LAPORAN Golongan DARAH

13

Click here to load reader

Transcript of LAPORAN Golongan DARAH

Page 1: LAPORAN Golongan DARAH

I. Judul : Penetapan Golongan Darah

II. Hari / Tanggal : Sabtu, 1 Mei 2010

III. Tujuan : 1. Untuk mengetahui macam-macam golongan darah.

2. Untuk mengetahui adanya aglutiasi

IV. Kajian Pustaka

Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya

perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah

merah. Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan

ABO dan Rhesus (faktor Rh). Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis

antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai. Transfusi

darah dari golongan yang tidak kompatibel dapat menyebabkan reaksi transfusi

imunologis yang berakibat anemia hemolisis, gagal ginjal, syok, dan kematian.

Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi

yang terkandung dalam darahnya, sebagai berikut:

Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A

di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B

dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah A-negatif

hanya dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah A-negatif atau

O-negatif.

Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel

darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum

darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif hanya dapat

menerima darah dari orang dengan dolongan darah B-negatif atau O-negatif

Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen

A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B.

Sehingga, orang dengan golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari

orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut resipien universal.

Namun, orang dengan golongan darah AB-positif tidak dapat mendonorkan

darah kecuali pada sesama AB-positif.

Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi

memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan

Page 2: LAPORAN Golongan DARAH

golongan darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan

golongan darah ABO apapun dan disebut donor universal. Namun, orang

dengan golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darah dari sesama O-

negatif. (Anonim. 2010)

Karl Landsteiner, seorang ilmuwan asal Austria yang menemukan 3 dari 4

golongan darah dalam sistem ABO pada tahun 1900 dengan cara memeriksa

golongan darah beberapa teman sekerjanya. Percobaan sederhana ini pun

dilakukan dengan mereaksikan sel darah merah dengan serum dari para donor.

Hasilnya adalah dua macam reaksi (menjadi dasar antigen A dan B, dikenal

dengan golongan darah A dan B) dan satu macam tanpa reaksi (tidak memiliki

antigen, dikenal dengan golongan darah O). Kesimpulannya ada dua macam

antigen A dan B di sel darah merah yang disebut golongan A dan B, atau sama

sekali tidak ada reaksi yang disebut golongan O.

Kemudian Alfred Von Decastello dan Adriano Sturli yang masih kolega

dari Landsteiner menemukan golongan darah AB pada tahun 1901. Pada golongan

darah AB, kedua antigen A dan B ditemukan secara bersamaan pada sel darah

merah sedangkan pada serum tidak ditemukan antibodi.

Penyebaran golongan darah A, B, O dan AB bervariasi di dunia tergantung

populasi atau ras. Salah satu pembelajaran menunjukkan distribusi golongan darah

terhadap populasi yang berbeda-beda. (Anonim. 2009)

Jenis penggolongan darah lain yang cukup dikenal adalah dengan

memanfaatkan faktor Rhesus atau faktor Rh. Nama ini diperoleh dari monyet jenis

Rhesus yang diketahui memiliki faktor ini pada tahun 1940 oleh Karl Landsteiner.

Seseorang yang tidak memiliki faktor Rh di permukaan sel darah merahnya

memiliki golongan darah Rh-. Mereka yang memiliki faktor Rh pada permukaan

sel darah merahnya disebut memiliki golongan darah Rh+. Jenis penggolongan ini

seringkali digabungkan dengan penggolongan ABO. Golongan darah O+ adalah

yang paling umum dijumpai, meskipun pada daerah tertentu golongan A lebih

dominan, dan ada pula beberapa daerah dengan 80% populasi dengan golongan

darah B.

Page 3: LAPORAN Golongan DARAH

Kecocokan faktor Rhesus amat penting karena ketidakcocokan golongan.

Misalnya donor dengan Rh+ sedangkan resipiennya Rh-) dapat menyebabkan

produksi antibodi terhadap antigen Rh (D) yang mengakibatkan hemolisis. Hal ini

terutama terjadi pada perempuan yang pada atau di bawah usia melahirkan karena

faktor Rh dapat mempengaruhi janin pada saat kehamilan. (Anonim. 2010)

Golongan darah dikelompokkan menjadi 4, yaitu; A, B, O, dan AB.

Penetapan penggolongan darah didasarkan pada ada tidaknya antigen sel darah

merah A dan B. Individu-individu dengan golongan darah A mempunyai antigen

A yang terdapat pada sel darah merah, individu dengan golongan darah B

mempunyai antigen B, dan individu dengan golongan darah O tidak mempunyai

kedua antigen tersebut. Berikut adalah tabel hubungan golongan darah dan

antigennya.

(Mayhoneys. 2008)

V. Alat dan Bahan

Alat :

Object Glass

Jarum Francke

Kapas

Bahan :

Darah Probandus

Alkohol 70 %

Serum Anti A dan Anti B

Page 4: LAPORAN Golongan DARAH

VI. Prosedur Kerja

Dibersihkan object glass.

Dibersihkan ujung jari probandus dengan alcohol 70 %.

Ditusukkan jarum francke ke ujung jari yang telah dibersihkan.

Diteteskan darah probandus di kedua ajung object glass.

Diteteskan serum anti A dan anti B pada masing-masing darah probandus.

Diamati hasil reaksi antara darah dan serum.

Dicatat dan digambar hasil pengamatan.

VII. Hasil dan Pembahasan

Tabel 1. Data Kelompok

No Probandus Golongan Darah

1. Sri Maya Sari B

Tabel 1. Data Kelas

No Probandus Golongan Darah

1. Sri Maya Sari B2. Englia Lovita Dewi B3. Heri Saputra B4. Harasyil A5 . Nursida B6. Susi Susanti A7. Tutik Kurniawan A8 Ryka Novalia O9. Romauli Marisa O10. Sri Wahyuni B

Gambar 1. Hasil pengamatan kelompok

Page 5: LAPORAN Golongan DARAH

Karl Landsteiner, seorang ilmuwan asal Austria yang menemukan 3 dari 4

golongan darah dalam sistem ABO pada tahun 1900 dengan cara memeriksa

golongan darah beberapa teman sekerjanya. Percobaan sederhana ini pun

dilakukan dengan mereaksikan sel darah merah dengan serum dari para donor.

Hasilnya adalah dua macam reaksi (menjadi dasar antigen A dan B, dikenal

dengan golongan darah A dan B) dan satu macam tanpa reaksi (tidak memiliki

antigen, dikenal dengan golongan darah O). Kesimpulannya ada dua macam

antigen A dan B di sel darah merah yang disebut golongan A dan B, atau sama

sekali tidak ada reaksi yang disebut golongan O. (Anonim 2009)

Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi

yang terkandung dalam darahnya, sebagai berikut:

Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A

di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B

dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah A-negatif

hanya dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah A-negatif atau

O-negatif.

Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel

darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum

darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif hanya dapat

menerima darah dari orang dengan dolongan darah B-negatif atau O-negatif

Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen

A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B.

Sehingga, orang dengan golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari

Page 6: LAPORAN Golongan DARAH

orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut resipien universal.

Namun, orang dengan golongan darah AB-positif tidak dapat mendonorkan

darah kecuali pada sesama AB-positif.

Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi

memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan

golongan darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan

golongan darah ABO apapun dan disebut donor universal. Namun, orang

dengan golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darah dari sesama O-

negatif. (Anonim. 2010)

Setelah darah ditetesi serum maka akan terjadi beberapa kemungkinan yang

akan menunjukkan golongan darah tersebut. Beberapa kemungkinan tersebut

yaitu:

a. Jika serum anti-A menyebabkan aglutinasi pada tetes darah,maka individu

tersebut memiliki aglutinogen tipe A (golongan darah A)

b. Jika serum anti-B menyebabkan aglutinasi, individu tersebut memiliki

aglutinogen tipe B (golongan darah B)

c. Jika kedua serum anti-A dan anti-B menyebabkan aglutinasi induvidu tersebut

memiliki aglutinogen tipe A dan tipe B (golongan darah AB)

d. Jika kedua serum anti-A dan anti-B tidak mengakibatkan aglutinasi,maka

individu tersebut tidak memiliki aglutinogen (golongan darah O). (Wijaya.

2009)

Pada praktikum yang dilakukan, probandus kelompok 1 memiliki golongan

darah B, hal ini diketahui karena pada saat pemeriksaan darah menggumpal saat

diberi serum anti B. Jika serum anti B menyebabkan aglutinasi, individu tersebut

memiliki aglutinogen tipe B (golongan darah B). (Wijaya. 2009)

Page 7: LAPORAN Golongan DARAH

VIII. Kesimpulan

• Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena

adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran

sel darah merah.

• Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan

ABO dan Rhesus (faktor Rh).

• Golongan darah berdasarkan sistem ABO dapat di deteksi menggunakan

serum anti A dan anti B.

• Jika serum anti-A menyebabkan aglutinasi pada tetes darah,maka individu

tersebut memiliki aglutinogen tipe A ( golongan darah A ).

• Jika serum anti-B menyebabkan aglutinasi, individu tersebut memiliki

aglutinogen tipe B ( golongan darah B ).

• Jika kedua serum anti-A dan anti-B menyebabkan aglutinasi induvidu

tersebut memiliki aglutinogen tipe A dan tipe B ( golongan darah AB ).

• Jika kedua serum anti-A dan anti-B tidak mengakibatkan aglutinasi,maka

individu tersebut tidak memiliki aglutinogen.

• Golongan darah berdasarkan faktor Rh dapat di deteksi menggunakan

antigen Rh D.

Page 8: LAPORAN Golongan DARAH

IX. Daftar Pustaka

Anonim. 2009. Golongan Darah. http://stianie.wordpress.com/2009/12/10/ golongan-darah/ Diakses 5 Mei 2010

Anonim. 2010. Golongan Darah. http://id.wikipedia.org/wiki/Golongan_darah Diakses 6 Mei 2010

Mayhoneys. 2008. Sistem Golongan Darah ABO dan Rhesus. http://www.ittelkom .ac.id/library/index.php?view=article&catid=20%3Ainformatika&id=170%3Asistem-golongan-darah-abo-dan-rhesus&option=com_content&Itemid =15 Diakses 6 Mei 2010

Wijaya, Gede. Eka. 2009 Golongan Darah. http://ekajayaartikel.blogspot.com /2009/10/ golongan-darah.html Diakses 6 Mei 2010

Page 9: LAPORAN Golongan DARAH

Pertanyaan Pasca Praktik

1. Berdasarkan kelompok Anda, golongan darah apa yang anda peroleh?

Mengapa demikian? Beri alasan !

Pada praktikum yang dilakukan, probandus kelompok 1 memiliki golongan

darah B, hal ini diketahui karena pada saat pemeriksaan darah menggumpal

saat diberi serum anti B. Karena jika serum anti B menyebabkan aglutinasi,

individu tersebut memiliki aglutinogen tipe B (golongan darah B).

2. Jelaskan jenis penggolongan selain ABO!

• Diego positif yang ditemukan hanya pada orang Asia Selatan dan pribumi

Amerika.

• Dari sistem MNS didapat golongan darah M, N dan MN. Berguna untuk

tes kesuburan.

• Duffy negatif yang ditemukan di populasi Afrika.

• Sistem Lutherans yang mendeskripsikan satu set 21 antigen.

• Dan sistem lainnya meliputi Colton, Kell, Kidd, Lewis, Landsteiner-

Wiener, P, Yt atau Cartwright, XG, Scianna, Dombrock, Chido/ Rodgers,

Kx, Gerbich, Cromer, Knops, Indian, Ok, Raph dan JMH.

3. Apa yang akan terjadi pada resipien, apabila menerima donor darah dari

pendonor yang berbeda golongan darahnya?

Transfusi darah dari golongan yang tidak cocok dapat menyebabkan reaksi

transfusi imunologis yang berakibat anemia hemolisis, gagal ginjal, syok,

dan kematian. Hemolisis adalah penguraian sel darah merah dimana

hemoglobin akan terpisah dari eritrosit. Sistem pertahanan tubuh resipien

(penerima donor) akan menganggap darah dari donor itu sebagai benda asing

yang perlu dilawan.