November 2011

2 Artikel

(jurnal lokal)

The Intensity of Using English: The

case of Senior High School EFL

Teachers in West Timor East Nusa

Tenggara,

REFERENCE Journal of

language and Language

Teaching, Pendidikan Bhs

Inggris FKIP UNIKA,

Kupang, Vol. 1 No. 1,

November 2009

3 Artikel

(jurnal lokal)

On Interactive English Classroom

REFERENCE Journal of

language and Language

Teaching, Pendidikan Bhs

Inggris FKIP UNIKA,

Kupang, Vol. 1 No. 2, Maret

2010

4 Artikel

(jurnal lokal)

Bloomfield’s Structural Linguistics:

Its Incorporation into Audiolingual

Method

REFERENCE Journal of

language and Language

Teaching, Pendidikan Bhs

Inggris FKIP UNIKA,

Kupang, Vol. 1 No. 3, May

2011

5 Artikel

(jurna lokall)

Ideas of Generative Grammar: Its

Critical Evaluation in Terms of

Second Language Acquisition

REFERENCE Journal of

language and Language

Teaching, Pendidikan Bhs

Inggris FKIP UNIKA,

Kupang, Vol. 1 No. 4,

November 2011

6 Artikel

(jurnal lokal)

The Use of English as a Medium of

Instruction by Senior-High School

EFL Teachers in West Timor NTT:

S Summary of Dissertation

Jurnal Flobamora Provinsi

NTT, Kupang, Vol. VI No. 04,

Tahun 2010

7 Artikel

(jurnal

Individual Preferences: A Reason

to Use Code Switching to Teach

Linguistika, Jurnal

Terakreditasi No.

Page 44: LAPORAN HASIL PENELITIAN - bing.undana.ac.id

44

Nasional) English 167/DJKT/Kep/2007. Maret

2011.

8 Artikel

(jurnal olkal)

Rationales of Using English to

Teach English Buletin ....... Penelitian dan Pengembangan

(Research and Development

Bulletin) Indonesi Australia

Eastern Universities Project

Alumni Forum. Vol. 12 No. 3,

November 2011

9 Artikel

(jurnal loka)

On Using English to Teach English:

The Case of Senior High School

EFL Teachers in NTT

Majalah Ilmiah INDIKATOR

UNFLOR Ende. Vol. XIV,

No. 2, September 2011.

10 Artikel

(jurnal loka)

Perkuliahan Berbasis Pendidikan

Karakter

OPTIMISME Jurnal Bahasa,

Sastra, dan Budaya.

Pendidikan Bahasa dan Seni,

FKIP Undana. Edisi 6, Mei

2013

11 Artikel

(jurnal

internasional)

The Analysis of Cross-Border

Potential Economic Development

Strategies(ANGGOTA TIM)

Australian Journal of Basic and Applied Sciences, 7(8):

50-59, 2013. Internasional

12 Artikel

(jurnal

internasional)

The Functions of Politeness Marker

"IO" in Manggarai Language:

Kempo Speech Community

LICEO JOURNAL HIGHER

EDUCATION

RESEARCH.Vol 9. No 1,

December 2013

13 Artikel

(jurnal lokal)

Empoering EFL Teachers for

Future Classroom Teaching: In

Relevance with the Cse of EFL

Practicing Teachers of East Nusa

Tenggara Province.

Jurnal Ilmu Pendidikan Bahasa (JIPB). Vol 01, No.

01, Januari 2014

14 Opini

(Harian)

Undana Berwawasan Global:

Kapan Go Globalnya?

Warta Undana, N0. 149/April

2011

15 Opini

(Harian)

KBK dan Character Building Warta Undana, N0. 159

/Februari 2012

16 Opini

(Harian)

Calon Guru Harus Berpikiran

Visioner

Warta Undana, N0. 164/Juli

2012

17 Opini

(Harian)

Melirik Titik-titik Dominan

Mempertanyakan Mutu Pendidikan

Pos Kupang, 5 Juni 2012

18 Opini

(Harian)

Investasi Nilai Terpuji Terancam

Gagal

Pos Kupang, 10 Juli 2012

19 Opini

(Harian)

Dicintai dan Ditakuti (Walikota dan

Wakil Walikota Kupang/Salam)

Pos Kupang, 2 Agustus 2012

20 Opini

(Harian)

Bahasa Inggris Mesin Undana

Berwawasan Global

Warta Undana, November

2012, No. 168

21 Artikel

(jurnal

internasional

Verb Nominalization of Manggarai

Language: The Case of Central

Manggarai Dialect in West Flores

Indonesia

International Journal of Language and Literature,

Vol. 4 No. 1. June 30, 2016.

Page 45: LAPORAN HASIL PENELITIAN - bing.undana.ac.id

45

VI. Riwayat Pengabdian Pada Masyarakat (3 Tahun Terakhir)

N0 Jenis Kegiatan Mulai dan S/D Tgl.

Bln/Thn/SK

1 Sebagai Pengawas Ujian Nasional di SMA-S

Nangaroro, kabupaten Nagekeo, periode Maret

2010

Surat Ket. Sebagai

Pengawas Kepala Sekolah

SMA-S Setiawan

No.59/124.28/SMA.STWN/

MN. Tgl. 27-03-2010

2 Sebagai Anggota Tim Juri Debat Bahasa Inggris

Mahasiswa Tingkat Universitas Nusa Cendana

periode April 2010.

SK REKTOR UNDANA

NO. 119/KM/2010.23 April

2010

4 Sebagai Instruktur Kegiatan Sertifikasi Guru

Dalam Jabatan Periode 2010, yang diselenggarakan

di Rayon 23 Universitas Nusa Cendana

Sertifikat: Tgl. 27 Juli 2010

5 Sebagai Peserta dalam Kegiatan Pelatihan

Penyiapan Dosen Pembimbing dan Guru Pamong

Program Pendidikan Profesi Guru pada Program

Studi Pendidikan Bahasa Inggris Jurusan

Pendidikan Bahasa dan Seni Fakultas Keguruan

dan Ilmu pendidikan Universitas Nusa Cendana

Sertifikat: Tgl. 24 Desember

2010; 20 sampai 24

Desember 2010

6 Sebagai Ketua Tim dalam Kegiatan Penyusunan

Soal Uji Seleksi dan Uji Kompetensi Program

Pendidikan Profesi Guru pada Program Studi

Pendidikan Bahasa Inggris Jurusan Pendidikan

Bahasa dan Seni Fakultas Keguruan dan Ilmu

pendidikan Universitas Nusa Cendana

Sertifikat: Tgl. 18 Desember

2010; 14 sampai 18

Desember 2010

7 Sebagai Narasumber dalam Kegiatan Pendidikan

dan Latihan Profesi Guru (PLPG) dalam Jabatan

Periode 2010 Tahap I, yang Diselenggarakan di

Larantuka Kabupaten Flores Timur

Sertifikat: Tgl. 30

September 2010

21 sampai 30 September

2010(90 Jam)

8 Sebagai Narasumber dalam Kegiatan Pendidikan

dan Latihan Profesi Guru (PLPG) dalam Jabatan

Periode 2010 Tahap II, yang Diselenggarakan di

Larantuka Kabupaten Flores Timur

Sertifikat: Tgl. 10 Oktober

2010; 01 sampai 10 Oktober

2010(90 Jam)

9 Sebagai Ketua Tim Kegiatan Pendampingan

Pengembangan Penerapan Model Pembelajaran

Active Learning Mata Pelajaran Ujian Nasional

SMA untuk Meningkatkan Profesionalitas Guru di

Kabupaten Manggarai Provinsi NTT

Copy Laporan Kegiatan

Pengabdian; Tgl 5 sampai 8

November 2012

VII. Kegiatan Seminar (3 Tahun Terakhir)

N0 Jenis Kegiatan Seminar Bukti/Tanggal Tahun

1 Sebagai peserta dalam Seminar Dies Natalis

Universitas Nusa Cendana ke-51 “Sewindu

Kepemimpinan Prof. Ir. Frans Umbu Datta,

M.App., Sc., Ph.D. Sebagai Rektor Universitas

Nusa Cendana 2005-2013”

Sertifikat: Tgl. 31

Agustus 2013

2013

Page 46: LAPORAN HASIL PENELITIAN - bing.undana.ac.id

46

2 Sebagai peserta dalam Seminar dan Peluncuran

Buku

Sertifikat: Tgl. 30

Juni 2012

2012

3 Sebagai peserta dalam Kegiatan seminar: The 58th

TELIN International Coference at IKIP PGRI

Semarang-Indonesia (3-5 November 2011)

Sertifikat: Tgl. 5

November 2011

2011

4 Sebagai peserta dalam Kegiatan seminar Nasional

Pendidikan dengan Tema “Pengembangan

Profesionalitas Guru Indonesia” yang

Diselenggarakan oleh Forum Komunikasi

(FORKUM) Pemimpin FKIP Negeri se-Indonesia

di Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur

Serifikat: Tgl. 9

April 2011

2011

VIII. Lokakarya/Workshop (3 Tahun Terakhir)

N0 Jenis Kegiatan Bukti/Tanggal Tahun

1 Sebagai Peserta Lokakarya Nasional tentang :

Pembelajaran antar Institusi tentang Pendidikan

dan Kurikulum Berbasis Kompetensi di Indonesia

Timur, yang diselenggarakan oleh MDF Pacific

Indonesia Training and Consultancy di Kupang,

Indonesia (22 jam)

Sertifikat: Tgl 18

Juni 2011

16-18 Juni

2011

2 Sebagai Peserta dalam Kegiatan: Train the

Trainer: THE ULTIMATE SUCCESS

FORMULA, DI Universitas Nusa Cendana

Kupang.

Sertifikat: Tgl. 15

Oktober 2011

12-15

Oktober

2011

3 Sebagai Peserta dalam Kegiatan “Workshop

Penulisan dan Publikasi pada Jurnal

Internasional” bertempat di Aula Pascasarjana

Undana, Kupang (16 jam)

Sertifikat No:

2093/H15.4.1/PP/

2012; Tgl. 16

September 2012

14-16

September

2012

4 Sebagai Peserta dalam Kegiatan Lokakarya:

Pengembangan Pendidikan Karakter dalam

Matakuliah Umum di Universitas Nusa Cendana.

Srtifikat: Tgl. 7

Desember 2012

6 – 7

Desember

2012

Kupang, 12 April 2016

Yang Menerangkan;

Dr. Agustinus Semiun, M.A.

NIP.: 195612311983031026

Page 47: LAPORAN HASIL PENELITIAN - bing.undana.ac.id

47

2. Anggota Peneliti: Prof Dr. Felisianus Sanga, M.Pd.

Nama Lengkap :Prof.Dr. Felysianus Sanga, M.Pd.

Tempat/Tgl Lahir : Adonara - Flores Timur, 16 Juni 1950

Agama : Katolik

Pekerjaan : Dosen Universitas Nusa Cendana Kupang

N I P : 19500616197603 1 002

Jabatan/Pangkat : Pembina/ Lektor Kepala IV/b

Status perkawinan : Kawin

Alamat Rumah : Jl. Oe Ekam Rt/Rw. 07/03, Kelurahan Sikumana, Kec.

Maulafa – Kotamadya Kupang, NTT.

RIWAYAT PENDIDIKAN

1 Pendidikan Dasar dan Menengah

Tahun 1964 : Lulus SD Katolik di Adonara – Flores Timur

Tahun 1967 : Lulus SMPK Phaladyah di Waiwerang – Adonara

Tahun 1970 : Lulus SPG Podor, Ìarantuka – Flores Timur

2 Pendidikan Tinggi

Tahun 1974 : Memperolåh"gelar Sarjana Muda Pendidikan Bahasa Indonesia di FK

Undana Ende

Tahun 1977 : Memperoleh gelar Sarjana Muda Administrasi danSupervisi Pendidikan di

FIP Undana Kupang

Tahun 1982 :Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (Bidang Studi Bahasa Indonesia)

pada Jurusan Bahasa dan Seni, FKIP Univ.Nusa Cendana Kupang

Tahun 1990 : Memperoleh gelar Magister Paedagogy (Bidang Bahasa dan sastra

Indonesia) pada IKIP Negeri Bandung.

Tahun 2005 :S3 pada Pascasarjana Univ. Airlangga; Bidang Ilmu Sosial, spesifik

Antropologi Budaya, keahlian Etnonumerologi

3 Pendidikan Tambahan

Tahun 1991 : P2TKPT di Sawangan – Bogor

Tahun 1995 : Manejement Organisasi Sosial di Kupang

Tahun 1995 : Pekerja Sosial Profesional

Tahun 1996 : Pola Calon Penatar P4 Tingkat Provinsi di Kupang

Tahun 1997 : Teknik Perekaman-Penganalisisan Kebudayaan di Jakarta

Tahun 1998 : Bimbingan Pelatih-Penyuluh Sosial Tingkat Regional di Jakarta

Tahun 2002 : Kursus Bahasa Belanda – oleh PINLABS, Unair – Surabaya

Tahun 2002 : Kursus Bahasa Inggris – oleh PINLABS, Unair - Surabaya

4 Penghargaan yang Pernah Diterima

Tahun 1993 : Pekan Seni Mahasiswa Tingkat Nasional – oleh Univ. Sebelas Maret

Tahun 1995 : Forum Komunikasi Relawan Sosial – oleh Kanwil Depsos Provinsi NTT

Tahun 1996 : Penatar TOT P-4 – oleh Gubernur KDH Tk. I NTT

Tahun 1999 : PSM Teladan/Berprestasi – oleh Mentri Sosial RI.

Tahun 2010 :Pengembangan Bidang Sastra dan Wanita Penulis Indonesia

5 Seminar, Simposium, atau Pertemuan Ilmiah (Peserta atau Pemakalah)

Tahun 1991 : Pemakalah & Peserta Seminar Sastra Nusantara“Makanan Rakyat dalam

sastra Nusantara” di Denpasar – Bali

Tahun 1993 : Peserta Munas BSMI di Surakarta - Solo

Tahun 2000 : Peserta Munas Altrabaku (Asosiasi LPSM Mitra Lembaga Keuangan) –

Jakarta

Tahun 2001 :Peserta Undangan Akademik Ujian Doktor Terbuka pada Univ. Airlangga,

atas nama Frans Salesman, S.E, M.Kes.

Tahun 2001 : Peserta Undangan Akademik Ujian Doktor Terbuka pada Univ. Airlangga,

Page 48: LAPORAN HASIL PENELITIAN - bing.undana.ac.id

48

atas nama John Piter Sinaga, Drs., M.Kes.

Tahun 2001 : Pemakalah Seminar sehari tentang “Rencana Calon Nama Provinsi dan Calon

Ibukota Provinsi Baru di Nusa tenggara Timur di Hotel Gren Alia – Jakarta

Tahun 2002 : Peserta “Seminar on Human Resources Development and Population” di

Surabaya

Tahun 2002 : Pemakalah & Peserta pada International Seminar “Local Elites in Eastern

Indonesia” di Universitas Hasanuddin – Makasar

Tahun 2002 : Pemakalah pada seminar tentang Fungsi dan Kedudukan Bahasa Melayu

Kupang yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Propinsi Nusa Tenggara

Timur di Kupang

Tahun 2003 : Pemakalah pada Mubes (Musyawarah Besar) Masyarakat Flores di

Manggarai tentang kesepakatan pemekaran Propinsi Flores

Tahun 2003 : Pemakalah utama pada Seminar Penelitian Bahasa dan Sastra Daerah yang

dilaksanakan oleh UPTD Bahasa Dinas Pendidikan NTT di Kupang

Tahun 2004 : Pemakalah utamahasil kajian lokal untuk Penyusunan Buku Pendidikan

Matematika SD/MI Kelas V dan VI Berdasarkan Pendekatan Realistic

Mathematics Education di Kabupaten Manggarai

Tahun 2005 : Pemakalah utama pada Seminar tentang Kearifan Lamaholot Sebagai Pilar

Pembangunan di Kabupaten Flores Timur

CATATAN PENGALAMAN

1 Penelitian Ilmiah

1993 : Pembinaan Disiplin di Lingkungan Masyarakat Kota Kupang (Indiv.)

1993 : Sastra Lisan Abui (Individu)

1995 : Sastra Lisan Lamaholot (Individu)

1996 : Nama Bilangan Pokok dalam Bahasa-bahasa daerah di Nusa Tenggara Timur

(Individu)

1997 : Aktualisasi Nilai-nilai Budaya Bangsa pada Perilaku Generasi Muda Daerah Nusa

Tenggara Timur (Individu)

2000 : Penelitian untuk penyusunan Kamus Dwibahasa Lamaholot - Indonesia

2002 : Uji Coba Penerapan RME (Realistic Mathematics Education) di SD Kelas III dan

IV pada Kabupaten Timr Tengah Selatan dan Kabupaten Manggaai

2003 : Pengkajian dan Penyusunan Buku Suplemen Pendidikan Matematika SD/MI Kelas

V dan VI Berdasarkan Pendekatan Realistic Mathematics Education di Kabupaten

Manggarai

2003 : Penelitian dan Pengkajian Bahasa, Sastra, dan Budaya Lokal untuk Penyusunan

Buku Suplemen Pembelajaran Bahasa Indonesia pada Jenjang Pendidikan SD/MI

Kelas III dalam Masyarakat Dawan di Timor Tengah Utara

2004 : Bilangan Pokok dalam Konteks Budaya: Studi Etnonumerologi dalam Perspektif

Simbolik Masyarakat Lamaholot di Nusa Tenggara Timur (Disertasi Doktor)

2006 :Koda Kenenan Lamaholot: Studi Semiotik Tradisi Lisan dalam Perspektif

Perubahan Budaya Lokal

2008 : Etnonumerologi di Nusa Tenggara Timur: Klasifikasi, Penamaan, dan Nilai Magis

(Naskah) Indonesia

2009 : Mempersiapkan Anak Menjadi Juara: Membangun Persepspsi Bersama Orangtua

Murid.

2 Penulisan dan Penerbitan

1990 : Kamus Ekabahasa Bahasa Indonesia untuk Pendidikan Dasar(naskah)

1990 : Kamus Dwibahasa Indonesia – Dawan (buku beredar)

1992 : Pengantar Leksikografi (Naskah)

1992 : Bahasa Indonesia untuk PGSD (Naskah)

1993 : Metode Penelitian Bahasa dan Susastra dalam Bagan (Naskah)

1993 : Psikolinguistik dalam Bagan (Naskah)

Page 49: LAPORAN HASIL PENELITIAN - bing.undana.ac.id

49

1994 : “Jalan Terang sampai Mendung pun Berlalu” (Drama Radio)

1994 : Ceritera Rakyat Nusa Tenggara Timur Seri 1 (buku)

1995 : Ceritera Rakyat Nusa Tenggara Timur Seri 2 (buku)

1996 : Nama Bilangan Pokok dalam Bahasa-bahasa daerah di Nusa Tenggara Timur

Sebagai Pengetahuan Dasar Matematika bagi Siswa Pendidikan Dasar (Sarinya di

Majalah Guru Bahasa Edisi I tahun 1996)

1996 : Mencari Calon Orator (Naskah)

1997 : Bahasa dan Dunia Pers (Naskah)

2001 : Bahasa dan Kekuasaan (Naskah)

2002 : Kamus Dwibahasa Lengkap Lamaholot – Indonesia: Tatabahasa Singkat, Kota

Kata Umum, Bentuk Idiom, Antonim, Sinonim. Surabaya: Airlangga University

Press.

2006 : Bahasa Indonesia Langgam Umum: Perspektif Kaidah Normatif dan

Problematik. Kediri: Jenggala Pustaka Utama

2007 : Buku Pelajaran Bahasa lamaholot dengan Pendekatan Kontrastif: Untuk

Pendidikan Dasar Kelas III

2008 : Kamus Dwibahasa Ende-Lio - Indonesia (Naskah)

Kupang, 12 April 2016

Yang Menerangkan,

Prof. Dr. Felysianus Sanga, M.Pd. NIP: 1950 0616 197603 1 002

Page 50: LAPORAN HASIL PENELITIAN - bing.undana.ac.id

50

3. Pprof. Drs. Tans Feliks, M.Ed., Ph.D.

1. PERSONAL INFORMATION

N ame : Prof. Tans Feliks (Drs., B.Ed., M.Ed., Ph.D.)

N I P/Civil Servant : 19630711 198803 1003

Place and Date of Birth : Nara – Komod-Manggarai , 11 July 1963

Sex : Male

Religion : Catholic

MarritalStatus : Married

HP. : 081289338101 /085338899101

E-mail : [email protected]

2. EDUCATION

TERTIARY INSTITUTION DEGREE GRADUATION

YEAR FIELD OF STUDY

NUSA CENDANA UNIVERSITY, KUPANG, NTT, INDONESIA LA TROBE UNIVERSITY, MELBOURNE, AUSTRALIA LA TROBE UNIVERSITY, MELBOURNE, AUSTRALIA

DRS. M.ED. PH.D.

January 10, 1987 December 5, 1994 October 6, 2000

ENGLISH EDUCATION LANGUAGE EDUCATION WRITING DEVELOPMENT

Page 51: LAPORAN HASIL PENELITIAN - bing.undana.ac.id

51

3. POSITIONS, COURSES TAUGHT AND OTHER SERVICES PROVIDED

Dates (To–

From)

Position Name of Institution Responsibility

2010- Senate Member The University of

Nusa Cendana

Advising/controlling the executive

body of the School of Education

of the University of Nusa

Cendana

2010- Senate Member The University of

Nusa Cendana

Advising/controlling the executive

body of the University of Nusa

Cendana

2007-2008 Lecturer and

Head of

Postgraduate

Linguistic rogram

Nusa Cendana

University

Managing the program: teaching,

arranging seminars, doing

research, and carrying out social

service.

2006 -

2007

Head of

University Library

Nusa Cendana

University

Managing the library, arranging

public discussion and writing

competition, promoting “reading

culture,” and promoting library

networking.

1988-

Now

Lecturer Nusa Cendana

University

Teaching various subjects like

Psycholinguistics, Writing,

Introduction to Journalism,

Second Language Acquisition, and

Speech-Making and Debating

(four to five months per

semester);

Doing research (temporarily);

Carrying out some social services

(temporarily);

Supervising students' thesis

writing (per student per semester).

1999-2009 Vice Editor of

Jurnal Pendidikan

Bahasa dan

Sastra

Nusa Cendana

University

Helping the chief editor of the

journal in editing the articles to be

published in the journal.

2000-2011 Lecturer Artha Wacana

Christian University

Teaching such subjects as Writing

I, Writing II, and Writing III (four

to five months per semester);and,

Supervising students’ thesis

writing (per student per semester).

2001-2005 Head of English

Department

(Elected)

Nusa Cendana

University

Leading the department in

teaching, doing research, and

carrying out social services (per

semester)

Page 52: LAPORAN HASIL PENELITIAN - bing.undana.ac.id

52

2002-2005 Head of

Cakrawala

Nusantara Foreign

Languages

Studies Institute

Cakrawala

Nusantara Foreign

Languages Studies

Institute

Leading the institute in teaching

(i.e. to achieve its academic goal

of producing Sarjana Sastra

Inggris (Bachelors in English

Literature, doing research, and

carrying out some social services);

and,Leading the institute in

having local, national, and

international cooperation (per

semester).

2001-Now Chief Editor of

Journal Nusa

Cendana

Nusa Cendana

University

Editing articles to be published in

the journal and managing

administrative and financial

affairs for regular publication of

the journal (per semester/edition).

2001-2004 Lecturer Wydia Mandira

Catholic University

Teaching such subjects as

Psycholinguistics and Discourse

Analysis (per semester);

2003-2004 Lecturer St. Paul Teachers

Training and

Educational Studies

Institute, Ruteng,

Flores, NTT

Teaching English Curriculum and

Materials Development (per

semester); and,

Supervising students’ thesis

writing (per person per semester).

1999 Lecturer La Trobe University,

Melbourne,

Australia

Teaching Indonesian (per

semester).

1987-1988 Teacher Karya Junior High

School and Karya

Economic

Secondary School,

Ruteng, Flores,NTT.

Teaching English (per semester).

1983-1987 Teacher Pancasila Senior

High School

Teaching English (per semester).

Page 53: LAPORAN HASIL PENELITIAN - bing.undana.ac.id

53

4. SOCIAL ORGANIZATION

Year Position/Organization Responsibility

2011- Head of Intellectual Board

of Institut Pencerahan

Masyarakat (IPM)

Organizing Indonesian prominent

thinkers/intellectuals to help IPM conducting

seminars, trainings, and workshops.

2009- Member/Fulbright Alumni Keeping in touch with the Fulbright alumni

1999- Member/ADS Alumni

(Alumni of Australian

Development Scholarship

Scheme)

Keeping in touch with ADS alumni affairs

1994- Member/La Trobe

University Alumni

Keeping in touch with the university on alumni

affairs

2000-

Now

Tutor/Nusa Cendana

University Language Centre

Teaching English to those who want to improve

their English

2005-

Now

Advisor/Cakrawala

Nusantara Education

Foundation

Advising the board of the education foundation to

perform better yearly, particularly in managing

the Tertiary School of Foreign Languages

Studies.

2006-

Now

Member/Adiguna Credit

Union

Saving and borrowing some money for business

or non-business aims.

2006-

Now

Member/Indonesian Tertiary

Education Library Forum

Advocating the interest of Indonesian Tertiary

Education Libraries to ensure that they have

better quality year by year.

2007-

Now

Director/MGF Writing and

Publication Centre

Training students or any participants to be fluent

writers and to publish their writings in English or

Indonesian.

2004-

Now

Deputy

Secretary/Indonesian Private

Tertiary Education

Association in the Province

of East Nusa Tenggara,

Indonesia

Handling administrative affairs of the association

in the Province of East Nusa Tenggara, Indonesia.

2004-

2006

Member/Serviam Credit

Union

Helping members of the credit union improve

their welfare.

1991-

1994

Member/Indonesian

Australian Students

Association

Helping Indonesian students to be successful in

finishing their studies in Australia.

1996-

1999

Member/Indonesian

Australian Students

Association

Helping Indonesian students to be successful in

finishing their studies in Australia.

Page 54: LAPORAN HASIL PENELITIAN - bing.undana.ac.id

54

1994-

Now

Member/La Trobe

University Alumni

Association

Promoting La Trobe University and keeping in

touch with La Trobe alumni through the

university on educational, professional, social,

and many other important issues.

1983-

1987

Member/Indonesian

Catholic Students

Organization

Learning to be a great member of any

organization and/or to run a better and more

successful organization.

1982-

1987

Member/Komodo Students

Organization

Helping students from the western part of Flores

to be successful in their studies in Kupang,

Timor.

1985 Chairperson/ Komodo

Students Organization

Leading the organization to ensure the success of

its members (Elected)

1981-

1982

Chairperson/St. Pius XII

Senior High School

Seminary Intra-students

Organization

Planning and arranging students’ non-curricular

activities (Elected).

5. RESEARCH PROJECTS COMPLETED

Project name Position in the

project

Sponsored by Date

A Study on Grammatical Problems

Faced by English Students in

Translating English Agricultural

Texts

Single

Researcher

Self-sponsored

(Sarjana Thesis)

1986

Contribution of Tenses Mastery

towards Kupang Secondary School

Students’ Ability to Translate English

Texts into Indonesian

Head of

Research

Team

Department of

Education and

Culture

1989

Correlation between Mastery of

Content Words and Reading Skill of

the Students of the English

Department of Nusa Cendana

University

Member Department of

Education and

Culture

1990

Recent Approaches to Teaching

Writing in English as a Second

Language

Single

Researcher

The Australian

Government (M.Ed.

Thesis)

1993

Indonesian Reading Comprehension

of Elementary School Students

Head of

Research

Team

Department of

Education and

Culture

1994

Reactions of Prospective Teachers

and Secondary School Teachers to

English Compositions in the City of

Kupang

Head of

Research

Team

Department of

Education and

Culture

1995

Page 55: LAPORAN HASIL PENELITIAN - bing.undana.ac.id

55

Writing Development of Indonesian

Grade 11 Students: An Inquiry into

Becoming a Writer

Single

Researcher

The Australian

Government (Ph.D.

Dissertation)

1999

Phonetic Systems of Paluen, a

Language in Flores, NTT

Member of

Research

Team

Provincial Office of

the Department of

national Education

2003

Improving English Students’ Learning

Strategies: An Action Research

Member of

Research

Team

SP4 Project

(Department of

National Education

2004

An Analysis of Writing Components

in a Piece of an English Student’s

Writing

Single

Researcher

Self-sponsored 2006

Cooperative Principles in A Piece of

an English Student’s Writing

Single

Researcher

Self-sponsored 2006

Writing in EFL: An Analysis of

Developing Cognitive Processes

Single

Researcher

Self-sponsored 2006-

2007

Writing in Manggaraian: An Analysis

of A Tertiary Students’ Text

Single

Researcher

Self-sponsored 2007

A Descriptive Study on the Teaching

and Learning of English Writing in

the USA: A Case Study of A Primary

School

Single

Researcher

Fulbright 2008-

2009

Australian-Indonesian Labor Mobility Research

Consultant

ARC (Australian

Research Council)

Project

2011

6. PUBLSIHED ARTICLES/BOOKS

Title of publication Subject Type Date

Realistis, Walau Tak ideal Writing An article published

in Optimisme

April, 2012

Optimisme Social An article published

in Optimisme

January, 2012

Desentralisasi Pendidikan Education An article published

in Kompas

28 December,2011,

p. 7

10.000 Guru di NTT Ikut

PLPG

Education An article published

in Pos Kupang

24 October, 2011

Presiden Dahlan Iskan:

Mengapa Tidak?

Politics An article published

in Timor Express

24 October, 2011

Gong Belajar, No! Belajar

Keras, Yes!

Education An article published

in Pos Kupang

8 October, 2011, p. 1

& 7

Orang Indonesia di Perantauan Politics An article published

in Timor Express

19 August, 2011, p. 4

Page 56: LAPORAN HASIL PENELITIAN - bing.undana.ac.id

56

Suap Satu Miliar Rupiah? Politics An article published

in Timor Express

9 August, 2011, p. 4

Quo Vadis, Undana? Education An article published

in Media Informasi

dan Komunikasi

Undana

Agustus 2011, pp. 8

& 9

Misi Guru Profesional

Indonesia: Membangun Etos

Belajar Secara Total-Intensif-

Berkelanjutan dalam Diri

Murid

Education An article published

in J. Nusa Cendana,

Vol. XI (1), April

2011, pp. 1004-

1020

April 2011, pp. 1004-

1020

Menuju 2025 Politics An article published

in the Daily Timor

Express (Timex)

15 Juni 2011

Dari 110 Ke-1 Politics An article published

in the Daily Timor

Express (Timex)

11 Maret 2011

Teaching and Learning to

Write: A Case Study of a

Primary School in the City of

New York, the USA

Writing An academic article

published as a

chapter in

Proceedings of the

First

Multidisciplinary

International

Conference on

Education and

Culture, St. Paul

College of

Education, Ruteng,

Flores, Indonesia,

12-16 July 2010

2010

PAR, David Jenkins, dan

Balibo Lima

Politik An essay published

in Pos Kupang

26 November, 2010

Dicari: Pejabat Revolusioner

(Sebuah Catatan Reflektif

untuk Pejabat Baru,

Khususnya Kraeng AD di

Mabar)

Politics A Popular Essay

Published in Flores

Pos

Flores Pos, 25

August 2010

Tentang Belajar, Mengajar,

dan Imajinasi

Educationa

l Essay

A popular article

Published in Flores

Pos

23 November 2009

Setelah PILKADA, Perang! Political

Essay

A popular article

Published in Warta

NTT

July 2008

Writing in Manggaraian: An

Analysis if a Tertiay Student’s

Text

Writing An Academic

article published in

Linguistika

Maret 2008

Bilteracy: Teaching, Learning,

and research Insights

Bilteracy A book published

by Gita Kasih:

Kupang

February 2008

Page 57: LAPORAN HASIL PENELITIAN - bing.undana.ac.id

57

Writing in EFL: An Analysis

of Developing Cognitive

Processes

Writing An Academic

article published in

Jurnal Ilmu

Pendelikon (JIP)

Malang

October 2007

Diskursus Pencerahan:

Membangun Peradaban Sejati

Culture A book published

by Gita Kasih:

Kupang

November 2007

Cooperative Principles in a

Piece of an English Student’s

Writing

Writing An Academic

Article in Journal

Pendidikan Bahasa

dan Sastra

November 2006

An Analysis of Writing

Components in a Piece of an

English Student’s Writing

Writing An Academic

Article in Journal

Pendidikan Bahasa

dan Sastra

November 2006

Tentang Kasih di Kota

Kupang

Satire

(Politics)

Fortuna Magazine July 2007

Making Formal Education

Informal in Indonesia

Education An Academic

Article in Journal

Nusa Cendana

October 2006

Sistem Pendidikan Nasional:

Sebuah Kritik

Education An Academic

Article in Journal

Nusa Cendana

October 2006

Bill No. 14/2005 on Teachers

and Lecturers: A Discourse

Analysis

Politics An Academic

Article in Buletin

Penelitian dan

Pengembangan

July 2006

Making East Nusa Tenggara a

Province without a Single

Corruptor (A Public Note to

Our Governor)

Politics A Popular Article

in Nusra Post

Magazine

July 2006

UU Guru dan Dosen: Sebuah

Apresiasi dan Kritik

Politics A Popular Article

in Nusra Post

Magazine

July 2006

Butir-Butir Reformasi

Pendidikan Tinggi yang

Tercecer

Education An Academic

Article in Buletin

Penelitian dan

Pengembangan

Juli 2006

Dana BLT: Why Not? Politics A Popular Article

in Pos Kupang

Newspaper

28 February 2006

Nusa Cendana University

Library is on the Move

Library A Popular Article

in Warta Undana

Magazine

June 2006

Dicari: Pemimpin Heroik Leadership A Popular Article

in Timor Express

Daily

20 June 2005

Page 58: LAPORAN HASIL PENELITIAN - bing.undana.ac.id

58

Leo Perik, SVD: Wela Runus

Lembah Kisol (Leo Perik,

SVD: A Great Man of Kisol

Valley)

Biography A Book, co-edited

with W. Berybe,

MW Gobang, A.

Darus, and S.

Nejang Published

by Lemlit Undana

2005

Belajar Bahasa Palue,

Indonesia, dan Inggris

(Learning Paluen, Indonesian,

and English)

Language

Teaching

A Book, co-

authored with Frans

Sanda Published by

UPTD Bahasa

2005

Meningkatkan Kompetensi

Hasil Didik

Education An Academic

Article in Buletin

Penelitian dan

Pengembangan

November 2004

On Competence Based

Curriculum, Imagination and

Independent Learning

Curriculu

m

An Academic

Article in Journal

Nusa Cendana

October 2004

Gubernur Tallo: Gubernur

Super?

Politics A Popular Article

in Radar Timor

Newspaper

9 September 2004

Demokrasi, Pempimpin, dan

KKN

Politics A Popular Article

in Radar Timor

Newspaper

2 September 2004

Negarawan Vs. Politikus Politics A Popular Article

in Radar Timor

Newspaper

10 August 2004

Pembelajaran Menulis di

Sekolah Dasar

Writing An Academic

Article in Journal

Pendidikan Bahasa

dan Sastra

June 2004

Menemukan Pemimpin Agung

bagi Indonesia Agung

Leadership A Popular Article

in Radar Timor

Newspaper

14 June 2004

Menjadi Kepala Daerah ala I

Gede Winarsa

Leadership A Popular Article

in Pos Kupang

Newspaper

11 April 2004

Animal Farm dan Pemilu Politics A Popular Article

in Pos Kupang

Newspaper

1 April 2004

Tentang Pendidikan Bermutu Education A Popular Article

in Pos Kupang

Newspaper

5 May 2003

Korupsi: Bisakah Diberantas

Tuntas?

Corruption A Popular Article

in Pos Kupang

Newspaper

5 March 2003

Australia: Dari Terra Nullius

sampai Ratu Inggris

Politics A Six Series Article

in Radar Timor

Daily.

24-26 and 29-31

October 2002

Page 59: LAPORAN HASIL PENELITIAN - bing.undana.ac.id

59

Mengakui Penyimpangan

Masa Silam: Mengapa Tidak?

Politics A Popular Article

in Pos Kupang

Newspaper

14 September 2002

Dana Pembangunan: Untuk

Rakyat, Pelayan Rakyat atau

Wakil Rakyat?

Politics A Popular Article

in Referensi

Magazine

October 2002

Relasi Manusia dengan

Lingkungannya: Bermasalah,

tapi Bukan Tanpa Solusi

Environme

nt

A Two Series

Popular article in

Radar Timor

Newspaper

21 and 22 August

2002

Dicari: Negarawan, Bukan

Politikus

Politics A Popular Article

in Pos Kupang

Newspaper

25 April 2002

Manusia dan Jebakan Logika Logics A Popular Article

in Pos Kupang

Newspaper

18 March 2003

Referensi and Indonesian

Dream

Politics A Popular Article

in Referensi

Magazine

January 2002

Dicari: Walikota yang Tak

Mau Jadi Walikota

Politics A Popular Article

in Referensi

Magazine

January 2002

Early Reading Comprehension Reading An Academic

Article in Journal

Pendidikan Bahasa

dan Sastra

June 2002

Reformasi Pendidikan Tinggi Education A Popular Article

in Pos Kupang

Newspaper

28 July 2001

Memperbaiki Kesalahan

Kolektif Nasional

Politics A Popular Article

in Pos Kupang

Newspaper

20 June 2001

The Nature of Writing

Development

Writing An Academic

Article in Guru

Bahasa Journal

November 2001

Education for Freedom and

Development

Education An Academic

Article in Jurnal

Nusa Cendana

April 2001

Writing: A Question of

Assessment

Writing An Academic

Article in Guru

Bahasa Journal

June 2001

The Nature of Language

Teaching: With a Particular

Reference to EFL Writing

Language

Teaching

An Academic

Article in Guru

Bahasa Journal

December 2000

Writing: A Question of

Teaching

Writing An Academic

Article in Guru

Bahasa Journal

June 2000

Jajak Pendapat di Tim-Tim

dan Keagungan RI

Politics A Popular Article

in Pos Kupang

Newspaper

20 July 1999

Page 60: LAPORAN HASIL PENELITIAN - bing.undana.ac.id

60

Pendidikan dan Masa Depan

Bangsa

Education A Popular Article

in Pos Kupang

Newspaper

30 April 1999

Indonesia dan Arus Peradaban Culture A Popular Article

in Pos Kupang

Newspaper

28 October 1998

Di Negeri Orang Saat Krisis:

Menyenangkan?

General A Popular Article

in Dian Magazine

28 June 1998

Evaluating and Correcting

Writing in Indonesia

Writing An Academic

Article in The

Weaver

3 July 1999

Doa dan Kelompok Doa

(Prayer and Group Prayer)

Religion A Translated Book

Published by

Denpasar Diocese

1992

Telepon di Melbourne Fiction A short story

published in Suara

Karya Newspaper

2 March 1992

Belajar di Australia: Dari

Kondom Sampai Kebebasan

Mimbar

Budaya An informative

article published in

Suara Karya

Newspaper

11 March 1992

Doa dan Kelompok Doa:

Pesan Bunda Maria tentang

Kelompok Doa

Religion A book published

by Denpasar

Diocese; translated

from English,

Prayers Groups:

Medjugorje – The

Sunset and the

Needs for Prayers

Groups by J.

McNamara [The

Riehle Foundation:

the USA)

1992

Mengapa Kurendam Cintaku Fiction A short story

published in Dian

Magazine

18 July 1989

7. OTHER PROFESSIONAL ACTIVITES (WORKSHOPS, SEMINARS, AND CONSULTATIONS)

Title Subject Type Place and

Date

Ide, Narasi, dan Tata Letak

Artikel Jurnal Ilmiah

Menulis A paper presented in a

workshop by Research Center

of the University of Nusa

Cendana

4 July, 2011

Misi Guru Profesional

Indonesia: Membangun Etos

Belajar Total-Intensif-

Berkelanjutan dalam Diri

Murid

Education A paper presented on 9 April,

2011

Aula Undana,

9 April, 2011

Page 61: LAPORAN HASIL PENELITIAN - bing.undana.ac.id

61

Pemuda Mencari Peminpin:

Ditinjau dari Sudut

Pendidikan

Leadership A paper presented on 25

October, 2010

FISIP,

Undana, 25

October, 2010

Membangun Pendidikan

Bermutu di Era Otonomi

Daerah

Education A paper presented on 29 May

2010

Provincial

Office of

Education,

Kupang, 29

May 2010

Nationally Held Exams:

What’s Wrong?

Education A paper presented on 15 May

2010

Provincial

Office of

Education,

Kupang, 15

May 2010

Sistem Nasional Pendidikan

Indonesia: Apa yang Salah?

Education A paper presented on 8 May

2010

Provincial

Office of

Education,

Kupang, 8

May 2010

On Powerful English

Teaching

Teaching A paper presented on 13

March, 2010

St. Paul

College of

Education,

Ruteng,

13/3/2010

Bahasa Ibu Minoritas:

Mengapa Diperlukan?

Language A paper presented on 20

February 2010

The

University of

Nusa

Cendana,

Linguistic

Graduate

Program,

20/02/2010

Menjadi Guru yang

Profesional dan Bermartabat

Education A paper to be presented on 15

January 2010

Labuan Bajo,

15 January

2010

Tentang Guru yang

Profesional dan Bermartabat

Education A paper to be presented on 26

November 2009

Kupang, 26

November

2009

Tentang Relasi Antabahasa Language A paper to be presented on

January 19, 2008

Kupang, 19

January 2008

Developing English Syllabi Education Consultant for the Provincial

Office of the Department of

National Education

Since July

2007

Writing in Manggaraian: An

Analysis of a Tertiary

Students’ Text

Writing A paper presented in the

International Seminar of East

Nusantara Languages

Kupang, 1-3

August 2007

Page 62: LAPORAN HASIL PENELITIAN - bing.undana.ac.id

62

Kebijakan dan Strategi

Pengelolaan Perpustakaan

Library Workshop (participant) Jakarta, 11-12

April 2007

Membaca dan Menulis

dalam Dua atau Lebih

Bahasa

Literacy A paper presented in Ruteng,

NTT

Ruteng,

August 22,

2006

Library Management Library Workshop (participant) Yogyakarta,

April-May,

2006

Pemanfaatan Teknologi

Informasi untuk Pengelolaan

Lahan yang Berkelanjutan

Agriculture National Seminar

(participant)

Yogyakarta,

22 April 2006

Pengembangan “Local

Content” di Perguruan

Tinggi dan “Information

Skills Training”

Library National workshop

(participant)

Mataram, 24

May 2006

Peran Koleksi Lokal dalam

Pengembangan Potensi

Daerah

Library National Seminar Mataram, 22

May 2006

Belajar dalam Dua Bahasa Language

Learning

A paper presented in a seminar

in Ruteng

Ruteng, 21

December

2004 and

Maumere , 23

December

2004

Mereformasi Sistem

Pendidikan di Indonesia

Education A paper presented in a seminar

at the University of Nusa

Cendana

Kupang, 12

July 2004

Membangun Pendidikan di

Manggarai Barat

Education A paper presented in a seminar

anticipating the establishment

of West Manggarai Regency

15 April 2003

Kupang, 1 Mei 2012

Prof. Drs. Tans Feliks, M.Ed., Ph.D.