Laporan Farset Elixir

14
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan Percobaan Mahasiswa dapat mengetahui cara pembuatan sediaan eliksir dengan melihat pengaruh kombinasi pelarut dan pengaruh surfaktan terhadap kelarutan suatu zat. Mahasiswadapatmembuatpreformulasidarisediaan elixir Papaverin dandapatmengujisediaantersebutdenganuji viskositas 1.2 Latar Belakang Dalam istilah farmasi, larutan didefinisikan sebagai sediaan”cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang dapat larut, biasanya dilarutkan dalam air, yang karerna bahan-bahannya, cara peracikan atau penggunaannya, tidak dimasukkan ke dalam golongan produk lainnya”. Sesungguhnya, banyak produk farmasi yang menurut prinsip kimia fisik merupakan campuran homogen dari zat-zat terlarut yang dolarutkan dalam pelarut, menurut prinsip farmasi digolongkan ke dalam jenis produk lainnya. Misalnya larutan obat-obat dalam air yang mengandung gula digolongkan sebagai syrup; larutan yang mengandung hidroalkohol yang diberi gula (kombinasi dari air dan etil alkohol) disebut eliksir. Larutan oral, syrup dan eliksir, dibuat dan digunakan karena efek tertentu dari zat obat yang ada. Dalam sediaan ini zat obat umumnya diharapkan memberikan efek sistemik. Kenyataan bahwa obat-obat itu diberikan dalam bentuk Laporan praktikum ke 2 1

Transcript of Laporan Farset Elixir

Page 1: Laporan Farset Elixir

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Percobaan

Mahasiswa dapat mengetahui cara pembuatan sediaan eliksir dengan melihat

pengaruh kombinasi pelarut dan pengaruh surfaktan terhadap kelarutan suatu zat.

Mahasiswadapatmembuatpreformulasidarisediaan elixir Papaverin

dandapatmengujisediaantersebutdenganuji viskositas

1.2 Latar Belakang

Dalam istilah farmasi, larutan didefinisikan sebagai sediaan”cair yang mengandung

satu atau lebih zat kimia yang dapat larut, biasanya dilarutkan dalam air, yang karerna

bahan-bahannya, cara peracikan atau penggunaannya, tidak dimasukkan ke dalam

golongan produk lainnya”. Sesungguhnya, banyak produk farmasi yang menurut prinsip

kimia fisik merupakan campuran homogen dari zat-zat terlarut yang dolarutkan dalam

pelarut, menurut prinsip farmasi digolongkan ke dalam jenis produk lainnya. Misalnya

larutan obat-obat dalam air yang mengandung gula digolongkan sebagai syrup; larutan

yang mengandung hidroalkohol yang diberi gula (kombinasi dari air dan etil alkohol)

disebut eliksir.

Larutan oral, syrup dan eliksir, dibuat dan digunakan karena efek tertentu dari zat obat

yang ada. Dalam sediaan ini zat obat umumnya diharapkan memberikan efek sistemik.

Kenyataan bahwa obat-obat itu diberikan dalam bentuk larutan, biasanya berarti bahwa

absorpsinya dalam sistem saluran cerna ke dalam sirkulasi sistemik dapat diharapkan

terjadi lebih cepat dari pada dalam bentuk sedaan suspensi atau padat dari zat obat yang

sama.

Obat-obat cair menampilkan masalah menarik dalam rancangan bentuk sediaan.

Banyak diantaranya merupakan zat-zat yang mudah menguap oleh karena harus disegel

secara fisik dari atmosfer untuk menjamin keberadaannya. Masalah lainnya adalah bahwa

obat-obat tersebut dimaksudkan untuk pemberian obat pada umumnya tidak dapat

diformulasikan menjadi bentuk tablet, tanpa mengalami modifikasi obat yang besar.

Eliksir adalah cairan jernih, rasanya manis, larutan hidroalkohol digunakan untuk

pemakaian oral, umumnya mengandung flavuoring agent untuk meningkatkan rasa enak

Eliksir bersifat hidroalkohol, maka dapat menjaga stabilitas obat baik yang larut dalam air

Laporan praktikum ke 2 1

Page 2: Laporan Farset Elixir

maupun alkohol.

Proporsi jumlah alkohol yang digunakan bergantung pada keperluan.

Zat aktif yang sukar larut dalam air dan larut dalam alkohol perlu kadar alkohol yang

lebih besar.

Kadar alkohol berkisar antara 10-12%.

Umumnya konsentrasinya 5-10%.

Namun, ada eliksir yang menggunakan alkohol 3% saja, dan yang tertinggi dapat

mencapai 44%.

Pemanis yang biasa digunakan gula atau sirup gula, namun terkadang digunakan

sorbitol, glycerinum, dan saccharinum.

Pembagian eliksir

Elixir dibagi menjadi 2, yaitu:

Medicated Elixir adalah elixir yang mengandung bahan berkhasiat obat.Pemilihan

cairan pembawa bagi zat aktif obat dalam sediaan eliksir harus

mempertimbangkan kelarutan dan kestabilannya dalam air dan alkohol

Non Medicated Elixir adalah elixir yang digunakan sebagai bahan tambahan. Jenis

elixir ini biasanya ditambahkan pada sediaan dengan tujuan:

Meningkatkan rasa/menghilangkan rasa.

Sebagai bahan pengencer eliksir yang mengandung bahan aktif obat.

Kelebihan dan kekurangan eliksir

Kelebihan dari sediaan elixir antara lain:

Mudah ditelan dibandingkan dengan tablet atau kapsul.

Rasanya enak.

Larutan jernih dan tidak perlu dikocok lagi.

Kekurangan dari sediaan elixir antara lain:

Alkohol kurang baik untuk kesehatan anak.

Mengandung bahan mudah menguap, sehingga harus disimpan dalam botol kedap dan

jauh dari sumber/

Laporan praktikum ke 2 2

Page 3: Laporan Farset Elixir

BAB II

METODE KERJA

2.1 Alat dan Bahan

Alat:

Cawan uap

Bekker glass

Tabung sedimentasi

Alumunium foil

Corong

Batang pengaduk

Spatel

Timbangan digital

Kaca arloji

Hot Plate

Bahan

Aquadest

Nipagin

Nipasol

Papaverin

Sirupus simplex

Zat Flavour

Zat pewarna

2.2 Cara Kerja

Formulasi I

Disiapkan alat dan bahan

Papaverin, nipagin dan nipasol dilarutkan dalam air sambil dipansakan diatas

hotplate hinggaa larut dan homogen.( M1 )

3 ml air panas + 6 ml alkohol + tween + syrupus (m2)

M1 ditambah M2, kemudian ditambah flavor mangga 5 tetes, dan pewarna 5 tetes.

Laporan praktikum ke 2 3

Page 4: Laporan Farset Elixir

Diaduk hingga hmogen, kemudian dimasukkan kedalam tabung sedimentasi

Formula 2

Papaverin dilarutkan ke dalam air kemudian dipanaskan hingga larut (M1)

Air panas 6 ml + alcohol 6 ml + nipagin, nipasol + tween + syrupus simplex (M2)

Ditambah flavor nangka 6 ml, zat pewarna 6 ml aduk ad homogen

Dimasukan kedalam tabung sedeimentasi

Formula 3

Nipagin + Papaverin dilarutkan kedalam air kemudian di panaskan ad larut dan

homogen 1(M1).

Nipasol dilarutkan kedalam air kemudian dipanaskan ad larut ( M2)/

M2 + alcohol + air 6 ml + tween +Syrupus Simplek+ M1.Campur ad larut dan

homogen

Tambahkan zat pewana 5 ml, dan zat perasa durian 5 tetes. Aduk ad homogen.

Dimasukkan kedalam tabung sedimentasi.

Laporan praktikum ke 2 4

Page 5: Laporan Farset Elixir

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

Formula Hasil Pengamatan

Bau Warna Rasa

Formula 1 Mangga Merah jernih (+) Manis agak asin

Formula 2 Nangka Merah keruh (++) Manis

Formula 3 Durian Merah keruh (+++) Manis

Tabel Preformulasi

Formulasi Komposisi bahan

Formulasi 1 Papaverin : 1200 mg

Air : 3 ml

Alkohol : 6 ml

Tween : 0,6 ml ≈12 tetes

Syrupus simplex: 18 ml

Pewarna: 5 tetes

Perasa mangga : 5 tetes

Formulasi 2 Papaverin : 1200 mg

Air : 6 ml

Alkohol : 6 ml

Tween : 0,6 ml ≈12 tetes

Syrupus simplex: 24 ml

Pewarna: 6 tetes

Perasa mangga : 6 tetes

Formulasi 3 Papaverin : 1200 mg

Air : 6 ml

Alkohol : 5 ml

Tween : 0,6 ml ≈12 tetes

Syrupus simplex: 30 ml

Pewarna: 5 tetes

Laporan praktikum ke 2 5

Page 6: Laporan Farset Elixir

Perasa mangga : 5 tetes

Perhitungan Bahan:

Formula 1

Papaverin : 60 ml x 100 mg = 1200 mg

5 ml

Air : 5 x 60 ml = 3 ml

100

Alkohol : 10 x 60 ml = 6 ml

100

Tween : 1 x 60 ml = 0,6 ml setara dengan 12 tetes

100

Syrupus Simpleks : 30 x 60 ml = 18 ml

100

Nipagin : 0,5 mg

Nipasol : 0,5 mg

Formula 2

Papaverin : 60 ml x 100 mg = 1200 mg

5 ml

Air : 10 x 60 ml = 6 ml

100

Alkohol : 10 x 60 ml = 6 ml

100

Tween : 1 x 60 ml = 0,6 ml setara dengan 12 tetes

100

Syrupus Simpleks : 40 x 60 ml = 24 ml

100

Nipagin : 0,6 mg

Nipasol : 0,6 mg

Formula 3

Laporan praktikum ke 2 6

Page 7: Laporan Farset Elixir

Papaverin : 60 ml x 100 mg = 1200 mg

5 ml

Air : 10 x 60 ml = 6 ml

100

Alkohol : 5 x 60 ml = 3 ml

100

Tween : 1 x 60 ml = 0,6 ml setara dengan 12 tetes

100

Syrupus Simpleks : 50 x 60 ml = 30 ml

100

Nipagin : 0,7 mg

Nipasol : 0,7 mg

Catt: 0,6 ml tween ≈12 tetes

Perhitungannya : 20 tetes = 1 ml

X 0,6 ml

X = 12 tetes

3.2 Pembahasan

Laporan praktikum ke 2 7

Page 8: Laporan Farset Elixir

Pada praktikum kali ini mengenai eliksir, kita ketahui eliksir merupakan larutan

hidroalkohol yang jernih dan manis dimaksudkan untuk penggunaan vital, dan biasanya

diberi rasa untuk menambah kelezatan. Pada percobaan yang kami lakukan, eliksir yang kami

buat berbahan aktif papaverin, yaitu merupakan suatu obat yang berfungsi sebagai relaksan

non spesifik yang bekerja secara langsung pada otot polos. Papaverin ini sukar larut dalam air

namun mudah larut dalam air panas, oleh karena itu pada pembuatan eliksir kami, air yang

digunakan untuk melarutka papaverin harus dalam keadaan panas ± 80 ° c, sehingga

papaverin dapat melarut dan mudah dicampurkan dengan bahan lainnya.

Ada 3 formula yang diberikan pada percobaan yang kami lakukan. Yaitu pelarut

campuran dengan menggunakan air, alcohol dan tween yang masing-masing konsentrasinya

sama yang berbeda hanya konsentrasi sirupus simplexnya saja.

Selain bahan aktif dan pelarut, dalam pembuatan eliksir bahan tambahan lainya juga

penting untuk menunjang sediaan yang baik. Yang kita gunakan untuk zat pewangetnya yaitu

nipagin dan nipasol, kami juga menggunakan zat tambahan seperti pewarna dan aroma.

Untuk pengawet yang digunakan sekitar 0,5 mg untuk formula 1; 0,6 mg untuk formula 2; 0,7

untuk formula 3 , untuk pewarna 5-6 tetes sedangkan untuk aroma 5-6 tetes juga.

Hasil pengamatan yang di dapat pada hari pertama, sediaan eliksir kami belum ada

pengendapan untuk setiap tabungnya, warna dan rasa masih stabil. Kemudian untuk hasil

pengamatan hari kedua, di dapatkan warna dan bau yang masih sama dari setiap tabung yang

ada, tetapi timbul sedikit endapan dan rasa yang dihasilkan sudah mulai berubah dari hari

pertama. Hasil pengamatan hari ketiga, kestabilan eliksir makin berkurang di tandai dengan

perubahan rasa yang berbeda di hari sebelumnya. Pengukuran viskositas dilakukan pada hari

ketiga. Viskometer yang digunakan adalah viscometer hopler. Mengapa menggunakan hopler

? Karena eliksir merupakan atau hampir sama dengan sediaan larutan sejati yang bahan

dasarnya air atau merupakan sediaan yang bahan aktifnya terlarut mudah dalam air. Sehingga

pengamatan lebih mudah dilakukan menggunakan viscometer hopler.

Untuk data yang didapat, diketahui tabung no 2 yang mempunyai nilai viskositas

tertinggi dibandingkan tabung-tabung lainnya. Untuk tabung no 1 dan 3 yang mempunyai

nilai viskositas yang lebih kecil. Bisa dikatakan bahwa semakin tinggi konsentrasi maka

semakin tinggi pula nilai viskositasnya. Namun pada pengamatan yang didapat tidak

mencapai literature tersebut. Mungkin dikarenakan penambahan zat tambahan aromanya

berlebih sehingga membuat sediaan menjadi sedikit kental, endapan yang terbentuk membuat

Laporan praktikum ke 2 8

Page 9: Laporan Farset Elixir

sediaan tidak lagi stabil, sehingga dalam pengujian viskositas menjadi berbeda dengan

semestinya.

Laporan praktikum ke 2 9

Page 10: Laporan Farset Elixir

BAB IV

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Dari percobaan yang kami lakukan dapat disimpulkan :

Eliksir merupakan sediaan seperti larutan sejati yang pelarutnya menggunakan

pelarut campuran maupun tunggal.

Konsentrasi mempengaruhi nilai viskositas pada suatu sediaan

Semakin tinggi konsentrasi semakin tinggi nilai viskositasnya

Kelarutan suatu zat dipengaruhi juga oleh kecepatan pengadukan.

5.2 Saran

Dalam pengerjaan dibutuhkan ketelitian saat penimbangan dan pencampuran

bahan

Dalam pengadukan harus tepat dan cepat sehingga sediaan tidak cepat

mengendap

Laporan praktikum ke 2 10

Page 11: Laporan Farset Elixir

DAFTAR PUSTAKA

Ansel, H.C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. UI Press. Indonesia

Sa’diah, M.Si, Apt ; Muztabadihardja, Apt Drs , Penuntun Praktikum Farmaseutika I.

Laboratorium farmasi: Universitas Pakuan Bogor

Laporan praktikum ke 2 11